• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISUALISASI ALIRAN DAYA TIGA FASA TAK SEIMBANG PADA PENYULANG KANGKUNG PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI LAMPUNG BERBASIS GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VISUALISASI ALIRAN DAYA TIGA FASA TAK SEIMBANG PADA PENYULANG KANGKUNG PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI LAMPUNG BERBASIS GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Visualizations Unbalanced Three-Phase Power Flow in Kangkung Feeder PT. PLN (Persero) Distribution of Lampung Based on GIS

(Geographic Information System)

By: Trisno Handoko

It is of importance to provide information from the results of the results of the power flow studies for state assessment of large-scale power systems and analyze the information. This can be achieved by visualizing power flow results graphically. Visualizations are used to evaluate the performance of power systems and analyze load conditions intuitively and quickly.

This paper presents the benefits of visualizations to evaluate the performance of the power systems, especially in three-phase unbalanced by using GIS (Geographic Information System) technology. By integrating into GIS, representation of spatial aspects can be embedded into one-line diagram approach. This is implemented in Python Scripting Language in this worlds.

The goal of this paper is the application of power system modeling softwares that provides GIS-based power flow information in the form of open software packages. One-line diagram approach integrated spatial aspects in these packages are one of the parameters of the success of this paper.

(2)

ABSTRAK

Visualisasi Aliran Daya Tiga Fasa Tak Seimbang Pada Penyulang Kangkung PT. PLN (PERSERO) Distribusi Lampung Berbasis GIS

(Geographic Information System)

Oleh: Trisno Handoko

Dalam upaya menyediakan informasi dari hasil studi aliran daya untuk menilai keadaan sistem tenaga skala besar dan menganalisis sejumlah informasi tersebut, hal ini menjadi prioritas utama. Salah satu upaya penyediaan informasi ini yakni dengan menggunakan visualisasi aliran daya. Visualisasi ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem tenaga serta menganalisis kondisi pembebanan secara intuitif dan cepat.

Pada tugas akhir ini visualisasi ditujukan untuk mengevaluasi kinerja sistem tenaga khususnya pada tiga fasa tak seimbang dengan memanfaatkan teknologi GIS (Geographis Information System). Dengan mengintegrasikan GIS, bentuk representasi spasial dapat dipadukan dengan pendekatan one-line diagram. Hal ini diimplementasikan dalam bentuk program dengan penulisan Bahasa Pemprograman Python.

Hasil dari tugas akhir ini adalah penerapan model perangkat lunak sistem tenaga yang menyediakan informasi aliran daya berbasis GIS dalam bentuk paket perangkat lunak terbuka. Pendekatan one-line diagram yang diintegrasikan aspek spasial pada paket tersebut menjadi parameter keberhasilan tugas akhir ini.

(3)

DISUALISASI ALIRAN DAYA TIGA FASA TAK SEIMBANG

PADA PENYULANG KANGKUNG PT.PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI LAMPUNG BERBASIS GIS (

GEOGRAPHIC

INFORMATION SYSTEM

)

Oleh

TRISNO HANDOKO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIDERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Trisno Handoko, anak sulung dari tiga bersaudara yang

dilahirkan di Bangunrejo, Lampung Tengah pada tanggal 09

Agustus 1991 dari pasangan Bapak Daryanto dan Ibu Siti

Komariyah.

Penulis menyelesaikan pendidikan prasekolah di TK. Darma Wanita Bumi

Dipasena (BD) Makmur Lampung Utara (1996-1997), SDN Bumi Dipasena (BD)

Makmur Tulang Bawang (1997-2003), kemudian berlanjut SMPN 3 Rawajitu

Selatan Tulang Bawang (2003-2006), dan SMAN 2 Menggala Tulang Bawang

(2006-2009).

Pada tahun 2009 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kemampuan

Akademik dan Bakat (PKAB) dan Penerima Beasiswa Outreach (PBO) serta menamatkan program studi Strata Satu pada bulan Juli 2014.

Selama kuliah penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas

Lampung (HIMATRO) sebagai anggota serta aktif pada Forum Silaturrahim dan

Studi Islam Fakultas Teknik Universitas Lampung (FOSSI FT Unila) dan menjadi

(8)

Pengalaman akademik penulis diantaranya melakukan Kerja Praktek di PT.

Pembangkit Jawa Bali (PJB) Muara Karang, Jakarta Utara pada bagian operasi

(9)

Atas ridho Allah SWT

Dengan rasa hormat, cinta dan sayangku

Aku dedikasikan karya sederhana ini untuk Bapak dan Mamak-ku:

Daryanto & Siti Komariyah

Terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa dan segalanya

Dan juga guru-guruku selama ini tak lelah pada muridmu yang bodoh ini

Serta

Almamater Tercinta

(10)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas limpahan nikmat kesehatan, kesempatan, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW sang penutup para Nabi dan Rasul, kepada keluarga,

sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Tugas Akhir dengan judul “Visualisasi Aliran Daya Tiga Fasa Tak Seimbang

Pada Penyulang Kangkung PT. PLN (PERSERO) Distribusi Lampung Berbasis

GIS (Geographic Information System)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. selaku Rektor Universitas

(11)

2. Bapak Prof. Suharno, M.Sc. Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

5. Bapak Dr. Eng. Lukmanul Hakim, S.T., M.Sc., sebagai Pembimbing Utama

yang dengan sabar telah banyak memberikan bantuan, pengetahuan, pelajaran

dan sumbangsih saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Herri Gusmedi, S.T., M.T., sebagai Pembimbing Pendamping, dengan

sabar memberikan ilmu dan pengetahuan baru, nasehat yang sangat berarti

serta bantuan dan doanya.

7. Bapak Ir. Noer Soedjarwanto, M.T., sebagai Penguji Utama yang telah

memberikan saran dan kritiknya dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

8. Bapak Dr. Eng. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc., sebagai Pembimbing

Akademik penulis.

9. Seluruh Dosen Teknik Elektro, terima kasih atas ilmu pengetahuan yang telah

diberikan kepada penulis dan juga kepada jajaran staf administrasi Jurusan

Teknik Elektro yang telah banyak membantu dalam penyelesaian penulisan

skripsi ini.

10. Guru-guruku selama ini baik di masa sekolah dan lingkunganku berada, guru

mengajiku yang telah berpulang sisi-Nya, mudah-mudahan amal perbuatan

beliau diterima disisi-Nya dan juga para tutor atau kakak-kakak yang

(12)

11. Adik-adikku tercinta “Dewi dan Renaldi” sehingga penulis bisa belajar

menjadi kakak yang lebih sabar dan lebih dewasa. Maaf Aa’ jarang pulang.

12. Teman satu perjuangan dalam menyelesaikan tugas akhir ini, M. Wahidi

(beta), tempat sharing ilmu serta canda dikesunyian lab.

13. Sahabat-sahabatku satu angkatan muda Helmi Aziz, Anwar K.N., Nurhadi S.,

mudah-mudahan Allah memberi jalan yang terbaik untuk kalian.

14. Teman-teman seperjuangan lab bawah, Annora, Binsar, Dedi, Hadi, Jimmy,

Jumanto, Luqvi, Mbeu, Rani, Robert, Udin, Unggul, Albet, Widi. Semoga

kalian sukses.

15. Tak lupa rival abadiku M. Jazuli Mustofa, embrace your dreams. Tempat berbagi mimpi serta tukar pikiran. Go sorbonne jul.

16. Teman-teman seangkatanku elektro 2009, teman-teman elektro serta teman–

teman fakultas teknik.

17. Semua pihak yang telah membantu serta mendukung penulis yang tak

tersebutkan diatas.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

kita semua.

Bandar Lampung, 19 Agustus 2014

Penulis

(13)

i

G. Sistematika Penulisan ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Sistem Tenaga Listrik ... 7

B. Studi Aliran Daya ... 8

C. Persamaan Aliran Daya ... 10

D. Sistem Tiga Fasa Tak Seimbang ... 13

E. Pemodelan Perangkat Lunak Sistem Tenaga ... 15

F. Scripting Power System ... 17

G. Teknik Visualisasi Berbasis GIS (Geographic Information System) ... 20

H. Perangkat Lunak Pendukung... 24

(14)

ii

2. PostgreSQL ... 25

III. METODE PENELITIAN ... 26

A. Waktu dan Tempat ... 26

B. Alat dan Bahan ... 27

C. Prosedur Kerja ... 27

1. Studi Literatur... 27

2. Studi Bimbingan ... 27

3. Pengambilan Data ... 28

4. Pengembangan Perangkat Lunak Visualisasi Load Flow Berbasis GIS ... 28

D. Diagram Alir Penelitian ... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Sistem Tiga Fasa Tak Seimbang di Penyulang Kangkung Distribusi ... 34

B. Model Perangkat Lunak Sistem Tenaga ... 36

C. Pengembangan Perangkat Lunak Visualisasi Load Flow Berbasis GIS ... 43

D. Hasil Simulasi ... 51

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA

(15)

iii

✄ ☎ ✆✝AR TABEL

Tabel Halaman

1. Representasi magnitude tegangan dengan penggunaan gambar kotak yang

(16)

✞✟✠TAR LAMPIRAN

(17)

iv

AFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 Bus pada Sistem Tenaga... 11

Gambar 2 Prosedur Pengembangan Software Simulasi ... 16

Gambar 3 Pendekatan studi sistem fisik berdasarkan close software package ... 18

Gambar 4 Pendekatan sistem fisik berdasarkan open software... 19

Gambar 5 Objek aplikasi GIS ... 23

Gambar 6 Antarmuka antara program load flow dan database GIS ... 23

Gambar 7 Salah satu aplikasi Basemap. ... 25

Gambar 8 Model Waterfall ... 29

Gambar 9 Desain sistem perangkat lunak ... 30

Gambar 10 Diagram Alir Penelitian... 33

Gambar 11 Tampilan Toolkit PostgreSQL ... 37

Gambar 12 Desain database pada perangkat lunak sistem tenaga 3 fasa ... 38

Gambar 13 Tampilan Qlandkarte ketika memuat data garmin. ... 39

Gambar 14 Struktur OOP dalam proses inisialisasi data ... 41

Gambar 15 Salah satu contoh GUI dari PyGTK+Matplotlib+Basemap ... 44

Gambar 16 Toolkit untuk berinteraksi di antarmuka map ... 45

Gambar 17 Panning fault pada perangkat lunak ... 46

Gambar 18 Checkbutton untuk fasa abc ... 47

Gambar 19 Informasi yang terkandung pada annotation-box ... 48

Gambar 20 Informasi secara tekstural pada widget toolkits ... 48

Gambar 21 Representasi saluran dalam bentuk garis ... 49

Gambar 22 Representasi tegangan pada elemen grafis ... 50

Gambar 23 Contoh penggunaan kotak dengan variasi level warna ... 51

Gambar 24 Memulai program ... 52

Gambar 25 Pilih start analysis ... 52

Gambar 26 Memiliki jenis analysis yang akan dipakai ... 53

Gambar 27 Tampilan dari visualisasi aliran daya tiga fasa ... 53

Gambar 28 Melakukan zoom pada map ... 54

(18)

v

Gambar 30 Melakukan panning pada map ... 55

Gambar 31 Tes pada check button fasa A ... 55

Gambar 32 Tes pada check button fasa B ... 56

Gambar 33 Tes pada check button fasa C ... 56

(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk meningkatkan kinerja dalam optimalisasi serta keandalan pada sistem tenaga

listrik dibutuhkan beberapa perlakuan. Perlakuan tersebut meliputi perencanaan

sistem tenaga, pengoperasian, exchange of power antara peralatan-peralatan, serta

economic scheduling yang baik. Sebelum kebutuhan-kebutuhan tersebut

dilaksanakan, pertama kali yang perlu dilakukan adalah studi aliran daya. Hasil dari

studi ini akan digunakan untuk studi-studi lainnya seperti transient stability serta

studi kontingensi.

Studi aliran daya menyediakan informasi berupa aliran daya, tegangan sistem serta

informasi lainnya. Informasi tersebut diusung baik itu berupa computer-aided

program, maupun perangkat lunak sistem tenaga lainnya yang ditampilkan dengan

antarmuka grafis maupun non-grafis.

Ketika operator dihadapkan untuk menilai keadaan sistem tenaga skala besar dan

menganalisis sejumlah besar informasi yang didalamnya berisi ribuan bus, maka

(20)

2

sehingga operator dapat menilai keadaan sistem secara intuitif dan cepat. Hal tersebut

berlaku ketika mencoba khususnya melakukan studi aliran daya yang dimana

informasi yang disajikan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem tenaga dan

menganalisis kondisi pembebanan. Sehingga diperlukan penerapan teknik visualisasi

pada sistem tenaga untuk membantu dalam tugas-tugas tersebut.

Sehingga pada penelitian tugas akhir ini peneliti mencoba menyajikan informasi dari

studi aliran daya. Khususnya analisis aliran daya tiga fasa tak seimbang pada sistem

distribusi menggunakan metode Newton Rhapson yang divisualisasikan. Bentuk

visualisasi diadaptasikan dengan teknologi Geographic Information System (GIS).

Geographic Information System (GIS) menggunakan perangkat antarmuka Graphic

User Interface (GUI) berbasis PyGTK serta Matplotlib-Basemap. Dengan adanya

visualisasi ini akan memberikan kemudahan bagi operator sistem tenaga untuk

memantau serta mengevaluasi sistem tenaga. Dimana implementasi selanjutnya

digunakan pada penyajian informasi pembebanan sistem dan perencanaan operasi

dalam bentuk grafis dan bersifat geografis dalam ruang lingkup operasi sistem tenaga

listrik.

B. Tujuan

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Merancang dan membangun perangkat lunak yang dapat menampilkan

(21)

3

seimbang menggunakan antarmuka berbasis PyGTK dan

Matplotlib-Basemap.

2. Untuk mengetahui hasil kalkulasi aliran daya dalam bentuk tegangan, daya,

dan informasi lainnya di sistem tiga fasa tak seimbang pada khususnya di

Penyulang Kangkung PT. PLN Distribusi Lampung.

3. Memvisualisasikan hasil simulasi aliran daya dengan memanfaatkan teknologi

Geographic Information System (GIS) untuk mempermudah pengguna

memahami kondisi sistem.

4. Mengembangkan perangkat lunak untuk studi aliran daya serta

memvisualisasikannya ke dalam bentuk Geographic Information System

(GIS) maupun bentuk lainnya yang lebih efisien.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka peneliti merumuskan permasalahannya

sebagai berikut:

1. Bagaimana membangun sistem visualisasi dari simulasi aliran daya tiga fasa

tak seimbang dengan mengintegrasikan antara data spasial berupa data posisi

dan koordinat dengan data non-spasial/atribut berupa teks atau angka sesuai

dengan karakteristik objeknya.

2. Bagaimana menampilkan data berupa hasil simulasi aliran daya ke dalam

bentuk elemen grafis dua dimensi serta informasi tekstual atau numerik yang

(22)

4

3. Bagaimana menyelaraskan data output hasil simulasi aliran daya ke dalam

inputan data spasial serta data non-spasial yang nantinya digunakan untuk

visualisasi aliran daya.

D. Batasan Masalah

Dalam tugas akhir ini peneliti tidak membahas semua masalah yang ditemukan, tetapi

peneliti akan membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Penelitian ini tidak menganalisa secara mendalam mengenai perhitungan serta

pemprograman pada analisa aliran daya sistem tiga fasa dengan metode

Newton Raphson melainkan output hasil perhitungan dan simulasinya.

2. Simulasi aliran daya yang divisualisasikan sebatas pada sistem distribusi dan

trafo distribusi pada sistem dianggap beban.

3. Penelitian ini sebatas bagaimana cara perancangan perangkat lunak dengan

memvisualisasikan simulasi aliran daya dengan bahasa pemprograman Python

beserta library-nya yang hasilnya dapat berjalan dalam lingkup interpreter

Python dan belum bersifat aplikasi siap pakai (executable).

4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah sekumpulan informasi data

output (hasil simulasi aliran daya) dan input (digunakan untuk visualisasi)

yang berbentuk database adalah PostgreSQL.

5. Sistem operasi yang mendukung visualisasi simulasi aliran daya untuk

(23)

5

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Memberikan referensi informasi terkait dalam perancangan perangkat lunak

khususnya teknik visualisasi pada hasil simulasi aliran daya tiga fasa tak

seimbang.

2. Mempermudah dalam mempelajari studi aliran daya terutama jika ditampilkan

secara visual mengenai informasi terkait tentang aliran daya pada sistem

tenaga.

3. Dapat dikembangkan serta dimodifikasi kembali perangkat lunak baik sisi

teknik visualisasinya serta algoritma aliran dayanya. Hal ini dikarenakan sifat

simulasi aliran daya pada penelitian ini hanya melingkupi sistem distribusi

saja. Sehingga setting koneksi bus, efek kapasitansi, tap changing pada trafo

serta optimasi perancangan masih dalam keterbatasan.

4. Dapat digunakan sebagai sarana edukasi pada studi aliran daya.

F. Hipotesis

Visualisasi dari simulasi aliran daya sistem tiga fasa tak seimbang berbasis GIS di

Penyulang Kangkung PT. PLN Distribusi Lampung ini dapat digunakan untuk

menampilkan informasi aliran daya. Hal ini untuk memudahkan user mengevaluasi

serta mengambil kesimpulan secara kualitatif dari bentuk elemen grafis yang lebih

mudah dan lebih cepat dibandingkan melihat deretan angka pada tabel dalam kondisi

(24)

6

G. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian tugas akhir ini terbagi dalam lima bab dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang dan masalah, tujuan serta manfaat penelitian,

perumusan dan batasan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam penulisan laporan

penelitian tugas akhir ini.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang waktu dan tempat pelaksanaan penelitian tugas akhir, alat dan

bahan yang digunakan untuk penyelesaian penelitian, serta metode termasuk diagram

(25)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Tenaga Listrik

Proses penyaluran tenaga listrik terdiri dari tiga komponen utama yaitu pembangkit,

penghantar (saluran transmisi/distribusi), dan beban. Pada sistem transmisi berfungsi

untuk mentransfer energi listrik dari unit-unit pembangkit di berbagai lokasi ke

sistem distribusi yang pada akhirnya menyuplai beban1. Listrik sistem tiga fasa

merupakan metode umum yang digunakan pada pembangkitan tenaga listrik arus

bolak-balik, transmisi, dan distribusi 2.

Dalam sistem tenaga tiga fasa, tegangan yang dihasilkan adalah sinusoidal dan sama

besarnya, dengan masing-masing fasa 120°. Namun resultan tegangan sistem tenaga

pada ujung distribusi dan titik pemanfaatan menjadi tidak seimbang karena beberapa

alasan. Sifat ketidakseimbangan termasuk ketidaksamaan besaran tegangan pada

sistem fundamental frekuensi (under-voltage dan over-voltage), fundamental deviasi

sudut fasa, dan ketidaksamaan tingkat dari distorsi harmonik antar fasa. Penyebab

1 Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik (Jakarta: Balai Penerbit, 1990), hal.1.

(26)

8

utamanya dari ketidakseimbangan tegangan adalah distribusi tidak merata dari beban

satu fasa yang dapat terus berubah di sistem tiga fasa 3.

Sistem distribusi biasanya dipecah menjadi tiga komponen: gardu distribusi

(substation), distribusi primer, dan distribusi sekunder. Pada tingkat gardu, tegangan

direduksi dan daya didistribusikan ke dalam jumlah yang lebih kecil ke pelanggan.

Akibatnya satu gardu akan menyediakan daya ke banyak pelanggan. Dengan

demikian jumlah jalur transmisi di dalam sistem distribusi lebih banyak dibandingkan

dari sistem transmisi. Selain itu sebagian pelanggan terhubung pada salah satu dari

ketiga fasa di sistem distribusi. Sehingga aliran daya untuk setiap jalur (fasa) berbeda

dan sistem biasanya menjadi ‘tak seimbang’. Karakteristik in i perlu diperhitungkan

dalam studi aliran beban yang berhubungan dengan jaringan distribusi 4.

B. Studi Aliran Daya

Analisis aliran daya merupakan dasar untuk mempelajari sistem tenaga bahkan

bentuk aliran daya merupakan inti dari analisis aliran daya. Studi aliran daya sangat

berharga untuk berbagai alasan. Sebagai contoh analisis aliran daya memainkan peran

kunci dalam perencanaan penambahan atau ekspansi pada transmisi dan fasilitas

pembangkit. Solusi dari aliran daya sering menjadi titik awal untuk banyak jenis

analisa sistem tenaga. Sebagai tambahan, analisa aliran daya dan banyak

3 Terjemahan dari von Jouanne A., Banerjee B.B., “Assessment of Voltage Unbalance”, dalam IEEE Trans. Power Delivery, No. 4, Oktober 2001 (IEEE, 2001), vol. 16, hal. 782-790.

4 Cugnet, Pierre, “Chapter 2: Power Distribution Systems”,

(27)

9

perluasannya merupakan unsur penting dari studi yang dilakukan dalam operasi

sistem tenaga listrik5.

Secara umum tujuan dari analisis aliran daya adalah dimaksudkan untuk

mendapatkan:

1. Besar dan sudut tegangan masing-masing bus sehingga bisa diketahui tingkat

pemenuhan batas-batas operasi yang diperbolehkan.

2. Besar arus dan daya yang dialirkan lewat jaringan interkoneksi, sehingga bisa

diidentifikasi tingkat pembebanannya6.

Kompleksitas untuk memperoleh bentuk solusi dari aliran daya pada sistem tenaga

timbul karena adanya perbedaan jenis data tertentu untuk tiap jenis bus. Meskipun

formulasi persamaan yang cukup untuk mencocokkan jumlah dari variabel keadaan

yang tidak diketahui itu tidak sulit seperti telah kita lihat, solusi bentuk tertutup cukup

tidak praktis.

Solusi digital dari masalah aliran daya mengikuti proses berulang-ulang dengan

menetapkan nilai yang telah diperkirakan untuk bus tegangan yang tidak diketahui

dan dengan menghitung nilai baru untuk setiap bus tegangan dari nilai perkiraan di

bus lainnya serta daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) yang ditentukan. Set nilai

tegangan baru di setiap bus yang diperoleh digunakan untuk menghitung masih di

satu set bus tegangan. Setiap perhitungan satu set baru tegangan disebut iterasi.

5 Grigsby, L.L., The Electronic Power Engineering Handbook: Power Systems 3 Ed (Florida : CRC Press, 2012).

(28)

10

Proses iterasi diulang sampai ada perubahan di tiap bus kurang dari nilai minimum

(mismatch) yang ditentukan 7.

Studi aliran daya, atau umumnya dikenal sebagai aliran beban, merupakan bentuk

bagian terpenting dari analisis sistem tenaga. Dalam menyelesaikan masalah aliran

daya, ada empat kuantitas yang terkait dengan setiap bus yakni magnitude tegangan

|V|, sudut fasa δ , daya aktif P, dan daya reaktif Q. Pada sistem bus umumnya

diklasifikasikan menjadi tiga jenis:

1. Slack Bus

Bus yang dikenal sebagai swing bus merupakan bus yang diambil sebagai

referensi dimana magnitude (|V|) dan sudut fasa (δ) dari tegangan diketahui.

Bus ini memberikan perbedaan antara beban yang dijadwalkan dan daya yang

dihasilkan disebabkan oleh kerugian dalam jaringan

2. Load Bus

Pada bus ini daya aktif dan daya reaktif diketahui. Magnitude dan sudut fasa

dari tegangan bus tidak diketahui. Bus ini juga dikenal P-Q bus.

3. Voltage Controlled Bus

(29)

11

Mempertimbangkan banyaknya bus dari jaringan sistem tenaga yang ditunjukkan

pada gambar dibawah ini,

Gambar 1 Bus pada Sistem Tenaga

dimana impedansi telah dikonversi ke per unit admitansi dalam MVA base, maka

aplikasi dari KCL (Kirchoff Current Law) untuk bus yakni:

= + ( − ) + ( − ) + ⋯ + ( − )

= ( + + + ⋯ + ) − − − ⋯ −

atau

= ∑ . − ∑ , [6]

dimana

= ∑ , dan = = − , maka

= + ∑ ,

= ∑

Daya aktif dan daya reaktif di bus i yakni

+ = ∗

(30)

12

Dengan mensubtitusikan Ii, maka

∗ = + ∑ ,

Dari relasi diatas, formula matematika dari permasalahan aliran daya menghasilkan

persamaan aljabar nonlinier dimana harus diselesaikan menggunakan metode iteratif

[6].

Sejak makalah yang bersifat teknis asli menggambarkan algoritma penyelesaian

aliran daya yang muncul pada pertengahan tahun 1950-an. Kumpulan skema iterasi

yang tak ada habisnya telah dikembangkan dan dilaporkan. Banyak dari kumpulan

skema tersebut adalah variasi dari salah satu atau dua teknik dasar yang digunakan

secara luas oleh industri saat ini: teknik Gauss-Seidel dan Nerwton-Raphson. Teknik

yang lebih disukai dan digunakan oleh sebagian besar perangkat lunak aliran daya

komersial merupakan variasi dari teknik Newton8.

Meskipun metode Gauss-Seidel merupakan metode popular pertama untuk

perhitungan aliran beban, namun metode Newton-Raphson sekarang umum

digunakan. Metode Newton-Raphson memiliki karakteristik konvergensi yang lebih

baik dan untuk banyak sistem lebih cepat daripada metode Gauss-Seidel, yang

dimana memiliki banyak waktu per iterasi tetapi membutuhkan sedikit iterasi.

Sedangkan Gauss-Seidel lebih membutuhkan lebih banyak iterasi. Angka tersebut

akan terus meningkat dengan membesarnya ukuran sistem9.

8 Terjemahan dari “IEEE Recommended Practice for Industrial and Commercial Power Systems Analysis”, dalam The Brown Book. IEEE Std 399, (IEEE, 1997), hal. 141-142.

(31)

13

Pada metode Newton-Raphson untuk penyusunan matriks Jacobi menggunakan

turunan parsial. Berikut penyelesaian aliran daya kompleks pada sistem AC:

∆ = ∆∆ = ∆| |∆

dimana J merupakan matrik Jacobi.

D. Sistem Tiga Fasa Tak Seimbang

Untuk jenis gangguan yang tidak setimbang, maka sistem tiga fasa yang tidak

setimbang dapat direpresentasikan dengan menggunakan komponen simetrisnya.

Komponen simetris memungkinkan besaran-besaran fasa yang tidak setimbang

seperti arus dan tegangan digantikan oleh tiga komponen simetris setimbang yang

terpisah.

Berdasarkan teori C.L. Fortescue, fasor tiga fasa tak seimbang dari sistem tiga fasa

dapat diselesaikan ke dalam fasor sistem tiga fasa seimbang sebagai berikut:

1. Komponen urutan positif terdiri dari komponen tiga fasa seimbang dengan

urutan fasa abc.

2. Komponen urutan negatif terdiri dari komponen tiga fasa seimbang dengan

urutan fasa acb.

3. Komponen urutan nol terdiri dari komponen tiga fasa tunggal, semua sama

besarnya tetapi dengan sudut fasa yang sama.

Di dalam jaringan tiga fasa tak seimbang, tegangan yang tidak seimbang akan

dianggap sebagai tegangan yang seimbang. Dengan komponen simetris ini maka

(32)

14

Persamaan diatas dapat dibentuk ke dalam matriks menjadi:

= 1 11 1

1

dimana komponen simetris yakni besaran-besaran hasil dari perhitungan matematis,

dalam dunia praktek komponen tersebut tidak terukur sehingga:

= 13 1 11 1

1 Jika dinotasikan dalam bentuk matriks maka:

= [ ]

= [ ]

Daya pada sistem tiga fasa adalah jumlah daya setiap fasa maka:

= ∗+ ∗+ ∗

= [ ] [ ]∗

(33)

15

= [ ]

∗ ∗ ∗

E. Pemodelan Perangkat Lunak Sistem Tenaga

Arsitektur yang memungkinkan untuk paket perangkat lunak analisis sistem tenaga

menurut F. Milano sebagai berikut:

1. Parsing input data

Dimana input data dapat didefinisikan sebagai teks biasa atau melalui

perangkat grafis. Dengan nada yang sama, tidak ada alasan dalam mengadopsi

format data asalkan cocok untuk input data yang disediakan.

2. Initialization of power flow device

Setelah input data diberikan, inisialisasi perangkat aliran data terdiri dalam

pembuatan instance (variabel) dari seluruh perangkat yang digunakan dalam

analisis aliran daya dan mengisi instance tersebut dengan data yang diberikan

oleh parser. Dalam analisis aliran daya kita harus mendefinisikan setidaknya

berupa bus, jalur transmisi, generator statis, dan beban.

3. Power flow analysis

Analisa aliran daya merupakan pemecahan masalah umum yang mencari

nilai-nilai kosong dari persamaan nonlinier tetapi tidak mengandung informasi

mengenai jaringan atau perangkat yang ada pada jaringan.

(34)

16

Setelah menyelesaikan analisis aliran daya, adapun kebiasaan umum

setelahnya untuk menginisialisasikan perangkat-perangkat dinamis seperti

mesin sinkron, tegangan primer, regulator tegangan, dan lain-lain. Inisialisasi

terdiri dalam pembuatan instance dari seluruh perangkat yang dibutuhkan,

menetapkan data ke instance dan melakukan komputasi keadaan nilai awal

dan variable aljabar.

5. Statis or dynamic analyses

Setelah diberikan nilai/titik kesetimbangan (equilibrium point), beberapa

analisis tingkat lanjut perlu dilakukan contohnya continuation power flow dan

optimal power flow.

6. Output storage and display

Langkah terakhir adalah untuk menampilkan hasil dalam format yang mudah

digunakan. Laporan berupa file, tabel, plot dan teknik visualisasi lainnya

dapat membantu memahami dan menginterpretasikan hasil. Sedangkan untuk

input data ataupun jika ada editor line diagram pilihannya tidak terbatas hanya

satu tool atau output format saja 10.

Gambar 2 Prosedur Pengembangan Software Simulasi

(35)

17

Gambar 2 menunjukkan langkah-langkah yang terlibat dalam pengembangan analisis

steady-state (seperti power flow). Proses pembangunan dimulai dengan memodelkan

dunia nyata yang merupakan sistem fisiknya. Prilaku dari sistem fisik secara

matematis dimodelkan berupa persamaan aljabar atau differensial, maupun linier atau

nonlinier. Persamaan matematis dan data ini disesuaikan dengan komponen fisik

yang diterjemahkan ke dalam model perangkat lunak, yang menggambarkan

spesifikasi data dimana semua operasi dilakukan. Pemodelan perangkat lunak

memainkan peran penting dalam mempresentasikan model matematis dari sistem ke

dalam memori komputer. Model perangkat lunak yang dikembangkan kemudian

diimplementasikan ke dalam bahasa pemprograman untuk mendapatkan modul

simulasi penuh 11.

F. Scripting Power System

Pada proses ini sebenarnya cukup langka dalam prakteknya, setidaknya apakah sesuai

dengan standar analisis dari permasalahan aliran daya atau integrasi domain

waktunya. Baik mahasiswa, yang menyedihkan lagi beberapa peneliti sering

menggunakan paket perangkat lunak tertutup (closed software package) seperti

ETAP, EDSA, IPSA Power, PowerWorld. dan lain-lain untuk memecahkan masalah

yang ditugaskan.

(36)

18

Gambar 3 Pendekatan studi sistem fisik berdasarkan close software package

Gambar 3 memperlihatkan bahwa istilah closed software package mengacu pada

kurangnya kebebasan untuk memodifikasi source code dari perangkat lunak tertentu.

Dalam hal ini produk komersial umumnya tertutup. Namun juga ada proyek

(umumnya FOSS/Free and Open Source Software) yang bebas didistribusikan tetapi

tertutup (secara efek praktisnya) jika source code tidak disediakan atau jika

disediakan terlalu rumit untuk dikuasai dalam waktu tertentu.

Jelasnya, keuntungan utama dari menggunakan paket perangkat lunak tertutup untuk

mempersingkat waktu. Di sisi lain, kelemahan perangkat lunak tertutup jelas pada

bidang edukasi.

Bagi sarana edukasi paket perangkat lunak tertutup memiliki kelemahan antara lain:

1. Pengguna sering mengabaikan langkah-langkah perhitungan matematis.

2. Menerima hasil yang didapat oleh perangkat lunak tertutup tanpa ingin

(37)

19

Gambar 4 Pendekatan sistem fisik berdasarkan open software

Pada gambar 4 merupakan pendekatan yang diusulkan untuk mempelajari sistem fisik

berdasarkan perangkat lunak terbuka yang dimana paket perangkat lunak open dapat

berdiri sendiri untuk aplikasi individual atau tersedia dalam proyek open source yang

dapat dengan mudah dikuasai dan dimodifikasi oleh pengguna. Tentu saja,

menerapkan paket perangkat lunak secara keseluruhan dapat mengakibatkan suatu

tugas yang sangat besar rata-rata pada mahasiswa. Tapi menurut pendekatan ini,

bahwa tidak perlu pengguna menerapkan keseluruhan arsitektur, hanya pengaturan

terbatas pada modifikasi, ekstensi, add-ons atau plug-in. Jika ekstensi sudah layak, ini

dapat digunakan oleh orang lain dan proyek dapat dikembangkan.

Penulisan atau scripting kode yang cocok dalam komputasi dan memenuhi syarat

(38)

20

1. Memiliki fungsi dasar matematika (seperti eksponensial, logaritma,

trigonometri).

2. Mendukung bilangan kompleks

3. Mendukung multi-dimensional arrays (operasi elemen dengan elemen dan

slicing)

4. Mendukung aljabar linier

5. Sparse matrices (teknik manipulasi fraction dari elemen nol dalam matrik)

6. Mendukung analisis eigenvalue (dibidang aljabar vektor) dari matrik

non-simetri.

Salah satu pemprograman yang memenuhi syarat tersebut adalah salah satunya

bahasa pemprograman Python.

Python merupakan bahasa pemprograman interpretatif multiguna12, dengan filosofi

perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim sebagai

bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang

sangat jelas13, dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta

komprehensif.

G. Teknik Visualisasi Berbasis GIS (Geographic Information System)

Karena penyajian one-line diagram memiliki kemungkinan penting dalam analisis

jaringan sistem tenaga, maka dipilih untuk mengkonsentrasikan analisis tersebut

sejalan dengan prinsip umum yang bisa dilakukan pada tipe-tipe diagram listrik

12 “What is Python Good for?”. http://docs.python.org/2/faq/general.html#what-is-python-good-for (8 Februari 2014).

(39)

21

lainnya. Komponen dari jenis antarmuka program sistem tenaga dapat dipisah

menjadi tiga kategori:

1. Komponen kegunaan secara umum

Komponen dimana elemen umum yang ada pada beberapa antarmuka grafis

seperti pushbutton, pulldown menu, serta popup menu. Mereka disediakan

dengan toolkit dan memegang peranan penting dalam pelaksanaan protokol

dialog umum.

2. Grafik 2D atau 3D

Digunakan untuk memplot variable dan seringkali mengizinkan untuk

berinteraktif.

3. Komponen sistem tenaga tertentu

Mempresentasikan komponen secara simbolik yang relevan dan proses dari

sistem tenaga.

Representasi dari komponen sistem tenaga tertentu dapat dipisahkan sebagai berikut:

1. Connectivity

Menunjukkan bagaimana komponen sistem dihubungkan (berupa garis dll.).

2. State

Menunjukkan keadaan dari beberapa komponen. Keadaan ini biasanya

diindikasikan dengan simbol atau warna.

3. Magnitude

Menunjukkan besaran dari variable yang relevan. Banyak kasus pada besaran

diindikasikan dalam bentuk kotak berisi nilai atau dengan grafik.

(40)

22

Di situasi manapun, dan khususnya dalam aplikasi on-line, trend dari

beberapa variabel sistem bisa menjadi penting daripada nilai mutlaknya.

Bagaimanapun, representasi dari trend tidak tertuju pada semua aplikasi

antarmuka14.

Manfaat dari pendekatan/penyajian one-line diagram adalah ketika menggunakan

representasi statis, seperti halnya gambar pada kertas, pembaca dapat dengan cepat

memahami aliran daya yang melalui sebagian besar dari sistem.

Geographic information System (GIS) merupakan alat berbasis komputer untuk

pemetaan dan menganalisis hal yang ada dan peristiwa yang terjadi di bumi.

Teknologi GIS mengintegrasikan operasi database umum seperti query dan analisis

statistik dengan visualisasi unik dan manfaat analisis geografis yang ditawarkan oleh

map. Kemampuan ini membedakan GIS dari sistem informasi lainnya dan

membuatnya berharga untuk berbagai perusahaan umum dan pribadi untuk

menjelaskan peristiwa-peristiwa, memprediksi hasil, dan strategi perencanaan15.

Secara teoritis, objek yang ada dalam GIS dapat dibagi menjadi 2 jenis informasi.

Jenis pertama yang terkait dengan lokasi mereka di bumi lebih dikenal dengan istilah

data spasial. Jenis kedua yang mengidentifikasi properti non-spasial dari objek dan

disebut sebagai data atribut. Data atribut dapat diukur dalam skala nominal, ordinal,

14 Terjemahan dari de Azevedo,G.P., et al, “Enhancing the Human-Computer Interface of Power System Applications” dalam IEEE Trans. Power Systems, No. 2, Vol. 11, Mei 1996 (IEEE, 1996), hal. 646-652.

(41)

23

interval, dan rasio. Atribut inilah yang biasanya digunakan oleh ilmuwan non-spasial

untuk menggambarkan klasifikasi objek sesuai nilai atribut yang dimiliki.

Gambar 5 Objek aplikasi GIS

Gambar 5 diatas merupakan objek dari aplikasi GIS dimana aplikasi komputing dan

representasi komputer berinteraksi satu sama lain mengubah dari fenomena geografis

atau dunia nyata ke bentuk visualisasi atau dunia simulasi. Dalam rangka untuk

membawa dunia nyata ke dalam bentuk GIS, kita harus menggunakan model

sederhana dari dunia nyata16.

Gambar 6 Antarmuka antara program load flow dan database GIS

Dari gambar diatas data grafik serta data non-grafik diambil dari database GIS yang

sangat efisien dengan antarmuka MMI (Man-Machine Interface). Model jaringan

dapat diambil dari database GIS dari data tracing. Penggunaan bahasa program

(42)

24

dalam hal ini adalah script file digunakan untuk melacak data dari atribut GIS untuk

membangun input data load flow. Hasil load flow dari sistem diselesaikan dengan

program load flow, kemudian disimpan kembali ke database GIS.

H. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang digunakan pada proses pengerjaan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Python Programming Language

Python merupakan bahasa pemprograman interpretatif multiguna. dengan

filosofi perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python

diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan

sintaksis kode yang sangat jelas, dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka

standar yang besar serta komprehensif17.

Pada penelitian ini, berikut library dari Python dalam mengimplementasikan

teknik visualisasi antara lain:

1. PyGTK

Merupakan salah satu library Python khususnya dalam pembuatan GUI

(Graphic User Interface). Aplikasi dari PyGTK bersifat multiplatform

dapat dijalankan di Linux, Windows, MacOS X dan platform lainnya.

2. Matplotlib Basemap Toolkit

17 Wikipedia Indonesia. “Python (bahasa pemrograman)”.

(43)

25

Merupakan salah satu library Python khususnya dalam memplot dua

dimensi pada map. Berikut contoh penggunaan aplikasi Basemap saat

penangkapan gambar map titik kebakaran hutan di Brazil.

Gambar 7 Salah satu aplikasi Basemap18.

2. PostgreSQL

Merupakan implementasi database relasional yang sangat baik, memiliki fitur

lengkap, open source, dan bebas digunakan. PostgreSQL dapat digunakan dari

hampir semua bahasa pemprograman meliputi C, C++, Perl, Python, Java, Tcl,

dan PHP. PostgreSQL juga telah memenangkan beberapa penghargaan,

termasuk Choice Award Linux Journal Editor untuk Database Terbaik tiga kali

(untuk tahun 2000, 2003, dan 2004) dan Linux New Media Award 2004 untuk

Best Database System.

(44)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Pengerjaan dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Januari - Mei 2013,

bertempat di Lab. Sistem Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lampung. Berikut tabel jadwal serta kegiatan penelitian:

Tabel 1. Jadwal dan kegiatan penelitian

(45)

27

B. Alat dan Bahan

Adapun peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Satu unit laptop dengan spesifikasi Intel Pentium 1.89 GHz beserta sistem

operasi Linux Ubuntu 12.10 (Quantal Quetzal).

2. Perangkat lunak Python 2.7.3 atau versi yang lebih tinggi, library Python

PyGTK 2.0 serta Matplotlib-Basemap 1.0.5

3. Perangkat lunak PostgeSQL 9.1 atau versi yang lebih tinggi.

C. Prosedur Kerja

Dalam penyelesaian penelitian tugas akhir ini ada beberapa langkah kegiatan yang

dilakukan sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Studi literatur dimaksudkan untuk mempelajari berbagai sumber referensi atau

teori (buku dan internet) yang berkaitan dengan penelitian tugas akhir, yaitu

berupa penerapan teknik visualisasi pada simulasi aliran daya tiga phasa tak

seimbang metode Newton Raphson berbasis GIS (Geographic Information

System) dalam bentuk perangkat lunak berbasis GUI (Graphic User Interface)

dengan menggunakan Python Programming Language.

(46)

28

Berbentuk tanya jawab dengan dosen pembimbing mengenai masalah-masalah

yang timbul selama pengerjaan serta penulisan penelitian tugas akhir

berlangsung.

bujur timur) dari feeder/penyulang primer (substation/gardu induk),

serta titik-titik pembebanan jaringan tegangan menengah (JTM).

b. Data Non-Spasial/Atribut

Data non-spasial/atribut meliputi hasil data dari simulasi analisis aliran

daya tiga fasa tak seimbang menggunakan metode Newton-Raphson

bentuk rectangular yakni tegangan (magnitude serta sudut), daya aktif,

serta daya reaktif masing-masing fasa (RST) [13].

4. Pengembangan Perangkat Lunak Visualisasi Load Flow Berbasis GIS

Dalam pengembangan perangkat lunak untuk penerapan visualisasi analisis

aliran daya, mempunyai langkah-langkah yang terstruktur supaya sistem yang

dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu metode dalam

pengembangan perangkat lunak yakni model waterfall yang intinya pengerjaan

(47)

29

Gambar 8 Model Waterfall

Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak

yang sistematis dan berurutan yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem

pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Setiap tahap

pada model waterfall mendefinisikan suatu kegiatan yang harus dikerjakan dan

merupakan bagian dari pengembangan sistem. Tahap-tahapan model waterfall

sebagai berikut:

a. Analisa kebutuhan

Tujuannya adalah untuk mengumpulkan persyaratan apa saja yang

dibutuhkan untuk membangun sistem ini. Termasuk studi literatur serta

pengambilan data yang disebutkan diawal prosedur kerja. Selain itu

pencarian referensi yang membahas tentang bagaimana menampilkan

objek data atribut/non-spasial pada map dua dimensi menggunakan

(48)

30

output data dari hasil analisis aliran daya ke data atribut/non-spasial

menggunakan PostgreSQL.

b. Desain Sistem

Dimana merupakan langkah-langkah dalam perancangan sebuah sistem

yang mengimplementasikan syarat-syarat kebutuhan ke sebuah desain

perangkat lunak yang diinginkan. Perhatikan gambar dibawah ini yang

menjelaskan sistem dalam pengembangan perangkat lunak penelitian

tugas akhir ini.

Gambar 9 Desain sistem perangkat lunak

Sehingga dapat disimpulkan desain yang diperlukan terdiri atas desain

database, dan desain antarmuka.

 Desain database

Desain database yang digunakan pada penelitian ini digunakan

sebagai data input (berupa data spasial dan non spasial) yang akan

dipakai saat memvisualisasikan aliran daya. Skema database dapat

berupa komponen sistem tenaga beserta informasi didalamnya.

(49)

31

Antarmuka merupakan sebuah media yang menghubungkan antara

pengguna dengan sistem informasi yang akan dibangun. Sistem yang

akan dibangun diharapkan dapat menyediakan antarrnuka yang mudah

dipahami oleh pengguna sehingga pengguna dapat langsung

memahami fasilitas antarmuka yang diberikan. Untuk penggunaan

fasilitas antarmuka berdasarkan kebutuhan pada visualisasi yang

berbasis GIS seperti zoom, pan, dan lain-lain. Untuk implementasi

antarmuka yang berbasis GIS pada penelitian tugas akhir ini

menggunakan library Python yakni Matplotlib-Basemap.

c. Penulisan Kode Program

Setelah dilakukan tahapan pembangunan sistem, yaitu pengkodean.

Pengkodean merupakan prose menerjemahan desain ke dalam suatu bahas

yang bisa dimengerti komputer. Penulisan kode pada penelitian ini

menggunakan bahasa pemprograman Python.

d. Pengujian Program

Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian eksternal

fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan

bahwa input data (data spasial dan data non-spasial) akan memberikan

hasil yang aktual sesuai dengan apa yang dibutuhkan serta apakah

fitur-fitur yang ada pada perangkat lunak bisa digunakan atau tidak. Metode

pengujian program biasanya menggunakan metode black box testing.

(50)

32

terfokus pada spesifikasi fungsional program. Metode ini cenderung

menemukan hal-hal berikut:

 Fungsi yang tidak benar atau tidak ada

 Kesalahan antarmuka

 Kesalahan pada struktur data

 Kesalahan performance

 Kesalahan inisialisasi dan terminasi

e. Penerapan dan Pemeliharaan Program

Perangkat lunak yang sudah dibuat dan digunakan oleh penggunanya

biasanya mendapat feedback yang dimana untuk memperbaiki kelemahan

atau kekurangan perangkat lunak baik dari segi fitur dan fungsional yang

disediakan maupun kurangnya penyesuaian peripheral (sistem operasi)

maka daripada itu perlu ada pengembang baik itu analisa aliran daya tahap

(51)

33

D. Diagram Alir Penelitian

(52)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil visualisasi aliran daya tiga fasa tak seimbang pada studi kasus penyulang

kangkung PLN Distribusi Lampung maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu

sebagai berikut:

1. Pada hasil visualisasi aliran daya tiga fasa tak seimbang, voltage drop terbesar

pada sistem yakni dari bus 3 dengan besar tegangannya untuk a, b, c = 0.951 pu,

0.952 pu, 0,945 pu ke bus 4 yang tegangannya untuk a, b, c = 0,672 pu, 0,703 pu,

0,659 pu. Pada elemen grafik magnitude tegangan hasil visualisasi juga tampak

perbedaan di level warna magnitude tegangannya.

2. Saat melakukan visualisasi aliran daya dengan studi kasus penyulang kangkung

dimana terdapat 191 bus, jangka waktu mem-plot elemen grafik serta

kelengkapan GIS jauh lebih lama dibandingkan saat melakukan uji coba sistem 3

bus maupun 30 bus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu mem-plot

visualisasi dari simulasi aliran daya sebanding dengan jumlah bus sistem yang

(53)

59

3. Informasi magnitude tegangan yang ditampilkan dalam bentuk kotak dengan

variasi level warna masih belum dapat dikatakan presisi dan masih kesulitan

untuk dibaca secara sekilas. Hal ini karena penulisan keadaan/state dari

magnitude tegangan hanya dapat direpresentasikan dalam lima level warna

(diskrit).

4. Penggunaan panah yang menunjukkan arah aliran daya masih kurang maksimal,

karena tidak menunjukkan informasi numerik ataupun teks mengenai powerline

serta losses line pada sistem (penggunaan panah dimaksudkan untuk

mempresentasikan salah satu dari dua point sebelumnya). Sehingga hanya

sebatas indikator penunjuk arah aliran.

5. Penggunaan Matplolib-Basemap untuk melakukan pemetaan pada perangkat

lunak yang dirancang kurang responsif dan cepat. Hal ini terlihat ketika

melakukan percobaan mem-plot map dengan resolusi tertinggi. Penyebab kurang

responsif ini dikarenakan dasar pem-plot-an map dua dimensi ini menggunakan

fungsi titik dan garis.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh maka disarankan:

1. Pada penelitian selanjutnya, perangkat lunak sebaiknya dimodifikasi kembali

untuk menghasilkan output yang lebih baik, penggunaan toolkit serta penampilan

(54)

60

kinerja perangkat lunak sistem tenaga yang dimana mensyaratkan mampu

bekerja cepat agar evalusi sistem tenaga semakin lebih efektif.

2. Pemetaan menggunakan Matplotlib-Basemap, masih tergolong kurang cepat

dalam melakukan proses mapping dengan resolusi tinggi dimana hal ini menjadi

point penting ketika melakukan mapping pada area yang berskala kecil. Maka

daripada itu perlu penggantian plugin pemetaan yang mungkin lebih baik,

contohnya melakukan sinkronisasi pada google maps ataupun menggunakan

library pemetaan lainnya.

3. Pembentukan elemen grafis diawal masih terbatas, dan untuk penelitian

selanjutnya dapat dibuat lebih interaktif, dan memaksimalkan penggunaan

interaksi mouse terhadap interface serta toolkits yang disediakan.

4. Perlu dilakukan optimasi algoritma yang lebih baik pada saat melakukan

simulasi aliran daya dan pada proses visualisasinya. Dengan menekankan

optimasi algoritma tersebut, dapat diharapkan perangkat lunak bekerja lebih

responsif dan cepat.

5. Penggunaan database pada parsing input data menurut penulis jauh lebih sulit

konfigurasinya ketika saat menjalankan perangkat lunak di sistem operasi lain

ataupun komputer lain. Sehingga perlu disepakati penggunaan format/metode

parsing input data yang lebih efektif dan baik.

6. Karena perangkat lunak yang dibuat masih bersifat interpreter programme dan

hanya dapat berjalan pada enviroment Python, sehingga perlu di-compile

menjadi perangkat lunak yang dapat di-executable dan dapat dijalankan pada

(55)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Bernhardsen, T. 2002. Geographic Information Systems: An Introduction, 3rd

Edition. John Wiley & Sons Ltd. Canada.

[2] Cholid, S. 2009. Sistem Informasi Geografis: Suatu Pengantar. Staff Akademik Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI. Bogor.

[3] Cugnet, Pierre. 1997. Chapter 2: Power Distribution Systems. http://scholar.lib.vt.edu/theses/available/etd-61697-14555/unrestricted/Ch2.pdf. (5 Februari 2014)

[4] De Azevedo, G.P., De Souza, C.S. , Feijo, B. May 1996. Enhancing the

Human-Computer Interface of Power System Applications. IEEE Trans. Power

Systems no. 2 Vol. 11, pp. 646-652.

[5] Grainger, J.J., Stevenson, W.D. 1994. Power System Analysis. Mc Graw-Hill. New York.

[6] Grigsby, L.L. 2012. The Electronic Power Engineering Handbook: Power

Systems Third Edition. CRC Press. Florida.

[7] Hakim, L. 2013. Buku Ajar Matakuliah Analisa Sistem Tenaga. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

[8] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Publisher. Yogyakarta.

[9] Kittavit, B., et al. 2011. GIS Based Distribution Load Flow for Better Planning

and Operation. IEEE: Utility Exhibition on Power and Energy Systems:

Issues & Prospects for Asia (ICUE).

(56)

[11] Matplotlib. 2011. Introduction. Matplotlib-Basemap.

http://matplotlib.org/basemap/index.html (09 Februari 2014)

[12] Matthew, N., Stones, R. 2005. Beginning Databases with PostgreSQL From

Novice to Professional 2nd Edition. Springer. New York.

[13] Milano, F. 2009. Power System Modelling and Scripting. Springer. London.

[14] Overbye, T.J. , Weber, J.D. 2000. Visualization of Power System Data. Proceedings of the 33rd Annual Hawaii International Conference on System Sciences. Maui.

[15] Pyevolve. 2014. Python: accessing near real-time MODIS images and fire data

from NASA’s Aqua and Terra satellites.

http://pyevolve.sourceforge.net/wordpress/?p=86 (10 Februari 2014)

[16] PyGTK. 2004-2010. PyGTK: GTK+ for Python. http://www.pygtk.org/ (09 Februari 2014)

[17] Python. 1990-2014. General Python FAQ.

http://docs.python.org/2/faq/general#what-is-python (08 Februari 2014)

[18] Python. 1990-2014. What is Python Good for?.

http://docs.python.org/2/faq/general.html#what-is-python-good-for (08 Februari 2014)

[19] Python. 1990-2014. What is Python? Executive Summary.

http://www.python.org/doc/essays/blurb/ (08 Februari 2014)

[20] Saadat, H. 1999. Power System Analysis. McGraw-Hill. New York.

[21] Selvan, M.P. 2005. Synopsis of: Object-Oriented Modeling and Implementation

for Steady State Analysis of Power System.Indian Institute of Technology.

Madras.

[22] Stevenson, W.D. 1975. Elements of Power System Analysis Third Edition. McGraw-Hill. New York.

[23] Taufik. 2005. Sistem Informasi Geografis. Universitas Gadjah Mada. Surabaya.

[24] The Brown Book. IEEE Std. 399-1997. IEEE Recommended Practice for

(57)

[25] Von Jouanne, A., Banerjee, B.B. October 2001. Assessment of Voltage

Unbalance. IEEE Trans. Power Delivery no. 4 Vol. 16, pp. 782-79.

[26] Wahidi, M. 2014. Studi Kasus Aliran Daya Tiga Fasa Tak Seimbang di PLN Distribusi Lampung Menggunakan Methode Newton-Raphson Dalam

Bentuk Rectangular. Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Lampung. Bandar Lampung.

[27] Wainwright, I. 1997. Engineering The Benefits of a Geographical Information

System: The Business Case for GIS. Engineering the Benefits of

GIS(Digest No:1977/105). IEE Colloquium on. 2/1-2/7.

[28] Weedy, B.M., et al. 2012. Electric Power System Fifth Edition. John Wiley & Sons Ltd. West Sussex.

[29] Wikipedia Indonesia. 2014. Python (bahasa pemrograman).

Gambar

Gambar 1 Bus pada Sistem Tenaga
Gambar 2 Prosedur Pengembangan Software Simulasi
Gambar 3 Pendekatan  studi sistem fisik berdasarkan close software package
Gambar 4 Pendekatan sistem fisik berdasarkan open software
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan studi pendahuluan di MA Ar-Rosyidiyah kelas X, melalui observasi dan wawancara terhadap guru mata pelajaran Aqidah Akhlak diperoleh fakta bahwa di Madrasah

Untuk menganalisis pengaruh kapasitas kemasan terhadap parameter – parameter kerusakan pada simulasi transportasi tersebut digunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 1

tersebut harus jelas, termasuk mengontrol suhu konstan dan kelembaban relatif, lingkungan yang bebas dari bahan kimia yang agresif, dan tingkat cahaya yang sesuai.. Tindakan

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada masalah tersebut dengan mengambil judul : “ Pengaruh Pertumbuhan

Stabilitas penjualan yang meningkat tidak selalu diikuti dengan menurunnya struktur modal pada perusahaan industri dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia Periode

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Yang Akan Menjalani Tindakan Kateterisasi Jantung di RSUP Haji Adam Malik Medan1. Untuk

Dalam analisis usahatani besarnya pemotongan (rafaksi) dimasukkan kedalam biaya tunai yaitu jumlah potongan (kg) dikali dengan harga ubikayu yang berlaku (Rp)