• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kanker Penis Di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Periode 2008- 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Profil Kanker Penis Di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Periode 2008- 2011"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

DEBORAH ANASTHASIA PAKPAHAN 090100054

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh:

DEBORAH ANASTHASIA PAKPAHAN 090100054

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PROFIL KANKER PENIS DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RSUP H. ADAM MALIK PERIODE 2008- 2011

Nama : Deborah Anasthasia Pakpahan NIM : 090100054

Pembimbing Penguji I

(Dr. H. Delyuzar, M.Ked (PA), Sp.PA (K)) (Dr. T. Sofia Hanum, Sp.THT-KL(K)) NIP : 19630219 199003 1 001 NIP : 19510428 197802 2 001

Penguji II

( Dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD) NIP: 196085 252000 31001

Medan, Januari 2013 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,

(4)

Laporan Hasil Penelitian dengan Judul :

Profil Kanker Penis di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik

Medan Periode 2008-2011

Yang dipersiapkan oleh :

Deborah Anasthasia Pakpahan

090100054

Laporan Hasil Penelitian telah diperiksa dan disetujui

Medan, 10 Januari 2013 Disetujui,

Dosen Pembimbing

(5)

ABSTRAK

Kanker penis merupakan kanker yang tumbuh pada jaringan dan kulit penis. Kanker ini dapat berkembang dibagian mana saja pada penis, terutama paling sering yaitu dibawah kulup (foreskin) pada pria yang belum disirkumsisi dan di glans penis. Kanker ini merupakan keganasan yang jarang terjadi, namun jika terdiagnosa penyakit ini dapat berujung pada kematian. Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya kanker ini, terutama pria yang belum disirkumsisi, faktor usia dan infeksi HPV.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penderita kanker penis di laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008- 2011.

Penelitian ini merupakan penelitian studi retrospektif dengan memaparkan data penderita Kanker Penis di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H.Adam Malik Medan dari tahun 2008 sampai dengan 2011.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penderita kanker penis paling banyak dijumpai pada kelompok umur 40- 59 tahun yaitu 13 orang (86,7%). Dari hasil penelitian ini juga diperoleh bahwa jenis kanker penis terbanyak adalah

squamous cell carcinoma sebanyak 15 orang (100%). Berdasarkan riwayat

sirkumsisi diperoleh bahwa pria yang tidak disirkumsisi sebanyak 11 orang (73,3%) dan pria yanng disirkumsisi sebanyak 4 orang (26,7%). Suku bangsa terbanyak yang diperoleh adalah suku batak (66,7%).

(6)

ABSTRACT

Penile cancer is the growth of malignant cells on the external skin and in the tissues of the penis. This cancer can develop anywhere on the penis section, especially under the foreskin is the most frequent (foreskin) in men who are not

circumcised and the glans penis. Penile cancer is uncommon, but when it is

diagnosed, it is psychologically devastating to the patient. There are many things that can cause penile cancer, especially in an uncircumcised men, increasing age and HPV infection.

The purpose of this study is to get data about penile cancer patient’s profile in Anatomy Pathology Laboratory Haji Adam Malik Hospital Medan 2008 -2011.

This study is a retrospective study which shows data of penile cancer patients from 2008 to 2011 in Anatomy Pathology Laboratory Haji Adam Malik Hospital Medan.

Result of this study shows that majority of Penile cancer patients; a total of thirteen subjects ( 86,7%) are age 40- 59 years old. Squamous cell carcinoma is the most common type of penile cancer, in this study, a total of fifteen subjects (100%).Eleven patients were uncircumcised (73,3%) and only four patients were circumcised (26,7%). The highest number of ethnic group that has been surveyed is the Bataknese (66,7%).

Keywords : penile cancer, profile, anatomy pathology laboratory H. Adam

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Profil Kanker Penis di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Periode 2008 – 2011”. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk ini penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD – KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. H. Delyuzar, M.Ked (PA), Sp.PA (K), selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis, sehingga proposal karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Dr. T. Sofia Hanum, Sp.THT dan Dr. Syafrizal, Sp.PD selaku Dosen Penguji yang telah menguji dan telah memberi masukan tentang proposal dan hasil penelitian saya.

4. Terima kasih tiada terhingga penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis, dr. Rudolf H.Pakpahan, Sp.Rad (K) dan Ibunda Bintang R. Silaen yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan atas doa, perhatian serta dukungan yang luar biasa kepada penulis.

5. Para sahabat penulis Elizabeth Margareth Tobing ,Grace Natasha Sibarani, Giovanni Amei, Irene Arifin, Rina Stefany Manurung,Vinanda M.Limbong, Yohana Rasita Sebayang , yang telah memberikan dukungan dan bantuan tiada henti kepada penulis.

(8)

Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan proposal karya tulis ilmiah ini. Semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Peneliti menyadari bahwa di dalam pelaksanaan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar peneliti dapat menyempurnakan penelitian yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.

Medan, 8 Desember 2012

(9)

DAFTAR ISI

(10)

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ……….. 14

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 16

4.1. Jenis Penelitian ... 16

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16

4.2.1. Lokasi Penelitian ... 16

4.2.2. Waktu Penelitian ... 16

4.3. Populasi dan Sampel ... 16

4.3.1. Populasi ………. 16

4.3.2. Sampel ………... 16

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 17

4.5. Metode Analisis Data ... 17

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

5.1.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 18

5.2. Profil Sampel ...………... 18

5.3. Pembahasan ……….. 20

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 22

6.1. Kesimpulan ... 22

6.2. Saran ... 22

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia..………….……. 18 Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis

Kanker Penis..…... 19 Tabel 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan

Riwayat Sirkumsisi……….…. 19 Tabel 5.4. Distribusi Sampel Berdasarkan

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... 5

Gambar 2.2. Anatomi Penis…...………. 6

Gambar 2.3. Normal penis ... 6

Gambar 2.4. Squamous cell carcinoma... 7

Gambar 2.5. Melanoma ... 8

Gambar 2.6. Basal cell carcinoma... 8

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Data Induk

Lampiran 3 Output Data Hasil Penelitian Lampiran 4 Ethical Clearance

(14)

ABSTRAK

Kanker penis merupakan kanker yang tumbuh pada jaringan dan kulit penis. Kanker ini dapat berkembang dibagian mana saja pada penis, terutama paling sering yaitu dibawah kulup (foreskin) pada pria yang belum disirkumsisi dan di glans penis. Kanker ini merupakan keganasan yang jarang terjadi, namun jika terdiagnosa penyakit ini dapat berujung pada kematian. Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya kanker ini, terutama pria yang belum disirkumsisi, faktor usia dan infeksi HPV.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penderita kanker penis di laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008- 2011.

Penelitian ini merupakan penelitian studi retrospektif dengan memaparkan data penderita Kanker Penis di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H.Adam Malik Medan dari tahun 2008 sampai dengan 2011.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penderita kanker penis paling banyak dijumpai pada kelompok umur 40- 59 tahun yaitu 13 orang (86,7%). Dari hasil penelitian ini juga diperoleh bahwa jenis kanker penis terbanyak adalah

squamous cell carcinoma sebanyak 15 orang (100%). Berdasarkan riwayat

sirkumsisi diperoleh bahwa pria yang tidak disirkumsisi sebanyak 11 orang (73,3%) dan pria yanng disirkumsisi sebanyak 4 orang (26,7%). Suku bangsa terbanyak yang diperoleh adalah suku batak (66,7%).

(15)

ABSTRACT

Penile cancer is the growth of malignant cells on the external skin and in the tissues of the penis. This cancer can develop anywhere on the penis section, especially under the foreskin is the most frequent (foreskin) in men who are not

circumcised and the glans penis. Penile cancer is uncommon, but when it is

diagnosed, it is psychologically devastating to the patient. There are many things that can cause penile cancer, especially in an uncircumcised men, increasing age and HPV infection.

The purpose of this study is to get data about penile cancer patient’s profile in Anatomy Pathology Laboratory Haji Adam Malik Hospital Medan 2008 -2011.

This study is a retrospective study which shows data of penile cancer patients from 2008 to 2011 in Anatomy Pathology Laboratory Haji Adam Malik Hospital Medan.

Result of this study shows that majority of Penile cancer patients; a total of thirteen subjects ( 86,7%) are age 40- 59 years old. Squamous cell carcinoma is the most common type of penile cancer, in this study, a total of fifteen subjects (100%).Eleven patients were uncircumcised (73,3%) and only four patients were circumcised (26,7%). The highest number of ethnic group that has been surveyed is the Bataknese (66,7%).

Keywords : penile cancer, profile, anatomy pathology laboratory H. Adam

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker dimulai ketika sel- sel normal berubah dan tumbuh tak terkendali, membentuk massa yang disebut tumor . Suatu tumor dapat jinak (tidak bersifat kanker) atau ganas (kanker, yang berarti dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh) (ASCO,2012). Kanker penis merupakan keganasan yang tumbuh pada jaringan dan kulit penis. Kanker ini dapat berkembang dibagian mana saja pada penis, terutama paling sering yaitu dibawah kulup (foreskin) pada pria yang belum disirkumsisi dan di glans penis (cancer research UK).

Kanker penis merupakan keganasan yang jarang terjadi, namun jika terdiagnosa penyakit ini dapat berujung pada kematian (Brosman, 2009). Jika ditemukan dini, kemungkinan penyembuhan sangat tinggi. Frekuensi karsinoma pernis bervariasi sesuai dengan praktek-praktek higienis dan kepercayaan budaya dan agama. Menurut statistik American Cancer Society pada tahun 2010, 1250 kanker penis di diagnosis di Amerika Serikat, dan 310 kematian dilaporkan (24,8%). Tingkat insiden yang lebih tinggi terlihat di Afrika dan Asia, yaitu 10- 20%. Di Indonesia sendiri sulit didapatkan insiden kejadian Kanker Penis yang sebenarnya. Tingkat kematian yang tinggi menggaris bawahi keseriusan kanker ini. Insiden kanker penis meningkat pada pria berusia 60 tahun atau lebih dan puncaknya pada pria berusia 80 tahun. Kanker ini jarang pada pria muda. Sebuah penelitian oleh Stanley A. Brosman melaporkan bahwa 22% pasien dengan kanker penis lebih muda dari 40 tahun, dan 7 % lebih muda dari 30 tahun.

(17)

virus) yang paling sering ditularkan melalui hubungan seksual, ternyata juga menjadi penyebab separuh dari kasus kanker penis (Stacy, 2009). Oleh karena itu, vaksin HPV juga dinilai bermanfaat bagi remaja pria untuk mencegah terjadinya kanker penis. Selama ini vaksin HPV hanya direkomendasikan untuk remaja putri. Jarang membersihkan daerah penis dapat menyebabkan kuman atau virus mudah berkembang. Maka pentingnya untuk menjaga kehigienisan alat kelamin pada pria untuk mengurangi resiko kanker ini (Whaley, 2011).

Begitu banyaknya teori yang membahas tentang kanker jenis ini,membuat penulis tertarik untuk membuat penelitiannya. Penulis ingin mengetahui jumlah kasus kanker penis yang didapat di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik periode 2008- 2011. Belum adanya penelitian yang dilakukan di Medan juga membuat penulis tertarik untuk meneliti. Penulis ingin mengetahui bagaimana prevalensi kejadian kanker penis, jika dibedakan menurut usia, riwayat sirkumsisi, ataupun suku bangsa.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apa saja profil Kanker Penis di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008-2011?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dari Kanker Penis di Laboratorium Patologi Anatomi RS H. Adam Malik pada tahun 2008-2011.

1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian

Adapun beberapa tujuan spesifik dari penelitian ini adalah:

(18)

2. Mengetahui riwayat sirkumsisi dan suku bangsa yang menjadi penyebab kanker penis terbanyak pada tahun tersebut melalui rekam medis pasien.

3. Mengetahui usia penderita dan jenis kanker penis di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik pada tahun 2008-2011.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Kanker Penis.

2. Penerapan ilmu Community Research Program (CRP) yang diperoleh semasa perkuliahan.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Menambah kepustakaan dan bahan penelitian selanjutnya di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.4.3 Bagi Rumah Sakit

Memberi informasi mengenai profil Kanker Penis.

1. Penelitian ini dapat menjadi pembelajaran apakah data-data pasien yang selama ini masuk lengkap atau tidak melalui rekam medik yang ada.

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Kanker adalah kelompok penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali (Kaplan, Salis & Patterson, 1993). Dalam keadaan normal, sel akan membelah diri jika ada penggantian sel- sel yang rusak dan telah mati. Sel kanker akan bertumbuh secara abnormal diluar kendali dan akan menyerang (tumbuh) ke dalam jaringan lain. (American Cancer Society)

Kanker dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang letaknya jauh (Diananda,2007). Kanker diklasifikasikan berdasarkan jenis jaringan dimana sel kanker itu berasal atau berdasarkan lokasi tubuh dimana kanker itu berkembang. Keganasan yang ditemukan pada kulit dan jaringan penis disebut kanker penis. Kanker penis adalah bentuk yang jarang dari kanker yang terjadi terutama pada pria yang tidak disunat (American Society of Clinical oncology).

2.2. Anatomi dan Histologi

Sistem reproduksi pria terdiri dari struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dari penis, skrotum dan testis. Sedangkan struktur dalam terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesika seminalis

(Medicastore).

Penis terdiri dari akar (menempel pada dinding perut), badan (merupakan bagian tengah dari penis), dan glans penis. Bagian utama dari Penis disebut

(20)

Gambar 2.1.Anatomi Sistem Reproduksi Pria ( dikutip dari Netter, 2006)

Penis adalah organ seksual dan reproduksi pria yang diselubungi oleh kulit bagian kepala dan prepusium. Penis berbentuk bulat memanjang dan memiliki ujung berbentuk seperti kerucut (Glans penis) yang dipenuhi serabut saraf sehingga akan membuat penis menjadi sangat peka dan sensitif.

Penis terdiri dari 3 bagian yaitu 2 corpus cavernosum uretra, dan pada ujung penis membentuk preputium. Corpus penis terdiri dari 2 corpus cavernosus lateral, 1 corpus spongiosum medial dan mengelilingi uretra (Manski, 2012).

(21)

Korpus kavernosa penis dan uretra terdiri atas jaringan erektil ruang- ruang venosa yang dilapisi oleh sel- sel endotel utuh dan dipisahkan oleh trabekula yang terdiri atas serat- serta jaringan ikat dan sel- sel otot polos.

Gambar 2.2. Anatomi Penis ( dikutip dari Junqueira et al, 1998)

Preputium adalah lipatan kulit retraktil yang mengandung jaringn ikat dengan otot polos di bagian dalamnya. Kelenjar sebasea terdapat di lipatan dalam dan pada kulit yang menutupi glans. Sebagian besar uretra penis dilapisi oleh epitel bertingkat silindris; tetapi dalam glans penis, menjadi epitel berlapis gepeng.

Kelenjar Littre pengsekresi lendir terdapat di sepanjang uretra penis. Ereksi terjadi karena rangsangan yang membuat darah dalam jumlah besar mengalir dan memenuhi pembuluh darah penis sehingga penis menjadi besar, tegang dan keras (Junqueira et al, 1998).

(22)

Gambar 2.4 Squamous cell carcinoma ( dikutip dari Eble et al, 2004)

Gambar 2.5 Melanoma ( dikutip dari Eble et al, 2004)

(23)

2.3. Epidemiologi

Kanker penis merupakan keganasan yang jarang terjadi. Kanker penis lebih sering terjadi pada beberapa bagian Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, mencapai hingga 10% dari kanker pada pria, dibandingkan di Amerika Serikat (American Society of Clinical Oncology, 2012). Berdasarkan data statistik dari American cancer society, diperkirakan 1.570 orang di Amerika Serikat akan didiagnosa kanker penis. Angka kematian diperkirakan mencapai 310 orang akibat kanker ini.

Persentase orang- orang yang bertahan hidup hingga lima tahun setelah terdeteksi penyakit ini ( tidak termasuk mereka yang meninggal akibat penyakit lain) dengan kanker penis yang belum menyebar yaitu 85 % Jika kanker telah menyebar di dekat penis (penyebaran lokal), tingkat kelangsungan hidup lima tahun adalah 59 %. Jika kanker telah menyebar ke bagian tubuh (penyebaran jauh), tingkat kelangsungan hidup lima tahun adalah 11 %. Perkiraan ini

berdasarkan data dari ribuan orang dengan kanker ini, namun resiko sebenarnya mungkin berbeda bagi individu tertentu. ( American Cancer Society publication, Cancer fact and figure, 2012).

Kanker penis terhitung sekitar 0,4- 0,6 % dari seluruh keganasan di Amerika Serikat dan Eropa (Lucky et al, 2009). Lebih dari 95% kanker penis adalah jenis karsinoma sel skuamosa (Doraiswamy et al, 2010). Di negara-negara dimana sunat pada bayi adalah umum, seperti Israel dan Amerika Serikat,

kejadian karsinoma skuamosa penis rendah. Di perkotaan India, kejadian kanker penis berkisar 0,7-2,3 kasus per 100.000 pria. Di pedesaan India, tingkat

kejadiannya adalah 3 kasus per 100.000 pria .Menurut data dari The National Cancer Institute’s Surveillance, Epidemiology, and End Results (SEER),

(24)

Kanker ini cenderung menjadi penyakit pada orang tua dan insidennya meningkat secara tiba- tiba pada dekade keenam dan memuncak pada usia 80 tahun.

2.4. Faktor Resiko

Pria yang tidak disirkumsisi saat lahir memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker penis. Sirkumsisi adalah operasi dengan membuang preputium penis sehingga glans penis selalu terbuka dan tidak ditutupi lagi oleh preputium. Pada pria yang tidak disirkumsisi, kotoran (smegma) yang menempel pada glans penis (kepala penis) akan sulit dibersihkan karena kulit yang masih ketat. Jika

menumpuk, kotoran tersebut dapat memicu radang atau inflamasi yang dapat menjadi pencetus kanker penis. Sirkumsisi dapat membantu mencegah infeksi virus HIV. Sebuah survei internasional dalam New England Journal of Medicine menyimpulkan bahwa sirkumsisi pada laki-laki berhubungan dengan penurunan risiko infeksi Human Papillomavirus atau HPV (Watson, 2005). HPV dapat ditularkan dari pasangan saat berhubungan seksual. Bergonta-ganti pasangan seksual juga menjadi sebuah faktor resiko (Lisa Fayed,2009). Fimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat diretraksi. Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat adesi alamiah antara prepusium dengan glans penis Pada pria yang tidak disirkumsisi juga dapat terjadi fimosis (Terlecki, 2011). Kanker penis sering terjadi pada pria dengan fimosis (American Cancer Society).

Faktor usia, kanker penis umumnya diderita oleh pria usia 60 tahun ke atas. Bahan kimia karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh pada perokok, dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel- sel dalam penis (Lisa Fayed, 2009). Kehieginisan alat kelamin juga harus dijaga agar kuman atau virus tidak berkembang.

2.5. Klasifikasi dan Patologi (Lucky, 2011) Menurut TNM (tumor, nodus, metastase) Berdasarkan lokasi tumor primer

TX : tumor tidak dapat dikaji T0 : tumor tidak jelas

Tis : ada CIS (Carsinoma In Situ)

(25)

T1 : tumor infasif ke jaringan sub epitel.

T2 : tumor infasif ke corpora spongiosum atau cavernosum T3 : tumor infasif ke uretra atau prostat.

T4 : tumor infasif ke struktur yang berdekatan. Kelenjar limfe regional (N)

NX Kelenjar getah bening regional tidak dapat dinilai

N0 Tidak teraba atau tidak ada metastase kelenjar getah bening inguinal N1 Ada metastase ke kelenjar getah bening inguinalis tunggal

N2 Ada metastase ke lebih dari satu kelenjar getah bening inguinal multipel atau bilateral

N3 Ada metastase di luar kelenjar getah bening di paha atau metastase ke kelenjar getah bening di panggul, multipel atau bilateral

Metastasis (M)

M0 Tidak ada metastasis jauh M1 Metastasis jauh

Stadium

1. .Stadium 0 ( Carcinoma in Situ)

Pada stadium 0, sel yang abnormal atau pertumbuhan yang terlihat seperti kutil ditemukan pada permukaan kulit penis.

2. Stadium I

Pada stadium I, kanker telah terbentuk dan menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit penis. Kanker belum menyebar ke pembuluh getah bening atau pembuluh darah.

3. Stadium II

(26)

4. Stadium III

Dibagi menjadi tahap IIIa dan tahap IIIb.

Pada tahap IIIa, kanker telah menyebar ke satu kelenjar getah bening di selangkangan. Kanker juga telah meyebar ke jaringan ikat di bawah kulit penis. Kanker mungkin juga telah menyebar ke pembuluh getah bening atau pembuluh darah.

Pada tahap IIIb, kanker telah menyebar ke lebih dari satu kelenjar getah bening di salah satu sisi selangkangan atau ke kelenjar getah bening pada kedua sisi pangkal paha. Kanker juga menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit penis.

5. Stadium IV

Pada stadium IV, kanker telah menyebar ke jaringan dekat penis seperti prostat, dan mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening di paha atau panggul, atau pada satu atau lebih kelenjar getah bening di panggul, atau kanker telah metastasis

Jenis – Jenis Kanker Penis (a) Kanker sel skuamosa

Jenis ini merupakan jenis yang paling umum dari kanker penis. Kanker sel skuamosa dapat berkembang dibagian mana saja pada penis, yang paling umum yaitu pada glans penis (kepala penis) dan kulup ( pada pria yang tidak sirkumsisi).

(b) Adenokarsinoma

Tipe ini bermula pada sel- sel kelenjar penghasil keringat di kulit penis. Tipe ini lebih jarang dibandingkan kanker sel skuamosa.

(c) Melanoma

(27)

(d) Kanker sel basal penis

Kanker ini berkembang dari sel-sel basal, ditemukan pada lapisan kulit terdalam. Area yang terpapar sinar matahari merupakan tempat

berkembangnya. Tipe ini perkembangannya sangat lambat dan sangat jarang menyebar ke bagian tubuh lain.

(e) Sarkoma

Bermula pada jaringan ikat tubuh yaitu seperti tulang, lemak, otot dan tulang rawan. Jenis sarkoma sangat jarang ditemukan, berkembang dengan cepat. 2.6. Diagnosa

Dalam kebanyakan kasus, tanda pertama dari kanker penis adalah perubahan kulit penis. Kulit bisa berubah warna menjadi lebih tebal. Adanya suatu ulkus (luka) atau benjolan di penis juga dapat ditemukan pada penderita. Gejala lainnya adalah luka pada penis, luka terbuka pada penis dan nyeri penis serta perdarahan pada penis (pada stadium lanjut).

Kanker ini paling sering pertama kali bermetastase ke kelenjar getah bening di selangkangan. Hal ini menyebabkan kelenjar getah bening menjadi bengkak. Benjolan nya mudah dirasakan di bawah kulit. Tanda- tanda dan gejala tersebut tidak selalu berarti kanker penis. Bisa disebabkan juga oleh adanya infeksi.

Diagnosa awal pada kanker penis dapat dilakukan melalui anamnesa yang lengkap dengan pasien untuk mengetahui gejala klinis serta faktor- faktor resiko yang mungkin dimiliki pasien. Pemeriksaan fisik pada alat genital juga dapat dilakukan.

Jika dari hasil anamnesa dan pemeriksaan klinis didapatkan tanda- tanda dari kanker penis, dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti X-Ray, CT-Scan ataupun Ultrasound, lalu aspirasi biopsi dan biopsi. Biopsi dilakukan untuk membantu diagnosa dokter secara akurat.

2.6.1. Biopsi Aspirasi Jarum Halus 2.6.2. Biopsi Insisional

(28)

yang tumbuh dalam ke jaringan. Biopsi ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal.

2.6.3. Biopsi Eksisi

(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Pengukuran Kategori Skala

1 Usia

(30)

3 Riwayat

(31)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah studi retrospektif.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bagian Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – November 2012.

• Persiapan proposal : Maret 2012- Mei 2012

• Pengambilan, pengumpulan, serta hasil penelitian : Agustus 2012- November

2012

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh penderita kanker Penis dari bulan Januari 2008 sampai bulan Desember 2011 di RSUP H. Adam Malik, yaitu sebanyak 15 kasus.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi yang telah sesuai dengan rekam medik penderita kanker penis di RSUP H. Adam Malik Medan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.

• Kriteria Inklusi

(32)

• Kriteria Eksklusi

 Data rekam medis pasien yang tidak lengkap.  Tidak didapatkan hasil pemeriksaan histologi.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dengan menggambil data sekunder dari rekam medik penderita kanker Penis dari bulan Januari 2008 sampai bulan Desember 2011 di RSUP H. Adam Malik Medan.

4.5 Metode Analisis Data

(33)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, Medan. Adapun rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 355/ Menkes/ SK/. VII/ 1990 untuk daerah Sumatera Utara,Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Sehingga diharapkan populasi yang didapatkan akan lebih representatif untuk jangkauan daerah khususnya Sumatera Utara. Selain itu, rumash sakit ini juga merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 tangga 6 September 1991. Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian ini dapat lebih mudah disosialisasikan.

5.2. Profil Sampel

Dalam penelitian ini diperoleh 15 orang penderita kanker penis di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2008 - 2011. Profil penderita kanker penis yang diamati adalah umur, jenis kanker penis, riwayat sirkumsisi dan suku bangsa.

Dari penelitian ini diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia

No. Umur Frekuensi Persentase

(34)

Dari tabel 5.1 diperoleh bahwa kelompok usia terbanyak pada penderita kanker penis yaitu usia 40- 59 tahun sebanyak 13 orang (86,7 %) .

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kanker Penis

No. Jenis kanker penis Frekuensi Persentase

(%)

Kanker sel skuamosa penis Kanker sel basal penis Adenokarsinoma

Dari tabel 5.2 diperoleh bahwa Jenis kanker penis terbanyak pada penderita kanker penis yaitu jenis kanker sel skuamosa penis sebanyak 15 orang (100%).

Tabel 5.3. Distribusi sampel berdasarkan Riwayat Sirkumsisi No. Riwayat sirkumsisi Frekuensi Persentasi(%)

1.

Dari tabel 5.3 diperoleh bahwa penderita kanker penis lebih banyak tidak mempunyai riwayat sirkumsisi yaitu sebanyak 11 orang (73,3%).

Tabel 5.4 distribusi sampel berdasarkan suku bangsa

No. Suku bangsa Frekuensi Persentasi (%)

(35)

4.

Dari tabel 5.4 diperoleh bahwa suku bangsa terbanyak pada penderita kanker penis yaitu suku Batak sebanyak 10 orang (66,7%) dan jumlah paling sedikit pada suku Karo sebanyak satu orang (6,7%).

5.3. Pembahasan

Pada penderita kanker penis, ternyata paling banyak ditemukan penderita pada kelompok usia 40-59 tahun (86,7%.). Nilai rata-rata yang didapat pada penelitian ini adalah usia 45,8 tahun. Termasuk juga pada penelitian Magoha (2000) didapatkan rata-rata usia terkena kanker penis adalah 47,9 tahun dari range 40-61 tahun. Terdapat selisih 2 tahun pada penelitian sebelumnya. Adapun dalam penelitian Samuel (2011), kanker penis paling sering ditemukan pada pria dengan usia 50- 70 tahun, usia < 40 tahun hanya 19% dan usia < 30 tahun yaitu 7%.

Jenis kanker penis yang ditemukan yaitu jenis kanker sel skuamosa dengan jumlah 15 orang (100%). Sementara itu, seperti yang dikutip Brian (2011) dari penelitian yang dilakukan di Amerika, ditemukan bahwa jenis kanker sel skuamosa penis terdapat 93% dari seluruh jenis keganasan penis.

Ditinjau dari riwayat sirkumsisi (Tabel 5.3), dapat dilihat bahwa penderita kanker penis lebih banyak yang tidak memiliki riwayat sirkumsisi yaitu 11 orang (73,3%). Sedangkan riwayat penderita yang mendapat sirkumsisi yaitu sebanyak empat orang ( 26,7%). Adapun penelitian yang dilakukan di Amerika (Edgar, 2000), ditemukan bahwa dari 89 penderita kanker penis terdapat dua orang (2,3%) yang disirkumsisi dan 87 orang lainnya tidak disirkumsisi. Sirkumsisi pada saat neonatus dapat mencegah terjadinya fimosis dan infeksi Human Papillomavirus, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kanker penis.Pada pria yang tidak disirkumsisi, smegma akan menumpuk sehingga mengakibatkan tempat

(36)

kondisi dimana kulup penis menjadi terlalu ketat dan sulit untuk ditarik kembali. Dengan dilakukan sirkumsisi serta menjaga kebersihan dari alat vital, dapat mengurangi resiko kanker penis, infeksi Human Papillomavirus atau HPV dan penyakit fimosis.

(37)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh pada profil kanker penis di laboratorium patologi anatomi RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2008- 2011 yaitu:

a. Penderita Kanker Penis yang paling banyak pada kelompok usia 40- 59 tahun (86,7%).

b. Jenis Kanker Penis yang paling banyak adalah kanker sel skuamosa penis (100%).

c. Pada penderita Kanker Penis paling banyak ditemukan riwayat tidak disirkumsisi (73,3%).

d. Suku bangsa yang paling banyak dijumpai pada penderita Kanker Penis yaitu suku Batak (66,7%).

6.2. Saran

Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian tersebut, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

a. Pentingnya menjaga kebersihan pada organ kelamin pria dan sebaiknya dilakukan sirkumsisi untuk mencegah terjadinya penyakit Kanker Penis. b. Pencatatan rekam medis mengenai riwayat penyakit pasien sebaiknya ditulis

(38)

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. 2012. Cancer Facts & Figures 2012. Atlanta, Ga: American Cancer Society. Available from :

[ Accessed, 6 June 6th 2012; 17:00 ]

American Cancer Society. 2012. Penile Cancer. Atlanta. Available from :

[ Accessed, 20 May 20th 2012; 23:00 ]

American Joint Committee on Cancer. Penis. In: AJCC Cancer Staging Manual. 7th ed. New York: Springer; 2010:447−451.

Daling J.R., Madeleine M.M., Johnson L.G., et al. Penile cancer: importance of circumcision, human papillomavirus and smoking for insitu and invasive

disease.

Diananda, R., 2007. Mengenal Seluk-beluk Kanker. Jogjakarta: Kata Hati.

Doraiswamy, V.A., 2010. Leukocytosis and hypercalcemia: A rare combination of paraneoplastic features in squamous cell penile cancer. USA : Southern Medical Journal. Available from

[ Accessed, 5 June 5th 2012; 18:00 ]

(39)

Fayed, L.,2009. Penile Cancer Causes. New York. Available from:

file:///C:/Users/Toshiba/Documents/D/SUMBER/lisa%20fayed%202009.htm

Junqueira, C.L., Carneiro, J., & Kelley, O.R., 1998. Histologi Dasar. 8th ed. Jakarta : ECG

Kaplan, R. M., Sallis, J. F., & Patterson, T. L. 1993. Health ad Human Behavior. USA: McGraw-Hill, Inc.

Lawindy, S.M., Rodriguez, A.R., Horenblas, S., et al. 2011. Current and Future Strategies in the Diagnosis and Management of Penile Cancer.

Lucky, B., Rogers, B., & Parr, N.J., 2009. Referrals into a dedicated British penile cancer centre and sources of possible delay. United Kingdom. Available from

[ Accessed, 4 June 4th 2012; 15:30]

Magoha, G.A.O., Ngumi, Z.W.W., 2000. Cancer of the Penis at Kenyatta National Hospital. East African.

Manski, D., 2012. Anatomy of Penis. Available from :

[ Accessed, 28 May 28th 2012; 18:30]

Morris, B.J., Gray, R.H., Castellsague, X., et al., 2011. The Strong Protective Effect of Circumcision against Cancer of the Penis.

(40)

Purnomo, B.B., 2011. Dasar- dasar Urologi. 3rd ed. Malang : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, 19- 20

Schoen, E.J., Oehrli, M., Colby, C.J., et al., 2000. The Highly Protective Effect of Newborn Circumcision Against Invasive Penile Cancer.

Stacy, M.K., 2009. HPV Infections Linked to Penile Cancer. Atlanta. Available from :

[ Accessed, 25 May 25th 2012; 20:00]

Terlecki, P.R., 2011. Phimosis, Adult Circumcision, and Buried Penis. North Carolina. Available from:

Watson, A.R., 2005. Human Papillomavirus: Confronting the Epidemic - A Urologist’s Perspective. USA. Available from:

[ Accessed, 10 May 10th 2012; 19:00]

Whaley, T.J., 2011. Penile Cancer: The Basics. Pennsylvania. Available from : file:///C:/Users/Toshiba/Documents/D/SUMBER/oncolink.htm

(41)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Deborah Anasthasia Pakpahan Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 23 Juli 1992

Alamat : Jl. Sei ular baru no 78-C Agama : Kristen Protestan

JenisKelamin : Perempuan

RiwayatPendidikan :

1. TK Brigjen Katamso Medan 1995-1997 2. SD Brigjen Katamso Medan 1997-2000

SD Methodist 1 Medan 2000 – 2003 3. SMP Santo Thomas 1 Medan 2003 - 2006 4. SMA Santo Thomas 1 Medan 2006 – 2009

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2009 - sekarang Riwayat Organisasi :

1. Anggota sie acara Porseni 2010

(42)

No. Usia (tahun)

Jenis Kanker Penis Riwayat Sirkumsisi

(43)

Statistics Usia dikelompokkan

N Valid 15

Missing 0

Usia dikelompokkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 40-59 13 86.7 86.7 86.7

60-74 2 13.3 13.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

Statistics Jenis kanker

N Valid 15

Missing 0

Jenis Kanker

Frequency Percent Valid Percent

(44)

Valid Kanker sel skuamosa penis

15 100.0 100.0 100.0

Statistics Riwayat sirkumsisi

N Valid 15

Missing 0

Riwayat Sirkumsisi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sirkumsisi 4 26.7 26.7 26.7

Tidak sirkumsisi 11 73.3 73.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

Statistics Suku

N Valid 15 Missing 0

(45)
(46)
(47)

Gambar

Gambar 2.1.Anatomi Sistem Reproduksi Pria ( dikutip dari Netter, 2006)
Gambar 2.2. Anatomi Penis ( dikutip dari Junqueira et al, 1998)
Gambar 2.5 Melanoma ( dikutip dari Eble et al, 2004)
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tasik Creative and Innovation Committee mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pengembangan sektor ekonomi kreatif dan inovasi di Kota Tasikmalaya dan

restoratif bagi anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana. pelecehan seksual maupun bagi anak selaku korban

Keseluruhan hasil penelitian diatas dapat memberikan kesimpulan bahwa kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam meningkatkan pelayanan publik dikantor camat tompaso

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right)

The result of the research showed that there is an improvement of students‟ reading comprehension in recount text2. So, alternative hypothesis (Ha) is accepted and

Tekanan darah sistolik lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia Wreda Pratama Bangunjiwo Kasihan Bantul setelah pemberian rebusan daun alpukat masuk kategori pre

[r]

pemerintah dalam upaya stabilisasi harga komoditas pertanian, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi, antara lain: (i) fluktuasi harga komoditas pertanian sangat