• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Ulang Identitas Visual Dan Identitas Produk Di Nanamie Cake And Pastry (Studi Kasus : Bagelen Ganyong)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Ulang Identitas Visual Dan Identitas Produk Di Nanamie Cake And Pastry (Studi Kasus : Bagelen Ganyong)"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN IDENTITAS PRODUK DI NANAMIE CAKE AND PASTRY

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2011-2012

Oleh:

Ami Rakhmiati 51908032

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)

Abstrak

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL DAN IDENTITAS PRODUK DI NANAMIE CAKE AND PASTRY

(Studi Kasus : Bagelen Ganyong)

Oleh:

Ami Rakhmiati 51908032

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Kota Bandung yang dikenal dengan inovasi pada bidang makanan mampu menyajikan banyak pilihan kudapan yang bisa didapat sebagai oleh-oleh berkunjung di kota Bandung. Tersedianya toko oleh-oleh yang menyediakan macam-macam kudapan, persaingan antar produsen maka muncul banyak ragam kudapan dari bahan baku yang masih jarang digunakan oleh masyarakat umum.

Nanamie Cake and Pastry hadir sebagai UKM yang memilih bidang kuliner juga mencoba hal yang berbeda dalam menghadapi persaingan dibidang kuliner khususnya kudapan Bagelen. Pemilihan kudapan sehat dan penggunaan bahan yang baru dikenalkan ke masyarakat dengan bantuan Pemerintah dalam lokalisasi tanaman ganyomg menciptakan bagelen ganyong yang aman bagi penderita diabetes dan autis. Dalam keterlanjutannya dibidang ini, Nanamie membutuhkan Pencitraan identitas visual yang baik sehingga mampu menciptakan kesan di masyarakat khususnya di wisatawan.

Pencitraan identitas visual digunakan sebagai daya tarik dan minat target konsumen yang berarah pada oleh-oleh dari kota Bandung.

(5)

Abstract

REDESIGNING VISUAL IDENTITY AND PRODUCT IDENTITY AT NANAMIE CAKE AND PASTRY

Written by

Ami Rakhmiati 51908032

Study Programme Communication Visual Design

Bandung is known for innovations in the field of food is able to present a large selection of snacks that can be obtained as a gift if visiting the city of Bandung. Availability of souvenir shops that provide a variety of snacks, competition among manufacturers of a wide variety of snacks then emerged from the raw materials that are underutilized by the general public.

Cake and Pastry Nanamie is a micro industries, who choose to attend a culinary field have also tried different things in the face of competition particularly in the field of culinary Bagelen snack. The selection of healthy snacks and use of new materials introduced into the community with the help of the Government in the localization plants of ganyong and created Bagelen ganyong the choice of healty snacks for people with diabetes and autism. In this field, visual identity Nanamie require good imaging so as to create the impression in the community, particularly in travelers.

Visual identity imaging is used as an attraction and interest in the target consumers are trending in a souvenir from Bandung.

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah

Tugas Akhir di UnIVersitas Komputer Indonesia Bandung.

Laporan ini berisikan dengan judul Perancangan ulang identitas visual dan

identitas produk di Nanamie Cake and Pastry tentang perancangan branding

berupa brand terbarukan dan perancangan kemasan dan media pendukungnya

yang dilakukan di NANAMIE Cake and Pastry untuk meningkatkan produk

unggulan yang dimiliki yaitu Bagelen Ganyong kemasyarakat luas dan wisatawan

yang berkunjung ke kota Bandung.

Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini Penulis tidak lepas dari

hambatan dan kesulitan yang dihadapi karena terbatasnya kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki. Namun berkat adanya dorongan dari berbagai pihak

akhirnya Penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang jauh dari

sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu ,dengan segala

kerendahan hati Penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari

pembaca laporan ini.

Bandung, 11 juli 2012

(7)

DAFTAR ISI

I.1 Latar Belakang Masalah ... 2

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Fokus Masalah ... 4

I.4 Tujuan Perancangan ... 4

Bab II Branding Dan Nanamie Cake And Pastry ... 5

II.1 Branding ... 5

II.2 Merek ... 6

II.3 Logo ... 8

II.4 Warna ... 9

II.5 Nanamie Cake And Pastry ... 10

II.5.1 Visi Perusahaan ... 11

II.5.2 Misi Perusahaan ... 11

II.5.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 11

II.5.4 Deskripsi Tugas ... 12

II.6 Bagelen Ganyong... 13

II.7 Analisis SWOT ... 14

II.7.1 Strength ... 14

II.7.2 Weakness... 15

II.7.3 Opportunities ... 15

II.7.4 Threats ... 16

II.7.5 Hipotesa Yang Diambil ... 16

(8)

II.7.7 Solusi Yang Diambil... 17

Bab III Strategi Perancangan Dan Konsep Visual ... 18

III.1 Strategi Perancangan ... 18

III.1.1 Strategi Komunikasi ... 18

III.1.2 Tujuan Komunikasi ... 20

III.1.3 Pesan Utama ... 20

III.2 Strategi Kreatif ... 20

III.3 Strategi Media ... 21

III.4 Studi Visual ... 21

III.4.1. Garis ... 22

III.4.2. Bentuk ... 22

III.4.3. Warna ... 23

III.4.4. Tipografi ... 24

III.4.5. Kajian Ilustrasi ... 24

III.4.6. Hasil Akhir Logo ... 25

Bab IV Teknis Produksi Media ... 26

IV.1 Media Kemasan ... 26

IV.1.1 Kemasan Bagelen Ganyong ... 26

IV.1.2 Kemasan Mocaff Cheese Stick ... 27

IV.1.3. Kemasan Tart ... 27

IV.2.6 Seragam Kerja ... 31

IV.2.7 Apron... 31

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Logo Nanamie Cake and Pastry ... 10

Gambar II.2 Outlet Nanamie Cake and Pastry ... 11

Gambar II.3 Bagelen Ganyong ... 14

Gambar III.1 Garis bergelombang ... 22

Gambar III.2 Garis lurus ... 22

Gambar III.3 Contoh aplikasi media ... 22

Gambar III.4 Lingkaran ... 23

Gambar III.5 Aplikasi logo ... 23

Gambar III.6 Contoh warna ... 23

Gambar III.7 Contoh aplikasi warna pada media ... 24

Gambar III.8. Contoh tipografi ... 24

Gambar III.9. Contoh aplikasi tipografi ... 24

Gambar III.10. Kajian ilustrasi... 25

Gambar III.11. Hasil akhir logo ... 25

Gambar IV.1 Kemasan Bagelen Ganyong ... 26

Gambar VI.2. Kemasan Mocaff Cheese Stick ... 27

Gambar IV.3 Kemasan cake ... 28

Gambar IV.4. Price tag... 28

Gambar IV.5. ID Card ... 29

Gambar IV.6. Kartu nama ... 29

Gambar IV.7. Map ... 30

Gambar IV.8. Stample... 30

Gambar IV.9. Seragam kerja ... 31

(10)

DAFTAR TABEL

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok primer manusia

selain sandang dan papan. Kebutuhan makanan bagi manusia tidak hanya sebatas

untuk kelangsungan hidup manusia, namun makanan juga memiliki perananan

dalam memuaskan kebutuhan tubuh manusia dari aspek gizi maupun cita

rasanya.Melihat kebutuhan manusia akan makanan saat ini banyak

industri-industri berskala kecil dan besar memproduksi berbagai macam makanan baik

yang dikelola oleh pelaku industri rumah tangga (home industry) maupun pengelolaan yang sudah dilakukan di pabrik-pabrik besar pembuat makanan. Hal

tersebut selain untuk memuaskan kebutuhan manusia juga sebagai prospek bisnis

yang menjanjikan bagi pelaku bisnis itu sendiri. Salah satu bentuk usaha yang

memproduksi makanan di Indonesia adalah UKM (Usaha Kecil Menengah).

UKM (Usaha Kecil Menengah) memiliki peranan dalam perkembangan

stabilitas sistem ekonomi suatu negara. Beberapa kesimpulan, setidak-tidaknya

hipotesis telah ditarik mengenai hal ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang

sangat cepat sebagaimana terjadi di Jepang, telah dikaitkan dengan besaran sektor

usaha kecil. Kedua, dalam penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat sejak

perang dunia II, sumbangan UKM ternyata tak bisa diabaikan. (D.L. Birch, 1979).

Terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai

suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu

sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global

yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat diperhitungkan

dalam meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang

ada.

kota Bandung dikenal secara populer dengan sebutan kota kuliner saat ini.

Hal ini bisa dibuktikan dengan menjamurnya berbagai tempat makan dari mulai

kelas hotel, restoran, kafe. Sampai warung-warung tenda yang berjejer di

(12)

mengalir setiap akhir pekan seolah terbentuk gambaran bahwa jika ingin makan

nikmat datanglah ke kota Bandung.

Berbicara tentang makanan di kota Bandung tidak selalu makanan yang siap

saji atau siap makan di tempat tapi orang yang berkunjung ke kota Bandung juga

akan membawa oleh-oleh jika pulang nanti. Mengenai oleh-oleh makanan, selama

ini ikon kota Bandung adalah berupa gorengan oncom, gorengan tempe, atau

peuyeum (tape) singkong. Sejalan dengan kemajuan zaman mulailah ada variasi

lain mengenai oleh-oleh makanan kota Bandung ini seperti batagor, pisang

molen,atau bagelen.

Salah satu bagelen yang ada di Bandung adalah bagelen produk Toko

Nanamie Cake and Pastry yang terletak di jalan Cisitu Lama no. 23. Berawal dari

kegemaran membuat kue dan mencari inovasi baru dalam hal kue kering untuk

dipasarkan dilingkungan sekitar, maka muncul peluang bisnis yang baik setelah

adanya sambutan baik dari pemerintah dan menghasilkan lapangan pekerjaan baru

untuk warga sekitar.Keunikan dari bagelen ini adalah menggunakan bahan baku

tepung ganyong yang merupakan produk inovasi dari pemiliknya. Bagelen

ganyong ini selain rasa original juga memiliki berbagai rasa seperti rasa pizza,

bluebbery, coklat, kiwi, dan masih banyak pilihan lainnya.

Sebagai pilihan oleh-oleh, bagelen ini cukup menarik,enak, dan tentu saja

unik. Kue ini dikemas dalam dus cantik dengan detail yang lebih mengutamakan

bentuk dan varian rasa pada produk ini. Produk ini dapat menjadi varian kudapan

di berbagai acara formal maupun informal dan salah satu varian buah tangan dari

kota Bandung. Selama ini bagelen Nanamie sudah dikenal di berbagai kalangan

terutama kalangan para pejabat pemerintah sebagai produk binaan Dinas

Keindustrian dan perdagangan Kota Bandung dan Dinas Keindustrian dan

perdagangan Provinsi Jawa Barat pada bagian biro agro industri.

Banyak pameran baik di dalam kota maupun luar kota yang telah diikuti oleh

Toko Cake and Pastry Nanamie. Tujuannya adalah memperkenalkan produk ini

sekaligus sebagai promosi kota Bandung. Bisa dikatakan untuk kalangan atas kue

ini sudah dikenal, yang menjadi bahan pemikiran adalah apakah masyarakat

(13)

Untuk maksud itulah penulisan ini dilakukan,dengan keinginan mengetahui

sejauh mana masyarakat kebanyakan mengenal produk dari Nanamie ini. Hal ini

dilakukan karena mengingat bahan baku yang digunakan adalah ganyong, sejenis

umbi, yang mungkin bagi masayarakat kalangan bawah sangat familiar. Dengan

inovasi yang dibuat oleh Nanamie ini bias mengangkat masyarakat petani untuk

lebih menggalakkan bercocok tanam umbi ini. Penggunaan bahan baku tepung

gayong juga menjadi daya tarik minat pembeli. Sebab masih tergolong jarang

penggunaan ganyong sebagai bahan baku pembuatan kue kering.

Untuk saat ini Brand Management atau manajemen merek yang dimiliki oleh Nanamie sangat terbatas dan kurang dapat menjual promo mereka kepada

masyarakat maupun pada wisatawan yang bekunjung ke kota Bandung.

Kesederhanaan bentuk logo, adanya pesaing yang meniru produk unggulan dan

promosi yang mereka lakukan hanya terbatas pada pengenalan produk melalui

pameran, kerjasama dengan toko kue yang lain, dan letak outlet/toko yang

didaerah yang cukup sulit dijangkau oleh wisatawan.

I.2. Identifikasi Masalah

Nanamie yang berpusat pada UKM dan penerapan home made berusaha

untuk mendapatkan bagian dalam hidangan kudapan yang cukup diperhitungkan

oleh masyarakat sekitar maupun oleh wisatawan yang berkunjung ke kota

Bandung. Namun banyak kendala yang harus dihadapi untuk mendapatkan citra di

masyarakat, yaitu :

1. Brand yang dimiliki Nanamie belum dapat memberikan citra kepada

target pasar

2. Elemen visual yang ada dalam logo lama Nanamie tidak mewakili visi

dan misi yang mereka bina.

3. Penerapan promosi yang bergantung pada pameran dan managemen

merek yang kurang memadai.

4. Penempatan outlet yang cukup jauh dari jangkauan masyarakat khususnya

wisatawan.

5. Adanya kompetitor yang sudah terlebih dahulu dikenal masyarakat

(14)

6. Dan ada kompetitor yang meniru seluruh struktur dan produk dari

Nanamie.

I.3. Fokus masalah

Keberadaan banyaknya toko kue di kota Bandung dan memiliki banyaknya

varian kudapan yang dapat ditemukan di kota Bandung, dengan penerapan

Branding akan lebih baik untuk melakukan promosi dan menerapkan citra

Nanamie sebagai salah satu toko kue yang dapat diperhitungkan keberadaannya

dikota Bandung dan mampu bersaing dengan toko kue lain yang memberikan

banyak pilihan kudapan sebagai oleh-oleh para wisatawan.

I.4. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dengan menggunakan branding untuk Nanamie untuk

menyampaikan keunggulan yang dimiliki Nanamie kepada konsumen dengan

terkonsep. Dengan menonjolkan produk unggulannya yang berupa Bagelen

dengan bahan dari pemberdayaan petani lokal dapat menjadi nilai jual yang baik

(15)

BAB II

BRANDING DAN NANAMIE CAKE AND PASTRY

II. 1. Branding

Brand (merek) berfungsi sebagai identitas suatu perusahaan atau organisasi.

Namun brand tidak hanya digambarkan dalam sebuah simbol (seperti logo), brand

bersifat menyeluruh. Brand bisa berupa Nama, simbol/logo, bentuk, iklan, slogan,

maupun penggunaan kombinasi warna.

Sebuah brand yang baik diciptakan dengan menggulangi penggunaan

unsur-unsur tersebut secara konsisten untuk menggambarkan identitas yang jelas dari

sebuah perusahaan. Kita mengenal slogan "just do it" sebagai salah satu bagian dari branding Nike. Nike konsisten menyisipkan slogan tersebut dalam berbagai

bentuk promosi baik dalam media cetak maupun iklan televisi. Konsistensi

tersebut lambat laun menggugah ingatan konsumen terhadap produk Nike yang

secara perlahan akan berujung membentuk prilaku konsumen yang responsif

terhadap layanan yang ditawarkan dalam promosi., Rustan (2009) berpendapat

bahwa :

Branding untuk usaha kecil. Untuk usaha kecil, tidak bicara branding untuk iklan atau promosi besar-besaran. Branding untuk usaha kecil lebih bertujuan untuk merangkul target market, sehingga mereka melihat anda sebagai pilihan yang tepat. Membangun sebuah brand terkenal bukan semata-mata apa yang anda lakukan; tapi lebih kepada: apa yang telah anda lakukan untuk tampil beda

dibandingkan yang lain, dengan menggunakan sumber daya kreatif yang minimal.

Menurut teori (Kotler, 2009:332) merek (brand) merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan

untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk

mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa pesaing. Dengan

demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan

cara tertentu mendiferensiasikannya dengan produk atau jasa lain yang dirancang

(16)

atau pembuat produk dan memungkinkan komsumen bak individu atau organisasi

untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor tertentu.

Maka dengan pengemasan yang menarik pada kemasan, logo dan promosi

yang diusung akan menjadi bagian dalam branding yang akan dikembangkan untuk memperkenalkan Nanamie ke masyarakat luas.

Berbagai bidang memandang brand dari sudut pandang masing-masing,

antara lain: bisnis dan keuangan, marketing, advertising, sales, promotion, public

relation, komunikasi, desain grafis, semiotika, psikologi, statistika, antropologi,

sosiologi dan lain-lain.

Karena itu makna brand menjadi sangat luas. Alina Wheeler menulis dalam bukunya ‘Designing Product’: “makna brand dapat berubah sesuai dengan konteksnya. Kadang brand menjadi kata benda, kadang sebagai kata kerja.

Kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan dan harapan konsumen”.

Di masyarakat umum, brand secara populer dianggap sama dengan logo,

merek atau nama entitas. Semua bersifat fisik semata. Padahal sebenarnya brand

lebih merupakan rangkuman pengalaman dan asosiasi terhadap entitas, jadi jauh

lebih dalam dari fisik semata.

Sedangkan branding adalah kegiatan membangun sebuah brand. Membuat

identitas, termasuk logo, merupakan salah satu kegiatan branding.

Jika target brand menciptakan hasil jangka panjang, perencanaan brand harus

selalu mengintegrasikan gambaran besar. Oleh karena itu, masalah pokok dalam

perencanaan brand termasuk mencapai keseimbangan yang baik antara kontinuitas

dan ketertiban. Sebagian besar perusahaan mengembangkan pemasaran, rencana

penjualan, dan rencana strategi tetapi bukan strategi brand. Bidang yang terlewat

ini seringkali menjadi penyebab mengapa banyak brand tidak pernah sepenuhnya

dapat menjangkau potensi mereka.

II.2. Merek

Banyak perusahaan-perusahaan yang telah dikenal masyarakat dengan

manajemen yang baik maka akan menghasilkan citra yang baik dan mudah diingat

(17)

dengan adanya merek untuk mengenali satu produk. Bahkan dalam hal pemberian

merek pada suatu produk baru harus dipikirkan dengan baik. Banyak orang belum

dapat memahami merek dengan baik, merek adalah entitas yang mudah dikenali

dan menjanjikan nilai-nilai tertentu (Patricia F. Nicolino, 2003, h.4).

Selain itu ada peran-peran penting yang dimiliki sebuah merek, yaitu:

a) Memotivasi orang untuk membeli.

Nama merek sering kali menjadi alat utama untuk menarik perhatian konsumen. Nama tersebut mengisyaratkan, “inilah yang anda inginkan”.

b) Menjadikan produk mudah diingat.

Nama merek itu sendiri harus menempel di ingatan orang. Banyak cara

agar hal ini terjadi, seperti memilih nama yang unik dan beda, atau nama

yang menimbulkan kesan meyakinkan. Kuncinya adalah mudah diingat.

c) Menciptakan titik fokus.

Nama merek harus memberikan daya tarik sentral yang merangkum

semuanya. Nama merek harus relevan dengan roduk dan fungsinya serta

idealnya harus memberi sejenis inspirasi atau petunjuk pada seluruh

komunikasi merek.

d) Menggambarkan hakikat atau fungsi produk.

Peraturan ini tidak selalu berlaku. Yang perlu lakukan hanyalah mengingat

nama mereknya saja.

e) Menciptakan perasaan/identifikasi yang positif.

Sebuah merek yang dapat membuat pelanggan merasa bangga ketika

membelinya adalah nama mereka yang berkontribusi besar oada loyalitas

pelanggan. (Patricia F. Nicolino, 2003, h. 105-106).

Dengan melakukan penyempurnaan merek yang sudah dimiliki dilakukan

agar masyarakat khususnya target market dapat dicapai dengan baik. Penempatan

suatu merek merupakan sebagian dari masalah merek. Pada dasarnya sebuah

merek menjadi sebuah persepsi yang tumbuh di masyarakat berdasarkan

penempatan merek oleh perusahaan tersebut.

(18)

1. Proses emasaran strategi yang dimualai dari proses menganalisis dan

meriset pasar yang diminati.

2. Proses penawaran strategi yang melihat bahwa pelanggan itu tidak

homogen, mereka bersifat heterogen namun menyatu dalam

kelompok-kelompok dan segmen-segmen. Oleh karena itu mereka menginginkan

berbagai macam hal yang berbeda maka kita tidak mungkin memuaskan

mereka semua dengan satu penawaran.

3. Proses pemasaran strategi untuk menyadarkan bahwa kita tidak memiliki

sumber-sumber untuk melayani setiap kebutuhan pelanggan dan kelompok

4. Proses pemasaran strategi untuk setiap pasar yang ditargetkan, kita

memosisikan diri kita sendiri. Kita memutuskan pesan apa yang ingin kita

ciptakan mengenai siapa kita dan untuk memahami siapa khalayak sasaran

tadi. (Surachman S. A., 2008, h.15-16)

II.3. Logo

Logo merupakan penyederhanaan kata dari logotype. Istilah logo baru

muncul pada tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype.

Logo bisa menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan

lain-lain. Banyak juga yang mengatakan logo adalah elemen gambar/simbol pada

identitas visual. Untuk mengetahui apa itu logo sebaiknya mengacu pada

logotype.

Untuk menentukan bentuk logo yang sesuai dengan konsep dan

kepribadian entitasnya, desainer sangat dianjurkan mempelajari hubungan antara

bentuk-bentuk dasar dan sifat yang terkandung didalamnya. Dalam hal ini ada

beberapa penjelasan tentang beberapa hubungan arah garis dengan sifatnya

a. Garis mendatar/horizontal bermakna pasif, statis, tenang/tentram, rasional,

formal, basis/dasar, daratan, negatif/minus, pembatalan.

b. Garis tegak/vertikal bermakna aktif, tinggi, agung/mulia, megah, agung,

angkut, spiritual, kesatuan, tunggal, kepemilikan, kekuatan, absolut,

(19)

c. Garis miring/diagonal bermakna dinamis, bergerak, mengarah, informal,

tidak stabil, larangan, pembatalan. (Rustan, 2008, h. 46)

II.4. Warna

Penggunaan warna pada brand sangat mempengaruhi makna dan tujuan

dari visi dan misi perusahaan yang ingin dicapai. Warna juga mewakili banyak

sifat yang mempengaruhi target market.

Beberapa contoh warna dan makna yang terkandung didalamnya:

a. Abu-abu : dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa

hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosa, kebusukan, renta,

polusi, urban, emosi yang kuat, seimbang, netral, berkabung, formal, bulan

maret.

b. Putih : rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih,

cahaya, penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simpel, aman,

dingin, penyerahan, takut, tanpa imajinasi, udaara, kematian (tradisi

timur), kehidupan, perkawinan (tradisi barat), harapan, lemah lembut,

kosong, bulan januari.

c. Hitam : klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian

(tradisi barat), kecerdasan, pemberontakan, ketiadaan, modern, kekuatan,

hal duniawi, formal, elegan, kaya, kejahatan, serius, mengikuti

kecenderungan sosial, anari, kesatuan, dukacita, profesional.

d. Merah : perayaan, kekayaan, setan, gaira, kuat, energi, api, cinta,

roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi, pemimpin, maskulin,

tenaga, bahaya, menonjol, darah, perang, radikal

e. Biru : laut, manusia, produktif, damai, harmoni, tenang, percaya,

sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, depresi,

kebodohan, kesialan

f. Hijau : kecerdasan yang tinggi, alam, musim semi, kesuburan,

masa muda, lingkungan hidup, kekayaan, uang, nasib baik, giat, murah

(20)

g. Ungu : bangsawan, iri, sensualm spiritual, kreativitas, kaya,

kerajaan, upacara, misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyan,

harga diri, bulan mei, november, kaya, romantis, kehalusan, penebusan

dosa.

h. Jingga : hinduisme, kebahagiaan, energi, keseimbangan, panas,

api, antusiasme, kesenangan, flamboyan, musim gugur, hasrat.

i. Cokelat : tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam,

kesuburan, stabil, tradisi, ketidakpastian, tidak sopan, bosan,cemas, berat,

miskin, kasar, tanah, selera makan, menyehatkan, persahabatan.

II.5. Nanamie Cake and Pastry

Nanamie Cake and Pastry adalah sebuah UKM binaan Dinas Keindustrian

dan perdagangan Kota Bandung dan Dinas Keindustrian dan perdagangan

Provinsi Jawa Barat pada bagian biro agro industri.Dengan mengikuti banyak

pelatihan-pelatihan maka memudahkan promosi dalam memperkenalkan

produk-produk yang mereka produk-produksi dan dari hasil pelatihan ini maka muncul bagelen

ganyong dengan bahan baku yang dihasilkan dari pelestarian dan lokalisasi dari

petani ganyong.

Gambar II.1. Logo lama Nanamie Cake and Pastry

Sumber : dokumentasi pribadi

Adapun penjelasan mengenai Nanamie adalah sebagai berikut :

Sang pendiri Siti solihah, menemukan ide untuk mendirikan Nanamie

Cake & Pastry pada tahun 2000. Berawal dari kesenangan dan inisiatif dirinya

Siti Solihah menekuni usahanya dengan membuat roti dan kue untuk dipasarkan

dilingkungan tempat tinggalnya. Setiap harinya ia bekerja dengan mengharapkan

dua hal. Berbagi sajian kue istimewa dengan teman-teman dan menjadikan dunia

agarbaik. Hal itu menjadi kenyataan ketika pertama kalinya Nanamie Cake &

(21)

Gambar II.2. Outlet Nanamie Cake and Pastry

Sumber : dokumentasi pribadi

II.5.1. Visi Perusahaan

Membangun sebuah perusahaan yang baik dan menghidupkan brand Nanamie Cake & Pastry sebagai sebuah cita rasa kreatif bagi peroduk-produk yang

dihasilkan.

II.5.2. Misi Perusahaan

a) Membangun tim kerja yang solid.

b) Manyajikan produk yang berkualitas baik.

c) Mencari dan menemukan ide-ide kreatif bagi produk.

d) Memberi pelayanan professional terhadap konsumen.

II.5.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi perusahaan merupakan susunan kepengurusan atau

pengelolaan dari sebuah organisasi, himpunan atau kelompok kerja dan juga

dibagi-bagi tugasnya untuk melakukan aktivitas kerja sesuai dengan fungsi dan

jabatannya. Dengan adanya sistem organisasi yang tegas, manajemen akan

mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk setiap kegiatan dalam

perusahaan dan juga dapat mengukur efektivitas tiap karyawan dalam lingkungan

pekerjaan yang menjadi tugasnya.

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Nanamie Cake & Pastry adalah alat

untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi Nanamie Cake & Pastry.

Adapun struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan ini adalah

(22)

Tabel II.1 Struktur Organisasi

(Sumber: Company Profile Nanamie Cake & Pastry 2011)

II.5.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi Tugas merupakan rincian yang menunjukan posisi,

tanggungjawab, wewenang serta tugas yang harus dilakukan. Hal ini dibuat agar

masingmasing bagian dapat mengerti kedudukannya didalam organisasi.

a. Managing Director

Pemimpin atau pengelola perusahaan yang mengawasi seluruh

karyawannya.

b. Admin Manager

Bertanggung jawab untuk membuat dan mengurus keperluan administrasi

secara internal dan ekstenal.

c. Production

Terdiri dari executive chef, pastry chef, dan cook helper. Memiliki tanggung jawab penuh terhadap produksi dan pengembangan produk, mulai dari

produk dibuat hingga siap disajikan kepada konsumen.

d. Operational

Bertanggung jawab terhadap alur penyediaan. Dimulai dari penyediaan

barang dan keperluan lain hingga pengiriman dan distribusi barang.

e. Shop Keeper

Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan penjualan produk di outlet. Managing

Production Operational Shop

(23)

II.6. Bagelen Ganyong

Bagelen adalah salah satu contoh dari pastry (pasteri). Pastry (pasteri)

merupakan hasil panggangan dari kombinasi atau campuran tepung terigu, cairan

dan lemak,biasanya bagelen menggunakan bahan dasar tepung terigu sebagai

bahan utama, tapi dengan terampil Nanamie menggantinya dengan tepung

ganyong yang memiliki kualitas yang lebih baik dan nilai gizi yang lebih tinggi

dari tepung terigu, selain itu tepung ganyong lebih aman untuk dikonsumsi oleh

pengidap autis.

Ganyong (Canna Edulis Ker) adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi

yang kurang populer dibandingkan ubi jalar atau ubi kayu. Tanaman ini berasal

dari Amerika Selatan, tepatnya di daerah Peru, Bolivia, dan Equador. Ganyong

banyak dikenal dengan berbagai macam nama daerah. Ada yang menyebut

sebagai "buah tasbih", "ubi pikul", "ganyal", "ganyol", ataupun "sinetra".

Sementara ini, sekurangnya ada dua provinsi sebagai sentral ganyong yakni Jawa

Tengah (Klaten, Wonosobo, dan Purworejo) dan Jawa Barat (Majalengka,

Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Lebak, Subang, dan Karawang).

Bentuk tanaman ganyong adalah berumpun dan merupakan tanaman

herba, semua bagian vegetatif yaitu batang, daun, serta kelopak bunganya sedikit

berlilin. Tanaman ini tetap hijau di sepanjang hidupnya dan di akhir hidupnya di

mana umbi telah cukup dewasa, daun, dan batang mulai mengering. Keadaan

seperti ini seakan-akan menunjukkan bahwa tanaman mati, padahal tidak, karena

bila hujan tiba maka rimpang atau umbi akan bertunas dan membentuk tanaman

lagi.

Tinggi tanaman ganyong antara 0,9 - 1,8 meter. Bahkan di Queensland

dapat mencapai 2,7 meter. Sedang untuk daerah Jawa, tinggi tanaman ganyong

umumnya 1,35 - 1,8 meter.

Umbi ganyong mengandung pati meskipun tidak sebanyak ubi jalar.

Tetapi, ganyong cukup berpotensi sebagai sumber hidratarang. Data Direktorat

Gizi Depkes RI menyebutkan bahwa kandungan gizi umbi ganyong tiap 100 gram

secara lengkap terdiri dari kalori 95,00 kal; protein 1,00 g; lemak 0,11 g;

karbohidrat 22,60 g; kalsium 21,00 g; fosfor 70,00 g; zat besi 1,90 mg; vitamin B1

(24)

Selama ini pemanfaatan umbi ganyong hanya sebatas direbus untuk dibuat

camilan. Padahal umbi ganyong bisa dimanfaatkan menjadi produk sumber

pangan lainnya, salah satunya adalah menjadi mie ganyong. Untuk membuat mie

ganyong, awalnya harus membuat pati ganyong terlebih dahulu dan dilanjutkan

dengan mengolah pati tersebut menjadi mie atau biasanya disebut minyong (mie

dari ganyong).

Contoh produk Bagelen Ganyong

Gambar II.3. Bagelen Ganyong

(sumber : dokumentasi pribadi)

II.7. Analisis SWOT

Untuk memudahkan mencari permasalahan yang dihadapi maka

penggunaan analisis SWOT yang akan digunakan.

Freddy Rangkuti (seperti dikutip Suherrnan, 2011) analisis SWOT

membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Penyederhanaan dari setiap komponen dengan digunakannya analisis SWOT akan

memunculkan titik permasalahan yang akan diangkat dan jalan penyelesaiannya

yang baik.

Hasil dari analisis SWOT pada Bagelen Ganyong Nanamie, adalah :

II.7.1. Strength

a) Bahan baku yang berbeda dengan produk kue kering lainnya.

(25)

c) Kue yang dibuat fresh yang dibuat tak lama sebelum tanggal pemesanan.

d) Pelayanan pesan-antar (jangkauan bandung-cimahi).

e) Sudah dapat melakukan ekspor ke negara-negara lainnya area Asia.

f) Mempertahankan kualitas bahan dasar yang digunakan.

g) Rasa produk yang bervariatif.

h) Ukuran produk yang lebih kecil diharapkan ada kemudahan dalam

mengonsumsi.

i) Adanya lokalisasi bahan baku (ganyong).

j) Adanya bantuan dari program pemberdayaan petani lokal dan UKM dari

pemerintah.

k) Memiliki produk yang bisa dijadikan kudapan sehat dan baik untuk

penderita autis.

II.7.2. Weakness

a) Promosi yang kurang meluas.

b) Tempat penjualan (Outlet) yang berada ditempat yang kurang strategis.

c) Managemen keuangan yang kurang baik.

d) Pemesanan terbatas kurangnya tenaga kerja.

e) Logo lama belum mengutamakan visi dan misi.

f) Citra sebagai healty cookies belum diterapkan

II.7.3. Opportunities

a) Pengguna bahan baku ganyong yang masih terbatas.

b) Kompetitor yang sedikit.

c) Undangan untuk pameran sebagai acuan promosi.

d) Bisa melakukan ekspor.

e) Brand baru diharapkan dapat mudah dikenal.

f) Lebih memiliki identitas yang jelas.

(26)

II.7.4. Threats

a) Adanya kompetitor yang meniru dari keseluruhan produksi dan

pemasaran.

b) Kompetitor yang muncul lebih dahulu dan sudah banyak dikenal

masyarakat.

c) Promosi yang kurang memadai

d) Tenaga profesional yang terbatas.

e) SDM yang tidak memadai.

f) Bahan baku tambahan yang mulai mahal.

II.7.5. Hipotesa dari kesimpulan masalah

Hipotesa yang dapat disimpulkan dari permasalahan diatas adalah karena

terjadinya peniruan produk Nanamie yaitu bagelen yang merupakan komoditi

utaman maka perlu diberikan pendekatan yang berbeda.

II.7.6. Analisis target audience

Dengan adanya analisis pada target audience maka ada kemudahan untuk

mengklasifikasikan jenis dan media yang akan digunakan untuk memudahkan

penyampaian pesan dan ajakan untuk mengenal produk-produk Nanamie.

Penentuan target audien sangat diperlukan dalam perancangan konsep media.

Agar pendekatan kepada target sasaran dapat lebih terfokus dan efektif dalam

penyampaian pesan.

a. Demografis

Segmentasi target market dari penjualan adalah kepada Family Area. Aera perkotaan pada jangkauan area Bandung dan Cimahi menjadi tujuan utama,selain

itu untuk jangkauan diluar Bandung akan menggunakan jasa pengantar barang

(kurir). Hal ini karena konsep dari bentuk produk mereka yang berdasarkan

kepada Home Gift yang sangat cocok dijadikan oleh-oleh atau sekedar untuk dikonsumsi bersama keluarga. Dalam perbandingan harga yang dapat disesuaikan

Nanamie memberikan banyak kemudahan dalam memperoleh kue dengan hasil

(27)

b. Geografis

Area yang dapat dijangkau oleh Nanamie Cake & Pastry yang beralamat

di Jl. Cisitu Lama VII No. 6 adalah masih perpatokan pada area wilayah Bandung

saja, meski sudah mampu melakukan pengiriman ekspor tetapi adanya masih

dalam skala yang kecil dan diutamakan pada pemesanan yang ada saja.

Menjadi salah satu toko kue yang bisa diperhitungkan di kota Bandung

menjadi tantangan tersendiri melihat sudah banyaknya toko oleh-oleh yang masuk

dalam toko yang bisa diperhitungkan keberadaannya.

c. Psikografis

Pada umumnya para wisatawan maupun masyarakat menginginkan

oleh-oleh yang unik yang bisa didapat dari tempat kunjungan mereka. Banyaknya

varian yang dapat dipilih menjadikan banyak saingan untuk menjadi pilihan

kudapan yang enak dan tetap sehat untuk para penderita autis.

II.7.7. Solusi yang diambil

Solusi yang akan diambil dengan adanya hipotesa ini adalah

(28)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Strategi Perancangan

Untuk menentukan strategi perancangan yang sesuai dengan tujuan

memperkenalkan Nanamie kepada target audience maka ada beberapa tahapan

agar komunikasi yang disampaikan sesuai dengan tujuan awal dan dapat diterima

dengan mudah oleh target audience.

III.1.1. Strategi Komunikasi

Komunikasi secara paradigmatis adalah proses penyampaian suatu pesan

oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap,

pendapat, perilaku baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung dengan

pemanfaatan media. Penggunaan media yang baik dan tepat tepat akan

menciptakan kesan atau citra pada produk yang dalam promosi.

Dalam studi indikator komunikasi terdapat beberapa bahasan yang

menyangkut pemahaman terhadap konsep visual apa yang akan di perlihatkan dan

pendekatan tata bahasa bagi target audience.

a. Pendekatan Komunikasi

Dengan adanya pendekatan pada cara berkomunikasi para pemilik usaha

kuliner, akan memudahkan untuk mencari tata bahasa yang mudah disampaikan

oleh pihak yang melakukan promosi dan brand management dan mudah juga

diterima bagi target audience. Pendekatan komunikasi dapat dilakukan dalam

berbagai bidang, seperti :

Ekonomi

 Pembahasan mengenai perkembangan UKM di kota Bandung.

(29)

 Bantuan penambahan modal yang dijanjikan pelatihan pemerintah

kota Bandung.

 Harga produk yang tetap stabil meski bahan baku semakin mahal.

 Peluang untuk melakukan ekspor.

Sosial

Umumnya pembahasan tentang pelatihan-pelatihan untuk menambah

keterampilan dalam hal pastry dan mengenai ajang pameran baik didalam maupun diluar kota sebagai cara untuk memperkenalkan produk unggulan.

Teknologi

Makin banyaknya inovasi yang bermunculan, maka banyak pembaharuan

dengan alat yang digunakan untuk proses pembuatan pastry, teknologi yang dibarukan memudahkan setiap pengerjaan dan penghematan waktu

kerja.

Kesehatan

Dalam bidang ini biasanya mereka membahas tentang jumlah kalori yang

didapat dari produk mereka dan nilai gizi yang terkandung didalamnya.

Pendidikan

Mulai banyak pilihan sekolah kejuruan dan institut dibidang perhotelan,

kicthen menjadikan peluang SDM yang baik dan berkembangnya kuliner

di kota Bandung.

b. Gaya Bahasa

Gaya bahasa dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu verbal (ucapan) dan

visual (tindakan). Dengan gaya bahasa verbal penggunaan bahasa persuasi atau

berupa ajakan yang mempengaruhi dan dapat merubah sikap atau pendapat sesuai

dengan yang diharapkan. Bahasa persuasi dilakukan dengan halus atau luwes dan

mengandung sikap manusiawi sehingga target audience memberian timbal balik

(30)

Penerapan 5W+1H dapat digunakan agar penggunaan gaya bahasa verbal

dan visual tepat guna dan tidak menyalahi dari tujuan awal sebagai sarana

promosi bagelen ganyong Nanamie.

III.1.2. Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi dari branding ini adalah memperkenalkan bagelen

ganyong Nanamie sebagai salah satu pilihan oleh-oleh yang bisa diperhitungkan

oleh para wisatawan dan menjadi pilihan yang sehat untuk penderita diabetes dan

autis.

III.1.3. Pesan Utama

Pesan utama yang ingin dimunculkan bahwa Nanamie dengan produk

unggulannya berupa bagelen ganyong mampu bersaing di bidang kupadan di kota

Bandung dan keunggulan mereka yang utama adalah healty cookies. Dan Nanamie hadir sebagai toko kue yang mengutamakan pelayanan terbaik bagi

pelanggannya dengan kinerja yang baik dan solid, menciptakan hubungan baik

dengan pelanggan untuk mencapai kepuasan dalam setiap pemesanan.

III.2. Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan digunakan sebagai penujang promosi untuk

memperkenalkan Nanamie dan menciptakan citra yang baik pada target audience

dengan melakukan perancangan terbarukan dari logo yang sedang digunakan.

Dengan cara melakukan perancangan terbarukan dari logo dan memasukkan ciri

khas dari produk Bagelen ganyong sehingga peniruan atas produk bisa dihindari

dan dikurangi.

Selain itu, pembaharuan kemasan Bagelen Ganyong yang menjadi bagian

dalam mempromosikan kudapan sehat dan mempromosikan pembaharuan dari

logo Nanamie.

Penggunaan bahasa rupa yang digabungkan dengan media kreatif akan

mempermudah pemahaman target audience untuk mengenal produk bagelen

ganyong dan menimbulkan citra yang mudah diingat dengan penerapan tagline

(31)

Positioning statement digunakan sebagai rujukan atau arahan dari tagline yang akan dibuat. Pada kasus ini, positioning statement yang diangkat adalah

mengenai bagaimana Nanamie hadir diantara persaingan penghasil kudapan khas

kota Bandung yang sehat dan enak dengan mengutamakan bahan baku dari hasil

pertanian lokal yaitu ganyong. Dari hasil positioning statement yang dihasilkan

maka muncul beberapa pilihan padanan kalimat untuk dijadikan tagline pada logo

terbarukan Nanamie, yaitu :

1. Bagelen lovers? ya Nanamie.

2. Kudapan sehat ya bagelen ganyong nanamie.

3. Ingat bagelen ganyong ingat Nanamie.

4. Nanamie the happy ganyong.

5. Bagelen ganyong yang seru Cuma di Nanamie.

6. Bagelen ganyong is so loveable.

7. Happy ganyong in Nanamie.

8. Olahan dari bumi pertiwi.

Maka pemilihan tagline “Olahan dari bumi Pertiwi” dipilih sebab lebih menekankan pada ganyong yang merupakan hasil dari petani lokal.

III.3. Strategi media

Strategi media menjadi 2 bagian. Yang pertama adalah media utama yang

menunjang keseluruhan promosi yang akan dilakukan dan sebagai penarik minat

utama traget audience. Yang kedua adalah media pemunjang yang membantu

menambahkan penyampaian informasi untuk keterangan yang lebih akurat.

III.4. Studi Visual

Konsep visual yang ingin ditunjukan bahwa Nanamie adalah toko kue

yang memberikan pelayanan yang terbaik dan menjalin hubungan baik dengan

pelanggannya. selain memberikan penggambaran kerja tim yang solid, juga

(32)

III.4.1. Garis

Pada logo Nanamie penggunaan garis lengkung/bergelombang menjadi

dominan pada logo,sebab memberikan kesan nyaman, santai dan senang.

gambar III.1. Garis bergelombang

Pada beberapa aplikasi dari media kemasan penggunaan garis lurus dalam arah horizontal dan vertikal memberikan kesan tegas, percaya diri dan terarah.

Gambar III.2. Garis lurus

Contoh penempatan pada aplikasi media yang sesuai dengan studi garis yang digunakan

Gambar III.3. Contoh aplikasi media

III.4.2. Bentuk

(33)

Gambar III.4. lingkaran

Penerapan bentuk lingkaran pada branding ini difokuskan pada bentuk logo terbarukan dari Nanamie dengan pergantian dari oval menjadi lingkaran.

Gambar III.5. Aplikasi logo

III.4.3. Warna

Pemilihan warna untuk logo ini diambil dari warna-warna alam dan tanaman organik, sehingga diharapkan tekstur alam terlihat pada tampilannya.

(34)

Gambar III.7. contoh aplikasi warna ada media

III.4. Tipografi

Tipografi yang digunakan menggunakan huruf sans sherif untuk memberi kesan menyerupai tekstur kudapan yang melingkar

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!?.,:;”’*()&%#@

Gambar III.8. contoh huruf

Maka hasil pengaplikasian font CAC MOOSE pada media produk akan

berupa:

NANAMIE

Olahan Dari Bumi Pertiwi

Gambar III.9. Contoh aplikasi tipografi

III.4.5. Kajian ilustrasi

Mengutamakan ciri kudapan sehat dan berbahan organik dengan warna natural

(35)

Gambar III.10. kajian ilustrasi

III.4.6. Hasil Akhir Logo

(36)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV. 1. Media Kemasan

Kemasan yang digunakan pada Bagelen ganyong ini selain untuk

mempromosikan bagelen ganyong, kemasan ini juga menunjang untuk

membangun pencitraan dari merek yang dimiliki oleh Nanamie melalui kemasan

dan logo yang menunjang.

IV.1.1. Kemasan Bagelen Ganyong

Bagelen Ganyong sebagai produk utama yang diproduksi oleh Nanamie, maka

untuk menunjang keunggulan dari produk bagelen ini kemasan yang di buat lebih

memperlihatkan bagelen ganyong dan disertakan juga keterangan tentang tanaman

ganyong sebagai ajang edukasi bagi para konsumen.

Bahan : Art Paper 260gram

Jenis cetak : cetak Offset

Ukuran 34,5cm x 20,5cm

(37)

IV.1.2. Kemasan Mocaff Cheese Stick

Selain memproduksi bagelen ganyong, Nanamie pun menambahkan kudapan

sehat dengan bahan baku utama yaitu tepung singkong. Dengan kemasan yang

dibuat mengambil tema organik dengan paduan warna bertemakan natural.

Bahan : Albaltros 210gram

Jenis cetak : cetak Offset

Ukuran : 42,5cm x 32,5cm

Gambar VI.2. kemasan Mocaff Cheese Stick

VI.1.3. Kemasan Tart

Produksi Nanamie tidak hanya terbatas pada kupadan saja. Nanamie pun mampu

bersaing dalam hal Tart. Kemasan yang dibuat memiliki tema Tart ulangtahun

yang pada bagian tengah penutup kemasan terdapat bagian transparan untuk

melihat hasil pemesanan kue.

Bahan : albaltros 210gram dan duplex

Jenis cetak : cetak Offset

(38)

Gambar IV.3 kemasan cake

IV.2. Media Pendukung

Media ini digunakan dalam hal diluar produk Nanamie. Penggunaan dapat

diterapkan saat mengikuti ajang bazaar atau pameran, juga dapat dipergunakan di

outlet sendiri.

IV.2.1. Price tag

Untuk price tag dibuat dalam 2 seri, yaitu untuk Bagelen ganyong dan Mocaff

cheese stick. Dengan gradasi warna jingga dan gradasi hijau untuk memperkuat

tema natural dan organik.

Bahan : Art Paper 260gram

Jenis cetak : cetak Offset

Ukuran : 11cm x 6cm

(39)

IV.2.2. ID Card

Bahan : acrylic 3mm

Jenis cetak : digital printing

Ukuran : 8,5cm x 5,5cm

Gambar IV.5. ID Card

IV.2.3. Kartu nama

Bahan : Art Paper 260gram

Jenis cetak : cetak Offset

Ukuran : 8,5cm x 5,5cm

(40)

IV.2.4. Map

Bahan : Art Paper 260gram

Jenis cetak : cetak Offset

Ukuran : 42cm x 29,7cm

Gambar IV.7. Map

IV.2.5. stample

Ukuran : 3cm x 2,8cm

(41)

VI.2.6. Seragam Kerja

Gambar IV.9. seragam kerja

VI.2.7. Apron

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Fikri, Muhamad Faisal. 2011. Perancangan identitas visual dan kemasan produk perusahaan Tama Chocolate. Bandung : Unikom.

Kotler, Philip. Pfoertsch, Waldemar. 2006. B2B Brand Management. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer.

Nicolino, Patricia F.2004. The Complete Idea’s Guides Brand Management.

Jakarta : Prenada Media.

Rustan, Surianto.2009.Mendesain Logo. Jakarta : Gramedia

S.A. Surachman. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang : Banyumedia

Publishing.

(43)

CURRICULUM VITAE

1. Data Pribadi

Nama : Ami Rakhmiati

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 14 Mei 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tubagus Ismail Bawah No. 36B, Sekeloa

Bandung

2. Pendidikan

1996-2001 SDN V Pangalengan Kab. Bandung

2001-2002 Lulus SDN Karang Setra Kab. Bandung

2002-2005 Lulus SMPN 1 Margahayu Kab. Bandung

2005-2008 Lulus SMAN 1 Soreang Kab. Bandung

2008-Sekarang Menempuh pendidikan S1 Desain Komunikasi Visual

Universitas Komputer Indonesia

3 Pengalaman

2011 Pernah melakukan Kerja Praktek di PT. Bio Farma

(44)

Oleh

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

Gambar

Gambar II.2. Outlet Nanamie Cake and Pastry
Tabel II.1 Struktur Organisasi
Gambar II.3. Bagelen Ganyong
Gambar III.3. Contoh aplikasi media
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada aspek ini, setelah dilakukan proses perhitungan gap antara profil karyawan dan profil jabatan untuk masing-masing aspeknya dimana dalam aspek Kapasitas Intelektual ini

Objek penelitian adalah apa yang diamati selama kegiatan penelitian atau yang menjadi sasaran dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang di teliti yaitu mengenai

yang pertama ibu, terkait dengan iklim etika, iklim etika itu kan mengacu pada standar moral yang telah secara konsisten dan jelas ditegakkan di kantor kan ibu,

Hasil ekstrak dari proses maserasi yang sudah di hitung rendemen dan kadarnya kemudian diambil sampel dengan kadar flavonoid terbaik sebagai aditif zat antioksidan dalam

Hasil penelitian berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Korelasi menunjukkan bahwa hubungan pasang surut air laut dengan pergerakan transportasi Kapal di

Tujuan dari didirikannya Asosiasi ini sendiri adalah untuk mendorong orang-orang sesama puak Hakka untuk bersama- sama berjuang untuk melestarikan kebudayaan Hakka

Sebaiknya anak-anak di bawah umur dibatasi dalam menyaksikan sinetron yang bertemakan remaja tersebut, atau paling tidak ada pendamping dari orang tua. Sebab, seringkali ada

Namun pada kondisi tertentu, sekolah dapat menjadi tempat dalam ruangan yang aman untuk anak, serta tempat untuk pemantauan aktivitas anak.. - Abu yang terkumpul di daerah dekat