Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN IDENTITAS PRODUK DI NANAMIE CAKE AND PASTRY
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2011-2012
Oleh:
Ami Rakhmiati 51908032
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Abstrak
PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN IDENTITAS PRODUK DI NANAMIE CAKE AND PASTRY
(Studi Kasus : Bagelen Ganyong)
Oleh:
Ami Rakhmiati 51908032
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Kota Bandung yang dikenal dengan inovasi pada bidang makanan mampu menyajikan banyak pilihan kudapan yang bisa didapat sebagai oleh-oleh berkunjung di kota Bandung. Tersedianya toko oleh-oleh yang menyediakan macam-macam kudapan, persaingan antar produsen maka muncul banyak ragam kudapan dari bahan baku yang masih jarang digunakan oleh masyarakat umum.
Nanamie Cake and Pastry hadir sebagai UKM yang memilih bidang kuliner juga mencoba hal yang berbeda dalam menghadapi persaingan dibidang kuliner khususnya kudapan Bagelen. Pemilihan kudapan sehat dan penggunaan bahan yang baru dikenalkan ke masyarakat dengan bantuan Pemerintah dalam lokalisasi tanaman ganyomg menciptakan bagelen ganyong yang aman bagi penderita diabetes dan autis. Dalam keterlanjutannya dibidang ini, Nanamie membutuhkan Pencitraan identitas visual yang baik sehingga mampu menciptakan kesan di masyarakat khususnya di wisatawan.
Pencitraan identitas visual digunakan sebagai daya tarik dan minat target konsumen yang berarah pada oleh-oleh dari kota Bandung.
Abstract
REDESIGNING VISUAL IDENTITY AND PRODUCT IDENTITY AT NANAMIE CAKE AND PASTRY
Written by
Ami Rakhmiati 51908032
Study Programme Communication Visual Design
Bandung is known for innovations in the field of food is able to present a large selection of snacks that can be obtained as a gift if visiting the city of Bandung. Availability of souvenir shops that provide a variety of snacks, competition among manufacturers of a wide variety of snacks then emerged from the raw materials that are underutilized by the general public.
Cake and Pastry Nanamie is a micro industries, who choose to attend a culinary field have also tried different things in the face of competition particularly in the field of culinary Bagelen snack. The selection of healthy snacks and use of new materials introduced into the community with the help of the Government in the localization plants of ganyong and created Bagelen ganyong the choice of healty snacks for people with diabetes and autism. In this field, visual identity Nanamie require good imaging so as to create the impression in the community, particularly in travelers.
Visual identity imaging is used as an attraction and interest in the target consumers are trending in a souvenir from Bandung.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah
Tugas Akhir di UnIVersitas Komputer Indonesia Bandung.
Laporan ini berisikan dengan judul Perancangan ulang identitas visual dan
identitas produk di Nanamie Cake and Pastry tentang perancangan branding
berupa brand terbarukan dan perancangan kemasan dan media pendukungnya
yang dilakukan di NANAMIE Cake and Pastry untuk meningkatkan produk
unggulan yang dimiliki yaitu Bagelen Ganyong kemasyarakat luas dan wisatawan
yang berkunjung ke kota Bandung.
Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini Penulis tidak lepas dari
hambatan dan kesulitan yang dihadapi karena terbatasnya kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki. Namun berkat adanya dorongan dari berbagai pihak
akhirnya Penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu ,dengan segala
kerendahan hati Penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari
pembaca laporan ini.
Bandung, 11 juli 2012
DAFTAR ISI
I.1 Latar Belakang Masalah ... 2
I.2 Identifikasi Masalah ... 3
I.3 Fokus Masalah ... 4
I.4 Tujuan Perancangan ... 4
Bab II Branding Dan Nanamie Cake And Pastry ... 5
II.1 Branding ... 5
II.2 Merek ... 6
II.3 Logo ... 8
II.4 Warna ... 9
II.5 Nanamie Cake And Pastry ... 10
II.5.1 Visi Perusahaan ... 11
II.5.2 Misi Perusahaan ... 11
II.5.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 11
II.5.4 Deskripsi Tugas ... 12
II.6 Bagelen Ganyong... 13
II.7 Analisis SWOT ... 14
II.7.1 Strength ... 14
II.7.2 Weakness... 15
II.7.3 Opportunities ... 15
II.7.4 Threats ... 16
II.7.5 Hipotesa Yang Diambil ... 16
II.7.7 Solusi Yang Diambil... 17
Bab III Strategi Perancangan Dan Konsep Visual ... 18
III.1 Strategi Perancangan ... 18
III.1.1 Strategi Komunikasi ... 18
III.1.2 Tujuan Komunikasi ... 20
III.1.3 Pesan Utama ... 20
III.2 Strategi Kreatif ... 20
III.3 Strategi Media ... 21
III.4 Studi Visual ... 21
III.4.1. Garis ... 22
III.4.2. Bentuk ... 22
III.4.3. Warna ... 23
III.4.4. Tipografi ... 24
III.4.5. Kajian Ilustrasi ... 24
III.4.6. Hasil Akhir Logo ... 25
Bab IV Teknis Produksi Media ... 26
IV.1 Media Kemasan ... 26
IV.1.1 Kemasan Bagelen Ganyong ... 26
IV.1.2 Kemasan Mocaff Cheese Stick ... 27
IV.1.3. Kemasan Tart ... 27
IV.2.6 Seragam Kerja ... 31
IV.2.7 Apron... 31
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Logo Nanamie Cake and Pastry ... 10
Gambar II.2 Outlet Nanamie Cake and Pastry ... 11
Gambar II.3 Bagelen Ganyong ... 14
Gambar III.1 Garis bergelombang ... 22
Gambar III.2 Garis lurus ... 22
Gambar III.3 Contoh aplikasi media ... 22
Gambar III.4 Lingkaran ... 23
Gambar III.5 Aplikasi logo ... 23
Gambar III.6 Contoh warna ... 23
Gambar III.7 Contoh aplikasi warna pada media ... 24
Gambar III.8. Contoh tipografi ... 24
Gambar III.9. Contoh aplikasi tipografi ... 24
Gambar III.10. Kajian ilustrasi... 25
Gambar III.11. Hasil akhir logo ... 25
Gambar IV.1 Kemasan Bagelen Ganyong ... 26
Gambar VI.2. Kemasan Mocaff Cheese Stick ... 27
Gambar IV.3 Kemasan cake ... 28
Gambar IV.4. Price tag... 28
Gambar IV.5. ID Card ... 29
Gambar IV.6. Kartu nama ... 29
Gambar IV.7. Map ... 30
Gambar IV.8. Stample... 30
Gambar IV.9. Seragam kerja ... 31
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok primer manusia
selain sandang dan papan. Kebutuhan makanan bagi manusia tidak hanya sebatas
untuk kelangsungan hidup manusia, namun makanan juga memiliki perananan
dalam memuaskan kebutuhan tubuh manusia dari aspek gizi maupun cita
rasanya.Melihat kebutuhan manusia akan makanan saat ini banyak
industri-industri berskala kecil dan besar memproduksi berbagai macam makanan baik
yang dikelola oleh pelaku industri rumah tangga (home industry) maupun pengelolaan yang sudah dilakukan di pabrik-pabrik besar pembuat makanan. Hal
tersebut selain untuk memuaskan kebutuhan manusia juga sebagai prospek bisnis
yang menjanjikan bagi pelaku bisnis itu sendiri. Salah satu bentuk usaha yang
memproduksi makanan di Indonesia adalah UKM (Usaha Kecil Menengah).
UKM (Usaha Kecil Menengah) memiliki peranan dalam perkembangan
stabilitas sistem ekonomi suatu negara. Beberapa kesimpulan, setidak-tidaknya
hipotesis telah ditarik mengenai hal ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang
sangat cepat sebagaimana terjadi di Jepang, telah dikaitkan dengan besaran sektor
usaha kecil. Kedua, dalam penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat sejak
perang dunia II, sumbangan UKM ternyata tak bisa diabaikan. (D.L. Birch, 1979).
Terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai
suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu
sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global
yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat diperhitungkan
dalam meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang
ada.
kota Bandung dikenal secara populer dengan sebutan kota kuliner saat ini.
Hal ini bisa dibuktikan dengan menjamurnya berbagai tempat makan dari mulai
kelas hotel, restoran, kafe. Sampai warung-warung tenda yang berjejer di
mengalir setiap akhir pekan seolah terbentuk gambaran bahwa jika ingin makan
nikmat datanglah ke kota Bandung.
Berbicara tentang makanan di kota Bandung tidak selalu makanan yang siap
saji atau siap makan di tempat tapi orang yang berkunjung ke kota Bandung juga
akan membawa oleh-oleh jika pulang nanti. Mengenai oleh-oleh makanan, selama
ini ikon kota Bandung adalah berupa gorengan oncom, gorengan tempe, atau
peuyeum (tape) singkong. Sejalan dengan kemajuan zaman mulailah ada variasi
lain mengenai oleh-oleh makanan kota Bandung ini seperti batagor, pisang
molen,atau bagelen.
Salah satu bagelen yang ada di Bandung adalah bagelen produk Toko
Nanamie Cake and Pastry yang terletak di jalan Cisitu Lama no. 23. Berawal dari
kegemaran membuat kue dan mencari inovasi baru dalam hal kue kering untuk
dipasarkan dilingkungan sekitar, maka muncul peluang bisnis yang baik setelah
adanya sambutan baik dari pemerintah dan menghasilkan lapangan pekerjaan baru
untuk warga sekitar.Keunikan dari bagelen ini adalah menggunakan bahan baku
tepung ganyong yang merupakan produk inovasi dari pemiliknya. Bagelen
ganyong ini selain rasa original juga memiliki berbagai rasa seperti rasa pizza,
bluebbery, coklat, kiwi, dan masih banyak pilihan lainnya.
Sebagai pilihan oleh-oleh, bagelen ini cukup menarik,enak, dan tentu saja
unik. Kue ini dikemas dalam dus cantik dengan detail yang lebih mengutamakan
bentuk dan varian rasa pada produk ini. Produk ini dapat menjadi varian kudapan
di berbagai acara formal maupun informal dan salah satu varian buah tangan dari
kota Bandung. Selama ini bagelen Nanamie sudah dikenal di berbagai kalangan
terutama kalangan para pejabat pemerintah sebagai produk binaan Dinas
Keindustrian dan perdagangan Kota Bandung dan Dinas Keindustrian dan
perdagangan Provinsi Jawa Barat pada bagian biro agro industri.
Banyak pameran baik di dalam kota maupun luar kota yang telah diikuti oleh
Toko Cake and Pastry Nanamie. Tujuannya adalah memperkenalkan produk ini
sekaligus sebagai promosi kota Bandung. Bisa dikatakan untuk kalangan atas kue
ini sudah dikenal, yang menjadi bahan pemikiran adalah apakah masyarakat
Untuk maksud itulah penulisan ini dilakukan,dengan keinginan mengetahui
sejauh mana masyarakat kebanyakan mengenal produk dari Nanamie ini. Hal ini
dilakukan karena mengingat bahan baku yang digunakan adalah ganyong, sejenis
umbi, yang mungkin bagi masayarakat kalangan bawah sangat familiar. Dengan
inovasi yang dibuat oleh Nanamie ini bias mengangkat masyarakat petani untuk
lebih menggalakkan bercocok tanam umbi ini. Penggunaan bahan baku tepung
gayong juga menjadi daya tarik minat pembeli. Sebab masih tergolong jarang
penggunaan ganyong sebagai bahan baku pembuatan kue kering.
Untuk saat ini Brand Management atau manajemen merek yang dimiliki oleh Nanamie sangat terbatas dan kurang dapat menjual promo mereka kepada
masyarakat maupun pada wisatawan yang bekunjung ke kota Bandung.
Kesederhanaan bentuk logo, adanya pesaing yang meniru produk unggulan dan
promosi yang mereka lakukan hanya terbatas pada pengenalan produk melalui
pameran, kerjasama dengan toko kue yang lain, dan letak outlet/toko yang
didaerah yang cukup sulit dijangkau oleh wisatawan.
I.2. Identifikasi Masalah
Nanamie yang berpusat pada UKM dan penerapan home made berusaha
untuk mendapatkan bagian dalam hidangan kudapan yang cukup diperhitungkan
oleh masyarakat sekitar maupun oleh wisatawan yang berkunjung ke kota
Bandung. Namun banyak kendala yang harus dihadapi untuk mendapatkan citra di
masyarakat, yaitu :
1. Brand yang dimiliki Nanamie belum dapat memberikan citra kepada
target pasar
2. Elemen visual yang ada dalam logo lama Nanamie tidak mewakili visi
dan misi yang mereka bina.
3. Penerapan promosi yang bergantung pada pameran dan managemen
merek yang kurang memadai.
4. Penempatan outlet yang cukup jauh dari jangkauan masyarakat khususnya
wisatawan.
5. Adanya kompetitor yang sudah terlebih dahulu dikenal masyarakat
6. Dan ada kompetitor yang meniru seluruh struktur dan produk dari
Nanamie.
I.3. Fokus masalah
Keberadaan banyaknya toko kue di kota Bandung dan memiliki banyaknya
varian kudapan yang dapat ditemukan di kota Bandung, dengan penerapan
Branding akan lebih baik untuk melakukan promosi dan menerapkan citra
Nanamie sebagai salah satu toko kue yang dapat diperhitungkan keberadaannya
dikota Bandung dan mampu bersaing dengan toko kue lain yang memberikan
banyak pilihan kudapan sebagai oleh-oleh para wisatawan.
I.4. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan dengan menggunakan branding untuk Nanamie untuk
menyampaikan keunggulan yang dimiliki Nanamie kepada konsumen dengan
terkonsep. Dengan menonjolkan produk unggulannya yang berupa Bagelen
dengan bahan dari pemberdayaan petani lokal dapat menjadi nilai jual yang baik
BAB II
BRANDING DAN NANAMIE CAKE AND PASTRY
II. 1. Branding
Brand (merek) berfungsi sebagai identitas suatu perusahaan atau organisasi.
Namun brand tidak hanya digambarkan dalam sebuah simbol (seperti logo), brand
bersifat menyeluruh. Brand bisa berupa Nama, simbol/logo, bentuk, iklan, slogan,
maupun penggunaan kombinasi warna.
Sebuah brand yang baik diciptakan dengan menggulangi penggunaan
unsur-unsur tersebut secara konsisten untuk menggambarkan identitas yang jelas dari
sebuah perusahaan. Kita mengenal slogan "just do it" sebagai salah satu bagian dari branding Nike. Nike konsisten menyisipkan slogan tersebut dalam berbagai
bentuk promosi baik dalam media cetak maupun iklan televisi. Konsistensi
tersebut lambat laun menggugah ingatan konsumen terhadap produk Nike yang
secara perlahan akan berujung membentuk prilaku konsumen yang responsif
terhadap layanan yang ditawarkan dalam promosi., Rustan (2009) berpendapat
bahwa :
Branding untuk usaha kecil. Untuk usaha kecil, tidak bicara branding untuk iklan atau promosi besar-besaran. Branding untuk usaha kecil lebih bertujuan untuk merangkul target market, sehingga mereka melihat anda sebagai pilihan yang tepat. Membangun sebuah brand terkenal bukan semata-mata apa yang anda lakukan; tapi lebih kepada: apa yang telah anda lakukan untuk tampil beda
dibandingkan yang lain, dengan menggunakan sumber daya kreatif yang minimal.
Menurut teori (Kotler, 2009:332) merek (brand) merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk
mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa pesaing. Dengan
demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan
cara tertentu mendiferensiasikannya dengan produk atau jasa lain yang dirancang
atau pembuat produk dan memungkinkan komsumen bak individu atau organisasi
untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor tertentu.
Maka dengan pengemasan yang menarik pada kemasan, logo dan promosi
yang diusung akan menjadi bagian dalam branding yang akan dikembangkan untuk memperkenalkan Nanamie ke masyarakat luas.
Berbagai bidang memandang brand dari sudut pandang masing-masing,
antara lain: bisnis dan keuangan, marketing, advertising, sales, promotion, public
relation, komunikasi, desain grafis, semiotika, psikologi, statistika, antropologi,
sosiologi dan lain-lain.
Karena itu makna brand menjadi sangat luas. Alina Wheeler menulis dalam bukunya ‘Designing Product’: “makna brand dapat berubah sesuai dengan konteksnya. Kadang brand menjadi kata benda, kadang sebagai kata kerja.
Kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan dan harapan konsumen”.
Di masyarakat umum, brand secara populer dianggap sama dengan logo,
merek atau nama entitas. Semua bersifat fisik semata. Padahal sebenarnya brand
lebih merupakan rangkuman pengalaman dan asosiasi terhadap entitas, jadi jauh
lebih dalam dari fisik semata.
Sedangkan branding adalah kegiatan membangun sebuah brand. Membuat
identitas, termasuk logo, merupakan salah satu kegiatan branding.
Jika target brand menciptakan hasil jangka panjang, perencanaan brand harus
selalu mengintegrasikan gambaran besar. Oleh karena itu, masalah pokok dalam
perencanaan brand termasuk mencapai keseimbangan yang baik antara kontinuitas
dan ketertiban. Sebagian besar perusahaan mengembangkan pemasaran, rencana
penjualan, dan rencana strategi tetapi bukan strategi brand. Bidang yang terlewat
ini seringkali menjadi penyebab mengapa banyak brand tidak pernah sepenuhnya
dapat menjangkau potensi mereka.
II.2. Merek
Banyak perusahaan-perusahaan yang telah dikenal masyarakat dengan
manajemen yang baik maka akan menghasilkan citra yang baik dan mudah diingat
dengan adanya merek untuk mengenali satu produk. Bahkan dalam hal pemberian
merek pada suatu produk baru harus dipikirkan dengan baik. Banyak orang belum
dapat memahami merek dengan baik, merek adalah entitas yang mudah dikenali
dan menjanjikan nilai-nilai tertentu (Patricia F. Nicolino, 2003, h.4).
Selain itu ada peran-peran penting yang dimiliki sebuah merek, yaitu:
a) Memotivasi orang untuk membeli.
Nama merek sering kali menjadi alat utama untuk menarik perhatian konsumen. Nama tersebut mengisyaratkan, “inilah yang anda inginkan”.
b) Menjadikan produk mudah diingat.
Nama merek itu sendiri harus menempel di ingatan orang. Banyak cara
agar hal ini terjadi, seperti memilih nama yang unik dan beda, atau nama
yang menimbulkan kesan meyakinkan. Kuncinya adalah mudah diingat.
c) Menciptakan titik fokus.
Nama merek harus memberikan daya tarik sentral yang merangkum
semuanya. Nama merek harus relevan dengan roduk dan fungsinya serta
idealnya harus memberi sejenis inspirasi atau petunjuk pada seluruh
komunikasi merek.
d) Menggambarkan hakikat atau fungsi produk.
Peraturan ini tidak selalu berlaku. Yang perlu lakukan hanyalah mengingat
nama mereknya saja.
e) Menciptakan perasaan/identifikasi yang positif.
Sebuah merek yang dapat membuat pelanggan merasa bangga ketika
membelinya adalah nama mereka yang berkontribusi besar oada loyalitas
pelanggan. (Patricia F. Nicolino, 2003, h. 105-106).
Dengan melakukan penyempurnaan merek yang sudah dimiliki dilakukan
agar masyarakat khususnya target market dapat dicapai dengan baik. Penempatan
suatu merek merupakan sebagian dari masalah merek. Pada dasarnya sebuah
merek menjadi sebuah persepsi yang tumbuh di masyarakat berdasarkan
penempatan merek oleh perusahaan tersebut.
1. Proses emasaran strategi yang dimualai dari proses menganalisis dan
meriset pasar yang diminati.
2. Proses penawaran strategi yang melihat bahwa pelanggan itu tidak
homogen, mereka bersifat heterogen namun menyatu dalam
kelompok-kelompok dan segmen-segmen. Oleh karena itu mereka menginginkan
berbagai macam hal yang berbeda maka kita tidak mungkin memuaskan
mereka semua dengan satu penawaran.
3. Proses pemasaran strategi untuk menyadarkan bahwa kita tidak memiliki
sumber-sumber untuk melayani setiap kebutuhan pelanggan dan kelompok
4. Proses pemasaran strategi untuk setiap pasar yang ditargetkan, kita
memosisikan diri kita sendiri. Kita memutuskan pesan apa yang ingin kita
ciptakan mengenai siapa kita dan untuk memahami siapa khalayak sasaran
tadi. (Surachman S. A., 2008, h.15-16)
II.3. Logo
Logo merupakan penyederhanaan kata dari logotype. Istilah logo baru
muncul pada tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype.
Logo bisa menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan
lain-lain. Banyak juga yang mengatakan logo adalah elemen gambar/simbol pada
identitas visual. Untuk mengetahui apa itu logo sebaiknya mengacu pada
logotype.
Untuk menentukan bentuk logo yang sesuai dengan konsep dan
kepribadian entitasnya, desainer sangat dianjurkan mempelajari hubungan antara
bentuk-bentuk dasar dan sifat yang terkandung didalamnya. Dalam hal ini ada
beberapa penjelasan tentang beberapa hubungan arah garis dengan sifatnya
a. Garis mendatar/horizontal bermakna pasif, statis, tenang/tentram, rasional,
formal, basis/dasar, daratan, negatif/minus, pembatalan.
b. Garis tegak/vertikal bermakna aktif, tinggi, agung/mulia, megah, agung,
angkut, spiritual, kesatuan, tunggal, kepemilikan, kekuatan, absolut,
c. Garis miring/diagonal bermakna dinamis, bergerak, mengarah, informal,
tidak stabil, larangan, pembatalan. (Rustan, 2008, h. 46)
II.4. Warna
Penggunaan warna pada brand sangat mempengaruhi makna dan tujuan
dari visi dan misi perusahaan yang ingin dicapai. Warna juga mewakili banyak
sifat yang mempengaruhi target market.
Beberapa contoh warna dan makna yang terkandung didalamnya:
a. Abu-abu : dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa
hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosa, kebusukan, renta,
polusi, urban, emosi yang kuat, seimbang, netral, berkabung, formal, bulan
maret.
b. Putih : rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih,
cahaya, penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simpel, aman,
dingin, penyerahan, takut, tanpa imajinasi, udaara, kematian (tradisi
timur), kehidupan, perkawinan (tradisi barat), harapan, lemah lembut,
kosong, bulan januari.
c. Hitam : klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian
(tradisi barat), kecerdasan, pemberontakan, ketiadaan, modern, kekuatan,
hal duniawi, formal, elegan, kaya, kejahatan, serius, mengikuti
kecenderungan sosial, anari, kesatuan, dukacita, profesional.
d. Merah : perayaan, kekayaan, setan, gaira, kuat, energi, api, cinta,
roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi, pemimpin, maskulin,
tenaga, bahaya, menonjol, darah, perang, radikal
e. Biru : laut, manusia, produktif, damai, harmoni, tenang, percaya,
sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, depresi,
kebodohan, kesialan
f. Hijau : kecerdasan yang tinggi, alam, musim semi, kesuburan,
masa muda, lingkungan hidup, kekayaan, uang, nasib baik, giat, murah
g. Ungu : bangsawan, iri, sensualm spiritual, kreativitas, kaya,
kerajaan, upacara, misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyan,
harga diri, bulan mei, november, kaya, romantis, kehalusan, penebusan
dosa.
h. Jingga : hinduisme, kebahagiaan, energi, keseimbangan, panas,
api, antusiasme, kesenangan, flamboyan, musim gugur, hasrat.
i. Cokelat : tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam,
kesuburan, stabil, tradisi, ketidakpastian, tidak sopan, bosan,cemas, berat,
miskin, kasar, tanah, selera makan, menyehatkan, persahabatan.
II.5. Nanamie Cake and Pastry
Nanamie Cake and Pastry adalah sebuah UKM binaan Dinas Keindustrian
dan perdagangan Kota Bandung dan Dinas Keindustrian dan perdagangan
Provinsi Jawa Barat pada bagian biro agro industri.Dengan mengikuti banyak
pelatihan-pelatihan maka memudahkan promosi dalam memperkenalkan
produk-produk yang mereka produk-produksi dan dari hasil pelatihan ini maka muncul bagelen
ganyong dengan bahan baku yang dihasilkan dari pelestarian dan lokalisasi dari
petani ganyong.
Gambar II.1. Logo lama Nanamie Cake and Pastry
Sumber : dokumentasi pribadi
Adapun penjelasan mengenai Nanamie adalah sebagai berikut :
Sang pendiri Siti solihah, menemukan ide untuk mendirikan Nanamie
Cake & Pastry pada tahun 2000. Berawal dari kesenangan dan inisiatif dirinya
Siti Solihah menekuni usahanya dengan membuat roti dan kue untuk dipasarkan
dilingkungan tempat tinggalnya. Setiap harinya ia bekerja dengan mengharapkan
dua hal. Berbagi sajian kue istimewa dengan teman-teman dan menjadikan dunia
agarbaik. Hal itu menjadi kenyataan ketika pertama kalinya Nanamie Cake &
Gambar II.2. Outlet Nanamie Cake and Pastry
Sumber : dokumentasi pribadi
II.5.1. Visi Perusahaan
Membangun sebuah perusahaan yang baik dan menghidupkan brand Nanamie Cake & Pastry sebagai sebuah cita rasa kreatif bagi peroduk-produk yang
dihasilkan.
II.5.2. Misi Perusahaan
a) Membangun tim kerja yang solid.
b) Manyajikan produk yang berkualitas baik.
c) Mencari dan menemukan ide-ide kreatif bagi produk.
d) Memberi pelayanan professional terhadap konsumen.
II.5.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi perusahaan merupakan susunan kepengurusan atau
pengelolaan dari sebuah organisasi, himpunan atau kelompok kerja dan juga
dibagi-bagi tugasnya untuk melakukan aktivitas kerja sesuai dengan fungsi dan
jabatannya. Dengan adanya sistem organisasi yang tegas, manajemen akan
mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk setiap kegiatan dalam
perusahaan dan juga dapat mengukur efektivitas tiap karyawan dalam lingkungan
pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Struktur organisasi yang dimiliki oleh Nanamie Cake & Pastry adalah alat
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi Nanamie Cake & Pastry.
Adapun struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan ini adalah
Tabel II.1 Struktur Organisasi
(Sumber: Company Profile Nanamie Cake & Pastry 2011)
II.5.4. Deskripsi Tugas
Deskripsi Tugas merupakan rincian yang menunjukan posisi,
tanggungjawab, wewenang serta tugas yang harus dilakukan. Hal ini dibuat agar
masingmasing bagian dapat mengerti kedudukannya didalam organisasi.
a. Managing Director
Pemimpin atau pengelola perusahaan yang mengawasi seluruh
karyawannya.
b. Admin Manager
Bertanggung jawab untuk membuat dan mengurus keperluan administrasi
secara internal dan ekstenal.
c. Production
Terdiri dari executive chef, pastry chef, dan cook helper. Memiliki tanggung jawab penuh terhadap produksi dan pengembangan produk, mulai dari
produk dibuat hingga siap disajikan kepada konsumen.
d. Operational
Bertanggung jawab terhadap alur penyediaan. Dimulai dari penyediaan
barang dan keperluan lain hingga pengiriman dan distribusi barang.
e. Shop Keeper
Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan penjualan produk di outlet. Managing
Production Operational Shop
II.6. Bagelen Ganyong
Bagelen adalah salah satu contoh dari pastry (pasteri). Pastry (pasteri)
merupakan hasil panggangan dari kombinasi atau campuran tepung terigu, cairan
dan lemak,biasanya bagelen menggunakan bahan dasar tepung terigu sebagai
bahan utama, tapi dengan terampil Nanamie menggantinya dengan tepung
ganyong yang memiliki kualitas yang lebih baik dan nilai gizi yang lebih tinggi
dari tepung terigu, selain itu tepung ganyong lebih aman untuk dikonsumsi oleh
pengidap autis.
Ganyong (Canna Edulis Ker) adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi
yang kurang populer dibandingkan ubi jalar atau ubi kayu. Tanaman ini berasal
dari Amerika Selatan, tepatnya di daerah Peru, Bolivia, dan Equador. Ganyong
banyak dikenal dengan berbagai macam nama daerah. Ada yang menyebut
sebagai "buah tasbih", "ubi pikul", "ganyal", "ganyol", ataupun "sinetra".
Sementara ini, sekurangnya ada dua provinsi sebagai sentral ganyong yakni Jawa
Tengah (Klaten, Wonosobo, dan Purworejo) dan Jawa Barat (Majalengka,
Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Lebak, Subang, dan Karawang).
Bentuk tanaman ganyong adalah berumpun dan merupakan tanaman
herba, semua bagian vegetatif yaitu batang, daun, serta kelopak bunganya sedikit
berlilin. Tanaman ini tetap hijau di sepanjang hidupnya dan di akhir hidupnya di
mana umbi telah cukup dewasa, daun, dan batang mulai mengering. Keadaan
seperti ini seakan-akan menunjukkan bahwa tanaman mati, padahal tidak, karena
bila hujan tiba maka rimpang atau umbi akan bertunas dan membentuk tanaman
lagi.
Tinggi tanaman ganyong antara 0,9 - 1,8 meter. Bahkan di Queensland
dapat mencapai 2,7 meter. Sedang untuk daerah Jawa, tinggi tanaman ganyong
umumnya 1,35 - 1,8 meter.
Umbi ganyong mengandung pati meskipun tidak sebanyak ubi jalar.
Tetapi, ganyong cukup berpotensi sebagai sumber hidratarang. Data Direktorat
Gizi Depkes RI menyebutkan bahwa kandungan gizi umbi ganyong tiap 100 gram
secara lengkap terdiri dari kalori 95,00 kal; protein 1,00 g; lemak 0,11 g;
karbohidrat 22,60 g; kalsium 21,00 g; fosfor 70,00 g; zat besi 1,90 mg; vitamin B1
Selama ini pemanfaatan umbi ganyong hanya sebatas direbus untuk dibuat
camilan. Padahal umbi ganyong bisa dimanfaatkan menjadi produk sumber
pangan lainnya, salah satunya adalah menjadi mie ganyong. Untuk membuat mie
ganyong, awalnya harus membuat pati ganyong terlebih dahulu dan dilanjutkan
dengan mengolah pati tersebut menjadi mie atau biasanya disebut minyong (mie
dari ganyong).
Contoh produk Bagelen Ganyong
Gambar II.3. Bagelen Ganyong
(sumber : dokumentasi pribadi)
II.7. Analisis SWOT
Untuk memudahkan mencari permasalahan yang dihadapi maka
penggunaan analisis SWOT yang akan digunakan.
Freddy Rangkuti (seperti dikutip Suherrnan, 2011) analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Penyederhanaan dari setiap komponen dengan digunakannya analisis SWOT akan
memunculkan titik permasalahan yang akan diangkat dan jalan penyelesaiannya
yang baik.
Hasil dari analisis SWOT pada Bagelen Ganyong Nanamie, adalah :
II.7.1. Strength
a) Bahan baku yang berbeda dengan produk kue kering lainnya.
c) Kue yang dibuat fresh yang dibuat tak lama sebelum tanggal pemesanan.
d) Pelayanan pesan-antar (jangkauan bandung-cimahi).
e) Sudah dapat melakukan ekspor ke negara-negara lainnya area Asia.
f) Mempertahankan kualitas bahan dasar yang digunakan.
g) Rasa produk yang bervariatif.
h) Ukuran produk yang lebih kecil diharapkan ada kemudahan dalam
mengonsumsi.
i) Adanya lokalisasi bahan baku (ganyong).
j) Adanya bantuan dari program pemberdayaan petani lokal dan UKM dari
pemerintah.
k) Memiliki produk yang bisa dijadikan kudapan sehat dan baik untuk
penderita autis.
II.7.2. Weakness
a) Promosi yang kurang meluas.
b) Tempat penjualan (Outlet) yang berada ditempat yang kurang strategis.
c) Managemen keuangan yang kurang baik.
d) Pemesanan terbatas kurangnya tenaga kerja.
e) Logo lama belum mengutamakan visi dan misi.
f) Citra sebagai healty cookies belum diterapkan
II.7.3. Opportunities
a) Pengguna bahan baku ganyong yang masih terbatas.
b) Kompetitor yang sedikit.
c) Undangan untuk pameran sebagai acuan promosi.
d) Bisa melakukan ekspor.
e) Brand baru diharapkan dapat mudah dikenal.
f) Lebih memiliki identitas yang jelas.
II.7.4. Threats
a) Adanya kompetitor yang meniru dari keseluruhan produksi dan
pemasaran.
b) Kompetitor yang muncul lebih dahulu dan sudah banyak dikenal
masyarakat.
c) Promosi yang kurang memadai
d) Tenaga profesional yang terbatas.
e) SDM yang tidak memadai.
f) Bahan baku tambahan yang mulai mahal.
II.7.5. Hipotesa dari kesimpulan masalah
Hipotesa yang dapat disimpulkan dari permasalahan diatas adalah karena
terjadinya peniruan produk Nanamie yaitu bagelen yang merupakan komoditi
utaman maka perlu diberikan pendekatan yang berbeda.
II.7.6. Analisis target audience
Dengan adanya analisis pada target audience maka ada kemudahan untuk
mengklasifikasikan jenis dan media yang akan digunakan untuk memudahkan
penyampaian pesan dan ajakan untuk mengenal produk-produk Nanamie.
Penentuan target audien sangat diperlukan dalam perancangan konsep media.
Agar pendekatan kepada target sasaran dapat lebih terfokus dan efektif dalam
penyampaian pesan.
a. Demografis
Segmentasi target market dari penjualan adalah kepada Family Area. Aera perkotaan pada jangkauan area Bandung dan Cimahi menjadi tujuan utama,selain
itu untuk jangkauan diluar Bandung akan menggunakan jasa pengantar barang
(kurir). Hal ini karena konsep dari bentuk produk mereka yang berdasarkan
kepada Home Gift yang sangat cocok dijadikan oleh-oleh atau sekedar untuk dikonsumsi bersama keluarga. Dalam perbandingan harga yang dapat disesuaikan
Nanamie memberikan banyak kemudahan dalam memperoleh kue dengan hasil
b. Geografis
Area yang dapat dijangkau oleh Nanamie Cake & Pastry yang beralamat
di Jl. Cisitu Lama VII No. 6 adalah masih perpatokan pada area wilayah Bandung
saja, meski sudah mampu melakukan pengiriman ekspor tetapi adanya masih
dalam skala yang kecil dan diutamakan pada pemesanan yang ada saja.
Menjadi salah satu toko kue yang bisa diperhitungkan di kota Bandung
menjadi tantangan tersendiri melihat sudah banyaknya toko oleh-oleh yang masuk
dalam toko yang bisa diperhitungkan keberadaannya.
c. Psikografis
Pada umumnya para wisatawan maupun masyarakat menginginkan
oleh-oleh yang unik yang bisa didapat dari tempat kunjungan mereka. Banyaknya
varian yang dapat dipilih menjadikan banyak saingan untuk menjadi pilihan
kudapan yang enak dan tetap sehat untuk para penderita autis.
II.7.7. Solusi yang diambil
Solusi yang akan diambil dengan adanya hipotesa ini adalah
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1. Strategi Perancangan
Untuk menentukan strategi perancangan yang sesuai dengan tujuan
memperkenalkan Nanamie kepada target audience maka ada beberapa tahapan
agar komunikasi yang disampaikan sesuai dengan tujuan awal dan dapat diterima
dengan mudah oleh target audience.
III.1.1. Strategi Komunikasi
Komunikasi secara paradigmatis adalah proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap,
pendapat, perilaku baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung dengan
pemanfaatan media. Penggunaan media yang baik dan tepat tepat akan
menciptakan kesan atau citra pada produk yang dalam promosi.
Dalam studi indikator komunikasi terdapat beberapa bahasan yang
menyangkut pemahaman terhadap konsep visual apa yang akan di perlihatkan dan
pendekatan tata bahasa bagi target audience.
a. Pendekatan Komunikasi
Dengan adanya pendekatan pada cara berkomunikasi para pemilik usaha
kuliner, akan memudahkan untuk mencari tata bahasa yang mudah disampaikan
oleh pihak yang melakukan promosi dan brand management dan mudah juga
diterima bagi target audience. Pendekatan komunikasi dapat dilakukan dalam
berbagai bidang, seperti :
Ekonomi
Pembahasan mengenai perkembangan UKM di kota Bandung.
Bantuan penambahan modal yang dijanjikan pelatihan pemerintah
kota Bandung.
Harga produk yang tetap stabil meski bahan baku semakin mahal.
Peluang untuk melakukan ekspor.
Sosial
Umumnya pembahasan tentang pelatihan-pelatihan untuk menambah
keterampilan dalam hal pastry dan mengenai ajang pameran baik didalam maupun diluar kota sebagai cara untuk memperkenalkan produk unggulan.
Teknologi
Makin banyaknya inovasi yang bermunculan, maka banyak pembaharuan
dengan alat yang digunakan untuk proses pembuatan pastry, teknologi yang dibarukan memudahkan setiap pengerjaan dan penghematan waktu
kerja.
Kesehatan
Dalam bidang ini biasanya mereka membahas tentang jumlah kalori yang
didapat dari produk mereka dan nilai gizi yang terkandung didalamnya.
Pendidikan
Mulai banyak pilihan sekolah kejuruan dan institut dibidang perhotelan,
kicthen menjadikan peluang SDM yang baik dan berkembangnya kuliner
di kota Bandung.
b. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu verbal (ucapan) dan
visual (tindakan). Dengan gaya bahasa verbal penggunaan bahasa persuasi atau
berupa ajakan yang mempengaruhi dan dapat merubah sikap atau pendapat sesuai
dengan yang diharapkan. Bahasa persuasi dilakukan dengan halus atau luwes dan
mengandung sikap manusiawi sehingga target audience memberian timbal balik
Penerapan 5W+1H dapat digunakan agar penggunaan gaya bahasa verbal
dan visual tepat guna dan tidak menyalahi dari tujuan awal sebagai sarana
promosi bagelen ganyong Nanamie.
III.1.2. Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi dari branding ini adalah memperkenalkan bagelen
ganyong Nanamie sebagai salah satu pilihan oleh-oleh yang bisa diperhitungkan
oleh para wisatawan dan menjadi pilihan yang sehat untuk penderita diabetes dan
autis.
III.1.3. Pesan Utama
Pesan utama yang ingin dimunculkan bahwa Nanamie dengan produk
unggulannya berupa bagelen ganyong mampu bersaing di bidang kupadan di kota
Bandung dan keunggulan mereka yang utama adalah healty cookies. Dan Nanamie hadir sebagai toko kue yang mengutamakan pelayanan terbaik bagi
pelanggannya dengan kinerja yang baik dan solid, menciptakan hubungan baik
dengan pelanggan untuk mencapai kepuasan dalam setiap pemesanan.
III.2. Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang akan digunakan sebagai penujang promosi untuk
memperkenalkan Nanamie dan menciptakan citra yang baik pada target audience
dengan melakukan perancangan terbarukan dari logo yang sedang digunakan.
Dengan cara melakukan perancangan terbarukan dari logo dan memasukkan ciri
khas dari produk Bagelen ganyong sehingga peniruan atas produk bisa dihindari
dan dikurangi.
Selain itu, pembaharuan kemasan Bagelen Ganyong yang menjadi bagian
dalam mempromosikan kudapan sehat dan mempromosikan pembaharuan dari
logo Nanamie.
Penggunaan bahasa rupa yang digabungkan dengan media kreatif akan
mempermudah pemahaman target audience untuk mengenal produk bagelen
ganyong dan menimbulkan citra yang mudah diingat dengan penerapan tagline
Positioning statement digunakan sebagai rujukan atau arahan dari tagline yang akan dibuat. Pada kasus ini, positioning statement yang diangkat adalah
mengenai bagaimana Nanamie hadir diantara persaingan penghasil kudapan khas
kota Bandung yang sehat dan enak dengan mengutamakan bahan baku dari hasil
pertanian lokal yaitu ganyong. Dari hasil positioning statement yang dihasilkan
maka muncul beberapa pilihan padanan kalimat untuk dijadikan tagline pada logo
terbarukan Nanamie, yaitu :
1. Bagelen lovers? ya Nanamie.
2. Kudapan sehat ya bagelen ganyong nanamie.
3. Ingat bagelen ganyong ingat Nanamie.
4. Nanamie the happy ganyong.
5. Bagelen ganyong yang seru Cuma di Nanamie.
6. Bagelen ganyong is so loveable.
7. Happy ganyong in Nanamie.
8. Olahan dari bumi pertiwi.
Maka pemilihan tagline “Olahan dari bumi Pertiwi” dipilih sebab lebih menekankan pada ganyong yang merupakan hasil dari petani lokal.
III.3. Strategi media
Strategi media menjadi 2 bagian. Yang pertama adalah media utama yang
menunjang keseluruhan promosi yang akan dilakukan dan sebagai penarik minat
utama traget audience. Yang kedua adalah media pemunjang yang membantu
menambahkan penyampaian informasi untuk keterangan yang lebih akurat.
III.4. Studi Visual
Konsep visual yang ingin ditunjukan bahwa Nanamie adalah toko kue
yang memberikan pelayanan yang terbaik dan menjalin hubungan baik dengan
pelanggannya. selain memberikan penggambaran kerja tim yang solid, juga
III.4.1. Garis
Pada logo Nanamie penggunaan garis lengkung/bergelombang menjadi
dominan pada logo,sebab memberikan kesan nyaman, santai dan senang.
gambar III.1. Garis bergelombang
Pada beberapa aplikasi dari media kemasan penggunaan garis lurus dalam arah horizontal dan vertikal memberikan kesan tegas, percaya diri dan terarah.
Gambar III.2. Garis lurus
Contoh penempatan pada aplikasi media yang sesuai dengan studi garis yang digunakan
Gambar III.3. Contoh aplikasi media
III.4.2. Bentuk
Gambar III.4. lingkaran
Penerapan bentuk lingkaran pada branding ini difokuskan pada bentuk logo terbarukan dari Nanamie dengan pergantian dari oval menjadi lingkaran.
Gambar III.5. Aplikasi logo
III.4.3. Warna
Pemilihan warna untuk logo ini diambil dari warna-warna alam dan tanaman organik, sehingga diharapkan tekstur alam terlihat pada tampilannya.
Gambar III.7. contoh aplikasi warna ada media
III.4. Tipografi
Tipografi yang digunakan menggunakan huruf sans sherif untuk memberi kesan menyerupai tekstur kudapan yang melingkar
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!?.,:;”’*()&%#@
Gambar III.8. contoh huruf
Maka hasil pengaplikasian font CAC MOOSE pada media produk akan
berupa:
NANAMIE
Olahan Dari Bumi Pertiwi
Gambar III.9. Contoh aplikasi tipografiIII.4.5. Kajian ilustrasi
Mengutamakan ciri kudapan sehat dan berbahan organik dengan warna natural
Gambar III.10. kajian ilustrasi
III.4.6. Hasil Akhir Logo
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
IV. 1. Media Kemasan
Kemasan yang digunakan pada Bagelen ganyong ini selain untuk
mempromosikan bagelen ganyong, kemasan ini juga menunjang untuk
membangun pencitraan dari merek yang dimiliki oleh Nanamie melalui kemasan
dan logo yang menunjang.
IV.1.1. Kemasan Bagelen Ganyong
Bagelen Ganyong sebagai produk utama yang diproduksi oleh Nanamie, maka
untuk menunjang keunggulan dari produk bagelen ini kemasan yang di buat lebih
memperlihatkan bagelen ganyong dan disertakan juga keterangan tentang tanaman
ganyong sebagai ajang edukasi bagi para konsumen.
Bahan : Art Paper 260gram
Jenis cetak : cetak Offset
Ukuran 34,5cm x 20,5cm
IV.1.2. Kemasan Mocaff Cheese Stick
Selain memproduksi bagelen ganyong, Nanamie pun menambahkan kudapan
sehat dengan bahan baku utama yaitu tepung singkong. Dengan kemasan yang
dibuat mengambil tema organik dengan paduan warna bertemakan natural.
Bahan : Albaltros 210gram
Jenis cetak : cetak Offset
Ukuran : 42,5cm x 32,5cm
Gambar VI.2. kemasan Mocaff Cheese Stick
VI.1.3. Kemasan Tart
Produksi Nanamie tidak hanya terbatas pada kupadan saja. Nanamie pun mampu
bersaing dalam hal Tart. Kemasan yang dibuat memiliki tema Tart ulangtahun
yang pada bagian tengah penutup kemasan terdapat bagian transparan untuk
melihat hasil pemesanan kue.
Bahan : albaltros 210gram dan duplex
Jenis cetak : cetak Offset
Gambar IV.3 kemasan cake
IV.2. Media Pendukung
Media ini digunakan dalam hal diluar produk Nanamie. Penggunaan dapat
diterapkan saat mengikuti ajang bazaar atau pameran, juga dapat dipergunakan di
outlet sendiri.
IV.2.1. Price tag
Untuk price tag dibuat dalam 2 seri, yaitu untuk Bagelen ganyong dan Mocaff
cheese stick. Dengan gradasi warna jingga dan gradasi hijau untuk memperkuat
tema natural dan organik.
Bahan : Art Paper 260gram
Jenis cetak : cetak Offset
Ukuran : 11cm x 6cm
IV.2.2. ID Card
Bahan : acrylic 3mm
Jenis cetak : digital printing
Ukuran : 8,5cm x 5,5cm
Gambar IV.5. ID Card
IV.2.3. Kartu nama
Bahan : Art Paper 260gram
Jenis cetak : cetak Offset
Ukuran : 8,5cm x 5,5cm
IV.2.4. Map
Bahan : Art Paper 260gram
Jenis cetak : cetak Offset
Ukuran : 42cm x 29,7cm
Gambar IV.7. Map
IV.2.5. stample
Ukuran : 3cm x 2,8cm
VI.2.6. Seragam Kerja
Gambar IV.9. seragam kerja
VI.2.7. Apron
DAFTAR PUSTAKA
Fikri, Muhamad Faisal. 2011. Perancangan identitas visual dan kemasan produk perusahaan Tama Chocolate. Bandung : Unikom.
Kotler, Philip. Pfoertsch, Waldemar. 2006. B2B Brand Management. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer.
Nicolino, Patricia F.2004. The Complete Idea’s Guides Brand Management.
Jakarta : Prenada Media.
Rustan, Surianto.2009.Mendesain Logo. Jakarta : Gramedia
S.A. Surachman. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang : Banyumedia
Publishing.
CURRICULUM VITAE
1. Data Pribadi
Nama : Ami Rakhmiati
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 14 Mei 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tubagus Ismail Bawah No. 36B, Sekeloa
Bandung
2. Pendidikan
1996-2001 SDN V Pangalengan Kab. Bandung
2001-2002 Lulus SDN Karang Setra Kab. Bandung
2002-2005 Lulus SMPN 1 Margahayu Kab. Bandung
2005-2008 Lulus SMAN 1 Soreang Kab. Bandung
2008-Sekarang Menempuh pendidikan S1 Desain Komunikasi Visual
Universitas Komputer Indonesia
3 Pengalaman
2011 Pernah melakukan Kerja Praktek di PT. Bio Farma