KAMKTERISTXK PISJOLOGI
FASE
VEGETATIF JERUK
BESAR CCXKUNENG' DAN 'NAMBANGAN'
PADA
13EIEETCAPA SENIS BATANG BAWAH
OIeh :
LOLLXE AGUSTENA P PUTN
PROGRAM P ASCASARJANA
ZNSTXTUT PERTANIAN BOGOR
LOLLIE AGUSTINA PANCAWARASWATI PUTW. Karakteristik Fisiolugi Fase Vegetatif Jeruk Besar 'Cikoneng' dam 'Nambangarr' Pada Beberapa Jenis Batang Bawah, Dibimbing oleh: SLAMET SUSAPFTO, BAMBANG S . PUKWOKQ dan AHBUL 1 U C M (aim).
Pmelitian ini berkujuan untuk menplajari pengad penyarnbungan batang bawah yang berlxda terhadap prubaban karakteristik fisiologi fase vegetatif jeruk bsar 'Cikoneng' dm 'Narnbangan'.
Percabrtan diiaksanakm di nrrnah Kebun Percobam Cikabayan IFB, Laburatarium Ilmu Tanah
PB,
LaboratoriumPSPT
dm Labratorim BaIai Penelitian Bioteknalagi Tanaman dm Sumkrdaya GenetiIra Pertanian, Bogor, dirnutai bulan September 1999 sampai M a n M a w 2000. Percobaan menggmakan Rmcangan Acak Keiornpak terdiri atas 2 faldor yaitu jenis batang atas jeruk besar 'Cilconeng' dan 'Nambangan' sexta jenis batang bawah Swingle Citnrmelo, RoughLemon, Rangpur Lime dan J a v m h e Citwn. Pengamatnn dilakukan tahadap tinggi tanaman, panjang tunas, jumlah tunas, jumlah daun, diameter batang atas dan batang bawafr, luas dam, analisis kandungan
ldorafit daun,
panjangh r ,
bobot akar, babut tajuk, analisis gula dam, mnlisis pati &und m
analisis kandungan ham dam, 3ika terdapat perbedaan nyata pa& anafisis ragam dilairukan uji lanjut dengan metode Uj i W ilayah Bergmda Duncan taraf 5 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertmbubn j d b a r 'Cikoneng' dm 'Nambanp' tidak behe& npta pada ari pengamtan. Batang bawah
J.
Citroexl brpotensi mendorong batang atas Iebih vigor &banding jenis ktang bawah
Iainnya. Batang bawah
R
Lime dan S , Citrumeto brsifat menengah sedmgkmbatarrg bawah
R,
b m a n cendenxng bmpotensi menghambat prtumbuhan batangatas. Kandungan Morofil, h d u n g m gula dan hdungm pati dam pa& 'Cikoneng'
dan 'Nambangm' tidak berbeda gada akhir penelitian. Respan fisiulagi tanahan jewk k s a r 'Cikoneng' dan 'Nambangan' be&& terhadap kandmgan unsur ham pada 3 BSP dan 6 BSP fBuXan Setelah Petnangkasm). Secara umum kandungan hara
N,
P,
K, Ca,Mg,
Fe, Cu,Zn
dm Mn brads pada kisaran optimum hingga tinggi pa& tanaman. Kandungm klarofif total pada dam jeruk 'Cikoneng' sehsar 1.92 mg/g daw segar rfan 'Nambangm' xbem 1.88 mg/g daun segar. Ktlndwngan gulaclan
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang lrerjudul :
KARAKTERISTZK FISEQLOGI FASE VEGETATIF
SERUK BESAR 'CIKONENG'
DAN
WAMBANGAN'PADA BEBERAPA JENIS BATANG BAWAH
adalak briar hasil ksuya saya sendiri dm b l u m pem& dipublikasikan. Sumber data
dan infomasi yang digunztkm telah dinyatakan dmgan jelas
d m
diperiksaKARAKTERISTXK FXSXOLOGI FASE-VEGETATIF
3ERUK BESAR <CIKONENG' DAN 'NAMBANGAN'
PADA BEBERAPA JENIS BATANG BAWAH
Qleh :
LOLLE AGUSTWA P PWRI
Tesis
sebagai sal& satu syarat untuk, m e q r o i e h gelar Magister Sains pada
Judul Tesis : KARAKTERISTK FISIOLOGI FASE VEGETATIF JERUK BESAR 'CIKQNENG' DAN
'NAMBANGAN' PADA
BEBERAPA
3ENISBATANG
BAWAHNama Mahasiswa : LoIlie Agustina
P
Putri NornorPokak
: 98043Program Studi : Agronomi
Men yetujui :
Dr. Ir, Slamet Susmta, MSc Ketua
Dr.
IT.
Abdul Rackim, MS lalrn)2. Ketua Program Studi Agranami
*
Dr. h. Hajjrial Aswidinnoor, MSG da Manuwoto, MSc
RTWAYAT NIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggat 2 I Agustus I967 di Medan sebagai anak ke tima dari ayahanda
M.A.D.
Kusuma Negara BA ( A h )dan
ibunda
Hj.
Rr MoeIjati Alwi,PenuXis memasuki dunia pendidikaxl pada tafiun 1972 di
TK
Bintang Recil Kayu Aro, Kerinci, Propinsi Jambi. Jenjang pndidikm dmtr pnulis selesaikan pada tahurr I980 diSDN
060822 Medan. Pendidikan lajutan pnulis tempuh diS W N
1Medan, selesai pada tahun f 983. Tahun I986 pnulis menyelesaih pendidikan di SMAN 1 Medm selttnjutnya di tahun yang =ma penulis ditarima meIdui ja1ur
PMDK
pada Program Studi Agronorni, Jurusan Budidaya Pertanian XPB. P r o msarjana pertmian pnutis selesaikan pa& tahun 199f. Selma masa pendidikan S I , penufis diberi keperayaan menjadi Asisten Biologi Urnurn, Botani b u m
dan
Penge f alaan Gulrna.Pa& tahm 1991 penulis bekerja di Lippo Bank Kebun Sirih Jakarta. Pala t&un 1992, pnulis diterima sebagai staf pengajar pada Junrsan A p n o m i , F&dtas Pertmian, Universitas Sumatera Utara Medan. T&un 1998 p u l i s menpmleh kesempatan untuk melanjutkm
pndidibn
pada Program Studi Agmnami, Program PascasqkmPB.
Puji syukur kc hadim* Ellfahi Rabbi, &ngan rahmat dan hidayah-Nya, tutisan ini &pat. penulis se1esaik.m. Tesis p g krjudd Karakteristik FisioIagi Fase Vegetatif Jeruk Besar 'Cikoneng' doln 'Nwmbangan' Psda Beberapa Jenis Batang Bawah ini disusun sebagai kefengkapan tugas akhir pada Program Magister Program Pascasarjana h t i t u t Pertanian Bagor.
Penghargam dm ucapan terima kasih pendis sampaiiran kepada :
I. Bapsk Dr,
IT.
Slam& Susanto, MSc atas bmtuan, bimbingandan
arahmya, Bapak Dr.Ir,
Barnbang S. Purwoka, MSG dm BapakFfr. Ir.
Abdul Rachim, MS (alm) atas bimbingan dm arahan yang diberikan sej& p e n p u n a n dm perencanam penelitian hingga selesai pnulisan.2. Ibu Prof. Dr. k. Sri Setyati Il'arjadi yang teIah besedia menjadi dosen penguji di luar kamisi.
3. Rektar Universitas Sumatera Utara, Dekm Fakultas Pertaniaxl Uxliversitas Sumatera Utara beserta s e i d staf
d m
jajarannya, atas kin, bantuan dmdukugan ymg d i b e r h ,
4. Kepata Kebun dm Karyawan Kebm Percobam Cikabayan IPB, Kepala
dm
Teknisi Laboratorium PSPT
PB,
Labomtorimb u
T m h IPBd m
Laboratorium Balai Perrelitian Bioteknologi Tanaman dan Sumbrdaya Eenetika Pertanim, Cimanggu.5. Rekan-mkan angkatan' 98 Program Studi Apnomi Pascasarjana XPB terutama
Echa atas trantuan, dukwgan dan seraangat yang dibxikm
6 . Semua p h k yaog klah andil wrta dalam plaksanaan pnelitisn
ini.
7. Bapak ( A h )
dm
Bu,
Bapak: Merh(Alm)dan
Ibu Mmtm, Mas Ria (Alm), Mas Miming,Mbak
Ita, klbak Tuti, Dik Yanti dm Dik Ninaatas xmua kasih sayrtng,dukungan dm dumya.
!3+ Serfs yang tercinta
dm
terkasihsuami
dan
anak-an& (MasIn&,
P ~ j i dmFadil) untuk sepia pengorbanan, pengertian, semangat dan doa yang tulus.
Akhirnya, semaga tulisan ini h b t
bag
pengembangan ilmu penge- trtfrm.Bogor, September 20Q2
DAFTAR TSX
DAFTAR TABEL
...
...
DAFTAR GAMBARPErnAHmUAN
...
...
Latar Belakang
.
.
.
.
Tujuan Pmetitian
... ...,....,... ...
Hi pat esis...
TINJAUAN PUSTAKA
...
Asal. Penyebaran dan Botani k m k B e s r
... ...*...
...
Manfaat dan Kandungan Gizi
...
,....
Pen yambungan Batang Bawah dm satang Atas
...
Batang BawahBatang Atas
...,..
.
.
.
...
Karbofiidrat Dam dm Hubungannyit d e n p PeFkrmbuhm
...
TanamanB A W N
DAN
METODE...
....*...*...*...*.
Tempt dan Waktu Penelit ian,,...
...
...
...
B&an dan Alat
.
.
.
.
Rancangm Percobam ...,...****u.~...
Pelaksanaan Percoban
...
,,....
Pengnutan
...
,,...**...
MASlL PENELHIAN
...
Kondisi. .
Umum PenelitimT~nggl Tanaman
...
.
.
,
....a.aa..,
...
Panjarrg Tunas Total per Tanaman...
JumIah Tunas...
.
.
...
Jumlah Dam
...**...
L m Dam Total... ...
...**...*...
Panjang Akar...a*...m...
.
Diameter Batang Atas
dan
Diameter Ba- B a d...
Bobot Basah dan Kering A k x
...*...
B a h t
B d
dm
Kering Tajuk...
.
.
.
...
Kandmgm Klora fi f...
.
.
.
.
.
.
.
...
K a n d u n p Hara Dam... .
.
...
...
...
Kandungan Gula dm Pati
.
.
.
..-.
Korelasi Antar Peubah
...
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpuIan
...
54 Saran...~...~...~...~~...
55DAFTAR TABEL
I , Tinggi Tanaman Jeruk Besar 'Cikuneng* dm Warnbangan' pada
Berbagai Perlakuan
...
2. Tinggi Tanaman pada Berbagai Kombinasi Batang Atas dan Batang Bawah
...
3. Panjang Tunas Total Tanaman Jeruk Besar
'Cikoneng'
dm...
...,....*...*.*
Warnbangan' pa& Berbagai Perfakuan ,,.4, Panjang Tunas pada Berbslgai Kombinasi Batang Abs d m Batang Bawah
...
5. Jurnlah
Tunas
Tanaman Jemk Besztr 'Cikonmg' dan %bangant pada Berbagai Perlakuan...
6 . dumlatz Tunas pa& Berbagni Kombinasi Ba-g Bawah dan Batang
...
Atas Umur 16, 13, 20 $an 20 MSP7. JumlaEt Dam Tanaman Jeruk Besar Cikwmg' dan Warnbangan* pada
...
Berbagai Periakuan Batang Baw&
...
*..
...ma....,...
8. Jumlah
Dam
pada Berbagai Kombinasi Batang Absdm Batang
Bawah Umur 20 MSP...
9. Luas Dam Total Tanaman
Jeruk
Besar 'Cikoneng' dan 'Plambangan'.
10. Panjang Akar J e d Besar pada 6 BSP...
...
f I , Diameter Batang Atas
d m
B a w d TanamanJ m k
k s a r...
12. Diameter Batang Bawah pada Berbagai Kombinasi Batang Atas
dm
Ba-g Bawah...
13. Babt (Bas&
d m
Kering) Tajuk dm Akar J e r u k h p d a 6 BSP...
.
15 Kandungan Nara Dam Tanaman Jemk Besar pada 3
BSP
16. Kmdungstn Hara Dam Umur 3 BSP pada Berbagai Kombinasi Batmg
Atas dm Batnng Bawah
...
17
.
Kandungan Ham Dam Tanaman 3eruk Besar pa& 6 BSP...
18.
Kandungan Gub dm Pnti ; C e d Besar pada 6 BSP...
Lampiran
...
1
.
Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 2-24 MSP...
.,...
2
.
Sidik Ragam Pmjang Tunas Total Tanaman pa& Umur 2-24MSP
3.
Sidik Ragam f urnlah T w T a n a m a n Umur 2-24 MSP...
.,,4
.
Sidik Ragam Jumlah Dam Tanaman pa& Umur 2-24 MSP...
5.
S i d i Ragam Luas Daun Total Tanaman pa& 4 BSP. 5 BSP dan 6BSP
...
.
.
...
6
.
Sidik Ragam PanjangAkar...
,....
7
.
Si& R a g a Diameter Batang Atas dan Batang B a dTanaman
pa& 1.2.3.4.5. d m 6 B S P...
...
8. Sidik Ragam Berat Basah Taj &. Berat Kering Tajuk, Berat
B
d
Akar dan Berat Kering Akar
...,,,,...*...+...
I
9
.
Sidik Ragam Knndruigan Klorofif Total Daun Tanaman pada J , 4 , 5d m 6 BSP
...
...
.
f 0
.
Sidik Ragam Kandungan &a bun Tmaman 3 BSP.
.
.
I 1
.
Sidik h g m Kmdungan Hara h u n Tanaman 6BSP
...
...
12.
Sidik Ragam Kandungm Gula dm Pati Tmaman...
,.....
...
1 3. Metode Interseksi Gads (Newmann. 1966) ,,
...
No.
Ha faman...
1
.
Tinggi Tanaman Jeruk Besar pada Umur 2 - 24 MSP 202. Tinmi Tanaman Jenrk Besar pada Beberapa Jenis B a h g Bawah
Umur 2 - 24 MSP
...,,...,...
203. Panjang Tunas Total Tnnaman Jemk Besar 'Cikoneng* dan
Wambmf;an' pada Wmur 2
-
24 MSP....,...
,.,.,...
...
234. Panjang Tunas Total Tanaman Jenik Besar pacia Bebrapa h i s
Batang Bawah Umur 2 - 24 MSP
...,...,....
.
,
.
,
.
.
...
2 35. Jumlsth Tunas Tanaman Jeruk Besar pada Umur 2 - 24 MSP
...
266 . Jumlah Tunas Tanaman Jenrk Bwar pa& & h p a h i s Bamg
Bawah Umur 2
-
24 MSP...,,...
267.
JumXah Daun Tanaman Jenrlr Besar 'Chneng' dm W a m h n m ' (A)....
...**.*...
d m
pada Berbagai Batang Bawah (B)...
.,, ,. 288. Luas Dam T a d Tanaman Jeruk: Besar 'Cikoneng'
dan
'Namhngm'. 30 9, LuasDam Total Tanman
Jemk Bcsar &a f 3 e h p a Jmis Batang...
... ...
Bawah pa& Umur 4
-
6 BSP..
,..,..,*...**...
30f 0. Panjang Akar pa& T m m
Jeruk
Besar (A) dan p d a Beberapa JwisBamg Bawah (B) Umur 6 BSP
...
3 11-1. Diameter Batang Atas dan Diameter Batang Bawah pada Tanaman
Jemk Besar pada Umur 1 - 6 BSP
...
.,.... .. ...
3412. Diameter Batang Atas dan Diameter Batang Baw& Tanaman Jauk
...
Besar pada Bekrapa Jenis B a h g Bawah Umur 1
-
6 BSP 34I 3. Babot Basah Tajuk, B o b t Kering Tajuk, Bobt Basah A h
dm
Bobt k i n g Akar TanrtmanJ
d
Besar pada Beberap Jenis BatangBawah Umur 6 BSP
...
3714. Kmdungan Klorofil Dam Tanaman Jeruk B e s r pa& Bakapa Jenis
15. Karrdungan Hara Daun Jeruk Besar pada Beberapa Ienis Batang
Bawah Umur 3 BSP dan 6 BSP (A dan B)
...
,,,,..*,...,.
4116. Kandungan Gula dan Pati Tanaman jemk Besar pada Bebrapa h i s
La ts r Bela kang
Jeruk besar (Cirriw grandis (L.) Usbeck) merupakan salah satu
kornaditas buah-buahrtn yang rnernpunyai praspek pengembangan yang cukup
baik. Jenrk besar melniliki nilai ekonomis dan rnengandung gizi yang cukup
tinggi yang dapat dikonsumsi dafarn bentuk segar nlaupun olahan. Sefain itu
kulitnya pun dapat diolah rne~xjadi jelly dan ~nanisan. Dalan~ 100 g bagiat~ jeruk
besar yang dapat dimaka11 nrengandung 44 rng vitamin C , 49 SI (Satuan
Internasionaf) vitamin A, vitamin
B,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium. fosfor,dan besi (Niyanrdham, 1997).
Keistirnewtian Iain, jeruk besar mhan dafam penyimpanan. Pada sulru
kanlar, penyimpanan dapat berlangsung seiama 4 bulan. Setelah penyimpanan
kulit buah menjadi sedikit keriput, namun daging buahnya tetap segar dan banyak
rnengandung air (Setiawan, 1 993; Sutopo, 19981,
Untuk memenuhi kebutuhan permintaan dalanl negeri, impor jeruk besar
Indonesia pada t&un 1996 sebesar 1 3 464 kg dengan nilai US $ 1 1 658 (BPS.
t 997a). tahun
X
997 seksar 1X
5 5 16 kg dengrtn nilai US $ 2 f 8 804 (BPS, 1998). tahut~ 1998 sebesar 6 652 kg dengan nifai US $ 8 262 (BPS, t 999). tahun 1999sebsar 1 07 kg dengan nilai US $ 2 3 5 (BPS, 20QOa) dan tslxun 2000 impor jel-u k
besar mencapai f 4 548 kg dengan niiai US$ 5 159 (BPS, 2001 a). Sebagian
terbesar impor berasnl dari negara China dan beberapa tregara lain seperti
ekspor jeruk besar Indonesia pada tahun 1996 sebesar 1
QUO
kg dengan nilai US $ 100 (BPS, 1997b), tahun 1997 dm tahun 1998 ti& terdapat tmsaksi ekspor jeruk besar Indonesia, tahun I999 seksar 164 kg dengm nilaiUS
% 82 (BPS, 2000b) d m tahun 2000 seksar 56 721 kg dengm nilai US $ 55 134 (BPS,2001
b),
Pengembangan jeruk besar di Indonesia relatif rnasih terbatas.
Urnurnnya perbanyakan bibit dilahkan dengan telcnik penyambungan (grafting)
dengm memakai baittang b a w d y m g berbeda dengm batmg atas. Salah satu
keuntungan pernakaian teknik penyambungan adatah untuk mempersingkat fase
vegetatif tanaman.
Kaakteristik batang bawah &pat mempengaruhi penampigan batmg
atas. Batang bawah menyebabkan
~~
volume h a p i , frail buaIr perpohan, kandungan hara daun dm kualitas buair (lingkar buafi, bobot bu&,
ketebalan kulit buah, kadar juice, kandmgm padatan terlarut,
dan
kadar asamtotal) pada batartg atas (Wutscher
dm
Dube, 1977; Rmse et al., 1989;Roose,
1 996; Breedt et al., 1 9961,
1
Pengamh timbal baIik antara batang atas dm batang bawah rnerupakan
akibat hubungan fisiologis antara batmg atas dan bakang bawah. Proses timbal
bdik dapat
berlangsung wajru bila hubungan sel-mi fungsional pada sambunganbatang telafi terbentuk sedemikm mpa untuk memungkinkan bedanpunpya transport: air, hara dm guia. satang bawd b i n d & sebagai penyerap air dm
dapat mencapai hingga 12.3% dari bobt kering dam (Goldschrnidt dan Galornb,
1982).
Tujuan Penelltian
Penelitim ini brtujuan untuk (1) mempelajzui penganrh penyambungan
batang bawah yang bmbeda terhadap karakter fisiologi fase vegetatif jenrk besar
'Cikoneng' d m Wmbangmt dm (2) mengetahui jenis batmg bawah yang sesuai
dan bersifat mampu menghambat pertumbuhm j e d besar 'Cikoneng'
dan
'Nambangm'.
yang berbda pula terhadap kwdcter %ialogis fase vegetatif jeruk besar
2, Terdapat intmbi antara batang bawah dengm jeruk besar 'Cikoneng'
Asai, penyebiran dan Bogani Jeruk Besar
Jeruk besar merupakan tanaman asti Indonesia (Setiawm, 1993) dm dapat ditemukan di Xnda-Cina, Cina Sefatan, Jepmg Selatan, India Barat, wilayah
Mediterania dan Amerika Trapik (Niyumdham, 1997). Di Indonesia IcuXtivar
jeruk besar tersebar di Aceh Tirnur, Gianyar, Banggai, Bone, Pangkajane, dm
Buton. Daerah pengembangan di Jawa terdapat di Garut, Pemaiang, Magetan,
dan Jember (Harjadi, 1988).
Jemk besar termasuk famiii Rutaceae yang beranggotakan sekitar 1 300
jenis tanaman. Klasifrlcasi secara mummenurut Davies d m Albrigo (1994)
adalah : Famili Rutaceae, Sub Famili Aurmtioidae, Tribe Citriae, Sub-Tribe
Citrinae, Genus Citrus, Species C i t m maxima Meer atau Citm gradb (L,)
Osbeck
.
Jemk bsar brbntuk pohun brkayu, Tinggi tanaman tergmhrng
varietas, umur tanman d m cara perbanyakannya. Tanaman yang berasal dari
caargkokan dm ohlasi lebih pmdek dibandingh tanaman yang berasai dari biji. 1
Umur simpan pasca panen buah jemk besar cukup lama dapat mencapai 4 buian
tanpa mengurangi rasa buahnya (Setiawan, 1993; Sutapo, I 993).
M a n h a t dws k~rrdungan Gixi
jeruk besar dapat dikotrsu~nsi dalam bcntulc segar maupun olaI~a~t.
Kut ihly dapat diolalr mei~jadi jelly dau marr isan. Bunganya dapat juga
Kandungm gizi jeruk besar cukup baik Pada kultivar yang krasal dari
Thailand, komposisi 100 g bagian jemk besar ymg dapat dirnrtfcan rnengmdung
44 rng vitamin C , 49
ST
vitamin A, 0.07 mg vitamin B I , 0.02 mg vitamin B2,0.4mg niasirr, 0.5 g protein, 0.4 g lemak, 9,3 g karbohidrat dm 89 g air
(Niyomdham, 1997).
Penyambungan Ba tang Bawa h dan Batang Atas
Perbanyakan jenrk bwar dapat dilakukan dengan biji, pencmgkukan d m
penyambungan. Perban* tanaman dengan biji jaraxlg difakukart karena sifatt
tanman yang dihmilkan banyak yang rnenyimpang dari sifrtt induknya
(Wudimtu, 1998). Selain itw perbanyakan dengan biji Emaman tersebut
mempunyai masa juvmil yang Iebih lama (Hartmann et al., 2 997).
Dengan pencangkakm, tmmm yang dihasilkan memiliki perdamn yang
pendek serta ti& dapat d i l h k u h secara hsar-beswan kasena rnembutuhkan
cabang (bahan tanaman) yang lebih banyak. Oleh sebab itu saat ini perbanyakan
tanaman febih banyak: cdilkkan dengan penyambungan (Ashari, 1995).
Keuntungan dengm cam penyarnbungan antara lain: pengadaan bibit &lam
jumlah banyak &pat diiahkan, ketahanan tanman terhadap penyakit
dm
pada kondisi tanah yang hang mengunhmgka &pat ditingkatkan melalui pemilihanbatang barvah yang sesuai dau dapat diperolelr tananran baru yang si fat11 y a lebil~
baik dal-i induknya {Wudianto, 1998). tidnk berdttri selta sistem perakarai~ny:t
Penyambungan merupakan proses penggabungm dua jenis tanaman
antara batang bawah dan batang atas yang Ererbeda dengm tujuan untuk
menggabungkan sifztt unggul yang terdapat pada batang atas dm batang bawah
sehinggit dwat
dipruleh
taxlaman yang bersifatlebih
ungguldibandingkan
tanarnm asaf nya.Dalam proses penyambungan batmg atas d m batang baw& dapat terjadi
kesesuaian (kumpatibel) atau ketidaksesuaian (inirompatibei). Hal ini sangat
penting diketahui sebab sifat ini akan mempngaruhi perkembangan tanaman dan
rnempenganr hi kemampuan produktivi tasnya.
Pada penyambungan yang sesuai tanaman ymg disambuilg dapat
mmbuh normal, sedangkan pada penyambungan yang ti& sesuai tanaman
tumbuh tidak normal, Beberapa kriteria inlrampatibilita p& tanaman yang
dsambung aaalah sebagrti berikut: (I) tingicat kekrhasilan smbungan mndah,
(2) tanaman y m g sudah berhasiX tumbuh & m y a mengming, rontuk dan mati
tunas, (3) kematian tanaman lebih awai dari keadaafl normal, (4) prtmabuhan
1
antam batang atas dan batmg bawah berbeda clan ( 5 ) terjadi keretakan pad&
Proses pertautan antm batang atas dm batang bawah meliputi ha1 sebagai
berikut: ( I ) lapisan icambium masing-masing sel tanaman batang atas Qan batang
ba wah t~~cr~lbct~tttk jrtringarr knlirs betu pn scl-scl paretrki ma, ( 2 ) xi-sel pslrer~ki~rrn
f 3) sef-sel parenlcirna yang terbentuk akan terdiferensiasi membent.uk kambium sebagai !anjutan dari lapisan kmbium batang atas dan batang bawah yang lama,
(4) dari lapisan karnbiurn &n terbent.uk jaringan pernbuluh sehingga proses
transfakasi hara dari batang bawah ke batang atas dan sebatiknya untuk hasiI
fotosintesis dapat berlangsung kembali (Hartman ef al.,
X
997).Batany; Bawah
Pada penyambungan, sifat batang bawah &pat berpengaruh terhadap
batang atas. Perbedaan jenis batang bawah menyebabhn perbedaan volume
kanopi, hasif buah per pohon, kmdungan hara daun, halitas buah, ketahanan
atau toferansi terhadap salinitas, sufru dingin dm kekeringan (Wutscher dm
Dube, I977), perbedam ketahanan tmhadap Phytopkthora, virus, nernatoda
dan
p e r b e d m kandungan
hara dam
batang atas (Spiegel-Raydm
Goldschmidt,1
996;
FaIlahidm
E l h e y , 1 9921,Batmg bawah Rough Lemon memitiki karakteristik sistem
prakaran
yang daIam, peka Phytopkfhora, halitas buah rendah d m prduktivits tinmi
(SpiegeI-Roy
dm
GulQsctunidt, 1996). Selain itu Rough Lemon &pat beradaptasi dengan baik pada tanah brpasir, perlumbuhannya cepat, sistemp m k a r m y a elzitensif sehingga dapat beradaptasi pada kondisi kekwingm
Rangpur Lime dapat bradaptasi dengan baik pada daerah kering, daerah
ymg kadar lempungnya tinggi dm daerah yang kadar salinitastsnya tin& tetapi
kurang baik pa& daerah dingin, Praduksi tinggi tetapi kuafitasnya ktlrang baik
serta bersifat rentan terhadap Exocorfk (Sugiyarta, 1 994) dan Phytaphthora
f Spiegel-Roy drtn Goldschidt, 1996).
Swingle Citrumeto rnerupakan kultivar yyan didihasilkan dari persilangm
an tara C i t m puradisr' dengan POPIC~TUS trifoliata. Pertumbuhannya subur,
resisten terhadap rrematada, sangat resisten terhadap Phytophthora dan busuk
aka,
&pat bemcfaptasi denganbaik
pada daerah keringdm
daerah y m gsaiinitanya tinggi (Sugiyarto, 1994).
Javansche Citroen rnenrpakm hmil persilangan antaca Citrus mbilis
dengm C i m limonia. Javansche Citroen bersifat tahan terhadap kekeringan,
&pat merangsang pmbentukm buah
lebh
awaidari
biasmy8dan
menghasifkanproduksi
tin&
den* halitas s e a dan pelca t e b d a p serangan&ocurtis
(Sugiyarto, 199% Niyomdham, 1 997).
Biltsrng Atas
Jeruk 'Mambangan' temasuk jenis unggul, beckembang tenrtama di
Kabupaten Magetan. Di senm produksinya dikenaf dengm nama Adas
Nambangm. Di daerah asalnya, jeruk 'Nambangm' makin merosot jurnlahnya
akibat perluasan k o k Kini sentra produksi jeruk besas 'Nambangan' rnulai
Trtrnbak Mas. Daging buah rnerah mudn dan menjadi rnerah hingga jingga
setefah tua. Rasanya manis-manis asam dan segar (Mahardhika, 1999).
Jeruk 'Cikoneng' berasal dari dari daerah Sumedang, Jawa Barat. Pernah
terancam kepunahm akibat penyakit Phytophthora, namm sekarang sudah
berhasif
dikembangkarr. Dagingburitr rnerah,
rasanya mmis-manis asamdm
segar.
Karbohidrat Daun dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Taoaman
Daun sebagai penglzasil fatasintat yang utama sangat berperman dalarn
mendorong perfumbuhan vegetatif. Untuk perturnbuhrtn vegetatihya, tanman
banyak rnemerlukm k~bohidrat untuk pembetahan sel, pembesaran sel
d m
tahappertama dari diferensiasi sef.
Tanaman
yang memproduksi icandungm karbuhidrat y m g Iebih banyak m p u menghmilkan prtumbuRttn vegetatifyang leb& p a t pula ( E b u n d et al., 1977).
Pa& sebagim besar tumbuhm, hsiX futusintesis daun ymg utamst
rtdalah dafam bent& pati dan sukrosa (Salisbury
dan
Ross, 1995; Lavon et pi,,1995).
Pada
daun tanaman jentk, pati merupakan sebagian besar karbahidratyang terbentuk
drtlr
dapstt mencapai htngga 12.3% dari b b o t kcring daun(Goldschmidt d m Galomb, 1982).
Bobat kering tanaman mentpakan h a i l fotosintsis yang sebagian besar
membentuk dindig sel segerti selulasa, herniselulosa dm
ligrxin,
Sdulosa,hemiselulasa dm lignin rnerupakan bentuk yang tidak dapat dimanfaatlcan
bentuk cadangan y m g sewaktu-waktu dapat digunakan kernbali pada
perkembangan fase vegetatif dan fwe reproduktif tanaman (Goldschmidt
dm
Golomb, 11982).
Pati dan gula terfarut adalah cadangan utama karbohidrat yang tersdia
utwk
sumbtr
etrergi
pacia perhrmbuhmdan
pemeliharaan
&tnaman.Pada
jenis tanaman yang brbeda pola penrbafian bentuk: dari cadangan karbohidratdi
organ penyimpanan bervplriasi, tergantung dari karbahidrat yang cligu~akan dm
proses mobilisasinya sefama masa pertumbuhan. Adanya sink ymg saling
berkompetisi, kehadirnn jaringat-jaringan yang sedang tumbuh seperti
bu&
ataupucuk-pucuk b w juga &an mempengarutxi b e n e cadangm htwhidmt yang
tersedia Proses mgulasi kmbhidrat dalam ha1 ksbutuhan dm tersedianya
b e r W untuk setiap tahap fenologi
tananmi
dan
juga mempengaruhiperkembangan tanman mencapai pertumbuhtn dan produksi yang optimal (Liu
et dl., 1999).
Proses-proses fisiuIagi yang terjadi pa& bagian tanaman
&an
mempenpuhi bagian tanaman l a h y a yang sedangtumbuh.
MisafnyaI
pertumbuhan vegebtif t e r h d a t pa& saat pmbmgaan aEau pembmhan hens
parkembangan buah memer:rfukan banyak zat
hara,
terutama haraN
dan kalcbhiht. Dalam batas-batas tmtentu nisbah C N yarrg rendah merangsangpertumbuhan vegetatif dan nisbah C M vang tinggi merangsag pembungam
(Darmawan
dm
Batrwsjjah, 1983). Beberapa penefitian pada tanisman buah-buahan rnenunjukkan bahwa konsentrasi cadwan karbohidrat yang tinggi
(Liu er a!., 1999; Krajewski dm Rabe, 1995). Goldschmidt (1999) juga
menyebutkm bahwa fisialagi source-sink pada jeruk berkaitan dengan
pernakaian krtrbohidrat tanaman y m g m e n d u h g
ke
arafi perkembangan dmB A W A N
DAN METODATernpat dan Waktu Peaelitian
Penelitian dilakukan di rumah kaca Kebun Percobam Cikabayan,
PB,
Labratorim Ilmu Tanah,PB,
Laboratorium Pusat Studi Pemuliaan Tanaman, fPBdan Laboratorium Bnlai Penelitian Biotehulogi Tmaman dan Sumkxdaya Genetihi
Pertmian, Bogor. Penelitian dimuhi buIm September 1999 sanyrai dengan Maret
2000.
Bahan dan Aiat
Bahan penelitim yang digunakm adalah h a m a n jenrk h s a r yang telah
benlmur I4 bulm setefah okulasi dm telah d i l a h h n pemm*an bent& untulc
membuang sebagian Eunas, cabang, mengum& kerimbtlflm dm memotong batang
fringga kisaran ringgi tertentu, B W g a&s yzrng d i g m h n
a8aIah
jenxk b a r ( C i m grandis &) Osbeck) Cikoneng* dan W a m h g d , Batzing b a d ~g & g i d wadalah b g p u r Lime (Citm limolab O s k k x Troyer cihaptge), Rough Lemon
(Citrus jumbhiri Lush), Swingle Citmmeio ( C i m paradki x Poncirw &l;olr'atu),
Javansche Citroen (Citrus retidata Blmcho). Bibit ditanam &lam pulybag
be-
40 cm x 50 cm dengan media tarram 6 kg campuran pupukkandang,
tanah(dari Cikabaym) dm pasir dengan perbandingan 1 : 1 : I (v:v:v).
Pup& yang digmakan adatah Urea, SP-36 d m KCl, Pengmdalirtn
organisme pengganggu tanaman dengan memakai Supricide 40
EC,
Kelthane 200 ECdiperlukan untuk analisis klorofil daun, analisis gub, analisis pati dan analisis hara
N,
P,
K,
Ca,Mg,
Cu, Zn,Fe
dmMn.
Alat-alat utama yang digunakan: timbangan ultra sensitif digital,
spktrofotometer, Atomic Absorption Spectrometer (AAS), autoanalizer, flame
photometer, labu
Kjeldahl
dan hat plate.b n c a n g s n Percobaan
Percabam ini menggunakan mcangan perlakuan faktorial dengan
ritncmgan lingkungan acak kelompak terdiri atas 2 faktur dengan tiga dmgan.
Fakror pertma (A) yaitu jenis batang atas j d k s a r 'Cikoneng' dan 'Namhgan'.
Faklor kedua (B) m e q h jenis &tang b a w h Swingk Citrumelo, Javansche
Citroen, Rangpr Lime, dan Rough Lemon. Pengelampakm didasarb atas ~ s a m
tinggi tanaman yaitu 90 cm < x 5 110 cm (keIompok
9,
70 cm I x I 90 crn(kelompok
IT),
dm
50 cm S x < 70 cm (kelompok m).Setiap uslit prcobaan krdiri atas 5 tanaman. D e n p demikim terdapat delapan kombiasi p r l a f c m , 24 satuan percobam dan jumXah keseIurubn tanaman
yaxlg digunakan sebanyak 120 tanaman.
Made1 matemath linier aditif yang d i g w h n sebagai berikut :
Yijk =
+
Pk
f Ai+
Bj+
(ABIij t- Eijki
-
l , 2 j = 1,2,3,4k
-
l , 2 , 3dengm,
Yg
-
Nilai pngamatan akibat pengaruh batang atas ke-i, batang b a w d ke-jI-r -- Nilai rataan urnurn pengan~atan
P k = Pengaruh dari kelompok lie-k
Ai = Pcngaruh dari barang atas ke-i
Bj
-
Pengaruh dari batang bawah ke-j(AB)ij
-
Pengaruh interaksi dari batang a b s kc-i dan batang bawah ke-jEijk = Galat percobaan pada batang atas ke-i, batang bawah ke-j dan
keiompak ke-k
Hasil prigamatan diuji dengan analisis ragam. Jika hasil anafisis ragam
nyata, maka dilanjutknn dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Analisis ragam
disajikan pada Tabel Lampiran 1
-
12.Tanaman jeruk ditanam di polibag dm diletakkan di dalam cumah kaca,
dengan jarak antar-tanaman 20 cm, jarak antar-satuan percobaan 45 cm dan jarak
Pemupukan dilalcukan satu kali sebdan h & a n pupuk U r n , SP-36 dan KCI, masing-masing dengan dusis 2.5 g, 1.25 g, dan 1.25 g untuk setiap polibag.
Penyemprotan pengendatian hama dan penyakit ditakukan bila diprlukan.
Penyimman dilakukan setiap hari (ka&r air tanah diprtahttnkan pada' lapasitas
lapang), PengendaX ian gulma difakulcan s e c m manual,
Pengamatan
Pengamatar, dilakukan terhadap: diameter &tang, tinggi tanaman, panjang
nisbah antara tajuk dengat1 akar, kat~dungan klnrofil, kandungan hara daun, darl
kandungan karbhidrat daun.
I. Diameter Batang
Pengarnatan diameter batang atas dan batang bawah dilakukan setiap satu
bulan sekali pada setiap tanaman, diukur 1.5 cn? diatas dan 1.5 cm di bawalx tempat
pen yambungan.
2. Tinggi Tanaman dan Panjang Tunas
Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali untuk setiap tanaman, tinggi
tanarnan diukur rnulai ternpat penyarnbungan hingga pucuk tertinggi. Panjang tunas
total diukur semua panjang tunas yaag ada.
3. Jumlah Tunas dan Jurnlah Daun
Pengamatan dilakukan 2 rninggu sekati untuk semw tanaman, dihitung
sernua tunas &n daun yang tefah dewasa pa& srttiap tanaman.
4. Luas Daun
Daun yang diukur adalah dam yang berkemhg pnuh &npn warna daun
yang n~asih hijau. Luas daun diukur 4 bulan setelah pmangkasan dengan
menggunakan metode gravirnetri. Contoh daun yang diamati &banyak enam daun
setiap tanaman. Daun terlebih dahulu digambar di kerns kemudian digmting dan
ditimbang* sehingga diperoteh luas daun dengan perhitungan :
berat garnbar daun
Luas daun = x luas kertas standar
berat kerzas standar
Dari setiap tanarnan dihitung Iuas daun per tanaman dengan mengalikan rata-rata luas
5+ Panjang Akar, Bobat Akar, dan Bobof Tajuk
Pengu kuran pmj ang akar dilakukan pada akhir penefitian dengan
menggunakan meioda 'fnterseksi Garis' (Pkwmann, 1966) (Tabel Lampiran 1 3).
Bobot basak akar dan tajuk diperuleh sebefum tansunan dimasukkan ke dalam oven. Bobot kering akar dm tajuk ditimbang setelah tamman dimasukkan ke dalam oven
pada suhu 90 'C selarna 48 jam.
6. Kanduggan KIorofil
Anatisis kandungm klarafil dilakukan satu
kali
sebufan selarna empat bulan.Contah diambil saru dam paling aras yans klah dewasa h i lima tanaman pada
setiap satwin percobam dan dilakukan pada pagi haFi. Analisis kmdungan klorofii
dam difakukan menurut prasedur Yoshi& et al. (1976) (Tabel Lampiran 14).
7. Kandungan Unsur Waca Daun
Andisis kandungm unsur hafa dam dilakuican 3 bulan sehli. Contoh dam
yang diambii addah satu dam setiap tanaman, pada dam k c 4 dari pucuk dan
dilakukm pagi hari. Analisis jarhgan h a m a n di1ahkm m m u t produr Suranta
dan Rachim (1 996) (Tabet. Lampiran f 5).
8. Kandungan Gula Pereduksi dan Kanduegan Pati
Cantah dam b b i l pa& &un ke I i m paling atas yang tetah dewasa dari lima tanaman pada setiap percobam dan difaZcuiran pagi hari, Anitlisis h d u n g a n
p f a pereduksi
d m
kandungztn pati dam diialcukafi pa& akhir penelitian dengnHASIL PENELITlAN
Kondisi Umum Penelitian
Pertumbuhan tanaman cukup baik sej& awai hingga akhir penelitian.
Selarna penetitian tidak terdapat kcmatian tanaman. Hama daft penyakit yang
menye rang f anaman umumnya adatah beIalang (intensitas sermgm rendah),
krngau merah f intensitas rendah), cendawan hitam f intensitas relatif tin& pada
saat tanaman bemmur 3 BSP hingga 6 BSP)
d m
penyakit blendok pada pangkalbatang. Penanggulangm dilakufcan dengan penyemprotm Supricide
40
EC,Kelthane 200
EC
dm DithaneM-45
(4 cc/l air), dengan intensitas penyemprotmditingkatkan semhggu sehli saat serangan tinggi. Pada akhir penelitian tanaman
y m g terserang penyakit blendok berjumlah 3 maman.
Tinggi Tanaman
Pa&
&hir pengamatan 'Cikoneng' Ban 'Nambangan' tidak: menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tin& h a m a n (Tabel 1, Gambar I). Inkrak-si antara batang bawahdan
batslng atas terjadi pada saat tanaman benrmur 2 , 4 , , 10,I
12 dm 14 MSP (Mmggu Setelah P e w g k a s m ) (Tabel Lampiran I), Batang
atas ' Cikoneng' mernif iki tirrggi tanman nyata lebih kecil dibandingkan
'Nambrmgm' saat 10,12 dm 14 MSP. Tinggi tanman berbatang bawah
R.
Lime, nyata iebih tinggi dibandingkan dengan batang bawafrR.
Lemondan
S .Tabel 2. Tinggi Tanaman pada Berbagai Kombinasi satang Atas dm Batang Bawah
. , m . .
, Ktt*rmflm: ' Anyka yang diikuti okh lturuf yangsnma pada kolom, baris dan umur
.
..
.
ynng sama rnenunjukkan t i i d bcrbcda nyata mcnumt Uji DMRTpada taraf 5% .
T a b 1. Tin@ Tanan~an jeruk B a a 'Cikaneng' dan Nambangan pada Berbagai Periakuan
Pedaf;um
Mogpu Setslah Pern~ngkaslln (MSP)
2
I
4I
c1
sI
ro
I
12I
141
16I
181
20I
221
24cm
LLAw
Cikoncn~
Nanlhogn
3\.2% a
81.75 i
81.2% P
52.75 a
_1B,Bawsh
I. Cieaen
I
I
1 I 1 I * I *tll I tll
I
*I
w1
m 1 tn tn i tnK ~ ~ ~ m y n l . ht&.a ylngdiili~t!i i*~chhimd' y!1!~1g X W ~ A IhwL? kt3115111 &1I+%hw ynngmum ~ ~ ~ ~ w u i j ~ t k k r n ~ t i h k hvrhc<ls 11v:t1:1 t%lc?uaw i~ii I3hlRTpfiL rnrnf'5 %
I
82.97 r
82.40a
81,638 8 1 . 0 7 ~ 82.97 r
95.03 a
96.85 r
95.27 a
98,131 92.40a 97.97r 10 81.40r 81,63r 81.07r
105.27 t
108.67 r
1 10.80 b
I 14.02 n
109.53 a 1 0 4 . 6 3 ~ i11.33r
102.3711
1 13.80 J IIO.17b
115.87n
IQ9.70b
133.30 r
f 33.j8 r
1 13.40 b
I 18.20 a
136.03 r
135.40 a
135.07 a
f27.57a
,137.713~1
133.40~ 1 19.83 b
123.05 a
I t6+83 a\,
t13.10b
120.I3a
113.03b
137.60 a
129.878 139.50a
t35,90a
122. I7 ab 1t7.23b 1 2 6 . 0 7 ~
120.501)
137.91 a
I3737 a
139.20 a
131.208
1 4 1 . 2 0 ~ 141.303
139.27 r
138.37 r
140.65 r
140.20 a
140.97 a
132.I7a
142.03 a 133.67r
t42.63r
1 4 0 . 7 0 ~
[image:142.760.51.713.92.556.2]h
C
B
Eloo
F 85
70
7-
[image:143.594.78.541.68.780.2] [image:143.594.157.464.87.266.2]Gambar 1. Tinggi Tanman Jer& Besttr pa& Umur 2 - 24 MSP
Gambar 2. Tinggi T a n a m Jemk Besw pada Beberapa Jenis Batang Bawah Umur 2 - 24 MSP
Interaksi yang terjadi memperlihatkm bafiwa pada batang bawah
J.Citroen, 'Cikoneng' mempunyai tinggi tanaman yang berbeda dengan
'Cikaneng' mempunyai tinggi tanaman yang berbeda dengan 'Nambangan' saat
umur 1 0, 1 2 dan 14 MSP. Jenk besctr 'Nambangan' memberikan respon berbeda
pada batang bawah yang berbeda saat umur tanaman 2, 4, 10, 12 dan 14 MSP.
Pada unlur 2 MSP dan 4 MSP kombinasi 'Nambangan'
-
J. Citroen menunjukkannyata Iebih tinggi f 85.87 cm) dibandingkan dengan karnbinasi 'Nambangan'
-
R.
L e t ~ ~ o n (80.47 em) (Tabel 2). Saat umur 10, 12 dan 14 MSP karnbi~~asi
'Nambangan'
-
R.
Lime nyata lebih tin& (121 -27 cm, 127.53 clxr dan 133.73 cm) dibandingkan dengan kornbinasi 'Narnbangan'-
R.
Lemon (1 07-60 cm,I 1 1.40 crn dan 116.07 cm).
Panjang Tunas Total per Tanaman
Panjang tunas tidak dipengaruhi swam nyatit aleh batang atas dan batang
bawah dari awaf hingga akhir penelitian. Interalcsi terjadi pada saat tanaman
berumur 12, 16, 20, 22 dan 24 MSP (Tabel Lampiran
2).
Tanaman berbatangatas 'Cikaneng* rnernifiki pnnjang tunas tohi yang tidak. berbeda nyata dengan
canaman berbatang atas 'Nambangan' dari awal hingga akhir p n e t itian (Tabel 3,
Gambrtr 3). Panjang tunas total tanaman berbatang bawah d. Citruen, S.
Citrumelo,
R
Lime danR
Lemon tidak berkda nyata sejak awal hingga akhir penelitian (Gambstr 4).Pa& umur 12, 16, 20,22 dm 24 MSP batang bawah J. Citroen dan
R.
Lemon menyebabkan panjang tunas ymg krbeda nyata pada batang atasTabel 3. Panjang Turlas Total Tanaman Jemk Besar 'Cikona~g' datl 'Nambanpn' pada Berbapi Perlakuan
I -**.
8. Bawah
tn tri
Keternltgath : Angh yatly $iikrtri oleh L~rtif yatlg srnin pada kdont d a ~ i fsktor yany satm ii~en~vrji~kkrit tidrk h e f b t nyafn nrttilwii itji DMRT pada tnraf 5 %
tn : tidnk nyatn rlAn : n y m
Tabel 4. Panjat~g Tunas pnda Berbagai Kombhasi satang Atas dm Batang Bawah
Kaera'inan : ~ & k a yang diikuti 01th hur3hang snma pada kolom, k y i s dan umur '-
yang sama rndnunjukkan fidak btirbeda nyiita mcnumt Uji DMRT
[image:145.759.56.693.83.551.2]" .
MSP terlihat kornbinasi 'Nmnbangan' -
J.
Citroen rnerniliki panjang tunas nyatapaling pstnjang (400.03 cm) dibandingkw dengm kurnbinasi lainnya, sediwgkan
kambinasi 'Nambangan'
-
R.
Lemon mernifiki panjmg tunas paling pendek(282.80 cm) (Tabel 4).
Jumlah Tunas
furn1ah tunas per tanaman tidak dipengmhi oleh batang atas d m batang
bawah dari awal hingga aWlir penelitian, Interaksi kedua faktar tersebut terjadi
saat tanaman berumur I6 MSP-22 MSP (Tabel Lampiran 3). Pada 'Cikoneng'
darr 'Nambangan' jurntah tunas per tanaman sejak 2 MSP hingga 24 MSP tidak
berbeda (Tabel 5 , Gambar 5). Jumlalr tunas batang atas pa& ke empat jenis
bawah J, Citroen,
R.
Lemon,R.
Limedm
S. Citrumelo dari awal hingga aMrkpenelitim juga ti& krbeda nyata (Gambar 6).
Batang bawah J. Citruen d m R Lemon menyebabb jumldi tuxla pada
batang atas 'Namt>angan' berbeda nyrtta saat umur 16, 20 dan 22 MSP-Batmg bawah
R.
Lime d mR,
Lemon menyebabkan perbedam jumlafr tunas pada ba+tangatas 'Cikoneng' s a t umur 16 MSP (Tabef 6 ) .
Jumiah Daun
Jumlah daun dipengmhi ofeh batmg atas pada saat tanaman berumur 16,
18, 20, 22 dm 24 MSP. Interaksi terjadi pada saat tanman berurnur 20 MSP
Tabel 5 , Jumlah Tunas Tana~narl Jeruk Besar 'Cikoneng'
dan 'Nambangail' pada Berbagai Perlakuan
Tabel 6. Jumlah Tunas pada Berbagai Kombinasi Batang Bawab dm Batang Atas Umur 16,18,20 dm 22MSP
B. Atas Cikoncitg
Nanlhallgalr
8.82 n 9.53 s
3. Citrmn
R, Lemon
R.
LimeS. Citmmelo
8.82 a 9.53 a
B. Wawa!!
J. Citroen
R. Lemon
R. Lime
S. Citrunlelo
Keteran&an : Angka yang diikuti o l d h dp g sama pada kolom ymg sama rnenunjukkan tidak krkda ny~trt menurut uji I l m T pada t a d 5 '%
tn : tidak nyata dart
*
: nyata23.8 abc 28.5 a
21.4 bc 26.3 at,
9.77a 9.57 a
7.90a
9.47 n
9.77a
9.57 a
7.908
9,47 a
32.53 a 14.47 n
~Intmksi p n l h
28.7 s
19.5 c
23.5 abc 24.9 abc
14.23~1 14.10 a
tn -"L--"E I
i
tnu*
tn1
* [ t n l13.80 a 15.03 fi
Keterangan : Angka yang diikuti okh larruf yang s m n pa& knlorn dan fator ymng m a amnrmjitkkan tidak h r M a nyata Iilanurut uji DMRT pad* taraf 5 %
25.6 abc 28,6 ab
15.63r
I4,27 a
11,25 n
17.33 a
29.5 a
20,2 a 11.8711
1330 a
18.68 R
19.22 e
t7.70a 18.07 a 13.10a
14,617 s
26.7 abc 29.3 ab
22.3
bc
28.7 ab19.10a
19.20 a
15.43a 17.87 a
23.0 bc 29S a
24.3 abc 26.6 ab
20.97 n
20.68 n
21.40~1
20.80 a
17.2Ja
20.27 a
30.5 a
21.0 c 26.23a 23.97 a t8.57a
22.53 a
25.00 3
24.15 a
29.73a 26.00 a
22.472
25.53 a
27.5abc 29.9 ab
25.5 abc
28.5 ab
24.9 abc 27.7 ab
25.13a 29.90 a 29.Ja
25.70 a
27.57a
24.40 a
3 1 . l a
21.5 c
23.6 bc
30,3 ab 26.28 a
25. I5 a
24.60a
29.37 a
28.638
25.13 a
23.27a
27.63 A
23.97a
28.60 a
27.13 a 27.82 a 28.17 a
27.22 a
[image:148.766.98.662.144.298.2]Gambw 5 . Jumlslh Tunas Tanaman Jenrk Besar pada Umur 2
-
24 MSP [image:149.578.141.459.73.226.2]-+
R. LemonGambar 6 . Jurnlah Tunas Tanaman Jeruk Besar pada Beberapa Jynis Batang
Bawah Umur 2
-
24 MSPDari umur 2 MSP-14 MSP jumlah daun 'Cikonengv dm 'Nmbangm'
tidak berbeda nyata. Saat tanaman berurnur 16, 18, 20, 22 dm 24 MSP 'Cikoneng' rnernpunyai jumlah daun nyata lebih banyak dibandingkan dengan
'Narnbangan'. Kisaran perbedm tersebut dari 16 MSP
-
24 MSP mencapaiTmarnan Wbatang bawah
R.
Lime terlihat palifin sedikit jurnlahdaunnyn dibandingkan dengan tanaman berb-g bawah J . Citroen, R. Lemon clan S. Citrurnelo pada awal percoban (Gambw 7). Interaksi yang terjadi pada
20 MSP (Tabel 8 ) menunjukkan btrhwa batang bawah R. Lemon menyebrrbkm
jurnlak
daun
pada'Cikoneng'
dan Wmmbilflp'berbeda.
Batmg
atas'Cikoneng' mernpunyai jumlah daun berbeda pada batang bawah ymg b e M a .
Kombinasi 'Cikoneng'
-
R. Lemon rnemiliki jumtah daun terbanyak (251. t helai) sedangkan kornbinasi Warnbangan'-
R. Lemon merniliki jurnlah daun paling sedikit (1 60.6 helai).Luas Daum Tab1
tuas daun total per tanaman tid& dipertgaruhi oleh batang atas dm
batang bawah. Ti$& terdapat interaksi antara kdua
f a b r
tersebut (TabelLampiran 5).
Pada
Tabel 9 dm h b a r 8 terlihat batang atas 'Cikuneng'rnernpunyai Iuas daun total per tanaman tidak k r b d a nyata dmgm b m g atas 'Nambmgan' pada umur 4 BSP - 6 BSP . Batang atas pada
ke
ernpat jenisbatang bawah I. Citroen, R. tieman, R. Lime.dan
S.
Citrumela mempunyai Iuasdaun total yang tidak b&a nyata umur 4,s
d m
6 BSP.Panjltng Aktw
Parljang akar per ranaman tidak dipengartihi alck batang atas clan
Tabel 7. Jurnlah D a w Tarlaman Jeruk B e a r 'Cikoneng' dm 'Nambangm' pada Berbagai Perlakuan Batang Bawah
0 2 4 6 8 10 12 I4 15 I8 20 22 24 2 4 6 8 10 I 2 13 16 18 20 22 24
Mingp Satdrth Pu~turnybsrn Mit~ggu Setrlikh Petnitnglt:isun
Gambar 7. Jurnlah Daun
Tanaman
Jcruk Besar'Cikoneng'
dan Nnrnbailgat~' (Aldnn padn Berbngaiata an^
BnwaIr(B)
+B. Atas
Cikoneng Nanlbngw
+@&E!3h
J. Citrmn
R. Le~lloii R. Litne S.Citnirt~elo
fllteraksr tn 1 111 I 111 I tn I f 11 1 ttl I 111 ~ I I tn 1
*
1
tn I tnKttrtmynn . h y k n yang d i i M oleh huruf yminy samspnds kolom han faktar ymy snma mmunjukkan tidqk krbedanyata menurut uji DMRTpadrr taraf 5 % 7 i . 6 a
64.2a
64.Oab
7 t . b a
6 4 . 2 2
t 10.7n
1I6.5a
76:6a 56.Ob 75.08
124.7a
1 2 3 . 8 ~ 1
t67.Ia 64.0ab
123.0a 100.8a
I t 4 . 8 n
76.6a 56.0b 75.0a