• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Konsumsi Nutrien Pada Berbagai Jenis Burung Kenari (Serinus canaria)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Konsumsi Nutrien Pada Berbagai Jenis Burung Kenari (Serinus canaria)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KONSUMSI NUTRIEN PADA BERBAGAI JENIS

BURUNG KENARI (

Serinus canaria)

RUMAWATI NINGSIH

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kajian Konsumsi Nutrien Pada Berbagai Jenis Burung Kenari (Serinus canaria) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2015

(4)

ABSTRAK

RUMAWATI NINGSIH. Kajian Konsumsi Nutrien Pada Berbagai Jenis Kenari (Serinus canaria). Dibimbing oleh RITA MUTIA dan DWI MARGI SUCI.

Burung kenari adalah salah satu burung kicau yang memiliki keindahan warna bulu, suara kicauan yang merdu dan khas serta kelincahannya dapat memberikan hiburan bagi pemiliknya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi nutrien dan konsumsi pakan dari berbagai jenis burung kenari. Burung kenari yang digunakan sebanyak 24 ekor ( 9 kenari postur, 11 kenari warna dan 5 kenari suara) pejantan umur 1 tahun. Pakan diberikan setiap pagi hari, yang terdiri dari campuran canary seed (62.5 %), biji sawi (12.5 %), biji niger (12.5 %), dan millet putih (12.5 %) yang diperoleh dari poultry shop di Bogor. Analisis data menggunakan metode deskriptif dengan peubah yang diamati adalah konsumsi pakan (g– bobot badan) dan persentase konsumsi nutrien terhadap konsumsi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan burung kenari dewasa pejantan umur satu tahun mempunyai rataan konsumsi sebesar 0.26 per gram bobot badan dengan rataan bobot badan 24.74 gram. Konsumsi protein kasar burung kenari sebesar 13.13 %, konsumsi lemak mempunyai sebesar 4.57 %, konsumsi serat sebesar 7.52 %, konsumsi kalsium mempunyai sebesar 0.98 %, konsumsi phospor sebesar 0.60 % dan konsumsi Gross Energy sebesar 3257.75 kkal/gram. Perbandingan konsumsi pakan dan konsumsi air minum burung kenari mencapai 1 : 2 dengan rataan konsumsi air minum burung kenari sebesar 15.73 ml -ekor- hari ± 5.37 ml- ekor- hari sehingga pakan yang digunakan sudah memenuhi kebutuhan nutrisi burung kenari.

Kata kunci: burung kenari, konsumsi, nutrisi, pakan.

ABSTRACT

RUMAWATI NINGSIH. Study Consume Nutrient At Various Type Of Canary. (Serinus canaria). Supervised by RITA MUTIA and DWI MARGI SUCI.

Canary is one of the chirp bird owning the beauty of fur colour, typical and dulcet chirp voice and also its mobility so that can give entertainment amusement to its owner. Especial target of this research is to know nutrient consumption and consumption of feed from various canary type. Used canary counted 24 masculine tail ( 9 postur canary, 11 colour canary and5 song canary) of age 1 year. Canary feed consist of mixture of canary seed (62.5 %), mustard seed

(12.5 %), seed of nige (12.5 %)r, and white millet (12.5 %) which obtained from shop poultry in Bogor. Data analysis use descriptive method with perceived by feed consume (g -ekor -body wight) and percentage consume nutrient to consumption of feed. Result of research indicate that consumption of feed adult canary’s male old age one year have consume equal average to 25.59 ± 6.70 % from body wight with body wight average 24.74 gram. Protein consumption of canary equal to 13.13 %, fat consumption have equal to 4.75 %, fibre consumption equal to 7.52 %, calcium consumption have equal to 0.98 %, consumption of phospor equal to 0.60 % and Gross consumption of Energy equal to 3257.75 kkal- gram. Comparison of consumption of feed tired canary drinking water consumption and 1 : 2 with consume canary drinking water average equal to 15.73 ml - ekor - day ± 5.37 ml - ekor - day so that used feed have fulfilled requirement of canary bird nutrition.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

KAJIAN KONSUMSI NUTRIEN PADA BERBAGAI JENIS

BURUNG KENARI (

Serinus canaria)

RUMAWATI NINGSIH

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)
(8)

Judul Skripsi : Kajian Konsumsi Nutrien Pada Berbagai Jenis Burung Kenari (Serinus canaria)

Nama : Rumawati Ningsih NIM : D24090128

Disetujui oleh

Dr. Ir. Rita Mutia, M. Agr. Pembimbing I

Ir. Dwi Margi Suci, MS. Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof. Dr. Ir. Panca Dewi M. H. KS, MSi Ketua Departemen

(9)
(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian ini ialah Kajian Konsumsi Nutrien Pada Berbagai Jenis Burung Kenari.

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 sampai januari 2014. Burung kenari adalah salah satu burung kicau yang memiliki keindahan warna bulu, suara kicauan yang merdu dan khas serta kelincahannya dapat memberikan hiburan bagi pemiliknya. Biji-bijian merupakan pakan utama burung kenari. Biji-bijian yang digunakan dalam pakan penelitian terdiri dari canary seed, millet putih, biji sawi dan biji niger. Sebagian besar biji-bijian yang digunakan merupakan biji-bijian impor. Penelitian ini mengkaji pakan burung kenari yang digunakan untuk menghitung konsumsi nutrien dan konsumsi pakan berdasarkan kebutuhan burung kenari.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015

(11)
(12)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 1

METODE Bahan 2 Alat 3

Prosedur Analisis Data 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Hasil 5

Pembahasan 5

Karakteristik Burung Kenari 5

Identifikasi Pakan Burung Kenari 12

Konsumsi Pakan Burung Kenari Yang Diberi Pakan Perlakuan 13

Konsumsi Nutrien Burung Kenari Dari Pakan Penelitian 15

SIMPULAN DAN SARAN 20 Simpulan 21

Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 21

(13)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Jenis Kenari Yang Digunakan Dalam Penelitian 2

2. Tabel 2 Komposisi Pakan Utama 2

3. Tabel 3 Jenis Vitamin Yang Digunakan 3

4. Tabel 4 Gambar Dan Karakteristik Burung Kenari 5 5. Tabel 5 Konsumsi Pakan Burung Kenari Postur 14 6. Tabel 6 Konsumsi Pakan Burung Kenari Warna 14 7. Tabel 7 Komposisi Pakan Burung Kenari Suara 14 8. Tabel 8 Konsumsi Nutrien Pada Burung Kenari 15 9. Tabel 9 Konsumsi Nutrien Pada Burung Kenari Postur 16 10. Tabel 10 Konsumsi Nutrien Pada Burung Kenari Warna 16 11. Tabel 11 Konsumsi Nutrien Pada Burung Kenari Suara 17 12. Tabel 12 Rataan Konsumsi Pakan (g- ekor- hari) Terhadap Rataan Bobot

Badan, Rataan Konsumsi Pakan (per gram BB) Terhadap Rataan Bobot Badan, Rataan Konsumsi Air Minum (ml- ekor- hari) Terhadap Rataan Bobot Badan, dan Rasio Pakan Terhadap Air Minum Dari 24 Ekor Burung Kenari

17

(14)
(15)

PENDAHULUAN

Burung kenari adalah salah satu burung kicau yang memiliki keindahan warna bulu, suara kicauan yang merdu dan khas serta lincah sehingga dapat memberikan hiburan bagi pemiliknya. Bentuknya kecil, bulunya yang indah, serta suaranya yang merdu dan bervariasi menjadi nilai positif tersendiri bagi para pecinta burung di tanah air. Habitat burung kenari berasal dari kepulauan Canary, Madeire dan Azores, Portugal. ditemukan oleh pelaut Perancis Jean de Berthan Cout di kepulauan Canary pada abad ke-15. Kenari liar diyakini sebagai nenek moyang burung kenari dengan panjang tubuh 14 cm. Bentuk dan ukurannya sangat bervariasi sesuai dengan jenisnya. Munculnya berbagai jenis kenari ini dikarenakan kenari lebih mudah diternak dan peternak juga selalu membuat inovasi baru dalam perkawinan silang. Akibatnya perkembangan jenis kenari terus meningkat. Karakter dasar burung kenari antara lain mudah beradaptasi, penyanyi, petarung, mudah jinak, dan tidak mudah stress (Sutejo 2002). Pemeliharaan burung kicau semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah individu dan jumlah rumah tangga yang memiliki binatang peliharaan (FAO 2005). Perawatan terhadap burung kenari lebih mudah, seperti perawatan burung kicau lainnya. Hal utama yang harus diperhatikan adalah aspek makanan, minuman, dan kesehatan burung kenari dengan menjaga kebersihan sangkar (Sudradjad 2003). Suara keras dan cahaya terang dapat mengganggu burung kenari sehingga dapat menyebabkan stres hingga kematian. Tingkat stres yang meningkat dapat menyebabkan penumpukan patogen dalam sistem pencernaan yang menyebabkan hipermotilitas usus dengan penurunan resultan dalam sistem kekebalan tubuh, sehingga populasi patogen dan bakteri di dalam usus meningkat (Soeseno 1999). Burung Kenari lokal adalah burung kenari turunan dari kenari impor yang sudah beradaptasi dengan lingkungan, cuaca, iklim, mempunyai daya tahan terhadap penyakit, akan tetapi suaranya kurang merdu. Oleh karena itu kenari ini banyak digunakan sebagai bahan silangan (Turut 1999). Dari jenis kenari impor ada yang mirip dengan kenari lokal misalnya kenari Jepang, Hongkong dan Muangthai. Umumnya kenari impor memiliki mutu dan suara yang bagus seperti kenari yorkshire, norwich, border, cinnamon, crest, roller dan frill (Sudradjad 1999).

(16)

2

METODE

Materi

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah burung kenari jantan umur satu tahun sebanyak 24 ekor (Tabel 1) dengan bobot badan rata-rata 24,74 gram (Tabel 4) dan spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 1. Jenis burung kenari yang digunakan dalam penelitian Kenari Postur Kenari Warna Kenari Suara

1. Belgian Fancy

Ransum yang digunakan yaitu pakan utama burung kenari yang terdiri dari biji kenari, biji sawi, biji niger, dan millet putih yang diperoleh dari poultry shop di Bogor. Bahan pakan lainnya yaitu telur puyuh dan sawi segar yang diperoleh dari pasar Bogor. Telur puyuh yang digunakan sudah direbus sampai matang kemduan diambil sebanyak lima gram dengan cara telur puyuh dibelah menjadi dua bagian. Sawi segar diberikan satu helai daun dengan berat lima gram. Telur puyuh dan sawi segar diberikan setiap dua hari sekali secara bergantian. Ransum dan air minum diberikan seara ad libitum. Burung kenari yang digunakan berasal dari penggemar burung kenari di daerah Tanah Sareal, Bogor. Komposisi ransum burung kenari selama pemeliharaan ditampilkan pada Tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Komposisi bahan pakan utama

Penggunaan bahan pakan dalam memformulasi ransum seperti dalam tabel, disesuaikan dengan pakan yang umum diaplikasikan oleh peternak ketika di lapang. Pakan tambahan dan vitamin diberikan setiap dua hari sekali. Vitamin dicampur ke dalam air minum diberikan setiap dua hari sekali sesuai dengan jadwal mingguan dalam pemberian vitamin. Setiap satu sendok takaran vitamin yang diberikan sebanyak satu gram. Jenis vitamin yang diberikan terdapat dalam Tabel 3 di bawah ini.

No Jenis Ransum Jumlah Formulasi

(17)

3 Tabel 3. Jenis vitamin yang digunakan

Kandang dan Peralatan

Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang individu ukuran 40 x 40 x 50 cm, 50 x 50 x 50 cm, 70 x 40 x 50 cm. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sprayer, tempat pakan burung, tempat telur, tempat air minum, pipet kecil, baskom, sendok takar, botol aquades, galah, timbangan digital, plastik, kuas, ember, nampan / baki.

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan di Peternakan burung kenari di Jalan Kolonel E Martadisastra IA RT 01 RW 05, Kedung Badak, Tanah Sareal, Kota Bogor pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014. Analisis sampel bahan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor selama bulan Desember 2013 sampai Januari 2014.

Prosedur Pembuatan Ransum

Proses yang dilakukan untuk membuat ransum adalah biji-bijian (Tabel 2) yang dibeli di poultry shop ditapi terlebih dahulu untuk memisahkan biji dari kotoran (batu atau kulit biji). Biji-bijian tersebut kemudian dicuci dengan cara direndam di dalam baskom yang berisi air, lalu biji yang mengapung di permukaan air dibuang, kemudian dibilas sebanyak 3 kali, diaduk secara perlahan agar kulit biji tidak terlepas. Biji-bijian yang telah dicuci bersih ditiriskan lalu dijemur di tempat yang bersih menggunakan nampan atau baki sampai benar-benar kering matahari. Formulasi ransum yang dibuat menggunakan bahan pakan yang terdiri dari biji kenari, biji sawi, biji niger, dan millet putih.

Pemeliharaan Burung Kenari

Sebelum dilakukan pemeliharaan, dilakukan persiapan kandang dan peralatan yang digunakan, Kandang, tempat pakan, dan tempat minum dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Setiap kandang berisi satu ekor burung kenari dilengkapi dengan satu tempat pakan dan tempat air minum. Kandang tersebut diberi alas koran yang bertujuan untuk menyerap ekskreta burung kenari agar kondisi kandang tidak lembab dan tidak bau sehingga ternak akan lebih nyaman ketika tinggal di dalam kandang dan kebersihan kandang dapat terjaga dengan baik. Pada awal pemeliharaan, burung kenari ditimbang untuk mengetahui bobot awal. Penimbangan burung menggunakan alat bantu berupa kardus dan timbangan digital dengan cara burung diambil dari kandangnya

Jenis Vitamin Waktu / Jumlah Pemberian

Canary Post hari pertama / 1 g Omni Vit hari ke tiga /1 g Canary Post

Muta Vit Canary Post Ferti Vit

(18)

4

kemudian burung dimasukkan ke dalam kardus. Berat burung dalam kardus dicatat sesuai dengan yang tertera dalam timbangan digital. Berat burung didapatkan dari berat burung dalam kardus dikurangi dengan berat kardus. Setelah itu dilakukan masa adaptasi selama tujuh hari sebelum diberi ransum. Pada masa adaptasi diberikan pakan racikan pemilik ternak kenari yang terdiri dari biji kenari, millet putih, millet merah, jewawut, biji niger, biji sawi dan air minum menggunakan air matang. Pemberian ransum dilakukan pada pagi hari pukul 08.00 WIB sebanyak 10 gram ekor-1 hari -1, air minum diberikan secara ad libitum berupa air matang, hal ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah bakteri E-coli penyebab penyakit yang ada dalam air minum. Harga burung kenari yang digunakan dalam dalam penelitian sangat mahal sehingga perlu perawatan intensif dalam pemeliharaannya. Pembersihan kandang dilakukan setiap hari dengan mengganti alas koran. Setiap dua hari sekali kandang disemprot dan dijemur di bawah sinar matahari agar kebersihan kandang tetap terjaga. Selain itu, tempat pakan dan tempat air minum juga dibersihkan setiap hari. Pengambilan data konsumsi ransum dilakukan pada pagi hari saat pergantian ransum sisa dengan ransum yang baru. Pengambilan data konsumsi ransum dilakukan selama 14 hari. Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati pada uji palatabilitas yaitu identifikasi biji-bijian, konsumsi ransum, dan konsumsi nutrien. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu penarikan data yang diamati berdasarkan fakta yang ada lalu kesimpulan diambil berdasarkan data tersebut. Selanjutnya peubah yang dihitung adalah kebutuhan konsumsi pakan pada berbagai jenis kenari. Data diambil dari jumlah konsumsi pakan dari masing-masing jenis kenari terhadap bobot badan kenari (Steel and Torrie1993). Penelitian ini juga melakukan uji proksimat terhadap sampel pakan untuk mengetahui komposisi bahan pakan yang digunakan.

Prosedur Analisis Data

Konsumsi nutrien berdasarkan bahan kering. Perhitungan konsumsi nutrien berdasarkan bahan kering dengan menggunakan rumus :

Konsumsi protein kasar (g)

Konsumsi protein kasar (g)

Konsumsi serat kasar (g)

Konsumsi lemak kasar (g)

Konsumsi kalsium (g)

Konsumsi phospor (g)

Konsumsi Grosss energy

Konsumsi pakan terhadap bobot badan. Perhitungan konsumsi protein kasar dengan menggunakan rumus :

Konsumsi pakan terhadap bobot badan (g BB)

(19)

5

Konsumsi nutrien terhadap bobot badan. Perhitungan konsumsi protein kasar dengan menggunakan rumus :

Konsumsi nutrien terhadap konsumsi pakan (g /BK )

Persentase konsumsi nutrien terhadap konsumsi pakan. Perhitungan konsumsi protein kasar dengan menggunakan rumus :

Konsumsi nutrien terhadap konsumsi pakan (g)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Burung Kenari

Burung kenari yang diamati merupakan burung kenari milik peternak dan hobiis burung kenari yang bernama bapak Gandhi Setyawan yang bertempat tinggal di Jalan Kolonel E Martadisastra IA RT 01 RW 05, Kedung Badak, Tanah Sareal, Kota Bogor. Penelitian ini mengamati tentang konsumsi nutrien, konsumsi pakan serta morfologi dari burung kenari. Gambar dan karakteristik diambil dan diamati berdasarkan penelitian di lapang dan dilengkapi dengan berbagai literatur yang telah didapatkan.

Tabel 4. Gambar dan karakteristik burung kenari

No Nama Kenari Karakteristik Foto

(20)

6

2 Border Kenari Border adalah jenis burung yang paling populer sekarang ini, sebagai kenari tipe kenari jenis ini dikembang biakan untuk penampilan fisik dibanding lagunya. Jenis kenari ini mendapat julukan "Wee Gem" karena ukurannya yang kecil dengan penampilan yang sedikit chubby dengan bulu yang sangat mengkilap, kebanyakan berwarna kuning.

3 Border jambul Kenari border jambul telah berkembang dengan pesat di awal 1800 dari jenis burung kenari yang terdapat di sepanjang perbatasan utara Inggris dan Skotlandia. Nama border

diadopsi tahun 1889 di Langholm sebuah kota yang dekat dengan perbatasan Skotlandia dan Inggris dan semenjak itu pembentukan klub kenari border ini diresmikan pada 5

terbagi kedalam dua jenis spesis yaitu

Corona yang memiliki Crest (jambul) di kepalanya dan Consrot yang tidak memiliki jambul di kepalanya. Kenari jenis ini sangat populer untuk ditangkarkan, dan perlu dicatat bahwa mengawinkan kenari jenis gloster lebih baik dengan memasangkan kenari Corona dengan Consort

ataupun Consort dengan Consort

untuk hasil yang lebih bagus.

(21)

7

kenari lizard dari kepunahan. Kenari

lizard terdiri dari empat warna yaitu Gold Lizard, Silver lizard, Blue lizard

dan Red lizard. Kenari lizard

termasuk populer dan termasuk jenis burung yang mudah ditangkarkan. Pola skala karakter yang disebut spangling adalah aspek yang paling penting ketika menampilkan burung ini. Kenari lizard juga memiliki topi berwarna kuning diatas kepalanya. Kenari lizard termasuk kedalam kenari postur (type canary) yang artinya kenari jenis ini dikembangbiakan untuk penampilan fisik mereka daripada suara ataupun warnanya.

6 Yorkshire Kenari ini merupakan salah satu ras yang terbesar dan tertua dari jenis jenis kenari lainnya yang termasuk kedalam kenari postur (type Canary) dan lebih populer dikembang biakan untuk penampilan fisiknya bukan suara kicauannya. Kenari ini merupakan hasil persilangan dari kenari lokal (lokal dalam negara aslinya) dengan kenari Lancashire, Norwich dan Kenari Belgia untuk mendapatkan kualitas dari panjang tubuh, warna yang baik, kualitas bulu bulu , mental dan karakternya. Wablakston dalam bukunya yang berjudul "Book of Canaries dan Burung Cage" , menuliskan bahwa

Yorkshire berasal dari beberapa kombinasi kenari yang sudah ada pada waktu itu . Dua strain yang digunakan untuk menurunkan York

(22)

8

7 Kenari Jambul Kenari jambul adalah kenari tipe dikembang biakan untuk penampilan fisik daripada penampilan warna atau suaranya. Ciri khas dari kenari ini memiliki jambul pada bagian atas kepalanya. Kenari Crested (kenari jambul) yang biasa dikenal sebagai

'Turn Crown" (putaran mahkota) adalah salah satu kenari tertua yang masih ada. Mempunyai julukan "The King of Fancy", dan dampak dari kepopuleran tersebut membuat kenari ini menjadi salah satu kenari yang 1990 kenari stafford ditetapkan sebagai kenari untuk penangkaran. Pada tahun 1992 pergelaran Pameran burung berkicau di Amerika (The National Cage Bird Show) mulai memasukan jenis stafford kedalam salah satu bagian dari pameran burungnya. Stafford adalah jenis kenari dengan warna dasar merah mawar. Jenis ini adalah jenis kenari warna tetapi tidak semua kenari yang berwarna merah dan memiliki jambul adalah kenari stafford, ada juga silangan antara kenari gloster dengan kenari red.

9 Kenari Kuning Merupakan tipe kenari warna yang berwarna kuning yang sudah bisa beradaptasi dengan baik di Indonesia. Karena mudah dibudidayakan maka jenis kenari kuning dapat dengan merupakan persilangan dari kenari

(23)

9 11 Kenari Kuning

Intensif

Kenari kuning intensif merupakan kenari warna kuning yang dominan berwarna kuning pekat yang merupakan persilangan dari kenari kuning dan kenari orange. Postur yang besar menjadikan burung ini sering makan karena membutuhkan energi yang lebih banyak untuk kebutuhan hidup pokoknya.

12 Kenari Orange Kenari orange merupakan kenari warna hasil persilangan dari kenari kuning dan merah. Postur tubuh tergolong besar dan pergerakannya sangat aktif sehingga membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak dibandingkan jenis kenari warna lainnya.

13 Kenari Coklat Kuning

Merupakan jenis kenari warna hasil persilangan antara kenari coklat dan kenari kuning. Burung ini tidak terlalu aktif dan hanya bergerak seperlunya saja.

14 Starblue Merupakan tipe kenari warna hasil persilangan kenari coklat hitam dengan kenari merah yang menghasilkan warna bulu menjadi biru keabuan dan memiliki corak khas dibagian punggung yang membentuk pola seperti bintang sehingga kenari ini disebut sebagai starblue.

15 Kenari Panda Merupakan tipe kenari warna hasil persilangan kenari putih, kuning dan abu yang memiliki ciri khusus yaitu pola warna bulu yang teratur mirip seperti pola warna bulu panda sehingga kenari ini mendapat julukan kenari panda. Bentuk tubuh yang kecil menjadikan kenari ini sangat aktif dan lincah dalam bergerak.

(24)

10

17 Red Canary Kenari merah adalah kenari produk silangan yang menghasilkan warna merah pada setiap helai bulu bulunya. Kenari jenis ini pertama kalinya dikembangkan oleh Dr. Hans Duncker (seorang penangkar kenari dari Jerman) pada awal awal tahun 1900 dengan menyilangkan jantan

'red siskin' dengan kenari kuning.

18 Kenari Abu Merupakan tipe kenari warna hasil persilangan kenari coklat dan kenari putih.jenis kenari ini sedikit pemalu namun kalau sudah terbiasa berjumpa, lama kelamaan akan kelihatan lebih aktif dari sebelumnya.

19 Kenari Putih Merupakan tipe kenari warna yang berwarna putih. Sangat aktif dan lincah dan mempunyai suara yang merdu. Akan tetapi jenis kenari ini lebih banyak dikembangkan sebagai bahan persilangan.

20 Waterslager Jerman Kenari jenis ini terkenal karena alunan lagunya yang merdu seperti suara air terjun yang begemuruh dari besar ke kecil dengan alunan gemericik air mengalir. Sesuai dengan perkembangannya waterslager tidak hanya dimaster dengan suara air saja tetapi juga bisa dimaster dengan berbagai macam suara seperti suara dentingan logam, suara koin yang jatuh, dan suara lonceng. Proses pembentukan suara waterslager

hingga seperti sekarang ini dulu memakan waktu hingga lebih dari 150 tahun. termasuk dalam jenis kenari pengicau atau kenari suara yang sangat berharga dengan alunan lagunya yang seperti air mendidih. Nyanyian kenari waterslager sangat berbeda dari jenis kenari lainnya dan terkadang bisa berkicau seperti burung nightingale dengan panjang suara yang bervariasi bisa panjang ataupun pendek. Kenari waterslager

(25)

11

menyerupai kenari holland biasa, mayoritas berwarna kuning walaupun sekarang sudah banyak kenari jenis ini yang masuk ke indonesia dengan warna putih atau kadang kuning putih dan terdapat flek atau garis hitam. Kenari waterslager jarang yang berkicau dengan lantang atau keras karena kecenderungan membawakan lagu-lagu yang panjang.

21 Holland Orange Merupakan tipe kenari suara hasil persilangan antara kenari holland

kuning dan kenari holland warna merah yang memiliki suara yang bagus dan merdu. Postur yang besar membuat burung ini levih banyak mengkonsumsi pakan daripada jenis burung tipe penyanyi lainnya.

22 Cinnamon Merupakan tipe kenari suara yang merupakan hasil persilangan antara kenari holland orange dengan kenari norwhich yang menghasilkan suara yangs angat merdu. Nada suara yang tinggi menjadi ciri khas dari burung ini.

23 Spanish Timbrado Kenari Spanish Timbrado termasuk

varietas baru dari jenis “song canary”,

jenis kenari ini dikembangkan di Spanyol pada 1940 dan 1950. Bentuk fisik burung ini menyerupai bentuk asli burung kenari alam karena memang merupakan persilangan antara kenari liar dengan burung

(26)

12

24 Japanese Jepang Merupakan kenari tipe suara yang berasal dari Jepang yang mempunyai ciri kas suara yangg khas yaitu kecil melengking campur gemericik air dan bisa nada tinggi dalam jangka waktu yang relatif lama. Jenis kenari ini sangat mahal dikarenakan kualitas suaranya lebih bagus daripada jenis kenari suara lainnya.

Identifikasi Bahan Pakan Burung Kenari

Identifikasi bahan pakan yang digunakan di dalam pakan pemeliharaan berasal dari poultry shop Bogor. Pakan yang digunakan berupa campuran canary seed, biji sawi, biji niger dan millet putih.

Millet Putih Biji Niger Canary seed Pakan Utama Biji Kenari (canary seed)

Biji Kenari (Kanarium memmum) disebut pula biji rumput kenari sangat disukai oleh burung kenari sehingga disebut biji kenari. Biji kenari mempunyai bentuk dan ukuran seperti gabah, tipis dengan kedua ujung lancip. Kulit biji licin berwarna cokelat dan keras. Rasa biji yang enak, gurih, kulitnya mudah dikelupas dan dicerna, dapat menyegarkan tubuh, menambah spirit burung yg lemah dan memperbaiki suara sehingga biji kenari ini sangat disukai burung kenari . Pada saat ini, pengadaan biji kenari masih tergantung impor dari luar negeri karena Indonesia belum dapat membudidayakannya (Soemadi dan Mutholib 2003). Biji kenari mengandung kadar air 12.04 %, abu 2.41 %, lemak kasar 6.94 %, Protein Kasar 18.8 %, Serat Kasar 2.18 %, dan Gross Energy sebesar 4455 kalorigram -1 ( Ninasari RA 2014). Pengunaan biji kenari dalam pakan kenari berfungsi sebagai sumber protein dan sebagai bahan pakan utama burung kenari karena kandungan protein yang tinggi, akan tetapi kandungan lemak dan serat kasarnya rendah sehingga sangat bagus untuk pencernaan burung kenari.

Biji Sawi

(27)

13 berfungsi sebagai sumber protein namun perlu dibatasi karena kandungan serat kasar yang tinggi.

Biji Niger

Biji Niger (Guizotia abyssinica) merupakan pakan tambahan burung kenari. Penggunaannya dalam ransum tidak terlalu banyak namun kandungan gizinya sangat diperlukan oleh kenari. Biji nigger berbentuk panjang kecil dan berwarna hitam yang mudah rapuh dan patah yang dapat digunakan untuk menghangatkan tubuh kenari karena kandungan lemaknya sangat tinggi. Pada musim penghujan, penggunaan biji niger bisa ditingkatkan untuk mengimbangi suhu lingkungan dengan suhu tubuh kenari. Biji niger mengandung karbohidrat 15.3%, protein 17.5%, lemak 32.7%, mineral 7.0% dan air 8.4% (Sridadi 2011). Ninasari (2014) menyatakan bahwa biji niger mengandung abu 4.17 %, lemak kasar 36.55 %, Protein Kasar 20 %, Serat Kasar 24.35 %, dan Gross Energy sebesar 6525 kalorigram -1. Pengunaan biji niger dalam pakan kenari berfungsi sebagai sumber lemak dan protein namun perlu dibatasi karena kandungan serat kasar yang tinggi.

Millet Putih

Millet putih (Pennisetum glaucum) merupakan salah satu pakan yang disukai burung kenari dan masih diimpor dari luar negeri. Millet dapat tumbuh di daerah yang ekologinya baik dan kaya nutrisi ( Obilana 2003). Millet potensial sebagai sumber karbohidrat, antioksidan, senyawa bioaktif dan serat yang penting bagi kesehatan (Rooney dan Serna, 2000). Millet memiliki biji perikarp dan hanya terikat di satu tempat sehingga perikarp mudah dilepaskan (McDonough dan Rooney 2000). Millet mengandung protein 11.3%, lemak 4.2% dan hidrat arang 60.5%. Biji yang dihasilkan pada malai mempunyai bentuk bulat agak pendek dengan ujung lancip. Kulit biji tipis mengilap berwarna putih, merah kecoklat-coklatan, atau cokelat muda (Soemadi dan Mutholib 2003). Ninasari (2014) menyatakan bahwa millet putih mengandung abu 3.55 %, lemak kasar 4.28 %, Protein Kasar 11.25 %, Serat Kasar 4.83 %, dan Gross Energy sebesar 4397 kalorigram -1. Penggunaan millet putih perlu dibatasi karena kandungan tanin mencapai 0.025 %.

Konsumsi Pakan Burung Kenari Yang Diberi Pakan Perlakuan

(28)

14

meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Parakkasi (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi diantaranya adalah faktor hewannya sendiri, makanan yang diberikan dan lingkungan hewan tersebut dipelihara. Menurut Parakkasi (1986) tingkat konsumsi dapat menggambarkan palatabilitas suatu pakan. Palatabilitas merupakan rasa pakan itu sendiri sehingga mempengaruhi tingkat konsumsi. Ransum yang digunakan mempunyai tingkat palatabilitas yang cukup tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan kenari itu sendiri sehingga performa burung kenari berkembang dengan baik. Jumlah konsumsi pakan, presentasi konsumsi pakan, konsumsi air minum serta rasio pemberian air minum dapat dilihat dalam tabel 5, tabel 6 dan tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 5. Konsumsi pakan burung kenari postur No Burung Kenari Jantan Badan Bobot

(29)

15 Tabel 7. Konsumsi pakan burung kenari suara

No Burung Kenari Jantan Badan Bobot

Perbandingan konsumsi pakan dan konsumsi air minum dalam keseluruhan tipe burung kenari mencapai 1 : 2.65. Rataan konsumsi air minum burung kenari sebesar 15.73 ml ± 5.37 ml dengan konsumsi air minum tertinggi terdapat pada burung kenari jenis Holland orange (tabel 6) sebesar 21.4 ml sedangkan konsumsi air minum terendah pada burung kenari jenis lokal putih (tabel5) sebesar 9.6 ml. Air minum yang digunakan berasal dari air yang sudah direbus sampai matang, hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah bakteri E-coli pada air minum sehingga dapat menekan jumlah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dalam air minum dan dapat meningkatkan kesehatan burung kenari mengingat harga burung kenari yang sangat mahal sehingga membutuhkan pola perawatan yang khusus dalam pemeliharaannya. Pengaruh cekaman panas yang disebabkan oleh iklim atau cuaca tidak memberikan pengaruh yang tinggi karena kandang pemeliharaan yang digunakan dilengkapi dengan AC (Air Conditioning) dengan suhu rata-rata mencapai 200 Celcius. AC memberikan kelembapan kering sehingga ternak mudah dehidrasi yang menyebabkan konsumsi air minum ternak bertambah dibanding dengan ternak yang tinggal di kandang tanpa AC.

Konsumsi Nutrien Dari Pakan Penelitian

Analisis proksimat dibagi ke dalam enam fraksi zat makanan yaitu kadar air, abu, protein kasar, lemak kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (McDonald et al. 2002). Sampel yang digunakan adalah satu sampel pakan utama burung kenari. Kandungan nutrisi suatu bahan pakan merupakan hal yang paling penting untuk diketahui. Menurut Sutardi (1980) zat makanan terdiri dari enam jenis yaitu air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Proses pengamatan konsumsi nutrien dilakukan selama empat belas hari dengan hasil analisa proksimat pakan yang telah dilakukan di laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, IPB. Tabel hasil analisa proksimat disajikan dalam Tabel 7 di bawah ini.

Tabel.8 Komposisi nutrien pakan burung kenari

Bahan BK Abu PK SK LK BetaN GE Ca P

% BK

(30)

16

BetaN : Bahan ekstrak tanpa Nitrogen, BK : Bahan Kering, Ca : Calsium, GE : Gross Energy , LK : Lemak Kasar, P : Phospor, PK : Protein Kasar, SK : Serat Kasar. Analisa dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (2014).

Tabel 9. Konsumsi nutrien pada burung kenari postur Konsumi/ gram BK

No Burung Jenis Konsumsi PK LK SK Ca P (kkal/g GE BK) Pakan (g/ ekor/ hari)

1 Border Jambul 4.6 0.62 0.22 0.35 0.05 0.03 148.16

2 Border 4.7 0.64 0.22 0.36 0.05 0.03 152.82

3 Yorkshire Jerman 3.7 0.50 0.17 0.29 0.04 0.02 119.79

4 Stafford 6.0 0.62 0.22 0.35 0.05 0.03 194.92

5 Gloster 7.2 0.64 0.22 0.36 0.05 0.03 234.92

6 Spanish Timbrado 6.3 0.86 0.30 0.49 0.06 0.04 206.31 7 Fancy Belgian 5.7 0.77 0.27 0.44 0.06 0.04 183.98

8 Lizard 6.0 0.81 0.29 0.47 0.06 0.04 195.38

9 Kenari Jambul 5.6 0.77 0.27 0.44 0.06 0.04 183.75

Rataan 5.53 0.69 0.24 0.39 0.05 0.03 180.00

Sd 1.05 0.12 0.04 0.07 0.01 0.01 34.60 BK : Bahan Kering, Ca : Calsium, GE : Gross Energy , LK : Lemak Kasar, P : Phospor, PK :

Protein Kasar, SK : Serat Kasar. Analisa dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (2014).

Tabel 10. Konsumsi nutrien pada burung kenari warna

Konsumi/ gram BK

No Jenis Burung Konsumsi PK LK SK Ca P (kkal/g GE BK) Pakan( g/ ekor/ hari)

1 Kenari Kuning Intensif 9.0 1.23 0.43 0.70 0.09 0.06 295.16 2 Kenari Abu 5.6 0.75 0.26 0.43 0.06 0.04 180.73 3 Kenari Merah Wortel 4.7 0.63 0.22 0.36 0.05 0.03 151.42 4 Red Canary 6.5 0.88 0.31 0.50 0.07 0.04 210.27 5 Kenari Putih 4.5 0.63 0.22 0.36 0.05 0.03 150.26 6 Kenari Orange 5.3 0.72 0.25 0.41 0.05 0.03 173.75 7 Kenari l Brown Kuning 6.9 0.93 0.33 0.53 0.07 0.04 223.29 8 Kenari Brown Hitam 6.8 0.92 0.32 0.53 0.07 0.04 220.73 9 Kenari Kuning 5.2 0.70 0.25 0.40 0.05 0.03 169.10 10 Kenari Panda 5.0 0.67 0.24 0.39 0.05 0.03 161.89 11 Kenari Starblue 4.8 0.65 0.23 0.37 0.05 0.03 156.77

Rataan 5.93 0.78 0.27 0.45 0.06 0.04 191.11

Sd 1.36 0.19 0.07 0.11 0.01 0.01 44.46 BK : Bahan Kering, Ca : Calsium, GE : Gross Energy , LK : Lemak Kasar, P : Phospor, PK :

(31)

17 Tabel 11. Konsumsi nutrien pada burung kenari suara

Konsumi/ gram BK Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (2014).

Tabel 12. Rataan konsumsi pakan (g/ekor/hari) terhadap rataan bobot badan, rataan konsumsi pakan (per gram BB) terhadap rataan bobot badan, rataan konsumsi air minum (ml/ekor/hari) terhadap rataan bobot badan, dan rasio pakan

terhadap air minum dari 24 ekor burung kenari Bobot Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (2014).

Tabel 13. Rataan konsumsi nutrien terhadap rataan bobot badan dari 24 ekor burung kenari (9 kenari postur, 11 kenari warna dan 5 kenari suara)

(32)

18

Tabel 14. Persentase rataan konsumsi nutrien terhadap rataan konsumsi pakan Konsumsi Nutrien/ konsumsi

pakan (%)

PK LK SK Ca P GE (kkal/g)

Kenari Postur 12.48 4.34 7.05 0.9 0.54 3254.97 Kenari Warna 13.33 4.62 7.69 1.03 0.68 3266.84 Kenari Suara 13.58 4.77 7.80 1.01 0.58 3251.45

Rataan 13.13 4.57 7.52 0.98 0.60 3257.75

Sd 0.58 0.22 0.41 0.07 0.07 8.06 BK : Bahan Kering, Ca : Calsium, GE : Gross Energy , LK : Lemak Kasar, P : Phospor, PK : Protein Kasar, SK : Serat Kasar. Analisa dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (2014).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsumsi pakan dan konsumsi nutrien pada burung kenari berbeda antara kenari yang mempunya bobot badan besar (kenari postur, kenari warna) berbeda dengan kenari yang mempunyai bobot badan kecil (kenari suara).

Konsumsi Protein Kasar

Persentase rataan konsumsi nutrien terhadap konsumsi pakan pada konsumsi protein kasar pada burung kenari dalam keseluruhan tipe sebesar 13.13 % (tabel 14). Konsumsi protein kasar tertinggi terdapat pada burung kenari jenis Holland orange (tabel 10) yaitu sebesar 1.24 gram per bobot badan sedangkan konsumsi terendah terdapat pada burung kenari jenis Yorkshire (tabel 8) sebesar 0.50 gram per bobot badan. Hal ini menunjukkan bahwa presentasi konsumsi protein kasar dalam ransum cukup tinggi karena disesuaikan dengan kebutuhan kenari yang sangat aktif. Peranan protein dalam tubuh burung sebagai bahan pembangun tubuh dan pengganti jaringan yang aus atau rusak, bahan baku pembentukan enzim, hormon, dan anti bodi, mengatur peredaran cairan tubuh dan zat yang larut di dalamnya ke dalam dan keluar sel, serta metabolisme energi (Soemadi dan Mutholib 1995). Konsumsi protein dihitung untuk mengetahui jumlah protein yang masuk ke dalam tubuh dan pemanfaatannya disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan (Sasih 2013). Selain dari konsumsi ransum pakan, burung kenari juga mendapatkan protein dari konsumsi protein yang berasal dari pakan tambahan yang diberikan yaitu kuning telur puyuh yang sangat bermanfaat untuk kebutuhan hidup pokok burung kenari.

Dalam hal ini burung kenari pejantan yang dipakai dalam penelitian dapat digunakan sebagai burung kenari bakalan yang unggul. Anggorodi (1994) menyatakan konsumsi protein sangat dibutuhkan oleh ternak unggas untuk memenuhi kebutuhan asam amino. Semakin banyak aktivitas burung kenari maka semakin banyak jumlah asam amino yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Soemadi dan Mutholib 2003 menyatakan bahwa jumlah protein yang dikonsumsi burung kicau harus seimbang, sesuai dengan kebutuhannya dan untuk bersuara, burung memerlukan protein sebesar 35 % dari jumlah makanannya.

Konsumsi Lemak Kasar

(33)

19 gram per bobot badan sedangkan konsumsi terendah terdapat pada burung kenari jenis Yorkshire sebesar 0.17 gram per bobot badan. Hal ini menunjukkan bahwa presentasi konsumsi lemak kasar dalam ransum cukup tinggi karena burung kenari membutuhkan banyak energi untuk melakukan aktivitasnya. Peranan lemak dalam tubuh burung sebagai sumber energi, mengatur suhu tubuh, melindungi organ tubuh, membawa vitamin (A, D, E dan K), membawa asam lemak esensial, dan sebagai bahan baku pembentukan hormon steroid (Soemadi dan Mutholib 1995). Penggunaan bahan pakan dengan kadar lemak yang tinggi akan meningkatkan sumber energi bahan pakan. Penggunaan sumber energi berupa lemak akan memberikan energi yang lebih tinggi daripada karbohidrat dan protein (Sudarman et al. 2008). Kandungan lemak dalam ransum harus diperhatikan, karena apabila kekurangan lemak, burung akan memperlihatkan gejala berupa kulit bersisik dan mengalami proses reproduksi tidak normal bahkan bisa menyebabkan kematian. Sebaliknya, apabila lemak berlebihan akan merugikan karena tidak semua lemak dapat dicerna tubuh yang akhirnya akan terbuang percuma bersama kotoran atau menumpuk diantara otot-otot tubuh maupun di bawah kulit yang dapat menyebabkan burung menjadi gemuk sekali dan gerakannya kelihatan kurang lincah, serta dapat menyebabkan burung diare (Soemadi dan Mutholib 1995). Konsumsi Serat Kasar

Persentase rataan konsumsi nutrien terhadap konsumsi pakan pada konsumsi serat kasar burung kenari dalam keseluruhan tipe sebesar 7.52 % (tabel 14). Konsumsi serat kasar tertinggi terdapat pada burung kenari jenis Holland orange (tabel 10) yaitu sebesar 0.71 gram per bobot badan sedangkan konsumsi terendah terdapat pada burung kenari jenis Yorkshire (tabel 8) sebesar 0.29 gram per bobot badan. Serat kasar dalam bahan pakan menentukan kecernaan bahan pakan pada ternak yang mengkonsumsinya. Serat kasar sering dijadikan faktor pembatas pada unggas dikarenakan kemampuan unggas mencerna serat kasar sangat minim (Achmanu dan Muharlien 2011). Serat kasar berperan dalam membantu mempercepat ekskresi sisa-sisa makanan melalui saluran pencernaan. Diketahui dalam keadaan tanpa serat, feses dengan kandungan air rendah akan lebih lama tinggal dalam saluran usus yang dapat menyebabkan gangguan pada gerakan peristaltik pada usus besar sehingga eksresi feses menjadi lebih lamban. Sebaliknya, pakan dengan serat kasar tinggi dapat mengurangi berat badan karena makanan akan tinggal dalam saluran pencernaan dalam waktu relatif singkat sehingga absorpsi zat makanan berkurang. Serat kasar tinggi juga akan memberikan rasa kenyang karena komposisi karbohidrat kompleks yang menghentikan nafsu makan sehingga mengakibatkan turunnya konsumsi makanan (Piliang 2006).

Konsumsi Kalsium

(34)

20

sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Mineral yang diperlukan burung antara lain adalah kalsium, fosphor, besi, mangaan, iodium, kuprum, zink, magnesium, sodium klorin dan kalium. Kalsium berperan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi burung kenari baik untuk pembentukan darah, tulang, pewarnaan bulu, maupun untuk kebutuhan hidup pokok kenari (Turut 2010). Konsumsi Phospor

Persentase rataan konsumsi nutrien terhadap konsumsi pakan pada konsumsi phospor burung kenari dalam keseluruhan tipe sebesar 0.60 % (tabel 14). Konsumsi Phospor tertinggi terdapat pada burung kenari jenis Holland orange (tabel 10) dan kenari kuning intensif yaitu sebesar 0,06 gram per bobot badan sedangkan konsumsi terendah terdapat pada burung kenari jenis Yorkshire (tabel 8) sebesar 0,02 gram per bobot badan. Jika burung kecukupan mineral, maka burung akan memiliki bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau mabung, tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal), bebas paralysa (lumpuh), bebas perosis (tumit bengkak), anak burung menetas sehat, burung tidak mengalami urat keting (tendo), tidak terlepas sendinya, tidak tercerai (luxatio), paruh tidak meleset, tidak kekurangan darah sehingga pucat dan lemah, burung di penangkaran bisa segera bertelur, telur berisi, produktivitas tinggi, daya tetas tinggi serta kematian embrio rendah. Dengan demikian, defisiensi mineral akan menyebabkan terjadinya berbagai gangguan (Turut 2010).

Konsumsi Gross Energy

(35)

21 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Konsumsi pakan burung kenari dewasa pejantan umur satu tahun dengan berat rata-rata 24.74 gram yang terdiri dari kenari postur 9 ekor, kenari warna 11 ekor dan kenari suara 5 ekor mempunyai rataan konsumsi sebesar 0.26 per gram bobot badan. Rataan konsumsi protein kasar burung kenari sebesar 13.13 %, rataan konsumsi lemak mempunyai sebesar 4.57 %, rataan konsumsi serat sebesar 7.52 %, rataan konsumsi kalsium mempunyai sebesar 0.98 %, rataan konsumsi phospor sebesar 0.60 % dan rataan konsumsi Gross Energy sebesar 3257.75 kkal- gram. Perbandingan konsumsi pakan dan konsumsi air minum burung kenari mencapai 1 : 2 dengan rataan konsumsi air minum burung kenari sebesar 15.73 ml -ekor -hari ± 5.37 ml -ekor -hari sehingga pakan yang digunakan sudah memenuhi kebutuhan nutrisi burung.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kajian konsumsi nutrien pada pemeliharaan dan pengamatan burung kenari dewasa pejantan unggul yang siap digunakan sebagai kontes serta kajian tentang tingkah laku dan respon burung terhadap ransum yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmanu M. 2011. Ilmu Ternak Unggas. Malang ( ID) : UB Press.

Anggorodi R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Jakarta (ID) : PT. Gramedia. Ari Soeseno. 1999. Beternak Burung Kenari. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya. FAO. 2005. Production and processing Of small seeds of birds. http

://www.fao.org/docrep/008/y5831e00.htm. [22April 2014].

McDonough CM. RooneyLW. 2000. The millets. Di dalam: Kulp K Ponte, JrJG (Eds.), Handbook of cereal science and technology. Marcel Dekker, Inc. New York, pp 177–201.

McDonald P, Edwars RA, Greenhalgh JED, Morgan CA. 2002. Animal Nutrition. 6th Editions. Ashford Colour Press. Ltd., Gosport.

Ninasari RA. 2014. Komposisi nutrisi dan tanin dalam beberapa bahan pakan alami burung kicau [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Obilana AB. 2003. Overview: Importance of millets in Africa. Di dalam: P S

Belton, JRNTaylor (Eds.). Proceeding of the workshop on the proteins of sorghum and millets: Enhancing nutritional and functional properties for Africa, 2–4 April 2003. Pretoria, South Africa. http://www.afripro.org.uk. [diunduh pada 2014 Maret 20].

Parakkasi A. 1986. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik. Vol IB Jakarta (ID) : UI Press.

Parakkasi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Jakarta (ID) : UI Press.

(36)

22

Turut Rusli. 1999. Sukses Dalam Kontes Burung Berkicau. Jakarta. (ID) : Penebar Swadaya.

Turut Rusli. 2010. Kenari. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

Sudradjad. 2000. Merawat & Melatih Kenari Fusan. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

Soemadi W, Mutholib A.1995. Pakan Burung. Cetakan 1,Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

Soemadi W, Mutholib A. 2003.Pakan Burung. Cetakan 4, Jakarta(ID) : Penebar Swadaya.

Soemarjoto. 2003. Mengatasi Permasalahan Burung Berkicau. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

Sridadi. 2011. Kenari dan Permasalahannya. Majalah Agromedia, tanggal 18 Februari 2011. Jakarta.

Sudarman A, Wiryawan KG, Markhamah H. 2008. Penambahan sabun kalsium dari penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum dan pengaruhnya terhadap produksi domba. Media Peternakan. 31 (3) : 166-171.

Sudradjad 1999. Beternak Burung Kenari. Jakarta(ID) : Penebar Swadaya.

Sudradjad 2003. Sukses Beternak Burung Kenari. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya. Sutardi T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Bogor (ID) : Fakultas Peternakan,

Institiut Pertanian Bogor.

Wahju J. 1985. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta(ID) : Gadjah Mada University Press.

(37)

23

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sragen pada tanggal 20 Maret 1989 dari Ayah Rantimin Hadi Martono (Alm) dan Sri Wahyuni. Penulis adalah anak keempat dari empat bersaudara. Tahun 2007 penulis menyelesaikan studi di SMA N 1 Gemolong. Tahun 2009 penulis menyelesaikan studi agama di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri dan pada tahun yang sama tercatat sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 46 melalui jalur test Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penulis tercatat sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah aktif sebagai Bendahara Paguyuban KSE IPB (2011-2013. Sekretaris UKM Tenis Meja IPB (2010/2011), Bendahara UKM Tenismeja IPB (2011/2013), dan Sekretaris Senat Beasiswa Indofood Sukses Makmur Batch 5 KSE Indonesia (2013/2014). Penulis juga pernah aktif dan tercatat sebagai pengajar Fisika dan Bahasa Inggris di Rumah Sahabat KSE IPB (2010). Penulis mendapatkan beasiswa BBM (2009), Beasiswa Karya Salemba Empat (2010-2015). Penulis pernah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa IPB (2009), Mandiri Leadership Camp (2011), Indofood Leadership Camp (2013) dan XL Future Leaders The Scholarship Camp (2013-2014). Penulis mendapatkan prestasi di bidang akademik berupa PKMK didanai Dikti (2011), PKMP didanai DIKTI (2014) dan prestasi non akademik di bidang olahraga dan seni.

UCAPAN TERIMA KASIH

Gambar

Tabel 1 Jenis Kenari Yang Digunakan Dalam Penelitian
Tabel 4. Gambar dan karakteristik burung kenari
Tabel 5. Konsumsi pakan burung kenari postur
Tabel 10. Konsumsi nutrien pada burung kenari warna
+2

Referensi

Dokumen terkait