• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Segmentasi Pasar Donat Kentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Segmentasi Pasar Donat Kentang"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Segmentasi Demografi

No Responden Jenis Kelamin Umur (tahun) Pendidikan Terakhir Pekerjaan Pendapatan (Rp/Bulan) 1 Pria 31-35 SMU/Sederajat Lainnya (Supir) Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

2 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Swasta Rp 2.500.000-Rp 3.500.000

3 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-RP 1.500.000

4 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta (Guru) Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

5 Pria 31-35 SMU/Sederajat Lainnya (tukang

parkir)

Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

6 Pria Kurang dari 21 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

7 wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

8 Pria 26-30 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

9 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000

10 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Lainnya (Pelajar) Rp 500.000-Rp 1.500.000 11 Wanita Lebih dari 35 (56) SMU/Sederajat Lainnya (Ibu Rumah

Tangga)

Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

12 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

13 Pria 26-30 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

14 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

15 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000 16 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

17 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

18 Wanita 21-25 D3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

19 Wanita Lebih dari 35 (52) AKBID Swasta (Perawat) Lebih dari Rp 3.500.000

20 Pria 26-30 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

21 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

22 Pria 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000

23 Pria Lebih dari 35 S1/S2/S3 Swasta Lebih dari Rp 3.500.000

(2)

25 Pria 21-25 SMU/Sederajat Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

26 Pria 21-25 SMU/Sederajat Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

27 Wanita Kurang dari 21 D3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

28 Pria 21-25 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 2.500.000-Rp 3.500.000 29 Pria Lebih dari 35 (51) S1/S2/S3 Swasta (Guru) Lebih dari Rp 3.500.000 30 Wanita 26-30 (28) S1/S2/S3 Lainnya Dokter Gigi Rp 2.500.000-Rp 3.500.000

31 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

32 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Rp 500.000-Rp 1.500.000

33 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

34 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

35 Wanita 26-30 (28) D3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

36 Wanita Kurang dari 21 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

37 Pria Kurang dari 21 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

38 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

39 Pria 26-30 (28) S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

40 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 500.000-Rp 1.500.000 41 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 500.000-Rp 1.500.000

42 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

43 Pria 21-25 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 500.000-Rp 1.500.000 44 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Rp 500.000-Rp 1.500.000

45 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

46 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

47 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

48 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 500.000-Rp 1.500.000 49 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Rp 500.000-Rp 1.500.000

50 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

51 Wanita 26-30 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 2.500.000-Rp 3.500.000

(3)

53 Pria 21-25 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 2.500.000-Rp 3.500.000

54 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

55 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

56 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Lainnya Rp 500.000-Rp 1.500.000

57 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Kurang dari Rp 500.000

58 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

59 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

60 Pria 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000

61 Wanita 26-30 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 2.500.000-Rp 3.500.000

62 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

63 Pria 26-30 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

64 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

65 Wanita Kurang dari 21 D3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

66 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Lainnya Kurang dari Rp 500.000

67 Wanita Kurang dari 21 D3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

68 Wanita Kurang dari 21 D3 Mahasiswa Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

69 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Kurang dari Rp 500.000

70 Pria 21-25 S1/S2/S3 Lainnya Wiraswasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

71 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Kurang dari Rp 500.000

72 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

73 Pria Lebih dari 35 (40) SMU/Sederajat Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

74 Wanita 31-35 SMU/Sederajat Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000

75 Wanita Lebih dari 35 SMU/Sederajat Lainnya Pedagang Rp 2.500.000-Rp 3.500.000 76 Wanita Lebih dari 35 (42) SMU/Sederajat Lainnya Ibu Rumah

Tangga

77 Wanita Kurang dari 21

(18)

(4)

(18)

79 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

80 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Kurang dari Rp 500.000

81 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Mahasiswa Kurang dari Rp 500.000

82 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

83 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 2.500.000-Rp 3.500.000

84 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Lainnya Kurang dari Rp 500.000

85 Pria 21-25 SMU/Sederajat Lainnya Rp 500.000-Rp 1.500.000

86 Wanita Kurang dari 21

(18)

SMU/Sederajat Lainnya Pedagang Rp 1.500.000-Rp 2.500.000

87 Wanita 26-30 S1/S2/S3 Lainnya Pedagang Rp 500.000-Rp 1.500.000

93 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Lainnya Wiraswasta Rp 2.500.000-Rp 3.500.000

94 Wanita Kurang dari 21

(15)

SMU/Sederajat Pelajar Rp 500.000-Rp 1.500.000 95 Wanita Kurang dari 21 D3 Lainnya Wiraswasta Rp 500.000-Rp 1.500.000

96 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

(5)

Lampiran 2. Segmentasi Psikografi

No Responden

Donat Kentang Cocok Untuk Semua Kalangan

Rasa Donat Kentang Yang Disukai

Rasa Dan Variasi Menentukan Pilihan Dalam Membeli Donat Kentang

(6)
(7)
(8)

81 Cocok Mocca Ya

82 Cocok Coklat Ya

83 Cocok Coklat Messes Ya

84 Cocok Coklat Ya

85 Cocok Tepung gula Ya

86 Cocok Tepung gula Ya

87 Cocok Tepung gula Ya

88 Cocok Coklat Messes Ya

89 Cocok Tepung gula Ya

90 Cocok Coklat Messes Ya

91 Cocok Tepung gula Ya

92 Cocok Tepung gula Ya

93 Cocok Coklat Ya

94 Cocok Keju Ya

95 Cocok Semua rasa Tidak

96 Cocok Coklat Ya

(9)

Lampiran 3. Segmentasi Perilaku

No Responden

Seberapa Sering Membeli Donat Kentang

Pengeluaran/Bulan Berbelanja Donat Kentang (Rp)

Harga Yang Membuat Tertarik Untuk Membeli Donat Kentang (Rp)

(10)
(11)
(12)

81 1-2 kali/minggu Rp 20.000 Rp 2.000

82 Kurang dari 3 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000

83 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000

84 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000

85 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 13.000

86 Lebih dari 3 kali/minggu Rp 50.000 Rp 2.000

87 1-2 kali/bulan Rp 30.000 Rp 2.000

88 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000

89 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000

90 1-2 kali/bulan Rp 30.000 Rp 2.000

91 1-2 kali/bulan Rp 10.000 Rp 2.000

92 1-2 kali/bulan Rp 10.000 Rp 2.000

93 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000

94 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000

95 Lebih dari 3 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000

96 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Angipora Marius P, 1999, Dasar – dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Anonimous.2014.Donat_Kent (diakses tanggal 03 Mei 2014)

Anonimous, 2014. Donat, http://id.m.wikipedia.org/wiki/donat.com (diakses pada tanggal 02 Mei 2014)

Anonimous, 2014. Kentang, 04 Maret 2014)

Dharmmesta, Basu Swastha dan T. Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran

“Analisis Perilaku Konsumen”. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Biro Pusat Statistik. 2012. FAO. 2006.

Fendik Andriyanto, Budi Setiawan, dan Fitria Dina Riana.2013.Jurnal Dampak

Impor Kentang Terhadap Pasar Kentang Di Indonesia. (diakses pada

tanggal 15 April 2014).

Girindra Kelvin, 2012, Skripsi Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Promosi,

(14)

Produk Sepeda Motor Yamaha Di Kota Semarang. (diakses pada tanggal 15

April 2014)

Iskandarini. 2012, Manajemen Pemasaran. PJK-Organizer. Medan

Kotler Philip. 1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi

dan Pengendalian.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Prabu, Anwar. 2002. Perilaku Konsumen. PT. Refika Aditama. Bandung

Nitisusastro Mulyadi.2011.Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan. Alvabeta. Bandung

Puput Septia Herawati. 2013. Dasar – Dasar Segmentasi Pasar.

Samadi Budi. 1998. Usaha Tani Kentang, Kanisius, Yogyakarta.

Sudarma, J. Harta, 2013. Pembibitan Palawija dan Hortikultura Modal Mini Hasil Jumbo, Bola Bintang Publishing, Klaten.

Sudiyono. 2002. Pemasaran Pertanian. Malang: UMM. Press

Sunarto, 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta : AMUS Yogyakarta

Sunyoto Danang.2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data untuk Pemasaran dan

Perilaku Konsumen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Baru Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini dipilih secara sengaja (purposive). Pertimbangan ini didasarkan karena Kecamatan Medan Baru terdapat adanya usaha donat kentang, dimana hasil penelitian di lokasi tersebut dapat bermanfaat untuk menentukan segmentasi pasar yang tepat bagi usaha donat kentang.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Medan di Kecamatan Medan Baru. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara acak sederhana, ialah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Karena ukuran populasi tidak teridentifikasi, maka untuk menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut dapat digunakan rumus Slovin (Sugiyono, 2004 dari peneitian Kelvin Girindra, 2012) yaitu:

�= �

2

(16)

� = 1,96

2

4(0,1)2

= 96,6

Untuk memudahkan penelitian maka diambil sampel sebanyak 97 responden

Dimana :

n = jumlah sampel

z = tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5 % (1,96)

moe = margin of error max, adalah tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat di toleransi sebesar 10 %

Tabel 3.1 Distribusi usaha dan rata-rata pembelian donat kentang di Kecamatan Medan Baru

Nama Toko Kelurahan Rata-rata penjulan/hari Choco Bakery Jalan Pringgan Rp 25.000/kotak

French Bakery Padang Bulan Rp 13.000/kotak Ria Donat Kentang (pajus) Padang Bulan Rp 2000/donat kentang

(17)

Tabel 3.2 Jumlah Sampel terpilih dari konsumen setiap pedagang donat kentang

Lokasi Usaha Rata-rata

penjualan/hari

Jumlah Sampel

Jl. Sultan Iskandar Muda No 202-202 A

180 39

Jl. Jamin Ginting No 20 4

Jl. Jamin Ginting Pajak USU (pajus)

250 54

Total 450 97

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari hasil wawancara kepada konsumen donat kentang di daerah penelitian dengan membuat daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder di dapat dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dan Badan Pusat Statisti (BPS) Provinsi Sumatera Utara.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan 1 dan 2 dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif, dimana yang dianalisis adalah pendektan segmentasi pasar terhadap karakteristik konsumen yng membeli donat kentang di kecamatan Medan Baru.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

(18)

3.5.1 Defenisi

1. Kentang adalah ubi yang bentuknya bulat-bulat, termasuk tumbuhan sayuran yang banyak mengandung pati. Solanum tuberosum biasa kentang yang daging umbinya berwarna putih kekuning-kuningan, banyak mengandung air.

2. Donat adalah kue yang terbuat dari tepung terigu, mentega, gula dan sebagainya, berbentuk bundaran yang berlubang tengahnya.

3. Donat Kentang adalah kue yang berbentuk bundaran yang berlubang tengahnya dengan menggunakan kentang sebagai bahan tambahan di dalamnya, dan bertekstur lembut.

4. Pasar adalah suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa.

5. Segmentasi Pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok – kelompok konsumen yang homogeny, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan)untuk pemasaran suatu produk.

6. Demografi adalah pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan agama.

7. Psikografi adalah pembeli dibagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.

(19)

3.5.2 Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dalam penulisan ini yaitu :

1. Daerah penelitian adalah Kecamatan Medan Baru.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen donat kentang di Kecamatan Medan Baru.

(20)

BAB IV

DESKRIPTIF WILAYAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Wilayah

4.1.1 Kota Medan

Kota Medan merupakan pusat pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas daerah sekitar 265,10 km2 atau 3,6 % dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya. Medan memiliki luas wilayah yang relative kecil dengan jumlah penduduk yang relative besar. Secara geografis kota Medan terletak antara 30 30’-30 43’ Lintang Utara dan 980 35’-980 44’ Bujur Timur dan terletak pada ketinggian 2,5-37,5 meter di atas permukaan laut. Menurut batas administratifnya, kota Medan berbatasan langsung dengan kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur.

(21)

4.2 Medan Baru

Kecamatan Medan Baru merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Medan Baru dengan luas wilayah 5,41 km2, dengan batas-batas sebagai berikut :

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal • Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah

(22)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Proses Pembuatan Donat Kentang

Aneka bahan dapat digunakan untuk membuat variasi kue ini untuk beragam rasa, salah satunya adalah penggunaan kentang yang bisa menghasilkan kue donat yang lebih empuk dan lembut. Berikut proses pembuatan kue donat kentang yang bisa digunakan untuk menjadi salah satu referensi.

Bahan :

1. 750 gram tepung terigu protein tinggi 2. 75 gram susu bubuk full cream 3. 1,5 bungkus (16 gram) ragi instant

4. 375 gram kentang, kukus, haluskan dan dinginkan 5. 150 gram gula halus

(23)

Alat yang digunakan :

1. Blender, digunakan untuk menghaluskan kentang

2. Wadah baskom, digunakan untuk mencampur bahan-bahan pembuatan donat kentang

3. Serbet, digunakan untuk menutup permukaan baskom yang berisi adonan. 4. Cetakan donat, digunakan untuk mencetak adonan donat.

5. Sumpit, digunakn untuk mengangkat donat dari penggorengan dan

6. Penggorengan atau kuali, digunakan untuk menggoreng adonan donat yang telah kembang.

5.1.1 Penyediaan Bahan Baku

(24)

hanya saja donat kentang menambahkan kentang sebagai bahan baku yang utama. Jenis kentang yang digunakan dalam bahan baku pembuatan donat kentang adalah jenis kentang kuning dan kentang putih. Jenis kentang kuning dan kentang putih mudah didapat di pasar. Selain mudah didapat harga kentang kuning dn kentang putih juga terjangkau dan tidak semahal kentang merah.

5.1.2 Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh usaha donat kentang merupakan kegiatan yang dimulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan pemasaran produk akhir. Proses produksi pembuatan donat kentang berlangsung tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam satu kali produksi yang dilakukan membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk produksi bahan baku donat kentang 2 kg hingga 3 kg. Namun dalam satu hari pengolahan dapat meghasilkan 2-3 kali donat kentang karena pengolahan dilakukan tidak setiap jam atau tidak secara terus-menerus. Dalam proses pengolahan donat kentang pun pada dasarnya memiliki tahapan yang sama dengan donat biasa.

Tahapan pengolahan donat kentang tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Pertama-tama menyiapkan bahan baku berupa kentang segar, kemudian kentang tersebut dicuci bersih dan dikukus, setelah kentang matang kupas tipis kulitnya, biasanya pengupasan ini dilakukan selama 5-10 menit, setelah itu kentang yang telah dikukus dihaluskan dengan menggunakan blender.

(25)

3. Tambahkan kentang yang sudah dihaluskan dan aduk hingga rata.

4. Masukkan kuning telur serta air dingin, uleni sampai rata dan setengah kalis elastis. Diamkan selama 15 menit.

5. Bagi adonan menjadi 18 bagian buah donat, lalu dibulatkan dengan menggunakan cetakan. Diamkan selama 20 menit, dan tunggu sampai mengembang.

6. Lubangi bagian tengahnya (dapat menggunakan sumpit atau jari). Panaskan minyak yang banyak hingga donat terendam, goreng dengan menggunakan api sedang hingga keemasan.

7. Angkat dan tiriskan.

8. Taburi donat dengan gula tepung, hias dengan coklat leleh (coklat blok yang dilelehkan) atau coklat cerres, selai strawberry, coklat kacang, keju, dan lain-lain.

Donat kentang banyak digemari oleh semua orang dari anak-anak sampai orang tua karena donat kentang memiliki tekstur yang lebih empuk dibandingkan dengan donat biasa. Walaupun daya tahan donat kentang tidak selama donat biasa, namun donat kentang tetap banyak dicari dan digemari oleh masyarakat. Selain teksturnya yang empuk dan lembut, donat kentang juga memiliki rasa yang lebih gurih dan berbeda dengan donat biasa. Ternyata manfaat donat kentang bukan hanya dijadikan sebagai penghilang rasa lapar saja,tetapi kandungan vitamin dan gizi di dalam donat kentang dipercaya mampu menjaga kesehatan jantung. Sehingga orang tua yang sudah lanjut usia tidak perlu takut untuk mengkonsumsi donat kentang dengan aman.

(26)

kita.kandungan garam alkali menjadikan kentang sebagai salah satu makanan basa yang paling kuat, karena itu kentang sangat berguna untuk menjaga cadangan alkali tubuh.

Donat kentang mempunyai banyak khasiat. Di antaranya potassium, vitamin c, memberikan karbohidrat kompleks dan fiber atau getian kepada gula darah dan pengawalan tekanan darah.ia juga mengandung vitamin B1,B2 dan B3 serta sedikit kandungan protein dan besi. Kandungan potassium donat kentang, dua kali lipat dari kandungan potassium dalam pisang dan fiber. Jumlah lemaknya di bawah paras 25 %, sehingga dapat menghalang endapan kolesterol di dalam lapisan saluran darah. Kentang cocok bagi yang mengalami kekurangan gula dalam darah. Selain itu kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi dalam darah. Menjamin sistem ketahanan badan, karena kandunan vitamin serta kalsium yang tinggi. Donat kentang juga dipercaya bisa mengurangi luka, mengurangi rasa sakit, setra pencemaran bakteri, mampu menghilangkan noda hitam pada mata,dan bisa memperlambat munculnya kerutan di wajah.

(27)

5.1.3Pemasaran Donat Kentang

Pemasaran merupakan tahap yang paling akhir dan penting dalam usaha industry. Karena dengan pemasaran maka donat kentang dapat sampai pada konsumen sehingga kebutuhan akan donat kentang terpenuhi. Selain itu, karena donat kentang dapat terjual sehingga produsen donat kentang juga mampu memperoleh pendapatan.

Keadaan Pemasaran :

1. Choco Bakery

Choco bakery mempromosikan donat kentangnya dengan cara menempelkan spanduk di depan toko atau tempat usaha penjualan donat kentang dengan menuliskan manfaat untuk kesehatan dari donat kentang. Dan membuat variasi rasa dengan toping yang berbeda-beda. Dengan adanya variasi rasa dan manfaat dari donat kentang yang ditempelkan di depan toko, konsumen menjadi tertarik untuk membeli dan mengkonsumsi donat kentang.

2. Ria Donat Kentang

(28)

3. Franch Bakery

Franch bakery memasarka produk donat kentangnya dengan bentuk bulat dengan lubang di tengahnya dengan toping tepung gula bubuk. French bakery menjual 4 kotak donat kentang/harinya, dengan isi/kotaknya lima buah donat kentang. french bakery tidak memiliki variasi rasa dan bentuk yang membuat konsumen tertarik, sehingga donat kentang di french bakery kurang menarik perhatian konsumen.

5.2 Segmentasi Pasar Donat Kentang

5.2.1 Segmentasi Pasar Demografi

(29)

5.2.1.1 Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian dengan wawancara melalui kuesioner kepada 97 responden, berdasarkan penelusuran pada lokasi yang telah ditentukan pada metode penelitian, maka jumlah konsumen berjenis kelamin laki-laki sebanyak 41 konsumen atau 42,3 % dari jumlah sampel dan perempuan berjumlah 56 konsumen atau 57,7 % dari jumlah sampel.

Tabel 5.1 Segmentasi Demografi berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase

Laki-laki 41 42,3 %

Perempuan 56 57,7 %

Total 97 100 %

Sumber : Data Primer (lampiran 1)

konsumen donat kentang lebih banyak berjenis kelamin perempuan karena berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian proporsi jumlah konsumen perempuan lebih banyak jika dibandingakan dengan konsumen laki-laki. Maka penyebaran kuesioner disesuaikan dengan kondisi tersebut. Donat kentang merupakan produk makanan siap makan dan relative terjangkau sehingga dapat dikonsumsi oleh perempuan maupun laki-laki.

5.2.1.2 umur

(30)

Tabel 5.2 Segmentasi Demografi berdasarkan umur

Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentase

Kurang dari 21 26 26,8 %

Sumber : Data Primer (lempira 1)

Berdasarkan table di atas, menunjukkan bahwa konsumen donat kentang yang paling banyak adalah berumur diantara 21-25 tahun dengan jumlah konsumen sebanyak 51 orang atau 52.6 % dari total konsumen. Konsumen dengan kelompok umur ini merupakan konsumen yang masih berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja. Jika diruntut dari distribusi tempat usaha penjualan donat kentang di Medan Baru, maka ketiga lokasi tempat usaha penjualan donat kentang merupakan kawasan perguruan tinggi, maka dalam penelitian ini jumlah responden lebih banyak yang berumur antara 21-25 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja.

Konsumen donat kentang yang paling sedikit berumur pada jenjang 31-35 tahun yang berjumlah 3 orang atau 3,1 % dari total sampel penelitian, dan usia di atas 35 tahun yang berjumlah 7 orang atau 7,2 % dari jumlah responden. Konsumen dengan umur tersebut lebih sedikit mengkonsumsi donat kentang, dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti motivasi pembelian yang kurang suka atau karena tidak mengetahui manfaat dari donat kentang itu sendiri.

(31)

lainnya yaitu lebih kecil dari 21 tahun berjumlah 26 orang atau 26,8 %, dan jenjang umur 26-30 tahun berjumlah 10 orang atau 10,3 %. Seluruh kelompok umur tersebut merupakan hasil penelitian dari penelusuran konsumen berdasarkan proporsi lokasi tempat usaha penjualan donat kentang yang ada di Medan Baru.

5.2.1.3 Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian terhadap 97 konsumen donat kentang pada lokasi yang ditentukan sesuai distribusi usaha penjualan donat kentang di Medan Baru. Maka kelompok tingkat pendidikan konsumen sebagai berikut :

Tabel 5.3 Segmentasi Demografi Berdasarkan tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

SD - 0

Sumber : Data Primer (lampiran 1)

(32)

kentang, dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti harga donat kentang itu sendiri relative lebih mahal bagi anak-anak yang tingkat pendidikannya SD dan SMP tersebut jika dibandingkan dengan uang jajan mereka. Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Begitu pula pada tingkat pendidikan SD dan SMP.

Pendidikan konsumen donat kentang terbesar adalah tingkat pendidikan S1/S2/S3. Hal ini dikarenakan distribusi tempat penjualan donat kentang di kecamatan Medan Baru sebanyak 3 lokasi merupakan kawasan perguruan tinggi Negeri dan Swasta. Penentuan sampel juga mengikuti distribusi tempat usaha dan konsumen donat kentang tersebut.

5.2.1.4 Pekerjaan

(33)

Tabel 5.4 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pekerjan

Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase

Pegawai Negeri 5 5,1 %

Swasta (karyawan) 33 34 %

Mahasiswa 36 37,1 %

Lainnya 23 23,7 %

Total 97 100 %

Sumber : Data Primer (lampiran 1)

5.2.1.5 Pendapatan

Dari 97 konsumen donat kentang yang diwawancarai di lokasi penelitian dihasilkan data segmentasi pasar berdasarkan pendapatan sebagai berikut :

Tabel 5.5 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan per bulan Jumlah (orang) Persentase

< Rp 500.000 7 7,2 %

Sumber : Data Primer (lampiran 1)

(34)

Kelompok pendapatan Rp 2.500.000-Rp 3.500.000 yang berjumlah 12 orang dengan persentase 12,4 %. Dan pada kelompok pendapatan > Rp 3.500.000 yang berjumlah 3 orang dengan persentase 3,1 %, kelompok pendapatan ini memiliki pendapatan paling besar dan ketiga konsumen lainnyanyang mempunyai pendapatan sendiri di atas Rp 3.500.000.

Sesuai dengan teori Kotler yang menyatakan, bahwa segmentasi demografi terdiri dari pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang berdasarkan variabel-variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, tempat tinggal, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.

5.2.2 Segmentasi Psikografi

Segmentasi pasar yang dianalisis berdasarkan segmentasi psikografi meliputi kecocokan donat kentang untuk dinikmati oleh semua kalangan, rasa donat kentang yang paling disukai dan variasi donat kentang yang dapat menentukan pilihan dalam membeli donat kentang.

5.2.2.1 Segmentasi Psikografi berdasarkan kecocokan dinikmati oleh semua kalangan

(35)

Tabel 5.6 Segmentasi Psikografi berdasarkan kecocokan dari setiap kalangan

Kecocokan Jumlah (orang) Persentase

Cocok 89 91,7 %

Tidak cocok 7 7,2 %

Mungkin 1 1 %

Total 97 100 %

Sumber : Data Primer (lampiran 2)

5.2.2.2 Segmentasi Psokografi berdasarkan rasa donat kentang yang paling disukai

(36)

semua rasa donat kentang. Sebanyak 1 orang dengan persentase 1 % yang tidak menyukai donat kentang. Sebanyak 1 dengan persentase 1% yang menyukai donat kentang dengan rasa nenas. Sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1 % yang menyukai donat kentang dengan rasa tepung gula dan messes.

Tabel 5.7 Segmentasi Psikografi berdasarkan rasa donat kentang yang disukai

Jenis Donat Kentang Jumlah (orang) Persentase

Coklat 31 32 %

Sumber : Data Primer (lampiran 2)

5.2.2.3 Segmentasi Psikografi berdasarkan variasi rasa menentukan pilihan dalam membeli donat kentang

(37)

Sebanyak 1 orang dengan persentase 1 % yang menjawab ‘mungkin’ bahwa rasa dan variasi donat kentang menentukan pilihan dalam membeli produk tersebut.

Tabel 5.8 Segmentasi Psikografi berdasarkan variasi rasa donat kentang menentukan pilihan dalam membeli donat kentang

Persetujuan Jumlah (orang) Persentase

Ya 92 94,8 %

Tidak 4 4,1 %

Mungkin 1 1 %

Total 97 100 %

Sumber : Data Primer (lampiran 2)

Sesuai dengan teori Kotler yang menyatakan, bahwa pembeli dibagi dalam kelompok-kelompok yang berdasarkan kelas social, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian. Orang-orang dalam kelompok demografi yang sama dapat menampilkan profil gambaran psikografi yang sangat berbeda.

5.2.3 Segmantasi Perilaku

(38)

5.2.3.1 Segmentasi Perilaku berdasarkan seberapa sering berbelanja donat kentang

Sebanyak 97 kuesioner yang diwawancarai di lokasi penelitian, sebanyak 44 orang dengan persentase 45,4 % dengan kategori pembelian 1-2 kali/bulan. Sebanyak 35 orang dengan persentase 36,1 % dengan kategori pembelian 1-2 kali/minggu. Sebanyak 5 orang dengan persentase 5,1 % dengan kategori lebih dari 3 kali/minggu. Sebanyak 2 orang dengan persentase 2,1 % dengan kategori kurang dari 3 kali/bulan. Dan sebanyak 11 orang dengan persentase 11,3 % dengan kategori lainnya.

Tabel 5.9 Segmentasi Perilaku berdasarkan seberapa sering membeli donat kentang

Seberapa sering Jumlah (orang) Persentase

1-2 kali/bulan 44 45,4 %

Sumber : Data Primer (lampiran 3)

5.2.3.2 Pengeluaran/bulan berbelanja donat kentang

(39)

%. Pengeluaran/bulan berbelanja donat kentang dengan kategori Rp 100.000 sebanyak 6 orang dengan persentase 6,2 %. Pengeluaran/bulan berbelanja donat kentang dengan kategori lainnya sebanyak 18 orang dengan persentase 18,5 %.

Tabel 5.10 Segmentasi Perilaku berdasarkan pengeluaran/bulan berbelanja donat kentang

Pengeluaran/bulan

berbelanja donat kentang

Jumlah (orang) Persentase

Rp 25.000 50 51,5 %

Sumber : Data Primer (lampiran 3)

5.2.3.3 Harga yang membuat konsumen tertarik

Hasil penelitian terhadap 97 konsumen donat kentang pada lokasi yang ditentukan sesuai distribusi tempat usaha penjualan donat kentang di Medan Baru. Maka harga yang membuat konsumen tertarik membeli donat kentang sebagai berikut :

Tabel 5.11 Segmentasi Perilaku berdasarkan harga yang membuat konsumen tertarik untuk membeli produk

Harga yang membuat konsumen tertarik

Jumlah (orang) Persentase

Rp 25.000 33 34 %

Rp 13.000 19 19,6 %

Rp 2.000 45 46,4 %

Total 97 100 %

(40)

Berdasarkan tabel di atas, jumlah konsumen yang paling banyak tertarik dengan harga produk Rp 2.000 sebanyak 45 orang dengan persentase 46,4 %. Jumlah konsumen yang paling sedikit tertarik dengan harga produk Rp 13.000 sebanyak 19 orang dengan persentase 19,6 %. Dan jumlah konsumen yang tertarik dengan harga produk Rp 25.000 sebanyak 33 orang dengan persentase 34 %.

(41)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan menganalisis segmentasi pasar di Kecamatan Medan Baru dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahan baku pembuatan donat kentang yaitu, tepung terigu, susu bubuk full cream, ragi instan, kentang segar, gula halus, mentega, garam, telur dan air dingin. Proses pembuatan donat kentang yaitu kentang yang sudah direbus dan dibersihkan kulitnya kemudian diblender dan dicampurkan dengan seluruh bahan baku. Kemudian adonan dicetak dan dibiarkan sampai mengembang. Setelah itu goreng adonan donat kentang hingga matang dan hias donat kentang dengan toping yang telah disediakan.

2. Segmentasi pasar donat kentang :

a. Berdasarkan segmentasi demografi : konsumen donat kentang lebih banyak berjenis kelamin perempuan, berumur diantara 21-25 tahun, memiliki tingkat pendidikan S1, berstatus sebagai mahasiswa dan memiliki pendapatan antara Rp 500.000-Rp 1.500.000/bulan.

(42)
(43)

6.2Saran

1. Untuk produsen secara khususnya produsen Donat Kentang lebih memperhatikan segmentasi pasar terhadap pendekatan-pendekatan segmentasi pasar.

2. Untuk penelitian lanjutan sebaiknya meneliti Analisis Finansial atau Analisis Kelayakan Usaha Donat Kentang lebih mendalam.

(44)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Kentang (Solonum tuberosum) adalah tanaman dari suku solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut dengan kentang pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Serikat. (Sudarma, 2013)

Tanaman kentang berasal dari Amerika Selatan (Peru, Chili, Bolivia, dan Argentina) serta beberapa daerah Amerika Tengah. Di Eropa dataran tanaman itu diperkirakan pertama kali diintroduksi dari Peru dan Colombia melalui Spanyol pada tahun 1570 dan Inggris pada tahun 1590 (Hawkes, 1990). Penyebaran kentang ke Asia (India, Cina dan Jepang), sebagian ke Afrika, dan kepulauan Hindia Barat dilakukan oleh orang – orang Inggris pada akhir abad ke-17 dan di daerah – daerah tersebut kentang ditanam secara luas pada pertengahan abad ke-18 (Sudarma, 2013).

Sistematika (taksonomi) tanaman kentang (Solonum tuberosum) secara umum diklasifikasi sebagai berikut :

Kerajaan = Plantae

Devisi = Magnoliophyta

Kelas = Magnoliopsida

(45)

Ordo = Solanales

Famili = Solanaceae

Genus = Solanum

Spesies = S.tuberosum

Menurut catatan awal di Indonesia, tumbuhan ini mulai ada semenjak tahun 1794, di mulai dengan penanaman di sekitar Cimahi. Semenjak itu kentang dapat ditemui pula di Priangan dan gunung Tengger. Pada tahun 1812, kentang sudah dikenal dan dijual di Kedu. Sedangkan di Sumatera tumbuhan ini dikenal setahun sebelumnya, 1811. Kentang tumbuh di pegunungan dengan ketinggian antara 1000 mdpl hingga 2000

mdpl, pada tanah humus. Tanah bekas letusan gunung berapi yang berstruktur remah lebih disukai (Anonimous, 2014).

Spesies solanum tuberasum L mempunyai banyak varietas. Dari tanaman ini pula masih banyak dikenal spesies-spesies lain yang merupakan jenis liar, antara lain

solanum andigenum L, solanum anglgenum L, solanum demissum L,dan lain – lain

(Samadi, 1998).

Solanum atau kentang merupakan tanaman setahun, bentuk sesungguhnya menyemak

(46)

Bunganya berwarna kuming keputihan atau ungu, tumbuh di ketiak daun teratas, dan berjenis kelamin dua. Benang sarinya berwarna kekuning – kuningan dan melingkari tingkai putik. Putik ini biasanya lebih cepat masak. Buahnya berbentuk buni, buah yang kulit / dindingnya berdaging, dan mempunyai dua ruang. Di dalam buah berisi banyak calon biji yang jumlahnya bisa mencapai 50 biji. Akan tetapi, dari jumlah tersebut yang berhasil menjadi biji hanya sekitar 10 biji saja, bahkan ada yang cuma puluhan biji saja, jumlah ini tergantung dari varietas kentangnya ( Sudarma, 2013 ).

Selain mempunyai organ – organ tersebut, kentang juga mempunyai organ umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah. Cabang ini merupakan tempat penyimpanan karbuhidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan. Umbi bisa mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang – cabang baru (Sudarma, 2013).

Jenis-jenis Kentang

Adapun varietas kentang dapat digolongkan dalam tiga golongan berdasarkan warna umbinya :

a. Kentang kuning, umbi kentang ini berkulit dan berdaging kuning. Contoh kentang ini di antaranya adalah eigenheimer, patronas, rapan dan thung.

Thung

(47)

terdiri dari mutu super (400 gram), mutu C (60-100 gram), dan mutu untuk bibit (30-60 gram). Namun, ketika kentang French fries di tanam di daerah lebih rendah, tepatnya di daerah tretes dengan ketinggian 700 mdpl, hasil

(Sudarma, 2013)

Gambar 2.1. Kentang Kuning

(48)

Gambar 2.2 Kentang Kuning

c. Kentang merah, kulit dan umbinya berwarna kemerah-merahan. Salah satu contohnya adalah Desiree.

Desiree

Varietas ini berbatang besar, kuat, berwarna kemerah-merahan, berdaun agak rimbun, berbunga ungu, dan mudah berbuah. Tanaman peka terhadap penyakit

phytophtora infestans, penyakit layu, dan virus daun menggulung, tetapi lahan

(49)

Gambar 2.3 Kentang Merah

(50)

2.1.1 Pengertian Donat

Donat (doughnuts atau donut) adalah pengadanan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard (wikipedia, 2014).

2.1.2 Pengertian Donat Kentang

Donat kentang adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur, mentega, susu bubuk, ragi instan, kantang, air dan garam. Sehingga dihasilkan produk yang bertekstur lembut, empuk, berbentuk bulat dan gurih.

Donat kentang bisa dibentuk dengan menyatukan kedua sisi adonan berbentuk persegi panjang hingga membentuk cincin atau menggunakan pemotongan otomatis yang sekaligus membuat lubang pada donat. Lubang pada donat berbentuk cincin dulunya dimaksudkan agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Adonan donat kentang yang tersisa sewaktu membuat donat berbentuk cincin sering dujual sebagai doughnut hole atau dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru (Wikipedia, 2014).

Dalam pembuatan donat kentang diperlukan bahan-bahan seperti :

(51)

c. Ragi, yang digunakan sebagai pengembang d. Kentang, sebagai bahan dasar donat kentang e. Telur, digunakan sebagai penyatu adonan f. Gula, digunakan sebagai pemanis

g. Air dingin,

h. Mentega, digunakan untuk menggurihkn rasa pada adonan i. Garam,

2.2 Landasan Teori

Pemasaran sebagai suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbale balik produk dan nilai dengan orang lain (Sunarto, 2003).

Sehingga dapat diterangkan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifisir kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu system (Dharmmesta dan Handoko, 2008).

Ditinjau dari aspek ekonomi kegiatan pemasaran pertanian dikatakan sebagai kegiatan produktif sebab pemasaran pertanian dapat meningkatkan guna waktu (time

(52)

(possession utility). Komoditi pertanian yang sudah mengalami peningkatan guna waktu, guna tempat dan guna bentuk baru dapat memenuhi kebutuhan konsumen, apabila sudah terjadi pemindahan hak milik dari produsen atau lembaga pemasaran kepada konsumen (Sudiyono, 2002).

2.2.1 Pengertian Pasar

Suatu pasar dapat didefenisikan sebagai tempat dimana kekuatan yang mewakili permintaan dan penawaran bertemu. Ini mungkin tempat di mana pembeli dan penjual bertemu secara teratur, seperti toko ritel atau pertukaran komoditas. Ini cara yang juga menjadi tempat di mana pembeli dan penjual bertemu secara tidak teratur, seperti di lelang. Hal ini tidak perlu bahwa pembeli dan penjual bertemu langsung, meskipun hal ini lebih umum (Anwar, 2002).

2.2.2 Dasar – dasar Segmentasi Pasar

(53)

2.2.3 Pendekatan – Pendekatan Segmentasi Pasar

Di sini kita akan melihat pada variabel-variabel yang bisa digunakan untuk memilah pasar konsumen. Variabel-variabel tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Beberapa peneliti mencoba membuat segmen dengan berpedoman pada karakteristik konsumen. Menurut Philip Kotler ada beberapa macam segmentasi, diantaranya pendekatan segmantasi demografi, psikografi dan segmentasi perilaku.

1. Segmentasi Demografi

Segmentasi demografis terdiri dari pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang berdasarkan pada variabel-variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Variabel-variabel demografis adalah dasar paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Salah satu sebabnya adalah bahwa keinginan, preferensi dan tingkat kegunaan (usage

rate) seringkali berkaitan dengan variabel-veriabel demografis. Alasan lain adalah

variabel-variabel demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan veriabel-variabel lain. Bahkan ketika pasar sasaran dijabarkan dalam bentuk istilah-istilah non demografis (katakanlah tipe kepribadian), kaitan dengan karakteristik demografis diperlukan untuk mengetahui ukran pasar sasaran dn bagaimana meraihnya secara efisien (Kotler, 1993).

2. Segmentasi Psikografi

(54)

Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menampilkan profil gambaran psikografi yang sangat berbeda (Kotler, 1993).

3. Segmentasi Perilaku

Pada segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan terhadap sebuah produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel-variabel perilaku adalah titik awal terbaik untuk membentuk segmen pasar (Kotler, 1993).

Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat – syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut:

1. Measurability, yaitu ciri – ciri atau sifat – sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.

2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih. 3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan

untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya

2.2.4 Langkah – langkah Segmentasi Pasar

(55)

2. Mengembangkan bentuk segmen pasar yang diidentifikasi dengan menggunakan variable – variable yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

(Iskandarini, 2012).

2.4 Kerangka Pemikiran

Donat kentang merupakan salah satu makanan olahan kentang yang tidak kalah popular dengan donat biasa. Melihat prospek donat kentang yang cukup menjanjikan sebagai peluang usaha dalam mengaplikasikan produk pertanian.

Di zaman yang serba praktis saat ini, konsumen banyak mengkonsumsi donat kentang sebagai makanan ringan untuk mengganjal perut di saat sedang lapar. Ternyata mengkonsumsi donat kentang juga dipercaya dapat menyehatkan jantung.

Dengan adanya pasar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pasar donat kentang yaitu harga, produk, promosi, dan tempat yang berpengaruh terhadap segmentasi pasar.

(56)

Secara Skematis Kerangka Pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.4 Sketsa Kerangka Pemikiran

Keteranagn :

: Menyatakan Pengaruh,

: Menyatakan Hubungan Donat

Kentang

Pasar

Segmentasi Pasar

Pendekatan – Pendekatan Segmentasi Pasar :

1. Demografi 2. Psikografi

(57)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kentang mempunyai kandungan zat karbohidrat yang tinggi, lebih tinggi dari berbagai sumber karbohidrat yang lain seperti beras, jagung atau gandum. Hal tersebut menjadikan kentang sebagai prioritas alternatif yang mampu mensubstitusi kebutuhan pangan pokok masyarakat. Bahkan untuk kalangan tertentu (misalnya penderita diabetes), kentang merupakan makanan pokok untuk diet, karena kandungan kadar gulanya yang rendah sehingga kentang merupakan komoditas yang penting dan mampu berperan untuk memenuhi gizi masyarakat. Mengingat pola konsumsi masyarakat terhadap makanan terutama di perkotaan, menjadikan kentang sebagai menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi bersama-sama dengan ayam goreng. Restoran siap saji dan berbagai jenis panganan juga menggunakan kentang sebagai bahan menu utamanya. Berbagai kenyataan tersebut semakin menegaskan besarnya kebutuhan mayarakat terhadap kentang (Fendik dkk, 2013).

(58)

kentang dalam bentuk produk hasil proses (chips dan French fries) juga menunjukkan peningkatan. Terjadi peningkatan konsumsi kentang untuk kentang olahan, serta kentang beku yang biasa digunakan sebagai kentang goring (Fendik dkk, 2013).

Untuk menangani hal tersebut pemerintah membuat keputusan impor kentang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kentang di Indonesia. Alasan selain impor kentang segar juga karena benih kentang yang seluruhnya didapatkan dari impor di Indonesia sendiri benih kentang tidak dapat diproduksi lebih banyak, oleh sebab itu bukan hanya benih saja yang impor dari negara lain, di Indonesia kentang segar pun juga sebagian besar berasal dari impor. Data perkembangan produksi, konsumsi, dan impor kentang di Indonesia dapat dilihat di Tabel 1. (Fendik dkk, 2013).

Tabel 1.1 Data Produksi, Konsumsi, dan Impor Kentang di Indonesia tahun 1998-2008.

Tahun Produksi (ton) Konsumsi (ton) Impor (ton)

1998 997.579 973.519 51.750

Rata-rata 1.004.041 1.027.845 75.667

Sumber : Biro Pusat Statistik (BPS)*, 2012; FAO**, 2006 diolah.

(59)

produksi terendah pada tahun 2002 dengan nominal produksi 893.824 ton. Produksi kentang di Indonesia tersebar di beberapa provinsi seperti Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Jawa, Sulawesi Utara,maupun Sulawesi Barat. Di beberapa provinsi tersebut kentang tumbuh subur pada daratan tinggi dengan minimal ketinggian 1000 dpl.

Tabel 1.2 Produksi Kentang di Indonesia, 2009 – 2013

Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013

Aceh 13.599 8.587 8.617 68.421 11.309

Sumatera Utara 129.587 126.203 123.078 1.289.645 100.735 Sumatera Barat 28.820 31.949 29.530 312.995 44.671

Riau - - 3 - -

Jambi 94.368 84.794 89.102 855.352 75.512

Sumatera Selatan 1.333 1.161 1.090 17.044 2.832

Bengkulu 5.410 5.873 6.469 126.111 9.287

Lampung 741 842 763 5.608 654

Jawa Barat 320.542 275.101 220.155 2.619.667 249.685

Banten 85 - - - -

Jawa Tengah 288.654 265.123 250.404 2.526.072 273.513

DI Yogyakarta 192 116 30 80 -

Jawa Timur 125.886 115.423 85.521 1.620.385 189.864

Bali 5.488 4.679 2.384 26.646 3.226

Nusa Tenggara Barat 5.030 5.130 3.755 65.261 3.200

Nusa Tenggara Timur 1.476 542 162 3.222 302

Kalimantan Timur - - - 150 -

Sulawesi Utara 142.109 126.210 114.548 1.164.150 28.002

Sulawesi Tengah 535 1.094 1.173 1.922 181

Sulawesi Selatan 11.802 7.627 18.420 234.440 30.296

Sulawesi Barat 116 12 2 67 24

Maluku - - - 58 -

Papua 153 83 112 4.044 97

Papua Barat 378 256 170 980 -

Indonesia 1.176.304 66.531 955.488 10.942.320 1.023.381

(60)

Tabel 2 menunjukkan bahwa produksi kentang di Sumatera Utara tahun 2009 sebesar 129.587, tahun 2010 produksi kentang di Sumatera Utara sebesar 126.203, tahun 2011 produksi kentang di Sumatera Utara sebesar 123.078, tahun 2012 produksi kentang di Sumatera Utara sebesar 1.289.645, tahun 2013 produksi kentang di Sumatera Utara 100.735. pada tabel di atas produksi kentang tertinggi di Indonesia dicapai pada tahun 2012 dengan nominal produksi sebesar 1.289.645 ton.

Tabel 1.3 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kentang Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012.

Kabupaten Jumlah

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

(61)

Tabel 1.4 Usaha Donat Kentang di Kecamatan Medan Baru

Nama Toko Mulai Usaha (tahun)

Harga Jenis Donat Kentang

Di tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat 4 toko usaha donat kentang yang terletak di kecamatan Medan Baru, yaitu Choko Bakery, French Bakery, Ria Donat Kentang, dan Ananda Bakery. Choco bakery menjual donat kentang sebanyak 120-180 buah (20-30 kotak)/hari, French Bakery menjual donat kentang sebanyak 15-20 buah (3-4 kotak)/hari, Ria donat kentang menjual donat kentang sebanyak 150-240 buah/hari, Ananda Bakery menjual donat kentang sebanyak 120-150 buah/hari.

(62)

dicari dan digemari masyarakat. Selain teksturnya yang lembut donat kentang juga memiliki rasa yang lebih gurih dan berbeda dengan donat yang tanpa menggunakan kentang. Peminat donat kentang cukup besar mulai dari anak- anak, remaja, dewasa, dan orang tua (usia lanjut). Donat kentang adalah makanan ringan yang serba praktis untuk mengganjal perut. Ternyata manfaat donat kentang bukan hanya dijadikan sebagai penghilang rasa lapar saja, tapi kandungan vitamin dan gizi di dalam donat kentang dipercaya mampu menjaga kesehatan jantung. Donat kentang juga merupakan penawar racun alami asam yang berlebihan atau asidosis. Kentang penting membantu pertumbuhan bakteri dalam saluran percernaan tubuh kita.kandungan garam alkali menjadikan kentang sebagai salah satu makanan basa yang paling kuat, karena itu kentang sangat berguna untuk menjaga cadangan alkali tubuh.

Dilihat dari ukuran penikmat donat rata-tara kalangan kelas menengah sampai menengah ke atas. Donat dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat. Mulai dari kalangan menengah ke bawah sampai kalangan menengah atas. Bisa menikmati makanan ini. Selain harganya yang miring. Donat ini memiliki inovasi baru yaitu berupa kentang sebagai bahan dasar di dalamnya.

(63)

karena selain untuk pengganjal perut d waktu lapar, doat ini sangat sehat untuk tubuh kita. Varian rasa donat ini memiliki rasa yang bermacam-macam dan toping-toping yang lucu yang membuat donat ini memiliki cirri khas dari yang lain.

Donat kentang mempunyai banyak khasiat. Di antaranya potassium, vitamin c, memberikan karbohidrat kompleks dan fiber atau getian kepada gula darah dan pengawalan tekanan darah.ia juga mengandungi vitamin B1,B2 dan B3 serta sedikit kandungan protein dan besi. Kandungan potassium donat kentang, dua kali lipat dari kandungan potassium dalam pisang dan fiber. Jumlah lemaknya di bawah paras 25 %, sehingga dapat menghalang endapan kolesterol di dalam lapisan saluran darah. Kentang cocok bagi yang mengalami kekurangan gula dalam darah. Selain itu kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi dalam darah. Menjamin system ketahanan sistem ketahanan badan, karena kandunan vitamin serta kalsium yang tinggi.

Melihat prospek donat kentang yang menjanjikan sebagai peluang usaha aplikasi produk pertanian, penulis ingin menganalisa lebih dalam lagi tentang segmentasi pasar donat kentang di masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah

(64)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan pembuatan donat dari kentang di daerah penelitian. 2. Untuk menganalisis segmentasi pasar donat kentang di daerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha donat kentang.

(65)

ABSTRAK

Zuliya Hermis, 2014. Analisis Segmentasi Pasar Donat Kentang, di Kecamatan Medan Baru. Dibimbing oleh ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D dan bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembuatan donat kentang, dan menganalisis segmentasi pasar donat kentang. Metode analisis yang digunakan metode analisis deskriptif. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random

sampling. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan

data primer. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bahan baku pembuatan donat kentang yaitu, tepung terigu, susu bubuk full cream, ragi instan, kentang segar, gula halus, mentega, garam, telur dan air dingin. Proses pembuatan donat kentang yaitu kentang yang sudah direbus dan dibersihkan kulitnya kemudian diblender dan dicampurkan dengan seluruh bahan baku. Kemudian adonan dicetak dan dibiarkan sampai mengembang. Setelah itu goreng adonan donat kentang hingga matang dan hias donat kentang dengan toping yang telah disediakan. (2) Segmentasi pasar donat kentang : (a) Berdasarkan segmentasi demografi : konsumen donat kentang lebih banyak berjenis kelamin perempuan, berumur diantara 21-25 tahun, memiliki tingkat pendidikan S1, berstatus sebagai mahasiswa dan memiliki pendapatan antara Rp 500.000-Rp 1.500.000/bulan. (b) Berdasarkan segmentasi psikografi : Donat kentang dapat dinikmati oleh semua kalangan, konsumen lebih menyukai rasa coklat, dan variasi rasa donat kentang menentukan pilihan dalam membeli donat kentang. (c) Berdasarkan segmentasi perilaku : konsumen membeli donat kentang 1-2 kali/bulan, pengeluaran untuk membeli donat kentang Rp 25.000/bulan, harga donat kentang yang membuat konsumen tertarik Rp 2000/donat kentang.

(66)

ANALISIS SEGMENTASI PASAR DONAT KENTANG

(Studi Kasus : Kecamatan Medan Baru, Kota Medan)

SKRIPSI

Oleh : ZULIYA HERMIS

100304132 AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(67)

ANALISIS SEGMENTASI PASAR DONAT KENTANG (Studi Kasus : Kecamatan Medan Baru, Kota Medan)

SKRIPSI

Oleh : ZULIYA HERMIS

100304132 AGRIBISNIS

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agibisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara Disetujui oleh : Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

(Ir. Iskandarini, MM, Ph.D) Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec NIP : 196405051994032002 NIP : 196302041997031001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(68)

ABSTRAK

Zuliya Hermis, 2014. Analisis Segmentasi Pasar Donat Kentang, di Kecamatan Medan Baru. Dibimbing oleh ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D dan bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembuatan donat kentang, dan menganalisis segmentasi pasar donat kentang. Metode analisis yang digunakan metode analisis deskriptif. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random

sampling. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan

data primer. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bahan baku pembuatan donat kentang yaitu, tepung terigu, susu bubuk full cream, ragi instan, kentang segar, gula halus, mentega, garam, telur dan air dingin. Proses pembuatan donat kentang yaitu kentang yang sudah direbus dan dibersihkan kulitnya kemudian diblender dan dicampurkan dengan seluruh bahan baku. Kemudian adonan dicetak dan dibiarkan sampai mengembang. Setelah itu goreng adonan donat kentang hingga matang dan hias donat kentang dengan toping yang telah disediakan. (2) Segmentasi pasar donat kentang : (a) Berdasarkan segmentasi demografi : konsumen donat kentang lebih banyak berjenis kelamin perempuan, berumur diantara 21-25 tahun, memiliki tingkat pendidikan S1, berstatus sebagai mahasiswa dan memiliki pendapatan antara Rp 500.000-Rp 1.500.000/bulan. (b) Berdasarkan segmentasi psikografi : Donat kentang dapat dinikmati oleh semua kalangan, konsumen lebih menyukai rasa coklat, dan variasi rasa donat kentang menentukan pilihan dalam membeli donat kentang. (c) Berdasarkan segmentasi perilaku : konsumen membeli donat kentang 1-2 kali/bulan, pengeluaran untuk membeli donat kentang Rp 25.000/bulan, harga donat kentang yang membuat konsumen tertarik Rp 2000/donat kentang.

(69)

RIWAYAT HIDUP

Zuliya Hermis lahir di Medan, Medan tanggal 27 Oktober 1991, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari Bapak Zulfani, S.Pd dan Ibunda Desty Iriani.

Penulis telah menempuh jenjang pendidikan formal sebagai berikut :

1. Sekolah Dasar di SD Al-Ulum Medan, masuk tahun 1997 dan lulus pada tahun 2003.

2. Sekolah Menengah Pertama Di SMP Al-Ulum Medan, masuk tahun 2003 dan lulus tahun 2006.

3. Sekolah Menengah Atas di SMA Ai-Ulum Medan, masuk tahun 2006 dan lulus tahun 2009.

4. Tahun 2010 masuk di program studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Kemitraan.

5. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada bulan juli 2013 di Desa Pematang Guntung, Kecamatan , Kabupaten Serdang Bedagai.

(70)

Pengalaman Organisasi :

1. Anggota Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (IMASEP) Universitas Sumatera Utara, Tahun 2010 s/d 2014.

(71)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah serta limpahan karuniaNya penulis dapat menjalani perkuliahan dan menyelesaikan skripsi yang berjudull “Analisis Segmentasi Pasar Donat Kentang” (Studi Kasus: Kecamatan Medan Baru Kota Medan) yang merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa dukungan, motivasi, bimbingan, pengarahan, serta kritikan yang membangun yang disampaikan kepada penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan setulus hati, penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Ir. Iskandarini,MM,Ph.D. Selaku ketua komisi pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan serta saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

(72)

3. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS dan Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua dan Sekretaris Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Agribisnis yang telah banyak memberikan pengetahuan selama masa pendidikan di Fakultas Pertanian.

5. Ibunda tercinta Desty Iriani dan ayahanda Zulfani, S.Pd, saudara kandung tersayang Zulia Fitriani dan Hafizul Hakim, tercinta yang selalu memberikan do’a, motivasi, kasih sayang serta dukungan baik materi maupun non materi selama masa perkuliahan penulis.

6. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan do’a, semangat dan dukungan kepada penulis. Secara khusus penulis mengucakan terima kasih kepada umi, ciayank dan nenek tercinta yang selalu memberikan do’a, motivasi, kasih sayang serta dukungan baik selama masa perkuliahan penulis.

7. Teman-teman Agribisnis FP-USU stambuk 2010, terutama untuk Sri Astuti, Anggra Wirahadi serta ADELMRTTZ DAR (Anggra Wirahadi, Dedy Fahriansyah, Eka Syaputra, Liza Safitri, Nurhamidah, Rizky Hardiansyah SP, Prasetyo Trisna Widyanto, Sri Astuti, Debi Pratama, Amril Hanafi dan Rizky Romadhona) serta mukti Amsar yang selalu ada untuk membantu penulis selama masa perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

(73)

SWT. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik isi maupun redaksinya oleh karena itu dengan senang hati penulis menerima kritik, saran, dan masukan semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal’alamin.

Medan, Agustus 2014

(74)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penulisan ... 8

1.4 Kegunaan Penulisan ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN ... 9

2.2.3 Pendekatan-pendekatan Segmentasi Pasar ... 18

2.2.4 Lengkah-langkah Segmentasi Pasar ... 19

2.3 Kerangka Pemikiran ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitan ... 22

3.2 Metode Penentuan Sampel ... 22

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.4 Metode Analisis ... 24

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional ... 24

3.5.1 Defenisi ... 25

(75)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1 Deskripsi Wilayah ... 27

4.1.1 Kota Medan ... 27

4.3 Medan Baru ... 28

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

5.1 Proses Pembuatan Donat Kentang ... 29

5.1.1 Penyediaan Bahan Baku ... 30

5.1.2 Kegiatan Produksi ... 31

5.1.3 Pemasaran Donat Kentang ... 34

5.2 Segmentasi Pasar Donat Kentang ... 35

5.2.1 Segmentasi Demografi ... 35

5.2.1.1 Jenis Kelamin ... 36

5.2.1.2 Umur ... 36

5.2.1.3 Tingkat Pendidikan ... 38

5.2.1.4 Pekerjaan ... 39

5.2.1.5 Pendapatan ... 40

5.2.2 Segmentasi Psikografi ... 41

5.2.2.1 Segmentasi Psikografi berdasarkan kecocokan dinikmati oleh semua kalangan ... 41

5.2.2.2 Segmentasi Psikografi Berdasarkan Rasa Donat Kentang Yang Paling Disukai ... 42

5.2.2.3 Segmentasi Psikografi Berdasarkan Variasi Rasa Menentukan Pilihan dalam Membeli Donat Kentang ... 43

5.2.3 Segmentasi Perilaku ... 44

5.2.3.1 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Seberapa Sering Berbelanja Donat Kentang ... 45

5.2.3.2 Segemntasi Perilaku Berdasarkan Pengeluaran/Bulan Berbelanja Donat Kentang ... 45

5.2.3.3 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Harga yang Membuat Konsumen Tertarik ... 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

6.1 Kesimpulan ... 48

6.2 Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA

(76)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Data Produksi, Konsumsi, dan Impor Kentang di Indonesia Tahun 1998-2008

2

Tabel 1.2 Produksi Kentang di Indonesia 3

Tabel 1.3 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kentang Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

4

Tabel 1.4 Usaha Donat Kentang di Kecamatan Medan Baru 5 Tabel 3.1 Distribusi Usaha dan Rata-rata Pembelian Donat

Kentang di Kecamatan Medan Baru

23

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Terpilih Dari Konsumen Setiap Pedagang Donat Kentang

24

Tabel 5.1 Segmentasi Demografi Berdasarkan Jenis Kelamin 36 Tabel 5.2 Segmentasi Demografi Berdasarkan Umur 37 Tabel 5.3 Segmentasi Demografi Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

38

Tabel 5.4 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pekerjaan 40 Tabel 5.5 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pendapatan 40 Tabel 5.6 Segmentasi Psikografi Berdasarlan Kecocokan dari

Setiap Kalangan

42

Tabel 5.7 Segmentasi Psikografi Berdasarkan Rasa Donat yang Disukai

43

Tabel 5.8 Segmentasi Psikografi Berdasarkan Variasi Rasa Donat Kentang Menentukan Pilihan dalam Membeli Donat Kentang

44

Tabel 5.9 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Seberapa Sering Membeli Donat Kentang

(77)

Tabel 5.10 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Pengeluaran/bulan Berbelanja Donat Kentang

46

Tabel 5.11 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Harga yang Membuat Konsumen Tertarik untuk Membeli Donat Kentang

(78)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kentang Kuning 12

Gambar 2.2 Kentang Putih 13

Gambar 2.3 Kentang Merah 14

(79)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Data Primer Segmentasi Demografi

Lampiran 2 Data Primer Segmentasi Psikografi Lampiran 3 Data Primer Segmentasi Perilaku

Gambar

Tabel 3.2 Jumlah Sampel terpilih dari konsumen setiap pedagang donat kentang
Tabel 5.2 Segmentasi Demografi berdasarkan umur
Tabel 5.5 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pendapatan
Tabel 5.7 Segmentasi Psikografi berdasarkan rasa donat kentang yang disukai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh bahwa analisis segmentasi pasar dari produk rokok mild berdasarkan atribut produk di Kabupaten Jember didasarkan pada hasil analisis cluster

Hasil yang diperoleh bahwa analisis segmentasi pasar dari produk rokok mild berdasarkan atribut produk di Kabupaten Jember didasarkan pada hasil analisis cluster

Segmentasi geografis sangat bermanfaat bagi setiap perusahaan yang menerapkan, karena segmentasi geografis dapat membuat kinerja suatu pemasaran yang lebih efektif dan

Produksi, biaya produksi, dan harga jual varietas kentang Granola menentukan perkembangan agribisnis di Kecamatan Pangalengan, oleh karena itu di lakukan kajian mengenai analisis

Berbagai produk baru telah dikembangkan untuk menutup kesenjangan di pasar yang berhasil diungkapkan oleh riset segmentasi.8 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti salah satu