TANGGAPAN ORANG TUA YANG BERSTATUS SINGLE PARENT TERHADAP PENDIDIKAN ANAK PADA KELUARGA ETNIS
BATAK TOBA DI DESA HUTA PADANG BANDAR PASIR MANDOGE KABUPATEN ASAHAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
HOTMARINA SIRAIT NIM. 1122171001
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
a. Nama : Hotmarina Sirait
b. Tempat/Tanggal Lahir : Huta Padang / 06 Desember 1994
c. Agama : Kristen Protestan
d. Alamat : Dusun IV Desa Huta Padang Kecamatan
Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan
e. Golongan Darah : O
f. Nama Ayah : H. Sirait
g. Nama Ibu : R. Boru Sirait
h. Pekerjaan Orang Tua
- Ayah : -
- Ibu : Petani
i. Alamat Orang Tua : Dusun IV Desa Huta Padang Kecamatan
Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan
II. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SD Negeri No. 010112 Huta Padang
b. Sekolah Menengah Pertama: SMP Swasta Umum Sentosa
c. Sekolah Menengah Umum : SMK Swasta Umum Sentosa
ABSTRAK
Hotmarina Sirait. Nim 1122171001 “Tanggapan Orang Tua Yang Berstatus Single Parent Terhadap Pendidikan Anak Pada Keluarga Etnis Batak Toba Di Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan”.Skripsi Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tanggapan orang tua yang berstatus single parent terhadap pendidikan anak serta pendidikan seperti apa yang di terapkan di Etnis Batak Toba. tujuan penelititian ini untuk mengetahui tanggapan orang tua terhadap pendidikan serta ingin mengetahui pendidikan seperti apa yang diterapkan di Etnis Batak Toba.
Teori Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Teori Tentang Pendidikan Keluarga (Helmawati), Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Hasbullah), Peran Keluarga Memandu Anak (Kartini Kartono), Menjadi Orangtua Yang Baik (Balson, Maurice), Tanggapan Dan Jenisnya (Thomas), Psikologi Keluarga (Lestari), Konsep Membangun Bangsa Batak (Simanjuntak, Bungara Antonius), dan lain sebagainya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi informasinya adalah orang tua yang berstatus single parent di Desa Huta Pada Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Dalam pengumpulan data yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik wawancara yang dilakukan bersamaan juga dengan observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara bersamaan dengan proses pengamatan yang tidak terlepas satu dengan yang lain serta data dan membangun keabsahan penelitian yang diantaranya yaitu 1) Pengumpulan Data. 2) Reduksi Data. 3) Penyajian Data (Display Data). 4) Kesimpulan atau Verifikasi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun dengan waktu
yang kurang efektif. Adapun judul skripsi ini adalah “Tanggapan Orang Tua Yang
Berstatus Single Parent Terhadap Pendidikan Anak Pada Keluarga Etnis Batak
Toba di Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar Serjana Pendidikan
(S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan.
Namun berkat bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.
Nurlaila, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih.
Medan, 29 Agustus 2016
Penulis
Hotmarina Sirait
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menyadari tidak terlepas dari
berbagai kesulitan. Namun dengan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta
Doa dan dukungan dari semua pihak terkait, maka skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik, pada kesempatan ini teristimewa saya sampaikan terima kasih kepad
seluruh keluarga saya, terkhusus orang tua saya Ibunda saya Rasmi Sitorus yang
telah memberikan dukungan maupun materi dan kasih sayang, serta mendoakan
saya sehingga saya dapat memperoleh gelar serjana. SemogaIibu saya selalu
dalam lindungan Tuhan Yesus dan buat ketiga abang saya serta eda saya
terimaksih telah memberikan dukungan, perhatian serta doanya dan buat alm. op
pung doli dan op boru. Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu Dr.
Nurlaila, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan motivasi dan
saran-saran yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.
Dan penulis juga mengucapkan terimaksih kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Aman Simare-mare, M.S selaku Wakil Dekan Bidang
Kepegawaian dan Keuangan FIP UNIMED.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan FIP UNIMED.
6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
7. Bapak Dr.Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah FIP UNIMED sekaligus dosen Penguji yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis
selama ini dalam menyelesaiankan penulisan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS, serta Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
selaku dosen Penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam
menyelesaiankan penulisan skripsi ini.
9. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNIMED yang telah
memberikan ilmunya selama perkulihan serta seluruh civitas Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan penulis juga ucapkan terimakasih
serta kepada Kaka Surya Indrawati, M.Pd dan bang Setiady S.P, S.Pd yang
telah membantu penulis dalam pengurusan surat-menyurat.
10.Bapak Sahala Sitorus selaku kepala Desa, Bapak Parsaoran Sirait selaku
Sekretaris yang sudah memberikan saya ijin penelitian di Desa Huta Padang
Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.
11.Sahabat-sahabatku Rosmei, Masta, Rina, Mei Sasmita, Rini Sinaga Tulus
Priharja Rambe, Ferdinan, Friska, Junita, Masuari, Evi, kaka sujanna serta
buat teman-teman PLS Reg 2012, teman-teman P3MI, Alumni, Bpk Pdt
Medan Timur, adik-adik ku Friskauli Sitorus, Meta, Meli, Inne, Naomi,
Putri Lubis, satu kostku kak Valti, Bang Dedi, Ronal Dan Tunas dan seluruh
teman-teman saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terimakasih
atas Doa, dukungan serta motivasinya.
Medan, 29 Agustus 2016
Penulis
HotmarinaSirait
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Indentifikasi Masalah ... 7
1.3 Fokus Penelitian ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Masalah ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teori ... 9
2.1.1 Pengertian Tanggapan ... 9
2.1.2 Pengertian Orangtua ... 17
2.1.3 Tanggapan Orang Tua ... 19
2.1.4 Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak ... 19
2.1.5 Harapan Orang Tua Pada Anak ... 22
2.1.6 Pengertian pendidikan ... 22
2.1.8 Pendidikan Anak ... 24
2.1.9 Pengertian Keluarga ... 25
2.1.10 Struktur Keluarga ... 26
2.1.11 Tipe Keluarga ... 27
2.1.12 Fungsi Keluarga ... 28
2.1.13 Pendidikan Dalam Keluarga dan Tujuannya ... 28
2.1.14 Etnik Batak Toba ... 30
2.1.15 Pola Pendidikan Suku Batak Toba ... 32
2.1.16 Paradigma Pendidikan Suku Batak Toba ... 33
2.1.17 Perubahan Paradigma Pendidikan Suku Batak ... 33
2.1.18 Pengertian Single Parent ... 34
2.1.19 Peran Single Parent ... 35
BAB IV : HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 46
4.1.1 Gambaran Umum Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan ... 46
4.1.2 Visi dan Misi Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan ... 47
4.1.4 Jumlah Penduduk Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge
Kabupaten Asahan ... 52
4.1.5 Jumlah Orang Tua Yang Berstatus Single Parent ... 52
4.1.6 Jumlah Penduduk Etnis Batak Toba ... 54
4.1.7 Tanggapan Orang Tua Yang Berstatus Single Parent Terhadap
Pendidikan Anak Di Desa Huta Padang Bandar Pasir
Mandoge Kabupaten Asahan ... 55
4.2 Pembahasan ... 59
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 63
5.2 Saran ... 64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptua ... 36
Gambar 3.1 : Komponen analisis Data Model Kualitatif ... 44
Gambar 1: Kantor Kepala Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan ... 90
Gambar 2 : Peneliti memberikan surat ijin Penelitian kepada Sekretaris Kepala Desa 91 Gambar 3 : Wawancara kepada ibu M boru Butar- Butar ... 91
Gambar 4 : Wawancara kepada ibu Else boru Sitorus ... 92
Gambar 5 : Wawancara kepada Wawancara kepada ibu Rasmi Sitorus ... 92
Gambar 6 : Wawancara kepada ibu Liza Boru Sitinjak ... 93
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Untuk Orangtua Berstatus Single Parent Dalam Penelitian Dengan Judul” Tanggapan Orang Tua Yang Berstatus
Single Parent Terhadap Pendidikan Anak Pada KeluargaEtnis Batak Toba”... 68
Lampiran 2: Reduksi Data ... 70 Lampiran 3: Hasil Wawancara Mini Riset Terhadap Toko Masyarakat
(Raja Parhata) Tentang Tanggapan Orang Tua Yang Berstatus Single
Parent Terhadap Pendidikan Anak Pada Keluarga Etnis Batak Toba ... 84
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan modal dasar pertumbuhan dan perkembangan
karakter setiap manusia. John Dewey (Hasbullah, 2005:2) mengatakan, “
Pendidikan adalah pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.” Dengan kata lain,
pendidikan dapat diposisikan sebagai suatu kegiatan yang universal dalam
kehidupan manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan berada pada dinamika
pola pikir dan gaya hidup yang lebih baik dari awalnya.
Pendidikan melekat pada pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hal itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor alam dan sosial yang memungkinkan adanya
dampak yang timbul dari setiap apa yang diterima manusia tersebut dari
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pendidikan sangat layak diterapkan sejak
usia dini sehingga proses pertumbuhan jasmani anak sejalan dengan proses
pertumbuhan pola pikir, intelektual, maupun emosionalnya.
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia,
kepentingan pendidikan selalu berkaitan dengan status dan kedudukan manusia
yang terbagi dalam sifat-sifat berbagai macam suku bangsa, misalnya, suku Batak
Karo, Melayu, Jawa, Pakpak, Angkola, Simalungun, Nias dan batak Toba.
Suku batak toba adalah suku khas yang berada di Sumatera Utara. Suku
batak Toba memiliki karakteristik yang berbeda dengan suku lainnya, terkhusus
2
pentingnya pendidikan serta menginginkan pendidikan yang lebih baik, sehingga
memilih untuk merantau kedaerah lain dengan tujuan memperoleh kualitas
pendidikan yang lebih maju. Namun, masyarakat batak toba cenderung memilih
untuk menetap pada daerah perantauan, sehingga masyarakat batak toba jarang
kembali kedaerah asalnya untuk membangun dan memperbaiki sistem kehidupan
dan pendidikan di daerah asalnya.
Bagi suku batak toba, jalan menuju tercapainya kekayaan dan kehormatan
adalah melalui pendidikan, terutama pendidikan yang diberikan kepada anaknya.
Suku batak toba meletakkan pendidikan sebagai hal yang utama dalam kehidupan
mereka yang dilandasi oleh nilai-nilai filsafat hidup orang batak toba. Nilai – nilai
filsafat tersebut meliputi Hagabeon : keturunan dalam jumlah dan kualitasnya bagi
anak laki-laki, Hamoraon: kekayaan merupakan keberhasilan yang diukur dari
aspek materi dan pengetahuan dan hasangapon: kehormatan atau kedudukan sosial
jabatan. Dasar inilah yang membawa orang batak toba menghantarkan
keturunannya atau anak-anaknya menjadi orang-orang yang handal.
Setiap orang tua memiliki peran dalam pembangunan pola pewarisan atau
nilai-nilai yang memiliki investasi tersendiri untuk mendidik anak. Mulai dari
pemberian doa, nasehat (poda), cara pengasuhan otoriter namun demokratis,
modeling dari orang tua dalam bentuk perilaku nyata atau cerita, memberikan
bantuan berupa materi maupun non materi, serta memberi dukungan. Adanya
saran dan pemberian penghargaan secara terbuka di lingkungan keluarga,
keberhasilan yang diperoleh anaknya. Inilah cara yang dengan sendirinya
memberikan dampak positif bagi anak untuk menjujung tinggi dan mengutamakan
3
Selain peran orang tua yang sangat penting dalam keberhasilan anaknya,
faktor faktor lain juga berperan dalam keberhasilan suku batak toba seperti ajaran
agama, dan kondisi lingkungan, khususnya peran ibu yang bersedia berkorban
demi keberhasilan anak-anaknya, serta perasaan hosom (dendam), teal (sombong),
elat (dengki) dan late (iri) yang membuat orang batak toba tidak mau kalah, jadi
jangan heran jika orang batak toba berusaha keras dalam menyekolahkan anaknya
sampai keperguruan tinggi. Oleh karna itu, peran keluarga sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan serta kesuksesan yang diperoleh anaknya. Fajar Setyo, Dkk.
2015. Fenomena Perubahan Paradigma Pendidikan di Suku Batak 1-5: Suku
batak, (Online).
Peran keluarga pada pendidikan anak dapat dilihat melalui pola asuh orang
tua. Orang tua menjadi faktor utama yang menentukan anak dalam masa
pertumbuhan dan perkembangannya, khususnya dalam masa perolehan
pendidikannya. Kemampuan orang tua mendidik anak dengan baik akan
menghasilkan kualitas pendidikan anak yang baik pula. Sebaliknya, orang tua
yang gagal mendidik anaknya, akan menghasilkan kualitas pendidikan anak yang
kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari permasalahan pendidikan yang terjadi
sekarang seperti banyaknya anak sekolah yang bolos pada saat jam pelajaran,
geng motor, merokok, tauran, bermain judi serta mengkonsumsi
minuman-minuman keras dan narkoba. Permasalahan ini menjadi salah satu faktor yang
dapat merusak mental dan perilaku anak kearah yang kurang baik.
Anak-anak yang masih dalam proses pendidikan formal tidak seperti yang
diharapkan pada tujuan pendidikan sebenarnya. Peserta didik lebih sering
4
sebenarnya. Padahal, fasilitas yang ada di hadapannya sudah cukup untuk
membantu proses pembelajarannya. Masuknya budaya luar yang tidak mendidik,
lemahnya pengetahuan orang tua dalam mendidik, dan rusaknya lingkungan
peserta didik tersebut menyebabkan peserta didik tidak menyadari betapa
pentingnya dia untuk mempelajari dimensi kehidupan sebenarnya.
Ini dapat dilihat dari aspek sosial atau lingkungannya, anak didik sangat
tergantung pada kondisi keluarga dan pergaulannnya. Keluarga sangat berperan
sebagai pendukung anak dalam pencapaian pendidikannya, baik melalui dukungan
perkembangan intelektual (Iintelektual Questions), maupun melalui emosional
(Emotional Question). Anak didik, dalam proses pertumbuhan jasmani dan rohani,
lebih mudah mengikuti gaya keluarganya. Begitu juga dengan pergaulannya, anak
didik mampu mengubah pola pikirnya, bahkan meninggalkan gaya berpikir di
keluarganya demi mengikuti pola pikir keluarganya. Baik atau buruk yang
diperolehnya, itulah yang akan menjadi jalan pendidikannya sampai pada hasil
yang dicapainya.
Pendidikan anak dapat dilihat melalui pola asuh orang tua. Orang tua
menjadi faktor utama yang menentukan anak dalam masa pertumbuhan dan
perkembangannya, khususnya dalam masa perolehan pendidikannya. Kemampuan
orang tua mendidik anak dengan baik akan menghasilkan kualitas pendidikan
anak yang baik pula. Sebaliknya, orang tua yang gagal mendidik anaknya, akan
menghasilkan kualitas pendidikan anak yang kurang baik.
Permasalahan yang ditemukan di lapangan bahwa orang tua yang berstatus
janda (single parent) memiliki pekerjaan yang tidak tetap, seperti buruh tani dan
5
yang berstatus janda (single parent) yang bernama ibu E. Boru Sitorus yang
masih memiliki tanggungan yang berjumlah 4 orang anak. Namun, ibu E. Boru
Sitorus tidak memiliki penghasilanan yang tetap, hanya memiliki pekerjaan
sebagai buruh tani serta memiliki pekerjaan tambahan sebagai pengutip
brondolan, pengambil lidi untuk dijual dari lahan orang yang berkecukupan demi
memperjuangkan pendidikan anaknya. Oleh karena itu dapat kita lihat bahwa
orang tua sangat meresponn akan pentingnya pendidikan sehingga orang tua yang
tidak memiliki pekerjaan tetap selalu berusaha untuk mencari kebutuhan
keluarganya demi pendidikan anaknya.
Berdasarkan adanya permasalahan seperti kasus yang dialami oleh ibu E.
Boru Sitorus maka peneliti mengakat judul ”Tanggapan Orang Tua Yang
Berstatus Single Parent Terhadap Pendidikan Anak Pada Keluarga Etnis Batak
Toba di Desa Huta Padang Mandoge Kabupaten Asahan. Dalam hal inilah
peneliti dapat melihat betapa kuat, hebat serta beta bersabarnya ibu E. Boru
Sitorus yang rela bekerja sebagai buruh tani serta memiliki pekerjaan tambahan
demi memenuhi kebutuhan keluarga serta memenuhi kebutuhan anak dalam dunia
pendidikan anaknya. Peneliti melakasanakan wawancara mini kepada ibu E. Boru
Sitorus pada tanggal 9 Maret 2016 yang berada di Desa Huta Padang Bandar Pasir
Mandoge Kabupaten Asahan.
Objek permasalahan yang dimaksud di atas adalah kehidupan masyarakat di
Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan. Kondisi penduduk
di desa tersebut mayoritas bersuku Batak Toba. Status orang tua di desa tersebut
6
(single father). Dari status janda dan duda, mereka telah memiliki anak,
khususnya anak usia sekolah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Huta Padang
Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan selama tahun 2015 terdapat 50 orang
tua yang berstatus janda, baik melalui status kematian suami, maupun perceraian.
Orang tua yang berstatus janda rata-rata memiliki anak usia Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), bahkan Perguruan tinggi yang berjumlah 100 0rang.
Kehidupan para janda di Desa tersebut, mayoritas memiliki pekerjaan yang
tidak tetap. Kehidupan keluarga yang berstatus single parent, mayoritas
berlandaskan kearifan lokal. Kebudayaan suku Batak Toba menekankan pola
kehidupan yang dipenuhi oleh perjuangan untuk mencari nafkah dan menuntut
ilmu setinggi-tingginya. Mereka rela bekerja melewati jam kerja demi mencukupi
kebutuhan anak-anaknya. Hal inilah yang membuat anak-anak mereka pada
umumnya menuruti setiap nasihat serta selalu membantu setiap pekerjaan orang
tuanya dan berusaha menyelesaikan pendidikannya sampai ke tingkat yang lebih
tinggi.
Maka dari itu orang tua yang berstatus janda khususnya keluarga Etnis
Batak Toba sangat mendudukung akan adanya pendidikan anak, yang mana
pendidikan bukan hanya sebatas SD,SMP, maupun SMA saja melaikan sampai
sepanjang hayat. Seperti yang kita ketahui di jurusana Pendidikan Luar Sekolah
(PLS) bahwasanya telah mempelajari Matakuliah Pendidikan Seumur Hidup,
yang dimana pendidikan seumur hidup merupakan pendidikan yang harus dimiliki
7
seumur hidup sangat melekat pada etnis batak toba dimana pendidikan merupakan
suatu hal yang penting bagi kehidupan seseorang dalam suatu masyarakat.
Pendidikan sangat penting untuk setiap individu hal ini disebabkan pendidikanlah
yang akan membawa seseorang berada dalam posisi atau pola kehidupan yang
lebih baik dalam meraih cita-citanya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Tanggapan Orang Tua Yang Berstatus Single Parents (Janda)
Terhadap Pendidikan Anak Pada Keluarga Etnis Batak Toba di Desa Huta Padang
Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan”.
1.2. Identifikasih Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi identifikasi permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Orang tua yang berstatus single
parent memiliki pekerjaan yang tidak tetap.
1.3. Fokus Penelitian
Mengingat keterbatasan peneliti dalam hal waktu, dana dan agar terfokusnya
lebih mendalam maka peneliti membatasi pada masalah “Tanggapan Orang Tua
Yang Berstatus Single Parent Terhadap pentingnya Pendidikan Anak Pada
Keluarga Etnis Batak Toba di Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge
Kabupaten Asahan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian di atas , tentang Tanggapan Orang Tua Yang
Berstatus Single Parent Terhadap Pendidikan Anak Pada Keluarga Etnis Batak
8
dapat dituangkan pertanyaan. Bagaimana tanggapan orang tua yang berstatus
single parent terhadap pendidikan anak?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah Mengetahui
tanggapan orang tua yang berstatus single parent terhadap pendidikan anak.
1.6. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, skripsi ini diharapkan bermanfaat bagi setiap
pembaca, sebagai berikut :
1. Manfaat Praktis
a) Sebagai masukan tambahan bagi orang tua yang berstatus single parent (janda)
untuk mendidik anaknya lebih baik lagi.
b) Sebagai masukan terhadap perangkat Desa dan lembaga kemasyarakatan di
Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan dalam
peningkatan kesejahteraan keluarga Desa.
c) Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain, khususnya yang meneliti tentang
tanggapan.
2. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama bidang pendidikan dan masalah-
masalahnya serta sebagai sumbangan pikiran dan acuan bagi orangtua, pendidik,
keluarga dan pihak-pihak terkait lainya maupun penelitian selanjutnya yang
ingin mengkaji lebih mendalam tentang tanggapan orang tua terhadap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan selama kurang lebih dari
dua bulan di Desa Huta Padang Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan tentang
Tanggapan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Pada Keluarga Etnis Batak
Toba Yang Berstatus Single Parent dapat ditarik kesimpulan bahwa: Tanggapan
orang tua yang berstatus single parent tentang Falsafah Batak Toba sangat penting
diterapkan ditengah-tengah keluarga, dimana anak akan diajarkan tentang moral
batak toba, dimana istilah Batak Toba juga menyatakan “somba mar hula-hula,
elek marboru manat mardongan tubu”. Jadi falsafah batak toba itu harus benar
-benar diterapkan di tengah-tengah keluarga, agar anak tersebut tidak lupa dengan
Ras sesuai adat masing-masing.
Orang tua yang berstatus single parent adalah orang tua yang kuat dan
hebat dalam menjalani kehidupan yang serba kurang dalam materi. Namun orang
tua yang berstatus single parent tidak pernah merasa lelah dalam menjalani
kehidupan dengan anak-anaknya. Orang tua yang berstatus single parent adalah
orang tua yang tidak memiliki pekerjaan tetap serta penghasilan yang tetap.
Namun orang tua single parent adalah orang tua yang peduli akan pendidikan
anak. Orang tua yang berstatus single parent berprinsip bahwa anak-anak adalah
segala-galanya dalam hidupnya, dan mereka rela bekerja lewat jam kerja demi
64
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan kepada orang tua yang
berstatus single parent maupun kepada orang tua yang ada di Desa Huta Padang
Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan yaitu:
1. Orang tua harus mendukung pendidikan anak kejenjeng yang lebih tinggi.
2. Orang tua yang ada di Desa Huta Padang baik yang janda, duda ataupun
yang lengkap harus tetap menerapkan falsafah Batak Toba kepada anak
dan keluarga.
3. Pendidikan sangat penting untuk setiap individu hal ini disebabkan
pendidikanlah yang akan membawa seseorang berada dalam posisi atau
pola kehidupan yang lebih baik dalam meraih cita-citanya.
4. Setiap individu harus menempuh pendidikan dimana pendidikan
merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan seseorang dalam suatu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Abdullah Idi. 2011. Sosiologi Pendidikan. Jakarta. Raja Grapindo Persada.
Bagong, Suyanto, dan Dwi, Narwoko. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapa.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Balson, Maurice. 2002. Menjadi Orangtua Yang Baik. Jakarta: Bumi Aksara.
Chaplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap, Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dali, G. 1982. Psikologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional
Echolas, J., and Sandly. 2003. Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia.
Gunarsa Singgih dan Yulia Singgih. 2000. Psikologi Praktis Anak, Remaja dan
Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga. Bandung. Remaja Rosdakarya Offset.
Kamanto, Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Kartini Kartono. 2001. Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta. Rajawali Press.
Kartono, K. 1984. Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiono, 2014. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Simanjuntak, Bungara Antonius. 2009. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak
66
Simanjuntak, Bungara Antonius. 2012. Konsepku Membangun Bangsa Batak.
Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Suryabrata, S.1990. Pisikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Syafrian, N. 2010. Tanggapan Masyarakat Terhadap Rencana Pembuatan Taman
Hutan Raya Enim di Kecematan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.
Bandung: Skripsi FPIPS UPI. Tidak Diterbitkan.
Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Thomas, M. 1992. Tanggapan dan Jenisnya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas dan
Peraturan Republik Indonesia Tahun 2010 tentang Penyelengaraan Pendidikan
Serta Wajib Belajar. Bandung. Citra Umbara.
Zuraiq, Ma’ruf. 2008. Cara Mendidik Anak dan Mengatasi Problemanya. Bandung:
CV Nuansa Aulia.
Sumber Skiripsi
Elya Mayasari Hutasoit. 2014. Persepsi Nelayan Terhadap Pendidikan Anak. Medan
Hotmaida Sari Nasution. 2014. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang berstatus
Janda Terhadap MinatBelajar Anak Di Kelurahan Kartini Rantau Prapat.
Medan
Sondang Situmorang. 2013. Tanggapan Toko Masyarakat Terhadap Perilaku
Menyimpang Remaja Di Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan
Helvetia. Medan.
Sumber Internet
Fajar Setyo, Dkk, Wino. 2015. Fenomena Perubahan Paradigma Pendidikan di Suku
Batak, 1-5: Suku batak, (Online), dalam
67
Sumber Jurnal
Isti’anah. 2010. Kepribadian Anak Pada Keluarga Singel Parent. Psikologi Indonesia, (Online), Vol. 15. No. 15 dalam http://elib.unikom.ac.id, diakses 01 Februari
2016).
Mufid Widodo. O.J. 2013. Peran Singel Mother Dalam Mengembangkan Moralitas
Anak. Kajian Moral dan Kewarga Negaraan, (Online), Vol. 1, No. 21 dalam