commit to user
i
PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL
BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)
PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi D-III Teknik Mesin
Disusun oleh:
SYARIF FAHRURRAHMAN I8607005
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL
BAHAN BAKAR ETANOL (BBE)
Disusun oleh:
SYARIF FAHRURRAHMAN I8607005
Proyek Akhir ini telah disetujui untuk diajukan dihadapan Tim Penguji Tugas Akhir Program studi D-III Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing I :
Rendy Adhi R, ST. MT. NIP.197101192000121006
Pembimbing II :
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Proyek akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim penguji Proyek Akhir Program Studi D-III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Ahli Madya.
Pada hari : Tanggal :
Tim Penguji Proyek Akhir 1.
2. 3. 4.
Mengetahui
Ketua Program Studi D-III Teknik Mesin Fakultas Teknik UNS
commit to user
iv
1. Manusia hanya bisa berusaha Tuhanlah yang menentukan. 2. Tidak mau mencoba berarti dia kalah sebelum berperang. 3. Disiplin adalah kunci dari sebuah keberhasilan.
4. Kerjasama dan keuletan adalah modal dasar sebuah keberhasilan. 5. Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan.
6. Dimana terdapat masalah pasti ada cara untuk memecahkannya. 7. Setiap masalah harus diselesaiakn bukan ditinggalkan.
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Proyek Akhir ini kupersembahkan kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Bapak dan ibuku tercinta
3. Keluargaku yang telah mendukungku
commit to user
vi
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Interior dan Kelistrikan Mobil Bahan Bakar Etanol (BBE) baik sebagai syarat untuk menyelesaikan studi Program Diploma Tiga Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya laporan ini tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. Sehubung dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta atas segala dukungan, do’a, dan bimbingannya yang begitu tulus
2. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan materiil maupun moril
3. Bapak Zainal Arifin ST. MT, selaku ketua program Diploma tiga Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Rendy Adhi Rachmanto ST. MT, selaku dosen pembimbing I. 5. Bapak Purwadi Joko Widodo, Mkom, selaku dosen pembimbing II. 6. Seluruh dosen Teknik mesin dan seluruh karyawan-karyawati.
7. Temen-temen satu kelompok yang telah bekerja dan berjuang bersama 8. Teman-teman di program Diploma Tiga Teknik Mesin Otomotif Fakultas
commit to user
vii
9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini, maka segala saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca serta untuk kemajuan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Surakarta, Januari 2010
commit to user
viii
Premium adalah bahan bakar utama untuk sektor transportasi khususnya transportasi darat yang menggunakan engine, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Pemakaian BBM yang semakin meningkat dan persediaan BBM di Indonesia dan dunia semakin menurun sehingga perlu penelitian tentang pemakaian bahan bakar alternatif, diantaranya: bioetanol dan biodiesel.
Program D3 Teknik Mesin UNS mengembangkan dan membuat mobil berbahan bakar campuran premium dengan etanol dan pembuatan bodi dengan komposit yang bertujuan menekan biaya produksi. Komposit mampu menggantikan logam dalam pembuatan bodi mobil.
Sub program dari pengembangan mobil etanol adalah merancang dan membuat sistem kelistrikan yang meliputi: lampu kepala, lampu kota, lampu sign, lampu kabut, lampu rem, lampu mundur, lampu hazard, lampu ruangan dan lampu instrumen. Sistem interior meliputi: plafon, trim, door trim, lantai, kursi mobil dan
dashboard.
Sistem kelistrikan dan interior dapat berfungsi dengan baik.
commit to user BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan kendaraan bermotor dalam masyarakat semakin meningkat, diantaranya sepeda motor, mobil, dan kendaraan niaga sehingga kebutuhan bahan bakar juga semakin meningkat. Bahan bakar yang berasal dari minyak bumi cenderung berkurang dan tidak dapat diperbaharui, karena berasal dari penguraian makhluk hidup yang telah mati dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Perguruan tinggi berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut agar pemenuhan kendaraan hemat bahan bakar yang dapat menekan kebutuhan bahan bakar minyak bumi terpenuhi. Mobil berbahan bakar premium dicampur dengan etanol agar mendapatkan nilai oktan yang lebih tinggi dan menghemat bahan bakar dari minyak bumi. Hasil pencampuran premium dengan etanol dengan kadar tertentu dapat menghasilkan nilai oktan yang sama dengan pertamax dan pertamax plus. Etanol termasuk biofuel yaitu setiap bahan bakar baik padat, cair atau gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Etanol termasuk biofuel berbentuk cair.
Pemanfaatan material komposit sebagai pengganti logam dalam pembuatan bodi mobil dapat menekan biaya produksi. Material komposit mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan material logam. Kelebihan utama dari komposit adalah lebih ringan dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, akan tetapi komposit juga mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan dengan logam yaitu tidak dapat dilas maupun dibending.
commit to user
Rumusan masalah proyek akhir yang akan dibuat adalah sebagai berikut: a. Bagaimana merangkai sistem kelistrikan mobil dengan benar dan dapat
digunakan dengan baik.
b. Bagaimana merancang, membuat, dan memasang interior mobil agar rapi dan nyaman sehingga dapat memperlancar saat mengemudi mobil.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pembuatan proyek akhir ini adalah perangkaian kelistrikan bodi meliputi: lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu kabut, lampu ruangan, lampu rem, lampu mundur, lampu hazard, lampu instrumen, dan klakson. Pembuatan interior mobil meliputi: plafon, trim, door trim, lantai, jok (kursi mobil), dan dashboard.
1.4 Tujuan Proyek Akhir
Tujuan dari proyek akhir ini adalah merancang dan membuat interior serta sistem kelistrikan bodi mobil berbahan bakar etanol dengan baik, benar, dan berfungsi dengan baik.
1.5 Manfaat Proyek Akhir
Proyek akhir ini mempunyai manfaat sebagai berikut: a. Secara Teoritis
Mahasiswa dapat merangkai sistem kelistrikan bodi berdasarkan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan membuat interior mobil sesuai dengan kondisi mobil yang dibuat.
b. Secara Praktis
Kemampuan merangkai sistem kelistrikan bodi dan pembuatan interior dapat menjadi modal dasar dalam dunia kerja dalam bidang industri otomotif.
1.6 Sistematika Penulisan
commit to user BAB I, Pendahuluan
Bab ini berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan proyek akhir, manfaat proyek akhir, dan sistematika penulisan.
BAB II, Landasan Teori
Teori-teori yang berhubungan dengan alat yang akan dibuat dan dirangkum dalam bab ini.
BAB III, Perancangan sistem kelistrikan bodi dan interior
Pada bab ini dijelaskan mengenai perancangan dan cara kerja sistem kelistrikan dan interior mobil bahan bakar etanol.
BAB IV, Pembuatan sistem kelistrikan bodi dan interior mobil etanol
Pada bab ini membahas langkah-langkah pengerjaan alat yang akan dibuat. BAB V, Perawatan dan perhitungan biaya
Pada bab ini membahas tentang perawatan sistem kelistrikan mobil etanol dan interiornya serta menghitung biaya pembuatannya.
BAB VI, Penutup
commit to user LANDASAN TEORI
2.1 Bahan Bakar Etanol
Bahan bakar etanol adalah bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar bensin. Etanol mempunyai nilai oktan yang lebih tinggi dibandingkan dengan premium. Etanol apabila dicampur dengan premium dapat meningkatkan nilai oktan, dimana nilai oktan untuk etanol 98% adalah sebesar 115, selain itu mengingat etanol mengandung 30% oksigen, sehingga campuran etanol dengan gasoline dapat masuk katagorikan high octane gasoline
(HOG), dimana campuran sebanyak 15% bioetanol setara dengan pertamax dan campuran sebanyak 24% bioetanol setara dengan pertamax plus. Hal itu menunjukkan bahwa etanol dapat dimanfaatkan sebagai aditif pengganti MTBE untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan menghasilkan gas buang yang lebih bersih.
commit to user 2.2 Kelistrikan Bodi
2.2.1 Definisi
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi.
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak (satuan Ampere). Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom.
Macam-macam arus:
a) Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya ditinjau dari mana pun arus tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.
Gambar 2.1 Grafik Arus Searah
commit to user
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu.
Gambar 2.2 Grafik Arus Bolak-Balik
(Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)
Tegangan atau beda potensial (voltage)adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada komponen dari satu kutub ke kutub lainnya, atau pada kedua kutub akan mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu kutub ke kutub lainnya (satuan Volt). Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan. Pada gambar di bawah, jika kutub A mempunyai potensial lebih tinggi daripada potensial di kutub B.
Gambar 2.3 Arah Muatan
(Sumber: Mohamad Ramdhani Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)
2.2.2 Baterai
Baterai adalah alat elektrokimia untuk mensuplai listrik ke sistem starter
mesin, sistem kelistrikan. Baterai menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia yang dikeluarkan apabila diperlukan dan menyuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan mobil.
commit to user
menjadi menjadi 6 sel dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam di dalam elektrolit plat-plat positif ini dipasang berselang-seling, dibatasi oleh separator. Penyusunan plat-plat seperti ini bertujuan untuk memperbesar luas singggungan antara bahan aktif dan elektrolit agar listrik yang dihasilkan besar.
Pada baterai terdapat garis tanda permukaan atas (upper) dan permukaan bawah (lower). Upper adalah batas atas dari aki yang digunakan, jika melebihi batas ini kerja aki tidak maksimal sedangkan lower adalah batas bawah dari aki yang digunakan, jika kurang dari batas bawah ini aki tidak bisa bekerja maksimal. Pada baterai juga terdapat lubang ventilasi yang berguna pada saat pengisian elektrolit untuk memisahkan hidrogen dengan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi. Uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
2.2.3 Perkabelan
Sistem perkabelan yang digunakan dalam kendaraan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Kabel tegangan tinggi
Kabel tegangan tinggi umumnya digunakan pada listrik PLN yang memiliki tegangan AC (bolak-balik) yang bertegangan tinggi dan terdiri dari serat-serat kabel yang lebih banyak dan liat.
b Kabel tegangan rendah
Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapat dalam kendaraan menggunakan kabel bertegangan rendah (low voltage wire). Masing-masing kawat bertegangan rendah terdapat elemen kawat dan isolasinya.
Gambar 2.4 Kabel Tegangan Rendah
commit to user
kabel yang diisolasi (shielded cable) digunakan pada kabel radio,
ignition signal line, oxygen signal line sensor, dan sebagainya. Kabel isolasi dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari luar dan digunakan untuk signal line.
Gambar 2.5 Kabel di isolasi
(Sumber: Automotive Technology)
2.2.4 Sekering
Sekering dipasang dalam sistem kelistrikan untuk mencegah terjadinya kerusakan komponen-komponen akibat arus yang berlebihan atau terjadi hubungan singkat.
Sekring ditempatkan pada bagian tengah sirkut kelistrikan yang berfungsi apabila terjadi arus berlebihan yang melewati sirkuit maka sekering akan berasap atau terbakar dan putus, pada elemen dalam sekering yang mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen lain rusak akibat terjadinya arus berlebihan. Sekering yang paling banyak digunakan adalah tipe blade dan sekering cartridge.
Sekering blade sekering cartridge
Gambar 2.6 Tipe Sekering
commit to user 2.2.5 Sakelar
Sakelar berfungsi untuk membuka dan menutup sirkuit kelistrikan untuk menghidupkan mesin, menggerakan sakelar lampu ON-OFF dan pengontrolan aktifitas sistem pengontrol lainnya.
Macam dari sakelar yang umum digunakan dalam kelistrikan kendaraan adalah:
a. Tipe sakelar yang dioperasikan langsung dengan tangan 1) Sakelar putar (rotary switch)
Sakelar dimana cara mengoperasikan diputar ke kanan atau ke kiri yang mana terdapat contact point yang diatur sumbu di atas plat. 2) Sakelar Tekan (push switch)
Sakelar yang mana memiliki contact point yang dioperasikan dengan ditekan hingga dapat menghubungkan dan memutuskan arus.
3) Sakelar ungkit (See saw switch)
Contact point dari sakelar ini saat ujung ON apabila ditekan dan OFF
saat membuka setelah ditekan. 4) Sakelar tuas (lever switch)
Contact point dioperasikan dengan mengerakan tuas ke atas atau ke bawah.
b. Tipe sakelar yang dioperasikan oleh perubahan temperatur suhu. Sakelar ini dioperasikan berdasarkan perubahan temperatur yang ditimbulkan arus. c. Tipe sakelar yang dioperasikan oleh perubahan fluida. Sakelar ini
dioperasikan berdasarkan perubahan permukaan fluida. 2.26 Relay
commit to user
Gambar 2.7 Simbol relay (Sumber: Automotive Technology)
2.2.7 Flasher
Flasher digunakan pada lampu sign atau lampu tanda belok dan lampu
hazard. Flasher adalah suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok dapat berkedip secara interval. Flasher yang umum digunakan adalah flasher tipe semi-transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Flasher semi-transistor apabila lampu terputus, maka kedip lampu mulai cepat dari yang normal dan harus diganti.
2.2.8 Lampu kepala
Lampu kepala terdiri atas 4 bagian yang dihubungkan menjadi satu yaitu
reflector, glass, bola lampu dan pemegang bola lampu. Reflector berfungsi sebagai pemantul dan pengumpul cahaya yang ditimbulkan oleh bolam lampu.
Glass digunakan untuk melindungi bolam lampu di dalam unit lampu kepala tanpa menghalangi sinar.
2.2.9 Lampu Belok
Sinyal belok diperlukan agar pengemudi di belakang dapat mengetahui arah gerak kendaraan. Lampu ini akan menyala bersamaan di depan dan belakang pada sisi kiri atau kanan kendaraan. Sebuah rangkaian akan mengatur agar lampu berkedip dengan kecepatan 70 hingga 80 kali per menit.
2.2.10 Lampu Hazard
commit to user 2.2.11 Lampu Rem
Lampu ini diperlukan untuk memberikan tanda pada pengemudi mobil yang berada di belakang bahwa terjadi perlambatan pada kendaraan. Sebuah sakelar terhubung dengan master silinder pada rem. Lampu rem akan menyala pada saat kita menginjak pedal rem. Daya lampu yang digunakan untuk lampu rem adalah 20 watt.
2.2.12 Lampu Kabut
Lampu kabut berfungsi memberikan penerangan yang baik pada waktu udara berkabut dan dipasang di bagian bawah agar penyinaran lebih jelas. Lampu kabut dipasang agak ke atas maka sinarnya akan menembus kabut, hal ini akan mengurangi kemampuan untuk menerangi jalan.
2.2.13 Lampu Kota
Lampu ini berfungsi untuk menerangi permukaan jalan dalam kota yang jalan-jalannya telah mendapat penerangan yang baik. Lampu ini dinyalakan saat mobil sedang parkir sementara.
2.2.14 Lampu Mundur
Lampu mundur dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk memberikan penerangan tambahan untuk melihat kebelakang kendaraan saat mundur pada dimalam hari dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud mundur atau sedang mundur. Lampu mundur menyala pada saat tuas transmisi pada posisi mundur.
2.2.15 Lampu Ruangan
commit to user 2.2.16 Lampu Instrumen
Lampu instrumen digunakan untuk menerangi pada instrumen panel pada malam hari yang memungkinkan pengemudi membaca panel-panel dengan mudah. Lampu instrumen dilengkapi rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu instrumen.
2.2.17 Klakson
Klakson adalah terompet elektromekanik atau sebuah alat yang membuat pendengarnya waspada. Klakson digunakan pada kereta, mobil dan kapal untuk mengkomunikasikan sesuatu, dimana klakson memberi tahu pendengarnya bahwa ada kendaraan yang datang dan mengingatkan akan kemungkinan bahaya yang terjadi.
Suara khas dari klakson ketika ditekan berasal dari sebuah elektromagnet yang digunakan untuk menggerakan baja spiral. Elektromagnet tersebut diberi arus, spiral tersebut bergerak ke arah magnet ketika spiral berpindah di titik maksimum ke arah magnet, sambungan dilepaskan yang menyebabkan arus berhenti untuk beberapa saat dan menyebabkan baja spiral tersebut mengendur. Elektromagnet kembali bergerak ke arah besi. Siklus ini terjadi berulangkali dan menyebabkan baja spiral berosilasi kembali yang menghasilkan suara klakson tersebut.
2.3 Interior Mobil Etanol 2.3.1 Jok (Kursi Mobil)
Jok atau kursi mobil berfungsi sebagai tempat duduk sopir atau penumpang saat mengendarai mobil, biasanya terbuat dari bahan yang lunak sepert busa yang dilapisi dengan bahan kulit, kalep, atau kain. Kursi mobil dibuat senyaman mungkin agar penumpang di dalam mobil tidak tergangu saat mengemudikan mobil.
Komponen kursi mobil terdiri dari:
commit to user
b) Kursi mobil berfungsi sebagai tempat duduk bagi penumpang di dalam kendaraan yang terbuat dari busa yang dilapisi dengan kain atau kulit.
c) Sabuk pengaman pengemudi mobil (belt) berbentuk tali yang digunakan sebagai pengaman apabila terjadi kecelakan kendaraan terletak disamping kursi mobil dipasang menyilang.
d) Pengatur kemiringan kursi mobil digunakan untuk mengatur kemiringan kursi mobil berapa derajat sesuai dengan kenyamanan pengemudi saat mengendarai.
2.3.2 Dashboard
Dashboard terdapat pada bagian depan pengemudi terletak di depan stir mobil yang berfungsi sebagai tempat panel-panel instrumen yang terdapat pada mobil seperti petunjuk tekanan oli, temperatur, bahan bakar, amperemeter dan
speedometer yang terbuat dari bahan plastik atau fiber. 2.4.2 Speedometer
Sebuah poros fleksibel terhubung dengan poros keluaran dari kotak transmisi melalui komponen roda gigi cacing menuju panel speedometer pada
dashboard. Poros fleksibel atau kabel tersebut akan memutar sebuah magnet di dalam tabung logam. Kecepatan putaran tersebut berbanding lurus dengan kecepatan kendaraan. Tabung logam tersebut dibuat untuk berputar melawan gaya dari pegas dengan menggunakan gaya magnet yang terjadi akibat induksi gaya gerak listrik yang terjadi di dalam tabung logam. Ini akan menggerakkan panah penunjuk. Jumlah total dari jarak yang ditempuh dalam kilometer juga digerakkan oleh poros penggerak yang terhubung dengan rangkaian roda gigi.
2.3.3 Indikator
commit to user
14
BAB III
PERANCANGAN SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN INTERIOR
3.1 Jaringan Kelistrikan BodiDan Klakson
Gambar 3.1 Rangkaian Kelistrikan Bodi Keterangan:
1. Lampu kepala 8. Relay 15. Sakelar lampu kabut 2. Lampu kota 9. Flasher 16. Sakelar lampu rem 3. Lampu sign 10. Main switch 17. Sakelar lampu mundur 4. Lampu rem 11. Kunci kontak 18. Sakelar Hazard
5. Lampu mundur 12. Sekering 19. Baterai 6. Klakson 13. Sekering induk
commit to user
3.1.1 Rangkaian Kelistrikan Bodi Sistem Lampu Tanpa Relay
a. Lampu Kecil
Arus positif baterai → sekering → terminal B dan lampu-lampu kecil belakang pada sakelar → lampu-lampu belakang. Arus negatif dari baterai dialirkan ke massa bodi, maka lampu akan menyala.
b. Lampu Besar (Dekat)
Arus positif baterai → lampu-lampu kecil belakang sakelar → sakelar lampu besar dekat → sakelar dim lampu dekat → lampu lampu besar dan massa pada sakelar lampu → massa bodi. Lampu besar dekat akan menyala.
c. Lampu Besar (Jauh)
Arus positif baterai → lampu besar jauh → sakelar dim lampu jauh → sakelar lampu besar → massa pada sakelar lampu → massa bodi. Lampu besar dekat akan menyala.
3.1.2 Rangkaian Kelistrikan Bodi Sistem Lampu Dengan Relay
commit to user
16
Arus positif baterai → kunci kontak pada posisi IG → sekering → flasher, arus masuk flasher melalui terminal 49a dan keluar melalui terminal 49 → sakelar lampu tanda belok (R/L) → lampu pengontrol → lampu tanda belok, dan masing-masing lampu dihubungkan dengan massa ke bodi. Lampu tanda belok akan menyala (R/L)
.
Gambar 3.2 Rangkaian Lampu Tanda Belok Keterangan:
1. Baterai 2. Sekering 3. Kunci kontak 4. Flasher 5. Sakelar 6. Lampu
commit to user
17
Arus positif baterai → sekering → sakelar lampu kota dan pada saat sakelar pada posisi ON arus tersambung → lampu kota, masing-masing lampu dihubungkan dengan massa (bodi). Lampu kota akan menyala.
Gambar 3.3 Rangkaian Lampu Kota Keterangan:
1. Baterai
2. Sekering induk 3. Sekering blade 4. Sakelar lampu kota 5. Lampu
commit to user
18
Arus positif baterai → sekering → sakelar lampu kepala (jauh) → masuk ke relay melalui terminal switch → kumparan relay → terminal ground → massa pada bodi, sedang terminal baterai relay mendapat arus positif dari baterai. Arus keluar dari relay melalui terminal beban → lampu kepala (kanan dan kiri) masing-masing lampu dihubungkan dengan massa (bodi), lampu kepala menyala.
Gambar 3.4 Rangkaian Lampu Kepala Keterangan:
1. Baterai
2. Sekering induk 3. Sekering blade 4. Sekering blade 5. Main switch 6. Sakelar dim 7. Relay
commit to user
19
d. Rangkaian Lampu Kepala (Dekat)
Arus positif baterai → sekering → sakelar lampu kepala (dekat) → masuk ke relay melalui terminal switch → kumparan relay → terminal ground → massa pada bodi, sedang terminal baterai relay mendapat arus positif dari baterai. Arus keluar dari relay melalui terminal beban → lampu kepala (kanan dan kiri) masing-masing lampu dihubungkan dengan massa (bodi). Lampu kepala menyala.
e. Rangkaian Lampu Hazard
Baterai (+) → sekering utama → sekering komponen → sakelar lampu hazard → flasher → lampu tanda belok → massa.
commit to user
20
Gambar 3.5 Rangkaian Lampu Hazard
Keterangan:
1. Baterai 5. Sakelar lampu hazard 2. Sekering 6. Flasher
3. Sekering 7. Sakelar lampu tanda belok 4. Kunci kontak 8. Lampu
f. Rangkaian Lampu Rem
masing-commit to user
21
masing lampu dihubungkan dengan massa (bodi). Lampu rem akan menyala pada saat pedal rem diinjak pengemudi.
Gambar 3.6 Rangkaian Lampu Rem Keterangan:
1. Baterai 2. Sekering 3. Pedal rem 4. Lampu rem
g. Rangkaian Lampu Kabut
commit to user
22
Gambar 3.7 Rangkaian Lampu Kabut Keterangan:
1. Baterai 2. Fuse 3. Sakelar 4. Lampu
h. Rangkaian Lampu Mundur
commit to user
23
Gambar 3.8 Rangkaian Lampu Mundur Keterangan:
1. Baterai 2. Fuse
3. Sakelar lampu mundur 4. Lampu
i. Rangkaian Lampu Ruangan
commit to user
24
Gambar 3.9 Rangkaian Lampu Ruangan Keterangan:
1. Baterai 2. Fuse 3. Sakelar
4. Lampu ruangan
j. Rangkaian Klakson
commit to user
25
Gambar 3.10 Rangkaian Klakson Keterangan:
1. Baterai 2. Fuse
3. Sakelar klakson 4. Relay
commit to user
26
3.2 Perancangan Interior
Interior merupakan bagian yang terdapat di dalam kendaraan yang berfungsi untuk kenyamanan pengendara (pengemudi dan penumpang), diantaranya: kursi mobil atau jok, plafon, lantai, door trim, trim dan dashboard.
3.2.1 Penguat Interior
Penguat berfungsi sebagai kerangka interior agar interior tidak bersentuhan langsung dengan bodi sehingga interior tersebut terlihat indah dan nyaman. Bahan yang digunakan sebagai penguat interior mobil etanol dalam proyek akhir berupa plat dengan tebal 1 mm yang dibentuk sesuai dengan konstruksi bagian dalam mobil. Alasan pemilihan bahan plat dengan tebal 1 mm adalah sebagai berikut:
- Mudah dibending - Mudah dibentuk - Ringan
- Ekonomis - Mudah dipotong
- Pengerjaan cepat dan mudah
Gambar 3.11 Plat yang akan sebagai penguat interior Pemberian penguat interior mobil hanya pada sisi-sisi tertentu, diantaranya:
commit to user
27
- Pada bagian pilar yang terdiri dari pilar kaca depan, pilar kaca tengah dan pilar kaca belakang yang berfungsi sebagai tempat melekatkan oscar.
- Pada langit-langit pilar yang berfungsi untuk dudukan beton eser dengan cara dibor.
- Pada langit-langit kaca belakang bertujuan untuk menarik beton eser ke belakang agar plafon sesuai dengan kontur.
- Pada dinding mobil samping (atas dan bawah) yang bertujuan untuk menempelkan trim dengan menggunakan clip.
3.2.2 Perencanaan Kursi Mobil atau Jok
Kursi mobil etanol atau jok menggunakan jok mobil Honda Civic tahun 1977 dengan kondisi jok yang telah rusak sehingga perlu dimodifikasi agar jok terlihat baru dan nyaman digunakan.
commit to user
28
Gambar 3.13 Sampel busa jok yang akan digunakan
Modifikasi jok dengan cara menambah busa, mengganti kulit jok dan memperbaiki penyetelan jok serta memberi dudukan jok yang baru sehingga jok dapat sesuai dengan tinggi mobil yang dibuat.
3.2.3 Perencanaan Plafon Mobil
commit to user
29
Gambar 3.14 Jenis beton eser yang akan digunakan
3.2.4 Perencanaan Lantai Mobil
Pembuatan lantai mobil etanol berbahan dasar karpet. Bentuk karpet menyesuikan bentuk lantai pada mobil, umumnya karpet untuk lantai mobil berwarna gelap. Karpet interior mobil mengunakan ukuran yang tebal dan dijahit pada bagian tepi untuk menambah kenyaman dan kerapian lantai mobil.
3.2.5 Perencanaan Door Trim
Pembuatan door trim terbuat dari triplek yang ukurannya disesuaikan dengan pintu mobil dilapisi busa dan ditutup oscar. Door trim dilekatkan pada pintu mobil dengan menggunakan clip pada bagian tepi-tepinya.
Gambar 3.15 Contoh busa yang akan digunakan
3.2.6 Perencanaan Trim Mobil
commit to user
30
3.2.7 Perencanaan Dashboard
commit to user BAB IV
PEMBUATAN KELISTRIKAN BODI DAN INTERIOR MOBIL ETANOL
4.1 Pembuatan Sistem Kelistrikan Bodi Mobil Etanol 4.1.1 Pemasangan Cover Lampu Depan Dan Belakang
a) Alat dan bahan: dibending membentuk profil S.
- Plat dibor dengan ukuran mata bor 10 mm. - Resin dicampur dengan katalis dalam wadah.
- Plat profil S dipasang dan ditempelkan dengan dempul. - Pemotongan serat gelas dengan ukuran 150x150 mm. - Melaminasi dudukan, cover lampu dipasang dan diisolasi.
commit to user
Gambar 4.2 Proses Laminasi Dudukan Lampu
Gambar 4.3 Isolasi Sebagai Penahan Cover Lampu
Gambar 4.4 Hasil Laminasi Dudukan Lampu 4.1.2 Perakitan Rangkaian Lampu Belakang
a) Alat dan bahan: - Kabel
- Bolam - Soket - Isolasi - Cuter
commit to user b) Langkah kerja:
- Pemasangan kabel bagian belakang sebanyak 5 warna (kabel lampu kota, kabel lampu rem, kabel lampu tanda belok, kabel lampu mundur dan kabel massa).
- Penyambungan kabel massa (hitam) antar terminal negatif pada setiap lampu belakang.
- Pemasangan kabel terminal positif pada bolam dengan warna yang berbeda (lampu tanda belok warna kuning, lampu kota warna merah, lampu rem warna hijau, lampu mundur warna orange). - Mengisolasi semua kabel agar rapi, aman dan mudah diperbaiki
apabila terjadi kerusakan.
Gambar 4.5 Proses Pemasangan Kabel Pada Bolam Lampu Belakang
commit to user
Gambar 4.7 Proses Pengisolasian Kabel Lampu Belakang 4.1.3 Perakitan Rangkaian Lampu Depan
a) Alat dan bahan: - Kabel
- Bolam - Soket - Isolasi - Cuter
- Tang potong b) Langkah kerja:
- Pemasangan kabel bagian depan sebanyak 6 warna (kabel lampu kepala, kabel lampu kota, kabel lampu tanda belok, kabel lampu kabut, kabel klakson dan kabel massa).
- Penyambungan kabel massa (hitam) antar terminal negatif pada setiap lampu depan.
- Pemasangan kabel terminal positif pada bolam dengan warna yang berbeda.
commit to user
Gambar 4.8 Perakitan Kabel Lampu Depan Bagian Kiri
Gambar 4.9 Perakitan Lampu Depan Bagian Kanan 4.1.4 Penyalaan Lampu Kepala
a) Alat dan bahan: - Avo meter - Kabel - Soket - Isolasi - Tang potong - Bolam - Relay
- Main switch
- Fuse
- Main fuse
commit to user
- Penyambungan kabel lampu kepala sebelah kanan dengan terminal 87 pada relay (setiap relay hanya 1 buah lampu kepala).
- Penyambungan kabel lampu kepala sebelah kiri dengan terminal 87 pada relay (setiap relay hanya 1 buah lampu kepala).
- Terminal 86 pada relay dihubungkan dengan kabel massa. - Terminal 85 pada relay dihubungkan dengan mainswitch.
- Terminal 30 pada relay dihubungkan dengan fuse → main fuse
→ baterai.
- Main switch dihubungkan diberi arus listrik melalui sumber (baterai).
Gambar 4.10 Rangkaian Lampu Kepala Pada Mobil Etanol Keterangan:
1) Baterai
2) Sekering induk 3) Sekering blade
commit to user 5) Main switch
6) Sakelar dim 7) Relay
8) Lampu kepala
4.1.5 Penyalaan Lampu Kota a) Alat dan bahan:
- Menyambung kabel lampu kota belakang dan depan secara parallel. - Menghubungkan kabel tersebut pada mainswitch.
commit to user
Gambar 4.11 Rangkaian Lampu Kota Pada Mobil Etanol Keterangan:
1) Baterai
2) Sekering induk 3) Sekering blade
4) Sakelar lampu kota 5) Lampu kota
4.1.6 Penyalaan Lampu Kabut a) Alat dan bahan:
commit to user - Fuse
- Main fuse
- Baterai b) Langkah kerja:
- Menyambung kedua lampu kabut secara parallel.
- Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain. - Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu kabut.
- Kabel saklar dihubungkan dengan fuse dan diberi arus listrik dari baterai.
Gambar 4.12 Rangkaian Lampu Kabut Pada Mobil Etanol Keterangan:
1) Baterai
2) Fuse
3) Sakelar 4) Lampu
4.1.7 Penyalaan Lampu Tanda Belok a) Alat dan bahan:
commit to user - Isolasi
- Tang potong - Bolam - Main switch
- Fuse
- Main fuse
- Baterai b) Langkah kerja:
- Menyambung kabel lampu tanda belok bagian kanan secara parallel. - Menyambung kabel lampu tanda belok bagian kiri secara parallel. - Menghubungkan kabel lampu bagian kanan dengan Main switch
arah bawah dan bagian kiri dengan Main switch arah atas.
- Menghubungkan kabel Main switch dengan terminal 49a pada flasher, terminal 31 dengan kabel massa.
- Terminal 49 pada flasher dihubungkan dengan kontak dan fuse serta diberi arus dari baterai.
commit to user
4.1.8 Penyalaan Lampu Rem a) Alat dan bahan:
b) Langkah pengerjaan:
- Menyambung kedua lampu rem secara parallel.
- Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain. - Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu rem.
commit to user
Gambar 4.14 Rangkaian Lampu Rem Pada Mobil Etanol Keterangan:
1) Baterai 2) Sekering 3) Pedal rem 4) Lampu
4.1.9 Penyalaan Lampu Mundur a) Alat dan bahan:
- Avo meter - Kabel - Soket - Isolasi - Tang potong - Bolam - Fuse
- Main fuse
commit to user b) Langkah pengerjaan:
- Menyambung kedua lampu mundur secara parallel. - Kabel massa dihubungkan dengan kabel massa yang lain.
- Kabel positif dihubungkan dengan saklar lampu mundur pada
transmition switch.
- Kabel saklar pada transmition switch dihubungkan dengan fuse dan diberi arus listrik dari baterai.
Gambar 4.15 Rangkaian Lampu Mundur Pada Mobil Etanol Keterangan:
1) Baterai 2) Fuse
3) Sakelar lampu mundur 4) Lampu
4.1.10 Penyalaan Klakson a) Alat dan bahan:
- Avo meter - Kabel dan isolasi - Soket
commit to user - Main fuse
- Baterai
b) Langkah pengerjaan:
- Menghubungkan terminal negatif klakson dengan kabel massa
(hitam).
- Terminal positif klakson dihubungkan dengan terminal 87 pada
relay.
- Terminal 85 pada relay dihubungkan dengan saklar, kemudian saklar mendapat massa (kabel hitam).
- Terminal 30 dan 86 pada relay disambung dan dihubungkan dengan
fuse dan diberi arus listrik dari baterai.
commit to user
4.1.11 Penyalaan Lampu Ruangan a) Alat dan bahan:
b) Langkah pengerjaan:
- Memasang bolam pada cover lampu.
- Memasang rangkaian lampu tersebut pada plafon dengan cara dibaut.
- Menyambung terminal negatif dengan kabel hitam dan menghubungkannya dengan massa.
- Menghubungkan terminal positif dengan saklar.
commit to user
Gambar 4.17 Rangkaian Lampu Ruangan Pada Mobil Etanol Keterangan:
1) Baterai 2) Fuse
3) Sakelar 4) Lampu
4.1.12 Penyalaan lampu hazard a) Alat dan bahan:
- Soket - Isolasi - Tang potong
- Rangkaian lampu tanda belok b) Langkah pengerjaan:
- Saklar lampu hazard pada mainswitch sebelah kanan dihubungkan dengan lampu tanda belok bagian kanan.
- Saklar lampu hazard pada mainswitch sebelah kiri dihubungkan dengan lampu tanda belok bagian kiri.
commit to user
Gambar 4.18 Rangkaian Lampu Hazard Pada Mobil Etanol Keterangan:
1. Baterai 5. Sakelar lampu hazard 2. Sekering 6. Flasher
commit to user
Pembuatan interior mobil pada mobil etanol berguna untuk kenyamanan pengemudi saat mengendarai mobil. Interior mobil etanol terbuat dari bahan yang lunak dan mudah dalam penggunaannya. Interior mobil terdiri dari dashboard, plafon, lantai, dan door trim. Proses pembuatan interior dibagi dalam beberapa tahap diantaranya pembuatan penguat pada bagian dalam mobil, pemasangan plafon, pemasangan door trim, dan pemasangan lantai mobil.
4.2.1 Pembuatan Penguat Interior Mobil
Pembutan penguat interior mobil berfungsi sebagai penguat bagian dalam mobil. Penguat interior mobil juga berguna sebagai dudukan pembuatan interior dalam pemasangannya. Penguat interior mobil terbuat dari bahan yang mudah ditekuk atau dibending untuk menyesuaikan bentuk dari bagian dalam interior mobil. Penguat interior mobil etanol terbuat dari bahan plat dengan tebal 1 mm yang mudah ditekuk. Penguat interior mobil terpasang pada bagian kaki langit-langit/ plafon mobil diantaranya pada pilar pintu depan, pilar kaca tengah dan pilar kaca bagian belakang. Proses pembuatan penguat interior mobil adalah sebagai berikut:
a) Alat dan bahan:
- Master penguat (terbuat dari kardus) - Spidol dan pernggaris
- Gunting plat - Ragum - Palu besi
- Alat untuk mengkeling - Alat las asetelin
- Plat dengan tebal 1 mm - Keling
commit to user b) Langkah pengerjaan:
- Pembuatan penguat inbterior terlebih dahulu kita harus membuat master penguat dari interior mobil etanol dengan menggunakan kardus yang dipotong sesuai dengan bentuk kaki-kaki penguat pada bagian dalam mobil yaitu pada kaki bagian depan pintu, kaki diatas pintu, kaki kaca tengah dan kaki kaca bagian belakang.
- Membuat pola sesuai master penguat pada plat yang memiliki tebal 1 mm dan dipotong dengan menggunakan gunting plat sesuai pola yang tergambar pada plat.
- Membending atau menekuk plat potongan sesuai dengan bentuk rangka dari penguat pada bagian dalam mobil dengan cara dipukul-pukul mengunakan palu besi.
Gambar 4.19 Pola Penguat Interior Mobil Etanol
commit to user
Gambar 4.20 Pemasangan Dan Pengelingan Penguat Interior
commit to user
Gambar 4.21 Penguat Interior Bagian Samping
commit to user
Gambar 4.23 Penguat Interior Bagian Bawah
commit to user
Plafon interior merupakan bagian langit-langit dari mobil yang berguna menambah keindahan bagian langit interior mobil. Plafon juga terdapat lampu ruangan sebagai penerangan bagian dalam interior saat pintu terbuka. Pembuatan plafon interior terlebih dahulu dibuat penguat berupa kawat baja. Plafon interior terbuat dari kain oscar yang dipasang memanjang sepanjang langit-langit mobil. a) Alat dan bahan:
- Alat pengebor plat - Penggaris dan spidol - Tang pemotong kawat baja - Gunting kain
- Alat pengeling
- Kawat baja (beton eser) - Kain oscar
- Lem kain
b) Langkah pengerjaan:
- Pembuatan plafon terlebih dahulu memberi penguat pada sekeliling langit-langit dengan menggunakan plat.
- Mengebor pada bagian tepi penguat sebagai tempat penguat plafon yang terbuat dari beton eser.
- Memotong beton eser sesuai dengan ukuran lebar langit interior (memajang horisontal) dan dilengkungkan sesuai kontur plafon yang dibuat pada langit interior.
commit to user dengan cara dilem.
Gambar 4.26 Pemasangan Spon Pada Plafon
- Memasang kain oscar yang telah terpasang beton pada dudukan plat yang telah dibor dan dilem pada bagian tepi kain pada bodi mobil.
Gambar 4.27 Proses Pemasangan Plafon
- Penarikan beton eser agar plafon kencang dan rapi.
commit to user
Gambar 4.28 Penarikan Beton Eser Bagian Depan
commit to user
Gambar 4.30 Pemotongan Sisa-Sisa Kain Plafon 4.2.3 Pembuatan Trim Interior Mobil
Trim interior terbuat dari bahan kain oscar yang membungkus busa yang terpasang pada bagian pilar-pilar interior mobil dan penguat plat pada bodi mobil.
Trim interior dilekatkan pada bodi mobil dengan dibaut dan baut ditutup menggunakan karet kaca.
a) Alat dan bahan:
- Gunting pemotong kain oscar
- Busa - Kain oscar
- Lem kain oscar
b) Langkah pengerjaan:
- Memasang busa pada semua pilar penguat mobil.
commit to user
Gambar 4.31 Proses Pembuatan Trim Pada Pilar
- Mengelem tepi kain oscar yang melekat pilar bodi mobil dan gunting sisa kain oscar yang tidak diperlukan.
commit to user
Gambar 4.33 Pilar Bagian Samping
commit to user
Door trim berguna untuk penutup sistem engkol kaca pada bagian interior mobil terletak dibawah kaca depan, dibawah kaca tengah. Door trim juga berguna menambah keindahan interior bagian samping bodi mobil. Door trim berbentuk menyesuaikan dengan pola pada bagian engkol kaca pintu depan dan di bawah kaca tengah. Door trim pada mobil etanol berbahan dasar kayu triplek yang terbungkus kain oscar.
a) Alat dan bahan:
- Master doortrim (terbuat dari kardus) - Spidol dan penggaris
- Gergaji pemotong kayu triplek - Gunting b) Langkah pengerjaan:
- Pembuatan door trim terlebih dahulu membuat master sesuai dengan pola pada bodi mobil dengan menggunakan kardus.
- Membuat pola pada kayu triplek dengan menggunakan pola sesuai master dan triplek dipotong sesuai dengan gambar pola pada triplek.
- Memotong busa disesuaikan dengan ukuran potongan triplek dan menggunting kain oscar sesuai dengan ukuran sesuai dengan kayu triplek. - Menyusun kayu triplek yang dilapisi busa dan ditutup dengan kain
kemudian dilem pada bagian tepi agar rapi sesuai dengan pola door trim
commit to user
Gambar 4.35 Door Trim Interior Mobil Etanol 4.2.5 Pembuatan Lantai Interior Mobil
Lantai interior mobil terdiri dari lapisan karpet pada bagian bawah kemudian ditutupi dengan kain oscar di bagian atasnya. Pemasangan interior lantai mengikuti kontur permukaan lantai bodi dan dilekatkan pada bagian trim
bodi bawah disekeliling bodi. a) Alat dan bahan:
- Gunting
- Kain oscar (specialict floor) - Karpet lantai
b) Langkah pengerjaan:
commit to user
commit to user
Gambar 4.37 Jok Mobil Etanol
4.3 Tata Letak Perakitan Kabel 4.3.1 Lampu Kepala
Gambar 4.38 Tata Letak Kabel Lampu Kepala Keterangan:
1) Beterai 2) Sekering
3) Main switch 4) Relay
5) Lampu kepala
commit to user
Gambar 4.39 Tata Letak Lampu Kota Keterangan:
1) Baterai 2) Sekering
3) Main switch
4) Lampu kota
4.3.3 Lampu Tanda Belok
Gambar 4.40 Tata Letak Lampu Tanda Belok Keterangan:
1) Baterai 5) Main switch
2) Sekering 6) Right lamp
3) Kunci kontak 6a) Left lamp 4) Flasher
commit to user
Gambar 4.41 Tata Letak Lampu Rem Keterangan:
1) Baterai 2) Sekering
3) Main switch
4) Sakelar lampu rem 5) Lampu rem
4.3.5 Lampu Mundur
Gambar 4.42 Tata Letak Lampu Mundur Keterangan:
1) Baterai 2) Sekering
3) Main switch
commit to user 4.4 Menentukan Jenis Kabel
Tabel 4.1 Resistans Penghantar (Kabel) Instalasi Tetap
commit to user P = 60 watt x 2 = 120 watt
Vaccu = 12 volt L kabel= 5 meter A = 1.5 mm2 I = P/V
= 120 watt / 12 v = 10 A
R = 11.9 Ω / km R = 0.0119 Ω / m
Rt = 0.0119 Ω x 5 m = 0.0595 Ω V drop = I x Rt
= 10 A x 0.0595 Ω = 0.595 v
5% x V accu = 5/100 x 12 v = 0.6 v
V drop < 5% V accu
0.595 v < 0.6 v (terkoreksi)
commit to user 4.4.2 Menentukan Kabel Lampu Kota
P = 8 watt x 2 = 16 watt Vaccu = 12 volt
L kabel= 5 meter A = 0.5 mm2 I = P/V
= 16 watt / 12 v = 1.33 A R = 36 Ω / km
R = 0.036 Ω x 5 m = 0.18 Ω V drop = I x Rt
= 1.33 A x 0.18 Ω = 0.23 v
5% x V accu = 5/100 x 12 v = 0.6 v
V drop < 5% V accu
0.23 v < 0.6 v (terkoreksi)
commit to user P = 20 watt x 2 = 40 watt
Vaccu = 12 volt L kabel= 8 meter A = 1 mm2 I = P/V
= 16 watt / 12 v = 3.33 A R = 18.1 Ω / km R = 0.0181 Ω / m
Rt = 0.0181 Ω x 8 m = 0.144 Ω V drop = I x Rt
= 3.33 A x 0.144 Ω = 0.482 v
5% x V accu = 5/100 x 12 v = 0.6 v
V drop < 5% V accu
0.482 v < 0.6 v (terkoreksi)
commit to user 4.4.4 Menentukan Kabel Lampu Rem
P = 20 watt x 2 = 40 watt Vaccu = 12 volt
L kabel= 7 meter A = 1 mm2 I = P/V
= 16 watt / 12 v = 3.33 A R = 18.1 Ω / km R = 0.0181 Ω / m
Rt = 0.0181 Ω x 7 m = 0.126 Ω V drop = I x Rt
= 3.33 A x 0.126 Ω = 0.421 v
5% x V accu = 5/100 x 12 v = 0.6 v
V drop < 5% V accu
0.421 v < 0.6 v (terkoreksi)
commit to user P = 8 watt x 2 = 16 watt
Vaccu = 12 volt L kabel= 5 meter A = 0.5 mm2 I = P/V
= 16 watt / 12 v = 1.33 A R = 36 Ω / km R = 0.036 Ω / m
Rt = 0.036 Ω x 4.5 m = 0.162 Ω V drop = I x Rt
= 1.33 A x 0.162 Ω = 0.215 v
5% x V accu = 5/100 x 12 v = 0.6 v
V drop < 5% V accu
0.215 v < 0.6 v (terkoreksi)
commit to user 4.4.6 Menentukan Kabel Lampu Ruangan
P = 5 watt Vaccu = 12 volt L kabel= 3 meter A = 0.5 mm2 I = P/V
= 5 watt / 12 v = 0.416 A R = 36 Ω / km R = 0.036 Ω / m
Rt = 0.036 Ω x 3 m = 0.108 Ω V drop = I x Rt
= 0.416 A x 0.108 Ω = 0.044 v
5% x V accu = 5/100 x 12 v = 0.6 v
V drop < 5% V accu
0.044 v < 0.6 v (terkoreksi)
commit to user
BAB V
PERAWATAN DAN PERHITUNGAN BIAYA
5.1 Perawatan Kelistrikan Dan Interior 5.1.1 Perawatan Kelistrikan
Perawatan kelistikan mobil pada umumnya perawatan yang bersifat megganti apabila ada bagian yang rusak pada sistem kelistrikan kendaraan misalnya bolam lampu mati, relay dan flasher rusak langsung dilakukan penggantian dengan yang baru. Perawatan kelistrikan mobil dengan cara melakukan pengecekan accu secara berkala karena accu digunakan sebagai sumber arus utama kendaraan. pemeriksaan bagian jaringan kabel-kabel kelistrikan apabila terjadi pengelupasan dapat mengakibatkan hubungan singkat pada kelistrikan maka diperlukan penggantian kabel.
5.1.2 Perawatan Interior
commit to user
dalam keadaan kering sebelum ditutup. Karpet dapat dilepas dan dicuci dengan air bersih, dikeringkan dan apabila sudah kering dipasang kembali ke dalam kendaraan.
5.2 Perhitungan Biaya Kelistrikan Dan Interior Mobil Etanol 5.2.1 Perhitungan Biaya Kelistrikan Mobil Etanol
Tabel 5.1. Biaya kelistrikan mobil etanol.
No. Nama barang Harga per satuan Jumlah Total Harga 1 Bolam lampu rem dan 5 Dudukan Bolam lampu
commit to user
5.2.2 Perhitungan Biaya Interior Mobil Etanol
Tabel 5.2. Biaya interior mobil etanol
NO. Pekerjaan Jumlah Orang Jumlah Waktu Total
1. Penguat interior 3 orang 10 hari Rp 2.000.000 2. Interior mobil
· Jok mobil
· Door trim
· Plafon
· Lantai
· dashboard
3 orang 10 hari Rp 1.750.000
commit to user
70
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Perancangan sampai proses pembuatan kelistrikan dan interior mobil berbahan bakar etanol yang dapat berfungsi dengan baik dan benar diantaranya:
- Kelistrikan mobil:
a) Lampu kepala f) Lampu kota b) Lampu tanda belok g) Lampu mundur c) Lampu hazard h) Lampu ruangan d) Lampu rem i) Lampu instrumen e) Lampu kabut
- Interior mobil:
a) Jok mobil d) Plafon (langit-langit mobil) b) Door trim e) Dashboard
c) Trim mobil f) Lantai mobil
6.2 SARAN
- Perawatan mobil dilakukan secara berkala.
- Hindari kotoran dalam bentuk apapun dalam mobil.
- Bersihkan kotoran yang menempel pada interior mobil.