IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001
TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
TERHADAP PENGELOLAAN DANA BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH (STUDI KASUS
DI SMA TAMAN SISWA BINJAI)
SKRIPSI
Disetujui Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Tri Ulana NIM. 3121111009
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Tri Ulana Nim 312111009 “ Implementasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Pengelolaan Dana BOS (Studi Kasus Di SMA Taman Siswa Binjai )
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah Menengah Atas (BOS SMA) di SMA Taman Siswa Binjai pada aspek: (1) Perencanaan dana BOS SMA di SMA Taman Siswa Binjai, (2) Pelaksanaan dana BOS SMA di SMA Taman Siswa Binjai, (3) Pengawasan dan Evaluasi dana BOS SMA di SMA Taman Siswa Binjai, dan (4) Pelaporan dana BOS SMA di SMA Taman Siswa Binjai,dan kesadaran pihak sekolah akan implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi terhadap pengelolaan dana BOS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi untuk penelitian ini adalah SMA Taman Siswa Binjai yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Tangsi Kecamatan Binjai, dengan subjek penelitian sebanyak tujuh orang yaitu, Kepala Sekolah, Bendahara BOS, Komite Sekolah satu orang Guru, dan tiga orang siswa. Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan Dana BOS di SMA Taman Siswa Binjai dilakukan dengan menyusun RKAS oleh tim anggaran sekolah dengan diketahui oleh komite sekolah, dan guru. (2) Penyaluran dana BOS dilakukan dalam dua tahap yaitu pada semester pertama dan semester kedua Pelaksanaan dan penggunaan dana BOS digunakan untuk membantu siswa dalam mengurangi beban biaya pendidikan dan membangun fasilitas sarana dan prasarana sekolah. (3) Pengawasan dan Evaluasi dilakukan secara internal oleh komite sekolah dan guru dengan melakukan pengawasan pada tahap penyusunan anggaran dengan pengalokasian dana. (4) Pelaporan Dana BOS SMA dilakukan setiap semester melalui LPJ BOS SMA beserta lampirannya. Untuk mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi pihak sekolah berusaha semaksimal mungkin menggunakan dana BOS sesuai dengan buku petunjuk teknis BOS.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya,
sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi terhadap Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (Studi Kasus SMA Taman Siswa Binjai)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengerjakan skripsi pada program Strata-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M. Pd, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, Selaku wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dr. Reh Bungana Beru P.A. SH. M.Hum Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi
iii
6. Bapak Drs. Liber Siagian M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Arief Wahyudi, SH. M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Jhon di Jurusan PPKn yang telah membantu dalam mengurus administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Terimakasih kepada Kepala Sekolah SMA Taman Siswa Binjai Bapak
Rahardjo BA dan Bapak Hari Wibowo selaku Guru di SMA Taman Siswa Binjai yang telah membantu selama proses penelitian untuk penyelesaian
skripsi ini.
10. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk orang tua Ayahanda Suriana dan
Ibundan Neneng Yudiana atas pengertiannya selama ini, baik dari segi moril, materil dan untaian doa serta kasih sayang yang tak terhingga, sehingga skripsi dapat terselesaikan.
11. Teristimewa untuk Bripda Yoga Pratama Tarigan yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
12. Terima kasih untuk teman-teman sekalian Juliani, Nita Tursiah, Rafani Damanik, Sri Lestari, Tia Monika, Nurfhadillah dan Putra Kaslin yang telah membantu penulis untuk memberikan saran dan dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini.
13. Terima kasih juga untuk semua teman-teman seperjuangan yaitu PPKn Kelas
iv
14. Terima Kasih juga untuk teman-teman PPLt 2015 SMP Negeri 2 Tanjung Pura Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan motivasi dan
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang Hukum, serta dapat dikembangkan lebih lanjut pada penelitian selanjutnya.
Medan, 5 April 2016
Penulis
Tri Ulana
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11
A. Tinjauan Teoritis ... 11
1. Pengertian Implementasi ... 11
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Pidana Korupsi ... 12
vi
4. Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Korupsi... 23
5. Dampak Perbuatan Korupsi ... 25
6. Pengelolaan Keuangan Sekolah ... 26
a. Tujuan Pengelolaan Keuangan Sekolah ... 28
b. Prinsip Pengelolaan KeuanganSekolah ... 28
c. Proses Pengelolaan Keuangan Sekolah ... 30
d. Pembiayaan Pendidikan ... 31
7. Program Bantuan Operasional Sekolah ... 34
a. Pengertian Dana Bantuan Operasional Sekolah ... 34
b. Tujuan Dana Bantuan Operasional Sekolah ... 35
c. Sasaran Program dan Besar Bantuan ... 35
d. Waktu Penyaluran dan Pelaksaanaan Program BOS SMA . 36 e. Pengelolaan Dana BOS SMA ... 37
f. Prinsip Pengelolaan Program BOS SMA ... 39
8. Peranan Program Bantuan Operasional Sekolah... 41
B. Kerangka Berfikir... 42
BAB III METODE PENELITIAN... 45
A. Lokasi Penelitian ... 45
B. Jenis Data ... 45
C. Lokasi Penelitian ... 46
D. Subjek Penelitian ... 46
E. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 47
vii
2. Defenisi Operasional ... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ... 50
G. Teknik Anaisis Data ... 50
1. Reduksi Data ... 51
2. Penyajian Data ... 51
3. Menarik Kesimpulan ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Data Umum SMA Taman Siswa Binjai ... 52
1. Hasil Wawancara Pada Aspek Pemahaman terhadap penggunaan Dana BOS Di SMA Taman Siswa Binjai ... 57
2. Hasil Wawancara Kesadarab Akan Implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Terhadap Pengololaan Dan BOS di SMA Taman Siswa Binjai ... 59
3. Hasil Wawancara Aspek Penyususnan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RKAS) di SMA Taman Siswa Binaji ... 63
4. Hasil Wawancara Pada Aspek Penyaluran Dan Pengalokasian Dana BOS di SMA Taman Siswa binjai ... 63
viii
6. Hasil Wawancara Pada Aspek Pelaporan Dan Publikasi Dana BOS Di
SMA Taman Siswa Binjai ... 68
C. Pembahasan ... 70
1. Pemahaman Terhadap Pengelolaan Dana BOS Di SMA Taman Siswa Binjai ... 70
2. Hasil Wawancara Pada Aspek Pengawasan Dana BOS Di SMA Taman Siswa Binjai ... 74
3. Kesadaran Akan Implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Terhadap Pengelolaan Dana BOS Di SMA Taman Binjai ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
1. Kesimpulan ... 77
2. Saran ... 78
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Waktu Penyaluran Dana BOS SMA ...36
2. Penyaluran dan Besaran Dana BOS SMA Taman Siswa Binjai ...37
3. Kisi-kisi dan Wawancara ... 48
4. Data Siswa SMA Taman Siswa Binjai Empat Tahun Terakhir ... 53
5. Data Guru dan Pegawai Sekolah SMA Taman Siswa Binjai ... 53
6. Data Ruanan dan Fasilitas Sekolah SMA Taman Siswa Binjai ... 54
7. Keterangan Nama Ekstrakulikuler SMA Taman Siswa Binjai ... 55
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Transkrip Wawancara 2. Nota Tugas
3. Surat izin Penelitian Dari Jurusan 4. Surat izin Penelitian Dari Fakultas
5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Tempat Penelitian 6. Surat Keterangan Dari Laboratorium PPKn
7. Surat Keterangan Penyerahan Buku dan Tidak Ada Masalah Dengan Perpustakaan Fakultas
8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Unimed 9. Kartu Mengikuti Seminar Proposal
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang,
karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan setiap manusia. Dengan pendidikan kita bisa menjadi manusia yang lebih cerdas, berilmu dan berprilaku baik, dengan pendidikan pula kita bisa mendapatkan
pekerjaan yang layak di masa depan.
Dengan demikian pendidikan merupakan hak yang dimiliki setiap orang. Negara juga wajib untuk mempertanggungjawabkan akan pendidikan setiap warga
negaranya, dengan semboyan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sudah menjadi tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam alinea keempat pembukaan
Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sementara itu fungsi pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan
bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berbicara mengenai pendidikan, tentunya tidak terlepas dari satu lembaga
2
membentuk karakter anak didik menjadi manusia dewasa dan berkepribadian baik, yang nantinya dapat berguna bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
serta memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri
Namun melihat kondisi masyarakat Indonesia yang masih banyak hidup di
bawah garis kemiskinan menyebabkan banyak anak–anak yang tidak bersekolah atau tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu faktor penyebab banyak anak-anak putus sekolah adalah biaya pendidikan yang tidak
dapat dijangkau oleh para orang tua, seperti membeli baju seragam sekolah, perlengkapan sekolah dan membayar biaya sekolah. Hal ini yang menjadi keluhan
bagi para orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya, sehingga anak-anak mereka terpaksa harus putus sekolah.
Melihat keadaan ini maka pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa
bantuan dalam bentuk keuangan. Kebijakan ini diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat atas biaya pendidikan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 48 Tahun 2008 pasal 2 ayat (1) tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Maka untuk meningkatkan mutu pendidikan serta mengurangi angka putus sekolah, pemerintah mengeluarkan program wajib belajar sembilan tahun. Program wajib belajar sembilan tahun ini tercapai dengan menciptakan program
3
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan realisasi atau implementasi kebijakan dalam perluasan dan pemerataan akses pendidikan.
Pemerintah secara umum memberikan dana BOS untuk mewujudkan layanan pendidikan yang lebih baik dan lebih terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Dengan adanya bantuan dana BOS diharapkan sekolah dapat membebaskan biaya
pendidikan atau meringankan tagihan biaya sekolah, dan juga peningkatan fasilitas-fasilitas sekolah yang mendukung dalam proses belajar mengajar agar
kualitas pendidikan semakin meningkat.
Program wajib belajar sembilan tahun yang dikeluarkan pemerintah telah
berhasil meningkatkan jumlah angka partisipasi kasar pada peserta didik tingkat Sekolah Menengah Pertama. Keberhasilan program wajib belajar sembilan tahun tersebut tentu meningkatkan pertumbuhan jumlah lulusan peserta didik pada
jenjang Sekolah Menengah Pertama.
Melihat hal tersebut maka pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan guna
menampung jumlah lulusan peserta didik pada tingkat SMP yang semakin meningkat, oleh karena itu dalam rangka pelaksanaan program Pendidikan Menengah Universal (PMU), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengeluarkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMA di
seluruh Indonesia.
Dengan adanya program BOS untuk tingkat SMA diharapkan mampu
4
untuk mencapai keberhasilan penggunaan dana BOS secara maksimal adalah bagaimana sistem pengelolaan dana BOS tersebut oleh pihak sekolah. Sistem
pengelolaan yang baik akan membantu ketercapaian tujuan dari program dana BOS secara efektif dan efisien yang tentu saja dapat meningkatkan mutu
pendidikan seperti yang diharapkan.
Berkaitan dengan pengelolaan dana pendidikan dalam Undang-Undang Sisdikas pasal 48 menyebutkan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan
prinsip keadilan, efsiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Dari keempat
prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Prinsip keadilan yaitu dilakukan dengan memberikan akses pelayanan pendidikan yang seluas-luasnya dan merata kepada peserta didik, tanpa memandang suku, ras, agama dan latar belakang sosial.
2. Prinsip efisiensi yaitu dana yang diterima oleh sekolah harus dikelola dengan sebaik-baiknya dengan memperhatikan kebutuhan sekolah.
3. Prinsip transparansi yaitu adanya keterbukaan atas dana yang telah diterima dan dana yang telah digunakan.
4. Prinsip akuntabilitas publik yaitu dana yang telah dikelola dapat
dipertanggung jawabkan secara moral dan peraturan perundang– undangan yang berlaku.
5
Sekolah yang disusun oleh kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah serta perwakilan dari para guru. Pencairan dana BOS itu sendiri dilakukan secara
dua tahap yaitu, pada periode pertama bulan Januari–Juni 2015 pihak sekolah menerima dana sebesar Rp 237.000.000, dan periode kedua pada bulan Juli–
Desember 2015 pihak sekolah menerima dana sebesar Rp 228.000.000.
Adapun pengalokasian dana BOS kepala sekolah mengatakan digunakan untuk pembebasan siswa dari biaya-biaya sekolah termasuk uang sekolah¸ uang
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), uang pendaftaran dan pengurangan 75% terhadap uang ujian sekolah. Semantara itu untuk penambahan fasilitas, pihak
sekolah telah menambah ruang multimedia, ruang kesenian, pemisahan laboratorium biologi, ruang aula, ruang praktek tata boga, perawatan ruang perpustakaan, pengadaan buku pelajaran, pengadaan jaringan wifi, pembelian
infokus sebanyak 11 unit, pembelian alat-alat belajar sekolah, perbaikan kursi dan meja, pengecatan gedung dan pagar sekolah, serta pengadaan taman dan yang
lainnya.
Di sisi lain berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap para siswa mengatakan bahwa fasilitas yang ada di sekolah SMA Taman Siswa Binjai
masih terasa kurang seperti pengadaan buku perpustakaan yang masih kurang, jumlah komputer yang tidak sebanding dengan jumlah siswa dan masih banyak
komputer yang mengalami kerusakan.
6
fisika dan kimia perlu lebih diperhatikan terutama mengenai kebersihan dan perawatan alat-alat praktek yang ada di laboratorium kimia dan fisika, begitu juga
dengan ruang perpustakaan jumlah bukunya masih tergolong sedikit dan kebersihan ruangan perlu diperhatikan.
Walaupun pada saat ini pemerintah sudah menyediakan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah. Tetapi pada penerapannya masih banyak sekolah-sekolah yang belum sepenuhnya merasakan dampak dari dana tersebut.
Penyediaan sarana dan prasarana sekolah, serta penyediaan buku pelajaran yang belum memadai masih menjadi gambaran sebenarnya kemanakah dana BOS
tersebut mengalir.
Pemberitaan yang ada di media massa maupun media elektronik banyak yang memberitakan bahwa pada saat ini masih terjadi kasus korupsi, tidak
terkecuali dalam sektor pendidikan. Dana BOS yang dikeluarkan pemerintah rentan dijadikan sasaran bagi para pihak sekolah yang tidak bertanggung jawab untuk digunakan secara tidak benar atau dijadikan kesempatan untuk
menguntungkan diri sendiri dan kelompok tertentu. Adapun dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi dalam pasal 12 huruf
(e) menegaskan bahwa:
7
menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa pemerintah sudah
mengatur secara tegas terkait tindak pidana korupsi apabila uang negara digunakan untuk keuntungan pribadi atau kelompok yang merugikan orang lain atau masyarakat. Korupsi yang terjadi terhadap pengelolaan dana BOS jelas akan
membawa dampak kerugian uang negara dan para siswa serta terhambatnya pembangunan fasilitas sekolah. Terlebih kurangnya pengetahuan masyarakat dan
orang tua siswa akan pengelolaan dana BOS, juga pengawasan secara internal dari pihak sekolah yang masih minim dapat mengakibatkan tindakan korupsi bisa terjadi.
Melihat bahwa perbuatan korupsi yang dapat mengakibatkan tidak berjalannya peningkatan mutu pendidikan, maka penelitian ini mempunyai tujuan
untuk mengetahui apakah Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi memberi pengaruh terhadap pengelolaan dana BOS pada tingkat Pendidikan Menengah Atas.
Dari uraian permasalahan di atas yang menarik untuk dikaji, maka penelitian ini mengambil judul “Implementasi Undang-Undang No. 20 Tahun
2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Pengelolaan
dana Bantuan Operasional Sekolah di SMA Taman Siswa Binjai.”
B. Identifikasi Masalah
8
Berdasarkan latar belakang, masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai
berikut:
1. Pemahaman pihak sekolah terkait pengalokasian dana BOS di SMA Taman Siswa Binjai.
2. Minimnya pengetahuan masyarakat dan orang tua siswa terhadap pengelolaan dana BOS.
3. Masih kurangnya peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan oleh
pihak sekolah, pada hal pemerintah sudah memberikan dana BOS. 4. Kurangnya pengawasan secara internal dari pihak sekolah terhadap
pengelolaan dana BOS, dapat mengakibatkan perbuatan korupsi.
5. Publikasi yang masih minim memungkinkan adanya penyalahgunaan dana BOS.
6. Kurangnya kesadaran pihak sekolah akan implementasi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi, terhadap
pengelolaan dana BOS.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian adalah :
1. Pemahaman pihak sekolah terkait pengalokasian dana BOS di SMA Taman Siswa Binjai.
9
3. Kurangnya kesadaran pihak sekolah akan implementasi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi, terhadap
pengelolaan dana BOS.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan
tersebut. Maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu :
1. Bagaimana pemahaman pihak sekolah terkait pengalokasian dana BOS
di SMA Taman Siswa Binjai ?
2. Apakah kurangnya pengawasan secara internal dari pihak sekolah terhadap pengelolaan dana BOS, dapat mengakibatkan korupsi ?
3. Bagaimana kesadaran pihak sekolah akan implementasi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi, terhadap
pengelolaan dana BOS ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Maka dari itu
setiap penelitian harus mempunyai tujuan yang ingin capai. Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pemahaman pihak sekolah terkait pengalokasian dana BOS di SMA Taman Siswa Binjai.
2. Untuk mengetahui pengawasan secara internal dari pihak sekolah
10
3. Untuk mengetahui kesadaran pihak sekolah akan implementasi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi,
terhadap pengelolaan dana BOS.
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya bermanfaat bagi siapa sapa yang membacanya.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi masyarakat
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat terhadap pengelolaan dana BOS, agar mereka mampu mengamati apakah pengelolaan dana BOS sudah teralokasikan secara baik atau tidak.
2. Bagi pihak sekolah
Diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan lebih transparan
dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah. 3. Bagi komite sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
peran komite sekolah dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah.
4. Bagi pemerintah.
Diharapkan lebih meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah agar tidak terjadi penyelewengan
77 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dijelaskan,
maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pemahanan pihak sekolah SMA Taman Siswa Binjai terhadap penggunaan dana BOS cukup baik karena dana yang diterima telah digunakan untuk
membantu meringankan biaya sekolah siswa, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah, penambahan fasilitas belajar, dan sebagian
besar dana digunakan untuk pembinaan siswa dan kegiatan ekstrakulikuler sekolah. Namun, ada beberapa fasilitias sekolah yang masih membutuhkan perhatian seperti pengadaan jumlah komputer, pengadaan buku
perpustakaan serta pemenuhan fasilitas belajar lainnya yang mendukung proses belajar mengajar.
2. Pengawasan secara internal terhadap pengelolaan dana BOS di SMA Taman Siswa Binjai sudah terlaksana dengan baik karena komite sekolah turut dilibatkan, mulai dari proses perencanaan anggaran sampai pada
tahap pelaporan penggunaan dana BOS. Pihak perwakilan guru juga mengawasi terkait pengecekan kesesuaian anggaran dengan bukti transaksi
atau bukti pengadaan terlaksananya pembangunan fasilitas belajar mengajar.
3. Kesadaran pihak sekolah SMA Taman Siswa Binjai akan implementasi
78
mengurangi adanya tindakan kecurangan atau penyalahgunaan anggarandengan cara, memberikan akses yang luas kepada komite sekolah
dan guru-guru untuk turut mengawasi dan melihat penyusunan dana dengan pengalokasian dana, bukti-bukti transaksi juga diberikan oleh bendahara, jika ada pihak sekolah baik itu komite sekolah atau guru untuk
memeriksanya. Namun kurangnya publikasi yang dilakukan pihak sekolah terhadap penggunaan dana BOS membuat transparansi dalam pengelolaan
dana BOS belum maksimal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang dilakukan maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Pihak sekolah harus memanfaatkan peningkatan kualitas dan kuantitas
mutu pendidikandari adanya Dana BOS SMA yang diberikan pemerintah. Jadi, dalam penggunaannya pihak sekolah SMA Taman Siswa Binjai harus
lebih mengutamakan pengadaan fasilitas sekolah, agar peningkatan mutu pendidikan di SMA Taman Siswa Binjai dapat terlaksana dengan baik. 2. Pengawasan dari komite sekolah seharusnya melakukan pemantauan tidak
hanya pada saat rapat pleno, namun sebaiknya juga melakukan pengawasan secara langsung terkait pengadaan fasilitas sekolah, agar
penggunaan dana BOS SMA Taman Siswa Binjai bisa digunakan secara maksimal sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Kesadaran pihak sekolah SMA Taman Siswa Binjai akan Undang-Undang
79
harus mengetahui komponen apa saja yang termasuk dalam perbuatan korupsi. Selain Untuk lebih meyakinkan tidak adanya kecurangan dalam
pengelolaan dana BOS pihak sekolah seharusnya melakukan publikasi dengan memasangpapan pengumuman atau di mading sekolah terkait ringkasan penggunaan dana BOS SMA yang telah ditandatangani oleh
80
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Asshiddiqie, Jimly. 2011. Perihal Undang-Undang. Jakarta: Rajawali Pers
Arsyad, Jawade Hafidz. Korupsi Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara (HAN). 2013. Jakarta: Sinar Grafika
Bungin, burhan.2007. Penelitian kualitatif. Jakarta. Prenida Media Group.
Djaja. Ermansjah. 2008. Memberantas Korupsi Bersama KPK. Jakarta: Sinar Grafika
Handoyo, Eko. 2013. Pendidikan Korupsi.Yogyakarta: ombak
Hamzah, Jur Andi. 2007. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional. Jakarta: Grafindo Persada
Harsono, Hanifah. 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Bandung: Mutiara Sumber Widya
Hermino, Agustinus. 2013. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan. Jakarta: Gremedia Pustaka Utama
Hasibuan, Malayu.S.P. 2007 . Manajemen dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara
Martin. 2013. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada. Mulyasa. E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasution. 2003. Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Surachmin dan Suhandi Cahaya. 2011. Strategi dan Teknik Korupsi, Mengetahui
dan Mencegah. Jakarta: Sinar Grafika
Santoso, Ibnu. 2011. Memburu Tikus-Tikus Otonom. Yogyakarta: Gava Media Setyawaty, Deni. 2008. KPK Pemburu Koruptor, kiprah komisi pemberantasan
korupsi dalam meranggus korupsi. Yogyakarta: Pustaka Timur
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
81
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Usman, Husaini. 2012. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Zamroni. 2013. Manajemen Pendidikan Suatu Usaha Meningkatkan Mutu Sekolah. Yogyakarta: Ombak
B. Sumber Jurnal
Halif. 2012. “Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Melalui Undang-Undang Pencucian Uang”. Jurnal Anti Korupsi. Vol 2 No. 2 November 2012. Pukat FHUJ
Ridwan. 2012. “ Peran Lembaga Pendidikan Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 12 No. 3 September 2012.
C. Sumber Undang-Undang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
D. Sumber Internet
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS SMA) Sekolah Menengah Atas. 2015. Direktorat Pembinaan SMA: Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.