F'
E
fセ@p
u s·r
11.
ゥ|ゥGN|pセイMQ@Lrr
ャ|ゥ|セLMセ|@ UIN SYJ\f-ilD ,1;\:<A.RTALAPORAN HASIL PENELITIAN
GADAI SYARI'AH DI INDONESIA ANTARA
KONSEP
FIPH DAN GADAIKONVENSIONAL
Oleh:
THALHAH,MA
(litcriina
dari .
···
''gl. ... . セ\[LN@ Induk : ... . セ@.. ,:ifik<i'.:d ; ... , ... .LEMBAGA PENELITIAN
VIN
SY ARIF HIDA YATULLAH
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua Lembaga Penelitian VIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengesahkan penelitian dengan judul "Gadai Syari'ah di Indonesia Antara Konsep Fiph dan Gadai Konvensional . " yang dilaksanakan :
Oleh:
THALHAH,MA
Mengesahkan :
AIN. Rektor VIN Syarif Hidayatullah
Ketua Lembaga Penelitian
PROF.DR. SYAMSIR SALAM, !VIS. NIP. 150183084
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (UIN)
SY ARIF I-IIDA YA TULLAH
KATA PENGANTAR
Sistcm Ekonomi Islam yang bcrkcmbang cukup pesat saat ini dilempatkan
sebagai sistem ekonomi alternatif dalam pergolakan sistem ekonomi yang lebih
dahulu ''mapan". Kemapanan yang dimaksud bukan menggan1barkan keunggulan
sistem ekonomi tersebut, melainkan keberaclaannya yang diakui sebagai sistem
ekonomi yang dapal meningkatkan laraf hidup manusia. Akan letapi Sistem
Ekonomi Kapitalis clan Sislem Ekonomi Sosialis tersebut lernyala memilki
kelemahan yang cukup berpengaruh pada pcrkembangan ekonomi.
Lembaga keuangan yang berbasis Syari'ah sangat diminati oleh pelaku
ekonomi Indonesia karena melihat gejolak masyarakal muslim Indonesia bahkan
clunia y<mg cenderung menginginkan aktifitas ekonomi yang lebih aman dan
diakui secara agama. Bank Syari'ah yang semakin banyak berlomba menawarkan
beragan1 produk berbasis Syari'ah tennasuk Rahn alau Gadai Syari'ah. Perum
Pegadaian konvcsnioanl yang sejak dahulu menangani gadai juga tidak mau
ketinggalan menawarkan produk gadai syari'ah alas kerjasama nya dengan Bank
Muamalat. Kata Syari'ah sering diidentikkan dengan Fiqh sehingga menimbulkan
perlanyaan "apakah operasional gadai Syari'ah tersebul memang merupakan
aplikasi gadai dalam konsep !iqb '). Jawaban yang didapatkan lentu saja ticlnk
bermaksud mempersempit ruang lingkup fiqh ataupun hukum Islam. Sehingga
jika pun Fiqh adalah basil sebuah ijtihad, maka operasional gadai syari'ah pun
dapat dikalegorikan sebagai hasil ijtihad ulama Indonesia. Hanya saja kualitas clan
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . 1
B. Pembatasan dan Perwnusan Masalah... . . . .. . . .. 3
C. Tujuan Penelitian . . . 3
D. Metode Penelitian ... . .. ... . .. ... . .. ... .. . ... .. . . .. ... ... ... .. 4
E. Kerangka Teoritis... . . ... 5
F. Sistematika Pembahasan ... 10
BAB II. PEGADAlAN KONVENSIONAL ... 12
A. Pengertian Pegadaian . . . 12
B. Dasar Hukum Gadai ... 14
C. Kilas Balik Pegadaian Masa Lalu ... 17
D. Struk1ur Organisasi, Tujuan dan Misi Pegadaian ... . . ... 24
E. Aplikasi Pegadaian Konvensional. ... 29
F. Kegiatan Usalm Perum Pegadaian . . . .. . . 36
G. Pegadaian Masa Depan ... 38
BAB III KON SEP FIQH TENT ANG RAHN... . . . . . 41
A. Pengertian Ar Ralm... . . . . . .. 41
B. Dasar Hukum Ralm... . . . . ... .45
C. Rukun dan Syarat Ralm... . . . ... 49
BAB JV
BABY
BAB VI
E. Rahn Sebagai Akad Tabarru" ... : . 68
GADAI SY ARI' AH DI INDONESIA. . ... .. . . . ... 73
A. Latar Belakang Pendirian dan Landasan Hukum
Gadai Syari'ah di Indonesia... 73
B. Lembaga Keuangan Yang Mengelolah Gadai Syari'nh ... 76
C. Teks Akad Rahn pada Pegadaian Syari'ah
dan Bank BNI Syari'ah... ... ... ... ... ... ... ... . ... 104
GADAI SY ARI' AH ANT ARA GADAl KONVENSIONAL
DAN KONSEP F!Ql-L. .. ... ... 112
A. Analisi Akad dan lsinya ... .
B. Gadai Syari'ah Versus Figh .. .
C. Unifikasi Operasional Gadai Syari'ah;
Kesempatan dan Tanlangan ... .
KESIMPULAN ... .
A. Kesimpuhm ... .
B. Saran - Saran .. .
.112
115
. ... 118
..120
120
121
Sebuah jawaban yang pasli kebenarannya belum ditemubm sehingga
mencari, memahami dan meneliti mertjadi ha] yang sangat penling untuk terus
dilakukan menuju perbaikan dan kemasalahatan hidup manusia
Akhirnya, terirna kasih atas kesempatan ini semoga bermanfaat bagi
sebuah integritas diri. Amin
Jakarta, 5 Desember 2005
BAB I
PENDAHULUAN
A. LA TAR BELAKANG.
lstilah ekonomi tidak akan pernah lepas dari kehidupru1 mrurnsia sepanjang
hidupnya, sebab dalam dirinya terdapat kebutuhan yang harus dipenuhinya.
Pemenuhan kebutuhan itu tidak dapal dilakukannya secara individu /perorangan.
cakupru1 objek kebutuhan itu lerdapat di lingkungan masynrkat sehingga menuntut
setiap oamg untuk berhubungan dengan orang lain. Di sisi lain orang itu pun
mempunyai kebutuhan yang sama yang hnrus dipenuhinya dengru1 berhubungan
dengan onmg lain pula. Di sinilah muncul keadaru1 yang saling membutuhkan.
Sungguh pun demikian setiap orru1g dengan naluri kemanusiaanya dapat
melakukan ini sesuai tingkat kernampuan berpikirnya. Hanya saja lingkup nilai
agama menjadi mutlak penting ketika dihadapkan pada peristiwa dan keadaru1
yang nrunpaknya berada di luar jangkauan pikiran seadanya. Islam, sejak a\val
di,,jarkan telah menyatakan dirinya sebagai the way of life atau Rahmata11 Iii
Alamin, nrunun manusia dengan kehidupru1 yang dijalaninya di mana fenomena
kehidupru1 lisik begitu berkuasa, apalagi kemampuan olah pikir yang nrunpaknya
berkembang maju seolah ingin rnenyepelekan dan rnenomor - duakan ajaran
is lam.
Kesimpulan diatas cenderng tergesa-gesa bila tidak didukung oleh fakta
ウセェ。イ。ィN@ Ekonomi dunia saal ini mulai tertnrik dan terpesona pada ekonomi islam
sementara dahulu begitu menyombongkan ekonorni ォ。ーゥエセャゥウ@ ataupun sosialis.
ekonomi kapilalis yang menjauhkan jarak antar manusta seolah telah
rne11yadarkan manusia unluk kembali kepada apa yang seharusnya dijalankannya.
Dalam hal ini muncul islilah Sistem ekonomi islam sebagai sebuah alternative.
l'idakkah ditelili dengan cara seksanu1 bal1\va ragam mru1usia yang ingin
rneningkatkan kehidupan ekonominya mernunculkan ragam bentuk usaha atau
earn yang dipandang mampu menghantarkannya ke tujuan. Fenomena ini sudal1
terlihat dari ragam bentuk 11mamalah yang dilakukan Rasulullah. Jual beli, kerja
sarna bidang pertanitu1 SC\Va 111enye\va, huhmg piutang, pemindahan hutang, clan
tern1asuk 11r-r11h11 yang diartikan dengan gadai. Khusus Indonesia, saat ini telah
berdiri gadai syari'ah yang pengelolaanya berdasarkru1 konsep ekonon1i islru11.
Sebelum itu telal1 berkembm1g demikim1 pesatnya bal1km1 sudal1 sm1gat
eksis aclanya pegadaian konvensional dengan system sewa modal yang terkesm1
sama dengan bunga alau bisnis ribawi. Gadai Syari'ah sebagai alternative
memunculkan perlm1yam1 apakah benar aplikasinya sesuai dengan konsep gadai
versi fiqh islmn. Ataukah pasli berbeda dengan gadai konvensional yang
berkonolasi bunga yang diharamkan karena berunsur riba. Tenlu tidak harus
berpandm1gan skeptis dalam masalah ini, sehingga dibutuhka"n sebuah penelitian
Secara sepintas menggadaikan apa yang dimiliki seolah pilihan terakhir dalan1
usaha mendapatkan uar1g bagi siapa saja yang masih memiliki harta. Saal
dipandang sebagai trm1saksi ekonomi islarn, maka tentu prinsip mendapatkar1
keuntungan juga menjadi orientasinya.sehingga yang harus diperjelas adalah cara
mendapatkan ォ・オョエオョァセュ@ tersebul. Apakah gadai vers1 fiqh islam .1uga
berorientasi keuntungan atau sernata-n1ata pertolongan sesarna n1uslin1.
B. PEMilATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
Gadai yang dipandang sebagai alternalif pen1ecahan n1asalah ekonomi
dikalangan rnasyarakat rnernang cukup diakui, dengan pengcrtian n1asyarakat
telah terbiasa melakukan transaksi dalam bentuk gadai, bahkan kuantitasnya
cukup besar. Namun hal ini masih dengan sistem gadai konvensioanl. Bagi
kalangan islrun tentu sistem ini berbec!a c!engan sistem islam, sebab fiqh islrun
sendiri mempunyai konsep unluk itu. Gadai syari 'ah terbentuk dalrun upaya
memberikan bentuk lransaksi ekonomi Syri'ah khususnya gadai yang sesua1
dengan hokum Islam. Penelitian ini bertujuru1 mencari kepastian dan kejelasan
teknis pengelolaan yang dilakukan oleh gadai Syari'ah c!ru1 membru1dingkannya
clengan konsep fiqh dru1 konsep gadai konvensional. Hal ini memunculkan
pern1asaJahan yang dalan1 penelitian ini dibatasi alas:
I. Bagaitnana gadai syari'ah di indonesia dalam ォッQセウ・ー@ dan aplikasinya.
2. Bagain1ana konsep fiqh tentang Rahn atau gadai
3. Adakah persamaan dru1 perbedaru1 antara keduru1ya
..+. Bagain1ana gaclai konvensional dalarn konsep dan aplikasinya
5. Adakah persamaan dan perbedaan antara gadai Syari'ah dengan gadai
konvensional
<>. lmplil-.asi dari hasil pcnditian lenlang pcrsamam1 chm perbedaan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Secara urnum penclitiru1 ini bertujum1 memperkaya letratur dan sumber
data dalam khazanah keilmuru1 islam, apalagi mengingat perekonomian dunia
yang tcrus berkembang dan memuncul kan konsep sera cara yang barn. Sedangkan
secara khusus penelitian ini ditujukan untuk
1. Mengungkap konsep gadai versi riqh islam, konsep gadai konvensional
serta konsep dan aplikasi gadai syari'ah di Indonesia
2. Melakukan komparw;i antara gadai konvensioanl, konsep gadai versi fiqh
dan gadai syari'ah yang sedang berjalan.
3. Memberikan kritik tentang pelaksru1aan hukum muamalah di Indonesia
khususnya tentang gadai syariah dan n1en1bandingkannya dengan konsep
riqh.
Penel itian ini berguna untuk 111endapatkru1 pe111almmm1 serta data yang
tepat clan benar tentm1g konsep serta aplikasi gadai syari'ah di indonesia ym1g
akan cliperbm1dingkan dengan konsep gadai versi fiqh islam serta gadai
ko111·ensional yang telah lama berlaku di indonesia.
Di samping itu kebergunaan tentu saja akm1 dirasakan secara Jangsung
oleh peneliti dalam kaitannya dengan proses pembelajaran serta pengembangan
\Va\vasan serta kekuatan analisa yang pasti 111enyertai penelitian ini_
D. METODE PENELITIAN
I. Metode Pendekatan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Kepustakaan (Library Research) yang
bersifot kualitatif dengan melakukm1 pendekat<UJ normatif Pendekatan ini
dimaksudkan untuk melihat norma-nonna yang dijadikan prinsip oleh Gadai
konvensional, konsep flqh dm1 gadai Syari'ah_ Menyalahi nonna ataupun hukum
berdasarkmi konsep riqh memiliki konsekuensi tertentu, sehingga perbedam1
non11a lu0a
.
"'
memberi kan implikasi seperti itu. Penclekatru1 komparatifsesungguhnya secara oton1a1is エ・セェ。」ャゥ@ dalan1 usaha n1e111ahami clan menganalisa
rnasalah cliatas secara nonnatif. Dalam kaitan ini, l'vlasalah tekhnis clru1 prosedural
rnenjacli penting untuk diketahui, dipahami clan dianalisa.
2. Wilayah clan Sampel Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Kepustakaan dru1 bersifat normative
sehingga \vilayah pene!itian terbatas pada lingkup tempat clan etnbaga keuangan
yang terkait secar langsung. Pendekatan nonnative _1uga memungkinkan
n1engan1bil satu san1ple sqja yang n1e\vakiti satu len1baga n1eskipun men1iliki
「セオQケ。ォ@ cabang.. jセャ。ャ@ ini juga berhubungan dengan keterbatasan pelaksana
penel!tian schingga !cn1baga keuangan y'u1g dijadikan san1ple 1neliputi :
I. Perun1 Pagadai11 Pusal
Pegadaian Syari'ah cabang [)c\vi Sartika
3. Bank BNJ Syari·ah
-l. Bank S'wi·ah Mandiri
5. Bru1k Druiamon Svariah
Tidak 1nengan1bil san1pel I data dari 1nasyarakal pengguna I nasabah
len1baga keuang,u1 lersebut sebab lebih 1ne111Cokuskan pada analisa norn1ative clan
procedural pelaksanaan len1baga keuangan tersebut.
3. Tehnik Pengu111pulru1 Data.
Untuk mendapatkm1 inlOrmasi dru1 data penelitian yang diperlukan, bahan
dm1 kajian teoritis diambil dari sumber-sumber tertulis (data pustaka) baik yang
sifatnya pri1ner sebab bcrkailan langsung dengan pen1bahasan nlaupun yang
syari'ah tidak lain adalah bentuk aplikasi dari konsep liqh islrun dan pasti berbeda
dengan gadai konvensional. Dalrun perspektif Fiqh, Gadai merupakan salah
bentuk transaksi ekonomi yang meletakkan harta orang yang berhutang dibawa
kendali orang yang berpiutang dengan tujuan menjadi jruninan bagi siberpiutru1g
tentru1g kemungkinan terjadinya ketidak mampuan orang yang berhutang untuk
rnembayarnya Para ulama memberikan defenisi yang intinya sama dengrui
reclaksi berbeda. Ularna Syafi'l rnenguraikan Ar-Rahn dengan "rnenjadikrui harta
sebagai jaminrui hutruig yang darinya dapat dilunasi hutru1g tersebut bila si
penghutru1g tidak sanggup rnelunasinya.Mru1faat tidak dapat digadaikan sebab
111anll1at sesuatu yang dapat hilru1g lalu bagain1ru1a lagi 1nenge1nbalikannya
ataupun berfungsi membayar hutang yang tak terlunasi.
Akad gadai yang telah terjadi memiliki implikasi yru1g terkait dengrui pihak
pelaksruia gadai. lmplikasi hukum tersebut ru1tara lain ialah
1. Ikatan hutang dengan harta gadai.
Ikatan antara harta gadai dengan hutang me1npunyai n1akna harta gadai itu
menjadi jaminan untuk satu hutru1g clan tidak boleh dipecah-pecah disebabkrui
telah terbayarnya sebagian hutang. Baik seluruh maupun sebagirui hutruig
tidak akan rnengurru1gi harta gadai tersebuL Sehingga penerima gadai berhak
memegang harta gadai sampai hutruig terlunaskrui. Di sini terdapat
perrnasalahan berbilangnya harta gadai atau berbilangnya hutru1g. Pada kedua
kasus itu tetap saja penerima gadai berhak menahan hru·ta gadai srunpai
hutang selesai.
2. I-Iak n1enahan harta gadai.
Penerima gadai berhak menahan harta gadai secara terns menerus dan
tidak dibenarkan penggadai rnenarik harta gadai sebelum hutang lunas. Hal ini
disebabkan harta gadai secara syara ditempatkan sebagai jaminan dan sesuatu
yang menjamin tidak tecapai kecuali dipegang I ditahan. Lebih lanjut Ulan1a
Hanafi menetapkan adanya bukti atau kuasa pelunasan hutang kepada penerima
gadai, yang akan menjadi sru1daran pelunasan hutang dan bukru1 menimbulkill1 hak
milik.
3. Hak mernelihara harta.gadai.
Meskipun pacla bagian sebelumnya ditegaskan hak memegang hrurta gadai
ada pada penerima gaclai, namun hak mernelihara harta gadai ada pada penggadai
sebagaimana harta tersebut rnasih miliknya sehingga hak untuk memeliharanya
juga ada.
4. Biaya perneliharaan harta gadai.
Sehubungan dengan hak n1en1elihara ada pada penggadai .1naka biaya
pemeliharaan juga menj adi tru1ggungannya, sebab harta itu miliknya Apapun
yang dibutuhkan oleh harta gadai itu seperti makanru1, minuman, pengembal=
ataupun penjagaan dan pemeliharaan bentuk dan kebersihannya dapat diperoleh
dari penggadai.
5. Mengambil rnanfaat harta gadai.
Manfaat harta gadai akru1 sia-sia jika tidak digunakan, hanya saja dalan1
rnasalah ini siapakah yang berhak mengarnbilnya apakal1 pihak penggadai ataukal1
pihak penerima gadai.
Pcnggadai mengambil manfaat Jumhur ulama sepcrli Hanafi, Maliki
clan Hmnbali menyatakan tidak bolehnya penggadai mengambil manfaat dari harta
gadai. sedangkan Syall' 1 rncmbolchkan. Alasan yang dikemukakan oleh Imam
Malik adalah Penggadai tidak punya hak langsung mengambil manfaat harta gadai
meskipun diizinkan oleh penerima gadai. Izin yang diberikan penerima gadai
dipimdang dapal membalalkan gadai. Lebih lanjut, penggadai berhak mewakilkan
kepada penerima gadai untuk mengambil manfaat yang akan digunakan untuk
biaya pemeliharaan harla gadai .. Ulama Syafi'l mcmru1dang pcnggadai berhak
mengmnbil manfaat harla gadai yang tidak mengurangi nilai harta seperti
menunggangi, mendiami, rnenggunakan, sebab semua itu hak milik penggadai,
demikian pula tambahm1 dari harla gadai. Namun bila pengrunbilan manfaat dapat
mengurang bila harta rnaka penggadai tidak boleh memanfaatkru1 kecuali dengan
izin penerin1a gadai1.
Penerima gadai mengambil manfaat : Jumhur ulama berpendapat
bal1wa penerima gadai tidak berhak mengambil mru1faat harta gadai. Alasan yang
clikemukakan antara lain. Penerima gadai tidak mempunyai hak menggunakan.
Kalaupun penenrna gadai mengarnbil perallan susu binatang atau
menunggangmya, sekedar digunakan scbagai biaya makanru1 binatwg tersebut
kctika penggadai tidak rnenyediakan makanan atau biayanya. Ularna Harnbali
membolehkan dengru1 syarat harla gadai dalam bentuk binatang sehingga
penjelasannya sama dengru1 alasan jurnhur ulru11a.
6. Jaminan harta gadai.
Harla gadai memru1g merupakru1 jaminan alas hulang yang diU!llbil. Dalrun
ha! ini penerima gadai te1:ja111in dengan adanya harla gadai tersebut
sebagai pelunas hutru1g sehingga ada kekuasaan bagi dirinya terhadap
harta lersebul sebm1ding dengm1 hulm1g yang diberikan. Atau harta gadai
ilu menjadi tanggungan hulang yang lebih rendah dari pada nilai hutang.
Dalrun kaitm1 dengan pengan1bilan manfaat nan1paknya sebm1ding
deng<m biaya yang harus dikeluarkan bagi siapapun yang memeliharanya. DalU!ll
gaclai syari'ah, proses keuntungan dian1bil dari konsep pemeliharaan barang yang
membutuhkan waktu dru1 tempaL Sehingga dibutuhkan dua macU!ll akad yaitu
akad hutm1g dengan jamim1 serta akad sewa tempal pemeliharaan barang yang
cligadaikan.
F. SISTEMA TIKA PEMBAHASAN
Peneli1im1 ini disusun menjacli beberapa bab dM sub bab, yaitu :
Bab pertama ; adalah pendahulum1 yang berisi lalar belakang penelitian,
pemba1asm1 dan perumusm1 masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian,
serla sisternatika penulisan.
Bab kedua tenlm1g konsep gadai konvesnional yang terdiri alas pengerlian
gadai, dasar hukurn gadai, kilas balik pegadaian rnasa lalu, struktur organisasi
dan tujuan pegadaian, aplikasi pegadaian, Usaha kegiatan pegadaian dM
pegadaian rnasa depan.
Bab ketiga menguraikan rnenguraikan tentang konsep fiqh tentang Rahn,
yang terdiri alas, pengerlim1 Rahn, dasar hukumnya, rukun dan syarat ralm,
implikasi akad rahn dM Rahn sebagai akad tabarru'
Bab keen1pat n1enguraikan gadai syari 'ah yang berlaku di indonesia yang
terdiri atas latar bclakang pendirian dan landasru1 hukumnya, lembaga
kcuangan yang 1ncngelolah gadai s:vari'ah dan teks akad rahn pada pegadaian
SYmi'ah dan bru1k BNI Syari'ah
Bab kelin1a n1enguraikan C:iaclai Syari'ah ru1tara gadai konvensional dan
konsep fiqh yang meliputi analisis akad ciM ゥウゥョケ\セ@ gaclai syari'ah versus fiqh
dru1 unifikasi operasional ; kesempatru1 dM tMtangM
BAB II
PEGADAIAN KONVENSIONAL
t\. I)engcrtian I,cgadaian
Kata Pcgadaian merupakan bentukan dari kata dasarnya yaitu gadai.
Dala1n tata bahasa Indonesia, ta1nbahan awalan pc- dan akhiran -an 1nenunjukkan
arti tempat sehingga pegadaian berarti tempat bergadai ; rumah gadai.
Pada kamus besar bahasa Indonesia, gadai mempunyai tiga arti :1
I. Pinjam-meminjam uang dalam batas aktu te11entu clengan menyerahkan
barang sebagai tanggungan, Nゥゥセ。@ tclah sa1npai pada \vaktunya tidak. ditebus,
maka barang tcrsebut menjadi hak yang membcri pinjaman.
2. Barang yang diserahkan sebagai tanggungan hutang.
3. Kredit jangka pendek dengan jaminan sekuritas yang ber!aku tiga bulan
dan setiap kali clapat diperpanjang, apabila tidak dihentikan oleh salah satu
pihak yang bersangkutan.
Pengertian di atas nampak sudah mewakili pengertian gadai secara umum
yang berlaku pacla proses gaclai yang terjadi. Merujuk pada kitab undang-undang
hukum perdata yang menjadi landasan utama gadai, pasal 1150 menguraikan
.bahwa:
Gadai 1ula/ah suatu /wk yang diperolelt seorang piut1111g atas suatu
barang bergem/i yang diseraltkan kepada11y11 o/elt seora11g ber/111t1111g
· atau seomng lain /If/IS 111t1ni111y11 d/111 memberikwz keku11s//1111 .kepi1da si
beqJi11ta11g itu untuk mengambil pelunamn dari bamng terse/mt sec/I/'{/
1
didaht1!11/w11 dan pada omng-orang be1piuta11g lainnya ; dengan kekec11alia11 hiaya 1111/tdi melelang banmg terse but dan biaya yang tel ah
dikelu11rka11 untuk 111enyelanwtka1111y11 sete!ah bar1111g itu dig11daika11,
biaya-biaya nu111a harus didahululw11.2
Prof. Dr. Subekti, pcncrjemah KUHPER, mengemukakan clefinisi yang
agak berbecla,. meskipun itu hanya pacla reclaksi saja; bahwa gadai adalah :
Suatu /Juli /1el>e11t!aa11 ter!tatla11 suatu barang yang hergerak kept11IJ'lltlll
omng lain yang senwta-mata dipe1janjika11 de11ga11 menyemltkan Bezit
alas bent/a ter.vebut t!enJ:an tujua11 untuk 111e11ga111bil 11elu11asa11 suatu.
hutang dari pendap11ti111 pe11j1111la11 bent/a itu lebih dalwlu dari penagih
I (l[JlJl)Jll. . 3
Beberapa pengerlian di atas 1nasih 1nerupakan pengertian yang bersifat
menyeluruh atau universal sehingga membutuhkan interpretasi atau tafsiran baik
berupa rumusan sil'at-sifat gadai ataupun ketentuan-ketentuan lain dari kitab
undang-undang hukum perdata. Ada beberapa sifat um um gadai seperti :4
I. gadai adalah untuk bencla bcrgerak.
Objek gaclai adalah benda bcrgerak baik berwujud sepcrti mobil ataupun
tidak berujud seperti hak tagihan ( Yorder(ngsrecht) sepe11i terdapat pada pasal
1153 KUHPER. Sistem jaminan menurut KUHPER terdiri atas benda bergerak
セ@ K_UJ-IPER, Edisi Re\ isi. ditcr,ic1nahkan olch Prof. Dr. Subekti. S.H dan R. ᄋQセェゥエイゥウオ、ゥ「ゥッL@ (Jakarta. PT Prad\U Para1nita. [l)95J ィNセYW@
·' Si1nan.funtak, J\NI I. [lokok-pokok J Iukun1 Pcrdata di Indonesia, (Jakarta. Djan1batan, 1999)
h.227
.i iv!arian1 Daruz Badrul1.a111an.J)r. SI l. Bab !I tcntang Crcdictvcrband, Ciadai dan Fiducia,
dah tidak bergerak. Gadai khusus benda bergerak sedangkan benda tetap adalah
objek clari Hypotheek.
2. S ifat kebendaan
Si fat kebendaan itu juga memberikan jaminan bagi pemegang gadai bahwa
piutang alcan terbayar Iewat has ii barang jaminan tersebut.
Sifat kebenclaan ini tertera jelas pada pasal 528 KUHPER yang berbunyi : "atas
sesuatu kebendaan, seseorang dapat mempunyai, baik suatu keduclukan berkuasa,
baik hak 111ilik, baik hak waris, baik hak pakai basil, baik hak pengabdian tanah,
baik hak gadai atau hipotik.
3. Benda gadai clikuasai pemegang gadai (In Bezit Stelling)
Pasal 1152 menyatakan bahwa benda yang digadaikan berada dibawah
kekuasaan pemegang gadai. Keadaan ini ditandai oleh penyerahan benda gadai
tersebut kepacla pemegang gadai clan sejak saat itu ada hubungan yang mengikat
atau berdampak hukum antara benda tersebut dengan pemegang gadai. Di sisi
lain, hak gadai terhapuskan oleh ketiadaan kekuasaan penerima gadai atas benda
tersebut. Ketiadaan kekuasaan tentu saja sesuai dengan prosedur yang diakui. Bila
barang gadai itu hilang atau dicuri maka kekuasaan itu tidak hilang, pemegang
gadai boleh menuntut barµng yang hilang tersebut (pasal I 152 ayat 3
KUHPERDIK).
4. Hak menjual sendiri benda gadai (Recht Van Eigen Machtige Verkoop)
Saat orang yang berhutang tidak menepati perjanjian ataupun melanggar
janji/wanprestasi, maka pemegang gadai berhak menjual barang tersebut untuk
Dalam ha! ini, acla aturan lain tentang pemberitahuan kepada orang yang
berhutang (Pasal 1156 KUHPER).
5. Hak Yang clidahulukan
Pemegang gadai memiliki hak untuk didahulukan clalam ha! pelunasan
hutang dari pada yang lain terutama terkait dengan penjualan barang gaclai. Hal ini
terterajelas clalarn pasal 1150 KUHPER tentang pengertian gadai.
6. Hak Accessoir
Hak gadai ticlak bercliri sencliri melainkan tergantung pada pe1janjian
pokok te1llang k.redit I hutang. 1-lak gadai 1nenjadi pel.engk.ap dari pe1ja11jian k.redit
terscbut yang sebelumnya disebut sebagai jam inan pelunasan kredit.
[)cngan uraian sifat-sifat u1nun1 tentang gadai yang n1ana ura1an itu
merupakan pemahaman kembali masalah gaclai yang termaktub KUH Perdata dari
pasal 1150 sampai clengan 1160 semakin rnemperjelas aspek-aspek hukurn tentang
gadai yang 1nengikat :
I. Pegadai, (orang yang 1nenggadaikan barangnya dan berhutang)
2. Benda gadai (barang yang digadaikan)
3. Penerima Gadai (orang yang menerima gadai dan memberikan kredit).
B. Dasar Huk.um Gadai
Dasar hukum gadai yang berlaku di Indonesia adalah kitab undang-undang
hukum perclata di mana kitab ini merupakan terjemahan clari BW atau Burgelijk
Wetboek. B W adalah kitab undang-undang hukurn pada zaman pemerintahan.
belanda yang dijadikan hukum Indonesia berdasarkan peraturan peralihan
Pacla kitab tersebut terdapat I I pasal yang memuat aturan tentang gadai
clari pasal I I 50 sampai dengan I I 6 I. selain itu pemerintah mengeluarkan
aturan-aturan yang 111cngatur status penggadaian, struktur organisasi penggadaian, besar
scwa modal, besar administrasi, pajak, lelang, clan sebagainya.
Beberapa rincian aturan tersebut antara lain5 :
I. Pada tahun 1905 dikeluarkan aturan dasar pagadaian (Pandhivis
Reglcment) dengan STBL tahun 1905 No. 490 yang diubah dengan STBL
tahun 1928 No.81, 1930 No.82 clan STBL tahun 1935 No.596.
2. Penetapan aturan dasar (Panclhuis Reglement) diatas dengan Ordonantie
yang kemudian clirubah dengan Regeerins Verordenings berdasarkan stbl
no 64 tahun 1928.
3. STBL no 266 tahun I 930 menetapkan status pegaclaian menjadi suatu
Jawatan yaitu Jembaga resmi Negara sebagai bagian dari birokrasi
pemerintahan
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU) No. I 9/1960
menetapkan bahwa semua perusahaan yang modalnya berasal dari
pemerintah dijadikan Perusahaan Negara (PN).
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tahun 1961 No. 178 tanggal 3
Mei I 96 I yang termuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1961 No. 209, merubah seeara resmi status Jawatan pagadaian
menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian
5
Ketut Sethyon, !vlenapak ke Masa Dcpan dcngan Kegigihan ivlasa lalu, Jakarta, Cipla S\vara
6. Pcraturan Pcmcrintah NO. 7 tahun 1969 yang mcncabut PP No.
17811961 (yang diatas) dan nicnyatakan bahwa mulai I Mei 1969 status PN
Pegadaian ditetapkan mcnjadi Pcrusahaan Jawatan (Pe1jan) Pegadaian.
7. Pelaksanaan PP No.9/1969 tentang pembatasan perusahaan Negara
menjadi Pe1jan. Perum clan Persero ditetapkan oleh Menteri Keuangan
dengan suratnya No. KEP-664/MK/IV/9/1969 tanggal 20 September 1969.
8. Peraluran Pemcrintah No. I 0 1990 tanggal I 0 April 1990 mcrubah status
Pegaclaian sebagai Perusahaan .la\vatan 1nenjadi Perusahaan Un1u1n
Pegadaian.
Sampai saat ini pegaclaian yang berumur I 04 tahun dikenal dengan Perum
pegadaian berdasarkan Peraturan Pcn1erintah yang disebut ter::ikhir.
C. Kilas Balik Penggadaian Masa Lain.
Pada tanggal I april 200 I pegadaian genap berusia I abad atau I 00 tahun.
Satu pc1jalanan yang cukup panjang bagi sebuah perusahaan untuk tetap bertahan
(Life Cycle) Tahun 2005 ini. usia pegadaian telah bertambah lagi menjadi 104
tahun. Untuk melakukan kilas balik sejarah pegadaian untuk mengetahui apa dan
bagai1nana pegadaian saat ini .
Cikal bakal pegadaian telah ada sejak Indonesia dijajah oleh pemerintah
belanda dan sejak itu pegadaian melewati masa pemerintahan atau penguasa yang
berganti-ganti. Sebelum resmi berdiri pada tahun-1901 sedikitnya pegadaian
. 1. Za111a11
voe
(1746-1811 MJvoe yang rnerupakan singkatan clari Vereenigde Oost Indische
eornpagnic, rnerupakan sebuah rnaskapai pencrbangan kepunyaan orang belancla
yang datang ke Indonesia dengan tujuan rerdagangan. T<.ekayaan alan1 yang
berlirnpah ruah sernentara perniliknya orang Indonesia dalam keadaan
terkebelakang. Tidak ada satu kendali penguasa atas ribuan pulau yang tersebar
kecuali pcnguasa sebatas wilayah tertentu. hal ini rnendorong orang belanda
rnerubah tujuannya untuk menguasai Indonesia, apalagi rnereka rnernpunyai
keinginan n1engalahkan pesaing perdagangan 1nereka saat itu seperti. spanyol dan
Portugal. Untuk kelancaran kegiatan itu, voe mendirikan lembaga kredit dengan
sistem gadai yang disebut dengan bank Van Leening. Bank Van Leening ini
didirikan pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia melalui surat keputusan
gubernur jenderal Van Im Hoff saat pernbentukannya 1/3 modalnya berasal dari
pihak swasta.6
2. Za111a11 Pemeri11talu111 Be/auda Awai
Saal VOe dibubarkan tahun I 800, kekuasaan alas Indonesia berada di
bawah pemerintahan belanda secara langsung. Gubernur Jenderal Daendels tidak
turut membubarkan bank Van Leening bentukan VOe, akan tetapi
menguatkannya dengan mengeluarkan peraturan yang lebih mempe1jelas
barang-barang yang dapat cligadaikan seperti emas, perak, permata, berlian, clan sebagian
perabotan rumah tangga yang dapat disimpan dalam waktu relatif singkat.
3. Za1nau Pe111eri11ta'1a11111ggris
l, l)cnnn [)cg.adaian Pusat. Diktat Scjarah Peg.adaian. (Jakarta. Pcrpustakaan Perun1 Pcgadaian
Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffless ( 1811-1816) yang berkuasa
saat te1jadi pengalihan kekuasaan dari Belanda ke lnggris, membubarkan bank
Van Leening pada tahun 1811, dengan alasan pengelolah lcmbaga keuangan
seperti bank Van Leening tersebut tidak harus hanya pemeri'ntah saja, akan tetapi
clapat dilaksanakan oleh setiap orang alas izin pemerintah daerah setempat
(Licentie Stetsel). Raffles mengeluarkan peraturan tentang ha! tersebut. Dalam
perkernbangannya, pola Licentie Stetsel ini menumbuh kernbangkan praktek
I intah darat a tau usaha mengeruk keuntungan dengan bungan pinjaman tinggi.
Pernerintah lalu mengeluarkan peraturan yang rnembatasi .pemegang hak usaha
gadai dari Licentie Stetsel rnenjadi Patch Stetsel di mana hak mendirikan
pegadaian diberikan kepada umurn yang mampu memberikan pembayaran
tertinggi kepada pemerintah.7
4. Pe111eri11talia11 Belanda ke-dua
Patch Stetsel tetap clipertahankan oleh pernerintahan belanda yang kembali
berkuasa pada tahun 1816. Pacla masa awal, antisipasi rentenir dan penarik
keuntungan sendiri dapat dihinclari dengan Patch Stetsel. Namun
penyelewengan-penyelewengan mulai tumbuh seiring perkembangannya. Sehingga pernerintah
merasa perlu mengeltiarkan peraturan yang menekankan sistem dan ュ・ォ。ョゥウュセ@
penga\vasan yang lcbih ketat.
Di sisi lain, para tokoh humanis mulai terasa terusik dengan pemandangan
rakyat kecil yang miskin dan. tertindas oleh praktek lintah darat dari patch stetscl
yang ada clitambah lagi posisi rakyat jajahan yang telah clikuras tenaga clan
kejrnyaan alamnya oleh pemerintah. Gerakan moral yang cukup menyudutkan
pemerintah .ini, sesungguhnya mengharapkan pemerintah mengembalikan
kekayaan yang tclah diperas clan cliambil dalam bentuk perhatian terhadap
kesejahteraan rakyat yang salah satu caranya adalah pemerintah segera mengambil
alih pengelolaan kegiatan pegadaian yang acla.
Dalam rangka merespon gerakan ethiesche politick tersebut pemerintah
membentuk lembaga penelitian yang clipimpin oleh the wolf Van Westerrode pada
tahun 1900. Tugas dari tim ini adalah:
I. Meneliti kebcradaan, pcrkembangan serta menetapkan kebijakan
pcn1erintah di bidang le111baga keuangan.
2. Meneliti kemungkinan clapat tidaknya pegaclaian diusahakan oleh
pemerintah.
Setelah melakukan penelitian di atas didapatkan kesimpulan bahwa pada
clasarnya pegadaian clapat memberi manfaat pada peminjam atau rakyat kecil clan
merupakan sarana pemberantasan lintah darat (rentenir). Mempertimbangkan
realita clan fakta yang acla clisarankan agar pegadaian ditangani sencliri oleh
pemerintah.8 Nampaknya pemerintah belancla saat itu sangat memperhatikan basil
ー・ョ・ャゥエゥセョ@ clan saran yang cliajukan, sehingga pacla tanggal 12 Maret 1901 pemerintah mengeluarkan Staatsblocl (STBL) No 131 yang pacla prinsipnya
mengatur tentang penclirian pegaclaian merupakan monopoli clan karena itu hanya
bisa clijalankan olch pemcrintah. Ticlak lama setelah itu, kurang lebih sebulan
ke1_11uclian pemerintah mendirikan pegadaian Negara pertama di kota sukabumi
pada tanggal I april 190 I.
Tanggal I april 190 I ini disepakati sebagai momentum berdirinya
pegaclaian di Indonesia yang selanjutnya terus tumbuh dan berkembang sampai
saat ini berusia I 04 tahun. Layaknya sebagai lembaga Negara, prosedur dan
persyaratan lebih terasa mudah. Apalagi biaya-biaya ataupun bunga relatif keeil
sementara taksiran yang sewajarnya menjadikan kehadiran pegadaian Negara ini
mendapat sambutan yang baik dan melegakan. Kota sukabumi yang kecil
berbancling Batavia itu cukup menjadi tancla Tanya besar. Jawaban yang pasti sulit
cliclapatkan, tetapi analisa yang berkembang bahwa mungkin saja praktek lintah
clarat atau rentenir yang ingin cliberantas oleh pegadaian Negara berkembang pesat
di kota sukabumi sehingga pemilihan jatuh padanya.
Selanjutnya, setahun kemuclian 1902, di buka pegadaian Cianjur, tahun
1903 di Purworejo, Bogor, Tasikmalaya, Cikohok (Bandung), clan Cimahi.
Perkembangan ini terus berlanjut sampai tahun 1917, semua pegadaian di Jawa
clan Madura sudah berada di tangan pemerintah. Luar jawa boleh ditangani swasta
sampai dikeluarkan Peraturan Pemerintah tahun 1921 yaitu STBL 1921No28 Jo
No 420 yang menyatakan di Jawa dan luar Jawa menjadi monopoli Pemerintah.
Pada tahun 1930, pagadaian ditetapkan sebagai suatu jawatan yaitu suatu
lembaga resmi yang merupakan bagian dari birokrasi pemerintahan. Hal ini tertera
pada STBL tahun 1930 No 266. Saat ini jawatan pegadaian (Pandhvis Dienst)
clipimpin oleh seorang kepalajawatan (Hoafd Van Den Dienst) yang dibantu oleh
Upaya perbaikan manajemen tata aturan terus dilakukan terutama yang
berkaitan dengan struktur pengawasan dan pimpinan. Pada tahun 1932. kantor
cabang pegadaian be1jumlah 468 yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk ini
clibcntuklah claerah inspeksi yang dikepalai oleh seorang lnspekteur yang dibantu
oleh beberapa conlroleur (pemeriksa). Pegawai cabang saat itu umumnya orang
pribumi bahkan pimpinan cabang pcgadaian (bcheeorder) tetap orang pribumi.
Pimpinan cabang sampai ke atas mulai dialihkan ke orang pribumi setelah
kemerdekaan.
5. 1lfasa Pe111eri11talw11 Jepang
Jepang resmi mcnduduki Indonesia pada tanggal 8 Maret 1942 berhasil
mengusir bclanda clalam kaitan clengan ambisi perang kedua rnenguasai Asia.
Gerak cepal .Jepang clan ambisi yang sangat kuat membuat jepang melakukan
ウ・ァ。ャセ@ cara tanpa pertimbangan kemanusiaan sedikitpun. Sampai dengan harta bcnda rakyat di kantor pegadaian pun berusaha dirarnpas dengan jual paksa
kepada tentara Dai Nippon, bahkan sistem !clang pada pegadaian dihapuskan.
Perang dunia yang masih berkecamuk membuatjepang tidak punya pilihan
lain kecuali menindas clan menguras harta rakyat untuk membiayai perang. Bagian
urusan umum di kantor pusat diperlµas tugasnya yaitu mengumpulkan barang
jaminan. Untuk itu jawatan pegadaian (Seitji Eigeikyuhu) diam bi! alih oleh orang
jepang Ohno - San dengan wakilnya Mr. Saubari.
Para kepala kantor cabang pegadaian saat itu berusaha menyelarnatkan
harta rakyat dcngan berbagai cara seperti menguburnya dalam sumur dan
kcmbati aktif sckantor dcngan kementerian Keuangan. Jawatan pegadaian RIS
terbcntuk berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RIS No. I 853/K tanggal 31
Januari 1950. 13apak Ahmad clitunjuk sebagai Pejabat Kepala Jawatan RIS. Kantor
l'usal Pcgaclaian hijrah kcmbali kc Jakarta jalan Kram at Raya I 62.
Sejak saal ini, Pegaclaian berusaha clari awal untuk menata dan
mengopcrasikan tembaga in i clengan sebai kn ya. Pad a tahun I 961, Pemerintah
1nengeluarkan peraturan yang 111erubah Pegadaian 1nenjadi Perusahaan Negara
Pcgadaian. Tahun 1969 keluarlah Undang-unclang RI No.9 tahun 1969 yang
rnengatur bellluk-bentuk usaha Negara mcnjacli tiga bentuk perusahaan yaitu
Perusahaan .lawatan (PER.IJ\N), Perusahaan Umum (PERUM), dan Perusahaan
Perseroan (PERSERO). Sejalan clengan itu Pcrusahaan Negara Pegadaian berubah
bcrclasarkan PP No. 7 tanggal I I Maret I 969 menjadi Perusahaan Jawatan
(PER.I AN)
D. STRUKTUR ORGANISASI, TUJUAN DAN MISI PEGADAIAN
I). Struktur Organisasi
Pegaclaian merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk Badan Usaha
Milik Negara yang clipimpin oteh Direksi yang berada di bawah, dibina dan
berlanggung jawab kepada Menteri. Dalam hal ini menteri dibantu. oleh Dewan
Pengawas (bertanggung Jawab kepada Menteri). Hal ini tertuang dalam lempiran
keputusan direksi Pcrurn Pegadaian No. I 095 /SDM. 200322/2004 tanggal 28
April 2004 bagian ke II pasal 2.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh tiga orang Direktur yaitu
Dari kc tiga Direktur tersebut tcrdapat tujuh clivisi yang bergerak bersama bagian
yang clibiclanginya dalam menyebarkan tujuan atau misi perusahaan. Secara
lengkap struktur organisasi Perum Pegadaian aclalah sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT
I
i\lcnteri l(euan2)111I
I
I
De\van Pene:a\vasI
I
Dircktur Uta1naI
I
I
I
Direktur J(cuan2an Direktur OperasiI
Direktur U1nu1nI
dnn Penga1nbang:111
I
H
BalnDiktatr Subdit Auggaran & r Subdit Opcrasi & f- Subdit
s
Pcr1nodalan Pcn1asaran J(epega\VJtian
セ@ Pusat l'el\.nologi r Subdit r Subdit セ@ Subdit
Infor1nasi Akuntansi Litbang Bangunan
Subdit Subdit Subdit Tata
-
-
セ@Perbcndaharann l(csckrctariatan
I
Kantor Daerahth
TU.JUAN DAN MISI PEGADAIAN
Pada pasal 3 bagian ke II lampiran keputusan Direksi Perum Pegadaian
No.: I 095/SDM.260322/2004 tanggal 28 April 2004 menegaskan tujuan
pcrusahaan sebagai bcrikut:
"Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan
menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan
jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan menghindarkan masyarakat dari
gadai gelap, praktek riba, dan pinjaman tidak wajar lainnya."
Tujuan di atas tidak lain adalah misi pegadaian sebagai Public Social
Officer, kaitan dengan rnasyarakat menengah ke bawah rnenyebabkan pegadaian
bukan perusahaan yang mengejar keuntungan semata (Profit Oriented). Hal ini
pun tertera jelas, sejak awal sebelum perumusan tujuan yang diatas, pada surat
keputusan Menteri Keuangan No. KEP-39/MK/6/1971 tanggal 20 Januari 1971
bab II pasal 2 di mana pegadaian rnasih berstatus perusahaan jawatan. Tugas
tersebut dirumuskan dalam redaksi yang sedikit berbeda, bahwa pegadaian
mernpunyai tugas rnembantu Menteri Keuangan dan Direktorat Jenderal Menteri
Dalam Negeri dalam :
I. Membina perekonornian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas
dasar hukurn gadai kepada :
a. Para petani, nelayan, pedagang kecil, industri kecil, yang bersifat
b. Kaum buruh I pcgaai negen yang ekonomi lemah yang bersifat
konsumti f.
2. lkut serta n1encegah adanya pen1berian pinjainan yang tidak \Vajar, IJOn,
pegadaian glcap. dan praktck riba lainnya.
J. fJisan1ping 111cnyalurkan kredit usaha-usaha Iainnya yang bern1anfaat
teruta1na bagi pen1erintah dan n1asyarakat.
セM Membina pola pcrkrcditan supaya terarah dan bermanfaat, terutama
mengcnai kredit yang bersifat produktif dan bi la perlu memperluas daerah
opcrasinya.
Pelaksannan tugas pokok Pc1jan Pcgadaian tersebut di atas. san1pai tahun
1989 hanya bisa dilaksanakan pada tugas pokok butir I dan 2 saja.
Pengelompokan nasabah P,N,l,D,L (pctani, nelayan, industri. dagang, dan
lain-lain) yang berlaku sampai saat ini nampaknya untuk mewujudkan tugas butir 1.
nasabah P,N,l, dan D. dikelompokkan sebagai nasabah produktif, sedangkan
lrnum buruh I pegawai negeri dikelompokkan sebagai nasabah L, yang konsumtif.
Setelah pegadaian bcralih status menjadi perum, pcrnyataan misi tersebut
dirumuskan kembali. Pertimbangannya adalah jangan sampai misi perusahaan itu
justru membatasi ruang. gerak perusahaan itu sendiri. Sasaran pasar hanya
inasyarakat kecil clianggap kurang 1ne1nadai bagi pengen1bangan perusahaan,
sehingga perlu diperluas pada masyarakat menengah ke bawah. Demikian pula
procluk gadai scmpat cliperdc-batkan karena dianggap membatasi inovasi
pemberian kreclit lain11ya, sehingga sempat cliperluas dengan pernyataan "kredit
gadai secara inovatif'. Pernyataan 11
PERPUSTAJ<AAN UTAMA
I
UIN SYAHID JAKARTA
clitonjolkan untuk menegaskan ruang lingkup uasaha yang tidak terbatas pada
usaha gadai ウ・ョQセエ。N@
Dari bcrbagai rumusan misi yang sempat dirumuskan, terakhir ditetapkan
m1s1 perum pegadaian seperti tertuang dalam rencana jangka panjang (RJP
-Corporate plan) Perum Pegaclaian tahun 1999-2003 yang telah disahkan oleh
clireksi clan clewan pengtmas pada bulan Juni 1999. Adapun pernyataan misi
r)erun1 Pegadaian yng di111aksucl adalah scbagai bcrikut:
MIS! PEGADAJAN
"lkut membantu program pernerintah clalam upaya meningkatkan
kesejahteraan rnasyarakat golongan menengah ke bawah, melalui kegiatan
utama penyaluran kredit gadai dan melakukan usaha lain yang
1nenguntungkan. "
Kalau diamati, ternyata pcrnyataan rnisi perum pegadaian di atas, pacla
clasarnya sama clengan tugas pokok Perjan Pegadaian seperti tertuang dalam
Kcputusan Menteri Keuangan No. Kep-39/MK/6/111971 tanggal 20 Januari 1971
bab 11 pasal 2. perbedaannya terletak pacla program-program yang
dilaksanakannya. Kalau pada masa Perjan, tugas pokok tersebut hanya sempat ,,,
」ャゥャ。ォウ。ョ。ォセョ@ sampai pada butir I. sedangkan pada masa perum ini t\1gas pokok
tcrsebut telah dilaksanakan seluruhnya.
Bertolak dari misi pegaclaian tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa
sebenarnya pegadaian adalah sebuah lembaga di bidang keuangan yang
mempunya1 visi clan misi bagairnana masyarakat mendapat perlakuan dan
i11i" clapat mencenninkan upaya "melinclungi". Kata "melindungi" dan keunikan
pelayanan pegadaian berupa pclayanan yang mudah, aman, d_an cepat. lnilah ciri
kepribaclian pegadaian. yang menjiwai produk, Kapabilitas, kompetensi, sumber
daya n1anusia, pengalan1an, dan strategi perusahaan.
Usaha rnewujuclkan tujuan pegadaian tersebut telah dirasakan saat ini.
Kcbutuhan masyarakat terhaclap pegadaian memaksa pegadaian merumuskan
kembali tujuan Perusahaannya menjadi sernakin baik sepe1ti yang tertera di awal
paragraf tujuan pegadaian yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi Perum
Pegaclaian No.: I 095/SDM.260322/2004 tanggal 28 April 2004 pasal 3 bagian ke
II lampiran Surat Keputusan.
E. APLIKASI PEGADAIAN KONVENSIONAL
Untuk mendapatkan pemahaman yang utuh tentang pegadaian dalarn
praktek ada bcberapa tahapan yang terkait erat dengan proses rnenggadaiakan
scsuatu :
I. Orang yang menggadaikan I Pegadai
Tanda pengenal atau kartu identitas rnerupakan satu-satunya syarat yang
harus dipenuhi oleh pegaclai.
2. Barang yang digadaikan
Berdasarkan KUHPER semua barang bergerak dapat dijadikan objek gadai
untuk mendapatkan pinjarnan/hutang. Sedangkan barang tidk bergerak
pengecualian yang n1enyebabk.an barang tersebut tidak clapat digadaikan,9
yaitu:
a. Barang n1ilik Negara
b. Surat hutang, surat actie, surat effek, dan surat berharga lainnya
c. Hewan yang hidup clan tanarnan
cl. Segala rnakanan clan benda yang rnudah busuk
e. Benda-bencla yang kotor
f. Bencla-bencla yang untuk menguasai clan meminclahkannya clari
salu lcn1pat kc tc1npat yang lain n1en1erlukan izin.
g. Barang yang karcna ukurannya besar sehingga tidak dapat
disimpan dalarn gadaian (pegadaian).
h. Barang yang berbau busuk dan mudah merusak barang lain jika
disimpan bersamaan.
i. Benda yang berharga sementara atau yang harganya naik turun
dengan cepat sehingga sulit ditaksir oleh pejabat pegadaian.
J. Benda yang digaclaikan oleh seseorang yang mabuk atau orang
yang kurang ingatan atau orang yang tidak dapat memberi
keterangan cukup tentang qarang yang digadaikan
k. Barang-barang yang berbahaya seperti bahan peledak, bom, granat,
senjata api. clan sebagainya
Dari 11 si fat barang di atas, nampaknya point I yang tidak mudah untuk
clitcrapkan. Pengertian naik-turunnya dengan cepat dapat tei:jadi secara tiba-tiba
9
pada satu jenis barang, meskipun pada umumnya atau biasanya tidak demikian
adanya. Sehingga pemahaman point tersebut sangat bergantung pada
pertimbangan para pelaksana gadai di lapangan.
Saat ini kantor pegadaian menerima semua jenis barang yang bergerak
baik yang nilainya kecil, sedang, maupun tinggi, perhiasan, tekstil, perabot rumah
tangga. clektronik, motor, mobil, sepeda, dan masih banyak lagi.
3. Pcnaksiran Barang Gadai
Petugas penaksir merupakan orang yang memiliki keahlian dan
pengala111an dala1n penaksiran harga barang yang digadaikan. Da.ri taksiran harga
barang tersebut akan ditentukan besarnya pinjaman yang diberikan. Dalam ha! ini
cara menaksir barang dibedakan berdasarkan jenis barangnya, yaitu :
I. Barang kantong : barang yang disimpan di dalam kantong-kantong yang
disediakan.
I) Emas
a. petugas penaksir melihat harga pasar pusat (HPP) dan standar
taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Barga
emas di pasar juga menjadi pertimbangan taksiran.
b. Petugas merygukur dan memeriksa besar karat (karatese) emas
beserta beratnya.
c. Petugas menentukan besarnya taksiran.
a. Penaksir melihat standar taksiran harga pennata yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pasar juga dijadikan
pcrti1nbangan.
b. Petugas menguj i kualitas dan permata.
c. Petugas menentukan besarnya taksir.
1 E3arang gudang
13arang guctang aclalah barang yang clisimpan di dalam gudang penyimpanan
scperti motor, scpeda, mobil, barang elektronik, tekstil, perabot rumah tangga
clan lain-lain. Penentuan nilai taksir barang-barnng jenis ini didasarkan pada
pedoman yang ditetapkan oleh kantor pusat di samping mempertimbangkan
harga yang ada dipasar.
4. Pemberian Pinjaman.
Besarnya pinjaman yang diberikan oleh pegadaian kepada pegadai yang
telah mclewati dan memenuhi syarat tahapan sebelumnya adalah 70 % sampai
dcngan 90 % dari besarnya nilai taksiran barang yang digadaikan. Pegadai
diberikan jangka waktu maksimal selama 4 bulan I 120 hari untuk melunasi
pinjaman ditambah dengan sewa modal dan biaya administrasi lainnya.
Sewa. modal diberikan kepada pegadai disesuaikan dengan . besarnya
pinjarnan yang dihitung per 15 hari. Sehingga 4 bulan adalah 8 X 15 hari atau 8
kali sewa modal yang telah ditetapkan berdasarkan gabungan besarnya pinjaman.
Jurnlah hari tetap akan dibulatkan pada kelipatan 15 hari.
Hari kc I - 15 dibulatkan menjadi 15 hari
Hari ke 31 - 45 dibulatlrnn mcnjacli 45 hari
Hari ke 46- 60 dibulatkan menjadi 60 hari
Hari ke 61- 75 dibulatkan menjadi 75 hari
Hari ke 76- 90 clibulatkan menjadi 90 hari
Hari ke 91 - 105 dibulatkan menjadi 105 hari
Hari ke I 06 - 120 dibulatkan menjadi 120 hari
Pegadai yang mengcn1balikan pinjaman pada hari ke 31 dihitung selama
45 hari atau 3 X 15 Hari.
Besarnya sewa modal ditetapkan melalui surat edaran dari Perum
l'cgadaian l'usat clan mcnjadi stanclar utama bagi scmua pegadaian yang ada. Surat
[image:37.525.51.433.57.644.2]edaran No. 32 I UP 06 21 I /2003 menetapkan sewa modal sebagai berikut :
Tabel penggolongan, pinjaman, tariff sewa modal clan biaya Administrasi
Go! Dang J>injan1an Sewa Modal Biaya Administrasi
Rp. Per 15 Bari
A 20.000 - 150.000 1.125 % AK: Rp.500
AG: Rp.500
B 151.000 - 500.000 1.625 % BK: Rp.2000
BG: Rp.3500
Cl 505.000 - 1.000.000 1.625 % CK: Rp.3000
CG·: Rp.5000
C2 1.0 I 0.000 - 20.000.000 1.625 % 0,5 % x UP
D-1 20.050.000 - 50.000.000 1,625 % 0.5 % x UP Min Rp.15.000
D-2 50.100.000 - 1,625 % 0,5 %
Tabel di atas sekaligus menunjukkan besarnya biaya administrasi dari
masing-masing golongan yang harus dibayar pada saat transaksi. Biaya
administrasi ini biasanya disebut sebagai biaya pemeliharaan dan biaya sewa
kantong/gudang. Pemberian pinjaman memang ditentukan oleh nilai taksiran
barang yang digadaikan. Sebcrapa besar persentase dari nilai taksiran yang dapat
diberikan juga dibedakan berdasarkan golongan. Table di bawah ini akan semakin
memperjelas ha! ini :
Tabel Prosentase uang pinjaman terhadap taksiran barang
Gol Besar Pinjaman
A 92 % dari taksiran barang
.
B
88%Cl-C2 88%
-I
DI 02 0Sebagai contoh :
Seorang ibu rumah tangga menggadaikan cincin emas 24 karat seberat 7 gram.
Setelah menyerahkan KTP dan cincin tersebut kepada petugas, dia kembali duduk
di bangku. Petugas penaksir memeriksa 、セョ@ menguji nilai dan berat emas serta
disesuaikan dengan harga pusat dan pasar. Taksirannya mencapai Rp. 749.000.
Besarnya pinjaman adalah 88% x 749.000 =659.120
Jangka waktu 120 hari ( I Januari - I April)
Sewa modal 1,62%
x
749.000 .Per 15 Hari [image:38.522.63.441.161.489.2]Bila ia melunasi pinjaman pada hari ke 16 maka sewa modalnya 1,62% :x
749.000 = 12.133 ... Per 15 hari. Jadi dikalikan dua. 16 hari dibulatkan
111enjadi 30 hari sehingga ia harus membayar Rp 24.266.
Bila sampai 4 bulan, maka ia harus melunasi pinjaman ditarnbah dengan
se\-va 1nodal
Bila tidak dapat melunasi, dapat memperpanjang masa pinjaman dengan
membayar sewa 111odal yang lalu dan administrasi perpanjangan kredit
sehingga clalan1 kasus di atas yang harus dibayar adalah :
Sewa 111odal
!\elm inistrasi
: ... Rp 97.070 ... .
: ... Rp 3000 ... .
Bila setelah 4 bulan tidak cliperpanjang atau dilunasi maka barang tersebut
akan dilelang setelah pegadai diberi tahu terlebih dahulu, serta diberi
tenggang \vaktu selan1a 2 1ninggu.
Lelang dibatalkan saat pegadai melunasi pada masa tenggang waktu.
Jika tidak, maka barang gadai dilelang.
5. Pelelangan Barang Gadai
13arang yang digadaikan akan dilelang bila pegadai tidak melunasi
pinjaman I menebus atau tid.ak memperpanjang pinjaman I gadai. Sistem Jelang
dimaksudkan untuk melindungi si pemilik barang sebab penjualan dengan sistem
ini be1tujuan mencari pembeli yang memberikan penawaran paling tinggi.
Penawaran pertama sebesar taksiran-ulang ditambah dengan biaya lelang sebesar
3 'Yo. Penawaran yang paling tinggi mcndapatkan barang tersebut ditambah dengan
1. Hasilnya dapat melunasi pinjaman sewa modal ditambah biaya lelang,
bahkan Jika acla sisa. clikembalikan kepada pegaclai clalam jangka waktu
pengambilan selama setahun. Sisa yang lewat setahun tidak diambil
mcnjadi milik pegadaian.
2. Hasilnya ticlak dapat mencukupi sehingga pegadai akan cliberi tahu dengan
diberikan tenggang \vaktu pelunasan selan1a 14 hari.
rvlengan1ati dengan cennat barang gaclai, sesungguhnya di1naksudkan
dapat n1elunasi pinjatnan saat tidak terbayar sehingga sevvajarnya. !clang yang
dilakukan tidak berakibat pada kcmungkinan ke clua. Kccuali terdapat
keadaan-keadaan yang tidak terduga.
F. l(cgiatan Usaha Pernin I>egadaian
Berclasarkan rumusan tujuan Perum Pegadaian terlihat jelas bahwa
kcgiatan usaha pegadaian tidak hanya satu bentuk, meskipun dari namanya saja
gaclai menjadi usaha inti dari perusahaan ini. Bentuk usaha yang digeluti
pegadaian adalah :
I) Kreclit gadai
Merupakan usaha inti dan utama dari Perum Pegaclaian dengan
memberikan pinjarnan atas clasar menggadaikan barang berger<\k. Tata
cara bentuk usaha ini telah dijelaskan di depan.
2) Usaha jasa titipan
Fasilitas ini seperti "safe deposit" dengan tujuan melindungi surat-surat
meninggalkan rumah cukup lama sehingga tercipta rasa aman dan tenang
bagi mereka.
3) Usahajasa taksiran
Usaha ini diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengetahui dengan
baik kualitas barang yang dimilikinya sekaligus melindungi dari
kebohongan atau palsunya barang tersebut. Kepastian yang didapatkan
memberikan rasa aman serta keyakinan nilai investasi barang tersebut.
4) Galeri 24
Toko emas ini memberikan jaminan kualitas yang baik bagi siapapun yang
membelinya. Perhiasan emas yang ada sengaja dirancang dengan desain
khusus serta sertifikat karatese yang tepat.
5) Koin emas ONH
Penjualan koin emas yang dikhususkan untuk ONH ini bertujuan untuk
melindungi nilai uang masyarakat yang ingin merencanakan ibadah haji.
Emas ini adalah emas murni dengan berat I Gram sampai I 0 Gram.
Pelaksanaan ibadah haji setara 250-260 Gram keping emas murni. Selain
itu, !min ini mudah dijual kembali saat dibutuhkan secara mendesak.
6) Sewa gedung
Pegadaian telah memiliki auditorium kantor pusat yang bernama gedung
Langen Polikrama yang disewakan kepada masyarakat untuk
kegiatan-kegiatan tertentu seperti resepsi pernikahan atau pun ruang pertemuan baik
G. Pegadaian Masa Dcpan
Tahun 2005 ini pegaclaian tel ah berusia I 04 tahun. Dalam lintasan
perjalanannya, pegaclaian telah beketja keras untuk membentuk image dan citra
cliri agar tampak terlihat jelas bagi siapapun, bukan hanya bagi kalangan
menengah ke bawah. Mungkin clahulu secara ticlak clisadari, seolah sebagian
n1asyarakat 1nerasa n1alu dan enggan datang ke pegadaian. Nan1un sekarang
dcngan percaya diri dan 1nantap banyak kalangan n1asyarakat yang berhubungan
dengannya. Seinua itu inerupakan basil ke1ja keras pegadaian itu sendiri.
Dalam rencana jangka .ranjang Perum Pegadaian 1999-2003 disebutkan bahwa
visi perusahaan aclalah :
"Pegadaian pada ta/um 2010 menjadi perusahaan yang modern,
(/ina111is, flau inovatif tle11ga11 usalia utanza gat!ai."
1l1odem clalam :
1. Sarana prasarana serta sistem ketja.
2. Mampu menghasilkan produk I jasa yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat modern.
3. Mampu memberi solusi bagi masalah ekonomi masyarakat.
Dinamis:
Terlihat dari sikap dan prilaku seluruh pegawai dalam kecepatan
pelayanan clan kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan yang
bertumpu pada peningkatan ketrampilan, sikap yang lebih komunikatif,
efisien, dan integritas tinggi.
8. Implementasi teknologi informasi yang didasarlrnn atas kajian konsep yang
111atnng, pertin1b.angan yang 1nendalan1 serta n1enuju kepada systen1 yang
terintcgrasi di seluruh perusahaan.
Pegadaian melangkah ke depan dengan Iebih pasti clan cukup berhasil
merubah image masyarakat yang awalnya sedikit meremehkan clan menganggap
ilanya untuk orang kecil, kini telah mendapatkan tempat pada kalangan menengah
ke atas sehingga tanpa ragu dan 1nalu setiap orang yang berkepentingan
melakukan transaksi dengan kantor pegadaian telah melangkah dengan pasti. Hal
BAB III
KONSEP FIQH TENTANG RAHN
Penelitian ini sesungguhnya bertujuan melihat dan mengetahui tentang
gadai syari'ah yang ada di Indonesia, khususnya Jakarta, yang dihubungkan serta
dibandingkan dengan konsep fiqh sehingga sangat penting untuk mengetahui
bagaimana konsep fiqh tentang rahn. Di sini, penulis berusaha memaparkan
bagian-bagian terpenting dari konsep fiqh tersebul.
A. Pengertian Ar-Rahn
Rahn yang dikenal dengan gadai merupakan bentuk masdar dari kata
kerja
W..ru>Y-
-6".J dalam kamus Al-Munawwir dan Al-Munjid Fi llughal1 Wala'lam disebutkan : セi@ : (.r!JI 6".J (kekal) .;;.,;. J (tetap) セ@ <fl 4..lA.I.; .ilil 4-w1
Nikmat Allah tetap
(menggadaikan) 6".J J, 6.!i1>.JJ ,UJ'>.; _, ,uU..;: セ@
u>.YI .
Dalam bentuk masdar ia berarti (Apa yang
diletakkan sebagai pengaman/jaminan bagi hutang.) tilh.. (.r!JI V'I'" (Menahan
sesuatu secara mutlak). Kata-kata V'I'" atau menahan/terikat terdapat dalam ayat
Pengertian Rahn secara Syara' disebutkan oleh Wahbal1 Zuhayli dalam
beberapa redaksi sebagai kesirnpulan dari beberapa pengertian yang diuraikan
oleh para ulama. Rahn secara syara' berarti :3
1
Louis Ma'luC Al-Munjid Fi Lughah wal A'lam (Beirut, Dar Al Masyriq, 2004) h. 284
2
A.W.Muna\.V\vir, Ka1nus Al-MunH\V\Vir Arab-Indonesia 1'erlcngkap, (Yogyakarla, Unit Pengadaan Bu1."U Ilmiah Keagamaan, 1984) h. 579
3
W1u1bah Zuhayli, AI Fiqh al !slam wa Adillatuh (Syiria; Dar al Fikr, 1989) jilid V. h. 180
},;fenahan sesuatu yang memungkinkan me!unasinya dari harta tersebut.
J
セ@
;;_µ,
J
J..:.
I
セ@
.Yi.>-
セi@
J
セ@
;;_µ,
J
.Yi.>-
.2
Akad penguat dengan harta atau akad yang diambil sebagai penguat dengan
harta.
Dalam kajian empal mazhab, redaksi definisi Rahn juga berbeda sesuai
dengan earn pandang tokohnya dalam menempatkan rahn pada lingkup akad
nrnamalah. Namun bila dicermati, akan ditemukan kesamaan pemalrnman makna
ralrn dalam substansi, sehingga perbeda<m itu tidak berakhir dengan sebuah
ikhtilafyang bertolak belakang.
Ulama Malikiyah mendefinisikan ralm dengan :4
ᄋセjスャャ@
JI
JL.P JI
(i'.!
.y,,;;,.j
'\./
Wji
6J1.4
,:r
J..:.j.i
jセ@
セ@
Horta yang dijadikan pemiliknya sebagai penguat pada hutang yang lazim atau
pasti (tertentu)
Yang dimaksud adalah adanya akad alas pengambilan harta dalam bentuk I
maleri seperti benda tidak bergerak, hewan, harta dagangan, ataupun berbentuk
1rnmfaat yang mana manfaat ilu te11entu baik waktu a!au perbuatan dan dapat
dihitung sesuai hulang Yang dimaksud dengan yang lazim/pasti seperti harga beli
penggimti hutang atau nilai.
r1Jl'
J! }L.P contohnya mengambil rahn dari onmgyang dipinjami (harla berada pada langan orang lain/
Penyerahan barang ini secara langsung tidak menjadi syarat sah akad rahn.
Bagi Malikiyah, ijab qabul yang jelas cukup mensal1kan akad tersebut.
'1 AJ-])anlir, Al-Syarh al Shagir bi Sy;Jrh al Shcnvi (Mcsir, Dar al Ma'i:rrif, tt) jilid Ill h. 303 s \Vahhnh nl Zuhayli, Al Fiqh a] IsJa111 \Va AdiUntuhu (Diunnskus, Dar nl Fikr, 1989-1409) jilid V.
Penyerahan secara hokum seperti harta ytmg disertai surat kepemilikan barang
seperti rnmah, ruko, sawah, dapal dilakukan dengan menyerahkan suratnya saja
sebagai jaminan. Hak meminta penyerahan ada pada penerima gadai. 6
Ulama Hanafiyah mendefinisikan rahn dengan :7
0-.!..\.ll
...i.,:.\
セ@
セ@
PMAセ@
セj@
t__rjl
p
セ@
41.o
;\..J
\,bセ@
セ@
. .:,.;,JI
di; .)"セ@
JI
セ@
"Menjadiktm suatu barang yang mempmzyai nilai/luITga tfalam
pt111da11gt111 .1yt1ra' sebagai jamilwnlpe11g11at lwtt111g ya11g mmw
me11umgkinkm1 melunasi lmta11g secam keselurulum atau sebagian tlari
bara11g terse/mt. "
Hanafiyah tidak mengharuskan harta jaminan itu secara pasti dapat
digunakan membayar hutang secara keseluruhan. Meskipun barang tersebut hanya
sebanding dengan sebagian nilai hutang dipandang memenuhi syarat sebagai
barang jaminan. Nampaknya posisi dan kedudukan harta .ian1inan benar-benar
sebagai penguat sangat diutamakan oleh Hanafiyah. Tujuan adanya harta jaminan
bukan pembayar hutang tapi sebagai penguat transaksi.
Ulama Syafi'iyah mendefinisikan rahn dengan :8
"/V/e11jadika11 materi (suatu banmg) sebagai jami111111/pe11guat lmtang
yang dapat ditu11aik1w (lwta11g itu) darinya (bara11g tersebut) ketika
terlwlangi dalam pelunasmmya. "
'' Abd. Rahman al-Jaziry, Al-Fiqh ala al Madzahibil al Arba'ah (tt: Dar al Fikr, lth) juz II h. 322
7 Hmu Abidin, Radd al Mukhtar ala al darr al Mukhtar Iii Hashliky, (Beirut; Dar al Fikr, tt)ji!id V,
h. 339
8
Kata 6fo セ@ pada definisi di alas menunjukkan kepastian barang yang
dijadikan banll1g jaminan hanyalah brmll1g yang berbenluk dan !erlihat jelas.
Sedangkan manfaa! dari suatu barang, tidak berbentuk dan terlihat, sehingga tidak
memcnuhi syarat yru1g diten!ukru1 oleh Syafi'iyah. Ada 5 syarat barang jaminru1
bagi Syafi'iyah dru1 ini merupakan syarat kedua.9
• cl fi . "k l d IO
Ulru11a Ha1nbal1 111en e ·1n1s1 ,an ra u1 engan :
"Ilaria yang dijadika11 (penguat) lwtang untuk 11iem11wika11/melu11asi
dari lwrgauya ketika terlwlaugi pelrmastumya bagi orang yang
berlzuta11g. "
Pengertian-pengertian yang diuraikan para Ularna di atas bennuara pada
satu pengertian tentru1g adrmya harla yru1g mempunyai nilai yang dapat diserahkan
I dijadikan sebagai penguat atau jaminan bagi hutang seseorang. Fungsinya
sebagai penguat juga memungkinkru1 menjadi pembayru·an dan pelunasru1 hutang
tersebut dikala orang yang berhutang !idak dapat membayarnya. Hanya S[\ja
lerdapat perbedaru1 dalam menen!ukan harta yang sebagaimana dapat dijadikru1
bru-ru1g jaminan itu.Syafi'iyah dru1 Hanabilal1 mensyaratkan harta yang tertenlu dM
berbentuk I terlihat. SedMgkM manfaat tidak sa11 dijadikan jaminan. SedMgkan
Malikiyah dru1 Hanafiyal1 membolehkannya. Untuk mendapatkan pemaharnan
yru1g lebih utuh akan diuraikan hal-hal penting yru1g terkait dengan Rahn
' 1
J\bd Ralunan <li-.Jaziry, ()p Cit. h. J2')
10
B. DASAR HliKUM RAHN
Landasan hukum ralm sangat kuat untuk ditepiskan. sebab baik Alquran,
Hadis. maupun hasil ijtihad ulruna meligitimasi keberadaannya. Q.S. 2: ayat
282-283 vang menjelaskan cukup luus tentung rnhn yang dikaitkan dengan hutru1g dru1
saksi. Kata Rahn itu sendiri hanya terdapat pada ayat 283 sernentara memang ada
keterkaitru1 pemahaman antar dua ayat tersebut. Ayat 283 yang artinya
Jika kamu da/am peljala11a11 (da11 bemuuwm/11/J tidak secara trmai )
set!1111g k1111111 tidak mempero/11/r seoraug penulis, 11utka he11dakl11/l at/11 /J11ra11g
ta11,t;/;1111ga11 J'ang <liJ1ega11.g (o/e/1 ora11/: J'a11.t: ber11i11t1111g). Aka11 teta1>i jika
.i.·ebagi1111 ka11111 QQQ・QQQQQ・イ」イセイ。ゥ@ sebagiau )'lt11g /ai11, 11u1ka /1e111/a/(fafl J'a11g
dipercayai itu 111e111waika11 11111rmatnya Hヲュエ。ョァQセケ。I@ da11 lrendaklall ia /Jertakw