PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN
TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh
KHAIRUL ANWAR LUBIS
8 1 4 6 1 2 2 0 2 4
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
KHAIRUL ANWAR LUBIS, NIM. 8146122024. Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan Minat Kejuruan Terhadap Hasil Belajar Teknik Listrik Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Tesis. Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar Teknik Listrik siwa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran induktif dengan strategi pembelajaran deduktif pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. (2) Perbedaan hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi dan kelompok siswa yang memiliki minat kejuruan rendah pada kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi dan.(3) Interaksi strategi pembelajaran dengan minat kejuruan terhadap hasil belajar pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi yang berjumlah 3 kelas.
Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak dengan teknik cluster sampling, dengan mengambil 2 kelas dengan masing-masing kelas berjumlah 30 orang siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar Teknik Listrik dan tes kemampuan awal.
Analisis data yang digunakan adalah ANAVA Faktorial 2 x 2 pada taraf
ii
ABSTRACT
KHAIRUL ANWAR LUBIS, NIM. 8146122024. The Effect of Learning
Strategy and interest in vocational Outcome Technical Electrical learner.
Thesis. Educational Technology Study Program. Post Graduate. The state University of Medan.
This research aims to find out: (1) The Differences of Technical Electrical learning Outcomes of students taught by inductiive strategy and deductive strategy (2) The differenceo of Technical Electrical learning outcomes of student who have an interest in vocational high compared with participants student who have low vocational interests ,(3) and interaction between learning strategy and vocational interests in influencing learning outcomes Technical Electrical learners.
The population in this research was the whole students of grade X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi which were devided into 3 classes Cluster Random Sampling was used to find the total sample, and this research the sample consisted of 60 students. The research method was Quasi experiment with 2 x 2 factorial design. The tecnique of data analysis using ANOVA two ways at significance level α = 0,05. Before the data analized by using ANOVA, the distribution of data should be normal and homogen. The Normalitiy of data was measured by Lilifors Provision and the homogenity of data was measured based on Fisher and Barlett Test ,testing of advanced test with tukey test.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan Minat Kejuruan Terhadap Hasil Belajar Teknik Listrik
Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi”. Salawat dan salam penulis
sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah ummat.
Dengan selesainya tesis ini, maka sudah sepantasnya dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT. karena atas izin
dan ridho-Nyalah tesis ini dapat terselesaikan serta dapat dipertanggung
jawabkan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dengan keikhlasan dan ketulusan baik langsung maupun tidak
langsung sampai selesai tesis ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang
setimpal atas kebaikan tersebut.
Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat
dan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku dosen
pembimbing I, dan Kepada Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd selaku
dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan
iv
penyusunan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku direktur Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan
dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi
Pendidikan dan Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku seketaris yang
telah memberikan kesempatan dan bantuan administrasi selama
pendidikan di Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Bapak Dr. Baharuddin, M.Pd dan
Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan
masukan, kritik dan saran pada penyusunan tesis ini.
4. Seluruh Dosen Pengajar Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan baik dalam kelas maupun diluar kelas.
5. Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tebing Tinggi serta seluruh guru
SMK Negeri 2 Tebing Tinggi khususnya guru Teknik Audio Video yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
v
6. Kedua orang tua Ibunda Zahara Rangkuti dan Ayahanda Alm. Sangkot
Lubis yang telah tiada dan mertuaku Alm. Muchsin AS dan Yatmi S
beserta keluarga besar yang senantiasa telah memberikan rasa kasih
sayang , doa, perhatian dan dukungan moril maupun materi sejak
sebelum kuliah, dalam perkuliahan hingga menyelesaikan pendidikan ini.
7. Istriku tercinta Fatimah Zahara ST. anak-anakku tersayang Naila
Khairiza Lubis dan Adrina Khairiza Lubis yang telah memberikan rasa
kasih sayang, doa dan keikhlasannya untuk mengurangi kebersamaan
kita selama perkuliahan hingga menyelesaikan pendidikan ini.
8. Kepada kakakku Rosdiana Lubis A.Md.Keb, Nurainun Lubis S,Pd,
Dra.Faridah Lubis, Nurhayati Lubis S.Pd. Asmawati Lubis, A.Md.Keb,
Alm.Dra.Nilawati Lubis dan abangku Drs. Samsul Bahri Lubis,
Abdullah Sani Lubis, Hamdani Lubis, Riduan Lubis, yang senantiasa
mendo’akan dan memberikan dorongan tanpa henti serta motivasi
kepada penulis.
9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 24 tahun 2014 yang sudah banyak
memberikan bantuan dan yang terspecial kelas TP B-1 yang telah
bersama-sama berbagi suka duka selama perkuliahan , jalinan kasih
sayang dan kekompakan yang dibangun dikelas menjadi motivasi
tersendiri bagi penulis.
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya
satupersatu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuanya.
vi
saudara/i, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya. Semoga tesis ini
dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan. Penulis menyadari
bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan sumbangan berupa pemikiran yang terbungkus dalam saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.
Medan, Februari 2017
Penulis
vii
BAB II. KAJIAN TEORETIS,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Oprasional ... 42
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 43
F. Pengontrolan perlakuan ... 46
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 49
viii
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63
A. Deskripsi Data Penelitian ... 63
B. Pengujian Persyaratan Analisa ... 74
C. Pengujian Hipotesis ... 77
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84
E. Keterbatasan Penelitian ... 89
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 91
A. Simpulan ... 91
B. Implikasi ... 92
C. Saran ... 93
DAFTAR PUSTAKA……….………..….94
ix
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal.
2.1 Kurikulum Teknik Listrik ... 17
2.2 Tiga Strategi Mengajar Untuk Mengembangkan Berfikir Induktif .. 21
2.3 Fase atau Tahapan Pembelajaran Induktif ... 23
2.4 Fase atau Tahapan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 26
2.5 Perbedaan Strategi Pembelajaran Induktif dengan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 34
3.1 Desain Eksperimen Faktorial 2x2 ... 41
3.2 Kisi-kisi Instrumen Non Tes Minat Kejuruan... 50
3.3 Kisi- kisi Tes Hasil Belajar ... 51
4.1 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa untuk Strategi Induktif ... 63
4.2 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Untuk Strategi Pembelajaran Deduktif ... 64
4.3 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa Ditinjau dari Minat Kejuruan Tinggi ... 66
4.4 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik Siswa Ditinjau dari Minat Kejuruan Rendah... 67
4.5 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Induktif Dengan Minat Kejuruan Tinggi ... 69
4.6 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi Pembelajarn Induktif dengan Minat Kejuruan Rendah .... 70
4.7 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi pembelajaran Deduktif dengan Minat Kejuruan Tinggi ... 71
4.8 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik Untuk Strategi Pembelajaran Deduktif Dengan Minat Kejuruan Rendah ... 73
4.9 Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 74
4.10 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Induktif dan Strategi Deduktif... 76
4.11 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Memiliki Minat Kejuruan Tinggi Dengan Minat Kejuruan Rendah . 76 4.12 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Interaksi Strategi Pembelajaran Dengan Sampel Siswa Yang Memiliki Minat Kejuruan ... 77
4.13 Rangkuman Data Hasil Perhitungan Deskriptif ... 78
4.14 Ringkasan Analisis Varians Faktorial 2x2 Hasil Belajar Teknik Listrik ... 78
x
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal.
3.1 Prosedur Penelitian ... 45 4.1 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa dengan
strategi pembelajaran induktif... 64 4.2 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa untuk strategi pembelajaran deduktif ... 65 4.3 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi ditinjau dari Minat Kejuruan Tinggi ... 67 4.4 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa ditinjau Dari Minat Kejuruan Rendah... 68 4.5 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi Pembelajaran induktif dengan Minat kejuruan tinggi ... 69 4.6 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk
Strategi Pembelajaran induktif dengan minat kejuruan rendah ... 71 4.7 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk
Strategi pembelajaran deduktif dengan Minat Kejuruan Tinggi... 72 4.8 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa untuk
Strategi pembelajaran Deduktif dengan Minat Kejuruan Rendah .... 73 4.9 Garis Interaksi Strategi Pembelajaran dan Minat Kejuruan terhadap
Xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal.
1. Silabus... 97
2. Rencana Program Pengajaran ... 100
3. Test Hasil Belajar Teknik Listrik ... 130
3. Test Angket Minat Kejuruan... 153
4. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ... 157
5. Data Induk Penelitian ... 174
6. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Induktif ... 175
7. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 176
8. Perhitungan Distribusi Frekwensi ... 177
9. Perhitungan Uji Normalitas ... 192
10. Pengujian Homogenitas Data ... 202
11. Analisis Anava ... 205
12. Perhitungan Uji Lanjutan dengan Uji Tukey ... 209
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah ajang untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan
dan bakat intelektualitas alamiah manusia, disamping untuk menanamkan nilai- nilai
ajaran normatif dan etis sebagai pembentukan kesadaran dalam mencerdaskan bangsa
di satu sisi dan membangun nilai luhur, memanusiakan secara global di sisi lain. Oleh
karena itu, pendidikan sangat penting bagi manusia secara nalar imaginatif ataupun
nalar praktis. Pendidikan berfungsi secara imaginatif sebagai pengasah karakter dan
eksistensi setiap manusia dalam memformat dan mengelola pola pikir secara reflektif
dan praktis. Pendidikan juga berfungsi sebagai alat pencapaian aktual terhadap
berbagai kebutuhan hidup yang menuntut adanya keahlian (Skill) dan ini seyogyanya
ditunjukkan oleh pendidikan yang memadai.
Dalam undang- undang no. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratif serta bertanggung jawab. Pasal 5 menyatakan : seluruh jalur
tentang dan jenis pendidikan di Indonesia harus memiliki konsekwensi yang sama
yaitu bermuara kepada tujuan pendidikan nasioanal yang dapat mengembangkan
2
berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen yang ada secara optimal
sesuai dengan potensinya dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Pendidikan memiliki peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia,
namun dalam pelaksanaannya dihadapkan dengan tanggung jawab yang sangat besar.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis pendidikan
formal, dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional di atas tentu harus
diimbangi dengan kualitas tamatan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi dan memasuki lapangan kerja. Berubahnya paradigma tentang SMK
dari supply driver menjadi dement driver dan market driven, dari sebagai penyedia
tenaga keja menjadi melatih tenaga kerja untuk mengimplentasikan perubahan.
Direktorat dikmen tahun 2001 telah mencanangkan program Reengineering yang
terangkum dalam kebijakan reposisi bertujuan untuk melakukan antara lain :
“Penataan bidang/program keahlian SMK, Penataan sistem penyelenggaraan Diklat,
dan penigkatan peran SMK sebagai pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan terpadu.”
Dari kebijakan tersebut maka SMK dituntut meyesuaikan diri dengan perkembangan
yang ada, supaya tidak terjadi kekeliruan, bahwa sebagian besar lulusan SMK
cenderung untuk berupaya mencari pekerjaan yang berperan sebagai buruh pabrik,
pegawai dan sebagainya. Jarang ada yang mau dan mampu menciptakan serta
mengembangkan lapangan kerja sendiri.
Tujuan program kejuruan secara umum mengacu pada isi undang- undang
sistem pendidikan nasional (UU SPN) Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan
pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian
3
pengetahuan dan sikap agar kompeten ; (a) bekerja tinggi secara mandiri atau mengisi
lowongan pekerja yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja
tingkat menengah dalam bidang keahliannya, (b) memiliki karir, berkompensasi,
mengembangkan sikap professional dalam bidang keahliannya, (c) mampu
berkomunikasi antara sesama dalam bahasa nasional dan internasional, (d) memiliki
sikap kreatif, inovatif dan jiwa wirausaha dan (e) memiliki sikap taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian pendidikan membutuhkan sebuah fokus yang mewadahinya,
yang sampai saat ini disebut sekolah. Sekolah sebagai wadah formal pendidikan,
terutama sekolah menengah kejuruan, memiliki kebijakan standarisai pendidikan
secara nasional. Dalam menetapkan standarisasi pendidikan bangsa saat ini hanya
dilakukan dengan pelaksanaan Uji Kompetensi dan Ujian Nasional (UN) secara
simultan di seluruh wilayah Indonesia.
Hasil pendidikan adalah wujud kinerja sekolah, yang merupakan prestasi yang
dicapai dari semua proses dan perilaku (Miarso,2005). Dalam mencapai tujuan
pendidikan diperlukan suatu evaluasi. Dengan demikian evaluasi pendidikan
merupakan salah satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari rencana
pendidikan. Pelaksanaan ujian nasional tersebut merupakan penjabaran dari UU No.
20 Tahun 2003 tentang sisdiknas dan PP No.19 Tahun 2005 standar nasional
pendidikan. Ujian nasional itu sendiri bukan merupakan tujuan akhir pendidikan,
tujuan akhirnya adalah menghasilkan tamatan yang kompeten dan kompetetif. Ujian
nasional adalah salah satu pertimbangan untuk : (1) pemetaan mutu satuan dan atau
program pendidikan, (2) seleksi masuk jenjang pendidikan siswa berikutnya, (3)
4
dan (5) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan.
Berdasarkan Undang- Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, program pembangunan pendidikan diarahkan pada upaya mewujudkan
kondisi yang diharapakan, dan difokuskan pada Tiga Pilar kebijakan pendidikan
yaitu : Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; Peningkatan mutu, relevansi, dan
daya saing kelulusan pendidikan; serta peningkatan pendidikan; serta peningkatan tata
kelola, akuntabilitas, dan citra publik tentang pengelolaan pendidikan. Selanjutnya
dikatakan bahwa SMK harus melaksanakan Uji Kompetensi, karena merupakan kunci
dari sistem diklat kejuruan dengan pola CBT (Competency Based Training), dimana
prosesnya akan ditetapkan oleh Badan Standarisasi Profesi (BNSP) dan dilaksanakan
oleh lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Uji kompetensi dimaksudkan untuk
membantu dunia usaha/industri dalam merekrut dan mempromosikan tenaga kerja
yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya dan memacu kompetensi yang
bersangkutan. Untuk itu SMK harus melakukan reposisi sebagai upaya penataan
kembali konsep. Perencanaan dan implementasi pendidikan kejuruan dalam rangka
peningkatan mutu sumber daya manusia yang mengacu pada kecenderungan (trend)
kebutuhan pasar kerja tinggi dalam lingkup lokal, nasional, regional, maupun
internasional.
Fungsi pendidikan kejuruan adalah menyiapkan siswa : (1) menjadi manusia
Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup, maupun
mengembangkan dirinya dan memiliki keahlian dan keberanian membuka peluang
meningkatkan penghasilan, (2) menjadi tenaga kerja produktif memenuhi keperluan
tenaga kerja usaha dan industri, menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan bagi
5
(produktif), dan (3) menguasai IPTEK, dan memiliki kemampuan dasar untuk
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Salah satu faktor yang diduga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
di kelas adalah kualitas pembelajaran. Oleh karena itu upaya penigkatan mutu
pendidikan khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilakukan
dengan mempertinggi proses pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
(kompetensi) siswa. Kompetensi tersebut masih belum dimiliki sepenuhnya oleh
siswa SMK karena selama ini bentuk dan strategi pembelajaran yang diberikan oleh
guru yang hanya sebatas pada penyampaian materi secara bertutur dengan lisan,
sehingga siswa kurang memahami lebih mendalam setiap materi pembelajaran. Selain
itu siswa pada saat menerima materi pembelajaran terutama pelajaran kejuruan selalu
dituntut mengikuti segala prosedur dan langkah- langkah yang telah ditetapkan di
dalam mengerjakan dan menyeleasikan sesuatu sehingga siswa terbiasa berfikir
mengikuti petunjuk yang ada dan tidak membutuhkan proses berfikir.
SMK Negeri 2 Tebing Tinggi adalah salah satu sekolah kejuruan rumpun
teknologi yang mengelola beberapa bidang keahlian serta terbagi dalam beberapa
program keahlian. SMK Negeri 2 Tebing Tinggi mengembangkan kualitasnya dengan
menambahkan sarana dan prasarana praktek dan jumlah guru pada masing- masing
program keahlian. Hal yang memprihatinkan adalah hasil ulangan harian Teknik
Listik siswa yang belum mencapai KKM 75 .
Hasil survey awal dan data yang didapatkan di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi
adalah sebagian besar guru mata pelajaran pada saat melakasanakan pembelajaran
hanya sekedar pengenalan dan pemahaman konsep tanpa mengurai lebih mendalam
materi dan menghubungkan antara materi yang diajarkan, strategi mengajar sebagian
6
Pengorganisasian materi selalu menggunakan kebiasaan- kebiasaan yang lama
(secara ekspositori) yaitu dengan menyampaikan materi pelajaran secara bertutur
tinggi lisan (ceramah) ataupun diskusi tanpa menguraikan lebih mendalam materi
yang dipelajari. Guru mengajar cenderung text book oriented dan belum menekankan
pada proses berfikir siswa secara mandiri. Sebagai akibatnya muncul kebosanan dan
kejenuhan dari siswa untuk belajar lebih tinggi. Hal tersebut terjadi karena selama ini
strategi pembelajaran yang kurang sesuai. Kondisi seperti ini akan membuat siswa
semakin kurang memahami dan mengerti akan hakikat pembelajaran itu sendiri.
Kondisi seperti ini sangat berpengaruh besar terhadap lulusan bersaing dalam
dunia kerja. Mengatasi hal tersebut maka diperlukan satu strategi pembelajaran yang
baru dan hendaknya dipilih sesuai dengan mode, media dan sumber belajar lainnya
yang dianggap relevan dalam menyampaikan materi, dalam membimbing siswa agar
dapat terlibat secara optimal, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar
dalam rangka menumbuhkembangkan kemampuan siswa.
Berdasarkan hal tersebut guru diharapkan melaksanakan pembelajaran dengan
berbagai pendekatan, salah satunya adalah dengan penerapan strategi pembelajaran.
Secara umum proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah kejuruan atau SMK,
terbagi dalam tiga kelompok mata pelajaran yaitu kelompok, normative, adaptif, dan
kelompok produktif.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Sagala 2009:62) Pembelajaran adalah
kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa
belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Menurut
Dunkin dan Biddle yang dikutip Sagala (2009:63) proses pembelajaran atau
7
(1) variabel pertanda (presage variables) berupa pendidikan; (2) variabel konteks
(context variables) berupa siawa, sekolah, dan masyarakat; (3) variabel proses
(process variables) berupa interaksi peserta didik dengan pendidik, dan (4) variabel
produk (product variables) berupa perkembangan siswa dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan tinggi jika
pendidikan memiliki kompetensi yaitu : (1) kompetensi substansi materi pembelajaran
atau penguasaan materi pelajaran, dan (2) kompetensi metodologi pembelajaran.
Menyikapi masalah di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru
untuk menggunakan strategi pembelajaran yang membuat suasana pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan sikap siswa untuk
belajar.
Panjaitan (2006) menyatakan salah satu implementasi penting dalam mengkaji
keberhasilan siswa dalam belajar adalah perlunya diketahui faktor- faktor apa yang
dapat memberikan kontribusi terhadap hasil belajar, yaitu salah satu kondisi belajar
yang paling bermakna untuk mempengaruhi keefektifan pengajar adalah karakteristik
pelajar. Pengajaran akan semakin efektif bila strategi pembelajaran atau proses belajar
mengajar (PBM) yang digunakan semakin sesuai dengan karakteristik siswa yang
diajar.
Dari beberapa fenomena tersebut, maka dalam penelitian ini berupaya untuk
meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik siswa kelas X , perlu diterapkan suatu
strategi pembelajaran yang mampu menyampaikan materi kepada siswa secara lebih
mendalam. Strategi yang akan diterapkan adalah strategi Pembelajaran Induktif dan
deduktif dengan memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil
8
Selain strategi perbelajaran yang digunakan oleh guru, hasil belajar peserta
didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagaimana yang diungkapkan
oleh Slameto (2003: 54) yaitu: (1) faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri
siswa seperti: faktor keluarga, lingkungan dan sekolah, (2) faktor internal (faktor yang
berasal dari dalam diri peserta didik ) seperti: minat, bakat dan motivasi.
Salah satu faktor yang berasal dan dalam diri peserta didik adalah minat
kejuruan, yang diprediksi akan menentukan keefektifan strategi pembelajaran.
Menurut Uzer (1997: 27) bahwa kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya
minat dan perhatian siswa dalam belajar dimana minat merupakan suatu sifat yang
menetap pada diri seseorang.
Selanjutnya Richard Dewey dan WJ Humber dalam Rakhmat (1996: 43 )
menyebutkan bahwa minat adalah keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang
begitu kuat sehingga mendorong anak untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang
tidak sesuai dengan pencapaian tujuan, dilandasi pengetahuan serta dipengaruhi oleh
kecerdasan dan energi.
Senada dengan hal tersebut di atas Yani (1996 :76) mengungkapkan minat
merupakan rasa tertarik seseorang terhadap sesuatu hal sehingga mendorong untuk
mengerjakan apa yang diinginkan, memberi arahan untuk bertindak agar memperoleh
kepuasan dan kenikmatan. Lebih lanjut Hurluck (1990: 149) mengatakan bahwa minat
merupakan sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan apa yang
diinginkan dengan kebebasan memilih. Bila mereka melihat sesuatu yang mempunyai
manfaat bagi dirinya, maka mereka akan tertarik dan menimbulkan kepuasan.
Meskipun para ahli memberikan pengertian minat dengan bahasa yang
berbeda namun sebenarnya memiliki arti dan makna yang sama, yakni minat adalah
9
senang untuk berperilaku seperti yang dilihat atau dirasakannya. Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang
terhadap sesuatu yang menjadi perhatian sehingga dapat menyenangkan dirinya.
Dengan demikian berarti bahwa seseorang dikatakan mempunyai minat jika memiliki
tiga unsur pokok yaitu adanya perhatian, perilaku dan rasa senang terhadap sesuatu.
Dalam kaitannya dengan kejuruan, Kamisa (1997) menyatakan bahwa
kejuruan adalah keahlian dalam suatu bidang tertentu atau keahlian khusus dan
keahlian dalam melakukan sesuatu. Lebih lanjut Kamisa (1997) menyatakan bahwa
keahlian adalah kemahiran dalam suatu ilmu. Evash (1968) mengemukakan
pendidikan kejuruan mencakup semua pendidikan yang membentuk seseorang lebih
kompeten dan pada yang lain dalam suatu pekerjaan sehingga peserta didik yang telah
memasuki pendidikan kejuruan telah memiliki suatu keahlian yang mengarahkan
kepada suatu pekerjaan.
Dari uraian dapat dijelaskan bahwa minat kejuruan adalah perhatian yang kuat
dari diri seseorang terhadap SMK yang disertai dengan perasaan senang untuk
mempelajarinya sehingga timbul dorongan untuk berusaha mencapai hasil yang lebih
baik dalam belajar. Oleh karena itu maka minat kejuruan siswa diikutkan sebagai
salah satu variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan bahwa, masalah-masalah yang esensial dalam dunia pendidikan
khususnya sekolah kejuruan adalah rendahnya hasil belajar. Rendahnya hasil belajar
tersebut dapat dilihat dari nilai hasil belajar dan kualitas lulusan serta kinerja yang
10
akan muncul berbagai pertanyaan menyangkut rendahnya hasil belajar Teknik Listrik
antara lain:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik
siswa?
2. Bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini?
3. Apakah strategi pembelajaran dan penyampaian materi kurang menarik
perhatian Siswa?
4. Apakah strategi pembelajaran Induktif dan deduktif dapat menarik minat
siswa?
5. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif dan deduktif
dapat meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik siswa?
6. Apakah siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi akan memperoleh hasil
belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat
kejuruan rendah?
7. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat
kejuruan siswa dalam mempengaruhi hasil belajar?
C. Pembatasan Masalah
Banyak fakor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, agar
penelitian ini lebih terfokus dan kajian lebih mendalam. Penelitian ini dilaksanakan
berdasarkan identifikasi masalah, maka penilitian ini dibatasi pada masalah :
1. Pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran, yang dipilah yaitu
strategi pembelajaran Induktif dan deduktif
2. Karakteristik siswa dalam penelitian ini dibatasi hanya pada minat kejuruan tinggi
11
3. Hasil belajar siswa dibatasi hanya pada hasil belajar kognitif mata pelajaran
Teknik Listrik siswa SMK semester I kelas X program keahlian Teknik Audio
Video,
dengan Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori
kelistrikan serta menerapkannya dalam menentukan masalah nyata yang
berkaitan dengan rangkaian listrik sederhana dalam menyelesaikan masalah
(Hukum Ohm, Hukum Kirchoff).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar mata pelajaran Teknik Listrik siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran induktif lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran deduktif?
2. Apakah hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi
lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan
dalam mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh dari
strategi pembelajaran dan minat kejuruan terhadap hasil belajar mata pelajaran Teknik
Listrik. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran Teknikr Listrik siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran induktif dengan siswa yang diajar dengan strategi
12
2. Untuk mengetahui hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat
kejuruan tinggì dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan
dalam mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik siswa.
F. Manfaat Penelitian
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat memperkaya dan menambah
khazanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya
yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dan hubungannya dengan minat kejuruan
siswa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Teknik Listrik kelas X. Selain itu,
diharapkan dapat digunakan sebagai perbandingan atau teori untuk lanjutan penelitian
yang relevan.
Manfaat praktis dari penelitian ini bagi siswa, agar dapat mengembangkan
kemampuan pemahaman teknik listrik sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat
melalui strategi pembelajaran dan minat kejuruan. Bahan masukan bagi guru dalam
memilih dan menggunakan strategi pembelajaran secara optimal pada kegiatan belajar
mengajar. Peningkatan kompetensi peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian serta
91
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis seperti yang telah diuraikan, penelitian ini
menyimpulkan bahwa :
1. Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
induktif lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran deduktif.
2. Hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan dalam
mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik siswa. Hasil belajar Teknik Listrik siswa
dengan strtegi pembelajaran induktif dan memiliki minat kejuruan tinggi lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah. Sedangkan hasil
belajar Teknik listrik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran deduktif dan
memiliki minat kejuruan rendah lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki
minat kejuruan tinggi. Dengan demikian, siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi
lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran induktif. Sedangkan siswa yang
memiliki minat kejuruan rendah lebih baik diajar dengan strategi pembembelajaran
92
B. Implikasi
Temuan bahwa strategi pembelajaran induktif lebih baik dari strategi pembelajaran
deduktif dalam menigkatkan hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing
Tinggi ditinjau dari Minat kejuruan siswa. Ini memberikan petunjuk bahwa dalam
pembelajaran Teknik Listrik , strategi pembelajaran induktif lebih tepat untuk diterapkan dari
pada strategi pembelajaran deduktif . Penerapan strategi pemebelajaran induktif dalam
pembelajaran Teknik Listrik berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan metode
pembelajaran Teknik Listrik bagi siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi dengan tingkat
kematangan kognitif yang terbatas, meliputi : (a) pengaturan desain awal pembelajaran, (b)
strategi pengubahan tingkah laku, (c) orientasi pembelajaran, (d) penyesuaian materi
pembelajaran. Untuk itu faktor minat kejuruan perlu menjadi perhatian dalam proses
pembelajaran sehingga strategi pembelajaran sesuai dengan minat kejuruan dari siswa dalam
mempelajari Teknik Listrik. Desain materi dalam pembelajaran hasil belajar Teknik Listrik
disusun dengan struktur yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan strategi
induktif.. Inventarisasi pengetahuan awal dan kemampuan yang harus dimiliki dari siswa
sebelum merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran Teknik Listrik. Basis
pembelajaran bertumpu pada pengetahuan awal dan perilaku yang harus dimiliki dari siswa
akibat proses belajar.
Telah ditentukan bahwa minat kejuruan mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik dari
siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, dengan demikian dalam pembelajaran selayaknya guru
memperhatikan minat kejuruan siswa, sehingga bisa menyesuaikan strategi pembelajaran yang
93
C. Saran
1. Para guru Teknik Listrik disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran induktif
sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam pembelajaran Teknik Listrik. Strategi
pembelajaran induktif telah mampu meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik menjadi
lebih tinggi.
2. Pembelajaran Teknik Listrik sangat sarat dengan minat kejuruan. Agar hasil belajar
Teknik Listrik yang dicapai lebih tinggi maka para guru Teknik listrik Listrik sebaiknya
selalu memperhatikan faktor minat kejuruan yang dimiliki siswa. Karena telah terbukti
bahwa hasil belajar Teknik Listrik siswa sangat tergantung pada minat kejuruan siswa
3. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel moderator lain, seperti sikap, motivasi,
gaya berpikir, pengetahuan verbal, IQ dan lain-lain, sehingga dapat meningkatkan
pemahaman dari siswa terhadap Teknik Listrik. Di samping itu disarankan pula untuk
memperbanyak jumlah populasi dan sampel penelitian, serta menambah waktu
94
DAFTAR PUSTAKA
Asrori M. (2007). Psikologi Pembelajaran.Bandung:Wacana Putra.
Abdurrahman M. (2010). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto S. (2016). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto S. (2014). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Admodiwirio S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Bukit,M. (2014). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung: Alfabeta. Curtis R.Finch, Jhon R.Crunkilton. (1999). Curriculum Development in
Vocational
and Technical Education.Boston:Allyn and Bacon.
Dick, W & Carey, L. (2005). The Systematic Design Of Instruksion. London: Scott
Foresman
Davis G. Barbara. (2013). Tools Perangkat Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Frainkel R.Jack, Wallen E,N. (2008). How to Design and Evaluate Research in
Education.New York: Mc Graw Hill
Furchan A. (2011). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hamalik O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamzah B. Uno. (2014). Variabel Penelitian dalam Pendidikan & Pembelajaran. Jakarta:Ina Publikatama.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia.
Intan pulungan. (2015). Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media persada.
Joyce Gall P, Meredith D. (2003). Educational Research an Introduction. New York: Person Education.
95
Kuswana Sunaryo W. (2013). Dasar-dasar Pendidikan Vokasi &
Kejuruan.Bandung: Alfa Beta
Kemdikbud. (2015). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013
Bidang
Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian Teknik Elektronika.
Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdikbud. (2016). Guru Pembelajar Modul Pelatihan Guru Peket Keahlian
TAV
SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum
2013.Bandung:Remaja Rosdakarya
Miarso. (2013). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Martono, N. (2012). Metoda Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Nasution,S. (2011). Asas –asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
O’Brien,dkk. (2001). Group Embedded Figures Test and Academic Achieevement
in Engineering Education. North Carolin Stated University : Int. J. Engng
Ed.
Vol. 17 No.1 pp.89-92
Panjaitan K. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen untuk Penelitian. Gorontalo:Nurul Jannah.
Prawiradilaga, S,W.(2012). Wawasan Teknologi Pendidikan.Jakarta: Kencana.
Panjaitan K. (2008). Pendidikan Masa Depan. Gorontalo: Nurul Jannah.
Redaksi Sinar Grafika. (2013).Amandemen Standar Nasional Pendidikan
(PP No. 19 Tahun 2005). Jakarta:Sinar Grafika
Riyanto Y. (2009) Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Ruben D,Stewart P.(2013). Komunikasi dan Prilaku Manusia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Rusman. (2014). Model Model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
96
Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana
Sardiman A.M. (2016). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Schunk,Dale H. (2012. Learning Theories An Educational Perspective.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sriani, Sibuea M.A. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol 7, No.2, p-ISSN: 1979- 6692; e-ISSN: 2407-7437.
Sudjana. (2009). Metoda Statistika. Bandung:Tarsito
Suparman,Atwi.(2012). Desain Instruksional Moderen.Jakarta:Erlangga
Suyanto,Asep Jihad.(2013). Menjadi Guru Profesional.Jakarta:Erlangga
Suprapto.(2009). Statistik Teori dan Aplikasi.Jakarta:Erlangga
Sukardi.(2014). Evaluasi Program Pendidikan & Pelatihan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Susetyo, B. (2015). Prosedur Penyusunan & Analisis Tes. Bandung: Refika Aditama.
Sudijono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sarwono Jonathan.(2015). Rumu-rumus Populer dalm SPSS 22 untuk Riset
skripsi.
Yogyakarta: Andi
Syafrizal D, Sugiarto. (2013). UU Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Lakskar Aksara
97
Tuckman, W Bruce. (1978). Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich
Winardi, Nisjar.(1997). Teori Sistem dan Penedekatan Sistem dalam Manajemen. Bandung: Mandar Maju.
Wisudawati,W,A. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara