• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengoptimuman berbasis dual masalah penjadwalan tiga hari kerja dalam seminggu secara siklis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengoptimuman berbasis dual masalah penjadwalan tiga hari kerja dalam seminggu secara siklis"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOPTIMUMAN BERBASIS DUAL MASALAH

PENJADWALAN TIGA HARI KERJA DALAM SEMINGGU

SECARA SIKLIS

NUR HADI

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengoptimuman Berbasis Dual Masalah Penjadwalan Tiga Hari Kerja dalam Seminggu Secara Siklis adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, November 2014

Nur Hadi

(4)

4

ABSTRAK

NUR HADI. Pengoptimuman Berbasis Dual Masalah Penjadwalan Tiga Hari Kerja dalam Seminggu Secara Siklis. Dibimbing oleh FARIDA HANUM dan BIB PARUHUM SILALAHI.

Solusi dual dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi penjadwalan tiga hari kerja dengan empat hari libur secara turut-turut dalam seminggu. Pertama masalah dual diselesaikan untuk meminimumkan banyaknya total pekerja. Setelah itu solusi dual digunakan untuk menetapkan pola kerja yang meminimumkan biaya total pekerja. Dari kedua tahap itu dirumuskan algoritme solusi dual untuk menyelesaikan masalah optimasi penjadwalan tersebut.

Kata kunci: dual, integer programming, optimasi, penjadwalan tenaga kerja.

ABSTRACT

NUR HADI. Dual-Based Optimization of Cyclic Three-Day Workweek Scheduling. Supervised by FARIDA HANUM dan BIB PARUHUM SILALAHI.

The dual solution can be utilized in solving optimization problem of labor scheduling for three consecutive workdays and four consecutive off days per week. Firstly, the dual solution is used to minimize the number of workers. Then, the solution provides the calculation to set work load that minimizes labor cost. An algorithm of dual solution is formulated to solve optimization problem of labor scheduling.

(5)

5

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada

Departemen Matematika

PENGOPTIMUMAN BERBASIS DUAL MASALAH

PENJADWALAN TIGA HARI KERJA DALAM SEMINGGU

SECARA SIKLIS

NUR HADI

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULATAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

7

Judul Skripsi : Pengoptimuman Berbasis Dual Masalah Penjadwalan Tiga Hari Kerja dalam Seminggu Secara Siklis

Nama : Nur Hadi NIM : G54080039

Disetujui

Dra Farida Hanum, MSi Pembimbing I

Dr Ir Bib Paruhum Silalahi, MKom Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Toni Bakhtiar, MSc Ketua Departemen

(8)
(9)

9

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala berkah-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan dengan baik. Terima kasih banyak dan penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Dra Farida Hanum, MSi dan Bapak Dr Ir Bib Paruhum Silalahi, MKom selaku pembimbing serta Drs Prapto Tri Supriyo, MKom sebagai penguji yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua dosen dan staf di Departemen Matematika atas segala ilmu yang diberikan dan bantuannya selama masa perkuliahan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala dukungannya, doa dan kasih sayangnya. Tak lupa ucapan terima kasih juga kepada teman-teman Matematika 45, kakak/adik kelas dan seluruh pihak yang telah mendukung penulis menyelesaikan karya ilmiah ini. Mohon maaf penulis tidak dapat menyebutkannya satu per satu.

Akhir kata, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Bogor, November 2014

(10)
(11)

11

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL v

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

LANDASAN TEORI 1

MODEL PENJADWALAN 3

SOLUSI DUAL MASALAH (3,7) 5

Penentuan Total Pekerja Minimum 6

Penetapan Pola Kerja Berdasarkan Biaya 7

Algoritme Solusi Dual 10

CONTOH KASUS 12

SIMPULAN 14

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 15

(12)

12

DAFTAR TABEL

1. Pola penjadwalan masalah (3,7) 3

2. Hasil penyelesaian model dengan LINGO 11.0 4

3. Empat variabel berurutan 7

4. Biaya pekerja 8

5. Nilai untuk semua kemungkinan nilai W 11

6. Hasil penjadwalan Contoh 2 12

7. Hasil penjadwalan Contoh 3 13

DAFTAR LAMPIRAN

1. Sintak dan hasil komputasi program LINGO 11.0 untuk

masalah (3,7) 15

2. Bentuk lain persamaan (9) 16

3. Penetapan pola kerja untuk ∑ 17

(13)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masalah penjadwalan pekerja merupakan masalah praktis yang muncul dalam sebuah perusahaan yang beroperasi tujuh hari dalam seminggu. Karena itu pekerja perlu diberikan pola penjadwalan kerja yang jelas dan terperinci.

Secara umum masalah penjadwalan pekerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu days-off, shift, dan tour scheduling (Baker 1976). Days-off scheduling ialah masalah menentukan hari kerja dan waktu istirahat pekerja dalam waktu tertentu. Sementara itu shift scheduling ialah masalah menentukan waktu awal kerja, lamanya shift, interval dan waktu awal istirahat pekerja. Bila dalam

days-off dan shift scheduling harus ditentukan dalam suatu pola, maka masalahnya menjadi masalah menentukan rute penjadwalan atau tour scheduling.

Dalam karya ilmiah ini penjadwalan pekerja yang digunakan adalah days-off scheduling. Secara umum days-off scheduling yang banyak diterapkan oleh sebuah perusahaan yang beroperasi tujuh hari dalam seminggu adalah pola penjadwalan kerja dengan lima hari kerja dan dua hari libur secara berturut-turut (Alfares 2001) atau atau empat hari kerja dan tiga hari libur secara berturut-turut (Alfares 2000).

Masalah days-off scheduling dapat diselesaikan dengan beberapa cara, di antaranya integer programming (IP) dan solusi dual. Dengan merujuk jurnal yang berjudul Dual-based optimization of cycling three-day workweek scheduling, yang ditulis oleh Hesham K. Alfares, karya ilmiah ini selanjutnya akan membahas pola penjadwalan kerja dengan tiga hari kerja dan empat hari libur dalam seminggu secara burturut-turut dengan solusi dual.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari karya ilmiah ini ialah meminimumkan banyaknya total pekerja dan menetapkan pola kerja yang meminimumkan biaya total pekerja dengan menggunakan solusi dual.

LANDASAN TEORI

Untuk memahami masalah dalam karya ilmiah ini diperlukan beberapa pengertian sebagai berikut.

Pemrograman Linear Integer

(14)

2

integer, maka disebut mixed integer programming. IP dengan semua variabelnya harus bernilai 0 atau 1 disebut 0-1 IP.

(Winston 2004) Dualitas

Terkait dengan suatu masalah optimasi linear, terdapat masalah optimasi linear lain yang berpadanan. Kedua masalah ini dikenal dengan masalah primal

Bentuk standar dari masalah dual untuk masalah primal di atas adalah: min ∑ dual. Sebaliknya, konstanta ruas kanan pada primal menjadi koefisien fungsi tujuan pada dual.

2. Tanda ketidaksamaan pada pembatas menjadi terbalik, jika pada primal berubah menjadi pada dual.

3. Fungsi tujuan berubah bentuk, maksimisasi pada primal akan berubah menjadi minimisasi pada dual.

(15)

3

Secara umum pola penjadwalan pekerja yang banyak digunakan oleh sebuah perusahaan yang beroperasi tujuh hari kerja dalam seminggu adalah lima hari kerja dengan dua hari libur berturut-turut atau empat hari kerja dengan tiga hari libur berturut-turut. Namun dalam karya ilmiah ini pola penjadwalan pekerja yang digunakan adalah pola penjadwalan tiga hari kerja dengan empat hari libur secara beturut-turut dalam seminggu atau biasa disebut dengan masalah (3,7). Jadi, pekerja hanya bekerja selama tiga hari secara berturut-turut dalam seminggu kemudian libur selama empat hari berturut-turut. Pola penjadwalan masalah (3,7) dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Masalah (3,7) dapat diformulasikan ke dalam integer programming, dengan menyatakan indeks untuk hari , ialah indeks untuk pola kerja , menyatakan banyaknya pekerja yang dibutuhkan pada hari , dan menyatakan banyaknya pekerja yang bekerja pada pola kerja . Formulasi integer programming (IP) masalah (3,7) ialah sebagai berikut:

(16)

4

Dengan bantuan software LINGO 11.0(Lampiran 1), solusi masalah (3,7) adalah seperti pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil penyelesaian model dengan LINGO 11.0

Hari Kerja Hari Libur Jumlah Pekerja

(17)

5 Pertama, jika diselesaikan secara manual, algoritme yang dihasilkan dari solusi dual lebih cepat menyelesaikan masalah (3,7) karena diselesaikan tanpa iterasi (Alfares 2001). Kedua, jika ada kasus yang sama dengan masalah yang lebih besar, solusi dual mempunyai kelebihan efisiensi komputasi yang signifikan (Alfares dan Bailey 1997). Karena itu karya ilmiah ini selanjutnya akan membahas penyelesaian masalah (3,7) dengan solusi dual.

SOLUSI DUAL MASALAH (3,7)

Untuk menyelesaikan masalah (3,7) dengan solusi dual digunakan pemrograman linear dual dan hubungan primal-dual (complementary slackness). Pemrograman linear masalah (3,7) adalah sebagai berikut.

= banyaknya pekerja yang bekerja pada pola kerja j

Fungsi Objektif

Fungsi objektif dari masalah (3,7) adalah meminimumkan banyaknya total

pekerja selama seminggu (W), yaitu min ∑ . (1) Kendala

Kendala-kendala masalah (3,7) adalah sebagai berikut:

(18)

6

2 Banyaknya pekerja yang bekerja pada pola kerja j harus lebih besar atau sama dengan nol,

Ada dua kemungkinan solusi dual untuk menentukan banyaknya total pekerja, dan kemungkinan tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pekerja yang dibutuhkan pada hari i Kedua kemungkinan tersebut selanjutnya akan

(19)

7 variabel dual masalah (3,7) bernilai 1/3. Dengan demikian dalam kondisi optimal, nilai ∑ , sehingga ∑ . 2 Mengingat pola penjadwalan masalah (3,7) hanya terdiri atas tiga hari kerja

dalam tujuh hari, maka sedikitnya ada satu dari empat variabel berurutan harus termasuk dalam himpunan { } Empat variabel berurutan tersebut merupakan variabel yang merepresentasikan empat hari libur berturut-turut. Dengan demikian sedikitnya terdapat satu dari empat variabel berurutan yang tidak terdapat dalam kendala dual tapi termasuk ke variabel dual anggota himpunan pada kendala dual, yaitu

. (7) Bila didefinisikan maka akan dipilih dengan { } yang memaksimalkan yaitu Kemudian nilai variabel dual lainnya sama dengan 0, dan banyaknya total pekerja minimum adalah

Berdasarkan dua kemungkinan tersebut, banyaknya pekerja total (W) dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

(20)

8

Dari Tabel 4 diketahui bahwa biaya pekerja termurah adalah pola kerja 4, 5, dan 6, kemudian disusul pola 3 dan 7, sedangkan pola kerja paling mahal adalah pola kerja 1 dan 2. Selain biaya pekerja, penetapan pola kerja juga dipengaruhi oleh banyaknya total pekerja (W) atau dalam hal ini dipengaruhi nilai ruas kanan dari (8). Selanjutnya akan dibahas sebagai berikut:

(21)

9 dalam bentuk persamaan. Selain itu, karena biaya pekerja di akhir pekan lebih mahal, maka untuk meminimumkan banyaknya pekerja yang bekerja di hari itu, kendala primal untuk selalu dibuat dalam bentuk persamaan.

Dengan mengeksplorasi (11.a) sampai (11.h), penetapan pola kerja untuk adalah:

(22)

10

{ }

{ }

Dengan cara yang sama untuk , penetapan pola kerja untuk adalah seperti pada Tabel 5.

(Bukti dapat dilihat di Lampiran 4)

Algoritme Solusi Dual

Berdasarkan pembahasan di atas algoritme solusi dual untuk menyelesaikan masalah (3,7) adalah sebagai berikut:

1. Tentukan total pekerja minimum W dengan menggunakan rumus { ∑ }.

2. Jika { ∑ } ∑ , maka

a) Jika ∑ bukan bilangan bulat, tambahkan nilai terkecil (hindari memilih dan ) dengan ∑ untuk membuat ∑ menjadi kelipatan 3.

b) Hitung dengan menggunakan rumus , lalu hitung ∑ sebagaimana dalam Tabel 5.

(23)
(24)
(25)
(26)

14

SIMPULAN

Masalah penjadwalan tiga hari kerja dan empat hari libur secara berturut-turut atau biasa disebut masalah (3,7) dapat diselesaikan dengan solusi dual. Algoritme optimasi yang dihasilkan dari masalah dual (3,7) dapat digunakan untuk meminimumkan banyaknya total pekerja dan menetapkan pola kerja untuk meminimumkan biaya total pekerja secara manual tanpa menggunakan software.

DAFTAR PUSTAKA

Alfares HK and Bailey JE. 1997. Integrated project task and manpower scheduling. IIE Transactions. 29: 711-718. doi: 10.1080/07408179708966381. Alfares HK. 2000. Dual-based optimization of cycling three-day workweek

scheduling. Asia-Pacific Journal of Operational Research. 17: 137-148. doi: 10.1002/mcda.420.

Alfares HK. 2001. Efficient optimization of cyclic labor days-off scheduling. OR Spektrum. 23: 283-294. doi: 10.1007/PL00013353.

Alfares HK. 2000. Dual-based optimization of cyclic four-day workweek scheduling. IMA Journal of Mathematics Applied in Business & Industry. 11: 269-283. doi: 10.1093/imaman/11.4.269.

Baker KR. 1976. Workforce allocation in cyclical scheduling problem: a survey.

Operational Research Quarterly. 27: 155-167. doi: 10.1057/jors.1976.30. Chvatal V. 1983. Linear Programming. New York (US): WH Freeman &

Company.

Nash SG and Sofer A. 1996. Linear and Nonlinear Programming. New York (US): McGraw-Hill.

(27)

15

(28)

16

Lampiran 2 Bentuk lain persamaan (9) Bila , maka

Bila , maka

Bila , maka

(29)

17

Bila , maka

Bila , maka

Bila , maka

Bila , maka

Lampiran 3 Penetapan pola kerja untuk ∑ Bila , maka

Bila , maka

(30)
(31)

19

(32)

20

(33)

21

(14.h)

Dengan mengeksplorasi (14.a) sampai (14.h), penetapan pola kerja untuk adalah:

(34)

22

Sementara pengurangan (16.g) dari penjumlahan (16.b) dan (16.f) adalah

Dari (16.d) diperoleh

(16.h)

(35)

23

Bila , maka dan kendala primal untuk dalam bentuk persamaan.

(17.a) (17.b) (17.c) (17.d) (17.e) (17.f) (17.g) Karena , maka W didapat dengan menjumlahkan (17.c) dan (17.g)

Sementara pengurangan (17.f) dari penjumlahan (17.c) dan (14.g) adalah

Dari (17.b) diperoleh

(17.h)

Dengan mengeksplorasi (17.a) sampai (17.h), penetapan pola kerja untuk adalah:

{

{ }

(36)

24

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kampung pesisir Bulu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 10 Oktober 1990. Penulis merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Abdul Rahman dan Ibu Nur Rahmah. Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Tuban kemudian diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis tercatat sebagai mahasiswa Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Semasa menjadi mahasiswa, penulis tidak banyak aktif di organisasi kemahasiswaan. Di tingkat pertama penulis sempat aktif di BEM KM IPB dan UKM BKIM IPB, sebelum kemudian keluar lantaran kemerdekaan berpikir penulis dibatasi. Selanjutnya penulis bebas beraktivitas penulis sendiri. Dalam aktivitas yang tak jelas itu penulis menelurkan sebuah buku berjudul “Nabi Drop

Gambar

Tabel 2 Hasil penyelesaian model dengan LINGO 11.0
Tabel 4 Biaya pekerja
Tabel 5 Nilai            untuk semua kemungkinan nilai W

Referensi

Dokumen terkait

National Teacher Association (1971) mengemukakan bahwa seorang yang literat sains adalah orang yang menggunakan konsep sains, keterampilan proses, dan nilai dalam

Dari hasil tersebut menunjukan bahwa dalam taraf signifikansi 5% hubungan antara persepsi variasi mengajar guru dan pemanfaatan museum trinil secara

Perancangan job sheet mata kuliah PBO ini bertujuan untuk sebagai media pembelajaran yang bisa digunakan mahasiswa untuk melaksanakan praktikum dengan lebih mudah

Dari hasil monitoring dan evaluasi terhadap 17 orang guru dalam penggunaan aplikasi penilaian autentik berbasis microsoft excel di SMP Negeri 2 Kayangan, diperoleh

di TPA Kecamatan Pekanbaru Kota telah sesuai dengan hukum Islam kususnya mengenai kewajiban membayar uang SPP dan mempersiapkan peralatan belajar anak-anak mereka,

Pelatihan ini sekaligus mempersiapkan para peserta untuk mengikuti Uji Kompetensi, sebagaimana amanat Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang

Sebaliknya anak yang tidak diperlakukan secara hangat dan perlakuan kontrol oleh orangtua di rumah akan tidak mampu menerima keadaan diri sebagaimana adanya,

Sistem Informasi yang dimaksud, adalah bahwa Pustaka Puncak tidak hanya sebatas merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi semata, tetapi juga cara