• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TEMPAT TERJADINYA TINDAK PIDANA (LOCUS DELICTI) PENGHINAAN MELALUI MEDIA INTERNET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TEMPAT TERJADINYA TINDAK PIDANA (LOCUS DELICTI) PENGHINAAN MELALUI MEDIA INTERNET"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN halaman

A. Latar Belakang………... 1

B. Permasalahan dan Ruang Lingkup………..………... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……….. 6

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual………... 6

E. Sistematika Penulisan……… 12

DAFTAR PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tempat Terjadinya Tindak Pidana (locus delicti)…… 15

B. Pengertian Tindak Pidana Penghinaan………... 17

C. Pengertian Media Internet………. 20

D. Pengertian Tindak Pidana Cyber Cryme...……… 21

E. Sistem Pembuktian Menurut Undang-Undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik……….. 27

DAFTAR PUSTAKA III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah………... 31

B. Sumber dan Jenis Data……….. 31

C. Penentuan Populasi dan Sampel……… 32

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data………... 33

(2)

B. Menentukan Tempat Terjadinya Tindak Pidana (locus delicti)

Terhadap Penghinaaan Melalui Media Internet………. 37 C. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Menentukan Tempat Terjadinya

Tindak Pidana (locus delicti) Penghinaan Melalui Media Internet... 47 DAFTAR PUSTAKA

V. PENUTUP

A. Kesimpulan………. 70

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) belum mengatur hubungan-hubungan hukum tentang kejahatan yang berkaitan dengan komputer (computer crime) yang kemudian berkembang menjadi cyber crime. Setidaknya ada kitab undang-undang baru untuk mengatur masalah cyber crime, yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Selanjutnya disebut dengan UU ITE. Sudah jelas diatur dengan tambahan kitab undang-undang baru akan tetapi masih saja ditemukan banyak pertentangan atau beda pendapat yang berkembang sejalan dalam kasus kejahatan yang berhubungan dengan computer dan secara tidak langsung juga berkaitan dengan masalah cyber crime.

(4)

Praktek hukum perubahan ini menimbulkan perdebatan di kalangan ahli hukum. Prdebatan terjadi di dalam hukum pidana, apakah masih relevan model pembuktian konvensional ketika dihadapkan pada kejahatan virtual yang biasa dikenal dengan cyber crime. Membuktikan mengandung maksud dan usaha untuk menyatakan kebenaran atas suatu peristiwa.

Cyber crime semuanya serba maya, Dalam kejahatan ini biasanya pelaku melakukan aksinya seorang diri. Kejahatan yang dilakukan berbasis elektronik ini biasanya dilakukan secara maya (virtual). Dan akan sulit sekali untuk di lihat kapan (tempos delcti), bagaimana caranya (modusoperandi), dan di mana pelaku melakukan perbuatannya (locus delicti).

(5)

Diberlakunya UU ITE membawa konsekuensi logis di tubuh institusi penegak hukum di Indonesia. UU yang baru ini menuntut aparatur hukum yang betul-betul memahami dan menguasai teknologi informasi secara komprehensif dalam melaksanakan tugas-tugas kedepan. Hal ini disebabkan, karena perbuatan-perbuatan yang dulunya secara konvensional terasa mudah untuk diselesaikan, tetapi tantangan tugas-tugas ke depan harus berhadapan dengan suatu perbuatan hukum yang hanya dapat dirasakan akibatnya saja tanpa diketahui siapa pelaku dan dimana perbuatan itu dilakukan. Perbuatan hukum itu terjadi di alam maya

(cyber world)

Contoh kasus penghinaan melalui media internet seperti yang terjadi pada honorer kehutanan yang membuat pernyataan melalui akun facebooknya yang berujung pada tindak pidana penghinaan melalui median internet. Secara tidak langsung pernyataan yang dibuat oleh pegawai honorer tersebut terbaca oleh sekretaris yang dimaksud, karena pegawai honorer teaebut merasa tidak puas atas perilaku yang dilakukan oleh sekretaris yang melarang pegawai honorer untuk bertemu dengan Kepala Dinas tempat ia bekerja. Merasa terhina oleh si pembuat acount, sekretaris melaporkan kasus penghinaan ini kepada Kepolisian Kota besar Bandar Lampung dengan pelanggaran tindak pidana penghinaan melalui media internet.

(6)

Apabila terjadi kasus yang berbeda wilayah, maka Tempat Kejadian Perkara (locus delicti) tergantung pada dokumen elektronik itu dibuat oleh pemiliknya. Karena wilayah berbeda, maka proses pengadilan bergantung dari banyak saksi guna mempermudah proses persidangan.

Institusi hukum, seperti Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman dan Advokat harus mereposisi diri. Profesionalisme mereka sangat dituntut dalam menyelesaikan tugas-tugas berat dalam bidang hukum ke depan. Sebab ditangan mereka kepastian hukum dapat diwujudkan bagi si pencari keadilan di muka bumi ini

Undang-undang ini ditetapkan juga mengenai perluasan dari alat bukti yang sah yang selama ini dikenal dalam Hukum Acara di Indonesia. Semua informasi elektronik dan/ atau dokumen elektronik dan/ atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah, apabila menggunakan system elektronik. System elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik. Sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan produser elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulakn, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilakan, mengumumkan, mengirimkan, dan/ atau menyebarluaskan informasi elektronik.

(7)

pemanfaatan situs internet sebagai media perantara bagi terjadinya delik-delik yang telah disebutkan diatas.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti dan menulis dalam bentuk skripsi dengan judul: “Analisis Tempat Terjadinya Tindak Pidana (locus delicti) Penghinaan Melalui Media Internet”.

B. Permasalahan dan Ruang Lingkup

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

a. Bagaimanakah menentukan tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) penghinaan melalui media internet?

b. Apakah faktor-faktor penghambat dalam menentukan tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) penghinaan melalui media internet?

2. Ruang Lingkup

(8)

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah:

a. Mengetahui menentukan tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) terhadap penghinaan melalui media internet?

b. Mengetahui faktor-faktor penghambat dalam menentukan tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) penghinaan melalui media internet?

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penulisan ini adalah:

a. Secara teoritis, penulisan ini berguna untuk mengkaji lebih lanjut tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) terhadap penghinaan melalui media internet.

b. Secara praktis, penulisan ini dapat dijadikan bahan rujukan atau masukan bagi mereka yang ingin mendalami mengenai faktor-faktor penghambat dalam menentukan tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) penghinaan melalui media internet.

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis

(9)

Teknologi sudah masuk ke masyarakat Indonesia tidak terlalu ketinggalan, hanya banyak yang menyalahgunakan teknologi. Misalnya, banyak SMS palsu, carder (pembeli barang-barang dari internet dengan account perbankan milik orang lain), blog atau situs palsu, friendster, facebook, twitter, yang digunakan untuk memalsukan identitas seseorang.

Pencurian di dunia maya selama ini tidak bisa masuk dalam ketentuan Pasal 362 KUHP karena locus delicti (tempat kejadian perkara, Red)-nya tidak jelas. UU ITE memastikan bagaimana mencari locus delicti, bagaimana memastikan time possibility dengan menggunakan data-data digital.

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik mencantumkan unsur tanpa hak dalam rumusan tindak pidan Pasal 27 Ayat (3). “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusukan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”. Tentu ada maksud

(10)

Harus dibedakan dari tempat terjadinya suatu tindak pidana (locus delicti). Untuk menuntut seseoarang di depan pengadilan perihal suatu tindak pidana maka harus pasti tentang waktu dan tempat terjadinya tindak pidana itu. menentukan locus delicti tidaklah semudah seperti kelihatannya (Tri andrisman 2009:60-61).

Untuk menetapkan locus delicti ada 3 (tiga) teori, yaitu: 1. Teori perbuatan materiil (perbuatan jasmaniah). 2. Teori insrumen.

3. Teori akibat.

a. Teori Perbuatan Materiil

Tempat tindak pidana ditentukan oleh perbuatan jasmaniah yang dilakukan oleh si pembuat dalam mewujudkan tindak pidana itu. Untuk delik formil teori ini dapat digunakan dengan baik, akan tetapi untuk delik materiil dan ada kalanya juga untuk delik formilpun teori ini sulit diterapkan. Misalnya dalam contoh orang yang mengirim paket dari singapura tersebut di atas. Contoh kesulitan dalam delik formil ialah apabila ada orang luar di Indonesia dengan perantaraan surat kabar Indonesia melakukan penghinaan. Untuk contoh tersebut lebih baik digunakan teori instrumen.

b. Teori Instrumen

Dalam teori ini tempat terjadinya delik ialah tempat bekerjanya alat yang dipakai si pembuat. Alat ini bisa berupa benda atau orang, asalkan orang ini dapat dipertanggungjawabkan.

c. Teori akibat

(11)

menyerahkan barangnya. Si pembuat dapat saja bertempat di daerah kekuasaan pengadilan lain.

Namun dalam Pasal 84 (2) KUHAP yang merupakan legislasi di indonesia mengatur bahwa pada prinsipnya locus delicti suatu tindak pidana adalah dimana tempat tindak pidana tersebut dilakukan.

KUHAP juga membuka kemungkinan bahwa terhadap beberapa tindak pidana yang ada hubungannya satu sama lain dan dilakukan oleh seorang dalam ruang lingkup pengadilan negeri yang berbeda–beda, maka masing-masing pengadilan negeri dapat mengadili perkara pidana dengan dibuka kemungkinan penggabungan perkara (pasal 84(4) KUHAP)

Unsur tindak pidana penghinaan telah di atur dalm UU ITE, Penghinaan dalam UU ITE (Pasal 27 Ayat (3) merumuskan:

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusukan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”.

Tindak pidana tersebut di atas diancam dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Jelas, bahwa sebagai lex specialis dari lex generalis dalam Bab XVI Buku II KUHP, pengertian yuridis “pencemaran” dan “penghinaan” dalam rumusan

(12)

pencemaran dalam lex generalisnya in casu Bab XVI KUHP tersebut. Disebabkan UU ITE tidak memberikan pengertian yuridis dari kedua kualifikasi pencemaran maupun penghinaan.

Masyarakat modern (modern society) hidup dalam era teknologi informasi (information technology) atau disebut juga dengan informative society. Artinya, dunia global telah menempatkan kehidupan manusia berada ditengah-tengah arus teknologi yang begitu cepat perkembangannya. Kemajuan dalam bidang teknologi (informasi) khususnya internet merupakan hasil karya intelektual manusia yang telah banyak membawa perubahan luar biasa dalam pola hidup manusia dewasa ini. Berbagi pencapain manusia dalam bidang paten dan hak cipta merupakan bukti nyata, bahwa dalam perdagangan dunia karya-karya intelektual manusia telah menjadi mesin ekonomi yang sangat ampuh bagi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Konteks itulah sangat tepat dikatakan, bahwa teori keuntungan (benefit theory) perlindungan hukum atas hak milik intelektual (intellectyal property rights) sangat relevan, karena perlombaan untuk menghasilkan karya-karya intelektual dilakukan untuk mendapatkan keuntungan ( materil dan moril) bagi si pencipta atau inventor.

(13)

Serta yang menjadi faktor penghambat dalam menentukan tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) penghinaan melalui media internet, dipengaruhi beberapa faktor yaitu, belum diberlakukannya Peraturan Perundang-undangan yang menyangkut cyber crime, faktor aparat penegak hukum yang belum sepenuhnya memahami ilmu pengetahuan tekhnologi dan informasi yang didukung oleh fasilitas komputer dan internet, faktor jenis dan ciri cyber crime yang sangat rumit, faktor pembuktian dalam kitab undang-undang hukum acara pidana (KUHAP) serta faktor asas legalitas sangat mempengaruhi adanya kepastian hukum. perbuatan penghinaan dan/atau pancemaran nama baik melalui Sistem Elektronik (internet) dapat dengan mudah dilakukan, sementara pelakunya sangat sulit untuk diketahui dan ditelusuri.

2. Konseptual

Penulis akan menjelaskan pengertian-pengertian pokok yang akan digunakan dalam penulisan dan penelitian ini sehingga Penulis akan menjelaskan pengertian-pengertian pokok yang akan digunakan dalam penulisan dan penelitian ini sehingga mempunyai batasan-batasan yang tepat tentang istilah-istilah dan maksudnya yang mempunyai tujuan untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan ini.

a) Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa karangan, perbuatan, dan sebagainya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 32)

(14)

c) Tindak Pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hokum, larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang yang melanggar larangan tersebut yang dilakukan dengan sengaja dan dapat dipertanggungjawabkan (Tri Andrisman 2009 : 81)

d) Penghinaan adalah unsur-unsur dari bentuk-bentuk penghinaan khususnya pencemaran dalam lex generalisnya (Leden Marpaung 2000 : 89)

e) Media Internet adalah hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP (transmission control protocol). www.acehforum.or.id

E. Sistematika Penulisan

Agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi dalam penulisan skripsi ini dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka skripsi ini disusun dalam 5 (lima) Bab dengan sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

(15)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan bab tinjauan pustaka yang merupakan bab pengantar dalam pemahaman pada pengertian-pengertian umum serta pokok bahasan. Dalam uraian bab ini lebih bersifat teoritis yang nantinya digunakan sebagai bahan studi perbandingan antara teori yang berlaku dengan kenyataan yang berlaku dalam praktek. Bab ini menguraikan pengertian Tindak Pidana Melalui Media Internet.

III.METODE PENELITIAN

Merupakan bab metode penelitian yang dimulai dari kegiatan pendekatan masalah, sumber dan jenis data, penentuan populasi dan sampel, prosedur pengumpulan dan pengolahan data, dan analisis data.

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Merupakan bab yang memuat hasil penelitian dan pembahasan serta jawaban dari pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu mengenai Tindak Pidana Melalui Media Internet Menurut UU Nomor 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi elektronik.

V. PENUTUP

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Andrisman, Tri. 2005. Hukum Pidana Asas-Asas dan Dasar Aturan Hukum Pidana Indonesia. Fakultas Hukum Unila. Bandar Lampung.

Hamzah, Andi. 2001. Hukum Acara Pidana Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta. Marpaung, Leden. 2000. Tindak Pidana Terhadap Kehormatan. Rajawali Pers, Jakarta.

Soekanto, Soejono. 1986 Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.Jakarta.

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Widyapramono,1998. Kejahatan Di Bidang Komputer. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

(17)

1. Tim Penguji

Ketua : Heni Siswanto, S.H., M.H. _____________

Sekretaris/ Anggota : Maya Shafira, S.H., M.H. _____________

Penguji Utama : Tri Andrisman, S.H., M.H. _____________

2. Dekan Fakultas Hukum

H. Adius Semenguk, S.H., M.S. NIP 19560901 198103 1 003

(18)

MOTTO

Hidup tidak mudah untuk semua orang. Tapi apa yang harus dilakukan,

‘Kita harus punya kegigihan dan diatas segalanya percaya pada diri

sendiri’. Dan kita harus percaya, kita berbakat pada sesuatu dan sesuatu

ini harus diraih.

(Marie Curie)

Tanpa kepercayaan diri yang rendah hati dan masuk akal tentang

kekuatan diri sendiri, tak akan sukses atau bahagia.

(Norman Vincent Peale)

Hidup itu singkat, cobalah lebih memaknainya dan lakukan hal baru

selagi masih punya waktu.

(19)

Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT

atas rahmat dan hidayah-Nya

serta junjungan Tinggi RasulullahMuhammad SAW,

dengan segala kerendahan hati Kupersembahkan karya kecilku ini

kepada :

Ayahku Teguh Haryanto, dan Mamaku tercinta Rita Rahayu serta

Nenekku yang paling ku sayang. Terima kasih telah membesarkan dan

mendidikku dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, yang selalu

berdo’a dan berjuang dengan penuh tetesan keringat dan air mata

disetiap waktu demi kesuksesanku. Serta iringan nafas kalianlah yang

membuat ku terus bersemangat.

Matjik Annisa Faticha, Adik-adikku Faidzin Khadafi, Audi Haj,

Nurul, Nanda, Iqra,Refi, serta keponakan ku Dea Ayu Ningtyas yang

selalu mendoakan dan mendukungku keberhasilan ku.

Sesorang yang istimewa di hidupku “nindya kirana” yang selalu

mendo’akan dan memberikan dukungan atas keberhasilanku.

terimakasih atas semua perhatian dan cintanya.

Dan teman-teman angkatan 2006, serta sahabat-sahabatku yang

memberikan dukungan dan do’anya demi keberhasilanku.

Viva justicia Fakultass Hukum

(20)

PIDANA (LOCUS DELICTI) PENGHINAAN MELALUI MEDIA INTERNET.

Nama Mahasiswa : Alkautsar Teguh No. Pokok Mahasiswa : 0642011044 Program Studi : Hukum Pidana Fakultas : Hukum

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Heni Siswanto, S.H., M.H. Maya Shafira S.H., M.H. NIP. 19650204 199003 1 004 NIP. 19770601 200501 2 002

2. Ketua Bagian Hukum Pidana

(21)

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 11 November 1988, yang merupakan anak Pertama dari empat

bersaudara, yang merupakan buah cinta kasih dari pasangan Ayahanda Teguh Haryanto S.H.,M.H. dan Ibunda Rita Rahayu.

(22)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin dan limpahan karuniaNya, akhirnya skripsi dengan judul “Analisis Tempat Terjadinya Tindak Pidana (Locus Delicti) Penghinaan Melalui Media Internet” sampai juga ketepian. Diawal perjalanan tak terperikan banyak aral yang melintang, jika menengok sejenak kebelakang betapa banyak tonggak dan duri yang menghadang, rasa-rasanya skripsi ini tak sanggup penulis selesaikan. Ternyata Yang Maha Kuasa berkehendak lain dan alhamdulilah, baru sebatas inilah yang sanggup penulis berikan melalui akal pikiran dan hati nurani sembari merenung atas ketidaksempurnaan, Ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada :

1. Bapak Adius Semenguk, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung.

2. Bapak Heni Siswanto, S.H., M.H. selaku Pembimbing I, yang telah meluangkan waktu dan fikirannya dan memberikan semangat pada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Maya Shafira, S.H., M.H. selaku Pembimbing II, yang telah memberikan masukan dan arahan serta petunjuk kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Pak Tri Andrisman, S.H., M.H. selaku Pembahas I, yang telah memberikan masukan, saran dan kritikan kepada penulis demi sempurnanya skripsi ini. 5. Ibu Firganefi, S.H., M.H. selaku Pembahas II, yang telah memberikan

kritikan-kritikan membangun demi sempurnanya skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

(23)

kampus terbaik, Mas Teguh, Prof Misyo, selaku staff Fakultas Hukum, terimakasih atas bantuannya.

9. Teramat sangat untuk Alm. Datukku (semoga Datuk seneng dan bangga melihat oca jadi sarjana) serta Nenekku, yang selalu disetiap sujudnya berdoa dan selalu meneteskan air mata dan berharap untuk dapat melihat cucu yang dibesarkan olehnya dari kecil akhirnya menjadi sarjana. (ini oca selesai nek, smoga bisa jadi obat buat kesembuhan nenek dan menjadi kebanggaan di hati nenek).

10.Kedua orang tuaku yang kucintai, kusayangi dan kubanggakan, yang telah memberikan kasih sayang, dukungan serta doa untuk keberhasilan masa depanku.

11.Wak’da, Wak’ngah yang selalu rajin tiap malem nunnguin oca pulang. (maaf ya wak oca pulang sering telat atau kemaleman tapi sekarang ada hasilnya) Ayah Fendi, Mama Rini, walaupun jauh pasti selalu mendoakakan ku. makasih untuk doa dan dukungannya.

12.Matjik ku tersayang, maaf adikmu mendulukanmu, cepatan nyusul ya. Adik adikku Dafi, Audi, Dimas semoga kalian lebih semangat lagi belajar, dan berbuat untuk membanggakan Ayah dan Mama.

13.Mbah, Mba lastri, Om Kusuma, Putri, Raka , Bude-budeku, Pakde pakdeku terimakasih atas do’a dan dukungannya

14.Ibu Mbed, Ayah Gendut, (makasih dah sering kasih bon ke kakak,haha) Mba Windi, A’ajis, Tati, Dea imut (sekarang uncle udah lulus de) Mba Ratmi, Wita, Siputih dan yang ga akan lupa kucingku yang paling bikin kangen nyoww-nyow. Makasih untuk semuanya.

15.Tante Desi, Om Mahdi, Oma, Opa, Om Kiki, Abang, Oli. Maaf klo selama menyusun skripsi ini selalu ngerepotin, Makasih atas dukungan dan do’anya. 16.Sesorang yang istimewa di hidupku “Nindya Kirana”yang selalu mendo’akan

dan memberikan dukungan atas keberhasilanku. (Akhirya aku selesai juga kan) terimakasih atas semua perhatian dan cintanya.

(24)

gw untuk kelancaran skripsi ini), Monda, Ai Fahri, Jek, Eko, Ayu, Debby, Oni, Novi sesaw, terimakasih semuanya atas dukungannya.

18.Almamater yang tercinta.

19.Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Hanya ucapan terimaksaih yang dapat penulis berikan, semoga Allah SWT selalu melimpahkan ridho dan rahmatnya bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Karena semua unsure dalam satu golongan mempunyai electron valensi yang sama, oleh karena itu unsure-unsur itu memiliki sifat yang sama pula.. BAB II

Interpretasi yang dilakukan berdasarkan analisis dampak tersebut diperoleh beberapa upaya yang harus dilakukan dalam mengurangi dampak lingkungan pada proses produksi

anaerob yaitu hanya terjadi penguraian bahan organik dengan oksigen bebas, sedangkan bakteri membutuhkan oksigen terikat untuk mengikat senyawa-senyawa yang

Hehtolitrapainot (HLP) olivat kaikilla lajikkeilla ja kaikkina vuosina yli 54 kg, mikä usein on viljan ostajilla elintarvikekauran alaraja.. Vuonna 2018 useilla viljelijöillä

Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian jahe merah terhadap perubahan skala nyeri pada santri di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus, menunjukkan

Secara umum teknik perbankan pada pembiayaan iB istishna di BPRS Suriyah KC Kudus yaitu jika pembeli dalam akad istisna tidak mewajibkan bank untuk membuat sendiri barang

Beragamnya tipe ekosistem ini sangat mendukung sebagai habitat satwa maupun flora khususnya berbagai jenis tumbuhan paku-pakuan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk

Faktor resiko tradisional (Framingham: usia, gaya hidup, hipertrofi ventrikel kiri, dislipidemia, hipertensi dan diabetes melitus) memprediksi mortalitas