ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program D-3 Manajemen Industri
Oleh :
EKA DANTI PUSPITASARI F3507022
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul :
“ ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)”.
Surakarta, 5 Juli 2010
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Sinto Sunaryo, SE, MSi
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI
PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Diploma III Manajemen Industri
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
Tim Penguji Tugas Akhir
Drs. Heru Purnomo, MM
NIP. 195701221986031003 Penguji
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Science without religions like human without eyes, religions without science like human without legs.
( Einsten )
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
( Khalifah ’Umar )
Kekayaan orang berakal adalah ilmu
dan kekayaan orang yang bodoh adalah hartanya. ( Ali Bin Abi Thalib )
Sesungguhnya sebaik-baiknya shodaqah seorang muslim adalah mempelajari ilmu, kemudian mengajarkan ilmu kepada saudaranya
muslim. ( Abu Hurairah)
Karya ini dipersembahkan kepada :
- Bapak dan Ibu serta keluarga tercinta
- Adikku yang baik
- Sahabat dan teman-teman terbaik
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehinga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan Judul ’’Analisis Network
Proses Produksi Pada Percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) PT. Nyata Grafika Media Surakarta (JAWA POS GROUP)’’.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat
Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Program Studi
Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com.Akt selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Intan Novela QA, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi pada Diploma
III Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Sinto Sunaryo, SE, M.Si selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah
4. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Univeritas
Sebelas Maret Surakarta.
5. Dra. Dwi Hastuti, selaku HRD dan GA yang telah berkenan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang
kerja dan penelitian di PT. Nyata Grafika Media Surakarta.
6. Bapak Bagyo selaku bagian Produksi dan Mas Findy selaku bagian
PPIC, terima kasih atas segala bantuan dalam mengatasi berbagai
kesulitan di magang kerja.
7. Bapak & Ibu selaku Orang Tua penulis yang telah memberi dukungan
moril dan materiil.
8. Adik dan semua keluarga penulis terima kasih atas do’a, support, dan
kasih sayangnya.
9. Sahabat dan teman-teman penulis terima kasih untuk
kebersamaannya.
10. Almamater penulis khususnya Manajemen Industri angkatan 2007.
11. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu
dan pengalaman sehingga masih terdapat banyak kekurangan. Namun
penulis berharap penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Surakarta, Juli 2010
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
F. Teknik Pengumpulan Data ... 8
G. Teknik Analisis Data ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Proyek ... 13
B. Proses Produksi ... 15
C. Perencanaan dan Pengendalian Produksi ... 17
D. Pengawasan Produksi ... 22
E. Analisis Network ... 24
F. Metode PERT ... 26
G. Metode CPM ... 28
H. Estimasi Probabilitas ... 29
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Nyata Grafika Media Surakarta .. 31
1. Sejarah perkembangan perusahaan ... 31
2. Stuktur Organisasi... 35
3. Aspek Sumber Daya Manusia ... 41
4. Pemasaran ... 46
5. Produksi ... 47
B. Laporan Magang Kerja ... 55
C. Pembahasan ... 59
1. Identifikasi Aktivitas ... 59
2. Routing Proses Produksi ... 62
3. Menentukan Perkiraan Waktu Kegiatan ... 64
5. Menentukan Estimasi Probabilitas ... 73
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
III.1. Urutan kegiatan Proses Produksi LKS dan Waktu Penyelesaian
... 62
III.2. Urutan Kegiatan Proses Produksi LKS ... 63
III.3. Perkiraan Waktu Proses Produksi LKS ... 67
III.4. Waktu Penyelesaian yang Diharapkan Proses Produksi LKS . 69
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I. 1. Kerangka Pemikiran ... 11
III.1. Struktur Organisasi PT. Nyata Grafika Media Surakarta ... 36
III.2. Proses Produksi PT. Nyata Grafika Media Surakarta ... 55
III.3. Diagram Network ... 70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan
Lampiran 2. Surat Izin Magang
Lampiran 3. Lembar Penilaian Magang Kerja
Lampiran 4. Hasil Penghitungan dengan POM
Lampiran 5. Dokumentasi Magang Kerja
ABSTRACT
"NETWORK ANALYSIS OF PRODUCTION PROCESS IN PRINTING STUDENT WORKSHEET (BLM) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA
SURAKARTA (JAWA POS GROUP) " EKA DANTI PUSPITASARI
F3507022
Management company before carrying out the production process needs to hold the preparation of planning and control better, and also added intensive supervision. The purpose of all this so that during the production process can be run according to plan and schedule.
PT. Nyata Grafika Media Surakarta is a printing company who implement production process based on the turnover of the target in order to produce the product.
The purpose of this study was to identify the sequence of the printing production process, knowing the time needed to completion if doing normally, and knowing the critical path in the printing process the Working Student Worksheet (BLM) to note the deadline for completion of
production process. The method used in this study is the method that will PERT and
CPM is the input for the company in discharging its oversight of planning and production processes so that better.
From the analysis of production processes in printing Student Worksheet (BLM) PT. Nyata Grafika Media Surakarta is known to get the job done when the normal is 1870 minutes. While the critical path is A - B - C - E - F - G - H - I - J - K - L with the time needed is 1739.833 min. Line is the smallest of line A - D - E - F - G - H - I - J - K - L with the time required was 1699.5 minutes.
From the conclusions obtained, the company should make the scheduling of execution for each production activity so companies can anticipate the delay in completion time.
ABSTRAK
“ ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA
SURAKARTA (JAWA POS GROUP)”
EKA DANTI PUSPITASARI F3507022
Manajemen perusahaan sebelum melaksanakan proses produksi perlu mengadakan penyusunan perencanaan dan pengendalian dengan baik, serta ditambah pengawasan yang instensif. Tujuan dari semua ini agar selama proses produksi dapat berjalan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditentukan.
PT. Nyata Grafika Media Surakarta merupakan perusahaan percetakan yang menerapkan proses produksi yang berpedoman pada omzet yaitu order pada target dalam menghasilkan produk.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui urutan kegiatan proses produksi percetakan , mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan apabila dilakukan secara normal, serta mengetahui jalur kritis dalam proses percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) agar diketahui batas waktu penyelesaian proses produksi.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode PERT dan CPM yang nantinya merupakan input bagi perusahaan dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan proses produksi agar lebih baik.
Dari analisis pada proses produksi di percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di PT Nyata Grafika Media Surakarta dapat diketahui untuk menyelesaikan pekerjaan apabila dilakukan secara normal adalah 1870 menit. Sedangkan jalur kritisnya adalah A – B – C – E – F – G – H – I – J – K – L dengan waktu yang dibutuhkan adalah 1739,833 menit. Jalur yang terkecil yaitu jalur A – D – E – F – G – H – I – J – K – L dengan waktu yang dibutuhkan adalah 1699,5 menit.
Dari kesimpulan yang diperoleh maka perusahaan hendaknya membuat penjadwalan pelaksanaan untuk setiap kegiatan produksi agar perusahaan dapat mengantisipasi keterlambatan waktu penyelesaian.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Semakin pesatnya perkembangan zaman dan teknologi yang
modern saat ini, mengacu pula pada kebutuhan seseorang yang
semakin banyak dan beraneka ragam untuk kebutuhan sehari-hari. Hal
ini menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Di
samping itu kondisi tersebut memicu berbagai perusahaan yang
menghasilkan berbagai layanan produk dan jasa untuk menunjukkan
kompetisinya. Keadaan ini didukung dengan munculnya berbagai jenis
produk baru dengan berbagai macam corak yang diminati oleh
konsumen.
Agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
maka diperlukan pengelolaan sumber daya, baik uang (money),
tenaga kerja (man), bahan (material), mesin (machine), dan waktu
secara efektif dan efisien agar didapatkan hasil yang optimal.
Dalam pelaksanaan proses produksi, tidak terjadinya hambatan
dalam sistem produksi yang ada. Oleh karena itu perlu dibuat sistem
produksi yang membantu kelancaran proses produksi itu sendiri.
Agar pelaksanaan proses produksi dapat selesai tepat pada
waktunya, perlu ditentukan urut-urutan kegiatan dan waktu
penyelesaian kegiatan. Apabila dalam proses produksi mengalami
keterlambatan akan mengakibatkan bertambahnya waktu dan biaya.
Untuk menghindari hal tersebut perusahaan dapat menerapan suatu
metode kerja dengan menggunakan analisis network. Analisis network
merupakan suatu metode analisis yang mampu memberikan informasi
pada perusahaan agar dapat melakukan perencanaan dan
pengendalian suatu kegiatan produksi atau proyek yang akan
dilaksanakan. Metode ini digunakan untuk mengendalikan
kegiatan-kegiatan yang tidak bersifat rutin atau terutama pada tiap proses
produksi yang intermitted atau produk pesanan. Manajemen akan
mengetahui kegiatan mana yang harus didahulukan, dan kegiatan
mana yang harus dilembur, kegiatan mana yang harus ditambahkan
biaya atau tenaga kerja agar efisiensi dapat dicapai. Menurut
Gitosudarmo (2002:297) analisis ini menggambarkan urutan
penyelesaian kegiatan secara keseluruhan beserta waktu
penyelesaian setiap aktifitas ke dalam suatu diagram. Sehingga dapat
Pengertian yang lain dikemukakan oleh Handoko (1999:402)
bahwa analisis network adalah suatu alat dalam penyusunan
perencanaan, koordinasi dan pengawasan proyek dengan
penyesuaian proyek dalam jangka waktu dan biaya yang paling
efisien. Keunggulan penerapan analisis network bagi perusahaan
adalah :
1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan
yang praktis dan efisien.
3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang
tersedia.
4. Scheduling ulangan untuk mengatasi hambatan-hambatan dan
keterlambatan-keterlambatan.
5. Menentukan “trade off” (kemungkinan pertukaran) antara waktu
dan biaya.
6. Menentukan probabilitas penyelesaian proyek tertentu (Handoko,
1999:402).
PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS
GROUP) merupakan perusahaan percetakaan yang memproduksi
berbagai jenis produk koran, tabloid, majalah, buku materi, LKS
(Lembar Kerja Siswa) dan lain sebagainya. Sifat perusahaan ini adalah
proses produksi apabila menerima pesanan dari pihak lain maupun
dari departemen lain dalam suatu perusahaan.
Perusahaan harus dapat mengatur dan menjadwalkan proses
produksinya, sehingga produk yang dihasilkan dapat dikerjakan
dengan baik dan tentunya memenuhi waktu yang telah ditargetkan.
Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan metode analisis
network. Metode tersebut digunakan untuk membantu dalam
melakukan perencanaan, pengawasan proses produksi supaya
mendapatkan waktu kerja yang lebih efektif, penggunaan sumber daya
yang lebih efisien dan juga dapat memenuhi pesanan tepat waktu.
Manfaat menggunakan analisis network bagi perusahaan ini yaitu
pendefinisian urutan tugas-tugas akan teratur dan jelas. Kebutuhan
sumber daya tercukupi dan proses penyelesaiannya akan dibatasi,
oleh karena itu sumber daya dan biaya produksi dapat dikendalikan
sesuai kebutuhan. Penelitian ini difokuskan pada LKS (Lembar Kerja
Siswa) karena dalam memproduksi LKS (Lembar Kerja Siswa)
perusahaan kurang melakukan perencanaan dan pengendalian proyek
sehingga sering mengalami hambatan dalam proses produksi dan
jaringan kerja akibatnya terjadi perubahan jadwal pengiriman pesanan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dalam menyusun
PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)“.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana alur kegiatan dalam proses percetakan LKS (Lembar
Kerja Siswa) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos
Group)?
2. Berapa waktu penyelesaian tiap-tiap pekerjaan yang dibutuhkan
bila dilakukan secara normal ?
3. Bagaimana jalur kritis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan waktu yang paling efisien ?
4. Berapa estimasi probabilitas waktu penyelesaian proses produksi ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui alur kegiatan dalam proses percetakan LKS
(Lembar Kerja Siswa) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa
Pos Group).
2. Untuk mengetahui waktu penyelesaian tiap-tiap pekerjaan yang
3. Untuk mengetahui jalur kritis guna menyelesaikan pekerjaan
dengan waktu yang efisien.
4. Untuk mengetahui estimasi probabilitas waktu penyelesaian proses
produksi.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam melakukan
perencanaan dan melakukan pengawasan kegiatan produksi untuk
menghemat penggunaan waktu, bahan baku, tenaga kerja maupun
biaya dalam pengerjaan proses produksi.
2. Bagi peneliti
Peneliti memperoleh pengetahuan secara langsung dalam dunia
kerja dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku
kuliah dalam dunia nyata yaitu dunia kerja, terutama dalam hal
jaringan kerja produksi.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dan referensi
E. METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki desain
penelitian yang baik pula. Desain penelitian merupakan
perencanaan, struktur, dan strategi penelitian dalam rangka
menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang
mulai terjadi. Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah
analisis deskritif menggunakan analisis network berdasarkan
permasalahan yang dihadapi selama proses produksi Lembar Kerja
Siswa (LKS) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos
Group). Analisis deskritif adalah memperoleh jawaban dari
pertanyaan tentang siapa, kapan, dimana, dan bagaimana dari
suatu topik penelitian (Sumarni dan Wahyuni, 2006:52).
2. Obyek Penelitian
Peneliti mengadakan penelitian magang kerja di PT Nyata Grafika
Media Surakarta (Jawa Pos Group) yang berlokasi di Jl. Adi
Sumarmo No. 138, Singopuran RT 01 RW 03, Kecamatan
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kode Pos 57164.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh melalui pendekatan langsung dari
penelitian ini data primernya adalah urutan kegiatan proses
produksi.
b. Data Sekunder
Adalah data yang secara tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sumarni dan Wahyuni, 2006:85).
Dalam penelitian ini data sekundernya adalah sejarah dan
gambaran umum perusahaan, lokasi perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, dan sebagainya.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Observasi
Metode observasi merupakan prosedur yang sistematis dan
standar dalam pengumpulan data (Sumarni dan Wahyuni,
2006:92). Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui
observasi adalah melakukan pengamatan langsung proses
produksi.
2. Wawancara
Wawancara bisa dilakukan secara langsung, wawancara
merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan
oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang
Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui wawancara adalah
menanyakan tentang urutan kegiatan proses produksi.
3. Studi Pustaka
Mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan
masalah untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai
landasan dalam membahas kenyataaan dan evaluasi dalam
pembahasan masalah.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam melakukan pengawasan dan perencanaan produksi Lembar
Kerja Siswa (LKS) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos
Group), peneliti menggunakan metode jaringan kerja (analisis
network). Dalam melakukan analisis dengan menggunakan metode
tersebut diperlukan data-data dan informasi tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis network yaitu ;
a. Mendeskripsikan kegiatan produksi.
b. Melakukan inventarisasi pekerjaan.
Langkah ini ditentukan berdasarkan urutan kegiatan produksi dan
pekerjaan-pekerjaan yang mendahului pekerjaan yang lain dalam
proses produksi di PT. Nyata Grafika Media Surakarta.
c. Menyusun diagram network dari keseluruhan pekerjaan tersebut di
d. Menentukan perkiraan waktu masing-masing kegiatan.
Untuk mengetahui waktu pada masing-masing pekerjaan
menggunakan metode PERT dengan rumus :
6
4
m
b
a
ET
=
+
+
e. Menentukan jalur kritis
Jalur kritis adalah waktu yang terpanjang dalam suatu kegiatan,
untuk menentukan jalur kritis dalam suatu kegiatan dengan
menggunakan metode algoritma. Dalam metode ini harus
menghitung dua waktu awal dan dua waktu akhir yaitu:
1) Waktu mulai aktivitas terdahulu (ES) = max (EF semua
pendahulu langsung)
2) Waktu selesai aktivitas terdahulu (EF) = ES + waktu kegiatan
3) Waktu selesai aktivitas terakhir (LF) = min (LS dari seluruh
kegiatan yang langsung mengikutinya)
4) Waktu mulai aktivitas terakhir (LS) = LF - waktu kegiatan
f. Menghitung Estimasi Probabilitas
σ
ET
c
Z
=
−
σ
=
v
2
6
⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡ −
=
b
a
ν
Dimana :
Z : Variasi Standar Normal
ET : Waktu Penyelesaian yang diharapkan
σ
: Deviasi Standar waktu penyelesaian (t)ν
: Varians Proyek (selisih waktu penyelesaian)H. KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang
akan dibahas, maka disusunlah kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar I.1
Kerangka pemikiran
Pada skema di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum
perusahaan membuat atau menetapkan scheduling perusahaan
tersebut harus menetapkan suatu rencana produksi. Rencana produksi
merupakan rencana dalam organisasi mengenai orang-orang,
bahan-bahan, mesin-mesin, peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk
memproduksi barang dan jasa pada suatu periode tertentu di masa RENCANA
PRODUKSI
SCHEDULING
NETWORK
CPM&PERT
RESCHEDULING
depan yang diperkirakan atau diramalkan. Dalam melaksanakan
rencana produksi, akan dilakukan scheduling. Scheduling adalah
pembuatan jadwal untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sedangkan
untuk membantu kegiatan scheduling maka digunakan metode analisis
network, CPM dan PERT sebagai alat analisisnya. Dari analisis
network ini akan diperoleh scheduling yang baru, yang berorientasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Proyek
Usaha untuk meningkatkan kualitas bagi suatu proyek
diperlukan manajemen yang baik agar semua tujuan dan sasaran
dapat dicapai dengan baik. Manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisir, memimpin, mengendalikan kegiatan anggota serta
sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi yang telah
ditentukan (Soeharto, 1999:17).
Menurut Render dan Heizer (2004:75) proyek dapat
didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu
hasil utama. Sedangkan menurut Santoso (2003:3) yang dimaksud
dengan manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya
organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu
tertentu dengan sumber daya tertentu.
Menurut Soeharto (1999:2) proyek akan berjalan dengan baik
bila pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu
organisasi yang ada, proyek sifatnya sementara tapi penting bagi
organisasi dan proyek meliputi hampir semua lini organisasi.
Menurut Render dan Heizer (2004:75) manajemen proyek
meliputi tiga fase, yaitu :
1. Perencanaan, fase ini mencakup penetapan sasaran,
mendefinisikan proyek dan organisasi timnya.
2. Penjadwalan, fase ini menghubungkan orang, uang atau bahan
untuk kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing
kegiatan satu dengan yang lainnya.
3. Pengendalian, di sini perusahan mengawasi sumber daya, biaya,
kualitas dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah
rencana dan menggeser atau mengelola kembali sumber daya
agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.
Menurut Soeharto (2005:2) beberapa karakteristik yang dimiliki
oleh proyek sebagai berikut ;
1. Memiliki tujuan yang spesifik, suatu proyek biasanya adalah suatu
aktifitas yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan
hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan
yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara
keseluruhan.
2. Kompleks. Melibatkan beberapa fungsi organisasi, berbagai
3. Unik, tidak dapat terulang secara sama persis. Setiap proyek akan
memiliki perbedaan dari proyek serupa yang pernah dikerjakan
sebelumnya.
4. Temporer. Sebuah proyek memiliki jadwal yang tertentu dan
bersifat rutin.
B. Proses Produksi
Produksi dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan yang
sangat penting. Apabila kegiatan produksi dalam perusahaan terhenti,
maka seluruh kegiatan dalam perusahaan tersebut akan terhenti pula.
Demikian pula seandainya terdapat berbagai hambatan yang
mengakibatkan tersendatnya kegiatan produksi, maka seluruh
kegiatan dalam perusahaan tersebut akan terganggu pula. Karena
sangat pentingnya kegiatan produksi, maka suatu perusahaan harus
selalu memperhatikan kegiatan produksi di perusahaan tersebut.
Proses produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan
mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan dana) yang ada (Nasution, 2003:3).
Menurut Subagyo (2000:8-10) proses produksi adalah proses
perubahan masukan menjadi keluaran. Pada umumnya proses
proses produksi continous atau terus-menerus dan proses produksi
intermittent atau terputus-putus. Dalam kenyataannya kedua macam
proses tersebut tidak sepenuhnya berlaku, biasanya merupakan
campuran dari keduanya.
1. Proses Produksi Terus-menerus
Proses produksi terus-menerus atau continous adalah proses
produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang
dikerjakan. Proses produksi terus-menerus biasanya juga disebut
proses produksi yang berfokuskan pada produk atau product
focus dan biasa digunakan untuk membuat barang yang
macamnya relatif sama dan jumlahnya sangat banyak.
2. Proses Produksi Terputus-putus
Proses produksi terputus-putus atau intermittent digunakan oleh
perusahaan yang mengerjakan bermacam-macam barang,
dengan setiap macam yang hanya sedikit. Proses produksi
terputus-putus biasanya disebut juga sebagai proses produksi
yang berfokuskan pada proses atau process focus.
3. Proses Intermediate
Proses intermediate adalah proses produksi yang digunakan
memiliki unsur continous dan ada pula unsur intermittentnya. Hal
ini disebabkan macam barang yang dikerjakan memang berbeda,
macam agak banyak. Biasanya meskipun proses pembuatan
barang berbeda-beda namun kelompok produksi yang sama,
garis besar urutan pekerjaannya juga hampir sama. Arus barang
biasanya campuran, tetapi untuk beberapa kelompok barang
sebagian arusnya sama.
C. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Menurut Nasution (2003:13), perencanaan dan pengendalian
produksi dapat disebut juga dengan PPC (Production Planning and
Control). PPC (Production Planning and Control ) dapat didefinisikan
sebagai proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran
material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem produksi atau
operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah
yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi yang
minimum.
1. Perencanaan Produksi
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari
manajemen, dimana perencanaan tersebut menentukan usaha
atau tindakan untuk suatu kegiatan yang diputuskan oleh pimpinan.
Menurut Handoko (2003:23) perencanaan adalah pemilihan atau
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,
anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Menurut Nasution (2003:16-17), dalam perencanaan
produksi terdapat tiga jenis perencanaan berdasarkan periode
waktu, yaitu:
a. Perencanaan produksi jangka panjang adalah berhubungan
dengan efek apa yang muncul di masa mendatang terhadap
tujuan sistem dan tindakan apa yang diperlukan dalam
menyesuaikan terhadap perubahan tersebut. Perencanaan
produksi jangka panjang biasanya melihat lima tahun atau lebih
ke depan.
b. Perencanaan produksi jangka menengah (Perencanaan
Agregat). Perencanaan agregat mempunyai horizon
perencanaan antara satu sampai dua belas bulan, dan
dikembangkan berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan
pada perencanaan produksi jangka panjang.
c. Perencanaan produksi jangka pendek. Perencaanan produksi
jangka pendek mempunyai horizon perencanaan kurang dari
satu bulan, dan bentuk perencanaannya adalah berupa jadwal
Menurut Handoko (2003:79) ada empat tahapan yang
harus dilakukan dalam membuat perencanaan suatu kegiatan,
yaitu:
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian
kegiatan untuk pencapaian tujuan
2. Pengendalian Produksi
Rencana produksi yang telah disusun tidak akan dapat
dilaksanakan tanpa adanya pengendalian terhadap pelaksanaan
rencana tersebut. Pengendalian di sini yang dimaksud adalah
pengawasan yang sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan
untuk perbaikan yang diperlukan. Pengendalian adalah suatu
usaha untuk mengamati dan mengevalusi suatu kegiatan-kegiatan
yang dilakukan, supaya sesuai rencana, serta mencatat semua
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan mencari solusinya.
Menurut Nasution (2003:20) pengendalian dapat didefinisikan
sebagai proses yang dibuat untuk menjaga supaya realisasi dari
suatu aktivitas sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu,
pengendalian terdiri dari prosedur-prosedur untuk menentukan
tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminir
penyimpangan tersebut.
Menurut Nasution (2003:20-21), fungsi pengendalian
produksi melakukan aktivitas-aktivitas tertentu sebagai berikut :
a. Mengukur realisasi dari rencana produksi
Dalam aktivitas ini, hasil pelaksanaan produksi dicatat dalam
suatu ukuran (unit, kilogram, meter, dan sebagainya) seperti
yang digunakan dalam target produksi. Pengukuran harus
dilakukan sesering mungkin sehingga penyimpangan akan
dengan cepat dapat di deteksi.
b. Membandingkan realisasi dengan rencana produksi
Hasil pencatatan dari pelaksanaan produksi harus dibandingkan
dengan rencana atau target yang telah ditetapkan sebelumnya
yang telah dijadikan dasar dalam menentukan tindakan
berikutnya. Bila terjadi penyimpangan yang cukup berarti, maka
harus dilakukan langkah-langkah perbaikan. Jika tidak terjadi
penyimpangan yang cukup berarti, maka tidak perlu diadakan
tindakan perbaikan.
c. Mengamati penyimpangan yang terjadi
Penyimpangan yang terjadi dikelompokkan menjadi dua, yaitu
penyimpangan yang masih dapat ditolerir dan penyimpangan
ditolerir adalah penyimpangan yang terjadi karena proses
produksi yang sedang berjalan memang betul-betul
menyimpang dari yang direncanakan, sehingga perlu diadakan
tindakan perbaikan. Sedangkan penyimpangan yang masih
dapat ditolerir adalah penyimpangan bersifat semu yang terjadi
karena faktor-faktor acak. Maka perlu penetapan beberapa
persen penyimpangan dari target produksi yang masih dapat
dikategorikan sebagai penyimpangan semu, sehingga tidak
perlu diadakan langkah-langkah perbaikan.
d. Menganalisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan
Untuk dapat melakukan tindakan perbaikan secara tepat, maka
harus diketahui terlebih dahulu faktor penyebab sesunggguhnya
dari penyimpangan yang terjadi. Hal ini merupakan langkah
yang sulit karena harus dibedakan mana yang merupakan
gejala dan mana yang merupakan faktor penyebab
sesungguhnya.
e. Melakukan tindakan perbaikan
Setelah penyebab diketahui dengan pasti, maka tindakan
perbaikan dapat dilakukan untuk menghilangkan penyebab
tersebut dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dapat
Dengan adanya pengendalian ini, diharapkan akan
terdapat perbaikan pelaksanaan kegiatan perusahaan dari suatu
periode ke periode berikutnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan dan pengendalian produksi merupakan usaha-usaha
manajemen untuk merencanakan dasar-dasar dari pada proses
produksi dan aliran bahan, sehingga menghasilkan produk yang
dibutuhkan pada waktunya dengan biaya yang seminim mungkin
dan mengatur serta menganalisa mengenai pengorganisasian dan
pengkoordinasian bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan,
tenaga manusia dan tindakan-tindakan lain yang dibutuhkan
(Nasution, 2003:14).
D. Pengawasan Produksi
Pengawasan merupakan suatu usaha untuk memastikan bahwa
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.
Apabila terjadi penyimpangan akan diketahui mana letak
penyimpangannya, untuk mengetahui seberapa tingkat pencapaian
atau penyelesaian kegiatan yang ditentukan. Menurut Handoko
(2003:359) pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk
Menurut Handoko (2003:362-363) tahap-tahap dalam proses
pengawasan, yaitu :
a. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
b. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
d. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan
penganalisaan penyimpangan
e. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu
Menurut Reksohadiprojo dan Gitosudarmo (2000:127) tahap
pengawasan biasa dikenal sebagai fungsi pengawasan produksi, yang
terdiri dari :
a. Routing, yaitu usaha untuk menentukan urutan operasi yang akan
dilalui, mulai dari bahan sampai produk selesai.
b. Scheduling, menentukan rencana waktu kapan pekerjaan itu akan
dikerjakan dan bilamana pekerjaan-pekerjaan dapat dialokasikan
pada waktu yang telah ditentukan.
c. Dispatching, adalah perintah pelaksanaan dari semua rencana dan
pengaturan dalam bidang routing dan scheduling.
d. Follow-up, merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap
E. Analisis Network
Analisis network merupakan metode yang sangat membantu
dalam proses perencanaan maupun pengawasan proyek. Penggunaan
analisis network bagi manajemen adalah untuk merencanakan suatu
proyek, misalnya proyek pembangunan jembatan atau gedung,
kegiatan penelitian dan sebagainya. Analisis network adalah salah
satu alat dalam penyusunan perencanaan, koordinasi dan
pengawasan proyek dengan jangka waktu dan dengan biaya yang
paling efisien.
Analisis network adalah suatu cara analisis produksi baik untuk
analisis alur produksi dan analisis waktu produksi untuk melihat alur
dan waktu produksi yang paling efisien dan efektif.
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan analisis
network adalah membantu perencanaan proyek yang kompleks,
membantu dalam mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan
dana yang tersedia, membantu dalam menyusun sceduling ulang
untuk mengatasi hambatan-hambatan dan
keterlambatan-keterlambatan, membantu dalam melakukan trade-off antara waktu
dan biaya serta membantu dalam menentukan probabilitas
penyelesaian suatu proyek tersebut (Handoko, 1999:402).
1. Tidak menunjukan skala waktu.
2. Kemajuan tidak dapat ditunjukkan.
3. Proses tidak dapat dilihat pada diagram.
Menurut Gitosudarmo (2002:301-302) diagram network
merupakan sebuah bagan yang sistematis dari kegiatan-kegiatan serta
kejadian-kejadian di dalam melaksanakan proses produksi, dan dalam
penggambarannya menggunakan simbol-simbol. Dalam hal ini
terdapat beberapa simbol yang dipergunakan, yaitu :
simbol anak panah, yang menunjukkan sebuah
kegiatan atau aktivitas. Yang dimaksud kegiatan di sini adalah segala
tindakan yang memakan waktu tertentu dalam pemakaian atau
penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan produksi
(resources) yang ada.
simbol lingkaran, menunjukkan suatu kejadian (event),
baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu
atau kejadian dimulainya kejadian yang lain. Jadi dalam hal ini berarti
bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah
kejadian yaitu, kejadian selesainya kegiatan yang satu serta
simbol anak panah terputus-putus, menunjukkan
kegiatan semu (dummy activity). Dalam diagram network, kegiatan
semu boleh ada boleh tidak. Kegiatan semu dimunculkan untuk
menghindari di antara dua peristiwa terdapat lebih dari satu kegiatan.
Dalam menyusun diagram jaringan kerja diperlukan data-data
yang lengkap, yaitu :
1. Jenis pekerjaan atau kegiatan.
2. Urutan kegiatan yang dilaksanakan.
3. Taksiran waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan.
F. Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Menurut Handoko, (1999:403) PERT merupakan suatu metode
analitik yang dirancang untuk membantu dalam scheduling dan
pengawasan yang kompleks, yang memerlukan kegiatan-kegiatan
tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan
kegiatan-kegiatan itu mungkin tergantung pada kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan lain.
PERT mengunakan distribusi peluang berdasarkan tiga
perkiraan waktu untuk setiap kegiatan. Menurut Render dan Heizer
(2004:94), perkiraan waktu ini digunakan untuk menghitung nilai yang
diharapkan dan penyimpangan standar untuk kegiatan tersebut, yaitu
1) Waktu optimis ( Optimistic Time / a )
yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kegiatan jika semua hal
berlangsung sesuai rencana. Dalam memperkirakan nilai ini,
biasanya terdapat peluang yang kecil bahwa kegiatan akan < a.
2) Waktu pesimis ( Pesimistic time / b )
yaitu waktu yang dibutuhkan sebuah kegiatan dengan asumsi
kondisi yang ada sangat tidak diharapkan. Dalam memperkirakan
nilai ini, biasanya terdapat peluang yang juga kecil bahwa waktu
kegiatan akan > b.
3) Waktu realistis ( Most likely time / m )
merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sebuah kegiatan yang paling realistis.
Ketiga hal di atas adalah unsur yang digunakan untuk mencari waktu
penyelesaian aktivitas atau menghitung estimasi waktu (ET).
Penghitungan perkiraan waktu penyelesaian aktivitas (ET) dapat
dihitung dengan mengunakan rumus rata-rata tertimbang sebagai
berikut :
6
4
m
b
a
G. Metode CPM (Critical Path Method)
Jalur kritis merupakan jalur-jalur di dalam diagram network itu,
di mana jalur tersebut memiliki waktu penyelesaian yang terpanjang
dari jumlah waktu penyelesaian yang terbesar itu berarti merupakan
minimum waktu yang dibutuhkan oleh keseluruhan proses produksi
tersebut (Gitosudarmo, 2002:298).
Adapun sifat-sifat jalur kritis :
1. Jalur kritis merupakan jalur yang memakan waktu terpanjang dalam
proses produksi.
2. Jalur kritis adalah jalur yang tidak memiliki tenggang waktu
selesainya suatu tahap kegiatan yang lain dalam proses produksi
itu.
Bila kegiatan-kegiatan proyek tidak banyak dan diagram
networknya sederhana jalur kritis dapat dihitung dengan mudah. Tetapi
bila networknya sangat kompleks maka akan sulit menghitung jalur
kritis dengan cara sederhana, maka metode yang lebih cepat dan
sistematik dalam menentukan jalur kritis yaitu metode algoritma.
Metode algoritma ini adalah metode untuk mempermudah analisa
network dalam manganalisa jalur kritis.
Dalam metode algoritma waktu yang akan dicapai meliputi :
EF : Earlies Finish, merupakan waktu di mana pekerjaan tersebut
dapat diselesaikan secepat-cepatnya.
LS : Latest Start, merupakan waktu paling akhir untuk memulai
pekerjaan tanpa menimbulkan gangguan atau diundurnya
pekerjaan secara keseluruhan.
LF : Latest Finish merupakan waktu paling akhir untuk menyelesaikan
pekerjaan tanpa menimbulkan gangguan atau ditundanya
pekerjaan lain.
Menurut Render dan Haizer (2004:91) slack adalah waktu yang
dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan
keterlambatan proyek secara keseluruhan. Secara sistematik slack
dapat dirumuskan :
Slack = LS – ES atau Slack = LF – EF
Kegiatan dengan slack = 0 disebut kegiatan kritis dan berada
pada jalur kritis.
H. Estimasi Probabilitas
Menurut Render & Heizer (2001:587) Waktu Probabilitas adalah
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pada
PERT network.
Menurut Render & Heizer (2005:95-98) untuk menghitung
σ
ET
c
Z
=
−
σ
=
v
2
6
⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡ −
=
b
a
ν
Dimana :
Z : Variasi Standar Normal
C : Waktu Penyelesaian yang telah dijadwalkan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah perkembangan perusahaan
Pada mulanya perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika
Media Surakarta berasal dari sebuah perusahaan ternama yang
berada di kota Surabaya yaitu perusahaan Jawa Pos Group. Jawa
Pos didirikan oleh The Chung Shen tanggal 1 Juli 1949, dengan
nama Java Post. Hingga tahun 1982 tiras atau oplagh yang
dihasilkan mencapai 5.000 – 8.000 per hari.
Berawal dari tekad untuk memberikan service serta
pelayanan yang terbaik bagi pembaca dan pecinta harian Jawa
Pos, khususnya yang berada di wilayah Jawa Tengah dan DIY,
lahirlah perusahaan percetakan yang kemudian diberi nama PT.
Nyata Grafika Media Surakarta. Setelah melalui perjalanan panjang
dan pertimbangan geografis ( Solo, Boyolali, Klaten hingga Yogya )
dipilihlah lokasi strategis di Jalan Adi Sumarmo 138 Kartasura,
Sukoharjo. Juli 1997, tempat ini kemudian dibangun setahap demi
setahap yang akhirnya lengkap seperti yang telah berdiri di atas
Kurang dari waktu 6 bulan, telah berdiri bangunan yang
benar-benar dipersiapkan untuk pondasi mesin cetak yang
membutuhkan perhitungan secara cermat. Namun demikian, proses
pembangunan tidak serta merta selesai begitu saja, seiring dengan
pembangunan fisik gedung. Ir. Misbahul Huda beserta tim mekanik
dan elektrik mengerahkan seluruh tenaga dan ilmunya agar proses
pemasangan mesin cetak web SEIKEN-40 bisa segera terpasang
dengan baik setelah pondasi mesin kering. Mesin yang di
datangkan dari negeri matahari terbit tersebut terpasang dengan
kokoh di atas pondasi yang memang dipersiapkan untuk mesin
tersebut. Pembangunan memang belum selesai tapi proses
produksi yang menghasilkan cetakan Koran Jawa Pos, tetap
berjalan dengan baik dan lancar. Hal itu dilakukan semata-mata
untuk mewujudkan tekad memberi yang terbaik bagi pembaca
harian Jawa Pos.
Prinsip kuat itulah yang mendorong perusahaan ini
berproduksi dengan baik. Karena prinsip Pak Dahlan lebih cepat
siap lebih baik, artinya seandainya mesin SEIKEN sudah fight betul
dan bisa menghasilkan koran yang baik, dan itu berarti service ke
customer / pembaca lebih cepat sampai, maka pelaksanaan
kekuatan tim mereka yang solid akhirnya berhasil menyelesaikan
pemasangan mesin dengan baik.
Tanggal 20 Oktober 1997 resmi dinyatakan sebagai hari
kelahiran PT. Nyata Grafika Media Surakarta. Jawa Pos dapat terbit
lebih awal di tengah-tengah masyarakat Jawa Tengah kala itu.
Waktu demi waktu membuat PT. Nyata Grafika Media Surakarta
bertambah semakin dewasa. Pengembangan di segala bidang tetap
dilakukan sampai dengan sekarang ini. PT. Nyata Media Grafika
Surakarta adalah perusahaan percetakan yang produknya berupa
Koran Jawa Pos, percetakan buku-buku, LKS serta barang-barang
percetakan lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, untuk lebih meningkatkan
layanan kepada customer, perusahaan mengikuti perkembangan
teknologi untuk mesin cetak web, sheet serta pracetaknya salah
satu bagian terkecilnya adalah penggunaan Computer To Plate (C T
P) yang tidak semua percetakan menggunakannya. Dengan
prasarana mesin ini, proses di pracetak lebih efisien waktunya.
Selain itu, mesin-mesin web selalu di up-grade untuk bisa
menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan kualitas cetak yang
sekarang ini semakin canggih. Dengan demikian, PT. Nyata Grafika
Media Surakarta bisa menyajikan hasil cetakan yang lebih hebat
Dalam mendirikan suatu perusahaan banyak faktor yang
harus diperhatikan. Adapun alasan memilih lokasi perusahaan
dengan mempertimbangkan berbagai factor, antara lain :
a. Dekat dengan sumber tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang cukup memadai sangat
mendukung dalam kegiatan usaha baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya.
b. Dekat dengan pasar dan terminal
Dalam memasarkan hasil produksinya kepada konsumen,
perusahaan sudah mempunyai pos atau agen-agen dari Jawa
Pos Group yang lokasinya berada di pasar dan terminal.
c. Dekat dengan jalan raya
Perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta
terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan transportasi
dan komunikasi yang dapat menghubungkan pabrik dengan
tenaga kerja maupun konsumen.
Setiap Perusahaan yang berdiri pasti mempunyai tujuan
tertentu sesuai dengan usaha yang dikelolanya. Adapun tujuan
berdirinya perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media
a. Untuk meningkatkan pelayanan yang baik tentang service Koran
Jawa Pos Group kepada konsumen yang berada di wilayah
Jawa Tengah.
b. Membantu dan meningkatkan lapangan kerja dalam mengatasi
pengangguran sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi
masyarakat sekitar.
c. Memaksimalkan laba, mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya dan ingin terus berkembang.
2. Stuktur Organisasi
Keberadaan struktur organisasi dalam suatu perusahaan
adalah sangat penting, agar dalam menjalankan usahanya dapat
berjalan dengan lancar secara efektif dan efisien. Dengan adanya
[image:50.612.134.514.198.469.2]struktur organisasi akan menunjukkan suatu kerangka atau
gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja dengan
masing-masing bagian yang ada.
PT. Nyata Grafika Media Surakarta merupakan perusahaan
perseorangan di mana pemilik perusahaan sekaligus merupakan
pimpinan perusahaan. Bentuk organisai perusahaan ini adalah garis
lurus, yaitu kekuasaan lurus dari atas ke bawah. Alasan dipilihnya
struktur organisasi ini karena bentuknya yang sederhana dan
mengandung adanya kesatuan dalam memimpin. Dengan
personal yang memegang jabatan ini dapat menghindarkan dari
kesimpang siuran dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Adapun mengenai struktur organisasi pada PT. Nyata
[image:51.612.121.519.200.687.2]Grafika Media Surakarta dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Gambar III.1
Struktur Organisasi
Operasianal Manager
Accounting
Marketing Kasir
Adm.
Marketing
Adm. Produksi
dan pengada
an bahan
Logistik teknik
Koordinator Produksi
Produksi Teknik
Karu Produksi
Wakaru Produksi
GA & HRD
Security
a. Operational Manager
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Membantu Direksi dalam penyusunan rencana operasional
dan anggaran serta sistem dan prosedur (sisdur) kantor
operasional Surakarta.
2. Membantu Direksi dalam pelaksanaan efektifitas organisasi
kantor operasional Surakarta.
3. Bersama-sama HRD mengatur pelaksanaan efektifitas SDM
kantor operasional Surakarta.
4. Membuat progress report kantor operasional Surakarta.
5. Mengusulkan kepada Direksi tindakan perbaikan metode
kerja kantor operasional Surakarta.
6. Melakukan kontrol dan kendali penggunaan sumber daya
dan sarana lainnya dalam lingkup kantor operasional
Surakarta untuk menunjang program efisiensi dari
manajemen.
7. Membangun dan membina hubungan kerja, komunikasi, dan
jaringan kerja dengan pihak-pihak luar sehubungan dengan
sifat dan sasaran tugas-tugas dalam kantor operasional
Surakarta baik dalam lingkup grup Jawa Pos maupun
b. Accounting
Accounting tugasnya mengendalikan keuangan antara
penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Accounting
membawahi dua bagian yaitu :
1) Marketing
Menentukan kebijakan mengenai pemasaran produk.
Marketing membawahi administrasi marketing yang
tugasnya merencanakan produk yang akan diproduksi serta
menghitung jumlah biaya yang dibutuhkan dan setelah
menerima persetujuan dari pimpinan perusahaan segera
membuat dan memproduksi barang sesuai pesanan.
2) Kasir
Tugasnya melakukan penerimaan dan pengeluaran uang
hasil dari ongkos cetak. Dalam melakukan tugasnya kasir
dibantu oleh:
2.1) Administrasi produksi
Tugasnya mengurusi output dan input barang dalam
perusahaan.
2.2) Administrasi logistik bahan baku
Membeli bahan baku dan menangani segala urusan
2.3) Administrasi logistik teknik
Membeli bahan mengenai segala urusan yang
berkaitan dengan suku cadang mesin.
c. Koordinator produksi
Tugasnya merencanakan, mengatur, mengawasi jalannya
produksi. Bagian ini membawahi dua bagian yaitu :
1) Produksi
Tugasnya menyelenggarakan semua kegiatan di bidang
proses produksi. Bagian ini dibantu oleh :
a) Karu produksi (Kepala regu produksi)
Menjaga dan mengawasi serta memelihara mesin-mesin
atau peralatan percetakan agar selalu dalam keadaan
baik.
b) Wakaru produksi (Wakil regu produksi)
Membantu tugas-tugas yang dilaksanakan oleh kepala
regu produksi.
2) Teknik
Tugasnya mengontrol, meneliti dan memperbaiki
mesin-mesin jika mengalami kerusakan. Selain itu bertugas
merencanakan dan menjadwal perawatan mesin-mesin
produksi. Tugas ini dilakukan setiap sesudah dan sebelum
d. HRD/ Personalia
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Membuat perencanaan kebutuhan karyawan dan
mengkoordinasikan dengan bagian terkait.
2) Menegakkan disiplin kerja dan semangat kerja karyawan.
3) Memastikan karyawan berkompeten pada pekerjaannya
masing-masing.
4) Bertanggung jawab atas kelengkapan data karyawan.
5) Bertanggung jawab terhadap semua administrasi
kepersonaliaan dan payroll.
6) Memastikan kewajiban perusahaan sesuai peraturan
pemerintah.
7) Memastikan berjalannya peraturan perusahaan.
8) Memberikan pembinaan dan pengarahan pada karyawan
sesuai tugasnya.
9) Memberikan bimbingan kepada karyawan yang bermasalah.
10) Menjadi jembatan ( penengah ) antara manajemen dan
karyawan.
11) Mempelajari dan mengevaluasi secara rutin dan cermat
penyelenggaraan tugas bagiannya guna perbaikan dan
Bagian ini membawahi:
a) Seccurity
Bagian ini bertanggung jawab terhadap keamanan di
lingkungan pabrik.
b) Umum
Bagian ini bertugas menjaga kebersihan dan kerapian
lingkungan pabrik.
3. Aspek Sumber Daya Manusia
Hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan terhadap
aspek sumber daya manusia pada PT. Nyata Grafika Media
Surakarta yaitu :
a. Penarikan karyawan
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk
menjalankan suatu proses produksi. Suatu perusahaan baik
yang baru berdiri maupun yang telah berkembang tentunya
membutuhkan tenaga kerja. Pemilihan tenaga yang tepat akan
membantu mengembangkan perusahaan, oleh karena itu
perusahaan percetakaan PT. Nyata Grafika Media Surakarta
dalam mencari tenaga kerja sangat berhati-hati dan
menggunakan tolok ukur efisiensi kerja. Penarikan karyawan
dilakukan apabila perusahaaan kekurangan karyawan atau
terbatas oleh waktu. Karyawan pada perusahaan PT. Nyata
Grafika Media Surakarta berjumlah 61 orang yang merupakan
karyawan tetap. Di samping itu terdapat juga karyawan kontrak
dan harian lepas. Perincian dari karyawan tetap adalah sebagai
berikut :
1) Operasional Manager : 1 orang
2) Accounting : 1 orang
3) Marketing : 5 orang
4) PPIC : 1 orang
5) Produksi : 15 orang
6) GA & HRD : 6 orang
7) Quality Control : 1 orang
8) Customer Service : 1 orang
9) Mekanik & Elektrik : 8 orang
10) Security : 7 orang
11) Kepala Produksi : 1 orang
12) Logistik produksi : 1 orang
13) Finishing : 4 orang
b. Jam kerja
Perusahaan menentukan peraturan kerja untuk menciptakan
kesejahteraan bekerja yang harmonis di lingkungan perusahaan
yang diatur oleh Departemen Tenaga Kerja dalam hal
keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja. Adapun
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh perusahaan percetakan PT.
Nyata Grafika Media Surakarta adalah :
1) Waktu jam kerja tidak boleh lebih dari 8 jam sehari atau 48
jam seminggu.
2) Waktu jam kerja pada hari Sabtu hanya 5 jam kerja.
3) Untuk karyawan bagian produksi di bagi menjadi dua shift
dan waktu kerja efektifnya 8 jam. Pembagiannya yaitu :
a) Shift pagi mulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB.
b) Shift malam mulai dari jam 21.00 – 05.00 WIB.
4) Untuk karyawan bagian perkantoran waktu kerja efektif dari
jam 08.00–16.00 WIB.
5) Sedangkan untuk security di bagi menjadi tiga shift yaitu :
a) Shift I mulai dari jam 07.00 – 15.00 WIB.
b) Shift II mulai dari jam 15.00 – 23.00 WIB.
c) Shift III mulai dari jam 23.00 – 07.00 WIB.
6) Waktu istirahat karyawan ditetapkan setiap 4 jam kerja,
7) Kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang ditentukan di atas
adalah kerja lembur.
8) Hari istirahat mingguan adalah hari Minggu, kecuali bagi
kerja yang karena pekerjaannya ditentukan lain.
9) Pada hari raya resmi yang ditetapkan pemerintah, semua
karyawan tidak bekerja.
10) Bilamana pada hari istirahat mingguan atau pada hari raya
resmi karyawan dipekerjakan, maka jam kerjanya tidak
ditentukan waktunya dan itu adalah kerja lembur.
c. Sistem pengupahan
Dalam masalah upah, untuk karyawan PT. Nyata Grafika Media
Surakarta menggunakan sistem upah harian, mingguan dan
bulanan. Adapun sistem pemberian upah terhadap karyawan
didasarkan pada kebijaksanaan perusahaan dan mengingat
himbauan pemerintah. Untuk upah karyawan harian lepas
ditetapkan sebesar Rp 25.000,00 per hari. Sedangkan untuk
karyawan kontrak dan karyawan tetap, upah kerjanya
berdasarkan perkembangan Upah Minimum Regional (UMR).
Selain mendapat upah tersebut, seluruh karyawan tanpa
terkecuali juga mendapatkan bonus, yang mana bonus tersebut
besar kecilnya disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh
perusahaan.
d. Jaminan sosial
Percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta juga berusaha
memberikan jaminan sosial kepada karyawannya dengan
maksud untuk membantu kebutuhan dan merangsang semangat
kerja agar dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Adapun
macam-macam jaminan sosial di antaranya : bingkisan pada hari
raya, uang makan, rekreasi, ganti rugi pengobatan, uang
transportasi, pakaian dan perlengkapan kerja, dan pemberian
bonus.
e. Pembinaan karyawan
Pembinaan karyawan dilakukan agar kualitas kerja karyawan
meningkat. Pembinaan dilakukan seminggu sekali di departemen
masing-masing agar para karyawan dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan banyak
kesalahan. Selain itu juga dapat pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan baru yang belum memahami pekerjaan yang akan
f. Organisasi karyawan
PT. Nyata Grafika Media Surakarta juga membentuk suatu
organisasi yang beranggotakan semua karyawan. Setiap
karyawan dapat menuntut hak melalui wadah oraganisasi
tersebut dan mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan.
Hak dan kewajiban karyawan yaitu :
1) Hak karyawan, antara lain :
a) Menerima upah sesuai dengan pekerjaanya
b) Menjadi anggota organisasi
c) Mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan
d) Mendapat fasilitas kesejahteraan
2) Kewajiban karyawan, antara lain :
a) Melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan dengan
penuh tanggung jawab
b) Mematuhi segala peraturan yang berlaku di perusahaan
c) Menjunjung tinggi nama baik perusahaan dan tidak
membocorkan rahasia perusahaan
d) Displin dalam bekerja
4. Pemasaran
Kegiatan pemasaran pada PT. Nyata Grafika Media
a) Daerah pemasaran
Daerah pemasaran pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta
meliputi : Yogyakarta, Purwakarta, Solo, Karanganyar, Sragen,
Klaten, Wonogiri, Sukoharjo dan Magelang.
b) Proses penjualan
1) Koran
Berdasarkan mutasi (order cetak) dari agen.
2) LKS, tabloid dan majalah
Dilakukan dengan sistem order atau pesanan. Biasanya
pelanggan datang sendiri ke perusahaan atau melalui
telepon.
5. Produksi
Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas produksi dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Jenis produksi
1) Hasil produk utama
Produk utama yang dihasilkan adalah Koran Jawa Pos yang
meliputi Radar Solo dan Radar Jogja.
2) Hasil produk sampingan
Produk lain yang dihasilkan yaitu LKS, tabloid, majalah dan
b. Bahan baku
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah :
a) Kertas
Adalah bahan yang akan di cetak dan merupakan bahan
pokok. Jenis kertas yang digunakan yaitu : kertas Adiprima,
Leces, Aspec, Setia Kawan dan Surya Agung.
b) Tinta
Adalah sebagai bahan pewarna atau untuk menimbulkan
tulisan serta gambar cetakan. Tinta yang digunakan ada
empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning),
Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam).
c) Plate
Adalah alat yang dimasukkan ke dalam mesin yang akan
menimbulkan tulisan atau gambar. Plate ini terbuat dari
aluminium.
c. Bahan pembantu
Bahan pembantu yang digunakan antara lain :
1) Fountain, digunakan untuk campuran air pembersih di
cetakan dan menstabilkan Ph air.
2) Spare gum Finisher atau super dot, untuk melindungi plate
3) Spare gum 20, digunakan untuk membersihkan blengket
atau rol.
4) Corector dan developer plate, digunakan untuk
membersihkan plate.
5) Lem, digunakan untuk perekat pada bagian punggung dan
samping buku.
6) Rapid fixer, digunakan untuk mencuci plate.
7) Oli, digunakan untuk pelumas mesin.
8) Strapping, merupakan tali yang digunakan untuk mengikat
produk siap di kirim.
9) Double sided tape, digunakan untuk menyambung kertas.
10) Varent atau was, digunakan untuk mencuci rol atau
blengket.
11) Seyton, digunakan sebagai pembersih dan pelicin pada
mesin banding atau mesin potong.
12) Spray mount, digunakan sebagai perekat pada plate.
13) Cutting rubber, sebagai bantalan landasan pisau pada mesin
web satu sisi.
14) Cutting stick, sebagai bantalan landasan pisau pada mesin
web tiga sisi.
16) Majune, merupakan kain yang digunakan untuk
membersihkan mesin.
d. Mesin
Mesin-mesin yang digunakan untuk menunjang kelancaran
proses produksi adalah :
1) Mesin Fast 300 terdapat 12 unit dan 1 unit Coro Man yang
digunakan untuk mencetak koran, tabloid dan LKS.
2) Mesin Subur Brand I terdapat 4 unit yang digunakan untuk
menjilid LKS.
3) Mesin Subur Brand II terdapat 4 unit yang digunakan untuk
menjilid LKS.
4) Mesin Community I terdapat 4 unit yang digunakan untuk
mencetak LKS.
5) Mesin Community II terdpat 4 unit yang digunakan untuk
mencetak LKS.
6) Mesin Sheed Feat yang digunakan untuk cetak warna,
seperti brosur, cover dan kalender.
7) Mesin Banding digunakan untuk lem finishing pada buku
atau tabloid.
8) Mesin potong satu sisi terdapat 2 line yang digunakan untuk
9) Mesin potong tiga sisi terdapat 2 line yang digunakan untuk
memotong sisi pada LKS.
10) Mesin Plate Maker terdapat 3 unit mesin ini digunakan untuk
menyinari plate yaitu membuat image atau tulisan dari film
ke plate.
11) Mesin Prossesor plate terdapat dua unit yang digunakan
untuk mencuci plate.
12) Mesin Prossesor film terdapat dua unit yang digunakan
untuk mencuci film.
13) Mesin Plong plate mesin ini digunakan untuk melubangi
plate.
e. Proses produksi
Proses produksi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dijalankan oleh
perusahaan melalui beberapa tahapan, antara lain :
1) Print Film
Print Film adalah print dengan media film. Jenis film ada
yang berwarna dan hitam putih. Film dibuat dalam dua
bagian yaitu positif dan negatif. Film positif adalah film warna
putih tulisan hitam, sedangkan film negatif adalah film hitam
2) Print File
Print file yaitu print dengan media Lembar Kerja Siswa
(LKS). Beberapa bentuk file yaitu :
a) Post Script (PS) yaitu bentuk file dengan ukuran besar.
b) Proces Data File (PDF) yaitu bentuk file dengan ukuran
lebih kecil.
3) Prosesor film
Setelah print file selesai kemudian di masukkan ke mesin
prosesor film. Prosesor film digunakan untuk mencuci file.
Bahan pencuci terdiri dari :
a) Developer, berupa cairan yang berfungsi untuk
membersihkan bagian yang hitam.
b) Fixer, berupa cairan yang berfungsi untuk membersihkan
bagian yang putih.
c) Air, berfungsi sebagai pembersih.
d) Dryer, berfungsi sebagai pemanas.
4) Montage atau Layout
Yaitu kegiatan menempelkan dan menata halaman Lembar
Kerja Siswa (LKS) yang menggunakan film pada selembar
5) Plate
Setelah kegiatan montage selesai kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan plate cetak dengan cara penyinaran
(ekspose) film di atas plate pada mesin plate maker.
6) Cetak
Plate kemudian dilipat agar plate bisa dijepit atau bisa
masuk pada silinder mesin cetak untuk diputar pada kertas
rol. Mesin cetak kemudian diisi dengan tinta, yang terdiri dari
empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning),
Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam). Setelah
semuanya siap mesin kemudian dijalankan.
7) Sisip
Setelah proses cetak selesai, kemudian keras disisip dan
dilipat rapi serta disusun menurut halaman.
8) Banding
Setelah kertas disusun, dilanjutan proses pelapisan lem
untuk merekatkan kertas cetakan pada bagian punggung
agar menyatu menjadi sebuah buku. Lem yang digunakan
ada tiga jenis yaitu lem putih, lem panas (hotmelt) dan lem
9) Potong
Setelah kertas direkatkan untuk mendapatkan buku yang
rapi maka dilakukan proses pemotongan pada bagian tepi
sisi kertas yang tidak rata sesuai dengan ukuran yang
ditentukan. Mesin yang digunakan ada dua jenis, yaitu mesin
potong satu sisi dan mesin potong tiga sisi.
10) Sring
Setelah menjadi buku, kemudian proses selanjutnya adalah
membungkus buku ke dalam plastik. Setiap 12 produk buku
jadi di masukkan ke dalam satu plastik sehingga terlihat rapi
dan teratur.
11) Kemas
Proses selanjutnya yaitu mengemas produk buku yang
sebelumnya sudah melewati tahap sring kedalam kardus
dan menempelkan label. Tujuan dari pengemasan adalah
melindungi buku dari hal-hal yang dapat menyebabkan
kerusakan pada saat buku tersebut dikirim kepada
konsumen.
12) Ekspedisi
Setelah Lembar Kerja Siswa (LKS) dikemas, kemudian
secara otomastis setiap 100 eksemplar Lembar Kerja Siswa
menghitung dan kemudian diikat. Lembar Kerja Siswa (LKS)
akhirnya siap untuk dikirim ke konsumen.Untuk memberikan
gambaran proses produksi diatas, dapat kita lihat gambar
sebagai berikut ini :
[image:70.612.116.514.191.498.2]Pra cetak Cetak Finishing
Gambar III.2 Proses produksi
PT. Nyata Grafika Media Surakarta
B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang
wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan terjun langsung ke dunia
kerja.
Print Film
Print File
Prosesor film
Montage atau layout
Cetak Sisip
Banding
Potong
Sring
Kemas
Ekspedisi
2. Tujuan dari Magang Kerja
a. Agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dan
pengetahuan tentang berbagai aktivitas di dalam dunia kerja.
b. Dapat melatih mahasiswa untuk menemukan penyebab
masalah dan mampu memberikan solusi bagi perusahaan.
c. Untuk melatih mahasiswa untuk bekerja sebelum masuk dalam
dunia kerja yang sebenarnya.