• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Bersaing dengan Pendekatan Analisis SWOT pada Flash Gym Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Bersaing dengan Pendekatan Analisis SWOT pada Flash Gym Medan"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

NO TEORI KONSEP PERTANYAAN

1 Analisis Lingkungan Internal (Fred, 2012: 190)

1. Manajemen

Pengaturan organisasi secara

keseluruhan dalam mencapai tujuan organisasi melalui fungsi manajemen (functions of management) yang terdiri dari lima aktivitas pokok yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengontrolan.

1. Bagaimana sistem perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian karyawan, penempatan staf dan pengontrolan pada usaha gym ini?

2. Pemasaran

7 bauran pemasaran jasa (Yazid, 2003):

a. Product

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.

2. Jenis paket gym apa saja yang Abang tawarkan kepada pelanggan?

3. Paket gym manakah yang paling diminati para pelanggan?

b. Price

Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan

mempengaruhi image produk, serta kepuasan konsumen untuk membeli.

4. Bagaimanakah sistem penetapan harga pada setiap paket gym?

5. Pernahkah Abang menurunkan/menaikkan harga paket gym?

6. Apakah ada reward yang abang berikan kepada pelanggan?

(2)

c. Place

Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan

keputusan atas saluran distrabangsi.

d. Promotion

Promotion mix terdiri dari

advertising, personal selling, sales promotion, public relation, word of mouth, dam direct mail.

e. People

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan.

f. Bukti Fisik (Physical Evidence) Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan, dan peralatan.

8. Apa yang menjadi alasan Abang memilih lokasi ini sebagai lokasi usaha gym?

9. Apakah lokasi ini mudah dijangkau oleh para pelanggan?

10. Apa saja upaya promosi yang Abang lakukan selama ini?

11. Apakah penjualan semakin meningkat dengan adanya promosi yang Abang lakukan?

12. Apakah Anda menyarankan teman Anda ngegym di Flash Gym dan bagaimana tanggapan mereka?

13. Bagaimanakah cara Abang maupun

karyawan melayani para pelanggan?

14. Apakah pelayanan yang diberikan sudah

memuaskan pelanggan?

(3)

g. Process

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.

16. Bagaimana menurut Anda keadaan ruang usaha Flash Gym?

17. Bagaimana jadwal kegiatan pada Flash Gym?

18. Apa saja prosedur yang rutin dilakukan tiap harinya dalam

menjalankan usaha gym ini?

3. Keuangan/Akuntansi

Aspek keuangan mencakup uang dari berbagai sumber yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan strategi.

19. Apakah Abang menyusun laporan keuangan usaha ini?

20. Berapakah keuntungan yang diperoleh dalam sebulan?

21. Apa yang Abang lakukan dengan keuntungan yang diperoleh?

4. Produksi/Operasi

Fungsi produksi/operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa.

22. Apa yang Abang lakukan supaya kualitas jasa tetap terjaga?

23. Bagaimana dengan peralatan yang Abang gunakan dalam menjalankan gym ini, apakah masih layak dan memadai?

5. Penelitian dan Pengembangan Misi litbang secara keseluruhan mendukung bisnis yang sudah ada,

(4)

mambantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologis perusahaan.

pelanggan yang mana para pesaing belum membuatnya?

6. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen mengumpulkan data mengenai pemasaran, keuangan, produksi, dan hal-hal yang terkait dengan

personalia secara internal, juga faktor-faktor sosial, budaya, demografis, lingkungan, ekonomi, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif secara eksternal.

25. Siapakah yang membuat keputusan secara

keseluruhan pada usaha ini baik dari segi proses operasional, pemasaran, dan lain sebagainya dan bagaimana dampaknya terhadap

keberlangsungan usaha?

2 Analisis Lingkungan Eksternal (Fred, 2012: 120)

1. Kekuatan Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari beragam strategi.

26. Apakah ada faktor ekonomi nasional maupun internasional yang berpengaruh berpengaruh terhadap biaya operasional?(misalnya kenaikan harga BBM, industri peralatan gym) 2. Kekuatan Sosial, Budaya,

Demografis dan Lingkungan Perubahan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak yang besar atas hampir semua produk, jasa, pasar dan konsumen.

27. Apakah budaya ngegym sudah popular di sekitar lingkungan usaha Abang?

3. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum

Faktor-faktor politik, pemerintahan, dan hukum dapat merepresentasikan peluang dan ancaman utama baik bagi organisasi kecil maupun besar.

28. Apakah Abang memiliki surat izin usaha?

29. Apakah ada

(5)

4. Kekuatan Teknologi Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru,

menghasilkan pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya kompetitif relatif dalam suatu industri, serta mengakibatkan produk dan jasa yang ada saat ini usang.

30. Apakah Abang sudah memanfaatkan kemajuan teknologi sekarang seperti internet dalam upaya promosi contohnya dengan menggunakan facebook, BBM, Instagram dan media sosial lainnya? 5. Kekuatan Kompetitif

Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing penting bagi perumusan strategi yang berhasil

31. Apakah ada gym lain disekitar Flash Gym dan yang menjadi pesaing utama?

32. Apakah upaya yang Abang lakukan untuk menghadapi para pesaing utama?

(6)

LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA INFORMAN KUNCI

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana sistem perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian karyawan, penempatan staf dan pengontrolan pada usaha fitness ini?

Saya membuka usaha ini karena saya memang tertarik di dunia bisnis dan fitness. Saya waktu kuliah di jogja pernah bekerja di salah satu fitness di Jogja dan waktu pulang ke medan saya sempat juga bekerja di sebuah fitness sebelum akhirnya saya membuka fitness sendiri. Dan setelah saya punya modal lalu saya mulai membangun fitness ini, mempersiapkan bangunannya, peralatannya, dan pekerjanya. Pengorganisasian di usaha ini masih sangat sederhana, yang bekerja hanya saya, trainer dan kasir, itupun kasirnya bukan karyawan tetap. Saya juga kadang tugasnya merangkap menjadi trainer dan kasir seperti sekarang karena kasir yang lama sudah saya pecat. Untuk motivasi, saya lebih

menekankan pada pendekatan kekeluargaan saja, jadi setiap 1 bulan kami ada meeting kecil untuk membicarakan tentang

kelangsungan bisnis ini dan pendekatan kepada pegawai. Pengontrolan yang saya lakukan yaitu dengan mengontrol setiap karyawan dan kegiatannya mulai dari pagi waktu fitness dAbangka, waktu kedatangan pegawai, bagaimana kinerja pegawai dan pengecekan alat-alat sebelum fitness tutup 2. Jenis paket fitness apa saja yang Abang

tawarkan kepada pelanggan?

Ada 3 jenis paket fitness yang ditawarkan, yaitu paket member bulanan dimana member paket ini membayar langsung untuk

ngefitness 1 bulan, paket member harian dimana membernya hanya membayar waktu dia ngefitness saja dengan harga member, dan non member

3. Paket fitness manakah yang paling diminati para pelanggan?

(7)

4. Bagaimanakah sistem penetapan harga pada setiap paket fitness?

Setiap harga ditentukan berdasarkan survey ke fitness-fitness lainnya.

5. Pernahkah Abang

menurunkan/menaikkan harga paket fitness?

Belum pernah tapi rencanya di tahun 2017 saya berencana menaikkan harga fitness.

6. Apakah ada reward yang Abang berikan kepada pelanggan?

Ada, untuk member yang berhasil menjadi juara di kontes binaraga akan saya jadikan member abadi, tiap 10 kali ngefitness juga akan mendapatkan 1 botol air mineral ukuran sedang, selain itu tiap hari rabu kami

mengadakan permainan futsal gratis bagi semua member.

7. Apakah harga yang ditawarkan tergolong murah atau mahal jika dibandingkan dengan harga yang ditetapkan fitness lainnya?

Menurut saya harga yang ditawarkan

tergolong murah. Malah ada fitness lain yang membuat harga yang lebih mahal daripada Flash Gym.

8. Apa yang menjadi alasan Abang memilih lokasi ini sebagai lokasi usaha fitness?

Sebenarnya lahan untuk mendirikan fitness ini merupakan peninggalan orangtua dan tepat berada di depan rumah jadi saya tidak harus mengeluarkan biaya untuk menyewa ruko atau membeli lahan lagi. Selain itu lokasi ini strategis, dekat dengan perumahan dan kos-kosan para mahasiswa Universitas Muslim Nusantara.

9. Apakah lokasi ini mudah dijangkau oleh para pelanggan?

Menurut saya sangat mudah dijangkau karena lokasi ini tidak jauh dari pusat keramaian, disamping itu lokasi ini salah satu jalan pintas menuju jalan S.M. Raja.

10. Apa saja upaya promosi yang Abang lakukan selama ini?

Saya melakukan promosinya melalui media sosial seperti facebook, broadcast melalui BBM, dan membawa nama Flash Gym dalam kontes yang diikuti member, saya juga

memberikan bonus-bonus seperti gratis air mineral setelah 10 kali bermain dan gratis main futsal setiap hari rabu, selain itu saya melakukan promosi dari mulut ke mulut yang saya sampaikan kepada teman-teman member agar memberitahukan kepada

(8)

11. Apakah penjualan semakin meningkat dengan adanya promosi yang Abang lakukan?

Iya, pada 1 tahun pertama fitness ini berdiri saya mempunyai target member yang harus dicapai sebanyak 100 orang namun

kenyataannya melebihi target, jumlah member yang didapat pada tahun pertama itu sebanyak 173 orang.

12. Bagaimanakah cara Abang maupun karyawan melayani para pelanggan?

Selalu bersikap ramah kepada para pelanggan, menjaga komunikasi yang baik dengan

pelanggan dan menjaga kebersihan dan kondisi alat agar tetap baik selama digunakan. 13. Apakah pelayanan yang diberikan sudah

memuaskan pelanggan?

Saya berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggan namun pernah juga ada pelanggan yang mengeluh tentang pelayan kami.

14. Apa saja upaya yang Abang lakukan sehingga fitness ini mudah dikenali oleh pelanggan?

Selain melakukan promosi melalui media sosial, saya membuat spanduk di depan fitness ini sehingga pelanggan mudah mengenalinya.

15. Bagaimana jadwal kegiatan operasi pada Flash Gym?

Fitness ini buka pada hari senin-minggu mulai pukul 08.00 – 22.00 WIB.

16. Apa saja prosedur yang rutin dilakukan tiap harinya dalam menjalankan usaha fitness ini?

Pada pagi hari saya dan kasir sebelum jam 08.00 WIB sudah ada di lokasi untuk membuka pagar dan ruangan fitness, lalu menyetel musik, kemudian menunggu pelanggan yang datang. Pada malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB saya dibantu dengan karyawan lainnya mulai merapikan peralatan yang berantakan, mengecek kondisi alat-alat apakah ada yang rusak kemudian

membersihkan ruangan. 17. Apakah Abang menyusun laporan

keuangan usaha ini?

Iya, pencatatan pengeluaran dan pemasukan secara rinci dicatat pada laporan keuangan. 18. Berapakah keuntungan yang diperoleh

dalam sebulan?

Keuntungan yang diperoleh rata-rata Rp 17.000.000/bulan.

19. Apa yang Abang lakukan dengan keuntungan yang diperoleh?

Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk biaya operasional, keperluan sehari-hari dan untuk rencana penambahan alat baru. 20. Apa yang Abang lakukan supaya

kualitas jasa tetap terjaga?

(9)

menjaga kebersihan, memanaj usaha dengan baik, dan memberikan bonus-bonus kepada pelanggan supaya makin erat hubungan kekeluargaanya.

21. Bagaimana dengan peralatan yang Abang gunakan dalam menjalankan fitness ini, apakah masih layak dan memadai?

Segala peralatan layak dan memadai, namun saya berencana menambah alat fitness yang lain.

22. Adakah program baru yang Flash Gym tawarkan kepada pelanggan yang mana para pesaing belum membuatnya?

Sebenarnya bukan program baru tapi saya melihat fitness lain yang ada di daerah sekitar sini tidak memberikan paket harian, mereka hanya memberikan pilihan paket bulanan jadi saya memberi pilihan paket harian di fitness saya.

23. Siapakah yang membuat keputusan secara keseluruhan pada usaha ini baik dari segi proses operasional, pemasaran, dan lain sebagainya dan bagaimana dampaknya terhadap keberlangsungan usaha?

Yang membuat semua keputusan baik dari segi proses operasional, pemasaran, sistem harga, dan lainnya adalah saya sendiri. Sejauh ini keputusan yang saya buat tidak pernah menghambat bisnis ini.

24. Apakah ada faktor ekonomi nasional maupun internasional yang berpengaruh terhadap biaya operasional?(misalnya kenaikan harga BBM, industri peralatan gym)

Keadaan ekonomi nasional ataupun internasional tidak berpengaruh terhadap usaha ini

25. Apakah budaya fitness sudah populer di kalangan masyarakat di sekitar

lingkungan usaha Abang?

Menurut saya, sekarang masyarakat semakin peduli dengan kesehatan dan penampilan namun kadang mereka kesulitan untuk mencari tempat olahraga yang nyaman, kalau di lapangan terbuka kadang panas dan kadang tidak ada teman untuk berolahraga sehingga mereka banyak yang beralih ke tempat fitness.

26. Apakah Abang memiliki surat izin usaha?

Tidak ada.

27. Apakah ada pemungutan/pajak pada usaha fitness ini?

Pemungutan/pajak pun tidak ada.

28. Apakah Abang sudah memanfaatkan kemajuan teknologi sekarang seperti

(10)

internet dalam upaya promosi contohnya dengan menggunakan facebook, BBM, Instagram dan media sosial lainnya?

sekarang kami sudah jarang menggunakan sosial media lagi.

29. Apakah ada fitness lain disekitar Flash Gym dan yang menjadi pesaing utama?

: Ada 2 fitness yang menjadi pesaing saya disini, namun yang menjadi pesaing utama saya yaitu Mulia Fitness karena Mulia Fitness sudah tergolong lama, sedangkan Messi Fitness baru beberapa bulan buka. 30. Apakah upaya yang Abang lakukan

untuk menghadapi para pesaing utama?

Tetap yang saya utamakan itu manajemen yang bagus, menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Dengan demikian pelanggan akan puas dan tidak akan beralih kepada fitness lainnya.

31. Apakah upaya yang Abang lakukan untuk menghadapi fitness-fitness yang baru berdiri dengan modal besar?

(11)

LAMPIRAN 3

HASIL WAWANCARA INFORMAN UTAMA

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Paket fitness manakah yang paling anda minati?

Erikson Manulang: “Saya pilih paket harian karena sesuai kebutuhan” Baginda Hakim: “Saya pilih paket harian karena kalau pilih paket bulanan belum tentu bisa ngegym sebulan penuh”

Imam Mulia: “Lebih cocok yang paket harian karena menurut saya lebih hemat, kita bayar waktu kita main saja”

Binsar: “Saya pilih member harian karena ga bias terus-terusan kalo pilih pake bulanan”

2 Apakah harga yang

ditawarkan tergolong murah atau mahal jika dibandingkan dengan harga yang ditetapkan fitness lainnya?

Erikson Manulang: “Tergolong murah” Baginda Hakim: “Murah”

Imam Mulia: “Murah” Binsar: “Murah”

3 Apakah lokasi ini mudah dijangkau?

Erikson Manulang: “Fitness ini dekat dengan kostan saya jadi sangat mudah dijangkau”

Baginda Hakim: “Sangat mudah dijangkau karena dekat dengan tempat tinggal”

Imam Mulia: “Ya, jarak fitness dengan kost hanya beberapa meter saja” Binsar: “Ya karena dekat dengan rumah”

4 Apakah anda menyarankan teman Anda fitness di Flash Gym dan bagaimana

tanggapan mereka?

Erikson Manulang “Iya, dan katanya kalau sempat ingin mencoba”

Baginda Hakim: “Iya, dan dia juga ikut ngefitness di Flash Gym”

Imam Mulia: “Iya dan respon mereka bagus”

(12)

5 Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan pelanggan?

Erikson Manulang: “Saya puas dengan pelayanan yang diberikan Flash Gym” Baginda Hakim : “Puas karena

pengelolanya baik dan ramah” Imam Mulia: “Saya puas, pelayanan dari bang Simon sudah baik”

Binsar: “Saya puas” 6 Bagaimana menurut anda

keadaan ruang usaha Flash Gym?

Erikson Manulang: “Cukup nyaman” Baginda Hakim: “Sudah baik,

tempatnya juga bersih” Imam Mulia: “Bagus

(13)

LAMPIRAN 4

PEMBOBOTAN MATRIKS IFE DAN EFE

Saya mohon kesediaan Saudara untuk mengisi data berikut untuk penyusunan skripsi saya. Saya harap Anda dapat memberikan jawaban dengan jujur. Data ini tidak akan dipergunakan hal lain selain penelitian skripsi saya. Keterangan:

• Tentukan bobot atau tingkat kepentingan dari masing-masing faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) berikut ini dengan cara memberikan tanda (√) pada pilihan Abang.

Pilihan bobot (weight) atau tingkat kepentingan faktor eksternal pada daftar isian ini terdiri dari:

- 0,20 ata 20% : tinggi atau kuat - 0,15 ata 15% : di atas rata-rata - 0,10 atau 10% : rata-rata

- 0,05 ata 5% : di bawah rata-rata - 0,00 atau 0% : tidak berpengaruh

(14)

Tabel Pembobotan Matriks EFE dan IFE

A. BOBOT EFE 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00

PELUANG

Mendapatkan peralatan fitness dengan harga yang bersaing karena peningkatan produksi industri alat-alat fitness sehingga menurunkan biaya operasional perusahaan Memanfaatkan budaya fitness yang

semakin meningkat untuk mendapatkan konsumen baru

Memaksimalkan pemanfaatan sosial media sebagai sarana promosi untuk memperluas pangsa pasar.

ANCAMAN

Tidak memiliki surat izin usaha

Banyaknya usaha sejenis dengan jarak yang berdekatan.

B. BOBOT IFE 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00

KEKUATAN Harga terjangkau

Adanya sistem pemberian reward Lokasi mudah dijangkau

Pelayanan yang memuaskan

Layout Flash Gym yang baik (bersih dan rapi)

Laporan keuangan telah sistematis Menjaga kondisi peralatan fitness tetap layak dan memadai

Memberi berbagai macam penawaran paket fitness kepada pelanggan

KELEMAHAN

Motivasi karywan rendah Wilayah promosi masih sempit

(15)

LAMPIRAN 5

PENGISIAN RATING EFE DAN IFE

Saya mohon kesediaan Saudara untuk mengisi data berikut untuk penyusunan skripsi saya. Saya harap Anda dapat memberikan jawaban dengan jujur. Data ini tidak akan dipergunakan hal lain selain penelitian skripsi saya. Beri nilai skor peringkat antara angka 1 sampai dengan 4 berdasarkan tingkat kepentingannya.

Keterangan:

Tentukan rating dari masing-masing faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) berikut ini dengan cara memberikan tanda (√) pada pilihan Abang.

• Pilihan rating pada isian berikut terdiri dari:

- Rating 4 : respon sangat kuat terhadap faktor-faktor tersebut - Rating 3 : respon cukup kuat terhadap faktor-faktor tersebut - Rating 2 : respon tidak begitu lemahterhadap faktor-faktor tersebut - Rating 1 : respon sangat lemah terhadap faktor-faktor

(16)

Tabel Rating EFE dan IFE

A. RATING EFE 4 3 2 1

PELUANG

Mendapatkan peralatan fitness dengan harga yang bersaing karena peningkatan produksi industri alat-alat fitness

sehingga menurunkan biaya operasional perusahaan

Memanfaatkan budaya fitness yang semakin meningkat untuk mendapatkan konsumen baru

Memaksimalkan pemanfaatan sosial media sebagai sarana promosi untuk memperluas pangsa pasar.

ANCAMAN

Tidak memiliki surat izin usaha

Banyaknya usaha sejenis dengan jarak yang berdekatan.

B. RATING IFE 4 3 2 1

KEKUATAN Harga terjangkau

Adanya sistem pemberian reward Lokasi mudah dijangkau

Pelayanan yang memuaskan

Layout Flash Gym yang baik (bersih dan rapi)

Laporan keuangan telah sistematis Menjaga kondisi peralatan fitness tetap layak dan memadai

Memberi berbagai macam penawaran paket fitness kepada pelanggan KELEMAHAN

Motivasi karywan rendah Wilayah promosi masih sempit

(17)

LAMPIRAN 6

PENGISIAN PENENTUAN FAKTOR CPM

Kepada pemilik Flash Gym yang terhormat, Saya adalah mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU yang sedang melakukan penelitian tentang “Analisis Strategi Bersaing Pada Usaha Gym di Padang Bulan (Studi Pada Flash Gym)”

Untuk itu, saya mengharapkan partisipasi Anda untuk memilih secara objektif. Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Anda meluangkan waktu mengisi kuesioner ini.

________________________________________________________

Pilihlah 8 sampai 10 faktor kunci keberhasilan perusahaan yang menurut Anda sesuai dengan kondisi perusahaan.

Tabel Penentuan Faktor CPM

Faktor Kunci Keberhasilan Pilihan Harga

Lokasi usaha Teknik operasional Biaya operasional

Kelengkapan peralatan operasional

Kualitas jasa Kualitas pelayanan Promosi

Pangsa pasar

(18)

LAMPIRAN 7 PEMBOBOTAN CPM

Saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi data berikut untuk penyusunan skripsi saya. Saya harap Anda dapat memberikan jawaban dengan jujur. Data ini tidak akan dipergunakan hal lain selain penelitian skripsi saya. Pilihlah salah satu angka diantara angka 1 sampai angka 4 pada kolom bobot dibawah ini.

Keterangan:

Pengisian Rating Pengisian Bobot

(Respon Perusahaan) (Faktor Kepentingan)

1 = sangat lemah 0.00 = tidak berpengaruh

2 = cukup lemah 0.05 = di bawah rata-rata

3 = cukup kuat 0.10 = rata-rata

4 = sangat kuat 0.15 = di atas rata-rata

0.20 = tinggi/kuat

Tabel Pembobotan CPM

Faktor Kunci Keberhasilan Bobot Rating Harga

Lokasi usaha Teknik operasional Biaya operasional

Kelengkapan peralatan operasional Kualitas jasa

Kualitas pelayanan Promosi

Pangsa pasar

(19)

Pengisian Rating Bagi Pesaing Utama

Faktor Kunci Keberhasilan

Rating Mulia Gym Harga

Lokasi usaha Teknik operasional Biaya operasional

Kelengkapan peralatan operasional Kualitas jasa

Kualitas pelayanan Promosi

(20)

LAMPIRAN 8

PENGISIAN RATING QSPM

Keterangan Attractive Score (AS) untuk strategi X:

Tentukan Attractive Score (AS) ata daya tarik dari masing-masing faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) untuk strategi X berikutini dengan cara memberikan tanda (√) pada pilihan Abang.

Pilihan Attractive Score (AS) pada isian berikut terdiri dari: 1 : tidak menarik

2 : agak menarik

(21)

Faktor Eksternal Perusahaan

Attractive Scor Untuk Strategi Penetrasi Pasar

4 3 2 1

PELUANG

Mendapatkan peralatan fitness dengan harga yang bersaing karena peningkatan produksi industri alat-alat fitness sehingga menurunkan biaya operasional perusahaan

Memanfaatkan budaya fitness yang semakin meningkat untuk mendapatkan konsumen baru Memaksimalkan pemanfaatan sosial media sebagai sarana promosi untuk memperluas pangsa pasar.

ANCAMAN

Tidak memiliki surat izin usaha

Banyaknya usaha sejenis dengan jarak yang berdekatan.

Faktor Internal Perusahaan 4 3 2 1

KEKUATAN Harga terjangkau

Adanya sistem pemberian reward Lokasi mudah dijangkau

Pelayanan yang memuaskan

Layout Flash Gym yang baik (bersih dan rapi) Laporan keuangan telah sistematis

Menjaga kondisi peralatan gym tetap layak dan memadai

Memberi berbagai macam penawaran paket gym kepada pelanggan

KELEMAHAN

Motivasi karywan rendah Wilayah promosi masih sempit

(22)

Faktor Eksternal Perusahaan

Attractive Scor Untuk Strategi Pengembangan

Pasar

4 3 2 1

PELUANG

Mendapatkan peralatan fitness dengan harga yang bersaing karena peningkatan produksi industri alat-alat fitness sehingga menurunkan biaya operasional perusahaan

Memanfaatkan budaya fitness yang semakin meningkat untuk mendapatkan konsumen baru Memaksimalkan pemanfaatan sosial media sebagai sarana promosi untuk memperluas pangsa pasar.

ANCAMAN

Tidak memiliki surat izin usaha

Banyaknya usaha sejenis dengan jarak yang berdekatan.

Faktor Internal Perusahaan 4 3 2 1

KEKUATAN Harga terjangkau

Adanya sistem pemberian reward Lokasi mudah dijangkau

Pelayanan yang memuaskan

Layout Flash Gym yang baik (bersih dan rapi) Laporan keuangan telah sistematis

Menjaga kondisi peralatan gym tetap layak dan memadai

Memberi berbagai macam penawaran paket gym kepada pelanggan

KELEMAHAN

Motivasi karywan rendah Wilayah promosi masih sempit

(23)

LAMPIRAN 9

DOKUMENTASI SELAMA PENELITIAN

(24)

Gambar piala kontes kebugaran yang dijuarai Flash Gym

(25)
(26)

Gambar Loker

(27)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis Konsep. Salemba Empat. Jakarta Herlambang, Tedy. 2002. Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

Hunger, J. David dan Thomas L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta:Andi

Jatmiko, Rahmat Dwi. 2003. Manajemen Stratejik.Malang:UMM Press

Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi dan Johny Setyawan. 2000.Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen. Yogyakarta:Aditya Media

Robbins, Stephen dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta:Salemba Empat

Singarimbun,Masri. 2006. Metode Penelitian Survay. Jakarta:LP3ES

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan. Medan: USU Press

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2011. Bisnis:Konsep dan Kasus. Medan: USU Press Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta.

(28)

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Umar, Husein. 2005. Strategic Management In Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sumber Skripsi/Jurnal:

Eko, Jeffry Andriana Sulistiyo. 2013. Strategi Keunggulan Bersaing Pada Diva Laundry Dalam Menghadapi Persaingan Antar Usaha Jasa Laundry Di

Mojokerto. Universitas Brawijaya.

Haryanto, Ferry. 2008. Pemilihan Strategi Bersaing dengan Menggunakan Analisis SWOT untuk Meningkatkan Penjualan dan Pengembangan Usaha

pada PT. CIFICO UTAMA CHEMICAL. Universitas Gunadarma.

Juliantari, Afifah. 2005. Analisis Strategi Bersaing Komoditi Sayuran Di Yayasan Amanah Batasa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah.

Khusnita, Amila. 2011. Analisis SWOT dalam Penentuan Strategi Bersaing. Universitas Jember.

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kualitatif-deskriptif. Nana Syaodih (2012:60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data dihimpun dengan cara pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.

Sugiyono (2008:298) mengaskan bahwa dalam melakukkan penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman atau guru dalam penelitian.

(30)

Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat juga dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut penelitian deskriptif, sedangkan penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian longitudinal. Nana Syaodih (2012:56)

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Flash Gym yang berlokasi di Jalan Garu III No.120 b, kelurahan harjosari, kecamatan Medan Amplas, Medan

3.3 Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah:

1. Informan Kunci, yaitu pemilik Flash Gym.

2. Informan Utama, yaitu pelanggan Flash Gym. Pelanggan yang dikategorikan dalam penelitian ini ialah orang yang telah melakukan penggunaan jasa Flash Gym minimal 3 kali dan secara kebetulan bertemu di tempat penelitian.

3.4 Definisi Konsep

Menurut Singarimbun (2006:33) konsep adalah istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Definisi konsep dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

(31)

2. Persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.

3. Strategi Bersaing adalah strategi yang menggambarkan tentang bagaimana sebuah organisasi akan bersaing dalam bisnisnya.

3.5 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer

Data dikumpulkan melalui wawancara/ interview langsung kepada pemilik dan pelanggan usaha fitness.

2. Data Sekunder

Peneliti memperoleh data sekunder dari buku-buku pendukung, jurnal, majalah, internet, dan sebagainya.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini, maka digunakan teknik pengmpulan data sebagai berikut:

1. Teknik pengumpulan data primer penelitian yang dilakukan dengan metode wawancara (dialog langsung antara peneliti dengan responden penelitian), dan kuesioner (untuk mendapatkan angka-angka seperti peringkat, pembobotan dan lainnya yang dibutuhkan penulis untuk menganalisis data). 2. Teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan menggunakan

(32)

dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti lakukan di dalam penelitian ini yaitu: 1. Tahap pengumpulan data (Input Stage)

Tahap pertama dilakukan dengan melakukan pengumpulan data dengan menggunakan matriks EFE, matriks IFE, dan matriks CP. Untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang muncul dari lingkungan eksternal perusahaan digunakan matriks EFE, sedangkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan digunakan matriks IFE. Selanjutnya menggunakan matriks CP untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan, yaitu Mulia Gym mengenai kekuatan dan kelemahan utamanya. Pengerjaan matriks pada tahap pengumpulan data ini dilakukan dengan pemberian bobot dan rating pada critical success factors (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak

penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha). 2. Tahap pencocokan (Matching Stage)

(33)

memposisikan suatu strategi ke dalam matriks yang terdiri dari atas 9 sel berdasarkan total skor dari matriks EFE dan matriks IFE yang telah dibobot dan di beri rating.

3. Tahap pengambilan keputusan (Decision Stage)

(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Flash Gym

Flash Gym merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis jasa kebugaran di kota Medan. Flash Gym berdiri pada Januari 2013 di jalan Garu III No.120 b, kelurahan Harjosari, kecamatan Medan Amplas, Medan. Lokasi ini berdekatan dengan Universitas Muslim Nusantara (UMN), kost-kost-an mahasiswa UMN, perumahan masyarakat, dan berada pada jalur yang menghubungkan jalan besar S.M Raja.

Simon Situmeang selaku pemilik tertarik untuk mendirikan bisnis fitness ini karena dia mempunyai ketertarikan dalam dunia bisnis dan dunia fitness. Sebelum Flash Gym ini berdiri, ia pernah bekerja di sebuah tempat fitness di Jogjakarta dan di Medan sehingga akhirnya ia tertarik untuk membangun bisnis fitness ini. Menurutnya bisnis fitness memiliki potensi yang besar untuk memperoleh keuntungan karena dewasa ini semakin banyak orang yang peduli terhadap kesehatan dan penampilan fisik.

Untuk mendirikan bisnis ini, Simon Situmeang mengucurkan dana sebesar ± Rp 535.000.000, dengan rincian Rp 240.000.000 untuk biaya pengadaan alat-alat fitness dan sisanya Rp 295.000.000 untuk mendirikan bangunan. Estimasi

(35)

Dalam upayanya memberikan pelayanan yang maksimal dalam melakukan penjualan jasa fitness, Flash Gym menyediakan loker untuk penyimpanan barang-barang pelanggan, menyediakan kantin dan juga memberi layanan hiburan musik bagi setiap orang yang datang di fitness ini baik yang sedang berolahraga maupun yang hanya sekedar duduk-duduk di kantinnya.

Untuk memperkenalkan usaha ini kepada masyarakat maka Simon Situmeang mulai melakukan promosi yaitu melalui pembuatan akun Flash Gym di sosial media seperti facebook dan juga melakukan penyebaran promosi melalui BBM (Blackberry Messenger). Selain itu Flash Gym juga melakukan promosi

penjualan dengan memberikan hak istimewa, yaitu menjadi member abadi bagi 100 pendaftar pertama, memberikan bonus air mineral ukuran sedang dengan penukaran sepuluh kupon fitness dan juga melakukan promosi melalui body contest yang diikuti oleh member-member yang dibawa oleh Flash Gym. Flash

Gym juga dapat berkembang karena adanya promosi melalui mulut ke mulut oleh pelanggan Flash Gym. Pelanggan utama Flash Gym ini sendiri yaitu mahasiswa, oleh karena itu Flash Gym memberikan harga yang terjangkau.

4.1.2 Visi dan Misi Flash Gym 4.1.2.1 Visi

Visi Flash Gym yaitu “Mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani”

4.1.2.2 Misi

(36)

a. Memberikan kualitas jasa fitness yang terbaik melalui program-program latihan fitness.

b. Menyediakan pelayanan jasa yang ramah dan menjaga hubungan yang baik dengan para pelanggan.

4.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan 4.1.3.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk agar dapat menciptakan suatu pola yang dapat mempertinggi efektifitas kerja. Untuk mencapai target yang dituju dalam sebuah organisasi maka dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab yang terkoordinasi dengan baik.

[image:36.595.196.432.424.552.2]

Adapun struktur organisasi dalam Flash Gym yaitu sebagai berikut: Gambar 4.1

Struktur Organisasi Flash Gym

Sumber: Flash Gym (diolah peneliti) (2016) 4.1.3.2 Deskripsi Pekerjaan

a. Pemilik Usaha

Pemilik usaha memiliki peranan penting dalam menentukan apakah usaha akan berkembang, bertahan, atau bahkan mengalami kemunduran. Setiap kebijakan dalam menjalankan sebuah usaha mulai dari pembangunan usaha, pembuatan peraturan, pemilihan karyawan, kegiatan promosi dan lain-lain ditentukan oleh pemilik usaha sebagai top management. Dalam

Pemilik

(37)

melakukan kegiatan operasional Flash Gym, Simon Situmeang sebagai pemilik juga ikut serta menjadi trainer bila diperlukan demi memenuhi kepuasan pelanggan.

b. Karyawan

Demi memaksimalkan pelayanan jasa usaha ini, maka Flash Gym memberdayakan tiga orang karyawan. Dua orang bertugas sebagai kasir dan seorang lagi sebagai trainer.

Trainer mempunyai tugas pokok dalam memberikan arahan kepada

pelanggan untuk melakukan fitness dengan cara yang benar, sedangkan kasir mempunyai tugas pokok untuk mencatat kas dan pencatatan member.

4.1.4 Kegiatan Operasional

Kegiatan operasional Flash Gym dimulai pada hari Senin-Minggu, pukul 08.00 – 22.00 WIB. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya, maka Flash Gym memberikan penawaran layanan jasa fitness yang kepada pelanggan dalam bentuk paket-paket fitness. Paket-paket tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Paket member bulanan

(38)

2. Paket member harian

Paket ini merupakan pilihan paket fitness bagi member yang mungkin tidak dapat melakukan fitness setiap hari, melainkan dihari-hari tertentu saja yang dikarenakan kesibukan ataupun pola latihannya. Pendaftaran member sebesar Rp 50.000 dan biaya menggunakan jasa fitness per

fitness sebesar Rp 4.000

3. Non member

Pilihan jasa dari layanan dari Flash Gym kepada pelanggan yang tergolong pemula dalam dunia fitness atau mungkin yang ingin mencoba sarana olahraga fitness terlebih dahulu. Pembayaran dalam menggunakan jasa fitness sebagai non member ini sebesar Rp 6.000 / fitness

Penggunaan jasa fitness pada Flash Gym seperti pada tempat-tempat gym pada umumnya. Adapun tahap dalam menggunakan jasa fitness pada Flash Gym yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Pendaftaran (Bagi yang ingin menjadi member)

Tahap pertama yaitu pendaftaran calon member ke kasir bagi yang ingin menjadi member, kemudian calon member memilih paket member yang diinginkan, apakah paket member bulanan atau member harian, setelah itu member boleh menggunakan peralatan-peralatan fitness yang tersedia selama satu

(39)

2. Tahap Pencatatan Member

Tahap berikutnya ialah kasir mencatat data member baru dan paket member yang dipilihnya. Hal ini dilakukan supaya Flash Gym mengetahui dengan jelas jumlah dan data member yang ada dan mempermudah melakukan pencatatan keuangan dari pendaftaran member selain pemasukan dari kantin.

3. Tahap Pembayaran

Setelah selesai menggunakan jasa fitness pada Flash Gym, pelanggan selain member bulanan kemudian melakukan pembayaran ke kasir sesuai jenis status

kememberannya, apakah dia seorang member harian atau non member, kemudian kasir mencatat pemasukan dari pembayaran dan memberikan kupon pembayaran yang dapat ditukarkan dengan satu botol air mineral ukuran sedang bila kupon telah terkumpul sebanyak sepuluh kupon.

4.2 Penyajian Data

[image:39.595.70.569.637.754.2]

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Flash Gym dengan melakukan wawancara kepada informan kunci, yaitu Simon Situmeang dan kepada informan utama, yaitu pelanggan Flash Gym maka peneliti memperoleh data-data yanguntuk mendukung penelitian ini. Berikut merupakan tabel karakteristik yang memuat data-data tentang informan penelitian:

Tabel 4.1

Identitas Informan Penelitian

No Nama Pekerjaan Usia

(tahun)

Jenis

Kelamin Pendidikan Keterangan 1. Simon

Situmeang Wirausaha 28 Laki-laki S1 Pemilik Flash Gym 2. Erikson

Manulang

Karyawan

(40)

Tabel 4.1 (lanjutan)

4. Imam Mulia Mahasiswa 20 Laki-laki SMA Pelanggan Flash Gym 5. Binsar Mahasiswa 19 Laki-Laki SMA Pelanggan Flash Gym 6. Ilham Jani

Tanjung Mahasiswa 22 Laki-Laki SMA Pelanggan Flash Gym 7. M.Nazar Mahasiswa 21 Laki-Laki SMA Pelanggan Flash Gym Sumber: Hasil wawancara peneliti di Flash Gym (2016)

Penjelasan mengenai tabel di atas yaitu:

1. Informan ditetapkan sebanyak tujuh orang untuk diwawancarai, diantaranya ialah satu orang pemilik usaha dan enam orang lainnya adalah pelanggan Flash Gym. Peneliti melakukan wawancara kepada pemilik Flash Gym untuk mengetahui bagaimana sejarah Flash Gym, jenis paket jasa yang ditawarkan, serta faktor internal dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap Flash Gym. Sedangkan kepada pelanggan peneliti mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan faktor-faktor apa saja yang membuat pelanggan Flash Gym tertarik untuk menggunakan jasa fitness di Flash Gym dan tanggapan pelanggan terhadap kualitas jasa dan pelayanan yang diberikan oleh Flash Gym.

2. Jumlah informan sebanyak 7 orang yang berusia 19 – 32 tahun.

3. Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh informan dalam penelitian ini beragam. Informan yang memiliki latar belakang perguruan tinggi sebanyak dua orang, yaitu pemilik Flash Gym dan seorang pelanggan Flash Gym. Sedangkan informan lainnya berlatar belakang SMA sebanyak lima orang. 4. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa profesi dari informan dalam

[image:40.595.72.569.127.225.2]
(41)

wirausaha, yaitu Simon Situmeang sebagai pemilik Flash Gym, satu orang bekerja sebagai karyawan swasta, dan lima orang informan lainnya berprofesi sebagai mahasiswa. Profesi informan penelitian ini didominasi oleh mahasiswa, hal ini dikarenakan lokasi Flash Gym yang berdekatan dengan wilayah kos-kosan mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) sehingga yang menjadi target utama bisnis ini adalah mahasiswa.

4.2.1 Faktor Internal Flash Gym (Kekuatan Dan Kelemahan) 1. Manajemen

Dalam usahanya mencapai tujuan organisasi bisnis, Flash Gym telah mengatur manajemen usahanya melalui kelima fungsi manajamen tersebut. Pengalaman Simon Situmeang bekerja di sebuah gym di Jogjakarta dan Medan membuat dia tertarik untuk mendirikan sebuah bisnis gym. Setelah dia mempunyai modal akhirnya dia membangun Flash Gym dengan perencanaan biaya untuk membangun bangunan usaha, peralatan gym, dan gaji untuk para pekerjanya. Modal awal yang harus dikeluarkan dalam membangun Flash Gym, yaitu sebesar Rp 535.000.000.

(42)

Dalam pemotivasian karyawan pada Flash Gym, Simon Situmeang sebagai pemilik melakukan pemotivasian melalui pendekatan kekeluargaan. Setiap satu bulan sekali Simon Situmeang melakukan meeting bersama seluruh karyawan untuk membicarakan tentang kelangsungan bisnis dan kinerja seluruh karyawan. Meskipun telah mencoba untuk memotivasi karyawan agar bekerja dengan lebih baik namun tetap ditemukan kondisi dimana karyawan beberapa kali absen tanpa izin sehingga mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

Untuk menjalankan fungsi penempatan staf, Simon Situmeang menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan para pegawainya.

Dalam menjalankan setiap usaha agar perencanaan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan maka diperlukan pengawasan terhadap kegiatan operasional usaha. Dalam menjalankan fungsi pengawasan pada Flash Gym, Simon Situmeang selaku pemilik mengawasi setiap aspek-aspek penting dalam usahanya, seperti kinerja para karyawan, peralatan, persediaan barang di kantin dan sebagainya.

(43)

pengontrolan pada Flash Gym dikontrol sendiri oleh pemilik Flash Gym pada setiap karyawan dan setiap kegiatannya. Fungsi manajemen yang dilakukan masih dalam konteks bisnis yang sederhana. Kelima fungsi manajemen tersebut dilaksanakan untuk mencapai kepuasan para pelanggan.

2. Pemasaran a. Product

Produk yang ditawarkan oleh Flash Gym kepada pelanggan, yaitu jasa fitness. Untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan maka Flash Gym

berusaha memberikan penawaran-penawaran yang sesuai dengan kemauan dan kebutuhan konsumen. Adapun penawaran-penawaran yang ditawarkan oleh Flash Gym, yaitu tiga jenis paket fitness, yang pertama yaitu paket member bulanan dimana member paket ini membayar secara langsung untuk fitness selama satu bulan ke depan, yang kedua paket member harian dimana member hanya membayar pada saat dia melakukan fitness dengan harga member, dan yang ketiga non member.

(44)

b. Price

Pada Flash Gym sistem penetapan harga pada setiap paket fitness ditentukan berdasarkan survey yang dilakukan pemilik usaha terhadap tempat-tempat gym lainnya. Selama Flash Gym ini berdiri dari Januari 2013 hingga sekarang belum pernah dilakukan penyesuaian harga fitness, hal ini dilakukan untuk menciptakan harga yang bersaing dan terjangkau kepada para pelanggan. Tanggapan para pelanggan terhadap kebijakan harga yang telah ditetapkan oleh Flash Gym ialah puas, hal ini terbukti dari wawancara yang dilakukan kepada para pelanggan responden penelitian yang menyatakan bahwa harga yang ditetapkan oleh Flash Gym termasuk murah.

Selain dari sisi kebijakan harga, hal penting lain yang diperhatikan oleh Flash Gym untuk menarik minat pelanggan untuk datang ke Flash Gym yaitu dengan memberikan reward kepada para pelanggan. Adapun reward yang diberikan oleh Flash Gym kepada para pelanggan, yaitu pemberian member abadi kepada pelanggan yang menjadi juara di kontes binaraga, reward yang lain, yaitu bonus air mineral ukuran sedang kepada para pelanggan yang telah melakukan 10 kali fitness, selain itu sekali seminggu Flash Gym mengadakan permainan futsal gratis bagi semua member.

c. Place

(45)

sehingga Flash Gym mudah dijangkau oleh para pelanggan yang mayoritas adalah mahasiswa. Selain itu, lokasi Flash Gym berdiri saat ini juga mudah dijangkau oleh masyarakat karena Flash Gym terletak pada daerah keramaian, Flash Gym berada pada jalan yang menghubungkan dengan jalan raya besar S.M. Raja.

Dalam hal pemilihan lokasi yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian pelanggan, tanggapan dari para pelanggan sebagai responden terhadap penelitian ini merasa puas. Dari wawancara yang dilakukan penulis, para pelanggan sebagai responden setuju bahwa lokasi dari Flash Gym ini mudah dijangkau karena dekat dengan tempat tinggal ataupun kos-kosan responden.

d. Promotion

(46)

Gym juga memanfaatkan promosi melalui mulut ke mulut melalui membernya yang telah menggunakan jasa Flash Gym, namun promosi dari mulut ke mulut ini masih terbatas pada wilayah kelurahan harjosari.

Promosi yang dilakukan oleh Flash Gym berdampak pada peningkatan penjualan jasa fitness. Sesuai wawancara yang dilakukan penulis diketahui bahwa terjadi peningkatan penjualan di tahun pertama Flash Gym berdiri. Simon Situmeang sebagai pemilik menargetkan untuk mendapatkan sebanyak 100 member di tahun pertama Flash Gym berdiri, namun dengan adanya promosi yang dilakukan oleh Flash Gym, maka member yang berhasil didapat pada tahun pertama Flash Gym berdiri, yaitu sebanyak 173 orang.

Promosi melalui mulut ke mulut (word of mouth) yang dilakukan oleh Flash Gym mendapakan respon yang baik oleh pelanggan yang menjadi responden penelitian. Dari empat pelanggan yang menjadi responden penelitian menyatakan bahwa mereka turut memperkenalkan Flash Gym kepada orang lain, bahkan salah satu responden menyatakan bahwa atas promosi dari mulut ke mulut yang dilakukannya berhasil membawa orang lain untuk menggunakan jasa Flash Gym.

e. People

(47)

pemberian reward kepada pelanggan serta menjaga kebersihan dan kondisi alat agar tetap layak untuk digunakan.

Atas pelayanan yang diberikan oleh Flash Gym kepada para pelanggan yang diwakili oleh respomden penelitian, pelanggan menanggapi dengan puas. f. Bukti Fisik (Physical Evidence)

Upaya yang dilakukan oleh Flash Gym sehingga bisnis ini mudah dikenal oleh pelanggan, yaitu dengan melakukan promosi-promosi melalui sosial media, promosi penjualan, dan promosi dari mulut ke mulut. Selain itu Flash Gym juga membuat spanduk di depan tempat fitness ini sehingga pelanggan mudah mengenalinya. Dalam hal tampilan ruangan Flash Gym, tanggapan para pelanggan sebagai responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa ruangan Flash Gym nyaman untuk digunakan. Para pelanggan menyatakan bahwa ruangan Flash Gym cukup luas, rapi dan bersih.

g. Process

(48)

3. Keuangan/Akuntansi

Dalam menjalankan usahanya, Flash Gym telah melakukan pencatatan laporan keuangan secara sistematis. Keuntungan rata-rata yang diperoleh Flash Gym selama sebulan sebesar Rp 17.000.000. Pendapatan yang diperoleh tiap bulan tersebut digunakan untuk biaya operasional perusahaan, untuk keperluan sehari-hari, dan untuk pengembangan usaha.

4. Produksi/Operasi

Dalam menjalankan Flash Gym ini, pemilik usaha bersama para pekerja berusaha menghasilkan jasa yang berkualitas. Hal tersebut dilakukan dengan menjaga kualitas peralatan fitness agar tetap layak dan memadai untuk digunakan, selain itu Flash Gym juga menjaga kebersihan ruangan untuk memberikan kenyamanan bagi para pelanggan yang menggunakan ajsa Flash Gym.

Kegiatan produksi harus didukung dengan peralatan yang baik. Flash Gym memiliki peralatan fitness yang cukup lengkap dan berfungsi dengan baik. Dengan adanya peralatan yang masih layak dan memadai maka Flash Gym akan mampu menghasilkan kualitas jasa fitness dengan baik.

5. Penelitian dan Pengembangan

(49)

6. Sistem Informasi Manajemen

Dalam menjalankan Flash Gym yang membuat keputusan secara keseluruhan pada usaha ini baik dari segi proses operasional, pemasaran, dan lain sebagainya yaitu Simon Situmeang selaku pemilik usaha Flash Gym. Keputusan ataupun kebijakan yang diambil baik dari segi proses operasional, pemasaran, sistem harga, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Flash Gym dilakukan untuk meninggkatkan produktivitas dari Flash Gym.

4.2.2 Faktor Eksternal Flash Gym (Peluang Dan Ancaman) 1. Kekuatan Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari beragam strategi. Dalam menjalankan sebuah usaha tidak dapat dihindari bahwa faktor-faktor eksternal perusahaan dapat menjadi peluang atau ancaman bagi perusahaan, salah satunya ialah faktor perekonomian, seperti pertumbuhan perekonomian regional, kebijakan pemerintah di bidang moneter, kebijakan ekspor-impor dan lain-lain. Namun dalam menjalankan usahanya, Flash Gym tidak terlalu terpengaruh terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan ekonomi, baik itu ekonomi makro maupun ekonomi mikro.

2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan

(50)

Flash Gym memiliki peluang besar untuk mendapatkan konsumen baru karena budaya fitness yang semakin meningkat di kalangan masyarakat. Selain itu dengan tingginya permintaan masyarakat terhadap jasa fitness maka dapat dimanfaatkan oleh Flash Gym untuk melakukan pengembangan usaha. Selain itu Flash Gym dapat memanfaatkan budaya fitness yang semakin populer untuk menciptakan produk aksesoris fitness, seperti kaos fitness, makanan diet, dan aksesoris lainnya dengan brand sendiri atau bekerjasama dengan brand tertentu untuk dijual atau sebagai reward kepada pelanggan.

3. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum

Dalam menjalankan usaha ini, Flash Gym belum memiliki surat izin usaha. Hal ini dimasa mendatang dapat menjadi ancaman bagi Flash Gym berkaitan dengan dengan keberlangsungan usahanya.

4. Kekuatan Teknologi

Dalam menjalankan kegiatan opersionalnya Flash Gym telah memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti pemanfaatan sosial media facebook dan Blackberry Messenger, namun sekarang sudah kurang aktif dalam menggunakan sosial-sosial

media tersebut. Hal ini berpotensi baik bagi Flash Gym sebagai peluang untuk memperluas pangsa pasar.

5. Kekuatan Kompetitif

Dalam menjalankan usahanya, Flash Gym mempunyai pesaing utama yaitu Mulia Gym. Dalam menghadapi persaingan ini Flash Gym menggunakan

(51)

dengan pelanggan. Dengan demikian pelanggan akan puas dan tidak akan beralih ke tempat fitness yang lain.

[image:51.595.80.548.292.697.2]

Berdasarkan hasil wawancara faktor internal dan faktor eksternal dengan informan kunci dan informan utama di atas, maka dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Flash Gym yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2

Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Flash Gym

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

Manajemen - Motivasi karyawan

rendah Pemasaran

1. Product - -

2. Price 1. Harga bersaing

2. Adanya sistem pemberian reward -

3. Place Lokasi mudah dijangkau -

4. Promotion

-

1. Wilayah promosi masih sempit 2. Belum maksimal

dalam memanfaatkan sosial media untuk promosi

5. People Pelayanan yang memuaskan -

6. Physical Evidence

Tampilan ruangan yang baik (luas, rapi dan bersih)

-

7. Process - -

Keuangan/Akuntansi Laporan keuangan telah disusun dengan

sistematis -

Produksi/Operasi Menjaga kualitas peralatan fitness agar

tetap dalam kondisi baik. -

Penelitian dan Pengembangan

Memberikan berbagai macam penawaran

paket fitness. -

Sistem informasi manajemen

-

(52)

Tabel 4.2 (lanjutan)

Faktor Eksternal Peluang Ancaman

Kekuatan Ekonomi - -

Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan

1. Memanfaatkan budaya fitness yang semakin meningkat untuk mendapatkan konsumen baru

2. Kerjasama dengan pemasok aksesoris fitness

-

Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum

- Tidak memiliki surat izin

usaha

Kekuatan Teknologi

Memaksimalkan pemanfaatan sosial media sebagai sarana promosi untuk memperluas pangsa pasar

-

Kekuatan Kompetitif

-

Terdapat usaha sejenis dengan jarak yang berdekatan

Sumber: Data primer yang telah diolah (2016) 4.3 Analisis Data

Identifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang dihadapi Flash Gym akan dianalisis dalam 3 tahap, yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan.

4.3.1 Tahap Input 1. Matriks EFE

Matriks EFE (External Factor Evaluation) digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

Pengisian bobot dan rating pada matriks EFE berdasarkan daftar isian yang diberikan kepada pemilik Flash Gym sebagai informan kunci dengan ketentuan sebagai berikut, yaitu:

[image:52.595.77.547.140.376.2]
(53)

0.20 =sangat kuat 0.15 =di atas rata-rata 0.10 =rata-rata

0.05 =di bawah rata-rata

Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

b. Penentuan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, dimana:

1 = sangat lemah 2 = cukup lemah 3 = cukup kuat 4 = sangat kuat

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan

demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

c. Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical success factors.

[image:53.595.93.538.593.734.2]

Faktor-faktor eksternal pada Flash Gym ialah sebagai berikut: Tabel 4.3

Matriks EFE Flash Gym Faktor Kunci Eksternal

Bobot Rating Skor Program Kerja Peluang

Kerjasama dengan pemasok

aksesoris fitness 0.20 2 0.40

Memanfaatkan peluang tersebut untuk

pengembangan usaha Memanfaatkan budaya fitness

yang semakin meningkat untuk mendapatkan konsumen baru

(54)

Tabel 4.3 (lanjutan) Memaksimalkan pemanfaatan

sosial media sebagai sarana promosi untuk memperluas pangsa pasar.

0.20 2 0.40 Semakin aktif menggunakan sosial media sebagai sarana promosi

0.60 Total 1.6 Ancaman

Tidak memiliki surat izin usaha 0.2 2 0.4 Mengurus surat izin usaha Terdapat usaha sejenis dengan

jarak yang berdekatan 0.2 2 0.4

Meningkatkan loyalitas pelanggan

0.4 Total 0.8

TOTAL 1.00 2.4

Sumber: Data primer yang telah diolah (2016)

Keterangan hasil analisis matriks EFE dari sisi peluang Flash Gym: 1. Peluang dengan skor tertinggi yaitu faktor mendapatkan konsumen baru

dengan memanfaatkan budaya fitness yang semakin meningkat. Bobot 0.20 (tinggi atau kuat) dan rating 4 (respon perusahaan sangat kuat) dengan skor 0.80. Hal ini menunjukkan bahwa faktor pengaruh budaya fitness di kalangan masyarakat terhadap perusahaan sangat tinggi dan

Flash Gym memberikan respon yang sangat bagus terhadap faktor tersebut. Maka Flash Gym harus semakin menjaga dan meningkatkan kualitas jasa dan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.

[image:54.595.85.541.147.340.2]
(55)

3. Peluang yang ketiga ialah memaksimalkan pemanfaatan sosial media sebagai sarana promosi dengan bobot 0.20 (kuat), rating bernilai 2 (respon perusahaan cukup lemah) dan skor sebesar 0.40. Menurut Flash Gym pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi memiliki bobot rata-rata dan respon yang diberikan juga rata-rata. Untuk kondisi sekarang Flash Gym tidak terlalu mementingkan upaya promosi melalui media sosial karena kesibukan dari pemilik dan karyawan, Flash Gym lebih mengandalkan promosi melalui mulut ke mulut. Flash Gym lebih fokus untuk meningkatkan kualitas jasa kepada pelanggan. Untuk memaksimalkan peluang yang ada maka Flash Gym sebaiknya lebih giat melakukan promosi melalui media sosial untuk memperluas pangsa pasar.

Keterangan hasil analisis matriks EFE dari sisi ancaman Flash Gym: 1. Ancaman yang perlu diantisipasi oleh Flash Gym yaitu terdapat pesaing

dengan jarak yang berdekatan dengan bobot 0.20 (kuat) dan rating 2 (respon perusahaan cukup lemah). Oleh karena itu Flash Gym perlu untuk melakukan promosi lebih gencar supaya Flash Gym lebih dikenal masyarakat luas dan tetap menjaga hubungan yang baik dengan para pelanggan.

(56)

ancaman di masa mendatang sebaiknya Flash Gym mengurus surat izin usaha.

2. Matriks IFE

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan:

Pengisian bobot dan rating pada matriks IFE berdasarkan daftar isian yang diberikan kepada pemilik Flash Gym sebagai informan kunci dengan ketentuan sebagai berikut, yaitu:

a. Penentuan bobot (weight) dari critical success factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi, dimana:

0.20 =sangat kuat 0.15 =di atas rata-rata 0.10 =rata-rata

0.05 =di bawah rata-rata

Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

b. Penentuan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, dimana:

(57)

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan

demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

c. Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingny untuk mendapatkan skor semua critical success factors.

[image:57.595.113.543.306.742.2]

Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal Flash Gym maka dapat diketahui kekuatan dan kelemahan Flash Gym seperti pada matriks IFE berikut:

Tabel 4.4

Matriks IFE Flash Gym Faktor Kunci Internal

Bobot Rating Skor Program Kerja Kekuatan

Harga bersaing 0.10 4 0.40 Menjaga harga tetap terjangkau oleh pelanggan

Adanya sistem

pemberian reward 0.10 3 0.30

Mempertahankan sistem reward untuk menjaga kenyaman dan loyalitas pelanggan

Lokasi mudah dijangkau 0.10 4 0.40

Mengelola tempat usaha

menjadi lebih menarik perhatian pelanggan.

Pelayanan yang

memuaskan 0.10 3 0.30

Tetap mempertahankan kualitas pelayanan jasa yang diberikan. Tampilan ruangan Flash

Gym yang baik (luas, bersih dan rapi)

0.10 3 0.30 Tetap menjaga kebersihan dan kerapian ruangan.

Laporan keuangan telah

sistematis 0.10 3 0.30

Menjaga pencatatan keuangan tetap sistematis

Menjaga kondisi peralatan fitness tetap layak dan memadai

0.10 4 0.40 Tetap menjaga kontrol terhadap kelayakan peralatan fitness Memberi berbagai

macam penawaran paket fitness kepada pelanggan

(58)

Tabel 4.4 (lanjutan)

Kelemahan Bobot Rating Skor Program Kerja 0.80 Total 2.70

Motivasi karyawan rendah

0.10 3 0.30 Lebih memotivasi karyawan melalui bonus-bonus atau insentif lainnya.

Wilayah promosi (iklan) masih sempit

0.05 3 0.15 Memperluas wilayah promosi dengan memanfaatkan sosial media

Belum maksimal dalam memanfaatkan sosial media sebagai media promosi (iklan).

0.05 2 0.10 Memaksimalkna pemamnfaatan sosial media, seperti facebook, instagram dan lain-lain sebagai media promosi.

0.20 Total 0.55

TOTAL 1.00 3.25

Sumber: Data primer yang telah diolah (2016)

Keterangan hasil analisis matriks EFE dari sisi kekuatan Flash Gym: 1. Kekuatan pertama Flash Gym yaitu harga yang terjangkau. Skor pada

faktor ini sebesar 0.40 dengan bobot 0.10 (rata-rata) dan rating 4 (respon perusahaan sangat kuat). Pelanggan utama Flash Gym ialah mahasiswa oleh karena itu Flash Gym menawarkan harga terbaik bagi pelanggannya. 2. Kekuatan utama yang kedua yaitu adanya sistem pemberian reward bagi pelanggan. Faktor ini memiliki skor sebesar 0.30 dengan bobot 0.1 (rata-rata) dan rating 3 (respon perusahaan cukup kuat). Maka program kerja yang harus dilaksanakan yaitu Flash Gym harus mempertahankan sistem reward ini untuk menjaga kenyaman dan loyalitas pelanggan.

[image:58.595.112.541.127.368.2]
(59)

merupakan jalur penghubung menuju jalan S.M Raja dan juga berdekatan dengan wilayah kos-kosan, maka Flash Gym sebaiknya mengelola tempat usaha menjadi lebih menarik perhatian pelanggan. 4. Kekuatan berikutnya yaitu pelayanan Flash Gym yang dirasa cukup

memuaskan pelanggan dengan skor 0.30 melalui bobot 0.10 (rata-rata) dan rating 3 (respon perusahaan cukup kuat). Maka untuk memanfaatkan kekuatan yang ada sebaiknya Flash Gym harus selalu mempertahankan kualitas pelayanan jasa yang diberikan.

5. Kekuatan berikutnya ialah tampilan ruangan yang baik (luas, bersih dan rapi) dengan skor, bobot dan rating yang sama dengan kekuatan yang kelima. Maka Flash Gym perlu mempertahankan tampilan ruangan yang sekarang bahkan Flash Gym perlu untuk meningkatkan kualitas tampilan ruangan menjadi lebih menarik lagi untuk menjaga kenyaman pelanggan. 6. Kekuatan berikutnya yaitu Flash Gym telah mempunyai pencatatan

laporan keuangan yang sistematis yang akan mempermudah Flash Gym untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan untuk merencanakan strategi-strategi bagi perusahaan. Kekuatan ini memiliki skor, bobot dan rating yang sama dengan kekuatan keenam. Untuk memanfaatkan kekuatan ini maka Flash Gym perlu untuk tetap menjaga kerapian dan ketelitian pencatatan laporan keuangan sehingga aliran kas dalam usaha semakin terarah dan dapat digunakan untuk mengembangkan usaha. 7. Kekuatan berikutnya yaitu penjagaan terhadap kondisi peralatan fitness

(60)

sebesar 0.1(rata-rata) dengan rating 4 (respon perusahaan sangat kuat) dan skornya bernilai 0.4. Untuk menjaga kualitas pelayanan jasa fitness yang ditawarkan oleh Flash Gym maka Flash Gym perlu untuk semakin melakukan kontrol terhadap peralatan fitness yang tersedia karena kualitas perlatan mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.

8. Kekuatan yang terkahir yaitu Flash Gym memberi berbagai macam penawaran paket fitness kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keingan pelanggan. Kekuatan ini mempunyai skor 0.3 dengan bobot 0.1 (rata-rata) dan rating 3 (respon perusahaan cukup kuat). Untuk dapat memaksimalkan kekuatan ini Flash Gym sebaiknya perlu melakukan inovasi melaui program-program yang yang baru sehingga semakin menambah kenyaman pelanggan.

Keterangan hasil analisis matriks EFE dari sisi ancaman Flash Gym: 1. Kelemahan utama Flash Gym yaitu motivasi karyawan yang rendah, hal

terbukti dari pemecatan kasir karena ketidaktaatannya pada jadwal yang telah ditetapkan yang berujung pada pemecatan. Nilai skor dari kelemahan ini sebesar 0.30 dengan bobot 0.01 (rata-rata) dan rating 2 (respon perusahaan cukup lemah). Untuk memperkecil kelemahan ini Flash Gym perlu untuk lebih memotivasi karyawan yang dapat dilakukan dengan cara memberi bonus atau insentif lainnya sehingga akan membuat karyawan lebih giat untuk bekerja.

(61)

harjosari. Kelemahan ini mempunyai skor sebesar 0.30 yaitu bobot 0.10 (rata-rata) dan rating 3 (respon perusahaan cukup kuat). Oleh sebab itu Flash Gym perlu memanfaatkan kekuatan yang ada dengan memperluas wilayah promosi sehingga masyarakat semakin mengenal Flash Gym. 3. Kelemahan yang di miliki Flash Gym berikutnya, yaitu belum maksimal

dalam memanfaatkan sosial media sebagai media promosi. Flash Gym lebih mengutamakan promosi melalui mulut ke mulut daripada promosi melalui sosial media. Kelemahan ini mempunyai skor sebesar 0.10 dengan bobot 0.05 (di bawah rata-rata) dan rating 2 (respon perusahaan cukup lemah). Oleh sebab itu Flash Gym perlu lebih maksimal dalam memanfaatkan sosial media sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk menggunakan jasa Flash Gym.

3. Matriks CP

Diperlukan identifikasi terhadap para pesaing Flash Gym terkait kekuatan dan kelemahan utama mereka yang dianalisis melalui Competitive Profile Matrix.

Pengisian bobot dan rating pada matriks CP berdasarkan daftar isian yang diberikan kepada pemilik Flash Gym sebagai informan kunci dan kepada pemilik Mulia Gym dengan ketentuan sebagai berikut, yaitu:

a. Penentuan bobot (weight) dari critical success factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi, dimana:

(62)

0.05 =di bawah rata-rata

Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

b. Penentuan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, dimana:

1 = sangat lemah 2 = cukup lemah 3 = cukup kuat 4 = sangat kuat

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan

demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

c. Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical success factors.

Berikut adalah faktor penentu kekuatan maupun kelemahan Flash Gym dan pesaing utamanya:

[image:62.595.123.502.525.737.2]

Tabel 4.5

Matriks CP Flash Gym

Critical Success

Factors Bobot

Flash Gym Mulia Gym Rating Skor Rating Skor

Harga 0.15 3 0.45 3 0.45

Lokasi usaha 0.15 3 0.45 3 0.45

Teknik operasional 0.10 3 0.30 2 0.20

Biaya operasional 0.15 2 0.30 2 0.30

Kelengkapan peralatan

operasional 0.15 3 0.45 3 0.45

Kualitas pelayanan 0.15 3 0.45 3 0.45

Promosi 0.15 2 0.30 2 0.30

TOTAL SKOR 1.00 2.7 2.6

(63)

Berdasarkan matriks CP di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor harga, lokasi usaha, kelengkapan peralatan, dan kualitas pelayanan memiliki peranan yang penting bagi kelangsungan bisnis .Namun secara umum terkait kekuatan dan kelemahan perusahaan, Flash Gym lebih unggul daripada Mulia Gym. Pada matriks CP diatas Flash Gym memperoleh total skor 2.7, sedangkan Mulia Gym dengan total skor 2.6.

[image:63.595.114.515.343.414.2]

Berdasarkan hasil perhitungan EFE dan IFE di atas, menunjukkan bahwa: Tabel 4.6

Perbandingan Skor Eksternal dan Internal Flash Gym

EKSTERNAL INTERNAL STRATEGI

Peluang > Ancaman Kekuatan > Kelemahan Strategi agresif 1.60 > 0.80 2.70 > 0.55

Sumber: Hasil Total Skor Matriks EFE dan Matriks IFE Flash Gym

(64)
[image:64.595.138.499.146.430.2]

Gambar 4.2

Diagram Analisis SWOT Flash Gym

4. Mendukung Strategi 1. Mendukung Strategi

Turn Around Agresif

Flash Gym

3. Mendukung Strategi 2. Mendukung Strategi

Defensif Diversifikasi

Sumber:Hasil perbandingan Skor Eksternal dan Internal Flash Gym (2016) Pada gambar diagram di atas, Flash Gym berada pada kua

Gambar

Tabel Rating EFE dan IFE
Tabel Penentuan Faktor CPM
Tabel Pembobotan CPM
Gambar kantin Flash Gym
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ini dibangun suatu aplikasi jajak pendapat melalui web yang bersifat up to date, dengan menggunakan HyperText Markup Language (HTML), bahasa pemrograman web

Meningkatkan kinerja pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan pelayanan publik di daerah; dengan memprioritaskan daerah otonom baru (DOB), non-DOB, daerah

Penulisan Ilmiah ini membahas mengenai cara pembuatan aplikasi pengisian pulsa elektrik, mulai dari pembuatan kerangka program, kerangka menu, dan juga objek-objek yang

Bilamana memilih Bar Chart seperti pada contoh gambar 1.11 diatas, kemudian akan muncul tampilan Popup disebelah kanan pada form , Kemudian arahkan kursor pada Teks

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektora. Pasal

Jika pendaftaran selesai kembali ke halaman beranda dan klik tombol Download pada Download Peta Wilayah, maka akan muncul seperti gambar 1.0.2 dan masukan username dan password

Wardhaugh (1986) as quoted by Risdianto (2013: 5- 6), “Sociolinguistics is concerned with investigating the relationship between language and society with the goal of a

[r]