• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN

TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO

SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh

KHAIRUL ANWAR LUBIS

8 1 4 6 1 2 2 0 2 4

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

KHAIRUL ANWAR LUBIS, NIM. 8146122024. Pengaruh Strategi

Pembelajaran dan Minat Kejuruan Terhadap Hasil Belajar Teknik Listrik Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Tesis. Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar Teknik Listrik siwa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran induktif dengan strategi pembelajaran deduktif pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. (2) Perbedaan hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi dan kelompok siswa yang memiliki minat kejuruan rendah pada kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi dan.(3) Interaksi strategi pembelajaran dengan minat kejuruan terhadap hasil belajar pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi yang berjumlah 3 kelas.

Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak dengan teknik cluster sampling, dengan mengambil 2 kelas dengan masing-masing kelas berjumlah 30 orang siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar Teknik Listrik dan tes kemampuan awal.

Analisis data yang digunakan adalah ANAVA Faktorial 2 x 2 pada taraf

(6)

ii

ABSTRACT

KHAIRUL ANWAR LUBIS, NIM. 8146122024. The Effect of Learning

Strategy and interest in vocational Outcome Technical Electrical learner.

Thesis. Educational Technology Study Program. Post Graduate. The state University of Medan.

This research aims to find out: (1) The Differences of Technical Electrical learning Outcomes of students taught by inductiive strategy and deductive strategy (2) The differenceo of Technical Electrical learning outcomes of student who have an interest in vocational high compared with participants student who have low vocational interests ,(3) and interaction between learning strategy and vocational interests in influencing learning outcomes Technical Electrical learners.

The population in this research was the whole students of grade X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi which were devided into 3 classes Cluster Random Sampling was used to find the total sample, and this research the sample consisted of 60 students. The research method was Quasi experiment with 2 x 2 factorial design. The tecnique of data analysis using ANOVA two ways at significance level α = 0,05. Before the data analized by using ANOVA, the distribution of data should be normal and homogen. The Normalitiy of data was measured by Lilifors Provision and the homogenity of data was measured based on Fisher and Barlett Test ,testing of advanced test with tukey test.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi

Pembelajaran dan Minat Kejuruan Terhadap Hasil Belajar Teknik Listrik

Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi”. Salawat dan salam penulis

sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah ummat.

Dengan selesainya tesis ini, maka sudah sepantasnya dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT. karena atas izin

dan ridho-Nyalah tesis ini dapat terselesaikan serta dapat dipertanggung

jawabkan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dengan keikhlasan dan ketulusan baik langsung maupun tidak

langsung sampai selesai tesis ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang

setimpal atas kebaikan tersebut.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat

dan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku dosen

pembimbing I, dan Kepada Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd selaku

dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan

(8)

iv

penyusunan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku direktur Pasca

Sarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan

dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi

Pendidikan dan Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku seketaris yang

telah memberikan kesempatan dan bantuan administrasi selama

pendidikan di Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Bapak Dr. Baharuddin, M.Pd dan

Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran pada penyusunan tesis ini.

4. Seluruh Dosen Pengajar Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan baik dalam kelas maupun diluar kelas.

5. Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tebing Tinggi serta seluruh guru

SMK Negeri 2 Tebing Tinggi khususnya guru Teknik Audio Video yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

(9)

v

6. Kedua orang tua Ibunda Zahara Rangkuti dan Ayahanda Alm. Sangkot

Lubis yang telah tiada dan mertuaku Alm. Muchsin AS dan Yatmi S

beserta keluarga besar yang senantiasa telah memberikan rasa kasih

sayang , doa, perhatian dan dukungan moril maupun materi sejak

sebelum kuliah, dalam perkuliahan hingga menyelesaikan pendidikan ini.

7. Istriku tercinta Fatimah Zahara ST. anak-anakku tersayang Naila

Khairiza Lubis dan Adrina Khairiza Lubis yang telah memberikan rasa

kasih sayang, doa dan keikhlasannya untuk mengurangi kebersamaan

kita selama perkuliahan hingga menyelesaikan pendidikan ini.

8. Kepada kakakku Rosdiana Lubis A.Md.Keb, Nurainun Lubis S,Pd,

Dra.Faridah Lubis, Nurhayati Lubis S.Pd. Asmawati Lubis, A.Md.Keb,

Alm.Dra.Nilawati Lubis dan abangku Drs. Samsul Bahri Lubis,

Abdullah Sani Lubis, Hamdani Lubis, Riduan Lubis, yang senantiasa

mendo’akan dan memberikan dorongan tanpa henti serta motivasi

kepada penulis.

9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 24 tahun 2014 yang sudah banyak

memberikan bantuan dan yang terspecial kelas TP B-1 yang telah

bersama-sama berbagi suka duka selama perkuliahan , jalinan kasih

sayang dan kekompakan yang dibangun dikelas menjadi motivasi

tersendiri bagi penulis.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya

satupersatu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuanya.

(10)

vi

saudara/i, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya. Semoga tesis ini

dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan. Penulis menyadari

bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis

mengharapkan sumbangan berupa pemikiran yang terbungkus dalam saran

dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.

Medan, Februari 2017

Penulis

(11)

vii

BAB II. KAJIAN TEORETIS,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Oprasional ... 42

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 43

F. Pengontrolan perlakuan ... 46

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 49

(12)

viii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Deskripsi Data Penelitian ... 63

B. Pengujian Persyaratan Analisa ... 74

C. Pengujian Hipotesis ... 77

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

E. Keterbatasan Penelitian ... 89

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 91

A. Simpulan ... 91

B. Implikasi ... 92

C. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA……….………..….94

(13)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

2.1 Kurikulum Teknik Listrik ... 17

2.2 Tiga Strategi Mengajar Untuk Mengembangkan Berfikir Induktif .. 21

2.3 Fase atau Tahapan Pembelajaran Induktif ... 23

2.4 Fase atau Tahapan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 26

2.5 Perbedaan Strategi Pembelajaran Induktif dengan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 34

3.1 Desain Eksperimen Faktorial 2x2 ... 41

3.2 Kisi-kisi Instrumen Non Tes Minat Kejuruan... 50

3.3 Kisi- kisi Tes Hasil Belajar ... 51

4.1 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa untuk Strategi Induktif ... 63

4.2 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Untuk Strategi Pembelajaran Deduktif ... 64

4.3 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa Ditinjau dari Minat Kejuruan Tinggi ... 66

4.4 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik Siswa Ditinjau dari Minat Kejuruan Rendah... 67

4.5 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Induktif Dengan Minat Kejuruan Tinggi ... 69

4.6 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi Pembelajarn Induktif dengan Minat Kejuruan Rendah .... 70

4.7 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi pembelajaran Deduktif dengan Minat Kejuruan Tinggi ... 71

4.8 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik Untuk Strategi Pembelajaran Deduktif Dengan Minat Kejuruan Rendah ... 73

4.9 Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 74

4.10 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Induktif dan Strategi Deduktif... 76

4.11 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Memiliki Minat Kejuruan Tinggi Dengan Minat Kejuruan Rendah . 76 4.12 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Interaksi Strategi Pembelajaran Dengan Sampel Siswa Yang Memiliki Minat Kejuruan ... 77

4.13 Rangkuman Data Hasil Perhitungan Deskriptif ... 78

4.14 Ringkasan Analisis Varians Faktorial 2x2 Hasil Belajar Teknik Listrik ... 78

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

3.1 Prosedur Penelitian ... 45 4.1 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa dengan

strategi pembelajaran induktif... 64 4.2 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa untuk strategi pembelajaran deduktif ... 65 4.3 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi ditinjau dari Minat Kejuruan Tinggi ... 67 4.4 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa ditinjau Dari Minat Kejuruan Rendah... 68 4.5 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi Pembelajaran induktif dengan Minat kejuruan tinggi ... 69 4.6 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk

Strategi Pembelajaran induktif dengan minat kejuruan rendah ... 71 4.7 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk

Strategi pembelajaran deduktif dengan Minat Kejuruan Tinggi... 72 4.8 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa untuk

Strategi pembelajaran Deduktif dengan Minat Kejuruan Rendah .... 73 4.9 Garis Interaksi Strategi Pembelajaran dan Minat Kejuruan terhadap

(15)

Xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Silabus... 97

2. Rencana Program Pengajaran ... 100

3. Test Hasil Belajar Teknik Listrik ... 130

3. Test Angket Minat Kejuruan... 153

4. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ... 157

5. Data Induk Penelitian ... 174

6. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Induktif ... 175

7. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 176

8. Perhitungan Distribusi Frekwensi ... 177

9. Perhitungan Uji Normalitas ... 192

10. Pengujian Homogenitas Data ... 202

11. Analisis Anava ... 205

12. Perhitungan Uji Lanjutan dengan Uji Tukey ... 209

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah ajang untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan

dan bakat intelektualitas alamiah manusia, disamping untuk menanamkan nilai- nilai

ajaran normatif dan etis sebagai pembentukan kesadaran dalam mencerdaskan bangsa

di satu sisi dan membangun nilai luhur, memanusiakan secara global di sisi lain. Oleh

karena itu, pendidikan sangat penting bagi manusia secara nalar imaginatif ataupun

nalar praktis. Pendidikan berfungsi secara imaginatif sebagai pengasah karakter dan

eksistensi setiap manusia dalam memformat dan mengelola pola pikir secara reflektif

dan praktis. Pendidikan juga berfungsi sebagai alat pencapaian aktual terhadap

berbagai kebutuhan hidup yang menuntut adanya keahlian (Skill) dan ini seyogyanya

ditunjukkan oleh pendidikan yang memadai.

Dalam undang- undang no. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

Nasional dinyatakan bahwa : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratif serta bertanggung jawab. Pasal 5 menyatakan : seluruh jalur

tentang dan jenis pendidikan di Indonesia harus memiliki konsekwensi yang sama

yaitu bermuara kepada tujuan pendidikan nasioanal yang dapat mengembangkan

(17)

2

berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen yang ada secara optimal

sesuai dengan potensinya dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

Pendidikan memiliki peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia,

namun dalam pelaksanaannya dihadapkan dengan tanggung jawab yang sangat besar.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis pendidikan

formal, dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional di atas tentu harus

diimbangi dengan kualitas tamatan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi dan memasuki lapangan kerja. Berubahnya paradigma tentang SMK

dari supply driver menjadi dement driver dan market driven, dari sebagai penyedia

tenaga keja menjadi melatih tenaga kerja untuk mengimplentasikan perubahan.

Direktorat dikmen tahun 2001 telah mencanangkan program Reengineering yang

terangkum dalam kebijakan reposisi bertujuan untuk melakukan antara lain :

“Penataan bidang/program keahlian SMK, Penataan sistem penyelenggaraan Diklat,

dan penigkatan peran SMK sebagai pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan terpadu.”

Dari kebijakan tersebut maka SMK dituntut meyesuaikan diri dengan perkembangan

yang ada, supaya tidak terjadi kekeliruan, bahwa sebagian besar lulusan SMK

cenderung untuk berupaya mencari pekerjaan yang berperan sebagai buruh pabrik,

pegawai dan sebagainya. Jarang ada yang mau dan mampu menciptakan serta

mengembangkan lapangan kerja sendiri.

Tujuan program kejuruan secara umum mengacu pada isi undang- undang

sistem pendidikan nasional (UU SPN) Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan

pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan

kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik

terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian

(18)

3

pengetahuan dan sikap agar kompeten ; (a) bekerja tinggi secara mandiri atau mengisi

lowongan pekerja yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja

tingkat menengah dalam bidang keahliannya, (b) memiliki karir, berkompensasi,

mengembangkan sikap professional dalam bidang keahliannya, (c) mampu

berkomunikasi antara sesama dalam bahasa nasional dan internasional, (d) memiliki

sikap kreatif, inovatif dan jiwa wirausaha dan (e) memiliki sikap taqwa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan demikian pendidikan membutuhkan sebuah fokus yang mewadahinya,

yang sampai saat ini disebut sekolah. Sekolah sebagai wadah formal pendidikan,

terutama sekolah menengah kejuruan, memiliki kebijakan standarisai pendidikan

secara nasional. Dalam menetapkan standarisasi pendidikan bangsa saat ini hanya

dilakukan dengan pelaksanaan Uji Kompetensi dan Ujian Nasional (UN) secara

simultan di seluruh wilayah Indonesia.

Hasil pendidikan adalah wujud kinerja sekolah, yang merupakan prestasi yang

dicapai dari semua proses dan perilaku (Miarso,2005). Dalam mencapai tujuan

pendidikan diperlukan suatu evaluasi. Dengan demikian evaluasi pendidikan

merupakan salah satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari rencana

pendidikan. Pelaksanaan ujian nasional tersebut merupakan penjabaran dari UU No.

20 Tahun 2003 tentang sisdiknas dan PP No.19 Tahun 2005 standar nasional

pendidikan. Ujian nasional itu sendiri bukan merupakan tujuan akhir pendidikan,

tujuan akhirnya adalah menghasilkan tamatan yang kompeten dan kompetetif. Ujian

nasional adalah salah satu pertimbangan untuk : (1) pemetaan mutu satuan dan atau

program pendidikan, (2) seleksi masuk jenjang pendidikan siswa berikutnya, (3)

(19)

4

dan (5) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya

peningkatan mutu pendidikan.

Berdasarkan Undang- Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, program pembangunan pendidikan diarahkan pada upaya mewujudkan

kondisi yang diharapakan, dan difokuskan pada Tiga Pilar kebijakan pendidikan

yaitu : Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; Peningkatan mutu, relevansi, dan

daya saing kelulusan pendidikan; serta peningkatan pendidikan; serta peningkatan tata

kelola, akuntabilitas, dan citra publik tentang pengelolaan pendidikan. Selanjutnya

dikatakan bahwa SMK harus melaksanakan Uji Kompetensi, karena merupakan kunci

dari sistem diklat kejuruan dengan pola CBT (Competency Based Training), dimana

prosesnya akan ditetapkan oleh Badan Standarisasi Profesi (BNSP) dan dilaksanakan

oleh lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Uji kompetensi dimaksudkan untuk

membantu dunia usaha/industri dalam merekrut dan mempromosikan tenaga kerja

yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya dan memacu kompetensi yang

bersangkutan. Untuk itu SMK harus melakukan reposisi sebagai upaya penataan

kembali konsep. Perencanaan dan implementasi pendidikan kejuruan dalam rangka

peningkatan mutu sumber daya manusia yang mengacu pada kecenderungan (trend)

kebutuhan pasar kerja tinggi dalam lingkup lokal, nasional, regional, maupun

internasional.

Fungsi pendidikan kejuruan adalah menyiapkan siswa : (1) menjadi manusia

Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup, maupun

mengembangkan dirinya dan memiliki keahlian dan keberanian membuka peluang

meningkatkan penghasilan, (2) menjadi tenaga kerja produktif memenuhi keperluan

tenaga kerja usaha dan industri, menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan bagi

(20)

5

(produktif), dan (3) menguasai IPTEK, dan memiliki kemampuan dasar untuk

mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Salah satu faktor yang diduga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

di kelas adalah kualitas pembelajaran. Oleh karena itu upaya penigkatan mutu

pendidikan khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilakukan

dengan mempertinggi proses pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar

(kompetensi) siswa. Kompetensi tersebut masih belum dimiliki sepenuhnya oleh

siswa SMK karena selama ini bentuk dan strategi pembelajaran yang diberikan oleh

guru yang hanya sebatas pada penyampaian materi secara bertutur dengan lisan,

sehingga siswa kurang memahami lebih mendalam setiap materi pembelajaran. Selain

itu siswa pada saat menerima materi pembelajaran terutama pelajaran kejuruan selalu

dituntut mengikuti segala prosedur dan langkah- langkah yang telah ditetapkan di

dalam mengerjakan dan menyeleasikan sesuatu sehingga siswa terbiasa berfikir

mengikuti petunjuk yang ada dan tidak membutuhkan proses berfikir.

SMK Negeri 2 Tebing Tinggi adalah salah satu sekolah kejuruan rumpun

teknologi yang mengelola beberapa bidang keahlian serta terbagi dalam beberapa

program keahlian. SMK Negeri 2 Tebing Tinggi mengembangkan kualitasnya dengan

menambahkan sarana dan prasarana praktek dan jumlah guru pada masing- masing

program keahlian. Hal yang memprihatinkan adalah hasil ulangan harian Teknik

Listik siswa yang belum mencapai KKM 75 .

Hasil survey awal dan data yang didapatkan di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi

adalah sebagian besar guru mata pelajaran pada saat melakasanakan pembelajaran

hanya sekedar pengenalan dan pemahaman konsep tanpa mengurai lebih mendalam

materi dan menghubungkan antara materi yang diajarkan, strategi mengajar sebagian

(21)

6

Pengorganisasian materi selalu menggunakan kebiasaan- kebiasaan yang lama

(secara ekspositori) yaitu dengan menyampaikan materi pelajaran secara bertutur

tinggi lisan (ceramah) ataupun diskusi tanpa menguraikan lebih mendalam materi

yang dipelajari. Guru mengajar cenderung text book oriented dan belum menekankan

pada proses berfikir siswa secara mandiri. Sebagai akibatnya muncul kebosanan dan

kejenuhan dari siswa untuk belajar lebih tinggi. Hal tersebut terjadi karena selama ini

strategi pembelajaran yang kurang sesuai. Kondisi seperti ini akan membuat siswa

semakin kurang memahami dan mengerti akan hakikat pembelajaran itu sendiri.

Kondisi seperti ini sangat berpengaruh besar terhadap lulusan bersaing dalam

dunia kerja. Mengatasi hal tersebut maka diperlukan satu strategi pembelajaran yang

baru dan hendaknya dipilih sesuai dengan mode, media dan sumber belajar lainnya

yang dianggap relevan dalam menyampaikan materi, dalam membimbing siswa agar

dapat terlibat secara optimal, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar

dalam rangka menumbuhkembangkan kemampuan siswa.

Berdasarkan hal tersebut guru diharapkan melaksanakan pembelajaran dengan

berbagai pendekatan, salah satunya adalah dengan penerapan strategi pembelajaran.

Secara umum proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah kejuruan atau SMK,

terbagi dalam tiga kelompok mata pelajaran yaitu kelompok, normative, adaptif, dan

kelompok produktif.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Sagala 2009:62) Pembelajaran adalah

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa

belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Menurut

Dunkin dan Biddle yang dikutip Sagala (2009:63) proses pembelajaran atau

(22)

7

(1) variabel pertanda (presage variables) berupa pendidikan; (2) variabel konteks

(context variables) berupa siawa, sekolah, dan masyarakat; (3) variabel proses

(process variables) berupa interaksi peserta didik dengan pendidik, dan (4) variabel

produk (product variables) berupa perkembangan siswa dalam jangka pendek

maupun jangka panjang. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan tinggi jika

pendidikan memiliki kompetensi yaitu : (1) kompetensi substansi materi pembelajaran

atau penguasaan materi pelajaran, dan (2) kompetensi metodologi pembelajaran.

Menyikapi masalah di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru

untuk menggunakan strategi pembelajaran yang membuat suasana pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan sikap siswa untuk

belajar.

Panjaitan (2006) menyatakan salah satu implementasi penting dalam mengkaji

keberhasilan siswa dalam belajar adalah perlunya diketahui faktor- faktor apa yang

dapat memberikan kontribusi terhadap hasil belajar, yaitu salah satu kondisi belajar

yang paling bermakna untuk mempengaruhi keefektifan pengajar adalah karakteristik

pelajar. Pengajaran akan semakin efektif bila strategi pembelajaran atau proses belajar

mengajar (PBM) yang digunakan semakin sesuai dengan karakteristik siswa yang

diajar.

Dari beberapa fenomena tersebut, maka dalam penelitian ini berupaya untuk

meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik siswa kelas X , perlu diterapkan suatu

strategi pembelajaran yang mampu menyampaikan materi kepada siswa secara lebih

mendalam. Strategi yang akan diterapkan adalah strategi Pembelajaran Induktif dan

deduktif dengan memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil

(23)

8

Selain strategi perbelajaran yang digunakan oleh guru, hasil belajar peserta

didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagaimana yang diungkapkan

oleh Slameto (2003: 54) yaitu: (1) faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri

siswa seperti: faktor keluarga, lingkungan dan sekolah, (2) faktor internal (faktor yang

berasal dari dalam diri peserta didik ) seperti: minat, bakat dan motivasi.

Salah satu faktor yang berasal dan dalam diri peserta didik adalah minat

kejuruan, yang diprediksi akan menentukan keefektifan strategi pembelajaran.

Menurut Uzer (1997: 27) bahwa kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya

minat dan perhatian siswa dalam belajar dimana minat merupakan suatu sifat yang

menetap pada diri seseorang.

Selanjutnya Richard Dewey dan WJ Humber dalam Rakhmat (1996: 43 )

menyebutkan bahwa minat adalah keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang

begitu kuat sehingga mendorong anak untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang

tidak sesuai dengan pencapaian tujuan, dilandasi pengetahuan serta dipengaruhi oleh

kecerdasan dan energi.

Senada dengan hal tersebut di atas Yani (1996 :76) mengungkapkan minat

merupakan rasa tertarik seseorang terhadap sesuatu hal sehingga mendorong untuk

mengerjakan apa yang diinginkan, memberi arahan untuk bertindak agar memperoleh

kepuasan dan kenikmatan. Lebih lanjut Hurluck (1990: 149) mengatakan bahwa minat

merupakan sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan apa yang

diinginkan dengan kebebasan memilih. Bila mereka melihat sesuatu yang mempunyai

manfaat bagi dirinya, maka mereka akan tertarik dan menimbulkan kepuasan.

Meskipun para ahli memberikan pengertian minat dengan bahasa yang

berbeda namun sebenarnya memiliki arti dan makna yang sama, yakni minat adalah

(24)

9

senang untuk berperilaku seperti yang dilihat atau dirasakannya. Berdasarkan

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang

terhadap sesuatu yang menjadi perhatian sehingga dapat menyenangkan dirinya.

Dengan demikian berarti bahwa seseorang dikatakan mempunyai minat jika memiliki

tiga unsur pokok yaitu adanya perhatian, perilaku dan rasa senang terhadap sesuatu.

Dalam kaitannya dengan kejuruan, Kamisa (1997) menyatakan bahwa

kejuruan adalah keahlian dalam suatu bidang tertentu atau keahlian khusus dan

keahlian dalam melakukan sesuatu. Lebih lanjut Kamisa (1997) menyatakan bahwa

keahlian adalah kemahiran dalam suatu ilmu. Evash (1968) mengemukakan

pendidikan kejuruan mencakup semua pendidikan yang membentuk seseorang lebih

kompeten dan pada yang lain dalam suatu pekerjaan sehingga peserta didik yang telah

memasuki pendidikan kejuruan telah memiliki suatu keahlian yang mengarahkan

kepada suatu pekerjaan.

Dari uraian dapat dijelaskan bahwa minat kejuruan adalah perhatian yang kuat

dari diri seseorang terhadap SMK yang disertai dengan perasaan senang untuk

mempelajarinya sehingga timbul dorongan untuk berusaha mencapai hasil yang lebih

baik dalam belajar. Oleh karena itu maka minat kejuruan siswa diikutkan sebagai

salah satu variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat

diidentifikasikan bahwa, masalah-masalah yang esensial dalam dunia pendidikan

khususnya sekolah kejuruan adalah rendahnya hasil belajar. Rendahnya hasil belajar

tersebut dapat dilihat dari nilai hasil belajar dan kualitas lulusan serta kinerja yang

(25)

10

akan muncul berbagai pertanyaan menyangkut rendahnya hasil belajar Teknik Listrik

antara lain:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik

siswa?

2. Bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini?

3. Apakah strategi pembelajaran dan penyampaian materi kurang menarik

perhatian Siswa?

4. Apakah strategi pembelajaran Induktif dan deduktif dapat menarik minat

siswa?

5. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif dan deduktif

dapat meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik siswa?

6. Apakah siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi akan memperoleh hasil

belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat

kejuruan rendah?

7. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat

kejuruan siswa dalam mempengaruhi hasil belajar?

C. Pembatasan Masalah

Banyak fakor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, agar

penelitian ini lebih terfokus dan kajian lebih mendalam. Penelitian ini dilaksanakan

berdasarkan identifikasi masalah, maka penilitian ini dibatasi pada masalah :

1. Pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran, yang dipilah yaitu

strategi pembelajaran Induktif dan deduktif

2. Karakteristik siswa dalam penelitian ini dibatasi hanya pada minat kejuruan tinggi

(26)

11

3. Hasil belajar siswa dibatasi hanya pada hasil belajar kognitif mata pelajaran

Teknik Listrik siswa SMK semester I kelas X program keahlian Teknik Audio

Video,

dengan Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori

kelistrikan serta menerapkannya dalam menentukan masalah nyata yang

berkaitan dengan rangkaian listrik sederhana dalam menyelesaikan masalah

(Hukum Ohm, Hukum Kirchoff).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar mata pelajaran Teknik Listrik siswa yang diajar dengan

strategi pembelajaran induktif lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran deduktif?

2. Apakah hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi

lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan

dalam mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh dari

strategi pembelajaran dan minat kejuruan terhadap hasil belajar mata pelajaran Teknik

Listrik. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran Teknikr Listrik siswa yang diajar

dengan strategi pembelajaran induktif dengan siswa yang diajar dengan strategi

(27)

12

2. Untuk mengetahui hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat

kejuruan tinggì dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan

dalam mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik siswa.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat memperkaya dan menambah

khazanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya

yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dan hubungannya dengan minat kejuruan

siswa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Teknik Listrik kelas X. Selain itu,

diharapkan dapat digunakan sebagai perbandingan atau teori untuk lanjutan penelitian

yang relevan.

Manfaat praktis dari penelitian ini bagi siswa, agar dapat mengembangkan

kemampuan pemahaman teknik listrik sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat

melalui strategi pembelajaran dan minat kejuruan. Bahan masukan bagi guru dalam

memilih dan menggunakan strategi pembelajaran secara optimal pada kegiatan belajar

mengajar. Peningkatan kompetensi peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian serta

(28)

91

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis seperti yang telah diuraikan, penelitian ini

menyimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

induktif lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran deduktif.

2. Hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan dalam

mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik siswa. Hasil belajar Teknik Listrik siswa

dengan strtegi pembelajaran induktif dan memiliki minat kejuruan tinggi lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah. Sedangkan hasil

belajar Teknik listrik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran deduktif dan

memiliki minat kejuruan rendah lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki

minat kejuruan tinggi. Dengan demikian, siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi

lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran induktif. Sedangkan siswa yang

memiliki minat kejuruan rendah lebih baik diajar dengan strategi pembembelajaran

(29)

92

B. Implikasi

Temuan bahwa strategi pembelajaran induktif lebih baik dari strategi pembelajaran

deduktif dalam menigkatkan hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing

Tinggi ditinjau dari Minat kejuruan siswa. Ini memberikan petunjuk bahwa dalam

pembelajaran Teknik Listrik , strategi pembelajaran induktif lebih tepat untuk diterapkan dari

pada strategi pembelajaran deduktif . Penerapan strategi pemebelajaran induktif dalam

pembelajaran Teknik Listrik berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan metode

pembelajaran Teknik Listrik bagi siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi dengan tingkat

kematangan kognitif yang terbatas, meliputi : (a) pengaturan desain awal pembelajaran, (b)

strategi pengubahan tingkah laku, (c) orientasi pembelajaran, (d) penyesuaian materi

pembelajaran. Untuk itu faktor minat kejuruan perlu menjadi perhatian dalam proses

pembelajaran sehingga strategi pembelajaran sesuai dengan minat kejuruan dari siswa dalam

mempelajari Teknik Listrik. Desain materi dalam pembelajaran hasil belajar Teknik Listrik

disusun dengan struktur yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan strategi

induktif.. Inventarisasi pengetahuan awal dan kemampuan yang harus dimiliki dari siswa

sebelum merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran Teknik Listrik. Basis

pembelajaran bertumpu pada pengetahuan awal dan perilaku yang harus dimiliki dari siswa

akibat proses belajar.

Telah ditentukan bahwa minat kejuruan mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik dari

siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, dengan demikian dalam pembelajaran selayaknya guru

memperhatikan minat kejuruan siswa, sehingga bisa menyesuaikan strategi pembelajaran yang

(30)

93

C. Saran

1. Para guru Teknik Listrik disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran induktif

sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam pembelajaran Teknik Listrik. Strategi

pembelajaran induktif telah mampu meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik menjadi

lebih tinggi.

2. Pembelajaran Teknik Listrik sangat sarat dengan minat kejuruan. Agar hasil belajar

Teknik Listrik yang dicapai lebih tinggi maka para guru Teknik listrik Listrik sebaiknya

selalu memperhatikan faktor minat kejuruan yang dimiliki siswa. Karena telah terbukti

bahwa hasil belajar Teknik Listrik siswa sangat tergantung pada minat kejuruan siswa

3. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel moderator lain, seperti sikap, motivasi,

gaya berpikir, pengetahuan verbal, IQ dan lain-lain, sehingga dapat meningkatkan

pemahaman dari siswa terhadap Teknik Listrik. Di samping itu disarankan pula untuk

memperbanyak jumlah populasi dan sampel penelitian, serta menambah waktu

(31)

94

DAFTAR PUSTAKA

Asrori M. (2007). Psikologi Pembelajaran.Bandung:Wacana Putra.

Abdurrahman M. (2010). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto S. (2016). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto S. (2014). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Admodiwirio S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Bukit,M. (2014). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung: Alfabeta. Curtis R.Finch, Jhon R.Crunkilton. (1999). Curriculum Development in

Vocational

and Technical Education.Boston:Allyn and Bacon.

Dick, W & Carey, L. (2005). The Systematic Design Of Instruksion. London: Scott

Foresman

Davis G. Barbara. (2013). Tools Perangkat Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Frainkel R.Jack, Wallen E,N. (2008). How to Design and Evaluate Research in

Education.New York: Mc Graw Hill

Furchan A. (2011). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hamalik O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamzah B. Uno. (2014). Variabel Penelitian dalam Pendidikan & Pembelajaran. Jakarta:Ina Publikatama.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia.

Intan pulungan. (2015). Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media persada.

Joyce Gall P, Meredith D. (2003). Educational Research an Introduction. New York: Person Education.

(32)

95

Kuswana Sunaryo W. (2013). Dasar-dasar Pendidikan Vokasi &

Kejuruan.Bandung: Alfa Beta

Kemdikbud. (2015). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013

Bidang

Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian Teknik Elektronika.

Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemdikbud. (2016). Guru Pembelajar Modul Pelatihan Guru Peket Keahlian

TAV

SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013.Bandung:Remaja Rosdakarya

Miarso. (2013). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Martono, N. (2012). Metoda Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Nasution,S. (2011). Asas –asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

O’Brien,dkk. (2001). Group Embedded Figures Test and Academic Achieevement

in Engineering Education. North Carolin Stated University : Int. J. Engng

Ed.

Vol. 17 No.1 pp.89-92

Panjaitan K. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen untuk Penelitian. Gorontalo:Nurul Jannah.

Prawiradilaga, S,W.(2012). Wawasan Teknologi Pendidikan.Jakarta: Kencana.

Panjaitan K. (2008). Pendidikan Masa Depan. Gorontalo: Nurul Jannah.

Redaksi Sinar Grafika. (2013).Amandemen Standar Nasional Pendidikan

(PP No. 19 Tahun 2005). Jakarta:Sinar Grafika

Riyanto Y. (2009) Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Ruben D,Stewart P.(2013). Komunikasi dan Prilaku Manusia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Rusman. (2014). Model Model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

(33)

96

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses

Pendidikan.Jakarta: Kencana

Sardiman A.M. (2016). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Schunk,Dale H. (2012. Learning Theories An Educational Perspective.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sriani, Sibuea M.A. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol 7, No.2, p-ISSN: 1979- 6692; e-ISSN: 2407-7437.

Sudjana. (2009). Metoda Statistika. Bandung:Tarsito

Suparman,Atwi.(2012). Desain Instruksional Moderen.Jakarta:Erlangga

Suyanto,Asep Jihad.(2013). Menjadi Guru Profesional.Jakarta:Erlangga

Suprapto.(2009). Statistik Teori dan Aplikasi.Jakarta:Erlangga

Sukardi.(2014). Evaluasi Program Pendidikan & Pelatihan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Susetyo, B. (2015). Prosedur Penyusunan & Analisis Tes. Bandung: Refika Aditama.

Sudijono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sarwono Jonathan.(2015). Rumu-rumus Populer dalm SPSS 22 untuk Riset

skripsi.

Yogyakarta: Andi

Syafrizal D, Sugiarto. (2013). UU Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Lakskar Aksara

(34)

97

Tuckman, W Bruce. (1978). Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich

Winardi, Nisjar.(1997). Teori Sistem dan Penedekatan Sistem dalam Manajemen. Bandung: Mandar Maju.

Wisudawati,W,A. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Potensi Penerimaan Pajak Reklame Sebagai Pendapatan Asli Daerah Kabupate n Banyuwangi; Dhaniar Fito Ardilas; 050910201171; 2013; Progtam Studi Ilmu

Produsen Yamaha yang sudah lama ada di Indonesia dan menguasai pemasaran sepeda motor di tanah air juga merasa khawatir dengan hal ini, karena kompetitor dari cina juga

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

Analisis statistik yang digunakan adalah metode Kruskal Wallis yang menyatakan bahwa pelilinan terhadap perubahan total organoleptik pada buah sawo selama

Alive” dalam pengajaran ketrampilan membaca untuk kelas 10 SMA Trensains Muhammadiyah Sragen; dan (2) untuk mendeskripsikan pengembangan materi tambahan membaca

[r]

A The Parties will do their utmost efforts to facilitate their presence of each other in the exhibitions and, if possible, reduce the costs and tariffs in reciprocal

Kecurangan akuntansi diartikan sebagai sebagai salah saji dalam laporan keuangan yang dilakukan dengan sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan dan