• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NETWORKPROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS NETWORKPROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program D-3 Manajemen Industri

Oleh :

EKA DANTI PUSPITASARI F3507022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan Judul :

“ ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)”.

Surakarta, 5 Juli 2010

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

Sinto Sunaryo, SE, MSi

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan Judul :

ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI

PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma III Manajemen Industri

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta,

Tim Penguji Tugas Akhir

Drs. Heru Purnomo, MM

NIP. 195701221986031003 Penguji

(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Science without religions like human without eyes, religions without science like human without legs.

( Einsten )

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.

( Khalifah ’Umar )

Kekayaan orang berakal adalah ilmu

dan kekayaan orang yang bodoh adalah hartanya. ( Ali Bin Abi Thalib )

Sesungguhnya sebaik-baiknya shodaqah seorang muslim adalah mempelajari ilmu, kemudian mengajarkan ilmu kepada saudaranya

muslim. ( Abu Hurairah)

Karya ini dipersembahkan kepada :

- Bapak dan Ibu serta keluarga tercinta

- Adikku yang baik

- Sahabat dan teman-teman terbaik

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehinga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan Judul ’’Analisis Network

Proses Produksi Pada Percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) PT. Nyata Grafika Media Surakarta (JAWA POS GROUP)’’.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Program Studi

Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com.Akt selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Intan Novela QA, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi pada Diploma

III Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Sinto Sunaryo, SE, M.Si selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah

(6)

4. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Univeritas

Sebelas Maret Surakarta.

5. Dra. Dwi Hastuti, selaku HRD dan GA yang telah berkenan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang

kerja dan penelitian di PT. Nyata Grafika Media Surakarta.

6. Bapak Bagyo selaku bagian Produksi dan Mas Findy selaku bagian

PPIC, terima kasih atas segala bantuan dalam mengatasi berbagai

kesulitan di magang kerja.

7. Bapak & Ibu selaku Orang Tua penulis yang telah memberi dukungan

moril dan materiil.

8. Adik dan semua keluarga penulis terima kasih atas do’a, support, dan

kasih sayangnya.

9. Sahabat dan teman-teman penulis terima kasih untuk

kebersamaannya.

10. Almamater penulis khususnya Manajemen Industri angkatan 2007.

11. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan Tugas Akhir ini

masih jauh dari sempurna, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu

dan pengalaman sehingga masih terdapat banyak kekurangan. Namun

penulis berharap penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

(7)

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surakarta, Juli 2010

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

F. Teknik Pengumpulan Data ... 8

G. Teknik Analisis Data ... 9

(9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Proyek ... 13

B. Proses Produksi ... 15

C. Perencanaan dan Pengendalian Produksi ... 17

D. Pengawasan Produksi ... 22

E. Analisis Network ... 24

F. Metode PERT ... 26

G. Metode CPM ... 28

H. Estimasi Probabilitas ... 29

BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Nyata Grafika Media Surakarta .. 31

1. Sejarah perkembangan perusahaan ... 31

2. Stuktur Organisasi... 35

3. Aspek Sumber Daya Manusia ... 41

4. Pemasaran ... 46

5. Produksi ... 47

B. Laporan Magang Kerja ... 55

C. Pembahasan ... 59

1. Identifikasi Aktivitas ... 59

2. Routing Proses Produksi ... 62

3. Menentukan Perkiraan Waktu Kegiatan ... 64

(10)

5. Menentukan Estimasi Probabilitas ... 73

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

III.1. Urutan kegiatan Proses Produksi LKS dan Waktu Penyelesaian

... 62

III.2. Urutan Kegiatan Proses Produksi LKS ... 63

III.3. Perkiraan Waktu Proses Produksi LKS ... 67

III.4. Waktu Penyelesaian yang Diharapkan Proses Produksi LKS . 69

(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I. 1. Kerangka Pemikiran ... 11

III.1. Struktur Organisasi PT. Nyata Grafika Media Surakarta ... 36

III.2. Proses Produksi PT. Nyata Grafika Media Surakarta ... 55

III.3. Diagram Network ... 70

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pernyataan

Lampiran 2. Surat Izin Magang

Lampiran 3. Lembar Penilaian Magang Kerja

Lampiran 4. Hasil Penghitungan dengan POM

Lampiran 5. Dokumentasi Magang Kerja

(14)

ABSTRACT

"NETWORK ANALYSIS OF PRODUCTION PROCESS IN PRINTING STUDENT WORKSHEET (BLM) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA

SURAKARTA (JAWA POS GROUP) " EKA DANTI PUSPITASARI

F3507022

Management company before carrying out the production process needs to hold the preparation of planning and control better, and also added intensive supervision. The purpose of all this so that during the production process can be run according to plan and schedule.

PT. Nyata Grafika Media Surakarta is a printing company who implement production process based on the turnover of the target in order to produce the product.

The purpose of this study was to identify the sequence of the printing production process, knowing the time needed to completion if doing normally, and knowing the critical path in the printing process the Working Student Worksheet (BLM) to note the deadline for completion of

production process. The method used in this study is the method that will PERT and

CPM is the input for the company in discharging its oversight of planning and production processes so that better.

From the analysis of production processes in printing Student Worksheet (BLM) PT. Nyata Grafika Media Surakarta is known to get the job done when the normal is 1870 minutes. While the critical path is A - B - C - E - F - G - H - I - J - K - L with the time needed is 1739.833 min. Line is the smallest of line A - D - E - F - G - H - I - J - K - L with the time required was 1699.5 minutes.

From the conclusions obtained, the company should make the scheduling of execution for each production activity so companies can anticipate the delay in completion time.

(15)

ABSTRAK

“ ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA

SURAKARTA (JAWA POS GROUP)”

EKA DANTI PUSPITASARI F3507022

Manajemen perusahaan sebelum melaksanakan proses produksi perlu mengadakan penyusunan perencanaan dan pengendalian dengan baik, serta ditambah pengawasan yang instensif. Tujuan dari semua ini agar selama proses produksi dapat berjalan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditentukan.

PT. Nyata Grafika Media Surakarta merupakan perusahaan percetakan yang menerapkan proses produksi yang berpedoman pada omzet yaitu order pada target dalam menghasilkan produk.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui urutan kegiatan proses produksi percetakan , mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan apabila dilakukan secara normal, serta mengetahui jalur kritis dalam proses percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) agar diketahui batas waktu penyelesaian proses produksi.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode PERT dan CPM yang nantinya merupakan input bagi perusahaan dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan proses produksi agar lebih baik.

Dari analisis pada proses produksi di percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di PT Nyata Grafika Media Surakarta dapat diketahui untuk menyelesaikan pekerjaan apabila dilakukan secara normal adalah 1870 menit. Sedangkan jalur kritisnya adalah A – B – C – E – F – G – H – I – J – K – L dengan waktu yang dibutuhkan adalah 1739,833 menit. Jalur yang terkecil yaitu jalur A – D – E – F – G – H – I – J – K – L dengan waktu yang dibutuhkan adalah 1699,5 menit.

Dari kesimpulan yang diperoleh maka perusahaan hendaknya membuat penjadwalan pelaksanaan untuk setiap kegiatan produksi agar perusahaan dapat mengantisipasi keterlambatan waktu penyelesaian.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Semakin pesatnya perkembangan zaman dan teknologi yang

modern saat ini, mengacu pula pada kebutuhan seseorang yang

semakin banyak dan beraneka ragam untuk kebutuhan sehari-hari. Hal

ini menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Di

samping itu kondisi tersebut memicu berbagai perusahaan yang

menghasilkan berbagai layanan produk dan jasa untuk menunjukkan

kompetisinya. Keadaan ini didukung dengan munculnya berbagai jenis

produk baru dengan berbagai macam corak yang diminati oleh

konsumen.

Agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik

maka diperlukan pengelolaan sumber daya, baik uang (money),

tenaga kerja (man), bahan (material), mesin (machine), dan waktu

secara efektif dan efisien agar didapatkan hasil yang optimal.

Dalam pelaksanaan proses produksi, tidak terjadinya hambatan

(17)

dalam sistem produksi yang ada. Oleh karena itu perlu dibuat sistem

produksi yang membantu kelancaran proses produksi itu sendiri.

Agar pelaksanaan proses produksi dapat selesai tepat pada

waktunya, perlu ditentukan urut-urutan kegiatan dan waktu

penyelesaian kegiatan. Apabila dalam proses produksi mengalami

keterlambatan akan mengakibatkan bertambahnya waktu dan biaya.

Untuk menghindari hal tersebut perusahaan dapat menerapan suatu

metode kerja dengan menggunakan analisis network. Analisis network

merupakan suatu metode analisis yang mampu memberikan informasi

pada perusahaan agar dapat melakukan perencanaan dan

pengendalian suatu kegiatan produksi atau proyek yang akan

dilaksanakan. Metode ini digunakan untuk mengendalikan

kegiatan-kegiatan yang tidak bersifat rutin atau terutama pada tiap proses

produksi yang intermitted atau produk pesanan. Manajemen akan

mengetahui kegiatan mana yang harus didahulukan, dan kegiatan

mana yang harus dilembur, kegiatan mana yang harus ditambahkan

biaya atau tenaga kerja agar efisiensi dapat dicapai. Menurut

Gitosudarmo (2002:297) analisis ini menggambarkan urutan

penyelesaian kegiatan secara keseluruhan beserta waktu

penyelesaian setiap aktifitas ke dalam suatu diagram. Sehingga dapat

(18)

Pengertian yang lain dikemukakan oleh Handoko (1999:402)

bahwa analisis network adalah suatu alat dalam penyusunan

perencanaan, koordinasi dan pengawasan proyek dengan

penyesuaian proyek dalam jangka waktu dan biaya yang paling

efisien. Keunggulan penerapan analisis network bagi perusahaan

adalah :

1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.

2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan

yang praktis dan efisien.

3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang

tersedia.

4. Scheduling ulangan untuk mengatasi hambatan-hambatan dan

keterlambatan-keterlambatan.

5. Menentukan “trade off” (kemungkinan pertukaran) antara waktu

dan biaya.

6. Menentukan probabilitas penyelesaian proyek tertentu (Handoko,

1999:402).

PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS

GROUP) merupakan perusahaan percetakaan yang memproduksi

berbagai jenis produk koran, tabloid, majalah, buku materi, LKS

(Lembar Kerja Siswa) dan lain sebagainya. Sifat perusahaan ini adalah

(19)

proses produksi apabila menerima pesanan dari pihak lain maupun

dari departemen lain dalam suatu perusahaan.

Perusahaan harus dapat mengatur dan menjadwalkan proses

produksinya, sehingga produk yang dihasilkan dapat dikerjakan

dengan baik dan tentunya memenuhi waktu yang telah ditargetkan.

Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan metode analisis

network. Metode tersebut digunakan untuk membantu dalam

melakukan perencanaan, pengawasan proses produksi supaya

mendapatkan waktu kerja yang lebih efektif, penggunaan sumber daya

yang lebih efisien dan juga dapat memenuhi pesanan tepat waktu.

Manfaat menggunakan analisis network bagi perusahaan ini yaitu

pendefinisian urutan tugas-tugas akan teratur dan jelas. Kebutuhan

sumber daya tercukupi dan proses penyelesaiannya akan dibatasi,

oleh karena itu sumber daya dan biaya produksi dapat dikendalikan

sesuai kebutuhan. Penelitian ini difokuskan pada LKS (Lembar Kerja

Siswa) karena dalam memproduksi LKS (Lembar Kerja Siswa)

perusahaan kurang melakukan perencanaan dan pengendalian proyek

sehingga sering mengalami hambatan dalam proses produksi dan

jaringan kerja akibatnya terjadi perubahan jadwal pengiriman pesanan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dalam menyusun

(20)

PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)“.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana alur kegiatan dalam proses percetakan LKS (Lembar

Kerja Siswa) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos

Group)?

2. Berapa waktu penyelesaian tiap-tiap pekerjaan yang dibutuhkan

bila dilakukan secara normal ?

3. Bagaimana jalur kritis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

dengan waktu yang paling efisien ?

4. Berapa estimasi probabilitas waktu penyelesaian proses produksi ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui alur kegiatan dalam proses percetakan LKS

(Lembar Kerja Siswa) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa

Pos Group).

2. Untuk mengetahui waktu penyelesaian tiap-tiap pekerjaan yang

(21)

3. Untuk mengetahui jalur kritis guna menyelesaikan pekerjaan

dengan waktu yang efisien.

4. Untuk mengetahui estimasi probabilitas waktu penyelesaian proses

produksi.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam melakukan

perencanaan dan melakukan pengawasan kegiatan produksi untuk

menghemat penggunaan waktu, bahan baku, tenaga kerja maupun

biaya dalam pengerjaan proses produksi.

2. Bagi peneliti

Peneliti memperoleh pengetahuan secara langsung dalam dunia

kerja dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku

kuliah dalam dunia nyata yaitu dunia kerja, terutama dalam hal

jaringan kerja produksi.

3. Bagi pihak lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dan referensi

(22)

E. METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki desain

penelitian yang baik pula. Desain penelitian merupakan

perencanaan, struktur, dan strategi penelitian dalam rangka

menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang

mulai terjadi. Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

analisis deskritif menggunakan analisis network berdasarkan

permasalahan yang dihadapi selama proses produksi Lembar Kerja

Siswa (LKS) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos

Group). Analisis deskritif adalah memperoleh jawaban dari

pertanyaan tentang siapa, kapan, dimana, dan bagaimana dari

suatu topik penelitian (Sumarni dan Wahyuni, 2006:52).

2. Obyek Penelitian

Peneliti mengadakan penelitian magang kerja di PT Nyata Grafika

Media Surakarta (Jawa Pos Group) yang berlokasi di Jl. Adi

Sumarmo No. 138, Singopuran RT 01 RW 03, Kecamatan

Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kode Pos 57164.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh melalui pendekatan langsung dari

(23)

penelitian ini data primernya adalah urutan kegiatan proses

produksi.

b. Data Sekunder

Adalah data yang secara tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sumarni dan Wahyuni, 2006:85).

Dalam penelitian ini data sekundernya adalah sejarah dan

gambaran umum perusahaan, lokasi perusahaan, struktur

organisasi perusahaan, dan sebagainya.

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Observasi

Metode observasi merupakan prosedur yang sistematis dan

standar dalam pengumpulan data (Sumarni dan Wahyuni,

2006:92). Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui

observasi adalah melakukan pengamatan langsung proses

produksi.

2. Wawancara

Wawancara bisa dilakukan secara langsung, wawancara

merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan

oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang

(24)

Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui wawancara adalah

menanyakan tentang urutan kegiatan proses produksi.

3. Studi Pustaka

Mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan

masalah untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai

landasan dalam membahas kenyataaan dan evaluasi dalam

pembahasan masalah.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam melakukan pengawasan dan perencanaan produksi Lembar

Kerja Siswa (LKS) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos

Group), peneliti menggunakan metode jaringan kerja (analisis

network). Dalam melakukan analisis dengan menggunakan metode

tersebut diperlukan data-data dan informasi tertentu.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis network yaitu ;

a. Mendeskripsikan kegiatan produksi.

b. Melakukan inventarisasi pekerjaan.

Langkah ini ditentukan berdasarkan urutan kegiatan produksi dan

pekerjaan-pekerjaan yang mendahului pekerjaan yang lain dalam

proses produksi di PT. Nyata Grafika Media Surakarta.

c. Menyusun diagram network dari keseluruhan pekerjaan tersebut di

(25)

d. Menentukan perkiraan waktu masing-masing kegiatan.

Untuk mengetahui waktu pada masing-masing pekerjaan

menggunakan metode PERT dengan rumus :

6

4

m

b

a

ET

=

+

+

e. Menentukan jalur kritis

Jalur kritis adalah waktu yang terpanjang dalam suatu kegiatan,

untuk menentukan jalur kritis dalam suatu kegiatan dengan

menggunakan metode algoritma. Dalam metode ini harus

menghitung dua waktu awal dan dua waktu akhir yaitu:

1) Waktu mulai aktivitas terdahulu (ES) = max (EF semua

pendahulu langsung)

2) Waktu selesai aktivitas terdahulu (EF) = ES + waktu kegiatan

3) Waktu selesai aktivitas terakhir (LF) = min (LS dari seluruh

kegiatan yang langsung mengikutinya)

4) Waktu mulai aktivitas terakhir (LS) = LF - waktu kegiatan

f. Menghitung Estimasi Probabilitas

σ

ET

c

Z

=

σ

=

v

2

6

⎥⎦

⎢⎣

⎡ −

=

b

a

ν

Dimana :

Z : Variasi Standar Normal

(26)

ET : Waktu Penyelesaian yang diharapkan

σ

: Deviasi Standar waktu penyelesaian (t)

ν

: Varians Proyek (selisih waktu penyelesaian)

H. KERANGKA PEMIKIRAN

Untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang

akan dibahas, maka disusunlah kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar I.1

Kerangka pemikiran

Pada skema di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum

perusahaan membuat atau menetapkan scheduling perusahaan

tersebut harus menetapkan suatu rencana produksi. Rencana produksi

merupakan rencana dalam organisasi mengenai orang-orang,

bahan-bahan, mesin-mesin, peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk

memproduksi barang dan jasa pada suatu periode tertentu di masa RENCANA

PRODUKSI

SCHEDULING

NETWORK

CPM&PERT

RESCHEDULING

(27)

depan yang diperkirakan atau diramalkan. Dalam melaksanakan

rencana produksi, akan dilakukan scheduling. Scheduling adalah

pembuatan jadwal untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sedangkan

untuk membantu kegiatan scheduling maka digunakan metode analisis

network, CPM dan PERT sebagai alat analisisnya. Dari analisis

network ini akan diperoleh scheduling yang baru, yang berorientasi

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Proyek

Usaha untuk meningkatkan kualitas bagi suatu proyek

diperlukan manajemen yang baik agar semua tujuan dan sasaran

dapat dicapai dengan baik. Manajemen adalah proses merencanakan,

mengorganisir, memimpin, mengendalikan kegiatan anggota serta

sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi yang telah

ditentukan (Soeharto, 1999:17).

Menurut Render dan Heizer (2004:75) proyek dapat

didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu

hasil utama. Sedangkan menurut Santoso (2003:3) yang dimaksud

dengan manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya

organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu

tertentu dengan sumber daya tertentu.

Menurut Soeharto (1999:2) proyek akan berjalan dengan baik

bila pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu

(29)

organisasi yang ada, proyek sifatnya sementara tapi penting bagi

organisasi dan proyek meliputi hampir semua lini organisasi.

Menurut Render dan Heizer (2004:75) manajemen proyek

meliputi tiga fase, yaitu :

1. Perencanaan, fase ini mencakup penetapan sasaran,

mendefinisikan proyek dan organisasi timnya.

2. Penjadwalan, fase ini menghubungkan orang, uang atau bahan

untuk kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing

kegiatan satu dengan yang lainnya.

3. Pengendalian, di sini perusahan mengawasi sumber daya, biaya,

kualitas dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah

rencana dan menggeser atau mengelola kembali sumber daya

agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.

Menurut Soeharto (2005:2) beberapa karakteristik yang dimiliki

oleh proyek sebagai berikut ;

1. Memiliki tujuan yang spesifik, suatu proyek biasanya adalah suatu

aktifitas yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan

hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan

yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara

keseluruhan.

2. Kompleks. Melibatkan beberapa fungsi organisasi, berbagai

(30)

3. Unik, tidak dapat terulang secara sama persis. Setiap proyek akan

memiliki perbedaan dari proyek serupa yang pernah dikerjakan

sebelumnya.

4. Temporer. Sebuah proyek memiliki jadwal yang tertentu dan

bersifat rutin.

B. Proses Produksi

Produksi dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan yang

sangat penting. Apabila kegiatan produksi dalam perusahaan terhenti,

maka seluruh kegiatan dalam perusahaan tersebut akan terhenti pula.

Demikian pula seandainya terdapat berbagai hambatan yang

mengakibatkan tersendatnya kegiatan produksi, maka seluruh

kegiatan dalam perusahaan tersebut akan terganggu pula. Karena

sangat pentingnya kegiatan produksi, maka suatu perusahaan harus

selalu memperhatikan kegiatan produksi di perusahaan tersebut.

Proses produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan

mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan

baku dan dana) yang ada (Nasution, 2003:3).

Menurut Subagyo (2000:8-10) proses produksi adalah proses

perubahan masukan menjadi keluaran. Pada umumnya proses

(31)

proses produksi continous atau terus-menerus dan proses produksi

intermittent atau terputus-putus. Dalam kenyataannya kedua macam

proses tersebut tidak sepenuhnya berlaku, biasanya merupakan

campuran dari keduanya.

1. Proses Produksi Terus-menerus

Proses produksi terus-menerus atau continous adalah proses

produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang

dikerjakan. Proses produksi terus-menerus biasanya juga disebut

proses produksi yang berfokuskan pada produk atau product

focus dan biasa digunakan untuk membuat barang yang

macamnya relatif sama dan jumlahnya sangat banyak.

2. Proses Produksi Terputus-putus

Proses produksi terputus-putus atau intermittent digunakan oleh

perusahaan yang mengerjakan bermacam-macam barang,

dengan setiap macam yang hanya sedikit. Proses produksi

terputus-putus biasanya disebut juga sebagai proses produksi

yang berfokuskan pada proses atau process focus.

3. Proses Intermediate

Proses intermediate adalah proses produksi yang digunakan

memiliki unsur continous dan ada pula unsur intermittentnya. Hal

ini disebabkan macam barang yang dikerjakan memang berbeda,

(32)

macam agak banyak. Biasanya meskipun proses pembuatan

barang berbeda-beda namun kelompok produksi yang sama,

garis besar urutan pekerjaannya juga hampir sama. Arus barang

biasanya campuran, tetapi untuk beberapa kelompok barang

sebagian arusnya sama.

C. Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Menurut Nasution (2003:13), perencanaan dan pengendalian

produksi dapat disebut juga dengan PPC (Production Planning and

Control). PPC (Production Planning and Control ) dapat didefinisikan

sebagai proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran

material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem produksi atau

operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah

yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi yang

minimum.

1. Perencanaan Produksi

Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari

manajemen, dimana perencanaan tersebut menentukan usaha

atau tindakan untuk suatu kegiatan yang diputuskan oleh pimpinan.

Menurut Handoko (2003:23) perencanaan adalah pemilihan atau

(33)

kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,

anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Menurut Nasution (2003:16-17), dalam perencanaan

produksi terdapat tiga jenis perencanaan berdasarkan periode

waktu, yaitu:

a. Perencanaan produksi jangka panjang adalah berhubungan

dengan efek apa yang muncul di masa mendatang terhadap

tujuan sistem dan tindakan apa yang diperlukan dalam

menyesuaikan terhadap perubahan tersebut. Perencanaan

produksi jangka panjang biasanya melihat lima tahun atau lebih

ke depan.

b. Perencanaan produksi jangka menengah (Perencanaan

Agregat). Perencanaan agregat mempunyai horizon

perencanaan antara satu sampai dua belas bulan, dan

dikembangkan berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan

pada perencanaan produksi jangka panjang.

c. Perencanaan produksi jangka pendek. Perencaanan produksi

jangka pendek mempunyai horizon perencanaan kurang dari

satu bulan, dan bentuk perencanaannya adalah berupa jadwal

(34)

Menurut Handoko (2003:79) ada empat tahapan yang

harus dilakukan dalam membuat perencanaan suatu kegiatan,

yaitu:

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini

Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan

Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian

kegiatan untuk pencapaian tujuan

2. Pengendalian Produksi

Rencana produksi yang telah disusun tidak akan dapat

dilaksanakan tanpa adanya pengendalian terhadap pelaksanaan

rencana tersebut. Pengendalian di sini yang dimaksud adalah

pengawasan yang sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan

untuk perbaikan yang diperlukan. Pengendalian adalah suatu

usaha untuk mengamati dan mengevalusi suatu kegiatan-kegiatan

yang dilakukan, supaya sesuai rencana, serta mencatat semua

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan mencari solusinya.

Menurut Nasution (2003:20) pengendalian dapat didefinisikan

sebagai proses yang dibuat untuk menjaga supaya realisasi dari

suatu aktivitas sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu,

pengendalian terdiri dari prosedur-prosedur untuk menentukan

(35)

tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminir

penyimpangan tersebut.

Menurut Nasution (2003:20-21), fungsi pengendalian

produksi melakukan aktivitas-aktivitas tertentu sebagai berikut :

a. Mengukur realisasi dari rencana produksi

Dalam aktivitas ini, hasil pelaksanaan produksi dicatat dalam

suatu ukuran (unit, kilogram, meter, dan sebagainya) seperti

yang digunakan dalam target produksi. Pengukuran harus

dilakukan sesering mungkin sehingga penyimpangan akan

dengan cepat dapat di deteksi.

b. Membandingkan realisasi dengan rencana produksi

Hasil pencatatan dari pelaksanaan produksi harus dibandingkan

dengan rencana atau target yang telah ditetapkan sebelumnya

yang telah dijadikan dasar dalam menentukan tindakan

berikutnya. Bila terjadi penyimpangan yang cukup berarti, maka

harus dilakukan langkah-langkah perbaikan. Jika tidak terjadi

penyimpangan yang cukup berarti, maka tidak perlu diadakan

tindakan perbaikan.

c. Mengamati penyimpangan yang terjadi

Penyimpangan yang terjadi dikelompokkan menjadi dua, yaitu

penyimpangan yang masih dapat ditolerir dan penyimpangan

(36)

ditolerir adalah penyimpangan yang terjadi karena proses

produksi yang sedang berjalan memang betul-betul

menyimpang dari yang direncanakan, sehingga perlu diadakan

tindakan perbaikan. Sedangkan penyimpangan yang masih

dapat ditolerir adalah penyimpangan bersifat semu yang terjadi

karena faktor-faktor acak. Maka perlu penetapan beberapa

persen penyimpangan dari target produksi yang masih dapat

dikategorikan sebagai penyimpangan semu, sehingga tidak

perlu diadakan langkah-langkah perbaikan.

d. Menganalisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan

Untuk dapat melakukan tindakan perbaikan secara tepat, maka

harus diketahui terlebih dahulu faktor penyebab sesunggguhnya

dari penyimpangan yang terjadi. Hal ini merupakan langkah

yang sulit karena harus dibedakan mana yang merupakan

gejala dan mana yang merupakan faktor penyebab

sesungguhnya.

e. Melakukan tindakan perbaikan

Setelah penyebab diketahui dengan pasti, maka tindakan

perbaikan dapat dilakukan untuk menghilangkan penyebab

tersebut dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dapat

(37)

Dengan adanya pengendalian ini, diharapkan akan

terdapat perbaikan pelaksanaan kegiatan perusahaan dari suatu

periode ke periode berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

perencanaan dan pengendalian produksi merupakan usaha-usaha

manajemen untuk merencanakan dasar-dasar dari pada proses

produksi dan aliran bahan, sehingga menghasilkan produk yang

dibutuhkan pada waktunya dengan biaya yang seminim mungkin

dan mengatur serta menganalisa mengenai pengorganisasian dan

pengkoordinasian bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan,

tenaga manusia dan tindakan-tindakan lain yang dibutuhkan

(Nasution, 2003:14).

D. Pengawasan Produksi

Pengawasan merupakan suatu usaha untuk memastikan bahwa

aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.

Apabila terjadi penyimpangan akan diketahui mana letak

penyimpangannya, untuk mengetahui seberapa tingkat pencapaian

atau penyelesaian kegiatan yang ditentukan. Menurut Handoko

(2003:359) pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk

(38)

Menurut Handoko (2003:362-363) tahap-tahap dalam proses

pengawasan, yaitu :

a. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)

b. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan

c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata

d. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan

penganalisaan penyimpangan

e. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu

Menurut Reksohadiprojo dan Gitosudarmo (2000:127) tahap

pengawasan biasa dikenal sebagai fungsi pengawasan produksi, yang

terdiri dari :

a. Routing, yaitu usaha untuk menentukan urutan operasi yang akan

dilalui, mulai dari bahan sampai produk selesai.

b. Scheduling, menentukan rencana waktu kapan pekerjaan itu akan

dikerjakan dan bilamana pekerjaan-pekerjaan dapat dialokasikan

pada waktu yang telah ditentukan.

c. Dispatching, adalah perintah pelaksanaan dari semua rencana dan

pengaturan dalam bidang routing dan scheduling.

d. Follow-up, merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap

(39)

E. Analisis Network

Analisis network merupakan metode yang sangat membantu

dalam proses perencanaan maupun pengawasan proyek. Penggunaan

analisis network bagi manajemen adalah untuk merencanakan suatu

proyek, misalnya proyek pembangunan jembatan atau gedung,

kegiatan penelitian dan sebagainya. Analisis network adalah salah

satu alat dalam penyusunan perencanaan, koordinasi dan

pengawasan proyek dengan jangka waktu dan dengan biaya yang

paling efisien.

Analisis network adalah suatu cara analisis produksi baik untuk

analisis alur produksi dan analisis waktu produksi untuk melihat alur

dan waktu produksi yang paling efisien dan efektif.

Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan analisis

network adalah membantu perencanaan proyek yang kompleks,

membantu dalam mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan

dana yang tersedia, membantu dalam menyusun sceduling ulang

untuk mengatasi hambatan-hambatan dan

keterlambatan-keterlambatan, membantu dalam melakukan trade-off antara waktu

dan biaya serta membantu dalam menentukan probabilitas

penyelesaian suatu proyek tersebut (Handoko, 1999:402).

(40)

1. Tidak menunjukan skala waktu.

2. Kemajuan tidak dapat ditunjukkan.

3. Proses tidak dapat dilihat pada diagram.

Menurut Gitosudarmo (2002:301-302) diagram network

merupakan sebuah bagan yang sistematis dari kegiatan-kegiatan serta

kejadian-kejadian di dalam melaksanakan proses produksi, dan dalam

penggambarannya menggunakan simbol-simbol. Dalam hal ini

terdapat beberapa simbol yang dipergunakan, yaitu :

simbol anak panah, yang menunjukkan sebuah

kegiatan atau aktivitas. Yang dimaksud kegiatan di sini adalah segala

tindakan yang memakan waktu tertentu dalam pemakaian atau

penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan produksi

(resources) yang ada.

simbol lingkaran, menunjukkan suatu kejadian (event),

baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu

atau kejadian dimulainya kejadian yang lain. Jadi dalam hal ini berarti

bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah

kejadian yaitu, kejadian selesainya kegiatan yang satu serta

(41)

simbol anak panah terputus-putus, menunjukkan

kegiatan semu (dummy activity). Dalam diagram network, kegiatan

semu boleh ada boleh tidak. Kegiatan semu dimunculkan untuk

menghindari di antara dua peristiwa terdapat lebih dari satu kegiatan.

Dalam menyusun diagram jaringan kerja diperlukan data-data

yang lengkap, yaitu :

1. Jenis pekerjaan atau kegiatan.

2. Urutan kegiatan yang dilaksanakan.

3. Taksiran waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan.

F. Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)

Menurut Handoko, (1999:403) PERT merupakan suatu metode

analitik yang dirancang untuk membantu dalam scheduling dan

pengawasan yang kompleks, yang memerlukan kegiatan-kegiatan

tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan

kegiatan-kegiatan itu mungkin tergantung pada kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan lain.

PERT mengunakan distribusi peluang berdasarkan tiga

perkiraan waktu untuk setiap kegiatan. Menurut Render dan Heizer

(2004:94), perkiraan waktu ini digunakan untuk menghitung nilai yang

diharapkan dan penyimpangan standar untuk kegiatan tersebut, yaitu

(42)

1) Waktu optimis ( Optimistic Time / a )

yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kegiatan jika semua hal

berlangsung sesuai rencana. Dalam memperkirakan nilai ini,

biasanya terdapat peluang yang kecil bahwa kegiatan akan < a.

2) Waktu pesimis ( Pesimistic time / b )

yaitu waktu yang dibutuhkan sebuah kegiatan dengan asumsi

kondisi yang ada sangat tidak diharapkan. Dalam memperkirakan

nilai ini, biasanya terdapat peluang yang juga kecil bahwa waktu

kegiatan akan > b.

3) Waktu realistis ( Most likely time / m )

merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan sebuah kegiatan yang paling realistis.

Ketiga hal di atas adalah unsur yang digunakan untuk mencari waktu

penyelesaian aktivitas atau menghitung estimasi waktu (ET).

Penghitungan perkiraan waktu penyelesaian aktivitas (ET) dapat

dihitung dengan mengunakan rumus rata-rata tertimbang sebagai

berikut :

6

4

m

b

a

(43)

G. Metode CPM (Critical Path Method)

Jalur kritis merupakan jalur-jalur di dalam diagram network itu,

di mana jalur tersebut memiliki waktu penyelesaian yang terpanjang

dari jumlah waktu penyelesaian yang terbesar itu berarti merupakan

minimum waktu yang dibutuhkan oleh keseluruhan proses produksi

tersebut (Gitosudarmo, 2002:298).

Adapun sifat-sifat jalur kritis :

1. Jalur kritis merupakan jalur yang memakan waktu terpanjang dalam

proses produksi.

2. Jalur kritis adalah jalur yang tidak memiliki tenggang waktu

selesainya suatu tahap kegiatan yang lain dalam proses produksi

itu.

Bila kegiatan-kegiatan proyek tidak banyak dan diagram

networknya sederhana jalur kritis dapat dihitung dengan mudah. Tetapi

bila networknya sangat kompleks maka akan sulit menghitung jalur

kritis dengan cara sederhana, maka metode yang lebih cepat dan

sistematik dalam menentukan jalur kritis yaitu metode algoritma.

Metode algoritma ini adalah metode untuk mempermudah analisa

network dalam manganalisa jalur kritis.

Dalam metode algoritma waktu yang akan dicapai meliputi :

(44)

EF : Earlies Finish, merupakan waktu di mana pekerjaan tersebut

dapat diselesaikan secepat-cepatnya.

LS : Latest Start, merupakan waktu paling akhir untuk memulai

pekerjaan tanpa menimbulkan gangguan atau diundurnya

pekerjaan secara keseluruhan.

LF : Latest Finish merupakan waktu paling akhir untuk menyelesaikan

pekerjaan tanpa menimbulkan gangguan atau ditundanya

pekerjaan lain.

Menurut Render dan Haizer (2004:91) slack adalah waktu yang

dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan

keterlambatan proyek secara keseluruhan. Secara sistematik slack

dapat dirumuskan :

Slack = LS – ES atau Slack = LF – EF

Kegiatan dengan slack = 0 disebut kegiatan kritis dan berada

pada jalur kritis.

H. Estimasi Probabilitas

Menurut Render & Heizer (2001:587) Waktu Probabilitas adalah

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pada

PERT network.

Menurut Render & Heizer (2005:95-98) untuk menghitung

(45)

σ

ET

c

Z

=

σ

=

v

2

6

⎥⎦

⎢⎣

⎡ −

=

b

a

ν

Dimana :

Z : Variasi Standar Normal

C : Waktu Penyelesaian yang telah dijadwalkan

(46)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah perkembangan perusahaan

Pada mulanya perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika

Media Surakarta berasal dari sebuah perusahaan ternama yang

berada di kota Surabaya yaitu perusahaan Jawa Pos Group. Jawa

Pos didirikan oleh The Chung Shen tanggal 1 Juli 1949, dengan

nama Java Post. Hingga tahun 1982 tiras atau oplagh yang

dihasilkan mencapai 5.000 – 8.000 per hari.

Berawal dari tekad untuk memberikan service serta

pelayanan yang terbaik bagi pembaca dan pecinta harian Jawa

Pos, khususnya yang berada di wilayah Jawa Tengah dan DIY,

lahirlah perusahaan percetakan yang kemudian diberi nama PT.

Nyata Grafika Media Surakarta. Setelah melalui perjalanan panjang

dan pertimbangan geografis ( Solo, Boyolali, Klaten hingga Yogya )

dipilihlah lokasi strategis di Jalan Adi Sumarmo 138 Kartasura,

Sukoharjo. Juli 1997, tempat ini kemudian dibangun setahap demi

setahap yang akhirnya lengkap seperti yang telah berdiri di atas

(47)

Kurang dari waktu 6 bulan, telah berdiri bangunan yang

benar-benar dipersiapkan untuk pondasi mesin cetak yang

membutuhkan perhitungan secara cermat. Namun demikian, proses

pembangunan tidak serta merta selesai begitu saja, seiring dengan

pembangunan fisik gedung. Ir. Misbahul Huda beserta tim mekanik

dan elektrik mengerahkan seluruh tenaga dan ilmunya agar proses

pemasangan mesin cetak web SEIKEN-40 bisa segera terpasang

dengan baik setelah pondasi mesin kering. Mesin yang di

datangkan dari negeri matahari terbit tersebut terpasang dengan

kokoh di atas pondasi yang memang dipersiapkan untuk mesin

tersebut. Pembangunan memang belum selesai tapi proses

produksi yang menghasilkan cetakan Koran Jawa Pos, tetap

berjalan dengan baik dan lancar. Hal itu dilakukan semata-mata

untuk mewujudkan tekad memberi yang terbaik bagi pembaca

harian Jawa Pos.

Prinsip kuat itulah yang mendorong perusahaan ini

berproduksi dengan baik. Karena prinsip Pak Dahlan lebih cepat

siap lebih baik, artinya seandainya mesin SEIKEN sudah fight betul

dan bisa menghasilkan koran yang baik, dan itu berarti service ke

customer / pembaca lebih cepat sampai, maka pelaksanaan

(48)

kekuatan tim mereka yang solid akhirnya berhasil menyelesaikan

pemasangan mesin dengan baik.

Tanggal 20 Oktober 1997 resmi dinyatakan sebagai hari

kelahiran PT. Nyata Grafika Media Surakarta. Jawa Pos dapat terbit

lebih awal di tengah-tengah masyarakat Jawa Tengah kala itu.

Waktu demi waktu membuat PT. Nyata Grafika Media Surakarta

bertambah semakin dewasa. Pengembangan di segala bidang tetap

dilakukan sampai dengan sekarang ini. PT. Nyata Media Grafika

Surakarta adalah perusahaan percetakan yang produknya berupa

Koran Jawa Pos, percetakan buku-buku, LKS serta barang-barang

percetakan lainnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, untuk lebih meningkatkan

layanan kepada customer, perusahaan mengikuti perkembangan

teknologi untuk mesin cetak web, sheet serta pracetaknya salah

satu bagian terkecilnya adalah penggunaan Computer To Plate (C T

P) yang tidak semua percetakan menggunakannya. Dengan

prasarana mesin ini, proses di pracetak lebih efisien waktunya.

Selain itu, mesin-mesin web selalu di up-grade untuk bisa

menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan kualitas cetak yang

sekarang ini semakin canggih. Dengan demikian, PT. Nyata Grafika

Media Surakarta bisa menyajikan hasil cetakan yang lebih hebat

(49)

Dalam mendirikan suatu perusahaan banyak faktor yang

harus diperhatikan. Adapun alasan memilih lokasi perusahaan

dengan mempertimbangkan berbagai factor, antara lain :

a. Dekat dengan sumber tenaga kerja

Tersedianya tenaga kerja yang cukup memadai sangat

mendukung dalam kegiatan usaha baik dari segi kualitas

maupun kuantitasnya.

b. Dekat dengan pasar dan terminal

Dalam memasarkan hasil produksinya kepada konsumen,

perusahaan sudah mempunyai pos atau agen-agen dari Jawa

Pos Group yang lokasinya berada di pasar dan terminal.

c. Dekat dengan jalan raya

Perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta

terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan transportasi

dan komunikasi yang dapat menghubungkan pabrik dengan

tenaga kerja maupun konsumen.

Setiap Perusahaan yang berdiri pasti mempunyai tujuan

tertentu sesuai dengan usaha yang dikelolanya. Adapun tujuan

berdirinya perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media

(50)

a. Untuk meningkatkan pelayanan yang baik tentang service Koran

Jawa Pos Group kepada konsumen yang berada di wilayah

Jawa Tengah.

b. Membantu dan meningkatkan lapangan kerja dalam mengatasi

pengangguran sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi

masyarakat sekitar.

c. Memaksimalkan laba, mempertahankan kelangsungan hidup

usahanya dan ingin terus berkembang.

2. Stuktur Organisasi

Keberadaan struktur organisasi dalam suatu perusahaan

adalah sangat penting, agar dalam menjalankan usahanya dapat

berjalan dengan lancar secara efektif dan efisien. Dengan adanya

[image:50.612.134.514.198.469.2]

struktur organisasi akan menunjukkan suatu kerangka atau

gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja dengan

masing-masing bagian yang ada.

PT. Nyata Grafika Media Surakarta merupakan perusahaan

perseorangan di mana pemilik perusahaan sekaligus merupakan

pimpinan perusahaan. Bentuk organisai perusahaan ini adalah garis

lurus, yaitu kekuasaan lurus dari atas ke bawah. Alasan dipilihnya

struktur organisasi ini karena bentuknya yang sederhana dan

mengandung adanya kesatuan dalam memimpin. Dengan

(51)

personal yang memegang jabatan ini dapat menghindarkan dari

kesimpang siuran dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Adapun mengenai struktur organisasi pada PT. Nyata

[image:51.612.121.519.200.687.2]

Grafika Media Surakarta dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Gambar III.1

Struktur Organisasi

Operasianal Manager

Accounting

Marketing Kasir

Adm.

Marketing

Adm. Produksi

dan pengada

an bahan

Logistik teknik

Koordinator Produksi

Produksi Teknik

Karu Produksi

Wakaru Produksi

GA & HRD

Security

(52)

a. Operational Manager

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Membantu Direksi dalam penyusunan rencana operasional

dan anggaran serta sistem dan prosedur (sisdur) kantor

operasional Surakarta.

2. Membantu Direksi dalam pelaksanaan efektifitas organisasi

kantor operasional Surakarta.

3. Bersama-sama HRD mengatur pelaksanaan efektifitas SDM

kantor operasional Surakarta.

4. Membuat progress report kantor operasional Surakarta.

5. Mengusulkan kepada Direksi tindakan perbaikan metode

kerja kantor operasional Surakarta.

6. Melakukan kontrol dan kendali penggunaan sumber daya

dan sarana lainnya dalam lingkup kantor operasional

Surakarta untuk menunjang program efisiensi dari

manajemen.

7. Membangun dan membina hubungan kerja, komunikasi, dan

jaringan kerja dengan pihak-pihak luar sehubungan dengan

sifat dan sasaran tugas-tugas dalam kantor operasional

Surakarta baik dalam lingkup grup Jawa Pos maupun

(53)

b. Accounting

Accounting tugasnya mengendalikan keuangan antara

penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Accounting

membawahi dua bagian yaitu :

1) Marketing

Menentukan kebijakan mengenai pemasaran produk.

Marketing membawahi administrasi marketing yang

tugasnya merencanakan produk yang akan diproduksi serta

menghitung jumlah biaya yang dibutuhkan dan setelah

menerima persetujuan dari pimpinan perusahaan segera

membuat dan memproduksi barang sesuai pesanan.

2) Kasir

Tugasnya melakukan penerimaan dan pengeluaran uang

hasil dari ongkos cetak. Dalam melakukan tugasnya kasir

dibantu oleh:

2.1) Administrasi produksi

Tugasnya mengurusi output dan input barang dalam

perusahaan.

2.2) Administrasi logistik bahan baku

Membeli bahan baku dan menangani segala urusan

(54)

2.3) Administrasi logistik teknik

Membeli bahan mengenai segala urusan yang

berkaitan dengan suku cadang mesin.

c. Koordinator produksi

Tugasnya merencanakan, mengatur, mengawasi jalannya

produksi. Bagian ini membawahi dua bagian yaitu :

1) Produksi

Tugasnya menyelenggarakan semua kegiatan di bidang

proses produksi. Bagian ini dibantu oleh :

a) Karu produksi (Kepala regu produksi)

Menjaga dan mengawasi serta memelihara mesin-mesin

atau peralatan percetakan agar selalu dalam keadaan

baik.

b) Wakaru produksi (Wakil regu produksi)

Membantu tugas-tugas yang dilaksanakan oleh kepala

regu produksi.

2) Teknik

Tugasnya mengontrol, meneliti dan memperbaiki

mesin-mesin jika mengalami kerusakan. Selain itu bertugas

merencanakan dan menjadwal perawatan mesin-mesin

produksi. Tugas ini dilakukan setiap sesudah dan sebelum

(55)

d. HRD/ Personalia

Tugas dan Tanggung Jawab :

1) Membuat perencanaan kebutuhan karyawan dan

mengkoordinasikan dengan bagian terkait.

2) Menegakkan disiplin kerja dan semangat kerja karyawan.

3) Memastikan karyawan berkompeten pada pekerjaannya

masing-masing.

4) Bertanggung jawab atas kelengkapan data karyawan.

5) Bertanggung jawab terhadap semua administrasi

kepersonaliaan dan payroll.

6) Memastikan kewajiban perusahaan sesuai peraturan

pemerintah.

7) Memastikan berjalannya peraturan perusahaan.

8) Memberikan pembinaan dan pengarahan pada karyawan

sesuai tugasnya.

9) Memberikan bimbingan kepada karyawan yang bermasalah.

10) Menjadi jembatan ( penengah ) antara manajemen dan

karyawan.

11) Mempelajari dan mengevaluasi secara rutin dan cermat

penyelenggaraan tugas bagiannya guna perbaikan dan

(56)

Bagian ini membawahi:

a) Seccurity

Bagian ini bertanggung jawab terhadap keamanan di

lingkungan pabrik.

b) Umum

Bagian ini bertugas menjaga kebersihan dan kerapian

lingkungan pabrik.

3. Aspek Sumber Daya Manusia

Hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan terhadap

aspek sumber daya manusia pada PT. Nyata Grafika Media

Surakarta yaitu :

a. Penarikan karyawan

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk

menjalankan suatu proses produksi. Suatu perusahaan baik

yang baru berdiri maupun yang telah berkembang tentunya

membutuhkan tenaga kerja. Pemilihan tenaga yang tepat akan

membantu mengembangkan perusahaan, oleh karena itu

perusahaan percetakaan PT. Nyata Grafika Media Surakarta

dalam mencari tenaga kerja sangat berhati-hati dan

menggunakan tolok ukur efisiensi kerja. Penarikan karyawan

dilakukan apabila perusahaaan kekurangan karyawan atau

(57)
[image:57.612.163.445.216.604.2]

terbatas oleh waktu. Karyawan pada perusahaan PT. Nyata

Grafika Media Surakarta berjumlah 61 orang yang merupakan

karyawan tetap. Di samping itu terdapat juga karyawan kontrak

dan harian lepas. Perincian dari karyawan tetap adalah sebagai

berikut :

1) Operasional Manager : 1 orang

2) Accounting : 1 orang

3) Marketing : 5 orang

4) PPIC : 1 orang

5) Produksi : 15 orang

6) GA & HRD : 6 orang

7) Quality Control : 1 orang

8) Customer Service : 1 orang

9) Mekanik & Elektrik : 8 orang

10) Security : 7 orang

11) Kepala Produksi : 1 orang

12) Logistik produksi : 1 orang

13) Finishing : 4 orang

(58)

b. Jam kerja

Perusahaan menentukan peraturan kerja untuk menciptakan

kesejahteraan bekerja yang harmonis di lingkungan perusahaan

yang diatur oleh Departemen Tenaga Kerja dalam hal

keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja. Adapun

peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh perusahaan percetakan PT.

Nyata Grafika Media Surakarta adalah :

1) Waktu jam kerja tidak boleh lebih dari 8 jam sehari atau 48

jam seminggu.

2) Waktu jam kerja pada hari Sabtu hanya 5 jam kerja.

3) Untuk karyawan bagian produksi di bagi menjadi dua shift

dan waktu kerja efektifnya 8 jam. Pembagiannya yaitu :

a) Shift pagi mulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB.

b) Shift malam mulai dari jam 21.00 – 05.00 WIB.

4) Untuk karyawan bagian perkantoran waktu kerja efektif dari

jam 08.00–16.00 WIB.

5) Sedangkan untuk security di bagi menjadi tiga shift yaitu :

a) Shift I mulai dari jam 07.00 – 15.00 WIB.

b) Shift II mulai dari jam 15.00 – 23.00 WIB.

c) Shift III mulai dari jam 23.00 – 07.00 WIB.

6) Waktu istirahat karyawan ditetapkan setiap 4 jam kerja,

(59)

7) Kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang ditentukan di atas

adalah kerja lembur.

8) Hari istirahat mingguan adalah hari Minggu, kecuali bagi

kerja yang karena pekerjaannya ditentukan lain.

9) Pada hari raya resmi yang ditetapkan pemerintah, semua

karyawan tidak bekerja.

10) Bilamana pada hari istirahat mingguan atau pada hari raya

resmi karyawan dipekerjakan, maka jam kerjanya tidak

ditentukan waktunya dan itu adalah kerja lembur.

c. Sistem pengupahan

Dalam masalah upah, untuk karyawan PT. Nyata Grafika Media

Surakarta menggunakan sistem upah harian, mingguan dan

bulanan. Adapun sistem pemberian upah terhadap karyawan

didasarkan pada kebijaksanaan perusahaan dan mengingat

himbauan pemerintah. Untuk upah karyawan harian lepas

ditetapkan sebesar Rp 25.000,00 per hari. Sedangkan untuk

karyawan kontrak dan karyawan tetap, upah kerjanya

berdasarkan perkembangan Upah Minimum Regional (UMR).

Selain mendapat upah tersebut, seluruh karyawan tanpa

terkecuali juga mendapatkan bonus, yang mana bonus tersebut

(60)

besar kecilnya disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh

perusahaan.

d. Jaminan sosial

Percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta juga berusaha

memberikan jaminan sosial kepada karyawannya dengan

maksud untuk membantu kebutuhan dan merangsang semangat

kerja agar dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Adapun

macam-macam jaminan sosial di antaranya : bingkisan pada hari

raya, uang makan, rekreasi, ganti rugi pengobatan, uang

transportasi, pakaian dan perlengkapan kerja, dan pemberian

bonus.

e. Pembinaan karyawan

Pembinaan karyawan dilakukan agar kualitas kerja karyawan

meningkat. Pembinaan dilakukan seminggu sekali di departemen

masing-masing agar para karyawan dapat melakukan

pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan banyak

kesalahan. Selain itu juga dapat pendidikan dan pelatihan bagi

karyawan baru yang belum memahami pekerjaan yang akan

(61)

f. Organisasi karyawan

PT. Nyata Grafika Media Surakarta juga membentuk suatu

organisasi yang beranggotakan semua karyawan. Setiap

karyawan dapat menuntut hak melalui wadah oraganisasi

tersebut dan mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan.

Hak dan kewajiban karyawan yaitu :

1) Hak karyawan, antara lain :

a) Menerima upah sesuai dengan pekerjaanya

b) Menjadi anggota organisasi

c) Mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan

d) Mendapat fasilitas kesejahteraan

2) Kewajiban karyawan, antara lain :

a) Melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan dengan

penuh tanggung jawab

b) Mematuhi segala peraturan yang berlaku di perusahaan

c) Menjunjung tinggi nama baik perusahaan dan tidak

membocorkan rahasia perusahaan

d) Displin dalam bekerja

4. Pemasaran

Kegiatan pemasaran pada PT. Nyata Grafika Media

(62)

a) Daerah pemasaran

Daerah pemasaran pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta

meliputi : Yogyakarta, Purwakarta, Solo, Karanganyar, Sragen,

Klaten, Wonogiri, Sukoharjo dan Magelang.

b) Proses penjualan

1) Koran

Berdasarkan mutasi (order cetak) dari agen.

2) LKS, tabloid dan majalah

Dilakukan dengan sistem order atau pesanan. Biasanya

pelanggan datang sendiri ke perusahaan atau melalui

telepon.

5. Produksi

Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas produksi dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Jenis produksi

1) Hasil produk utama

Produk utama yang dihasilkan adalah Koran Jawa Pos yang

meliputi Radar Solo dan Radar Jogja.

2) Hasil produk sampingan

Produk lain yang dihasilkan yaitu LKS, tabloid, majalah dan

(63)

b. Bahan baku

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah :

a) Kertas

Adalah bahan yang akan di cetak dan merupakan bahan

pokok. Jenis kertas yang digunakan yaitu : kertas Adiprima,

Leces, Aspec, Setia Kawan dan Surya Agung.

b) Tinta

Adalah sebagai bahan pewarna atau untuk menimbulkan

tulisan serta gambar cetakan. Tinta yang digunakan ada

empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning),

Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam).

c) Plate

Adalah alat yang dimasukkan ke dalam mesin yang akan

menimbulkan tulisan atau gambar. Plate ini terbuat dari

aluminium.

c. Bahan pembantu

Bahan pembantu yang digunakan antara lain :

1) Fountain, digunakan untuk campuran air pembersih di

cetakan dan menstabilkan Ph air.

2) Spare gum Finisher atau super dot, untuk melindungi plate

(64)

3) Spare gum 20, digunakan untuk membersihkan blengket

atau rol.

4) Corector dan developer plate, digunakan untuk

membersihkan plate.

5) Lem, digunakan untuk perekat pada bagian punggung dan

samping buku.

6) Rapid fixer, digunakan untuk mencuci plate.

7) Oli, digunakan untuk pelumas mesin.

8) Strapping, merupakan tali yang digunakan untuk mengikat

produk siap di kirim.

9) Double sided tape, digunakan untuk menyambung kertas.

10) Varent atau was, digunakan untuk mencuci rol atau

blengket.

11) Seyton, digunakan sebagai pembersih dan pelicin pada

mesin banding atau mesin potong.

12) Spray mount, digunakan sebagai perekat pada plate.

13) Cutting rubber, sebagai bantalan landasan pisau pada mesin

web satu sisi.

14) Cutting stick, sebagai bantalan landasan pisau pada mesin

web tiga sisi.

(65)

16) Majune, merupakan kain yang digunakan untuk

membersihkan mesin.

d. Mesin

Mesin-mesin yang digunakan untuk menunjang kelancaran

proses produksi adalah :

1) Mesin Fast 300 terdapat 12 unit dan 1 unit Coro Man yang

digunakan untuk mencetak koran, tabloid dan LKS.

2) Mesin Subur Brand I terdapat 4 unit yang digunakan untuk

menjilid LKS.

3) Mesin Subur Brand II terdapat 4 unit yang digunakan untuk

menjilid LKS.

4) Mesin Community I terdapat 4 unit yang digunakan untuk

mencetak LKS.

5) Mesin Community II terdpat 4 unit yang digunakan untuk

mencetak LKS.

6) Mesin Sheed Feat yang digunakan untuk cetak warna,

seperti brosur, cover dan kalender.

7) Mesin Banding digunakan untuk lem finishing pada buku

atau tabloid.

8) Mesin potong satu sisi terdapat 2 line yang digunakan untuk

(66)

9) Mesin potong tiga sisi terdapat 2 line yang digunakan untuk

memotong sisi pada LKS.

10) Mesin Plate Maker terdapat 3 unit mesin ini digunakan untuk

menyinari plate yaitu membuat image atau tulisan dari film

ke plate.

11) Mesin Prossesor plate terdapat dua unit yang digunakan

untuk mencuci plate.

12) Mesin Prossesor film terdapat dua unit yang digunakan

untuk mencuci film.

13) Mesin Plong plate mesin ini digunakan untuk melubangi

plate.

e. Proses produksi

Proses produksi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dijalankan oleh

perusahaan melalui beberapa tahapan, antara lain :

1) Print Film

Print Film adalah print dengan media film. Jenis film ada

yang berwarna dan hitam putih. Film dibuat dalam dua

bagian yaitu positif dan negatif. Film positif adalah film warna

putih tulisan hitam, sedangkan film negatif adalah film hitam

(67)

2) Print File

Print file yaitu print dengan media Lembar Kerja Siswa

(LKS). Beberapa bentuk file yaitu :

a) Post Script (PS) yaitu bentuk file dengan ukuran besar.

b) Proces Data File (PDF) yaitu bentuk file dengan ukuran

lebih kecil.

3) Prosesor film

Setelah print file selesai kemudian di masukkan ke mesin

prosesor film. Prosesor film digunakan untuk mencuci file.

Bahan pencuci terdiri dari :

a) Developer, berupa cairan yang berfungsi untuk

membersihkan bagian yang hitam.

b) Fixer, berupa cairan yang berfungsi untuk membersihkan

bagian yang putih.

c) Air, berfungsi sebagai pembersih.

d) Dryer, berfungsi sebagai pemanas.

4) Montage atau Layout

Yaitu kegiatan menempelkan dan menata halaman Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang menggunakan film pada selembar

(68)

5) Plate

Setelah kegiatan montage selesai kemudian dilanjutkan

dengan pembuatan plate cetak dengan cara penyinaran

(ekspose) film di atas plate pada mesin plate maker.

6) Cetak

Plate kemudian dilipat agar plate bisa dijepit atau bisa

masuk pada silinder mesin cetak untuk diputar pada kertas

rol. Mesin cetak kemudian diisi dengan tinta, yang terdiri dari

empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning),

Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam). Setelah

semuanya siap mesin kemudian dijalankan.

7) Sisip

Setelah proses cetak selesai, kemudian keras disisip dan

dilipat rapi serta disusun menurut halaman.

8) Banding

Setelah kertas disusun, dilanjutan proses pelapisan lem

untuk merekatkan kertas cetakan pada bagian punggung

agar menyatu menjadi sebuah buku. Lem yang digunakan

ada tiga jenis yaitu lem putih, lem panas (hotmelt) dan lem

(69)

9) Potong

Setelah kertas direkatkan untuk mendapatkan buku yang

rapi maka dilakukan proses pemotongan pada bagian tepi

sisi kertas yang tidak rata sesuai dengan ukuran yang

ditentukan. Mesin yang digunakan ada dua jenis, yaitu mesin

potong satu sisi dan mesin potong tiga sisi.

10) Sring

Setelah menjadi buku, kemudian proses selanjutnya adalah

membungkus buku ke dalam plastik. Setiap 12 produk buku

jadi di masukkan ke dalam satu plastik sehingga terlihat rapi

dan teratur.

11) Kemas

Proses selanjutnya yaitu mengemas produk buku yang

sebelumnya sudah melewati tahap sring kedalam kardus

dan menempelkan label. Tujuan dari pengemasan adalah

melindungi buku dari hal-hal yang dapat menyebabkan

kerusakan pada saat buku tersebut dikirim kepada

konsumen.

12) Ekspedisi

Setelah Lembar Kerja Siswa (LKS) dikemas, kemudian

secara otomastis setiap 100 eksemplar Lembar Kerja Siswa

(70)

menghitung dan kemudian diikat. Lembar Kerja Siswa (LKS)

akhirnya siap untuk dikirim ke konsumen.Untuk memberikan

gambaran proses produksi diatas, dapat kita lihat gambar

sebagai berikut ini :

[image:70.612.116.514.191.498.2]

Pra cetak Cetak Finishing

Gambar III.2 Proses produksi

PT. Nyata Grafika Media Surakarta

B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang

wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan terjun langsung ke dunia

kerja.

Print Film

Print File

Prosesor film

Montage atau layout

Cetak Sisip

Banding

Potong

Sring

Kemas

Ekspedisi

(71)

2. Tujuan dari Magang Kerja

a. Agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dan

pengetahuan tentang berbagai aktivitas di dalam dunia kerja.

b. Dapat melatih mahasiswa untuk menemukan penyebab

masalah dan mampu memberikan solusi bagi perusahaan.

c. Untuk melatih mahasiswa untuk bekerja sebelum masuk dalam

dunia kerja yang sebenarnya.

3. Manfaat Magang Kerj

Gambar

TABEL                                                                                            Halaman
GAMBAR                                                                                        Halaman
gambaran umum perusahaan, lokasi perusahaan, struktur
   Gambar I.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh substitusi sebagian agregat halus dengan limbah butiran kaca dan penambahan serbuk

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap variabel terpaan pemberitaan premanisme di.. SKH Kedaulatan Rakyat menunjukkan bahwa ada pengaruh dari

Mengetahui Ketua Program Studi D3 Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Desain Komunikasi

penggunaan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan jurus tae geuk 1. pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMPN

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli atau rekaman yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan jaminan penawaran asli untuk setiap data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) hubungan sosial ekonomi pengamba’ dan nelayan berpola patron-klien, (ii) permodalan yang diberikan oleh pengamba’ nelayan berdampak

Hanya saja, kondisi menyayat hati yang demikian, hingga hari ini masih banyak 

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII materi bangun datar segitiga di MTsN Tunggangri tahun pelajaran 2015/2016. Windows terhadap