• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tematik wawi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tematik wawi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Al-Quran telah memberikan informasi kepada kita bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari materi dan roh. Unsur materi dan roh pada manusia tidak bisa dijadikan terpisah atau berdiri sendiri satu sama lain, tetapi keduanya berpadu secara bersamaan dalam satu kesatuan yang saling melengkapi dan harmonis. Dari perpaduan yang saling melengkapi dan harmonis ini, terbentukah diri manusia dan kepribadiannya.

A. PRODUKSI DAN REPRODUKSI MANUSIA

Al-Quran menguraikan produksi dan reproduksi pada manusia. Ketika berbicara tentang penciptaan manusia pertama, al-Quran menunjuk kepada Sang Pencipta dengan menggunakan pengganti nama berbentuk tunggal.1 Hal ini seperti

diungkapkan dalam beberapa ayat berikut:

:

ص ﴿ ننيطط ننمط اررششبش ققلطاخش يننطإط ةطكشئطالشمشلنلط كشبنبرش لشاقش ذنإط

٧۱

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”.(QS. Shad : 71)

ممأأ تأرمبأكمتأسمأأ ييأدأيأبب تتقملأخأ امألب دأجتسمتأ نمأأ كأعأنأمأ امأ ستيلببمإب ايأ لأاقأ

:

ص ﴿ نشيلطاعشلنا نشمط تشننكب

٧٥

Artinya: “Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”. (QS. Shad : 75)

(2)

umum, Yang Maha pencipta ditunjuk dengan menggunakan bentuk jamak. Perhatikan ayat berikut:

:

نيتلا

﴿

مم يوبقمتأنبسأحمأأ يفب نأاسأنمإبلما انأقملأخأ دمقألأ

٤

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. at-Tin : 4)

Keterangan diatas menunjukkan perbedaan proses kejadian manusia secara umum dan proses kejadian Adam a.s. Penciptaan manusia secara umum, melalui prosses keterlibatan tuhan bersama selain-Nya, yaitu ibu dan bapak. Keterlibatan ibu dan bapak mempunyai pengaruh menyangkut bentuk fisik dan psikis anak, sedangkan dalam penciptaan adam tidak terdapat keterlibatan pihak lain termasuk ibu dan bapak.2 Hal serupa dalam penciptaan Nabi Isa a.s yang tidak melibatkan seorang

bapak. Keterangan ini termaktub dalam ayat berikut:

نمكت هتلأ لأاقأ ميأثت بمارأتت نممب هتقألأخأ مأدأآ لبثأمأكأ هبليألا دأنمعب ىسأيعب لأثأمأ نيأإب

:

نارمع لآ

﴿

نت وكتيأفأ

٥٩

Artinya: “Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’ (seorang manusia), maka jadilah dia”. (QS. al-Imran : 59)

(3)

B. PENCIPTAAN AWAL MANUSIA

Secara sederhana dapat kita sebut bahwa asal-usul manusia dari tanah. Adam diciptakan dari tanah, sementara anak cucunya dari saripati (ekstrak) tanah yang terkandung dalam spermatozoa dan ovum. Allah SWT telah mengemukakan fase-fase penciptaan manusia di beberapa tempat berbeda pada al-Quran. Disatu tempat, Allah SWT menyatakan bahwa dia menciptakan Adam dari tanah. Pada tempat lainnya dari tanah lumpur, yaitu campuran tanah dan air. Di tempat lain dari tanah liat yang dibentuk, yaitu tanah yang berubah karena pengaruh cuaca. Disisi lain diungkapkan dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dapat dibentuk, yaitu lumpur yang kering dan bisa mengeluarkan suara berdenting bila diketok. Kemudian pada tempat lainnya lagi, dari tanah kering seperti tembikar, yaitu tanah yang benar-benar telah kering sebagaimana yang terjadi ketika mengubah tanah menjadi tembikar melalui pembakaran.

Proses diatas diterjemahkan dari beberapa term yang digunakan Al-Quran, yaitu

1. Turab (بارشتب), 2. Tin (نيطط),

3. hama’in masnun (نونبسنمش إمشحش), dan

4. salsal (لاصشلنصش).

Term-term ini dalam bahasa arab memiliki makna berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa unsur-unsur tersebut mengalami suatu proses kreatif kemudian ditiupkannya padanya roh dari ciptaan Allah sehingga menjadi bentuk yang sama sekali berbeda dengan unsur awalnya3. Keempat term yang mengandung unsur tanah

yang dsebut oleh al-Quran dapat dicermati dalam ayat-ayat dibawah ini:4

3 Hanafi , Muchlis., (ed.), Spiritualitas dan Akhlak “Tafsir Tematik Al-Quran”, (Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, 2010), Cet. I, Hal. 39

(4)

بارأتت

Term Turab (بارأتت), diartikan sebagai sebagai tanah atau partikel debu tanah. Kata ini dalam kaitannya dengan penciptaan manusia dapat ditemukan pada QS. al-Imran : 59; QS. al-Kahfi : 37, QS. al-Hajj : 5; QS. ar-Rum : 20; QS. Fatir : 11; QS. Gafir : 67. Salah satu diantara ayat-ayat itu adalah sebagai berikut:

نممب لتمبحمتأ امأوأ اججاوأزمأأ ممكتلأعأجأ ميأثت ةمفأطمنت نممب ميأثت بمارأتت نممب ممكتقألأخأ هتليألاوأ

اليأإب هبربمتعت نممب صتقأنميت الأوأ رمميأعأمت نممب رتميأعأيت امأوأ هبمبلمعببب اليأإب عتضأتأ الأوأ ىثأنمأت

:

رطاف

﴿

رر يسبيأهبليألا ىلأعأ كألبذأ نيأإب بماتأكب يفب

۱۱

Artinya: “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah”. (QS. Fatir : 11)

2. Term Tin (نيطب)

Term tin yang diartikan sebagai tanah liat atau ekstrak tanah liat dijumpai dalam QS. al-Maidah : 110, QS. al-An’am : 2, QS. al-A’raf : 12, 17, 61, QS. al-Mu’minun : 12, as-Sajadah : 7, QS. Shad : 71, 76. Salah satu ayat yang jelas-jelas menyatakan penciptaan awal manusia dari tanah liat adalah:

نميطب نممب نباسأنمإبلما قألمخأ أأدأبأوأ هتقألأخأ ءميمشأ ليأكت نأسأحمأأ يذبليأا

:

ةدجسلا ﴿

٧

(5)

Artinya: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. as-Sajadah : 7)

3. Hama’in masnun (نونتسممأ إمأحأ)

Term hama’in masnun dimaknai sebagai lumpur hitam yang pekat. Kata ini dijumpai dalam ayat ke-26, 28 dan 33 dari surah al-Hijr yang semuanya berhubungan dengan proses penciptaan manusia. Proses pada tahap hama’in masnun merupakan proses transisi antara tin dan salsal. Surah al-Hijr : 26 menjelaskan sebagai berikut:

:

رجحلا نم ونتسممأإممأحأ نممب لماصألمصأ نممب نأاسأنمإبلما انأقملأخأ دمقألأوأ

﴿

۲٦

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. al-Hijr : 26)

4. Salsal (لاصألمصأ)

Term salsal yang diartikan tembikar kering sebelum proses pembakaran. Seperti disebutkan dalam ayat berikut:

:

نمحرلا رب اخيأفألماكألماصألمصأ نمب نأاسأنإبلما قألأخأ

﴿

۱٤

Artinya: “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”. QS. ar-Rahman : 14)

Ketika proses awal penciptaan manusia secara fisik sampai pada tahap salsal, Allah meniukan roh padanya sehingga terciptalah manusia secara utuh.5 Penjelasan

ini ditegaskan di dalam surah al-Hijr : 28-29 sebagai berikut:

(6)

.

نمونتسممأ إممأحأ نممب لماصألمصأ نممب ارجشأبأ قرلباخأ ينيبإب ةبكأئبالأمألملب كأبيترأ لأاقأ ذمإبوأ

:

رجحلا

﴿

نأ يدبجباسأهتلأ اوعتقأفأ يحبورت نممب هبيفب تتخمفأنأوأ هتتتيمويأسأ اذأإبفأ

۲۸

٩

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”. (QS. al-Hijr : 28-29).

C. PENCIPTAAN KETURUNAN ADAM

Setelah proses penciptaan manusia pertama yang unik, lahirlah anak cucu yang berkembang biak dari generasi ke generasi. Surah an-Nisa’ ayat 1 menjelaskan tentang ini:

اهأنممب قألأخأوأ ةمدأحباوأ سمفمنأ نممب ممكتقألأخأ يذبليأا متكتبيأرأ اوقتتيأا ستانيألا اهأييتأأ ايأ

هببب نأولتءأاسأتأ يذبليأا هأليألا اوقتتيأاوأ ءجاسأنبوأ ارجيثبكأ الجاجأرب امأهتنممب ثيأبأوأ اهأجأومزأ

:

ءاسنلا ﴿ ابريقطرش منكبينلشعش نشاكش هشلنشلا ننشإط مشاحشرنأشلناوش

۱

(7)

Manusia keturunan adam (bani/zurriyat adam) beregenerasi dengan pola pertemuan antara sel laki-laki dan sel perempuan. Setelah pertemuan ini terjadilah pembuahan yang kemudia berproses menjadi janin. Pertumbuhan dan perkembangannya diterangkan dengan sangat jelas di dalam al-Quran. Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan hal ini, dua diantaranya sangat terperinci. Masing-masing surah al-Mu’minun ayat 12 sampai ayat 14 dan surah al-Hajj ayat 5. Berikut uraian surah al-Mu’minun ayat 12-14:

﴿

نم يطبنممب ةملأالأست نممب نأاسأنمإبلما انأقملأخأ دمقألأوأ

١٢

﴿

رمارأقأ يفب ةجفأطمنت هتانألمعأجأ ميأثت

﴿

نم يكبمأ

١۳

﴿

انأقملأخأفأ ةجغأضممت ةأقألأعألما انأقملأخأفأ ةجقألأعأ ةأفأطمنيتلا انأقملأخأ ميأثت

هتليألا كأرأابأتأفأ رأخأآ اقجلمخأ هتانأأمشأنمأأ ميأثت امجحملأ مأاظأعبلما انأومسأكأفأ امجاظأعب ةأغأضممتلما

﴿

نأ يقبلباخألمانتسأحمأأ

١٤

﴿

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”. (QS. al-Mu’minun : 12-14)

Secara komprehensif, Umar Shihab memaparkan bahwa proses penciptaan manusia terbagi ke dalam beberapa fase kehidupan sebagai berikut:6

1. Fase awal kehidupan manusia berupa tanah. Manusia berasal dari tanah disebabkan oleh dua hal yaitu manusia adalah keturunan Nabi Adam a.s. yang

(8)

manusia bersumber dari saripati makanan yang berasal dari tanah,

2. Saripati makanan yang berasal dari tanah tersebut menjadi sperma atau ovum, yang disebut oleh Al-Qur’an dengan istilah nutfah,

3. Kemudian sperma dan ovum tersebut menyatu dan menetap di rahim sehingga berubah menjadi embrio (‘alaqah),

4. Proses selanjutnya, embrio tersebut berubah menjadi segumpal daging (mudghah),

5. Proses ini merupakan kelanjutan dari mudghah. Dalam hal ini, bentuk embrio sudah mengeras dan menguat sampai berubah menjadi tulang belulang (‘idzaam),

6. Proses penciptaan manusia selanjutnya adalah menjadi daging (lahmah),

7. Proses peniupan ruh. Pada fase ini, embrio sudah berubah menjadi bayi dan mulai bergerak, dan

8. Setelah sempurna kejadiannya, akhirnya lahirlah bayi tersebut ke atas dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Shihab, Muhammad Quraish, 2007. Wawasan Al-Quran : Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat, (Bandung : PT Mizan Pustaka,), Cet. I,

(9)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Analisis vegetasi untuk pengelolaan Kawasan hutan lindung pulau marsegu, Kabupaten seram bagian barat, Provinsi maluku.. Tesis Untuk Memenuhi Sebagian

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar

DIA merekam data APBN, melaksanakan konsolidasi data akuntansi dari seluruh Kanwil Ditjen PBN serta melakukan verifikasi dan akuntansi data transaksi penerimaan dan pengeluaran BUN

Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa whey tahu merupakan limbah dengan kandungan COD yang sangat tinggi tetapi cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai

Pemohon sertifikasi adalah Peserta didik yang terdiri dari (a) mahasiswa pada program studi Teknik Elektro di Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma;

Harapan konsumen untuk tetap dilayani dengan baik walaupun telah melewati masa pembelian atau transaksi, apabila penyedia jasa mampu menjaga hubungan dengan konsumen melalui

Kendati demikian, kami masih mempertahankan outlook positif untuk kinerja perseroan tahun ini dan tahun depan karena ditopang oleh kinerja anak-anak usahanya yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ko-kemoterapi fraksi etil asetat akar pasak bumi dan Doxorubicin terhadap aktivitas proliferasi sel dengan metode