• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Ischemic Compression Dan Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Sindroma Miofasial Upper Trapezius Pada Penjahit Wanita.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Ischemic Compression Dan Stretching Terhadap Penurunan Nyeri Sindroma Miofasial Upper Trapezius Pada Penjahit Wanita."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Islam mengizinkan kaum wanita dan pria bekerja untuk memperoleh

harta dan penghasilan. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat An

-Nisa ayat 32 yang menjelaskan bahwa, sebagaimana apa yang diusahakan

oleh kaum pria maka mereka akan menjadi pemiliknya demikian juga adanya

bagi kaum wanita apabila mereka memperoleh harta. Ayat ini juga

menegaskan bahwa wanita diperbolehkan untuk bekerja yaitu mencari

penghasilan.

Salah satu bentuk pekerjaan yang dapat ditekuni wanita adalah menjahit.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa wanita

yang berprofesi sebagai penjahit mempunyai waktu kerja yang panjang

sekitar 8-10 jam per hari disertai dengan postur tubuh yang buruk seperti

kepala menunduk dan lengan yang tidak tersangga. Posisi saat bekerja yang

cenderung bersifat statis dan overload, disertai adanya ergonomi kerja yang

buruk dalam waktu lama mengakibatkan banyak diantara mereka mengeluh

terjadinya ketegangan otot terutama leher.

Menurut Dommerholt (2006) pada saat menjahit, aktivitas otot leher

lebih dominan menggunakan static low level contraction. Aktivitas

tersebut sangat beresiko terhadap terjadinya kelelahan pada kelompok otot

ekstensor leher yang mengarah pada otot upper trapezius. Kontraksi otot

(2)

spasme, collagen contracture, adhesion, abnormal crosslink actin myosin,

serta terhambatnya aliran darah pada area tersebut. Kondisi tersebut menjadi

pemicu timbulnya titik picu nyeri miofasial pada taut band sehingga

mengakibatkan terjadinya nyeri sindroma miofasial upper trapezius.

Sindroma miofasial upper trapezius adalah suatu kondisi yang

ditandai dengan adanya area hipersensitif, disebabkan oleh serabut otot

yang tegang sehingga mengalami pemendekan dan perlengketan dari

pembungkus otot (fasia) yang bercirikan adanya nyeri dan kekakuan pada

otot upper trapezius (Lofriman, 2008).

Angka kejadian sindroma miofasial upper trapezius relatif tinggi tidak

hanya pada pekerja namun juga masyarakat umum. Akan tetapi, terjadinya

sindroma miofasial upper trapezius paling banyak ditemukan pada pekerja

komputer dan penjahit. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Kaergaard et al., (2000) dikutip dalam Palmer dan Smedley (2006),

menyatakan pada 238 subjek wanita pengguna mesin jahit dan 357 subjek

wanita dengan pekerjaan yang bervariasi diperoleh hasil prevalensi terjadinya

sindroma nyeri miofasial lebih tinggi pada pengguna mesin jahit (15,2%)

dibandingkan pada kelompok kontrol (9%).

Berbagai modalitas fisioterapi dapat digunakan sebagai intervensi

dalam menangani nyeri sindroma miofasial otot upper trapezius antara lain

spray and stretch, ultrasound (US), dry needling, ischemic compression,

latihan penguluran, dan lain-lain (Hong, 2006). Namun peneliti memilih

(3)

Nambi et al., (2013) Ischemic Compression merupakan suatu teknik yang

diaplikasikan dengan memberikan tekanan pada titik nyeri, dilakukan secara

perlahan kemudian meningkat hingga batas toleransi nyeri pasien sehingga

efektif dan aman dalam mengurangi nyeri pada sindroma miofasial.

Sedangkan menurut Chaitow (1996) dikutip dalam Melinda (2015),

stretching otot, baik yang dilakukan secara aktif atau metode pasif

berguna dalam menangani pemendekan otot dan titik picu nyeri sindroma

miofasial karena hal tersebut dapat mengurangi kontraksi dari taut band dan

meningkatkan aliran darah didalam jaringan.

Manfaat dari ischemic compression dan stretching terhadap penurunan

nyeri sindroma miofasial telah dibuktikan melalui beberapa penelitian, salah

satunya yang dilakukan oleh Hanten et al., (2000) yang membandingkan

intervensi A yaitu ischemic compression diikuti penguluran pasif dengan

intervensi B yaitu latihan aktif. Hasil yang diperoleh mengarah pada

intervensi A lebih baik terhadap penurunan nyeri yang diukur dengan VAS,

setelah lima hari berturut-turut dilakukan terapi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, membuat

peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian intervensi

ischemic compression dan stretching terhadap penurunan nyeri sindroma

miofasial upper trapezius pada penjahit wanita.

B.Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh ischemic compression dan stretching terhadap

(4)

C.Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian ischemic compression

dan stretching terhadap penurunan nyeri sindroma miofasial upper

trapezius pada penjahit wanita.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ischemic compression dan

stretching dalam menurunkan nyeri sindroma miofasial upper

trapezius pada penjahit wanita.

b. Untuk mengetahui pengaruh pemberian stretching dalam menurunkan

nyeri sindroma miofasial upper trapezius pada penjahit wanita.

c. Untuk mengetahui adanya perbedaan antara kelompok yang diberikan

ischemic compression dan stretching dengan kelompok yang hanya

diberikan stretching dalam menurunkan nyeri sindroma miofasial

upper trapezius pada penjahit wanita.

D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

a. Bagi peneliti adalah menambah evidence based tentang pemberian

ischemic compression dan stretching terhadap penurunan nyeri

sindroma miofasial upper trapezius pada penjahit wanita.

b. Bagi fisioterapis adalah menambah pemahaman tentang pemberian

ischemic compression dan stretching terhadap penurunan nyeri

(5)

2. Manfaat praktis

a. Bagi institusi pendidikan adalah memperdalam kajian teori tentang

pemberian ischemic compression dan stretching terhadap penurunan

nyeri sindroma miofasial upper trapezius pada penjahit wanita.

b. Bagi masyarakat umum adalah menambah keyakinan mengenai

pemberian ischemic compression dan stretching terhadap penurunan

Referensi

Dokumen terkait

(b) In part (a), we saw that Yolanda always won the game if she could guarantee that Xavier was choosing when there were two piles with an equal number of coins in each pile..

Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini

pengertian tipe penghibur, macam-macam kepribadian dari tipe penghibur, definisi umum, kepribadian tipe penanggung jawab, pengertian tipe pemimpin, pengertian tipe pemikir,

Data Pengukuran Kadmium Pada Perubahan Berbagai Variasi Konsentrasi Terhadap Penyerapan Logam Berat Kadmium (Cd (II)) oleh N.. Data Pengukuran Kadmium Pada Perubahan

Pengembangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dapat berarti menyusun suatu sistem tersebut menjadi sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama

Penelitian ini bertujuan untuk : a). mengetahui strategi optimalisasi pemungutan pajak sarang burung walet di Kabupaten Ngawi sebagai bahan informasi, masukan dan sumbangan

Memiliki tujuan praktis, jika jasa dilakukan melalui sejumlah kegiatan yang tidak dapat ditentukan selama suatu periode tertentu, maka pendapatan diakui atas dasar

KETERSEDIAAN PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA YANG BERMUTU DAN RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN NASIONAL SEHINGGA BERKONTRIBUSI. SECARA NYATA KEPADA PENINGKATAN DAYA