ABSTRAK
PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA
(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tumijajar T.P 2011/2012)
Oleh ZURIYATI
Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu tuntutan yang harus dimiliki oleh siswa sekolah menengah. Namun, berdasarkan hasil observasi di kelas VIII SMP Negeri 1 Tumijajar, diketahui bahwa KBK oleh siswa belum dikembangkan secara optimal. Karena guru menggunakan media dan model pembelajaran yang kurang sesuai. Solusi untuk meningkatkan KBK siswa yaitu dengan menggunakan multimedia interaktif melalui model GI. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan model GI dalam meningkatkan KBK.
Zuriyati
iii
angket tanggapan siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif melalui model GI yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata KBK oleh siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (eksperimen = 0,58; kontrol = 0,45). Selain itu, rata-rata peningkatan KBK semua indikator yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol
(eksperimen = 39.83%; kontrol = 32.66%). Rata-rata persentase peningkatan aktivitas siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (eksperimen = 9.23 %; kontrol = 3.6%). Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan multimedia interaktif melalui model GI. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan multimedia interaktif melalui model GI berpengaruh dalam meningkatkan KBK oleh siswa.
PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA
(Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tumijajar T.A 2011/2012)
(Skripsi)
Oleh ZURIYATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
iv
PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA
(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tumijajar T.P 2011/2012)
Oleh
ZURIYATI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
xi
Dengan Menyebut Nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah, atas rahmat dan nikmat yang tak terhitung…
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW… Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:
Yang tercinta ayahku (Zulkarnain) dan ibuku ( Nurhadisah), yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menguatkanku, mendukung segala langkah ku menuju kesuksesan dan kebahagian.
Uda,Uni dan mba’ku.( uda Nurdin, Ayat, Khairullah ) dan (uni Rahma), (mba’ Hesti) yang selalu memberikan bantuanya ketika aku dalam kesulitan, memotivasi ku dan menyayangiku.
Ponakan ku : Nafis Sallmany Nurdin yang aku sayangi yang memberikan keceriaan dan warna-warni dalam kehidupan ku.
Guru dan murobbi, atas ilmu, nasihat, dan arahan yang telah diberikan.
Sahabat-sahabat terkasihku, yang selalu berusaha membuat aku tetap tersenyum, menyemangatiku, membantuku dalam kesulitan, menghilangkan rasa sedih yang ada, pendengar setia setiap kegundahanku; Mini dan Nisa.
Sahabat-sahabat BioMa: nurbita, tina, april, rela, eva, ervin, niar, erlis, mala, andri, ikhsan, rakhman, sigit, resta, peby, aryani, ria mariga, suliana, fina, era, sulis, dini, heni, lia, yulia, devia, icha, aini, ihda, indah, made, nita, indah, iis, yuna, susi, novi, hutriazka, yang selalu menyemangatiku.
Teman-teman PPL dan KKN ku: (PPL+KKN) nachan, inggar, rini, wina, tuti, resti, andi, ferni, dan desti, (KKN) agus solihin, fredi, indra, rido, suryo, tya, eva, susi, vidya, rahma, iren, rima.
Teman-teman ku yang tinggal di Asrama Citra: Fifi, (teman sekamar ku) rofa,nisa, eva, gesti, tari, yani, imas, inayah, Erika, desy, devy, rina, siti, riska dan uci. yang selalu menyemangatiku
v
Judul Skripsi : PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEMESTER GANJIL SMP N 1 Tumijajar TAHUN AJARAN 2012/2013
Nama : Zuriyati
Nomor Pokok Mahasiswa : 0853024059
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed Pramudiyanti, S. Si., M. Si. NIP. 19571107198603 1002 NIP .19730310 199802 2 001
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Dr. Caswita, M.Si
xii
MOTTO
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang
tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang
menangis,dan pada kematianmu semua orang menangis
sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
(Mahatma Gandhi)
Juara bukanlah orang yang mendapatkan gelar, tapi juara
adalah orang yang bisa membanggakan dan
membahagiakan kedua orang tua dan keluarga serta
menjadi teladan bagi semua orang."
(Zuriyati)
vi
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Zuriyati
Nomor Pokok Mahasiswa : 0853024059
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau
ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan
penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.
Bandar Lampung, November 2012 Yang menyatakan
Zuriyati
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Dayamurni, Kec. Tumijajar, Kab. Tulangbawang Barat pada
31 Agustus 198, yang merupakan anak kelima dari lima bersaudara pasangan
Bapak Zulkarnain dan Ibu Nurhadisah.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Tumijajar (1996-2002),
SMP Negeri 1 Tumijajar (2002-2005), SMA Negeri 1 Tumijajar (2005-2008).
Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Lampung.
Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Botani Tumbuhan Tinggi,
serta aktif di organisasi sebagai Abid Pendidikan Himasakata (2009/2010), dan
Abid kaderisasi FPPI (2009/2010). Penulis melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMP 17 Gedongtataan dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik di Kabupaten Pesawaran (Tahun 2011), dan penelitian pendidikan di
SMA Negeri 1 Tumijajar untuk meraih gelar sarjana pendidikan/S.Pd. (Tahun
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH MULTIMEDIA
INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP
INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA
(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1
Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat Tahun Pelajaran 2011/2012)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,
Pembimbing Akademik dan sekaligus Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
4. Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed. selaku Pembimbing I yang telah
ix
5. Dr. Tri Jalmo M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan motivasi
yang sangat berharga;
6. Sujarwo,S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Tumijajar dan Sutini, S.Pd.,
selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
serta motivasi yang sangat berharga;
7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas VIII C dan VIII D SMP
Negeri 1 Tumijajar atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;
8. Orangtuaku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku; serta
Kakak dan mba’ku atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan;
9. Rekan-rekan BioMa (Mahasiswa Pendidikan Biologi 2008), kakak dan adik
tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian
berikan;
10.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, November 2012
Penulis
vii
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Darlen Sikumbang M. Biomed _____________
Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si, M.Si _____________
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si _____________
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
x
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Dayamurni, Kec. Tumijajar, Kab. Tulangbawang Barat pada 31 Agustus 1989, yang merupakan anak kelima dari lima bersaudara pasangan
Bapak Zulkarnain dan Ibu Nurhadisah.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Tumijajar (1996-2002), SMP Negeri 1 Tumijajar (2002-2005), SMA Negeri 1 Tumijajar (2005-2008).
Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung.
Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Botani Tumbuhan Tinggi, serta aktif di organisasi sebagai Abid Pendidikan Himasakata (2009/2010), dan Abid kaderisasi FPPI (2009/2010). Penulis melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMP 17 Gedongtataan dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Pesawaran (Tahun 2011), dan penelitian pendidikan di
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Keterampilan Berpikir Kritis dan Indikatornya……… 18
2. Kriteria N-gain………... 31
3. Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kritis Siswa... 34
4. Kriteria keterampilan berpikir kritis siswa………. 35
5. Lembar Observasi Aktivitas siswa... 36
6. Klasifikasi Kategori Aktivitas Siswa... 38
7. Angket Tanggapan Siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif melalui model Gi... 38
8. Skor per item angket... 39
9. Lembar Observasi Aktivitas siswa... 36
10. Penskoran angket tanggapan siswa pada pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran GI.... 39
11. Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif melalui model GI... 40
12. Hasil uji normalitas dan homogenitas nilai pretest, postest, N-gain dan Uji t keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kontrol ………... 42
xvi
7. Data peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol ………... 44
8. Hasil Rata-rata setiap aspek aktivitas belajar siswa kelas eksperimen
dan kontrol... 45
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Desain pretes postes tak-equivalen………..……... 27
2. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat………...… 10
3. Desain pretes postes tak equivalen………..……... 24
4. Grafik persentase Tanggapan Siswa terhadap penggunaan multimedia
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku peserta didik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota
masyarakat dalam lingkungan alam sekitar individu itu berada. Pendidikan
tidak hanya mencakup perkembangan intelektual saja, akan tetapi lebih
ditekankan pada proses pembinaan kepribadian siswa secara menyeluruh
sehingga anak menjadi lebih dewasa. Meningkatkan mutu pendidikan
menuntut kerja keras berbagai pihak. Mulai dari tenaga kependidikan, orang
tua, peserta didik, masyarakat, dan pemerintah untuk mencapai tujuan akhir
yaitu sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga peserta didik perlu
dipersiapkan sejak dini. Keberhasilan suatu pendidikan terkait dengan
masalah untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran (Purwanto,
2008:16).
Berdasarkan Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi,
mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis,
induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
peristiwa alam sekitar. Pembelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik
2
objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain; 2)
mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap percaya diri; dan 3) mengembangkan kemampuan
berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan
prinsip biologi (BNSP, 2006).
Keterampilan berpikir kritis berfungsi memberikan bekal kepada siswa agar
menjadi pemecah masalah yang tangguh, pembuat keputusan yang matang,
berpikir dengan berurutan, objektif dan menangguhkan prasangka serta
emosi pribadi dalam mencari keyakinan. Sejalan dengan meningkatnya jenis
pekerjaan di masa yang akan datang yang membutuhkan para pekerja handal
yang memiliki kemampuan berpikir kritis. Namun kenyataannya,
pengembangan aspek akademik di sekolah masih pada tingkat yang rendah
dan belum sampai pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, apalagi
kemampuan memecahkan masalah (Muhfahroyin, 2009; Suyanto dalam
Sugiyarti, 2005 :2 ).
Permasalahan ini juga nampak di SMP N 1 Tumijajar. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara dengan guru biologi kelas VIII IPA SMP N 1
Tumijajar diketahui keterampilan berpikir kritis siswa masih rendah, karena
hanya sedikit keterampilan berpikir kritis siswa yang muncul yaitu
mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin.
Dalam pembelajarannya, guru seringkali menggunakan metode diskusi
3
Pembelajaran menggunakan metode diskusi, guru berperan sebagai pemimpin
diskusi, memberikan LKK yang berisi masalah kepada siswa dan memberi
penguatan. Sedangkan yang dilakukan siswa yaitu berdiskusi, sebagian kecil
menjawab pertanyaan dan menyimpulkan secara sederhana.
Guru menjelaskan Pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada
materi pokok Sistem Gerak Pada Manusia, siswa hanya dapat mendengarkan
penjelasan dari guru dan melihat gambar.
Berdasarkan analisis dari peneliti, guru bulum dapat menggali keterampilan
berpikir kritis siswa, hal ini terlihat dari metode dan media yang digunakan.
Metode dan media yang digunakan yaitu metode diskusi dan media gambar.
Pada metode diskusi, hanya sebagian kecil siswa yang aktif dalam berdiskusi,
apabila masalah yang telah diberikan guru tidak dapat dipecahkan maka guru
yang memecahkannya. Pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered),
selain itu interaksi antar siswa kurang sehingga pengalaman siswa terbatas.
Pembelajaran seperti ini menyebabkan informasi hanya satu arah yaitu dari
guru ke siswa, sehingga siswa tidak aktif dan kemampuan berpikir kritis nya
belum tergali. Media gambar, pengunaan media gambar pada materi
pembelajaran Sistem Gerak Pada Manusia sulit dipahami, materi pokok
Sistem Gerak Pada Manusia merupakan materi yang menjelaskan tentang
struktur dan fungsi sistem gerak, dengan media gambar siswa kurang
memiliki interaksi karena siswa hanya mendengar informasi dan melihat
gambar yang dijelaskan oleh guru sehingga keterampilan berpikir kritis siswa
4
Keterampilan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan melalui
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Noor
(2007, dalam Muhfahroyin, 2009 ) bahwa untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, paradigma student centered lebih tepat
digunakan. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah
model kooperatif tipe GI. GI berlandaskan pada aspek sosial dan intelektual
di dalam suatu kelas. Berdasarkan hasil penelitian Dewi, 2007 diketahui
model kooperatif tipe GI dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa kelas XI IPA MAN 3 Malang pada topik bahasan Limit Fungsi.
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe GI meliputi enam fase,
yaitu: memilih topik, perencanaan kooperatif, implementasi, analisis dan
sintesis, presentasi hasil final, dan evaluasi (Trianto, 2009: 80).
Pemberdayaan keterampilan berpikir kritis dapat dilakukan oleh guru dengan
menggunakan model-model pembelajaran konstruktivistik seperti GI. Jika
dilihat dari tahapan-tahapan tersebut, maka keseluruhan fase pada kooperatif
tipe GI tersebut berkaitan erat dengan keterampilan berpikir kritis (Dewi,
2007).
Ditinjau dari segi penggunaan media, salah satu alternatif media yang dapat
digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa adalah
penggunaan multimedia interaktif. Berdasarkan hasil penelitian Puspita
(2009) diketahui penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa SMP Cimahi kelas IX tentang sistem
5
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat
memilih sesuatu yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Multimedia
interaktif dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam
proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan
(pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan belajar sehingga secara sengaja proses
belajar terjadi, bertujuan dan terkendali (Syailendra, 2009).
Secara umum manfaat multimedia interaktif adalah proses menjadikan
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, dan proses belajar
mengajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, serta belajar siswa dapat
ditingkatkan (Syailendra, 2009). Multimedia interaktif dianggap tepat untuk
membantu siswa dalam memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
oleh guru tentang materi pokok Sistem Gerak Pada Manusia karena siswa
dapat berinteraksi dengan multimedia interaktif secara langsung untuk
melihat bagian-bagian dan mekanisme Sistem Gerak Pada Manusia melalui
gambar dan animasi pada multimedia tersebut. Sehingga, multimedia
interaktif diduga dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa, hal ini diungkapkan oleh Puspita (2010)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian di SMP N 1 Tumijajar pada kelas VIII, dengan menggunakan
6
keterampilan berpikir kritis siswa pada materi pokok Sistem Gerak Pada
Manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh yang signifikan pada penggunaan multimedia interaktif
melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI terhadap keterampilan
berpikir kritis siswa pada materi pokok Sistem Gerak Pada Manusia?
2. Bagaimanakah aktivitas siswa yang belajar dengan menggunakan
multimedia interaktif melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada Sistem Gerak Pada
Manusia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh multimedia interaktif melalui model pembelajaran kooperatif
tipe GI terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi pokok
Sistem Gerak Pada Manusia.
2. Aktivitas siswa yang belajar dengan menggunakan multimedia interaktif
melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI terhadap keterampilan
7
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kritis siswa
2. Bagi Siswa
a. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam mempelajari
materi pokok Sistem Gerak Pada Manusia
b. Membiasakan siswa untuk melatih keterampilan berpikir kritis yang
mereka miliki
c. Menumbuhkan motivasi pada diri siswa, karena siswa dilibatkan secara
aktif dalam proses pembelajaran
3. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman mengajar sebagai calon guru dalam
menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran GI.
4. Bagi Sekolah
Multimedia interaktif melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI yang
digunakan diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis
siswa SMP N 1 Tumijajar.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari kesalahpahaman maka ruang lingkup penelitian ini adalah
8
1. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah multimedia interaktif
yaitu suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang
dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih
sesuatu yang dikehendaki untuk proses selanjutnya
2. Model pembelajaran tipe GI yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan langkah-langkah pembelajaran yaitu: 1). Memilih topik,
2) Perencanaan kooperatif, 3) Implementasi, 4) Analisis dan sintesis, 5)
Persentasi hasil 6) Evaluasi.
3. Keterampilan berpikir kritis (critical thinking) merupakan suatu hal
yang masuk akal (reasonable), berpikir reflektif yang terfokus pada
keputusan untuk mempercayai dan melakukannya.
Kemampuan berpikir kritis yang diukur dalam penelitian ini meliputi: 1)
Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin,
2) Apa yang menjadi perbedaan, 3) Apa yang menjadi contoh , 4)
Menginterpretasi pernyataan 5) Rekonstruksi argumen dan 6)
Mengeneralisasi.
4. Materi Pokok yang diteliti adalah Sistem Gerak Pada Manusia. Standar
Kompetensi (SK) Memahami berbagai sistem dalam kehidupan
manusia dan Kompetensi Dasar (KD) adalah Mendeskripsikan sistem
gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
5. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII C dan VIII D
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Media
Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2011:4) secara implisit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, vidio camera, vidio recorder, film, slide (gambar bingkai),
foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berdasarkan uraian tersebut
maka dapat dijelaskan media adalah komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Dalam proses pembelajaran kehadiran media
mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut
ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan
media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada
anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat
mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau
kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan
kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan
10
B. Multimedia Interaktif
Beberapa ahli Arsyad (2011:171) dan Ariyus (2009:2) mendefinisikan
multimedia yaitu: multi berarti banyak dan media biasa diartikan alat untuk
menyampaikan atau membuat sesuatu, perantaraan, alat pengantar, suatu
bentuk komunikasi seperti surat kabar, majalah, atau televisi. Bagi pengguna
komputer, multimedia dapat diartikan sebagai informasi komputer yang dapat
disajikan melalui audio atau video, teks, grafik dan juga mempunyai
komunikasi interaktif yang tinggi. Gabungan sistem tersebut bisa
digambarkan sebagai berikut :
Gambar. 1 Komponen Multimedia (Ariyus, 2009:2)
Menurut Daryanto (2010:51) multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu
multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat
diperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan),
contohnya: TV dan film. Beberapa ahli (Daryanto, 2010 : 51; dan Hofstetter,
2001:3) mendefinisikan multimedia interaktif sebagai pemanfaatan
komputer untuk menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak ( video
dan animasi ) menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga
memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi,
11
yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih
sesuatu yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Adapun contoh
multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi
game, dan lain-lain.
Secara umum manfaat multimedia interaktif adalah agar proses pembelajaran
lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi,
kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat
dilakukan dimana saja, kapan saja, serta belajar siswa dapat ditingkatkan
(Syailendra, 2009:3).
Daryanto (2010:53-54) mengemukakan fungsi multimedia pembelajaran
yaitu:
1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang jelas dan
terkendalikan.
Berdasarkan hasil penelitian Munir dalam Nurwahidah (2011:3) dan Puspita
(2009:10) keuntungan dan kelebihan menggunakan multimedia interaktif
dalam pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan multimedia interaktif memberikan peluang lebih
besar bagi siswa untuk melakukan eksplorasi dan simulasi untuk
12
2. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa
dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
3. Multimedia interaktif dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa
melalui pengulangan dan simulasi proses yang terdapat dalam program
multimedia interaktif.
4. Menuntut keterlibatan organ tubuh seperti telinga (audio), mata (visual),
dan tangan. Keterlibatan berbagai organ ini membuat informasi lebih
mudah diingat.
5. Dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap suatu
konsep atau pelajaran yang sedang dibahas karena dengan bantuan
multimedia dapat menjelaskan konsep yang rumit menjadi mudah dan
sederhana.
6. Dapat menjelaskan materi pelajaran atau objek yang abstrak (tidak nyata,
tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata, dapat dilihat dan atau
diraba).
7. Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktivitas, dan
kreativitas belajar siswa serta dapat memberikan hiburan tersendiri bagi
para siswa sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan.
Berdasarkan hasil penelitianPuspita (2010:10), multimedia interaktif
memiliki kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
1. Diperlukan dana yang tidak sedikit dalam merancang program multimedia
interaktif. Namun sekarang sudah tersedia program multimedia interaktif
13
2. Diperlukan komputer dalam jumlah yang banyak.
3. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif menuntut
keahlian guru dan siswa dalam menggunakan dan mengoperasikan
komputer. Guru dan siswa juga hendaknya memiliki sikap yang positif
terhadap komputer.
4. Pembelajaran sedikit bersifat isolatif. Namun dapat diminimalisir dengan
keterlibatan guru dalam membimbing siswa merekonstruksi pengetahuan
di akhir pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian Puspita (2009:9) dan Sunarno ( 2009:2)
diketahui penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa SMP Cimahi kelas IX tentang sistem
Reproduksi. Multimedia interaktif dapat meningkatkan imajinasi efektif dan
keterampilan kritis siswa.
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)
Beberapa ahli Slavin (1995:219); Sharan dkk (1984:79); Sumarno (2011:1)
menyatakan bahwa model pembelajaran tipe kooperatif GI merupakan model
yang melibatkan kelompok kecil, siswa bekerja menggunakan inquiri
kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok, dan kemudian
mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas.
Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai
tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih
14
siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya. GI
sangatlah ideal diterapkan dalam pembelajaran Sains, karena topik materi
IPA yang begitu luas dan desain tugas atau sub-sub topik yang mengarah
kepada kegiatan metode ilmiah, diharapkan siswa dalam kelompoknya dapat
saling memberi kontribusi berdasarkan pengalaman sehari-hari. Dalam
tahapan pelaksanaan investigasi para siswa mencari informasi dari berbagai
sumber yang telah dipersiapkan oleh guru di dalam suatu media pembelajaran
interaktif. Kemudian siswa melakukan evaluasi dan sintesis terhadap
informasi yang yang telah didapat dalam upaya membuat laporan ilmiah
sebagai hasil kelompok.
Beberapa ahli mendefinisikan Sharan dkk (1984: 80) dan Slavin (1995
:218-219) mengemukakan langkah-langkah pelaksanaan model kooperatif tipe GI
yaitu sebagai berikut:
a. Memilih topik
Siswa memilih subtopik khusus di dalam suatu daerah masalah umum
yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan
menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok menjadi
kelompok-kelompok yang berorientasi tugas. Komposisi kelompok-kelompok hendaknya
heterogen secara akademis maupun etnik.
b. Perencanaan kooperatif
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan
khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih pada tahap
15
c. Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam
tahap kedua, kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas
dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada
jenis- jenis sumber belajarnya yang berbeda baik dalam atau di luar
sekolah, guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan
menawarkan bantuan bila di perlukan.
d. Analisis dan sintesis
Siswa menganalisis dan menyintesis informasi yang di perlukan.
Pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana infomasi tersebut
diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk
dipresentasikan kapada seluruh kelas.
e. Menyiapkan laporan akhir
Anggota kelompok menentukan pesan apa yang akan dilaporkan
bagaimana membuat persentasinya
f. Persentasi hasil
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasi penyelidikannya
dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas dengan tujuan agar
siswa yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka.
g. Evaluasi
Kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topik yang
sama, siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap
kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat
16
Berdasarkan hasil penelitian Setyawan ( 2006:9) dan Santoso (2009:8)
kelebihan model GI yaitu sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan model kooperatif Group Investigation memiliki
dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation
mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
3. Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan
berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang.
4. Model pembelajaran group investigation melatih siswa untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan
pendapatnya.
5. Memotivasi dan mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai
dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
6. Siswa dapat bekerja secara bebas, memberi semangat untuk berinisiatif,
kreatif, dan aktif, rasa percaya diri dapat lebih meningkat, dapat belajar
untuk memecahkan suatu masalah, dapat menangani suatu masalah,
mengembangkan antusiasme pada pelajaran fisika.
Sedangkan kelemahan model GI menurut Trianto (2009:78) adalah : model
pembelajaran yang kompleks dan sulit untuk dilaksanakan dalam
pembelajaran kooperatif. Kemudian pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran group investigation juga membutuhkan waktu yang
17
Berdasarkan hasil penelitian Dewi (2007:15) dan Sanjaya (2010:1) diketahui
model kooperatif tipe GI dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa kelas XI IPA MAN 3 Malang pada topik bahasan Limit Fungsi, dan
siswa kelas VIII SMP N 1 SERIRIT dalam proses belajar pada mata pelajaran
Fisika.
D. Keterampilan Berpikir Kritis
Ennis (1989: 4) dan Jonsons (2002:183-185) mendefinisikan keterampilan
berpikir kritis sebagai sebuah kemampuan untuk berpendapat yang terarah
dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti: memecahkan
masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi dan melakukan
penelitian ilmiah dengan terorganisasi untuk mengevaluasi bukti, asumsi,
logika dan bahasa yang mendasari pendapat pribadi dan pendapat orang lain.
Berpikir kritis sebagai cara berpikir reflektif yang masuk akal atau
berdasarkan nalar yang difokuskan untuk sebuah proses aktif, teratur
menentukkan apa yang harus diyakini dan dilakukan serta penuh makna yang
kita gunakan untuk memahami dunia.
Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang
mendalam. Pemahaman membuat kita mengerti maksud dibalik ide yang
mengarahkan hidup kita setiap hari.
Beberapa indikator dalam berpikir kritis secara lengkap dipaparkan oleh
18
Tabel 1. Keterampilan berpikir kritis dan Indikatornya
Keterampilan
Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Aspek 1. Memberikan
Penjelasan dasar.
1. Memfokuskan
pertanyaan a. Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan
b. Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin.
c. Menjaga pikiran terhadap situasi yang sedang dihadapi 2. Menganalisis
argumen a. Mengidentifikasi kesimpulan. b. Mengidentifikasi alasan
yang dinyatakan. c. Mengidentifikasi alasan
yang tidak dinyatakan. d. Mencari persamaan dan
perbedaan.
e. Mengidentifikasi dan menangani
ketidakrelevanan. f. Mencari struktur dari
sebuah.
b. Apa yang menjadi alasan utama?
g. Apa yang menjadikan perbedaannya? h. Apa faktanya?
i. Apakah ini yang kamu katakan?
19
b. Mengurangi konflik interest
c. Kesepakatan antar sumber
d. Reputasi
e. Menggunakan prosedur yang ada
f. Mengetahui resiko g. Keterampilan
memberikan alasan h. Kebiasaan berhati-hati 5. Mengobservasi dan
mempertimbangkan hasil observasi
a. Mengurangi
praduga/menyangka b. Mempersingkat waktu
antara observasi dengan laporan
c. Laporan dilakukan oleh pengamat sendiri d. Mencatat hal-hal yang
sangat diperlukan e. Penguatan
f. Kemungkinan dalam penguatan
g. Kondisi akses yang baik h. Kompeten dalam
menggunakan teknologi i. Kepuasan pengamat atas
kredibilitas criteria 3 . Menyimpulkan 6. Mendeduksi dan
mempertimbangkan deduksi
a. Kelas logika
b. Mengkondisikan logika c. Menginterpretasikan
pernyataan 7. Menginduksi dan
mempertimbangkan hasil induksi
a. Menggeneralisasi b. Berhipotesis
20
penjelasan
lebih lanjut istilah dan mempertimbangkan definisi
b. Strategi definisi. c. Konten (isi)
10 . Mengidentifikasi
asumsi a. Alasan yang tidak dinyatakan
b. Asumsi yang diperlukan: rekonstruksi argumen 5. Strategi dan
taktik 11. Memutuskan suatu tindakan a. b. Mendefisikan masalah. Memilih kriteria yang mungkin sebagai solusi permasalahan.
c. Merumuskan alternatif-alternatif untuk solusi. d. Memutuskan hal-hal
yang akan dilakukan. e. Merivew.
f. Memonitor implementasi 12. Berinteraksi
dengan orang lain a. b. Memberi label. Strategi logis. c. Srtrategi retorik.
d. Mempresentasikan suatu posisi, baik lisan atau tulisan
(Costa, 1985 : 54)
E. Kerangka Pikir
Salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam adalah Biologi. Selama ini
banyak yang menganggap bahwa Biologi hanya mata pelajaran yang
mengandalkan hafalan semata. Padahal, Biologi juga membutuhkan
keterampilan lain dalam mendukung pembelajarannya, salah satunya adalah
keterampilan bepikir kritis. Keterampilan berpikir kritis siswa pada materi
Sistem Gerak Pada Manusiadi SMP N 1 Tumijajar yang muncul hanya
21
ini disebabkan oleh metode ceramah dengan media gambar dan diskusi yang
digunakan oleh guru, sehingga siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran
atau berpusat kepada guru (teacher centered), untuk mengatasi faktor itu guru
harus merancang suatu pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu (student
centered), model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan multimedia
interaktif kemungkinan membuat siswa dapat berperan aktif dalam
pembelajaran dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Multimedia interaktif dianggap tepat untuk memperjelas pemahaman siswa
tentang materi Sistem Gerak Pada Manusia karena siswa dapat melihat
bagian-bagian dan mekanisme sistem gerak manusia melalui gambar dan
animasi pada multimedia tersebut. Melalui model pembelajaran kooperatif
tipe GI, diyakini kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat, karena
siswa berperan sebagai subjek belajar dalam proses berpikir secara kritis,
logis, sistematis dan analisis yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan untuk menemukan konsep atau prinsip ilmiah.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan
multimedia interaktif melalui model GI, sedangkan variabel terikatnya adalah
keterampilan berpikir kritis siswa. Hubungan antara variabel tersebut
digambarkan dalam diagram di bawah ini :
Gambar 2. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X = Variabel bebas : pembelajaran yang menggunakan multimedia interaktif melalui model GI; Y = Variabel terikat yaitu keterampilan berpikir kritis
22
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. H0: Penggunaan mutimedia interaktif melalui model kooperatif tipe GI
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan berpikir
kritis siswa kelas VIII SMP N 1 Tumijajar dalam pembelajaran materi
pokok Sistem Gerak Pada Manusia.
H1 : Penggunaan mutimedia interaktif melalui model kooperatif GI
berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis
siswa kelas VIII SMP N 1 Tumijajar dalam pembelajaran materi
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September semester ganjil T.P
2012/2013 di SMP Negeri 1 Tumijajar.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil
SMP Negeri 1 Tumijajar tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel tersebut adalah
siswa kelas VIII C berjumlah 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa
kelas VIII D berjumlah 26 siswa sebagai kelas kontrol.Yang dimaksud cluster
random sampling yaitu populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan
terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster misalnya kelas sebagai
cluster (Margono, 2005: 127).
C.Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes
kelompok tak ekuivalen. Kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen
menggunakan kelas yang ada dan satu level dengan kondisi yang homogen.
24
GI, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan multimedia interaktif, tetapi
menggunakan media buku melalui diskusi. Hasil pretes dan postes pada kedua
kelompok subyek dibandingkan. Struktur desainnya adalah sebagai berikut :
Kelompok pretes perlakuan postes
I O1 X O2
II O1 C O2
Gambar 3. Desain pretes postes kelompok tak ekuivalen
Keterangan : I = Kelas eksperimen, II = Kelas kontrol, O1 =
Pretes, O2 = Postes, X = Perlakuan multimedia interaktif melalui
model GI (Dimodifikasi dari Nazir, 2005 : 233).
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :
1) Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian.
2) Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti
3) Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
4) Membuat lembar observasi yang digunakan sebagai acuan untuk
mengamati aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran.
5) Membuat angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan
25
6) Membuat media pembelajaran berupa multimedia interaktif dengan
menggunakan macromedia flash MX 2004.
7) Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKK) untuk
setiap pertemuan.
8) Membuat instrument evaluasi yaitu soal pretes dan postes. Soal pretes
diberikan pada awal pertemuan pertama, sedangkan soal postes
diberikan pada akhir pertemuan terakhir.
9) Melakukan uji validitas isi dan kontak dengan ahli.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran untuk mengukur keterampilan berpikir
kritis siswa dengan menerapkan multimedia interaktif melalui model
pembelajaran GIuntuk kelas eksperimen dan media buku melalui diskusi
untuk kelas kontrol.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
A. Kelas eksperimen
a. Pendahuluan
1. Siswa diberikan soal pretes tentang materi Sistem Gerak Pada
Manusia
2. Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan
indikator pembelajaran ditayangkan terlebih dahulu
3. Siswa diberikan pertanyaan apersepsi:
Pertemuan I : “mengapa kita memiliki bentuk wajah yang
26
Pertemuan II : “mengapa kita dapat menggerakan tubuh kita
untuk berjalan, memegang benda dan
melakukan pergerakan-pergerakan sesuai
kehendak kita?”
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
GI yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
b. Kegiatan inti
1. Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang, kecuali 1 kelompok yang terdiri dari 5 orang.
Setiap kelompok terdiri atas siswa yang heterogen berdasarkan
nilai akademik dan jenis kelamin siswa.
2. Siswa memilih subtopik materi Sistem Gerak Pada Manusia yang
berisi permasalahan yang ditetapkan oleh guru.
3. Siswa menerima materi yang dikemas dalam bentuk multimedia
interaktif dan mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang
berisi permasalahan yang harus diselidiki dan diinvestigasi oleh
setiap kelompok.
Pertemuan I : LKK tentang tulang penyusun rangka tubuh
manusia
Pertemuan II : LKK tentang persendian dan otot
Siswa menganalisis dan menyintesis informasi
27
4. Siswa mempresentasikan hasil temuannya didalam kelompok
Pertemuan I :
Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan LKK, guru
meminta kelompok 1, 2 dan 3 untuk membacakan hasil
diskusinya di depan kelas, dan kelompok lain dapat memberikan
tanggapan.
Pertemuan II :
Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan LKK, guru
meminta kelompok 4,5 dan 6 untuk membacakan hasil
diskusinya di depan kelas, dan kelompok lain dapat memberikan
tanggapan.
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru berisi materi yang belum
dipahami atau materi yang mengandung kesalahan konsep.
6. Siswa mengumpulkan Lembar Kerja Siswa (LKK) yang telah
didiskusikan
c. Penutup
1. Siswa diberikan postes (pada pertemuan terakhir), tentang materi
Sistem Gerak Pada Manusia
2. Siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil investigasi.
3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan rencana pembelajaran
28
B. Kelas Kontrol
a. Pendahuluan
1. Siswa diberikan pretes tentang materi Sistem Gerak Pada
Manusia
2. Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator
pembelajaran ditayangkan terlebih dahulu
3. Siswa diberikan pertanyaan apersepsi:
Pertemuan I : “mengapa kita memiliki bentuk wajah yang
berbeda-beda?”
Pertemuan II : “mengapa kita dapat menggerakan tubuh kita
untuk berjalan, memegang benda dan melakukan
pergerakan-pergerakan sesuai kehendak kita?”
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan inti
1. Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 4 orang kecuali 2 kelompok yang terdiri dari 5 orang.
Setiap kelompok terdiri atas siswa yang heterogen berdasarkan
nilai akademik dan jenis kelamin siswa.
2. Siswa duduk di dalam kelompoknya masing-masing
3. Siswa diberi Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi
permasalahan yang harus diselidiki melalui informasi yang
29
Pertemuan I : LKK tentang tulang penyusun rangka tubuh
manusia
Pertemuan II : LKK tentang persendian dan otot
4. Siswa mengerjakan LKK secara diskusi kelompok dengan
bimbingan guru
5. Pertemuan I :
Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan LKK, guru
meminta kelompok 1, 2 dan 3 untuk membacakan hasil
diskusinya di depan kelas, dan kelompok lain dapat memberikan
tanggapan.
Pertemuan II :
Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan LKK, guru
meminta kelompok 4,5 dan 6 untuk membacakan hasil
diskusinya di depan kelas, dan kelompok lain dapat memberikan
tanggapan.
6. Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi yang belum
dipahami siswa atau mengandung kesalahan konsep pada saat
presentasi.
7. Siswa mengumpulkan Lembar Kerja Siswa (LKK) yang telah
didiskusikan
c. Penutup
1. Siswa diberikan postes (pada pertemuan terakhir), tentang materi
Sistem Gerak Pada Manusia
30
E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data
1. Jenis Data
Data penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
berupa aktivitas siswa dan tanggapan siswa terhadap multimedia interaktif
dan model pembelajaran GI, sedangkan data kuantitatif adalah keterampilan
berpikir kritis siswa yang diperoleh dari nilai pretes dan postes. Kemudian
dihitung selisih antara nilai pretes dengan postes dalam bentuk N-gain.
2. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pretes dan postes
Nilai pretes diambil pada awal pertemuan pertama pada kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol, sedangkan nilai postes diambil
pada akhir pertemuan keempat baik pada kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa
soal uraian. Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu :
x100
N R
S
Keterangan :
S = Nilai yang diharapkan (dicari)
R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut
31
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang
diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point
kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar
observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.
c. Angket Tanggapan Siswa
Angket Tanggapan Siswa berisi pernyataan-pernyataan untuk
menanggapi multimedia interaktif dan model pembelajaran GI. Setiap
siswa diberi kesempatan untuk mengisi angket dengan cara memberi
tanda (√) pada angket sesuai dengan tanggapan mereka.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis data
Data penelitian berupa nilai pretes, postes, dan N-gain. Untuk mendapatkan
N-gain menggunakan rumus Meltzer dalam (Hake 1999:1)
Skor N-Gain
=
–Tabel 2. Kriteria N gain
Kategori indeks N gain Interpretasi
(<g>) < 0,3 Rendah 0,7 > (<g>) > 0,3 Sedang (<g>) > 0,7 Tinggi
Nilai pretes, postes, dan N-gain pada kelompok kontrol dan eksperimen
dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17, yang
32
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Liliefors dengan
program SPSS versi 17.
a) Hipotesis
Ho : Sampel berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
b) Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk
harga yang lainnya (Nurgiantoro dkk, 2002: 118)
b. Kesamaan Dua Varian
Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan
dengan uji kesamaan dua varian dengan menggunakan program SPSS
17.
a) Hipotesis
Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama
H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda
b) Kriteria Uji
Jika F hitung < Ftabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima,
jika Fhitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak
33
c. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji
perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS 17
1) Uji Kesamaan Dua Rata-rata
1. Hipotesis
H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama
H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama
2. Kriteria Uji
- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima
- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak
(Pratisto, 2004: 13)
2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata
1. Hipotesis
H0 = rata-rata N-gain kedua sampel sama
H1 = rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama
2. Kriteria Uji
- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima
- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
(Pratisto, 2004: 10)
3) Uji Hipotesis dengan uji U
1. Hipotesis
HO = Rata-rata N-gain kedua sampel sama
34
G. Mendeskripsikan Keterampilan Berpikir kritis Siswa
Untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran Biologi adalah sebagai berikut:
1) Mengisi rekapitulasi nilai keterampilan berpikir kritis siswa
Tabel 3. Rekapitulasi keterampilan berpikir kritis siswa
No Nama Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
A B C D E F G
Catatan : Berilah tanda checklist (√) pada setiap item yang sesuai skor pada tiap soal keterampilan berpikir kritis tertera pada rubrik penilaian soal di lampiran. (dimodifikasi dari Arief, 2009:9).
Keterangan :
A.Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin
B. Apa yang menjadi perbedaan
C. Apa yang menjadi contoh
D.Menginterpretasikan pernyataan
E. Menggeneralisasi
F. Asumsi yang diperlukan : rekonstruksi argument
2) Menjumlahkan skor seluruh siswa / siswi
3) Menentukan persentase tiap indikator keterampilan berpikir kritis dalam
35
4) Setelah data diolah dan diperoleh poinnya, maka keterampilan
berpikir kritis siswa tersebut dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut :
Tabel 4. Kriteria keterampilan berpikir kritis siswa
Persentase (%) Kriteria 80,1-100 (dimodifikasi dari Arikunto 2010: 245)
H. Pengolahan Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data
yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dalam bentuk
persentase aktivitas siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut:
36
Tabel 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Catatan : Berilah tanda checklist (√) pada setiap item yang sesuai. (dimodifikasi dari Carolina, 2010: 29)
Keterangan kriteria penilaian aktivitas siswa:
A.Mengemukakan pendapat/ ide
1. Tidak mengemukakan pendapat/ ide
2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan
pembahasan
3. Mengemukakan pendapat/ ide sesuai dengan pembahasan
B.Melakukan kegiatan diskusi
1. Diam saja, tidak melakukan diskusi dalam kelompok
2. Melakukan diskusi, tapi kurang tepat dan tidak sesuai dengan
permasalahan
3. Melakukan diskusi dengan tepat dan sesuai dengan permasalahan
C.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi
kelompok yang sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan
37
2. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dengan cara yang kurang sistematis, menjawab pertanyaan
dengan benar
3. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi
dengan cara sistematis, menjawab pertanyaan dengann benar dan
ilmiah
D.Menjawab pertanyaan
1. Tidak menjawab pertanyaan
2. Menjawab pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang telah
dipelajari
3. Menjawab pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan konsep
yang telah dipelajari.
E. Mengajukan pertanyaan
1. Tidak mengemukakan pertanyaan
2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan
3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan
permasalahan
2) Menghitung rata–rata persentase aktivitas dengan menggunakan rumus
=∑ × 100%
Keterangan = Rata-rata persentase aktivitas siswa ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh
38
3) Menafsirkan atau menentukan kategori presentase aktivitas siswa sesuai
klasifikasi pada tabel 6
Tabel 6. Klasifikasi Kategori Aktivitas Siswa
Kategori aktivitas siswa (%) Interprestasi
0,00 – 29,99 Sangat Rendah 30,00 – 54,99 Rendah 55,00 – 74,99 Sedang 75,00 – 89,99 Tinggi 90,00 – 100,00 Sangat Tinggi Dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:37).
A. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Multimedia Interaktif melalui Model Pembelajaran GI
Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan multimedia
interaktif melalui model pembelajaran GI dikumpulkan melalui penyebaran
angket. Angket tanggapan berisi 6 pernyataan yang terdiri dari 4 pernyataan
positif dan 2 pernyataan negatif sebagai berikut:
Tabel 7. Angket tanggapan siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif melalui GI
No. Pernyataan-pernyataan S TS
1. Saya senang mempelajari materi pokok Sistem Gerak Pada Manusia manusia melalui
pembelajaran yang diberikan oleh guru
2. Saya lebih mudah memahami materi pokok Sistem Gerak Pada Manusia yang dipelajari melalui pembelajaran yang diberikan oleh guru.
3. Pembelajaran yang diberikan kepada saya memberi kesempatan untuk berpikir kritis. 4. Saya belajar menggunakan kemampuan sendiri
melalui pembelajaran yang diberikan oleh guru 5. Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman
39
LKK melalui pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut:
1) Menetapkan skor angket
Tabel 8. Skor per item angket
Tabel 9. Penskoran angket tanggapan siswa pada pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif melalaui model pembelajaran GI
No. Nama 1 Skor siswa per item angket 2 3 4 Dst Skor total
1. Siswa A 2. Siswa B Dst. …
2) Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan: %Xin= Persentase jawaban siswa
S = Jumlah skor jawabanSmaks = Skor maksimum yang diharapkan
40
3) Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi
yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan
kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket.
Tabel 10. Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif melalui model GI
No. pertanyaan
Angket
Pilihan
Jawaban Nomor Responden (siswa)
Ket Frekuensi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst.
1. TS S
2. TS S …
dst. TS S
41
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan multimedia interaktif melalui model GI berpengaruh
signifikan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
2. Penggunaan multimedia interaktif melalui model GIjuga berpengaruh
dalammeningkatkan aktivitas belajar siswa.
3. Sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap
penggunaanmultimedia interaktif melalui model GI
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut.
1. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan agar pembuatan soal
dalam LKK, soal pretes dan postes hendaknya dapat lebih memperhatikan
indikator menggeneralisasi dan rekonstruksi argumen yang masih belum
meningkat secara signifikan dalam penelitian ini.
2. Dalam menentukan waktu pengerjaan soal evaluasi KBK hendaknya
mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menjawab soal sehingga
alokasi waktu pada kegiatan pembelajaran tidak menyimpang dari RPP
42
3. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin menggunakan multimedia
interaktif sebagai variabel kontrolnya, supaya lebih menarik lagi dalam
mengemas materi pokok, tampilan multimedia interaktif jangan hanya dua
dimensi tapi lebih baik tiga dimensi sehingga siswa akan lebih antusias
dalam mengoperasikannya dan hal ini supaya siswa mudah dalam
memahami materi yang disajikan dalam multimedia interaktif.
4. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti materi pokok Sistem
Gerak Manusia sebaiknya menggunakan metoda pengamatan langsung
yaitu dengan menggunakan torso karena torso menampilkan struktur tulang
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Ariyus, Dony. 2009. Keamanan Multimedia. Andipublisher. Yogyakarta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Gaung
Persada Press. Jakarta.
Belina. 2008. Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam
Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model Pembelajaran PBI (Penelitian Eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
BNSP. 2006. Panduan Umum KTSP. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Carolina, Hifni. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Pada Materi Pokok Ekosistem Terhadap Berpikir Kritis Siswa. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Costa, A. L. (1985). Developing Minds A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia : Association for Supervision and Curriculum Development.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Gava Media. Yogyakarta.
Dewi, Ratna Furi. 2007. Pembelajaran kooperatif model Group Investigation (GI) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA MAN 3Malang. Skripsi. [on line]. Diakses pada tanggal 10 Desember 2011 dari http://library.um.ac.id/free contents/download/pub/pub.php/33324.pdf
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain,Aswan.2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta . Jakarta
Elaine B. Jonsons, Ph.D, 2002: Pengantar: Prof.Dr.A. Chaedar Alwasilah,
Contextual Teaching and Learning, Menjadikan kegiatan belajar mengajar