• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN INTAKE MAKAN SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN TERAPI BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) PADA ANAK SULIT MAKAN USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN INTAKE MAKAN SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN TERAPI BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) PADA ANAK SULIT MAKAN USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN INTAKE MAKAN SEBELUM DAN SESUDAH

DILAKUKAN TERAPI BERMAIN PERAN (ROLE PLAY)

PADA ANAK SULIT MAKAN USIA PRASEKOLAH (4-6

TAHUN)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S. Kep) Pada Progam Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang

Oleh :

KIFTA ARIA DEWI

NIM. 08060031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

PERBEDAAN INTAKE MAKAN SEBELUM DAN SESUDAH

DILAKUKAN TERAPI BERMAIN PERAN (ROLE PLAY)

PADA ANAK SULIT MAKAN USIA PRASEKOLAH (4-6

TAHUN)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

KIFTA ARIA DEWI

NIM. 08060031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PERBEDAAN INTAKE MAKAN SEBELUM DAN SESUDAH

DILAKUKAN TERAPI BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) PADA ANAK

SULIT MAKAN USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

KIFTA ARIA DEWI

NIM. 08060031

Diujikan

Tanggal 28 Januari 2013

Penguji II,

Solichati, S.Kep., Ns NIDN. 706098302

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat NIP. UMM. 11293110304

Penguji I,

Prof. DR. Sujono., M.Kes. NIP. UMM. 131877094

PengujiIII,

Aini Alifatin., S.Kep, Ns., M.Kep NIP.UMM. 11293110305

Penguji IV,

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Kifta Aria Dewi

NIM : 08060031

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Perbedaan Intake Makan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Terapi Bermain Peran (Role Play) Pada Anak Sulit Makan Usia

Prasekolah (4-6 Tahun)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 31 Januari 2013

Yang Membuat Pernyataan

(5)

iv

Sesuatu mungkin mendatangi mereka

yang mau menunggu, namun hanya

didapatkan oleh mereka yang

bersemangat mengejarnya

(Abraham Lincoln)

Sesali masalalu karena ada kekecewaan,,,

dan kesalahan-kesalahan, tetapi,,,,,

jadikan penyesalan

itu sebagai senjata untuk masa depan

agar tidak terjadi kesalahan lagi.

(6)

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Demi mencapai gelar sarjana ini, ku buat skripsi dengan penuh perjuangan. Perjuangan yang mengeluarkan keringan hingga tetesan air mata untuk

tercapainya hasil yang membahagiakan untuk ku, keluarga ku dan orang-orang terdekatku yang selalu mendukung ku. Kupersembehkan sebuah goresan tinta yang sangat sederhana ini sebagai ucapan terimakasih untuk :

1. Bapak (Musta’in) dan Ibu (Mudhaifah). Tidak

ada balasan yang dapat ria (kifta) berikan atas jasa bapak dan ibu yang sudah membesarkan dan mendidik ria dari kecil hingga ria tumbuh dewasa. Terimakasih untuk bapak yang selalu bekerja keras tidak peduli siang malam, hujan maupun panas hanya untuk mencari uang untuk biaya sekolah ria dan kebutuhan ria selama di Malang. Bapak ibu yang selalu mendoakan ria, tidak peduli selalu shalat malam untuk kesuksesan dan kelancaran ria. Terimakasih ya bapak ibu ku tercinta,,,ria sayang bapak ibu.

2. Pembimbing skripsi ku (prof. Dr Sujono, M.kes dan Ibu Solichati, S.Kep.Ns), terimakasih sudah membimbing saya selama menempuh skripsi ini. Membimbing saya dengan penuh kesabaran dan meluangkan di tengah-tengah kesibukan bapak dan ibu

3. Adik Q (vera dan desi), terima kasih sudah turut mendukung ku, menyemangati ku selama ini. Terimakasih karna membantu ku dengan segala kebutuhan ku.

4. Buat someone (Andy Purnomo, S.E), terimakasih karna dari awal ku menempuh skripsi ini sampai akhir, selalu menyemangati ku, memberikan saran, selalu mendengarkan keluh kesah ku dan juga mendoakan ku untuk selalu mendapatkan kelancaran.

5. Teman-teman PSIK A 2008, terima kasih pengalaman dan senyum semangatnya selama 4 tahun di bangku kuliah.

6. Buat Vivi an Nia White, terima kasih sudah membantu ku melakukan penelitian, member ku semangat dan saran…

7. Teman-teman ku seperjuangan yang menempuh skripsi baik yang mengejar februari, yang tidak

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Intake Makan Sebelum Dan

Sesudah Dilakukan Terapi Bermain Peran (Role Play) Pada Anak Sulit Makan Usia

Prasekolah (4-6 Tahun)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis

menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini,.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Prof. DR. Sujono., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Solichati, S.Kep., Ns, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah beserta guru-guru di Tk Paud Permata Hati Banyuwangi yang

telah memberikan saya izin untuk melaksanankan penelitian di sekolah yang

saya tuju.

(8)

vii

7. Orang Tua siswa siswi Tk Paud Permata Hati Banyuwangi yang bersedia

meberikan ijin kepada peneliti melakukan penelitian kepada putra putrinya.

8. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan

dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak

kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang

penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para

pembaca.

Malang, 31 Januari 2013

(9)

viii

Perbedaan Intake Makan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi

Bermain Peran (Role Play) Pada Anak Sulit Makan Usia

Prasekolah (4-6 Tahun)

Kifta Aria Dewi1, Prof. DR. Sujono, M.Kes2, Solichati,.S.Kep,.Ns3

INTISARI

Latar Belakang : Anak usia prasekolah merupakan kelompok yang rawan terhadap masalah gizi. Pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga membutuhkan asupan makanan yang cukup dan bergizi. Makanan yang bergizi kurang dikonsumsi anak karena pada usia ini sering timbul masalah terutama dalam pemberian makan karena faktor kesulitan makan pada anak. Anak yang mengalami sulit makan secara otomatis intake makannya akan berkurang. Selain itu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak prasekolah perlu diperhatikan bahwa mereka lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya. Tujuan umum penelitian ini yaitu mengetahui Perbedaan Intake Makan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi Bermain Peran (Role Play) Pada Anak Sulit Makan Usia Prasekolah (4-6 Tahun)

Metode Penelitian : Metode penelitian ini adalah pre eksperimental dengan menggunakan desain penelitian one group pretest-posttest design yang meneliti hubungan antara variabel sebelum dan sesudah terapi bermain peran (role play). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2012 di Tk Paud Permata Hati Banyuwangi. Populasi yang digunakan adalah siswa siswi di Tk Paud Permata Hati Banyuwangi. Jumlah sampel sebanyak 30 responden diambil menggunakan metode non probability sampling dengan tehnik purposive sampling. Data dianalasis dengan menggunakan system komputerisasi dengan uji t-test.

Hasil : Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji-t didapatkan nilai rata-rata intake makan sebelum terapi bermain yaitu 1.6667 dan intake makan setelah dilakukan terapi bermain yaitu 4.2667. nilai rata-rata perbedaan post test dan pre test yaitu 2.6, artinya terdapat peningkatan pada intake makan sebanyak 2.6. Pada uji hipotesis dengan menggunakan uji-t didapatkan t hitung lebih besar dari t tabel (11.163>2.045) dan signifikansi kurang dari alpha (0.000<0.05). maka H1 diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan antara variabel sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan dengan menggunakan terapi bermain.

Kesimpulan : Ada perbedaan antara intake makan sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain peran.

Kata kunci : Intake makan, anak prasekolah yang sulit makan, terapi bermain peran

1Mahasiswa Progam Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas

Muhammadiyah Malang

2Dosen Progam Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Muhammadiyah Malang

3Dosen Progam Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

(10)

ix

Intake differences Eat Before And After Treatment Role Playing in

Children Difficult to Eat Age Preschool (4-6 Years)

Kifta Aria Dewi1, Prof. DR. Sujono, M.Kes2, Solichati,.S.Kep,.Ns3

ABSTRACT

Background: Preschoolers is a group that is vulnerable to nutritional problems. At this time the child has grown and developed very rapidly, thus requiring adequate food intake and nutritious. Consumed less nutritious foods because at this age children often have problems especially in feeding because of feeding difficulties in children. Children who have difficulty eating automatically feeding the intake will be reduced. In addition to fulfilling the nutritional needs of preschoolers should be noted that they are more interested in the activity of playing with friends or the environment. The general objective of this research is to know the difference Intake Eat Before And After Therapeutic Role Playing Forum (Role Play) in Children Difficult to Eat Age Preschool (4-6 Years).

Methods: This research method is pre experimental research design with one group pretest-posttest design to examine the relationship between the variables before and after treatment play a role (role-play). The research was conducted in October 2012 at Tk and Paud Permata Hati Banyuwangi. The population is students at Tk and Paud Permata Hati Banyuwangi. Total sample of 30 respondents drawn using non-probability sampling method with purposive sampling technique. Data were analyzed using the computerized system with T-test.

Results: The results of statistical analysis using T-test average values obtained before the meal intake play therapy is 1.6667 and feed intake after play therapy is 4.2667. average value of discrepancy pre-test and post-test is 2.6, meaning that there is an increase in the intake as much as 2.6 feed. In hypothesis testing using t-test obtained t is greater than t table (11,163> 2,045) and significantly less than alpha (0.000> 0.05). then H1 is accepted and Ho is rejected, meaning that there is a difference between the variables before treatment and after treatment using play therapy.

Conclusion: There is a difference between feed intake before and after therapy play a role.

Keywords: feed intake, preschoolers were difficult to eat, play therapy role

1A Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang

2Lecturer ofNursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang.

3Lecturer ofNursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... iii

Lembar motto ... iv

Lembar persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Intisari ... viii

Abstract ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Bagi Peneliti ... 5

1.4.2 Bagi Orang tua ... 5

1.4.3 Bagi Institusi ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

1.6 Batasan Karakteristik ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Prasekolah ... 9

2.1.1 Tumbuh Kembang Anak Prasekolah ... 9

2.1.2 Karakteristik anak prasekolah ... 10

2.2 Kebutuhan Nutrisi Anak Prasekolah ... 12

2.2.1 Pemberian Nutrisi pada Anak Prasekolah ... 15

2.2.2 Penyajian Makanan Anak Prasekolah ... 17

2.3 Sulit Makan ... 17

2.3.1 Definisi Sulit Makan ... 17

2.3.2 Penyebab Sulit Makan ... 18

2.3.3 Gejala Sulit Makan ... 20

2.3.4 Dampak Sulit Makan ... 20

2.4 Terapi Bermain ... 21

2.4.1 Definisi Bermain ... 21

2.4.2 Tujuan bermain ... 21

2.4.3 Fungsi Bermain ... 22

2.4.4 Klasifikasi Bermain ... 24

2.4.5 Arti Serta Nilai Bermain Bagi Anak ... 26

2.4.6 Tahapan Bermain sesuai Usia Anak ... 29

2.4.7 Karakteristik Bermain Anak Prasekolah ... 30

(12)

xi

2.5 Perkembangan Psikologis Anak Prasekolah ... 31

2.6 Hubungan Bermain dengan Intake Makan ... 34

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 35

3.2 Hipotesis Penelitian ... 36

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 37

4.2 Kerangka Penelitian ... 37

4.3 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling... 38

4.3.1 Populasi ... 38

4.3.2 Sampel ... 38

4.3.3 Tehnik Sampling ... 39

4.3.3.1 Kriteria Responden ... 39

4.4 Variabel Penelitian ... 39

4.4.1 Variabel Independen ... 39

4.4.2 Variabel Dependen ... 40

4.5 Definisi Operasional ... 40

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 42

4.7 Instrumen Penelitian ... 42

4.7.1 Observasi ... 42

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 42

4.8.1 Tahap Persiapan ... 43

4.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 43

4.8.3 Tahap Pengumpulan Data ... 44

4.8.4 Pengolahan Data ... 44

4.9 Analisis Data ... 44

4.10Etika Penelitian ... 45

4.10.1Informed Consent ... 46

4.10.2Anomity (tanpa nama) ... 46

4.10.3Kerahasiaan ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel Anak Prasekolah ... 47

5.1.1 Berdasarkan Usia ... 47

5.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin (Gender) ... 48

5.2 Intake Makan Anak Prasekolah ... 48

5.2.1 Sebelum dilakukan Terapi Bermain Peran(Pre Test) ... 48

5.2.2 Sesudah dilakukan Terapi Bermain Peran (Post Test) ... 59

5.3 Analisa Data ... 50

5.3.1 Intake Makan Sebelum dilakukan Terapi Bermain Peran (Role Play) ... 50

5.3.2 Intake Makan Setelah dilakukan Terapi Bermain Peran (Role Play) ... 50

(13)

xii BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Identifikasi Karakteristik Anak Prasekolah ... 52

6.2 Identifikasi Sulit Makan pada Anak ... 53

6.3 Identifikasi Intake Makan pada Anak ... 54

6.4 Analisis Perbedaan Intake Makan Sebelum & Sesudah dilakukan Terapi Bermain Peran (Role Play) ... 56

6.5 Keterbatasan Penelitian ... 58

6.6 Implikasi Keperawatan ... 59

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan... 60

7.2 Saran ... 61

7.2.1 Bagi Sekolah ... 61

7.2.2 Bagi Orang Tua atau Pengasuh Anak ... 61

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(14)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 35

(15)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 41

Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Usia ... 47

Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

Tabel 5.3 Distribusi Intake Makan Sebelum dilakukan Terapi Bermain ... 48

Tabel 5.4 Distribusi Intake Makan Setelah dilakukan Terapi Bermain ... 49

Tabel 5.5 Analisis Intake Makan Sebelum dilakukan Terapi Bermain ... 50

Tabel 5.6 Analisis Intake Makan Setelah dilakukan Terapi Bermain ... 50

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin dan Keterangan Sudah Penelitian... 65

Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden ... 67

Lampiran 3 Lembar Permohonan Inform Consent ... 68

Lampiran 4 Lembar Observasi Penelitian ... 69

Lampiran 5 SOP (Prosedur Pelaksanaan Terapi Bermain Peran) ... 70

Lampiran 6 Setting Tempat kegiatan Bermain Peran ... 72

Lampiran 7 Skenario Terapi Bermain Peran ... 73

Lampiran 8 Hasil Skoring Analisa Data Intake Makan Pre Test-Post Test ... 76

Lampiran 9 Tabulasi Skoring Intake Makan Pre Test-Post Test ... 78

Lampiran 10 Hasil Analisis Data Dengan Uji T-Test ... 79

Lampiran 11 lembar Konsultasi ... 82

Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian ... 85

(17)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, dkk. (2007). Ketrampilan Pemantauan Status Gizi Balita Dan Ibu Hamil. Semarang :UNS

Agus Riyanto. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Alimul, A. Aziz. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Alimul Hidayat,A.Aziz.(2005).Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1., Jakarta: Salemba Medika

Apisah. (2009). Dalam Skripsi : Hubungan Antara Status Pekerjaan Ibu Dan Tingkat Kemandirian Anak Usia Prasekolah Di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. Universitas Muhammadiyah Semarang : Semarang

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Astuti, Arini Yuli. (2010). Kumpulan Games Cerdas Dan Kreatif. Untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Dan Emosi Anak. Yogyakarta: Pustaka Anggrek

Azizah, siti dan Kumaidah. (2010). Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Makan pada Anak Usia Pra Sekolah di Dusun Pagut Desa Blabak Kecamatan Pesantren Kota Kediri

diakses pada tanggal 11 Juni 2012 dari website

http://fikunp.org/index.php?option=com_content&view=article&id=53:jurna l-ilmiah&catid=10:jurnal-ilmiah&itemid=28

Bulan Febry, Ayu.( 2008). Buku Pintar Menu Balita. Jakarta: Wahyu Medika

Dewi. (2005). Gambaran Umum Anak Usia Prasekolah diakses pada tanggal 11 Juni

2012 dari website

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_e0751_0607471_chapter2.pdf

Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

E. Barasi, Mary. (2007). At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga

Elfira, Eqlima. (2011). Pengaruh Terapi Bermain Dengan Teknik Bercerita Terhadap Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Ruang Perawatan RSUP H Adam Malik Medan : Perpustakaan Universitas Sumatra Utara diakses

pada tanggal 01 Juni 2012 dari website

(18)

xvii

Handayani, Rahmawati dan Puspitasari, Ni Putu. (2010). Dalam skripsi : Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kooperatif Selama Menjalani Perawatan Pada Anak Usia Pra Sekolah (3 – 5 Tahun) Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta : Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta

Hidayat, Aziz Hidayat. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data Jakarta: Salemba Medika.

Indri Wahyuningsih (2012). Dalam Skripsi: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Terhadap Pemilihan Alat Permainan Edukatif (APE) Yang Memiliki Bahaya Timbale Pada Anak Usia Infant (0-1 Tahun) Di Puskesmas Kendalsari Malang di Malang, Jawa Timur

Judarwanto, Widodo. (2007). Kesulitan Makan Pada Anak http://journal.lib.unair.ac.id/index.php/fikm.search.titles

Juliana. (2010). Dalam skripsi : Hubungan sulit makan dengan tingkat pertumbuhan pada anak usia prasekolah di t.k pertiwi vi pondok labu ddn ii Jakarta Selatan. UPNVJ. Jakarta

Listiowati. (2009). Dalam skripsi : Hubungan Antara Peran Orang Tua Terhadap Perawatan Gigi Dengan Perilaku Menggosok Gigi Sebelum Tidur Pada Anak Prasekolah Di Tk Al-Firdaus Mranggen Demak Pada Tahun Ajaran 2008/2009. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang

Markum, A.H. (1999). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Matondang, Masitah. (2007). Dalam Skripsi : Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan. USU

Notoatmojdo, Soekidjo.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Pender, murdaugh, & parsons. (2002, 2005). Health promotion in adolescents: A review of pender’s health promotion model. Nursing Science quarterly vol 19, no 4. Oktober 2006, 366-373. [on-line]. http//: nsq.sagepub.com/cgi/content/abstract/19/4/366

Potter & Porry. (2010). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Priyanah. (2008). Gambaran Karakteristik Anak Picky Eater Di Klinik Picky Eater. Jakarta : Universitas Indonesia diakses pada tanggal 27 januari 2012 dari website lontar.ui.ac.id/file?file=digital/123611-S-5465...Literatur.pdf

(19)

xviii

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Suherman. (2003). Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta : EGC

Supartini, Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Sutomo, Budi. (2010). Menu Sehat Alami untuk Batita & Balita. Jakarta: Demedia

Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Tejdasaputra, Mayke. (2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta : EGC

Williams. (2005). Coping With a Picky Eater: A Guide For The Perplexed Parent. Maine: Simon & Schuster

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada bayi dan anak, makan merupakan kegiatan natural yang terjadi

sehari-hari. Anak usia prasekolah merupakan kelompok yang rawan terhadap

masalah gizi. Pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan

yang sangat pesat, sehingga membutuhkan asupan makanan yang cukup dan

bergizi. Makanan yang bergizi adalah makanan yang mencakup karbohidrat,

vitamin, mineral, dan protein. Makanan yang bergizi kurang dikonsumsi anak

karena pada anak usia prasekolah sering timbul masalah terutama dalam

pemberian makanan karena faktor kesulitan makan pada anak (Maulana, 2007).

Sulit makan pada anak dapat terjadi apabila anak tidak mau atau menolak untuk

makan dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis yaitu mulai dari

membuka mulutnya tanpa paksaan, mengunyah, menelan, hingga sampai

terserap di pencernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin

dan obat tertentu.

Orang tua sering menganggap sulit makan pada anak adalah hal yang

biasa dan biasanya berlangsung lama yang pada akhirnya dapat menimbulkan

komplikasi dan gangguan tumbuh kembang pada anak. Sulit makan pada anak

prasekolah sering mengakibatkan tidak terpenuhinya gizi baik energi dan

kebutuhan lainnya. Hal ini disebabkan karena aktivitas fisik anak prasekolah

yang berlebihan yang disertai dengan perilaku anak yang aktif, tidak bisa diam,

(21)

2

dilakukan oleh dr. Widodo Judarwanto di Jakarta, menyebutkan bahwa

terdapat prevalensi 33,6% anak prasekolah yang mengalami sulit makan.

Sebagian besar 79,2% telah berlangsung lebih dari tiga bulan. Hal tersebut bisa

tejadi karena kesalahan ibu dalam cara pemberian makan selama bayi,

ketegangan pada saat makan, waktu makan yang terlalu pendek, makanan yang

kurang disukai karena bentuknya yang tidak menarik. Secara umum penyebab

sulit makan pada anak dibedakan menjadi 3 faktor yaitu : hilang nafsu makan,

gangguan proses makan dimulut, dan pengaruh psikologis seperti kondisi

kecemasan, ketakutan, sedih, atau trauma yang menyebabkan anak susah

makan.

Anak yang mengalami sulit makan secara otomatis intake makannya

akan berkurang. Apabila sulit makan terjadi dalam waktu yang lama dapat

mengalami gangguan pertumbuhan, ditandai dengan berat badan dan tinggi

badan kurang atau kesulitan meningkatkan berat badan (Judarwanto, 2007).

Orang tua atau pengasuh anak diharapkan dapat mencegah komplikasi yang

ditimbulkan sehingga dapat meningkatkan kualitas anak yang lebih baik karena

pertumbuhan dan perkembangan anak sangat menentukan kualitas seseorang

apabila sudah dewasa (Judarwanto, 2007). Sulit makan bukan merupakan

diagnosis atau penyakit, melainkan gejala atau tanda adanya penyimpangan

yang sedang terjadi pada tubuh anak. Beberapa gejala sulit makan pada anak

adalah sebagai berikut : (1) Kesulitan mengunyah, menelan makanan atau hanya

bisa makan makanan yang lunak, (2) Memuntahkan atau

menyembur-nyemburkan makan yang sudah masuk di mulut, (3) Makan berlama-lama dan

memainkan makanan, (4) Sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke

(22)

3

makanan, menepis suapan dari orang tua, (6) Tidak menyukai banyak variasi

makanan, (7) Kebiasaan makan yang aneh (Judarwanto, 2007).

Hasil pengamatan di Klinik Perkembangan anak (Affiliated Program

For Children Development) di Universitas Georgetown (2004) tentang jenis sulit

makan yaitu terdapat 27,3% anak hanya mau makanan lunak atau cair, 24,1%

kesulitan menghisap, mengunyah, dan menelan, sebanyak 23,4% kebiasaan

makan yang aneh, 11,1% tidak menyukai variasi banyak makanan dan sebanyak

8,0% keterlambatan makan sendiri. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di

Paud Permata Hati Kec. Tegalsari Banyuwangi terdapat 30 anak yang

mengalami sulit makan. Dari studi pendahuluan tersebut diketahui pada waktu

jam makan anak tidak mau makan, anak menolak untuk makan,

menyemburkan makanannya, makan tetapi selalu sisa, hanya makan camilan/

jajan atau minum susu saja.

Kejadian sulit makan pada anak perlu diwaspadai karena hal tersebut

dapat menyebabkan asupan makanan anak berkurang, apabila dibiarkan dan

berlangsung dalam waktu yang lama, anak dapat mengalami gangguan

pertumbuhan misalnya berat badan dan tinggi badan kurang atau sulit

meningkatkan berat badan. Sehingga harus dilakukan penanganan secara tepat

untuk meningkatkan asupan makanan pada anak. Salah satu hal yang dapat

peneliti lakukan untuk mengatasi anak sulit makan adalah dengan melakukan

terapi bermain, karena pada usia prasekolah ini anak lebih suka pada aktivitas

bermain dengan teman atau lingkungannya dari pada makan. Pada waktu jam

makan, anak biasanya menolak makan karena mereka sedang tertarik pada

permainannya atau benda lainnya sehingga pada waktu itu berikan anak makan

(23)

4

Dengan demikian nutrisi anak akan terpenuhi dan tidak mengganggu

kebutuhan bermainnya. Tehnik bermain yang digunakan dalam penelitian ini

tehnik bermain peran yaitu memerankan peran orang lain melalui

permainannya. Misalnya memerankan kejadian kehidupan sehari-hari,

memainkan peran orang lain. Permainan yang akan peneliti lakukan bersama

anak-anak dapat menjadi sebuah terapi, yang merupakan terapi bermain

(Scaefer, 2003). Dengan demikian peneliti dapat mengetahui intake makan anak

sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain peran (role play) pada anak sulit

makan usia prasekolah (4-6 tahun).

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan intake makan sebelum dan sesudah dilakukan

terapi bermain peran (role play) pada anak sulit makan usia prasekolah (4-6

tahun)?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

perbedaan intake makan sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain

peran (role play) pada anak sulit makan usia prasekolah (4-6 tahun)?

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Identifikasi intake makan pada anak sulit makan usia prasekolah

sebelum dilakukan terapi bermain (role play)

b. Identifikasi intake makan pada anak sulit makan usia prasekolah

(24)

5

c. Menganalisis perbedaan intake makan sebelum dan sesudah

dilakukan terapi bermain peran (role play) pada anak sulit makan

usia prasekolah (4-6 tahun)?

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui perbedaan intake

makan sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain peran (role play)

pada anak sulit makan usia prasekolah (4-6 tahun).

1.4.2 Bagi Orang Tua

Dengan adanya terapi bermain, diharapkan orang tua dapat

belajar bagaimana merespon anaknya. Mengetahui bahwa kebutuhan

bermain itu penting, sehingga orang tua harus bisa menyiasati

bagaimana nutrisi anak tidak terkurangi tanpa mengganggu aktivitas

bermain anak. Apabila aktivitas bermain anak diganggu pada saat jam

makan, mereka akan menolak untuk makan sehingga asupan makan

anak tidak tercukupi.

1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai masukan dan dapat dijadikan literatur di keperawatan

anak untuk menunjang mutu pendidikan serta dapat dijadikan sebagai

acuan atau referensi untuk melakukan penelitian lanjutan tentang intake

makan pada anak sulit makan usia prasekolah dan terapi bermain peran

(25)

6

1.5 Keaslian Penelitian

1. Penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian yang sudah ada, yaitu

dari segi variabel. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Birch dan

Marlin tentang hubungan antara novel food dan penerimaan makanan pada

picky eater oleh anak usia 2 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa adanya

peningkatan frekuensi pemaparan untuk membantu menentukan pilihan

anak (personal preference). Dan mampu mempengaruhi apakah anak setuju

untuk makan. Sebagian besar anak-anak ini membutuhkan sebanyak 10

paparan pemilihan novel food sebelum bersedia untuk menerimanya.

Maria cathey; nan gaylord.Picky eating: a toddler?s approach to mealtime:

recommendations for the picky eater. Pediatr nurs 30 (2) :101-109, 2004. Jannetti

publications.

2. Penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian sebelumnya, namun

dari segi variabel penelitian ini belum pernah dilakukan. Penelitian yang

sebelumnya oleh Eqlima Elfira (2011), adalah “Pengaruh terapi bermain

dengan tehnik bercerita terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak

pra sekolah di ruang perawatan anak di RSUP H. Adam Malik Medan”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 92,3% responden

mengalami kecemasan sedang dan 7,7% mengalami kecemasan berat dan

tidak ada pasien yang mengalami kecemasan ringan sebelum pelaksanaan

treatment (Terapi bermain dengan tehnik bercerita). Setelah pelaksanaan

terapi bermain dengan tehnik bercerita 76,9% responden mengalami

kecemasan ringan dan 23,1% kecemasan sedang. Penelitian ini

(26)

7

pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kecemasan anak prasekolah

(p=0,001; α=0,05).

3. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Loraine Harinda (2012) tentang

Proporsi dan Status Gizi pada Anak Prasekolah dengan Kesulitan Makan

di Semarang (Studi Kasus di Kelurahan Tandang dan Sendangguwo).

Subyek penelitian sebanyak 93 anak dengan metode consecutive sampling.

Proporsi kesulitan makan yang ditemukan adalah inappropriate feeding practice

sebesar 96,8% dan parental misperception sebesar 3,2%. Status gizi sebagian

besar anak dengan kesulitan makan adalah gizi baik sebesar 90,3%; sisanya

gizi kurang (5,4%), gizi lebih (1,1%), dan obesitas (3,2%). Orangtua mulai

mengenalkan makanan pendamping ASI pertama pada rerata usia

5,3±3,02 bulan dan pemberian makanan keluarga pertama pada 18,3±8,21

bulan.

4. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Felicita Sugiarto (2012) tentang

Asupan Makanan dan Status Gizi Anak dengan Pasi Serebral di Yayasan

Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Semarang. Subyek penelitian sebanyak 27

anak usia 2-10 tahun dengan. Hasil penelitian sebagai berikut : rerata

asupan kalori pada anak dengan palsi serebralis adalah 1133,96 kkal dan

rerata asupan protein nya adalah 38,69 gram. Rerata kebutuhan kalori

individu menurut rumus Nelson adalah 1761,39 kkal dan rerata kebutuhan

protein nya adalah 29,23 gram. Asupan kalori yang lebih rendah didapati

pada 81,5% responden dan asupan protein yang lebih rendah didapati

(27)

8

1.6 Batasan Karakteristik

Peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada :

a. Anak usia prasekolah yang mengalami sulit makan.

b. Sulit makan yang terjadi meliputi : anak tidak mau makan, anak menolak

untuk makan, anak mau makan tetapi selalu menyisakan makanan, lebih

suka jajan dari pada makan nasi, makannya berlama-lama (mengemut

makanan).

c. Intake makan anak prasekolah (4-6 tahun) sebelum diberikan terapi

bermain.

d. Intake makan anak prasekolah (4-6 tahun) setelah dilakukan terapi bermain.

Referensi

Dokumen terkait

Orang tua hendaknya memperhatikan benar perawatan diri anak retardasi mental, sehubungan dengan fungsi peran anak dalam merawat diri kurang. Orang tua perlu mengetahui bahwa anak

Jabatan Asisten Manajer Pelayanan Operasi dan Jabatan Pelaksana Pelayanan Operasi Senior merupakan jabatan yang memiliki penilaian kinerja yang sangat rendah

Research yang menggunakan teknik optimisasi matematika linear di mana seluruh fungsi harus berupa fungsi matematika linear di mana seluruh fungsi harus berupa fungsi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Pemahaman pasangan suami istri tentang keluarga sakinah adalah: rasa pengertian,

Panitia Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru SMA Negeri 10 Kaur (Pentagon), setelah melakukan serangkain test (Tes Potensi Akademik, Kesehatan dan interview dengan

Pada dasarnya sulim mempunyai tonika yang diawali dari nada yang paling rendah (semua lobang ditutup dengan jari), dimana nada tersebut menjadi nada awal dalam menghasilkan

Pada usia kehamilan aterm, 8-10% wanita hamil mengalami ketuban pecah dini, dan para wanita ini memiliki risiko infeksi intrauteri yang meningkat bila interval

Meneliti fenomena kejadian cold surge pada bulan Desember hingga Februari terhadap pola curah hujan di Indonesia serta meneliti hubungan antara cold surge dengan