• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM

FILM

(Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

M. IFANI ANDRIK 201110040311310

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

v LEMBAR PERYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : M Ifani Andrik

Nim : 201110040311310

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul Skripsi :KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA

JAWA DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan Judul :

KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM FILM

(Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar

Demikian surat peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila peryataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 06 April 2016 Yang Menyatakan

(6)

vi MOTTO

(7)

vii KATA PENGANTAR

Puji Syukur sudah sepantasnya kami aturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala yang kami butuhkan, dan juga membuat penulis dapat menuntut ilmu hingga pada jennjang perguruang tinggi (S1). Dengan karunia hidayah serta anugrahny asehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM

FILM (Analisis Isi Pada Film “Tendangan Dari Langit” karya Hanung Bramantyo)

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyediakan fasilitas guna lancarnya pembelajaran.

2. Dr Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penulis.

3. Bapak Sugeng Winarno, MA selau dosen wali dan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu mengajar dan membimbing selama di bangku perkuliahan.

4. Bapak Drs. Farid Rusman, M.Si dan bapak M. Hayat, M.A sebagai Dosen pembimbing yang selalu memberikan waktunya.

(8)

viii 6. Kedua orang tua dan keluarga, ibu, bapak, serta adik tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Terima kasih atas doa dan kesabaran yang tidak tergantikan dengan apapun.

7. Dantik C Anggraini dan Salman Al Farizi yang bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi koder selama penelitian. Terima Kasih.

8. Sahabat-sahabat kontrakan Perum Griya Shanta Malang serta teman-teman ngopi yang telah memberikan motivasi untuk tetap semangat. Terima kasih banyak.

9. Teman-teman seperjuangan IKOM F dan IKOM 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga kita bisa sukses bersama, aamiin.

10.Dan untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam pelaksanaan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan dimasa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Malang , 06 April 2016

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv

Lembar Pernyataan Orisinalitas ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1LatarBelakang ... ... 1

1.2RumusanMasalah ... ... 6

1.3TujuanPenelitian ... .... 6

1.4Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Akademi ... 6

1.4.2 Kegunaan Praktis ... ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1Film Sebagai Medium Komunikasi Massa ... 7

2.2Film Sebagai Industri ... 12

2.3Jenis-Jenis Genre Film ... 16

(10)

x

2.5 Umpatan Kasar (Berbahasa Jawa) Dalam Film ... 25

2.6 Definisi Konseptual ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian ... 34

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 34

3.3 Sumber Data ... 34

3.4 Struktur Kategori ... 35

3.5 Unit Analisis ... 37

3.6 Satuan Ukur ... 38

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.8 Menentukan Koder ... 42

3.9 Uji Reliabilitas ... 43

BAB IV GAMBARAN UMUM FILM TENDANGAN DARI LANGIT 46 4.1 SinemaArt Produksi ... 47

4.2 Pemeran dan Crew Film “Tendangan Dari Langit” ... 49

4.3 Profil Sutradara Film “Tendangan Dari Langit”... 51

4.4 Profil Pemeran Film “Tendnagan Dari Langit” ... 54

BAB V KANDUNGAN KATA UMPATAN KASAR BAHASA JAWA DALAM FILM... 62

5.1 Sinopsis Film Tendangan Dari Langit ... 62

5.2 Struktur Kategori ... 68

(11)

xi

5.4 Penyajian Data dan Kategori Ejekan ... 69

5.5 Penyajian Data dan Kategori Makian ... 78

5.6 Penyajian Data dan Kategori Hardikan ... 86

5.7 Penyajian Data dan Kategori Candaan ... 94

5.8 Uji Reliabilitas ... 100

5.9 Reliabilitas Peneliti dan Koder 1 ... 102

5.10 Reliabilitas Peneliti dan Koder 2 ... 105

BAB VI PENUTUP ... 108

6.1 Kesimpulan ... 108

6.2 Saran ... 112

6.2.1 Saran Akademis ... 112

6.2.2 Saran Praktis ... 113 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Koding Peneliti ... 39

Tabel 1.2 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Ejekan ... 40

Tabel 1.3 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Makian ... 41

Tabel 1.4 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Hardikan ... 41

Tabel 1.5 Tabel Distribusi Frekuensi Indikasi Candaan ... 42

Tabel 2.1 Jenis Kategori Kata Umpatan Kasar Bahasa Jawa yang Sering Muncul... 69

Tabel 2.2 Tabel Hasil Distribusi Frekuensi Indikasi Ejekan ... 70

Tabel 2.3 Tabel Hasil Distribusi Frekuensi Indikasi Makian ... 78

Tabel 2.4 Tabel Hasil Distribusi Frekuensi Indikasi Hardikan ... 86

Tabel 2.5 Tabel Hasil Distribusi Frekuensi Indikasi Candaan ... 94

Tabel 2.6 Kesepakatan koding peneliti dengan koder 1 dan koder 2... 100

Tabel 3.1 Total Observed Agreement Antara Peneliti dan Koder I Berdasarkan Frekuensi Kemunculan Kata Umpatan Kasar Bahasa Jawa ... 103

Tabel 3.2 Expected Agreement PenelitidanKoder 1 Berdasarkan Frekuensi Kemunculan Kata Umpatan Kasar Bahasa Jawa ... 104

Tabel 3.3 Total Observed Agreement AntaraPenelitidanKoder 2 Berdasarkan Frekuensi Kemunculan Kata Umpatan Kasar Bahasa Jawa ... 105

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Poster film Tendangan Dari Langit . ... 46

Gambar 1.2 Sutradara Hanung Bramantyo ... 51

Gambar 1.3 Pemeran Film Yosie Kristanto ... 54

Gambar 1.4 Pemeran Film Maudy Ayunda ... 55

Gambar 1.5 Pemeran Film Sujiwo Tejo ... 57

Gambar 1.6 Pemeran Film Agus Kuncoro Adi ... 60

Gambar 2.1 Capture Scene 13 ... 71

Gambar 2.2 Capture Scene 23 ... 71

Gambar 2.3 Capture Scene 25 ... 72

Gambar 2.4 Capture Scene 27 ... 73

Gambar 2.5 Capture Scene 70 ... 74

Gambar 2.6 Capture Scene 70 ... 75

Gambar 2.7 Capture Scene 25 ... 76

Gambar 2.8 Capture Scene 28 ... 77

Gambar 2.9 Capture Scene 70 ... 77

Gambar 2.10 Capture Scene 13 ... 79

Gambar 2.11 Capture Scene 14 ... 80

Gambar 2.12 Capture Scene 23 ... 81

Gambar 2.13 Capture Scene 25 ... 81

Gambar 2.14 Capture Scene 15 ... 82

Gambar 2.15 Capture Scene 70 ... 83

Gambar 2.16 Capture Scene 23 ... 84

Gambar 2.17 Capture Scene 27 ... 85

Gambar 2.18 Capture Scene 92 ... 85

Gambar 2.19 Capture Scene 16 ... 87

(14)

xiv

Gambar 2.21 Capture Scene 70 ... 89

Gambar 2.22 Capture Scene 25 ... 90

Gambar 2.23 Capture Scene 25 ... 91

Gambar 2.24 Capture Scene 70 ... 92

Gambar 2.25 Capture Scene 72 ... 93

Gambar 2.26 Capture Scene 2 ... 94

Gambar 2.27 Capture Scene 18 ... 96

Gambar 2.28 Capture Scene 82 ... 97

Gambar 2.29 Capture Scene 68 ... 98

(15)

xv DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama.

Aziz, E.A. 2008. Horizon Baru Teori Kesantunan Berbahasa : Membingkai yang Terserak, Menggugat yang Semu, Menuju Universalisme yang Hakiki. Pidato Guru Besar, Indonesia : Universitas Pendidikan Indonesia.

Azwar. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Baran, Stanley. J dan Dennis K. Davis. 2010. Teori Komunikasi Massa ( Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan ). Jakarta: Salemba Humanika

Baran, Stanley. 2011. Pengantar Komunikasi Massa : Literasi Media dan Budaya, Edisi Kelima Buku Satu. Jakarta: Salemba Humanika Effendy, Onong Uchjana. 1992, Dinamika Komunikasi. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Eriyanto. 2011. Analisis Isi : Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Social Lainnya. Jakarta : Kencana Preneda Media Grup

(16)

xvi Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis : Riset Komunikasi. Jakarta :

Kencana Prenada Media Group.

McQuail, Denis. 2000. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka

Siagian, Gayus. 2006. Menilai Film. Jakarta : Dewan Kesenian Jakarta Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi Industri Suatu Pengantar. Bandung :

Remadja Karya Offset.

Subiakto, Henry. 2001. Menggagas Sistem Media yang Demokratis, dalam Pers Indonesia Era Transisi, Jurnal ISKI, Vol. 6/November. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(17)

xvii Non buku

Abdala, Risyad. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia”. http://www.filmpelajar.com/blog/sejarah-perkembangan-film-indonesia. diakses pada tanggal 10 oktober puku 19.45 WIB.

Arif Muammar Hidayat. “Kedudukan Bahasa”.

http://www.scribd.com/doc/21562578/Kedudukan-Bahasa-Indonesia. diakses pada tanggal 22 oktober pukul 23.10 WIB. “Biografi” http://profil.merdeka.com/indonesia/s/sinemart/.

Diakses pada tanggal 4 februari pukul 20.21 WIB.

Maya Sofia & Gestina Rachmawati. 2011. “Impian Pemuda Desa Bertemu Irfan Bachdim”. http://life.viva.co.id/news/read/243149-impian-pemuda-desa-bertemu-irfan-bachdim. diakses pada tanggal 21 oktober 2015 pukul 21.15 WIB.

2014. “pengertian industry dan jenis industry”.

http://www.pengertianahli.com/2014/04/pengertian-industri-dan-jenis-industri.html#. Diakses pada tanggal 5 desember 2015 pukul 12.06 WIB.

(18)

xviii Saija, Ouda. 2010. “Umpatan Kompasianer Yang Marah”.

http://www.kompasiana.com/ouda/umpatan-kompasianer-yang-marah. diakses pada tanggal 24 oktober 2015 pukul 20:21 WIB.

“Tendangan Dari Langit”.

http://www.gadis.co.id/Try-It/Tendangan+dari+Langit. Diakses pada tanggal 20 oktober 2015 pukul 21.43 WIB.

“Tendangan Dari Langit”.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

yang sangat pesat. Saat ini dunia perfilman di Indonesia sudah mampu

menunjukkan keberhasilannya dalam menyajikan film yang lebih dekat dengan

budaya bangsa Indonesia, seperti ragam Bahasa khas daerah tertentu. Sebagai

media massa, film digunakan sebagai media yang merefleksikan realitas, atau

bahkan membentuk realitas. Cerita yang disajikan sebuah film dapat berbentuk

fiksi dan non fiksi. Film memiliki karakter yang special karena bersifat audio dan

visual. Karakter ini menjelaskan bahwa film menggunakan lebih dari satu indra

untuk menikmatinya. Film juga menjadi media yang sangat unik karena dengan

karakter yang audio-visual film mampu memberikan pengalaman dan perasaan

yang special kepada penonton, penonton juga bisa terbawa ke dalam film bersama

alur cerita yang dihadirkan ketika menyaksikan gambar-gambar bergerak,

berwarna, dan bersuara.

Media film sangat digemari oleh banyak orang karena bisa dijadikan untuk

hiburan, hobi ataupun sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Perubahan dalam industri perfilman, jelas nampak pada teknologi yang

digunakan. Jika pada awalnya, film berupa gambar hitam putih, bisu dan sangat

(20)

2

berwarna dan dengan segala macam efek-efek yang membuat film lebih dramatis

dan terlihat lebih nyata.

Perkembangan perfilman di Indonesia cukup banyak film-film yang

menggunakan kata-kata kasar atau umpatan sebagai dialog, salah satunya sebagai

strategi sutradara untuk menarik minat penonton sebagai jurus kelucuan, tanpa

mengedepankan aspek-aspek nilai moral sedangakan film yang dimuati itu

rata-rata bergenre drama yang banyak diminati oleh kalangan generasi muda saat ini.

Seperti diantaranya film Punk In love karya Ody C Harahap dan Tendangan Dari

Langit karya Hanung Bramantyo. Dalam film tersebut banyak menggunakan

kata-kata kasar atau umpatan seperti “jancok”, “asu”, “jangkrik”, “raimu”,

“matamu”, “bajingan”, “goblok” dan lain sebagainya.

Film Tendangan Dari Langit mengambil lokasi di Gunung Bromo dan

sebagian di Malang, dialog atau Bahasa yang digunakan film tersebut tidak

sepenuhnya menggunakan Bahasa Indonesia melainkan diselipkan Bahasa khas

Jawa Timuran. Film yang bergenre drama pendidikan ini menyajikan sebuah

kegigihan anak Desa dengan jiwa Nasionalisme yang pantang menyerah demi

meraih cita-cita menjadi pemain sepak bola terkenal, juga di bumbui tentang

persahabatan, asmara, humor, sampai kritik sosial tentang bobroknya sepak bola

di Indonesia. Namun dalam film tersebut juga terdapat kandungan umpatan kata

kasar Bahasa Jawa yang mengganggu dan mudah di contoh oleh remaja dan

anak-anak. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengangkat tema kandungan kata umpatan

(21)

3

Penghargaan yang di peroleh film Tendangan Dari Langit yaitu pemenang

Piala Citra di Festival Film Indonesia dengan kategori pengarah artistik terbaik,

kategori unggulan penghargaan piala citra dengan sutradara terbaik yaitu Hanung

Bramantyo. Film tersebut sangat cocok untuk disaksikan oleh orang tua ataupun

remaja terutama anak-anak untuk menumbuhkan jiwa Nasionalisme agar tidak

pantang menyerah untuk menggapai cita-cita dan agar temotivasi semangat

pendidikan, namun peran orang tua sangat penting agar mendampingi anak

mereka saat menyaksikan film tersebut agar tidak meniru hal-hal negatif yang

terkandung dalam film tersebut seperti umpatan kata kasar.

Salah satu kata kasar atau umpatan yang sering diucapkan adalah kata

jancok” kata ini banyak digunakan pada masyrakat Jawa Timur, kata ini suah

menjadi kata yang sangat umum buat masyarakat Jawa Timur. Kata “jancok”,

“raimu”, “matamu”, “asu”, “bangsat”, “bajingan” dan sebagainya ini biasa di

ucapkan dimana saja, tempat umum, tempat keramaian, bahkan lingkungan

pendidikan yang seharusnya digunakan untuk mencari ilmu biasanya sering

mendengar kata kasar tersebut.

Mengumpat sekarang sudah menjadi budaya di negeri ini. Secara sadar

atau tidak hal tersebut sudah masuk dalam kehidupan sehari-hari. Sejak dulu

masyarakat Indonesia sudah akrab dengan apa yang disebut umpatan, meskipun

pada zaman dahulu unsur budaya Jawa masih kuat dan Bahasa yang digunakan

masih sangat halus dan penuh kesopanan. Kebanyakan orang berpikir bahwa

orang yang suka mengumpat adalah seseorang yang tidak berpendidikan. Tetapi

(22)

4

dengan tingkatan usia yang berbeda dan juga ada yang berasal dari orang-orang

yang berpendidikan. Seperti anak sekolah atau pelajar yang mengumpat secara

sadar maupun tidak sadar di lingkungan sekolah. Bahkan wanita dan orang tua

juga terkadang mengumpat di depan anak-anak mereka secara tidak sadar.

Perilaku mengumpat seperti ini jelas perbuatan buruk dan seharusnya tidak

dilakukan karena menyalahi aturan kesopanan.

Umpatan bukan hanya digunakan sebagai alat untuk meluapkan rasa kesal

tapi juga untuk mengungkapkan perasaan yang lain seperti suatu keakraban,

sebuah sapaan untuk teman dekat, ekspresi bahagia, terkejut, maupun sebuah

sindiran. Mungkin terkesan aneh sebuah kata-kata yang kasar digunakan untuk

mengungkapkan kebahagiaan, namun ada juga orang yang berpikir demikian.

Sebenarnya sebuah umpatan tidak akan bermakna apa-apa jika tidak dibarengi

dengan adanya ekspresi yang dilakukan oleh sang penutur. Melalui mimik

wajahnya kita dapat mengetahui apa maksud dari umpatan tersebut. Kebiasaan

mengumpat itu tergantung pada individu masing-masing, begitupula dengan

fungsinya yang berbeda.

Kebiasaan mengumpat juga akan berdampak bagi kehidapan masyarakat.

Ada dua dampak yang bisa terjadi yaitu dampak positif dan negatif. Dampak

positif dari mengumpat adalah dapat mengurangi tekanan psikologis seseorang

ketika merasa kesal kepada sesuatu. Sehingga ketika seseorang benar-benar

merasa kesal, mengumpat bisa jadi salah satu cara untuk meluapkan emosi

tersebut. Sedangkan dampak negatifnya adalah perbuatan buruk yang melanggar

(23)

5

perkembangan pembentukan karakter dan emosional bagi anak-anak dan remaja.

Seperti disekitar tempat lingkungan pendidikan dan lingkungan tempat tinggal,

banyak sekali pelajar-pelajar yang mengumpat kepada teman sebayanya, orang

dewasa bahkan orang tua kepada anaknya. Seperti halnya, jika kata umpatan kasar

diucapkan orang tua kepada anak yang masih kecil atau remaja awal maka

efeknya akan fatal. Misalnya mengucapkan, raimu goblok atau kamu bodoh, tak

suwek cangkemmu atau tak robek mulutmu, dan sebagainya.

Kata-kata umpatan kasar yang didengar akan membekas tertanam pada

otak si anak atau remaja awal dan akan selalu diingat. Dia akan mempercayai

kata-kata dan merasa dirinya memang seperti yang diucapkan dan dia merasa

tidak berguna. Anak atau remaja awal akan mengidentifikasikan dirinya dengan

sifat negative dan terbawa sampai dia dewasa. Hal ini terjadi karena pengaruh

buruk dari lingkungan sekitar, pergaulan, dan peran media massa seperti tayangan

televise maupun film yang menyelipkan umpatan kasar yang mudah ditiru oleh

kalangan remaja dan anak-anak tanpa adanya pengawasan dari orang tua.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengungkap kandungan

umpatan kata kasar Bahasa Jawa dalam film dengan menggunakan metode analisi

isi karena dengan analisis isi dapat digunakan untuk mengetahui kandungan

umpatan kata kasar Bahasa Jawa tersebut, sehingga peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Kandungan Kata Umpatan Kasar Bahasa

Jawa Dalam Film “(Analisis Isi pada Film “Tendangan Dari Langit” karya

(24)

6 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah jenis umpatan kata kasar Bahasa Jawa apa saja yang muncul dan seberapa

sering umpatan kata kasar Bahasa Jawa tertentu yang muncul dalam film

Tendangan Dari Langit ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui jenis umpatan kata kasar Bahasa Jawa yang muncul dan mengetahui

seberapa sering umpatan kata kasar Bahasa Jawa tertentu yang muncul dalam

film Tendangan Dari Langit.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan memberikan referensi

tentang dampak kata umpatan kasar yang terkandung dalam sebuah

film serta dapat dijadikan suatu informasi dan kajian pemikiran lebih

lanjut.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Manfaat bagi praktisi komunikasi adalah sebagai bahan referensi dan

pertimbangan apabila ingin menggeluti industri perfilman khusunya

pengelolahan dialog Bahasa yang diharapkan dapat memberikan

sumbangan kontribusi, dan solusi yang lebih baik dalam mengelola

Gambar

Gambar 2.21 Capture Scene 70 ...............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil data dari penyebaran kuesioner diolah menggunakan analisis Gap untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen kemudian diolah kembali dengan menggunakan Important

Dalam Pasal 148 UU 32/2004 disebutkan, Polisi Pamong Praja adalah perangkat pemerintah daerah dengan tugas pokok menegakkan perda, menyelenggarakan ketertiban umum dan

Pembuatan bubuk susu kedelai dengan metode foam-mat drying dilakukan dengan memvariasi konsentrasi bahan pembusa (tween 80; 0,5% dan 1%) dan bahan pengisi (dekstrin;

Penerapan pengecoran logam di dunia teknik dapat dijelaskan dengan benarc. Dasar-dasar pengecoran logam dapat dijelaskan

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pengetahuan, persepsi, dampak green home, dan kepedulian owner terhadap penerapan konsep green home (2) Mengetahui peran dan

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh

[r]

Pest resistance cases to inorganic insecticide have been known since 1910, but the number of cases have increased significantly since the discovery of the synthetic organic