• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tentang Tindak Pidana Korupsi Dalam Penyalahgunaan Wewenang Proyek Pengadaan Barang Dan Jasa Di PTPPN II Medan, Studi Kasus Putusan No. 411/Pid.K/2003/PN-Lubuk Pakam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Tentang Tindak Pidana Korupsi Dalam Penyalahgunaan Wewenang Proyek Pengadaan Barang Dan Jasa Di PTPPN II Medan, Studi Kasus Putusan No. 411/Pid.K/2003/PN-Lubuk Pakam"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ANALISIS TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI

DALAM PENYALAHGUNAAN WEWENANG

PROYEK PENGADAAN BARANG DAN JASA DI PTPN

n

MEDAN

(SfUDI KASUS PUfUSAN No. 41lIPid.KI2003/PN-LUBUK PAKAM)

Arina Rasyiqah

ABSTRAK

Korupsi merupakan perbuatan yang sangat merugikan keuangan negara

dan masyarakat sehingga dapat menghambat jalannya pembangunan nasional,

oleh karena itu segala macam perbuatan yang sifatnya merugikan keuangan

negara perlu dikikis habis di antaranya adalah dengan cam memaksimalkan daya

kerja dan daya paksa dari peraturan perundang-undangan yang ada baik melalui

penegakan hukum pidana maupun melalui penegakan hukum perdata. Korupsi

adalah setiap perbuatan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu

korporasi yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara. Korupsi

dapat terjadi karena adanya penyalahgunaan wewenang, karena jabatan atau

karena kedudukan, tetapi yang pasti harus merugikan keuangan negara atau

perekonomian negara. Pengadaan barang danjasa rawan korupsi karena berurusan

dengan jumlah uang yang besar, sehingga pengadaan barang dan jasa adalah

bidang yang selalu terancam korupsi. Kontrak pengadaan barang dan jasa

umumnya menyangkut jumlah uang yang besar dan meJibatkan orang dalam dan

orang luar pemerintah yang punya nama dan pengaruh besar.

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang

berasal dari kekayan negara yang dipisahkan. PT. Perkebunan Nusantara-II

Tanjung Morawa-Medan (Persero) merupakan salah satu

dari

perusahaan-perusahaan perkebunan negara sebagai Badan Usaha Milik Negara

(BUMN)

dengan bentuk badan hukum Perseroran Terbatas (PT) bergerak dalam bidang

usaha perkebunan produksi karet, kelapa sawit dan cokelat

Salah satu bidang yang diperlukan dalam pengurusan BUMN PTPN-II

adalah bidang pengadaan barang dan jasa. Dimana dalam bidang pengadaan

barang dan jasa ini, direksi terlebih dahulu menerbitkan buku pedoman pengadaan

barang dan jasa yang dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan

Nusantara II No. ILOlKptsIR.OIlI999, tanggal4 Januari 1999, serta mengangkat

pejabat yang bertugas untuk menentukan harga-harga atas barang dan jasa atau

disebut dengan tim Owner's Estimate (OE) / Harga Perhitungan Sendiri (HPS)

yang melibatkan beberapa orang untuk menduduki jabatan dimaksud.

Salah satu diantara pejabat yang duduk di dalam jabatan penentuan harga

barang dan jasa

tersebut

adalah

terdakwa

I

(GH,L) yang

pada

saat

pengangkatannya bertugas/menjabat sebagai kepala bagian teknik yang diangkat

berdasarkan SK. Direksi PTPN-II Tanjung Morawa II No.IOIKPTS/R.881l998

tanggallO Juni 1998. Terdakwa I (GHL) dijadikan tersangka dalam tindak pidana

korupsi dan diadili di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dengan nomor register

perkara No. 411/Pid.KI2003/PN.LP. Dalam petitum putusan Pengadilan Negeri

v

(8)

Lubuk Pakam telah menjatuhkan putusan kepada terdakwa I (GHL) dengan

hukuman penjara selama satu tahun enam bulan dan serta merta menghukum

terdakwa dengan hukuman denda sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluhjuta rupiah).

Dalam salah

satu

pertimbangan hukumnya Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

berpendapat bahwa terdakwa I (GHL) telah terbukti melakukan perbuatan

menyalahgunakan wewenang dan menguntungkan diri sendiri.

Selanjutnya

perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa terjadi dalam pemberlakuan dua

undang-undang yaitu UU.No.3 tabun 1971 dan UU.No.31 tabun 1999 jo to UU.No.20

tabun 2001.

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif.

Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang mengacu kepada norma-norma

hukum

yang

terdapat dalam

peraturan

perundang-undangan dan

putusan

pengadilan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan. Pengolahan

hasil penelitian ini dilakukan dengan menyimpulkan data yang sudah terkumpul

dengan menggunakan metode analisis normatif kualitatif. Normatif dilakukan

karena penelitian ini bertitik tolak dari peraturan-peraturan yang ada dan putusan

pengadilan sebagai norma hukum positif. Sedangkan data yang diperoleh nantinya

merupakan data kualitatif, karena penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan

(Library Research).

Hasil penelitian dalam tesis ini ialah bahwa Perbuatan terdakwa I (GHL)

dapat

dikategorikan

sebagai

perbuatan

penyalahgunaan

wewenang

yang

memenuhi unsur-unsur tindak pidana korupsi. Menyalahgunakan kewenangan

jelas terlihat dalam perbuatan terdakwa I (GHL), adalah sebagai Kepala Bagian

Teknik.

Dengan

melihat Terdakwa I adalah

pegawai negeri di PTPN-II

seharusnya terdakwa berusaha mencapai tujuan Perusahaan yaitu mencari atau

mendapatkan keuntungan yang sebesar-besamya, tetapi sebaliknya terdakwa

malahan merugikan PTPN-II. Di samping itu, terdakwa yang juga merupakan

anggota Tim OE diberi tugas untuk menentukan harga-harga atas barang

dan

jasa,

Tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan temyata terdakwa tidak pemah

melibatkan orang atau pejabat tersebut dalam penentuan harga pengadaan barang

dan jasa, Berdasarkan hal tersebut maka unsur perbuatan penyalahgunaan

wewenang yang merupakan unsur dari tindak pidana korupsi telah terpenuhi.

Penerapan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi yang berlaku di Indonesia

dicerminkan dalam putusan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan

barang dan jasa di PTPN-II Tanjung Morawa NoAII/Pid.KI2003/PN-Lubuk

Pakam atas nama terdakwa I (GHL), telah dilakukan dengan tepat dalam putusan

dengan menerapkan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Putusan

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 411/Pid.K12003/PN-Lubuk Pakam terdapat

kekeliruan yang tidak memerintabkan terdakwa agar segera masuk tabanan

sehingga menyebabkan akibat yang fatal karena putusan dapat batal demi hukum

("van rechtswege nietig"

atau

"null and void'),

karena selama dalam proses di

Pengadilan terdakwa tidak ditaban maka seharusnya hakim memerintahkan

kepada terdakwa untuk segera masuk tabanan sesuai dengan ketentuan Pasal 197

hurufk Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Rekomendasi yang dihasilkan

dari

hasil penulisan tesis ini, antara lain

bahwa masalah dalam pengadaan barang dan jasa biasanya berkisar pada masalah

vi

(9)

penaksiran harga, maka sehaiknya ada peraturan yang mengatur dengan tegas

lembaga penaksir harga sebaiknya berbentuk Undang-Undang tentang Lembaga

atau Penaksiran Harga yang independent

dan panitianya tidak berasal

dari instansi

itu sendiri, tetapi

dari luar yang berbentuk seperti badan pengawasan harga.

Selanjutnya agar diadakan revisi terhadap ketentuan dalam pasal 197 ayat

(l) butir

k KUHAP, karena dengan tidak dicantumkannya ketentuan tersebut maka putusan

dapat batal demi hukum dan dianggap tidak pemah ada

dan ketentuan tersebut

dapat menjadi peluang kepada hakim yang telah menerima suap dengan sengaja

tidak memasukan hal tersebut dalam putusan agar terdakwa dapat bebas.

Kata-kata kunci :

l.

Korupsi

2. Penyalahgunaan wewenang

3. Pengadaan barang danjasa

vii

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu perlu ditentukan rute perjalanan yang akan dilalui penulis dari Slipi Jaya menuju kampus D Universitas Gunadarma dengan waktu yang minimal melalui jalur perempatan Slipi

In this research, the researcher used error analysis as design of this research, based on Corder (1967) in Agustina (2016) that was determining the data, identifying the

Dalam pembuatan home page ini, penulisan juga memanfaatkan beberapa software pembantu untuk mengedit gambar seperti Adobe PhotoShop 6.0, ACDSee 4.0. Dan untuk menjelaskan

To conclude, the researchers’ reason to conduct this research are based on the importance subject-verb agreement in the succes of writing, the result of the previous research

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) serta nilai komposisi campuran limbah beton optimum, untuk mengetahui kinerja campuran aspal

2. Pada kedua jam ibadah tersebut dilaksanakan secara luring dan daring melalui channel YouTube GPIB GIBEON JAKARTA. b) Bagi jemaat yang hadir secara luring wajib mengisi

kekerasan seksual yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau. sebaliknya merupakan

membolehkan keadaan darurat serta hal-hal yang yang diperlukan demi kemaslahan umum, 2) Sterelisasi dalam pandangan Islam adalah diharamkan dikarcnakan merubah bentuk