• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Informasi Pengaduan Publik Pemerintah Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Informasi Pengaduan Publik Pemerintah Kota Bandung"

Copied!
249
0
0

Teks penuh

(1)

ii

INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT IN BANDUNG CITY GOVERNMENT

PUBLIC COMPLAINTS

By

ANITA IMAWATI

10106144

Bandung the city government wanted the reform of the bureaucracy in the public service

improvement. Bandung the city government itself existing public services are still opinions. That is still be

receiving the complaint, not to answer the complaint filed by the society to the fullest.

Many problems in society but there is no effective reply to the community liaison and the

government in handling the issue. And public complaints management staff have difficulty in dealing

with complaints that too much.

To address some of these problems, then built the Public Complaints Information System, with

the modeling software used is structured method. The system is web based and will be online 24 hours,

with data security and networking applications are guaranteed.

Based on the research and after doing an alpha test and betha to the Public Complaints

Information System Bandung City Government, the conclusion can be drawn is known that Information

Systems Information Systems Public Complaints Bandung City Government to assist in the delivery of

public issues to the local government. And complaints management staff publikpun helped by the Public

Complaints Information System Bandung City Government. Because of previous complaints coming into

the city of Bandung is very numerous and less organized.

(2)

i

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PENGADUAN PUBLIK

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Oleh

ANITA IMAWATI

10106144

Pemerintah kota bandung menginginkan reformasi birokrasi dalam

peningkatan pelayanan masyarakat. Pemerintah kota bandung sendiri

pelayanan publik yang sudah ada masih bersifat opini. Maksudnya adalah

masih bersifat menerima pengaduan, belum dapat menjawab aduan yang

diajukan oleh masyarakat secara maksimal.

Banyaknya permasalahan dalam masyarakat tetapi belum ada

penghubung yg efektif untuk masyarakat dan pemerintah dalam menangani

maslah tersebut. Dan staf pengelola pengaduan publik mengalami kesulitan

dalam menangani pengaduan yang terlalu banyak.

Untuk menangani beberapa masalah tersebut, maka dibangun Sistem

Informasi Pengaduan Publik,

dengan pemodelan perangkat lunak yang

digunakan adalah metoda terstruktur. Sistem ini berbasis web dan akan online 24

jam, dengan keamanan data aplikasi dan networking yang terjamin.

Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian alpha dan

betha terhadap Sistem Informasi Pengaduan Publik Pemerintah Kota Bandung,

kesimpulan yang dapat diambil yaitu diketahui bahwa Sistem Informasi Sistem

Informasi Pengaduan Publik Pemerintah Kota Bandung dapat membantu dalam

penyampaian masalah publik kepada pemerintah setempat. Dan staf pengelola

pengaduan publikpun terbantu dengan adanya Sistem Informasi Pengaduan Publik

Pemerintah Kota Bandung. Karena sebelumnya pengaduan yang masuk ke kota

bandung sangat banyak dan kurang terorganisir dengan baik.

(3)

1

1. 1.

Latar Belakang

Peningkatan pelayanan publik adalah salah satu reformasi birokrasi

peningkatan pelayanan masyarakat. Selama ini dapat dikatakan bahwa, kualitas

pelayanan publik masih dalam kondisi memprihatinkan. Hal ini dapat dibuktikan

dengan begitu banyaknya pengaduan masyarakat terhadap kualitas pelayanan

publik, yang diajukan secara langsung kepada unit pelayanan publik dan

aparatnya. Di Pemerintah Kota Bandung sendiri pelayanan publik yang sudah ada

masih bersifat menerima pengaduan, belum dapat menjawab aduan yang diajukan

dari masyarakat. Dapat kita lihat di website pemerintah kota bandung

(www.bandung.go.id), pelayanan publik yang sudah ada adalah opini publik.

Opini publik yang dipakai pemerintah kota bandung banyak memiliki kekurangan.

Masyarakat kurang puas untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka.

Banyaknya permasalahan mengenai sarana umum yang terjadi di

masyarakat Kota Bandung menjadi kendala majunya suatu pemerintahan kota.

Untuk menyampaikan permasalahan dari masyarakat kepada pemerintahnya perlu

adanya suatu fasilitas. Fasilitas ini diharapkan bisa membantu menguhubungkan

antara masyarakat dengan pemerintah kotanya seefektif dan seefisien mungkin.

Pada kenyataannya masyarakat masih sulit dalam menyampaikan

(4)

masih bersifat manual maka waktu yang dipergunakan akan tidak efisien. Baik

bagi pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.

Staf pengelola pengaduan publik kota bandung mengalami kesulitan dalam

mengolah data yang terlalu banyak. Diperlukan suatu sistem informasi yang lebih

handal dalam menanganinya. Untuk itu pemerintah Kota Bandung senantiasa

selalu berusaha dengan berbagai cara untuk meningkatkan pelayanan publik.

Salah satunya dengan pembuatan sitem informasi pengaduan publik ini

diharapkan akan mengatasi segala permasalahan yang ada di wilayah Kota

Bandung..

1. 2.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada ditemukan beberapa masalah, yaitu :

1.

Pelayanan publik yang ada berupa opini publik, masyarakat bisa

memberikan masukan dan pertanyaan. Tetapi tidak mendapatkan

respon dan balasan.

2.

Banyaknya permasalahan mengenai sarana umum yang terjadi di

masyarakat kota bandung menjadi kendala majunya suatu

pemerintahan kota.

3.

Masyarakat masih sulit dalam menyampaikan pengaduan kepada

pemerintah. Staf pengelola pengaduan publik kota bandung

mengalami kesulitan dalam mengolah data yang terlalu banyak.

Berdasarkan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai

(5)

Bagaimana membuat pengaduan publik yang dapat memperoleh respon

lebih cepat dan efektif. Bagaimana membangun fasilitas yang dapat

menghubungkan masyarakat dengan pemerintah kota bandung. Bagaimana

membangun sistem informasi yang memudahkan masyarakat kota bandung untuk

menyampaikan keluhan atau permasalahan. Bagaimana membangun sistem

informasi yang memudahkan staf pengelola pengaduan publik kota bandung

dalam mengaolah data.

1. 3.

Maksud dan Tujuan

1. 3.1.

Maksud

Membuat sebuah sistem informasi yang mampu memudahkan masyarakat

Kota Bandung untuk menyampaikan permasalahan kepada Pemerintah Kota

Bandung.

1. 3.2.

Tujuan

Tujuan yang dicapai setelah sistem informasi ini terealisasikan adalah :

1.

Membuat pengaduan publik yang dapat memperoleh respon lebih

cepat dan efektif.

2.

Sistem informasi yang dapat menghubungkan masyarakat dengan

pemerintah kota bandung.

3.

Masyarakat dapat lebih mudah dalam penyampaian keluhan atau

(6)

4.

Staf pegelola pengaduan publik kota bandung dapat lebih mudah

dalam mengolah data

1. 4.

Batasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan selanjutnya, sehingga tidak

menyimpang dari permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dilakukan

pembatasan masalah yaitu:

1.4.1.

Prosedur

Data yang diolah pada sistem informasi ini adalah pengolahan data user

publik, pengolahan data user private, pengolahan data skpd, dan

pengolahan data pengaduan.

Sistem Informasi ini menangani :

1.

Registrasi

Pendaftaran pengadu atau masyarakat sebelum menyampaikan hal

yang akan diadukan. Jika sudah mendaftar, akan lebih mudah

dalam melakukan pengaduan berikutnya. Dan tidak perlu

mendaftar kembali.

2.

Proses Pengaduan

Proses pengaduan adalah suatu proses dimana publik mengajukan

atau memberi permasalahan / keluhan kepada Pemerintah Kota

Bandung melalui Website, jika sudah melakukan registrasi.

(7)

Proses filterisasi data pengaduan adalah suatu proses yang

menyaring data – data pengaduan. Data – data pengaduan yang

tidak konsisten, kurang sungguh – sungguh dan tidak valid akan

dihilangkan. Dan data pengaduan yang konsisten dan bersungguh –

sungguh akan ditampung terlebih dahulu sebelum diberikan respon.

Data yang mendesak akan di respon lebih cepat dan segera

disampaikan ke walikota, sedangkan pengaduan yang tidak

mendesak akan diteruskan ke dinas yang bersangkutan. Data yang

terbukti di lapangan akan ditampung dan segera diberikan

konfirmasi kepada masyarakat melalui web ini. Sedangkan data

yang tidak terbukti akan dihapus.

4.

Proses Pengklasifikasian

Proses Pengklasifikasian adalah suatu proses yang

mengklasifikasikan pertanyaan yang diadukan oleh publik

berdasarkan kelas – kelasnya. Pertanyaan – pertanyaan / keluhan

yang diajukan publik tersebut bisa diklasifikasikan berdasarkan

dinas dan tema yang sesuai.

5.

Pengolahan Data

Pengolahan Data adalah suatu proses dalam mengolah data yang

terdiri dari melihat pengaduan, pencarian data pengaduan,

(8)

6.

Respon Pengaduan

Respon Perngaduan adalah jawaban dari keluhan atau pertanyaan

dari publik yang telah disaring sebelumnya. Dimana jawaban telah

dipersiapkan sesuai klasifikasi pertanyaan yang ada.

7.

Monitoring

Monitoring

adalah pengawasan yang dapat dilakukan oleh

sekretaris daerah dan walikota. Dalam proses ini, juga dapat dilihat

grafik dari pengaduan yang diterima naik atau turun. Jika grafik

naik maka masyarakat belum puas akan jawaban dan realisasi

pemecahan masalah. Jika grafik turun maka masyarakat cukup puas

dengan jawaban dan realisasi di lapangan.

8.

Instruksi

Instruksi adalah kontrol yang dapat dilakukan sekretaris daerah dan

walikota apabila terdapat pengaduan yang belum terjawab atau

terdapat suatu masalah yang tidak terselesaikan.

9.

Case Close

Jika suatu pengaduan atau masalah sudah terjawab dan

terselesaikan. Maka akan dilakukan suatu penutupan pengaduan.

1.4.2.

Sistem Operasi

Sistem informasi ini dapat digunakan pada semua jenis sistem operasi,

(9)

1.4.3.

Software

Sistem Informasi ini hanya membutuhkan software web browser, Contoh :

Internet Explorer, Mozila Fire Fox, Opera, dll.

1.4.4.

Brainware

Yang memiliki hak akses dalam aplikasi ini adalah user publik dan

pegawai. Pegawai yang memiliki hak akses adalah staf skpd dan wakil skpd,

admin dan walikota.

1.4.5.

Netware

Jaringan yang digunakan sistem informasi ini adalah internet karena sistem

informasi ini ditujukan kepada masyarakat kota bandung khususnya.

1.4.6.

Tools Pembangun

Tools yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini yaitu PHP

dan MySql sebagai DBMS (

Database Management System

) untuk mengolah

databasenya.

1.5.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi

(10)

1.5.1.

Tahap Pengumpulan Data

1.

Wawancara

Tahap wawancara adalah tahap mencari informasi langsung dari

narasumber untuk mendapatkan informasi yang lengkap dengan

tanya jawab.

2.

Observasi

Tahap Observasi adalah tahap mencari informasi dengan cara

melihat aktivitas pegawai yang ada dalam BAKOMINFO. Dan

memahami tahap – tahap yang akan dibutuhkan dalam pembuatan

sistem informasi pengaduan publik tersebut.

3.

Studi Pustaka

Mengumpulkan data dan menelaah berbagai macam referensi dan

sumber informasi lainnya yang ada kaitannya dengan sistem

informasi pengaduan publik.

1.5.2.

Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Metode Penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi

Pengaduan Publik

ini adalah dengan metode

Waterfall Model

karena langkah

yang pertama dilakukan dengan mendefinisikan kebutuhan user dan bertahap

secara berkala hingga ke tahap

operational maintenance.

Langkah – langkah yang perlu dilakukan pada tahap analisis sistem adalah

sebagai berikut :

(11)

2.

Analysis,

merupakan tahap menganalisis hal – hal yang diperlukan

dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan

perangkat lunak (

software

).

3.

Design,

merupakan tahap penterjemah dan keperluan – keperluan

yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang lebih mudah dan

dimengerti oleh pengguna.

4.

Coding

, merupakan tahap penterjemahan data atau pemecahan

masalah perangkat lunak yang telah dirancang ke dalam bahasa

pemrograman yang telah ditentukan.

5.

Testing,

merupakan tahap pengujian terhadap program yang telah

dibuat.

6.

Maintenance,

tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang

sudah selesai dapat mengalami perubahan – perubahan atau

permintaan sesuai permintaan user.

Analysis

Design

Coding

Testing

Maintenance

Engineering

(12)

1.6

Sistematika Penulisan

Agar mencapai hasil yang baik dan terarah serta tidak menyimpang dari

permasalahan yang ada maka dibuat sistematika laporan tugas akhir yang di

uraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memberikan informasi umum tentang profil tempat

penelitian tugas akhir yaitu sejarah perusahaan, visi dan misi logo

perusahaan, badan hukum perusahaan, struktur organisasi dan Job

Description. Bab ini juga berisi tentang landasan teori dalam pembangunan

Sistem Informasi Pengaduan Publik Pemerintah Kota Bandung.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini menjelaskan mengenai jadwal pelaksanaan penelitian

tugas akhir, analisis proses bisnis, analisis kebutuhan sistem, analisis

permasalahan, analisis kebutuhan pengguna, analisis kebutuhan perangkat

keras, analisis kebutuhan perangkat lunak, perancangan sistem, diagram

(13)

jaringan semantik, skema relasi, implementasi dalam membuat Sistem

Informasi Pengaduan Publik Pemerintah Kota Bandung.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan

yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari sistem informasi ini

yang dilakukan di BAKOMINFO. Sehingga diketahui apakah sistem yang

dibangun sudah memenuhi syarat sebagai sistem informasi yang mudah dipahami

oleh user.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang

berhubungan dengan segala hasil dari laporan penelitian tugas akhir.

Kesimpulan merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian melalui

analisis sistem yang dibuat. Selanjutnya disusun rancangan pemecahan

masalah sebagai saran kepada instansi tempat penelitian tugas akhir dan

(14)

12

2.1

Profil Tempat Penelitian Tugas Akhir

2.1.1

Sejarah Perusahaan

Pada mulanya Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung

merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang berbentuk Badan, yaitu Badan

Komunikasi dan informatika dengan singkatan BAKOMINFO. BAKOMINFO

Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember

2007 serta merupakan penggabungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)

Dinas dan Kantor dilingkungan Pemerintah Kota Bandung yaitu Dinas Informasi

dan Komunikasi dengan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Dengan

demikian BAKOMINFO berdiri sejak diberlakukan PERDA Nomor 12 Tahun

2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Dengan diterbitkan dan berlakunya Perda Kota Bnadung Nomor 13 Tahun 2009

tentang perubahan atas Perda Kota Bandung No. 13 Tahun 2007 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah.

2.1.2

Visi dan Misi

2.1.2.1

Visi

Berdasarkan peraturan Daerah Kota Bandung Tahun 2007 tentang

(15)

visi Kota Bandung yaitu : “Kota bandung Bermartabat”. Kota Bandung sebagai

kota metropolitan berfungsi sebagai kota kolektif dan distributif barang dan jasa

sehingga kebijakan pembangunan diarahkan menyediakan berbagai fasilitas

infrastruktur yang mendukung Pembangunan Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Kota

yang BERMARTABAT adalah kota yang menyediakan jasa pelayanan yang

didukung dengan terwujudnya keberhasilan, kemakmuran, ketaatan, kesejahteraan

dan kedisiplinan masyarakat. Atas dasar visi tersebut telah ditetapkan misi dalam

5 tahun (2009 - 2013) yang bertumpu pada potensi sumber daya dan kemampuan

dengan semangat kebersamaan, tanggung jawab dan proporsional dari seluruh

komponen kota. Sedangkan BAKOMINFO mempunyai visi : “Terwujudnya

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah

untuk mendukung Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat”.

2.1.2.2

Misi

Pengembangan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berakhlak,

profesional, dan berdaya saing. Pengembangan perekonomian kota yang berdaya

saing dalam menunjang penciptaan lapangan kerja dan pelayanan publik serta

meningkatkan peranan swasta dalam pembangunan ekonomi kota. Peningkatan

kesadaran budaya kota yang tertib , aman , kreatif , berprestasi , dalam menunjang

kota jasa bermatabat. Penataan kota bandung menuju metropolitan terpadu yang

berwawasan lingkungan. Sedangkan BAKOMINFO memiliki misi :

1.

Meningkatkan kemitraan , pengembangan , pemberdayaan dan

(16)

2.

Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan

potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat

berbudaya teknologi informasi;

3.

Meningkatkan kapasitas layanan publik dan aplikasi telematika

dalam rangka meningkatkan nilai tambah layanan;

4.

Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta memperdayaan

lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat;

5.

Mendorong peranan media masa dalam rangka meningkatkan

informasi yang beretika dan bertanggung jawab;

6.

Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang

komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan

profesionalisme.

2.1.3

Logo Perusahaan

2.1.3.1

Logo Pemerintah Kota Bandung

(17)

Lambang kota bandung ditetapkan dengan peraturan daerah kota besar

Bandung tahun 1953 , tertanggal 8 juni 1953 , yang diizinkan dengan keputusan

presiden tertanggal 28 april 1953 No.104 dan dan diundangkan dalam berita

propinsi jawa barat tertanggal 28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6 lambang

tersebut bertokoh perisai yang berbentuk jantung. Perisai tersebut terbagi menjadi

dua bagian oleh sebuah balok-lintang mendatar berajuk 4 buah , yang berwarna

hitam dengan pelisir berwarna putih (perak) pada pinggir sebelah atasnya:

Arti logo pemerintah kota bandung :

1.

Bagian atas latar kuning(emas) dengan lukisan dengan sebuah

gunung berwarna hijau yang bertumpu pada blok-lintang.

2.

Bagian bawah latar putih(perak) dengan lukisan empat bidang jalur

mendatar berombak yang berwarna biru.

3.

Di bawah perisai itu terlukis sehelai pita berwarna kuning (emas)

yang melambai pada kedua ujungnya,pada pita itu tertulis dengan

huruf-huruf besar latin berwarna hitam amsal dalam bahasa kawi,

yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI. Sebagai

tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang

dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam

perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuan dengan melindungi diri.

Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang

mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran.

KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan , keluhungan . HITAM

(18)

: kemakmuran sejuk. PUTIH (PERAK), berarti : kesucian. BIRU

(AZZUR), berarti : kesetian. Gemah ripah wibawa mukti, berarti :

tanah subur rakyat makmur.

2.1.4

Badan Hukum Perusahaan

Berdasarkan peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009

Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007

Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung Tgl.

07 Agustus 2009, maka Badan Komunikasi dan Informatika Kota Bandung

(19)

17

St

ruk

tur

O

rgan

is

a

si

dan

Job

D

es

cr

ipt

ion

SEKRETARIS

BIDANG DISEMINASI INFORMASI

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

Seksi Pengolahan Data dan

Informasi Seksi Peliputan dan Dokumentasi

Seksi Komunikasi dan multimedia Seksi kemitraan Media dan Publikasi Sub Bagian

Keuangan dan Program

Sub bagian Umum dan kepegawaian

UPTD Pelayanan Informasi BIDANG POS DAN

TELEKOMUNIKASI BIDANG TELEMATIKA

Seksi Pengendalian Pos dan

Telekomunikasi Seksi sarana dan Prasarana

Seksi Pemberdaya Pos dan Telekomunikasi

Seksi e-Governmentdan Pemberdayaan Telematika KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

G

a

m

b

ar II.

5

S

tr

uk

tur

O

rga

ni

sa

si

D

ivi

si I

nf

ra

te

(20)

2.2

Landasan Teori

2.2.1.

Pengenalan Sistem Informasi

Sistem informasi berfungsi untuk menyediakan informasi yang berguna

untuk manajemen yang mendukung rencana strategis organisasi. Sedangkan

tujuannya adalah untuk mengumpulkan data, menyimpan data dan

menginformasikannya kepada para pemakai.

Menurut Gordon B.Davis (2003), Sistem Informasi didefinisikan sebagai

berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan data harian, penunjang kegiatan dalam

penyimpanan data, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan –

laporan yang diperlukan”

.

Sistem informasi dapat digerakkan oleh elemen – elemen berikut:

1.

Perangkat keras (

Hardware

), yaitu komputer yang berperan sebagai

media masukan, proses dan keluaran.

2.

Perangkat Lunak (

Software

), yaitu alat yang digunakan untuk

menjalankan perangkat keras yang dapat berupa sistem operasi atau

program aplikasi.

3.

Pengguna computer (

Brainware

), adalah manusia yang merupakan

bagian terpenting yang dapat menangani semua elemen penggerak

(21)

4.

Data, yaitu fakta – fakta dari suatu kejadian yang dapat diolah

untuk menghasilkan suatu informasi.

5.

Prosedur, yaitu urutan kerja secara sistematis agar suatu pekerjaan

dapat dilaksanakan secara teratur sesuai dengan rencana

.

2.2.2.

Pengenalan Macromedia Dreamweaver MX 2004

Dreamweaver MX 2004 adalah suatu profesional Editor HTML untuk

merancang, pemograman, dan pengembangkan situs web, halaman web, dan

aplikasi-aplikasi web.

Fitur editing yang visual di Dreamweaver membuat anda dengan cepat

menciptakan halaman-halaman tanpa penulisan satu baris dari kode. Jika anda

lebih suka mengkode dengan tangan, bagaimanapun, Dreamweaver juga termasuk

banyak perkakas dan fitur yang terkait dengan persandian. Dan Dreamweaver

membantu anda untuk membangun database dinamis kembali aplikasi-aplikasi

web menggunakan bahasa-bahasa server seperti ASP, ASPNET, ColdFusion

Markup Language (CFML), JSP, dan PHP.

2.2.3.

Pengenalan WAMP (Windows Apache Mysql Php)

Wamp adalah suatu web server yang mengkoneksikan antara apache,

mysql, dan php dengan sistem operasi windows. Dengan demikian kita tidak perlu

menkonfigurasi koneksi antara apache, mysql, dan php karena sudah tersedia dan

(22)

2.2.4.

Pengenalan PHP

PHP adalah salah satu bahasa Sever-side yang didesain khusus untuk

aplikasi web.PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa

Server side, maka PHP akan dieksekusi di server,sehingga yang dikirimkan ke

browse adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP anda tidak akan

terlihat.

PHP dahulunya merupakan proyek pribadi dari Rasmus Lerdof (dengan

dikeluarkannya PHP versi 1) yang digunakan untuk membuat home

pribadinya.Versi pertama ini berupa kumpulan script PERL.Untuk versi

keduanya, Rasmus menulis ulang script-script PERL tersebut menggunakan

bahasa C.kemudian menambahkan fasilitas untuk Form HTML dan koneksi

Mysql. Adapun PHP didapat dari singkatan Personal Home Pages.

Setelah mengalami perkembangan oleh suatu kelompok open source

(termasuk Rasmus) maka mulai versi 3 nya, PHP telah menampakan

keunggulannya sebagai salah satu bahasa server scripting yang handal.melalui

perkembangan yang pesat ini banyak fasilitas yang ditambahkan dan oleh

kelompok PHP ini disebut sebagai :”PHP:Hypertext Preprocessor” . Sintak yang

digunakan berasal dari bahasa C, Java maupun Perl.

PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman

web yang dinamis. Dinamis dalam berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat

(23)

diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server

dimana script tersebut dijalankan.Oleh karena itu, spesifikasi server lebih

berpengaruh pada eksekusi dari script PHP daripada spesifikasi client. Namun

tetap diperhatikan bahwa halaman yang dihasilkan tentunya harus dapat dibukan

browser pada client.Dalam hal ini versi html yang digunakan harus didukung oleh

browser client.

PHP termasuk dalam Open Source Product. Jadi dapat dirubah source

code dan mendistribusikannya secara bebas.PHP juga diedarkan gratis. PHP juga

dapat berjalan diberbagai webserver misalnya IIS, Apache, dll.

2.2.5.

Pengenalan Mysql

MySQL dalam sebuah database websites murapakan sekumpulan data

yang disusun dengan aturan tertentu sehingga memudahkan kita dalam mengelola

dan memperoleh informasi darinya.

Database MySQL tidak memiliki fungsi apapun, selain memiliki nama dan

Tabel ,berikutnya dalam struktur database MySQL yang memiliki berbagai

kegunaan dan fungsi. jika kita membuat sebuah tabel MySQL bisa kita analogikan

dengan lemari penyimpan dalam gudang milik kita. Barang-barang yang disimpan

di gudang dapat dipindah ke lemari lain, dikeluarkan, pengaturan ulang atau

manipulasi lainnya tergantung situasi. Tabel MySQL juga dapat dimanipulasi

sesuai kebutuhan kita. Kita bisa pidahkan data dari table (Browse), menghapus

data (delete), menampilkannya (upload) sesuai urutan yang kita inginkan, dan

(24)

2.2.6.

Pengenalan Java Script

Javascript diperkenalkan pertama kali oleh

Netscape

pada tahun 1995.

Pada awalnya bahasa ini dinamakan

“LiveScript”

yang berfungsi sebagai bahasa

sederhana untuk browser Netscape Navigator 2. Pada masa itu bahasa ini banyak

di kritik karena kurang aman, pengembangannya yang terkesan buru buru dan

tidak ada pesan kesalahan yang di tampilkan setiap kali kita membuat kesalahan

pada saat menyusun suatu program. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya

kerjasama antara

Netscape

dan

Sun

(pengembang bahasa pemrograman

“Java”

)

pada masa itu, maka Netscape memberikan nama

“JavaScript”

kepada bahasa

tersebut pada tanggal 4 desember 1995. Pada saat yang bersamaan

Microsoft

sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai

“Jscript”

di browser Internet Explorer 3.

Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang pada

fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML, sepanjang sejarah internet bahasa

ini adalah bahasa skrip pertama untuk web. Bahasa ini adalah bahasa

pemrograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML

dengan mengijinkan pengeksekusian perintah perintah di sisi user, yang artinya di

sisi browser bukan di sisi server web.

Javascript bergantung kepada browser(navigator) yang memanggil

halaman web yang berisi skrip skrip dari Javascript dan tentu saja terselip di

dalam dokumen HTML. Javascript juga tidak memerlukan kompilator atau

penterjemah khusus untuk menjalankannya (pada kenyataannya kompilator

(25)

bahasa “Java” (dengan mana JavaScript selalu di banding bandingkan) yang

memerlukan kompilator khusus untuk menterjemahkannya di sisi user/klien.

2.2.7.

Pengenalan Customer Relationship Managenment (CRM)

Perangkat lunak CRM adalah metode manajemen antara customer dengan

instansi atau pengelola hubungan dengan pelanggan. CRM meliputi kegiatan

acquire (mendapatkan), enhance (meningkatkan), dan retain (mempertahankan)

customer . CRM secara umum digunakan untuk membantu kegiatan di penjualan,

marjeting, dan customer service. CRM adalah sarana penghubung antara instansi

dengan customernya. Melalui

channel

yang dikelola dengan baik, maka saran,

pengaduan, dan keinginan customer dapat dikelola dengan baik pula. Hal ini

berarti dengan CRM bisa membuat customer puas dengan pelayanan yang

diberikan suatu instansi. Pada software CRM bukan hanya berfungsi untuk

mencatat semua data diri customer tetapi juga informasi tanggal penting dan

informasi lainnya dapat disimpan. CRM berusaha menjaga hubungan baik antara

instanti dengan customernya. Pengembangan dan implementasi CRM dengan

menggunakan sistem informasi dapat menggunakan aplikasi spreadsheet seperti

MS Excell, OpenOffice Calc juga bisa dibuat menjadi CRM sederhana. Data

customer dapat dicatat terperinci dan teliti. Sehingga customer bisa dilayani sesuai

dengan riwayat dan transaksi. Untuk perusahaan besar, pasti dibutuhkan aplikasi

pengelola data base DBMS (Data Base Management System), bisa dengan

MSSQL, Oracle, MySQL, IBM DB2 dan lain-lain. Semua kegiatan yang

(26)

dibutuhkan sewaktu – waktu mudah untuk diakses. Selain itu bisa dibangun

aplikasi yang sesuai

Busines logic

dari CRM tiap perusahaan.

2.2.8.

Diagram Aliran Data(DFD)

Diagram aliran data atau DFD merupakan suatu bagan alir data yang

digunakan untuk menjelaskan data yang ditransformasikan oleh suatu proses pada

suatu sistem dengan menekankan pada fungsi – fungsi yang ada dalam sistem,

cara menggunakan informasi yang tersimpan dan pemindahan informasi antar

fungsi di dalam sistem.

Beberapa simbol yang digunakan dalam

Data Flow Diagram

(DFD) antara

lain:

1.

Proses (Process)

Proses adalah simbol pertama data flow diagram. Proses

dilambangkan dengan lingkaran, dimana proses ini menunjukan

bagian dari sistem yang mengubah satu atau lebih input dan output.

Nama proses dituliskan dengan satu kata, singkatan atau kalimat

sederhana.

2.

Aliran Data (Flow)

Aliran Data digambarkan dengan tanda panah dari proses. Aliran

data juga digunakan untuk menunjukan bagian – bagian informasi

dari satu bagian ke bagian lain. Pembagian nama untuk aliran ini

(27)

sistem yang dibuat, aliran data sebenarnya mengambarkan data

yakni angka, huruf, pesan, dan macam - macam informasi lainnya.

3.

Simpanan Data (Storage)

Simpanan data digunakan sebagai penyimpanan bagi paket – paket

data. Notasi penyimpanan data digambarkan dengan garis

horizontal yang pararel. Simpanan data merupakan simpanan data

dari data yang berupa suatu file atau database di sistem komputer

ataupun berupa arsip atau catatan manual. Nama dari simpanan

data menunjukan nama filenya.

4.

Kesatuan Luar

(

External Entity

)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (

boundary

) yang

memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan

luar merupakan kesatuan (

entity

) dilingkungan luar sistem yang

dapat berupa orang, Organisasi atau sistem lainnya yang berada di

lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau output dari

(28)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3. 1

Analisis Proses Bisnis

3.1.1

Proses Bisnis Pengaduan

Proses bisnis pengaduan publik terdiri dari beberapa subproses :

1.

Registrasi

2.

Proses Pengaduan

3.

Proses

filterisasi

Data pengaduan

4.

Proses pengklasifikasian

5.

Pengolahan data

6.

Respon pengaduan

7.

Monitoring

8.

Instruksi

9.

Case close

(29)

3.1.1.1

Proses

registrasi

Proses registrasi adalah Pendaftaran pengadu atau masyarakat sebelum

menyampaikan hal yang akan diadukan. Jika sudah mendaftar, akan lebih mudah

dalam melakukan pengaduan berikutnya dan tidak perlu mendaftar kembali.

.

3.1.1.2

Proses Pengaduan

Proses pengaduan adalah suatu proses dimana publik mengajukan atau

memberi permasalahan / keluhan kepada Pemerintah Kota Bandung melalui

Website, jika sudah melakukan registasi.

3.1.1.3

Proses

Filterisasi

Data Pengaduan

Proses filterisasi data pengaduan adalah suatu proses yang menyaring

data – data pengaduan. Data – data pengaduan yang tidak konsisten, kurang

sungguh – sungguh dan tidak valid akan dihilangkan. Dan data pengaduan yang

konsisten dan bersungguh – sungguh akan ditampung terlebih dahulu sebelum

diberikan respon.

Data yang mendesak akan di respon lebih cepat dan segera disampaikan

ke walikota, sedangkan pengaduan yang tidak mendesak akan diteruskan ke dinas

yang bersangkutan. Pengaduan yang mendesak seperti masalah dalam bidang

perhubungan. Misalnya jembatan yang kondisinya sudah tidak layak atau sudah

roboh. Pengaduan yang kurang mendesak misalnya dalam bidang kepegawaian.

Misalnya menanyakan mengenai kesejahteraan pegawai atau gaji pegawai. Data

(30)

masyarakat melalui web ini. Sedangkan data yang tidak terbukti akan dihapus.

Proses ini dilakukan oleh admin.

3.1.1.4

Proses Pengklasifikasian

Proses Pengklasifikasian adalah suatu proses yang mengklasifikasikan

pertanyaan yang diadukan oleh publik berdasarkan kelas – kelasnya. Pertanyaan –

pertanyaan / keluhan yang diajukan publik tersebut bisa diklasifikasikan

berdasarkan dinas dan tema yang sesuai. Pada proses ini dilakukan oleh staf

SKPD, secara default staf SKPD hanya dapat melihat status aduan lulus lanjut.

Untuk menanggapi aduan staf SKPD dapat memilih sesuai kategorinya. Untuk

memberikan tanggapan diperlukan proses klasifikasi.

3.1.1.5

Pengolahan Data

Pengolahan Data adalah suatu proses dalam mengolah data yang terdiri

dari melihat pengaduan, pencarian data pengaduan, menyaring data, dan

menghapus data. Proses ini dikerjakan oleh staf SKPD yang bersangkutan.

3.1.1.6

Respon pengaduan

Respon Perngaduan adalah jawaban dari keluhan atau pertanyaan dari

publik yang telah disaring sebelumnya. Dimana jawaban telah dipersiapkan sesuai

klasifikasi pertanyaan yang ada. Respon dilakukan oleh SKPD yang

(31)

3.1.1.7

Monitoring

Monitoring

adalah pengawasan yang dapat dilakukan oleh sekretaris

daerah dan walikota. Dalam proses ini, juga dapat dilihat grafik dari pengaduan

yang diterima naik atau turun. Jika grafik naik maka masyarakat belum puas akan

jawaban dan realisasi pemecahan masalahnya. Jika grafik turun maka masyarakat

cukup puas dengan jawaban dan realisasi di lapangan.

3.1.1.8 Instruksi

Instruksi adalah kontrol berupa perintah kepada SKPD dari sekretaris

daerah atau walikota apabila terdapat pengaduan yang belum terjawab atau

terdapat suatu masalah yang tidak terselesaikan. Dan pengaduan yang mendesak

untuk segera ditangani.

3.1.1.9

Case close

Jika suatu pengaduan atau masalah sudah terjawab dan terselesaikan,

(32)

Procedure pengaduan

Form regristasi

Input biodata

login Input pengaduan Data pengaduan Respon pengaduan Case close A C Cari data pengaduan Data pengaduan Filterisasi pengaduan berdasarkan SKPD Pengaduan berdasarkan SKPD Pengaduan berdasarkan SKPD Olah data pengaduan Respon pengaduan tidak mendesak Respon pengaduan Pengaduan mendesak monitoring instruksi C D

User publik Admin SKPD Sekda / walikota

Cari SKPD B Input password login Input password login A E A Respon pengaduan mendesak E Instruksi Pengaduan mendesak Filterisasi pengaduan Pengaduan mendesak Pengaduan tidak mendesak Instruksi Pengaduan mendesak Cek instruksi

Gambar III.2

Flowmap Pengaduan

Keterangan :

A : Tabel user

B : Tabel user group

C : Tabel pengaduan

D : Tabel perintah

(33)

3.1.2

Analisis Permasalahan

Dari permasalahan di atas, maka penulis menganalisa beberapa hal yang

menjadi permasalahan utama dalam pengaduan publik adalah :

1.

Pengaduan yang ada masih bersifat opini. Sehingga respon yang

diharapkan masyarakat belum jelas mengenai tanggapan dan

realisasinya dari pemerintah.

2.

Sulitnya komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah.

Sehingga diperlukan suatu fasilitas untuk menghubungkan

keduanya.

3.

Staf pengelola pengaduan publik kota bandung mengalami

kesulitan dalam mengolah data yang terlalu banyak.

4.

Banyaknya permasalahan mengenai sarana umum yang terjadi di

kota bandung menjadi kendala majunya suatu pemerintah kota.

3.1.3

Analisis Non Fungsional

Analisis kebutuhan

non

fungsional

adalah sebuah langkah dimana

seorang pembangun perangkat lunak menganalisis sumber daya yang akan

digunakan perangkat lunak yang dibangun.

Analisis

non

fungsional tidak hanya menganalisis siapa saja yang akan

menggunakan aplikasi tetapi juga menganalisis perangkat keras dan perangkat

lunak, sehingga dapat menentukan kompabilitas aplikasi yang dibangun terhadap

sumber daya yang ada. Setelah melakukan analisis non fungsional, maka

dilanjutkan kelangkah berikutnya, yaitu menentukan kebutuhan non fungsional

(34)

Apabila terjadi ketidakcocokan antara fakta dan kebutuhan, maka perlu

adanya penyesuaian fakta terhadap kebutuhan yang ada. Apabila kebutuhan tidak

dipenuhi maka sistem yang akan dibangun tidak akan berjalan baik sesuai dengan

yang diharapkan.

Analisis non fungsional dan kebutuhan fungsional yang dilakukan dibagi

dalam empat tahap, yaitu :

1.

Analisis Perangkat Keras (Hardware)

2.

Analisis Perangkat Lunak (Software)

3.

Analisis Pengguna (User)

4.

Analisis Pengkodean

3.1.3.1

Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Untuk memaksimalkan pengoperasian sistem, maka dibutuhkan

perangkat keras yang mendukungnya. Perangkat keras yang dibutuhkan yaitu :

1.

Prosesor Minimal Pentium 4 1.8 Ghz

2.

VGA 128 MB

3.

RAM 256 MB

4.

CD Rom

5.

Monitor color 15”

6.

Printer

7.

Keyboard, Mouse

(35)

3.1.3.2

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Setelah perangkat keras terpenuhi selanjutnya yaitu diperlukan perangkat

lunak. Kebutuhan perangkat lunak ini cenderung lebih menekankan kepada aspek

pemanfaatan sumber daya (

software

) yang digunakan dalam perancangan dan

implementasi sistem agar dapat dijalankan. Sistem yang akan di buat ini support

untuk semua sistem aplikasi minimal sistem operasi tersebut memiliki web

browser karena sistem informasi yang akan di buat berbasis web.

3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Pengguna

1.

Publik

Publik harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu sebelum

melakukan pengaduan. Dalam melakukan proses registrasi yang

dilakukan publik adalah memasukkan biodata terlebih dahulu.

Untuk mempermudah proses pengaduan nantinya. Setelah

melakukan pendaftaran publik boleh mengajukan pengaduan yang

diinginkan. Publik yang sudah melakukan pendaftaran mempunyai

hak akses melakukan pengaduan, mencari pengaduan dan

(36)

2.

Admin

Admin mempunyai hak akses dalam mengolah data user publik,

mengolah data user private, mengolah data pengaduan dan

mengolah data SKPD.

3.

SKPD

SKPD dalam pengaduan publik ini mempunyai hak akses untuk

mencari pengaduan, mengolah pengaduan, merespon pengaduan

dan memberikan hasil akhir atau case close masalah yang diadukan

4.

Walikota

Walikota dalam hal ini berhak dalam

monitoring

pengaduan dan

memberikan instruksi atau perintah kepada SKPD dalam mengatasi

masalah pengaduan yang ada.

3.2

Analisis Basis Data

Setiap sistem informasi membutuhkan data untuk menghasilkan

informasi yang dibutuhkan. Data yang ada saling terhubung atau berelasi antara

satu dengan yang lain untuk menyajikan informasi yang benar. Apabila data yang

ada tidak berelasi, maka tidak akan terbentuk suatu pengolahan data menjadi

informasi untuk memodelkan relasi data dalam model analisis perangkat lunak

terstruktur digunakan sebuah alat bantu berupa sebuah diagram yang disebut

(37)

3.2.1

Entity Relationship Diagram

Terdapat data yang akan dipakai dalam proses pembangunan aplikasi

sistem informasi pengaduan publik berbasis web. Dari data yang telah diperoleh

akan digunakan untuk mendesain basis data dengam atribut-atribut yang

melengkapinya. Dalam hal ini akan digunakan

Entity Relationship Diagram

(ERD) untuk merancang basis data.

SKPD_kategori User group User Tanggapan Pengaduan status Pengaduan Perintah membuat memiliki melaksanakan diberi 1 N N 1 1 N 1 memiliki User group information memiliki 1 N 1 1 1 User_id User group_id

User_id Pengaduan_id Pengaduan status_id

status tanggapan Pengaduan_id Tanggapan id SKPD kategori_id User_group_id

User group _id User group information_id Use_groupo_id Perintah Perintah_id User group_id Group user User group_id Pengaduan status_id Is a Admin

Walikota SKPD User Publik

[image:37.595.112.505.272.579.2]

Filter Respon Memberi 1 N N 1 1 N memiliki memberi 1 N 1 1 Menerima 1 1 N

(38)

3.3

Analisis Fungsional

3.3.1

Diagram Konteks

Diagram konteks ini menggambarkan atau mempresentasikan sistem

secara keseluruhan. Tujuan penggunaan diagram konteks yaitu digunakan untuk

menggambarkan antara sistem dan lingkungannya. Selain itu juga

menggambarkan aliran informasi apa saja yang datang dari

eksternal entity

(yang

kemudian harus diproses oleh sistem), dan informasi yang keluar dari sistem yang

sedang berlangsung dari satu bagian ke bagian lainnya.

SKPD Sstem informasi Pengaduan Publik

Publik

Walikota Admin

- info username dan password - info pengaduan - info tanggapan - info user group - info user group information

- data username dan password - data pengaduan - data tanggapan - data user group - data user group information

- info username dan password - info pengaduan - info perintah - info user

- info username dan password - info pengaduan - info tanggapan - info perintah - info user - info diri

- info username dan password invalid - info user

- info pengaduan - info tanggapan - info user group - info user group information

- biodata

- data username dan password - data user

- data pengaduan - data tanggapan - data user group - data user group information

- data username dan password - data pengaduan - data perintah - data user

[image:38.595.115.511.338.613.2]

- data username dan password - data pengaduan - data tanggapan - data perintah - data user

(39)

3.3.2

DFD (Data Flow Diagram)

Diagram alir data yaitu representasi grafik dari suatu sistem yang

digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta

seluruh keterlibatan diantara bagian yang ada. Adapun diagram alir data sistem

(40)

1.0 Registrasi 2.0 Login User Biodata Info diri

data username dan Password Info Username dan Password Invalid

Biodata

Registrasi sukses

Info diri

Data Username dan Password

Info Username dan Password

Data User Info User Data User Tanggapan Info tanggapan Info tanggapan Publik Pengaduan

Data pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan Data pengaduan Data pengaduan Info pengaduan Info pengaduan Data pengaduan Info pengaduan Data tanggapan Data tanggapan User group Data User group

Data tanggapan Info User group Info User group

User group information

Data User group information Data User group information

Info User group information Info User group information

4.0 Mencari 5.0 Input 6.0 Menampilkan 7.0 Mengolah Data User

8.0 Mengolah Data Pengaduan 9.0 Mengolah Data User group Admin Data User Data Pengaduan info Pengaduan

Data User group

Data User

Info User

Data Pengaduan

Info Pengaduan

Data User group

Info User group

Perintah 10

Mengolah Data SKPD

Data SKPD Data SKPD

Info SKPD Info SKPD

SKPD Data Pengaduan Info Pengaduan Info Pengaduan Data Pengaduan Walikota Data pengaduan Info pengaduan Data pengaduan

Info User group data username dan Password

data username dan Password Info Username dan Password Invalid

data username dan Password Info Username dan Password Invalid

Info User Data tanggapan Info tanggapan

Data tanggapan Info tanggapan

Data perintah Info perintah Data perintah Info perintah Data perintah info perintah Data perintah Info perintah

Data perintah Info perintah

Data perintah Info perintah Info Username dan Password Invalid

Data pengaduan Info pengaduan

Info pengaduan Info User

Data user Info user Data pengaduan info pengaduan Data user info user Data pengaduan info pengaduan data username dan Password lengkap

Info username dan Password baru

Info username dan Password valid

data username dan Password lengkap Info username dan Password baru data username dan Password lengkap Info username dan Password baru data username dan Password lengkapInfo username dan Password baru

3.0 Lupa password

data username dan Password lengkapInfo username dan Password baru

Data tanggapan

Info tanggapan Data User group

Info tanggapan

(41)

2.1

Verifikasi Username dan password

2.2

Validasi username dan password Publik Admin SKPD Walikota User

Data username dan password Data username dan password Data username dan password

Data username dan password

Info username dan Password invalid

Info username dan Password invalid

Info username dan Password invalid

Info username dan Password invalid

Data username dan

Password

Info username dan password

Info username dan password invalid

Gambar III.6 Level 2 Proses 2 Login

6.1 Menampilkan statistik

Publik

Pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan 6.2 Mengubah profile 6.3 Menampilkan pengaduan Data pengaduan Info pengaduan Data pengaduan Data user Info user Info user Data user 6.4 Menampilkan perintah Info perintah Data perintah Info perintah Data perintah User SKPD Walikota

Data pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan Data user Info user Data user Info user Data user Data user Info user Info user

Data pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan Info pengaduan Info pengaduan Info pengaduan Data perintah Perintah Data perintah Info perintah Info perintah Data pengaduan Data pengaduan

(42)

7.1

Menampilkan user

publik

Admin

user Data user

7.2

Menampilkan user

private

Data user private

Info user

Info user private Info user private

Data user private Info user

Data user

Gambar III.8 Level 2 Proses 7

8.1

Menampilkan daftar

pengaduan saya

Admin

Pengaduan Data pengaduan

8.2

Menampilakan

pengaduan

keseluruhan

Data pengaduan

Info pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan

(43)

9.1

Mencari user group

Admin

User group Data user group

9.2

Menambah user

group

Data user group

Info user group

Info user group Info user group

Data user group Info user group

Data user group

9.3

Mengubah user

group

Data user group

Info user group Info user group

Data user group

9.4

Menghapus user

group

Data user group

Info user group Info user group

Data user group

(44)

10.1

Mencari SKPD

Admin

User group informatian Data SKPD

10.2

Menambah SKPD

Data SKPD

Info SKPD

Info SKPD Info SKPD

Data SKPD Info SKPD

Data SKPD

10.3

Mengubah SKPD

Data SKPD

Info SKPD Info SKPD

Data SKPD

10.4

Menghapus SKPD

Data SKPD

Info SKPD Info SKPD

Data SKPD

(45)

6.3.1 Menampilkan seluruh

pengaduan

Publik

Pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan

Info pengaduan Data pengaduan

6.3.2 Menampilkan pengaduan saya

6.3.3 Menampilkan pengaduan telah

ditanggapi

Data pengaduan Data pengaduan

Data pengaduan

Info pengaduan

Info pengaduan Data pengaduan

6.3.4 Menampilkan pengaduan telah

direalisasikan

Info pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Data pengaduan SKPD

Walikota

Data pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan Info pengaduan

Info pengaduan

Data pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan

6.3.5 Menampilkan

pengaduan mendesak

6.3.6 Menampilkan pengaduan belum

ditanggapi dan direalisasikan

Data pengaduan Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan

Info pengaduan

Data pengaduan

Info pengaduan

Data pengaduan

Info pengaduan

Data pengaduan

Info pengaduan

(46)

Tanggapan

6.4.1 Menambah tanggapan

6.4.2 Menampilkan

tanggapan

Info tanggapan Data tanggapan Data tanggapan

6.4.3 Menambah instruksi

Info perintah Info perintah

Data perintah SKPD

Walikota

Data tanggapan

Info tanggapan

Info tanggapan

Data tanggapan

Info tanggapan

Info tanggapan Info tanggapan

Data perintah

Perintah Data tanggapan

6.4.4 Melihat instruksi

Data tanggapan

Info perintah Info perintah

Data perintah Data perintah

Gambar III.13 Level 3 Proses 6.4

7.1.1

Mencari user publik

Admin

user Data user

7.1.2

Menghapus user

private

Data user

Info user

Info user Info user

Data user Info user

Data user

(47)

7.2.1

Mencari user private

Admin

user Data user

7.2.2

Menambah user

private

Data user private

Info user

Info user private Info user private

Data user private Info user

Data user

7.2.3

Mengubah user

private

7.2.4

Menghapus user

private

Data user private

Info user private Info user private

Data user private

Data user private

Info user private Info user private

Data user private

(48)

8.1.1

Mencari pengaduan

Admin

Pengaduan Data pengaduan

8.1.2

Mengupdate status

pengaduan

Data pengaduan

Info pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan

8.1.3

Menghapus

pengaduan

Data pengaduan

Info pengaduan Info pengaduan

Data pengaduan

Gambar III.16 Level 3 Proses 8.1

3.3.3

Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model

aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi tersebut meliputi :

Tabel III.1 Spesifikasi proses

1

No proses

2.1

(49)

Sumber

Publik, admin,SKPD,Walikota

Input

Data username dan password

Output

Info validasi username dan password

Tujuan

Proses 2.2

Logika proses

{Publik,admin,SKPD,Walikota memasukkan

username}

Begin

if username dan password ada

then tampil nama dan password valid

else tampil info nama dan password valid

End

2

No proses

2.2

Nama proses

Validasi username dan password

Sumber

Publik, admin,SKPD,Walikota

Input

Data username dan password

Output

Info validasi username dan password

Tujuan

Proses 3.0,4.0,5.0,6.0,7.0,8.0,9.0,10

Logika proses

{Publik,admin,SKPD,Walikota memasukkan

password}

Begin

if validasi username dan password ada

then tampil username dan

password

valid

else tampil info username dan

password

invalid

End

3

No proses

6.1

Nama proses

Menampilkan statistik

Sumber

SKPD dan walikota

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

Logika proses

{SKPD dan walikota mengklik proses 6.1}

Begin

End

4

No proses

6.2

Nama proses

Mengubah profile

Sumber

Publik, SKPD dan walikota

Input

Data user

Output

Info user

tujuan

-

Logika proses

{ Publik, SKPD dan walikota mengklik proses 6.2}

Begin

End

5

No proses

6.3

Nama proses

Menampilkan pengaduan

Sumber

Publik, SKPD dan walikota

Input

Data pengaduan

(50)

Tujuan

6.3.1, 6.3.2, 6.3.3, 6.3.4, 6.3.5, 6.3.6

Logika proses

{ Publik, SKPD dan walikota mengklik proses 6.3}

Begin

End

6

No proses

6.4

Nama proses

Menampilkan perintah

Sumber

SKPD dan walikota

Input

Data perintah

Output

Info perintah

Tujuan

6.4.1, 6.4.2, 6.4.3, 6.4.4

Logika proses

{ SKPD dan walikota mengklik proses 6.4}

Begin

End

7

No proses

7.1

Nama proses

Menampilkan user publik

Sumber

admin

Input

Data user

Output

Info user

Tujuan

7.1.1, 7.1.2

Logika proses

{admin mengklik proses 7.1}

Begin

End

8

No proses

7.2

Nama proses

Menampilkan user private

Sumber

Admin

Input

Data user

Output

Info user

Tujuan

7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.2.4

Logika proses

{admin mengklik proses 7.2}

Begin

End

9

No proses

8.1

Nama proses

Menampilkan daftar pengaduan saya

Sumber

Admin

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 8.1}

Begin

End

10

No proses

8.2

Nama proses

Menampilkan pengaduan keseluruhan

Sumber

Admin

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

(51)

{admin mengklik proses 8.2}

End

9

No proses

9.1

Nama proses

Mencari user group

Sumber

Admin

Input

Data user group

Output

Info user group

Tujuan

Logika proses

{admin mengklik proses 9.1}

Begin

End

10

No proses

9.2

Nama proses

Menambah user group

Sumber

Admin

Input

Data user group

Output

Info data user group

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 9.2}

Begin

End

11

No proses

9.3

Nama proses

Mengubah user group

Sumber

Admin

Input

Data user group

Output

Info user group

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 9.3}

Begin

End

12

No proses

9.4

Nama proses

Menghapus user group

Sumber

Admin

Input

Data user group

Output

Info user group

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 9.4}

Begin

End

13

No proses

10.1

Nama proses

Mencari SKPD

Sumber

Admin

input

Data SKPD

Output

Info SKPD

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 10.1}

Begin

(52)

14

No proses

10.2

Nama proses

Menambah SKPD

Sumber

Admin

Input

Data SKPD

Output

Info SKPD

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 10.2}

Begin

End

15

No proses

10.3

Nama proses

Mengubah SKPD

Sumber

Admin

Input

Data SKPD

Output

Info SKPD

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 10.3}

Begin

End

16

No proses

10.4

Nama proses

Menghapus SKPD

Sumber

Admin

Input

Data SKPD

Output

Info SKPD

Tujuan

-

Logika proses

{Admin mengklik proses 10.4}

Begin

End

15

No proses

6.3.1

Nama proses

Menampilkan seluruh pengaduan

Sumber

Publik dan walikota

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

Logika proses

{publik dan walikota mengklik proses 6.3.1}

Begin

End

16

No proses

6.3.2

Nama proses

Menampilkan pengaduan saya

Sumber

Publik

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

Logika proses

{publik mengklik proses 6.3.2}

Begin

End

17

No proses

6.3.3

(53)

Sumber

Publik dan SKPD

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

Logika proses

{ Publik dan SKPD mengklik proses 6.3.3}

Begin

End

18

No proses

6.3.4

Nama proses

Menampilkan pengaduan telah direalisasikan

Sumber

Publik dan SKPD

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

Logika proses

{publik dan SKPD mengklik proses 6.3.4}

Begin

End

19

No proses

6.3.5

Nama proses

Menampilkan pengaduan mendesak

Sumber

SKPD dan Walikota

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

Logika proses

{Walikota mengklik proses 6.3.5}

Begin

End

20

No proses

6.3.6

Nama proses

Menampilkan pengaduan belum ditanggapi dan

direalisasikan

Sumber

SKPD

Input

Data pengaduan

Output

Info pengaduan

Tujuan

-

Logika proses

{SKPD mengklik proses 6.3.6}

Begin

End

21

No proses

6.4.1

Nama proses

Menambah tanggapan

Sumber

SKPD

Input

Data tanggapan

Output

Info tanggapan

Tujuan

-

Logika proses

{SKPD mengklik proses 6.4.1}

Begin

End

22

No proses

6.4.2

Nama proses

Menampilkan tanggapan

(54)

Input

Data tanggapan

Output

Info tangggapan

Tujuan

-

Logika proses

{SKPD dan Walikota mengklik proses 6.4.2}

Begin

End

23

No proses

6.4.3

Nama proses

Menambah instruksi

Sumber

Walikota

Input

Data perintah

Output

Info perintah

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 6.4.3}

Begin

End

24

No proses

6.4.4

Nama proses

Melihat instruksi

Sumber

Walikota

Input

Data perintah

Output

Info perintah

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 6.4.4}

Begin

End

25

No proses

7.1.1

Nama proses

Mencari user publik

Sumber

Admin

Input

Data user

Output

Info user

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 7.1.1}

Begin

End

26

No proses

7.1.2

Nama proses

Menghapus user private

Sumber

Admin

Input

Data user

Output

Info user

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 7.1.2}

Begin

End

27

No proses

7.2.1

Nama proses

Mencari user private

Sumber

Admin

Input

Data user

(55)

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 7.2.1}

Begin

End

28

No proses

7.2.2

Nama proses

Menambah user private

Sumber

Admin

Input

Data user private

Output

Info user private

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 7.2.2}

Begin

End

29

No proses

7.2.3

Nama proses

Mengubah user private

Sumber

Admin

Input

Data user private

Output

Info user private

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 7.2.3}

Begin

End

30

No proses

7.2.4

Nama proses

Menghapus user private

Sumber

Admin

Input

Data user private

Output

Info user private

Tujuan

-

Logika proses

{admin mengklik proses 7.2.4}

Begin

End

31

Gambar

Gambar III.3 Entity Relationship Diagram
Gambar III.4 Diagram Konteks
Gambar III.26 Halaman untuk input pengaduan
Gambar III.29  Halaman admin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menghasilkan desain kemasan oleh-oleh sale pisang yang sesuai dengan kansei (keinginan) konsumen remaja putri menggunakan metode Kansei

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil pasien kanker paru yang dilakukan tindakan transthoracic needle aspiration dengan tuntunan ultrasonografi toraks di

Melalui penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut: Dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah maka dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi petani kedelai dalarn hal keterlibatannyapada kelompok tani adalah sebagai berikut: (1) Sebagian besar petani

Pada umumnya kedua bangsa tersebut melihat reaksi tubuh saat terjadinya perubahan ’ perasaan ’ dalam tubuh untuk dijadikan unsur pembentuk kanyouku, namun dengan sudut

Koefisien regresi untuk variabel NIM sebesar 0,052 dan bertanda positif, yang menunjukkan bahwa variabel NIM berpengaruh positif terhadap financial distress artinya semakin

Bachtiar Ibrahim dalam bukunya Rencana dan Estimate Real of Cost, 1993, yang dimaksud Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan

dilakukan pada suhu 120 ° C dan kadar air 20% memicu terjadinya penurunan kristalinitas yang lebih besar, juga menyebabkan sebagian kecil granula pati kehilangan