• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Z cc:

セ[Z[[

cc ... :;r Z ... 0 V"l Q

... Z ::.::

-z セ@ cc: ... - CICl = ::::. ... Q.. セ@

...

a5=

セ@

::.::

(2)

,

en

Ci

セ@

n

"

to

セ@

:,l

セAャ@

...

• "'0 c

f-Ig

(3)

,

en

Ci

セ@

n

"

to

セ@

:,l

セAャ@

...

• "'0 c

f-Ig

(4)

KATA PE NGANTAR

Buku Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas digunakan sebag<li acuan dalam menilai Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas secara berjenjang mulai dari Puskesmas. kabupaten/kota sampai dengan provinsi yang selanjutnya akan dikirim ke Pusat untuk mendapatkan penghargaan dari Menteri Kesehatan.

Penghargaan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan motivasikerja para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak membedakan lokasi Puskesmas tempat mereka ditugaskan. Untuk menghargai Tenaga Kesehatan Teladan. K.ementerian Kesehatan akan memberikan penghargaan yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Agustus bersamaan dengan peringatan Hari UlangTahun Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus.

Pada tahun 2012 ini. Pusat Promosi Kesehatan diberi tanggung jawab oleh Menteri Kesehatan untuk mengelola Pemberian Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas. Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas tahun 2012 secara teknis tetap mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 658/Menkes/SK/lV/2005 tanggal 28 April 2005 tentang Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas.

Mengingat pemberian penghargaan tenaga kesehatan teladan di puskesmas pad a tahun 2012 ini berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri. maka demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut. diharapkan pengiriman usulan berkas penetapan Tenaga Ke sehatan Teladan di Puskesmas selambat-Iambatnya dapat kami terima poda tonggal 31 Mei 2012.

Us ulan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas dapat dikirimkan kepada: Sekretariat Panitia Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tingkat Nasional tahun 2012:

Pusat Pl'omosi Kesehatan, Sekl'etal'iat jendel'al, Kementel'ian Kesehatan RI Gedung Pl'of. 01'. Sujudi lantai 10

jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav 4·9 jakal'ta 12950 Email: nakes_teladan2012@yahoo.co.id

Buku Pedoman ini berisi kata pengantar Kepala Pusat Promosi Kesehatan selaku Ketua Panitia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 658/Menkesl SKIIV/2005 tentang Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas. Tata Cara Pengiriman Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tahun 2012 ke Jakarta serta formulir biodata tenaga kesehatan teladan.

Disadari bahwa buku pedoman ini masih belum sempurna. oleh karena itu sangat diharapkan saran dari semua pihak untuk penyempurnaan di masa datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing semua kegiatan yang kita laksanakan.

Jakarta. 2012

Kepala pオセ。エ@ Promosi Kesehatan

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas

(5)

KATA PE NGANTAR

Buku Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas digunakan sebag<li acuan dalam menilai Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas secara berjenjang mulai dari Puskesmas. kabupaten/kota sampai dengan provinsi yang selanjutnya akan dikirim ke Pusat untuk mendapatkan penghargaan dari Menteri Kesehatan.

Penghargaan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan motivasikerja para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak membedakan lokasi Puskesmas tempat mereka ditugaskan. Untuk menghargai Tenaga Kesehatan Teladan. K.ementerian Kesehatan akan memberikan penghargaan yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Agustus bersamaan dengan peringatan Hari UlangTahun Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus.

Pada tahun 2012 ini. Pusat Promosi Kesehatan diberi tanggung jawab oleh Menteri Kesehatan untuk mengelola Pemberian Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas. Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas tahun 2012 secara teknis tetap mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 658/Menkes/SK/lV/2005 tanggal 28 April 2005 tentang Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas.

Mengingat pemberian penghargaan tenaga kesehatan teladan di puskesmas pad a tahun 2012 ini berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri. maka demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut. diharapkan pengiriman usulan berkas penetapan Tenaga Ke sehatan Teladan di Puskesmas selambat-Iambatnya dapat kami terima poda tonggal 31 Mei 2012.

Us ulan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas dapat dikirimkan kepada: Sekretariat Panitia Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tingkat Nasional tahun 2012:

Pusat Pl'omosi Kesehatan, Sekl'etal'iat jendel'al, Kementel'ian Kesehatan RI Gedung Pl'of. 01'. Sujudi lantai 10

jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav 4·9 jakal'ta 12950 Email: nakes_teladan2012@yahoo.co.id

Buku Pedoman ini berisi kata pengantar Kepala Pusat Promosi Kesehatan selaku Ketua Panitia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 658/Menkesl SKIIV/2005 tentang Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas. Tata Cara Pengiriman Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tahun 2012 ke Jakarta serta formulir biodata tenaga kesehatan teladan.

Disadari bahwa buku pedoman ini masih belum sempurna. oleh karena itu sangat diharapkan saran dari semua pihak untuk penyempurnaan di masa datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing semua kegiatan yang kita laksanakan.

Jakarta. 2012

Kepala pオセ。エ@ Promosi Kesehatan

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas

(6)

DAFTAR 151

KATA PENGANTAR

DAFTAR 151 ii

Tatacara Pengiriman Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas

Tingkat Provinsi Tahun 2012 Ke Jakarta iv

Biodata Nakes Teladan 2012 v

Sallnan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR: 658/Menkes/SKlIV/200S tentang PEDOMAN PENILAIAN TENAGA KESEHATAN TELADAN 01 PUSKESMAS

Lamp iran KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR :

658/MenkeslSKIIV/200S 5

I. PENDAHULUAN 5

A. Law Belakang 5

B. Tujuan 8

C. Sasaran 9

II. PENGERTIAN 10

III. PERSYARATAN 12

IV.

TATA LAKSANA 12

A. Pengorganisasian 12

B. Susu nan Tugas dan Fungsi Tim Penilai 13

C. Kepanitiaan 14

D. Mekanisme Pengusulan 17

E. Jenis dan Bentuk Penghargaan 17

F. Waktu Penyerahan 18

G. Nilai Tam bah Tanda Penghargaan 18

(7)

DAFTAR 151

KATA PENGANTAR

DAFTAR 151 ii

Tatacara Pengiriman Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas

Tingkat Provinsi Tahun 2012 Ke Jakarta iv

Biodata Nakes Teladan 2012 v

Sallnan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR: 658/Menkes/SKlIV/200S tentang PEDOMAN PENILAIAN TENAGA KESEHATAN TELADAN 01 PUSKESMAS

Lamp iran KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR :

658/MenkeslSKIIV/200S 5

I. PENDAHULUAN 5

A. Law Belakang 5

B. Tujuan 8

C. Sasaran 9

II. PENGERTIAN 10

III. PERSYARATAN 12

IV.

TATA LAKSANA 12

A. Pengorganisasian 12

B. Susu nan Tugas dan Fungsi Tim Penilai 13

C. Kepanitiaan 14

D. Mekanisme Pengusulan 17

E. Jenis dan Bentuk Penghargaan 17

F. Waktu Penyerahan 18

G. Nilai Tam bah Tanda Penghargaan 18

(8)

V. PENILAIAN 18

A. Komponen Penilaian 18

B. Bobot Penilaian 20

C. Skor Penilaian 20

D. Komponen Penilaian 21

E. Beberapa Aspek yang Dapat Dikelompokkan Sebagai

Penilaian Tambahan 26

F. Pen il aian Tingkat Kabupaten/ Kota

27

G. Pen il aian Tingkat Provinsi

27

H.

Sistem Pengh itungan Nilai 28

V I. PEMBIAYAAN

28

VII. PENUTUP

29

VIII. LAMPIRAN

Teknis Pe ngukura n Seragam Jas 30

Pedoman Penilai an Tenal!a k ・ セ ・ィ 。 エ 。ii@ Telada n di p ュ ォ・ セ ュ。セ@

Tata Cara Pengi riman

Tenaga Kese hatan Teladan di Puskesmas Tahun 20 J2 Ke Jakarta

No Uraian

I

Pemenang tingkat Provimi sebanyak 4 (empat) orang yang terdiri dari : !

I.

I. Satu orang tenaga dokter atau dokler gigi yang bertugas di Puskesmas I PUllU I Dm.1

2. Satu orang tenaga perawat atau bidan yang bertugas di Puskesmas I PUltUI Desa.

3. Satu orang tenaga gili yang bertugas di Puskesmas I Pustu 10m.

4. SalU orang tenaga kesmas yang bertugas di Puskesmas I Pustu I Desa.

2. Nama pemenang dikirim ke Jakarta dengan melampirkan :

I. SK tenaga kesehatan teladan yang ditetapkan oleh gubernur (dilengkapi gelar pendidikan

terakhir)

2. SK Pangkat Terakhir

3. Ijasah pendidikan terakhir

4. DP3 terakhir

5. Biodata (Iihat format biodata)

6. Hasil ukur badan oleh tukang jahit dengan ukuran "PAS BADAN" untuk I Itel pakaian

sipil lengkap : jas dan celana panjang (pria) I rok (wanita) Berta blazer batik (Iihat

gambar terlampir)

PERHATIAN :

Pedoman pe nilaian, fo r m uli r biodata dapat diakses melalui internet de ngan alamat we bsit e www.promosikesehatan. com

[image:8.841.6.401.29.563.2]
(9)

V. PENILAIAN 18

A. Komponen Penilaian 18

B. Bobot Penilaian 20

C. Skor Penilaian 20

D. Komponen Penilaian 21

E. Beberapa Aspek yang Dapat Dikelompokkan Sebagai

Penilaian Tambahan 26

F. Pen il aian Tingkat Kabupaten/ Kota

27

G. Pen il aian Tingkat Provinsi

27

H.

Sistem Pengh itungan Nilai 28

V I. PEMBIAYAAN

28

VII. PENUTUP

29

VIII. LAMPIRAN

Teknis Pe ngukura n Seragam Jas 30

Pedoman Penilai an Tenal!a k ・ セ ・ィ 。 エ 。ii@ Telada n di p ュ ォ・ セ ュ。セ@

Tata Cara Pengi riman

Tenaga Kese hatan Teladan di Puskesmas Tahun 20 J2 Ke Jakarta

No Uraian

I

Pemenang tingkat Provimi sebanyak 4 (empat) orang yang terdiri dari : !

I.

I. Satu orang tenaga dokter atau dokler gigi yang bertugas di Puskesmas I PUllU I Dm.1

2. Satu orang tenaga perawat atau bidan yang bertugas di Puskesmas I PUltUI Desa.

3. Satu orang tenaga gili yang bertugas di Puskesmas I Pustu 10m.

4. SalU orang tenaga kesmas yang bertugas di Puskesmas I Pustu I Desa.

2. Nama pemenang dikirim ke Jakarta dengan melampirkan :

I. SK tenaga kesehatan teladan yang ditetapkan oleh gubernur (dilengkapi gelar pendidikan

terakhir)

2. SK Pangkat Terakhir

3. Ijasah pendidikan terakhir

4. DP3 terakhir

5. Biodata (Iihat format biodata)

6. Hasil ukur badan oleh tukang jahit dengan ukuran "PAS BADAN" untuk I Itel pakaian

sipil lengkap : jas dan celana panjang (pria) I rok (wanita) Berta blazer batik (Iihat

gambar terlampir)

PERHATIAN :

Pedoman pe nilaian, fo r m uli r biodata dapat diakses melalui internet de ngan alamat we bsit e www.promosikesehatan. com

[image:9.841.10.398.21.565.2]
(10)

BIODATA NAKES TELADAN TAHUN 2012

I

SALI NAN

I

I Na ma (se suai SK nakes teladan)

2 NIP :

3 Tempat I Ta ngga l Lahir

..

Nomo r HPI tel e pon ruma h :

5 Pangkat I Go longa n :

6 Jenls Ke lami n

7 Je ni s Teladan Do kte r I Dokter G igi I Perawat I

Bidan I Kes mas I Nu tris ion is

(LiQgklJ.[i セ qNQQjNQZA@ SlJ.tu I

8 Alamat U nit Ke rja AsaliPu skesmas :

9 Kab upacen

10 Provinsi

"

Nomo r Te lepo n Inscansi

12 Agama :

13 Ala mat l"lJlna h :

14 Penanggung jawab d i Dir1kes Ka b.

yMlg dapat dihubu ngi

Na ma

Jabata n Nomo r HP

Nomo r telp ka ntor

15 Ukuran ke me ja I blus S / M/ L/XL/XX L/ XXX L

(Ungkllri safah sacu)

16 Ukuran 1 ste l pakaian sip il le ngka p (Gambar terlamplr)

Yang be rsangkutan

(..."...)

PENTING:

Mohon diisi biodata ini beserta ukuran I stel pakaian sipil lengkap has il uku r tukang jahit. Pakaia n akan diguna kan untuk rangkaian kegiacan peringatan HUT kemerdekaan RI. Kemudian SEGERA dikem ba llkan ke :

Sekretariat Pani t ia Pemberian Penghargaan ke pada Tenaga Kese hatan Te iadan Tingkat Nasional Tahu n 20 12

drg. Roswita H.5iregar (H p. 081 I 137784) dan

Riza Afrian i Margaresa,SKM (Hp. 085645264377)

Telp'/Fax: (021) 5203873, (02 1) 5278929

Ema il: nakes_ teladan20 12@yahoo.co. id

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLI K INDO NESIA

NOM OR: 658/Menkes/SKlI V/2005

TE NTANG

PEDOMAN PENILAI AN TENAGA KESEHATAN TELADAN DI PUSKESMAS

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.

Menimbang : a. bahwa tenaga kesehatan di Puskesmas perlu diberikan penghargaan sebagai imbalan atas prestasinya dalam pembangunan keseh(ltan;

b. bahwa agar penilaian pemberian penghargaan dapat berjalan secara objektif perlu adanya pedoman penilaian yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan;

Mengingat : I. Undang-Undang Darurat Nomor 4 tahun 1959 tentang Ketentuan Umum Mengenai Tanda-Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1789);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) ;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4428);

6. Peratu ran Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentangTenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);

(11)

BIODATA NAKES TELADAN TAHUN 2012

I

SALI NAN

I

I Na ma (se suai SK nakes teladan)

2 NIP :

3 Tempat I Ta ngga l Lahir

..

Nomo r HPI tel e pon ruma h :

5 Pangkat I Go longa n :

6 Jenls Ke lami n

7 Je ni s Teladan Do kte r I Dokter G igi I Perawat I

Bidan I Kes mas I Nu tris ion is

(LiQgklJ.[i セ qNQQjNQZA@ SlJ.tu I

8 Alamat U nit Ke rja AsaliPu skesmas :

9 Kab upacen

10 Provinsi

"

Nomo r Te lepo n Inscansi

12 Agama :

13 Ala mat l"lJlna h :

14 Penanggung jawab d i Dir1kes Ka b.

yMlg dapat dihubu ngi

Na ma

Jabata n Nomo r HP

Nomo r telp ka ntor

15 Ukuran ke me ja I blus S / M/ L/XL/XX L/ XXX L

(Ungkllri safah sacu)

16 Ukuran 1 ste l pakaian sip il le ngka p (Gambar terlamplr)

Yang be rsangkutan

(..."...)

PENTING:

Mohon diisi biodata ini beserta ukuran I stel pakaian sipil lengkap has il uku r tukang jahit. Pakaia n akan diguna kan untuk rangkaian kegiacan peringatan HUT kemerdekaan RI. Kemudian SEGERA dikem ba llkan ke :

Sekretariat Pani t ia Pemberian Penghargaan ke pada Tenaga Kese hatan Te iadan Tingkat Nasional Tahu n 20 12

drg. Roswita H.5iregar (H p. 081 I 137784) dan

Riza Afrian i Margaresa,SKM (Hp. 085645264377)

Telp'/Fax: (021) 5203873, (02 1) 5278929

Ema il: nakes_ teladan20 12@yahoo.co. id

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLI K INDO NESIA

NOM OR: 658/Menkes/SKlI V/2005

TE NTANG

PEDOMAN PENILAI AN TENAGA KESEHATAN TELADAN DI PUSKESMAS

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.

Menimbang : a. bahwa tenaga kesehatan di Puskesmas perlu diberikan penghargaan sebagai imbalan atas prestasinya dalam pembangunan keseh(ltan;

b. bahwa agar penilaian pemberian penghargaan dapat berjalan secara objektif perlu adanya pedoman penilaian yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan;

Mengingat : I. Undang-Undang Darurat Nomor 4 tahun 1959 tentang Ketentuan Umum Mengenai Tanda-Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1789);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) ;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4428);

6. Peratu ran Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentangTenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);

(12)

7. Perat uran Peme rinta h Nom or 25 Tahun 2000 tentang Keempat Keputusan ini mula i be rlaku seja k ditetapkan dan apa bi l" Kewena ngan Pe merintah dan Kewenangan Provinsi dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan pe ru bah :l ll

sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 seperlunya.

Nomor 4 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4091);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Ta hun 2002 tentang Ditetapkan di Jakarta

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99Tahun ョァァ。ャ@ 28 April 2005

2000 tentang Kenai kan Pangkat Pegawai Nege ri Sipil

セ セ

i@

KESEHATAN

(Lembaran N egara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran N egara N o mor 41 93);

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 8S0/Menkesl

SKNI 2000 tentang Ke bijakan Pengembangan Tenaga

Kesehatan Tahun 2000-20 10;

10. Keputusan Me nteri Kesehatan Nomor 951 IMenkes/SKI VII 2000 tentang Upaya Kesehata n Dasar di Puskesmas;

II. Keputu san Me nteri Kesehatan N o mor 574/Menkesl SK/IVI 200 I tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 20 I 0;

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor I277!Menkes! SK! XI/200 I tentang Susu nan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;

13. Ke putusan Menteri Kesehatan Nomor I 28!Menkesl SKi ll! 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 13 I/ Menkes!SKI II I 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

MEM UTUSKAN

Menetapkan

Kesatu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PENILAIANTENAGA KESEHATAN Pus kesmas TELADAN.

Kedua Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini .

Ketiga Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan dalam penilaian pemberian tanda penghargaan tenaga kesehatan Puskesmas Teladan.

(13)

7. Perat uran Peme rinta h Nom or 25 Tahun 2000 tentang Keempat Keputusan ini mula i be rlaku seja k ditetapkan dan apa bi l" Kewena ngan Pe merintah dan Kewenangan Provinsi dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan pe ru bah :l ll

sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 seperlunya.

Nomor 4 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4091);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Ta hun 2002 tentang Ditetapkan di Jakarta

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99Tahun ョァァ。ャ@ 28 April 2005

2000 tentang Kenai kan Pangkat Pegawai Nege ri Sipil

セ セ

i@

KESEHATAN

(Lembaran N egara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran N egara N o mor 41 93);

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 8S0/Menkesl

SKNI 2000 tentang Ke bijakan Pengembangan Tenaga

Kesehatan Tahun 2000-20 10;

10. Keputusan Me nteri Kesehatan Nomor 951 IMenkes/SKI VII 2000 tentang Upaya Kesehata n Dasar di Puskesmas;

II. Keputu san Me nteri Kesehatan N o mor 574/Menkesl SK/IVI 200 I tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 20 I 0;

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor I277!Menkes! SK! XI/200 I tentang Susu nan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;

13. Ke putusan Menteri Kesehatan Nomor I 28!Menkesl SKi ll! 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 13 I/ Menkes!SKI II I 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

MEM UTUSKAN

Menetapkan

Kesatu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PENILAIANTENAGA KESEHATAN Pus kesmas TELADAN.

Kedua Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini .

Ketiga Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan dalam penilaian pemberian tanda penghargaan tenaga kesehatan Puskesmas Teladan.

(14)

Lampi ran

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 658/Menkes/SK/IV/200S TanggaJ : 28 April 2005

PEOOMAN PENILAIAN TENAGA KESEHATAN 01 PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN

A. Latar 8elakang

Arah pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 20 I 0 adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu. adil dan merata dengan memberlkan perhatian khusus kepada penduduk miskin. anak-anak dan para lanjut usia yang terlantar balk dl perkocaan maupu n di pedesaan. Prioritas dlberikan pula kepada daerah t erpendl. pemukiman baru. wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluas serta daerah kantong-kantong keluarga miskin .

Sejak cahun 1988, Kementerian Kesehatan RI memfokuskan program nya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, sebagai reaksi terhadap angka kematian ibu yang masih sangat tinggi di Indonesia. Menurut Survei Demografl dan Kesehatan (SDKI) tahun 2002-2003. angka kematian bayi di Indonesia mengalami penurunan dari 46 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 1997) menjadi 35 per 1000 ke lahiran hidup (SDKI 2003). Sedangkan angka kematian ibu juga mengalami pen urunan dari 421 per 100.000 kelahiran hidup pada tahu n 1992 menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup pada cahun

1998-2003.

Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR). bukan saja merupakan indikator kesehatan wanita, tetapi juga menggambarkan tingkat akses. Integritas dan efektlvitas sektor kesehatan. Oleh karena itu, MMR juga sering digunakan sebagai in dikator tingkat kesejahteraan dari suatu negara.

Beberapa fakto r yang diperkirakan menjadi penyebab masalah t e rsebut, termasuk kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

(15)

Lampi ran

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 658/Menkes/SK/IV/200S TanggaJ : 28 April 2005

PEOOMAN PENILAIAN TENAGA KESEHATAN 01 PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN

A. Latar 8elakang

Arah pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 20 I 0 adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu. adil dan merata dengan memberlkan perhatian khusus kepada penduduk miskin. anak-anak dan para lanjut usia yang terlantar balk dl perkocaan maupu n di pedesaan. Prioritas dlberikan pula kepada daerah t erpendl. pemukiman baru. wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluas serta daerah kantong-kantong keluarga miskin .

Sejak cahun 1988, Kementerian Kesehatan RI memfokuskan program nya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, sebagai reaksi terhadap angka kematian ibu yang masih sangat tinggi di Indonesia. Menurut Survei Demografl dan Kesehatan (SDKI) tahun 2002-2003. angka kematian bayi di Indonesia mengalami penurunan dari 46 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 1997) menjadi 35 per 1000 ke lahiran hidup (SDKI 2003). Sedangkan angka kematian ibu juga mengalami pen urunan dari 421 per 100.000 kelahiran hidup pada tahu n 1992 menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup pada cahun

1998-2003.

Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR). bukan saja merupakan indikator kesehatan wanita, tetapi juga menggambarkan tingkat akses. Integritas dan efektlvitas sektor kesehatan. Oleh karena itu, MMR juga sering digunakan sebagai in dikator tingkat kesejahteraan dari suatu negara.

Beberapa fakto r yang diperkirakan menjadi penyebab masalah t e rsebut, termasuk kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan yang

(16)

tidak adekuat dan buruk, yang berdampak pada lebih dari 200.000 kematian ibu setiap tahunnya. Sebagai tambahan. status dan pendidikan wanita yang rendah, terutama di pedesaan, memberikan dampak negatif pada kematian maternal. Keterbatasan akses pad a pertolongan persalinan oleh tenaga terampil dan sistem rujukan yang tidak memadai mengakibatkan hampir 40% wanita melahirkan tanpa pertolongan tenaga kesehatan terampil dan 70% tidak mendapatka n pelayanan pasca persalinan dalam waktu 6 minggu setelah persalinan.

Dalam rangka mewujudkan kesehatan ibu dan anak, maka World Health Organization (WHO) pada tahun 1987 mel uncurkan program Safe Motherhood Initiative (SMI) bersama dengan Safe Motherhood Inter Agency an tara lain UNFPA, UNICEF,World Bank dll. Untuk menempatkan kesehatan ibu menjadi agenda utama pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam skala international. Inisiatif ini dititikberatkan pad a mobilitas sumber daya manusia yang berkualitas yang didukung dengan pelayanan yang berdasar evidence-based.

Pada tahun 2002, Indonesia mengikuti Millenium Summit Declaration of 2000 dan pada pertemuan ini dihasilkan komitmen bersama menurunkan Angka Kematian Ibu. Dalam rangka itulah, maka pemerintah beberapa waktu yang Jalu melaksanakan beberapa program diantaranya Program Indonesia Sehat yang salah satu sasarannya adalah untuk dapat menurunkan MMR menjadi 125/ I 00.000 kelaniran hidup. Kemudian ditetapkan 4 strategi utama dan asas pedoman operasionalisasi strategi antara lain bahwa Making Pregnancy Safer memusatkan perhatian pada peJayanan kesehatan maternal dan neonatal yang baku dan efektif. cost effective dan berdasarkan bukti (evidence-based) pada semua cingkat pelayanan dan rujukan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. (http; IIsitus kesrepro.info-2712J2007)

Uncuk memJrunkan Angka Kematian tbu (AKI) menjadl 125/ 100.000 kelahiran hidup di tahun 20 I 0 harus didukung oJeh berbagai sumber daya, seperti sumber daya manusia. sarana dan prasarana, anggaran yang cukup dan dukungan kebijakan oleh para pengambil keputusan dan harus komit terhadap kebijakan tersebut.

Ppdnm:>n ーーョ ゥャ セ ゥ Zャョ@ Tpna0'3 kセセセィ。エ。 ョ@ Teladan di Puskesma5

Langkah kearah tersebut telah dirintis sejak beberapa dekade yang lalu, yaitu dengan membangun Puskesmas disetjap kecamatan dtln penempatan minimal satu orang tenaga dokter dan dokter gigi sert.1 beberapa tenaga bidan dan perawat disetiap Puskesmas. Dari segi penyebaran sarana fisik pelayanan kesehata n khususnya Puskesmas. dapat dikatakan telah merata diseluruh pelosok Indonesia, namun harus diakui bahwa kondis i tersebut belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan o leh seluruh lapisan masyarakat. Data penyebaran Puskesmas sampai dengan Mei 2007 tercatat 8.0 15 unit yang tersebar diseluruh Indonesia, diduku ng oleh 21.267 unit Puskesmas Pembantu.

Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas memberikan kontr ibusi yang cukup besar didalam mewujudkan IndoneSia Sehat 20 I O. Berbagai masalah yang timbu l dalam mewujudkan kondisi te rsebuc telah dicoba diatasi dengan diluncurkannya kebijakan dasar Puskesmas yang merupakan bagian dari Reformasi Kesehatan (Healt h Reform) .

Sesuai dengan Health Reform. fungsi Puskesmas yang tadinya le bih bero ri entasi kepada upaya kuratif dan rehabilitatif, bergeser kepada upaya prevencif dan promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Fungsi Puskesmas juga makin kompleks yakni sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, serta pusat pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama yaitu meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private good) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatka n derajat kesehatan masyarakat serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Meskipun sarana pelayanan kesehatan melalui Puskesmas telah te rdapa t di se luruh IndoneSia, serta tiap Puskesmas ditun jang paling sedikit 3 (tiga) unit Puskesmas pembantu. namun karena keterbatasan kemampuan masyarakat menjangkau sarana kesehatan yang tersedia. maka tidak mengherankan jika derajat kesehatan masyarakat di Indonesia belum memuaskan. Angka kematian bayi dan angka kematian ibu masi h tinggi yakni 307 per 100.000 kelahiran hid up (UNDP-2003), umur harapan hidup masih rendah yaknl

(17)

tidak adekuat dan buruk, yang berdampak pada lebih dari 200.000 kematian ibu setiap tahunnya. Sebagai tambahan. status dan pendidikan wanita yang rendah, terutama di pedesaan, memberikan dampak negatif pada kematian maternal. Keterbatasan akses pad a pertolongan persalinan oleh tenaga terampil dan sistem rujukan yang tidak memadai mengakibatkan hampir 40% wanita melahirkan tanpa pertolongan tenaga kesehatan terampil dan 70% tidak mendapatka n pelayanan pasca persalinan dalam waktu 6 minggu setelah persalinan.

Dalam rangka mewujudkan kesehatan ibu dan anak, maka World Health Organization (WHO) pada tahun 1987 mel uncurkan program Safe Motherhood Initiative (SMI) bersama dengan Safe Motherhood Inter Agency an tara lain UNFPA, UNICEF,World Bank dll. Untuk menempatkan kesehatan ibu menjadi agenda utama pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam skala international. Inisiatif ini dititikberatkan pad a mobilitas sumber daya manusia yang berkualitas yang didukung dengan pelayanan yang berdasar evidence-based.

Pada tahun 2002, Indonesia mengikuti Millenium Summit Declaration of 2000 dan pada pertemuan ini dihasilkan komitmen bersama menurunkan Angka Kematian Ibu. Dalam rangka itulah, maka pemerintah beberapa waktu yang Jalu melaksanakan beberapa program diantaranya Program Indonesia Sehat yang salah satu sasarannya adalah untuk dapat menurunkan MMR menjadi 125/ I 00.000 kelaniran hidup. Kemudian ditetapkan 4 strategi utama dan asas pedoman operasionalisasi strategi antara lain bahwa Making Pregnancy Safer memusatkan perhatian pada peJayanan kesehatan maternal dan neonatal yang baku dan efektif. cost effective dan berdasarkan bukti (evidence-based) pada semua cingkat pelayanan dan rujukan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. (http; IIsitus kesrepro.info-2712J2007)

Uncuk memJrunkan Angka Kematian tbu (AKI) menjadl 125/ 100.000 kelahiran hidup di tahun 20 I 0 harus didukung oJeh berbagai sumber daya, seperti sumber daya manusia. sarana dan prasarana, anggaran yang cukup dan dukungan kebijakan oleh para pengambil keputusan dan harus komit terhadap kebijakan tersebut.

Ppdnm:>n ーーョ ゥャ セ ゥ Zャョ@ Tpna0'3 kセセセィ。エ。 ョ@ Teladan di Puskesma5

Langkah kearah tersebut telah dirintis sejak beberapa dekade yang lalu, yaitu dengan membangun Puskesmas disetjap kecamatan dtln penempatan minimal satu orang tenaga dokter dan dokter gigi sert.1 beberapa tenaga bidan dan perawat disetiap Puskesmas. Dari segi penyebaran sarana fisik pelayanan kesehata n khususnya Puskesmas. dapat dikatakan telah merata diseluruh pelosok Indonesia, namun harus diakui bahwa kondis i tersebut belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan o leh seluruh lapisan masyarakat. Data penyebaran Puskesmas sampai dengan Mei 2007 tercatat 8.0 15 unit yang tersebar diseluruh Indonesia, diduku ng oleh 21.267 unit Puskesmas Pembantu.

Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas memberikan kontr ibusi yang cukup besar didalam mewujudkan IndoneSia Sehat 20 I O. Berbagai masalah yang timbu l dalam mewujudkan kondisi te rsebuc telah dicoba diatasi dengan diluncurkannya kebijakan dasar Puskesmas yang merupakan bagian dari Reformasi Kesehatan (Healt h Reform) .

Sesuai dengan Health Reform. fungsi Puskesmas yang tadinya le bih bero ri entasi kepada upaya kuratif dan rehabilitatif, bergeser kepada upaya prevencif dan promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Fungsi Puskesmas juga makin kompleks yakni sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, serta pusat pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama yaitu meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private good) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatka n derajat kesehatan masyarakat serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Meskipun sarana pelayanan kesehatan melalui Puskesmas telah te rdapa t di se luruh IndoneSia, serta tiap Puskesmas ditun jang paling sedikit 3 (tiga) unit Puskesmas pembantu. namun karena keterbatasan kemampuan masyarakat menjangkau sarana kesehatan yang tersedia. maka tidak mengherankan jika derajat kesehatan masyarakat di Indonesia belum memuaskan. Angka kematian bayi dan angka kematian ibu masi h tinggi yakni 307 per 100.000 kelahiran hid up (UNDP-2003), umur harapan hidup masih rendah yaknl

(18)

rata 66.2 tahun (1999). Kondisi tersebu t berpengaruh terhadap Human Development Index Indonesia sehingga berada pada posisi

I 12 dari 175 Negara (UNDP 2003).

Penyebaran SDM kesehatan juga masih menjad i kendala, sekalipun sejak tahun 1992 telah diterapkan kebijakan penetapan tenaga Dokter dan Bidan dengan system PIT. Sampaj dengan tahun 2006 tercatat rasio dokter terhadap Puskesmas untuk kawasan Indonesia baglan barat jauh lebih tinggl dibandingkan dengan kawasan Indonesia Timur yang berkisar antara 0,84 d i Sumatera Utara dan 0.12 di Papua. Rendahnya rasio tenaga kesehatan t erhadap Puskesmas maup un terhadap jumlah penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis lokasi Puskesmas. Oleh karena ieu diperl ukan suatu strategi untuk meningkatkan minat tenaga kesehatan bekerja dj Puskesmas.

Pemilihan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas diharapkan dapat menjadi satu motivasi untuk meningkatkan minat tenaga kesehatan bekerja dl Puskesmas sehingga dapat menjadi pendorong terciptanya tenaga kesehatan yang mempunyai sikap nasionalis, etis dan professional. memiliki semangat pengabdian yang tinggi. berdisiplin, kreatif. berilmu, terampil. berbudl luhur serta dapat memegang teguh etika profesi.

Agar pemillhan tenaga kesehatan teladan Puskesmas tersebut dapat berjalan dengan sebaik-balknya maka dipandang perlu menetapkan pedoman tata cara pemilihan . mekanisme pemllihan, tim pen ilai. kriteria penilaian serta hal- hal yang dipandang perlu.

B. Tujuan

I. Umum:

Terlaksananya pemberian penghargaan Menteri Kesehata n kepada tenaga kesehatan teladan di Puskesmas sebagai pengakuan atas keteladanan dalam pembangunan kesehatan di Puskesmas yang dilaksanakan secara obyektif da n transparan .

Pedoman Penilaian t ・ョ。セ。@ Kesehatan Teladan di Puskesmas

2. Khusus:

a. Te rpilihnya tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat provinsi yang memen uhi persyaratan administrasl dan bobot penilaian.

b. Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan strata pertama melalul Puskesmas.

c. Meningkatnya profesionalisme tenaga kesehatan di dalam memberjkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah ke rjallya.

d. Meningkacnya minat tenaga kesehatan untuk bekerja di Puskesmas.

e. Tumbuhnya kompetisi yang sehat di antara tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan strata pertama di Puskesmas.

C. Sasaran

Tenaga kesehatan Puskesmas yang a kan mendapat penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas adalah

I. Tenaga Medis yaitu Dokt er atau Dokter Gigi.

2. Tenaga Keperawatan yaitu Perawat .!it.aY Bidan.

3. Tenaga Kesehatan Masyarakat yaitu Sanitarian. Epidemi%g, Kese hatan. Entomolog Kese hatan, Penyul uh Kesehatan, Asisten Apot eker atau Anali s Laboratorium.

4. Tenaga Gizi yait u Nut risionis .!ltilY Dietietik.

Masa kerja calo n teladan adala h minimal 3 (tiga) tahun untuk masi n g-masing  jenis tenaga  kesehatan. 

(19)

rata  66.2  tahun  (1999).  Kondisi  tersebu t  berpengaruh  terhadap  Human  Development  Index  Indonesia sehingga  berada  pada  posisi 

I 12  dari  175  Negara (UNDP 2003). 

Penyebaran  SDM  kesehatan  juga  masih  menjad i  kendala,  sekalipun  sejak  tahun  1992  telah  diterapkan  kebijakan  penetapan  tenaga  Dokter dan  Bidan  dengan  system  PIT. Sampaj  dengan  tahun  2006  tercatat rasio dokter terhadap Puskesmas  untuk kawasan  Indonesia  baglan barat jauh lebih tinggl dibandingkan dengan kawasan Indonesia  Timur yang berkisar antara 0,84 d i Sumatera Utara dan 0.12 di  Papua.  Rendahnya  rasio  tenaga  kesehatan  t erhadap  Puskesmas  maup un  terhadap  jumlah  penduduk  disuatu  daerah  sangat  dipengaruhi  oleh  kondisi  geografis  lokasi  Puskesmas.  Oleh  karena  ieu  diperl ukan  suatu  strategi  untuk meningkatkan  minat tenaga  kesehatan  bekerja  dj  Puskesmas. 

Pemilihan  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  diharapkan  dapat  menjadi  satu  motivasi  untuk  meningkatkan  minat tenaga  kesehatan  bekerja dl  Puskesmas sehingga dapat menjadi pendorong terciptanya  tenaga  kesehatan  yang  mempunyai  sikap  nasionalis,  etis  dan  professional.  memiliki  semangat  pengabdian  yang  tinggi.  berdisiplin,  kreatif. berilmu, terampil. berbudl luhur serta dapat memegang teguh  etika profesi. 

Agar pemillhan tenaga kesehatan teladan  Puskesmas  tersebut dapat  berjalan  dengan  sebaik­balknya  maka  dipandang  perlu  menetapkan  pedoman  tata  cara  pemilihan .  mekanisme  pemllihan,  tim  pen ilai.  kriteria  penilaian  serta hal­ hal  yang dipandang perlu. 

B. Tujuan

I.  Umum: 

Terlaksananya pemberian penghargaan Menteri Kesehata n kepada  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  sebagai  pengakuan  atas  keteladanan  dalam  pembangunan  kesehatan  di  Puskesmas  yang  dilaksanakan  secara obyektif da n transparan . 

Pedoman Penilaian t ・ョ。セ。@ Kesehatan Teladan  di  Puskesmas 

2.  Khusus: 

a.   Te rpilihnya  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  tingkat  provinsi  yang  memen uhi  persyaratan  administrasl  dan  bobot  penilaian. 

b.   Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan  kesehatan strata  pertama melalul  Puskesmas. 

c.   Meningkatnya  profesionalisme  tenaga  kesehatan  di  dalam  memberjkan  pelayanan  kesehatan  bagi  masyarakat di  wilayah  ke rjallya. 

d.   Meningkacnya  minat  tenaga  kesehatan  untuk  bekerja  di  Puskesmas. 

e.   Tumbuhnya  kompetisi  yang  sehat di  antara tenaga  kesehatan  dalam  upaya  meningkatkan  pelayanan  kesehatan  strata  pertama di  Puskesmas. 

C. Sasaran

Tenaga  kesehatan  Puskesmas  yang  a kan  mendapat  penghargaan  sebagai Tenaga  Kesehatan Teladan  di Puskesmas adalah 

I.   Tenaga  Medis  yaitu  Dokt er atau Dokter Gigi. 

2.   Tenaga  Keperawatan yaitu  Perawat .!it.aY  Bidan. 

3.   Tenaga  Kesehatan  Masyarakat  yaitu  Sanitarian.  Epidemi%g,  Kese hatan.  Entomolog  Kese hatan,  Penyul uh  Kesehatan, 

Asisten Apot eker atau Anali s  Laboratorium. 

4.   Tenaga  Gizi  yait u  Nut risionis .!ltilY  Dietietik. 

Masa  kerja calo n teladan adala h minimal  3 (tiga)  tahun untuk masi ng-masing  jenis tenaga  kesehatan. 

(20)

II. PENGERTIAN

I.   Tenaga  Kesehatan  adalah  setiap  orang  yang  mengabdikan  diri  dalam  kesehatan  serta memiliki  pengetahuan  dan  atau  ketrampilan  melalui  pendidikan  dibidang  kesehatan  yang  untuk  jenis  tertentu  memerlukan  kewenangan  untuk melakukan  upaya  kesehatan. 

2.   Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupatenl  Kota  yang  bertanggungjawab  menyelenggarakan  pembangunan  kesehatan disuatu  wilayah  kerja. 

3.   Kepala  Puskesmas  adalah  penanggung  jawab  pembangunan  kesehatan  di  tingkat keeamatan . 

4   Dokter  Puskesmas  adalah  tenaga  kesehatan  yang  bekerja  di  Puskesmas  yang  diberi  tugas,  tanggung  jawab,  wewenang  dan  hak  seeara  penuh  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk  melakukan  kegiatan  pelayanan  kesehatan  kepada  Masyarakat  pada  sarana  pelayanan  kesenatan. 

5.   Dokter  Gigi  Puskesmas  adalah  tenaga  kesehatan  yang  bekerja  di  Puskesmas  yang  diberi  tugas,  tanggung  jawab,  wewenang, dan  hak  seeara  penuh  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk  melakukan  kegiatan  pelayanan  kesehatan  gig;  dan  mulut  kepada  masyarakat  pada sarana pelayanan  kesehatan  masyarakat. 

6.   Perawat adalah  seseorang yang telah  lulus pendidikan  perawat baik  didalam  maupu'1  di  luar  negeri  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundangan yang berlaku. 

7.   Bidan  adalah  wanita  yang  telah  mengikuti  program  pendidikan  bidan  dan  lulus  ujian  sesuai  dengan  persyaratan yang  berlaku. 

Sar;ana  Kesehatan  Masyarakat  adalah  Sarjana  yang  memiliki  latar  pendidikan  Sarjana  Kesehatan  Masyarakat  dan  dapat  menjabat  sebagai  Kepala  Puskesmas. 

9.   Tenaga  kesehatan  masyarakat,  jenis  tenaga  yang  termasuk  adalah  sanitarian, entomolog kesenatan, Penyul uhan kesehatan. Epidemiolog  kesehatan dan tenaga gizi. asisten apoteker dan  anal is  laboratorium. 

Pedoman  Penilaian  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di Puskesmas 

10.  Sanitarian  adalah  tenaga  yang  diberi  tugas.  tanggung  jawab.  wewenang.dan hak seeara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk  melakukan  kegiatan  pengamatan,  pengawasan  dan  pemberdayaan  masyarakat  dalam  rangka  perbalkan  kualitas  kesehatan  lingkungan  untuk  dapat  memelihara,  melindungi  dan  meningkatkan  eara­eara  hidup  bersih  dan  sehat. 

I I.  Entomolog  kesehatan  adalah  tenaga  yang  diberi  tugas,  tanggung  jawab, wewenang. dan  hak seeara penuh oleh yang berwenang untuk  melakukan  kegiatan  tekhnis  fungsional  pengamatan.  penyelidikan,  pemberantasan,  dan  pengendalian  terhadap  vektor  penyakit!  serangga  pengganggu. 

12.   Penyuluh  kesehatan adalah tenaga yang dlberi tugas. tanggung jawab.  wewenang  dan  hak  seeara  penuh  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk melakukan  kegiatan  penyuluhan  kesehatan  masyarakat. 

13.   Epidemiolog  kesehatan  adalah  tenaga  yang  diberi  tugas.  tanggung  jawab,  wewenang  untuk  melalukan  kegiatan  pengumpulan  data,  pengolahan  data.  analls  dan  interpretasl,  melakukan  penyehdikan 

epidemiologi  untuk  t indakan  pengamanan  penanggulangan 

penyebaran/penularan  penyakit  dan  faktor­faktor  yang  sangat  berpengaruh. 

14.  Tenaga Gizi adalah tenaga yang diberi tanggung jawab wewenang dan  hak seeara penuh olen pejabat yang berwenang untuk melaksanakan  pe layanan di  bidang gizi  masyarakat termasuk makanan dan dietetik,  yang  meliputi  pengamatan, penyusunan  program.  pelaksanaan. dan  penilaian gizi  bag;  perorangan dan  kelompok di  masyarakat. 

15.  Asisten  Apoteker  adalah  Pegawai  Negeri  Sipil  beri;azah  Asisten  Apoteker  yang  diberi  tugas,  tanggung  jawab,  wewenang  dan  hak  secara  penu h  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk  melaksanakan  pekerjaan  kefarmas ian  pad a uni t  pelayanan  kesehatan. 

16.  Analis  Laboratorium  adalah  Pegawai  Negeri  Sipil  berijazah  Analis  Laboratorium yang diberi tugas, tanggung jawab. wewenang dan  hak  seeara  penuh  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk  melaksanakan  peke rjaan  laboratori um  pada unit  pelayanan  kesehatan. 

Pedoman Penilaian Tena2a  Kesehatan  Tejadan di Puskesmas 

(21)

II. PENGERTIAN

I.   Tenaga  Kesehatan  adalah  setiap  orang  yang  mengabdikan  diri  dalam  kesehatan  serta memiliki  pengetahuan  dan  atau  ketrampilan  melalui  pendidikan  dibidang  kesehatan  yang  untuk  jenis  tertentu  memerlukan  kewenangan  untuk melakukan  upaya  kesehatan. 

2.   Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupatenl  Kota  yang  bertanggungjawab  menyelenggarakan  pembangunan  kesehatan disuatu  wilayah  kerja. 

3.   Kepala  Puskesmas  adalah  penanggung  jawab  pembangunan  kesehatan  di  tingkat keeamatan . 

4   Dokter  Puskesmas  adalah  tenaga  kesehatan  yang  bekerja  di  Puskesmas  yang  diberi  tugas,  tanggung  jawab,  wewenang  dan  hak  seeara  penuh  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk  melakukan  kegiatan  pelayanan  kesehatan  kepada  Masyarakat  pada  sarana  pelayanan  kesenatan. 

5.   Dokter  Gigi  Puskesmas  adalah  tenaga  kesehatan  yang  bekerja  di  Puskesmas  yang  diberi  tugas,  tanggung  jawab,  wewenang, dan  hak  seeara  penuh  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk  melakukan  kegiatan  pelayanan  kesehatan  gig;  dan  mulut  kepada  masyarakat  pada sarana pelayanan  kesehatan  masyarakat. 

6.   Perawat adalah  seseorang yang telah  lulus pendidikan  perawat baik  didalam  maupu'1  di  luar  negeri  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundangan yang berlaku. 

7.   Bidan  adalah  wanita  yang  telah  mengikuti  program  pendidikan  bidan  dan  lulus  ujian  sesuai  dengan  persyaratan yang  berlaku. 

Sar;ana  Kesehatan  Masyarakat  adalah  Sarjana  yang  memiliki  latar  pendidikan  Sarjana  Kesehatan  Masyarakat  dan  dapat  menjabat  sebagai  Kepala  Puskesmas. 

9.   Tenaga  kesehatan  masyarakat,  jenis  tenaga  yang  termasuk  adalah  sanitarian, entomolog kesenatan, Penyul uhan kesehatan. Epidemiolog  kesehatan dan tenaga gizi. asisten apoteker dan  anal is  laboratorium. 

Pedoman  Penilaian  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di Puskesmas 

10.  Sanitarian  adalah  tenaga  yang  diberi  tugas.  tanggung  jawab.  wewenang.dan hak seeara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk  melakukan  kegiatan  pengamatan,  pengawasan  dan  pemberdayaan  masyarakat  dalam  rangka  perbalkan  kualitas  kesehatan  lingkungan  untuk  dapat  memelihara,  melindungi  dan  meningkatkan  eara­eara  hidup  bersih  dan  sehat. 

I I.  Entomolog  kesehatan  adalah  tenaga  yang  diberi  tugas,  tanggung  jawab, wewenang. dan  hak seeara penuh oleh yang berwenang untuk  melakukan  kegiatan  tekhnis  fungsional  pengamatan.  penyelidikan,  pemberantasan,  dan  pengendalian  terhadap  vektor  penyakit!  serangga  pengganggu. 

12.   Penyuluh  kesehatan adalah tenaga yang dlberi tugas. tanggung jawab.  wewenang  dan  hak  seeara  penuh  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk melakukan  kegiatan  penyuluhan  kesehatan  masyarakat. 

13.   Epidemiolog  kesehatan  adalah  tenaga  yang  diberi  tugas.  tanggung  jawab,  wewenang  untuk  melalukan  kegiatan  pengumpulan  data,  pengolahan  data.  analls  dan  interpretasl,  melakukan  penyehdikan 

epidemiologi  untuk  t indakan  pengamanan  penanggulangan 

penyebaran/penularan  penyakit  dan  faktor­faktor  yang  sangat  berpengaruh. 

14.  Tenaga Gizi adalah tenaga yang diberi tanggung jawab wewenang dan  hak seeara penuh olen pejabat yang berwenang untuk melaksanakan  pe layanan di  bidang gizi  masyarakat termasuk makanan dan dietetik,  yang  meliputi  pengamatan, penyusunan  program.  pelaksanaan. dan  penilaian gizi  bag;  perorangan dan  kelompok di  masyarakat. 

15.  Asisten  Apoteker  adalah  Pegawai  Negeri  Sipil  beri;azah  Asisten  Apoteker  yang  diberi  tugas,  tanggung  jawab,  wewenang  dan  hak  secara  penu h  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk  melaksanakan  pekerjaan  kefarmas ian  pad a uni t  pelayanan  kesehatan. 

16.  Analis  Laboratorium  adalah  Pegawai  Negeri  Sipil  berijazah  Analis  Laboratorium yang diberi tugas, tanggung jawab. wewenang dan  hak  seeara  penuh  oleh  pejabat  yang  berwenang  untuk  melaksanakan  peke rjaan  laboratori um  pada unit  pelayanan  kesehatan. 

Pedoman Penilaian Tena2a  Kesehatan  Tejadan di Puskesmas 

(22)

17.  Upaya  Kesehatan  adalah  setiap  kegiatan  untuk  memelihara  dan  me ningkatkan  kesehatan  ya ng  dilakukan  oleh  pemerintah  dan  atau  masyarakat. 

18.   Kine rja  adalah  prestasi kerJa  yang dipeli hara  oleh tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas. 

19.  Profesion alisme  adalah  kepan daia n  khus us  untuk  menjalankan  sesuat u  pekerjaan. 

20.  Teladan  ada lah  perbuatan yang patut diti ru . 

III. PERSYARATAN

Persyaratan calo n Te naga  Keseh atan  Puskesmas Teladan: 

I.   Bekerja  di  Puske smas  atau  Pu skesmas  Pembantu  sekurang-kurangnya  selama  3  (t iga)  tah un  sec:ara ter us  menerus . 

2.   Bel urn  per na h  t erpi lih  se bagai  Tenaga  Kese hatan  Teladan  di  Puskesmas. 

3.   Calon Tenaga Kesehatan Puskesmas Teladan diberlakukan bagi semua  tenaga  medls.  tenaga  keperawatan.  tenaga  kese hatan  masyarakat  dan  tenaga  gizi  yang  be kerja  di  Puskesmas  serta memi li ki  prestasi  yang dapat diteladani  di lingkungan  ke rjanya. 

IV. TATA LAKSANA

A. Pengorganisasian 

Untuk pe laksanaan  penilaian  tenaga kesehatan teladan di  Puskesmas  dibe ntukorga nisasi penyelenggara dan T im Penilai yang berked ud ukan  di  Provinsi dan  Kabupaten /Kota : 

I.

T im  Penilai Provinsi  : 

a.   Bertanggung Jawab  kepada Gubernur 

b.   D itetapkan  dengan  Surat Keputusan  Gu ber nu r 

Pedoman  Penilaian t・ョ。セ。@ Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas 

2.   Tim  Penilai  di Kabupaten/ Kota : 

a.   Bertanggung jawab ke pada  BupatilWalikota 

b.   Ditetapkan  de ngan Surat Keputusan  Bupati/Walikota. 

Adapun  masa kerja T im  Penilai adalah  I (saw) tahun sejak ditetapkan. 

B.  Susunan Tugas dan  Fungsi Tim Penilai 

I. Tim  Penilai Provinsi  : 

Pembina  Gubernur 

Ketua  Ke pala  Di nas  Ke sehat an  Provinsi 

Se kretaris  Kepala  Bagian Tata  Usaha 

Anggo ta  a.   Pe jabat di  li ngkungan  Dinas Kesehatan Provinsi 

yang ditunju k Gube rnur.  b.   Pejabat lintas  sekto r  t e rkait. 

c.  O rganisasi  Profesi terkait. 

Tugas  dan  Fu ngsi  : 

a.   Melakukan  pe nelaahan.  pem eriksaan,  penelitian  dan  pen ilaian  terhadap calon  yang disampaikan  oleh  Kabupaten /Kota. 

b.   Di  dalam  melaksanakan  tugas  dan  fu ngsi nya  me ngikutsertaka n  para ahli  atau organisasi  profesi  yang  t erkait  setempat . 

2. T im  Pe nilai  Kabupaten /Kota. 

Pembi na  Bupati/W ali ko ta 

Ketua  Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupaten I Kota 

Sekretaris  Kepala  Bagian  Tata  Usa ha  Dinas  Kesehatan 

Kabupaten I Kot a 

Anggota  Para  Pejabat  di lingkungan  Di nas 

Kesehatan  terkait. Pemda, Organisasi  Profesi, LSM  dan  tokoh  masyarakat 

(23)

17.  Upaya  Kesehatan  adalah  setiap  kegiatan  untuk  memelihara  dan  me ningkatkan  kesehatan  ya ng  dilakukan  oleh  pemerintah  dan  atau  masyarakat. 

18.   Kine rja  adalah  prestasi kerJa  yang dipeli hara  oleh tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas. 

19.  Profesion alisme  adalah  kepan daia n  khus us  untuk  menjalankan  sesuat u  pekerjaan. 

20.  Teladan  ada lah  perbuatan yang patut diti ru . 

III. PERSYARATAN

Persyaratan calo n Te naga  Keseh atan  Puskesmas Teladan: 

I.   Bekerja  di  Puske smas  atau  Pu skesmas  Pembantu  sekurang-kurangnya  selama  3  (t iga)  tah un  sec:ara ter us  menerus . 

2.   Bel urn  per na h  t erpi lih  se bagai  Tenaga  Kese hatan  Teladan  di  Puskesmas. 

3.   Calon Tenaga Kesehatan Puskesmas Teladan diberlakukan bagi semua  tenaga  medls.  tenaga  keperawatan.  tenaga  kese hatan  masyarakat  dan  tenaga  gizi  yang  be kerja  di  Puskesmas  serta memi li ki  prestasi  yang dapat diteladani  di lingkungan  ke rjanya. 

IV. TATA LAKSANA

A. Pengorganisasian 

Untuk pe laksanaan  penilaian  tenaga kesehatan teladan di  Puskesmas  dibe ntukorga nisasi penyelenggara dan T im Penilai yang berked ud ukan  di  Provinsi dan  Kabupaten /Kota : 

I.

T im  Penilai Provinsi  : 

a.   Bertanggung Jawab  kepada Gubernur 

b.   D itetapkan  dengan  Surat Keputusan  Gu ber nu r 

Pedoman  Penilaian t・ョ。セ。@ Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas 

2.   Tim  Penilai  di Kabupaten/ Kota : 

a.   Bertanggung jawab ke pada  BupatilWalikota 

b.   Ditetapkan  de ngan Surat Keputusan  Bupati/Walikota. 

Adapun  masa kerja T im  Penilai adalah  I (saw) tahun sejak ditetapkan. 

B.  Susunan Tugas dan  Fungsi Tim Penilai 

I. Tim  Penilai Provinsi  : 

Pembina  Gubernur 

Ketua  Ke pala  Di nas  Ke sehat an  Provinsi 

Se kretaris  Kepala  Bagian Tata  Usaha 

Anggo ta  a.   Pe jabat di  li ngkungan  Dinas Kesehatan Provinsi 

yang ditunju k Gube rnur.  b.   Pejabat lintas  sekto r  t e rkait. 

c.  O rganisasi  Profesi terkait. 

Tugas  dan  Fu ngsi  : 

a.   Melakukan  pe nelaahan.  pem eriksaan,  penelitian  dan  pen ilaian  terhadap calon  yang disampaikan  oleh  Kabupaten /Kota. 

b.   Di  dalam  melaksanakan  tugas  dan  fu ngsi nya  me ngikutsertaka n  para ahli  atau organisasi  profesi  yang  t erkait  setempat . 

2. T im  Pe nilai  Kabupaten /Kota. 

Pembi na  Bupati/W ali ko ta 

Ketua  Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupaten I Kota 

Sekretaris  Kepala  Bagian  Tata  Usa ha  Dinas  Kesehatan 

Kabupaten I Kot a 

Anggota  Para  Pejabat  di lingkungan  Di nas 

Kesehatan  terkait. Pemda, Organisasi  Profesi, LSM  dan  tokoh  masyarakat 

(24)

Tugas  dan  Fungsi  : 

a.   Melakukan  penelaahan,  pemeriksaan,  penelitian  dan  penilaian 

teknis  dan  administrasi  terhadap  calon  dari  Kecamatan  I

Kabupaten/Kota. 

b.   Di  dalam  melaksanakan  tugas  dan  fungsinya  mengikutsertakan  para Ahli  atau  Organisasi  Profesi yang  terkait setempat. 

C. Kepanitiaan

a.   Tingkat  Kecamatan 

Tidak  dibentuk  panitia  pemillhan  tingkat  Kecamatan.  Kepala  Puskesmas mencalonkan Tenaga  Kesehatan  di  Puskesmas sebagai  calon Tenaga  Kese hatan Teladan  di  Puskesmas  yang akan  dia;ukan  ke  Dinas  Kesehatan  Kabupaten/Kota  dengan  berkonsultasi  kepada pejabat  lintas  sektor Tingkat Kecamatan. 

b.   Tingkat Kab upaten/Kota 

Panitia  pemilihan  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas  ti ngkat  Kabupaten/Kota  dibentuk  dan  ditetapkan  dengan  Surat  Keputusan  Bupati/Wa likota. 

Susunan  Panitia  t ingkat Kabupaten I Kota: 

Penanggungjawab   Bupati/Walikota 

Ket ua  Pejabat  yang di tu njuk Bupati IWalikota 

Sekretaris   Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupatenl 

Kota  atau  unsur  Dinas  Kes.ehatan 

Kabupaten I Kota. 

Anggota   Pejabat  lintas  sektor  terkait,  unslJr 

Dinas  Kesehatan  Kabu paten,  uns ur  Organisasi  Profesi  Kesehatan. 

Tugas  Panitia Kabupate n IKota  : 

a.   Memilih  seseorang  Tenaga  Kesehatan Te ladan  di  Puskesmas  tingkat  Kabupaten/Kota  berdasarkan  pedoman  ya ng  telah  ditetapkan. 

Pedoman  Penilaian  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas 

b.   Membuat  Surat  Keputusan  Bupati/Walikota  tentang  Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesmas  tingkat  Kabupaten/Kota  dan  tembusannya  disampaikan  kepada  Menteri  Kesehatan  dan  Gubemur. 

c.   Membuat  Laporan  ten tang  pelaksanaan  pemilihan  te naga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  tingkat  Kabupatenl  Kota  dengan  tembusan  kepada Menteri  Kesehatan  dan  Gubernur.  d.   Mengirim nama tenaga kesehatan teladan di  Puskesmas tingkat 

Kabupaten/Kota kepada  Panitia  Pemilihan  tingkat Provinsi. 

c. Tingkat Provinsi 

Panitia  pemilihan  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  tingkat  Provinsi  dibentuk  dan  ditetapkan  de ngan  Surat  Keputusan  Gubemur Kepala  Daerah  Provinsi. 

Susunan  Panitia Tingkat Provinsj  : 

Penanggung jawab   Gubernur Kepala  Daerah  Provinsi 

Ketua  Ketua  Pejabat  yang  ditunjuk  oleh 

Gubemur 

Sekretaris  Ke pala  Dinas  Kesehatan  Provinsi  atau 

unsur Dinas  Kesehatan  Provinsi 

Anggota   Pejabat Untas Sektor terkait, unsur 

Dinas  Kesehatan  Provinsi,  Unsur 

Organisasi  Profesi  Kesehatan 

Tugas  Panitia  Provinsi  : 

a.   Menilai  dan  memllih  calon  tenaga  kesehatan  teladan  di 

Puskesmas  tingkat  Provinsi  berdasarkan  pedoman  yang  telah  ditetapkan. 

b.   Mengajukan  nama  calon  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  tingkat  Provinsi  kepada  Gubernur  Kepala  Daerah  Provinsi  untuk ditetapkan  sebagai  tenaga kesehatan  teladan  di  Puskesmas Tingkat Provinsi. 

c.   Menetapkan  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas 

dengan  Surat  Keputusan  Gubernu r  Kepala  Daerah  Provinsi 

(25)

Tugas  dan  Fungsi  : 

a.   Melakukan  penelaahan,  pemeriksaan,  penelitian  dan  penilaian 

teknis  dan  administrasi  terhadap  calon  dari  Kecamatan  I

Kabupaten/Kota. 

b.   Di  dalam  melaksanakan  tugas  dan  fungsinya  mengikutsertakan  para Ahli  atau  Organisasi  Profesi yang  terkait setempat. 

C. Kepanitiaan

a.   Tingkat  Kecamatan 

Tidak  dibentuk  panitia  pemillhan  tingkat  Kecamatan.  Kepala  Puskesmas mencalonkan Tenaga  Kesehatan  di  Puskesmas sebagai  calon Tenaga  Kese hatan Teladan  di  Puskesmas  yang akan  dia;ukan  ke  Dinas  Kesehatan  Kabupaten/Kota  dengan  berkonsultasi  kepada pejabat  lintas  sektor Tingkat Kecamatan. 

b.   Tingkat Kab upaten/Kota 

Panitia  pemilihan  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas  ti ngkat  Kabupaten/Kota  dibentuk  dan  ditetapkan  dengan  Surat  Keputusan  Bupati/Wa likota. 

Susunan  Panitia  t ingkat Kabupaten I Kota: 

Penanggungjawab   Bupati/Walikota 

Ket ua  Pejabat  yang di tu njuk Bupati IWalikota 

Sekretaris   Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupatenl 

Kota  atau  unsur  Dinas  Kes.ehatan 

Kabupaten I Kota. 

Anggota   Pejabat  lintas  sektor  terkait,  unslJr 

Dinas  Kesehatan  Kabu paten,  uns ur  Organisasi  Profesi  Kesehatan. 

Tugas  Panitia Kabupate n IKota  : 

a.   Memilih  seseorang  Tenaga  Kesehatan Te ladan  di  Puskesmas  tingkat  Kabupaten/Kota  berdasarkan  pedoman  ya ng  telah  ditetapkan. 

Pedoman  Penilaian  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas 

b.   Membuat  Surat  Keputusan  Bupati/Walikota  tentang  Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesmas  tingkat  Kabupaten/Kota  dan  tembusannya  disampaikan  kepada  Menteri  Kesehatan  dan  Gubemur. 

c.   Membuat  Laporan  ten tang  pelaksanaan  pemilihan  te naga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  tingkat  Kabupatenl  Kota  dengan  tembusan  kepada Menteri  Kesehatan  dan  Gubernur.  d.   Mengirim nama tenaga kesehatan teladan di  Puskesmas tingkat 

Kabupaten/Kota kepada  Panitia  Pemilihan  tingkat Provinsi. 

c. Tingkat Provinsi 

Panitia  pemilihan  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  tingkat  Provinsi  dibentuk  dan  ditetapkan  de ngan  Surat  Keputusan  Gubemur Kepala  Daerah  Provinsi. 

Susunan  Panitia Tingkat Provinsj  : 

Penanggung jawab   Gubernur Kepala  Daerah  Provinsi 

Ketua  Ketua  Pejabat  yang  ditunjuk  oleh 

Gubemur 

Sekretaris  Ke pala  Dinas  Kesehatan  Provinsi  atau 

unsur Dinas  Kesehatan  Provinsi 

Anggota   Pejabat Untas Sektor terkait, unsur 

Dinas  Kesehatan  Provinsi,  Unsur 

Organisasi  Profesi  Kesehatan 

Tugas  Panitia  Provinsi  : 

a.   Menilai  dan  memllih  calon  tenaga  kesehatan  teladan  di 

Puskesmas  tingkat  Provinsi  berdasarkan  pedoman  yang  telah  ditetapkan. 

b.   Mengajukan  nama  calon  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesmas  tingkat  Provinsi  kepada  Gubernur  Kepala  Daerah  Provinsi  untuk ditetapkan  sebagai  tenaga kesehatan  teladan  di  Puskesmas Tingkat Provinsi. 

c.   Menetapkan  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas 

dengan  Surat  Keputusan  Gubernu r  Kepala  Daerah  Provinsi 

(26)

I

'

dan  tembusan  kepada  Menteri  Kesehatan.  Sekretaris 

jenderaJ  dan  Panitia  Penerimaan Tenaga  Kesehatan Teladan  di 

Puskesmas  tingkat セオウ。 エ@ selambat­Jambatnya  tanggal  31  Mei 

tahu n  berjalan. 

d.   Membuat  dan  menyampaikan  laporan  pelaksanaan  pemilihan  tenaga kesehatan teladan di  Puskesmas tingkat Provinsi  kepada  Menteri Kesehata n dan  Gube rnur. 

Laporan pelaksanaan  meliputi:  

I)

Susunan  Kepanidaan  

2)  Proses pelaksanaa n   3)  Hasil  pelaksanaan   4)  Pembiayaan  

5)  Masalah  dan  hambatan yang  dihadapi   6)  Saran­saran  

d.  Tingkat Pusat 

Panit ia  Penerimaan  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas  Tingkat  Pusat dibentuk  dan  ditetapkan  dengan  Surat  Keput usan  Menter;  Kese hatan  de ngan  sus unan  kepa nit iaan  terdiri  dad  pejabat  di  lingkungan  lintas  program  di  Kem e nteria n  Kesehatan  da n  lintas  sektor te r kait. 

Tugas  panitia  pe milihan  tenaga  kese hatan  Puske smas  Teladan  tingkat  Pusat  adala h: 

a.   Menyel enggarakan  acara  penerimaan  tenaga  kese hatan  teladan  di  Puskes mas  dan  Pro vinsi. 

b.   Mempers iapkan  akomodasi  dan  trans portasi  lo kal  paaa saat  Upacara  Hari  UlangTahun  Keme rde kaan  RI di  Istana  Negara  di Jakarta. 

c.   Me nyelenggarakan  karya  wisata 

d.   Menyiapkan  tanda penghargaan 

e.   Mempers iapkan  da n  menyele nggarakan  Upacara  pembe r ian  Pe nghargaan  Me nte r! Kese hatan. 

f.   Mem buat  lapo ran  pe laksanaan  ke pada  Menter i  Keseha ta n 

dan  Gubernur. 

Pedoman  Penilaian  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas 

D.  Mekanisme Pengusula n 

a.   T ingka t  Ke camatan 

Kepala  Puskesmas  mengusulkan  tenaga  kesehatan  Puskesrnas  sebagai  calon  tenaga  kesehatarn  teladan  di  Puskesrnas  kepada  Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupaten/Kota. 

b.   Tingkat  Kabupaten/Kota 

Berdasarkan  calon  yang  diusulkan  Kecamatan.  Tirn  Penilai  tingkat  Kabupaten/Kota  mernilih  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesrnas Tingkat  Kabupaten/Kota yang  ditetapkan  dengan  SK  Bupati/Walikota.  Selanjutnya  yang  terpilih  diusulkan  ke  tingkat  provinsi. 

c.   Tingkat  Provinsi 

Berdasarkan  calon  yang  diusulkan  Kabupaten/Kota, Tirn  Penilai  rnernilih 4  (ern pat)  orang tenaga kesehatan Teladan di  Puskesrnas  dari  rnasing­rnasing  jenis  tenaga,  yang  terdiri  dari  I  (satu)  orang  Dokter/Dokter  Gigi,  I  (satu)  orang  tenaga  keperawatan  (perawat atau bidan), I (satu) orang tenaga Kesehatan Masyarakat  (sanitarian/Epiderniolog  Kesehatanl  Entornolog  Kesehatanl 

Penyuluh  Kesehatan/Asisten Apoteker I

Analis  Laboratorium)  dan  I  (satu)  orang  tenaga  gizi  dengan  Surat  Keputusan  Gubernur  untuk  selanjutnya  diusulkan  kepada  Menteri  Kesehatan  sebagai Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesmas Tingkat  Nasional. 

E.  Jenis  dan Bentuk Penghargaan 

a.  Jenis  Penghargaan 

I

'

a.   Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesrnas Tingkat  Kabupatenl  Kota. 

b.   Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesrnas Tingkat Provinsi. 

c.   Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesrnas Tingkat  Nasional. 

b.   Bentuk Tanda  Penghargaan 

a .  Bentuk penghargaan  terdiri  dari  piagam  dan  lencana. 

(27)

I

'

dan  tembusan  kepada  Menteri  Kesehatan.  Sekretaris 

jenderaJ  dan  Panitia  Penerimaan Tenaga  Kesehatan Teladan  di 

Puskesmas  tingkat セオウ。 エ@ selambat­Jambatnya  tanggal  31  Mei 

tahu n  berjalan. 

d.   Membuat  dan  menyampaikan  laporan  pelaksanaan  pemilihan  tenaga kesehatan teladan di  Puskesmas tingkat Provinsi  kepada  Menteri Kesehata n dan  Gube rnur. 

Laporan pelaksanaan  meliputi:  

I)

Susunan  Kepanidaan  

2)  Proses pelaksanaa n   3)  Hasil  pelaksanaan   4)  Pembiayaan  

5)  Masalah  dan  hambatan yang  dihadapi   6)  Saran­saran  

d.  Tingkat Pusat 

Panit ia  Penerimaan  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas  Tingkat  Pusat dibentuk  dan  ditetapkan  dengan  Surat  Keput usan  Menter;  Kese hatan  de ngan  sus unan  kepa nit iaan  terdiri  dad  pejabat  di  lingkungan  lintas  program  di  Kem e nteria n  Kesehatan  da n  lintas  sektor te r kait. 

Tugas  panitia  pe milihan  tenaga  kese hatan  Puske smas  Teladan  tingkat  Pusat  adala h: 

a.   Menyel enggarakan  acara  penerimaan  tenaga  kese hatan  teladan  di  Puskes mas  dan  Pro vinsi. 

b.   Mempers iapkan  akomodasi  dan  trans portasi  lo kal  paaa saat  Upacara  Hari  UlangTahun  Keme rde kaan  RI di  Istana  Negara  di Jakarta. 

c.   Me nyelenggarakan  karya  wisata 

d.   Menyiapkan  tanda penghargaan 

e.   Mempers iapkan  da n  menyele nggarakan  Upacara  pembe r ian  Pe nghargaan  Me nte r! Kese hatan. 

f.   Mem buat  lapo ran  pe laksanaan  ke pada  Menter i  Keseha ta n 

dan  Gubernur. 

Pedoman  Penilaian  Tenaga  Kesehatan  Teladan  di  Puskesmas 

D.  Mekanisme Pengusula n 

a.   T ingka t  Ke camatan 

Kepala  Puskesmas  mengusulkan  tenaga  kesehatan  Puskesrnas  sebagai  calon  tenaga  kesehatarn  teladan  di  Puskesrnas  kepada  Kepala  Dinas  Kesehatan  Kabupaten/Kota. 

b.   Tingkat  Kabupaten/Kota 

Berdasarkan  calon  yang  diusulkan  Kecamatan.  Tirn  Penilai  tingkat  Kabupaten/Kota  mernilih  tenaga  kesehatan  teladan  di  Puskesrnas Tingkat  Kabupaten/Kota yang  ditetapkan  dengan  SK  Bupati/Walikota.  Selanjutnya  yang  terpilih  diusulkan  ke  tingkat  provinsi. 

c.   Tingkat  Provinsi 

Berdasarkan  calon  yang  diusulkan  Kabupaten/Kota, Tirn  Penilai  rnernilih 4  (ern pat)  orang tenaga kesehatan Teladan di  Puskesrnas  dari  rnasing­rnasing  jenis  tenaga,  yang  terdiri  dari  I  (satu)  orang  Dokter/Dokter  Gigi,  I  (satu)  orang  tenaga  keperawatan  (perawat atau bidan), I (satu) orang tenaga Kesehatan Masyarakat  (sanitarian/Epiderniolog  Kesehatanl  Entornolog  Kesehatanl 

Penyuluh  Kesehatan/Asisten Apoteker I

Analis  Laboratorium)  dan  I  (satu)  orang  tenaga  gizi  dengan  Surat  Keputusan  Gubernur  untuk  selanjutnya  diusulkan  kepada  Menteri  Kesehatan  sebagai Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesmas Tingkat  Nasional. 

E.  Jenis  dan Bentuk Penghargaan 

a.  Jenis  Penghargaan 

I

'

a.   Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesrnas Tingkat  Kabupatenl  Kota. 

b.   Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesrnas Tingkat Provinsi. 

c.   Tenaga  Kesehatan Teladan  di  Puskesrnas Tingkat  Nasional. 

b.   Bentuk Tanda  Penghargaan 

a .  Bentuk penghargaan  terdiri  dari  piagam  dan  lencana. 

(28)

b.  Desain  piagam  dan  Lencana  Provinsil  Kabupate n/Kota  disesuaikan  dengan  kondisi  masing­masing daerah. 

c.  Desai n  Piagam  dan  Lencana  dari  Menteri  Kesehatan 

disesuaikan  de ngan standar Pusat. 

F.   Waktu Penyerah an 

Penye rahan  Ta nda  Penghargaan  Tenaga  Kesehatan  Te ladan  di  Puskesmas Tingkat  Nasional  adalah  pada  HUT KEMERDEKAAN  RI  tanggal  17 Agustus 201 2. 

Penyerahan  tanda  pe nghargaan  di  ProvinsilKa bupaten/Kota 

disesuaikan  dengan  kebijakan  setempat. 

G. Ni lai Tamba h Tanda Pe nghargaan 

I.   Bagi Tenaga  Kese hatan  PTI dapat  diberikan  bonus nilai  sewakt u  mengikuti se leksi CPNS. 

2.   Bagi  Tenaga  Kesehatan  PNS  diberi  ke naikan  pangkat  istimewa  satu  tingkat. 

3.   Hadiah  lainnya  tergantung  kond isi  PusatlProvinsi  IKabupate

Gambar

gambar terlampir)
gambar terlampir)

Referensi

Dokumen terkait

Pranata Komputer adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan

Jasa atau Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Aparatur Sipil Negara yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

Asisten Apoteker adalah Pegawai Negeri Sipil berijazah Asisten Apoteker yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang

Pranata humas adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara  penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan informasi dan

Asisten Apoteker adalah Pegawai Negeri Sipil berijazah Asisten Apoteker yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang

Ahli gizi diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakuakn kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik,

Menurut Permendiknas tersebut, pengawas sekolah adalah guru yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

Menurut Permendiknas tersebut, pengawas sekolah adalah guru yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk