• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I buku Pengantar Ilmu Dakwah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab I buku Pengantar Ilmu Dakwah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

A. Islam Agama Dakwah

Islam adalah agama dakwah, maksudnya agama yang disebarluaskan dengan cara damai, tidak lewat kekerasan. Walaupun ada terjadi peperangan dalam sejarah Islam, baik itu di zaman Nabi Muhammad SAW. masih hidup atau di zaman sahabat dan sesudahnya, peperangan itu bukanlah dalam rangka menyebarkan atau mendakwahkan Islam, tetapi dalam rangka mempertahankan diri umat Islam atau melepaskan masyarakat dari penindasan penguasa yang tirani.

Islam adalah agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual maupun kolektif menjadi manusia yang beradab dan berkualitas, serta berbuat baik. Dengan demikian mampu membangun sebuah peradaban yang maju dan tatanan kehidupan yang manusiawi dalam arti kehidupan yang adil, maju, bebas dari berbagai ancaman, penindasan, dan berbagai kekhawatiran. Guna mencapai apa yang diinginkan tersebut, diperlukan apa yang dinamakan aktivitas dakwah. Karena dengan masuknya Islam dalam sejarah umat manusia, Islam mencoba meyakinkan umat manusia tentang kebenarannya dan menyeru manusia agar menjadi penganutnya.

Setiap muslim pada dasarnya wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas ‘ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an;

(2)

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.(QS. Ali Imran : 110).

Ayat tersebut sangat jelas menyerukan agar umat muslim berdakwah setelah Rasulullah SAW wafat. Berdakwah, ber-amr ma’ruf dan ber-nahi munkar adalah salah satu fungsi strategis kekhalifahan manusia. Fungsi tersebut berjalan terus-menerus seiring dengan kompleksitas problematika kehidupan manusia dari zaman ke-zaman. Dakwah tidak berada dalam sketsa masyarakat yang statis, tetapi berada dalam sketsa masyarakat yang dinamis. Tantangan dakwahpun semakin luas dan kompleks, sehingga penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu generasi ke generasi berikutnya, agar cahaya hidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa.

Di samping ayat-ayat Al-Qur’an, banyak juga Hadits Nabi yang mewajibkan umatnya untuk amr ma’ruf nahi munkar, seperti yang dikutip oleh M. Natsir, antara lain :

1. Hadits Riwayat Imam Muslim; “Dari Abi Sa’id Al Khudhairiyi ra, berkata; Aku telah mendengar Rasullullah bersabda; Barang siapa di antara kamu melihat kemunkaran, maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya (dengan kekuatan atau kekerasan); jika ia tidak sanggup dengan demikian (sebab tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan); maka dengan lidahnya; dan jika (dengan lidahnya) tidak sanggup, maka cegahlah dengan hatinya, dan dengan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim).

(3)

Kedua hadits di atas yang didahului dengan sumpah Nabi, menunjukkan bahwa hanya ada dua alternatif bagi umat Islam. Berbuat amr ma’ruf atau nahi munkar atau kalau tidak mereka akan mendapat malapetaka dan siksa dari Allah, serta Allah tidak akan menghiraukan lagi permohonan mereka, karena telah dianggap Allah sebagai mengabaikan tugas agama yang sangat esensi yaitu berdakwah.

Dari penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa sulit memisahkan dakwah dengan Islam, karena Islam berkembang juga melalui dakwah. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan menyampaikan ajaran Islam sama tuanya dengan Islam itu sendiri. Sebagaimana perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti;









Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,

(QS, As-Syu’araa: 214).

Menilik ayat tersebut dapat kita pahami bahwa Rasulullah mendapat perintah untuk menyampaikan dakwah (apa yang didapat dari Allah) kepada keluarga terdekat, barulah ke lingkungan luar keluarga.

B. Takrif Dakwah

Istilah keagamaan yang paling populer di kalangan kita saat ini adalah istilah dakwah. Akan tetapi yang sering terjadi adalah, istilah disempit artikan oleh kebanyakan orang sehingga dakwah sering identik dengan pengajian, khutbah dll. Oleh karena itu istilah dakwah perlu diperjelas takrifnya.

(4)

diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr ma’ruf dan nahi munkar, maui’dzoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta’lim, dan khotbah. Perhatikan ayat di bawah ini:

1. Dakwah yang artinya do’a atau permohonan

Kata dakwah juga berarti do’a (al-du’a), yaitu harapan permohonan kepada Allah SWT atau seruan (al-nida’). Do’a atau seruan untuk mencapai sesuatu itu (al-du’a ila al-syai’ al-hatsats ’ala qasdihi). Dakwah dalam do’a ini terbaca jelas di ayat Al-Qur’an;





































“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al-Baqarah: 186).

2. Dakwah yang artinya menyeru

Menurut Sayyid Quthub, dalam Al-Qur’an, QS. Al-Anfaal: 24, menunjukkan jelas seruan yang dituju oleh dakwah Islam, yaitu seruan ke kehidupan yang sempurna, kehidupan dalam segala bentuk dan seginya.











































(5)

Dalam Al-Qur’an, juga disebutkan tentang pengertian dakwah yang berarti menyeru sebagai berikut ini:

























“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”. (QS. Yunus: 25).

3. Dakwah yang artinya mengajak

Dakwah di sini berarti mengajak kepada yang baik, dan bisa berarti mengajak kepada yang jahat. Ini tertera dalam Al-Qur’an;





































“Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh." (QS. Yusuf: 33).

Bahkan dalam satu ayat, terdapat pula penggunaan kata dakwah untuk arti keduanya, yaitu jalan kebaikan (surga) dan jalan keburukan (neraka);

































“Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”. (QS. Al-Baqarah: 221).

Istilah dakwah digunakan dalam Al-Qur’an baik dalam bentuk

(6)

Sementara itu dakwah dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan dan 7 kali mengajak ke neraka atau kejahatan. Al-Qur’an menggunakan kata dakwah untuk mengajak kepada kebaikan maupun kejahatan dengan disertai risiko pilihan. Dan istilah dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan makna dakwah dalam konteks yang berbeda.

Terlepas dari pemakaian kata dakwah dalam masyarakat Islam, terutama di Indonesia, adalah sesuatau yang tidak asing. Arti dari kata dakwah yang dimaksudkan adalah seruan dan ajakan. Kalau kata dakwah diberi arti seruan maka yang dimaksud adalah ajakan kepada Islam atau ajakan Islam. Kecuali itu, Islam sebagai agama disebut agama dakwah, maksudnya agama yang disebar luaskan dengan damai tidak lewat kekerasan.

Dalam Al-Qur’an, dakwah dalam arti mengajak ditemukan sebanyak 46 kali, 39 kali dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan dan 7 kali mengajak kepada neraka atau kejahatan. Secara terminologi, setelah mendata seluruh kata dakwah dapat didefinisikan dakwah Islam sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang berdasarkan bashirah untuk meneliti jalan Allah dan istiqamah di jalan-Nya serta berjuang bersama meninggikan agama Allah.

(7)

Secara terminologi dakwah dapat diartikan sebagai ajakan positif untuk menuju keselamatan dunia dan akhirat. Sedangkan menurit istilah para ulama ada bermacam-macam, antara lain:

1) Syekh Ali Makhfudh dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin,

ف و رعمل اب رم ل ا و ،ي دهل ا و ريخل ا ىلع سانلا ثح

لج ل ا و لج اعل ا ة د اعسب او زوفيل ركنمل ا نع يهنل ا و

Dakwah adalah ”Mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat”.

2) HSM. Nasarudin Latif mendefinisikan dakwah, ” Setiap usaha aktivitas dengan tulisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT, sesuai dengan akidah dan syariat serta akhlak Islamiyah”.

3) Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat.

4) A. Ilyas Ismail mengutip penjelasan Sayyid Quthub bahwa dakwah adalah, ”Usaha orang beriman mewujudkan sistem (ajaran) Islam dalam realitas kehidupan (iqamah manhaj ilahi li hayat al-basyariyah) atau usaha orang beriman mengokohkan sistem Allah dalam kehidupan manusia (iqrar li manhaj Allah fi al-hayah) baik pada tataran individu (fardiŷah), keluarga (usrah), masyarakat (mujtama’), dan umat (ummah) demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”.

(8)

semua segi kehidupan, baik pada tataran individu, keluarga, masyarakat, maupun umat dan bangsa.

6) Toha Yahya Oemar mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.

Meskipun banyak definisi tentang dakwah dengan redaksi yang berbeda, namun dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan.

C. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah adalah tujuan diturunkannya ajaran Islam bagi umat manusia itu sendiri, yaitu untuk membuat manusia memiliki kualitas akidah, ibadah, serta akhlak yang tinggi. Namun secara umum tujuan dakwah dalam Al-Qur’an adalah:

1. Dakwah bertujuan menghidupkan hati yang mati.











































Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (QS. Al-Anfal/8: 24).

(9)

muslimin. juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk Jihad dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

1. Untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya.





















































Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali".(QS. Ar Ra’ad/13; 36).

2. Mengajak dan menuntun ke jalan yang lurus.

















Kemudian dikatakan kepada mereka: " manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan, (QS. Al-Mukmin: 73).

3. Agar manusia mendapat ampunan dan menghindarkan azab dari Allah.































(10)

dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.(QS. Nuh: 7).

4. Untuk menegakkan agama dan tidak terpecah-belah.















































































Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).(QS. Asy Syura: 13).

(11)

D.Fungsi Dakwah

Dakwah Islam bertugas mengfungsikan kembali indra keagamaan manusia yang memang telah menjadi fikri asalnya, agar mereka dapat menghayati tujuan hidup yang sebenarnya untuk berbakti kepada Allah.1

Sayyid Quthub mengatakan bahwa (risalah) atau dakwah Islam ialah mengajak semua orang tunduk kepada Allah, taat kepada Rasullullah SAW, dan yakin akan hari akhirat. Sasarannya adalah mengeluarkan manusia menuju penyembahan dan penyerahan seluruh jiwa raga kepada Allah SWT, dari kesempitan dunia ke alam yang lurus dan dari penindasan agama-agama lain, sudahlah nyata dan usaha-usaha memahaminya semakin mudah. Sebaliknya kebatilan sudah tampak serta akibat-akibatnya sudah dirasakan di mana-mana.

Dari uraian di atas, maka menurut Moh. Ali Aziz dapat disebutkan fungsi dakwah adalah:

1. Dakwah berfungsi untuk menyebarkan Islam kepada manusia individu dan masyarakat sehingga mereka merasakan rahmat Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin bagi seluruh makhluk Allah. Firman Allah,

























Katakanlah: "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: "Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan yang Esa. Maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)". (QS. Al-Anbiya/21: 108).

2. Dakwah berfungsi melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi ke generasi kaum muslimin berikutnya sehingga kelangsungan ajaran Islam beserta pemeluknya dari generasi ke generasi berikutnya tidak terputus.

(12)

3. Dakwah berfungsi korektif, artinya meluruskan akhlak yang bengkok, mencegah kemungkaran dan mengeluarkan manusia dari kegelapan rohani.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa dakwah adalah usaha untuk mengubah manusia baik individu maupun kolektif dari situasi yang tidak baik ke arah yang lebih baik dengan menanamkan nilai-nilai Islam, atau dengan kata lain menghimbau orang kearah Islam.

Dakwah kepada orang yang sudah beragama Islam bertujuan agar orang tersebut dapat lebih meningkatkan keimanannya, dapat menjadikan Islam sebagai pedoman hidupnya, sehingga segala hal dalam hidupnya bisa menjadi lebih baik.

E. Dasar Dakwah

Berdakwah, mengajak orang lain berbuat kebaikan tentunya juga berlandaskan perintah Allah dan Rasul-Nya.

1. Dasar dalam Al-Qur’an

Seperti disebutkan jelas dalam Al-Quran, :









































































125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

(13)

Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (QS. An-Nahl: 125-126).

Juga dalam Surat yang lain;

















































Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali Imran: 110).

Dalam ayat lain;



















































Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah: 71).

2. Dasar Dalam Hadist

(14)

a. Hadits Riwayat Imam Muslim; “Dari Abi Sa’id Al Khudhairiyi ra, berkata; Aku telah mendengar Rasullullah bersabda; Barang siapa di antara kamu melihat kemunkaran, maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya (dengan kekuatan atau kekerasan); jika ia tidak sanggup dengan demikian (sebab tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan); maka dengan lidahnya; dan jika (dengan lidahnya) tidak sanggup, maka cegahlah dengan hatinya, dan dengan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim).

Referensi

Dokumen terkait

ekstrak etanol akar, kulit batang dan daun sebagai antioksidan alami terhadap radikal bebas yang dibentuk oleh asam linoleat serta menyimpulkan hasil percobaan,

Pendidikan Agama Islam selain mengantarkan peserta didik memiliki kompetensi pendidikan agama Islam sesuai jenjangnya di sekolah, maka yang lebih utama adalah bagaimana

Wirawan (1982) melaporkan isolasi eugenol menggunakan larutan NaOH 4%, 5%, dan 6% dengan nisbah minyak daun cengkeh dengan larutan NaOH 1 : 5 menunjukkan bahwa konsentrasi

Faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat bahaya banjir limpasan antara lain curah hujan tinggi, tekstur tanah berlempung yang menyebabkan resapan air ke bawah permukaan

Pengurusan Bencana Covid-19 Menurut Perspektif Al-Quran dan Sains Moden merupakan kajian yang memfokuskan cara pengurusan Covid -19 yang menyentuh perihal pengurusan

abad ke-21 dengan pemanasan global dan naiknya permukaan laut seluruh dunia [7]. Contoh Bukti-bukti penurunan tanah di daerah eksploitasi minyak dan gas bumi terlihat di

Dalam penelitian yang sama, ditemukan pula bahwa serat alam memiliki kekuatan dan kekakuan spesifik yang cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai material penguat

SpamAssassin dapat menandakan apakah e-mail yang masuk ke server berisi spam atau bukan dengan mengaktifkan parameter berikut ini. Parameter di atas mengubah subject