i KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM
FILM
(Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
M. IFANI ANDRIK 201110040311310
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
v LEMBAR PERYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : M Ifani Andrik
Nim : 201110040311310
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Judul Skripsi :KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA
JAWA DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan Judul :
KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM FILM
(Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)
Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar
Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila peryataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 06 April 2016 Yang Menyatakan
vi MOTTO
vii KATA PENGANTAR
Puji Syukur sudah sepantasnya kami aturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala yang kami butuhkan, dan juga membuat penulis dapat menuntut ilmu hingga pada jennjang perguruang tinggi (S1). Dengan karunia hidayah serta anugrahny asehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM
FILM (Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyediakan fasilitas guna lancarnya pembelajaran.
2. Dr Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penulis.
3. Bapak Sugeng Winarno, MA selau dosen wali dan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu mengajar dan membimbing selama di bangku perkuliahan.
4. Bapak Drs. Farid Rusman, M.Si dan bapak M. Hayat, M.A sebagai Dosen pembimbing yang selalu memberikan waktunya.
viii 6. Kedua orang tua dan keluarga, ibu, bapak, serta adik tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Terima kasih atas doa dan kesabaran yang tidak tergantikan dengan apapun.
7. Dantik C Anggraini dan Salman Al Farizi yang bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi koder selama penelitian. Terima Kasih.
8. Sahabat-sahabat kontrakan Perum Griya Shanta Malang serta teman-teman ngopi yang telah memberikan motivasi untuk tetap semangat. Terima kasih banyak.
9. Teman-teman seperjuangan IKOM F dan IKOM 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga kita bisa sukses bersama, aamiin.
10.Dan untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam pelaksanaan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan dimasa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Malang , 06 April 2016
ix DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan... iii
Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv
Lembar Pernyataan Orisinalitas ... v
MOTTO ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1LatarBelakang ... ... 1
1.2RumusanMasalah ... ... 6
1.3TujuanPenelitian ... .... 6
1.4Kegunaan Penelitian ... 6
1.4.1 Kegunaan Akademi ... 6
1.4.2 Kegunaan Praktis ... ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1Film Sebagai Medium Komunikasi Massa ... 7
2.2Film Sebagai Industri ... 12
2.3Jenis-Jenis Genre Film ... 16
x
2.5 Umpatan Kasar (Berbahasa Jawa) Dalam Film ... 25
2.6 Definisi Konseptual ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian ... 34
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 34
3.3 Sumber Data ... 34
3.4 Struktur Kategori ... 35
3.5 Unit Analisis ... 37
3.6 Satuan Ukur ... 38
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.8 Menentukan Koder ... 42
3.9 Uji Reliabilitas ... 43
BAB IV GAMBARAN UMUM FILM TENDANGAN DARI LANGIT 46 4.1 SinemaArt Produksi ... 47
4.2 Pemeran dan Crew Film “Tendangan Dari Langit” ... 49
4.3 Profil Sutradara Film “Tendangan Dari Langit”... 51
4.4 Profil Pemeran Film “Tendnagan Dari Langit” ... 54
BAB V KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM FILM... 62
5.1 Sinopsis Film Tendangan Dari Langit ... 62
5.2 Struktur Kategori ... 68
xi
5.4 Penyajian Data dan Kategori Ejekan ... 69
5.5 Penyajian Data dan Kategori Makian ... 78
5.6 Penyajian Data dan Kategori Hardikan ... 86
5.7 Penyajian Data dan Kategori Candaan ... 94
5.8 Uji Reliabilitas ... 100
5.9 Reliabilitas Peneliti dan Koder 1 ... 102
5.10 Reliabilitas Peneliti dan Koder 2 ... 105
BAB VI PENUTUP ... 108
6.1 Kesimpulan ... 108
6.2 Saran ... 112
6.2.1 Saran Akademis ... 112
6.2.2 Saran Praktis ... 113 DAFTAR PUSTAKA
xii DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lembar Koding Peneliti ... 39
Tabel 1.2 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Ejekan ... 40
Tabel 1.3 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Makian ... 41
Tabel 1.4 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Hardikan ... 41
Tabel 1.5 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Candaan ... 42
Tabel 2.1 Jenis Kategori Kata Umpatan Kasar Bahasa Jawa yang Sering Muncul... 69
Tabel 2.2 Tabel Hasil Distribusi Frekuensi Indikasi Ejekan ... 70
Tabel 2.3 Tabel Hasil Distribusi Frekuensi Indikasi Makian ... 78
Tabel 2.4 Tabel Hasil Distribusi Frekuensi Indikasi Hardikan ... 86
Tabel 2.5 Tabel Hasil Distribusi Frekuensi Indikasi Candaan ... 94
Tabel 2.6 Kesepakatan koding peneliti dengan koder 1 dan koder 2... 100
Tabel 3.1 Total Observed Agreement Antara Peneliti dan Koder I Berdasarkan Frekuensi Kemunculan Kata Umpatan Kasar Bahasa Jawa ... 103
Tabel 3.2 Expected Agreement PenelitidanKoder 1 Berdasarkan Frekuensi Kemunculan Kata Umpatan Kasar Bahasa Jawa ... 104
Tabel 3.3 Total Observed Agreement AntaraPenelitidanKoder 2 Berdasarkan Frekuensi Kemunculan Kata Umpatan Kasar Bahasa Jawa ... 105
xiii DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Poster film Tendangan Dari Langit . ... 46
Gambar 1.2 Sutradara Hanung Bramantyo ... 51
Gambar 1.3 Pemeran Film Yosie Kristanto ... 54
Gambar 1.4 Pemeran Film Maudy Ayunda ... 55
Gambar 1.5 Pemeran Film Sujiwo Tejo ... 57
Gambar 1.6 Pemeran Film Agus Kuncoro Adi ... 60
Gambar 2.1 Capture Scene 13 ... 71
Gambar 2.2 Capture Scene 23 ... 71
Gambar 2.3 Capture Scene 25 ... 72
Gambar 2.4 Capture Scene 27 ... 73
Gambar 2.5 Capture Scene 70 ... 74
Gambar 2.6 Capture Scene 70 ... 75
Gambar 2.7 Capture Scene 25 ... 76
Gambar 2.8 Capture Scene 28 ... 77
Gambar 2.9 Capture Scene 70 ... 77
Gambar 2.10 Capture Scene 13 ... 79
Gambar 2.11 Capture Scene 14 ... 80
Gambar 2.12 Capture Scene 23 ... 81
Gambar 2.13 Capture Scene 25 ... 81
Gambar 2.14 Capture Scene 15 ... 82
Gambar 2.15 Capture Scene 70 ... 83
Gambar 2.16 Capture Scene 23 ... 84
Gambar 2.17 Capture Scene 27 ... 85
Gambar 2.18 Capture Scene 92 ... 85
Gambar 2.19 Capture Scene 16 ... 87
xiv
Gambar 2.21 Capture Scene 70 ... 89
Gambar 2.22 Capture Scene 25 ... 90
Gambar 2.23 Capture Scene 25 ... 91
Gambar 2.24 Capture Scene 70 ... 92
Gambar 2.25 Capture Scene 72 ... 93
Gambar 2.26 Capture Scene 2 ... 94
Gambar 2.27 Capture Scene 18 ... 96
Gambar 2.28 Capture Scene 82 ... 97
Gambar 2.29 Capture Scene 68 ... 98
xv DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama.
Aziz, E.A. 2008. Horizon Baru Teori Kesantunan Berbahasa : Membingkai yang Terserak, Menggugat yang Semu, Menuju Universalisme yang Hakiki. Pidato Guru Besar, Indonesia : Universitas Pendidikan Indonesia.
Azwar. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Baran, Stanley. J dan Dennis K. Davis. 2010. Teori Komunikasi Massa ( Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan ). Jakarta: Salemba Humanika
Baran, Stanley. 2011. Pengantar Komunikasi Massa : Literasi Media dan Budaya, Edisi Kelima Buku Satu. Jakarta: Salemba Humanika Effendy, Onong Uchjana. 1992, Dinamika Komunikasi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Eriyanto. 2011. Analisis Isi : Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Social Lainnya. Jakarta : Kencana Preneda Media Grup
xvi Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis : Riset Komunikasi. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
McQuail, Denis. 2000. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka
Siagian, Gayus. 2006. Menilai Film. Jakarta : Dewan Kesenian Jakarta Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi Industri Suatu Pengantar. Bandung :
Remadja Karya Offset.
Subiakto, Henry. 2001. Menggagas Sistem Media yang Demokratis, dalam Pers Indonesia Era Transisi, Jurnal ISKI, Vol. 6/November. Bandung : Remaja Rosdakarya.
xvii Non buku
Abdala, Risyad. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia”. http://www.filmpelajar.com/blog/sejarah-perkembangan-film-indonesia. diakses pada tanggal 10 oktober puku 19.45 WIB.
Arif Muammar Hidayat. “Kedudukan Bahasa”.
http://www.scribd.com/doc/21562578/Kedudukan-Bahasa-Indonesia. diakses pada tanggal 22 oktober pukul 23.10 WIB. “Biografi” http://profil.merdeka.com/indonesia/s/sinemart/.
Diakses pada tanggal 4 februari pukul 20.21 WIB.
Maya Sofia & Gestina Rachmawati. 2011. “Impian Pemuda Desa Bertemu Irfan Bachdim”. http://life.viva.co.id/news/read/243149-impian-pemuda-desa-bertemu-irfan-bachdim. diakses pada tanggal 21 oktober 2015 pukul 21.15 WIB.
2014. “pengertian industry dan jenis industry”.
http://www.pengertianahli.com/2014/04/pengertian-industri-dan-jenis-industri.html#. Diakses pada tanggal 5 desember 2015 pukul 12.06 WIB.
xviii Saija, Ouda. 2010. “Umpatan Kompasianer Yang Marah”.
http://www.kompasiana.com/ouda/umpatan-kompasianer-yang-marah. diakses pada tanggal 24 oktober 2015 pukul 20:21 WIB.
“Tendangan Dari Langit”.
http://www.gadis.co.id/Try-It/Tendangan+dari+Langit. Diakses pada tanggal 20 oktober 2015 pukul 21.43 WIB.
“Tendangan Dari Langit”.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan
yang sangat pesat. Saat ini dunia perfilman di Indonesia sudah mampu
menunjukkan keberhasilannya dalam menyajikan film yang lebih dekat dengan
budaya bangsa Indonesia, seperti ragam Bahasa khas daerah tertentu. Sebagai
media massa, film digunakan sebagai media yang merefleksikan realitas, atau
bahkan membentuk realitas. Cerita yang disajikan sebuah film dapat berbentuk
fiksi dan non fiksi. Film memiliki karakter yang special karena bersifat audio dan
visual. Karakter ini menjelaskan bahwa film menggunakan lebih dari satu indra
untuk menikmatinya. Film juga menjadi media yang sangat unik karena dengan
karakter yang audio-visual film mampu memberikan pengalaman dan perasaan
yang special kepada penonton, penonton juga bisa terbawa ke dalam film bersama
alur cerita yang dihadirkan ketika menyaksikan gambar-gambar bergerak,
berwarna, dan bersuara.
Media film sangat digemari oleh banyak orang karena bisa dijadikan untuk
hiburan, hobi ataupun sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Perubahan dalam industri perfilman, jelas nampak pada teknologi yang
digunakan. Jika pada awalnya, film berupa gambar hitam putih, bisu dan sangat
2
berwarna dan dengan segala macam efek-efek yang membuat film lebih dramatis
dan terlihat lebih nyata.
Perkembangan perfilman di Indonesia cukup banyak film-film yang
menggunakan kata-kata kasar atau umpatan sebagai dialog, salah satunya sebagai
strategi sutradara untuk menarik minat penonton sebagai jurus kelucuan, tanpa
mengedepankan aspek-aspek nilai moral sedangakan film yang dimuati itu
rata-rata bergenre drama yang banyak diminati oleh kalangan generasi muda saat ini.
Seperti diantaranya film Punk In love karya Ody C Harahap dan Tendangan Dari
Langit karya Hanung Bramantyo. Dalam film tersebut banyak menggunakan
kata-kata kasar atau umpatan seperti “jancok”, “asu”, “jangkrik”, “raimu”,
“matamu”, “bajingan”, “goblok” dan lain sebagainya.
Film Tendangan Dari Langit mengambil lokasi di Gunung Bromo dan
sebagian di Malang, dialog atau Bahasa yang digunakan film tersebut tidak
sepenuhnya menggunakan Bahasa Indonesia melainkan diselipkan Bahasa khas
Jawa Timuran. Film yang bergenre drama pendidikan ini menyajikan sebuah
kegigihan anak Desa dengan jiwa Nasionalisme yang pantang menyerah demi
meraih cita-cita menjadi pemain sepak bola terkenal, juga di bumbui tentang
persahabatan, asmara, humor, sampai kritik sosial tentang bobroknya sepak bola
di Indonesia. Namun dalam film tersebut juga terdapat kandungan umpatan kata
kasar Bahasa Jawa yang mengganggu dan mudah di contoh oleh remaja dan
anak-anak. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengangkat tema kandungan kata umpatan
3
Penghargaan yang di peroleh film Tendangan Dari Langit yaitu pemenang
Piala Citra di Festival Film Indonesia dengan kategori pengarah artistik terbaik,
kategori unggulan penghargaan piala citra dengan sutradara terbaik yaitu Hanung
Bramantyo. Film tersebut sangat cocok untuk disaksikan oleh orang tua ataupun
remaja terutama anak-anak untuk menumbuhkan jiwa Nasionalisme agar tidak
pantang menyerah untuk menggapai cita-cita dan agar temotivasi semangat
pendidikan, namun peran orang tua sangat penting agar mendampingi anak
mereka saat menyaksikan film tersebut agar tidak meniru hal-hal negatif yang
terkandung dalam film tersebut seperti umpatan kata kasar.
Salah satu kata kasar atau umpatan yang sering diucapkan adalah kata
“jancok” kata ini banyak digunakan pada masyrakat Jawa Timur, kata ini suah
menjadi kata yang sangat umum buat masyarakat Jawa Timur. Kata “jancok”,
“raimu”, “matamu”, “asu”, “bangsat”, “bajingan” dan sebagainya ini biasa di
ucapkan dimana saja, tempat umum, tempat keramaian, bahkan lingkungan
pendidikan yang seharusnya digunakan untuk mencari ilmu biasanya sering
mendengar kata kasar tersebut.
Mengumpat sekarang sudah menjadi budaya di negeri ini. Secara sadar
atau tidak hal tersebut sudah masuk dalam kehidupan sehari-hari. Sejak dulu
masyarakat Indonesia sudah akrab dengan apa yang disebut umpatan, meskipun
pada zaman dahulu unsur budaya Jawa masih kuat dan Bahasa yang digunakan
masih sangat halus dan penuh kesopanan. Kebanyakan orang berpikir bahwa
orang yang suka mengumpat adalah seseorang yang tidak berpendidikan. Tetapi
4
dengan tingkatan usia yang berbeda dan juga ada yang berasal dari orang-orang
yang berpendidikan. Seperti anak sekolah atau pelajar yang mengumpat secara
sadar maupun tidak sadar di lingkungan sekolah. Bahkan wanita dan orang tua
juga terkadang mengumpat di depan anak-anak mereka secara tidak sadar.
Perilaku mengumpat seperti ini jelas perbuatan buruk dan seharusnya tidak
dilakukan karena menyalahi aturan kesopanan.
Umpatan bukan hanya digunakan sebagai alat untuk meluapkan rasa kesal
tapi juga untuk mengungkapkan perasaan yang lain seperti suatu keakraban,
sebuah sapaan untuk teman dekat, ekspresi bahagia, terkejut, maupun sebuah
sindiran. Mungkin terkesan aneh sebuah kata-kata yang kasar digunakan untuk
mengungkapkan kebahagiaan, namun ada juga orang yang berpikir demikian.
Sebenarnya sebuah umpatan tidak akan bermakna apa-apa jika tidak dibarengi
dengan adanya ekspresi yang dilakukan oleh sang penutur. Melalui mimik
wajahnya kita dapat mengetahui apa maksud dari umpatan tersebut. Kebiasaan
mengumpat itu tergantung pada individu masing-masing, begitupula dengan
fungsinya yang berbeda.
Kebiasaan mengumpat juga akan berdampak bagi kehidapan masyarakat.
Ada dua dampak yang bisa terjadi yaitu dampak positif dan negatif. Dampak
positif dari mengumpat adalah dapat mengurangi tekanan psikologis seseorang
ketika merasa kesal kepada sesuatu. Sehingga ketika seseorang benar-benar
merasa kesal, mengumpat bisa jadi salah satu cara untuk meluapkan emosi
tersebut. Sedangkan dampak negatifnya adalah perbuatan buruk yang melanggar
5
perkembangan pembentukan karakter dan emosional bagi anak-anak dan remaja.
Seperti disekitar tempat lingkungan pendidikan dan lingkungan tempat tinggal,
banyak sekali pelajar-pelajar yang mengumpat kepada teman sebayanya, orang
dewasa bahkan orang tua kepada anaknya. Seperti halnya, jika kata umpatan kasar
diucapkan orang tua kepada anak yang masih kecil atau remaja awal maka
efeknya akan fatal. Misalnya mengucapkan, raimu goblok atau kamu bodoh, tak
suwek cangkemmu atau tak robek mulutmu, dan sebagainya.
Kata-kata umpatan kasar yang didengar akan membekas tertanam pada
otak si anak atau remaja awal dan akan selalu diingat. Dia akan mempercayai
kata-kata dan merasa dirinya memang seperti yang diucapkan dan dia merasa
tidak berguna. Anak atau remaja awal akan mengidentifikasikan dirinya dengan
sifat negative dan terbawa sampai dia dewasa. Hal ini terjadi karena pengaruh
buruk dari lingkungan sekitar, pergaulan, dan peran media massa seperti tayangan
televise maupun film yang menyelipkan umpatan kasar yang mudah ditiru oleh
kalangan remaja dan anak-anak tanpa adanya pengawasan dari orang tua.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengungkap kandungan
umpatan kata kasar Bahasa Jawa dalam film dengan menggunakan metode analisi
isi karena dengan analisis isi dapat digunakan untuk mengetahui kandungan
umpatan kata kasar Bahasa Jawa tersebut, sehingga peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Kandungan Kata Umpatan Kasar Bahasa
Jawa Dalam Film “(Analisis Isi pada Film “Tendangan Dari Langit” karya
6 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah jenis umpatan kata kasar Bahasa Jawa apa saja yang muncul dan seberapa
sering umpatan kata kasar Bahasa Jawa tertentu yang muncul dalam film
Tendangan Dari Langit ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui jenis umpatan kata kasar Bahasa Jawa yang muncul dan mengetahui
seberapa sering umpatan kata kasar Bahasa Jawa tertentu yang muncul dalam
film Tendangan Dari Langit.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Akademis
Secara akademis penelitian ini diharapkan memberikan referensi
tentang dampak kata umpatan kasar yang terkandung dalam sebuah
film serta dapat dijadikan suatu informasi dan kajian pemikiran lebih
lanjut.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Manfaat bagi praktisi komunikasi adalah sebagai bahan referensi dan
pertimbangan apabila ingin menggeluti industri perfilman khusunya
pengelolahan dialog Bahasa yang diharapkan dapat memberikan
sumbangan kontribusi, dan solusi yang lebih baik dalam mengelola