• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDUSTRI GAMELAN DAN PERILAKU KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT (Studi Munculnya Historis Industri Gamelan Dan Perilaku Kebudayaan Masyarakat Desa Kauman Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INDUSTRI GAMELAN DAN PERILAKU KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT (Studi Munculnya Historis Industri Gamelan Dan Perilaku Kebudayaan Masyarakat Desa Kauman Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

INDUSTRI GAMELAN DAN PERILAKU KEBUDAYAAN

DALAMMASYARAKAT(Studi Munculnya Historis Industri Gamelan Dan

Perilaku KebudayaanMasyarakat Desa Kauman Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Magetan)

Oleh: Farida Geofani Sociology

Dibuat: 2006-05-01 , dengan 3 file(s).

Keywords: Industri, Gamelan, Budaya, Perilaku, masyarakat

Kehadiran industri ditengah masyarakat, berpengaruh pada pola pikir dan pola perilaku masyarakat sekitarnya, demikian halnya dengan kehadiran industri gamelan didesa Kauman berpengaruh pada perubahan pola perilaku khususnya perilaku kebudayaan Jawa yang ada dalam masyarakat tersebut, namun demikian masih terdapat beberapa perilaku yang masih tetap ada dan bertahan dalam masyarakat tersebut, berdasar pada fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik INDUSTRI GAMELAN DAN PERILAKU

KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT (Studi historis munculnya industri gamelan dan perilaku kebudayaan pada masyarakat desa Kauman, kecamatan Karangrejo, kabupaten Magetan), dengan rumusan masalah bagaimana sejarah munculnya industri gamelan? Dan bagaimana bentuk perilaku kebudayaan setelah munculnya industri gamelan?

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitaatif, namun jika ditinjau dari sifat

permasalahannya masuk dalam kategori penelitian historis, yang bermaksud untuk memahami dasar suatu fenomena dimasa lalu dan relevansinya di masa sekarang, dengan subyek penelitian terdiri dari masyarakat desa Kauman yang berkompeten dengan topik penelitian, dengan

menggunakan teknik purposif sampling dalam penentuan sampelnya, sedangkan penggalian data dilakukan dengan metode interview, observasi dan dokumentasi, dan lokasi penelitian di desa Kauman, kecamatan Karangrejo, kabupaten Magetan, dengan penggunanaan teknik analisa data deskriptif kualitatif.

Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial dan rasionalitas yang dikemukakan oleh Max Weber, yang melihat bahwa kenyataan sosial pada dasarnya terdiri dari individu dan tindakan sosial yang memiliki arti, yang terangkum dalam pengklasifikasian beberapa tipe tindakan sosial yang berdasar pada konsep rasionalitas. Teori kedua adalah teori interaksionisme simbolik oleh George Herbert Mead, yang menunjuk pada sifat khas dari interaksi antar manusia, bahwa manusia saling menerjemahkan dan saling mendefinisikan tindakannya, bukan hanya sekedar reaksi belaka dari tindakan seseorang terfadap orang lain.

Hasil dari penelitian bahwa, sejarah munculnya industri gamelan di desa Kauman, berawal dari terjadinya pemberontakan Diponeggoro pada tahun 1825, banyak pelarian dari Mataram yang beerupaya menyelamatkan diri hingga ke desa Kauman dan mengembangkan keahlian yang dimilkinya yaitu sebagai pembuat gamelan dan berkembang menjadi sebuah industri yang masih eksis hingga sekarang, berkaitan dengan perilaku kebudayaan setelah munculnya industri

gamelan mengalami beberapa perubahan seiring dengan makin berkembangnya rasionalisasi masyarakat dengan tidak dilaksanakannya ritual puasa dan perubahan format penampilan wayang dan karawitan serta hadirnya campursari, namun masih terdapat beberapa perilaku kebudayaan yang masih tetap mencerminkan pandangan hidup Jawa yang meliputi cara

(2)

mempertahankan usaha melalui sikap sabar, tahan terhadap ujian dan mempertahankan tradisi yang ada .

Abstract

ndustrial presence in the community, affect the patterns of thought and behavior patterns of the surrounding community, as well as with industrial presence Kauman village gamelan influence on changing patterns of behavior, especially behavior of Javanese culture that exists in these communities,

however there are some behaviors that still exist and persist in the community, based on the phenomenon, the writers interested in conducting research on the topic GAMELAN INDUSTRY AND BEHAVIOR OF CULTURE IN THE COMMUNITY (Historical Study of the emergence of industrial gamelan and cultural behavior in rural communities Kauman, Karangrejo subdistrict, district Magetan), with the formulation of the problem of how the history of the emergence of industrial gamelan? And how culture

shapes behavior after the emergence of industrial gamelan?

This study is a descriptive kualitaatif, but when viewed from the nature of the problem into the category of historical research, which intends to understand the basis of a phenomenon in the past and its relevance in the present, with research subjects consist of competent Kauman rural communities with research topics, using purposive sampling technique in the determination of the sample, while data mining is done by the method of interview, observation and documentation, and research sites in the

village Kauman, Karangrejo subdistrict, district Magetan, with the usage of descriptive qualitative data analysis techniques.

This study uses the theory of social action and rationality put forward by Max Weber, who saw that social reality is basically made up of individuals and social action that has meaning, which is summarized in the classification of some types of social action based on the concept of rationality. The second theory is a theory of symbolic interactionism of George Herbert Mead, which refers to the specific nature of the

interaction between humans, that humans interpret each other and mutually define the actions, not just a mere reaction of one's actions terfadap others.

Results from research that, the history of the emergence of industry in the village gamelan Kauman, Diponeggoro uprising began in 1825, many fugitives from Mataram beerupaya save themselves up to the village Kauman dimilkinya and develop expertise that is as instrument maker and evolved into an industry that still existed until now, associated with cultural behaviors after the emergence of gamelan

Referensi

Dokumen terkait