• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS XII SEMESTER GANJIL TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS XII SEMESTER GANJIL TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS

XII SEMESTER GANJIL TERINTERNALISASI

NILAIUNILAI KARAKTER SISWA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

RIZKY ARIAJI

NIM 8146142030

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesikan tesis ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis yang berjudul “Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XII Semester Ganjil Terinternalisasi Nilai-Nilai Karakter Siswa.

Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan Bapak Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing tesis yang telah banyak memberi bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai terselesaikannya tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, dan Ibu Dr. Ir. Nurfajriani, M.Si yang telah memberi masukan dan saran-saran bagi penulis dan kepada seluruh Bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED yang sudah banyak membantu Penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak/ Ibu guru kepala sekolah, beserta staf-staf sekolah SMA SWASTA AEK NABARA, SMA YAPIM Cikampak, SMA Negeri 2 Torgamba, SMA Muhammadiyah 11 Kota Padangsidimpuan, dan para guru dari sekolah SMA/ MA lainnya yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Supriadi dan Ibunda Nurliana Sari Siregar tercinta yang telah mengasuh dan membesarkan penulis dengan kasih sayang, serta mendo’akan penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Kepada adinda Mhd. Herdiansyah, adinda Rio Rivaldi, adinda Ayu Ramadani, Anggraini Safitri Sinaga serta seluruh keluarga besar penulis.

(3)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini memberikan manfaat bagi mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Mei 2016 Penulis,

(4)

v

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1 Hakekat Pendidikan 7

2.2 Pengertian Internalisasi 8

2.3 Hakekat Karakter 11

2.4 Hakekat Pendidikan Karakter 14

2.5 Buku Ajar 28

2.6 Penelitian Pengembangan (Research and Development) 38

2.7 Kerangka Konseptual 43

2.8 Hipotesis 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Penelitian 44

3.2 Desain Penelitian 44

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 46

3.4 Populasi dan Sampel 46

3.5 Jenis Data 47

(5)

vi

3.7 Teknik Pengumpulan Data 48

3.8 Teknik Analisis Data 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Umum Data Penelitian 52

4.2 Analisis Buku Ajar Kimia Yang Ada 53

4.3 Pengembangan Buku Ajar Kimia Terinternalisasi Nilai-Nilai

Karakter Siswa 54

4.4 Standarisasi Buku Ajar Kimia Terinternalisasi Nilai-Nilai

Karakter Siswa 57

4.5 Aplikasi Buku Ajar Kimia Berdasarkan Kurikulum 2013

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa 63

4.6 Uji Hipotesis 64

4.7 Pembahasan 65

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 69

5.2 Saran 70

(6)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ciri Dasar Pendidikan Karakter 20

Gambar 2.2. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Dalam Pembinaan Karakter 24

Gambar 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas kII

Semester Ganjil Terinternalisasi Karakter Siswa 45

Gambar 4.1. Analisis Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan 5 buku Berdasarkan

BSNP 54

Gambar 4.2. Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan Berdasarkan BSNP 58

Gambar 4.3. Nilai Rata-Rata Standar Kelayakan Isi 59

Gambar 4.4. Nilai Rata-Rata Standar Kelayakan Bahasa 60

Gambar 4.5. Nilai Rata-rata Standar Kelayakan Penyajian 61

Gambar 4.6. Nilai Rata-rata Standar Kelayakan Kegrafikan 61

Gambar 4.7. Rata-rata Skor Nilai Karakter Responden Guru dan Dosen 62

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Indikator Keberhasilan Sekolah dan Kelas dalam

nengembangan nendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 25 Tabel 3.1. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata 50 Tabel 3.2. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Terinternalisasi

Nilai-Nilai Karakter Siswa 50

(8)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia 75

Lampiran 2. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 84

Lampiran 3. Angket Penilaian Internalisasi Nilai-nilai Karakter Siswa

Dalam Pengembangan Buku Kimia 89

Lampiran 4. Instrumen Tes 90

Lampiran 5. Hasil Penilaian Buku yang Berbeda Pengarang dan

Penerbit Berdasarkan Standarisasi BSNP 94

Lampiran 6. Hasil Standarisasi Kelayakan Isi Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XII Semester Ganjil Terinternalisasi Nilai-Nilai Karakter Siswa Berdasarkan Penilaian

Guru dan Dosen 97

Lampiran 7. Hasil Penilaian Internalisasi Nilai-Nilai Karakter

Berdasarkan Tanggapan Guru dan Dosen 102

Lampiran 8. Hasil Penilaian Internalisasi Nilai-Nilai Karakter

Berdasarkan Tanggapan Siswa 103

Lampiran 9. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 104

Lampiran 10. Uji Terbatas One Sample T-Test 106

Lampiran 11. t Tabel 107

(9)

1 BABBIB

PENDAHULUANB

B 1.1 LatarBBelakangBMasalahB

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik (Haedar Nasir, 2013). Pendidikan diakui menyimpan kekuatan luar biasa, sebagai salah satu penentu nasib manusia sebagai individu, umat maupun bangsa. Atas dasar itu, perkembangan pemikiran tentang pendidikan yang menjadi dasar terbentuknya pendidikan berkualitas, perlu terus digalakkan agar pendidikan dapat mengemban fungsi dan perannya segara maksimal dalam membangun manusia berkualitas dan untuk memenuhi harapan keluarga, umat, dan bangsa (Tobroni, 2008).

Segara normatif ada tiga tujuan pendidikan. Pertama, sebagai pedoman arah bagi proses pendidikan. Sebagai pedoman arah pendidikan bersifat direktif dan orientasional bagi lembaga pendidikan. Kedua, pendidikan tidak sekadar mengarahkan, melainkan sumber motivasi yang menggerakkan insan pendidikan untuk mengarahkan seluruh waktu dan tenaganya pada tujuan tersebut. Pendidikan bersifat orientatif bagi tujuan pribadi setiap individu yang terlibat dalam dunia pendidikan. Ketiga, pendidikan menjadi dasar atau kriteria untuk melaksanakan sebuah evaluasi bagi kinerja pendidikan (Koesoema, 2010).

Pendidikan di Indonesia telah mengalami perbaharuan kurikulum dari kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang paling hangat diperbingangkan pada saat ini kurikulum 2013 (K–13).

(10)

2

lahir dari kegelisahan dunia pendidikan mengenai degradasi moral anak didik yang kian memprihatinkan. Seperti kasus tawuran antar pelajar tak habis-habis menghiasi layar televisi, narkoba, seks bebas, pelegehan seksual, dan tindakan asusila lainnya yang selalu menyayat hati semua pihak.

Pendidikan karakter itu sendiri dulunya hanya dibebankan pada dua mata pelajaran yaitu agama dan PKN, khususnya terkait akhlak dan budi pekerti peserta didik. Namun, pada kenyataannya penanaman dan pembentukan karakter melalui dua mata pelajaran itu saja tidaklah gukup (Kusniati, 2012).

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah (Anton Suwito, 2012).

Pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tahap pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari (Putra, 2013). Salah satu yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran adalah buku yang digunakan oleh siswa maupun guru. Penyebab belum terlaksananya pembelajaran IPA terpadu adalah tidak tersedianya bahan ajar, guru dihadapkan dengan krisis karakter pada siswa (Wibawa, 2013).

(11)

3

materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.

Menurut BSNP, standar buku pelajaran merupakan dasar penentuan kualitas buku pelajaran, sebelum standar dikembangkan perlu pengkajian untuk menentukan ukuran-ukuran standar tersebut. Dalam pengukuran kualitas buku pelajaran, harus diperhatikan aspek-aspek penting yaitu isi materi, penyajian materi, bahasa dan buku bagaan, serta grafika (Kusnandar, 2007).

Beberapa penelitian yang terkait terhadap buku ajar yang telah banyak dilakukan beberapa penelitian diantaranya: Dalam penelitian yang dilakukan di kota Medan yang menyatakan bahwa dari 5 buku ajar kimia kelas X semester genap belum sepenuhnya memenuhi standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai standar isi. Urutan Materi kimia yang terdapat pada kelima buku tersebut juga belum disusun segara terpadu untuk mengapai kompetensi dasar yang ditetapkan BSNP (Dartin, 2011).

Menunjukkan bahwa berdasarkan pengembangan bahan ajar yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimana sebesar 94,7% siswa telah mengapai KKM/kriteria ketuntasan minimum (Endang, 2011).

Kimia sebagai salah satu mata pelajaram wajib dalam kurikulum pembelajaran di SMA/MA/SMK merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak. Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi siswa, namun sering kali dijumpai siswa-siswa yang menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari, sehingga siswa terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi yang rumit kurang menarik, menonton dan membosankan, dimana konsep dasar kimia menjadi tidak menarik dan semakin sulit dipahami siswa.

(12)

4

Internalisasi adalah penghayatan, sementara untuk terinternalisasi karakter dapat diartikan, saat membaga buku ajar kimia SMA/MA tersebut para siswa diharapkan dapat menghayati buku ajar dan dapat meningkatkan penguasaan kimia serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada buku kimia yang terinternalisasi karakter yang dapat menumbuh-kembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa pada pelajaran kimia di SMA/MA kelas XII semester ganjil.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “PengembanganB BukuB AjarB KimiaB SMA/MAB KelasB XIIBSemesterBGanjilBTerinternalisasiBnilai–nilaiBKarakterBSiswa”.B

B

1.2 IdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka identifikasi masalah antara lain:

1. Masih lemahnya penanaman pendidikan karakter dalam proses pembelajaran.

2. Masih kurangnya media pembelajaran yang terinternalisasi pendidikan karakter untuk siswa.

3. Buku Ajar Kimia SMA/MA untuk kelas XII semester ganjil yang dapat menumbuh-kembangkan karakter siswa.

1.g BatasanBMasalahB

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu dibuatnya pembatasan masalah agar ruang lingkup pembahasan jelas. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Materi yang dikembangkan dalam Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XII semester ganjil adalah materi yang mengagu pada standar isi kurikulum 2013.

2. Dalam Buku Ajar Kimia terinternalisasi nilai-nilai karakter yang disesuaikan dengan materi kimia.

(13)

5

4. Uji goba buku ajar ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 11 Padangsidimpuan dengan menggunakan rumus normalisasi gain dan uji

One Sample T-Test satu sampel.

1.4 RumusanBMasalahB

Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil yang ada saat ini telah sesuai mengikuti standar BSNP?

2. Bagaimana pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA Kelas XII semester ganjil yang dikembangkan telah sesuai mengikuti standar BSNP?

3. Bagaimana pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA Kelas XII semester ganjil yang dikembangkan telah terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa di dalamnya?

4. Bagaimana pendapat siswa terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil yang dikembangkan telah terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa di dalamnya?

5. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil yang terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa?

6. Apakah hasil belajar kimia siswa yang menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa lebih tinggi dari nilai KKM?

1.5 TujuanBPenelitianB

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah:

(14)

6 terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa di dalamnya.

4. Mengetahui pendapat siswa terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil yang terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa.

5. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil yang terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa.

6. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa lebih tinggi dari nilai KKM.

B

1.6 ManfaatBPenelitianB

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

1. Mendapatakan Buku Ajar Kimia untuk guru SMA/MA kelas XII semester ganjil yang terinternalisasi karakter sesuai dengan standar BSNP dan tuntutan Kurikulum 2013.

2. Sebagai media pembelajaran kimia, untuk membantu guru menyampaikan materi.

3. Dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pasgasarjana di Universitas Negeri Medan, khususnya pada Program Studi Pendidikan Kimia.

(15)

69 BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB

B

5.1 KesimpulanB

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis uji kelayakan buku ajar kimia yang ada berdasarkan standar BSNP adalah sebesar 3,68 dilihat dari kriteria validitasnya buku ajar tersebut Valid dan tidak perlu revisi.

2. Berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil yang dikembangkan berdasarkan standar BSNP adalah sebesar 4,41 dilihat dari kriteria validitasnya buku ajar tersebut sangat valid dan tidak perlu direvisi.

3. Berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil yang dikembangkan berdasarkan rubrik terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa adalah sebesar 4,45 dilihat dari kriteria validitasnya buku tersebut sangat baik untuk digunakan.

4. Berdasarkan pendapat siswa terhadap uji kelayakan buku ajar kimia yang telah dikembangkan berdasarkan rubrik terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa adalah sebesar 4,51 dilihat dari kriteria validitasnya buku ajar tersebut sangat baik untuk digunakan.

5. Peningkatan hasil belajar kimia setelah belajar dengan menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XII semester ganjil pada pokok bahasan reaksi redoks dan elektrokimia diperoleh nilai rata-rata gain antara pretes dan postes adalah sebesar 0,71 yang artinya bahwa kriteria nilai rata-rata gain ternormalisasi termasuk dalam kategori tinggi

(16)

70

5.2 SaranB

Berdasarkan simpulan telah dikemukakan, maka sesuai dengan hasil penelitian yang didapat, maka peneliti dapat menyarankan:

1. Bagi para pengguna buku teks pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia untuk lebih memperhatikan susunan materi sistematis dan standar kelayakan sehingga tidak ada lagi pengguna buku yang tidak memenuhi standar kelayakan BSNP.

2. Bagi peneliti berikutnya, agar nilai gain dapat dikategorikan ternormalisasi tinggi maka harus memperhatikan cara penggunaan buku ajar yang sudah memenuhi standar BSNP, hendaknya guru kimia merupakan faktor yang sangat penting, karena sebagus apapun buku yang digunakan jika guru kimia yang tidak pandai mengajar tidak ada peningkatan hasil belajar siswa dalam penggunaan buku tersebut.

3. Melihat penggunaan buku ajar kimia terinternalisasi nilai-nilai karakter dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkembangkan karakter siswa, hendaknya guru kimia berusaha untuk membelajarkan siswa dengan memanfaatkan buku kimia itu indah.

4. Bagi peneiti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan buku ajar yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan secara khusus pada proses pembelajaran kimia.

(17)

71

DAFTAR PUSTAKA

A, Doni Koesoema. 2010. Pendedekan Karakter Stratege Mendedek Anak de Zaman

Global. Jakarta: Grasindo.

Abdinsyah, dan Dasim Budimansyah. 2012. Internalesase Nelae Pedule

Lengkungan Melalue Pembelajaran Berbases Kearefan Lokal. Integritas,

1(1).

Aqib, Zainal. 2010. Pendedekan Karakter De Sekolah Membangun Karakter dan

Keprebadean Anak. Bandung: Yrama Widya.

Afandi, Rifki. 2011. Integrase Pendedekan Karakter Dalam Pembelajaran IPS De

Sekolah Dasar. Pedagogia, 1 (1).

Arsyad, Azhar. 2003. Medea Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Aziz. H.A., 2011. Metode Peneletean Keperawatan dan Teknek Analeses Data.

Jakarta: Salemba Medika.

BSNP. 2006. Standar Ise Mata Pelajaran Kemea SMA/MA, Jakarta: Badan Standar

Nasional Pendidikan.

Borg, W. R. and Gall, M. D. 1989. Educa-teonal Research: An Introducteon. New

York: Longman. Inc.

Cheng, Chao-Shun. 2007.Character Educateon and Character-traet Development.

Enrechment for College Students. Paper presented at the 2007 seminar of Kao Yuan University for General Educationat Kao Yuan University Kaohsiung County, ROC.

Elias, J.L., 1989. Moral Educateon Secular and Relegeous, Florida: Robert E.

Krieger Publishing Co, Inc.

Hake,R.R., 1998. Interacteve-Engagement Versus Tradeseonal Methods : A

Sex-Thousand-Student-Survey of Mechanecs Tes Data for Introductory Physecs Course,Am.J.Phys,66(1).

Hakim, Lukman. 2012. Internalisasi nilai-nilai Agama Islam dalam Pembentukan Sikap dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Muttaqin Kota

Tasik Malaya. Jurnal Pendedekan Agama Islam-Ta’lem, 10 (1).

Hendri. 2013. Pendedekan Karakter Berbases Dongeng. Bandung: Simbiosa

(18)

72

Hers, Richard H., Miller. John P, and Fielding, Glen P., 1980. Moral Educateon.

an Appraesal, New York: Longman, Inc.

Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Pengembangan Pusat

Kurikulum. 2010. Bahan Pelatehan: Pengembangan Pendedekan Budaya

dan Karakter Bangsa. Jakarta. Kemendiknas.

Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Pengembangan Pusat Kurikulum. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta. Kemendiknas.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kompetense Dasar Sekolah

Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aleyah (MA). Kementrian Kemendikbud: Jakarta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013c. Salenan Permendekbud No 65

tentang standar proses. Kemendikbud: Jakarta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013d. Salenan Permendekbud N0. 81 A

Lamperan Empat Tentang Pedoman Umum Pembelajaran. Kemendikbud: Jakarta.

Kusnandar. 2007. Guru Profeseonal dan Implementase Kurekulum Tengkat Satuan

Pendedekan. Jakarta: PT. Gajah Grafindo Persada.

Kusniati, M., 2012. Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan IPA. Jurnal

Pendidikan IPA Indonesia. 1(2).

Lickona, Tom., Eric Schaps., Chaterina Lewis. 2007. Character Educateon

Partnershep Eleven Prenseples of Effecteve Character educateon. Washington DC: Character Education Partnership. Inc.

Mardiansyah, Yopi. 2013. Pembuatan Modul Fisika Berbasis TIK untuk Mengintegrasikan Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Siswa

SMAN 10 Padang Kelas X Semester I. Pellar of Physecs Educateon 1 (1).

Muhaimin. 2009. Rekonstrukse Pendedekan Islam. Jakarta: Raja Grafindo.

Musfiroh. T., 2008. Memilih, Menyusun & Menyajikan Cerita Untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Sinar Grafika.

Muslich, Masnur . 2011. Pendedekan Karakter Menjawab Tantangan Kreses

(19)

73

Nashir, Haedar. 2013. Pendedekan Karakter Berbases Agama dan Budaya.

Yogyakarta: Multi Presindo.

Padmo. D., 2004. Teknologe Pembelajaran: penengkatan kualetas belajar melalue

teknologe pembelajaran. Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi pendidikan.

Philips. Simon, 2008. Refleksi Karakter Bangsa. Jakarta: Bumi Aksara.

Postholm, M. B., dan Moen, T. 2011. “Communetees of development: A new

model for R&D work” New York:. Journal Education Change. Inc.

Pramudia, Joni Rahmat. 2006. Oreentase Baru Pendedekan: Perlunya Reoreentase

Posese Pendedek dan Peserta Dedek. Jurnal Pendedekan Luar Sekolah, 3 (1). Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Mediakom.

Yogyakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa

Indonesea edese ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

Putra, Ghanis, Nunuk Suryani, Suharno. 2013. Pengembangan Model Internalisasi Nilai Karakter dalam IPS Melalui VCT (Value Clarification Technique)

di SMP se Solo Raya. Jurnal Teknologe Pendedekan dan

Pembelajaran1(3).

Raka. I. Gede. 2007. Pendedekan Untuk Membangun Karakter. Bandung: Institut

Teknologi Bandung.

Setyosari, Punaji. 2012. Metode Peneletean Pendedekan dan Pengembangan.

Jakarta: kencana.

Sholahuddin, Arif. 2011. Pengembangan Buku Ajar Kemea Kelas X Berbases

Redukse Dedaktek: Uje Kelayakan de SMA Negere Kota Banjarmasen. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, 17 (2).

Setyosari. Punaji. 2012. Metode Peneletean Pendedekan dan Pengembangan.

Jakarta: kencana.

Sugiyono, 2011. Metode Peneletean Kuantetatef, Kualetatef, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Supriyadi, Dedi. 2000. Anatome Buku Sekolah de Indonesea. Yogyakarta: Adicita

(20)

74

Suyadi. 2012. Menerapkan Pendedekan Karakter De Sekolah. Yogyakarta: Mentari

Pustaka.

Suyata. 2011. Pendedekan karakter: demense felosofe dalam pendedekan Karakter:

dalam Perspktef teore dan praktek. Zuchdi, D. (Ed). Yogyakarta: UNY Press, Cet.1.

Suwito, Anton. 2012. Integrase Nelae Pendedekan Karakter Ke Dalam Mata

Pelajaran Pendedekan Kewarganegaraan De Sekolah MelalueRPP. Jurnal Ilmiah CIVIS, 2 (1).

Taya R. Cohen *, Lily Morse., 2014, Moral character: What it is and what it does,

ElseveerRIOB-71; 19-38.

Tim Redaksi Fokusmedia. 2005. Hempunan Peraturan Perundangan Standar

Naseonal Pendedekan. Bandung: Fokusmedia.

Tobroni. 2008. Pendedekan Islam, Paradegma Teologes Felosofes dan Speretualetas.

Malang: UUM Press.

Uno, Hamzah B., 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terinternalisasi Karakter UntukMeningkatkan Belajar Matematika. Tim Pascasarjana Universitas Gorontalo.

Veugelers, W., 2008. Educateon and Huma-nesm: Lenkeng Autonomy and

Humanety. Switzerland: Sense Publishers.

Wibawa, Andi Setyo., Saptorini., dan Retno Sri Iswari. 2013. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Pendiidkan Karakter Pada Tema

Dampak Bahan Kimia Rumah Tangga Terhadap Lingkungan. Unnes

Sceence Educateon Journal,2 (1).

Winton, S. 2008. The appeal(s) of character educateon en threateneng temes:

Gambar

Gambar 2.1. Ciri Dasar Pendidikan Karakter
Tabel 2.1.  Indikator Keberhasilan Sekolah dan Kelas dalam

Referensi

Dokumen terkait

Ketika digunakan aditif ganda, yaitu 1 bagian asam oleat dan 1 bagian trietanolamin yang ditambahkan bersama-sama ke dalam 3 bagian PLA dan 1,5 bagian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat Actinomycetes pasir Pantai Baron Gunung Kidul yang berpotensi sebagai penghasil antibiotik. Metode yang digunakan

Kesimpulan: Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nyamuk yang hinggap pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dan terbukti bahwa ekstrak daun zodia

Penurunan biaya perantara penjualan sapi, peningkatan biaya transpor penjualan sapi, biaya administrasi, biaya retribusi, biaya transpor penjualan jagung/kopra dan harga output

Mainan mobil-mobilan yang menggunakan baterai adalah salah satu contoh dari listrik dinamis yang ada di sekitar

Segala puji bagi Allah yang Maha terpuji dalam setiap keadaan, yang memiliki segala sifat mulia dan kesempurnaan, yang memberikan segala nikmat dan karunia, yang telah

Kebijakan ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan yang pada umumnya sebagian dari penghasilan bersih setelah pajak

[r]