• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG KEPALA IKAN TERI TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG KEPALA IKAN TERI TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp.)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG KEPALA IKAN TERI TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA

GIFT(Oreochromis sp.)

Oleh Dike Fransiska

Salah satu faktor penting dalam budidaya ikan nila adalah ketersediaan pakan yang memadai. Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan, namun pembudidaya sering mengalami kendala harga pakan yang tinggi karena bahan baku seperti tepung ikan masih diimpor. Untuk mengatasinya dicari alternatif. Salah satunya adalah memanfaatkan tepung kepala ikan teri untuk dijadikan bahan baku dalam pakan buatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi pakan yang baik untuk pertumbuhan ikan nila. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan A (tepung ikan 100%), B (tepung kepala ikan teri 25% dan tepung ikan 75%), C (tepung kepala ikan teri 50% dan tepung ikan 50%), D (tepung kepala ikan teri 75% dan tepung ikan 25%), E (tepung kepala ikan teri 100%). Data yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan, Retensi Protein, Feed Convertion Ratio (FCR), dan Survival Rate (SR). Semua parameter yang diamati menunjukkan bahwa penggunaan tepung kepala ikan teri dalam pakan buatan pada perlakuan E memberikan pengaruh nyata dibandingkan perlakuan A, B, C, dan D dengan hasil penelitian yang didapat pertumbuhan, dan retensi protein tinggi, sedangkan nilai FCR rendah. Hal tersebut menyatakan bahwa tepung kepala ikan teri mampu menggantikan tepung ikan.

(2)

ABSTRACT

THE SUBSTITUTION OF FISH MEAL BY USING ANCOVIES HEAD WASTE TO INCREASE THE GOWTH OF TILAPIA.

By Dike Fransiska

One of the important factors in tilapia cultivation is the availability of sufficient feed. Tilapia (Oreochromis niloticus) is a kind of bream which has the high economy value and is cultivated in large number. The cultivation often has problem in term of the high feed price since the feed material such the fish meal is still imported. To solve this problem, there is an alternative. One alternative is that by utilizing the anchovy head as the feed material in making the feed-made. This research is aimed to obtain a good feed formulation for the tilapia (Oreochromis niloticus) growth. This research used the completed random design for 5 times treatment and three times experiments; A (fish meal 100%), B (anchovy head fish meal 25% and fish meal 75%), C (anchovy head fish meal 50% and fish meal 50%), D (anchovy head fish meal 75% and fish meal 25%) and E (anchovy head fish meal 100%). The data obtained were analyzed by ANOVA and continued with BNT test. The parameters observed were the growth, protein retention, Feed Convertion Ratio (FCR) and Survival Rate (SR). The parameters observed have showed that the use of anchovy head fish meal in the feed-made in the E treatment gave the real influence rather than A, B, C, and D with the result of the research obtained the growth and high retention, but the value of FCR is low. It proves that the anchovy head fish meal is able to substitute the fish meal.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Dike Fransiska dilahirkan pada tanggal 07 April 1992 di Pasar

Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari pasangan Bapak Firdaus dan ibu Asmira Wati.

Penulis menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Darma Wanita Pesisir Tengah Krui pada tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 3 Pesisir Tengah Krui dan lulus pada tahun 2004. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Pesisir Tengah Krui pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Pesisir Tengah Krui dan lulus pada tahun 2010, dan terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) pada tahun 2010.

(8)

Pada akhir Juni 2013 penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Cijeruk, Jawa Barat dengan judul “Pembenihan Ikan Nila Bogor Enhanced Strain Tilapia

(BEST)”. Penulis Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wai Muli Timur Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2014.

Tahun 2014, penulis menyelesaikan tugas akhirnya dengan menulis skripsi yang berjudul “Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Kepala Ikan Teri Terhadap

(9)

PERSEMBAHAN

Sujud syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridho,

dan karunia Nya kepadaku, dengan rasa cinta dan kasih sayang , serta

kerendahan hati, kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

♥ Ayah dan Ibuku tercinta (Firdaus dan Asmira Wati) ♥

Yang telah tulus dan ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan limpahan

cinta dan kasih sayang. Memberikan pengorbanan, motivasi, dan nasehat serta

do’a disetiap sujud . Ayah yang tiada henti menyucurkan tetes keringatnya

untuk keberhasilan putri-putrimu.

Kakak dan Adikku tersayang (Eliya Safitri,S.Pd dan Tika Purnama Sari)

♥ Sahabat danSeseorang yang kelak akan menjadi masa depanku, terimakasih

atas doa dan dukungan yang telah kalian berikan

(10)

MOTO

Disaat kita meraih kesuksesan, tidak perlu tinggi hati.

Disaat kita mengalami kegagalan, tidak perlu rendah diri.

Pastika untuk tetap yakin dan berjuang. Keluarga dan orang terdekat adalah

motivasi utama untuk mencapai keberhasilan…

(Dike Fransiska)

Kunci sukses itu, berusaha, sabar dan berdo’a…

(Eliya Safitri)

Jika Allah sudah menghendaki, apapun itu pasti akan terjadi. Yang tidak

mungkin menjadi mungkin. Jalani dan nikmati saja hidup, karena indah pada

waktunya…

(11)

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Kepala ikan Teri Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.

Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayah dan Ibu tercinta untuk setiap doa, motivasi, kasih sayang, materi, dan tetes keringat yang selalu menjadi semangat dalam setiap langkah kakiku. 2. Kakakku Eliya Safitri, S.Pd dan adikku Tika Purnama Sari untuk setiap doa,

dukungan, keceriaan, kebersamaan, dan kebahagiaan kita yang menjadi motivasi terbesar dalam hidupku.

3. Bapak Mahrus Ali, S.Pi., M.P., selaku dosen Pembimbing Utama yang telah membimbing dengan penuh keuletan dan kesabaran dari awal hingga selesainya skripsi ini serta memberi motivasi yang besar.

4. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., selaku dosen Pembimbing Kedua yang membimbing dengan penuh semangat dan kesabaran sehingga skripsi ini menjadi semakin baik.

(12)

6. Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Budidaya Perairan Universitas Lampung.

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Pertanian, khususnya Program Studi Budidaya Perairan .

8. Laboratorium THP Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Institut Pertanian Bogor

9. Teman-teman seperjuangan semasa penelitian: Afrima, Winda, Selvi, Frisca, Adjil, dan andi terimakasih untuk saran-saran, perhatian, kebersamaan, dan semangat yang teman-teman berikan.

10.Sahabat-sahabat terbaikku: Afrima Nur.D, Sera Hardiyani, Yuli Widayati, Dwinda Pangenta.S, Jelita Noviantina, Nyi Ayu Ika.P, Reinita Orcid. F.E terimakasih untuk semua support, keceriaan, kebahagiaan, dan kesedihan selama kita bersama. Semoga keharmonisan ini masih tetap terjaga hingga kita menemukan masa depan kita masing-masing kelak.

11.Rekan-rekan yang turut membantu saat penelitian : Trisa Andaluri, Reti, Ardiansyah, Dio Sandi.K, Erwin, Dian yuni, Ponco, Ali, dan Febri serta rekan-rekan lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

12.Teman-teman angkatan 2010 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Bandar Lampung, September 2014

Penulis

(13)
(14)

3.4.2. Pelaksanaan... 18

3.4.3. Pengamatan ... 19

3.5. Analisis Data ... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kualitas Pakan ... 21

4.2. Pertumbuhan Berat Mutlak ... 22

4.3. Kelangsungan Hidup ... 25

4.4. Feed Corvention Ratio (FCR) ... 26

4.5. Retensi Protein ... 27

4.6. Kualitas Air ... 29

4.7. Analisis Ekonomi ... 30

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 32

5.2. Saran ... 32

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila ... 10

2. Komposisi Bahan Baku Pakan ………. 16

3. Hasil Uji Proksimat Pakan Uji ………. 21

(16)

i DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Prosedur Pembuatan Tepung Kepala Ikan Teri ... 37

2. Proses Pembuatan Pakan Ikan ... 48

3. Penempatan Akuarium Secara Acak Selama Penelitian ... 39

4. Road Map……… ... 40

5. Prosedur Analisis Proksimat ... 41

6. Data Rata-rata Pertumbuhan Ikan Nila ... 46

7. Tabel Data Pertumbuhan Berat Mutlak... 47

8. Tabel RAL dan Analisis Ragam Pertumbuhan Berat Mutlak ... 48

9. Tabel Data Feed Corvention Ratio ... 50

10. Tabel RAL dan Analisis Ragam Feed Corvention Ratio ... 51

11. Tabel Data Retensi Protein... 53

12. Tabel Analisis Usaha Ikan Nila GIFT ... 56

13. Hasil Analisa Proksimat Tepung ... 61

14. Hasil Analisa Proksimat Pellet ... 62

15. Data Analisis Retensi Protein Awal Ikan Nila ... 63

16. Data Analisis Retensi Protein Akhir Ikan Nila ... 64

17. Hasil Pengujian Amoniak ... 65

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ... 4

2. Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)... 7

3. Pertumbuhan Berat Mutlak Nila GIFT ... 23

4. Grafik Penambahan Berat Mutlak ……… 24

5. Kelangsungan Hidup Ikan Nila GIFT ………...……… 25

6. Rasio Konversi Pakan ... 26

(18)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu rasa dagingnya yang khas dengan kandungan asam omega yang cukup tinggi, sehingga ikan nila sering dijadikan sumber protein yang tinggi dan mudah didapat serta harga jualnya terjangkau oleh masyarakat.

Secara umum ikan nila merupakan komoditas unggulan yang akan ditargetkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkat dari tahun ke tahun. Pada pasar domestik, permintaan ikan nila semakin meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani. Indonesia menargetkan produksi ikan nila tahun 2012 sebanyak 850.000 ton, dimana jumlah tersebut naik dari tahun 2011 yaitu sebanyak 639.300 ton (KKP, 2012), sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi kebutuhan pakan ikan.

(19)

2

pakan alternatif yang harganya lebih murah dan memiliki kandungan protein tinggi yang sesuai dengan kebutuhan ikan, khususnya ikan nila. Salah satu alternatifnya adalah memanfaatkan limbah kepala ikan teri yang jumlahnya cukup melimpah.

Kepala ikan teri merupakan salah satu limbah yang kurang dimanfaatkan, maka perlu dijadkan bahan olahan berupa tepung kepala ikan teri yang merupakan salah satu bahan dalam pembuatan pakan ikan. Dari hasil uji proksimat, tepung kepala ikan teri mengandung protein yang cukup tinggi yaitu 44,43%. Dilihat dari kualitasnya, kepala ikan teri cukup potensial untuk mengganti bahan baku pembuatan tepung ikan menjadi tepung kepala ikan teri , karena kepala ikan teri memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan protein ikan nila.

Potensi ikan teri di Lampung cukup besar terutama di pulau Pasaran

sebagai sentra produksi ikan teri yaitu mencapai 57,6 ton per bulan dan limbah

kepala ikan teri berkisar 10% dari ikan teri segar atau setara dengan 5-6 ton per

bulan, 2 kg ikan teri segar dapat menjadi 1 kg ikan teri kering dan menjadi 2 ons

limbah kepala ikan teri. Limbah kepala ikan teri ini juga memiliki harga yang

lebih murah yaitu Rp. 3.000,-/kg. Kepala ikan teri yang melimpah di wilayah

Lampung diharapkan dapat memenuhi pakan ikan nila yang murah dan dapat

memenuhi kebutuhan protein ikan nila.

1.2 Tujuan

(20)

3

1.3 Manfaaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah memberikan informasi kepada mahasiswa dan pelaku budidaya mengenai penggunaan tepung kepala ikan teri sebagai bahan baku pakan buatan untuk ikan nila GIFT (Oreochromis sp.)

1.4 Kerangka Pikir

Ikan nila sebagai salah satu sumber protein hewani bagi masyarakat, sealain itu merupakan komoditas yang dapat menunjang ekonomi para pembudidaya. Permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan nila adalah tingginya harga pakan ikan. Pakan sangat berperan penting untuk pertumbuhan ikan dan merupakan biaya terbesar dalam proses budidaya yaitu berkisar 60-70% dari total budidaya produksi. Permintaan pakan yang cenderung semakin tinggi sejalan dengan intensifnya kegiatan budidaya, ternyata tidak diikuti dengan meningkatnya penyediaan bahan baku terutama tepung ikan.

Tepung ikan masih di impor dari luar sehingga perlu dicari alternatif penyediaan bahan baku selain tepung ikan. Limbah kepala ikan teri dapat dijadikan sebagai salah satu bahan baku alternatif dalam pakan buatan, karena tepung kepala ikan teri mampu menggantikan protein yang setara dengan tepung ikan. Produksi ikan teri sangat melimpah sehingga limbah dari hasil produksi juga meningkat yaitu kepala ikan teri. Limbah kepala ikan teri belum dimanfaatkan secara maksimal khususnya di daerah Lampung. Sejauh ini, ikan teri dimanfaatkan sebagai bahan makanan olahan dan teri jenis jengki yang limbah kepalanya hanya dijadikan sebagai ternak atau dibuang ke lingkungan.

(21)

4

kepala ikan teri pada pakan buatan ikan nila GIFT merupakan salah satu upaya untuk mengetahui dampak penggunaan tepung kepala ikan teri pada ikan nila GIFT, sehingga tepung kepala ikan teri dapat digunakan sebagai bahan pengganti dari tepung ikan dalam formulasi pakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan nila GIFT. Secara umum kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

(22)

5

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini :

H0 : σi = 0 Substitusi tepung kepala ikan teri tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan pada ikan nila GIFT (Oreochromis sp.) pada selang kepercayaan 95%.

(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Nila GIFT 2.1.1 Klasifikasi Ikan Nila Gift

Ikan nila yang digunakan dalam penelitian ini adalah strain nila GIFT (Geneticaly Improvement of Farmed Tilapia). Klasifikasi ikan nila GIFT menurut Khoiruman dan Amri (2005) adalah sebagai berikut :

Filum : Choradata Sub filum : Vertebrata Kelas : Osteichtyes

Ordo : Percomorphi

Sub ordo : Percoidea Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis Spesies : Oreochromis sp.

2.1.2 Morfologi Ikan Nila

(24)

7

tetapi letaknya lebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah (Yuliati, 2003).

Tubuh nila GIFT lebih pendek dengan perbandingan panjang dan tinggi 2 : 1, sedangkan pada ikan nila lokal 2,5:1. Warna tubuh nila GIFT hitam keputihan dan bagian bawah tutup insangnya berwarna putih, sedangkan nila lokal warna tubuh cenderung hitam (Yuliati, 2003). Gambar Morfologi ikan nila GIFT dapat dilihat pada dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)

2.1.3 Habitat Ikan Nila

Ikan nila memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya sehingga dapat dipelihara di dataran rendah yang berair payau hingga dataran tinggi yang berair tawar. Habitat hidup ikan nila cukup luas, mulai dari sungai, danau, waduk, rawa, sawah, kolam, hingga tambak. Ikan nila dapat tumbuh secara normal pada kisaran suhu 14-38oC. Suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan nila adalah 25-30oC (Khairuman dan Amri, 2005).

(25)

8

ikan ini adalah 7 – 8. Ikan nila masih dapat tumbuh dalam keadaan air asin pada kadar salinitas 0-35 ppt. Oleh karena itu, ikan nila dapat dibudidayakan di perairan tawar, payau, dan perairan laut, terutama untuk tujuan usaha pembesaran (Khairuman dan Amri, 2005).

2.1.4 Asal Usul Ikan Nila GIFT

Ikan Nila GIFT (Geneticaly Improvement of Farmed Tilapia), generasi ke-3 dan ke-6 diintroduksikan ke Indonesia pada tahun 1994 dan 1996 dari Philipina, melalui Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar) Bogor sebagai salah satu anggota INGA (International Network for Genetics in Aquaculture). Nila GIFT merupakan ikan nila unggul yang dihasilkan dari perbaikan mutu genetika ikan nila dari 8 negara (Taiwan, Mesir, Thailand, Ghana, Singapura, Israel, Senegal, Kenya) melalui program pemuliaan yaitu persilangan dan seleksi famili (Mushodiq, 2013).

2.1.5 Keunggulan Ikan Nila GIFT

Adapun keunggulan Ikan nila GIFT adalah sebagai berikut :

1. Ikan nila GIFT mampu menghasilkan telur dan benih yang lebih banyak. Ikan nila GIFT dapat menghasilkan telur antara 1.800-4.500 butir per ekor dengan berat induk antara 300-400 gram, sedangkan ikan nila pada umumnya hanya mampu menghasilkan 900-1600 butir telur per ekor dengan kisaran berat induk 300 gram (Gustiano dan Arifin, 2010).

(26)

9

sebesar dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan ikan nila hitam (Gustiano dan Arifin, 2010).

3. Ikan nila GIFT memilki konversi pakan rendah

Ikan nila GIFT memiliki konversi pakan rendah, yaitu 0,8-1,2 dibandingkan dengan ikan nila biasa yaitu 1,3 (Khairuman dan Amri, 2008).

4. Ikan nila GIFT pertumbuhannya lebih cepat

Ikan nila GIFT dalam kurun waktu 8-10 hari dapat menghasilkan ukuran 2-3 cm, sedangkan ikan nila biasa untuk mencapai ukuran tersebut membutuhkan waktu 14-18 hari (Widiyastuti, dkk, 2008)

1.1Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila GIFT

Ikan membutuhkan energi untuk dapat tumbuh dan berkembang. Energi tersebut berasal dari nutrien yang dikonsumsi oleh ikan. Menurut Lovell (1989), faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrien pada ikan diantaranya adalah jumlah dan jenis asam amino esensial, kandungan protein yang dibutuhkan, kandungan energi pakan dan faktor fisiologis ikan. Campuran yang seimbang dari bahan penyusun pakan serta kecernaan pakan merupakan dasar untuk penyusunan formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan (Cho & Watanabe, 1985).

(27)

10

merupakan sumber energi bagi metabolisme ikan. Sebagai hewan yang hidup di lingkungan perairan dimana sumber karbohidrat lebih sedikit dari pada di darat, ikan teradaptasi untuk menggunakan energi yang berasal dari protein dan lemak. Kebutuhan akan protein dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah ukuran ikan, suhu perairan, kadar pemberian pakan, kandungan energi dalam pakan yang dapat dicerna, dan kualitas protein (Furuichi, 1988). Kebutuhan nutrisi ikan nila GIFT dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila GIFT No Kandungan nutrien Jumlah yang

dibutuhkan 2. Asam amino Santiago & Lovell (1988)

 Arginin 4,2 %

(28)

11

1.2 Teri Olahan

Proses pengolahan adalah proses yang akan menghasilkan banyak produk dengan macam dan variasi. Proses pengolahan sebagai salah satu usaha untuk memanfaatkan ikan agar dapat digunakan sebagai bahan pangan (Syafitri, 2007). Ikan teri adalah ikan yang termasuk dalam kelompok ikan pelagis kecil dan merupakan salah satu sumberdaya perikanan paling melimpah di perairan Indonesia (Syafitri, 2007).

Potensi teri di Lampung cukup besar terutama di pulau Pasaran sebagai sentra produksi ikan teri yaitu mencapai 57,6 ton per bulan dan limbah kepala ikan teri berkisar 10% dari ikan teri segar atau setara dengan 5-6 ton per bulan, 2 kg ikan teri segar dapat menjadi 1 kg ikan teri kering, dan menjadi 2 ons limbah kepala ikan teri. Ikan teri memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga ikan teri dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan yang dapat meningkatkan nilai jualnya. Selain ikan teri dapat digunakan sebagai bahan olahan, limbah kepalanya juga dapat dijadikan bahan baku bagi pembuatan tepung kepala teri yang dapat menggantikan tepung ikan sebagai bahan dalam pembuatan pakan ikan (Resmiati, et al. 2003).

1.3Tepung Kepala Ikan Teri

(29)

12

penggunaan limbah kepala ini belum secara maksimal sehingga perlu di proses terlebih dahulu menjadi pakan buatan (Resmiati, et al. 2003).

Sejauh ini, limbah kepala ikan teri belum dimanfaatkan secara maksimal dengan kandungan gizi kepala ikan teri cukup lengkap, maka perlu dimanfaatkan dengan cara dijadikan produk olahan yang dapat meningkatkan nilai jualnya. Ikan teri yang jumlahnya melimpah pada musim puncak tangkapan ikan, mengakibatkan jumlah limbah bertambah, maka harus dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi yang tepat, murah, dan aman untuk mengolah dan mengawetkan kepala ikan teri agar dapat mempertahankan mutu dan dapat menjamin kontinuitas kepala ikan teri sebagai bahan pakan sepanjang musim. Kadar protein pada tepung kepala ikan teri adalah 44,43%. Dilihat dari kualitas dan kuantitasnya kepala ikan teri sangat potensial untuk dijadikan bahan baku pembuatan tepung ikan.

1.4Pakan Buatan

Pakan buatan adalah makanan bagi ikan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan kebutuhan nutrien ikan. Formulasi suatu pakan ikan harus memenuhi kebutuhana nutrisi ikan yang dibudidayakan dalam hal kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat (Watanabe, 1998). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu formulasi pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ikan sehingga ikan dapat tumbuh dengan baik.

(30)

13

jaringan yang baru. Ikan yang kekurangan sumber protein, mengalami pertumbuhan yang terhambat. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya penurunan bobot ikan karena protein yang terkandung dalam jaringan tubuh ikan dipecah kembali untuk mempertahankan fungsi jaringan tubuh yang lebih penting (NRC, 1993). Kandungan protein yang optimal pada pakan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keseimbangan antara protein dan energi, komposisi asam amino, dan kecernaan protein.

Kebutuhan protein optimum bagi ikan sekitar 25-36%. Penggunaan protein nabati dalam pakan dibatasi karena lebih sulit dicerna dibandingkan dengan protein hewani. Protein nabati terbungkus oleh dinding selulose yang sukar dicerna dan kandungan metioninnya rendah. Kandungan metionin dalam pakan buatan dapat disuplai oleh tepung ikan. Pemberian nutrisi penghasil energi seperti lemak dan karbohidrat dapat mengurangi penggunaan protein sebagai sumber energi sehingga dapat menghemat penggunaan protein pakan (protein sparing effect) (Gusrina, 2008).

Lemak dan minyak merupakan salah satu sumber energi dalam pakan ikan. Lemak memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam protein atau karbohidrat. Kadar lemak dalam pakan sebesar 5% sudah mencukupi untuk kebutuhan ikan nila, apabila kadar lemak dalam pakan ditingkatkan menjadi 12% akan memberi pengaruh berupa perkembangan maksimal pada ikan nila (Webster, 2002).

(31)

14

satu sumber energi dalam makanan ikan untuk menghemat penggunaan protein dan biasanya mengandung serat kasar.

Djajasewaka (1985), menyatakan bahwa ikan mempunyai keterbatasan dalam mencerna serat kasar, sehingga kandungan serat kasar maksimal dalam pakan disarankan hanya 8%. Serat kasar akan berpengaruh terhadap nilai kecernaan protein. Serat kasar yang tinggi menyebabkan porsi ekskresi lebih besar, dan menyebabkan semakin berkurangnya masukan protein yang dapat dicerna (Cho, et al.1985). Setiap jenis ikan memiliki kemampuan yang berbeda dalam mencerna karbohidrat. Karbohidrat pada pakan terdapat dalam bentuk bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan serat kasar (Zoneveeld et al., 1991).

1.5Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran panjang dan berat pada suatu individu atau populasi yang merupakan respon terhadap perubahan makanan yang tersedia. Pertumbuhan ikan dapat terjadi jika jumlah nutrisi pakan yang dicerna dan diserap oleh ikan lebih besar dari jumlah yang diperlukan untuk pemeliharaan tubuhnya. Ikan akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan kecil ukurannya bila pakan yang diberikan kurang memadai (Effendie, 1997).

(32)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 selama 50 hari di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: akuarium 60x40x40 cm sebanyak 15 buah, mesin penepung, mesin pencetak pakan, alat pengering (oven), timbangan digital, penggaris, selang aerasi, batu aerasi, scoopnet, baskom, gelas ukur, sendok nasi, toples, pH paper, termometer, DO meter, blower dan alat tulis.

3.2.2 Bahan Penelitian

Bahan –bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Ikan uji

Ikan uji adalah ikan nila GIFT yang berasal dari Balai Benih Ikan (BBI) Trimurjo sebanyak 200 ekor berukuran 5-7 cm dengan berat rata-rata 2 gram/ekor.

2. Pakan Uji

(33)

16

ikan, premix (vitamin dan mineral), dan tepung terigu. Komposisi bahan-bahan baku yang digunakan sebagai formulasi pakan dapat dilihat di Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Bahan Baku Pakan

Bahan Pakan Perlakuan (gram)

Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perlakuan A = 0% tepung kepala ikan teri + 100% tepung ikan 2. Perlakuan B = 25% tepung kepala ikan teri + 75% tepung ikan 3. Perlakuan C = 50% tepung kepala ikan teri + 50% tepung ikan 4. Perlakuan D = 75% tepung kepala ikan teri + 25% tepung ikan 5. Perlakuan E = 100% tepung kepala ikan teri + 0% tepung ikan

Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ + σi + ∑ij

Keterangan :

(34)

17

Yij = Nilai pengamatan dari pemberian pakan dengan persentase tepung kepala ikan teri yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan nila pada ulangan ke-j.

µ = Nilai tengah pengamatan

σi = Pengaruh pemberian pakan dengan persentase tepung kepala ikan teri yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan nila.

∑ij = Pengaruh galat percobaan pada pemberian pakan dengan persentase tepung kepala ikan teri yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan nila pada ulangan ke-j.

Untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan analisis ragam (Anova) pada selang kepercayaan 95% dan akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada selang kepercayaan 95% (Steel and Torrie, 2001).

3.4Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan

Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan tepung kepala ikan teri, pembuatan pakan, persiapan wadah dan media, serta persiapan ikan uji. Cara pembuatan tepung kepala ikan teri yaitu kepala ikan teri yang diperoleh dari pulau Pasaran dicuci hingga bersih, kemudian dikeringkan dengan pengovenan. Selanjutnya dilakukan penggilingan menjadi tepung kepala ikan teri dan dilanjutkan uji proksimat.

(35)

18

hingga homogen. Proses selanjutnya adalah pencetakan pakan, pengeringan dengan penjemuran selama tiga hari, dan pembentukan pakan sesuai dengan bukaan mulut ikan nila. Proses terakhir yaitu pengujian proksimat untuk mengetahui kandungan nutrisi formulasi pakan untuk setiap perlakuan.

3.4.2 Pelaksanaan

Ikan ditempatkan dalam akuarium berukuran 60x40x40 cm sebanyak 12 ekor per akuarium dengan volume air 72 liter.Ikan uji berukuran 5 – 7 cm dengan berat rata-rata 2 gram. Pemeliharaan dilakukan selama 50 hari. Frekuensi pemberian pakan yaitu tiga kali sehari pada pukul 08.00 pagi, 12.00 siang, dan 17.00 sore dengan feeding rate (FR) 5% dari bobot tubuh. Selama masa pemeliharaan dilakukan pengukuran berat tubuh ikan nila setiap 10 hari sekali.

3.4.3 Pengamatan

Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah pertumbuhan berat mutlak, Feed Convertion Ratio (FCR), retensi protein, dan kualitas air media pemeliharaan.

a. Pertumbuhan Berat Mutlak

Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendie (1997).

(36)

19

��� =Wt − WoF Keterangan : Wm = Pertumbuhan berat mutlak (g)

Wt = Berat rata-rata akhir (g) Wo = Berat rata-rata awal (g)

b. Survival Rate (SR)

Kelangsungan hidup (SR) diperoleh berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991), yaitu :

Keterangan :

SR : Kelangsungan hidup (%) Nt : Jumlah ikan akhir (ekor) No : Jumlah ikan awal (ekor)

c. Feed Convertion Ratio (FCR)

Feed Convertion Ratio (FCR) adalah perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan dengan daging ikan yang dihasilkan. FRC dihitung berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991), yaitu :

Keterangan :

FCR : Feed Convertion Ratio

F : jumlah pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan (kg) Wt : biomassa akhir (kg)

Wo : biomassa awal (kg)

(37)

20

d. Retensi Protein (%)

Nilai retensi protein dihitung berdasarkan persamaan Takeuchi (1988) :

Keterangan: F = Kandungan protein tubuh pada akhir pemeliharaan (g) I = Kandungan protein pada awal pemeliharaan (g) P = Jumlah protein yang dikonsumsi ikan (g)

e. Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah: pH, suhu, oksigen terlarut (DO), amoniak (NH3). Parameter tersebut diukur pada awal, tengah, dan akhir pemeliharaan.

3.5Analisis Data

Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan mengunakan analisis ragam (Anova). Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan 95% (Steel and Torrie, 2001).

(38)

1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pakan uji E (100% TKIT) memberikan pertumbuhan terbaik terhadap benih ikan nila dengan berat mutlak tertinggi yaitu 16,25 gram, retensi protein sebesar 67,8%, FCR 1,01 dan sintasan 100%.

5.2 Saran

Dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai kajian pengaruh substitusi tepung ikan dengan tepung kepala ikan teri dalam pakan buatan pada spesies ikan yang berbeda.

(39)

33 DAFTAR PUSTAKA

Cho, C.Y. C, B. Cowey. and R. Watanabe. 1985. Finfish Nutrition in Asia : Methodological Approaches Research Centre. Ottawa. 154 pp.

Djajasewaka, H.Y. 1985. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. 45 hal. Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

92-132 hlm.

Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan : Teori dan aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Furuichi M. 1988. Fish nutrition. pp. 1-78. In. Watanabe T, editor. Fish Nutrition and Mariculture, JICA textbook, the General Aquaculture Course. Tokyo. Kanagawa International Fisheries Training Center.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. 355 hlm.

Gustiano, R dan Arifin. 2008. Budidaya Ikan Nila. Balai Penelitian Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor

Handari, R. D. 2002. Teknologi dan kontrol kualitas pengolahan pakan di PT Charoen Pokphand Sidoarjo Jawa Timur. Laporan Praktek Kerja Lapangan. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. Handayani, H. 2006. Pemanfaatan Tepung Azolla sebagai Penyusun Pakan Ikan

terhadap Pertumbuhan dan Daya Cerna Ikan Nila Gift (Oreochromis sp.). Jurnal aquaculture, Vol 1, No 2. September, 2006 : 162-170.

Indariyanti, N. 2011. Evaluasi Kecernaan Campuran Bungkil Inti Sawit dan Onggok yang Difermentasi oleh Trichoderma Harzianum Rifai untuk Pakan Nila Oreochromis Sp. Skripsi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Irianto H.E dan Giyatmi S. 2002. Teknologi Pengolahan Hasil Perairan. Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Terbuka. Jakarta

Kordi. 2010. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang

(40)

34 Khoiruman, dan Amri, K. 2005. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia

Pustaka. Jakarta

Khoiruman, dan Amri, K. 2008. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta

Lovell, T. 1989. Nutrition of fish. Van Nostrand reinhold. New York. 260 pp.

Marzuqi. 2013. Kecernaan Nutrien Pakan dengan Kadar Protein dan Lemak Berbeda pada Juvenil Ikan Kerapu Pasir (Epinephelus Corallicola). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 5, No. 2, Hlm.311-323, Desember 2013

Mudjiman, A. 2000. Budidaya Ikan Nila. CV. Yasaguna. Jakarta. 46 hal.

Mushodiq, M. 2013. Pembenihan Ikan Nila Gift. Jurnal aquaculture.April 2013 National Research Council [NRC]. 1993. Nutrient Requirements of Fish

Subcomittee on Fish Nutrition, National Research Council. National Academies Press (USA). 124 pp. http://www.nap.edu/catalog/2115.html. diakses tgl 20 september 2013

Putra1, I., D.Djoko, S., Dinamella, W. 2011. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila Oreochromis niloticus dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1 (2011) : 56-63

Sahwan, M. F. 2003. Pakan Ikan dan Udang, Formulasi, Pembuatan, Analisis Ekonomi. Penebar Swadaya, Jakarta. 96 hlm.

Sedjati S. 2006. Pengaruh Konsentrasi Khitosan Terhadap Mutu Ikan Teri (Stolephorus Heterolobus) Asin Kering Selama Penyimpanan Suhu Kamar. [Tesis]. Semarang (IDN) : Program Pasca Sarjana Manajemen Sumber Daya Pantai, Universitas Diponegoro.

Selpiana. 2013. Kajian Tingkat Kecernaan Pakan Buatan Yang Berbasis Tepung Ikan Rucah pada Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume 2 No 1. Februari 2013 Setiawati. 2003. Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Nila Merah

(Oreochromis Sp.) yang dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal Aquaculture. Vol 2, No 1. 2003:27-30

(41)

35 Steel GD, Torrie JH. 2001. Principles and Procedure of Statistics. A Biometrical

Approach, Mc Graw-Hill Inc. New York.

Syarippudin. 2008. Pendederan dan Teknik Adaptasi Ikan Nila ke Air Payau . Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee-NAD. Departemen Kelautan dan Perikanan.

Syahfitri, M. 2007. Manajemen Produksi Ikan Ekspor di PT. Tridaya Eramina bahari muara baru Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Pertanian dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work – Chemical evaluation of Dietary nutrients. P. 179-233. In: Watanabe, T. (Ed). Fish Nutrition and Mariculture JICA Textbook. The General Aquaculture Course. Kanagawa international Fisheries Training Centre. Japan international Cooperation Agency (JICA). 233 PP.

Resmiati, T. Skalalis, D. Sei, A. 2003. Laporan Penelitian Pengasinan Ikan teri (stolephorus spp.) dan Kelayakan Usahanya di desa Karanghantu Serang. Universitas Padjajaran. Bandung

Watanabe T. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. JICA. The General Aquaculture Course. Dept of Agriculture Bioscience. Tokyo University. Webster, C. D. and C. E. Lim. 2002. Nutrient Requirements and Feeding Of

Finfish for Aquaculture. CABI Publishing, New York.

Widiyastuti, Y. R, subagja, J. dan Gustiano, R. 2008. Reproduksi Ikan Nila

(Oreochromis niloticus) seleksi dan non seleksi dengan pemijahan buatan : karakter induk, telur, embrio, dan benih. Jurnal Ikhtiologi Indonesia 8:17-20

Yolanda, S. 2013. Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung ikan rucah terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Gesit (Oreochromis niloticus). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume 2 No 1. Februari 2013

Yuliati, P. 2003. Pengaruh Padat Penebaran terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Dederan Ikan Nila Gift (Oreochromis sp.) di Kolam. Jurnal Ikhtiologi Indonesia, Vol 3, No 2. Desember 2003

Zonneveld, N. E.A. Huinsman dan J.H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budaya Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hal.

Gambar

Gambar                                                                                                        Halaman
Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila GIFT
Tabel 2. Komposisi Bahan Baku Pakan

Referensi

Dokumen terkait

Metode pendekatan perundang-undangan (statute approach) yaitu dilakukan dengan menelaah peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kasus tersebut yaitu :

Untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan di PDC Giant Villa Melati Mas Serpong dan tindakan yang tidak taat terhadap peraturan perusahaan maka di buat bentuk sikap yang mana

Dosen Program Studi Tata Niaga Hasil evaluasi kinerja 10 (sepuluh) dosen tetap Program studi Pendidikan Tata Niaga terlihat bahwa secara keseluruhan kinerja

Nilai signifikasi untuk mengetahui hubungan berarti atau tidak pada penelitian ini adalah 0.000 kurang dari nilai kemaknaannya yaitu 0.05 maka hal ini menunjukan adanya

digester dapat menghambat produksi biogás. Penggunaan digester dua tahap memisahkan beberapa tahap reaksi. Tahap hidrolisis, asidogenesis , dan asetogenesis terjadi

Kebutuhan dalam memenuhi keinginan (naluri) telah membuat dua subyek tersebut tidak mengindahkan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan, terutama nilai

Kronologi Wawancara Dengan Pemandu Lagu Karaoke Berdasarkan wawancara yang dilakukan selama penelitian dengan subjek yang memiliki cara pandang beragama dan mengamati tingkah

Lembaga bimbingan belajar merupakan tempat belajar tambahan untuk dapat mempermudah siswa untuk lebih mengerti pelajaran yang masih belum dipahami oleh peserta didik,