• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Manajemen Outlet Berbasis Website Di Master Partner 3 PT. Dwidaya Usaha Perkasa Cabang Sumedang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Manajemen Outlet Berbasis Website Di Master Partner 3 PT. Dwidaya Usaha Perkasa Cabang Sumedang"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)

PT. DWIDAYA USAHA PERKASA CABANG SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

ANIS SURAHMATIN

10108610

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTLET BERBASIS WEBSITE DI MASTER PARTNER 3 PT. DWIDAYA USAHA PERKASA CABANG SUMEDANG

Oleh

ANIS SURAHMATIN 10108610

PT. Dwidaya Usaha Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Perusahaan ini merupakan master partner dari provider 3 (Tri) yang menyediakan voucher elektronik, voucher fisik, dan kartu perdana 3 (Tri). Pembangunan sistem informasi ini mengacu pada sistem manual yang sedang berjalan. Pengolahan data outlet, penyebaran promosi, dan monitoring transaksi di PT. Dwidaya Usaha Perkasa masih menggunakan arsip untuk media penyimpanan data. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi manajemen outlet yang dapat membantu dalam pengolahan data outlet.

Sistem informasi ini dibangun dengan menggunakan metodologi waterfall yang terdiri dari tahapan analisis. Model analisis yang digunakan adalah analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD), dan Data Flow Diagram. Aplikasi yang digunakan Microsoft Expression Web 4 dengan bahasa pemrograman PHP dan Xampp dengan database MySQL. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Metode Black Box serta maintenance merupakan tahap akhir dari metodologi yang digunakan.

Berdasarkan hasil pengujian beta (berdasarkan pengumpulan data wawancara dan kuesioner dari pengguna) didapatkan hasil bahwa sistem yang dibangun secara keseluruhan telah berjalan sesuai dengan kebutuhan dan mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan dalam membantu proses pengolahan data profil outlet, proses dan monitoring transaksi, dan pendataan dan monitoring penyebaran promosi, pengolahan stok pulsa, dan kerahasiaan data menjadi lebih terjamin di PT. Dwidaya Usaha Perkasa Cabang Sumedang.

(5)

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM WEBSITE BASED OUTLET IN MASTER PARTNER 3 PT. DWIDAYA USAHA PERKASA

BRANCH OFFICE SUMEDANG

By

ANIS SURAHMATIN 10108610

PT. Dwidaya Usaha Perkasa is a company that enganged in telecommunications. This Company is a master partner of 3 (Tri) provider that provide electric voucher, voucher card, and prime card of 3 (Tri). Development of this Information System refers to manual system that currently running. Outlet data processing, promotions spreading, and transaction monitoring in PT. Dwidaya Usaha Perkasa is still using archive as the storage media. Therefore an Information System of outlet management is needed in order to support outlet data processing.

This Information System is built using waterfall methodology which consist of analysis phase. Used analysis model is a structured analysis. Modeling tools used is flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD), and Data Flow Diagram. Application that used is Microsoft Expression Web 4 with PHP Programming Languange and Xampp with MySQL database. Testing done by using The Black Box Method and also maintenance is the last phase of used methodology.

Based of beta testing result (based of interview data gathering and questionnaries from user) showed that overall of the built system has been runnig as needed and achieve expected result to support processing of outlet data profile, process and transaction monitoring, and data collection and spread of promotion monitoring, pulse stock processing, dan confidentiality of the data to be more secured in PT. Dwidaya Usaha Perkasa Cabang Sumedang.

(6)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Alhamdulillahirobbil‘alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas akhir dengan judul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTLET

BERBASIS WEBSITE DI MASTER PARTNER 3 PT. DWIDAYA USAHA

PERKASA CABANG SUMEDANG” dapat terselesaikan dengan baik.

Selama penyusunan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah dengan segenap hati dan keihklasan yang penuh membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Dengan kesadaran hati, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, kakak, saudara, dan seluruh anggota keluarga penulis yang telah banyak memberikan dorongan moril dan material.

2. Ibu Rina Mardiati, M.T. selaku pembimbing tugas akhir yang banyak memberikan ilmu dan masukannua untuk penulis.

3. Ibu Dian Dharmayanti S.T. selaku dosen penguji I dalam sidang tugas akhir ini.

4. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku dosen pengujin III dalam sidang tugas akhir ini.

(7)

7. Paman, bibi, dan sepupu tercinta Gerina Maylinda yang selalu memberikan dukungan.

8. Prasasti Putri Pertiwi, Sandi Anggana, Lalu Doddy Satryaman, yang selalu bersama-sama mengerjakan tugas akhir ini.

9. M. Rezky Ashari, Ryan Januar Sherty, dan Guntur Sulaeman yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10.Rossy Intan dan rekan seperjuangan di IF-13 Angkatan 2008 atas kebersamaan dan suka citanya selama ini.

11.Aditya Rian Wibowo yang tiada hentinya memberikan bantuan, dukungan, dan semangat pada penulis selama pembuatan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan dari tugas akhir ini.

Akhir kata , semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua yang berkepentingan pada umumnya.

Bandung, Juli 2012

(8)

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan... 2

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Tinjauan Perusahaan ... 8

2.1.1. Profil Perusahaan ... 8

(9)

2.2.1.1 Pengertian Sistem... 12

2.2.1.2 Karakteristik Sistem ... 13

2.2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 15

2.2.1.4 Daur Hidup Sistem ... 17

2.2.2. Konsep Dasar informasi ... 19

2.2.2.1 Pengertian Informasi ... 20

2.2.2.2 Fungsi dan Siklus Informasi ... 20

2.2.2.3 Kualitas Informasi ... 22

2.2.2.4 Transformasi Informasi ... 22

2.2.2.5 Pemakaian Informasi ... 23

2.2.2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi... 24

2.2.2.7 Komponen Sistem Informasi ... 24

2.2.2.8 Pengelolaan Sistem Informasi... 26

2.2.2.9 Pengendalian Sistem Informasi... 27

2.2.2.10 Penilaian Sistem Informasi ... 28

2.2.3. Konsep Dasar Manajemen ... 29

2.2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ... 30

2.2.4.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen ... 31

(10)

2.2.5.3 Proses Pengambilan Keputusan ... 33

2.2.5.4 Kriteria Pengambilan Keputusan ... 33

2.2.5.5 Pohon Keputusan ... 34

2.2.6. Basis Data (database) ... 34

2.2.7. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 36

2.2.8. Diagram Konteks ... 36

2.2.9. Data Flow Diagram (DFD) ... 37

2.2.10. Flowmap ... 37

2.2.11. Website ... 38

2.2.12. Internet ... 39

2.2.13. Hypertext Preprocessor (PHP) ... 41

2.2.14. Cascading Style Sheets (CSS) ... 42

2.2.15. MySQL ... 44

2.2.16. Microsoft Expression Web 4 ... 45

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 47

3.1. Analisis Sistem... 47

3.1.1. Analisis Masalah ... 47

3.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 48

(11)

3.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 54

3.2.1. Proses Bisnis ... 54

3.2.2. Analisis Pengkodean ... 54

3.2.3. Analisis Perangkat Keras ... 55

3.2.4. Analisis Perangkat Lunak ... 56

3.2.5. Analisis Pengguna ... 57

3.3. Analisis Basis Data ... 58

3.4. Analisi Kebutuhan Fungsional ... 60

3.4.1. Diagram Konteks ... 60

3.4.2. Data Flow Diagram (DFD) ... 61

3.4.3. Spesifikasi Proses... 73

3.4.4. Kamus Data ... 86

3.5. Perancangan Sistem ... 87

3.5.1. Diagram Relasi... 88

3.5.2. Struktur Tabel ... 88

3.6. Perancangan Struktur Menu ... 91

3.7. Perancangan Pesan ... 103

3.8. Jaringan Semantik ... 106

(12)

4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras ... 120

4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak ... 121

4.1.3. Implementasi Basis Data... 122

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 128

4.2. Pengujian... 131

4.2.1. Pengujian Alpha ... 131

4.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian... 132

4.2.2.1 Pengujian Login ... 133

4.2.2.2 Pengujian Ubah Akun ... 135

4.2.2.3 Pengujian Pengolahan Data Karyawan ... 136

4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Wilayah Kerja ... 139

4.2.2.5 Pengujian Pengolahan Data Pulsa ... 140

4.2.2.6 Pengolahan Profil Outlet ... 141

4.2.2.7 Pengolahan Data Pemesanan ... 144

4.2.2.8 Pengolahan Data POSM ... 146

4.3. Pengujian Beta ... 148

4.3.1. Skenario Pengujian Beta ... 148

4.3.2. Kesimpulan Pengujian Beta ... 154

(13)
(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Dwidaya Usaha Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Perusahaan ini merupakan master partner dari provider 3 (Tri). PT. Dwidaya Usaha Perkasa menyediakan voucher elektronik, voucher fisik, dan kartu perdana 3 (Tri). Kantor Pusat Daya Usaha Mandiri beralamatkan di jalan Flores No. 9 Bandung Jawa Barat. Dan memiliki kantor cabang area Sumedang yang beralamatkan di jalan Bojong Ciakar Sumedang Jawa Barat. Di tengah persaingan ketat antar perusahaan telekomunikasi PT. Dwidaya Usaha Perkasa harus mampu memperluas jaringannnya pada outlet pulsa yang berada di sekitar Kabupaten Sumedang agar produk 3 (Tri) lebih dikenal dan mudah didapatkan oleh konsumen sehingga target penjualan pun bisa tercapai.

(15)

Solusi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi, maka diperlukan suatu sistem yang dapat menangani permasalahan tersebut. Salah satunya yaitu membangun suatu sistem informasi manajemen outlet yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengatur data outlet, proses dan monitoring transaksi, pendataan dan monitoring penyebaran promosi, dan pengolahan stok pulsa.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan beberapa masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manajemen data outlet, monitoring penyebaran promosi, dan monitoring transaksi masih mengalami beberapa kesulitan karena data yang ada berupa berkas sehingga terjadi redudansi data dan penumpukan kertas.

2. Kurang efisien dan efektifnya dalam mengatur data outlet karena masih menggunakan aplikasi yang belum terintegrasi antara satu dengan yang lainnya.

(16)

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membantu mempermudah pengolahan data outlet pulsa yang berada di wilayah Kabupaten Sumedang dan penunjang sistem pengambilan keputusan pada PT. Dwidaya Usaha Perkasa.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperkecil tingkat kesulitan dan kesalahan dalam mengatur data outlet, proses transaksi, monitoring penyebaran promosi, dan pengolahan stok pulsa.

2. Manajemen data outlet agar lebih mudah dan cepat yang akhirnya memperluas jaringan outlet pulsa yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumedang sehingga mampu meningkatkan volume penjualan produk 3 (Tri).

3. Menjaga kerahasiaan data yang disimpan agar tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak berhak.

1.4 Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah disebutkan diatas, ada beberapa batasan masalah dalam tugas akhir ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem informasi mengolah manajemen data outlet. Diantaranya data

(17)

2. Ruang lingkup sistem informasi hanya pada Master Partner 3 (Tri) PT. Dwidaya Usaha Perkasa khususnya Cabang Sumedang.

3. Sistem yang akan dibangun memiliki kemampuan dalam mengatur hak akses, user terdiri dari Territory Manager, Divisi Administrasi, Divisi Sales Executive, Divisi Merchandiser.

4. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD), dan Data Flow Diagram.

5. Menggunakan aplikasi Microsoft Expression Web 4 dengan bahasa pemrograman PHP dan Xampp dengan database MySQL.

6. Sistem operasi menggunakan Windows 7 Ultimate dengan web browser menggunakan Google Chrome atau Mozilla Firefox.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan metode analisis deskriptif ysitu suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan dalam penelitian melalui tahapan ssebagai berikut:

1. Metode pengumpulan data

(18)

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi

Metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung di PT. Dwidaya Usaha Perkasa Cabang Sumedang.

c. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab terhadap Territory Manager secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall (gambar 1.1), yang meliputi beberapa proses diantaranya sebagai berikut:

a. Requirments analysis and definition

Requirments analysis and definition merupakan tahap mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

(19)

System and software design merupakan tahap desain yang dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

c. Implementation and unit testing

Implementation and unit testing merupakan tahap desain program yang diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

d. Integration and system testing

Intergration and system testing merupakan tahap penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).

e. Operation and maintenance

Operation and maintenace merupakan tahap mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

Requirments analysis and definition

System and software design

Implementation and unit testing

Integration and system testing

Operation and maintenance

Feedback

(20)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi data-data tempat penelitian berlangsung serta teori-teori pendukung yang menunjang dalam pembuatan dan perancangan sistem.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis pada sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi manajemen data outlet sesuai dengan metode pembangunan pernagkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga pernacangan antarmuka untuk sistem informasi manajemen data outlet yang kan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

Pada tahap ini, akan dilakukan peninjauan terhadap perusahaan. Diantaranya profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan sekilas mengenai produk yang dipasarkan oleh perusahaan.

2.2.1 Profil Perusahaan

PT. Dwidaya Usaha Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Perusahaan ini merupakan master partner dari provider 3 (Tri). PT. Dwidaya Usaha Perkasa menyediakan voucher elektronik, voucher fisik, dan kartu perdana 3 (Tri). Kantor Pusat Daya Usaha Mandiri beralamatkan di jalan Flores No. 9 Bandung Jawa Barat. Dan memiliki kantor cabang area Sumedang yang beralamatkan di jalan Bojong Ciakar Sumedang Jawa Barat. Di tengah persaingan ketat antar perusahaan telekomunikasi PT. Dwidaya Usaha Perkasa harus mampu memperluas jaringannnya pada outlet pulsa yang berada di sekitar Kabupaten Sumedang agar produk 3 (Tri) lebih dikenal dan mudah didapatkan oleh konsumen sehingga target penjualan pun bisa tercapai.

2.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

(23)

dimaksudkan untuk menciptakan suatu sistem pembagian kerja atau tugas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga mempermudah kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan.

Struktur organisasi dan uraian pada PT. Dwidaya Usaha Perkasa adalah sebagai berikut.

Territory Manager

Administrasi

Sales Executive Merchandiser

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT. Dwidaya Usaha Perkasa Cabang Sumedang

(24)

2.2.3 3 (Tri) Indonesia

3 (Tri) adalah nama merk yang digunakan untuk sembilan jaringan telekomunikasi seluler di Eropa, Asia, dan Australia. Hutchison Whampoa memiliki saham (baik saham mayoritas maupun minoritas) di ke semuanya. Seluruh jaringan bermerek Tri tersebut menyediakan teknologi 3G dan mementingkan layanan "multimedia bergerak" mereka. Jaringan ini hadir di Australia, Austria, Britania Raya, Denmark, Hong Kong, Indonesia, Irlandia, Italia, dan Swedia.

Jaringan Tri dioperasikan PT. Hutchison Charoen Pokphand Telecom (HCPT), yang 60% sahamnya dimiliki Hutchison Whampoa dan sisanya oleh Charoen Pokphand. Meskipun lisensi 3G telah diperolehi pada tahun 2004 saat perusahaan tersebut masih bernama Cyber Access Communication, layanan 3G baru mulai diluncurkan pada 29 Maret 2007 dengan wilayah jangkauan Jakarta pada awalnya. Tri sendiri mengklaim telah mendapatkan 2.3 juta pelanggan sampai kuartal kedua tahun 2008. Pada tanggal 8 September 2008, Tri mempromosikan SMS gratis ke semua operator, semua orang. Pada tahun 2009 Tri menjadi salah satu sponsor tur Asia Manchester United, dan akhirnya dijadikan salah satu sponsor resmi Manchester United.

2.2 Landasan Teori

(25)

berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu[6]. Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding terutama menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk suatu sistem. Kecenderungan manusia yang mendapat tugas memimpin suatu organisai adalah terlalu memusatkan perhatian pada salah satu komponen saja dari sistem organisasi. Teori sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentukan sistem organisasi adalah penting dan harus mendapat perhatian yang utuh supaya manager dapat bertindak lebih efektif. Yang dimaksud unsur atau komponen pembentukan organisasi di sini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal, dan lain sebagainya.

2.2.3.1Pengertian Sistem

(26)

tujuan tertentu. Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu sebagai berikut.

a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.

b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat kerja sama antarunsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.

(27)

Pendekatan sistem yang menenkankan komponen akan memudahkan mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan, maksud suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Tujuannya biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.

2.2.3.2Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra

sistem”.

b. Batasan Sistem (boundary)

(28)

Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (environtmment)

Bentuk apapun yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendaikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistm dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem (input)

(29)

f. Keluaran Sistem (output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempuyai suatu proses yang akan mengubah masukan jadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sustu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan[6].

2.2.3.3Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk intergrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut[6]. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

(30)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena meyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.2.3.4Daur Hidup Sistem

(31)

Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem.

Pembangunan sistem hanyalah salah satu rangkaian daur hidup sutu sistem. Meskipun demikian, proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Kita akan melihat beberapa fase/tahapan dari daur hidup suatu sistem.

a. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum segala sesuatu terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenaqli sebagai mana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

b. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisi kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasaran Sistem

(32)

d. Pengoperasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

e. Sistem Menjadi Usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk diopersikan dan sistem yang baru dibangun untuk menggantikannya.

(33)

2.2.4 Konsep Dasar informasi

Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diintrerpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan[6]. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan.

2.2.4.1Pengertian Informasi

Informasi merupkan sesuatu yang dihasilkan pari pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna. Berikut adalah definisi informasi berdasarkan berbagai sumber[2].

Informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh varcellis “Information is the outcome of extraction and

processing activities carried out on data, and it appears meaningful for

those who receive it in a specific domain.” Selain merupakan hasil dari

(34)

pengolahan data menjadi mudah dimengerti dan bermakna yang menggambarkan suatu kejadian dan fakta yang ada.

2.2.4.2Fungsi dan Siklus Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan ke dalam dan pengolahan suatu model keputusan[6]. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambilan keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda

Sistem informasi hanya dapat memberikan sebagian dari informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan dan bahwa sistem informasi ini merupakan informasi forrmal dan dapat ditentukan banyaknya. Pada umumnya sistem informasi hanya tingkat kemungkinan meramalakan yang lebih besar kepada pemakai baik mengenai kejadian maupun mengenai hasil kegiatan (termasuk kegiatan pemakai sendiri) organisasi. Oleh karena itu, informasi yang dapat ditangani atau dihasilkan dalam fungsi organisasi yang dapat ditentukan banyaknya sangat penting.

(35)

Data diolah melalui suatu model informasi. Si penerima kemudian akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (information cycle).

2.2.4.3Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktu (timelines), dan relevan(relevance). Berikut adalah penjelasannya[6]: a. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kealahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat Waktu (timelines)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

c. Relevan(relevance)

(36)

2.2.4.4Transformasi Informasi

Transformasi informasi adalah komponen proses dalam pengelolaan sistem informasi yang berfungsi memproses data menjadi informasi sehingga dapat dihasilkan produk informasi yang diperlukan bagi para pemakai informasi[6].

Transformasi informasi pada hakekatnya merupakan suatu proses pengubahan wujud, sifat, dan ciri-ciri data menjadi informasi yang selanjutnya disajikan secara statistika atau secara visual untuk disebarluaskan da atau didokumentasikan.

2.2.4.5Pemakaian Informasi

(37)

yang berbeda dengan sendirinya membutuhkan perangkat informasi yang berbeda pula.

2.2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan[6].

2.2.5.1Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

(38)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output blok)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu Teknisi (brainware), Perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block)

(39)

menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database management system).

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidak-efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahn dapat dengan cepat diatasi[6].

2.2.5.2Pengelolaan Sistem Informasi

Pengelolaan sitem informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari studi manajemen, sebagaiman halnya penegelolaan ketenagaan, keuangan, organisasi, tata laksana, dan lain sebagainya. Barangkali dapat diasumsikan bahwa pengelolaan sistem informasi merupakan faktor kunci bagi keterlaksanaan dan keberhasilan manajemen.

(40)

lainnya. Peran informasi semakin luas dan kompleks serta bervaritas tinggi sehubungan dengan upaya peningkatan kredibilitas sistem informasi dan pemanfaatannya dalam rangka pengembangan sumber daya manusia serta pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sistem komunikasi untuk menyebarluaskan informasi terpilih, yang akhirnya akan memberikan dampak bagi pengingkatan produktivitas dan mutu program. Karena itu wajar bila bidang sistem informasi perlu mendapat perhatian dari semua manajer setiap organisasi. Dengan kata lain, pengelolaan sistem informasi yang baik akan mendukung pelaksanaan manajemen yang efektif[6].

2.2.5.3Pengendalian Sistem Informasi

Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungs yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Pengelolan sistem informasi perlu memahami dan memiliki keterampilan manajerial dalam melaksanakan kegiatan pengendalian sistem informasi, yakni:

a. kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi, b. kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi,

c. kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi, d. kemampuan melaksanakan kegiatan koordinasi.

(41)

mendukung keberhasilan program organisasi, pengorganisasian pelaksana dan koordinasi lepas kendali, maka bukan saja tidak berhasil mencpai tujuan bahkan akan membahayakan proses manajemen yang didukung sistem informasi tersebut[6].

2.2.5.4Penilaian Sistem Informasi

Fungsi utama dari penilaian informasi adalah menyediakan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan. Penilaian merupakan suatu komponen yang penting dalam pengelolaan sistem informasi. Komponen ini erat kaitannya dengan komponen-komponen lainnya, yakni masukan, proses dan produk[6]. Komponen masukan merupakan langkah awal dalam rangka penyusunan informasi. Komponen proses bertalian dengan transformasi informasi, sedangkan komponen produk bertalian dengan hsil dan dampak sistem informasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditentukan 3 (tiga) strategi penilaian dalam sistem informasi, yaitu sebagai berikut.

a. Strategi penilaian masukan yang bertujuan menilai perencanaan informasi yang disusun berdasarkan kebutuhan informasi yang nyata. b. Strategi penilaian proses yang bertujuan menilai pelaksanaan

(42)

c. Strategi penilaian produk, yang bertujuan untuk menilai produk-produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.

2.2.6 Konsep Dasar Manajemen

Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem kekeuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaan[5]. Umumnya, sumber daya yang tesedia dalam manajemen meliputi manusia, material, dan modal. Konsep sumber daya manajemen ini akan menjadi bertambah ketika pembahasan difokuskan pada Sistem Informasi Manajemen. Dalam Sistem Informasi Manajemen, sumber daya manajemen meliputi tiga sumber daya tersebut ditambah dengan sumber daya berupa informasi.

Dalam upaya memnfaatkan sumber daya manajeme tersebut, para manajer akan melakukan tiga macam proses manajemen, meliputi:

a. perencanaan,

b. pengendalian (meliputi: pengorganisasian, penggerakan, dan koordinasi),

c. pengambilan keputusan.

Proses manajemen dapat dilakukan dalam tiga tingkatan kegiatan manajemen. Tingkatan kegiatan manajemen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

(43)

c. perencanaan strategis.

[image:43.595.201.424.277.478.2]

Tingkat perencanaan operasional dan pengendalian manajemen merupalakn kegiatan manajemen pada tingkat paling rendah. Tingkat perencanaan taktis dan pengendalian manajemen merupakan kegiatan manajemen tingkat menengah. Sedangkan tingkat perencanaan strategis merupakan tingkat kegiatan manajemen paling atas. Ketiga tingkatan manajemen tersebut dapat digambarkan sebagai sebuah piramida.

Gambar 2. 2 Tingkatan Manajemen

2.2.7 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

(44)

diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.

2.2.7.1Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya engan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan[5].

2.2.8 Kerangka Dasar Pengambilan Keputusan

(45)

Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan pemilihan, tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan lagi ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi[6].

2.2.8.1Pengertian Pengambilan Keputusan

Pada hakekatnya kegiatan pembuatan keputusan di latar belakangi oleh adanya suatu masalah atau problem dalam usaha mencapai suatu tujuan tertentu. Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. Selain itu, pembuatan keputusan dipandang sebagai usaha untuk mencapai jalan keluar dari suatu masalah yang terjadi[6]. Di lain pihak, masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan masalah kreatif.

2.2.8.2Tipe Pengambilan Keputusan

(46)

keputusan yang banyak digunakan adalah menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak. Keputusan juga dapat dibedakan menjadi keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, resiko, dan ketidakpastian. Keputusan yang diprogram (programmed decisions) adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan, atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang. Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif[6].

2.2.8.3Proses Pengambilan Keputusan

Banyak manajer yang harus membuat suatu keputusan dengan metode pembuatan keputusan informal untuk memberi pedoman bagi manajer.

Tahap-tahap proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut[6]. Tahap 1: pemahaman dan perumusan masalah.

Tahap 2: pengumpulan dan analisis data yang relevan. Tahap 3: pengembangan alternatif-alternatif.

(47)

2.2.8.4Kriteria Pengambilan Keputusan

Kreteria untuk memilih alternatif dalam model normatif adalah pemaksimalan (laba, kegunaan, nilai yang diharapkan, dan sebagainya). Tujuan ini apabila dinyatakan dalam bentuk kwantitatif disebut fungsi objektif untuk suatu keputuusan[6].

Suatu pandangan alternatif mengenai kriteria untuk pengambilan keputusan adalah pemuasan. Pandangan ini berasal dari model perilaku deskriptif yang mengatakan bahwa pengmabilan keputusan tidak mengetahui alternatif yang jelas dan harus mengadakan penyelidikan untuk mendapatkannya.

2.2.8.5Pohon Keputusan

Pohon keputusan (decision tree) dikembangkan untuk membantu para manajer membuat serangkaian keputusan yang melibatkan peristiwa ketidakpastian. Pohon keputusan adalah suatu peralatan yang menggambarkan secara grafik berbagai kegiatan yang dapat diambil dan dihubungkan kegiatan ini dengan berbagai peristiwa di waktu mendatang yang dapat terjadi[6].

2.2.9 Basis Data (database)

(48)

memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

(49)

manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

2.2.10 Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram E-R (Entity Relationship Diagram) adalah diagram grafikal keseluruhan struktur logika dari sebuah basis data. ERD tidak menggambarkan aliran data atau proses data. E-R Diagram menggambarkan data pada data store[8].

Diagram E-R ini berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi yaitu satu ke satu, satu kebanyak dan banyak ke banyak. 21

Model E-R yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpuan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R).

2.2.11 Diagram Konteks

(50)

Jenis pertama Diagram Konteks adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. Diagram Konteks menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem.

2.2.12 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut[8].

Diagram aliran data digunakan untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru. DFD merupakan alat bantu dari pengembangan sebuah sistem yang dibangun secara terstruktur atau prosedural dan DFD terdistribusi dari beberapa level.

2.2.13 Flowmap

(51)

migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam

jaringan[8].

Flowmap menolong seorang analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2.2.14 Website

(52)

Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.

Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.

2.2.15 Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang

mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke

negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber

daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif[8].

Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan

Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya

menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik.

Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih

dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka

(53)

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail

yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama,

icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada".

Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke

luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan

Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf

dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang

menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama

kalinya di Universitas Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu

Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer

yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan

newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama,

dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link. Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak,

maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan.

Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan

(54)

jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan

Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka

pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini dikenal

dengan nama DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987

jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi

10.000 lebih.

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam

setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee

menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu.

Program inilah yang disebut www atau World Wide Web. 32

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan

sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah

surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail

muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo!

(55)

2.2.16 Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP adalah Personal Home Page, sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server. Sebagain besar intinya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface) [1].

PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena kelebihan-kelebihannya, yaitu :

1. Script (Kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya.

2. Tidak ada proses compiling dan linking. 3. Berorientasi objek.

(56)

2.2.17 Cascading Style Sheets (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam[1].

Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

(57)

mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.

Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama.

CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.

2.2.18 MySQL

(58)

menjual dibawah lisensi komersialuntuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL[1].

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan Larsson dan Michael "Monty" Widenius.

Bahasa SQL memiliki struktur yang mudah dipahami karena perintah – perintahnya pada dasarnya dibuat dari bahasa Inggris. Sehingga kita dapat melakukan perintah – perintah SQL ke dalam database MySQL, yaitu:

a. Memasukkan atau menambah record baru ke dalam database. b. Mengeksekusi query database

c. Mengambil data dari database d. Mengubah record pada database e. Menghapus record pada database

(59)

2.2.19 Microsoft Expression Web 4

Microsoft Expression Web, yang selama proses pengembangannya disebut dengan Quartz, adalah sebuah program penyunting bahasa HTML dan pendesain situs web yang dikeluarkan oleh Microsoft Corporation.

Program ini merupakan penerus program Microsoft FrontPage yang telah dihentikan pengembangannya. Program ini juga merupakan bagian dari Microsoft Expression Studio.

Expression Web menawarkan dukungan terhadap format eXtensible Markup Language (XML), Cascading Style Sheet (CSS) 2.1, ASP.NET 2.0,

eXtensibe HyperText Markup Language (XHTML), JavaScript dan beberapa teknologi standar situs web untuk diintegrasikan kedalam situs web. Agar dapat berjalan dengan semua kemampuannya, Microsoft .NET Framework 2.0 harus juga diinstalasikan.

(60)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan, permasalahan, kebutuhan dan hambatan yang terdapat pada sistem konvensional yang sudah dimiliki PT. Dwidaya Usaha Perkasa cabang Sumedang. Hasil proses analisis akan dapat dihasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem informasi yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di PT. Dwidaya Usaha Perkasa maka dapat dirumuskan masalah yang sedang terjadi adalah sebagai berikut.

1. Manajemen data outlet, penyebaran promosi, dan monitoring transaksi masih mengalami beberapa kesulitan karena data yang ada berupa berkas sehingga terjadi redudansi data dan penumpukan kertas.

(61)

3. Kerahasian data kurang terjamin karena tidak ada sistem yang menggunakan pembatasan hak akses.

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Bagian ini menggambarkan sistem yang sedang berjalan di PT. Dwidaya Usaha Perkasa. Dari data-data yang dikumpulkan serta berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan PT. Dwidaya Usaha Perkasa maka dapat disimpulkan prosedur yang terlibat dalam system informasi yang akan dibangun, diantaranya:

1. Pendataan outlet; 2. Pemesanan pulsa;

3. Pemeriksaan POSM (Point of Sale Material).

3.1.2.1Prosedur Pendataan Outlet

Aliran sistem yang sedang berjalan dari pendataan outlet di PT. Dwidaya Usaha Perkasa cabang Sumedang adalah sebagai berikut:

1. Sales Executive melakukan survey di setiap outlet yang berada di wilayah kerjanya.

2. Sales Executive memberikan formulir profil outlet untuk di isi oleh pemilik outlet.

(62)

4. Administrasi membuat laporan data outlet yang selanjutnya diserahkan kepada Territory Manager dan Merchandiser untuk menunjang pekerjaanya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.

Formulir data kosong Formulir data kosong Pengisian data Formulir data outlet Formulir data outlet Formulir data outlet

Pemilik Outlet Sales Executive Administrasi Merchandiser Territory Manager

Laporan data outlet Formulir data kosong Laporan data outlet A1 A2 A3 Pembuatan laporan outlet Formulir data outlet Pengesahan laporan outlet Laporan data outlet yang disahkan Laporan data outlet yang disahkan

Gambar 3. 1 Flow map Prosedur Pendataan Outlet

Ket:

A1 : Arsip formulir data outlet

[image:62.595.117.512.221.558.2]
(63)

3.1.2.2Prosedur Pemesanan Pulsa

Dalam pengolahan transaksi pemesanan pulsa dan tagihan di PT. Dwidaya Usaha Perkasa cabang Sumedang memiliki prosedur sebagai berikut.

1. Pemilik outlet melakukan pemesanan pulsa melalui telepon atau sms kepada Sales Executive.

2. Sales Executive menyerahkan data pesanan tiap outlet kepada bagian administrasi.

3. Administrasi mengecek ketersediaan pulsa pesanan yang diberikan Sales Executive.

4. Administrasi mengepak membuat nota pesanan tiap outlet.

(64)

Pemilik Outlet Sales Executive Administrasi Territory Manager Data pemesanan Pemeriksaan stok Pulsa tersedia? Data pemesanan pulsa tidak tersedia Data pemesanan pulsa tersedia Pembuatan Nota Nota Data pemesanan outlet yang terdaftar Ada Faktur Tidak Data pemesanan pulsa tidak tersedia Nota Faktur Faktur Nota Data pemesanan Outlet terdaftar? Pemeriksaan data outlet Ya Tidak Data pemesanan outlet yang tidak

terdafar

Data stok pulsa

Data pemesanan pulsa tidak tersedia Pembuatan laporan transaksi Laporan transaksi A4

Laporan transaksi Laporan transaksi

A5 A6

A7 Data pemesanan outlet yang terdaftar Nota Pengesahan laporan transaksi Laporan transaksi yang telah disahkan

Gambar 3. 2 Flow map Prosedur Pemesanan Pulsa

Ket:

A4 : Arsip nota (Sales Executive) A5 : Arsip nota (Administrasi) A6 : Arsip laporan transaksi

(65)

3.1.2.3Prosedur Pegecekan POSM (Point Of Sale Material)

1. Administrasi memberikan formulir POSM kosong.

2. Sales Executive melakukan kunjungan ke outlet untuk mengecek POSM 3. Sales Executive mengisi formulir POSM.

4. Sales Executive memberikan laporan kunjungan yang berisi formulir POSM ke bagian administrasi.

5. Administrasi membuat rekap laporan POSM yang selanjutnya diberikan kepada Merchandiser dan Territory Manager.

6. Merchandiser mengecek laporan POSM.

(66)

Sales Executive Merchandiser Administrasi Territory Manager

Pengisian formulir

POSM

Formulir POSM kosong

Formulir POSM yang sudah di isi

Formulir POSM yang sudah di isi Formulir POSM

kosong

Pembuatan laporan POSM

Laporan POSM

Laporan POSM Laporan POSM A8

A9

A10

A11

Formulir POSM yang sudah di isi

Pengesahan laporan posm

Laporan posm yang telah

disahkan Laporan posm

yang telah disahkan

Gambar 3. 3 Flow map Prosedur Pemberian Materi Promosi dan Pengecekan

POSM

Ket :

A8 : Arsip formulir POSM yang sudah diisi A9 : Arsip laporan POSM

(67)

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan non fungsional yang sedang berjalan. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, jumlah pemakaian dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem tersebut.

3.2.1 Proses Bisnis

Pada penelitian ini, terdapat beberapa proses bisnis yang dibuat, yaitu : 1. Adanya grafik yang menunjukan hasil / total pemesanan pulsa yang

dilakukan oleh outlet berdasarkan nama outlet dan total pemesanan. 2. Tiga pemesanan terbesar yang dilakukan oleh outlet akan

direkomendasikan jika ada gathering atau sebagai pemenang jika ada program kuis berhadiah.

3.2.2 Analisis Pengkodean

(68)

Kode : 999 99 999

nomor kantor cabang tahun masuk

nomor urut karyawan berdasarkan urutan tahun masuk

Contoh : 015 11 008 Menyatakan :

Karyawan dari nomor kantor cabang 015 yaitu kantor cabang sumedang, tahun masuk 2011 dengan nomor urut karyawan 008.

3.2.3 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan di PT. Dwidaya Usaha Perkasa saat ini adalah terdapat 4 komputer dengan spesifikasi yang sama yaitu sebagai berikut:

1. Processor berkecepatan minimal 500 Mhz. 2. RAM berkapasitas minimal 1 Gb.

3. Harddisk berkapasitas minimal 40 Gb. 4. Modem.

Kebutuhan minimal perangkat keras yang digunakan pada sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Processor berkecepatan minimal 500 Mhz. 2. RAM berkapasitas minimal 1 Gb.

(69)

Berdasarkan hasil pengamatan spesifikasi perangkat keras yang terdapat di PT. Dwidaya Usaha Perkasa cabang Sumedang secara keseluruhan spesifikasi perangkat keras tersebut sudah layak dan mendukung sistem yang akan dibangun.

3.2.4 Analisis Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan sehari-hari di PT. Dwidaya Usaha Perkasa adalah menggunakan:

1. Windows 7 sebagai sistem operasi.

2. Web browser menggunakan Internet Explorer, Mozilla Firefox, atau Google Chrome.

Adapun spesifikasi minimal perangkat lunak yang digunakan sistem ini adalah sebagai berikut.

1. Perangkat lunak dibutuhkan adalah Windows XP, Windows Vista, atau Windows 7 sebagai sistem operasi.

2. Web browser seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, atau Google Chrome.

(70)

3.2.5 Analisis Pengguna

Analisis pengguna (user) terbagi menjadi dua analisis yaitu analisis pengguna pada sistem yang sedang berjalan dan analisi sistem yang dibutuhkan.

1. Pengguna pada sistem yang sedang berjalan

a. Territory Manager, bertanggung jawab untuk melakukan pengembangan pasar, produk, program dan pertumbuahan produk. b. Administrasi, bertanggung jawab melakuakn kegiatan administrasi,

pengelolaan stok pulsa dan pelaporan.

c. Sales Executive, bertanggung jawab memelihara hubungan baik dan meningkatkan produktifitas di outlet-outlet.

d. Merchandiser, bertanggung jawab melakukan kegiatan pemasaran dan visibilitas atau merk.

2. Pengguna pada sistem yang dibutuhkan a. Territory Manager

Bertanggung jawab dalam mengolah data karyawan dan menentukan harga jual.

b. Divisi Administrasi

Bertanggung jawab dalam mengolah data stok pulsa. c. Divisi Sales Executive

(71)

d. Divisi Merchandiser

Bertanggung jawab dalam monitoring data posm.

Tabel 3. 1 Kebutuhan Pengguna

User Tanggung Jawab Hak Akses Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampila n Pengalaman Territory Manager Menggunakan sistem untuk manajemen data karyawan dan pengolahan harga jual pulsa

Berinterak si dengan Sistem

S1 Mengerti Internet, dan dapat

menggunaka n aplikasi Sistem Informasi

Pernah menggunakan aplikasi berbasis web sebelumnya

Divisi Administrasi

Menggunakan sistem untuk manajemen data pulsa

Berinterak si dengan Sistem

DIII Mengerti Internet, dan menggunaka n aplikasi berbasis web

Pernah menggunakan aplikasi berbasis web sebelumnya Divisi

Sales Executive

Menggunakan sistem untuk manajemen data outlet

Berinterak si

Gambar

Gambar 2. 2 Tingkatan Manajemen
Gambar 3. 1 Flow map Prosedur Pendataan Outlet
Gambar 3. 27 Perancangan Menu Akun
Gambar 3. 29 Perancangan Tambah Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan analisis sinyal dalam membantu menginterpretasi data anomali magnet untuk menentukan arah dan posisi pipa bawah laut sangat efektif, hal yang membantu tentu saja

Masyarakat yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur dengan pertimbangan bahwa, apabila masyarakat Surabaya mengenal akan adanya ikan asap pada Sentra Ikan Bulak

Penelitian ini tertuju untuk mengetahui keanekaragaman jenis makrozoobentos serta mengetahui kualitas air sungai Sebukhas di Desa Bumi Agung Kecamatan Belalau

Kecenderungan bahwa kaderi- sasi konservasi dan konservasi etika seni dan budaya muncul sebagai pilar yang tertinggi di dua fakultas berbeda menunjukkan bahwa pengetahuan

Ayat (1) menentukan: “Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama”, selanjutnya dalam ayat (2) menyatakan bahwa, “Harta bawaan dari

Manakala kajian eksperimen yang dilakukan oleh Mohamamad Aziz Shah (2008) telah menunjukkan remaja-remaja yang mengikuti kaunseling kelompok bimbingan

British officials say a mysterious virus related to SARS may have spread between humans, as they confirmed the 11th case worldwide of the new coronavirus in a patient

Sehubungan dengan pelaksanaan Kualifikasi Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi, Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2012 untuk pekerjaan “KAJIAN