• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Penerapan Data Mining Untuk Mempolakan Pembelian Obat Pada Apotik Putra Jaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Penerapan Data Mining Untuk Mempolakan Pembelian Obat Pada Apotik Putra Jaya."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Nama : MUCHAMMAD SOFYAN

NIM : 97.41010.4148 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORAMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

ABSTRAKSI... iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Perumusan Masalah ...3

1.3. Pembatasan Masalah ...4

1.4. Tujuan ...4

1.5. Sistematika Penulisan...4

BAB II LANDASAN TEORI ...6

2.1. Fuzzy Logic ...6

2.2. Data Mining ...15

2.3. Customer Relationship Management (CRM)...18

2.4. Analisa dan Perancangan Sistem ...23

BAB III METODE PENELITIAN...38

3.1. Analisa Pemasalahan ...38

3.2. Desain Sistem ...39

3.3. Struktur File ...46

3.4. Desain Antarmuka ...52

3.5. Desain Uji coba dan Analisa ...58 Halaman

(3)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ...66

4.1. Implementasi Sistem ...66

4.2. Evaluasi ...77

BAB V PENUTUP ...80

5.1. Kesimpulan ...80

5.2. Saran ...80

DAFTAR PUSTAKA ...81

BIODATA PENULIS ...82

LAMPIRAN ...83 Halaman

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apotek sebagai penyedia obat-obatan sering kali mengalami kesulitan dalam

pemenuhan permintaan obat-obatan, baik obat atas resep maupun obat bebas. Hal ini

dikarenakan kurangnya informasi tentang transaksi yang ada di apotek itu sendiri, baik

yang berhubungan dengan penyedian jumlah obat, kecenderungan jenis obat yang sering

digunakan oleh para dokter mupun kecenderungan jenis penyakit yang biasa terjadi

dalam masyarakat dilingkungan sekitar apotek.

Apotek harus dapat membedakan jenis obat berdasarkan jenis obat yang sering

digunakan atau diberikan kepada konsumen. Adapun jenis obat dapat dikategorikan

dalam 2 kelompok berdasarkan jumlah transaksinya : yaitu obat jalan dan obat statis. Hal

ini diperlukan untuk peramalan stok obat yang ada di gudang sehingga apotek tidak akan

mengalami kehabisan stok atau kelebihan stok obat.

Hal ini dipandang perlu karena apotek merupakan usaha yang berorientasi bisnis

atau disebut juga perusahaan jasa penyedia obat. Perusahaan adalah suatu himpunan

sumber-sumber yang dapat mendatangkan hasil yang dipercayakan oleh seseorang atau

sekelompok orang yang mempunyai harapan bahwa investasi itu akan memperoleh nilai

tambah (Soerjono seto,1999).

Saat ini Customer Relationship Management (CRM) menjadi bahan utama perbincangan setiap pimpinan, eksekutif dan konsultan manajerial, termasuk juga

(5)

bersamaan dengan ide tentang sales force automation dan customization. CRM yang baik menuntut pengertian siapa pelanggan-pelanggannya, apa yang pelanggan suka dan

butuhkan, serta apa yang pelanggan tidak suka (Berry, 2000). Itu berarti seorang apoteker

harus mengantisipasi persediaan obat-obatan sehingga memastikan semua resep yang

masuk dapat dilayani.

Dalam mengolah apotek, seorang apoteker sering mengalami kesulitan dalam

menganalisa dan memahami sekumpulan data yang berhubungan dengan pelanggan

maupun data tentang persediaan obat-obatan. Hal ini disebabkan oleh melubernya

jumlah data yang tidak seimbang dengan kemampuan manusia dalam mengumpulkan dan

menyimpan data-data. Sehingga apoteker memerlukan seorang spesialis yang secara

periodik menganalisa kecenderungan dan perubahan pola distribusi data. Spesialis

bertugas memberikan suatu laporan hasil analisa kepada apoteker selaku eksekutif

sebagai dasar pertimbangan dalam merencanakan atau meramalkan jenis-jenis obat apa

saja yang semestinya lebih diutamakan untuk di stok dalam gudang, sehingga dapat

meminimalkan jumlah pelanggan yang tidak terlayani. Sedangkan untuk dapat melayani

permintaan pelanggan, seorang apoteker harus dibantu seorang spesialis untuk

menganalisa dan memahami kecenderungan perubahan pola pembelian pelanggan.

Dalam menganalisa jenis penyakit yang sering menjadi sindrom bagi pelanggan

yang berada di sekitar apotek dan memahami perubahan pola pembelian obat-obatan

digunakan konsep Data Mining. Data Mining adalah suatu penerapan algoritma tertentu untuk melakukan ekstraksi pola-pola dari data. Data adalah sekumpulan fakta, dan pola

adalah suatu suatu ekspresi dalam beberapa bahasa yang menggambarkan suatu

(6)

Mining merupakan suatu tahapan dalam prosess Knowledge Discovery in Databases

(KDD). Data Mining dan KDD banyak digunakan untuk menganalisa database pelanggan guna mengklarifikasikan dan mengidentifikasikan grup-grup pelanggan, serta memprediksikan tingkah laku pelanggan, Business Week (Berry, 1994).

Pada tugas akhir ini akan dikembangkan sistem penggalian data (data mining)

dengan metode fuzzy logic. Konsep fuzzy logic pertama kali diperkenalkan oleh Lotfi Zadeh pada tahun 1965 (Blair,1994). Sebelum fuzzy logic diperkenalkan, orang telah mengenal konsep logika klasik yang membagi sifat parameter menjadi dua hal yang

berlawanan secara tegas, seperti benar atau salah atau 0 dan 1. Konsep fuzzy logic

merupakan konsep yang memetakan suatu variabel pada kemungkinan yang tidak eksak

sehingga dapat menangani sistem linguistik atau permasalahan-permasalahan yang tidak

pasti atau tidak presisi serta permasalahan probabilitas (Kosko, 1992). Dengan fuzzy logic

diharapkan data yang banyak dan beragam ini dapat dikelompokkan, sehingga data

tersebut dapat lebih mudah digunakan dalam melakukan peramalan stok obat-obatan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam

tugas akhir ini, adalah :

(7)

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dalam sistem ini, maka perlu diberikan

batasan untuk lebih memperjelas ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian Tugas Akhir ini. Batasan-batasan masalah penelitian Tugas Akhir meliputi :

a. Sistem database yang dapat digunakan untuk pengambilan data adalah

Microsoft SQL 7.0 .

b. Bahasa pemrograman yang di gunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise Edition.

c. Sistem informasi apotek yang dibahas meliputi : Maintenance data dokter,

Maintenance data suplier, Maintenance data obat, transaksi pembelian,

transaksi penjualan, dan proses pemolaan transaksi penjualan.

d. Semua transaksi diasumsikan dilakukan dengan pembayaran tunai.

e. Sistem tidak menangani kas apotek, retur pembelian dan retur penjualan.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah mengembangkan sistem aplikasi

Data Mining untuk mempolakan pembelian obat pada apotek dengan menggunakan metode fuzzy logic.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam buku Tugas Akhir ini, pembahasan mengenai aplikasi yang dibuat dibagi

(8)

BAB I : Pendahuluan, yang membahas tentang latar belakang yang menjadi dasar pertimbangan timbulnya permasalahan, perumusan masalah, pembatasan

masalah yang disoroti, dan tujuan pembuatan Tugas Akhir ini.

BAB 2 : Landasan Teori, yang membahas tentang teori-teori yang mendasari perancangan dan pembuatan dari aplikasi ini.

BAB 3 : Metode Penelitian, yang membahas tentang penjelasan timbulnya masalah dan kendala yang ada saat ini, analisa sistem lama dan perancangan sistem yang

akan dibuat yang dijabarkan dengan menggunakan Data Flow Diagran (DFD),

Entity Relational Diagram (ERD) beserta System Flow dari sistem yang baru dibuat beserta penjelasan tentang input dan output.

BAB 4 : Implementasi dan Evaluasi, yang membahas tentang implementasi dan evaluasi dari sistem yang dibuat apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

BAB 5 : Penutup, yang merupakan bab terakhir dari laporan Tugas Akhir ini, terdiri atas kesimpulan yang berisi apakah tugas akhir ini dapat memenuhi tujuannya

yaitu mengembangkan sistem aplikasi Data Mining untuk mempolakan pembelian obat pada apotek “Putra Jaya”, serta saran untuk pengembangan dari

(9)

Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang mendasari

perancangan dan pembuatan dari aplikasi.

2.1. Fuzzy Logic

Untuk menghitung gradasi yang tidak terbatas jumlahnya antara benar dan

salah, Zadeh mengembangkan ide penggolongan himpunan (set) yang ia namakan himpunan fuzzy (fuzzy set). Tidak seperti logika boolean yang menyatakan bahwa suatu pernyataan adalah benar atau salah, fuzzy logic dapat membaginya dalam derajat keanggotaan dan derajat kebenaran sehingga suatu pernyataan dapat menjadi

sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama.

2.1.1. Sejarah fuzzy logic

Fuzzy logic secara resmi diperkenalkan pada tahun 1965, oleh Lotfi Zadeh

(Professor on Systems Theory at University of California, Berkeley) melalui jurnalnya yang berjudul “Fuzzy Set” dalam jurnal Information and Control. Dan dalam paper penting lain yang ditulisnya yaitu “Outline of a New Approach to the Analysis of Complex Systems and Decision Process”, dipublikasikan pada tahun 1973 dalam jurnal IEEE Transactions on System, Man and Cybernetics, menjelaskan mengenai pemikiran fuzzy ( fuzzy reasoning ).

Namun Lotfi Zadeh bukanlah orang yang menciptakan fuzzy logic / logika

fuzzy, karena logika fuzzy telah ada sejak dulu kala. Bisa kita lihat dari teori dari

(10)

nilai benar / salah, [ 0,1 ]. Dan jauh sebelum itu, ahli filsafat Yunani kuno, yaitu

Heraclitus dan Anaximander telah mengenal sistem logika ini. (Earl Cox, Fuzzy Logic for Business and Industry,1995).

Dan sejak permulaan abad ke-20, Max Black telah menulis mengenai fuzzy set

dalam penelitiannya mengenai ketidakjelasan (vagueness). Kemudian pertengahan tahun 1930, Jan Lukasiewicz, dimana dikenal sebagai penemu dari notasi tingkah laku

(polish notation), mengembangkan sistem logika yang memperluas nilai kebenaran untuk semua bilangan riil dari 0 sampai 1. Ia menggunakan himpunan bilangan

tersebut mempresentasikan kemungkinan dari pernyataan yang telah diberikan benar

atau salah.

Perkembangan teori Logika Fuzzy telah menarik pakar sistem kendali untuk

memanfaatkannya dalam pengendalian suatu sistem dalam bentuk algoritma -

algoritma automatik yang dapat dinyatakan, seperti dalam pemakaian pengaturan lalu

lintas, sistem transmisi otomatis, alat rumah tangga, industri dan lain-lainnya.

Aplikasi Logika Fuzzy pada industri pertama kali diterapkan setelah tahun

1970 di Eropa. Di Queen Mary College, London, Inggris, Ebrahim Mamdani

menggunakan logika fuzzy untuk mengontrol generator uap, dengan menggunakan

teknik konvensional.

RWTH University of Aachen, Germany, Hans Zimmermann juga

menggunakan logika fuzzy dalam sistem pengambil keputusan (DSS). Dan sampai

(11)

2.1.2. Definisi fuzzy logic

Suatu logika dimana mencoba menggabungkan suatu pertidaksamaan dengan

bahasa dengan kejadian alam dengan perhitungan kekuatan komputer untuk

menghasilkan kecerdasan tinggi, kuat dan sistem pemikiran yang fleksibel. Namun

logika fuzzy, dalam kehidupan sehari-hari, cakupannya benar-benar luas. Lapisan

perbedaannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Berbagai Aspek dari Fuzzy Logic

Digambarkan yang paling dibawah adalah Fuzzy set Theory, yang menggambarkan ilmu mekanik dari bagaimana fuzzy sets mengatur dan operasi apa yang diijinkan. Logika Fuzzy itu sendiri adalah proses pembuatan kesimpulan logis

dari kumpulan-kumpulan fuzzy set. Dalam banyak aplikasi control dan mesin hal ini digambarkan paling atas, karena tak ada teknologi lain yang dibutuhkan.

Dan yang paling atas adalah approximate reasoning, suatu kombinasi dari logika matematika dan heuristic yang sangat kuat. Approximate reasoning merupakan alat yang digunakan oleh fuzzy expert dan sistem pendukung keputusan dan termasuk didalamnya penentuan batas (hedges) fuzzy set, aturan-aturan (rules), dan bentuk operator.

Approximate reasoning

Fuzzy Logic

(12)

2.1.3. Kemampuan fuzzy logic

a. Beroperasi tanpa campur tangan manusia secara langsung, tetapi sama

efektifitasnya dengan kontroller manusia

b. Mampu menangani sistem-sistem yang kompleks, non linier dan tidak

stasioner

c. Strukturnya sederhana dan beroperasi secara real time

d. Dapat melengkapi kekurangan dari model boolean dalam mempresentasikan hal-hal pada dunia nyata

e. Mampu memenuhi kebutuhan untuk memecahkan masalah yg kompleks dan

presisi

f. Kecepatan dalam pengembangan dan kemudahan dalam implementasi

2.1.4. Konsep utama fuzzy logic

A. Prinsip ketidakpastian

Beberapa ilmu matematika terkadang sulit untuk dipastikan, seperti teori

probabilitas, teori informasi, teori fuzzy set. Hal ini bisa diklasifikasikan berdasar tipe

ketidakpastian yang dilakukan. Ada beberapa tipe ketidakpastian, dua diantaranya

adalah Stochastic Uncertainty dan Lexical Uncertainty.

Stochastic Uncertainty berhubungan dengan arah ketidakpastian dari kejadian yang pasti. Sedangkan Lexical Uncertainty merupakan ketidakpastian yang diungkapkan oleh kata-kata manusia, seperti “orang tinggi”, “hari yang panas”.

B. Fuzzy sets

Fuzzy set terdiri atas 3 bagian, dimana sumbu horisontal menunjukkan kumpulan

(13)

menghubungkan masing-masing titik dari member dengan derajat membership yang

tepat.

Gambar 2.2 Fuzzy Sets

C. Membership function

Derajat dimana angka teknis bernilai sesuai konsep bahasa dari kondisi variabel

bahasa (linguistic) dinamakan sebagai derajat membership. Untuk variabel berlanjut (continous variable) derajat ini disebut Membership function (MBF).

D. Variabel linguistik

Logika Fuzzy pada dasarnya menitikberatkan pada pengukuran dan penalaran

tentang kekaburan atau bentuk fuzzy yang nampak dalam bahasa alami. Dalam logika

fuzzy bentuk fuzzy dinyatakan sebagai variabel linguistik (disebut juga variabel

fuzzy).

Variabel linguistik adalah bentuk yang digunakan dalam bahasa alami untuk

menggambarkan beberapa konsep yang biasanya mempunyai kekaburan atau nilai Derajat

membership

µ[x]

Set Members (Domain dari Fuzzy Set)

N N+k

0 1

(14)

fuzzy. Sebagai contoh dalam pernyataan “Jack adalah muda” menyatakan bahwa

variabel linguistik umur mempunyai nilai linguistik muda.

Range dari nilai kemungkinan sebuah variabel linguistik disebut semesta

pembicaraan dari variabel. Sebagai contoh diberikan range variabel suhu yang

digunakan pada rule 1 antara 0-15 derajat. Kata “suhu rendah” anggota dari semesta

pembicaraan dari variabel. Ini merupakan himpunan fuzzy.

E. Aturan fuzzy

Aturan dari Sistem Logika Fuzzy (Fuzzy Logic System) menggambarkan pengetahuan dari sistem. Mereka menggunakan variabel linguistik sebagai bahasanya,

sebagai contoh untuk mengekspresikan strategi control dari sebuah pengontrol logika

fuzzy. Menjelaskan aturan fuzzy berarti menunjukkan, bagaimana menghitung dengan

konsep linguistik.

2.1.5. Perhitungan fuzzy

Dalam aplikasi kontrol, komputasi fuzzy terdiri atas 3 bagian, yaitu :

A. Fuzzifikasi

Fuzzifikasi berarti menggunakan Membership function dari variabel linguistik untuk menghitung masing-masing derajat kondisi validitas dari angka-angka spesifik

(15)

B. Inference

Sistem inferensi fuzzy adalah sistem kerja komputer yang didasarkan pada konsep

teori fuzzy, aturan if-then, dan logika fuzzy. Struktur dasar dari sistem Inferensi Fuzzy terdiri dari basis aturan yang berisi aturan if-then, basis data yang mendefinisikan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy.

C. Defuzzifikasi

Defuzzifikasi yang mentransformasi hasil fuzzy ke bentuk keluaran yang crisp.

Membership function digunakan dalam menterjemahkan keluaran fuzzy ke bentuk keluaran crisp. Terjemahan kembali disini dapat menggunakan beberapa metode, dimana diantaranya adalah CoM (Center of Maximum) / CoG (Center of Gravity), CoA (Center of Area), MoM (Mean of Maximum), MoM BSUM (Mean of Maximum Bounded Sum).

2.1.6. Himpunan fuzzy

Teori himpunan tradisional menggambarkan dunia sebagai hitam dan putih. Ini

berarti sebuah obyek berada didalam atau diluar himpunan yang diberikan. Dalam

teori himpunan tradisional untuk anggota diberi nilai 1 dan untuk bukan anggota

diberi nilai 0; ini disebut himpunan crisp. Sebagai contoh anggota himpunan orang muda dapat berisi hanya orang yang berumur kurang dari 10. Penggunaan interpretasi

ini pada seseorang yang berulang tahun ke-11, maka orang tersebut bukan anggota

himpunan orang muda.

Himpunan fuzzy memberikan nilai keanggotaan antara 0 dan 1 yang

menggambarkan secara lebih alami sebuah kumpulan anggota dengan himpunan,

(16)

atau jika umurnya 13 tahun nilai keanggotaannya 0.1. Dalam contoh ini “umur”

adalah variabel linguistik dan “muda” adalah salah satu himpunan fuzzy.

Definisi himpunan Fuzzy :

Misalkan X semesta pembicaraan, dengan elemen dari X dinotasikan x. Sebuah

himpunan fuzzy A dari X dikarakteristikkan dengan fungsi keanggotaan

]

Pada logika fuzzy, kejadian atau elemen x diberikan nilai keanggotaan dengan

fungsi keanggotaan µ. Nilai ini mempresentasikan derajat keanggotaan elemen x

pada himpunan fuzzy A.

µ۸ (x) = Degree(x∈A)

Nilai keanggotaan dari x berada pada interval :

0 ≤ µ۸(x) ≤ 1

Himpunan fuzzy adalah perluasan dari teori himpunan tradisional. Himpunan

fuzzy menyamakan konsep keanggotaan dengan menggunakan fungsi keanggotaan µ

yang menghasilka nilai antara 0 dan 1 yang mempresentasikan derajat keanggotaan

obyek x pada himpunan A.

2.1.7. Membentuk himpunan fuzzy

Untuk mempresentasikan himpunan fuzzy dalam komputer perlu didefinisikan

fungsi keanggotaannya. Sebagai contoh : orang tinggi. Dapat dinyatakan pada setiap

individu, pada tingkatan mana bahwa mereka yakin seseorang itu dikatakan tinggi.

Setelah mengumpulkan jawaban untuk interval ukuran tinggi, dapat disajikan tingkat

(17)

Fungsi ini dapat digunakan sebagai suatu keyakinan (nilai keanggotaan). Bagi

individu yang menjadi anggota himpunan fuzzy dari orang tinggi.

Dengan membentuk fuzzy subset untuk berbagai bentuk fuzzy, dapat dianggap

nilai keanggotaan dari obyek yang diberikan pada setiap himpunan. Pendekatan lain

yang sering ditemukan pada praktek untuk membentuk himpunan fuzzy sangat

berhubungan dengan interpretasi dari seorang ahli. Seperti teknik pengumpulan data,

dapat ditanyakan pada pakar untuk kepercayaannya bahwa berbagai obyek merupakan

bagian himpunan yang diberikan.

2.1.8. Batasan

Dalam pembicaraan normal, manusia mungkin menambahkan kekaburan

untuk memberikan pernyataan dengan menggunakan kata keterangan seperti sangat,

agak. Kata keterangan adalah sebuah kata yang memodifikasi kata benda, kata sifat,

kata keterangan lain, atau keseluruhan kalimat. Sebagai contoh, kata keterangan

memodifikasi kata sifat, “orang itu sangat tinggi”.

Sebuah hedges memodifikasi himpunan fuzzy yang sudah ada secara

matematis untuk menghitung beberapa kata keterangan yang ditambahkan.

2.1.9. Operasi himpunan fuzzy

Terdapat 3 operasi dalam himpunan fuzzy, yaitu :

A. Irisan

Dalam teori himpunan klasik, irisan dari dua himpunan berisi elemen-elemen

yang sama dari keduanya. Dalam himpunan fuzzy, sebuah elemen mungkin

(18)

kedua himpunan, tidak dapat dikatakan bahwa sebuah elemen adalah lebih

mungkin menjadi dalam irisan daripada dalam suatu himpunan asli.

B. Gabungan

Cara kedua dari penggabungan himpunan fuzzy adalah gabungannya.

Penggabungan dari dua himpunan adalah terdiri dari dua himpunan adalah terdiri

dari elemen-elemen yang menjadi satu atau dua himpunan. Dalam situasi ini

anggota dari gabungan tidak dapat mempunyai nilai keanggotaan yang kurang dari

nilai keanggotaan yang lain dari himpunan aslinya.

C. Komplemen

Komplemen dari himpunan fuzzy A dinotasikan dengan (~A) dinyatakan

dengan persamaan sebagai berikut :

µ~۸(x) = 1 - µ۸(x)

2.2. Data Mining

Proses pengektrasian informasi yang sebelumnya tidak diketahui, merupakan

hal yang penting dari suatu sumber basis data, dan hal ini dapat dirumuskan untuk

kepentingan bisnis. Data Mining adalah tentang sebuah penemuan hal-hal yang

benar-benar nyata ( discovery of Facts ). Sesuatu yang awalnya tidak saling berhubungan,

tetapi jika dilihat dari sudut yang lebih luas dengan menggunakan kepandaian

(19)

2.2.1. Proses data mining :

Pentranformasian data

Seleksi Transformasi “Penggalian” Pemrosesan

Informasi informasi

Gambar 2.3 Proses Data mining

Diagram diatas adalah sebuah gambar proses Data Mining. Diawali dari sebuah

sumber data lalu dilakukan seleksi-seleksi untuk memilih data apa yang akan

dianalisa. Hasil seleksi Data Mining kemudian diubah menjadi bentuk algoritma Data

Mining dapat dilakukan. Hasilnya adalah suatu informasi penting tentang karakteristik

dari data itu sendiri yang akan sangat membantu para pelaku pasar untuk melakukan

tindakan.

Data mining relevan untuk diimplementasikan diberbagai bidang mulai dari

perdagangan / pemasaran, keuangan, pelayanan kesehatan hingga telekomunikasi.

Ada 2 tahap proses data mining yang disesuaikan intuk pencarian informasi :

1. Pencarian awal dilakukan terhadap data untuk menghasilkan informasi yang

benar-benar dibutuhkan. Sumber

Data Data

terekstrasi

Data tertrans formasi

Informasi terintegra si

(20)

2. Mengarahkan perhatian pada detil untuk memberikan interpretasi yang lebih jelas

terhadap informasi yang dihasilkan.

Konsep data mining menyediakan kemampuan untuk menganalisa dan

memonitor kecenderungan dan pola pembelian pelanggan. Sehingga dapat

mendukung seorang pakar dalam pengambilan keputusan. Data mining melibatkan

proses yang komplek dan biaya yang tidak sedikit. Agar penggunaan data mining

berlangsung efektif dan efisien harus disiapkan terlebih dahulu lingkup informasi dan

data apa saja yang patut dilibatkan.

Keuntungan data mining :

1. Hasilnya merupakan kumpulan alamiah data berdasarkan kemiripan

2. Jumlah cluster / kelompok yang ingin dihasilkan dapat ditentukan sendiri ( konsep

hirarki )

2.2.2. Pengelompokan

Metode ini pada dasarnya melakukan segmentasi / pengelompokan suatu

populasi data yang heterogen menjadi beberapa subgrup atau cluster yang homogen.

Metode ini dikategorikan kedalam teknik undirect knowledge dan unsupervised learning karena tidak membutuhkan proses pelatihan untuk mengklasifikasi awal data dalam masing-masing grup atau cluster. Selain itu tidak ada perbedaan perlakukan

antara variabel dependen dalam studi kasus ini satu sama lain dan

variable-variabel independen. Record data dikelompokkan berdasarkan kemiripan data antara

satu record dengan record yang lain.

Pengguna harus mengartikan sendiri cluster-cluster yang dihasilkan, karena

(21)

itu output metode ini sering kali dijadikan input metode data mining atau pemodelan

data yang lain untuk menghasilkan informasi yang benar-benar siap dipakai untuk

analisa data.

2.2.3. Pengklasifikasian

Klasifikasi merupakan bentuk umum dari data mining. Klasifikasi

menyediakan cara penyediaan obyek dan menggabungkannya menjadi kelas-kelas.

Untuk lebih mudahnya obyek yang kita klasifikasikan secara umum direpresentasikan

dalam satu record didalam suatu database dan pengklasifikasian menyediakan fasilitas

untuk mengupdate setiap record dengan memberikan kode untuk setiap jenis record

yang sama. Walaupun antara clustering dan classification memiliki kemiripan

(kedua-duanya sama-sama melakukan pengelompokan), namun pada dasarnya ke(kedua-duanya

sangatlah berbeda. Kenyataannya kita seringkali harus mempergunakan algoritma

clustering dan algoritma classification secara bersamaan. Pertama-tama kita harus

mempergunakan algoritma clustering untuk menemukan cara terbaik dalam

menentukan kemiripan karakteristik kelompok-kelompok data yang ada. Kemudian

kelompok-kelompok tersebut kita jadikan kelas-kelas. Data yang ada dimasukkan

dengan kelompok-kelompoknya. Akhirnya kita gunakan algoritma classification

untuk menentukan rule atau rumus-rumus untuk menentukan suatu data baru masuk

ke kelas yang mana.

2.3. Customer Relationship Management

Menurut Tourniaire dan Francoise (1993). Customer Relationship

(22)

1. Masukkan dari CRM yang terdiri dari pelanggan dan sales.

2. Peralatan yang digunakan oleh Sales Force Automation (SFA).

3. Sesuatu yang berada diantara keduanya, biasanya proses yang terlibat dalam

hubungan manajemen dengan pelanggan.

CRM mempunyai kemampuan dalam menangani kekacauan field, dan beberapa vendor yang mengambil tindakan hanya sedikit memperbaiki teka-teki yang mereka sebut CRM vendor, hal ini menyulitkan untuk menyaring tuntutan yang terus menerus. Dalam penjumlahan, beberapa back-office-system merupakan rangkaian

awal hubungan dengan pelanggan, dan keistimewaan yang lain yaitu menutup CRM

fungsional. Jadi, batasan bukan merupakan potongan keberhasilan mereka. Gambar

dibawah merupakan hasil survei dari fungsional klasik untuk sistem CRM.

Gambar2.4 Elemen dari CRM Sales Force

Automation

Marketing Automation

Support Tracking

Telemarketing/ Telesales Tracking

Product Configuration

Field Service

Knowledge Base

Customer Portal

(23)

2.3.1. Sales force automation

Sales force automation (SFA) disebut juga bintang dari tanah lapang, merupakan salah satu driver dari field CRM, dan yang satu lagi adalah wujud dari

support tracking. Karakteristik unik dari SFA adalah keperluan untuk membantu bergerak, memutuskan hubungan pemakai. Dasar dari kebutuhan penjual yaitu

pengambilan informasi akuntansi yang sesuai dengan komputer mereka,

memperbaharui jika pergi dari kantor dan kemudian memuat kembali di dalam

mengambil bagian sistem. Ini disebut juga kekuatan kebersamaan dalam pengambilan

dan pemuatan kejadian yang dapat terjadi dengan cepat serta memelihara atau

mempertahankan data secara konsisten jika terjadi pembaharuan yang berkali-kali.

2.3.2. Telemarketing and telesales tracking

Walaupun Telemarketing and telesales tracking bisa menganggap bagian dari SFA, peralatan untuk operasi Telemarketing and telesales mempunyai sedikit perbedaan kerena telemarketers sering bekerja dari naskah tulisan atau berakhir pada banyak struktur lingkungan sekitar. Mereka tidak membutuhkan bergerak atau

berpindah untuk memutuskan hubungan fungsional. Dalam beberapa jalan, mereka

perlu untuk menutup itu dari support tracking dan tentu saja vendor menutup pusat hubungan yang dapat melayani kedua-duanya di dalam batas dan di luar pusat

hubungan. Bagian fungsional dari aplikasi pusat hubungan adalah Computer telephony integration (CTI), dengan memberikan informasi dalam mengambil bagian diantara sistem telepon dan aplikasi CRM. Keistimewaan dari aplikasi CTI yaitu

(24)

oleh menu pilihan dan kemampuan untuk menunjukkan layar yang berisi informasi

panggilan. CTI dapat juga memanipulasi dasar sistem telepon dalam database CRM,

untuk langsung memanggil nomer telepon yang tertera pada layar.

2.3.3. Product configuration

Product configuration atau bentuk wujud dari produk merupakan peralatan yang memberi pemakai kebiasaan yang komplek untuk meneliti keperluan dari

produk tersebut. Bentuk wujud dari produk digunakan untuk pekerjaan yang

membawa urusan di luar hubungan dengan pelanggan, tetapi sekarang menjadi bagian

dari beberapa CRM yang baik.

2.3.4. Marketing automation

Marketing automation sering disebut dengan manajemen kampanye,

Marketing automation memberikan desain, pelaksanaan dan pengaturan dalam kampanye. Tergantung pengalaman dari peralatan, kampanye mungkin menggunakan

bermacam-macam media dan termasuk segmentation dan list management.

2.3.5. Support tracking

Dengan SFA, support tracking merupakan satu lagi sejarah yang penting dari CRM. Dasar support tracking yaitu mengolah data-data sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. CTI dan sistem komunikasi elektronik

(25)

2.3.6. Field service

Field service mempunyai perbedaan keperluan dari pada pelayanan yang mengambil tindakan dari support center.

2.3.7. Knowledge base

Knowledge base fungsional sangat berguna dalam semua area dari fokus fungsi pelanggan. Mereka sesungguhnya mempunyai dua perbedaan tipe dari

fungsional. Yang pertama kemampuan untuk menunjukkan knowledge base kepada pengguna melalui bermacam-macam kemampuan penyelidikan dan yang kedua lebih

penting dalam beberapa jalan walaupun tanpa diskusi yaitu kemampuan untuk

mendukung kreasi dan mempertahankan dokumen.

2.3.8. Customer portal

Web-based akses pelanggan untuk sistem CRM sekarang ini mutlak diperlukan. Dasar customer portal memberikan akses ke knowledge base dan ke sistem request-tracking, tetapi beberapa fungsi yang berpengalaman merupakan harapan termasuk cabang lokasi, pengambilan elektronik, dan komunikasi online. Customer portal dan fungsional sekitarnya suatu saat akan disebut sebagai eCRM dan subsistemnya disebut e-sales, e-marketing atau e-support.

2.3.9. Analytics

Satu manfaat dari CRM adalah mengembangkan kemampuan untuk

memperlihatkan dan menganalisa aktivitas pelanggan. Dari dulu orang miskin sangat

(26)

menjual secara terpisah dengan pilihan harga tambahan. Walaupun pemberitahuan

sangat penting, kunci utama kesuksesan untuk analisa adalah mempunyai data yang

baik, jadi pastikan bahwa data yang anda punyai merupakan gambaran dari sistem.

2.4. Analisa dan Perancangan Sistem

2.4.1. Penggunaan DFD

Meskipun suatu analisa yang disebut dengan DFD mempunyai struktur

tersendiri, namun sistem analisa dapat meletakkan secara bersamaan sebuah gambar

yang merepresentasikan seluruh proses-proses data dalam sebuah organisasi.

Pendekatan data flow menitik beratkan pada logika yang tersirat dari suatu sistem (Kendall, and Kendall, 2002).

Dengan menggunakan kombinasi simbol, sistem analisa dapat membuat sebuah

gambaran dari suatu proses yang sebenarnya dengan menggunakan dokumen sistem.

A. Keuntungan pembuatan data flow

Data flow mempunyai lima keuntungan utama dari penjelasan-penjelasan jalannya data dalam sistem, yaitu :

1.Kebebasan yang berasal dari kepercayaan untuk mengimplementasikan secara

benar teknik sistem dari suatu sistem yang baru.

2.Memberikan pengertian dari hubungan sistem-sistem dan subsistem yang ada.

3.Komunikasi mengenai pengetahuan sistem bagi user melalui DFD

4.Analisa dari sebuah usulan sistem untuk menentukan jika data dan proses-proses

(27)

5.Penggunaan data flow merupakan keuntungan tambahan yang dapat digunakan sebagai latihan bagi sistem analis, kesempatan sistem analis menjadi lebih baik

untuk mengerti tentang hubungan sistem dan subsistem yang ada didalamnya.

Keuntungan dari kelima penggunaan data flow tersebut dapat digunakan sebagai

tools yang interaktif dengan user. Hal yang menarik dalam penggunaan DFD adalah ditunjukannya kepada user gambaran-gambaran secara lengkap dari sistem. User

dapat menanyakan guna memberikan komentar pada konsep, sistem analis dapat

merubah sistem berdasarkan keinginan user. Keuntungan terakhir dari penggunaan DFD adalah dapat mengikuti sistem analis untuk mendeskripsikan

komponen-komponen yang digunakan dalam suatu diagram. Analisa dapat ditampilkan untuk

menjamin bahwa semua output mempunyai isi atau memperoleh data inputan dari prosesnya.

B. Pembuatan DFD

DFD dapat dan harus digambarkan secara sistematis . Pertama, dibutuhkan

sistem analis untuk mengkonsep data flow, dari atas ke bawah seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2.5 Pembuatan DFD

Pembuatan DFD dengan pendekatan dari atas ke bawah

1. Membuat sebuah daftar dari kegiatan bisnis dengan menggunakan beberapa variasi, yaitu :

- Entity luar (external entity) - Data flow

- Proses - Data store

2. Membuat sebuah context diagram dimana ditunjukkan external entity dan data flow ke dan dari sistem.

3. Menggambar diagram level 0, level selanjutnya.

4. Membuat sebuah child diagram untuk tiap-tiap proses pada level 0 5. Pengecekan error

(28)

Untuk memulai sebuah DFD dari suatu sistem biasanya dituangkan dalam

sebuah daftar dengan empat kategori yaitu entity luar, arus data, proses, dan

penyimpanan data. Daftar ini akan membantu menentukan batasan-batasan dari suatu

sistem yang akan digambarkan. Pada dasarnya daftar itu berisi elemen-elemen data

yang dikarang. Elemen-elemen tersebut terdiri dari

a.Pembuatan context diagram

Context diagram adalah level yang tertinggi dalam sebuah DFD dan hanya berisi

satu proses serta merupakan representasi dari sebuah sistem. Proses dimulai dengan

penomeran ke-0 dan untuk seluruh entity luar akan ditunjukkan dalam context

diagram yang sama seperti data awal yang dikirim dari entity luar. Context diagram

tidak berisi penyimpanan data.

b.Pembuatan diagram level 0 serta level berikutnya

Diagram level 0 dihasilkan oleh context diagram dan berisi proses-proses.

Pengisian proses-proses yang berlebihan pada level ini akan menghasilkan sebuah

diagram yang salah, sehingga sulit umtuk dimengerti . Masing-masing proses

diberikan penomoran dengan sebuah bentuk integer. Umumnya dimulai dari kiri

atas dan penyelesaiannya di kanan bawah dalam sebuah bentuk diagram.

c.Pembuatan child diagram

Child diagram diberikan nomor yang sama seperti proses diatasnya (parent proses) dalam diagram level 0. Contohnya, proses 3 harus diturunkan ke diagram 3,

proses pada child diagram menggunakan penomoran unik untuk masing-masing proses dengan mengikuti penomoran proses diatasnya . Contohnya, dalam diagram

3 proses-proses diberikan nomor 3.1, 3.2, 3.3 dan seterusnya. Konversi ini diikuti

(29)

oleh beberapa level, jika pada proses diagram level 0 digambarkan sebagai 1, 2, ,

dan 3 maka child diagram-diagramnya adalah 1, 2, dan 3 pada level yang sama. Ilustri level detil dengan sebuah child DFD dapat ditunjukkan pada gambar :

Gambar 2.6 Ilustrasi level detil dengan sebuah childDFD

d.Pengecekan kesalahan pada diagram digunakan untuk melihat

kesalahan-kesalahan yang terdapat pada sebuah DFD. Beberapa kesalahan-kesalahan-kesalahan-kesalahan yang

umum terjadi ketika penggambaran / pembuatan DFD, ditunjukkan pada gambar

berikut, adalah :

Kesesuaian data flow

Record A

Data flow dari Parent Process ke Child diagram harus sama

Input B

Entity 2

D1 Data store 1

3

General Process

3.1

Detail Process

Input B

D1 Data store 1

3.1

Detail Process

(30)

Gambar 2.7 Pengecekan kesalahan 1

Gambar 2.8 Pengecekan kesalahan 2

Gambar 2.9 Pengecekan kesalahan 3

Semua data flow salah satunya harus berasal atau berakhir pada sebuah proses Sebuah data flow tidak diperbolehkan

mempunyai percabangan / memisahkan diri (flow) ke dalam dua atau lebih data flow yang berbeda

(31)

1. Lupa untuk menginputkan sebuah arus data atau arah panah langsung. Sebagai contoh adalah penggambaran proses yang menunjukkan sebuah data flow seperti

input atau seperti output. Tiap-tiap proses pengubahan data harus menerima input

dan output. Tipe kesalahan ini terjadi ketika sistem analis lupa memasukkan sebuah data flow atau meletakkan sebuah arah panah ditempat yang salah.

2. Hubungan penyimpanan data dan entity luar secara langsung satu sama lain. Data

store dan entity tidak mungkin dikoneksikan satu sama lain ; data store dan entity luar harus dikoneksikan melalui sebuah proses.

3. Kesalahan penamaan (label) pada proses-proses atau data flow. Pengecekan DFD untuk memastikan bahwa tiap-tiap objek atau data flow telah diberikan label. Sebuah proses haruslah di indikasikan seperti nama dari sistem atau menggunakan

format kata kerja-kata benda. Tiap data flow haruslah dideskripsikan dengan sebuah kata benda.

4. Memasukkan lebih dari sembilan proses dalam sebuah DFD. Memiliki banyak

proses akan mengakibatkan kekacauan pada diagram sehingga dapat

menyebabkan kebingungan dalam pembacaan sebuah proses dan akan

menghalangi tingkat komunikasi. Jika lebih dari sembilan proses dalam sebuah

sistem, maka beberapa grup dalam proses dilakukan bersama-sama ke dalam

sebuah sub sistem dan meletakkannya dalam sebuah child diagram.

5. Menghilangkan suatu arus data. Pengujian dari suatu diagram yang menunjukkan

garis / arah (flow), dimana untuk setiap proses data flow hanya mempunyai input

(32)

arah arus data seringkali digambarkan untuk mengidentifikasikan bahwa diagram

tersebut kehilangan data flow. Seperti di tunjukkan pada gambar :

Gambar 2.10 Kehilangan Data Flow Pada DFD

6. Membuat ketidaksesuiaan komposisi dalam child diagram , dimana tiap child

diagram harus mempunyai input dan output arus data yang sama seperti proses dilevel atasnya (parent proses). Pengecualian untuk rule ini adalah kurangnya

output, seperti kesalahan garis yang ada didalam child diagram.

1 Employee Master Employee

record

Employee time file Hours

worked

Employee

1 Calculate gross pay

Sebuah external entity tidak dikoneksikan ke

data store

Proses 1 tidak punya output

(33)

C. Perbedaan DFD

Pada tabel berikut digambarkan perbedaan antara DFD logika dan DFD fisik

Tabel 2.1 Perbedaan DFD Logika Dan Fisik

Disain Logika Fisik

Gambaran

model

Operasi-operasi

bisnis

Bagaimana sistem akan

diimplementasikan (atau bagaimana

sistem dijalankan)

Apa yang

ditampilkan

oleh proses

Aktivitas bisnis Program-program, modul program, dan

prosedur-prosedur manual

dari data yang

dikesampingkan

dari bagaimana data

tersebut di simpan

File-file fisik dan database-database

dari file-file manual

Kontrol

system

Menunjukkan

kontrol-kontrol

bisnis

Menunjukkan kontrol-kontrol untuk

validasi input data, untuk memperoleh sebuah record , untuk memastikan kesuksesan proses dan untuk keamanan

(34)

2.4.2 Desain input

Bentuk-bentuk desain secara khusus mungkin dapat digunakan jika suatu

analisa sistem dapat disesuaikan dengan bentuk desain secara lengkap dan

bermanfaat. Hal itu juga penting untuk mengenalkan secara dini desain yang

digunakan, arus data atau bentuk-bentuk yang tidak digunakan pada sumber-sumber

suatu organisasi dan itu harus dihilangkan. Untuk mendesain form-form yang baik

harus diterapkan antara lain :

1. Membuat form-form tersebut mudah dalam pengisiannya.

2. Memastikan form-form tersebut sesuai dengan tujuan untuk masing-masing

desain.

3. Desain form digunakan untuk menjamin kelengkapannya.

4. Mempertahankan form-form yang menarik.

2.4.3. Desain output

Output merupakan sebuah informasi yang dikirim kepada user melalui suatu sistem informasi (seperti : Internet, Extranet, dan WWW). Beberapa data yang

dibutuhkan diproses secara teliti sebelum dinyatakan layak sebagai sebuah output, penyimpanan data lain, dan ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali, data-data

tersebut berupa output yang membutuhkan proses yang sedikit. Output dapat diambil dari beberapa bentuk yaitu : bentuk laporan yang dihasilkan printer dan tampilan layer

computer, mikrofon (suara).

(35)

mencoba untuk mencapai suatu desain output yang tepat. Objek-objek tersebut antara

lain :

a. Desain output untuk melayani sebuah tujuan tertentu. b. Pembuatan output yang disesuaikan bagi kebutuhan user. c. Pengiriman sejumlah output

d. Pengelolaan distribusi output

e. Pengelolaan waktu output

f. Penyesuain metode ouput yang paling efektif.

2.4.4. Desain database A. Bentuk database dan file

Ada dua bentuk pendekatan pada proses penyimpanan data dalam sebuah

sistem komputer. Metode pertama adalah untuk menyimpan file-file tunggal,

masing-masing dengan bentuk unik untuk berbagai macam aplikasi. Pendekatan yang kedua

adalah untuk menyimpan data dalam sebuah sistem komputer dengan melibatkan

pembuatan sebuah database. Sebuah database merupakan sebuah pendefinisian normal dan merupakan pusat penyimpanan dari data tertentu yang digunakan dalam

beberapa aplikasi yang berbeda.

B. Database

(36)

adalah DBMS (Database Management Sistem), dimana diikuti dengan kreasi, modifikasi, dan perubahan (update) dari database.

C. Konsep-konsep data

Hal ini sangat penting untuk dimengerti bagaimana data dipresentasikan

kembali sebelum memutuskan penggunaan file atau database. 1. Realita data dan Meta data

Hubungan antara realita, data dan meta data yaitu didalamnya terdapat entity

dan attribut (realita), record dan item data (data), definisi record dan definisi item data (meta data). Ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar 2.11 Hubungan Antara Realita, Data, dan Meta data

dimana :

- Entity  Merupakan beberapa obyek atau kejadian tentang dimana dapat

mencocokkan koleksi data sebagai sebuah entity. Entity juga dapat berupa sebuah

kejadian atau unit dari satu waktu.

- Relationship Merupakan hubungan antara entity, adapun tipe-tipe dari

relationship antara lain (1) one to one (1:1), (2) one to many (1:M), dan (3) many to many (M:N).

Entities

Record

Occurrences

Record

Definitions

Item data

Occurrences

Item data

Definitions

(37)

- Attribut  Merupakan sebuah karakteristik dari sebuah entity.

- Record  Merupakan suatu kumpulan dari item-item data yang secara umum merupakan penjelasan umum dari entity.

2. Meta data

Meta data merupakan data dimana dijelaskan tentang data file atau database. Meta data menjelaskan pemberian nama dan menunjukkan panjang dari

masing-masing item data. Meta data juga menjelaskan panjang dan komposisi dari tiap-tiap

record.

3 Kelompok file

Sebuah file berisi grup-grup dari record yang digunakan untuk melengkapi informasi untuk suatu operasi-operasi, perencanaan, manajemen, dan pembuatan

keputusan. Tipe-tipe dari file yang digunakan antara lain :

a. File master : berisi record-record dari sebuah kelompok entity. b. File tabel : berisi data yang digunakan.

c. File-file transaksi : digunakan untuk mengisi perubahan (update) sebuah

file master dan laporan-laporan.

d. Work file : digunakan untuk menjalankan program agar lebih efektif.

(38)

D. Kumpulan database

1. Data fisik dan logika (Physical and Logical) 2. Hierachical

3. Struktur jaringan data

4. Struktur hubungan data

E. Normalisasi

Normalisasi merupakan perubahan dari user yang ditampilkan secara lengkap dan simpanan data untuk ukuran dari yang terkecil, serta merupakan struktur-struktur

data yang stabil. Normalisasi dibutuhkan untuk mengorganisir data dan menghindari

redudansi data (data double). Ada tiga bentuk normalisasi, yaitu :

1.First Normal Form (1NF)

Langkah pertama ini terdapat pada sebuah relasi normalisasi yang digunakan untuk

menghilangkan (menghapus) grup-grup yang berulang.

2.Second Normal Form (2NF)

Pada bentuk normal yang kedua, seluruh attribut yang ada akan difungsikan

tergantung pada PK (Primary Key). 3.Third Normal Form (3NF)

Sebuah relasi penormalisasian yang ketiga adalah jika seluruh yang bukan kunci

(PK) dari semua attribut seluruhnya difungsikan bergantung pada PK dan attribut

(39)

2.4.5. Desain user interface

Bagaimanapun baik atau buruknya suatu tampilan, hal itu berpengaruh pada

keberadaan representasi sebuah sistem. Desain terdiri dari :

a. Tipe-Tipe User Interface

Beberapa peebedaan terdiri dari penjelasan User Interface, bahasa yang digunakan pada suatu tampilan, jawaban dan pertanyaan dari suatu tampilan,

menu-menu, tampilan bahasa yang digunakan, tampilan bentuk isian, GUIs (Graphical User Interface) dan variasi dari web Interface (untuk program internet).

b. Tampilan Bahasa

Tampilan bahasa sering kali digunakan unruk percobaan bagi user guna dapat berinteraksi dengan Komputer.

c. Tampilan Tanya Jawab

Dalam tampilan tanya jawab, tampilan computer merupakan sebuah

pertanyaan bagi user, untuk berinteraksi user memasukkan sebuah pertanyaan

(melalui tombol keyboard atau mouse) dan computer memberikan aksinya pada suatu

informasi output.

d. Menu-Menu

Sebuah tampilan menu menyediakan tempat bagi user untuk melihat

nama-nama dari daftar pada form tampilan.

e. Tampilan Bentuk Isian / Bentuk Input dan Output

Tampilan bentuk isian terdiri dari bentuk-bentuk dalam layer atau bentuk form

yang menampilkan isian-isian field item data atau parameter-parameter yang dibutuhkan untuk dikomunikasikan oleh user.

(40)

Sebuah tampilan perintah bahasa mengizinkan user untuk mengontrol sebuah aplikasi dengan sebuah deretan tombol kunci dan perintah-perintah. Bahasa perintah

(41)

Pada bab ini membahas tentang implementasi dan evaluasi dari sistem yang

dibuat apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

4.1. Implementasi Sistem

Tahapan ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan

rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Program yang dibuat akan diterapkan

berdasarkan kebutuhan pemakai.selain itu program ini akan dibuat sedemikian rupa

sehingga sistem informasi ini dapat digunakan dengan mudah.

4.1.1 Instalasi program

a. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun sistem aplikasi, yaitu :

1. Sistem Operasi Windows 9x dan Xp

2. Bahasa pemrograman Visual Basic 6

3. Microsoft SQL Server 7.0

b. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

1. Processor minimal Pentium II

2. Memory 128 Mb Bus 100

3. Hard Disk 4,3 Gb

4. VGA 8 MB

(42)

c. Instalasi

Untuk proses instalasi program ada beberapa tahap yang harus dilakukan

agar sistem dapat bekerja dengan baik. Tahapan-tahapan tersebut, yaitu :

1. Install sistem operasi Windows yang akan digunakan

2. Install Microsoft SQL Server 7.0 untuk database

3. Install ActiveX

4.1.2 Aplikasi program

Pada saat program pertama kali dijalankan Form Menu utama akan muncul

pertama kali pada layar. Form ini Merupakan tampilan utama dari sistem . Menu

utama terbagi dalam 4 ( empat ) kelompok menu yaitu :

a. Menu File

b. Menu Master Data

c. Menu Transaksi

d. Menu Fuzzy

(43)

A. Menu File

1. Form About, berfungsi untuk menjelaskan tentang judul dan objek yang penulis

buat beserta identitas penulis.

Gambar 4.2 Form About

2. Tombol Exit, berfungsi untuk keluar dari aplikasi .

B. Menu Master Data

1. Form Dokter, berfungsi untuk menginputkan nama-nama dokter yang berhubungan

dengan apotek. Form Dokter mempunyai field kode dokter, nama, alamat, kota,

kode pos , nip dan keterangan. Pada form ini juga terdapat tombol Baru untuk membuat atau menginputkan data-data dokter. Ubah untuk mengubah data-data dokter. Hapus untuk menghapus data-data dokter yang telah diinputkan.Simpan

(44)

Gambar 4.3 Form Dokter

2. Form Suplier, berfungsi untuk menginputkan nama-nama Suplier yang

berhubungan dengan apotek. Form Suplier mempunyai field kode Suplier, nama,

alamat, kota, kode pos , telpon1, telpon2, fax dan keterangan. Pada form ini juga

terdapat tombol Baru untuk membuat atau menginputkan data-data Suplier. Ubah

untuk mengubah data-data suplier. Hapus untuk menghapus data-data suplier yang telah diinputkan. Simpan untuk menyimpan data-data suplier yang telah diinputkan. Keluar untuk keluar dari form dan tombol Awal, Akhir, sebelum, sesudah, untuk melihat record pada aplikasi.

(45)

3. Form Tipe Produk, berfungsi untuk menginputkan tipe produk yang berhubungan

dengan apotek. Form tipe produk mempunyai field tipe produk id, nama tipe

produk dan keterangan. Pada form ini juga terdapat tombol Baru untuk membuat atau menginputkan tipe produk. Ubah untuk mengubah data tipe produk. Hapus

untuk menghapus data-data tipe produk yang telah diinputkan. Simpan untuk menyimpan data-data tipe yang telah diinputkan. Keluar untuk keluar dari form dan tombol Awal, Akhir, sebelum, sesudah, untuk melihat record pada aplikasi.

Gambar 4.5 Form Tipe Produk

4. Form Standart Satuan, berfungsi untuk menginputkan standart satuan yang

berhubungan dengan apotek. Form standart satuan mempunyai field id standart

satuan dan keterangan. Pada form ini juga terdapat tombol Baru untuk membuat atau menginputkan standart satuan. Ubah untuk mengubah data standart satuan.

Hapus untuk menghapus data-data standart satuan yang telah diinputkan. Simpan

(46)

Gambar 4.6 Form Standart Satuan

5. Form Produk, berfungsi untuk menginputkan data-data produk yang berhubungan

dengan apotek. Form produk mempunyai field produk id, tipe produk idn nama

produk, saldo awal, nilai awal, saldo total, standart satuan id, nama satuan,

konversi, nama pabrik dan keterangan. Pada form ini juga terdapat tombol Baru

untuk membuat atau menginputkan produk. Ubah untuk mengubah data produk.

Hapus untuk menghapus data-data produk yang telah diinputkan. Simpan untuk menyimpan data-data produk yang telah diinputkan. Keluar untuk keluar dari form dan tombol Awal, Akhir, sebelum, sesudah, untuk melihat record pada aplikasi.

(47)

6. Form Harga Produk, berfungsi untuk menginputkan data-data harga produk yang

berhubungan dengan apotek. Form produk mempunyai field harga produk id,

produk id, tipe produk id, tnggal mulai dan harga produk. Pada form ini juga

terdapat tombol Baru untuk membuat atau menginputkan harga produk. Ubah

untuk mengubah data harga produk. Hapus untuk menghapus data-data harga produk yang telah diinputkan. Simpan untuk menyimpan data-data harga produk yang telah diinputkan. Keluar untuk keluar dari form dan tombol Awal, Akhir, sebelum, sesudah, untuk melihat record pada aplikasi.

Gambar 4.8 Form Harga Produk

C. Menu Transaksi

1. Form Transaksi Pembelian, berfungsi untuk mencatat transaksi pembelian obat dan

Pada form ini terdapat field- field no transaksi, tanggal transaksi, kode suplier,

status penerimaan, sub total pembelian, diskon pembelian, ppn, total pembelian

(48)

tombol Baru , kemudian inputkan field-field yang ada lalu tekan tombol Simpan, tanggal transaksi muncul sesuai dengan tanggal sistem pada saat transaksi

dilakukan. Form ini juga terdapat tombol Ubah untuk mengubah data-data transaksi pembelian, Hapus untuk menghapus data-data transaksi pembelian,

Batal untuk melakukan pembatalan waktu pencatatan transaksi, Keluar untuk keluar dari form transaksi pembelian dan juga Ada tombol Awal, Akhir, Sesudah, Sebelum untuk melihat record- record inputan yang ada pada detil transaksi

pembelian

Gambar 4.9 Form Transaksi Pembelian

2. Form Transaksi Penjualan, berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan obat dan

Pada form ini terdapat field- field no transaksi, tanggal transaksi, status barang

siap, tipe pejualan, kode dokter, no resep, tanggal resep, no copy resep, nama

pelanggan, alamat, kota, kode pos, sub total penjualan, ppn, total penjualan dan

SSDB Grid detil transaksi penjualan.. Dimana untuk menginputkan pilih tombol

Baru , kemudian inputkan field-field yang ada lalu tekan tombol Simpan, tanggal transaksi muncul sesuai dengan tanggal sistem pada saat transaksi dilakukan.

(49)

penjualan, Hapus untuk menghapus data-data transaksi penjualan, Batal untuk melakukan pembatalan waktu pencatatan transaksi, Keluar untuk keluar dari form transaksi penjualan dan juga Ada tombol Awal, Akhir, Sesudah, Sebelum untuk melihat record- record inputan yang ada pada detil transaksi pembelian

Gambar 4.10 Form Transaksi Penjualan

D. Menu Fuzzy

1. Form Master Fuzzy terbagi menjadi 4 bagian yaitu Bahasa Fuzzy jumlah transaksi,

bahasa fuzzy jumlah barang, bahasa fuzzy keputusan dan aturan fuzzy yang akan

digunakan untuk menganalisa data sehingga didapatkan suatu output.

a. Bahasa Fuzzy jumlah transaksi berisi tentang kategori jumlah transaksi

yang akan digunakan dan terbagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang

dan rendah.

(50)

Gambar 4.11 Form Bahasa Fuzzy Jumlah Transaksi

b. Bahasa Fuzzy jumlah barang berisi tentang kategori jumlah barang yang

akan digunakan dan terbagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan

rendah.

Gambar 4.12 Form Bahasa Fuzzy Jumlah Barang

c. Bahasa Fuzzy keputusan berisi tentang kategori keputusan yang akan

digunakan dan terbagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan

(51)

Gambar 4.13 Form Bahasa Fuzzy Keputusan

d. Aturan Fuzzy berisi aturan-aturan yang digunakan dalam menganalisa data

yang selanjutnya dianalisa untuk menghasilkan suatu keputusan

Gambar 4.14 Form Aturan Fuzzy

2. Form Analisa Fuzzy berisi tabel hasil analisa yang terbagi menjadi tiga bagian

yaitu kode produk, nama-nama produk dan bulan-bulan. yang sudah dianalisa.

(52)

Gambar 4.15 Form Analisa Fuzzy

4.2 Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap pengujian apakah aplikasi yang telah dibuat dapat

diterapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kekurangan atau kelemahan sistem

pada tahap ini akan dievaluas sebelum diimplementasikan secara riil.

Berikut ini hasil uji coba sistem pada apliksi yang telah dilakukan

Tabel 4.1. Tabel Hasil Uji Coba Sistem

Test

Case ID Tujuan Input

Output Yang Di harapkan

Mengisi kode dokter = D01, nama = Dr. Agus Susetyo, alamat = Jl. Pahlawan 15 Kota = Gresik, Kode pos = 61116, keterangan = dokter umum nip = 123/

Kandep/SipG/U/II/1996

Database akan berisi kode dokter = D01, nama = Dr. Agus Susetyo, alamat = Jl. Pahlawan 15 Kota = Gresik, Kode pos = 61116, keterangan = dokter umum nip = 123/ Kandep/SipG/U/II/1996

Database akan berisi kode dokter = D01, nama = Dr. Agus Susetyo, alamat = Jl. Pahlawan 15 Kota = Gresik, Kode pos = 61116, keterangan = dokter umum nip = 123/

Mengisi kode dokter = D02, nama = Drg.Hj. Nurul Ruqaijah, alamat = Jl. Reden Santri 8 Kota = Gresik, Kode pos = 61116, keterangan = Dokter Gigi nip = 011/ Kandep/SipG/G/1989

Database akan berisi kode dokter = D02, nama = Drg.Hj. Nurul Ruqaijah, alamat = Jl. Reden Santri 8 Kota = Gresik, Kode pos = 61116, keterangan = Dokter Gigi nip = 011/ Kandep/SipG/G/1989

(53)

Test

Mengisi kode Suplier = S01, nama = PT. Pharos, alamat = Jl Tri Dharma 8 Kota = Gresik, Telp1 = (031)3975990, telp2 = (031)3975991, Fax = (031)3975990

Database akan berisi kode Suplier = S01, nama = PT. Pharos, alamat = Jl Tri Dharma 8 Kota = Gresik, Telp1 = (031)3975990, telp2 = (031)3975991, Fax = (031)3975990

Database akan berisi kode Suplier = S01, nama = PT. Pharos, alamat = Jl Tri Dharma 8 Kota = Gresik, Telp1 = (031)3975990, telp2 = (031)3975991, Fax = (031)3975990

Mengisi kode Suplier = S02, nama = PT. Phapros, alamat = Jl. Mayjend Sungkono Cris Kencana blok H2, Kota = Surabaya, Telp1 = (031)5671348, Fax = (031)5671348

Database akan berisi kode Suplier = S02, nama = PT. Phapros, alamat = Jl. Mayjend Sungkono Cris Kencana blok H2, Kota = Surabaya, Telp1 = (031)5671348, Fax = (031)5671348

Database akan berisi kode Suplier = S02, nama = PT. Phapros, alamat = Jl. Mayjend Sungkono Cris Kencana blok H2, Kota = Surabaya, Telp1 = (031)5671348, Fax = (031)5671348

Mengisi StdSatuanID = SS01, keterangan = Kemasan Per Strip 4 Tablet

Database akan berisi StdSatuanID = SS01, keterangan = Kemasan Per Strip 4 Tablet

Database akan berisi StdSatuanID = SS01, keterangan = Kemasan Per Strip 4 Tablet

6 Menambah

Mengisi StdSatuanID = SS02, keterangan = Kemasan Per Strip 10 Tablet

Mengisi StdSatuanID = SS02, keterangan = Kemasan Per Strip 10 Tablet

Mengisi StdSatuanID = SS02, keterangan = Kemasan Per Strip 10 Tablet

Tekan tombol “ubah data” pada data dengan StdSatuanID = SS01, isi nama satuan = box, konversi = 40, nama satuan = Karton, konversi = 400, nama satuan = strip, konversi = 4, nama satuan = tablet, konversi = 1

Database

MstStdSatuanDetil dengan StdSatuanID = SS01, akan berisi nama satuan = box, konversi = 40, nama satuan = Karton, konversi = 400, nama satuan = strip, konversi = 4, nama satuan = tablet, konversi = 1

Database

MstStdSatuanDetil dengan StdSatuanID = SS01, akan berisi nama satuan = box, konversi = 40, nama satuan = Karton, konversi = 400, nama satuan = strip, konversi = 4, nama satuan = tablet, konversi = 1 keterangan = Obat Resep

Database akan berisi TipeProdukID = TP01, NamaTipeProduk = Antibiotikum, keterangan = Obat Resep

Database akan berisi TipeProdukID = TP01, NamaTipeProduk = Antibiotikum,

(54)

Test

Case ID Tujuan Input

Output Yang Di harapkan Anti radang mata, keterangan = Obat bebas

Database akan berisi TipeProdukID = TP02, NamaTipeProduk = Anti radang mata, keterangan = Obat bebas

Database akan berisi TipeProdukID = TP02, NamaTipeProduk = Anti radang mata, keterangan = Obat bebas

10 Menambah

transaksipemb elian pada data base

Database brisi No=1, tipe produk=TP01.04,kode

Database brisi No=1, tipe alan pada data base

Database brisi No=1, tipe produk=TP01.04,kode

Database brisi No=1, tipe 12 Menganalisa

tingkan

Transaksi pada bulan agustus

Dari data base keluar dengan kategori Rendah.

Dari data base keluas dengan kategori Rendah.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan sistem ini, adalah :

Berdasarkan uji coba yang dilakukan sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan

dan data mining dengan algoritma fuzzy logic dapat mengklasifikasikan data-data

transaksi obat di apotek “Putra Jaya” untuk menghasilakan pola distribusi penjualan

obat per tipe obat per bulan. Sehingga, kebutuhan apotek “Putra Jaya” untuk dapat

(55)

BAB V PENUTUPV Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembuatan sistem yang baru dapat diambil kesimpulan :

Berdasarkan uji coba yang dilakukan sistem berjalan sesuai dengan

yang diharapkan dan data mining dengan algoritma fuzzy logic dapat

mengklasifikasikan data-data transaksi obat di apotek “Putra Jaya” untuk

menghasilakan pola distribusi penjualan obat per tipe obat per bulan. Sehingga,

kebutuhan apotek “Putra Jaya” untuk dapat meramalkan kebutuhan stok obat per

bulan dapat direalisasikan

.

5.2 Saran

Adapun saran untuk pengembangan lebih lanjut dari penulisan tugas

akhir ini adalah :

Sistem aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan

menggunakan metode lain untuk mendeteksi serta meramalkan pembelian obat

dengan melakukan analisa terhadap data transaksi penjualan sehingga dapat

dijadikan sebagai pertimbangan untuk proses pengambilan keputusan.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Berson, Alex & J. Smith, Stephen, 2001, Data Warehousing, Data Mining, & OLAP,

McGraw-Hill, Singapore

Fuzzy Team, Belajar Logika Fuzzy, Laboratorium Mikroelektronika ITN Malang

Kendall, and Kendall, Copyright © 2002, 1999, 1995, 1992, Systems analysis And Design, by Pearson Education, Upper Saddle River, New Jersey.

Kosko, Bart,1992, Neural Networks and Fuzzy System : A Dynamical System Application to Machine Intelligence., Prentice Hall, inc.

P. Bigus, Joseph,1996, Data Mining With Neural Network, McGraw-Hill, United State of America

Tourniaire, Francoise, 1993, Just Enough Customer Relationship Management, Prentice Hall, Inc.

Gambar

Gambar 2.1 Berbagai Aspek dari Fuzzy Logic
Gambar 2.2 Fuzzy Sets
Gambar 2.3 Proses Data mining
Gambar2.4 Elemen dari CRM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.8 merupakan tampilan dari menu fuzzy query kependudukan yang digunakan untuk menentukan bahasa fuzzy (tinggi, sedang, rendah, banyak, dan sedikit) dan menampilakan

Aplikasi data mining ini menggunakan algoritma apriori dengan metode Association Rule untuk mengolah data transaksi pada Clapper Movie Café Semarang.. Aplikasi data mining

karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari.. diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ………

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... UCAPAN TERIMA

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Pengujian aplikasi pada sistem ini merupakan pengujian yang dilakukan dengan memasukan rumus logika fuzzy logic dengan metode mamdani didalam sebuah sistem aplikasi

Pada bulan Juli pola yang dihasilkan sebagai berikut, jika konsumen membeli SEGITIGA BIRU 1/2 KG maka akan membeli GULA PASIR 1/2 KG, besar kemungkinan konsumen