• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Entrepreneurial Marketing Terhadap Keberhasilan Usaha Textile di Jalan Perniagaan Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Entrepreneurial Marketing Terhadap Keberhasilan Usaha Textile di Jalan Perniagaan Medan"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

NO:_____

Pemilik yang terhormat,

Bersama ini saya mohon ketersediaan Bapak/Ibu atau Saudara/I untuk

mengisi daftar pernyataan untuk data penyusunan skripsi saya yang berjudul

“Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Entrepreneurial Marketing terhadap

Keberhasilan Usaha pada Pengusaha Textile di jalan perniagaan medan.

Saya memohon saudara untuk menjawab pernyataan yang telah disediakan

dengan melingkari antara angka 1sampai 5 sesuai dengan jawaban anda terhadap

pernyataan tersebut. Pada bagian 1 yaitu Indetentitas Responden, sedangkan

pertanyaan pada bagian II dan III menyediakan jawaban dengan pilihan yang

dapat dilakukan sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju

Masing-masing responden hanya diberikan kesempatan memilih 1 (satu)

jawaban saja. Saya sangan mengharapkan ketersediaan saudara untuk menjawab

(2)

I. INDENTITAS RESPONDEN

Silahkanmelingkariantara 1 sampai 5 sesuai dengan jawaban pernyataan yang benar

A. Motivasi Berwirausaha (X-1)

No Pernyataan Skala

A-1 Kondisi Usaha

1. Saya menjalankan usaha sesuai dengan kondisi yang di harapkan

1 2 3 4 5

2. Saya selalu memperhatikan perkembangan kondisi usaha

1 2 3 4 5

A-2 Hubungan antara pekerjaan dengan pemilik usaha

3. Saya mempunyai hubungan yang baik sesama pekerja 1 2 3 4 5

4. Saya selalu memperhatikan hubungan dengan sesama pekerja

1 2 3 4 5

A-3 Penghargaan atas pencapaian

5. Saya menghargai pencapaian yang di peroleh karyawan

1 2 3 4 5

6. Saya selalu memberikan penghargaan kepada

karyawan saya apabila kinerjanya baik

1 2 3 4 5

A-4 keinginan untuk mendapat keberhasilan usaha

7. Saya mempunyai keinginan untuk berhasil dalam usaha

(3)

8. Jika usaha saya berhasil saya ingin membuka usaha lain

1 2 3 4 5

A-5 keinginan untuk mendapat kesejahteraan

9. Saya mempunyai keinginan untuk mendapat

kesejahteraan

1 2 3 4 5

10. Saya selalu menggunakan cara terbaik untuk mendapatkan kesejahteraan

1 2 3 4 5

A-6 perkembangan pribadi

11. Saya selalu meningkatkan skill dalam berwirausaha 1 2 3 4 5

12. Saya selalu belajar meningkatkan skill dari sesama pekerja

1 2 3 4 5

A-7 tanggung jawab dalam berwirausaha

13. Saya mempunyai tanggung jawab dalam berwirausaha 1 2 3 4 5

14. Jika pekerja saya melakukan kesalahan saya bertanggung jawab dalam hal tersebut

1 2 3 4 5

B. Entrepreneurial marketing (X-2)

No. Pernyataan Skala

B-1 Merespon tindakan yang dilakukan pesaing

15. Saya selalu merespon semua tindakan yang di lakukan

pesaing usaha 1 2 3 4 5

16. Saya mempunyai cara tersendiri dalam merespon

tindakan pesaing 1 2 3 4 5

B-2 Kemampuan mengambil inisiatif

17 Saya mampu mengambil inisiatif dalam melakuan

penjualan produk 1 2 3 4 5

18 Saya selalu mempunyai inisiatif tersendiri dalam

mengatasi persaingan 1 2 3 4 5

B-3 Memasarkan produk dengan cara yang baru

19. Saya memasarkan produk dengan cara yang baru. 1 2 3 4 5

20. Saya memiliki cara pemasaran yang berbeda dengan

pesaing di sekitar saya 1 2 3 4 5

B-4 Mampu meningkatkan nilai tambah usaha untuk mendongkrak pengembangan usaha

21 Saya memiliki cara untuk meningkatkan nilai tambah

(4)

usaha saya mengalami peningkatan yang sangat baik

B-5 Meningkatkan kualitas penjualan kepada pelanggan

23. Saya selalu meningkatkan kualitas penjualan kepada

pelanggan-pelanggan saya 1 2 3 4 5

24. Saya selalu memberikan penawaran-penawaran

khusus kepada pelanggan tetap saya 1 2 3 4 5

25. Saya memberikan potongan harga kepada pelanggan

tetap 1 2 3 4 5

B-6 Fokus mencari pelanggan baru

26. Saya meningkatkan kualitas pemasaran agar menarik

pelanggan baru 1 2 3 4 5

27. Saya selalu membuat promosi agar orang-orang

berkunjung ke toko saya 1 2 3 4 5

B-7 Produk diarahkan kepada pelanggan

28 Saya mengarahkan produk kepada pelanggan 1 2 3 4 5

29 Saya mengutamakan pemasaran produk kepada

pelanggan tetap 1 2 3 4 5

B-8 Menganalisa Lingkungan

30. Saya selalu menganalisis lingkungan dalam

melakukan persaingan 1 2 3 4 5

31. Saya menganalisis lingkungan untuk mengetahui

perkembangan pasar 1 2 3 4 5

B-9 Berani bertindak luas untuk mencapai tujuan usaha

32. Saya berani bertindak luas demi mencapai tujuan

usaha 1 2 3 4 5

33. Saya bertindak luas demi keberhasilan dalam bersaing 1 2 3 4 5

B-10 Persepsi pelanggan terhadap produk yang di tawarkan

34. Saya selalu menerima masukan dan kritikan

pelanggan terhadap usaha saya 1 2 3 4 5

35. Saya selalu mengambil masukan dari pelanggan untuk

meningkatkan kualitas usaha 1 2 3 4 5

B-11 Kepuasan Pelanggan

36. Saya selalu mengutamakan kepuasan pelanggan 1 2 3 4 5

37.

Jika pelanggan saya tidak puas dengan kinerja pekerja saya, saya akan memberikan peringatan kepada pekerja saya

1 2 3 4 5

C. Keberhasilan usaha (Y)

(5)

C-1 Pertumbuhan jumlah konsumen/pelanggan

38. Usaha saya mengalami pertumbuhan konsumen yang sangat cepat

1 2 3 4 5

39. Saya meningkatkan pertumbuhan konsumen dengan cara memasarkan produk yang baru

1 2 3 4 5

C-2 Meningkatnya hasil produksi

40 Dalam waktu 5 tahun hasil produksi saya meningkat 1 2 3 4 5

41 Jika hasil produ ksi saya meningkat saya akan melakukan pengembangan usaha

1 2 3 4 5

C-3 Jumlah penjualan bertambah

42. Jumlah Penjualan produk tekstil saya meningkat setiap bulannya

1 2 3 4 5

43. Jika penjualan produk saya meningkat, saya akan membuka usaha di tempat lain

1 2 3 4 5

C-4 Meningkatnya jumlah permintaan

44 Jumlah permintaan saya selalu mengalami peningkatan 1 2 3 4 5

45 Jika jumlah permintaan usaha saya mengalami permintaan saya dapat mengatasinya dengan cara saya sendiri

1 2 3 4 5

C-5 Lamanya usaha yang di jalankan

46. Saya menjalankan usaha tekstil selama 5 tahun lebih 1 2 3 4 5

47. Saya mencapai keberhasilan usaha saya selama 5 tahun 1 2 3 4 5

C-6 ketahanan kekuatan menghadapi persaingan

48 Saya dapat bertahan dalam menghadapi persaingan 1 2 3 4 5

49 Saya selalu mempunyai strategi dalam menghadapi pesaing

1 2 3 4 5

C-7 Peningkatan Omset

50. Omset saya setiap bulannya selalu meningkat 1 2 3 4 5

51. Jika omset saya meningkat saya akan melakukan peningkatan kualitas penjualan dalam usaha saya

1 2 3 4 5

C-8 Laba bertambah

(6)

53. Jika pendapatan saya bertambah saya akan melalukan pengembangan dalam usaha saya

1 2 3 4 5

C-9 Kepercayaan konsumen

54. Saya selalu meyakinkan konsumen agar tetap menjadi pelanggan di toko saya

1 2 3 4 5

55. Saya selalu meningkatkan kualitas toko saya agar konsumen saya tetap percaya pada toko saya

1 2 3 4 5

C-10 Dikenalnya usaha

56. Saya selalu membuat promosiagar usaha saya di kenal banyak orang

1 2 3 4 5

57. Jika usaha saya sudah di kenal banyak orang saya akan membuka cabang di tempat lain

1 2 3 4 5

(7)

LAMPIRAN 2

2. HASIL REGRESI LINIER BERGANDA

Model

3. KOEFISIEN DETERMINASI

4. HASIL UJI T a. Predictors: (Constant), X2, X1

(8)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.692 2.056 .823 .416

X1 1.110 .156 .787 7.125 .000

X2 .175 .095 .204 1.847 .072

5. HASIL UJI F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 3762.396 2 1881.198 718.402 .000b

Residual 99.506 38 2.619

Total 3861.902 40

(9)

Daftar Pustaka BUKU

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2010. Analisis data: Untuk Risest Manajemen dan

Bisnis (Edisi 1). Medan: Penerbit USU Press

Situmorang, Syafrizal Helmi, Muslich Lufti. 2015. Analisis data: Untuk Risest

Manajemen danBisnis (Edisi 3). Medan: Penerbit USU Press

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta Bandung

Sumarsono, Sonny. 2009. Kewirausahaan. Jember: Penerbit Graha Ilmu

Suryana, Yuyus. 2010. Kewirausahaan: Pendekatan Krakateristik Wirausahaan

Sukses. Bandung: Kencana Prenadamedia Group

Bungin, M. Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Penerbit

Kencana Pradana Media Group

Hendro, 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan: Panduan Bagi Mahasiswa Untuk

Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis, Erlangga, Jakarta.

Kotler, 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid I, Penerbit: PT. Indeks Kelompok Media, Jakarta.

Kotler and Keller, 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit PT Macanan Jaya Cemerlang.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing. 14th ed. New Jersey : Prentice Hall.

Kotler, Philip and Keller, Kavin Lane. (2012). Marketing Management. Essex Pearson Education Limited.

Santoso, Singgih, “Mastering SPSS Versi 19”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV Alfabeta Bandung.

Suryana, 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Jakarta Selatan.

(10)

Situmorang, Syafrizal. H. dan Lufti, Muslich. 2014. Analisis Data Untuk Riset

Manajemen dan Bisnis, Edisi 3, USU press, Medan.

Thomas W. Zimmerer & Norman M. Scarborough. 2005. Kewirausahaan dan

Manajemen Bisnis Kecil, Jakarta: Indeks

Wijatno,S. 2009, Pengantar Entrepreneurship, Jakarta, PT Gramedia Widiarsarana.

(11)

JURNAL

Hendro. (2011), Dasar-dasar Panduan Bagi Mahasiswa untuk Mengenal,

Memahami dan Memasuki Dunia Bisnis.

Suyatno, Purnama, Chamdan, (2013), Motivasi dan Kemampuan Usaha dalam

Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri

Kecil Sepatu di Jawa Barat).

Riyanti, (2003), Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.

Septiani, (2013), Pengaruh Entrepreneurial Marketing dan Kebijakan Pemerintah

Terhadap Daya Saing Industri Alas Kaki di Bogor, Vol IV 92-93.

Andharini, (2012), Pemasaran Kewirausahaan dan Kinerja Usaha Mikro Kecil dan

Menengah, Vol 3 No 3 126-127.

Arimbawa, Gede, (2011), Redesain Peralatan Kerja Secara Ergonomis

Meningkatkan Kinerja Pembuatan Minyak Kelapa, Tradisional di

Kecamatan Dawa Klingking Denpasar.

Purnama, Chamden, (2010), Motivasi dan Kemampuan Usaha dalam

Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil, Vol 12 No 12.

Robbins, Stephen, P, (2001), Organization Behavior, Upper Saddle Piver New

Jersey Prentice Hall Inc.

Sumarsono, Sonny, (2010), Metode Riset Sumber Daya Manusia Graha Ilmu

Yogyakarta.

Tuskeroh, (2013), Pengaruh Motivasi dan Mental Berwirausaha pada Mahasiswa

Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Sasongko, Hendro, (2011), Implementasi Pengelolaan dan Penatausahaan

(12)

Keuangan Desa di Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang

Kabupaten Kutai Kartanegara, Vol 1 No 4 135-137.

Suryana, (2013), Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses, edisi Revisi, Jakarta Salemba Empat.

Stokes, D., (2007), Putting Entrepreneurship Into Marketing,Journal of

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua

variabel atau lebih lebih (Sugiyono, 2008:5). Dalam penelitian ini variabel yang

dihubungkan adalah motivasi berwirausaha (X1) dan entrepreneurial marketing (X2)

terhadap keberhasilan usaha (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di jalan Perniagaan Medan Sumatera Utara sedangkan

waktu penelitian di bulan september sampai dengan oktober 2016.

3.3.1 Jenis dan Sumber Data

Data digunakan sebagai acuan yang objektif dalam proses pembuatan

keputusan untuk memecahkan suatu masalah oleh pengambil keputusan. Peneliti

menggunakan dua (2) jenis data dalam melakukan penelitian untuk membantu

memecahkan masalah, yaitu:

3.3.2 Data primer

Penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh

dengan menyebarkankuisioner yang dibagikan kepada pengusaha textile yang

membuka usahanya lebih dari 5 tahun dengan pendapatan yang meningkat atau sama

(14)

3.3.3 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui

perantara . Data sekunder pada penelitian ini yaitu literatur-literatur yang berkaitan

dengan permasalahan yang terdapat pada penelitian ini.

3.4 Batasan Operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana

variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi operasional variabel-variabel

diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah diidentifikasikan sebagai upaya

pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional variabel memberikan dan

menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.

Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan tenaga, serta

pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan operasional terhadap

penelitian yang akan diteliti hanya meneliti tentang motivasi berwirausaha dan

entrepreneurial marketing sebagai variabel independen dan keberhasilan usaha

sebagai variabel dependen. Dimana variabel yang dianalisis adalah sebagai berikut:

a. X1 = Variabel Motivasi Berwirausaha

b. X2 = Variabel Entrepreneurial Marketing

c. Y = Variabel Keberhasilan Usaha

3.5 Operasionalisasi Variabel

(15)

kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut. Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti

untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya

mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti,

yaitu:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Ukuran

Motivasi

(16)

3. Fokus pada 3. Produk di arahkan pada pelanggan 4. Pengambilan

resiko

1.Menganalisa

lingkungan

2. Berani bertindak luas untuk mencapai tujuan usaha

5. penciptaan nilai

1. persepsi pelanggan terhadap produk yang

1. Produktifitas 1. Pertumbuhan jumlah

4. Laba 1. Peningkatan omset 2 Laba bertambah

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat

(17)

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semantic

Defferensial. Skala Semantic Differensial adalah skala yang digunakan untuk melihat

bagaimana pandangan seseorang terhadap suatu konsep atau objek apakah sama atau

berbeda (Nazir, 2005:344).

TIDAK SETUJU 1 2 3 4 5 Tabel 3.2

SANGAT SETUJU

Skala Semantic Differensial

3.7Populasi dan Sampel Penelitian 3.7.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2007:115).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha

textile di jalan perniagaan medan sebanyak 41 pengusaha dan seluruhnya di jadikan

sampel.

3.7.2 Sampel

Teknik sampling menggunakan sampel jenuh, yaitu teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007:122).

3.8 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 (tiga) cara, yaitu:

(18)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian penulis dapat

lebih terstruktur

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung pada lokasi penelitian. Kriteria yang dinilai pada observasi ini

adalah pengusahatextile yang sudah lebih dari 5 tahun berusaha.

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang

telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan

secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan

menjelaskan hasil perhitungan.

3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis).

Analisis Regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel independennya

minimal dua. Penggunaan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk

(19)

yang biasa disebut Y (Situmorang, 2010:141).Adapun model persamaan regresi linear

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

�= �+ �+�+�

Dimana:

Y = Keberhasilan Usaha

a = Konstanta

�1�2 =Koefisien Regresi

�1 = Motivasi Berwirausaha

�2 = Entrepreneurial Marketing

e = Standar error

Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa

variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat

dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan

manajemen maupun dalam telaah ilmiah.

3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner

layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrument penelitian adalah

instrument yang sesuai dengan sifat data yang di kumpulkan dan dapat menjamin

bahwa data yang di kumpulkan itu valid dan dapat dipercaya (reliable)

Validitas menunjukan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur

(20)

Reabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari

pengukurannya yaitu instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama menghasilkan data yang sama. Uji validitas dan reabilitas akan

dilakukan pada para pedagang kain di pasar petisah medan sebanyak 30 pedagang

dari luar sampel penelitian ini. Nilai r tabel dengan ketentuan df = 41 dan tingkat

signifikan 5% adalah 0,361

310.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu

mengukur apa yang ingin di ukur (Ginting dan Situmorang 2008:172). Instrument

yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid (Sugiono, 2005:109)

Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika� ℎ����� > ������, pernyataan dinyatakan Valid.

2) Jika�ℎ����� <������, pernyataan dinyatakan tidak Valid.

pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS 18.0

untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap

pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai

(21)
(22)

VAR00033 220.4878 755.806 .696 .989

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 57 pertanyaan dari semua variabel valid

dengan nilai r hitung > r tabel. Df= N-2 , Df = 41-2= 39 maka didapat nilai

Corrected Item-Total Correlation diatas 0,308

(23)

Uji reliliabilitas dilakukan umtuk menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reabilitas dilakukan dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Menurut Ghozali, jika nilai Cronbach's Alpha > 0.60 maka pertanyaan reliabel.

2. Menurut Kuncoro, jika nilai Cronbach's Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.989 57

Hasil di atas menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,989 lebih besar dari 0,60. Maka kuisioner dinyatakan

reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.11 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak

bisa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu

uji heteroskedasitas dan uji multikolinearitas.

3.11.1 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

(24)

Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah Homokedastisitas tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan analisis

grafik dan varian tak bersyarat.Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi

dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya). Dasar pengambilan

keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika tidak terjadi

Heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola

tertentu yang terbentuk (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.

3.11.2 Uji Multikolinearitas

Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam

persamaan regresi punya korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Tujuan uji

multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Jika variabel sering

berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi

antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:

Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,10 maka terjadi multikolonieritas.

(25)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (Nazir,

2005:151). Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan,

perlu digunakan analisis regresi melalui uji T maupun uji F. Tujuan digunakan

analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta

mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan

pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan.

3.11.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R2)

semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X

menerangkan Y dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati

nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil

terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.12.2 Uji T (Secara Parsial)

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Situmorang,

2010:147). Kriteria pengujiannya adalah:

(26)

Jika t hitung> t tabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima.

3.12.3 Uji F (Uji Secara Simultan)

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (Situmorang,

2010:146). Kriteria pengujiannya adalah:

Jika Fhitung < Ftabel , maka H0 diterima atau Ha ditolak.

(27)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Usaha Kain Jl. Perniagaan Medan

Kawasan Pasar Ikan Lama yang diketahui sudah bertahun-tahun menjadi

kawasan UKM di Medan dan orang Sumatera Utara menyebutnya Pajak Ikan Lama.

Ramainya pengunjung ke Pasar Ikan Lama tidak terlepas dari sejarah perdagangan di

tempat ini dan kegiatan jual beli resmi dilakukan di sini sejak pasar dibuka pada

1890. Barang dagangan yang dijual pada waktu itu di pasar ini adalah ikan hasil laut

Belawan yang diangkut dengan tongkang melalui Sungai Deli. Ada pedagang yang

menjual daging dan sayur-mayur.

Peta perniagaan pun agak berubah pada 1933. Pemerintah Belanda

membangun pasar yang lebih besar dan modern yaitu Pasar Sentral, sekarang disebut

Pusat Pasar dan Sungai Deli lama-kelamaan tak lagi bisa dilayari sehingga hasil laut

dibawa menggunakan jalur darat. Barang dagangan di Pasar Ikan Lama berubah.

Produk tekstil, seperti busana muslim, kerudung, batik, kain panjang, kain pelekat,

aneka karpet, perangkat salat, perangkat berhaji, hingga busana tradisional mulai

mendominasi dan berbagai cenderamata mata juga dijual di sini, bahkan Air

Zam-zam pun tersedia. Pedagang di tempat ini terdiri dari beragam etnik, termasuk

Minang, Mandailing, keturunan Arab juga cukup menonjol, sedangkan pedagang

Tionghoa umumnya menjual tekstil bahan pakaian. Pasar ini terkenal di kalangan

penduduk setempat dan wisatawan, biasanya penuh sesak pada minggu-minggu

(28)

4.2 Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian 41 responden yang menjadi sampel penelitian di Jl.

Perniagaan Medan, maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Laki – laki 35 85,36

2. Perempuan 6 14,63

Total 41 100,00

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 35

orang, sedangkan yang paling kecil yaitu berjenis kelamin perempuan yakni sebanyak

6 orang.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Berdasarkan hasil penelitian 41 responden yang menjadi sampel penelitian di Jl.

Perniagaan Medan, maka diperoleh data tentang status responden yang dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Status

No. Status Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Belum Menikah 0 0

2. Menikah 41 100

Total 41 100,00

(29)

Berdasarkan tabel diatas, maka responden yang statusnya menikah sebanyak 41

orang dan yang belum menikah tidak ada.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian 41 responden yang menjadi sampel penelitian di Jl.

Perniagaan Medan, maka diperoleh data tentang umur responden yang dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

No. Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 21-30 3 7,31

2. 31-40 18 43,90

3. 41-50 15 36,58

4. 51-60 4 9,75

5. 61-70 1 2,43

Total 41 100,00

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini memiliki tingkatan umur antara 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 3 orang

yang merupakan paling kecil, sedangkan pada tingkat umur31-40 tahun yaitu

sebanyak 18 orang. Selebihnya pada tingkat umur 41-50 tahun sebanyak 15 orang,

tingkatan umur51 – 60 tahun sebanyak 4 orang, dan tingkatan umur61-70 tahun

sebanyak 1 orang.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian 41 responden yang menjadi sampel penelitian di Jl.

Perniagaan Medan, maka diperoleh data tentang pendidikan responden yang dapat

(30)

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Tidak Sekolah - -

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 28 orang adalah jumlah yang

paling besar, sedangkan tingkat pendidikan PT sebanyak 13 orang.

4.4 Analisis Deskiriptif Variabel

Peneliti meneliti faktor–faktor yang mendorong keberhasilan usaha textile di

Jl. Perniagaan Medan. Di dalam wawancara telah diajukan pertanyaan–pertanyaan

mengenai faktor–faktor pendorong keberhasilan usaha kepada para responden.Hasil

wawancara yang berisikan pertanyaan-pertanyaan kemudian ditabulasi dan disajikan

dalam tabel sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Motivasi Berwirausaha (X1) A-1. Kondisi Usaha

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden untuk Kondisi Usaha

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 15 36,58 24 58,53 5 12,19 - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

(31)

Tabel 4.7 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk kondisi usaha yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya menjalankan usaha sesuai dengan

kondisi yang di harapkan” hasil wawancara dengan 41 responden, 36,58%

sangat setuju, 58,53% menyatakan setuju, dan 12,19% menyatakan ragu-ragu.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu memperhatikan perkembangan

kondisi usaha”, 46,34% adalah sangat setuju, 53,65% menyatakan setuju.

A-2. Hubungan antara Pekerjaan dengan Pemilik Usaha Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Hubungan antara Pekerjaan dengan Pemilik Usaha

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 21 51,21 - - - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.8 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk hubungan antara pekerjaan dengan pemilik usaha yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya mempunyai hubungan yang baik

sesama pekerja” hasil wawancara dengan 41 responden, 48,78% sangat

setuju, dan 51,21% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu memperhatikan hubungan dengan sesama pekerja”, 46,34% adalah sangat setuju, dan 53,65% menyatakan

(32)

A-3. Penghargaan Atas Pencapaian Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden untuk Penghargaan Atas Pencapaian

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 19 46,34 2 4,87 - - - - 41 100

2 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.9 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk penghargaan atas pencapaian yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya menghargai pencapaian yang di peroleh karyawan”

hasil wawancara dengan 41 responden, 48,78% sangat setuju, 46,34%

menyatakan setuju, dan 4,87% menyatakan ragu-ragu.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu memberikan penghargaan kepada

karyawan saya apabila kinerjanya baik” 53,65% adalah sangat setuju, dan

46,34% menyatakan setuju.

A-4. Keinginan untuk mendapatkan Keberhasilan Usaha Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Keinginan untuk Mendapatkan Keberhasilan Usaha

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

2 18 43,90 21 52,5 2 4,87 - - - - 41 100

(33)

Tabel 4.10 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden keinginan untuk mendapatkan keberhasilan usaha yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya mempunyai keinginan untuk berhasil

dalam usaha” hasil wawancara dengan 41 responden, dan 53,65% sangat

setuju, 46,34% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Jika usaha saya berhasil saya ingin membuka

usaha lain” 43,90% adalah sangat setuju, 52,5% menyatakan setuju, dan

4,87 yang menyatakan ragu-ragu.

A-5. Keinginan Untuk Mendapatkan Kesejahteraan Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Keinginan Untuk Mendapatkan Kesejahteraan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 21 51,21 - - - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.11 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya mempunyai keinginan untuk mendapat

kesejahteraan” hasil wawancara dengan 41 responden, 48,78% sangat setuju,

dan 51,21% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu menggunakan cara terbaik untuk

mendapatkan kesejahteraan” 46,34% adalah sangat setuju, dan 53,65%

(34)

A-6. Perkembangan Pribadi

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden untuk Perkembangan Pribadi

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 19 46,34 19 46,34 3 7,31 - - - - 41 100

2 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.12 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk perkembangan pribadi yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya selalu meningkatkan skill dalam berwirausaha” hasil

wawancara dengan 41 responden, 46,34% sangat setuju, 46,34%

menyatakan setuju, dan 7,31% menyatakan ragu-ragu.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu belajar meningkatkan skill dari

sesama pekerja”, 53,65% adalah sangat setuju, dan 46,34% menyatakan

setuju.

A-7. Tanggung Jawab Dalam Berwirausaha Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden untuk Tanggung Jawab Dalam Berwirausaha

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 21 51,21 - - - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

(35)

responden untuk tanggung jawab dalam berwirausaha yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya mempunyai tanggung jawab dalam

berwirausaha” hasil wawancara dengan 41 responden, 48,78% sangat setuju,

dan 51,21% menyatakan setuju,

2. Pada pernyataan yang kedua “Jika pekerja saya melakukan kesalahan saya

bertanggung jawab dalam hal tersebut”, 46,34% adalah sangat setuju,

53,65% menyatakan setuju.

2. Entrepreneurial marketing (X-2)

B-1. Merespon Tindakan Yang Dilakukan Pesaing Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden untuk Merespon Tindakan Yang Dilakukan Pesaing

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 15 36,58 23 56,09 3 7,31 - - - - 41 100

2 16 39,02 25 60,97 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.14 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk merespon tindakan yang dilakukan pesaing yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya selalu merespon semua tindakan yang di

lakukan pesaing usaha” hasil wawancara dengan 41 responden, 36,58%

sangat setuju, 56,09% menyatakan setuju dan 7,31 menyatakan ragu-ragu.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya mempunyai cara tersendiri dalam

merespon tindakan pesaing”, 39,02% adalah sangat setuju, dan 60,97%

(36)

B-2. Kemampuan Mengambil Inisatif Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden untuk Kemampuan mengambil Inisiatif

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 18 43,90 20 48,78 2 4,87 1 2,43 - - 41 100 2 18 43,90 20 48,78 3 7,31 - - - - 41 100 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.15 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk kemampuan mengambil inisiatif yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya mampu mengambil inisiatif dalam melakuan

penjualan produk” hasil wawancara dengan 41 responden, 43,90% sangat

setuju, 48,78% menyatakan setuju, 4,87% menyatakan ragu-ragu dan 2,43

menyataka tidak setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu mempunyai inisiatif tersendiri

dalam mengatasi persaingan”, 43,90% adalah sangat setuju, 48,78%

menyatakan setuju, dan 7,31% menyatakan ragu-ragu.

B-3. Memasarkan Produk dengan cara yang baru Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden untuk Memasarkan Produk Dengan Cara yang Baru

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

2 18 43,90 23 56,09 - - - - - - 41 100

(37)

Tabel 4.16 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden memasarkan produk dengan cara yang baru yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya memasarkan produk dengan cara yang

baru” hasil wawancara dengan 41 responden, dan 53,65% sangat setuju,

46,34% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya memiliki cara pemasaran yang berbeda

dengan pesaing di sekitar saya”, 43,90% adalah sangat setuju, dan 56,09%

menyatakan setuju.

B-4. Mampu meningkatkan nilai tambah usaha untuk mendongkrak pengembangan usaha

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban Responden untuk Mampu Meningkatkan Nilai Tambah Usaha untuk Mendongkrak Pengembangan Usaha

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 21 51,21 - - - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.17 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk mampu meningkatkan nilai tambah usaha untuk mendongkrak

pengembangan usaha yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya memiliki cara untuk meningkatkan nilai

tambah usaha untuk mendongkrak pengembangan usaha” hasil wawancara

(38)

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya ingin meningkatkan nilai tambah usaha

agar usaha saya mengalami peningkatan yang sangat baik”, 46,34% adalah

sangat setuju, dan 53,65% menyatakan setuju.

B-5. Meningkatkan kualitas penjualan kepada pelanggan Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Responden untuk Meningkatkan Kualitas Penjualan Kepada Pelanggan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

2 14 34,14 27 65,85 - - - - - - 41 100

3 15 36,58 26 63,41 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.18 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk meningkatkan kualitas penjualan kepada pelanggan yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya selalu meningkatkan kualitas penjualan kepada

pelanggan-pelanggan saya” hasil wawancara dengan 41 responden, 53,65%

sangat setuju, dan 46,34% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu memberikan penawaran-penawaran

khusus kepada pelanggan tetap saya”, 34,14% adalah sangat setuju, dan

65,85% menyatakan setuju.

3. Pada pernyataan yang ketiga “Saya memberikan potongan harga kepada

pelanggan tetap”, 35,58% adalah sangat setuju, dan 63,41% menyatakan

(39)

B-6. Fokus mencari pelanggan baru Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Responden untuk Fokus mencari pelanggan baru

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 18 43,90 23 56,09 - - - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.19 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk focus mencari pelanggan baru yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya meningkatkan kualitas pemasaran agar

menarik pelanggan baru” hasil wawancara dengan 41 responden, 43,90%

sangat setuju, dan 56,09% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu membuat promosi agar orang-orang

berkunjung ke toko saya”, 46,34% adalah sangat setuju, 53,65% menyatakan

setuju.

B-7. Produk diarahkan kepada pelanggan Tabel 4.18

Distribusi Jawaban Responden untuk Produk diarahkan kepada pelanggan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 21 51,21 - - - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.20 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

(40)

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya mengarahkan produk kepada

pelanggan” hasil wawancara dengan 41 responden, 48,78% sangat setuju, dan

51,21% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya mengutamakan pemasaran produk kepada

pelanggan tetap”, 46,34% adalah sangat setuju, dan 53,65% menyatakan

setuju.

B-8. Menganalisis Lingkungan

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Responden untuk Menganalisa Lingkungan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 19 46,34 2 4,87 - - - - 41 100

2 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.21 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk menganalisa lingkungan yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya selalu menganalisis lingkungan dalam melakukan

persaingan” hasil wawancara dengan 41 responden, 48,78% sangat setuju,

46,34% menyatakan setuju, dan 4,87% menyatakan ragu-ragu.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya menganalisis lingkungan untuk

mengetahui perkembangan pasar”, 53,65% adalah sangat setuju, dan 46,34%

(41)

B-9. Berani bertindak luas untuk mencapai tujuan usaha Tabel 4.20

Distribusi Jawaban Responden Keinginan untuk Berani bertindak luas untuk mencapai tujuan usaha

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

2 14 34,14 27 65,85 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.22 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk berani bertindak luas untuk mencapai tujuan usaha yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya berani bertindak luas demi mencapai

tujuan usaha” hasil wawancara dengan 41 responden, dan 53,65% sangat

setuju, 46,34% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya bertindak luas demi keberhasilan dalam

bersaing”, 34,14% adalah sangat setuju, dan 65,85% menyatakan setuju.

B-10. Persepsi pelanggan terhadap produk yang di tawarkan Tabel 4.21

Distribusi Jawaban Responden untuk Persepsi pelanggan terhadap produk yang di tawarkan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 21 51,21 - - - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.23 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

(42)

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya selalu menerima masukan dan kritikan

pelanggan terhadap usaha saya” hasil wawancara dengan 41 responden,

48,78% sangat setuju, dan 51,21% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu mengambil masukan dari pelanggan

untuk meningkatkan kualitas usaha”, 46,34% adalah sangat setuju, dan

53,65% menyatakan setuju.

B-11. Kepuasaan Pelanggan

Tabel 4.22

Distribusi Jawaban Responden untuk Kepuasaan Pelanggan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 19 46,34 22 53,65 - - - - - 41 100

2 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.24 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk kepuasaan pelanggan yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya selalu mengutamakan kepuasan pelanggan” hasil

wawancara dengan 41 responden, 46,34% sangat setuju, dan53,65%

menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Jika pelanggan saya tidak puas dengan kinerja

pekerja saya, saya akan memberikan peringatan kepada pekerja saya”,

(43)

3. Keberhasilan Usaha (Y)

C-1. Pertumbuhan jumlah konsumen/pelanggan Tabel 4.23

Distribusi Jawaban Responden untuk Pertumbuhan jumlah konsumen/pelanggan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 15 36,58 21 51,21 3 7,31 2 4,87 - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.25 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk pertumbuhan jumlah konsumen/pelanggan yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Usaha saya mengalami pertumbuhan

konsumen yang sangat cepat” hasil wawancara dengan 41 responden, 36,58%

sangat setuju, 51,21% menyatakan setuju, 7,31% menyatakan ragu-ragu dan

4,87% menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya meningkatkan pertumbuhan konsumen

dengan cara memasarkan produk yang baru”, 46,34% adalah sangat setuju,

53,65% menyatakan setuju.

C-2. Meningkatnya hasil produksi Tabel 4.24

Distribusi Jawaban Responden untuk Meningkatnya hasil produksi

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 15 36,58 23 56,09 3 7,31 - - - - 41 100

2 16 39,02 25 60,97 - - - - - - 41 100

(44)

Tabel 4.26 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk meningkatnya hasil produksi yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Dalam waktu 5 tahun hasil produksi saya

meningkat” hasil wawancara dengan 41 responden, 36,58% sangat setuju,

56,09% menyatakan setuju dan 7,31 menyatakan ragu-ragu.

2 Pada pernyataan yang kedua “Jika hasil produksi saya meningkat saya akan

melakukan pengembangan usaha”, 39,02% adalah sangat setuju, dan 60,97%

menyatakan setuju.

C-3. Jumlah penjualan bertambah Tabel 4.25

Distribusi Jawaban Responden untuk Jumlah penjualan bertambah

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 14 34,14 20 48,78 4 9,75 3 7,31 - - 41 100 2 18 43,90 20 48,78 3 7,31 - - - - 41 100 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.27 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk jumlah penjualan bertambah yaitu:

1. Pada pernyataan “Jumlah Penjualan produk tekstil saya meningkat setiap

bulannya” hasil wawancara dengan 41 responden, 34,14% sangat setuju,

48,78% menyatakan setuju, 9,75% menyatakan ragu-ragu dan 7,31%

menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Jika penjualan produk saya meningkat, saya

akan membuka usaha di tempat lain”, 43,90% adalah sangat setuju, 48,78%

(45)

C-4. Meningkatnya jumlah permintaan Tabel 4.26

Distribusi Jawaban Responden untuk Meningkatnya jumlah permintaan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

2 18 43,90 23 56,09 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.28 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk meningkatnya jumlah permintaan yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Jumlah permintaan saya selalu mengalami

peningkatan” hasil wawancara dengan 41 responden, dan 53,65% sangat

setuju, 46,34% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Jika jumlah permintaan usaha saya mengalami

permintaan saya dapat mengatasinya dengan cara saya sendiri”, 43,90%

adalah sangat setuju, dan 56,09% menyatakan setuju.

C-5. Lamanya usaha yang di jalankan Tabel 4.27

Distribusi Jawaban Responden untuk Lamanya usaha yang di jalankan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 20 48,78 21 51,21 - - - - - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.29 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

(46)

1. Pada pernyataan yang pertama “Saya menjalankan usaha tekstil selama 5

tahun lebih” hasil wawancara dengan 41 responden, 48,78% sangat setuju,

dan 51,21% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya mencapai keberhasilan usaha saya selama

5 tahun”, 46,34% adalah sangat setuju, dan 53,65% menyatakan setuju.

C-6. Ketahanan kekuatan menghadapi persaingan Tabel 4.28

Distribusi Jawaban Responden untuk ketahanan kekuatan menghadapi persaingan

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

2 14 34,14 27 65,85 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.30 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk ketahanan kekuatan mengahadapi persaingan yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya dapat bertahan dalam menghadapi persaingan” hasil

wawancara dengan 41 responden, 53,65% sangat setuju, dan 46,34%

menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu mempunyai strategi dalam

menghadapi pesaing”, 34,14% adalah sangat setuju, dan 65,85% menyatakan

(47)

C-7. Peningkatan Omset

Tabel 4.29

Distribusi Jawaban Responden untuk Peningkatan Omset

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 19 46,34 19 46,34 3 7,31 3 7,31 - - 41 100

2 18 43,90 23 56,09 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.31 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk peningkatan omset yaitu:

1. Pada pernyataan yang pertama “Omset saya setiap bulannya selalu

meningkat” hasil wawancara dengan 41 responden, 46,34% sangat setuju,

46,34% menyatakan setuju, 7,31% menyatakan ragu-ragu dan 7,31%

menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Jika omset saya meningkat saya akan

melakukan peningkatan kualitas penjualan dalam usaha saya”, 43,90% adalah

sangat setuju, dan 56,09% menyatakan setuju.

C-8. Laba bertambah

Tabel 4.30

Distribusi Jawaban Responden untuk Laba bertambah

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 18 43,90 16 39,02 2 4,87 5 12,19 - - 41 100

2 19 46,34 22 53,65 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.32 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

(48)

1. Pada pernyataan yang pertama “Pendapatan saya setiap tahun selalu

bertambah” hasil wawancara dengan 41 responden, 43,90% sangat setuju,

39,02% menyatakan setuju, 4,87% menyatakan ragu-ragu dan 12,19%

menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Jika pendapatan saya bertambah saya akan

melalukan pengembangan dalam usaha saya”, 46,34% adalah sangat setuju,

dan 53,65% menyatakan setuju.

C-9. Kepercayaan konsumen

Tabel 4.31

Distribusi Jawaban Responden untuk Kepercayaan konsumen

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 22 53,65 19 46,34 - - - - - - 41 100

2 14 34,14 27 65,85 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.33 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk kepercayaan konsumen yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya selalu meyakinkan konsumen agar tetap menjadi

pelanggan di toko saya” hasil wawancara dengan 41 responden, 53,65%

sangat setuju, dan 46,34% menyatakan setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Saya selalu meningkatkan kualitas toko saya

agar konsumen saya tetap percaya pada toko saya”, 34,14% adalah sangat

(49)

C-10. Dikenalnya usaha

Tabel 4.32

Distribusi Jawaban Responden untuk Dikenalnya usaha

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 16 39,02 19 46,34 2 4,87 2 4,87 - - 41 100

2 14 34,14 27 65,85 - - - - - - 41 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.34 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41

responden untuk dikenalnya usaha yaitu:

1. Pada pernyataan “Saya selalu membuat promosiagar usaha saya di kenal

banyak orang” hasil wawancara dengan 41 responden, 39,02% sangat setuju,

46,34% menyatakan setuju, 4,87 menyatakan ragu-ragu dan 4,87 menyatakan

tidak setuju.

2. Pada pernyataan yang kedua “Jika usaha saya sudah di kenal banyak orang

saya akan membuka cabang di tempat lain”, 34,14% adalah sangat setuju, dan

65,85% menyatakan setuju.

4.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam

menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus

dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagai

(50)

4.2.1. Uji Multikolonieritas a. Dependent Variable: Y

Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:

Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka terjadi multikolonieritas.

Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas

Tabel 4.35 menunjukkan bahwa nilai tolerance > 0,1 (0,056 < 0,01) sedangkan

(51)

4.2.2 Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.34 Uji Heterokedastisitas

Grafik 4.5 menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di

bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi, sehingga model regresi layak pakai untuk memprediksi

Keberhasilan Usaha textile, berdasarkan motivasi berwirausaha dan entrepreneurial

(52)

4.3 Metode Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas (X1, X2) dengan variabel terikat (Y) di usaha textile Jl Perniagaan

Medan. Analisis regresi linear berganda menggunakan bantuan program SPSS.

Tabel 4.35

Hasil Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.692 2.056 .823 .416

X1 1.110 .156 .787 7.125 .000

X2 .175 .095 .204 1.847 .072

Tabel 4.36 menunjukkan bahwa pada kolom unstandardized coefficients diperoleh

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 1,692 + 1,110 X1+ 0,175 X2 + e

Persamaan regresi linier berganda dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 1,692, artinya bahwa variabel motivasi berwirausaha dan

entrepreneurial marketing, dianggap konstan maka tingkat Keberhasilan

Usaha textile di Jl. Perniagaan Medan sebesar 1,692.

b. Variabel motivasi berwirausaha mempunyai pengaruh yang positif terhadap

Kerberhasilan Usaha textile di Jl. Perniagaan Medan dengan koefisien

(53)

c. Variabel entrepreneurial marketing mempunyai pengaruh yang positif

terhadap Keberhasilan Usaha textile di Jl. Perniagaan Medan dengan koefisien

menunjukkan sebesar 0,175.

Dari variabel-variabel tersebut penentuan variabel dominan dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS (Statistican Product and Service Solution)

dengan memakai metode enter yang digunakan untuk melihat faktor mana yang

paling dominan dalam Keberhasilan Usaha textile di Jl. Perniagaan Medan.

Dengan asumsi apabila nilai standarized coefficient variabel bebas memiliki nilai

tertinggi (tingkat probabilitas yang paling signifikan), dan juga nilai signifikansi

terkecil diantara variabel bebas lainnya. Kesimpulannya adalah variabel bebas

tersebut yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat.

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diperoleh nilai standarized coefficient variabel

motivasi berwirausaha (X1) sebesar 1,110 yang merupakan variabel bebas dengan

nilai standarized coefficient tertinggi dan variabel yang memiliki nilai signifikansi

terkecilsebesar 0,175 yaitu entrepreneurial marketing (X2) diantara variabel-variabel

bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi berwirausaha (X1)

merupakan variabel atau faktor yang dominan dalam mendorong Keberhasilan Usaha

(54)

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Koefisien Determinasi

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu,

maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.

Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel

bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.36 Koefisien Determinasi

Keterangan Tabel 4.37 :

a. R = 0.987 berarti hubungan (relation) antara motivasi berwirausaha dan

entrepreneurial marketing terhadap keberhasilan usaha sebesar 98,7%.

Artinya hubungannya erat.

b. R Square sebesar 0.974 yang artinya faktor Keberhasilan Usaha textile di

Jl.Perniagaan Medan dapat dijelaskan oleh motivasi berwirausaha dan

Model Summaryb a. Predictors: (Constant), X2, X1

(55)

entrepreneurial marketing sebesar 97,4% dan sisanya 2,6% dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Adjusted R Square sebesar 0.973 yang artinya faktor Keberhasilan Usaha di

Jl. Perniagaan Medan dapat dijelaskan oleh motivasi berwirausaha dan

entrepreneurial marketing 97,3 % dan sisanya 2,7 % dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

d. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai

yangdiprediksi. Nilai Standard Error of Estimate 1,61821. Semakin kecil

(56)

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-T)

Uji T dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel motivasi

berwirausaha (X1), dan entrepreneurial marketing (X2) memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha textile di Jl. Perniagaan

Medan. Kriteria pengambilan keputusan :

Ho akan diterima bila t hitung < t tabel, pada α = 5%

Ha akan diterima bila t hitung > t tabel, pada α = 5 %

Nilai t hitung diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS, seperti

terlihat pada Tabel 4.37 berikut ini:

Tabel 4.37

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Pada Tabel 4.38 dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel motivasi

berwirausaha (X1) adalah 7,125 untuk variabel entrepreneurial marketing (X2)

adalah 1,847. Berdasarkan criteria uji hipotesis, maka dapat disimpulkan:

1. Variabel motivasi berwirausaha (X1), berpengaruh secara positif tetapi

signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan

(0,000) < 0,05 dan nilai t hitung (7,125) > t table (2,02).

2. Variabel entrepreneurial marketing (X2), berpengaruh secara positif dan

tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai

(57)

4.4.3 Uji F

Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah Variabel motivasi berwirausaha

(X1), dan entrepreneurial marketing (X2) secara bersama- sama atau serentak

mempun yai pengaruh yang signifikan terhadap Keberhasilan Usaha (Y). Model

hipotesis yang digunakan adalah:

Ho: �1 = �2 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independent yaitu motivasi berwirausaha (X1),

entrepreneurial marketing (X2) terhadap variabel dependent yaitu kebehasilan

usaha

Ho: �1 ≠ �2 ≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel independent yaitu motivasi berwirausaha (X1), entrepreneurial

marketing (X2) terhadap variabel dependent yaitu kebehasilan usaha.

Ho diterima apabila Fhitung< Ftabel pada α = 5%

Ho diterima apabila Fhitung> Ftabel pada α = 5%

F tabel dapat dilihat pada α = 0,05

Dengan derajat pembilang = k-1 = 3 – 1 = 2

Derajat penyebut = n – k = 41 – 2 = 39, F tabel 0,05 = 3,24

(58)

Tabel 4.38 Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 3762.396 2 1881.198 718.402 .000b

Residual 99.506 38 2.619

Total 3861.902 40

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Tabel 4.39 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 718,402 dengan

tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 3,24. Maka F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya

(0.000) < 0,05 maka H0 diterima. Artinya motivasi berwirausaha dan

entrepreneurial marketing secara serentak berpengaruh positif dan signifikan

(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara simultan (bersama-sama) variabel motivasi berwirausaha dan

entrepreneurial marketing positif dan signifikan terhadap Keberhasilan

Usaha textile di Jl. Perniagaan Medan.

2. Secara parsial variabel motivasi berwirausaha, berpengaruh secara positif

tetapi signifikan terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan usaha textile di

Jl. Perniagaan Medan. Sedangkan variabel entrepreneurial marketing

berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap variabel terikat yaitu

keberhasilan usaha textile di Jl. Perniagaan Medan dimana motivasi

berwirausaha merupakan variabel yang paling mempengaruhi keberhasilan

usaha textile di Jl.Perniagaan Medan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang paling dominan dalam keberhasilan usaha textile di

Jl.Perniagaan Medan adalah variabel motivasi berwirausaha, dengan

demikian penulis menyarankan agar pemilik usaha lebih meningkatkan

lagi motivasinya dalam menjalankan usahanya agar mencapai tujuan yang

efektif dan efisien.

2. Variabel entrepreneurial marketing memiliki nilai yang lebih rendah

(60)

usaha textile. Dengan demikian penulis menyarankan agar pemilik usaha

menyadari bahwa entrepreneurial marketing itu penting dalam

menjalankan usaha agar dapat menjalankan usahanya dan bertahan dalam

jangka panjang.

3. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, diharapkan untuk

peneliti selanjutnya dapat lebih menyempurnakan penelitian ini misalnya

(61)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motivasi Berwirausaha 2.1.1 Defenisi Motivasi

Setiap karyawan mempunyai motivasi yang berbeda-beda untuk bekerja

dengan lebih baik. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa berhasil tidaknya operasional

perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah ditentukan oleh kepemimpinan yang

baik dari seorang pemimpin di dalam memberikan motivasi kepada karyawannya.

Seperti yang telah dinyatakan oleh Arimbawa (2011:87) tentang pentingnya

motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan

mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil

yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada

bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintregrasi kepadatujuan yang

diinginkan.

Menurut Hasibuan dalam Purnama, (2010:179), Motivasi adalah pemberian

daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau

bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya dan upaya untuk

mencapai kepuasan. Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan

atau menggerakkan. Pentingnya motivasi adalah karena motivasi adalah hal yang

menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja

Gambar

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden untuk Penghargaan Atas Pencapaian
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden untuk Tanggung Jawab Dalam Berwirausaha
Tabel 4.14 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 41
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan 2 jenis kuesioner yaitu kuesioner data responden untuk mengetahui karakteristik individu berupa jenis kelamin umur, lama kerja, sikap

Kesenian gembrungan di Desa Kaibon dapat dikatakan cukup lestari, dari hasil penelitian bahwa upaya yang dilakukan untuk melestarikan nya adalah, tetap mementaskan

sebagai media pembelajaran jarak jauh untuk memberikan hasil belajar yang sama baiknya dengan kelas yang mendapatkan materi pelajaran tatap muka langsung dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan diatas, maka disarankan kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa dengan

yang mempermudah kembali ke menu awal. Lambang yang terlalu kecil dan tidak adanya filosofi Kota Salatiga juga menjadi salah satu kekurangan website tersebut. Berdasarkan

To cover the full range of publications, the review included the literature listed in the International Bibliography of the Social Sciences ( IBSS) and ISI Web of Science

Based on the result of the researcher’s observation using observation checklist and form of field notes, it can be seen that students’ speaking ability in giving opinion

Apabila dilihat dari lingkungan eksternalnya maka pekerja bangunan di Gedung Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum memiliki sedikit peluang bagi Keselamatan dan