• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik fisiologi fase vegetatif jeruk besar 'cikoneng' dan 'nambangan' pada beberapa jenis batang bawah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik fisiologi fase vegetatif jeruk besar 'cikoneng' dan 'nambangan' pada beberapa jenis batang bawah"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)

KAMKTERISTXK PISJOLOGI

FASE

VEGETATIF JERUK

BESAR CCXKUNENG' DAN 'NAMBANGAN'

PADA

13EIEETCAPA SENIS BATANG BAWAH

OIeh :

LOLLXE AGUSTENA P PUTN

PROGRAM P ASCASARJANA

ZNSTXTUT PERTANIAN BOGOR

(111)

LOLLIE AGUSTINA PANCAWARASWATI PUTW. Karakteristik Fisiolugi Fase Vegetatif Jeruk Besar 'Cikoneng' dam 'Nambangarr' Pada Beberapa Jenis Batang Bawah, Dibimbing oleh: SLAMET SUSAPFTO, BAMBANG S . PUKWOKQ dan AHBUL 1 U C M (aim).

Pmelitian ini berkujuan untuk menplajari pengad penyarnbungan batang bawah yang berlxda terhadap prubaban karakteristik fisiologi fase vegetatif jeruk bsar 'Cikoneng' dm 'Narnbangan'.

Percabrtan diiaksanakm di nrrnah Kebun Percobam Cikabayan IFB, Laburatarium Ilmu Tanah

PB,

Laboratorium

PSPT

dm Labratorim BaIai Penelitian Bioteknalagi Tanaman dm Sumkrdaya GenetiIra Pertanian, Bogor, dirnutai bulan September 1999 sampai M a n M a w 2000. Percobaan menggmakan Rmcangan Acak Keiornpak terdiri atas 2 faldor yaitu jenis batang atas jeruk besar 'Cilconeng' dan 'Nambangan' sexta jenis batang bawah Swingle Citnrmelo, Rough

Lemon, Rangpur Lime dan J a v m h e Citwn. Pengamatnn dilakukan tahadap tinggi tanaman, panjang tunas, jumlah tunas, jumlah daun, diameter batang atas dan batang bawafr, luas dam, analisis kandungan

ldorafit daun,

panjang

h r ,

bobot akar, babut tajuk, analisis gula dam, mnlisis pati &un

d m

analisis kandungan ham dam, 3ika terdapat perbedaan nyata pa& anafisis ragam dilairukan uji lanjut dengan metode Uj i W ilayah Bergmda Duncan taraf 5 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertmbubn j d b a r 'Cikoneng' dm 'Nambanp' tidak behe& npta pada ari pengamtan. Batang bawah

J.

Citroexl brpotensi mendorong batang atas Iebih vigor &banding jenis ktang bawah

Iainnya. Batang bawah

R

Lime dan S , Citrumeto brsifat menengah sedmgkm

batarrg bawah

R,

b m a n cendenxng bmpotensi menghambat prtumbuhan batang

atas. Kandungan Morofil, h d u n g m gula dan hdungm pati dam pa& 'Cikoneng'

dan 'Nambangm' tidak berbeda gada akhir penelitian. Respan fisiulagi tanahan jewk k s a r 'Cikoneng' dan 'Nambangan' be&& terhadap kandmgan unsur ham pada 3 BSP dan 6 BSP fBuXan Setelah Petnangkasm). Secara umum kandungan hara

N,

P,

K, Ca,

Mg,

Fe, Cu,

Zn

dm Mn brads pada kisaran optimum hingga tinggi pa& tanaman. Kandungm klarofif total pada dam jeruk 'Cikoneng' sehsar 1.92 mg/g daw segar rfan 'Nambangm' xbem 1.88 mg/g daun segar. Ktlndwngan gula

clan

(112)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang lrerjudul :

KARAKTERISTZK FISEQLOGI FASE VEGETATIF

SERUK BESAR 'CIKONENG'

DAN

WAMBANGAN'

PADA BEBERAPA JENIS BATANG BAWAH

adalak briar hasil ksuya saya sendiri dm b l u m pem& dipublikasikan. Sumber data

dan infomasi yang digunztkm telah dinyatakan dmgan jelas

d m

diperiksa
(113)

KARAKTERISTXK FXSXOLOGI FASE-VEGETATIF

3ERUK BESAR <CIKONENG' DAN 'NAMBANGAN'

PADA BEBERAPA JENIS BATANG BAWAH

Qleh :

LOLLE AGUSTWA P PWRI

Tesis

sebagai sal& satu syarat untuk, m e q r o i e h gelar Magister Sains pada

(114)

Judul Tesis : KARAKTERISTK FISIOLOGI FASE VEGETATIF JERUK BESAR 'CIKQNENG' DAN

'NAMBANGAN' PADA

BEBERAPA

3ENIS

BATANG

BAWAH

Nama Mahasiswa : LoIlie Agustina

P

Putri Nornor

Pokak

: 98043

Program Studi : Agronomi

Men yetujui :

Dr. Ir, Slamet Susmta, MSc Ketua

Dr.

IT.

Abdul Rackim, MS lalrn)

2. Ketua Program Studi Agranami

*

Dr. h. Hajjrial Aswidinnoor, MSG da Manuwoto, MSc

(115)

RTWAYAT NIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggat 2 I Agustus I967 di Medan sebagai anak ke tima dari ayahanda

M.A.D.

Kusuma Negara BA ( A h )

dan

ibunda

Hj.

Rr MoeIjati Alwi,

PenuXis memasuki dunia pendidikaxl pada tafiun 1972 di

TK

Bintang Recil Kayu Aro, Kerinci, Propinsi Jambi. Jenjang pndidikm dmtr pnulis selesaikan pada tahurr I980 di

SDN

060822 Medan. Pendidikan lajutan pnulis tempuh di

S W N

1

Medan, selesai pada tahun f 983. Tahun I986 pnulis menyelesaih pendidikan di SMAN 1 Medm selttnjutnya di tahun yang =ma penulis ditarima meIdui ja1ur

PMDK

pada Program Studi Agronorni, Jurusan Budidaya Pertanian XPB. P r o m

sarjana pertmian pnutis selesaikan pa& tahun 199f. Selma masa pendidikan S I , penufis diberi keperayaan menjadi Asisten Biologi Urnurn, Botani b u m

dan

Penge f alaan Gulrna.

Pa& tahm 1991 penulis bekerja di Lippo Bank Kebun Sirih Jakarta. Pala t&un 1992, pnulis diterima sebagai staf pengajar pada Junrsan A p n o m i , F&dtas Pertmian, Universitas Sumatera Utara Medan. T&un 1998 p u l i s menpmleh kesempatan untuk melanjutkm

pndidibn

pada Program Studi Agmnami, Program Pascasqkm

PB.

(116)

Puji syukur kc hadim* Ellfahi Rabbi, &ngan rahmat dan hidayah-Nya, tutisan ini &pat. penulis se1esaik.m. Tesis p g krjudd Karakteristik FisioIagi Fase Vegetatif Jeruk Besar 'Cikoneng' doln 'Nwmbangan' Psda Beberapa Jenis Batang Bawah ini disusun sebagai kefengkapan tugas akhir pada Program Magister Program Pascasarjana h t i t u t Pertanian Bagor.

Penghargam dm ucapan terima kasih pendis sampaiiran kepada :

I. Bapsk Dr,

IT.

Slam& Susanto, MSc atas bmtuan, bimbingan

dan

arahmya, Bapak Dr.

Ir,

Barnbang S. Purwoka, MSG dm Bapak

Ffr. Ir.

Abdul Rachim, MS (alm) atas bimbingan dm arahan yang diberikan sej& p e n p u n a n dm perencanam penelitian hingga selesai pnulisan.

2. Ibu Prof. Dr. k. Sri Setyati Il'arjadi yang teIah besedia menjadi dosen penguji di luar kamisi.

3. Rektar Universitas Sumatera Utara, Dekm Fakultas Pertaniaxl Uxliversitas Sumatera Utara beserta s e i d staf

d m

jajarannya, atas kin, bantuan dm

dukugan ymg d i b e r h ,

4. Kepata Kebun dm Karyawan Kebm Percobam Cikabayan IPB, Kepala

dm

Teknisi Laboratorium PSPT

PB,

Labomtorim

b u

T m h IPB

d m

Laboratorium Balai Perrelitian Bioteknologi Tanaman dan Sumbrdaya Eenetika Pertanim, Cimanggu.

5. Rekan-mkan angkatan' 98 Program Studi Apnomi Pascasarjana XPB terutama

Echa atas trantuan, dukwgan dan seraangat yang dibxikm

6 . Semua p h k yaog klah andil wrta dalam plaksanaan pnelitisn

ini.

7. Bapak ( A h )

dm

Bu,

Bapak: Merh(Alm)

dan

Ibu Mmtm, Mas Ria (Alm), Mas Miming,

Mbak

Ita, klbak Tuti, Dik Yanti dm Dik Ninaatas xmua kasih sayrtng,

dukungan dm dumya.

!3+ Serfs yang tercinta

dm

terkasih

suami

dan

anak-an& (Mas

In&,

P ~ j i dm

Fadil) untuk sepia pengorbanan, pengertian, semangat dan doa yang tulus.

Akhirnya, semaga tulisan ini h b t

bag

pengembangan ilmu penge- trtfrm.

Bogor, September 20Q2

(117)

DAFTAR TSX

DAFTAR TABEL

...

...

DAFTAR GAMBAR

PErnAHmUAN

...

...

Latar Belakang

.

.

.

.

Tujuan Pmetitian

... ...,....,... ...

Hi pat esis

...

TINJAUAN PUSTAKA

...

Asal. Penyebaran dan Botani k m k B e s r

... ...*...

...

Manfaat dan Kandungan Gizi

...

,.

...

Pen yambungan Batang Bawah dm satang Atas

...

Batang Bawah

Batang Atas

...,..

.

.

.

...

Karbofiidrat Dam dm Hubungannyit d e n p PeFkrmbuhm

...

Tanaman

B A W N

DAN

METODE

...

....*...*...*...*.

Tempt dan Waktu Penelit ian

,,...

...

...

...

B&an dan Alat

.

.

.

.

Rancangm Percobam ...,...****u.~...

Pelaksanaan Percoban

...

,,.

...

Pengnutan

...

,,

...**...

MASlL PENELHIAN

...

Kondisi

. .

Umum Penelitim

T~nggl Tanaman

...

.

.

,

....a.aa..

,

...

Panjarrg Tunas Total per Tanaman

...

JumIah Tunas

...

.

.

...

Jumlah Dam

...**...

L m Dam Total

... ...

...**...*...

Panjang Akar

...a*...m...

.

Diameter Batang Atas

dan

Diameter Ba- B a d

...

Bobot Basah dan Kering A k x

...*...

B a h t

B d

dm

Kering Tajuk

...

.

.

.

...

Kandmgm Klora fi f

...

.

.

.

.

.

.

.

...

K a n d u n p Hara Dam

... .

.

...

...

...

Kandungan Gula dm Pati

.

.

.

..-.

Korelasi Antar Peubah

...

(118)

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpuIan

...

54 Saran

...~...~...~...~~...

55
(119)

DAFTAR TABEL

I , Tinggi Tanaman Jeruk Besar 'Cikuneng* dm Warnbangan' pada

Berbagai Perlakuan

...

2. Tinggi Tanaman pada Berbagai Kombinasi Batang Atas dan Batang Bawah

...

3. Panjang Tunas Total Tanaman Jeruk Besar

'Cikoneng'

dm

...

...,....*...*.*

Warnbangan' pa& Berbagai Perfakuan ,,.

4, Panjang Tunas pada Berbslgai Kombinasi Batang Abs d m Batang Bawah

...

5. Jurnlah

Tunas

Tanaman Jemk Besztr 'Cikonmg' dan %bangant pada Berbagai Perlakuan

...

6 . dumlatz Tunas pa& Berbagni Kombinasi Ba-g Bawah dan Batang

...

Atas Umur 16, 13, 20 $an 20 MSP

7. JumlaEt Dam Tanaman Jeruk Besar Cikwmg' dan Warnbangan* pada

...

Berbagai Periakuan Batang Baw&

...

*..

...ma....,...

8. Jumlah

Dam

pada Berbagai Kombinasi Batang Abs

dm Batang

Bawah Umur 20 MSP

...

9. Luas Dam Total Tanaman

Jeruk

Besar 'Cikoneng' dan 'Plambangan'

.

10. Panjang Akar J e d Besar pada 6 BSP

...

...

f I , Diameter Batang Atas

d m

B a w d Tanaman

J m k

k s a r

...

12. Diameter Batang Bawah pada Berbagai Kombinasi Batang Atas

dm

Ba-g Bawah

...

13. Babt (Bas&

d m

Kering) Tajuk dm Akar J e r u k h p d a 6 BSP
(120)

...

.

15 Kandungan Nara Dam Tanaman Jemk Besar pada 3

BSP

16. Kmdungstn Hara Dam Umur 3 BSP pada Berbagai Kombinasi Batmg

Atas dm Batnng Bawah

...

17

.

Kandungan Ham Dam Tanaman 3eruk Besar pa& 6 BSP

...

18

.

Kandungan Gub dm Pnti ; C e d Besar pada 6 BSP

...

Lampiran

...

1

.

Sidik Ragam Tinggi Tanaman Umur 2-24 MSP

...

.,

...

2

.

Sidik Ragam Pmjang Tunas Total Tanaman pa& Umur 2-24

MSP

3

.

Sidik Ragam f urnlah T w T a n a m a n Umur 2-24 MSP

...

.,,

4

.

Sidik Ragam Jumlah Dam Tanaman pa& Umur 2-24 MSP

...

5

.

S i d i Ragam Luas Daun Total Tanaman pa& 4 BSP. 5 BSP dan 6

BSP

...

.

.

...

6

.

Sidik Ragam PanjangAkar

...

,.

...

7

.

Si& R a g a Diameter Batang Atas dan Batang B a d

Tanaman

pa& 1.2.3.4.5. d m 6 B S P

...

...

8. Sidik Ragam Berat Basah Taj &. Berat Kering Tajuk, Berat

B

d

Akar dan Berat Kering Akar

...,,,,...*...+...

I

9

.

Sidik Ragam Knndruigan Klorofif Total Daun Tanaman pada J , 4 , 5

d m 6 BSP

...

...

.

f 0

.

Sidik Ragam Kandungan &a bun Tmaman 3 BSP

.

.

.

I 1

.

Sidik h g m Kmdungan Hara h u n Tanaman 6

BSP

...

...

12

.

Sidik Ragam Kandungm Gula dm Pati Tmaman

...

,..

...

...

1 3. Metode Interseksi Gads (Newmann. 1966) ,,

...

(121)
(122)

No.

Ha faman

...

1

.

Tinggi Tanaman Jeruk Besar pada Umur 2 - 24 MSP 20

2. Tinmi Tanaman Jenrk Besar pada Beberapa Jenis B a h g Bawah

Umur 2 - 24 MSP

...,,...,...

20

3. Panjang Tunas Total Tnnaman Jemk Besar 'Cikoneng* dan

Wambmf;an' pada Wmur 2

-

24 MSP

....,...

,.,.,...

...

23

4. Panjang Tunas Total Tanaman Jenik Besar pacia Bebrapa h i s

Batang Bawah Umur 2 - 24 MSP

...,...,....

.

,

.

,

.

.

...

2 3

5. Jumlsth Tunas Tanaman Jeruk Besar pada Umur 2 - 24 MSP

...

26

6 . Jumlah Tunas Tanaman Jenrk Bwar pa& & h p a h i s Bamg

Bawah Umur 2

-

24 MSP

...,,...

26

7.

JumXah Daun Tanaman Jenrlr Besar 'Chneng' dm W a m h n m ' (A)

....

...**.*...

d m

pada Berbagai Batang Bawah (B)

...

.,, ,. 28

8. Luas Dam T a d Tanaman Jeruk: Besar 'Cikoneng'

dan

'Namhngm'. 30 9, Luas

Dam Total Tanman

Jemk Bcsar &a f 3 e h p a Jmis Batang

...

... ...

Bawah pa& Umur 4

-

6 BSP

..

,..,..,*...**...

30

f 0. Panjang Akar pa& T m m

Jeruk

Besar (A) dan p d a Beberapa Jwis

Bamg Bawah (B) Umur 6 BSP

...

3 1

1-1. Diameter Batang Atas dan Diameter Batang Bawah pada Tanaman

Jemk Besar pada Umur 1 - 6 BSP

...

.,

.... .. ...

34

12. Diameter Batang Atas dan Diameter Batang Baw& Tanaman Jauk

...

Besar pada Bekrapa Jenis B a h g Bawah Umur 1

-

6 BSP 34

I 3. Babot Basah Tajuk, B o b t Kering Tajuk, Bobt Basah A h

dm

Bobt k i n g Akar Tanrtman

J

d

Besar pada Beberap Jenis Batang

Bawah Umur 6 BSP

...

37

14. Kmdungan Klorofil Dam Tanaman Jeruk B e s r pa& Bakapa Jenis

(123)

15. Karrdungan Hara Daun Jeruk Besar pada Beberapa Ienis Batang

Bawah Umur 3 BSP dan 6 BSP (A dan B)

...

,,,,

..*,...,.

41

16. Kandungan Gula dan Pati Tanaman jemk Besar pada Bebrapa h i s

(124)

La ts r Bela kang

Jeruk besar (Cirriw grandis (L.) Usbeck) merupakan salah satu

kornaditas buah-buahrtn yang rnernpunyai praspek pengembangan yang cukup

baik. Jenrk besar melniliki nilai ekonomis dan rnengandung gizi yang cukup

tinggi yang dapat dikonsumsi dafarn bentuk segar nlaupun olahan. Sefain itu

kulitnya pun dapat diolah rne~xjadi jelly dan ~nanisan. Dalan~ 100 g bagiat~ jeruk

besar yang dapat dimaka11 nrengandung 44 rng vitamin C , 49 SI (Satuan

Internasionaf) vitamin A, vitamin

B,

protein, lemak, karbohidrat, kalsium. fosfor,

dan besi (Niyanrdham, 1997).

Keistirnewtian Iain, jeruk besar mhan dafam penyimpanan. Pada sulru

kanlar, penyimpanan dapat berlangsung seiama 4 bulan. Setelah penyimpanan

kulit buah menjadi sedikit keriput, namun daging buahnya tetap segar dan banyak

rnengandung air (Setiawan, 1 993; Sutopo, 19981,

Untuk memenuhi kebutuhan permintaan dalanl negeri, impor jeruk besar

Indonesia pada t&un 1996 sebesar 1 3 464 kg dengan nilai US $ 1 1 658 (BPS.

t 997a). tahun

X

997 seksar 1

X

5 5 16 kg dengrtn nilai US $ 2 f 8 804 (BPS, 1998). tahut~ 1998 sebesar 6 652 kg dengan nifai US $ 8 262 (BPS, t 999). tahun 1999

sebsar 1 07 kg dengan nilai US $ 2 3 5 (BPS, 20QOa) dan tslxun 2000 impor jel-u k

besar mencapai f 4 548 kg dengan niiai US$ 5 159 (BPS, 2001 a). Sebagian

terbesar impor berasnl dari negara China dan beberapa tregara lain seperti

(125)

ekspor jeruk besar Indonesia pada tahun 1996 sebesar 1

QUO

kg dengan nilai US $ 100 (BPS, 1997b), tahun 1997 dm tahun 1998 ti& terdapat tmsaksi ekspor jeruk besar Indonesia, tahun I999 seksar 164 kg dengm nilai

US

% 82 (BPS, 2000b) d m tahun 2000 seksar 56 721 kg dengm nilai US $ 55 134 (BPS,

2001

b),

Pengembangan jeruk besar di Indonesia relatif rnasih terbatas.

Urnurnnya perbanyakan bibit dilahkan dengan telcnik penyambungan (grafting)

dengm memakai baittang b a w d y m g berbeda dengm batmg atas. Salah satu

keuntungan pernakaian teknik penyambungan adatah untuk mempersingkat fase

vegetatif tanaman.

Kaakteristik batang bawah &pat mempengaruhi penampigan batmg

atas. Batang bawah menyebabkan

~~

volume h a p i , frail buaIr per

pohan, kandungan hara daun dm kualitas buair (lingkar buafi, bobot bu&,

ketebalan kulit buah, kadar juice, kandmgm padatan terlarut,

dan

kadar asam

total) pada batartg atas (Wutscher

dm

Dube, 1977; Rmse et al., 1989;

Roose,

1 996; Breedt et al., 1 9961,

1

Pengamh timbal baIik antara batang atas dm batang bawah rnerupakan

akibat hubungan fisiologis antara batmg atas dan bakang bawah. Proses timbal

bdik dapat

berlangsung wajru bila hubungan sel-mi fungsional pada sambungan

batang telafi terbentuk sedemikm mpa untuk memungkinkan bedanpunpya transport: air, hara dm guia. satang bawd b i n d & sebagai penyerap air dm

(126)
(127)

dapat mencapai hingga 12.3% dari bobt kering dam (Goldschrnidt dan Galornb,

1982).

Tujuan Penelltian

Penelitim ini brtujuan untuk (1) mempelajzui penganrh penyambungan

batang bawah yang bmbeda terhadap karakter fisiologi fase vegetatif jenrk besar

'Cikoneng' d m Wmbangmt dm (2) mengetahui jenis batmg bawah yang sesuai

dan bersifat mampu menghambat pertumbuhm j e d besar 'Cikoneng'

dan

'Nambangm'.

yang berbda pula terhadap kwdcter %ialogis fase vegetatif jeruk besar

2, Terdapat intmbi antara batang bawah dengm jeruk besar 'Cikoneng'

(128)

Asai, penyebiran dan Bogani Jeruk Besar

Jeruk besar merupakan tanaman asti Indonesia (Setiawm, 1993) dm dapat ditemukan di Xnda-Cina, Cina Sefatan, Jepmg Selatan, India Barat, wilayah

Mediterania dan Amerika Trapik (Niyumdham, 1997). Di Indonesia IcuXtivar

jeruk besar tersebar di Aceh Tirnur, Gianyar, Banggai, Bone, Pangkajane, dm

Buton. Daerah pengembangan di Jawa terdapat di Garut, Pemaiang, Magetan,

dan Jember (Harjadi, 1988).

Jemk besar termasuk famiii Rutaceae yang beranggotakan sekitar 1 300

jenis tanaman. Klasifrlcasi secara mummenurut Davies d m Albrigo (1994)

adalah : Famili Rutaceae, Sub Famili Aurmtioidae, Tribe Citriae, Sub-Tribe

Citrinae, Genus Citrus, Species C i t m maxima Meer atau Citm gradb (L,)

Osbeck

.

Jemk bsar brbntuk pohun brkayu, Tinggi tanaman tergmhrng

varietas, umur tanman d m cara perbanyakannya. Tanaman yang berasal dari

caargkokan dm ohlasi lebih pmdek dibandingh tanaman yang berasai dari biji. 1

Umur simpan pasca panen buah jemk besar cukup lama dapat mencapai 4 buian

tanpa mengurangi rasa buahnya (Setiawan, 1993; Sutapo, I 993).

M a n h a t dws k~rrdungan Gixi

jeruk besar dapat dikotrsu~nsi dalam bcntulc segar maupun olaI~a~t.

Kut ihly dapat diolalr mei~jadi jelly dau marr isan. Bunganya dapat juga

(129)

Kandungm gizi jeruk besar cukup baik Pada kultivar yang krasal dari

Thailand, komposisi 100 g bagian jemk besar ymg dapat dirnrtfcan rnengmdung

44 rng vitamin C , 49

ST

vitamin A, 0.07 mg vitamin B I , 0.02 mg vitamin B2,0.4

mg niasirr, 0.5 g protein, 0.4 g lemak, 9,3 g karbohidrat dm 89 g air

(Niyomdham, 1997).

Penyambungan Ba tang Bawa h dan Batang Atas

Perbanyakan jenrk bwar dapat dilakukan dengan biji, pencmgkukan d m

penyambungan. Perban* tanaman dengan biji jaraxlg difakukart karena sifatt

tanman yang dihmilkan banyak yang rnenyimpang dari sifrtt induknya

(Wudimtu, 1998). Selain itw perbanyakan dengan biji Emaman tersebut

mempunyai masa juvmil yang Iebih lama (Hartmann et al., 2 997).

Dengan pencangkakm, tmmm yang dihasilkan memiliki perdamn yang

pendek serta ti& dapat d i l h k u h secara hsar-beswan kasena rnembutuhkan

cabang (bahan tanaman) yang lebih banyak. Oleh sebab itu saat ini perbanyakan

tanaman febih banyak: cdilkkan dengan penyambungan (Ashari, 1995).

Keuntungan dengm cam penyarnbungan antara lain: pengadaan bibit &lam

jumlah banyak &pat diiahkan, ketahanan tanman terhadap penyakit

dm

pada kondisi tanah yang hang mengunhmgka &pat ditingkatkan melalui pemilihan

batang barvah yang sesuai dau dapat diperolelr tananran baru yang si fat11 y a lebil~

baik dal-i induknya {Wudianto, 1998). tidnk berdttri selta sistem perakarai~ny:t

(130)

Penyambungan merupakan proses penggabungm dua jenis tanaman

antara batang bawah dan batang atas yang Ererbeda dengm tujuan untuk

menggabungkan sifztt unggul yang terdapat pada batang atas dm batang bawah

sehinggit dwat

dipruleh

taxlaman yang bersifat

lebih

unggul

dibandingkan

tanarnm asaf nya.

Dalam proses penyambungan batmg atas d m batang baw& dapat terjadi

kesesuaian (kumpatibel) atau ketidaksesuaian (inirompatibei). Hal ini sangat

penting diketahui sebab sifat ini akan mempngaruhi perkembangan tanaman dan

rnempenganr hi kemampuan produktivi tasnya.

Pada penyambungan yang sesuai tanaman ymg disambuilg dapat

mmbuh normal, sedangkan pada penyambungan yang ti& sesuai tanaman

tumbuh tidak normal, Beberapa kriteria inlrampatibilita p& tanaman yang

dsambung aaalah sebagrti berikut: (I) tingicat kekrhasilan smbungan mndah,

(2) tanaman y m g sudah berhasiX tumbuh & m y a mengming, rontuk dan mati

tunas, (3) kematian tanaman lebih awai dari keadaafl normal, (4) prtmabuhan

1

antam batang atas dan batmg bawah berbeda clan ( 5 ) terjadi keretakan pad&

Proses pertautan antm batang atas dm batang bawah meliputi ha1 sebagai

berikut: ( I ) lapisan icambium masing-masing sel tanaman batang atas Qan batang

ba wah t~~cr~lbct~tttk jrtringarr knlirs betu pn scl-scl paretrki ma, ( 2 ) xi-sel pslrer~ki~rrn

(131)

f 3) sef-sel parenlcirna yang terbentuk akan terdiferensiasi membent.uk kambium sebagai !anjutan dari lapisan kmbium batang atas dan batang bawah yang lama,

(4) dari lapisan karnbiurn &n terbent.uk jaringan pernbuluh sehingga proses

transfakasi hara dari batang bawah ke batang atas dan sebatiknya untuk hasiI

fotosintesis dapat berlangsung kembali (Hartman ef al.,

X

997).

Batany; Bawah

Pada penyambungan, sifat batang bawah &pat berpengaruh terhadap

batang atas. Perbedaan jenis batang bawah menyebabhn perbedaan volume

kanopi, hasif buah per pohon, kmdungan hara daun, halitas buah, ketahanan

atau toferansi terhadap salinitas, sufru dingin dm kekeringan (Wutscher dm

Dube, I977), perbedam ketahanan tmhadap Phytopkthora, virus, nernatoda

dan

p e r b e d m kandungan

hara dam

batang atas (Spiegel-Ray

dm

Goldschmidt,

1

996;

FaIlahi

dm

E l h e y , 1 9921,

Batmg bawah Rough Lemon memitiki karakteristik sistem

prakaran

yang daIam, peka Phytopkfhora, halitas buah rendah d m prduktivits tinmi

(SpiegeI-Roy

dm

GulQsctunidt, 1996). Selain itu Rough Lemon &pat beradaptasi dengan baik pada tanah brpasir, perlumbuhannya cepat, sistem

p m k a r m y a elzitensif sehingga dapat beradaptasi pada kondisi kekwingm

(132)

Rangpur Lime dapat bradaptasi dengan baik pada daerah kering, daerah

ymg kadar lempungnya tinggi dm daerah yang kadar salinitastsnya tin& tetapi

kurang baik pa& daerah dingin, Praduksi tinggi tetapi kuafitasnya ktlrang baik

serta bersifat rentan terhadap Exocorfk (Sugiyarta, 1 994) dan Phytaphthora

f Spiegel-Roy drtn Goldschidt, 1996).

Swingle Citrumeto rnerupakan kultivar yyan didihasilkan dari persilangm

an tara C i t m puradisr' dengan POPIC~TUS trifoliata. Pertumbuhannya subur,

resisten terhadap rrematada, sangat resisten terhadap Phytophthora dan busuk

aka,

&pat bemcfaptasi dengan

baik

pada daerah kering

dm

daerah y m g

saiinitanya tinggi (Sugiyarto, 1994).

Javansche Citroen rnenrpakm hmil persilangan antaca Citrus mbilis

dengm C i m limonia. Javansche Citroen bersifat tahan terhadap kekeringan,

&pat merangsang pmbentukm buah

lebh

awai

dari

biasmy8

dan

menghasifkan

produksi

tin&

den* halitas s e a dan pelca t e b d a p serangan

&ocurtis

(Sugiyarto, 199% Niyomdham, 1 997).

Biltsrng Atas

Jeruk 'Mambangan' temasuk jenis unggul, beckembang tenrtama di

Kabupaten Magetan. Di senm produksinya dikenaf dengm nama Adas

Nambangm. Di daerah asalnya, jeruk 'Nambangm' makin merosot jurnlahnya

akibat perluasan k o k Kini sentra produksi jeruk besas 'Nambangan' rnulai

(133)

Trtrnbak Mas. Daging buah rnerah mudn dan menjadi rnerah hingga jingga

setefah tua. Rasanya manis-manis asam dan segar (Mahardhika, 1999).

Jeruk 'Cikoneng' berasal dari dari daerah Sumedang, Jawa Barat. Pernah

terancam kepunahm akibat penyakit Phytophthora, namm sekarang sudah

berhasif

dikembangkarr. Daging

buritr rnerah,

rasanya mmis-manis asam

dm

segar.

Karbohidrat Daun dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Taoaman

Daun sebagai penglzasil fatasintat yang utama sangat berperman dalarn

mendorong perfumbuhan vegetatif. Untuk perturnbuhrtn vegetatihya, tanman

banyak rnemerlukm k~bohidrat untuk pembetahan sel, pembesaran sel

d m

tahap

pertama dari diferensiasi sef.

Tanaman

yang memproduksi icandungm karbuhidrat y m g Iebih banyak m p u menghmilkan prtumbuRttn vegetatif

yang leb& p a t pula ( E b u n d et al., 1977).

Pa& sebagim besar tumbuhm, hsiX futusintesis daun ymg utamst

rtdalah dafam bent& pati dan sukrosa (Salisbury

dan

Ross, 1995; Lavon et pi,,

1995).

Pada

daun tanaman jentk, pati merupakan sebagian besar karbahidrat

yang terbentuk

drtlr

dapstt mencapai htngga 12.3% dari b b o t kcring daun

(Goldschmidt d m Galomb, 1982).

Bobat kering tanaman mentpakan h a i l fotosintsis yang sebagian besar

membentuk dindig sel segerti selulasa, herniselulosa dm

ligrxin,

Sdulosa,

hemiselulasa dm lignin rnerupakan bentuk yang tidak dapat dimanfaatlcan

(134)

bentuk cadangan y m g sewaktu-waktu dapat digunakan kernbali pada

perkembangan fase vegetatif dan fwe reproduktif tanaman (Goldschmidt

dm

Golomb, 11982).

Pati dan gula terfarut adalah cadangan utama karbohidrat yang tersdia

utwk

sumbtr

etrergi

pacia perhrmbuhm

dan

pemeliharaan

&tnaman.

Pada

jenis tanaman yang brbeda pola penrbafian bentuk: dari cadangan karbohidrat

di

organ penyimpanan bervplriasi, tergantung dari karbahidrat yang cligu~akan dm

proses mobilisasinya sefama masa pertumbuhan. Adanya sink ymg saling

berkompetisi, kehadirnn jaringat-jaringan yang sedang tumbuh seperti

bu&

atau

pucuk-pucuk b w juga &an mempengarutxi b e n e cadangm htwhidmt yang

tersedia Proses mgulasi kmbhidrat dalam ha1 ksbutuhan dm tersedianya

b e r W untuk setiap tahap fenologi

tananmi

dan

juga mempengaruhi

perkembangan tanman mencapai pertumbuhtn dan produksi yang optimal (Liu

et dl., 1999).

Proses-proses fisiuIagi yang terjadi pa& bagian tanaman

&an

mempenpuhi bagian tanaman l a h y a yang sedang

tumbuh.

Misafnya

I

pertumbuhan vegebtif t e r h d a t pa& saat pmbmgaan aEau pembmhan hens

parkembangan buah memer:rfukan banyak zat

hara,

terutama hara

N

dan kalcbhiht. Dalam batas-batas tmtentu nisbah C N yarrg rendah merangsang

pertumbuhan vegetatif dan nisbah C M vang tinggi merangsag pembungam

(Darmawan

dm

Batrwsjjah, 1983). Beberapa penefitian pada tanisman buah-

buahan rnenunjukkan bahwa konsentrasi cadwan karbohidrat yang tinggi

(135)

(Liu er a!., 1999; Krajewski dm Rabe, 1995). Goldschmidt (1999) juga

menyebutkm bahwa fisialagi source-sink pada jeruk berkaitan dengan

pernakaian krtrbohidrat tanaman y m g m e n d u h g

ke

arafi perkembangan dm
(136)

B A W A N

DAN METODA

Ternpat dan Waktu Peaelitian

Penelitian dilakukan di rumah kaca Kebun Percobam Cikabayan,

PB,

Labratorim Ilmu Tanah,

PB,

Laboratorium Pusat Studi Pemuliaan Tanaman, fPB

dan Laboratorium Bnlai Penelitian Biotehulogi Tmaman dan Sumkxdaya Genetihi

Pertmian, Bogor. Penelitian dimuhi buIm September 1999 sanyrai dengan Maret

2000.

Bahan dan Aiat

Bahan penelitim yang digunakm adalah h a m a n jenrk h s a r yang telah

benlmur I4 bulm setefah okulasi dm telah d i l a h h n pemm*an bent& untulc

membuang sebagian Eunas, cabang, mengum& kerimbtlflm dm memotong batang

fringga kisaran ringgi tertentu, B W g a&s yzrng d i g m h n

a8aIah

jenxk b a r ( C i m grandis &) Osbeck) Cikoneng* dan W a m h g d , Batzing b a d ~g & g i d w

adalah b g p u r Lime (Citm limolab O s k k x Troyer cihaptge), Rough Lemon

(Citrus jumbhiri Lush), Swingle Citmmeio ( C i m paradki x Poncirw &l;olr'atu),

Javansche Citroen (Citrus retidata Blmcho). Bibit ditanam &lam pulybag

be-

40 cm x 50 cm dengan media tarram 6 kg campuran pupuk

kandang,

tanah

(dari Cikabaym) dm pasir dengan perbandingan 1 : 1 : I (v:v:v).

Pup& yang digmakan adatah Urea, SP-36 d m KCl, Pengmdalirtn

organisme pengganggu tanaman dengan memakai Supricide 40

EC,

Kelthane 200 EC
(137)

diperlukan untuk analisis klorofil daun, analisis gub, analisis pati dan analisis hara

N,

P,

K,

Ca,

Mg,

Cu, Zn,

Fe

dm

Mn.

Alat-alat utama yang digunakan: timbangan ultra sensitif digital,

spktrofotometer, Atomic Absorption Spectrometer (AAS), autoanalizer, flame

photometer, labu

Kjeldahl

dan hat plate.

b n c a n g s n Percobaan

Percabam ini menggunakan mcangan perlakuan faktorial dengan

ritncmgan lingkungan acak kelompak terdiri atas 2 faktur dengan tiga dmgan.

Fakror pertma (A) yaitu jenis batang atas j d k s a r 'Cikoneng' dan 'Namhgan'.

Faklor kedua (B) m e q h jenis &tang b a w h Swingk Citrumelo, Javansche

Citroen, Rangpr Lime, dan Rough Lemon. Pengelampakm didasarb atas ~ s a m

tinggi tanaman yaitu 90 cm < x 5 110 cm (keIompok

9,

70 cm I x I 90 crn

(kelompok

IT),

dm

50 cm S x < 70 cm (kelompok m).

Setiap uslit prcobaan krdiri atas 5 tanaman. D e n p demikim terdapat delapan kombiasi p r l a f c m , 24 satuan percobam dan jumXah keseIurubn tanaman

yaxlg digunakan sebanyak 120 tanaman.

Made1 matemath linier aditif yang d i g w h n sebagai berikut :

Yijk =

+

Pk

f Ai

+

Bj

+

(ABIij t- Eijk

i

-

l , 2 j = 1,2,3,4

k

-

l , 2 , 3

dengm,

Yg

-

Nilai pngamatan akibat pengaruh batang atas ke-i, batang b a w d ke-j
(138)

I-r -- Nilai rataan urnurn pengan~atan

P k = Pengaruh dari kelompok lie-k

Ai = Pcngaruh dari barang atas ke-i

Bj

-

Pengaruh dari batang bawah ke-j

(AB)ij

-

Pengaruh interaksi dari batang a b s kc-i dan batang bawah ke-j

Eijk = Galat percobaan pada batang atas ke-i, batang bawah ke-j dan

keiompak ke-k

Hasil prigamatan diuji dengan analisis ragam. Jika hasil anafisis ragam

nyata, maka dilanjutknn dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Analisis ragam

disajikan pada Tabel Lampiran 1

-

12.

Tanaman jeruk ditanam di polibag dm diletakkan di dalam cumah kaca,

dengan jarak antar-tanaman 20 cm, jarak antar-satuan percobaan 45 cm dan jarak

Pemupukan dilalcukan satu kali sebdan h & a n pupuk U r n , SP-36 dan KCI, masing-masing dengan dusis 2.5 g, 1.25 g, dan 1.25 g untuk setiap polibag.

Penyemprotan pengendatian hama dan penyakit ditakukan bila diprlukan.

Penyimman dilakukan setiap hari (ka&r air tanah diprtahttnkan pada' lapasitas

lapang), PengendaX ian gulma difakulcan s e c m manual,

Pengamatan

Pengamatar, dilakukan terhadap: diameter &tang, tinggi tanaman, panjang

(139)

nisbah antara tajuk dengat1 akar, kat~dungan klnrofil, kandungan hara daun, darl

kandungan karbhidrat daun.

I. Diameter Batang

Pengarnatan diameter batang atas dan batang bawah dilakukan setiap satu

bulan sekali pada setiap tanaman, diukur 1.5 cn? diatas dan 1.5 cm di bawalx tempat

pen yambungan.

2. Tinggi Tanaman dan Panjang Tunas

Pengamatan dilakukan 2 minggu sekali untuk setiap tanaman, tinggi

tanarnan diukur rnulai ternpat penyarnbungan hingga pucuk tertinggi. Panjang tunas

total diukur semua panjang tunas yaag ada.

3. Jumlah Tunas dan Jurnlah Daun

Pengamatan dilakukan 2 rninggu sekati untuk semw tanaman, dihitung

sernua tunas &n daun yang tefah dewasa pa& srttiap tanaman.

4. Luas Daun

Daun yang diukur adalah dam yang berkemhg pnuh &npn warna daun

yang n~asih hijau. Luas daun diukur 4 bulan setelah pmangkasan dengan

menggunakan metode gravirnetri. Contoh daun yang diamati &banyak enam daun

setiap tanaman. Daun terlebih dahulu digambar di kerns kemudian digmting dan

ditimbang* sehingga diperoteh luas daun dengan perhitungan :

berat garnbar daun

Luas daun = x luas kertas standar

berat kerzas standar

Dari setiap tanarnan dihitung Iuas daun per tanaman dengan mengalikan rata-rata luas

(140)

5+ Panjang Akar, Bobat Akar, dan Bobof Tajuk

Pengu kuran pmj ang akar dilakukan pada akhir penefitian dengan

menggunakan meioda 'fnterseksi Garis' (Pkwmann, 1966) (Tabel Lampiran 1 3).

Bobot basak akar dan tajuk diperuleh sebefum tansunan dimasukkan ke dalam oven. Bobot kering akar dm tajuk ditimbang setelah tamman dimasukkan ke dalam oven

pada suhu 90 'C selarna 48 jam.

6. Kanduggan KIorofil

Anatisis kandungm klarafil dilakukan satu

kali

sebufan selarna empat bulan.

Contah diambil saru dam paling aras yans klah dewasa h i lima tanaman pada

setiap satwin percobam dan dilakukan pada pagi haFi. Analisis kmdungan klorofii

dam difakukan menurut prasedur Yoshi& et al. (1976) (Tabel Lampiran 14).

7. Kandungan Unsur Waca Daun

Andisis kandungm unsur hafa dam dilakuican 3 bulan sehli. Contoh dam

yang diambii addah satu dam setiap tanaman, pada dam k c 4 dari pucuk dan

dilakukm pagi hari. Analisis jarhgan h a m a n di1ahkm m m u t produr Suranta

dan Rachim (1 996) (Tabet. Lampiran f 5).

8. Kandungan Gula Pereduksi dan Kanduegan Pati

Cantah dam b b i l pa& &un ke I i m paling atas yang tetah dewasa dari lima tanaman pada setiap percobam dan difaZcuiran pagi hari, Anitlisis h d u n g a n

p f a pereduksi

d m

kandungztn pati dam diialcukafi pa& akhir penelitian dengn
(141)

HASIL PENELITlAN

Kondisi Umum Penelitian

Pertumbuhan tanaman cukup baik sej& awai hingga akhir penelitian.

Selarna penetitian tidak terdapat kcmatian tanaman. Hama daft penyakit yang

menye rang f anaman umumnya adatah beIalang (intensitas sermgm rendah),

krngau merah f intensitas rendah), cendawan hitam f intensitas relatif tin& pada

saat tanaman bemmur 3 BSP hingga 6 BSP)

d m

penyakit blendok pada pangkal

batang. Penanggulangm dilakufcan dengan penyemprotm Supricide

40

EC,

Kelthane 200

EC

dm Dithane

M-45

(4 cc/l air), dengan intensitas penyemprotm

ditingkatkan semhggu sehli saat serangan tinggi. Pada akhir penelitian tanaman

y m g terserang penyakit blendok berjumlah 3 maman.

Tinggi Tanaman

Pa&

&hir pengamatan 'Cikoneng' Ban 'Nambangan' tidak: menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tin& h a m a n (Tabel 1, Gambar I). Inkrak-si antara batang bawah

dan

batslng atas terjadi pada saat tanaman benrmur 2 , 4 , , 10,

I

12 dm 14 MSP (Mmggu Setelah P e w g k a s m ) (Tabel Lampiran I), Batang

atas ' Cikoneng' mernif iki tirrggi tanman nyata lebih kecil dibandingkan

'Nambrmgm' saat 10,12 dm 14 MSP. Tinggi tanman berbatang bawah

R.

Lime, nyata iebih tinggi dibandingkan dengan batang bawafr

R.

Lemon

dan

S .
(142)

Tabel 2. Tinggi Tanaman pada Berbagai Kombinasi satang Atas dm Batang Bawah

. , m . .

, Ktt*rmflm: ' Anyka yang diikuti okh lturuf yangsnma pada kolom, baris dan umur

.

..

.

ynng sama rnenunjukkan t i i d bcrbcda nyata mcnumt Uji DMRT

pada taraf 5% .

T a b 1. Tin@ Tanan~an jeruk B a a 'Cikaneng' dan Nambangan pada Berbagai Periakuan

Pedaf;um

Mogpu Setslah Pern~ngkaslln (MSP)

2

I

4

I

c

1

s

I

ro

I

12

I

14

1

16

I

18

1

20

I

22

1

24

cm

LLAw

Cikoncn~

Nanlhogn

3\.2% a

81.75 i

81.2% P

52.75 a

_1B,Bawsh

I. Cieaen

I

I

1 I 1 I * I *

tll I tll

I

*

I

w

1

m 1 tn tn i tn

K ~ ~ ~ m y n l . ht&.a ylngdiili~t!i i*~chhimd' y!1!~1g X W ~ A IhwL? kt3115111 &1I+%hw ynngmum ~ ~ ~ ~ w u i j ~ t k k r n ~ t i h k hvrhc<ls 11v:t1:1 t%lc?uaw i~ii I3hlRTpfiL rnrnf'5 %

I

82.97 r

82.40a

81,638 8 1 . 0 7 ~ 82.97 r

95.03 a

96.85 r

95.27 a

98,131 92.40a 97.97r 10 81.40r 81,63r 81.07r

105.27 t

108.67 r

1 10.80 b

I 14.02 n

109.53 a 1 0 4 . 6 3 ~ i11.33r

102.3711

1 13.80 J IIO.17b

115.87n

IQ9.70b

133.30 r

f 33.j8 r

1 13.40 b

I 18.20 a

136.03 r

135.40 a

135.07 a

f27.57a

,137.713~1

133.40~ 1 19.83 b

123.05 a

I t6+83 a\,

t13.10b

120.I3a

113.03b

137.60 a

129.878 139.50a

t35,90a

122. I7 ab 1t7.23b 1 2 6 . 0 7 ~

120.501)

137.91 a

I3737 a

139.20 a

131.208

1 4 1 . 2 0 ~ 141.303

139.27 r

138.37 r

140.65 r

140.20 a

140.97 a

132.I7a

142.03 a 133.67r

t42.63r

1 4 0 . 7 0 ~

[image:142.760.51.713.92.556.2]
(143)

h

C

B

E

loo

F 85

70

7-

[image:143.594.78.541.68.780.2] [image:143.594.157.464.87.266.2]

Gambar 1. Tinggi Tanman Jer& Besttr pa& Umur 2 - 24 MSP

Gambar 2. Tinggi T a n a m Jemk Besw pada Beberapa Jenis Batang Bawah Umur 2 - 24 MSP

Interaksi yang terjadi memperlihatkm bafiwa pada batang bawah

J.Citroen, 'Cikoneng' mempunyai tinggi tanaman yang berbeda dengan

(144)

'Cikaneng' mempunyai tinggi tanaman yang berbeda dengan 'Nambangan' saat

umur 1 0, 1 2 dan 14 MSP. Jenk besctr 'Nambangan' memberikan respon berbeda

pada batang bawah yang berbeda saat umur tanaman 2, 4, 10, 12 dan 14 MSP.

Pada unlur 2 MSP dan 4 MSP kombinasi 'Nambangan'

-

J. Citroen menunjukkan

nyata Iebih tinggi f 85.87 cm) dibandingkan dengan karnbinasi 'Nambangan'

-

R.

L e t ~ ~ o n (80.47 em) (Tabel 2). Saat umur 10, 12 dan 14 MSP karnbi~~asi

'Nambangan'

-

R.

Lime nyata lebih tin& (121 -27 cm, 127.53 clxr dan 133.73 cm) dibandingkan dengan kornbinasi 'Narnbangan'

-

R.

Lemon (1 07-60 cm,

I 1 1.40 crn dan 116.07 cm).

Panjang Tunas Total per Tanaman

Panjang tunas tidak dipengaruhi swam nyatit aleh batang atas dan batang

bawah dari awaf hingga akhir penelitian. Interalcsi terjadi pada saat tanaman

berumur 12, 16, 20, 22 dan 24 MSP (Tabel Lampiran

2).

Tanaman berbatang

atas 'Cikaneng* rnernifiki pnnjang tunas tohi yang tidak. berbeda nyata dengan

canaman berbatang atas 'Nambangan' dari awal hingga akhir p n e t itian (Tabel 3,

Gambrtr 3). Panjang tunas total tanaman berbatang bawah d. Citruen, S.

Citrumelo,

R

Lime dan

R

Lemon tidak berkda nyata sejak awal hingga akhir penelitian (Gambstr 4).

Pa& umur 12, 16, 20,22 dm 24 MSP batang bawah J. Citroen dan

R.

Lemon menyebabkan panjang tunas ymg krbeda nyata pada batang atas
(145)

Tabel 3. Panjang Turlas Total Tanaman Jemk Besar 'Cikona~g' datl 'Nambanpn' pada Berbapi Perlakuan

I -**.

8. Bawah

tn tri

Keternltgath : Angh yatly $iikrtri oleh L~rtif yatlg srnin pada kdont d a ~ i fsktor yany satm ii~en~vrji~kkrit tidrk h e f b t nyafn nrttilwii itji DMRT pada tnraf 5 %

tn : tidnk nyatn rlAn : n y m

Tabel 4. Panjat~g Tunas pnda Berbagai Kombhasi satang Atas dm Batang Bawah

Kaera'inan : ~ & k a yang diikuti 01th hur3hang snma pada kolom, k y i s dan umur '-

yang sama rndnunjukkan fidak btirbeda nyiita mcnumt Uji DMRT

[image:145.759.56.693.83.551.2]
(146)

" .

(147)

MSP terlihat kornbinasi 'Nmnbangan' -

J.

Citroen rnerniliki panjang tunas nyata

paling pstnjang (400.03 cm) dibandingkw dengm kurnbinasi lainnya, sediwgkan

kambinasi 'Nambangan'

-

R.

Lemon mernifiki panjmg tunas paling pendek

(282.80 cm) (Tabel 4).

Jumlah Tunas

furn1ah tunas per tanaman tidak dipengmhi oleh batang atas d m batang

bawah dari awal hingga aWlir penelitian, Interaksi kedua faktar tersebut terjadi

saat tanaman berumur I6 MSP-22 MSP (Tabel Lampiran 3). Pada 'Cikoneng'

darr 'Nambangan' jurntah tunas per tanaman sejak 2 MSP hingga 24 MSP tidak

berbeda (Tabel 5 , Gambar 5). Jumlalr tunas batang atas pa& ke empat jenis

bawah J, Citroen,

R.

Lemon,

R.

Lime

dm

S. Citrumelo dari awal hingga aMrk

penelitim juga ti& krbeda nyata (Gambar 6).

Batang bawah J. Citruen d m R Lemon menyebabb jumldi tuxla pada

batang atas 'Namt>angan' berbeda nyrtta saat umur 16, 20 dan 22 MSP-Batmg bawah

R.

Lime d m

R,

Lemon menyebabkan perbedam jumlafr tunas pada ba+tang

atas 'Cikoneng' s a t umur 16 MSP (Tabef 6 ) .

Jumiah Daun

Jumlah daun dipengmhi ofeh batmg atas pada saat tanaman berumur 16,

18, 20, 22 dm 24 MSP. Interaksi terjadi pada saat tanman berurnur 20 MSP

(148)

Tabel 5 , Jumlah Tunas Tana~narl Jeruk Besar 'Cikoneng'

dan 'Nambangail' pada Berbagai Perlakuan

Tabel 6. Jumlah Tunas pada Berbagai Kombinasi Batang Bawab dm Batang Atas Umur 16,18,20 dm 22MSP

B. Atas Cikoncitg

Nanlhallgalr

8.82 n 9.53 s

3. Citrmn

R, Lemon

R.

Lime

S. Citmmelo

8.82 a 9.53 a

B. Wawa!!

J. Citroen

R. Lemon

R. Lime

S. Citrunlelo

Keteran&an : Angka yang diikuti o l d h dp g sama pada kolom ymg sama rnenunjukkan tidak krkda ny~trt menurut uji I l m T pada t a d 5 '%

tn : tidak nyata dart

*

: nyata

23.8 abc 28.5 a

21.4 bc 26.3 at,

9.77a 9.57 a

7.90a

9.47 n

9.77a

9.57 a

7.908

9,47 a

32.53 a 14.47 n

~Intmksi p n l h

28.7 s

19.5 c

23.5 abc 24.9 abc

14.23~1 14.10 a

tn -"L--"E I

i

tn

u*

tn

1

* [ t n l

13.80 a 15.03 fi

Keterangan : Angka yang diikuti okh larruf yang s m n pa& knlorn dan fator ymng m a amnrmjitkkan tidak h r M a nyata Iilanurut uji DMRT pad* taraf 5 %

25.6 abc 28,6 ab

15.63r

I4,27 a

11,25 n

17.33 a

29.5 a

20,2 a 11.8711

1330 a

18.68 R

19.22 e

t7.70a 18.07 a 13.10a

14,617 s

26.7 abc 29.3 ab

22.3

bc

28.7 ab

19.10a

19.20 a

15.43a 17.87 a

23.0 bc 29S a

24.3 abc 26.6 ab

20.97 n

20.68 n

21.40~1

20.80 a

17.2Ja

20.27 a

30.5 a

21.0 c 26.23a 23.97 a t8.57a

22.53 a

25.00 3

24.15 a

29.73a 26.00 a

22.472

25.53 a

27.5abc 29.9 ab

25.5 abc

28.5 ab

24.9 abc 27.7 ab

25.13a 29.90 a 29.Ja

25.70 a

27.57a

24.40 a

3 1 . l a

21.5 c

23.6 bc

30,3 ab 26.28 a

25. I5 a

24.60a

29.37 a

28.638

25.13 a

23.27a

27.63 A

23.97a

28.60 a

27.13 a 27.82 a 28.17 a

27.22 a

[image:148.766.98.662.144.298.2]
(149)

Gambw 5 . Jumlslh Tunas Tanaman Jenrk Besar pada Umur 2

-

24 MSP [image:149.578.141.459.73.226.2]

-+

R. Lemon

Gambar 6 . Jurnlah Tunas Tanaman Jeruk Besar pada Beberapa Jynis Batang

Bawah Umur 2

-

24 MSP

Dari umur 2 MSP-14 MSP jumlah daun 'Cikonengv dm 'Nmbangm'

tidak berbeda nyata. Saat tanaman berurnur 16, 18, 20, 22 dm 24 MSP 'Cikoneng' rnernpunyai jumlah daun nyata lebih banyak dibandingkan dengan

'Narnbangan'. Kisaran perbedm tersebut dari 16 MSP

-

24 MSP mencapai
(150)

Tmarnan Wbatang bawah

R.

Lime terlihat palifin sedikit jurnlah

daunnyn dibandingkan dengan tanaman berb-g bawah J . Citroen, R. Lemon clan S. Citrurnelo pada awal percoban (Gambw 7). Interaksi yang terjadi pada

20 MSP (Tabel 8 ) menunjukkan btrhwa batang bawah R. Lemon menyebrrbkm

jurnlak

daun

pada

'Cikoneng'

dan Wmmbilflp'

berbeda.

Batmg

atas

'Cikoneng' mernpunyai jumlah daun berbeda pada batang bawah ymg b e M a .

Kombinasi 'Cikoneng'

-

R. Lemon rnemiliki jumtah daun terbanyak (251. t helai) sedangkan kornbinasi Warnbangan'

-

R. Lemon merniliki jurnlah daun paling sedikit (1 60.6 helai).

Luas Daum Tab1

tuas daun total per tanaman tid& dipertgaruhi oleh batang atas dm

batang bawah. Ti$& terdapat interaksi antara kdua

f a b r

tersebut (Tabel

Lampiran 5).

Pada

Tabel 9 dm h b a r 8 terlihat batang atas 'Cikuneng'

rnernpunyai Iuas daun total per tanaman tidak k r b d a nyata dmgm b m g atas 'Nambmgan' pada umur 4 BSP - 6 BSP . Batang atas pada

ke

ernpat jenis

batang bawah I. Citroen, R. tieman, R. Lime.dan

S.

Citrumela mempunyai Iuas

daun total yang tidak b&a nyata umur 4,s

d m

6 BSP.

Panjltng Aktw

Parljang akar per ranaman tidak dipengartihi alck batang atas clan

(151)
[image:151.768.61.693.114.521.2]

Tabel 7. Jurnlah D a w Tarlaman Jeruk B e a r 'Cikoneng' dm 'Nambangm' pada Berbagai Perlakuan Batang Bawah

0 2 4 6 8 10 12 I4 15 I8 20 22 24 2 4 6 8 10 I 2 13 16 18 20 22 24

Mingp Satdrth Pu~turnybsrn Mit~ggu Setrlikh Petnitnglt:isun

Gambar 7. Jurnlah Daun

Tanaman

Jcruk Besar

'Cikoneng'

dan Nnrnbailgat~' (Aldnn padn Berbngai

ata an^

BnwaIr

(B)

+

B. Atas

Cikoneng Nanlbngw

+@&E!3h

J. Citrmn

R. Le~lloii R. Litne S.Citnirt~elo

fllteraksr tn 1 111 I 111 I tn I f 11 1 ttl I 111 ~ I I tn 1

*

1

tn I tn

Kttrtmynn . h y k n yang d i i M oleh huruf yminy samspnds kolom han faktar ymy snma mmunjukkan tidqk krbedanyata menurut uji DMRTpadrr taraf 5 % 7 i . 6 a

64.2a

64.Oab

7 t . b a

6 4 . 2 2

t 10.7n

1I6.5a

76:6a 56.Ob 75.08

124.7a

1 2 3 . 8 ~ 1

t67.Ia 64.0ab

123.0a 100.8a

I t 4 . 8 n

76.6a 56.0b 75.0a

Gambar

Tabel 2. Tinggi Tanaman pada Berbagai Kombinasi satang Atas dm Batang Bawah
Gambar 1. Tinggi Tanman Jer& Besttr pa& Umur 2 - 24 MSP
Tabel 3. Panjang Turlas Total Tanaman Jemk Besar 'Cikona~g' datl 'Nambanpn' pada Berbapi Perlakuan
Tabel 5, Jumlah Tunas Tana~narl Jeruk Besar 'Cikoneng' dan 'Nambangail' pada Berbagai Perlakuan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

セキL )I jセ Jl セ_セャjLiI セスッャ AllI)... セi

Hasil ini mem- perlihatkan bahwa penggunaan konjugat protein A/G- HRP pada ELISA Surra berpotensi menyebabkan tingginya variasi dari nilai absorbansi serum positif dan

Simpulan dari penelitian ini adalah melalui penerapan model kooperatif tipe NHT dengan media powerpoint dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil

Pokok pikiran dari penelitian ini berorientasi pada peningkatan kekuatan beton, baik kuat tekan, kuat tarik maupun kuat lentur yang dihasilkan dari beton dengan

Pemilihan Kepala Desa di Desa Kandangan sebelum diterapkannya e- Pilkades berjalan seperti biasanya.Akan tetapi panitia atau masyarakat tidak tau apakah daftar calon pemilih itu

Dari sepuluh upaya untuk membina kerukunan hidup umat beragama tersebut, dikuatkan dan dikongkritkan lagi yang diungkapkan oleh Harun Nasution bahwa ada berapa yang

[r]