• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Pasien Diabetes Mellitus Dalam Melaksanakan Pola Hidup Sehat yang Dirawat Jalan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Pasien Diabetes Mellitus Dalam Melaksanakan Pola Hidup Sehat yang Dirawat Jalan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER PENELITIAN

PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM MELAKSANAKAN POLA HIDUP SEHAT YANG DIRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT

HAJI MEDAN TAHUN 2016

Tanggal Wawancara : Nama Responden :

A. Karakteristik Responden

Berikan tanda ceklist (√) pada kolom yang sudah disediakan.

1. Umur : tahun

2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

3. Pendidikan : ( ) Tidak tamat sekolah/Tidak sekolah ( ) SD

( ) SMP ( ) SMA

( ) Akademi/Perguruan Tinggi 4. Pekerjaan : ( ) Pensiunan/Tidak Bekerja

( ) PNS/TNI/POLRI/BUMN ( ) Wiraswasta/Pedagang ( ) Pegawai Swasta ( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Dan lain-lain 5. Penghasilan : ( ) <Rp 1.811.875,-

( ) ≥ Rp 1.811.875,- 6. Kunjungan keberapa :

(2)

108

A. Sumber Informasi 1. Petugas Kesehatan

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah anda pernah mendapatkan informasi tentang pola hidup sehat diabetes melitus dari petugas kesehatan?

1 0

2. Pernahkah petugas kesehatan sekitar tempat tinggal anda mengajak anda mengikuti seminar tentang pola hidup sehat dan dampak jika tidak melakukan bagi kesehatan?

1 0

3. Pernahkah petugas kesehatan menganjurkan untuk melakukan pola hidup sehat?

1 0

4. Pernahkah petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang bahaya jika tidak melakukan pola hidup sehat di setiap anda konsul?

1 0

5. Apakah petugas kesehatan memberikan peran yang sangat penting bagi Anda untuk mengatur pola hidup sehatAnda dengan baik?

1 0

6. Apakah petugas kesehatan memberikan konseling setelah Anda memeriksakan kondisi kesehatan Anda?

1 0

7. Apakah petugas kesehatan melayani anda dengan baik sesuai dengan peraturan Rumah Sakit ?

1 0

8. Apakah petugas kesehatan memberikan semangat kepada anda agar melakukan pola hidup sehat ?

1 0

2. Keluarga

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Setelah Anda didiagnosa mengidap penyakit diabetes mellitus apakah keluarga Anda memberikan saran agar Anda mengatur pola hidup sehat Anda dengan baik?

1 0

2. Apakah keluarga Anda pernah

menjelaskan/memberikan informasi mengenai pengaturan pola hidup sehat diabetes mellitus?

1 0

3. Apakah keluarga Anda sering mendampingi Anda dalam melakukan pencarian informasi mengenai pengaturan pola hidup sehat diabetes mellitus?

1 0

4. Apakah keluarga memberikan peran yang sangat penting bagi Anda untuk mengatur pola hidup sehat Anda dengan baik?

(3)

3. Media Cetak

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai diabetes mellitus di surat kabar?

1 0

2. Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai pentingnya melakukan pola hidup sehat di majalah?

1 0

3. Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai pentingnya melakukan pola hidup sehat dari koran?

1 0

4. Melihat/membaca brosur yang menginformasikan tentang pentingnya pola hidup sehat dimanapun anda berada seperti

0 1

5. Saat anda melihat/membaca spanduk yang menginformasikan bahayanya penyakit diabetes melitus jika tidak adanya pola hidup sehat

0 1

4. Media Elektronik

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Pernahkah anda mendengar informasi mengenai diabetes melitus dari radio?

1 0

2. Sebagai penderita diabetes mellitus berita mengenai tidak melakukan pola hidup sehat yang telah

dianjurkan

0 1

3. Pernahkah anda melihat berita mengenai bahaya dari diabetes mellitus jika tidak melakukan pola hidup sehat?

1 0

4. Apakah model pada iklan diabetes melitus

mempengaruhi anda untuk pola hidup sehat secara teratur?

1 0

5. Dampak informasi mengenai diabetes mellitus akan terlihat jelas dan seusaui dengan anjuran pola hidup sehat

(4)

110

A. Pengetahuan Dalam Pola Hidup Sehat Petunjuk :

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda (X) dari setiap pertanyaan dibawah ini yang dianggap paling sesuai.

1. Apakah Saudara tahu apa pengertian diabetes melitus?

a. Penyakit karena adanya gangguan metabolisme dalam tubuh dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin (3)

b. Keadaan dimana seseorang megalami penurunan berat badan yang dratis dengan diagnose kadar gula darah yang meningkat (1)

c. Suatu sindrom klinik yang khas ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defisiensi atau penurunan efektifitas insulin (2)

2. Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang bersifat? a. Menular dan sangat berbahaya (1)

b. Tidak menular disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat (3) c. Penyakit keturunan saja (2)

3. Penyakit Diabetes Mellitus dapat disebabkan karena ? a. Faktor Makanan dan gaya hidup yang salah (3) b. Faktor kepribadian (1)

c. Faktor keturunan saja (2)

4. Apakah gejala-gejala yang bisa saja terjadi selain gejala umum akibat diabetes mellitus?

a. Mudah terkena infeksi kulit, cepat lelah, dan berat badan turun drastis (3) b. Banyak kencing, banyak minum, dan berat badan turun drastis (1)

(5)

5. Apakah yang dapat menyebabkan diabetes mellitus? a. Obesitas dan umur(1)

b. Keturunandan kurang aktivitas fisik (3) c. Konsumsi lemak berlebih dan umur (2)

6. Menurut Anda bagaimana menanggulangi penyakit diabetes mellitus?

a. Pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan (3)

b. Pengobatan saja (1)

c. Pengobatan dan mengatur diet/pola makan sendiri (2)

7. Apa yang dimaksud dengan pola hidup sehat bagi penderita diabetes mellitus?

a. Cara makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (1)

b. Suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penderita diabetes mellitus (3)

c. Suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan antara zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (2)

8. Cara yang tepat untuk mengatur pola hidup sehat untuk penderita diabetes adalah dengan cara diet, tujuan diet adalah:

a. Mempertahankan kadar gula darah sekitar normal (3) b. Mengurangi agar berat badan tidak naik (1)

(6)

112

9. Fungsi pengaturan pola hidup sehat pada diabetes mellitus ?

a. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah terjadinya komplikasi akut maupun kronis (3)

b. Mengendalikan kadar gula darah atau kolesterol (2) c. Menurunkan/mengendalikan berat badan (1)

10. Bagaimanakah pengaturan pola hidup sehat yang baik untuk penderita diabetes mellitus?

a. Dengan memakan makanan menu diet diabetes mellitus saat kadar gula darah tidak normal (1)

b. Dengan menerapkan menu diet diabetes mellitus sesuai dengan jumlah, jenis serta jadwal makan yang baik (3)

c. Dengan meperhatikan jumlah, jenis dan jadwal makan yang baik untuk penderita diabetes mellitus (2)

11. Cara praktis yang bisa dilakukan dalam penyajian pola hidup sehat untuk penderita diabetes mellitus adalah :

a. Pada 1 piring makan biasa, diisi dengan separuhnya sayur, seperempatnya dengan nasi dan sisanya dengan lauk setiap kali makan (3)

b. Pada 1 piring makan biasa, diisi dengan separuhnya sayur, seperempatnya dengan buah dan sisanya dengan lauk setiap kali makan (1)

(7)

12. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus dalam pengaturan pola hidup sehat adalah :

a. Makanan yang mengandung karbohidrat, protein serta vitamin (3) b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein (1)

c. Makanan sumber zat tenaga yag mengandung lemak dan protein yang bersumber dari nasi (2)

13. Jadwal makan yang dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus dalam pengaturan pola hidup sehat adalah:

a. 3 kali makan besar dengan porsi kecil (1) b. 3 kali makan besar dan 3 kali makan kecil (3) c. 3 kali makan besar dan 2 kali makan kesil (2)

14. Aturan jadwal makan yang dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus dalam pengaturan pola hidup sehat adalah:

a. Makan besar pukul 07.00, pukul 13.00 dan pukul 19.00; makan kecil (snack) : pukul 10.00, pukul 16.00 dan pukul 22.00 (3)

b. Setiap makan diselingi 3 jam (1)

c. Makan besar III (makan malam) : pukul 19.00 dan tanpa makan kecil (snack) dimalam hari (2)

15. Jika anda memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan terakhir pada malam hari< pukul 18.00, seberapa sering kebiasaan tersebut ?

(8)

114

16. Apakah yang sering anda makan dalam porsi seminggu ? a. Daging (3)

b. Tempe/Tahu, Ikan (1) c. Sayur (2)

17. Apa arti dari istilah “3J” dalam pengaturan pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus?

a. Jumlah makanan, jenis makanan, dan jadwal makan (3)

b. Jumlah makanan, jumlah minuman, dan jarak waktu makan (1) c. Jumlah makanan, jenis makanan, dan jarak makan (2)

18. Jumlahmakanan yang dimaksud untuk mengukur karbohidrat dalam pengaturan pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus adalah

a. 3-8 porsi (1 porsinasi =100 gram) (3) b. 3-7 porsi (1 porsinasi =150 gram) (1) c. 3-8 porsi (1 porsi nasi=1000 gram) (2)

19. Jumlah konsumsi gula yang diperbolehkan dalam pengaturan pola hidup sehat pada penderita diabetes mellitus adalah :

a. Gula maksimal 12 sendok teh atau 48 gram per hari (3) b. Tergantung kebutuhan (1)

c. Gula maksimal 12 sendok makan atau 48 gram per hari (2)

20. Berapakalikah dalam seminggu anda dianjurkan olahraga rutin untuk pola hidup sehat?

(9)

21. Olahraga apakah yang paling sering anda lakukan dalam seminggu a. Aerobic, peregangan, angkat beban (3)

b. Tidak sama sekali(1)

c. Aerobik, renang, berjalan cepat (2)

22. Selain berolahraga, apakah anda melakukan kegiatan sehari-hari secara ekstra?

a. Memilih naik tangga daripada naik escalator (3) b. Hanya berdiam saja tanpa ada pergerakan (1) c. Memilih naik kendaraan saat bekerja (2)

23. Jika anda berjalan ke tempat kerja/pasar, berapa menitkah anda meluangkan waktu untuk berjalan/berbelanja ?

a. < 5 menit (1) b. >45 menit (3) c. ± 45 menit (2)

24. Berapa jam istirahat sehat yang dianjurkan untuk penderita diabetes dalam sehari-hari ?

a. 3-5 jam (1) b. 6-8 jam (3) c. >8 jam (2)

25. Apakah anda memiliki kebiasaan merokok dalam sehari-hari ?jika memiliki berapa bungkuskah rokok yang sering anda isap?

(10)

116

B. Sikap Responden Petunjuk :

Berikan tanda ceklist (√) pada kolom pernyataan dibawah ini dengan pernyataan SS = Sangat Setuju ;S=Setuju; TS = Tidak Setuju ; STS= Sangat Tidak Setuju

No SIKAP

Pernyataan SS S TS STS

1. Apakah konsultasi gizi sekali akan membawa hasil baik.

4 3 2 1

2. Diabetes mellitus yang tidak ditanggulangi akan sembuh dengan sendirinya

1 2 3 4

3. Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang berbahaya dengan sangat jarang menimbulkan komplikasi

1 2 3 4

4. Saat gula darah saya sudah atau mendekati normal, saya diperbolehkan dengan leluasa memilih dengan pola hidup sehat.

1 2 3 4

5. Pengaturan pola hidup sehat merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes mellitus.

4 3 2 1

7. Mengkonsumsi obat diabetes mellitus adalah metode yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah bila dibandingkan dengan menjalankan perilaku hidup sehat seperti pengaturan pola makan.

1 2 3 4

8. Makanan yang di konsumsi penderita diabetes mellitus sehari-hari disusun agar memperbaiki kesehatan.

4 3 2 1

9. Pengaturan pola hidup sehat bertujuan untuk menarik dan mudah diterima penderita diabetes mellitus

4 3 2 1

10. Sebagai penderita diabetes mellitus dengan melakukan perilaku hidup sehat seperti mengatur pola makan dengan baik akan memperkecil kemungkinan terkena komplikasi diabetes mellitus

(11)

11. Tidak ada cara lain atau cara praktis yang bisa dilakukan dalam mengatur jumlah makanan selain menimbang tiap jenis makanan dan memperkirakan karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 20-25% untuk kebutuhan tubuh

1 2 3 4

12. Jenis makanan yang perlu dihindari atau dibatasi untuk penderita diabetes adalah yang mengandung banyak gula sederhana.

1 2 3 4

13. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayurmayur dan buah-buahan segar.

4 2 3 1

14. Jadwal makan dapat kita atur sendiri asalkan mencapai 6 kali makan dengan ketentuan 3 kali makan besar dan 3 kali makan kecil.

1 2 3 4

15 Sebagai penderita diabetes mellitus saya merasa tidak terbebani dalam melakukan pengaturan pola hidup sehat.

(12)

118

B. TINDAKAN

Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda (X) dari setiap pertanyaan dibawah ini yang dianggap paling sesuai.

1. Ketika ada gejala diabetes mellitus seperti banyak kencing, banyak makan, banyak minum dan lain-lain, apakah yang paling utama yang Anda lakukan? a. Pengobatan alternatif (0)

b. Memeriksakan diri ke dokter/ petugas kesehatan (2)

2. Apa yang Anda lakukan setelah menjalani pengobatan diabetes mellitus dari dokter/ petugas kesehatan lainnya dan diyatakan bahwa kadar gula darah Anda sudah normal?

a. Tetap melakukan anjuran dokter, mulai dari pengaturan pola makan dan aktivitas sehat (2)

b. Kembali seperti biasa seperti saat belum terkena diabetes mellitus (0) 3. Sebagai penderita diabetes mellitus apakah Anda selalu menerapkan pola

hidup sehat yang baik?

a. Ya, sesuai dengan anjuran dokter(2)

b. Kadang-kadang, karena keinginan dari diri sendiri yang tidak tertahankan (0)

4. Pola hidup sehat yang bagaimanakah yang Anda terapkan sehingga dikatakan yang baik?

a. Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat sesuai dengan menu diet diabetes mellitus (2)

(13)

5. Kapan Anda menerapkan pengaturan pola hidup sehat yang baik? a. Saat kadar gula darah normal maupun tidak normal (2) b. Tergantung kondisi tubuh (0)

6. Sebagai penderita diabetes mellitus berapa kalikah anda berolahraga dalam pola hidup sehat?

a. 4x seminggu sesuai keinginan(2) b. 1x seminggu yang penting olahraga(0)

7. Olahraga apa saja yang anda lakukan sesuai dengan anjuran dokter? a. Badminton, tenis meja, dan volley (0)

b. Berjalan cepat, jogging, bersepeda (2)

8. Selain bersepeda atau jogging, olahragaapa yang Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan pola hidup sehat Anda?

a. Aerobik, renang dan jalan cepat (2) b. Suka-suka (tidak pernah olahraga) (0)

9. Olahraga yang harus Anda hindari dalam pengaturan pola hidup sehat yang baik sebagai penderita diabetes mellitus adalah?

a. Sepak bola, voli, dan basket (2) b. Jogging, renang, bersepeda (0)

10. Upaya yang Anda lakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi diabetes mellitus adalah :

a. Menstabilkan berat badan yang kegemukan (0)

(14)

120

11. Faktor apa saja yang diperhatikan oleh penderita DM dalam berolahraga? a. Frekuensi, Intensitas, Durasi (2)

b. Lingkungan, keluarga dan petugas(0)

12. Sebagai penderita diabetes mellitus, Apakah manfaat olahraga bagi anda? a. Mengurangi dosis obat-obatan penurun kadar gula darah (2)

b. Hanya sebagai simbol agar hidup sehat (0)

13. Berapa lama durasi anda untuk melakukan olahraga dalam pola hidup sehat ? a. 30 menit hingga 60 menit dalam seminggu (2)

b. Hanya 15 menit dan itupun dilakukan sesuka hati (0)

14. Sebagai penderita diabetes mellitus, bagaimana solusi berolahraga yang aman bagi anda ?

a. Melakukannya sesudah makan dan terlalu memaksakan diri (0) b. Sesuai dengan anjuran dokter (2)

15. Apakah sajakah gejala-gejala yang menandakan penderita DM harus menghentikan aktivitas olahraga dalam pola hidup sehat ?

a. Nafas pendek, dada terasa sesak (2)

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

128

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pendidik an Re s ponde n

7 10,9 10,9 10,9

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(23)

Frequency Table

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(24)

130

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(25)

Frequency Table

Pertanyaan Sum be r Infor m as i Ke luarga no 1

7 10,9 10,9 10,9

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan Sum be r Infor m as i Ke luarga no 2

16 25,0 25,0 25,0

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan Sum be r Infor m as i Ke luarga no 3

16 25,0 25,0 25,0

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan Sum be r Infor m as i Ke luarga no 4

14 21,9 21,9 21,9

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(26)

132

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(27)

Frequency Table

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(28)

134

Frequency Table

Pertanyaan pe nge tahun no 1

7 10,9 10,9 10,9

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 2

2 3,1 3,1 3,1

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 3

6 9,4 9,4 9,4

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 4

10 15,6 15,6 15,6

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 5

8 12,5 12,5 12,5

Frequenc y Percent V alid Percent

(29)

Pertanyaan pe nge tahun no 6

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 7

4 6,3 6,3 6,3

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 8

7 10,9 10,9 10,9

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 9

8 12,5 12,5 12,5

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 10

10 15,6 15,6 15,6

Frequenc y Percent V alid Percent

(30)

136

Pertanyaan pe nge tahun no 11

8 12,5 12,5 12,5

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 12

14 21,9 21,9 21,9

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 13

25 39,1 39,1 39,1

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 14

17 26,6 26,6 26,6

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 15

14 21,9 21,9 21,9

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 16

42 65,6 65,6 65,6

Frequenc y Percent V alid Percent

(31)

Pertanyaan pe nge tahun no 17

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 18

11 17,2 17,2 17,2

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 19

29 45,3 45,3 45,3

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 20

27 42,2 42,2 42,2

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 21

28 43,8 43,8 43,8

Frequenc y Percent V alid Percent

(32)

138

Pertanyaan pe nge tahun no 22

13 20,3 20,3 20,3

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 23

20 31,3 31,3 31,3

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 24

12 18,8 18,8 18,8

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Pertanyaan pe nge tahun no 25

1 1,6 1,6 1,6

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(33)

Frequency Table

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(34)

140

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(35)

Pernyataan sik ap no 10

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(36)

142

Pernyataan sik ap no 15

10 15,6 15,6 15,6

19 29,7 29,7 45,3

23 35,9 35,9 81,3

12 18,8 18,8 100,0

64 100,0 100,0 SS

S TS STS Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Kate gori s ikap

43 67,2 67,2 67,2

21 32,8 32,8 100,0

64 100,0 100,0 sedang

baik Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

(37)

Frequency Table

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(38)

144

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(39)

Pertanyaan tindak an no 13

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e

Frequenc y Percent V alid Percent

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Lampiran 7. Dokumentasi

(46)
(47)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama Chandra Yoga, 2000.Manajemen Administrasi Rumah Sakit. UI Press, Jakarta.

Admin.2012. Keterlibatan Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar.Diakses pada tanggal 18 September 2012.

Afrianti, Leni Herliana. 2013. Teknologi Pengawetan Pangan. Bandung : Alfabeta.

Aktyo. 2009. Senam kaki diabetes mellitus. Di akses pada 17 Desember 2012.

Anonim, 2009.Konsep Sehat

Sakit.http://search.4shared.com/postdownload/p1quviz/html, diakses

tanggal 26 April 2015.

Ambarwati, R, and Wulandari, Diah., 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendika.

Arif S Sadiman, dkk. 2003. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Awad, Nadyah, 2011. Gambaran Faktor Resiko Diabetes Mellitus Tipe II di

Poliklinik Endokrin Bagian/ SMF FK-UNSRAT RSU Prof.

,http://www.academia.edu/4696688/GAMBARAN_FAKTOR_RESIKO _PASIEN_SMF_FK-UNSRAT_RSU_Nadyah_Awad_2.

Azhari, S., 2011.Sikap Manusia. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Balitbang Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenker RI.

Batubara, A., 2008. Persepsi Masyarakat Tentang Pengobatan Alternatif Ceragem Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2008.Skripsi FKM USU. Medan.

Bilous, Rudy, dkk., 2014. Buku Pegangan Diabetes Edisi ke 4.Jakarta : Bumi Medika.

(48)

103

Brant, A. H. 2004. Obsesity and Diabetes.John Willey and Sons. Australia. Brunner dan Suddart., 1975. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.

Darbiyono, Siswono. 2011. Pola Hidup Diabetes Mellitus dalam Melaksanakan Kepatuhan Perubahan Perilaku. Jakarta : Universitas Respati

Depkes, RI. 2007. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Direktoral Jenderal Bina Kesehatan Masyakarat, Direktoral Bina Gizi Masyarakat.

Depkes, RI. 2007. Tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Direktoral Jenderal Bina Kesehatan Masyakarat, Direktoral Bina Gizi Masyarakat.

Depkes, RI. 2008. Materi Pelatihan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan.Jakarta Departemen Kesehatan RI. Diakses pada tanggal 24 September 2010.

Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Nasional. Jakarta

Depkes, RI. 2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025. Jakarta :Departemen Kesehatan RI.

Depkes, RI. 2009. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia mencapai 21,3 Juta Orang. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Depkes, RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Diah, 2009.Kepuasaan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Perawat di RSU Tugurejo Semarang.Tesis.Semarang : UNDIP. Diakses 14 Maret 2012.

Enina, T., 2010.Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Lansia Tentang Pemanfaatan Posyandu Lansia Dalam Menunjang Status Gizi Di Puskesmas Petisah Medan.Skripsi FKM USU. Medan.

Erikaganie, 2009.Penderita Diabetes di Sumatera Utara Meningkat.Diakses pada tanggal 24 September 2010.

Erliawati, 2009.Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Puskesmas Tegal Sari Kota Medan Tahun 2009.Skripsi FKM USU. Medan.

(49)

Febby, M., 2013.Persepsi Lansia Tentang Pelayanan Posyandu Lansia Di Puskesmas Tarok Kec.Payakumbuh Utara Kab.Lima Puluh Kota Sumatera Barat.Skripsi Fakultas Keperawatan USU. Medan.

Foster/ Anderson, 2006.Antropologi Kesehatan. UI Press. Jakarta.

Foster G.M, dan Anderson B. G. 2005. Antropologi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Fox, C., 2011. Bersahabat dengan Diabetes Mellitus Tipe 2.Jakarta : Penebar Plus 65-94.

Fitriani., 2008. Perubahan Pada Lansia.Tersedia :http://heatlh.detik.com.Diakses pada tanggal 15 September 2014.

Hadi, Sutrisno. 1983. Statistik. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Handayani, W. 2006.Psikologi Keluarga.Jakarta : Pustaka Utama.

Handayaningrat, Soewarno. 1987. Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen.Jakarta : Gunung Agung.

Irianto, K. 2004. Struktur dan Funsgi Tubuh Manusia untuk Paramedis.Jakarta : Yrama Widya.

Johnson, M. 1998. Diabetes Terapi dan Pencegahannya. Bandung. Indonesi Publishing Hipocrates.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Bantuan OperasionalKesehatan.Jakarta : Kemenkes RI.

Kusmana, D. 2006.Olahraga untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung Trias Sok dan Senam 10 Menit.Jakarta: FKUI

Noer. 1996. Gambaran Klinis Diabetes Mellitus, Dalam : Sarwono W, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. Jakarta : FKUI ; 1996. P : 590. Notoatmodjo.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :

Rineka Cipta. Juni 2003.

(50)

105

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.

Maryunani, A. 2008.Diabetes Pada Kehamilan. Jakarta. Trans Info Media.

Moore, M, C. 1997. Buku Pedoman Diet dan Nutrisi, Edisi Kedua.Jakarta : Penerbit Hipocrates.

Panjaitan, R. S., 2008. Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Rawat Inap di Rumah Sakit Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Tahun 2007. Skripsi Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Parmelia, E. S. M., 2009. Gambaran Perilaku Lanjut Usia (Lansia) Tentang Kebersihan Perorangan Di Kelurahan Pasar Merah Barat Kec. Medan Kota Tahun 2009.Skripsi FKM USU. Medan.

PERKENI (Persatuan Endokrinologi Indonesia).2011.Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta.

Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar).2007. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar).2013. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kementrian Kesehatan RI. Jakarta

Rizky, Tengku, M. 2015. Gambaran Pola Makan dan Dukungan Keluarga Penderita Diabetes Melitus Yang Menjalani Rawat Jalan di RSU Dr. Pringadi Medan Tahun 2015. Skripsi. Sumatera Utara: USU. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015.

Roglic, G. MD., 2005. The Burden Of Mortality Attributable to Diabetes. Diabetes Care, Number 9, Volume 9, Page 2130-2135.

Sumual, A. 1996.Beberapa Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Diabetes Melitus. Manado. Univesitas Samratulangi.

Sarwono, S. W. 2004. Psikologi Remaja.Edisi revisi8.Jakarta : Raja Grafindo Pustaka.

(51)

Sukarmin, S,R. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ganggguan Eksokrin & Androkrin Pada Pankreas.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suiraoka, IP. 2012. Penyakit Denegeratif. Yogyakarta : Nuhamedika. Suratno, B, I.G. 2001.Pemasaran Barang dan Jasa.Yogyakarta : Kanisius. Sustrani, L, dkk. 2004. Diabetes. Jakarta.Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Suyono, Slamet. 2002. Kecendrungan Peningkatan Jumlah Pasien

Diabetes.Dalam Sidartawan soegondo dkk.Editor : Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Edisi 2.Jakarta : Balai Penerbit FK-UI. Hal. 1-4

Priyanto, Sigit dkk. 2012. Pengaruh Senam KakiTerhadap Sensitivitas Kaki dan Kadar Gula Darah Pada Anggregat Lansia Diabetes Mellitus Mellitus Di Magelang.Di akses pada tanggal 11 Januari 2014.

Tara, E, E Soetrisno, 2002.Buku Pintar Terapi Diabetes Melitus.Jakarta : Taramedia & Restu Agung.

Tandra, H. 2008. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wafiq Hisyam. 2007. Pola Hidup Sehat. http//wordpress.com. Diakses tanggal 16 Januari 2015.

Waspadji, Sarwono. 2009. Komplikasi Kronik Diabetes: Mekanisme Terjadinya, Diagnosis dan Strategi Pengelolaan. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid 3 Edisi V. Jakarta. Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

Waspadji, Sarwono. 2009. Kaki Diabetes. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid 3 Edisi V. Jakarta. Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

WHO (World Health Organization). 2000. Guidelines for the Regulatory Assesment of Medical Products for use in Self-Medication, World Health Organization, Geneva.

WHO (World Health Organization). 2014. Progress on the health-related Millennium Development Goals (MDGs). Geneva.

(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui perilakupasien Diabetes Mellitus melaksanakan Pola Hidup Sehat yang dirawat jalan di Rumah Sakit Haji Tahun 2016.

3.2Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan pada bulan Mei sampai dengan selesai. Adapun alasan peneliti dalam memilih lokasi ini adalah :

1. Berdasarkan Berdasarkan hasil survey pendahuluan, Rumah Sakit Haji Medan memiliki jumlah pasien DM yang banyak yaitu 356 pasien.

2. Hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebanyak 2,1%lebih tinggi dibandingkan pada Tahun2007 sebanyak 1,1%.

3. Hasil dari data Rekam Medik disimpulkan bahwa terjadi trend penyakit peningkatan jumlah/ kasus penderita DM pada tahun 2012 sampai 2014. 4. Terjadinya penurunan pada Tahun 2015 yang menempati urutan ke-7 dari 10

penyakit terbesar yang dirawat jalan di Rumah Sakit Haji.

(53)

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita diabetes mellitus yang dirawat jalan ke Rumah Sakit Haji Medan pada tahun 2015 sebanyak 356 pasien.

3.3.2 Sampel

Penentuan jumlah sampel dapat dilakukan dengan cara perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang telah diketahui jumlahnya yaitu sebanyak 356 pasien menjadi 64 sampel.Untuk tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah 10 %.Alasan peneliti menggunakan tingkat presisi 10% karena jumlah populasi kurang dari 1000.

Rumus Slovin :

Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampelyang dapat ditolerir, kemudian dikuadratkan.

(54)

36

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh sampel sebanyak 64 responden, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pasien diabetes mellitus yang dirawat jalan di poli penyakit dalam di Rumah Sakit Haji Medan.

Pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data atau sesuai dengan karakteristik responden yang sudah ditentukan peneliti.

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden yang berisi daftar pertanyaan serta jawaban yang telah disiapkan.

3.4.2 Data Sekunder

(55)

Dari kerangka konsep penelitian, maka defenisi operasional dari variabel, variabel penelitian ini adalah :

1. Karakterisktik Pasien Diabetes Melitus :

1. Umur adalah lama waktu perjalanan hidup responden yang dihitung sejak responden dilahirkan sampai ulang tahun terakhir yang dinyatakan dalam satuan tahun sesuai dengan pengakuan responden.

2. Jenis kelamin adalah jenis kelamin responden yang dikategorikan dua yaitu laki-laki dan perempuan.

3. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang diselesaikan sesuai dengan pengakuan responden.

4. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakuan resonden untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk mendapatkan nafkah.

5. Penghasilan adalah jumlah seluruh pendapatan pokok dan sampingan yang diperoleh responden tiap bulannya. Dikategorikan berdasarkan Upah Minimum Propinsi (UMP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 Tentang Pengupahan yaitu penghasilan di bawah UMP Sumatera Utara (<Rp 1.811.875,) dan penghasilan diatas atau sama dengan UMP Sumatera Utara (≥Rp 1.811.875,-)

6. Pola Hidup Sehat adalah pola hidup yang lebih fokus kepada kesehatan pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

(56)

38

2. Sumber Informasi

1. Petugas Kesehatan adalah orang yang bertugas dalam bidang kesehatan yang memberikan informasi dan program yang baik di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016.

2. Keluarga adalah orangtua, kakak, adik, anak, atau saudara yang tinggal satu rumah dengan penderita diabetes mellitus rawat jalan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016.

3. Media cetak adalah Media cetak adalah sumber informasi responden mengenai pola hidup sehat yang diperoleh dari majalah, koran, buku, brosur/leaflet/spanduk

4. Media elektronik adalah sumber informasi responden mengenai pola hidup sehat yang diperoleh dari televisi, radio dan internet.

3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui penderita diabetes mellitus rawat jalan dalam pengaturan pola hidup sehat.

4. Sikap adalah pendapat atau pandangan penderita diabetes mellitus rawat jalan dalam pengaturan pola hidup sehat.

5. Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan penderita diabetes mellitus untuk mengatur pola hidup sehat.

3.6 Aspek Pengukuran 3.6.1 Sumber Informasi

1. Petugas Kesehatan

(57)

menggunakan skala ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : Ya dan Tidak. Dengan jumlah pertanyaan 8 dimana setiap jawaban memiliki nilai tertinggi 1 dan terendah 0. Total skor nilai tertinggi adalah 8.

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Nilai baik, apabila responden mendapat nilai >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 8 yaitu <37

b. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 8 yaitu 22-37

c. Nilai kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 8 yaitu <22

2. Keluarga

Keluarga adalah orangtua, kakak, adik, anak, atau saudara yang tinggal satu rumah dengan penderita diabetes mellitus dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner dengan menggunakan skala thrustone, dimana jawaban setiap item yang menggunakan skala ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : Ya, Tidak. Dengan jumlah pertanyaan 4 dimana setiap jawaban memiliki nilai tertinggi= 1 dan terendah 0. Total skor nilai tertinggi adalah 4.

(58)

40

a. Nilai baik, apabila responden mendapat nilai >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 4 yaitu <37

b. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 4 yaitu 22-37

c. Nilai kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 4 yaitu <22

3. Media Cetak

Sumber informasi media cetak diukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan skala thrustone.Skala pengukuran tindakan berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden terhadap seluruh pertanyaan yang diberikan.Masing-masing alternatif jawban “Ya melakukan” dan “Tidak melakukan”, dengan ketentuan jika responden menjawab“Ya melakukan”

dikatakan benar diberi nilai 1 (satu), dan jika responden menjawab “Tidak

melakukan” maka dikatakan salah diberi nilai 0 (nol). Nilai tertinggi dari

seluruh pertanyaan adalah 1 (satu) sehingga total nilai tertinggi adalah 5 (enam).

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Nilai baik, apabila responden mendapat nilai >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu <25

b. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu 15-25

(59)

Sumber informasi media elektronik diukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan skala thrustone.Skala pengukuran tindakan berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden terhadap seluruh pertanyaan yang diberikan.Masing-masing alternatif jawaban “Ya melakukan” dan “Tidak melakukan”, dengan ketentuan jika responden

menjawab“Ya melakukan” dikatakan benar diberi nilai 1 (satu), dan jika

responden menjawab “Tidak melakukan” maka dikatakan salah diberi nilai 0

(nol). Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 1 (satu) sehingga total nilai tertinggi adalah 5 (lima).

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Nilai baik, apabila responden mendapat nilai >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu >25

b. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu 15-25

c. Nilai kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu <15

3.6.2 Pengetahuan, Sikap, Tindakan

(60)

42

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui pasien rawat jalan pada penderita diabetes melitus terhadap pola hidup sehat, diukur dengan 25 pertanyaandimana setiap jawaban memiliki nilai tertinggi= 3 dan terendah 1. Total skor tertinggi 75. Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Nilai baik, apabila responden mendapat nilai >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 75 yaitu >37

b. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 75yaitu 22-37

c. Nilai kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 75 yaitu <22

2. Sikap

Sikap dapat diukur dengan skoring terhadap kuesioner dengan menggunakan skala likert, dimana jawaban setiap item yang menggunakan skala ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatife, yang dapat berupa kata-kata antara lain :Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Dengan jumlah pertanyaan 15 dimana jawaban memiliki total nilai tertinggi adalah 4 dan terendah 1.

Untuk soal no positif maka jawaban ini dapat diberi skor : a. Jawaban sangat setuju diberi skor 4

(61)

d. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1 Untuk soal negatif maka jawaban ini dapat diberi skor : a. Jawaban sangat setuju diberi skor 1

b. Jawaban setuju diberi skor 2

c. Jawaban tidak setuju diberi skor 3 d. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 4

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Nilai baik, apabila responden mendapat nilai >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 60 yaitu >25

b. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 60 yaitu 15-25

c. Nilai kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 60 yaitu <15

3. Tindakan

Tindakan adalah bentuk nyata responden tentang perilaku penderita diabetes mengenai pola makan dengan 15 pertanyaan dimana setiap jawaban memiliki nilai tertinggi2 dan terendah 0. Total skor tertinggi adalah 30.

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang adadiklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

(62)

44

b. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu 15-25

c. Nilai kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu <15

3.6 Teknik Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Koding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari kategori.

3. Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer. 3.7 Analisis Data

(63)

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Rumah Sakit

Awal tahun 1960 sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat islam di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan yang mendambakan terwujudnya rumah sakit yang benar benar bernafaskan islam. Hal ini disebabkan rumah sakit yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwa atau misi islam secara menyeluruh. Sementara itu, beberapa rumah sakit yang membawakan misi dari agama islam sudah lebih dulu ada di Kota Medan.Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan mina yang banyak menimbulkan korban jiwa pada jemaah haji dari Indonesia adalah Kebetulan gagasan dan pelaksanaan pembangunan rumah sakit haji sejalan pula dengan niat pemerintah untuk membangun rumah sakit haji di embarkasi calon jema‟ah Haji Indonesia.

Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang bernafakan islam dicetuskan pula oleh bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Raja Inal Siregar), pada kegiatan safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto) menandatangani prasasti untuk keempat rumah sakit Haji yakni di Jakarta, bahkan Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan melalui surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat Propinsi Sumatera Utara No.445.05/712.K.

(64)

46

pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila bahkan bantuan-bantuan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia (H.M Soeharto) berkenaan untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan. Dan pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua umum Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Direktur RS Haji Medan yang pertama adalah dr. H. Gading Hakim, SpKJ mulai Tahun 1992 s/d Tahun 1998. Pada tanggal 29 Desember Rumah Sakit Haji Medan dialihkan kepada pemerintah provinsi sumatera utara berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera Utara NO.78 Tahun 2011 tanggal 13 Desember Yayasan Rumah Sakit Haji Medan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selanjutnya nama Rumah Sakit Haji Medan dinganti menjadi Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara.

4.1.2 Gambaran Umum Rumah Sakit Haji Medan

(65)

adalah sebagai berikut:

1. Luas tanah Rumah Sakit Haji Medan seluas 6 Ha

2. Luas bangunan rumah sakit haji medan seluas 12.000 M 3. Jenis dan jumlah tempat tidur

a. Kelas utama A (super VIP) b. Kelas utama B (VIP)

c. Kelas 1 (Marwah, Shafa, Iklas, ICU)

d. Kelas II (Fitrah, Ruang Anak, Hijir Dewasa) e. Kelas II ( An-Nisa Baru, Al-Iksan, Arafah, Fitrah) f. Ranjang Baby

g. Ruang ICU

h. Ruang stoke care unit

i. Jumlah Bed 250 tempat tidur, sarana penunjang lainnya : 1) Laboratorium

2) Radiologi 3) Farmasi

4) Rehabilitas medis 5) Gizi

6) Binatu

7) Penelitian sarana Rumah Sakit

(66)

48

4.1.3 Visi

Rumah sakit unggulan dan pusat rujukan dengan mewujudkan pelayanan bernuansa islami, ramah lingkungan, dan berdaya saing sesuai standar nasional dan internasional.

4.1.4 Misi

Misi Rumah Sakit Haji Medan antara lain:

1. Meningkatkan profesionalisme, kompetensi sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki intergritas dan religius.

2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Rumah Sakit Umum Haji Medan sesuai standar Nasional dan Internasional dengan prinsip kenyamanan dan keselamatan.

3. Meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara melalui Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

4. Meningkatkan kemudahan jangkauan pelayanan kesehatan.

5. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas, transparan, bersih, ramah, aman dan nyaman serta lingkungan yang sehat bernuasa Go Green. 4.1.5 Falsafah

(67)

ayat 96 : “

Yang Maha Pemurah akan menanamkan hati mereka kasih sayang” serta surat

Assyu‟ara ayat 80 : “Dan apabila aku sakit maka Dialah (Allah) yang akan

menyembuhkan”. 4.1.6 Motto

Bekerja sebagai ibadah, Ikhlas dalam pelayanan dan Istiqomah dalam pendirian.

4.1.7 Fasilitas Rumah Sakit Haji Medan

Fasilitas Rumah Sakit Haji Medan antara lain: 1. Pelayanan Medis

Rumah Sakit Haji Medan telah melakukan berbagai jenis pelayanan medis. Pelayanaan medis di Rumah Sakit Haji Medan terdiri dari 16 poliklinik (Poli Bedah, Pediatri, Penyakit Dalam, Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Mata, Kulit dan Kelamin, Neurologi, Psikiatri, Paru, Gigi, THT, Jantung, Fisioterafi, Orthopedi, TB Dots, VCT (Voluntary Conseling and Testing)) dan 1 Instalasi Gawat Darurat.

(68)

50

2. Pelayanan Penunjang Medis

Rumah Sakit Haji Medan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan medis juga didukung oleh pelayanan medis antara lain: Pelayanan Radiologi yang terdiri dari (USG, Photo Contras, Photo Non Contras), Pelayanan Rehabilitasi Medik yang terdiri dari ( Latihan fisik, Antinoterapi, Elektroterapi, Hidroterapi, Traksi lumbal & cervical dan CPM), Pelayanan Laboratorium yang terdiri dari (KGD, Darah, Urin), Pelayanan Farmasi, Pelayanan Penunjang Medis lainnya terdiri dari (Instalasi Peralatan Medis, Instalasi Pemeliharaan Sarana, Instalasi Sanitasi, Instalasi Pemulasaraan Jenazah, Instalasi Binatu, Instalasi Gizi/dapur.

4.2 Analisis Univariat

Analisis Univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yaitu karakteristik (jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, penyuluhan), kejadian diabetes mellitus, perilaku responden ( pengetahuan,sikap,dan tindakan).

4.2.1. Karakteristik Diabetes Melitus

(69)

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Rumah SakitHaji Medan Tahun 2016

No Umur (Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)

1 43-47 tahun 1 1,6

2 48-52 tahun 7 10,9

3 53-57 tahun 14 21,9

4 58-62 tahun 20 31,3

5 63-67 tahun 7 10,9

6 68-72 tahun 7 10,9

7 73-77 tahun 6 9,4

8 78-82 tahun 2 3,1

Total 64 100,0

Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus sturges menunjukkan bahwa dari 64 responden umur dalam melaksanakan pola hidup sehat yang paling banyak adalah umur 58-62 tahun sebanyak 20 orang (31,3%), umur 53-57 tahun sebanyak 14 orang (21,9), umur 48-52 sebanyak 7 orang (10,9), umur 63-67 sebanyak 7 orang (10,9), umur 68-72 sebanyak 7 orang (10,9), umur 73-77 sebanyak 6 orang (9,4), umur 78-82 sebanyak 2 orang (3,1) dan umur 43-47 sebanyak 1 orang (1,6). 2. Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

No Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Laki-laki 20 31,3

2 Perempuan 44 68,8

Total 64 100,0

(70)

52

3. Pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

No Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak tamat sekolah / Tidak Sekolah 0 0

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 64 responden tingkat pendidikan yang paling banyak adalah pendidikan SMA sebanyak 32 orang (50,0), Akademi/Perguruan Tinggi sebanyak 19 orang (29,7), tingkat SD sebanyak 7 orang (10,9), tingkat SMP sebanyak 6 orang (9,4), dan untuk tidak tamat sekolah/ tidak sekolah tidak ada (0,00%).

4. Pekerjaan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Haji Tahun 2016

No Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Pensiunan/Tidak Bekerja 15 23,4

2 PNS/TNI/POLRI/BUMN 12 18,8

(71)

orang (1,6). 5. Penghasilan

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

No Penghasilan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 < Rp 1.811.875,- 2 3,1

2 ≥ Rp 1.811.875,- 62 96,9

Total 64 100,0

Berdasarkan Upad Minimum Propinsi (UMP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 dengan hasil penelitian yang dilakukanoleh 64 responden penghasilan yang paling banyak adalah diatas Rp. 1.811.875,- sebanyak 62 orang (96,9%) dan yang dibawah Rp 1.811.875,- sebanyak 2 orang (3,1%).

6. Penyuluhan

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyuluhan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

No Penyuluhan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Pernah 3 4,7

2 Tidak Pernah 61 96,9

Total 64 100,0

(72)

54

4.2.2 Sumber Informasi

Berdasarkan hasil penelitian dari 64 responden dapat kita ketahui sumber informasi responden tentang pola hidup sehat diabetes mellitus. Distribusi sumber informasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

1. Petugas Kesehatan

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

No Sumber Informasi Dari Petugas Kesehatan 4 Penyuluhan tentang bahaya melakukan

pola hidup sehat 7 Petugas kesehatan melayani pola hidup

sehat

50 78,1 14 21,9 64 100,0 8 Semangat dari petugas kesehatan

tentang pola hidup sehat

58 90,6 6 9,4 64 100,0

(73)

bahaya jika tidak melakukan pola hidup sehat diabetes mellitus sebanyak 51 orang (79,%), sementara yang tidak sebanyak 13 orang (20,3%). Responden yang menyatakan petugas kesehatan memberikan peran sangat penting untuk mengatur pola hidup sehat diabetes mellitus sebanyak 54 orang (84,4%), sementara yang tidak 10 orang (15,6%). Responden yang menyatakan petugas kesehatan memberikan konseling setelah memeriksakan kondisi kesehatan sebanyak 41 orang (64,1%), sementara yang tidak 23 orang (35,9%). Responden yang menyatakan petugas kesehatan melayani dengan baik sesuai dengan aturan rumah sakit sebanyak 50 orang (78,1%), sementara yang tidak sebanyak 14 orang (21,9%). Responden yang menyakan petugas kesehatan memberikan semangat agar melakukan pola hidup sehat sebanyak 58 orang (90,6%), sementara yang tidak sebanyak 6 orang (9,4%).

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sumber Informasi Dari Petugas Kesehatan

No. Sumber Informasi dari

Petugas Kesehatan Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Baik 26 40,6

2. Sedang 36 56,3

3. Kurang 2 3,1

Total 64 100,0

(74)

56

2. Keluarga

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Keluarga Responden di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

No Pernyataan Ya Tidak n %

n % n %

1 Keluarga mengidap diabetes mellitus dan memberikan saran tentang pola hidup sehat

57 89,1 7 20,9 64 100,0

2 Menjelaskan/memberikan informasi mengenai pengaturan pola hidup sehat

48 75,0 16 25,0 64 100,0 3 Pencarian informasi mengenai pola

hidup sehat

(75)

Dari Keluarga

No Sumber Informasi dari Keluarga Jumlah (n) Persentase (%)

1. Baik 8 8,5

2. Sedang 11 11,7

3. Kurang 75 79,8

Total 64 100,0

Berdasarkan penelitian diatas dapat dikategorikan sumber informasi yang diperoleh responden dari keluarga dikategorikan baik 8 orang (8,5%), kategori sedang sebanyak 11 orang (11,7%), dan kategori kurang sebanyak 75 orang (79,8%).

3. Media Cetak

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Media Cetak Responden di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016 4 Melihat/membaca brosur yang

menginformasikan tentang pentingnya pola hidup sehat dimanapun anda berada

19 29,7 45 70,3 64 100,0

5 Melihat/membaca spanduk bahaya penyakit diabetes mellitus

15 23,4 49 76,6 64 100,0

(76)

58

orang (25,0%). Responden yang medapat informasi mengenai pola hidup sehat sebanyak 55 orang (85,9%) dan tidak yang 16 orang (14,1%). Responden yang melihat/membaca spanduk bahaya penyakit diabetes mellitus sebanyak 19 orang (29,7%) dan yang tidak 45 orang (70,3%).

Tabel 4.12 Distribusi Responden Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sumber Informasi Dari Media Cetak

No. Sumber Informasi dari Media Cetak Jumlah (n) Persentase (%)

1. Baik 18 28,1

2. Sedang 43 67,2

3. Kurang 3 4,7

Total 64 100,0

Berdasarkan penelitian di atas dapat dikategorikan sumber informasi yang diperoleh responden dari media cetak yang dikategorikan baik 18 orang (28,1%), kategori sedang sebanyak 43 orang (67,2%), dan kategori kurang sebanyak 3 orang (46,8%).

4. Media Elektronik

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Media Eletronik Responden di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016

No Pernyataan Ya Tidak n %

n % n %

1 Informasi tentang pola hidup sehat dari radio

jika tidak melakukan pola hidup sehat

55 85,9 9 14,1 64 100,0 4 Model pada iklan diabetes mellitus

untuk mengatur pola hidup sehat secara teratur

45 70,3 19 29,7 64 100,0

5 Informasi mengenai diabetes mellitus tentang anjuran pola hidup sehat

(77)

informasi mengenai diabetes mellitus di radio sebanyak 54 orang (84,4%) dan yang tidak 10 orang (15,6%). Responden yang melihat berita mengenai tidak melakukan pola hidup sehat yang telah dianjurkan sebanyak 28 orang (43,8%) dan tidak sebanyak 36 orang (56,3%). Responden yang melihat berita mengenai berita bahaya dari diabetes mellitus jika tidak melakukan pola hidup sehat sebanyak 55 orang (85,9%), dan tidak sebanyak 9 orang (14,1%). Responden yang model pada iklan diabetes mellitus mempengaruhi anda untuk pola hidup sehat secara teratur sebanyak 45 orang (70,3%) dan tidak 19 orang (29,7%). Responden yang dampak mengenai diabetes mellitus akan terlihat jelas dan sesuai dengan anjuran pola hidup sehat sebanyak 28 orang (43,8%) dan tidak 36 orang (56,3%).

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sumber Informasi Dari Media Eletronik

No. Sumber Informasi dari Keluarga Jumlah (n) Persentase (%)

1. Baik 10 15,6

2. Sedang 47 73,4

3. Kurang 7 10,9

Total 64 100,0

(78)

60

4.2.3 Pengetahuan Responden

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Rumah Sakit Haji Medan Tentang Sifat Penyakit Diabetes Mellitus Tahun 2016

No Pertanyaan Jawaban

n %

1 Pengertian diabetes mellitus adalah :

a. Penyakit karena adanya gangguan metabolism dalam tubuh dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin

27 42,2

b. Keadaan dimana seseorang mengalami penurunan berat badan yang drtais dengan diagnose kadar gula daran yang meningkat

7 10,9

c. Suatu sindrom klinik yang khas ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defisiensi atau penurunan efektifitas insulin

30 36,9

2 Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang bersifat:

3 Penyakit Diabetes Mellitus dapat disebabkan karena :

a. Faktor makanan dan gaya hidup yang salah 32 50,0

b. Faktor kepribadian 6 9,4

c. Faktor keturunan saja 26 40,6

4 Gejala-gejala yang bisa terjadi selain gejala umum akibat diabetes mellitus :

a. Mudah terkena infeksi kulit, cepat lelah, dan berat badan turun dratis 5 Yang dapat menyebabkan diabetes mellitus :

a. Obesitas dan umur 8 12,5

b. Keturunan dan kurang aktifitas fisik 33 51,6

c. Konsumsi lemak berlebih dan umur 23 35,9

6 Menanggulangi penyakit diabetes mellitus dengan cara : a. Pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat

yang dianjurkan petugas kesehatan

26 40,6

b. Pengobatan saja 7 10,9

(79)

No Pertanyaan Jawaban

n %

7 Pola hidup sehat bagi penderita mellitus :

a. Cara makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral 4 6,3

b. Suatu cara dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengna maksud mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penderita diabetes mellitus

22 34,4

c. Suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan antara zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral

38 59,4

8 Cara yang tepat untuk mengatur pola hidup sehat untuk penderita diabetes adalah dengan cara diet, tujuan diet adalah :

a. Mempertahankan kadar gula darah sekitar normal 28 43,8 b. Mengurangi agar berat badan tidak naik 7 10,9 c. Menarik dan mudah diterima penderita diabetes 29 45,3 9 Fungsi pengaturan pola hidup sehat pada diabetes mellitus :

a. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegahnya terjadinya komplikasi akut maupun kronis

20 31,3 b. Mengendalikan kadar gula darah atau kolesterol 36 56,3 c. Menurunkan/mengendalikan berat badan 8 12,5 10 Pengaturan pola hidup sehat yang baik untuk penderita

diabetes mellitus:

a. Dengan menerapkan menu diet diabetes mellitus sesuai dengan jumlah, jenis serta jadwal yang makan yang baik

22 34,4 b. Dengan memperhatikan jumlah, jenis dan jadwal makan

yang baik untuk penderita diabetes mellitus

32 50,0 11 Cara praktis yang bisa dilakukan dalam penyajian pola

hidup sehat untuk penderita diabetes mellitus adalah : a. Pada 1 piring makan biasa, diisi dengan separuhnya

sayur, seperempatnya dengan nasi dan sisanya dengan lauk setiap kali makan

20 31,3

b. Pada 1 piring makan biasa, diisi dengan separuhnya sayur, seperempatnya dengan buah dan sisanya dengan lauk setiap kali makan

8 12,5

c. Pada 1 piring makan biasa, diisi dengan separuhnya buah, seperempatnya dengan nasi dan sisanya dengan lauk setiap kali makan

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Rumah SakitHaji Medan Tahun 2016
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penghasilan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien tentang penyakit diabetes mellitus dengan depresi pada pasien kaki diabetik di unit rawat jalan

penelitian yang berkaitan antara prevalensi diabetes melitus pada pasien sindroma koroner akut dalam judul “Prevalensi Diabetes Mellitus pada pasien Sindroma Koroner Akut

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 orang subyek yang menderita penyakit diabetes mellitus menjalankan perilaku peran sakit yang disarankan oleh dokter akan tetapi untuk diet atau

Tingkat pengetahuan responden yang baik tentang diet pada penyakit diabetes mellitus ditunjang oleh latar belakang pendidikan yang cukup memadai, faktor keaktifan petugas

POLA PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RS..

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau menggunakan insulin secara efektif (IDF

Pengadaan Dan Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Bhayangkara Tahun 2012 ” yang disusun oleh Adi Arianto, NIM: 70100109004, Mahasiswa

KESIMPULAN Dari 100 sampel lembar resep pasien penyakit diabetes mellitus di Instalasi Rawat Jalan RSUD Gunung Jati Kota Cirebon pada bulan Januari 2018 ditemukan kejadian potensi