TRUST
MODAL TRANSAKSI EKONOMI
DAN
RELASI SOSIAL
Oleh
Pheni Chalid
Penerbit Center for Social Economic Studies
Perpustakaan Nasional:
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Trust
Modal Transaksi Ekonomi dan Relasi Sosial Pheni Chalid
Edisi 1, Cetakan 1
Jakarta: Center for Social Economic Studies (CSES) Press, 2009
ISBN 978-979-99219-3-2
Hak Cipta 2009 pada Penulis
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku dengan cara apapun termasuk cara penggunaan mesin fotocopy, tanpa izin dari penerbit.
Hak penerbitan pada Center for Social Economic Studies (CSES) Press.
Penulis Drs Pheni Chalid, SF, MA, Ph.D
CSES Press
Gedung Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
iv
Kata Pengantar
Trust menjadi ide yang menggelitik tetapi relatif terabaikan dalam rentang waktu yang cukup panjang dalam berbagai disiplin ilmu sosial. Padahal, trust melekat dalam interaksi masyarakat dan merupakan motif utama bagi masyarakat untuk bertindak dan menjalin hubungan. Hubungan sosial, transaksi ekonomi dan tindakan politik yang mengandung kompleksitas dan dibangun atas dasar kalkulasi rasional tidak akan tercipta tanpa adanya trust.
Secara sosial, seseorang tidak akan mungkin membangun komitmen apapun tanpa trust. Tanpa trust pula seseorang tidak memiliki motif untuk membangun relasi. Relasi dibangun karena dimotivasi keinginan mendapatkan penilaian positif daripada pengetahuan yang lengkap tentang orang lain. Karena itu, trust muncul melalui interaksi sosial dan proses kalkulasi. Menjaga kesinambungan trust akan ditentukan oleh pengalaman individu. Karena itu dinamika trust ditentukan oleh penilaian dan penafsiran invidual. Fenomena relasi sosial, transaksi ekonomi dan tindakan politik tanpa disadari digerakkan oleh trust. Pasang surut relasi-relasi ekonomi-sosial dalam masyarakat dikendalikan oleh hadir atau absennya trust.
dan tindakan politik yang sangat variatif. Relasi ekonomi yang sarat dengan perhitungan untung-rugi, juga pada relasi yang paling pokok dalam meminta hak dan menunaikan kewajiban.juga dikendalikan oleh trust. Begitu pula trust antara warga negara dengan pemerintah selaku penerima mandat. Semua aspek di atas yang akan dikupas sebagai upaya membuka ruang diskusi yang lebih luas bagi perkembangan masyarakat.
Buku ini dapat hadir dihadapan pembaca tidak lepas dari peran aktif Isniati Kuswini yang sangat banyak sumbangsihnya dalam penulisan buku ini dan peran Kurniawan Zein yang merintis penulisan dari bahan- bahan yang disampaikan penulis
dalam kuliah. Materi buku ini diantaranya merupakan hasil
diskusi, forum seminar maupun konsultansi saat di mana penulis menjadi narasumber. Bahan bahan tersebut yang dicatat dan ditulis ulang sehingga menjadi ide yang utuh.
Akhir kata, tentunya, berbagai kritikan dan masukan dari pembaca amat diperlukan untuk lebih memperbaiki kekurangan yang ada.
vi
C. Problematika Trust dan Rasionalisasi 24
Bab 3 TRUST DALAM KONTEKS MASYARAKAT
YANG BERUBAH 42
A. Transformasi Masyarakat Tradisional
Menuju Modernitas 42
B. Trust dan Agama: Operasionalisasi Nilai Agama
dalam Institusi Modern 50
C. Peralihan Hubungan Resiprositas ke Pertukaran
Kontraktual 54
Bab 4 TRUST DAN INTERAKSI BISNIS 70
A. Trust dalam Tipologi Masyarakat: Komunal
dan Atomistik 70
B. Problematika Trust dalam Ekonomi Pasar 84
C. Trust, Komoditas dan Institusi Ekonomi 90
Bab 5 NEGARA DAN SISTEM TRUST 100
A. Pemerintah dan Otoritas Regulasi 100
B. Distribusi dan Redistribusi 104
C. Negara dan Tingkat Kepercayaan Masyarakat:
Bab 6 KRISIS TRUST 117
A. Ketidakpastian Situasi 117
B. Good Corporate Governance : Globalisasi Trust 124 C. Keterkaitan Praktik Korporasi dan Politik 130 D. Masih Adakah Trust? : Prospek Pengembangan
Good Corporate Governance dan
Kelangsungan Dunia Usaha 135
Daftar Gambar
Gambar 1. Level Kedekatan Hubungan 13
Gambar 2. Tingkatan Trust 21
Gambar 3 Alasan Munculnya Trust 29
Gambar 4 Kemelekatan Trust dalam Bisnis 81
Gambar 5 Keuntungan Ekonomis Trust 89
Gambar 6 Penerapan Trust 92
Gambar 7 Faktor Pembentuk Trust 120
BAB 1
PENDAHULUAN
Trust merupakan isu penting yang muncul di pertengahan 1990-an dipicu dengan terbitnya buku Putnam di tahun 1993,
Making Democracy Works dan buku monumental kedua Fukuyama di tahun 1995, yaitu Trust; The Social Virtues and Creation of Prosperity. Pembahasan mengenai trust membuka khazanah pemikiran ekonomi yang seakan ada yang hilang dalam berbagai
pembahasan yang menyangkut ekonomi.
Komponen trust tersebut merupakan jalinan hubungan yang sifatnya informal tetapi mengukuhkan bahkan memperkuat
komitmen yang sifatnya ekonomis. Selama ini kita berpikir bahwa
keputusan untuk melakukan transaksi dilatarbelakangi oleh
prasyarat formal seperti kontrak tertulis, maka dalam banyak
kajian ekonomi seolah terdapat missing link yang menjelaskan mengapa transaksi dapat terus berlangsung dalam situasi pasar
Pendahuluan
dukungan untuk berlangsungnya transaksi seringkali dilandasi
komitmen informal dan relasi yang sifatnya personal. Dengan kata
lain, transaksi berlangsung tanpa ada perikatan formal. Meskipun
demikian, rasa khawatir untuk dicurangi tidak muncul.
Trust pada dasarnya adalah nilai-nilai sosial yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsipnya sederhana,
interaksi akan berlangsung setelah masing-masing pihak memiliki
keyakinan terhadap satu sama lain. Trust yang dalam buku ini bermakna kepercayaan terhadap pihak lain sebagai produk
interaksi sosial yang dinamikanya dilandasi oleh pertimbangan dan
pengalaman individual. Kepercayaan kepada rekan bisnis
merupakan komponen penting dalam interaksi sosial, tindakan
politik dan transaksi ekonomi.
Setiap kita membicarakan trust sama artinya dengan membicarakan keberlakuan trust secara umum. Trust berkaitan erat dengan perilaku sosial seperti kejujuran, konsistensi antara
pernyataan dan tindakan atau tanggung jawab moral yang berlaku
umum dalam masyarakat. Orang melakukan interaksi pada
umumnya bukan karena mereka sangat memahami karakter orang
lain, tetapi mereka meyakini bahwa melalui interaksi sosial
tersebut memberi kesempatan bagi orang lain untuk dapat menilai
dirinya. Proses interaksi inilah kunci pokok pembangun trust
dalam masyarakat. Penilaian positif atau negatif menentukan
Trust
3
Pada masyarakat tradisional dimana hubungan berbasis
pada kedekatan lokalitas dan kultural, setiap kegiatan dilakukan
berdasarkan trust. Prinsip resiprositas yaitu saling percaya (mutual trust) dan saling berbalas jasa merembes pada setiap aspek hubungan. Orang saling bantu pada musim panen tanpa
dikomando seolah-olah masing-masing memiliki tombol autoplay
untuk mengerjakan sawah milik anggota kelompok dan terlibat
secara bergilir. Setiap anggota yang biasanya terdiri dari
orang-orang yang memiliki keterikatan primordial seperti keluarga,
kekerabatan, agama atau etnik seolah diikat oleh suatu nilai yang
menggerakkan tercetusnya interaksi.
Resiprositas pada dasarnya adalah keyakinan dimana
individu merasa akan mendapatkan reward atas inisiatif membangun relasi dalam komunitas. Artinya saling percaya atau
mutual trust adalah norma yang menginternalisasi dan
menggerakkan individu untuk membangun hubungan positif
dalam masyarakat. Inilah bentuk trust yang terjadi di masa lalu. Pada masyarakat modern pola resiprositas kenyataannya
tidak pernah hilang dan trust justru berkembang lebih kuat lagi. Hanya pada praktiknya menjadi lebih spesifik dan terukur. Bukan
merupakan hal yang sangat sulit untuk memberikan trust pada orang yang memiliki kesamaan identitas primordial dan kultural.
Tetapi, mempercayai pihak yang sama sekali terlepas dari ikatan
Pendahuluan
Kenyataannya, pada saat ini dimana ikatan kekeluargaan
atau primordial tidak lagi dapat mengatasi semua persoalan yang
dihadapi, orang harus memberi kepercayaan kepada orang yang
satu sama lainnya sama sekali asing. Orang harus rela menjalin
hubungan bahkan satu sama lainnya belum pernah mengenal
sama sekali. Tetapi, kebutuhan manusia secara sosial, ekonomi
maupun politik pada akhirnya mendorong keberanian orang
untuk percaya.
Pilihan yang semakin beragam pada situasi pasar yang
serba berlimpah membutuhkan keberanian untuk menjatuhkan
pilihan. Walaupun secara psikologis orang akan terpaksa membuat
pilihan pada awalnya, tetapi trust pada dasarnya semakin terasah dan menemukan bentuknya yang semakin terformalisasi, rasional
dan terukur. Trust terhadap barang-barang produksi atau jasa terbentuk setelah berbagai pertimbangan dilakukan sebelumnya.
Secara sosial trust juga mempengaruhi hubungan pada masyarakat. Pada masa lalu hubungan sosial dibangun atas dasar
nilai kolektifitas primordial dan kultural. Saat itu, hubungan sosial
terutama diperkotaan lebih berbentuk pada pola asosiasi yang
dibentuk berdasarkan kerelaan (voluntaristic association). Trust
berkembang karena didukung oleh hubungan-hubungan yang
dibangun atas dasar kerelaan. Namun demikian, terlepas apakah
Trust
5
membuktikan bahwa pada tipe masyarakat apapun trust adalah elemen penting dari integrasi masyarakat.
Trust dalam pengertian umum menciptakan basis “resiprositas”, jaringan sosial dan asosiasi pada masyarakat modern untuk membentuk kelompok-kelompok dengan tujuan
khusus seperti asosiasi profesi, hobi atau kelompok kepentingan
dalam pengertian politik. Namun, masyarakat modern
membutuhkan basis trust yang menghubungkan antar masyarakat seperti keluarga, organisasi voluntaristik, satuan keagamaan dan
asosiasi-asosiasi kemasyarakatan yang sejenis yang bukan dibentuk
untuk kepentingan jangka pendek kelompok tertentu. Pada
gilirannya, faktor-faktor ini akan membentuk trust. Siklusnya kira-kira akan berpola seperti ini; trust menciptakan resiprositas dan asosiasi voluntaristik, resiprositas dan asosiasi voluntaristik akan
memperkuat dan mereproduksi trust. Karena itu, trust akan selalu menjadi landasan bagi interaksi manusia dalam kepentingan dan
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Sritua. 1998. Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan. Jakarta: CIDES
Bellamy, R. 1990. Teori Sosial Modern Perspektif Itali, Jakarta: LP3ES
Bendix, Reinhard and Seymour Martin Lipset (ed). 1966. Class, Status and Power: Social Stratification in
Comparative Perspective Second Edition. New York:
The Free Press Collier Macmillan Publishing
Berger, Peter L. 1991. Kabar Angin dari Langit: Makna Teologi dalam Masyarakat. Jakarta: LP3ES
Budiman, Arif dan Ph. Quarles van Ufford, ed. 1988. Krisis Tersembunyi dalam Pembangunan: Birokrasi-Birokrasi dalam Pembangunan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Chalid, Pheni. 2005. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Center for Social Economic Studies
--- 2005. Otonomi Daerah, Masalah, Pemberdayaan
dan Konflik, Jakarta: Kemitraan
Cuzzort, RP dan EW. King. 1976. Humanity and Modern Social Thought Second Edition, Hinsdale, Illinois: The Dryden Press
De Soto, Hernando. 2000. The Mystery of Capital (terj.). Jakarta: Penerbit Qalam
141
Etzioni, Amitai. 1975. A Comparative Analysis of Complex Organizations, revised and enlarge edition, New York: Free Press
Friedman, Milton. 1962. Capitalism and Freedom. Chicago: University of Chicago Press,
Fukuyama, F. 1995. Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity, London: Hamish Hamilton
--- 2005. Memperkuat Negara: Tata Pemerintahan dan Tata Dunia Abad 21, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Granovetter and Swedberg (ed.). 1992. The Sociology of
Economic Life, Boulder: San Francisco, Oxford:
Westview Press
Jay, Martin. 2005. Sejarah Mazhab Frankfurt: Imajinasi Dialektis dalam Perkembangan Teori Kritis. Yogyakarta: Tiara Wacana
Johnson, Doyle P. 1988. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Buku ke-1, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
---. 1990. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Buku ke-2, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kasali, Rhenald. 1997. Sembilan Fenomena Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustakan Utama
Lipset, S.M. 1963. Political Man: The Social Bases of Politics. New York: Anchor Books
McDermott, John. 1991. Corporate Society; Class, Property and Contemporary Capitalism, Boulder: Westview Press
Myrdal, G. 1968. Asian Drama: An Inquiry into the Poverty of Nations, Harmondsworth: Penguin Books
Osborne, David dan Ted Gaebler. 2003. Mewirausahakan Birokrasi. Jakarta: Penerbit PPM
Polanyi, Karl. 1957. The Great Transformation, Boston: Beacon Press
Putnam, R.D. 1993. Making Democracy Works; Civic Tradition in Modern Italy. Princeton University Press
Russel, Bertrand. 2000. Sejarah Filsafat Barat, Kaitannya dengan Kondisi Sosio-Politik Zaman Kuno Hingga
Sekarang, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sayer, Andrew. 1995. Radical Political Economy, Oxford: Blackwell
Schoorl, JW. 1988. Modernisasi; Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara Sedang Berkembang, Jakarta: Gramedia
Scott, J C. 1981. Moral Ekonomi Petani. Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES
Slater, Don and Fran Tonkiss. 2000. Market Society and Modern Social Theory. Cambridge: Polity Press
143
Soetrisno, Loekman. 1997. Demokratisasi Ekonomi dan Pertumbuhan Politik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Worsley. P dalam P.W Preston. 1996. Development Theory: An Introduction, Oxford: Blackwell Publisher. Ltd
Yunus, Muhammad. 1997. Banker to the Poor : Micro-Lending and the Battle Against World Poverty. New York: Public Affairs™
Jurnal, Media Massa dan Website
Trust, Network and Norms: The Creation of Social Capital in Agricultural Economies in Ghana, World Development Vol. 28 No. 4, year 2000
Trust and Inter-Firm Relation in Developing and Transition Economies, Journal of World Development Studies, Vol.34, no. 4, April 1988
Harian Tempo, 5 Februari 2002
Harian Kompas, Senin, 27 April 2009, Faisal Basri, Menakar Kinerja SBY-JK.
Majalah Swasembada, No. 2 Vol. IX, 1993
http://www.fcgi.or.id/Indonesia
http://www.ti.or.id