1
1.1
Latar BelakangPada masa pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia, Ir. Joko Widowo,
infrastruktur menjadi fokus utama. Fakta ini sangat jelas terlihat dari alokasi
APBN 2015. Pada APBN 2015, anggaran infrastruktur meningkat drastis menjadi
Rp 290,3 triliun. Angka tersebut naik sekitar Rp 84 triliun dibandingkan APBN
2014, yang merupakan tahun terakhir pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia,
Susilo Bambang Yudhoyono (Kompas.com, 22 Maret 2016). Jika program Joko
Widodo hingga 2019 sukses, maka Indonesia akan memiliki 2,650 Km jalan baru,
3,258 Km jalur kereta di Jawa –Sumatera –Sulawesi, 15 bandara baru, 60 lokasi
pelabuhan penyeberangan, serta 24 pelabuhan baru (Detik.com, 19 November
2014). Dalam waktu singkat, infrastruktur menjadi pembahasan yang menarik
bagi investor asing, kontraktor lokal, asuransi, bahkan politisi.
Tidak hanya di Indonesia, infrastruktur sudah lama menjadi topik bahasan
menarik oleh setiap negara. ASCE di New York (2015), telah mengeluarkan
beberapa laporan situasi terkait mengenai keadaan infrastruktur negaranya. ASCE
memberikan manfaat terhadap suatu negara dalam mengembangkan infrastruktur
dengan pakar-pakar yang dimiliki untuk setiap bidang konsentrasi mampu
memberikan penilaian dan anggaran yang dibutuhkan dalam pengembangan
infrastruktur negaranya. Laporan infrastruktur ini telah banyak membantu
pemimpin politik dalam mengambil kebijakan dalam perbaikan dan pengadaan
1.1
Latar BelakakanngPada mmasa pemerintahann PPreresiideden n kee-77 Indonesia, IIr.r. Joko Widowo, infrastrtruuktur menjaddi i fofokukus utama. Fakta ini sanangagatt jjelas terlihat ddari alokasi AP
APBN 20115.5. PPadada APBNBN 2015, anggaran infrastrukuktutur meniningngkakatt drastis mem njadi Rp 2990,0,33 trtriliunn. Angka tersebut naik sekitar Rp 84 triliunn ddibandidingngkakan APPBN R
R
200141 , yangg merupakan tahun terakhir pemerintahan Presiden ke-77 InIndonesiiaa,
Su
Susisillo BBambang Yudhoyono (Kompas.com, 22 Maret 2016). Jika pprogrgramam JJoko Widododo hingga 2019 sukses, maka Indonesia akan memiliki 2,650 Kmm jalan barruu,
3,
3258 Km jalur kereta di Jawa –Sumatera –Sulawesi, 15 bandara barru, 60 lolokassi pelabubuhah n penyeberranangagan, sserertata 24 pelabuuhahann babaruru ((DeD tik.com, 199 NNovembmberer 20
2 14). Dalam waktu singkat, infrasastrtrukuktur menjadi pembahasan yang meenanaririk ba
bagigi iinvnvese tor asing, kontraktor lokal, asuransi, bahkan politisi.
Tidak k hhanya didi IIndndonesia, ininfrfrasastrtrukukttur sudahh lalamama menjjaddi toppikik bbahahasan menaririkk oloeh ssetetiaiap negara. ASSCCE di NeNew York (201515)), tteleah mmeengeluarkan
infrastruktur di negaranya. Hal ini karena dipandang bahwa infrastuktur
mendukung perekonomian suatu negara.
Hasil laporan ASCE mengenai penilaian infrastruktur, yaitu Fragile
Foundation: Report Card for New York’s Infrastructure (2015). Laporan
infrastruktur ini menjabarkan secara keseluruhan mengenai situasi yang berkaitan
dengan infrastruktur yang ada di New York. Dengan dibuatnya Report Card ini,
pemerintah New York dapat mengetahui kondisi infrastuktur dan solusi untuk
memperbaikinya guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Terdapat
sembilan infrastruktur yang menjadi evaluasi dengan memuat tingkatan
penilaian berdasarkan kinerja dan kapasitas infrastruktur yang ada. Pada tahun
2015, rata-rata nilai infrastruktur masih pada tingkatan C-, yang menunjukan
pencapaian berada pada tingkatan cukup. Hal ini berdasarkan delapan kriteria
penting seperti kapasitas, kondisi, pendanaan, kebutuhan masa depan, operasi
dan pemeliharaan, keselamatan umum, ketahanan dan inovasi yang masih
terdapat banyak kekurangan. Sehingga para anggota komisi mengusulkan
investasi fiskal yang dapat menunjang biaya operasi dan kebutuhan pada masa
mendatang.
Sejak dikeluarkannya laporan infrastruktur pada tahun 2015 ada beberapa
infrastruktur yang menjadi perhatian pimpinan pemerintah dikarenakan nilainya
yang dibawah batas kecukupan. Struktur pembuangan air limbah menjadi salah
satu infrastruktur yang mendapat nilai paling rendah diantara sembilan
infrastruktur lainnya. Fasilitas yang dimiliki berjumlah 610 yang terdiri dari
pengolahan air limbah kecil dan besar. Namun, infrastruktur yang mengalami Hasil lapaa oran ASCE maa mengenai peninilalaian infrastruktur, yaitu FrFF agile Foundation: Repoortrt Card for New York’s Infrasttruructure (2015). Laporan
infrastruktur r inini menjabarkan seecaararakkeseselelururuhuhana mengenai situtuasa i yang berkaitan dengann infrastruktur yyanang g ada di New York. DeDengnganan ddibuatnya Repoport Card ini, peemmerintahh NNewew Yorkk dadapat mengetahui kondisii infin rastukuktutur r dad n soluusis untuk
memppererbabaikikinyaya guna meningkatkan pelayanan terhadap mam syarrakakatat. Terddapa at semembibillan ininfrastruktur yang menjadi evaluasi dengan mememuaatt ttiingkataan p
peeninillaiann berdasarkanaa kinerja dan kapaa asitas infraff struktur yang adada. PPaadada tatahun
2015, rataa a-rata nilai infraff struktur masih pada tingkatan C-, yang menunjukkaann p
pencapaapaian berada pada tingkatan cukup. Hal ini berdasarkan delappan krriiteriia pentiningg seperti kapapasasititasas, kokondndisi, pendanaaanan, kkebubututuhah n masa deppaan, operrasasii da
d n pemeliharaan, keselamatan umumumum, ketahanan dan inovasi yang mmasasihih te
terdrdapapatat banyak kekurangan. Sehingga para anggota komisi memenggususululkkan in
invevestsasi fifiskkall yyaangng ddapaa at meenununjnjaanngg bibiaya opeerraasisiddan kkebbutuhan ppaadda a masa menddaatatangng.
Sejak dikeluarkannya lapooran infrastrruktur pada tahun 2015 ada beberapa infrastruktur yang menjadi perhaatitan pimppinan pemerintah dikarenakan nilainya
penuaan menjadi masalah penting bagi negara. Peralatan pengolahan air limbah
pabrik tua berumur rata-rata lebih dari tigapuluh tahun lebih dan bekerja di luar
masa manfaatnya. Untuk memperbaiki, mengganti, dan memperbarui infrastruktur
air limbah New York akan menelan biaya miliaran dollar. Selain itu masih banyak
infrastruktur penunjang lainnya yang memerlukan perbaikan, penggantian, dan
perbaruan yang akan membutuhkan dana trilliunan dollar. Penilaian kelayakan
infrastruktur merupakan satu program ASCE untuk memberi data dan mendukung
kebijakan pemerintah dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di
negaranya.
Infrastruktur memiliki posisi yang amat penting bagi keberlangsungan
kegiatan penduduk suatu wilayah. Kegiatan penduduk dapat ditampung dalam
ruang ruang sarana sosial dan ekonomi, tetapi tidak akan berjalan dengan baik
tanpa didukung oleh pelayanan infrastruktur yang memadai. Sebagai contoh,
kegiatan perekonomian penduduk suatu wilayah mungkin dapat ditampung pada
ruang-ruang 2 yang berupa sarana perekonomian, seperti kawasan perdagangan,
jasa, dan industri yang dimiliki oleh wilayah tersebut, tetapi tanpa dukungan
penyediaan jaringan infrastruktur yang baik, sebagai contoh seperti jaringan jalan,
air bersih, pembuangan sampah, drainase, dan sanitasi, kegiatan tersebut tidak
dapat berjalan dengan optimal. Kegiatan perekonomian suatu wilayah yang
didukung oleh pelayanan infrastruktur yang baik, dapat mendorong peningkatan
intensitas dan kualitas kegiatan tersebut, yang berakibat pada peningkatan
kesejahteraan penduduknya (Button, 2002 dalam Hadi Wahyono,2006).
masa manfaatnya. Untuk memmpeperbaiki, mengb ggaganti, dan memperbarui infrastruktur air limbah New Yorrkk akan menelan biaya miliaran dollalar.r. Selain itu masih banyak infrastruktur r ppenunjang lainnyya a yayangng mmememerlulukan perbaikan, ppenggantian, dan perbaruauan yang akan n mem mbm utuhkan dana triillliuiunanan n dodollar. Penilaiaian n kelayakan
innfrfrastruktuturr memerur pakan n ssatu program ASCE untukk mem mberriidadatata dan menndukung kebijaakakann ppemeerrintah dalam pembangunan dan pemelihhararaan innfrfrasastrtruktuur r di neegagaranya.
Inffraffff struktur memiliki posisi yyyang amat penting bagi kebberlaangngsusunngan kegiataan penduduk suatu wilayah. Kegiatan penduduk dapaa at ditammpung dalaamm ruangaa rurr ang saranaa a sosial dan ekonomi, tetapiaa tidak akan berjalan ddengann baikk
tanpa a diddukung olehh ppeellaayyaannaan infrff astrukturur yyaangng mem madai. Sebaaggaai conttohoh,, k
kegiatan perekonomian penduduk ssuuatuu wilayah mungkin dapaa at ditampunguu g ppaadda ru
ruangaa g--rrurr ang 2 yang berupa saranaa a perekonomian, seperti kawasan ppeerrdadaggaangngaan, ja
jassaa, , dan iindustd trii yyaangng ddimilikikii oolelehh wiwillaayah terrsseebubut,t, ttettaaapi ti tanpa ddukukuungan penyeedidiaaan jaj rininggaan infrff astrukturyyang baikik, sebagai contotohhssepperti jajarriningan jalan, air bersih, pembuangan sampahh, drainase, dan sanitasi, kegiatan tersebut tidak
dapaa at berjalan dengan optimal. Kegiatann perekonomian suatu wilayah yang didukung oleh pelayanan infraff struktktur yyang baik, dapa at mendorong peningkatan
Sebagaimana diungkapkan di atas, Presiden Joko Widodo sedang
giat-giatnya melakukan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur
menjadi prioritas pemerintah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN). Menurut Catanesey, Anthony J., dan Jamse C.S(1979:120) dalam
bukunya Perencanaan Kota, bahwa keberadaan infrastruktur ini mempunyai
dampak yang sangat besar bagi mutu kehidupan masyarakat, pola pertumbuhan
dan prospek perkembangan ekonominya. Namun sejauh ini tidak disadari oleh
masyarakat. Terlihat banyak infrastruktur dan sarana lingkungan yang dibangun
oleh pemerintah kurang mendapat perhatian dari masyarakat dalam hal
pemeliharaannya.
Sebagai provinsi yang berkembang dan merupakan provinsi dengan jumlah
penduduk terpadat di Indonesia, penilaian infrastruktur yang ada di Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sangatlah penting. Dengan infrastruktur yang
masih terbatas jangkauan pelayanannya, laporan ini diharapkan dapat membantu
pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakata dalam memantau sejauh mana
kemampuan dan potensi infrastrukturnya dalam menghadapi perkembangan
provinsi dan daerahnya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana mengetahui kelayakan infrastruktur di Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta guna mendukung aktifitas masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
menjadi prioritas pemerintahah ddalam Angggagaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Menurut CCatanesey, Anthony J., dan Jamsmse C.S(1979:120) dalam bukunya Peerrencanaan Kota, bbahwhwa a kkeebbeerraddaaa n infraff struktturur ini mempunyai dampakak yang sangatt beessaarr bagi mutu kehidupaann mamassyyayy rakat, pola ppertumbuhan daann prospeekk ppeerrkrrr embak annggan ekonominya. Namun sseejaej uh iinini ttiiddaak disaddaari oleh masyyaarraakaaakaat.t Terlrliihat banyak infraff struktur dan sarana lingkukungan yyaangng ddibangngun olleheh pemeerintah kuranaa g mendapaa at perhataa ian dari masyarraakaa at ddaallam hhaal p
peemem lihaaraannya. S
Sebagai provinsi yang berkembang dan merupakanprovinsi deengan jjumllahah pe
p ndudduk terpadat di Indonesia, penilaian infrffastruktur yang ada di Proovinssi
Daerrahah Khusus Ibukukototaa JaJakakartrta sangatlah ppeentntiingng. DDengan infraff sttrurukktur yyaanngg ma
m sih terbr atas jangkauaa an pelayanannnnyyaa, llaporan ini diharapkaa an dapa at membmbanantutu p
peemeerrinintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakata dalam memantau sseejaeejauhuh mmaana k
keemamampuan ddan pootetensnsii infraff ststruruktktururnnyya a ddalam memengnghhaddaaapi i perkeembmbaangan provivinsnsiidan daeaerraahaaa nya.h
1.2 Rumusan Masalah
sehari-1.3 Tujuan
1. Melihat sejauh mana kelayakan infrastruktur di Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta menurut penilaian yang diberikan para insinyur
teknik sipil dengan standar kriteria penilaian ASCE.
2. Membandingkan hasil penilaian infrastruktur Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dengan hasil dari penilaian infrastruktur New York.
1.4 Ruang Lingkup
Infrastruktur yang akan dimasukkan dalam laporan ini meliputi:
pelabuhan udara, pelabuhan laut, terminal, stasiun, jembatan dan jalan (nasional,
provinsi dan kabupaten), ruang terbuka hijau, konektivitas, air minum,
telekomunikasi, dan listrik di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
sebagai sarana evaluasi terhadap pengambilan kebijakan dalam
perbaikan dan pengadaan infrastruktur di daerahnyaanya
2. Sebagai tolok ukur yang dapat digunakan pemerintah daerah
untuk menyusun APBD.
Khusus Ibukota Jakkarartata menurut pepeninilaian yang diberikan para insinyur yy teknik sipipill dengan standar kriteria penilaianAASCE.
2. MeMemmbandingkan hasisil pepeninlaaiaian n ini frfrastruktur Daerahah Khusus Ibukota Jakarta dengngananhhasil dari penilaian ini frfrasstrtrukuktutur New Yorkk.
1.4 RuRuaanng Liinngkup I
Infraff ststruktur yang akan dimasukkan dalam laporann inni i mmeliputtii:
p
peelalabbuhaan udara, pelabuhan laut, terminal, stasiun, jembatan dan jaalan ((nnaasisioonal, provinssi dan kabupa aten), ruang terbuka hijau, konektivitas, aair minumm, telekommunikasi, dan listrikdi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
1.
15 Manfaatff M
Manfaff at yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. DDapatt didigugunanakkan olleheh ppememererinintatahh pusaatt mamaupun pemerintaah h dadaerah sebaagagaii sarana evalluuasi terhahadap pengambibilalan n kebiijajakakan dalam perbaikan dan pengaddaan infrastrruktur di daerahnyaanya