PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA
MENGGUNAKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC TENTANG PENYALAHGUNAAN FACEBOOK GUNA MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL
TUGAS AKHIR
Program Studi
DIV Komputer Multimedia
Oleh:
DONY DWI LEKSANA 11.51016.0016
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Film ... 5
2.2 Film Pendek ... 6
2.3 Genre Film ... 6
2.4 Film Drama ... 12
2.5 Teknik Pengambilan Gambar ... 12
2.6 Motion Graphic ... 23
2.7 Media ... 23
2.8 Media Sosial ... 24
2.9 Jejaring Sosial ... 24
2.10 Facebook ... 25
BABIII METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA... 30
3.1 Metodologi ... 30
3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.2.1 Literatur ... 31
3.2.2 Studi Eksisting ... 32
xi
3.2.4 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 39
3.2.5 Teknik Analisa Data ... 40
3.3 Keyword ... 42
3.4 Pemahaman Keyword ... 42
3.5 Analisa Warna ... 44
3.6 Analisa Tipografi ... 45
3.7 Analisa Perancangan Karya ... 45
3.7.1 Pra Produksi ... 47
3.7.2 Produksi ... 55
3.7.3 Pasca Produksi ... 55
3.8 Publikasi ... 56
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 60
4.1 Produksi ... 60
4.1.1 Pengambilan Gambar ... 60
4.1.2 Take Audio ... 62
4.2 Analisa Scene ... 63
4.3 Pasca Produksi ... 69
4.3.1 Editing Shoot dan Audio ... 69
4.3.2 Export/Render ... 71
4.3 Publikasi ... 71
BAB V PENUTUP ... 75
5.1 Kesimpulan ... 75
5.2 Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
1
1.1 Latar Belakang
Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat film pendek bergenre drama dengan teknik motion graphic tentang penyalahgunaan facebook guna mencegah pelecehan seksual. Hal ini dilatar belakangi oleh perkembangan sosial media seperti facebook dalam pandangan masyarakat terkait dengan pornografi dan pornoaksi, berikut adalah salah satu penyalahgunaan facebook terkait pelecehan seksual yaitu pemerkosaan, tindak kejahatan ini sangat merugikan bagi wanita. Pada tanggal 10/02/2010 dalam surat kabar Tribun Timur di Makassar, seorang gadis diperkosa oleh pria yang baru dikenalnya melalui facebook. Selain itu facebook di negara-negara yang berkembang saat ini banyak menimbulkan keresahan, termasuk di Indonesia. Bahkan di Negara-negara maju sekarang ada pula yang sudah mulai melarang keberadaan facebook di negaranya, contohnya ialah di Cina (Panji Untoro,2013).
membosankan seperti iklan karena penayangannya yang diulang-ulang setiap beberapa jam di stasiun TV dan pada UU Republik Indonesia nomor 33 Tahun 2009 tentang perfilman, bahwa film merupakan sarana pencerdasan kehidupan bangsa, pengembangan potensi diri, dan media komunikasi massa (Edison Nainggolan, 2011). Selain itu film merupakan sarana pencerdasan yang tidak membosankan dan dapat mempengaruhi audiens karena ceritanya lebih tervisualisasikan.
Ada 2 jenis film, yaitu film pendek dan film panjang. Film pendek adalah bentuk film alternatif yang memiliki durasi tayang tidak lebih dari 30 menit. Film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk ke dunia perfilman. Selain itu bentuk film pendek lebih simple dan kompleks, serta tidak menghabiskan banyak biaya seperti film komersial atau film panjang.
Film dilihat dari ganrenya terdiri dari Action, Adventure, Comedy,Mistery,
Dalam pembuatan sebuah film yang menarik perlu menggunakan visual efek, visual efek merupakan serangkaian pembuatan gambar yang menyertakan manipulasi atau membuat ilusi pada pikiran penonton, salah satunya motion
graphic dan motion graphic memiliki prinsip praktis. Di dalam motion graphic terdapat tipografi dan grafis yang dapat dilihat sebagai judul di berbagai film (Michael Betancourt, 2012). Hal ini yang mendasari penulis memilih motion
graphic, karena motion graphic lebih menekankan pada kreativitas designer agar dapat menghasilkan efek-efek visual tertentu atau bahkan mungkin lain daripada yang lain.
Harapan yang ingin dicapai dalam pembuatan film pendek ini adalah mampu memberi pola pikir kepada masyarakat terhadap jejaring sosial seperti facebook agar lebih berhati-hati dalam menjalin sebuah hubungan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka diperoleh perumusan masalah yaitu bagaimana membuat film pendek bergenre drama dengan teknik motion graphic tentang penyalahgunaan facebook guna mencegah pelecehan seksual.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas agar permasalahan tidak menyimpang. Maka batasan masalah yang akan dikerjakan adalah:
2. Membuat film bergenre drama tentang penyalahgunaan facebook.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan film pendek ini adalah:
1. Memproduksi sebuah film pendek bergenre drama tentang penyalahgunaan facebook menggunakan teknik motion graphic.
2. Mengangkat sebuah kenyataan negatif yang dilakukan oleh masyarakat terhadap facebook.
1.5 Manfaat
Manfaat pembuatan film pendek ini antara lain: 1. Teoritis
a. Kesadaran.
b. Diharapkan dapat menjadi rujukan ilmiah tentang film pendek bergenre drama dengan teknik hologram.
c. Diharapkan dapat menjadi rujukan tentang pembuatan film dalam penyalahgunaan facebook.
2. Praktis
a. Diharapkan hasil dari film pendek ini bisa mengikuti lomba film pendek yang diadakan baik di dalam Negeri ataupun luar Negeri.
5
2.1 Film
Menurut Wibowo dkk (2006:196) film adalah alat untuk menyampaikan
berbagai pesan kepada khalayak melalui sebuah media cerita, film juga
merupakan medium ekspresi artistik sebagai suatu alat bagi para seniman dan
insan perfilman dalam mengutarakan gagasan–gagasan dan ide cerita. Secara
esensial dan substansial film memiliki power yang akan berimplikasi terhadap
komunikan masyarakat. Sedangkan menurut Effendy (2000:201) film adalah
teatrikal yang diproduksi secara khusus untuk dipertunjukkan digedung–gedung
bioskop dan televisi atau sinetron yang dibuat khusus untuk siaran televisi.
Pada pasal 1 ayat 1 undang–undang nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman
mengatakan bahwa film merupakan karya seni budaya, yang merupakan pranata
sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi
dengan atau tanpa suara dapat dipertunjukkan. Jadi film adalah karya cipta seni
dan budaya yang merupakan salah satu media komunikasi massa audio visual
yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita
video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau
proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau
2.2 Film Pendek
Film pendek pada hakikatnya bukanlah sebuah reduksi dari film cerita
panjang, ataupun sekedar wahana pelatihan belaka. Film pendek memiliki
karakteristiknya sendiri yang berbeda dengan film cerita panjang, bukan lebih
sempit dalam pemaknaan, atau bukan lebih mudah. Sebagai analogi, dalam dunia
sastra, seorang penulis cerpen yang baik belum tentu dapat menulis cerpen dengan
baik.
Secara teknis, film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi di
bawah 50 menit. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang terpenting
adalah ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif.
Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara
pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil
memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan sinema (Derek Hill dalam
Gotot Prakosa, 1997).
2.3 Genre Film
Genre film (Anak Nonton, 2012) adalah Sebuah metode untuk
mengindetifikasi atau menentukan jenis dari film dan genre memiliki aspek-aspek
tekstual khusus dalam penyampaian pesannya, Genre film terbagi dalam beberapa
jenis seperti action, adventure, comedy, roman, mistery, biography, crime,
1. Action (Laga)
Action (Laga) adalah genre film yang paling banyak disukai penonton di dunia. Film Action merupakan film yang menggunakan efek sehingga menimbulkan dampak atau aksi yang luar biasa, banyak adegan penuh energi
yang tanpa henti, adegan-adegan yang menggunakan pemeran pengganti,
adegan kejar-kejaran, adu kecepatan, penyelamatan, pertempuran, bencana
yang merusak (banjir, ledakan, bencana alam, kebakaran, dan lainnya),
perkelahian, adegan meloloskan diri dari sebuah serangan atau sergapan,
menyajikan suara yang spektakuler dan biasanya ada pahlawan dalam
petualangan dari film tersebut yang kesemuanya dirancang untuk memancing
adrenalin dan ketegangan para penonton.
2. Adventure (Petualangan)
Adventure (Petualangan) adalah film dengan cerita menarik yang kebanyakan memberikan pengalaman baru di daerah-daerah eksotis. Film petualangan
sangat mirip dengan genre film action, yang dirancang untuk memberikan
aksi dan pengalaman yang enerjik. Dibanding film action, film petualangan
bisa berdiri sendiri melalui perjalanan, penaklukan dan eksplorasi alam,
gambaran tentang kerajaan, perjuangan dan situasi yang dihadapi tokoh
utama atau tokoh-tokoh sejarah yang sebenarnya.
3. Comedy (Humor)
Comedy (Humor) adalah film yang dibuat untuk membuat penonton tertawa. Komedi dalam bentuk drama yang dibuat untuk menghibur penonton dengan
tentang situasi yang dilebih-lebihkan, baik bahasa, tindakan, dan karakter
yang ada dalam film. Film komedi mengamati kekurangan, kelemahan dan
frustrasi hidup, memberikan kegembiraan untuk melarikan diri sesaat dari
jenuhnya hari-hari dalam kehidupan. Film komedi biasanya memiliki akhir
yang bahagia, meskipun kadang komedi tersebut memiliki sisi serius atau
pesimis.
4. Roman (Drama)
Roman (Drama) adalah film yang merepresentasikan secara serius sebuah cerita dengan menggambarkan situasi kehidupan karakter yang realistis dalam
satu atau banyak konflik, baik dengan diri mereka sendiri, orang lain atau
kekuatan alam. Sebuah film drama akan menunjukkan kepada kita sebagai
manusia dari sisi terbaik dan terburuk di antara kedua pertentangan sisi
tersebut. Masing-masing jenis subjek-materi memiliki tema berbeda dan
berasal dari berbagai macam plot dramatis.
5. Mistery (Horor)
Mistery (Horor) adalah film yang dirancang untuk menakut-nakuti dan membuat panik, menyebabkan rasa ketakutan untuk memanggil rasa takut
kita yang tersembunyi. Sering kali di akhir cerita, banyak adegan
mengejutkan dan menakutkan, namun pada saat yang sama film tersebut
berhasil menghibur kita. Film horor banyak bercerita tentang sisi gelap
kehidupan (kadang terlarang) dan dikombinasi dengan peristiwa aneh serta
mengkhawatirkan. Film horor juga bermain dengan alam sadar kita yang
jahat, mimpi buruk, kerentanan, keterasingan, teror yang tidak disadari,
ketakutan kita akan kematian dan kesadisannya, kehilangan identitas atau rasa
takut atas kekerasan seksual.
6. Biography (Riwayat hidup)
Biography (Riwayat hidup) adalah film yang menceritakan kisah tentang tokoh besar. Baik itu perjalanan hidupnya, peristiwa penting yang dilakukan
oleh tokoh tersebut atau kisah kematiannya. Banyak film jenis ini juga
menceritakan kisah kesuksesan seseorang dalam politik, bisnis atau
kehidupan sosial di dunia nyata.
7. Crime (Kejahatan)
Crime (Kejahatan) adalah film yang dikembangkan sekitar tindakan jahat dari penjahat atau mafia, termasuk pencurian bank, penjahat 'bawah tanah' atau
penjahat yang kejam di mana mencuri dan membunuh adalah cara mereka
dalam menjalani hidup.
8. Documentary (Dokumenter)
Documentary (Dokumenter) adalah film yang mengedepankan cerita observasi atau penelitian nyata dan mendalam atas sebuah perjalanan atau
petualangan yang didokumentasikan dalam bentuk cerita yang dikemas secara
dramatis.
9. Animation (Animasi)
Animation (Animasi) adalah Jenis film kartun animasi dengan berbagai alur cerita. Biasanya genre film ini memiliki sub genre hampir sama dengan genre
10. Musical (Musik)
Musical (Musik) adalah film dengan bentuk sinematik yang mempertunjukkan seni musik atau lagu dan tarian secara signifikan (biasanya
dengan pertunjukan musik atau tari sebagai bagian dari narasi film atau
sebagai menggambarkan realita di dalam film tersebut). Atau film-film yang
bercerita tentang kombinasi musik, tari, lagu atau koreografi.
11. Romance (Percintaan)
Romance (Percintaan) adalah film tentang cerita cinta atau persoalan asmara yang bercerita tentang gairah, emosi dan keterlibatan para pasangan,
romantisme serta perjalanan cinta yang membutuhkan proses melalui pacaran
dan/atau pernikahan. Film romantis (kebanyakan adalah drama) menjadikan
kisah cinta atau pencarian cinta sejati menjadi plot utama dalam film.
12. Sci-Fi (Fiksi ilmiah)
Sci-Fi (Fiksi ilmiah) adalah film ilmiah, visioner dan imajinatif. Biasanya divisualisasikan melalui efek fantastis, pengaturan gambar yang imajinatif,
banyak ahli desain dan visual untuk produksi dalam satu film jenis ini.
Dengan menggunakan perangkat teknologi terkini atau masa depan (seperti
peralatan elektronik, robot dan pesawat ruang angkasa), perkembangan ilmiah
dengan efek khusus yang fantastis. Sci-fi adalah film yang lengkap dengan mengisahkan kepahlawanan dalam dunia masa depan, planet-planet asing,
eksplorasi yang tidak mungkin dalam kehidupan nyata, pengaturan gambar
yang hampir mustahil, tempat fantastis, penjahat modern, teknologi futuristik
13. Sports (Olahraga)
Sports (Olahraga) adalah film yang memiliki cerita dan plot utama tentang olahraga (sepak bola atau baseball, arena, kompetisi olahraga atau Olimpiade
dan lainnya), menjadikannya kompetitif dengan adanya persaingan antar atlet
(petinju, pembalap dan lainnya) yang merupakan olahraga yang resmi dan
dominan dalam cerita.
14. Thriller (Cerita detektif)
Thriller (Cerita detektif) adalah jenis film yang bercerita tentang ketegangan, ketidakpastian dan ketakutan. Thriller dan film suspense kategorisasi hampir
identik dan saling berhubungan dan memiliki karakteristik serta fitur yang
serupa. Film jenis ini juga jarang membuat penontonnya tahu siapa pelaku
kejahatan atau teror sebenarnya.
15. War (Peperang)
War (Peperang) adalah film yang menggambarkan situasi perang, pertempuran yang sebenarnya atau konflik (melawan bangsa-bangsa atau
umat manusia). Film yang plot primernya menjadikan momen perang menjadi
latar belakang dalam film tersebut. Elemen khas dalam film dengan plot
perang antara lain pelarian dalam situasi perang, peperangan di laut,
kepahlawanan individu, kebrutalan dari peperangan, pertempuran udara,
cerita tentang tentara yang berpengalaman atau ikatan persahabatan dalam
2.4 Film Drama
Film yang bergenre drama merupakan film yang merepresentasikan secara
serius sebuah cerita dengan situasi kehidupan realistis dalam satu atau banyak
konflik. Dalam sebuah film drama kita akan ditunjukkan sebagai manusia dari sisi
terbaik dan terburuk diantara kedua pertentangan sisi tersebut (Anak Nonton,
2012).
Dalam buku berjudul Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam sebuah drama
film atau sinetron drama merupakan peristiwa dalam hubungan sebab-akibat.
Artinya peristiwa pertama menyebabkan peristiwa kedua, dan seterusnya
(Grasindo, 2005).
2.5 Teknik Pengambilan Gambar
Proses pembuatan film sering disebut sebagai filmmaking (www.
idseducation.com). Filmamaking melibatkan bebarapa tahap antara lain:
1. Menemukan Ide Cerita
Tentukan terlebih dulu genre film yang ingin dibuat. Drama, horor, action,
atau genre lain dan usahakan untuk menciptakan ide cerita yang tidak
pasaran.
2. Tentukan Sasaran Penonton
Setelah menentukan ide cerita dan tema, tentukan juga film ini ingin
ditujukan untuk siapa, apakah anak-anak, remaja, atau dewasa. menentukan
3. Membuat Sinopsis
Sinopsis adalah komponen yang harus ada dalam sebuah film. Semua film
memerlukan sinopsis, tidak terkecuali film dokumenter. Tulislah sinopsis
yang ringkas, padat, jelas, dan tepat sasaran dengan konflik yang jelas, dan
ending yang bisa memberi kejutan bagi penonton.
4. Menulis Skenario
Skenario harus ditulis seecara detail dan rinci. Dimana scene akan diambil,
apakah diluar atau di dalam ruangan, bagaimana ekspresi dan gerak-gerik
para pemain, serta penjelasan dilokasi mana mereka akan mengambil gambar.
5. Menyiapkan Alat-alat Teknis
Tentukan story board (alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana), tentukan lokasi
yang sesuai dengan skenario, Siapkan kru, lampu, kamera, setting, property, kostum, dan make up team.
6. Tentukan Anggaran
Setelah menentukan semua alat teknis dan pemain yang kita inginkan, maka
kita harus membuat anggaran agar tidak melebihi budget yang sudah kamu tentukan.
7. Produksi dan Editing
Setelah ke enam komponen persiapan siap dan izin untuk pembuatan film
sudah turun, maka film sudah dapat diproduksi. Setelah produksi selesai
8. Review dan Revisi
Film yang telah di Edit harus dilihat kembali hingga tidak ada lagi kekurangan dalam film.
Untuk menghasilkan sebuah film yang menarik, penulis memerlukan
pengetahuan dalam teknik-teknik pengambilan gambar yang dibutuhkan dalam
pembuatan film. Salah satu teknik pengambilan gambar adalah memperhatikan
shot (http://seputarti.com/), yaitu: 1. Extreme Long Shot/Wide Shot
Adalah pengambilan gambar yang digunakan untuk mengambil gambar yang
sangat jauh, panjang luas, dan berdimensi lebar, diambil dari area yang sangat
luas untuk menggambarkan atmosfir dan lingkungan tempat kejadian.
Gambar 2.1 Extreme Long Shot/Wide Shot (Sumber: http://warrior481.blogspot.co.id)
2. Very Long Shot
Teknik pengambilan gambar dimana objek seperti manusia terlihat 1/3 dari
Gambar 2.2 Very Long Shot
(Sumber: http://www.emaze.com)
3. Long Shot
Jenis pengambilan gambar ini dikenal sebagai landscape format, gambar seutuhnya diambil dari bawah hingga atas setinggi frame/kurang sedikit. Misalnya seseorang yang di foto terlihat dari bagian sepatu sampai kepalanya.
Gambar 2.3 Long Shot
(Sumber: http://www.espritmodel.com)
4. Medium Long Shot
Gambar 2.4 Medium Long Shot (Sumber: http://www.premiumbeat.com)
5. Medium Shot
Pengambilan gambar mulai dari perut sampai dengan kepala.
Gambar 2.5 Medium Shot
(Sumber: http://markoleosk.wordpress.com)
6. Medium Close Up
Jenis pengambilan gambar dimana objek seseorang terlihat dari Dada sampai
Gambar 2.6 Medium Close Up (Sumber: http://galleryhip.com)
7. Close up
Jenis pengambilan gambar ini lebih dekat, yaitu sebatas bahu sampai kepala
pada objek manusia.
Gambar 2.7 Close Up (Sumber: http://galleryhip.com)
8. Extreme Close Up
Jenis pengambilan gambar yang detail pada bagian objek seperti mulut, mata,
Gambar 2.8 Extreme Close Up (Sumber: http://blog.ddp.blue)
9. Over Shoulder Shot
Merupakan pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bahu
salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Objek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu
bertentangan.
Gambar 2.9 Over Shoulder Shot (Sumber: http://www.tumblr.com)
10. Two Shot
Gambar 2.10 Two Shot
(Sumber: http://sarangan13gcseacs.blogspot.com)
11. Group Shot
Pengambilan gambar sekelompok benda atau orang.
Gambar 2.11 Group Shot
(Sumber: http://boralginmages.appspot.com)
1. Low Angle
Low angel atau sudut pengambilan lebih rendah dari pelaku. Angel ini memberi kesan kemewahan, kekuatan, atau kebesaran.
Gambar 2.12 Low Angle
(Sumber: http://www.lomography.com)
2. High Angle
High angle atau sudut pengambilan dari atas pelaku, yang memberikan kesan ketidakberdayaan pada pelaku.
Gambar 2.13 High Angle
(Sumber: http://education.burnsfilmcenter.org)
3. Canted Angle
Canted Angle adalah sudut pengambilang yang sengaja dimiringkan untuk mendapatkan hasil gambar yang dinamis dan labil agar mendapatkan gambar
Gambar 2.14 Canted Angle
(Sumber: http://collinghamdimitri.blogspot.com)
4. Straight Angle
Straight Angle adalah pengambilan gambar yang normal.
Gambar 2.15 Straight Angle
(Sumber: http://boralginmages.appspot.com)
Untuk menghasilkan gambar yang variatif, dapat menggunakan alat bantu
untuk menggerakkan kamera. Menurut Wahana Komputer (2008: 58-62) dalam
1. Tracking
Gerakan kamera yang mendatar dengan arah maju dan mundur, ke depan dan
ke belakang, mendekati atau menjauhi objek yang diam.
2. Crabbing
Gerakan kamera mendatar menyamping ke kanan atau ke kiri terhadap objek
diam. Jika kamera bergerak ke arah kanan dinamakan crab right dan jika bergerak ke arah kiri dinamakan crab left.
3. Pedestal
Gerakan kamera yang menggunakan penyangga atau crane secara vertikal ke
atas atau ke bawah terhadap objek diam. Pedestal up artinya kamera digerakkan ke arah atas, dan pedestal down artinya kamera digerakkan ke bawah.
4. Traveling
Gerakan kamera pada jarak gerakan yang dikehendaki. Misalnya berjalan
bersama objek, mengikuti atau mendahului objek. Pergerakan kamera ini
dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau naik suatu benda yang bergerak.
5. Panning
Gerakan kamera secara horizontal, menyapu objek dari kiri ke kanan atau
sebaliknya, dengan posisi kamera tetap ditempat.
6. Tilting
Gerakan kamera secara vertikal, menyapu objek dari atas ke bawah atau
2.6 Motion Graphic
Motion graphic adalah potongan-potongan media visual berbasis waktu yang menggabungkan film dan desain grafis. Hal tersebut bisa dicapai dengan
menggabungkan berbagai elemen-elemen seperti animasi 2D dan 3D, video, film,
tipografi, ilustrasi, fotografi, dan musik. Penggunaan motion graphic yang umum adalah sebagai title sequence (adegan pembuka) film atau serial TV, logo yang bergerak di akhir iklan, elemen-elemen seperti logo 3D yang berputar-putar
disebuah siaran, dan dengan adanya internet, animasi berbasis web, dll.
Menurut Ahli Teori Perfilman Michael Betancourt, dalam artikelnya yang
berjudul The Origins of Motion Graphics, yang terdapat di Cinegraphic pada tanggal 6 Januari 2012, motion graphic adalah media yang menggunakan rekaman video dan atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak dan biasanya
dikombinasikan dengan audio untuk digunakan dalam sebuah output multimedia.
2.7 Media
Menurut Briggs media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi
pembelajaran suatu materi seperti buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan
menurut Menurut Miarso media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan kemauan. Secara umum media adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang gunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
juga kemampuan untuk keterampilan pembelajar, sehingga dapat mendorong
2.8 Media Sosial
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial sebagai
sebuah kelompok aplikasi yang berbasis internet yang membangun diatas dasar
ideologi dan teknologi web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content. Menurut Antony Mayfield media sosial adalah tentang sesuatu untuk menjadi manusia, orang biasa yang berbagi ide,
bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi. Sedangkan menurut
Sam Decker media sosial adalah alat atau jasa dan komunikasi yang memfasilitasi
hubungan orang lain.
2.9 Jejaring Sosial
Menurut Professor J.A Barnes (1954) jejaring sosial adalah sebuah sistem
struktur sosial yang terdiri dari beberapa individu atau organisasi. Jejaring sosial
merupakan sebuah tatanan sosial, dimana organisasi atau induvidu yang terlibat
didalamnya memiliki sebuah hubungan yang spesifik. Dengan adanya jejaring
sosial, manusia dengan kesamaan sosial dapat saling berhubungan. Ada beberapa
jenis jejaring sosial seperti facebook, twitter, instagram, path, pinterest, flickr,
linkedln, youtube, dan semua jejaring sosial ini banyak digunakan di seluruh
dunia. Di Indonesia facebook berada diurutan teratas yang digunakan oleh
masyarakat. Ada beberapa alasan mengapa facebook paling banyak diakses (Andi,
2010) diantaranya:
1. Tampilan Lebih Sederhana
2. Tidak Terganggu Iklan
Pada facebook, iklan ditempatkan di bar tersendiri sehingga tidak menggangu
tampilan halaman.
3. Chating Online
Menyediakan fasilitas chating sehingga membuat kita dapat berbincang langsung dengan teman yang sedang online tanpa harus membuka program yang berbeda.
4. Proses Add Teman Mudah
Pada saat pencarian dan menemukan orang yang kita kenal serta kita ingin
menambahkannya sebagai teman, kita cukup klik nama orang tersebut tanpa
harus memasukkan nama atau alamat email mereka.
5. Fasilitas Note
Di facebook terdapat sarana note atau catatan yang dapat kita gunakan untuk membuat laporan, puisi, atau ide-ide lain yang bermanfaat.
2.10 Facebook
Facebook adalah layanan jejaring sosial dan situs web, agar semua orang
dapat membuat profil pribadi yang bertujuan mencari teman atau keluarga yang
tidak pernah kita jumpai dan bertukar pesan dengan pengguna lain, termasuk
pemeberitahuan otomatis ketika mereka memperbaharui status profilnya
(www.pengertianmu.com).
Ada beberapa alasan yang membuat facebook menjadi layanan favorit bagi
& Friendster hal yang membuat jejaring sosial menjadi favorit (Andi, 2010: 2-4)
adalah sebagai berikut:
1. Promosi
Menggunakan layanan jejaring sosial sebagai sarana promosi produk atau
jasa, sehingga kegiatan komersil yang kita lakukan semakin mudah dan
konsumen akan cepat mengenali produk yang kita hasilkan tanpa harus
mengeluarkan uang untuk menggaji pegawai untuk melakukan promosi ke
konsumen.
2. Pemberitahuan atau Pengenalan
Pada dasarnya pemberitahuan atau pengenalan dalam jejaring sosial sama
halnya dengan media pemberitahuan yang kita dapati dalam sehari-hari. Hal
ini dimaksudkan agar kita mendapat dukungan dari semua kalangan atau
komponen induvidu terhadap apa yang kita kerjakan. Fungsi sarana
pemberitahuan dan pengenalan dalam jejaring sosial ini adalah mengenalkan
suatu bentuk kegiatan atau komunitas kepada para pengguna jejaring sosial
untuk bergabung menjadi anggota grupnya.
3. Pencarian Teman
Didalam jejaring sosial kita dapat melakukan pencarian teman baru, teman
kita dalam dunia nyata, kerabat, bahkan orang-orang yang kita cintai dapat
ditemukan setelah mungkin kehilangan kontak atau menghilang tanpa kabar
dalam waktu lama. Ini adalah salah satu mengapa layanan tersebut semakin
populer bagi para penggunanya serta mampu membuat para penggunanya
Setelah dilihat dari fungsinya, facebook juga memiliki dampak negatif
bagi penggunanya. Berikut ini dalah beberapa dampak negatif dari facebook
(www.plimbi.com):
1. Autis
merupakan istilah untuk orang orang yang terlalu asyik dengan dunia
khayalan yang diciptakannya sendiri sehingga tidak peduli dengan
orang-orang disekitarnya. Hal ini sering dilakukan orang-orang yang kecanduan Facebook.
Tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dunianya berubah menjadi dunia
facebook. Tentu yang dimaksud autis di sini bukan dalam arti yang
sebenarnya.
2. Minimnya Sosial Dengan Lingkungan
Ini dampak dari terlalu sering dan terlalu lama bermain facebook. Ini cukup
mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial anak. Mereka yang
seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak
menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman-teman
facebooknya yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya
kemampuan verbal anak menurun.
3. Boros
Akses internet untuk membuka facebook jelas berpengaruh terhadap kondisi
keuangan terlebih kalau diaakses dari warnet. Dan biaya internet di Indonesia
yang cenderung mahal bila dibanding dengan negara-negara lain. Ini sudah
bisa dikategorikan sebagai pemborosan karena tidak produktif. Lain soal jika
4. Mengganggu Kesehatan
Terlalu banyak nongkrong didepan monitor tanpa melakukan kegiatan
apa-apa, tidak pernah olah raga sangat beresiko bagi kesehatan. Penyakit akan
mudah datang. Telat makan dan tidur tidak teratur. Obesitas (kegemukan),
penyakit lambung (pencernaan), dan penyakit mata adalah gangguan
kesehatan yang paling mungkin terjadi.
5. Tersebarnya Data Pribadi
Beberapa facebookers memberikan data-data mengenai dirinya dengan sangat
detail. Biasanya ini untuk orang yang baru kenal internet hanya sebatas
facebook saja. Mereka tidak tahu resiko menyebarkan data pribadi di internet.
Ingat data-data di internet mudah sekali bocor, apalagi facebook yang
gampang sekali di hack.
6. Kurangnya Perhatian Untuk Keluarga
Keluarga di rumah adalah nomor satu. Slogan tersebut tidak lagi berlaku bagi
para facebookers. Buat mereka temen temen di facebook adalah nomor satu.
Tidak jarang perhatian mereka terhadap keluarga menjadi berkurang.
7. Mudah Menemukan Sesuatu yang Berbau Pornografi dan Sex
Mudah sekali bagi para facebookers menemukan sesuatu yang berbau porno
dan sex. Karena kedua hal itu yang paling banyak dicari di internet dan juga paling mudah ditemukan. Inilah fakta tidak dewasanya pengguna intenet di
Indonesia. Hanya mengguankan internet untuk mencari konten "berlendir".
8. Rawan Terjadinya Perselisihan
Tidak adanya kontrol dari pengelola facebook terhadap para anggotanya dan
ketidakdewasaan pengguna facebook itu sendiri akan membuat pergesekan
antar facebookers sering sekali terjadi.
9. Penipuan
Facebook juga rawan terhadap penipuan seperti media-media lainnya, apalagi
bagi anak-anak yang kurang mengerti tentang seluk beluk dunia internet. Bagi
si penipu sendiri, kondisi dunia maya yang serba anonim jelas sangat
60
Pada bab implementasi karya ini menjelaskan tentang proses pembuatan film
pendek dari tahap produksi dan pasca produksi. Berikut adalah penjelasan tahap
produksi dan pasca produksi
4.1 Poduksi
Pada tahap ini peneliti menjelaskan proses produksi dari tahap pengambilan
gambar, audio, dan editing serta tahap pasca produksi dalam pembuatan proyek tugas akhir ini.
4.1.1 Pengambilan Gambar
Berikut gambar 4.1-4.5 adalah contoh dari pengambilan gambar yang sudah
[image:33.612.128.507.281.672.2]diproduksi dalam proyek Tugas Akhir ini.
Gambar 4.2 Proses Pengambilan Gambar di Sekolah Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Gambar 4.3 Proses Pengambilan Gambar didepam Sekolah Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Gambar 4.5 Proses Pengambilan Gambar di Mobil Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Pengambilan gambar dalam proyek Tugas Akhir ini menggunakan kamera Sony
a6000, Canon 550D, Canon 60D dan untuk meminimalisir goncangan saat
pengambilan gambar kameramen menggunakan Tripod.
4.1.2 Take Audio
Berikut gambar 4.6 merupakan pengambilan Audio yang diproduksi dalam Tugas Akhir ini.
[image:35.612.119.497.126.665.2]Pengambilan suara dalam Tugas Akhir ini menggunakan perekam suara yang
ada di kamera Canon 550D dan 60D.
4.2 Analisis Scene
Pada tahapan ini peneliti menjelaskan penataan kondisi dan perpaduan
karakter tokoh dalam beberapa scene yang telah diproduksi berdasarkan konsep
affection, sebagai berikut:
[image:36.612.118.498.287.490.2]1. Gambar 4.7 adalah Scene 1
Gambar 4.7 Adegan Ippank bermain facebook Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Dalam scene 1 (satu) Ippank sedang berada di kamar. Gambar yang diambil memperlihatkan Ippank yang sedang melihat-lihat foto gadis cantik di
2. Gambar 4.8 adalah Scene 4
Gambar 4.8 Adegan Ippank dan Nicko di Cafe Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Dalam scene 4 (empat) menampilkan Ippank dan Nicko yang sedang istirahat di Cafe. Gambar yang diambil memperlihatkan Nicko yang
menegur Ippank karena kebiasaanya yang buruk.
[image:37.612.119.494.108.633.2]3. Gambar 4.9 adalah Scene 5
Dalam scene 5 (lima) menampilkan Vina dan Indah yang sedang mengobrol. Gambar yang diambil memperlihatkan adegan Vina yang
membantah saran dari Vina.
[image:38.612.117.505.171.533.2]4. Gambar 4.10 adalah Scene 7
Gambar 4.10 Adegan Ippank di Kamar Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Dalam scene 7 (tujuh) menampilkan Ippank bermain facebook. Gambar yang diambil memperlihatkan Ippank yang berkenalan dengan vina.
5. Gambar 4.11 adalah Scene 8
Dalam scene 8 menampilkan Ayah yang sedang menyetir. Gambar yang diambil memperlihatkan adegan Ayah yang menasehati Vina didalam
Gambar 4.11 Adegan Vina dan Ayah di Mobil Sumber: Hasil Olahan Pribadi
6. Gambar 4.12 adalah Scene 9 D
Gambar 4.12 Adegan Ippank di Cafe Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Dalam scene 9 (sembilan) D menampilkan Ippank chating bersama Vina. Dalam adegan ini memperlihatkan Ippank yang sedang merayu dengan
[image:39.612.117.491.294.512.2]7. Gambar 4.13 adalah Scene 9 E
Gambar 4.13 Adegan Vina di Kamar Depan Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Dalam scene 9 (sembilan) E menampilkan Vina chating dengan Ippank. Gambar yang diambil memperlihatkan adegan Vina yang lagi senang
dirayu oleh Ippank.
8. Gambar 4.14-4.15 adalah Scene 10
Dalam scene 10 (sepuluh) memperlihatkan Ippank yang menjemput Vina disekolah. Gambar yang diambil memperlihatkan adegan Ippank dan
Gambar 4.14 Adegan Ippank menjemput Vina Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Gambar 4.15 Adegan Ippank Mengajak Vina ke Rumah Sumber: Hasil Olahan Pribadi
9. Gambar 4.16 adalah Scene 11
Dalam scene 11 (sebelas) menampilkan Ippank yang memaksa Vina untuk menuruti kemauanya. Gambar yang diambil memperlihatkan
Gambar 4.16 Adegan Ippank menarik Vina Sumber: Hasil Olahan Pribadi
4.3 Pasca Produksi
Tahap ini adalah tahap akhir dari proses pengambilan gambar dan suara,
kemudian dilanjutkan dengan proses editing sesuai skenario yang telah dibuat.
4.3.1 Editing Shoot dan Audio
Setelah selesainya produksi, peneliti memilih gambar dan suara sesuai dengan
scene didalam naskah/skenario kemudian dimasukkan kedalam software editing. Pada tahap ini memakan waktu yang lama, karena harus memilih dari begitu banyak
[image:42.612.186.483.105.264.2]Gambar 4.17 Proses editing gambar dan suara Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Gambar 4.18 Proses editing timeline facebook Sumber: Hasil Olahan Pribadi
4.3.2 Export/Render
[image:44.612.118.497.208.474.2]Tahap ini merupakan bagian akhir dari proses editing setelah seluruh gambar, suara, musik, dan spesial efek tersusun maka dilakukan export/rendering agar seluruh komponen yang telah tertata menjadi satu dalam bentuk format file video.
Gambar 4.20 Proses Export/Rendering Sumber: Hasil Olahan Pribadi
4.4 Publikasi
Pada tahap publikasi berupa kegiatan pameran yang merupakan salah satu
cara memperkenalkan Tugas Akhir yang telah diproduksi kepada masyarakat.
Dalam upaya mempromosikan karya film pendek ini peneliti menggunakan
1. Poster A1
Gambar 4.21 Desain Poster Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi 2. Stiker
Gambar 4.22 Desain Stiker Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi
3. Pin
Gambar 4.23 Desain Pin Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi
Pin adalah bentuk merchandise yang dapat dibagikan kepada masyarakat dengan mudah, dengan desain pin bertuliskan Wrong Passion dari judul film pendek
[image:46.612.119.490.115.646.2]dengan tambahan credit title. 4. Cover DVD
Gambar 4.24 Desain Cover DVD Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi
5. Sampul DVD
Gambar 4.25 Desain Sampul DVD Wrong Passion Sumber: Hasil Olahan Pribadi
75
Dalam bab V diberikan kesimpulan dan saran selama proses pengerjaan
Tugas Akhir sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas Tugas Akhir ini.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan produksi Tugas Akhir berjudul
“Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Dengan Teknik Motion Graphic
Tentang Penyalahgunaan facebook Guna Mencegah Pelecehan Seksual”, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam mengemas film pendek bergenre drama ini menggunakan teknik
motion graphic agar visual dari film pendek terlihat lebih menarik dan
dikemas dengan durasi 18menit.
2. Cara membuat film pendek dengan cerita pelecehan seksual dapat dibuat
dengan proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
5.2 Saran
Diharapkan dari penelitian dan proyek Tugas Akhir ini dapat
diimplenetasikan dengan bijak bagi masyarakat tentang penggunaan facebook
Dan di harapkan juga bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep
dan makna penyalahgunaan facebook atau pelecehan seksual dengan teknik yang
Jakarta: Prenada Media Groub.
Mascelli, Joseph V (1998).
The five C’s of cinematography
. United States of
America: American Cinematographer.
Pratista, Himawan (2008).
Memahami Film
. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Wibowo, Fred (2007).
Teknik Produksi Program Televisi
. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
Andi (2010).
Student Book Series: Mencari teman Lewat Facebook dan Friendster
.
Madiun: Madcoms Madiun.
Grasindo, Tim (2005).
Bahasa dan Sastra Indonesia
. Jakarta: Grasindo.
Komputer, Wahana (2008).
Video Editing dan Video Production
. Semarang: Elex
Media Komputindo.
Danim, Sudarwan (2003).
Riset Keperawatan Sejarah & Metodologi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Meyer, Chris
and
Trish (2013).
Creating Motion Graphics with After Effects:
Essential and Advanced Techniques
. United Kingdom: CRC Press.
Sumber internet
Untoro, Panji (https
://panjiuntoro.wordpress.com/2012/11/16/fenomena-media-sosial/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Nainggolan, Edison (http
://www.festivalfilmbandung.com/2014/09/pentingnya-lembaga-sensor-film.html). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Betancourt, Michael (http ://www.cinegraphic.net/article.php?story=201303
06203217744). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Viva (http ://www.viva.co.id/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Anneahira (http ://www.anneahira.com/pengertian-film.htm). Diakses tanggal 5
Oktober.
Tea, Romel (http
://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Saputro, Estiko Aji (http
://jimbunrockstars.mediaqu.com/penyalahgunaan-situs-jejaring-sosial/715/). Diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Anneahira (http ://www.anneahira.com/akses-internet.htm). Diakses tanggal 7
Oktober 2014.
Ahli, Pengertian (http
://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-media-dan-jenis-media.html). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Sudharta, Widi (http ://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html).
Diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Uklis (http ://www.uklis.net/2013/11/pengertian-dan-contoh-paragraf-induktif.html).
Diakses tanggal 7 Oktober 2014.
School, International Design (http
://www.idseducation.com/2014/05/19/pengertian-film-pendek-fiksi-naratif/). Diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Febianto, Anton (http
://antonfebianto4813.blogspot.com/2013/06/pengertian-film-dan-genre.html). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.
Ahli, Pengertan (http
://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-jejaring-sosial-social.html). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.
Nonton, Anak (http
://anaknonton.com/berita/nasional/item/1192-lebih-dalam-tentang-makna-genre-film). Diakses tanggal 15 Oktober 2014.
Plimbi (http ://www.plimbi.com/news/69761/dampak-negatif-facebook). Diakses
tanggal 16 Oktober 2014.