PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN POLA RETAK DINDING
PASANGAN BATA PUTIH LAMONGAN DAN BANGKALAN(Studi
Penelitian)
Oleh: AGUS WIJAYA ( 05520017 ) Civil Engineering
Dibuat: 2010-07-28 , dengan 7 file(s).
Keywords: bata putih, dolomit, dinding pasangan, kuat tekan
ABSTRAKSI
Tanah liat di daerah yang dekat dengan pantai seperti Lamongan, Tuban, Gresik dan daerah-daerah di kawasan Madura tidak layak digunakan untuk bahan pembuatan bata merah
disebabkan mengandung kadar garam yang tinggi. Sebagai bahan pengganti digunakan bahan alternatif yaitu bata putih (dolomit).
Penelitian tentang dinding pasangan untuk kuat tekan telah banyak dilakukan antara lain : Widiantoro (2006), Supriyanto (2006), dan Ervia (2006), Namun penggunaan bata putih sebagai struktur dinding belum pernah diteliti. Untuk itu penyusun melakukan penelitian mengenai dinding pasangan bata putih untuk mengetahui perbandingan kuat tekan dan pola retak dinding pasangan bata putih Lamongan dan Bangkalan.
Dari hasil penelitian kuat tekan dinding pasangan bata putih dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekan dinding yang lebih besar terdapat pada dinding pasangan bata putih Lamongan yaitu 1,651 MPa. Sedangkan pada dinding pasangan bata putih Bangkalan hanya mempunyai nilai kuat tekan dinding yang lebih kecil yaitu 1,295 MPa. Sebagian besar keretakan yang terjadi terdapat pada bata dan sebagian kecil terdapat pada spesi. Hal ini menunjukkan bahwa kuat tarik pada spesi lebih besar daripada kuat tarik bata pada dinding pasangan bata putih Lamongan maupun Bangkalan. Pada dinding pasangan bata putih Lamongan terjadi bentuk keretakan yang tidak terlalu parah, berbeda dengan dinding pasangan bata putih Bangkalan yang mengalami banyak keretakan dari sisi atas hingga bawah di berbagai titik. Perbedaan pola retak yang terjadi dikarenakan bata putih Bangkalan terdapat banyak rongga yang berpengaruh buruk pada kemampuan pasangannya dalam menahan beban vertikal.
ABSTRACT
The clay soil at some regions which close from the coast like Lamongan, Tuban, Gresik and some areas in madura island is improper to use red brick for the construction because it contains very high salt grade. As substitution for the alternative material there was used white brick or dolomite.
Any research about compressive strength for wall has many done such as : Widiantoro (2006), Suprianto (2006), and Ervia (2006). But the usage of white brick as wall structures has never been searched. So that writer do some research about white brick for wall to know comparison of compressive strength and cracked shape from Lamongan and Bangkalan white brick wall.
Mpa. The most cracked on wall was looked at white brick and partly small happened at the paste. It means that tensile strength at paste is bigger than tensile srtength that was happened at white brick both from Lamongan and Bangkalan. At Lamongan white brick wall the cracked shape is
not too serious, it’s different from Bangkalan white brick wall that shown many shape of crack