• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PENGOBATAN TB (TUBERCULOSIS) DI LP (LEMBAGA PEMASYARAKATAN) LOWOKWARU MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PENGOBATAN TB (TUBERCULOSIS) DI LP (LEMBAGA PEMASYARAKATAN) LOWOKWARU MALANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

WENDRA IRAWAN

PROFIL PENGOBATAN TB (TUBERCULOSIS) DI

LP (LEMBAGA PEMASYARAKATAN)

LOWOKWARU MALANG

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PROFIL PENGOBATAN TB (TUBERCULOSIS)

DI LP (LEMBAGA PEMASYARAKATAN)

LOWOKWARU MALANG

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2012

Oleh

WENDRA IRAWAN NIM : 07040033

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

Lembar Pengujian

PROFIL PENGOBATAN TB (TUBERCULOSIS)

DI LP (LEMBAGA PEMASYARAKATAN)

LOWOKWARU MALANG

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 9 Agustus 2012

Oleh

WENDRA IRAWAN NIM : 07040033

Tim Penguji

Penguji I

Hidajah Rachmawati, S.Si,Apt.,Sp.FRS NIP UMM : 144.0609.0449

Penguji II

Dra. Liza Pristianty, M.Si,MM,Apt NIP. 1962111519881020002

Penguji III

Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,Sp.FRS NIP UMM : 114.0704.0450

Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga skripsi dengan judul Profil pengobatan Anti TB (TUBERCULOSIS) di LP (Lembaga Pemasyarakatan) LP Lowokwaru Malangdapat terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani,SKp.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan nasehat serta dorongan semangat selama proses penyelesaian penelitian.

2. Ibu Dani selaku Dokter beserta tenaga kesehatan Rumah Sakit LP Lowokwaru Malang yang sudah banyak meluangkan waktunya, bimbingan dan nasehat selama penulis melakukan penelitian, sehingga sekripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Uswatun Chasanah, Dra., Apt., M.Kes. selaku Ketua Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan nasehat serta dorongan semangat kepada kami Farmasi Angkatan 2007 sampai selesainya laporan akhir penelitian .

4. Ibu Hidajah Rachmawati,Apt.,SpFRS selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam memberikan ide, dorongan, nasehat dengan penuh perhatian dan kesabaran mulai dari awal dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan laporan akhir penelitian.

5. Ibu Dra. Liza Pristianty,M.Si,MM,Apt selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam memberikan ide, dorongan, nasehat dengan penuh perhatian dan kesabaran mulai dari awal dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan laporan akhir penelitian.

6. Nailis Syifa’,S.Farm,Apt.,M.Sc sebagai Penguji yang memberikan saran,

(5)

v

7. Ibu Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,SpFRS selaku dosen penguji dan dosen wali yang telah banyak membantu dalam memberi saran, dorongan serta nasehat kepada penulis selama menempuh program S1 Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Bapak Drs.H. Achmad Inoni,Apt selaku guru kami yang telah banyak memberikan ide, dorongan semangat, nasehat solusi serta kesabaran sampai selesainya penulisan laporan akhir penelitian.

9. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat.

10. Teman-teman Farmasi, kalian adalah teman-teman yang terbaik. Selama 5 tahun kita belajar bersama dari yang belum mengerti apa-apa sampai sekarang. Semoga persahabatan kita kekal hingga akhir waktu. Amin

11. Abah H.KAJUWINI dan Mama Hj. FARIDA, yang begitu sabar dalam memberikan nasehat, saran, motivasi serta semua dukungan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

12. Neneq tersayang alm.Hj. RASDIANA yang selalu memberikan doa kepada penulis agar cepet menyelesaikan tugas akhir ini.

13. Adikq FURNAMA WINDA SARI tercinta yang selalu meluangkan waktunya, semoga engkau lebih baik dari kakakmu.

14. Teman2 seperjuangan IRFAN, HANIF, HASAN terimakasih atas semangat, saran, dan kerjasamanya membantu dalam menyelesaikan laporan akhir peneletian ini.

15. Terimakasih banyak kepada FEBRI NOVITA SARI dan anak kami tercinta AZZHARA SABELA IRAWAN yang banyak memberi inspirasi dan semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

16. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,terimakasih atas

(6)

vi

Akhirnya penulis menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang mungkin telah mengalami hal yang kurang nyaman dalam berinteraksi dengan penulis selama kegiatan penelitian dan penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu berkenan melimpahkan taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal Alamin.

Malang, 9 Agustus 2012

(7)

vii

ABSTRAK

PROFIL PENGOBATAN TB (TUBERCULOSIS) DI LP

(LEMBAGA PEMASYARAKATAN) LOWOKWARU MALANG

Penyakit tuberkulosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis) ini menyerang sebagian besar kelompok usia produktif (tenaga kerja), kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah, tetapi sekarang fakta di lapangan semu kelompok dapat terkena TB. Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut segala segi kehidupan masyarakat dan berlangsung pada setiap individu, tak terkecuali mereka yang sedang menjalani pidana atau tahanan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Penelitian ini dilakukan secara observasional karena penelitian tidak memberikan perilaku terhadap sampel. Pengambilan data dilakukan pada sampel diperoleh dari pasien yang melakukan pengobatan di klinik LP Lowokwaru Malang periode Januari sampai Desember 2010 dan Periode Januari sampai Desember 2011.

Dari hasil penelitian didapatkan distribusi pada umur pasien yang tertinggi pada tahun 2010 adalah umur 21-30 tahun sebesar (46%) dan pada tahun 2011 antara umur 31-40 tahun dan umur 41-50 tahun. Distribusi berat badan pasien yang tertinggi adalah 38-54 kg pada tahun 2010 dan 2011 masing-masing sebesar 54% pada tahun 2010 dan 56% pada tahun 2011.

Distribusi tipe pasien yang tertinggi adalah pasien baru pada tahun 2010 sebesar (85%) dan tahun 2011 sebesar (80%). Distribusi klasifikasi yang tertinggi adalah klasifikasi pasien TB paru tahun 2010 sebesar (77%) dan tahun 2011 sebesar (70%). Sedangkan distribusi jenis obat yang tertinggi digunakan oleh pasien adalah jenis obat KDT pada tahun 2010 sebesar (100%), dan tahun 2011 sebesar (80%).

Distribusi kategori penggunaan obat yang tertinggi adalah obat dengan kategori 1 pada tahun 2010 sebesar (85%) dan tahun 2011 sebesar (80%). Selanjutnya untuk distribusi hasil akhir pengobatan yang tertinggi adalah kategori pasien pindah tahun 2010 sebesar (62%) dan tahun 2011 hasil akhir pengobatan yang tertinggi adalah pasien yang dinyatakan sembuh sebesar (50%).

(8)

viii

ABSTRACT

Profile of Treatment of TB (Tuberculosis) In Penitentiary

Lowokwaru Malang

Tuberculosis is a major public health problem in Indonesia. Disease caused by TB bacteria (Mycobacterium tuberculosis) is attacked most productive age group (labor), the economically disadvantaged and less educated.Health development basically involves all aspects of community life and place in each individual, not least those who are undergoing detention in a penal or correctional institutions (prisons) and State Prison.

Observational study because the study did not provide the behavior of the sample. Patients who take medication at the clinic Penitentiary Malang Lowokwaru the period January to December 2010 and the period January to December 2011.

The frequency distribution of the highest age of respondents aged between 21-30 years in 2010 by 46% and age between 31-40 years and 41-50 years old, in 2011 by 33%.D istribusi respondents frequency of the highest weight is on inmates with between 38-54 kg body weight in 2010 and 2011 respectively by 54% and 56%.

The frequency distribution of the highest type of the respondents were new patients in 2010 by 85% and 80% in 2011. The frequency distribution of the highest classification of respondents pulmonary TB patients in 2010 by 77% and in 2011 by 70%.While the distribution of the highest frequency of drug use by inmates are drug KDT in 2010 at 100%, and in 2011 by 80%.

Then for the frequency distribution of the highest category of use of the drug is a drug with a category 1 in the year 2010 by 85% and in 2011 by 80%. Further to the frequency distribution of the final outcome of treatment was highest in 2010 to move inmates by 62% and in 2011 the final result is the ultimate treatment of patients cured by 50%.

Key Words : Tuberculosis, Penitentiary

(9)

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ………. i

LEMBAR PENGESAHAN ……….. ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ……….. iv

RINGKASAN ……….. vi

ABSTRACT ………. vii

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR GAMBAR ……… xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiiii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 4

1.3 Tujuan Penelitian ………... 4

1.4 Manfaat Penelitian ………....………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 5

2.1 Tuberkulosis ………. 5

2.1.1 Pengertian Tuberkulosis ………... 5

2.1.2 Gejala Tuberkulosis Paru ………... 6

2.1.3 Klasifikasi Tuberkulosis ………... 7

2.1.4 Patofisiologi dan Etiologi ……….…... 9

2.1.4.1 Etiologi ………... 9

2.1.4.2 Patofisiologi ………...……... 9

(10)

x

2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Tuberkulosis ... 11

2.1.7 Pemeriksaan Diagnostik ………... 12

2.1.8 Cara Penularan ………... 13

2.1.9 Faktor yang Mempengaruhi Keteraturan Minum Obat ... 13

2.1.10 Tingkat Kepatuhan Tuberkulosis ………... 14

2.1.11 Faktor Resiko ………... 14

2.1.11.1 Faktor Umur………... 14

2.1.11.2 Faktor Jenis Kelamin ………... 15

2.1.11.3 Tingkat Pendidikan ………... 15

2.1.11.4 Pekerjaan ………... 15

2.1.11.5 Kebiasaan Merokok ………... 16

2.1.11.6 Kepadatan Hunian Kamar Tidur …... 16

2.1.11.7 Pencahayaan ………... 17

2.1.11.8 Ventilasi ………... 17

2.1.11.9 Kondisi Rumah ………... 18

2.1.11.10 Kelembaban Udara ………... 18

2.1.11.11 Status Gizi ………... 18

2.1.11.12 Keadaan Sosial Ekonomi ………... 18

2.1.11.13 Perilaku ………... 19

2.2 Profil Pengobatan TB ………... 19

2.2.1 Prinsip Pengobatan TB ………... 19

2.2.1.1 Tahap Awal ………... 20

2.2.1.2 Tahap Lanjutan ………... 20

2.2.2 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Indonesia …... 21

2.2.2.1 Bentuk Sediaan OAT ………... 21

(11)

xi

2.2.2.3 OAT Sisipan (HRZE)……... 25

2.2.3 Konsep Pengobatan Tuberkulosis Paru ……... 27

2.2.3.1 Aktifitas Obat ………... 27

2.2.3.2 Jenis Obat ………... 27

2.2.3.3 Regimen Obat Untuk TB ………... 29

2.2.3.4 Efek Samping Obat ………... 30

2.2.3.5 Tahap Pengobatan ………... 30

2.2.3.6 Evaluasi Pengobatan ………... 31

2.2.3.7 Hasil Akhir Pengobatan ………... 32

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ……….. 35

3.1 Kerangka Konseptual ………. 35

3.2 Uraian Konseptual ……… 36

BAB IV METODE PENELITIAN ………. 37

4.1 Rancangan Penelitian ……… 37

4.2 Populasi dan Sampel ………. 37

4.2.1 Populasi ………... 37

4.2.2 Sampel ………... 37

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ………... 37

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ………... 38

4.3 Bahan Penelitian ……….. 38

4.4 Instrumen Penelitian ………. 38

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 38

4.6 Definisi Operasional ……… 38

4.7 Metode Pengumpulan Data ………. 39

4.8 Analisa Data ………. 39

(12)

xii

4.8.2 Berat Badan Pasien …...………... 44

4.8.3 Tipe Pasien ………... 45

4.8.4 Klasifikasi Pasien ………... 47

4.8.5 Jenis Obat …….………... 48

4.8.6 Kategori Obat .………... 49

4.8.7 Hasil Akhir Pengobatan Responden ………... 50

BAB V HASIL PENELITIAN ……… 39

5.1 Gambaran Umum Penelitian ………. 39

5.2 Karakteristik Responden ……… 39

5.2.1 Tabel Data Responden Pasien TB Tahun 2010 ... 39

5.2.2 Tabel Data Responden Pasien TB Tahun 2011... 40

5.2.3 Umur ……….……... 40

5.2.4 Berat Badan Pasien ……….…………... 41

5.2.5 Tipe Pasien ………..………... 42

5.2.6 Tipe Pasien Baru ………..………... 43

5.2.7 Klasifikasi Pasien ……..………... 44

5.2.8 Jenis Obat …………..………... 45

5.2.9 Kategori Obat ……..………... 46

5.2.10 Hasil Akhir Pengobatan Responden ………... 47

BAB VI PEMBAHASAN ………. 49

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ………. 53

7.1 Kesimpulan ………... 53

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Sifat dan Dosis OAT yang Direkomendasikan Oleh WHO ………….. 20

2.2 Dosis OAT-KDT Kategori 1 ……….. 22

2.3 Dosis OAT-Kombipak Kategori 1 ………. 22

2.4 Dosis OAT-KDT Kategori 2 ……….. 23

2.5 Dosis OAT-Kombipak Kategori 2 ………. 23

2.6 Dosis OAT-KDT Sisipan ……… 24

2.7 Dosis OAT-Kombipak Sisipan ………... 24

4.5 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Ulang Dahak Mikroskopis ………... 30

5.1 Data Responden Pasien TB Tahun 2010………. 39

5.2 Data Responden Pasien TB Tahun 2011... 40

5.3 Distribusi Frekuensi Umur Responden ………. 40

5.4 Distribusi Frekuensi Berat Badan Responden ……….. 41

5.5 Distribusi Frekuensi Tipe Pasien ……… 42

5.6 Distribusi Frekuensi Tipe Pasien Baru .……….. 43 5.7 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Responden ……….. 44

5.8 Distribusi Frekuensi Jenis Obat yang Diminum Responden …………. 45

5.9 Distribusi Frekuensi Kategori Obat ………... 46

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Daftar Riwayat Hidup ……….. 59

2. Surat Pernyataan ………... 60

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta : Kompas Media Nusantara, hal. 228-248.

Artoyuwono, S., 2002. Bahaya Pengobatan TBC Yang Tidak Tuntas. Bandung : PT. Rineka Cipta.

Bahar, A., 2001. Tuberkulosis Paru. Ink: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Edisi ke-3, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal. 821-823.

Balitbang Depkes, 2003. Lembaga Penelitian Departemen Balitbang Depkes. Jakarta.

Brunner dan Suddart, 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi VIII. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Budiarto, E. dan Dewi, A., 2001. Epidemiologi. Edisi II, Jakarta : Penerbit EGC. Crofton, J., Horne, N., Miller, F., 1999. Clinical Tuberculosis, Ed 2nd, London:

Macmillan Education LTD.

Depkes RI, 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.

Depkes RI, 2008. Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta.

Depkes RI, 2008. Panduan Teknis Penanggulangan Tuberkulosis di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, Edisi 1. Jakarta.

Depkes RI, 2010, Kemitraan Dan Peran Serta, promosi kesehatan online, mailto: webmaster@ promokes.qo.id.

Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencannaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta.

Fahrudda, Ansarul, dan kawan-kawan, 2005, Paguyuban Penderita TB Paru Kec. Sumberjambe Kab. Jember (Suatu Model Peningkatan Penemuan Penderita TB dan Pengawas Minum Obat Berbasis Masyarakat), Laporan supervise PTO-East Java, Surabaya.

Ganong, W.F., 2001 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Review of Medical Physiology), edisi 20, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

(17)

xvii

Laban, Y., 2008. Penyakit dan Cara Pencegahan TBC. Yogyakarta : Kanisius, hal. 14-15.

Mansjoer, A., 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III. Jakarta : Medika, Aesculpalus, FKUI.

Niven, 2000. Psikologi Kesehatan. Jakarta : EGC.

Priyanto, 2009. Diagnosa Penyakit Lewat Kuku. Yogyakarta : Pustaka Penerbitan Pelajar Offset, hal. 69.

Soeparman, Waspadji, S., 1990. Ilmu Penyakit Dalam, jilid 2, Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Soeparman dan Sarwono, 1990. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogjakarta : Andi Offset.

Sutoyo et al., 2006. Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Suyono, 2004. Penularan Penyakit TBC Serta Cara Penanggulangannya.

Bandung : C.V Alfabeta, hal. 36-38.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit tuberculosis (TB) masih merupakan masalah utama kesehatan

masyarakat di Indonesia. Penyakit menular disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis) ini menyerang sebagian besar kelompok usia

produktif (tenaga kerja), kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Menurut WHO (2010), di Indonesia setiap tahun terjadi 583 kasus baru dengan kematian 130 penderita dengan tuberkulosis positif pada dahaknya. Sedangkan menurut hasil penelitian, jumlah kematian yang disebabkan karena tuberkulosis diperkirakan 105.952 orang pertahun. Kejadian kasus tuberkulosa paru yang tinggi ini paling banyak terjadi pada kelompok masyarakat dengan sosial ekonomi lemah. Terjadinya peningkatan kasus ini disebabkan oleh daya tahan tubuh, status gizi dan kebersihan diri individu dan kepadatan hunian lingkungan tempat tinggal (Kusnindar, 2009).

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2010, estimasi prevalensi angka kesakitan di Indonesia sebesar 8 per 1000 penduduk berdasarkan gejala tanpa pemeriksaan laboratorium. Hasil survei SKRT tahun 2010, didapatkan bahwa TB menduduki rangking ketiga sebagai penyebab kematian (9,4% dari total kematian), setelah penyakit sistem sirkulasi dan sistem pernafasan pada semua golongan usia (Depkes RI, 2010).

(19)

2

memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia (Fahrudda, 2005).

Pengobatan pada penderita TB dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi obat yang memang ditujukan untuk membasmi kuman. WHO merekomendasikan strategi pengobatan DOTS, yaitu penderita minum obat dengan diawasi pengawas menelan obat. Pengawas ini bisa anggota keluarga, kader, petugas kesehatan atau relawan. Umumnya penderita minum obat selama 6 bulan untuk memastikan kesembuhannya, namun pada beberapa keadaan dapat berbeda dapat lebih lama (Rachmawati, 2007).

Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan disebutkan, pengertian kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari makna tersebut dapat dijelaskan bahwa pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut segala segi kehidupan masyarakat dan berlangsung pada setiap individu, tak terkecuali mereka yang sedang menjalani pidana atau tahanan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan). Tahanan, narapidana (napi), dan anak didik pemasyarakatan adalah anggota masyarakat yang mempunyai hak sama dengan anggota masyarakat lainnya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 2010).

Kondisi sebagian besar Lapas dan Rutan dengan jumlah penghuni yang melebihi kapasitas disertai sarana, prasarana, lingkungan dan sanitasi yang kurang memadai merupakan tantangan dalam penanggulangan TB. Hasil penelitian Departemen Kesehatan tahun 2005 menunjukkan bahwa prevalensi TB pada Narapidana dan Tahanan pada Lapas dan Rutan di wilayah Jabotabek 7,5 kali lebih besar dari populasi umum (Depkes RI, 2008).

(20)

3

Penelitian dan Pembangunan Departemen Kesehatan, menunjukkan bahwa pasien dengan koinfeksi TB-HIV pada umumnya selain ditemukan di Rumah Sakit (RS), juga di Lapas/ Rutan. TB merupakan infeksi oportunisti utama pada pasien AIDS. Oleh karena itu, penemuan dan penyembuhan pasien TB diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB, serta menghambat penularan TB pada ODHA di Lapas/ Rutan (Balitbang Depkes, 2003).

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen Padephum dan Depkumham) bermitra dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Ditjen P2PL Depkes) mulai tahun 2008 secara bertahap melaksanakan dan menerapkan Strategi DOTS di seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia. Lembaga

Pemasyarakatan Klas I Malang berkapasitas 936 orang sementara itu mengenai jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru tahun 2011 adalah 1688 orang, dengan perincian tahanan sebanyak 857 orang dan narapidana berjumlah 831 orang. Jumlah narapidana yang paling banyak yaitu narapidana B1 dengan masa hukuman diatas 1 tahun sedangkan jumlah tahanan paling banyak berasal dari tahanan Kejaksaan. Jenis pidana yang dijatuhkan kepada penghuni Lapas beragam yaitu pidana mati, pidana seumur hidup, dan pidana selama waktu tertentu (Depkes RI 2008).

(21)

4

Dengan melihat kondisi di atas, maka penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang pengobatan TB di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Malang sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan program pengobatan TB.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana Profil pengobatan TB di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Profil pengobatan TB di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

a) Dapat diperoleh profil pengobatan tubercolusis, sehingga akan meningkatkan kualitas kesehatan di LP tentang penyakit tubercolusis kepada masyarakat Lembaga Pemasyarakatan (LP).

Referensi

Dokumen terkait

″ Communication and Support Group Therapy ″ dapat digunakan untuk mengembangkan resiliensi remaja dari keluarga single parents.... Bila

Tahapan penelitian meliputi ekstraksi pati dari umbi gadung, pembuatan komposit lateks alam dengan variasi 3 coupling agent yaitu Resorcinol Formaldehid, Si-69 dan KH-

5) Para descargar toda la mala energía o para refrescar tu mente reincorporarte en el deporte que mas disfrutes. Patinaje, Yoga, bicicleta, Gimnasio, etc. Te ayudara a sacar todas

Tanah bengkok milik perangkat Desa Tawangrejo juga ada yang disewakan, dalam penyewaan aset Desa berupa tanah bengkok masyarakat ikut andil dalam pengelolaan aset Desa dengan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian dengan judul Kesantunan Berbahasa Mahasiswa dalam berinteraksi dengan Dosen di universitas

Selain mengklik pada palet layer, cara lain untuk menyeleksi bisa dengan cara klik kanan pada kanvas kemudian pilih layer yang

menggunakan instrumen Amer Majeed Bhat Bowling Skill Test pada bowler atlet putra tim cricket Universitas Negeri Malang pada uji-t diperoleh nilai signifikansi p

Besimokančiųjų žinios dažniausiai tikrina- mos įprastu būdu – susitinkant akivaizdžiai (73,4 proc.), atliktą užduotį siunčiant elek- troniniu paštu arba ją atliekant