• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Pada Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (Studi Kasus Pada Pusat Konservasi Tumbuhan kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Pada Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (Studi Kasus Pada Pusat Konservasi Tumbuhan kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PADA

SUB BIDANG SELEKSI DAN PEMBIBITAN

(STUDI KASUS PADA PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN

RAYA BOGOR – LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA)

Oleh

PRASETIA NUGRAHA

H24104036

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PADA

SUB BIDANG SELEKSI DAN PEMBIBITAN

(STUDI KASUS PADA PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN

RAYA BOGOR – LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA)

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Oleh

PRASETIA NUGRAHA

H24104036

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Pada Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (Studi Kasus Pada Pusat Konservasi Tumbuhan kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

Nama : Prasetia Nugraha

NIM : H24104036

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Lindawati Kartika, SE, M.Si NIP. 19860118 200912 2 001

Mengetahui, Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP. 19610123 198601 1 002

(4)

RINGKASAN

PRASETIA NUGRAHA. H24104036. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (Studi Kasus pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Dibawah bimbingan LINDAWATI KARTIKA

Reformasi Birokrasi yang mengarah kepada arah yang lebih baik, salah satunya membutuhkan sumber daya manusia dengan jumlah yang efektif dan efisien dalam sebuah organisasi. Peranan penting Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI) adalah salah satu faktor penunjang bagi sub bidang lainnya dan saling berkoordinasi untuk proses pelestarian siklus hidup tumbuhan, agar setiap kegiatan berjalan dengan baik maka analisis beban kerja diperlukan untuk memperoleh sumber daya manusia (pegawai) dengan beban kerja yang merata (proporsional) bagi setiap individu di unit kerja Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI) pada level staff (pelaksana) berjumlah 13 orang.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasikan tugas-tugas pokok dan fungsi pokok pekerjaan pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan. (2) Menganalisis penggunaan waktu kerja (produktif dan tidak produktif) serta waktu pribadi pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan. (3) Menganalisis jumlah kebutuhan ideal pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan berdasarkan analisis beban kerja.

Informasi diperoleh berasal dari data primer yakni melalui wawancara terbuka dan pengamatan langsung menggunakan metode work sampling. Data sekunder diperoleh berdasarkan studi literatur seperti buku, skripsi, tesis, jurnal, informasi dari internet dan data lainnya yang bersumber dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI). Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik sensus. Alat analisis yang digunakan dalam menghitung kebutuhan tenaga kerja ideal ialah menggunakan teknik waktu kerja dan analisis teknik dengan perhitungan Full Time Equivalent (FTE).

Hasil dari penelitian, diperoleh Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Pokok Pekerjaan pegawai Unit Seleksi, Unit Pembibitan, dan Unit Bank Biji. Waktu kerja produktif dan waktu kerja tidak produktif dengan jumlah 13 orang pegawai yang diberi simbol P1 sampai dengan P13 diperoleh waktu kerja produktif tertinggi dihasilkan oleh pegawai Unit Pembibitan yaitu pegawai P7 sebesar 81,21 %. Sedangkan, waktu kerja tidak produktif tertinggi dihasilkan oleh pegawai Unit Pembibitan yaitu pegawai P6 sebesar 30,71 %. Hasil perhitungan beban kerja secara keseluruhan diperoleh Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan telah memiliki jumlah pegawai yang ideal (Right Size) sebesar 13 orang dengan rata-rata nilai

(5)

ABSTRACT

PRASETIA NUGRAHA. H24104036. Workload Analysis and Employee Needs of Selection and Breeding Sub Division (Case Study at Center for Plant Conservation Bogor Botanical Gardens - Indonesian Institute of Sciences).Counseled by LINDAWATI KARTIKA

Bureaucratic reform that leads to advanced change, requires effectively and efficiently human resources. Role of Selection and Breeding Sub Division in Center for Plant Conservation Bogor Botanical Gardens Indonesian Institute of Sciences is important because it is one of contributing factors to other sub divisions in order to coordinate related to preservation of plants life cycle so that every activity goes smoothly. Workload analysis needed to obtain employee on proportional workload as of 13 employees.

This study aims to (1) Identify main tasks and functions of Principal of Selection and Breeding Sub Division. (2) Analyze working time usage (productive and unproductive) as well as personal time of Principal of Selection and Breeding Sub Division. (3) Analyze number of ideal employee needs of Selection and Breeding Sub Division based on workload analysis.

Information comes from primary and secondary data. Primary data includes interview and direct observation using work sampling method. Meanwhile, secondary data is obtained by book, essay, thesis, journals, internet, and data of Center for Plant Conservation Bogor Botanical Gardens - Indonesian Institute of Sciences. Sampling method uses probability sampling with census technique. Analysis tool used in estimating ideal employee needs is working time and full time equivalent (FTE) technique.

(6)

iv

RIWAYAT HIDUP

Prasetia Nugraha, A.Md merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang dilahirkan dari pasangan H. Djumali, SE dan Gati Respati, SE. Lahir di Jakarta pada tanggal 02 November 1988. Pendidikan yang pertama kali tempuh adalah Taman Kanak-kanak 17 Agustus kurang lebih selama 2 tahun. Kemudian dilanjutkan pada Sekolah Dasar Al-Hidayah Cilandak selama 6 tahun, lulus dari Sekolah Dasar saya melanjutkan pendidikan menengah di MTsN 4 Serengseng Sawah selama 3 tahun. Seiring berjalannya waktu penulis lulus dari pendidikan menengah kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAN 49 Jakarta Selatan dan lulus dengan nilai sangat memuaskan. Setelah lulus SMA pada tahun 2007, saat itu juga penulis diterima sebagai mahasiswa pada Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, pada Program Keahlian Akuntansi melalui jalur Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK). Lantas, melanjutkan perkuliahan untuk mendapatkan gelar S1 pada Program Sarjana Alih Jenis Management Institut Pertanian Bogor.

Penulis ikut serta dan aktif pada organisasi Excecutive of Management

(7)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah skripsi berjudul “Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai pada Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (Studi Kasus pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)” dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai dedikasi penulis kepada orang tua serta persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan penelitian ini.

(8)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini. Setulus hati penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Ayahanda H. Djumali, SE dan Ibunda Gati Respati, SE serta Adik Sukma

Ning Prasasti A.Md yang telah mempersembahkan banyak hal dari segi

material dan immaterial.

2. Ibu Lindawati Kartika SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing, mendukung, dan memberikan banyak pelajaran bagi penulis.

3. Bapak Dr. Ir. Sudarmono, M.Sc. selaku peneliti yang telah mendampingi selama penelitian.

4. Bapak Sutarno, SE. selaku Kepala Sub Bagian Kepegawaian yang telah memberikan pengarahan dalam pengambilan data.

5. Bapak Drs. Uu Maryono selaku Analis Kepegawaian Madya yang telah memberikan informasi, data dan membantu dalam penulisan skripsi.

6. Ratna Irianita Sari, S.Kg yang selalu memberikan doa, inspirasi, dan motivasi untuk berkarya

7. Bayu Putra Anggerianto, A.Md. selaku rekan dalam melakukan penelitian di PKT Kebun Raya Bogor - LIPI.

8. Para Serjana Ekonomi, yakni Arnold Batara, Pramadyka Kusuma Anggara, Shinya Yatantiko, M. Syibil, Kemas Fuad Hardiansyah, Fanur Indra Umar, Kurniawan Yudha, M. Ikhsan Nurhadiansyah, Cahyo Widodo, Riris Febriani Aninda, Kartika Dewanti, serta rekan lainnya pada Program Sarjana Alih Jenis angkatan 8.

9. Seluruh pegawai terkait pada PKT KRB-LIPI dan Departemen Manajemen FEM IPB.

Bogor, Maret 2013

(9)

vii

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ... 7

2.2 Analisis Pekerjaan ... 8

2.2.1 Metode Mengumpulkan Informasi Analisis Pekerjaan ... 8

2.2.2 Deskripsi Pekerjaan ... 9

2.2.3 Spesifikasi Pekerjaan... 10

2.3 Beban Kerja ... 11

2.4 Waktu Kerja ... 11

2.5 Perencanaan Sumber Daya Manusia ... 13

2.6 Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia ... 14

2.7 Menentukan Kebutuhan Sumber Daya Manusia ... 15

2.8 Studi Penelitian Terdahulu ... 19

III.METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Jenis Data dan Sumber Data ... 24

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.5 Metode Penarikan Sampel ... 25

3.6 Pengolahan Data ... 26

3.7 Analisis Data ... 26

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Gambaran Umum PKT KRB - LIPI ... 29

(10)

viii

4.1.2 Visi dan Misi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor –

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ... 30

4.1.3 Tujuan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ... 31

4.2 Profil Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 32

4.3 Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai dan Fungsi Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan………...………... 33

4.4 Rincian Uraian Tugas Pokok Tiap Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 36

4.4.1 Rincian Uraian Tugas Pokok Pegawai Unit Seleksi ... 36

4.4.1.1 Sub Unit Koleksi Khusus dan Pengembangan Tanaman Display..36

4.4.1.2 Sub Unit Tanaman Araceae…………....38

4.4.2 Rincian Uraian Tugas Pokok Pegawai Unit Pembibitan ... 39

4.4.2.1 Sub Unit Perbanyakan Tanaman Hasil Eksplorasi, Pertukaran Biji, dan Koleksi Tanaman Kritis………...………40

4.4.2.2 Sub Unit Perbanyakan Tanaman Pertamanan dan Dekorasi…...42

4.4.3 Rincian Uraian Tugas Pokok Pegawai Unit Bank Biji ... 43

4.5 Hari Kerja Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 45

4.6 Waktu Kerja Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 46

4.6.1 Perbandingan Waktu Kerja Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 47

4.7 Analisis Full Time Equivalent (FTE) Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 51

4.8 Karakteristik Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 54

4.8.1 Jenis Kelamin ... 55

4.8.2 Usia... 56

4.8.3 Pendidikan ... 57

4.8.4 Masa Kerja ... 59

4.8.5 Penghasilan... 60

4.9 Implikasi Manajerial ... 62

KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

Kesimpulan ... 66

Saran………...67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(11)

ix

DAFTAR TABEL

No.

Halaman

1. Jumlah Publikasi Jurna Reinwardtia……….... 1

2. Perhitungan Hari Kerja Efektif ... 12

3. Contoh Perhitungan Jam Kerja Efektif ... 12

4. Populasi Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 26

5. Rumus Perhitungan Waktu Penyelesaian Tugas ... 28

6. Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai Unit Seleksi ... 33

7. Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai Unit Pembibitan ... 34

8. Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai Unit Bank Biji ... 35

9. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P1 ... 36

10. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P2 ... 37

11. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P3 ... 38

12. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P4 ... 38

13. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P5 ... 39

14. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P6 ... 40

15. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P7 ... 41

16. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P8 ... 41

17. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P9 ... 42

18. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P10 ... 43

19. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P11 ... 44

20. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P12 ... 44

21. UraianTugas Pokok yang Dikerjakan P13 ... 45

22. Perbandingan Waktu Kerja Produktif Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 47

23. Perbandingan Waktu Kerja Tidak Produktif Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 49

24. Beban Kerja per Tahun dan Nilai Full Time Equivalent (FTE) Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 52

25. Perbandingan Hasil dengan Karakteristik (Jenis Kelamin) ... 55

26. Perbandingan Hasil dengan Karakteristik (Usia)... 57

27. Perbandingan Hasil dengan Karakteristik (Pendidikan) ... 58

28. Perbandingan Hasil dengan Karakteristik (Masa Kerja) ... 60

29. Perbandingan Hasil dengan Karakteristik (Penghasilan)... 61

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Jumlah Personil pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor –

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI, 2012) ... 3

2. Struktur Organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI, 2012) ... 4

3. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 23

4. Struktur organisasi Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (PKT KRB – LIPI, 2012) ... 32

5. Perbandingan Waktu Kerja Produktif Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (Data Primer diolah, 2012) ... 48

6. Perbandingan Waktu Kerja Tidak Produktif Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (Data Primer diolah, 2012) ... 50

7. Proporsi Jenis Kelamin Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 55

8. Proporsi Usia Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ... 56

9. Proporsi Pendidikan Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibtan ... 58

10. Proporsi Masa Kerja Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibtan ... 59

11. Proporsi Penghasilan Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibtan ... 61

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Jumlah Seluruh Personil PKT KRB – LIPI ... 71

2. Formulir Work Sampling ... 72

3. Pegawai P1 Unit Seleksi Sub Unit Koleksi Khusus dan Pengembangan Tanaman Display ... 74

4. Pegawai P2 Unit Seleksi Sub Unit Koleksi Khusus dan Pengembangan Tanaman Display ... 75

5. Pegawai P3 Unit Seleksi Sub Unit Koleksi Khusus dan Pengembangan Tanaman Display ... 76

6. Pegawai P4 Unit Seleksi Sub Unit Tanaman Araceae ... 77

7. Pegawai P5 Unit Seleksi Sub Unit Tanaman Araceae ... 78

8. Pegawai P6 Unit Pembibitan Sub Unit Perbanyakan Tanaman Hasil Eksplorasi, Pertukaran Biji, dan Koleksi Tanaman Kritis ... 79

9. Pegawai P7 Unit Pembibitan Sub Unit Perbanyakan Tanaman Hasil Eksplorasi, Pertukaran Biji, dan Koleksi Tanaman Kritis ... 80

10. Pegawai P8 Unit Pembibitan Sub Unit Perbanyakan Tanaman Hasil Eksplorasi, Pertukaran Biji, dan Koleksi Tanaman Kritis ... 81

11. Pegawai P9 Unit Pembibitan Sub Unit Perbanyakan Tanaman Pertamanan dan Dekorasi ... 82

12. Pegawai P10 Unit Pembibitan Sub Unit Perbanyakan Tanaman Pertamanan dan Dekorasi ... 83

13. Pegawai P11 Unit Bank Biji ... 84

14. Pegawai P12 Unit Bank Biji ... 85

15. Pegawai P13 Unit Bank Biji ... 86

16. Lokasi Unit Seleksi ... 87

17. Lokasi Unit Pembibitan ... 88

(14)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagai Lembaga Pemerintahan non

Kementrian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementrian Negara Riset dan Teknologi yang bersifat non-profit. Kegiatan yang dilakukan dalam membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya. Hampir setiap tahun ada beberapa karya ilmiah, artikel, dan jurnal yang telah dipublikasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Salah satu jurnal yang sudah publikasi adalah Jurnal

Reinwardtia, jurnal ilmiah yang sudah terbit sejak jaman penjajahan Belanda, jurnal ini sudah menjadi sumber rujukan internasional di bidang biologi, khususnya mengenai taksonomi tumbuhan, ekologi tumbuhan dan etnobotani. Nama Reinwardtia berasal dari nama seorang ilmuwan botani berkebangsaan Jerman yaitu Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt. Jurnal Reinwardtia merupakan saksi lahirnya dan perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia khususnya di bidang taksonomi tumbuhan (http://e-journal.biologi.lipi.go.id, 2013). Berikut adalah Tabel 1 Jumlah Publikasi Jurnal Reinwardtia :

Tabel 1. Jumlah Publikasi Jurnal Reinwardtia

Tahun Jumlah

2004 9

2006 6

2008 9

2009 12

2010 13

2012 38

Total 86

Sumber: http://www.biologi.lipi.go.id (2013)

(15)

Organisasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia membawahi beberapa kedeputian yang salah satunya adalah kedeputian ilmu pengetahuan hayati yakni Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) adalah lembaga ex-situ tumbuhan yang merupakan salah satu pilar utama bagi usaha penyelamatan jenis-jenis tumbuhan dari kepunahan. Secara umum kompetensi inti Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) yang berkaitan dengan konservasi tumbuhan mencakup penyiapan bahan perumusan kebijakan tentang konservasi ex-situ tumbuhan tropika, pengembangan kawasan konservasi ex-situ dan model konservasi tumbuhan langka, pelaksanaan penelitian konservasi dan pendayagunaan tumbuhan, reintroduksi dan pemulihan jenis tumbuhan tropika, serta pengembangan pendidikan lingkungan.

(16)

Gambar 1. Jumlah Personil pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB LIPI, 2012)

Permasalahan efektivitas dan efisiensi ini menjadi salah satu fokus perhatian pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) khususnya pada Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan. Struktur Organisasi PKT KRB - LIPI secara umum terdapat pada Gambar 2 sebagai berikut :

1 1

Kepala PKT Kebun Raya Bogor Kepala Bagian Tata Usaha Subbagian Kepegawaian Subbagian Umum

Subbagian Keuangan Subbagian Jasa dan Informasi Kepala Bidang Konservasi Ex Situ Subbidang Registrasi Koleksi

Subbidang Seleksi dan Pembibitan Subbidang Reintriduksi Tanaman Langka Subbidang Pemeliharaan Koleksi Wilayah I

Lingkungan I Lingkungan II

Lingkungan III Lingkungan IV

Lingkungan V Lingkungan VI

Wilayah II Lingkungan VII

Lingkungan VIII Lingkungan IX

Lingkungan X Lingkungan XI

Lingkungan XII Wilayah III

Pertamanan Kebersihan dan Kompos

Anggrek Laboratorium Kultur Jaringan

Griya Anggrek Kelompok Peneliti Non Jabatan

(17)

Gambar 2. Struktur Organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB LIPI, 2012)

Peranan Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) sangatlah penting, dapat dilihat secara seksama pada Gambar 2 bahwa struktur organisasi Bidang Konservasi Ex-Situ dimana Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan merupakan salah satu faktor penunjang bagi sub bidang lainnya agar visi, misi, dan tujuan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT – KRB) dapat tercapai dan bermanfaat bagi sesama. Selain itu, Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan juga berkoordinasi dengan sub bidang lainnya dalam rangka melestarikan tumbuhan karena proses pelestarian siklus hidup tumbuhan cenderung terjadi pada Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan, agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar maka beban kerja dan penggunaan waktu produktif harus dioptimalkan. (Sutarno, PKT KRB – LIPI, 2012)

Seiring untuk mengetahui pengukuran beban kerja dan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia, penggunaan waktu kerja (produktif dan tidak produtif) dan waktu pribadi serta analisis pekerjaan pada pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan, maka hasil dari analisis beban kerja diharapkan bermanfaat untuk menentukkan jumlah ideal pegawai yang dibutuhkan.

(18)

Pengukuran beban kerja dan perencanaan sumber daya manusia yang dilakukan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) masih dalam tahap perbaikan dan pengembangan. Uraian yang telah dijabarkan, maka penelitian ini diberi judul “Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (Studi Kasus pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apa saja Tugas Pokok dan Fungsi Pokok Pekerjaan pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan ?

2. Bagaimana gambaran penggunaan waktu kerja (produktif dan tidak produktif) serta waktu pribadi pegawai Sub Bidang Seleksi dn Pembibitan ? 3. Bagaimana jumlah kebutuhan ideal pegawai Sub Bidang Seleksi dan

Pembibitan berdasarkan Analisis Beban Kerja ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian, adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan Tugas Pokok dan Fungsi Pokok Pekerjaan pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan

2. Menganalisis penggunaan waktu kerja (produktif dan tidak produktif) serta waktu pribadi pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan

(19)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk mendapatkan jumlah sumber daya manusia yang ideal dan perencanaan sumber daya manusia jangka panjang di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) 2. Memberikan manfaat pengetahuan serta wawasan bagi penulis dalam

bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai pengukuran beban kerja dan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi yang berkaitan dengan beban kerja dan kebutuhan sumber daya manusia bagi pihak yang membutuhkan.

1.5 Ruang Lingkup

(20)

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Gary Dessler (2006) merupakan, proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada pegawai, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan, dan masalah keadilan.

Menurut Rivai dan Sagala (2009), merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi - segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian. Berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam suatu manajemen sumber daya manusia.

Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam manajemen sumber daya manusia menurut Rivai (2006), adalah :

a. Peningkatan Efisiensi b. Peningkatan Efektivitas c. Peningkatan Produktivitas

d. Rendahnya tingkat perpindahan pegawai e. Rendahnya tingkat absensi

f. Tingginya kepuasan kerja pegawai

Selain itu, dalam proses manajemen terdapat pula fungsi manajemen sumber daya manusia yang mempengaruhi. Menurut Rivai (2006) fumgsi manajemen sumber daya manusia, yaitu :

a. Fungsi Manajerial

Planning (Perencanaan)

Organizing (Pengorganisasian)  Directing (Pengarahan)

(21)

b. Fungsi Manajerial

 Pengadaan tenaga kerja  Pengembangan

 Kompensasi  Pengintegrasian  Pemeliharaan

 Pemutusan hubungan kerja

2.2 Analisis Pekerjaan

Suatu organisasi terdiri dari posisi-posisi yang harus dibuatkan susunan stafnya agar dapat memudahkan dalam menetapkan uraian suatu pekerjaan, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dan juga bermanfaat dalam penentuan jumlah pegawai.

Menurut Gary Dessler (2006), analisis pekerjaan adalah prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan keterampilan yang dibutuhkan dari pekerjaan dan jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut.

Analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan (Hasibuan 2005).

2.2.1 Metode Mengumpulkan Informasi Analisis Pekerjaan

Ada beragam cara untuk mengumpulkan informasi mengenai kewajiban, tanggung jawab, dan aktivitas dari pekerjaan. Menurut Gary Dessler (2006), yaitu:

a. Wawancara

(22)

b. Kuesioner

Meminta pegawai mengisi kuesioner untuk menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab mereka yang terkait dengan pekerjaan adalah cara lain yang baik untuk memperoleh informasi analisis pekerjaan. Baik terstruktur maupun tidak, kuesioner memiliki pro dan kontra. Kuesioner adalah cara yang cepat dan efisien untuk memperoleh informasi dari sejumlah besar pegawai, hal ini lebih murah daripada mewawancarai ratusan pekerja. Namun, mengembangkan kuesioner dan mengujinya (barangkali dengan meyakinkan pekerja memahami pertanyannya) dapat menjadi mahal dan memakan waktu.

c. Observasi

Mengamati pekerja pada pekerjaan selama siklus kerja tertentu. Dalam arti, siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Observasi sangat berguna, terutama untuk pekerjaan yang terdiri dari aktivitas fisik yang dapat diamati.

d. Catatan laporan partisipan

Pendekatan ini adalah dengan menanyakan pekerja untuk menyimpan catatan laporan tentang apa yang mereka lakukan selama sehari itu. Untuk setiap aktivitas dimana ia terlibat, pegawai itu mencatat aktivitas ( bersama dengan waktunya) dalam sebua log. Hal ini dapa mengahsilkan gambaran yang sangat lengkap dari pekerjaan itu, khususnya saat ditambahkan dengan wawancara dengan pekerja dan juga penyelia.

2.2.2 Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya dan bagaimana kondisi kerjanya (Gary Dessler 2004).

(23)

atau pekerja, tetapi masalah ruang lingkup kegiatan, fungsi dasar atau tugas pokok, nama pekerjaan, wewenang dan kewajiban, tanggung jawab, kriteria penilaian dan hasilnya.

Menurut Rivai (2006), uraian atau deskripsi umumnya mengemukakan tentang pentingnya beberapa informasi. Informasi tersebut yaitu sebagai berikut :

a. Nama pekerjaan

Nama pekerjaan dan informasi identifikasi lain seperti upah dan klasifikasi keuntungan

b. Ringkasan

Ringkasan satu atau dua pernyataan kalimat yang menggambarkan penggunaan pekerjaan dan output yang diharapkan dari pegawai yang melaksanakan

c. Peralatan

Pernyataan singkat mengenai perlengkapan, peralatan, dan informasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan itu secara efektif;

d. Lingkungan

Deskripsi kondisi lingkungan kerja, lokasi kerja, dan karakteristik lingkungan lain yang seperti tingkat bahaya dan kebisingan.

e. Aktivitas

Termasuk uraian tugas pekerjaan, tanggung jawab, dan tampilan perilaku dalam pekerjaan. Juga menguraikan interaksi sosial yang berhubungan dengan pekerjaan (sebagai contoh, ukuran kelompok kerja, tingkat kebebasan dalam melaksanakan pekerjaan).

2.2.3 Spesifikasi Pekerjaan

Menurut Gary Dessler (2004) berpendapat bahwa spesifikasi pekerjaan mengacu pada ciri dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini memperlihatkan orang seperti apa yang akan direkrut dan untuk kualitas seperti apa orang tersebut harus diuji.

(24)

pekerjaan dimuat spesifikasi pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan merinci tingkat pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang relevan untuk suatu pekerjaan, termasuk pendidikan, pengalaman, pelatihan khusus, sifat personal, dan keterampilan manual. Selain itu, sebuah perusahaan mungkin juga memasukkan persyaratan fisik, termasuk kemampuan lama berjalan, berdiri, mencapai tujuan, dan mengangkat yang dipersyaratkan pengusaha. Semua persyaratan fisik dan nonfisik diatas secara ideal akan terkait dengan tipe pekerjaan yang akan dipegang oleh pegawai yang memenuhi persyaratan tersebut (Mangkuprawira 2003).

2.3 Beban Kerja

Menurut Kep.Men.PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004, Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu.

Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. (Peraturan Menteri Keuangan No.140/PMK.01/2006).

Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efisiensi dan efektivitas kerja organisasi berdasarkan volume kerja. Beban kerja tersebut diperoleh dari hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Volume kerja adalah sekumpulan tugas atau pekerjaan yang harus/dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun. Norma waktu adalah waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan secara efektif dengan kondisi normal oleh seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikan suatu tahapan proses penyelesaian pekerjaan. Efektivitas dan efisiensi kerja adalah perbandingan antara bobot/beban kerja dan jam kerja efektif dalam rangka penyelesaian tugas dan fungsi organisasi (Peraturan Menteri Keuangan No.140/PMK.01/2006)

2.4 Waktu Kerja

(25)

a. Hari kerja efektif

Jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan cuti. Perhitungannya terdapat pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Perhitungan Hari Kerja Efektif

Catatan :

Hari libur dapat berupa hari libur nasional dan hari libur kedaerahan. Oleh karena itu, bagi tiap-tiap daerah dapat menghitung sendiri hari libur kedaerahannya.

b. Jam kerja efektif

Jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air, melepas lelah, istirahat makan, dan sebagainya. Allowance diperkirakan rata-rata sekitar 30 % dari jumlah jam kerja formal. Dalam menghitung jam kerja efektif sebaiknya digunakan ukuran 1 minggu. Contoh perhitungannya terdapat pada Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Contoh Perhitungan Jam Kerja Efektif

Jumlah jam kerja formal dalam 1 minggu dihitung 8 jam per hari kali 5 hari. Jumlah jam kerja formal 1 minggu 400 menit

Allowance 30% x 400 menit 120 menit

Jam kerja efektif 1 minggu 280 menit

Jumlah hari menurut kalender … hari

Jumlah hari minggu dalam 1 tahun … hari Jumlah hari libur dalam 1 tahun … hari Jumlah hari cuti dalam 1 tahun … hari

Hari libur dan cuti … hari

(26)

2.5 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Menurut Mangkuprawira 2004, perencanaan sumber daya manusia adalah proses proyeksi bagaimana suatu perusahaan merencanakan untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya manusia dengan mempertimbangkan factor – factor internal dan eksternal global. Hal itu berpengaruh dan dipengaruhi oleh perencanaan strategis perusahaan dan merupakan basis untuk keseluruhan manajemen sumber daya manusia.

Pada sebuah perencanaan sumber daya manusia terdapat tujuan. Menurut Hasibuan (2005), yaitu :

a. Untuk menetukan kualitas dan kuantitas pegawai yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan

b. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakan

c. Untuk menghindari terjadinya miss management dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas

d. Untuk memprmudah koordinasi, integrasi, dan sikronisasi sehingga produktivitas kerja meningkat

e. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan pegawai

f. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian pegawai.

g. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertical atau horizontal) h. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian pegawai

Selain itu, terdapat manfaat pula didalam sebuah perencanaan sumber daya manusia. Menurut Nawawi (2008), yaitu :

a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan sumber daya manusia

(27)

c. Meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan dan tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi

d. Perencanaan sumber daya manusia yang professional mendorong usaha menciptakan dan menyempurnakan system informasi sumber daya manusia agar selalu akurat siap pakai untuk berbagai kegiatan manajemen sumber daya manusia lainnya

e. Perencanaan sumber daya manusia dapat meningkatkan koordinasi antar manajer unit kerja/departemen, yang akan berkelanjutan juga dalam melaksanakan kegiatan manajemen sumber daya manusia lainnya, bahkan dapat dikembangkan dalam melaksanakan kegiatan bisnis yang memerlukan kerjasama.

2.6 Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Handoko dalam Mangkuprawira (2004) mengatakan bahwa perkiraan kubutuhan sumber daya manusia merupakan bagian yang terpenting dan tersulit untuk dilaksanakan. Pertama, perlu di identifikasi berbagai tantangan yang mempengaruhi permintaan baik faktor-faktor yang mempengaruhi langsung seperti, persediaan personalia atau aspek-aspek organisasional lainnya, maupun factor-faktor tidak langsung atau perubahan-perubahan lingkungan ekstern. Kedua, organisasi melakukan peramalan kebutuhan pegawai dalam suatu periode di waktu yang akan datang. Keakuratan teknik peramalan menjadi sangat penting dalam memperoleh tingkat presisi yang diharapkan sebesar mungkin.

Manfaat analisis (perkiraan) kebutuhan sumber daya manusia. Menurut Mangkuprawira (2004) antara lain :

a. Optimalisasi sistem manajemen informasi utamanya tentang data pegawai. b. Memanfaatkan sumber daya manusia seoptimal mungkin.

c. Mengembangkan sistem perencanaan sumber daya manusia dengan efisien dan efektif .

d. Mengkoordinasikan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia secara optimal.

(28)

2.7 Menentukan Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Beban kerja dapat dihitung melalui metode work sampling. Barnes dalam

Permana (2012), menyatakan bahwa work sampling digunakan untuk mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung waktu yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam jam kerja mereka, kemudian disajikan dalm bentuk persentase. Metode work sampling mengamati apa yang dilakukan oleh responden dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian melalui metode ini adalah waktu kegiatan dan kegiatannya bukan siapa yang melakukan kegiatan. Barnes dalam Permana (2012) menyatakan ada tiga kegunaan utama dari work sampling diantaranya adalah :

a. Activity and Delay Sampling,

Untuk mengukur aktifitas dan penundaan aktifitas dari seorang pekerja. Contohnya adalah dengan mengukur persentase seseorang bekerja dan persentase seseorang tidak bekerja.

b. Performance Sampling,

Untuk mengukur waktu yang digunakan untuk bekerja, dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja.

c. Work Measurement,

Untuk menetapkan waktu standar dari suatu kegiatan tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam melakukan survei pekerjaan dengan work sampling diantaranya adalah :

1. Menentukan jenis personil yang akan diteliti

2. Apabila jumlah personil banyak, maka perlu dilakukan pemilihan sampel sebagai subjek personal yang akan diamati

3. Membuat formulir daftar kegiatan

4. Melatih pelaksana peneliti mengenai tata cara pengamatan kerja dengan menggunakan work sampling. Petugas pelaksana sebaiknya mempunyai latar belakang pendidikan yang sejenis dengan subjek yang akan diamati untuk mempermudah dalam proses pengamatan. Setiap pelaksana peneliti mengamati 5-8 personil yang sedang bekerja.

(29)

diamati maka semakin pendek waktu pengamatan. Semakin pendek jarak pengamatan maka semakin banyak sampel pengamatan yang dapat diamati oleh peneliti, sehingga akurasi penelitian menjadi semakin akurat. Pengamatan dilakukan selama jam kerja. Apabila jenis tenaga yang diteliti berfungsi selama 24 jam maka pengamatan dilaksanakan sepanjang hari.

Menurut Moekijat (2008) jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu jabatan dapat ditentukan yaitu pertama-tama dengan menentukan jumlah waktu yang sunguh-sungguh diperlukan untuk menyelesaikan jabatan. Waktu tersebut diperoleh berdasarkan studi waktu dan gerak. Kemudian langkah berikutnya dengan menentukan persentase dari waktu yang dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berhubungan tetapi bermanfaat bagi organisasi, waktu untuk menghilangkan kelelahan, dan waktu untuk keperluan pribadi. Masing-masing waktu tersebut kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan. Selanjutnya, jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan dibagi jumlah waktu yang disediakan untuk menyelesaikan jabatan tersebut. Hasil pembagian dikalikan dengan satu orang sehingga diperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan.

Penentuan jumlah tenaga kerja yang lebih tepat dapat dilakukan dengan menambahkan jumlah tenaga kerja yang telah dihitung dengan persentase tertentu atau persentase kelonggaran. Persentase ini menunjukkan besarnya kelonggaran yang dapat diterima akibat ketidakhadiran pegawai karena alasan sakit, meninggal, dan alasan-alasan lainnya.

(30)

pegawai yang ada serta peta dan uraian jabatan. Oleh karena itu, alat pokok yang dipergunakan dalam menghitung kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan yang tersusun rapi. Jumlah kebutuhan pegawai dihitung dengan mengidentifikasi beban kerja melalui beberapa pendekatan yaitu hasil kerja, objek kerja, peralatan kerja, tugas per tugas jabatan.

a. Pendekatan Hasil Kerja

Hasil kerja adalah produk atau output jabatan. Metoda dengan pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi beban kerja dari hasil kerja jabatan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik atau bersifat kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir. Perlu diperhatikan, bahwa metoda ini efektif dan mudah digunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya hanya satu jenis.

Dalam menggunakan metoda ini, informasi yang diperlukan adalah :  Wujud hasil kerja dan satuannya.

 Jumlah beban kerja yang tercemin dari target hasil kerja yang harus dicapai.

 Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja. Rumus menghitung dengan pendekatan metoda ini adalah :

b. Pendekatan Objek Kerja

Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaan. Metode ini dipergunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani. Sebagai contoh, Dokter melayani pasien, maka objek kerja jabatan Dokter adalah pasien. Banyaknya volume pekerjaan Dokter tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pasien.

Dalam menggunakan metoda ini, informasi yang diperlukan adalah :  Wujud objek kerja dan satuan.

 Jumlah beban kerja yang tercemin dari banyaknya objek yang harus dilayani.

(31)

Rumus menghitung dengan pendekatan metoda ini adalah :

c. Pendekatan Peralatan Kerja

Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan dalam bekerja. Metoda ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerjanya. Sebagai contoh, pengemudi beban kerjanya bergantung pada kebutuhan operasional kendaraan yang harus dikemudikan.

Dalam menggunakan metoda ini, informasi yang diperlukan adalah :  Satuan alat kerja.

 Jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja.  Jumlah alat kerja yang dioperasikan.

 Rasio jumlah pegawai per jabatan per alat kerja (RPK). Rumus perhitungannya adalah :

d. Pendekatan Tugas per Tugas Jabatan

Metoda ini adalah metoda untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam. Hasil beragam artinya hasil kerja dalam jabatan banyak jenisnya. Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung dengan metoda ini adalah :

 Uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas.  Waktu penyelesaian tugas.

 Jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata.

Rumusnya perhitungannya adalah :

(32)

2.8 Studi Penelitian Terdahulu

Permana (2012) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan (Store Associate) Toko Buku Gramedia Depok menjelaskan bahwa jumlah kebutuhan ideal karyawan SA Toko Buku Gramedia Depok adalah berjumlah Sembilan orang untuk satu shift, sehingga terjadi kelebihan jumlah karyawan sebanyak satu orang. Alhasil atas pertimbangan yang dilakukan Toko Buku Gramedia yaitu melakukan pengurangan satu orang store associate pada wilayah 2 (buku agama dan buku psikologi).

Variable penunjang dalam analisis berupa beban kerja, waktu (produktif, tidak produktif, dan pribadi), kebutuhan karyawan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja (Kep. Men. PAN Nomor: KEP/75/M. PAN/7/2004) dan perhitungan FTE (Full Time Equivalent).

Novera (2012) dengan judul skripsi Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor) menjelaskan bahwa berdasarkan rata-rata persentase penggunaan waktu oleh pegawai bag. Administrasi akademik dan kemahasiswaan, bahwa pegawai menggunakan 33,55 persen waktu produktif untuk mengerjakan kegiatan yang tidak produktif. Jumlah kebutuhan pegawai administrasi akademik dan kemahasiswaan berdasarkan analisis yaitu rata-rata sebanyak satu orang disetiap unit tata usaha.

Variable penunjang dalam analisis ini adalah beban kerja, waktu (produktif, tidak produktif, dan pribadi), kebutuhan karyawan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja (Kep. Men. PAN Nomor: KEP/75/M. PAN/7/2004).

(33)
(34)

III.

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI) merupakan lembaga yang telah banyak melakukan penelitian disegala bidang kehidupan dan berguna bagi kehidupan manusia, salah satunya berhubungan dengan tumbuhan seperti di Kebun Raya Bogor. Lembaga ini memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas dalam rangka melaksanakan kegiatan organisasinya. Hal ini agar terjadi keseragaman tujuan dalam seluruh tingkat dan unit kerja organisasi, maka dari itu peran sumber daya manusia sangat penting. Manajemen sumber daya manusia harus dapat mengatur dan mengkoordinasikan segala hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia, agar apa yang dibutuhkan dapat tercapai. Jadi, apa yang dilakukan pegawai untuk kemajuan organisasi mendapatkan hasil yang setimpal untuk kehidupan diri manusia. Salah satu cara adalah terciptanya kebijakan sumber daya manusia yang dibuat berdasarkan atas hasil pertimbangan dan keputusan diantara kedua belah pihak, perusahaan dan sumber daya manusia agar tidak ada pihak yang dirugikan dan tujuan organisasi dapat tercapai. Sumber daya manusia pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI) terutama dari pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan, yang selalu berusaha memperbaiki dan mengembangkan sumber daya manusianya dengan suatu perencanaan sumber daya manusia.

(35)
(36)

Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian

Unit Seleksi Unit Pembibitan Unit Bank Biji

(37)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI), beralamat Jalan Ir. H. Juanda No. 13, PO BOX 309 Bogor 16003, Indonesia. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan September 2012 hingga November 2012.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa informasi mengenai profile pegawai dan Uraian Tugas Pokok Pekerjaan pegawai yang dipilih sebagai sampel, dalam hal ini seluruh pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan. Sedangkan, data kuantitatif berupa angka penggunaan waktu kerja efektif (hari kerja dan jam kerja), waktu kerja produktif, waktu kerja tidak produktif, waktu pribadi, dan standar kemampuan rataata waktu penyelesaian tugas pokok pegawai dan beban kerja.

Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung, berasal dari pengamatan dan wawancara terbuka mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan. Sedangkan, data sekunder diperoleh dari buku, skripsi, tesis, jurnal, informasi dari internet dan data-data yang bersumber dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI).

3.4 Metode Pengumpulan Data

(38)

waktu untuk menunjang dirinya dalam kegiatan produktif sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati bersama, seperti istirahat, sholat, makan dan minum, dan sebagainya. Kemudian hasil pengamatan dicatat pada formulir work sampling, sesuai dengan waktu yang dilakukan untuk kegiatan produktif, kegiatan tidak produktif, dan kegiatan pribadi.

3.5 Metode Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2009), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Suatu populasi sedikitnya mempunyai satu karakteristik yang membedakannya dengan kelompok yang lain. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah sampling jenuh atau sensus. Pengertian dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2009), adalah: “Sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada seluruh populasi pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan menggunakan Probability Sampling

(39)

Tabel 4. Populasi Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan

Sumber: PKT KRB – LIPI (2012) 3.6 Pengolahan Data

Langkah pertama, pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work sampling, dikelompokkan berdasarkan kategori kegiatan produktif, kegiatan tidak produktif dan kegiatan pribadi masing-masing kemudian dihitung jumlah waktunya. Selanjutnya data yang berasal dari lembar pengamatan

work sampling dipindahkan ke dalam komputer menggunakan Microsoft Excel. Langkah kedua, yaitu menetapkan waktu kerja efektif (hari kerja dan jam kerja) dan memasukkan data mengenai frekuensi rata-rata tugas pokok pekerjaan dan standar kemampuan rata- rata waktu penyelesaian tugas pokok pekerjaan selama satu tahun, selanjutnya dikonversi menjadi beban kerja pegawai yang diamati dengan satuan menit per tahun atau jam per tahun.

Langkah ketiga, menghitung Full Time Equivalent (FTE). Nilai Full Time Equivalent (FTE) akan didapatkan dari beban kerja pegawai selama satu tahun dibagi dengan waktu kerja efektif selama satu tahun, dari perhitungan Full Time Equivalent (FTE) maka akan didapatkan jumlah kebutuhan pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan yang efektif dan efesien.

3.7 Analisis Data

(40)

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil yaitu sebagai berikut :

a. Menetapkan waktu kerja

Waktu kerja yang dimaksud adalah waktu kerja efektif, artinya waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja efektif terdiri atas hari kerja efektif dan jam kerja efektif. Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan cuti. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Hari Kerja Efektif = ( A - ( B + C + D ))………..……..………...(5) Keterangan :

A = Jumlah hari menurut kalender

B = Jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun C = Jumlah hari libur dalam setahun

D = Jumlah cuti tahunan

Hari libur dapat berupa hari libur nasional dan hari libur kedaerahan. Oleh karena itu, bagi tiap-tiap daerah dapat menghitung sendiri hari libur kedaerahannya. Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air, melepas lelah, istirahat makan, dan sebagainya. Allowance

diperkirakan rata-rata sekitar 30 persen dari jumlah jam kerja formal. Dalam menghitung jam kerja efektif sebaiknya digunakan ukuran 1 minggu.

b. Menyusun Waktu Penyelesaian Tugas

(41)

Tabel 5. Rumus Perhitungan Waktu Penyelesaian Tugas

No Uraian Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR)

1 2 3 4 5 dst

∑ WPT

Sumber : Kep.Men.PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 Keterangan :

BT = Jumlah beban tugas dalam waktu tertentu

SKR = Standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas WPT = Waktu penyelesaian tugas

Berdasarkan Tabel 5, perkalian antara beban tugas dengan standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas dilakukan per tugas pokok. Hasil perkalian dari seluruh tugas pokok yang ada kemudian dijumlahkan sehingga menghasilkan total waktu penyelesaian tugas.

c. Menghitung Jumlah Kebutuhan Pegawai

Jumlah kebutuhan pegawai dengan demikian dapat dihitung setelah waktu penyelesaian tugas ditentukan. Rumus perhitungan jumlah kebutuhan pegawai yaitu :

Kebutuhan Pegawai =

(42)

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI)

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) adalah salah satu kebun raya didunia yang memiliki ekosistem tumbuhan terbaik, dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai tujuan obyek wisata yang sangat diminati karena menyajikan panorama arsitektur landscape bernuansa alami. Peranan ini menjadi lebih popular karena para pengunjung dapat menikmati langsung keindahan kebun raya serta menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai macam tumbuhan. Semua peran kebun raya tersebut memposisikannya sebagai lembaga multifungsi dan memerlukan peranan management yang kompleks. Gambaran umum mengenai sejarah, visi, misi, dan tujuan terangkum pada beberapa sub bab sebagai berikut. 4.1.1 Sejarah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI)

Kebun Raya Bogor, didirikan pada tanggal 18 mei 1817 oleh Dr. C.G.C Rainwardt, adalah salah satu lembaga ilmiah tertua di Indonesia dan dikenal luas karena latar belakang sejarahnya terutama dalam pengembangan tanaman introduksi bernilai ekonomi tinggi. Bermula dari Kebun Raya inilah perkebunan-perkebunan besar di Indonesia termasuk di antaranya perkebunan-perkebunan kelapa sawit, karet, kina, dan teh dikembangkan. Komoditas-komoditas tersebut menjadi andalan Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu dan berlanjut hingga masa kemerdekaan saat ini.

(43)

Sejak tahun 2001 Kebun Raya Bogor yang semula berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengembangan Kebun Raya Bogor LIPI (Eselon III), berdasar surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia No. 1151/M/2001 dikukuhkan menjadi Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor – LIPI (Eselon II) yang berada di bawah koordinasi Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati – LIPI, dan tentunya memiliki cakupan tugas yang lebih luas. Sedangkan Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya “Eka Karya” Bali masing-masing berstatus sebagai UPT Balai Konservasi Tumbuhan (Eselon III) di bawah koordinasi PKT KRB – LIPI.

4.1.2 Visi dan Misi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI)

Visi dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) adalah menjadi salah satu Kebun Raya terbaik di dunia dalam bidang konservasi tumbuhan, penelitian, pelayanan pendidikan lingkungan, dan pariwisata.

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) menetapkan misinya sebagai berikut :

1. Memperkuat bobot ilmiah di dalam pengelolaan koleksinya

2. Mengembangkan model pengelolaan tumbuhan secara ex-situ dalam bentuk kebun raya

3. Meningkatkan mutu penelitian di bidang konservasi, domestikasi dan reintroduksi tumbuhan Indonesia

4. Meningkatkan mutu pelayanan publik, termasuk mutu pendidikan lingkungan dan penyediaan informasi ilmiah

5. Memperkuat jaringan kerjasama dengan para pemangku kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri

6. Memperkuat management kelembagaan

(44)

4.1.3 Tujuan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI)

Tujuan strategis Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) merupakan penjabaran dari visi misinya pada tataran yang lebih implementatif. Tujuan strategis ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki lembaga, baik sumber daya manusia, anggaran maupun sarana dan prasarana.

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas koleksi tumbuhan, sebagai koleksi rujukan yang bernilai ilmiah

2. Memfasilitasi pengembangan kawasan konservasi ex-situ dalam bentuk Kebun Raya Daerah

3. Memperkuat konsistensi inti di bidang penelitian konservasi, domestikasi dan reintroduksi, melalui aksi-aksi konservasi dan penyiapan bahan-bahan hasil penelitian untuk digunakan dalam perumusan kebijakan yang terkait dengan bidang konservasi, pengembangan tumbuhan-tumbuhan yang berpotensi untuk pemanfaatan yang berkelanjutan, maupun pemulihan jenis-jenis tumbuhan terancam kepunahaan dan/atau kawasan terdegradasi

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kegiatan pendidikan lingkungan, serta penyediaan informasi ilmiah tentang perkebun rayaan dan konservasi tumbuhan

5. Meningkatkan kepuasan pengguna

6. Memperkuat peran dan eksistensi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB - LIPI) di level nasional maupun international

7. Mewujudkan tata kelola organisasi yang baik

(45)

4.2 Profil Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan

Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan terdiri dari 1 orang kepala, 3 orang pengawas, 4 orang pengamat, dan 13 orang pegawai. Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada seluruh populasi pegawai dengan jumlah 13 orang. Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan merupakan pegawai yang lebih dikenal dengan teknisi lapangan, terletak pada lini bagian dasar setelah pengamat, pengawas dan kepala. Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan pada bidang konservasi ex-situ di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KRB – LIPI), terbagi menjadi tiga unit, yaitu pegawai Unit Seleksi, pegawai Unit Pembibitan, dan pegawai Unit Bank Biji. Pada ketiga unit tersebut, konsentrasi para pegawai fokus pada makhluk hidup yaitu tumbuhan. Dalam menyikapi tumbuhan, para pegawai harus mempelajari hingga memahami segala hal mengenai tumbuhan, dari masih yang berupa biji hingga tumbuhan yang dapat hidup mandiri (sudah tidak membutuhkan perlakuan khusus).

Jumlah Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan sebanyak 13 orang. Berikut ini Gambar 4 merupakan struktur organisasi Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan :

Gambar 4. Struktur organisasi Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan (PKT KRB

LIPI, 2012)

(46)

4.3 Uraian Tugas Pokok Pekerjaan dan Fungsi Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan

Berdasarkan analisis pekerjaan, maka diperoleh informasi mengenai Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai dari Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan yang selanjutnya akan digunakan dalam menganalisis beban kerja dan kebutuhan pegawai. Adapun Uraian Tugas Pokok Pekerjaan dibagi menjadi tiga sesuai dengan masing-masing unit, yakni Unit Seleksi pada Tabel 6, Unit Pembibitan pada Tabel 7, dan Unit Bank Biji pada Tabel 8 sebagai berikut :

Tabel 6 . Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai Unit Seleksi 1. Menyiapkan media tanam pembibitan

2. Melaksanakan penanaman bibit tanaman

3. Melakukan penyiangan dan pengolahan media

4. Melaksanakan penyiraman dan pemupukkan bibit tanaman

5. Membersihkan lingkungan pembibitan

6. Menjaga dan memelihara kebersihan dan kesuburan lahan pembibitan

7. Menjaga dan memelihara kebersihan serta mencegah terjadinya kerusakan selokan/parit

8. Menjaga dan memelihara kebersihan peralatan dan lingkungan kerja

9. Melaporkan hasil kerja kepada pengawas

Sumber: PKT KRB – LIPI (2012)

Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Unit Seleksi pada Tabel 6 merupakan Uraian Tugas Pokok Pekerjaan yang dilakukan setiap harinya, namun juga terdapat beberapa Uraian Tugas Pokok Pekerjaan yang dilakukan secara bulanan yakni pertama, melaporkan hasil kerja kepada pengawas yang dilaporkan 4 kali selama sebulan, kedua melakukan pelestarian tumbuhan dikantor pusat LIPI Jakarta yang dilakukan 1 kali selama sebulan, ketiga melakukan distribusi tumbuhan ke sub bidang yang lain 2 kali selama sebulan.

Berdasarkan Tabel 6 pegawai Unit Seleksi merupakan lini bagian dasar setelah pengamat, pengawas dan kepala. Unit seleksi focus menangani tumbuhan

(47)

Selanjutnya Tabel 7 merupakan Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai Unit Pembibitan sebagai berikut :

Tabel 7. Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai Unit Pembibitan 1. Menyiapkan media tanam pembibitan

2. Mencari dan mengumpulkan material tanaman (biji, seedling, stek, dll) dari hasil koleksi kebun raya

3. Membuat daftar material tanaman yang telah dikumpulkan

4. Melaksanakan kegiatan pembibitan/ perbanyakan tanaman

5. Merawat bibit dan mengamati secara visual pertumbuhan dan perkembangannya (kesehatan dan kesuburan tanaman)

6. Melacak penyebab gejala serangan hama/ penyakit bibit tanaman

7. Membasmi hama/ penyakit yang menyerang bibit tanaman

8. Melakukan tindakan pencegahan terhadap hama/ penyakit

9. Menjaga dan memelihara kebersihan peralatan dan lingkungan kerja

10. Melaporkan hasil kerja kepada pengawas

Sumber: PKT KRB – LIPI (2012)

Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Unit Pembibitan pada Tabel 7 merupakan Uraian Tugas Pokok Pekerjaan yang dilakukan setiap harinya, namun juga terdapat beberapa Uraian Tugas Pokok Pekerjaan yang dilakukan secara bulanan yakni pertama, melaporkan hasil kerja kepada pengawas yang dilaporkan 4 kali selama sebulan, kedua melakukan pelestarian tumbuhan dikantor pusat LIPI Jakarta yang dilakukan 1 kali selama sebulan, ketiga melakukan distribusi tumbuhan ke sub bidang yang lain 2 kali selama sebulan.

(48)

Tabel 8. Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Pegawai Unit Bank Biji 1. Mengumpulkan berbagai jenis biji tanaman koleksi di kebun raya

2. Melakukan proses penyeleksian biji

3. Biji-biji yang telah diseleksi disimpan dalam alat penyimpanan biji (bank biji)

4. Memeriksa/ mengecek kondisi biji secara berkala

5. Melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap suhu dan kelembapan ruangan tempat penyimpanan biji

6. Melakukan pengecekan secara rutin terhadap peralatan/ perlengkapan bank biji

7. Mencatat dan membuat daftar biji-biji yang disimpan dan dikeluarkan dari bank biji

8. Melakukan penanggulangan terhadap serangan hama/ penyakit biji

9. Melakukan pembersihan ruangan bank biji, material/ biji, alat-alat kerja dan lingkungan kerja

10. Melaporkan hasil kerja kepada pengawas

Sumber: PKT KRB – LIPI (2012)

Uraian Tugas Pokok Pekerjaan Unit Bank Biji pada Tabel 8 merupakan Uraian Tugas Pokok Pekerjaan yang dilakukan setiap harinya, namun juga terdapat beberapa Uraian Tugas Pekerjaan yang dilakukan secara bulanan yakni pertama, melaporkan hasil kerja kepada pengawas yang dilaporkan 4 kali selama sebulan, kedua melakukan pelestarian tumbuhan dikantor pusat LIPI Jakarta yang dilakukan 1 kali selama sebulan, ketiga melakukan distribusi tumbuhan ke sub bidang yang lain 2 kali selama sebulan.

Berdasarkan Tabel 8, Pegawai unit bank biji merupakan lini bagian dasar setelah pengawas dan kepala. Unit bank biji menangani melestarikan tumbuhan koleksi kebun raya di Indonesia dalam bentuk biji-biji. Prosesnya meliputi dikeringkan sesuai karakter bijinya, diukur kadar airnya, dikemas, diberi label data, didokumentasikan dan disimpan dalam ruangan pendinginan serta dilakukan pendataan pada databease bank biji.

(49)

4.4 Rincian Uraian Tugas Pokok Tiap Pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan

Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh Uraian Tugas Pokok Pekerjaan yang dilakukan pada kurun waktu tertentu oleh tiap pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan sebanyak 13 orang pegawai, yakni 5 orang pegawai Unit Seleksi, 5 orang pegawai Unit Pembibitan, serta 3 orang pegawai Unit Bank Biji.

4.4.1 Rincian Uraian Tugas Pokok Pegawai Unit Seleksi

Berdasarkan hasil pengamatan, didapat bahwa Unit Seleksi mempunyai kegiatan sebagai perbanyakan dan pemeliharaan tanaman untuk rental, perbanyakan tanaman untuk dijual di garden shop, perbanyakan tanaman untuk penelitian, serta taman Araceae. Unit Seleksi terbagi menjadi 2 sub unit sebagai berikut :

4.4.1.1Sub Unit Koleksi Khusus dan Pengembangan Tanaman Display

Sub Unit Koleksi Khusus dan Pengembangan Tanaman Display menangani tumbuhan bersuku Nepenthaceae dan Paku-pakuan. Suku Nepenthaceae terdiri atas 1 marga dan paku-pakuan terdiri atas 23 suku, 46 marga, serta sekitar 200 jenis. Dimana tumbuhan-tumbuhan tersebut perlu pemulihan, pemeliharaan, dan perbanyakan agar kelestarian tetap terjaga. Pegawai Sub Unit Koleksi Khusus dan Pengembangan Tanaman Display berjumlah 3 orang (P1, P2, P3) beserta tugas pokok yang dilakukan terdapat pada Tabel 9, Tabel 10, dan Tabel 11 sebagai berikut :

Tabel 9. Uraian Tugas Pokok yang Dikerjakan P1

Sumber: PKT KRB – LIPI (2012)

6 Menjaga dan memelihara kebersihan dan kesuburan lahan pembibitan

7 Menjaga dan memelihara kebersihan peralatan dan lingkungan kerja

8 Melaporkan hasil kerja kepada pengaw as

No. Uraian Tugas Pegaw ai Unit Seleksi

Menyiapkan media tanam pembibitan Melaksanakan penanaman bibit tanaman Melakukan penyiangan dan pengolahan media

(50)

Pada Tabel 9, P1 merupakan pegawai Unit Seleksi pada Sub Unit Koleksi Khusus dan Pengembangan Tanaman Display. Pegawai ini seorang perempuan berusia 40 tahun, pendidikan terakhir hanya sampai Sekolah Lanjut Tingkat Pertama, masa kerja sudah 21 tahun lebih, penghasilan pokok setiap bulan kisaran dua juta hingga dua juta lima ratus rupiah. Pelatihan yang telah diikuti selama masa kerja adalah perlindungan vegetative tanaman, pendidikan lingkungan, identifikasi tanaman, dan perkebun rayaan. Selanjutnya, Tabel 10 menunjukan Uraian Tugas Pokok yang dikerjakan P2 sebagai berikut :

Tabel 10. Uraian Tugas Pokok yang Dikerjakan P2

1 2 3 4 5

6 Menjaga dan memelihara kebersihan dan kesuburan lahan pembibitan

8 Menjaga dan memelihara kebersihan peralatan dan lingkungan kerja

Melaksanakan penyiraman dan pemupukan bibit tanaman Membersihkan lingkungan pembibitan

7 Menjaga dan memelihara kebersihan serta mencegah terjadinya kerusakan

selokan/parit

Melaksanakan penanaman bibit tanaman

No. Uraian Tugas Pegaw ai Unit Seleksi

Menyiapkan media tanam pembibitan

Melakukan penyiangan dan pengolahan media

Sumber: PKT KRB – LIPI (2012)

Gambar

Gambar 1. Jumlah Personil pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor –
Gambar 2. Struktur Organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor –
Tabel 3. Contoh Perhitungan Jam Kerja Efektif
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Batuan ini pada awalnya mengalami proses terombakan kemudian tererosi menjadi suatu material sedimen yang lepas lalu tertransportkan dengan jarak

mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap penerimaan user pada implementasi sistem ERP maka dalam model penelitian ini ditambahkan variabel-variabel yang

Model MIP dapat digunakan untuk memodelkan kasus penjadwalan produksi flowshop fleksibel dengan waktu proses yang dinamis.. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah

R.D Kandou Manado, mengenai gambaran fungsi ginjal pada anak dengan terapi leukemia limfoblastik akut, dapat disimpulkan bahwa fungsi ginjal anak usia 2-12 tahun pada

Setiap tanah mempunyai sifat-sifat yang khas yang merupakan hasil karya faktor- faktor pembentuk tanah ini, maka setiap jenis tanah akan menampakkan profil yang

Sambungan yang kurang baik antara bahan-bahan dari temperatur yang berbeda atau ujung- ujung pipa yang sudah dipanaskan pada waktu yang berbeda.. Lelehan di luar

Bahwa Pasal 36 ayat (1) UUPA dan Pasal 35 ayat (1) UU Perkawinan telah jelas dan terang melarang Pemohon untuk memiliki Hak Guna Bangunan, hal ini dikuatkan dengan

Dari kondisi dan fungsi masing-masing aset tersebut dapat dihitung kinerja aset jaringan irigasi yang merupakan salah satu unsur untuk menghitung kinerja sistem