• Tidak ada hasil yang ditemukan

PW Hidrologi Perhitungan Debit Sungai saluran terbuka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PW Hidrologi Perhitungan Debit Sungai saluran terbuka"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Perhitungan Debit Sungai

Persamaan Dasar

Q = V. A

Pehitungan Kecepatan pada saluran terbuka:

Rumusa Manning :

Rumus Strickler

Rumus Antoine de Chezy

2

/

1

3

/

2

.

.

R

S

k

V

=

)

det

/

(

.

S

meter

ik

R

C

V

=

2 / 1 3 / 2

.

.

1

S

R

n

V

=

R = radius hidraulik R= A/O

A = Luas Penampang O = keliling basah (meter) C= koefisien kekasaran

dinding saluran

n = koefisien kekasaran di dalam saluran bersih dan lurus

K = koefisien kekasaran

saluran terbuka berbentuk trapesium\

(3)

Rumus-rumus dan besaran

koesisien kekasaran

Bazin:

E. Ganguillet - W.R

Kutter

R

C

γ

+

=

1

87

R

n

S

S

n

C

)

00155

,

0

23

(

1

00155

,

0

1

23

+

+

+

+

(4)
(5)

Menentukan Debit Sungai

Berdasarkan Hujan

Q = 0,278 C. I . A

Dengan

Q = debit sungai m

3

/dt

I = Intensitas hujan (mm/jam)

A = km

2

Waktu Konsentrasi : lama waktu yang diperlukan

untuk mencapai suatu titik di sungai (Titik pantau, P)

oleh air hujan yang jatuh di tempat terjauh dari titik

P itu.

Banjir maksimum terjadi kalau hujan berlangsung

(6)

Pendekatan Empirik Waktu

Konsenrasi (tc)

L = panjang jarak terjauh dari titik

pantau, dihitung menurut jalannya

sungai (feet)

H = selirih ketinggian antara

tempat terjauh(h

1

) tadi dengan titik

pantau (h

o

)

H = h

1

– h

o

(feet)

S = H/L

Kirpich

jam

H

L

tc

jam

S

L

tc

)...

(

7700

)

(

00013

,

0

385 , 0 15 , 1 385 , 0 77 , 0

=

=

Jika L dan H dinyatakan dalam meter, maka tc (menit)

(7)

Angka / Koefisien Pengaliran (C )

hujan

aliran

h

h

(8)
(9)

Metoda Analisis - Model

Besaran intensitas hujan ditentukan berdasarkan sejumlah data

curah hujan dan durasi hujan. Durasi hujan (ti) yang digunakan

untuk menentukan model intensitas hujan adalah :

15 ; 30 ; 60 ; 90 ; 120 ; 180 ; 240 ; dan 360 menit, serta

0,25 ; 0,50 ; 1,00 ; 1,50 ; 2,00 ; 3,00 ; 4,00 ; 5,00 dan 7,00 jam

Besarnya intensitas hujan ditentukan menurut :

dengan :

I

i

= Intensitas hujan pada setiap durasi hujan tertentu

R

i

= Curah hujan (mm) selama durasi hujan tertentu

t

i

= Durasi hujan (menit; jam)

I

R

t

i

i

i

(10)

Periode Ulang Intensitas Hujan

 Besarnya intensitas hujan untuk setiap ti dan periode ulang kejadian hujan (Ti) ditentukan berdasarkan Gringorten (1963) :

atau :

dengan :

d = Nomor urut data setelah data diurut dari yang terbesar hingga terkecil N = Banyaknya data kejadian hujan

T = Periode ulang (tahun)

 Persamaan ini, digunakan karena sifat distribusi hujan jangka pendek bersifat eksponential.

 Nilai T yang digunakan adalah 2 ; 3 ; 5 ; 7 ; 10 ; 15 dan 20 tahun. Nilai ini digunakan dengan asumsi bahwa dalam lingkup cekungan kecil umur kegiatan beberapa tindakan pengelolaan sumberdaya air biasanya diproyeksikan dalam kisaran waktu tersebut.

 Nilai N, ditentukan berdasarkan banyaknya data kejadian hujan untuk setiap durasi hujan (ti).

Dasar penentuan untuk nilai N ini diambil dengan pertimbangan bahwa hasil pemodelan ini merupakan masukan bagi model infiltrasi-kolom tanah untuk menduga besarnya surface runoff pada setiap kejadian hujan.

T

N

d

=

+

0 12

0 44

,

,

d N T

T

(11)

Metoda Model Intensitas Hujan

 Jenis Talbot (1881) :

 Jenis Sherman (1905) :

 Jenis Ishiguro (1953)

 Jenis Mononobe :

 dengan :

 I = Intensitas hujan (mm/jam)

t = Durasi hujan dalam menit (persamaan Talbot, Sherman, Ishiguro); jam (Mononobe). a’, a,b,n,m = Tetapan

R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm); dalam kaitan dengan kajian ini dimodifikasi menjadi curah hujan harian (mm)

I

a

t

b

=

+

'

I

a

t

n

=

I

a

t

b

=

+

I

R

t

m

=

24





24

(12)

Model Empirik (DAS Cimanuk

Hulu (Dede Rohmat)

t

e

e

I

t,p

=

10

.

87

−0,0415.p

+

4

,

319

−0,00223.p

1

t

e

b

e

a

I

t

,

p

=

1

a

2

.

p

+

1

b

2

.

p

1

dengan :

I

t,p

adalah intensitas hujan

(mm/jam);

t adalah durasi hujan (jam); dan

p adalah probabilitas hujan (%).

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0

0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0

Durasi hujan (t; jam)

(It, 0 ,2 5 ; mm/ ja m) Data Empirik Talbot t = 0,25 jam Sherman Ishiguro Hasil Riset 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0

0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0

Durasi hujan (t; jam)

(It, 0 ,2 5 ; mm/ ja m) Data Empirik Talbot Sherman Ishiguro Hasil Riset

T = 2 tahun

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan Predasi Ikan Kepala Timah Aplocheilus panchax Jantan dan Betina Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Jonathan Loody Lukas 1 , Hebert Adrianto 2,3 , Arief Gunawan Darmanto

Direksi secara efektif memenuhi kewajiban fidusia, beroperasi di bawah doktrin hukum yang disebut "bisnis penghakiman aturan". Di bawah hukum negara,

Kasus yang diangkat pada artikel ini yaitu tentang pengobatan penyakit ringan dengan menggunakan obat tradisional, oleh karena itu terdapat rancangan dari mulai data pakar hingga

Pada dasarnya laporan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan sekolah pastinya bisa kita lakukan dengan menggunakan prosedur yang sesuai dengan program anggaran dan

Judul Skripsi : Peran Terapi Bermain pada perkembangan motorik kasar anak tungrahita di SLB River Kids Joyo grand

Korelasi kadar serum basal AMH dengan respons ovarium terhadap stimulasi ovulasi pada program fertilisasi in vitro.. Maheshwari, A, Hamilton M,

Perancangan Rangkaian Potensio Pada perancangan simulasi alat elektrostimulator akupuntur ini menggunakan rangkaian potensio yang memiliki fungsi untuk mengatur besar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari tiga kali pertemuan, menunjukkan bahwa ada perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi