• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Scheduled Security Web Pages Filter Menggunakan Mikrotik RB 750g.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Scheduled Security Web Pages Filter Menggunakan Mikrotik RB 750g."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Robert Dwi Djoyo Kusuma

08.41020.0080

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

i

Seiring dengan berkembangnya zaman perkembangan teknologi

bertumbuh semakin cepat,penyelesaian masalah dengan cepat dan efisien telah

menjadi sebuah tuntutan bagi semua orang perkembangan di bidang IT menjawab

semua masalah itu hanya dengan membuat sebuah jaringan yang terhubung

melalui internet seseorang dapat menikmati berrbagai macam fitur jaringan salah

satu contohnya adalah social networking.

Setelah dilakukan studi kasus pada PT. Metiska Farma terdapat

permasalahan pada penjadwalan dan pembatasan lalu lintas web dimana

seseorang masih diperkenankan mengakses web secara fulltime hal ini tentunya

akan menganggu efektifitas kerja dan konsentrasi kerja.

Oleh sebab itu penulis membuat sebuah system untuk mengatur

penjadwalan dan pembatasan lalu lintas web rancangan ini dibuat dengan

menggunakan peralatan Mikrotik RB 750G yang kemudian dihubungkan dengan

switch – switch yang ada pada ruangan IT tersebut.

Dengan diadakan scheduler ini diharapakan karyawan hanya dapat

mengakses web tertentu pada jam kerja dimana yang diujicobakan kali ini adalah

situs jejaring social yang cukup ternama yaitu “facebook”.jadi karyawan tidak

dapat melakukan akses ke facebook selama jam kerja.

Setelah mendapatkan persetujuan dari penyelia Bpk.Hermawan penulis

mulai mengerjakan project ini dan menerapkannya pada perusahaan dimulai dari

(3)

iv

1.6Sistematika Penulisan ...……… 4

BAB II GAMBARAN UMUM PT. Metiska Farma 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Metiska Farma ……… 5

2.2 Lokasi ………5

2.3 Jenis Usaha ……….... 5

2.4 Visi, Misi dan Komitmen PT.Metiska Farma ……….. ...……….. 5

2.5 Bentuk Fisik Perusahaan ………6

BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Pengenalan Mikrotik …….……….. 7

3.1.1 Mikrotik Router OS ………..………10

3.1.1.2 Fitur Mikrotik OS………..11

3.1.2 Mikrotik Installation ...………… ……… 12

(4)

v

3.2.5.1 Pengelompokan IP Address ………..24

3.2.5.2 IP Public dan IP Private……… 25

3.2.6 IP Protocol ……… 25

3.2.6.1 TCP ………. 26

3.2.6.2 Prinsip Kerja TCP ……… 27

3.2.7 Konsep Dasar Jaringan ………. 27

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK 4.1 Instalasi Perangkat Keras ……….………. 31

4.2 Setting Perangkat Keras ……… 32

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Perancangan Awal ………... 39

5.2 Pengaturan IP Address dan Default Gateway .……… 40 5.3 Pengaturan Firewall ………. 41

5.4 Pengaturan Scheduler ……….. 42

(5)

v

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ………... 47 6.2 Saran ………..48

DAFTAR PUSTAKA ………. 49

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan teknologi informasi pada

proses produksi di industri – industri atau pabrik di dunia semakin banyak digunakan

khususnya Jaringan Komputer dimana hampir dari setiap perusahaan / instansi

menggunakannya selain mempermudah pekerjaan juga mempersingkat waktu

pengerjaan dengan tingkat keefisienan dan keakuratan yang tinggi.

Pada studi kasus yang penulis lakukan Metiska Farma belum

mengoptimalkan kinerja dari jaringan dan perkembangan teknologi yang ada,lalu

lintas jaringan belum seberapa diperhatikan pada perusahaan ini contohnya adalah

pembatasan / pemblokiran terhadap sebuah web / situs yang dapat menganggu

proses kerja.

Maka dari itu penulis melaksanakan Kerja Praktek di PT. Metiska Farma

guna mencoba merancang sebuah sistem yang dapat mengontrol lalu lintas jaringan

dengan membuat scheduler untuk akses ke web tertentu selama jam kerja sehingga

optimasi kerja semakin terjaga dan admin dapat membatasi segala lalu lintas

(7)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diketahui di atas terdapat rumusan masalah

dalam laporan kerja praktek yaitu :

1. Bagaimana membuat sebuah system dapat terhubung dengan internet.

2. Bagaimana merancang dan mengaplikasikan scheduler untuk pembatasan

akses ke web tertentu selama waktu yang telah ditentukan .

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah kerja praktek yaitu :

1. Melakukan pengontrolan terhadap host yang terhubung dengan switch

yang terhubung dengan router utama RB 750G.

2. Menggunakan Router Board Mikrotik RB 750G.

3. Melakukan setting router dengan menggunakan software winbox 2.218.

1.4 Tujuan

1. Membuat sebuah system dapat terhubung dengan internet.

2. Merancang dan mengaplikasikan scheduler untuk pembatasan akses ke web

(8)

1.5 Kontribusi

Adapun kontribusi dari kerja praktek ini terhadap instansi PT. Metiska Farma,

penulis hanya merancang sebuah schedular dengan software winbox yang dapat

mengatur lalu lintas jaringan dan pembatasan akses terhadap suatu web tertentu

dalam jam kerja guna mengoptimalkan proses kerja,selain meningkatkan kedisiplinan

dan kepedulian terhadap situs-situs yang kurang mendidik.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan disusun dengan sistematika sebagaiberikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang uraian mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi, serta sistematika

penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. METISKA FARMA

Bab ini berisi sejarah dan perkembangan, lokasi, jenisusaha, visi, misi dan

komitmen PT. Metiska Farma sebagai tempat kerja praktek.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori penunjang yang digunakan sebagai acuan

(9)

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

Bab ini membahas tentang metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja

praktek dari tahap awal sampai penulisan laporan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang proses pembuatan program serta menampilkan

foto-foto alat yang kita kerjakan.

BAB VI PENUTUP

Bab ini adalah bagian terakhir dari laporan kerja praktek yang membahas

tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil kerja praktek serta saran disesuaikan

(10)

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. METISKA FARMA

2.1 Sejarah dan perkembangan

PT Metiska Farma adalah Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur

farmasi,perusahaan ini dibangun pada tahun 1986.oleh Bpk Teguh Santosa sebagai

pemilik sekaligus direktur utama PT Metiska Farma.

2.2 Lokasi

PT.Metiska Farma Terletak di jalan Kebayoran Lama 557.Jakarta Selatan.

2.3 Jenis Usaha

Perusahaan ini bergerak dibidang farmasi dan menjual berbagai macam jenis

obat yang telah terdaftar oleh badan POM.

2.4 Visi, Misi dan KomitmenPT. Metiska Farma

Visi : Menjadi 10 besar perusahaan farmasi lokal di Indonesia melalui

kepemimpinan produk yang Inovatif dan bermutu.

Misi :

1. Menjadi mitra dokter dalam meningkatkan kualitas hidup pasien

2. Menghargai setiap individu SDM kami dan percaya bahwa perbaikan diri perlu dilakukan

(11)

2.5 Bentuk Fisik Perusahaan / Denah Perusahaan

(12)

BAB III

TEORI PENUNJANG

3.1 Pengenalan Mikrotik

Software Router untuk PC (x86, AMD, dll)

RouterOS

1. Menjadikan PC biasa memiliki fungsi router yang Lengkap.

2. Diinstall sebagai Operating System, tidak membutuhkan operating system

lainnya.

3. Hardware untuk jaringan (terutama wireless).

Wireless board

contoh: RB400, RB600, RB750, RB1000.

a. Wireless interface (R52, R52H, R5H, R52N, R2N).

b. menggunakan RouterOS sebagai software.

Spesifikasi Router Board :

Kinerja Processor

1. Atheros & PowerPC processor.

2. Memori (RAM).

Jumlah interface

1. Ethernet – Ethernet / Gigabit Ethernet.

2. MiniPCI – for Wireless Interface.

(13)

Storage Slot – CF / MicroSD.

Level Lisensi

1. Level 3 wireless client / PTP.

2. Level 4 wireless Access Point.

Router For Wireless

Tabel 3.1 Tabel router wireless

(14)

Router for Indoor Router

Tabel 3.2 Tabel router Indoor

Jenis

Processor

RAM Ether MiniPCI Lisensi

(15)

3.1.1 Mikrotik Router OS

RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang mampu membuat

PC berbasis Intel/AMD mampu melakukan fungsi Router, Bridge,

Firewall,Bandwidth Management, Wireless AP & Client dan masih banyak

fungsi lainnya. RouterOS dapat melakukan hampir semua fungsi networking dan

juga beberapa fungsi server.

Keunggulan dari produk ini adalah :

1. Membuat PC yang murah menjadi router yang handal.

2. Pembaharuan versi secara berkala.

3. Memiliki banyak fitur .

4. Memiliki user interface yang mudah dan konsisten.

5. Ada banyak cara untuk mengakses dan mengontrol.

6. Instalasi yang cepat dan mudah .

7. Memungkinkan upgrade hardware.

3.1.1.2 Fitur Mikrotik OS

IP Routing :

1. Static route & Policy route.

2. Dynamic Routing (RIP, OSPF, BGP).

(16)

Interface :

1. Ethernet, V35, G703, ISDN, Dial Up Modem

2. Wireless : PTP, PTMP, Nstream, WDS, Mesh

3. Bridge, Bonding, STP, RSTP Tunnel: EoIP, IPSec, IPIP, L2TP, PPPoE,

PPTP,

VLAN, MPLS, OpenVPN.

Firewall :

Mangle, NAT, Address List, Filter Rules, L7 protocol

Bandwidth Management :

HTB, PFIFO, BFIFO, SFQ, PCQ, RED.

Services (Server)

Proxy (cache), Hotspot, DHCP, IP Pool, DNS, NTP, Radius Server

(User-Manager).

AAA :

PPP, Radius Client IP Accounting, Traffic Flow.

Monitoring :

Graphs, Watchdog, Torch, Custom Log, SNMP, The Dude Monitoring Tools .

Diagnostic Tools & Scripting : Ping, TCP Ping, Tracert, Network

(17)

3.1.2 Mikrotik Installation

Media Installasi Mikrotik RouterOS :

1. Harddisk.

2. CF Disk.

3. DOM (Disk On Module).

SATA DOM (segera dipublikasikan di mikrotik.co.id)

4. USB Flash Disk.

komputer harus bisa booting dari USB (setting BIOS)

5. Routerboard.

3.1.2.1Installation Methods

1. CD

Installasi dari Sebuah File Image yang terdapat pada sebuah cd (iso file).

2. Netinstall

(18)

3.1.2.2 CD Installation

Download ISO file dan buatlah CD bootable dari file tersebut.

Gambar 3.1 Instalasi Menggunakan cd

Gunakanlah CD yang telah dibuat untuk melakukan booting pada komputer Pilih module yang ingin diinstall :

(19)

3.1.2.3NetInstall

1. Download program netinstall dan module yang dibutuhkan .

2. Hubungkan router dengan komputer via cross utp cable atau via switch.

3. Hubungkan juga router dengan komputer via console cable.

4. Jalankan program netinstall, dan hidupkan service.

5. Hidupkan router, masuk ke setting BIOS.

6. Pilih boot via ethernet …. Restart.

7. Pilih router.

8. Pilih module yang akan diinstall.

9. Start install …. Selesai.

10.Kembalikan boot ke IDE drive.

3.1.2.3.1 Net Install Bios Setting.

(20)
(21)

3.1.2.3.2 Net Install Config.

Gambar 3.5 Mikrotik Router Installer

Gambar 3.6 Setting client IP Address

Gunakkan ip address yang berbeda dengan laptop / computer yang

(22)

Gambar 3.7 fitur-fitur yg dibutuhkan

(23)

3.1.2.2Mikrotik Winbox Loader v2.2.18

Gambar 3.8 Winbox Loader

Gambar diatas adalah tampilan dari program winbox loader yang

digunakan untuk melakukan setting Router OS Mikrotik.

User diminta untuk melakukan verifikasi terhadap IP Address dan

Password untuk dapat masuk ke dalam menu setting.Pada awal penyetinggan

biasanya digunakan mac address karena IP Address belum ditentukan pada

(24)

Gambar 3.8 Winbox layout

Gambar diatas aka muncul apabila admin telah melakukan verifikasi IP / Mac

Address dan Password,dengan masuk ke menu ini admin dapat leluasa mengatur

(25)

3.2 Internet Topologi

Gambar 3.9 Internet Topologi

Gambar diatas menggambarkan ilustrasi jutaan host yang ada dalam jaringan

yang dimana antara 1 host dengan host yang lain saling terhubung dan dapat

berkomunikasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah konsep jaringan adalah :

1. OSI Layers

2. Packet Headers

3. Mac Address

4. ARP Tables

(26)

6. IP Protocol

7. Basic Networking , DNS , Gateway

3.2.1 OSI Layers

Open Systems Interconnection (OSI) adalah

sebuah model referensi arsitektur

antarmuka jaringan yang dikembangkan oleh ISO

yang kemudian menjadi konsep standard komunikasi

jaringan di hampir semua perangkat jaringan.

(27)

3.2.2 Packet Header

Gambar 3.11 Packet Header

3.2.3 Mac Address

MAC = Media Access Control.

Digunakan sebagai identitas yang unik dari setiap interface hardware, yang

merupakan identitas untuk berkomunikasi di OSI layer 2.

Sebagian bit merupakan identitas pabrik pembuat hardware.

48 bit hex. Contoh: “AA:BB:CC:DD:EE:FF”.

Jika sebuah router memiliki 3 interface fisik, maka akan memiliki 3 buah mac

address.

Untuk virtual interface (VLAN, EoIP) maka ditambahkan mac address virtual.

3.2.4 ARP Tables

Address Resolution Protocol.

(28)

ARP Table di router merupakan daftar host yang terhubung langsung berisi

informasi pasangan mac address dan ip address.

(29)

3.2.5 IP Address

Adalah sistem pengalamatan setiap host yang terhubung ke jaringan.

Saat ini IP Address yang banyak digunakan adalah IP versi 4. (32 bits / 4

bytes) - 4,294,967,296 hosts.

3.2.5.1 Pengelompokan IP Address

Pengelompokan IP Address dilakukan dengan subnet-ing.

Subnet ….. 0 – 32 Melambangkan jumlah IP dalam subnet tersebut

dengan rumus 2 ^ (32-x).

Subnet 0 berarti semua IP Address.

Subnet 32 berarti 1 IP Address.

Contoh : 192.168.0.0/24.

NetMask : 255.255.255.0.

Prefix : /24.

Range Valid Host : 192.168.0.1 – 192.168.0.254.

Net ID : 192.168.0.0.

(30)

3.2.5.2 IP Public dan IP Private

IP Public : IP Address yang dapat diakses di jaringan internet. Kita bisa mendapatkan

Public IP Address dari:

Dipinjami dari ISP.

Alokasi dari APNIC/IDNIC (www.idnic.net).

IP Private : IP Address yang diperuntukkan untuk jaringan lokal (tidak dapat diakses

di jaringan internet).

10.255.255.255 (10./8).

172.16.0.0 – 172.31.255.255 (172.16./12).

192.168.0.0 – 192.168.255.255 (192.168./16).

IP Address Khusus :

Gambar 3.13 IP Address khusus

3.2.6 IP Protocol

Adalah protokol standart yang digunakan untuk mengkomunikasikan data

melalui berbagai jenis perangkat dan layer.

Pengiriman data dilakukan dengan sistem “per paket” dan/atau “per

(31)

Sistem ini menjamin keutuhan data, dan mencegah terjadinya kekurangan

ataupun duplikasi data.

Ada beragam protokol yang biasa digunakan, yang umum adalah TCP, UDP,

dan ICMP.

3.2.6.1 TCP

Merupakan protokol yang paling banyak digunakan di internet.

Bekerja dengan pengalamatan port.

Port 1 – 1024 : low port (standard service port).

Port 1025…: high port (untuk transmisi lanjutan).

Contoh aplikasi: http, email, ftp, dll.

Prinsip Kerja: Connection Oriented, Reliable Transmission, Error Detection,

Flow Control, Segment Size Control, Congestion Control.

3.2.6.2Prinsip Kerja TCP

1. Connection Oriented.

Koneksi diawali dengan proses “handshake”.

Client - SYN – Server.

Server – SYN - ACK – Client.

Client - ACK – Server.

2. Reliable Transmission.

Mampu melakukan pengurutan paket data, setiap byte data ditandai dengan

(32)

3. Error Detection

Jika terjadi error, bisa dilakukan pengiriman ulang data.

4. Flow Control

Mendeteksi supaya satu host tidak mengirimkan data ke host lainnya terlalu

cepat

5. Segment Size Control

Mendeteksi besaran MSS (maximum segment size) yang bisa dikirimkan

supaya tidak terjadi IP fragmentation

3.2.7 Konsep Dasar Jaringan

Host yang memiliki IP Address dari subnet yang sama bisa terkoneksi

langsung, tanpa melalui router.

Gambar 3.14 Topologi jaringan

Dua buah IP Address yang berasal dari subnet yang sama tidak boleh

(33)

Gambar 3.15 Router

Router bertugas untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang memiliki

subnet yang berbeda.

Gambar 3.16 Fungsi Router

Default gatewaymenentukan ke arah mana trafik harus disalurkan untuk

(34)

Gambar 3.16 Default Gateway

DNS diperlukan untuk melakukan pengubahan nama domain menjadi ip

address, karena seluruh proses pengaturan trafik dilakukan berdasarkan layer

3 OSI, yaitu ip address.

Contoh:

(35)

BAB IV

METODE KERJA PRAKTEK

Metode yang digunakan untuk mengerjakan kerja praktek ini adalah seperti

gambar 4.1 dibawah ini:

Gambar 4.1. Alur metode kerja praktek.

Untuk pengumpulan informasi yang diperlukan dalam perancangan sistem,

(36)

(a) Wawancara

Bertanya secara langsung kepada penyelia dan pihak – pihak yang terkait

pada perusahaan untuk mendapatkan data-data serta informasi yang berhubungan

dengan kerja praktek.

(b) Studi literature

Dilakukan dengan mempelajari dan membaca buku, maupun literature

lainnya yang berkaitan dengan objek kerja praktek termasuk permasalahan yang

dihadapi.

4.1. Installasi Perangkat Keras

Installasi perangkat keras disini adalah instalasi Router RB 750G dimana

proses Netinstallnya telah dijelaskan pada bab sebelumnya,spesifikasi hardware dan

data sheetnya dapat dilihat pada gambar dibawah :

Spesifikasi :

1. Processor 680 Mhz

2. 5 Gigabit Port

3. Lisensi Lv 4

(37)

4.2 Setting Perangkat Keras

Setting perangkat keras menggunakan software Winbox v2.2.18 pada

project ini akan dilakukan setting terhadap web filter guna membatasi lalulintas

jaringan yang ada pada perusahaan sehingga pada jam kerja pada karyawan tidak

dapat membuka web tertentu.

Berikut adalah langkah-langkah settingnya :

Pembuatan Schedular Pemblokiran Situs pada Mikrotik.

Langkah – langkah :

1.Pastikan semua setingan Router sudah berjalan dengan benar dan dapat terkoneksi

ke internet,salah satu cara simplenya adalah dengan mencoba ping ke google/web

alternative lain dengan cara mengetikkan perintah “cmd” pada run kemudian ketikan

„ping google.com‟.

(38)

2.Setelah yakin host dapat terhubung ke internet setting firewall rute pada

mikrotik,masukkan konten dari situs/web yg ingin di blokir.dalam simulasi ini kami

memblokir situs jejaring social facebook.

Gambar 4.3Setting Firewall

3.Source Address List berisi tentang alamat dari host yang ingin di blokir,pembuatan

address list sebagai berikut.

(39)

4.Masukkan Nama dari Kelompok Group beserta Ip Addressnya.

Gambar 4.4 Action yang dilakukan

5.Setting Action menjadi “Drop”.klik comment dan ketikan syntax penanda pada

simulasi ini kami menggunakan “Denied”.

6.Setelah Pembuatan Firewall selesai,kami mensetting script untuk mengaktifkan dan

menon-aktifkan firewall tersebut.

Berikut adalah script untuk mengaktifkan Firewall :

(40)

Gambar 4.5 Mengaktifkan firewall

Berikut adalah Script untuk Menon-aktifkan Firewall :

/ip firewall filter set [/ip firewall filter find comment="denied"] disable="yes"

(41)

7.Setelah pembuatan script selesai kami melanjutkan ke tahap scheduler.

Gambar 4.7 Set jam pagi

Disini penulis Memberi Title dari scheduler 1 “Jam Kerja Pagi “.Untuk

mencobanya set Start Time “09.45” sebagai estimasi masuk kerja pukul 09.45.

On Event : diisi sesuai dengan script yang ingin dijalankan pada schedule jam

kerja pagi maka setingan firewallnya di buat enabled dan script yg digunakan adalah

“Closed”.

Dengan begini maka pada setiap pukul 09.45 maka user yang telah ditentukan

(42)

Gambar 4.8 set jam istirahat

Settingan yang sama diberlakukan pada “Istirahat” dengan tujuan pada

rentang jam ini user dapat mengakses web tersebut dalam artian dapat

menon-aktifkan firewall secara otomatis.

ada settingan disamping diberikan waktu start 13.00 dengan asumsi jam

(43)

Gambar 4.9 Set jam kerja siang

Settingan yang sama diberlakukan pada “Jam Kerja Siang” dengan tujuan

pada rentang jam ini user tidak lagi dapat mengakses web tersebut dalam artian dapat

mengaktifkan firewall secara otomatis.

Pada settingan disamping diberikan waktu start 14.00 dengan asumsi jam

istirahat perusahaan berakhir pada pukul 14.00.

Demikian cara untuk membuat scheduler pemblokiran situs yang kami buat

dengan begitu secara otomatis pemblokiran situs akan terupdate dan berlangsung

(44)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam percobaan ini digunakan simulasi untuk melihat proses dari setting

jaringan yang telah dibuat.

5.1. Perancangan Awal

Pada perancangan ini akan dibahas cara kerja dari simulasi yang awal

mulanya dengan men-setting spesifikasi sebagai berikut:

1. Komputer 1

Memiliki Ip Address 192.168.1.127.

2. Komputer 2

Memiliki Ip Address 192.168.1.128.

3. Router Board RB 750G 5.

Memiliki 5 fungsional port.

4. Switch.

Memiliki 8 fungsional port.

5.2 Pengaturan IP Address dan Default Gateway

Agar system dapat terhubung secara langsung ke internet ada beberapa yang

harus di setting antara lain penginputan IP Address dan Default Gateway.

(45)

Gambar 5.1 Setting Host Client

Setelah setting host client selesai penulis mengujicobakan untuk ping ke

(46)

Gambar 5.2 Ping ke Google.com

Ping google.com berhasil di lakukan dengan hasil TTL = 54 tingkat

kesuksesan 100% dengan hal ini membuktikan bahwa system telah terhubung dengan

internet.

5.3Pengaturan Firewall

Dengan memberikan pengaturan kepada firewall ditujukan untuk membatasi

lalu lintas jaringan yang ada dengan memblok secara otomatis nama dari web yang

ada dalam traffic list sehingga user dari komputer tersebut tidak dapat mengakses

(47)

Gambar 5.3 Setting Firewall pada RB 750G

Contoh gambar diatas menampilkan pembatasan lalulintas jaringan di ruang

staff IT agar tidak dapat membuka web jejaring social “facebook”.pengelompokan

source list address dapat di setting satu persatu atau dikelompokan menjadi 1 divisi

seperti contoh diatas.

5.4Pengaturan Scheduler

Disini scheduler berfungsi sebagai timer yaitu untuk mengatur waktu aktif

dari firewall diatas,settingan waktunnya ditentukan oleh admin sesuai dengan

kebijakan perusahaan yang ada demi menjaga kedisiplinan karyawan dan menjaga

(48)

(a) (b)

(c)

(49)

5.5 Setting Komputer Client

Gambar 5.5 IP address computer client

Percobaan menggunakan 1 host client yang akan di block agar tidak dapat

(50)

5.6 Hasil Kinerja Sistem

User mencoba akses ke web facebook pada jam istirahat yaitu pukul 13.46

dimana pada jam tersebut firewallnya dalam posisi off jadi akses ke situs ini dapat

dilakukan.

Gambar 5.6 Akses ke Facebook Diijinkan

User kembali mengakses web facebook pada jam kerja siang yaitu pukul

14.48 dimana pada jam tersebut firewallnya dalam posisi on jadi akses ke web ini

(51)

Gambar 5.7 Akses ke Facebook di Block

Proses penjadwalan ini akan berlangsung secara terus menerus dan akan

terupdate sesuai dengan kebijakan dan kepentingan perusahaan.untuk dapat

menyesuaikan tanggal dan jam ketika awal pengaturan dapat melihat web yang

mendukung.

Penerapan proses penjadwalan ini dapat dikembangkan tidak hanya

terbatas 1 host saja,setting beberapa host dalam 1 group dimungkinkan dengan

mengklasifikasi tiap host dan membuat sebuah group yang mewakili host-host

(52)

BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan pengujian pada perangkat yang dipergunakan dalam tugas kerja

praktek ini, maka dapat diambil kesimpulan dan saran-saran dari hasil yang diperoleh.

6.1. Kesimpulan

1. Penulis membuat system agar dapat terkoneksi dengan internet dengan cara

melakukan setting pada tiap-tiap host yang ada dengan memberikan IP

Address,Default Gateway dan DNS server setelah melakukan setting kedua

hal tersebut penulis mencoba untuk ping ke google.com dan berhasil dengan

TTL = 54 dengan tingkat kesuksesan 100%.

2. Pengaturan firewall mutlak diperlukan untuk melakukan filtering web dengan

memanfaatkan pengaturan yang ada pada firewall penulis membuat scheduler

untuk memblok salah satu situs jejaring sosial “Facebook” dengan waktu yang

telah disesuaikan oleh perusahan PT Metiska Farma.

6.2. Saran

Masih terdapat banyak kekurangan dalam penerapan kerja praktek ini,

beberapa hal yang dapat dikembangkan :

1. Pembatasan traffic jaringan yang kami buat hanya untuk 1 ruang / bagian

yaitu IT staff kedepannya apabila dirasa efektif dapat dikembangkan ke divisi – divisi

yang lain.

(53)

2. Web yang kami daftarkan di list firewall baru facebook saja,kedepannya dapat

dikembangkan sesuai kebutuhan misal youtube,twitter dll sesuai dengan kebijakan

perusahaan.

3. Pengembangan database dari Source List Address dapat dilakukan untuk

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Mikrotik Indonesia , 2011.MTCNA 02 – 2011 , www.mikrotik.co.id.

Nk, Hermawan, dkk. 2011. LaporanKerjaPraktek Di PT. Metiska Farma

Jakarta.Mikrotik Corporation. 2011. Materi CCNA Instruction Manual.

www.forummikrotik.com , Scripting @ mikrotik, General Networking , Wireless

Networking ,Official Mikrotik Training.

Gambar

Gambar 2.1 Denah perusahaan
Tabel 3.1 Tabel router wireless
Tabel 3.2 Tabel router Indoor
Gambar 3.1 Instalasi Menggunakan cd
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rasika (2015) yang berjudul “Komunikasi Antarpribadi Jarak Jauh Antara Orangtua dan Anak” ini menyimpulkan bahwa intensitas

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan efikasi diri pada atlet futsal putri Klub Semarang

Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas fisik, populasi Aspergillus flavus , dan kandungan aflatoksin B 1 pada biji kacang tanah mentah yang diperoleh dari pengecer di

Walaupun nilai N lebih rendah dari nilai N kotoran kambing segar namun lama fermentasi meningkatkan kadar P dan K, sehingga pupuk kandang dengan lama fermentasi 4, 6, 8,

Pada saat Rapat Pleno Terbuka KIP Aceh tentang Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Provinsi Aceh pada Tanggal 24 April 2014 di Gedung Paripurna DPRA – Banda

Output dari makalah ini adalah untuk dapat mengkaji lebih jauh tentang energy yang dihasilkan dari arus lintas Indonesia yang nantinya untuk pengembangan energy dari arus

Sebaliknya individu yang memiliki tingkat pe- ngetahuan tentang agama yang rendah akan melakukan perilaku seks bebas tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sehingga