• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAFETY AWARENESS DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN PADA TEMPAT KETINGGIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SAFETY AWARENESS DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN PADA TEMPAT KETINGGIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

SAFETY AWARENESS DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN PADA TEMPAT KETINGGIAN

SKRIPSI

OLEH :

Sri Puji Yanti

07810178

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i

SAFETY AWARENESS DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN PADA TEMPAT KETINGGIAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

OLEH :

Sri Puji Yanti

07810178

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Safety Awareness dalam Menjalankan Pekerjaan pada Tempat Ketinggian

Nama Peneliti : Sri Puji Yanti No.Induk Mahasiswa : 07810178 Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Waktu Penelitian : 3 Agustus – 23 Agustus 2011 Tanggal Ujian : 11 November 2011

Malang, 11 November 2011 Pembimbing I Pembimbing II

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji Tanggal : 11 November 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Dr. Latipun, M.Kes ( )

Anggota Penguji : 1. Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si ( )

2. Dra. Djudiah, M.Si ( ) 3. Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi ( )

Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Sri Puji Yanti Nim : 07810178 Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan skripsi/karya ilmiah saya yang berjudul : Safety Awareness dalam Menjalankan Pekerjaan pada Tempat Ketinggian

1. Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi akademik sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 11 November 2011 Ketua Program Studi Yang Menyatakan,

(6)

v

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah untuk diucapkan, kecuali ucapan Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Safety Awareness dalam Menjalankan Pekerjaan pada Tempat Ketinggian” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Sebagai pribadi yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya dorongan, bantuan, dan dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Tulus Winarsunu M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Latipun M.Kes dan Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

3. Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si selaku dosen wali kelas C angkatan 2007 yang telah memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

4. Bapak, Mamak, Oneng, Estulit dan Agung Ndut yang telah memberikan perhatian, doa, motivasi dan juga kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Michael Yudha suamiku terima kasih atas perhatian, doa, kasih sayang, serta kesabaran yang diberikan selama pembuatan skripsi ini.

6. Subyek yang telah bersedia membantu dan direpotkan oleh penulis untuk menjadi subyek penelitian, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

(7)

vi

8. Sahabat-sahabatku, Afin, Mak Ni, Findi, Martha, Dini, Karin, Yoga, Kholis, Billy, Ervan, dan Dita terima kasih atas dukungannya dan semoga persahabatan kita akan terjalin selamanya.

9. Teman-teman seperjuangan, Mak Ni, Diah, Dinda, Afika, July dan Rossi, terima kasih atas dukungan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10.Teman-temanku di Career Center yang Semakin Bersinar, Opa Odjand, Mba Usa, Mba Sonia, Ika, Dani Cino, Ria, Ade, Inung dan semua yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

11.Rekan-rekan di Pusat Layanan Psikologi, Mba Vika, Mba Kiki, Mba Irma dan Mba Dilla terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini.

12.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, oleh karenanya saran dan kritik demi perbaikan sangat penulis hargai dan harapkan. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan ridhonya kepada kita semua. Amin.

Malang, 11 November 2011 Penulis

(8)

vii A. Safety Awareness (Kesadaran Keselamatan) ... 7

1. Pengertian ... 7

3. Penyebab Terjatuh dari Ketinggian ... 17

(9)

viii

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Batasan Istilah ... 25

C. Subjek Penelitian ... 26

D. Metode Pengumpulan Data ... 26

E. Prosedur Penelitian ... 28

F. Analisis Data ... 30

G. Keabsahan Data ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 32

1. Identitas Subyek ... 32

2. Deskripsi Subyek ... 32

B. Analisa Data ... 38

C. Pembahasan ... 44

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

(10)

ix

DAFTAR TABEL

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Interview Guide ... 55

Lampiran B : Deskripsi Data ... 58

Lampiran C : Hasil Wawancara ST ... 64

: Hasil Wawancara ND ... 69

: Hasil Wawancara NT ... 73

Lampiran D : Hasil Observasi ST ... 79

: Hasil Observasi ND ... 84

: Hasil Observasi NT ... 88

Lampiran E : Jadwal Penelitian ... 92

: Surat Izin Penelitian ... 93

(12)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Asyhadie, Z. (2007). Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan

Kerja. Jakarta: Raja Grafindo

Anonymous. (2010). http://www.detiknews.com diakses tanggal 04 April 2010 Anonymous. (2010). http://www.indosiar.comdiakses tanggal 08 Juli 2010

Anonymous. (2010). http://www.kamisahsualman.com diakses tanggal 04 April 2010 Anonymous. (2011). http:/www.permenakertrans.com diakses tanggal 21 Januari 2011

Anonymous. (2011). http:/www.translampung.com diakses tanggal 21 Januari 2011 Anonymous. (2010). http://www.vhrmedia.com diakses tanggal 17 Desember 2010 Baihaqi, MIF., dkk. (2005). Psikiatri. Bandung: Refika Aditama

Cahyono, AB. (2004). Keselamatan Kerja Bahan Kimia di Industri. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Fakultas Psikologi UMM. (2010). Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: UMM Press Idrus, D.B., AB. Rahman, H.B., Ashari, H.B., Jamil, R.B., Muktar, S.N.B., Zaini,

F.B. (2004). Level of Awareness of UTM Staff on Occupational Safety and Health at The Work Place (Kajian Kesedaran Staf UTM terhadap Keselamatan

dan Kesihatan di Tempat Kerja). Vot 71960, 18-28.

Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 45 /DJPPK/ IX /2008 Tentang Pedoman Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bekerja Pada Ketinggian Dengan Menggunakan Akses Tali (rope access) Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta Moleong, L.J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif (Ed. Revisi). Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Poerwanti, E. (2000). Dimensi-dimensi Riset Ilmiah. Malang: Pusat Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang

Simanjuntak. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia (Ed. Kedua). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

(13)

xii

Suma’mur. (1997). Keselamatan dan Kesehatan Manusia. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo & LPPM

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keamanan dalam bekerja adalah sebuah kebutuhan manusia yang fundamental. Untuk sebagian orang keselamatan lebih penting daripada gaji atau kenaikan pangkat. Maka tidak jarang sebagian orang yang akan maupun yang sudah bekerja pada suatu tempat di mana mereka akan mempertanyakan bagaimana perusahaan dapat menjamin keselamatan mereka. Permasalahan tentang keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dari permasalahan di dunia industri, karena keselamatan dan kesehatan kerja berkaitan erat dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Dewasa ini umumnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam industri dikaitkan dengan masalah lingkungan dan sebuah pekerjaan baru memenuhi kelayakan bagi kemanusiaan apabila keselamatan tenaga kerjanya terjamin. Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia perlu terus dikembangkan, diberikan perlindungan terhadap pengaruh teknologi kerja dan lingkungan kerja serta diberikan perawatan dan rehabilitasi.

(15)

2

pekerjaan. Tidak ada pekerja atau karyawan yang ingin mengalami kecelakaan kerja saat mereka bertugas, namun ada kalanya terkadang mereka sendiri yang melanggar atau mengabaikan standarisasi keselamatan dalam bekerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Kesadaran akan keselamatan kerja bagi karyawan memang sangat penting, tetapi apabila sebuah perusahaan telah menetapkan sebuah standarisasi untuk keselamatan kerja justru karyawan sendiri yang lebih sering mengabaikan prosedur tersebut. Seperti yang dikutip oleh PT. Jamsostek (Persero) (dalam Translampung.com) bahwa prosentase kecelakaan kerja masih cukup tinggi karena diakibatkan pengusaha dan pekerja tidak disiplin dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut Data Kementrian Tenaga Kerja Transmigrasi (Permenakertrans) hingga akhir tahun 2010 lalu tercatat 86.693 kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Rinciannya, 78.722 orang berhasil sembuh total, 3.662 orang mengalami cacat fungsi, 2.313 cacat sebagian, 31 cacat total dan 1.965 meninggal dunia.

(16)

3

Keselamatan kerja yang tidak dijaga tentunya akan turut mempengaruhi banyak hal dari karyawan itu sendiri. Maka kesadaran akan keselamatan dalam bekerja sangat perlu ditumbuhkan agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan. Menurut Simanjuntak (1994) keselamatan kerja adalah suatu kondisi yang bebas dari resiko kecelakaan atau kerusakan atau dengan resiko yang relatif sangat kecil dibawah nilai tertentu. Maka tentu saja keselamatan dalam bekerja menjadi salah satu prioritas utama dan tentunya akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan orang yang berada di tempat kerja itu sendiri. Bekerja pada lingkungan atau kondisi apapun tidak menutup kemungkinan terhindar dari resiko terjadinya kecelakaan kerja. Apalagi pada pekerjaan-pekerjaan yang sangat beresiko seperti pekerjaan di tempat ketinggian. Bagi karyawan yang bekerja di tempat ketinggian, keamanan dalam menjalankan tugas sangatlah penting untuk diperhatikan. Bekerja pada ketinggian sendiri berarti bekerja pada suatu tempat yang memiliki potensi pekerja terjatuh karena perbedaan ketinggian yang dapat menyebabkan cidera atau kematian. Tempat tersebut dapat berada di atas atau di bawah suatu level dasar atau pekerja untuk naik maupun turun mendapatkan jalan-masuk-ke (access to) atau jalan-keluar-dari (egress from) suatu tempat ketika bekerja, dengan tidak menggunakan tangga-jalan (staircase) yang ada pada bangunan permanen (dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia tentang Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja pada Ketinggian).

(17)

4

Diketahui telah terjadi beberapa kecelakaan kerja pada CV Media Citra Surabaya pada saat melakukan tugas memasang papan reklame karena memang para karyawan sendiri yang lebih sering mengabaikan peralatan keamanan yang telah di sediakan oleh pihak perusahaan. Berdasarkan data dari pihak perusahaan, beberapa karyawan yang mengalami kecelakaan kerja menderita kelumpuhan/cacat permanen, kelumpuhan/cacat sementara, luka ringan, bahkan ada yang meninggal dunia. Pihak perusahaan telah terus-menerus membenahi diri dengan meningkatkan standar keselamatan kerja bagi para karyawan, tetapi pada kenyataannya di lapangan masih terus ditemui kecelakaan kerja yang ternyata hal tersebut terjadi karena kelalaian dari karyawan sendiri.

Peristiwa kecelakaan kerja juga terjadi di lokasi proyek pembangunan Paragon City di kawasan Jalan Pemuda Semarang yang membuat sejumlah pekerja sempat menghentikan aktifitasnya karena trauma dengan kejadian yang menimpa rekan kerjanya. Pekerja yang mengalami kecelakaan kerja hingga tewas tersebut adalah Bambang Purnomo. Pria berusia 27 tahun itu jatuh dari lantai 4 bangunan proyek saat sedang memasang saluran udara di salah satu ruangan yang akan digunakan untuk gedung bioskop. Berdasarkan pernyataan rekan kerjanya, korban terpeleset dan langsung jatuh karena tidak menggunakan sabuk pengaman. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Dr Kariyadi Semarang namun nyawanya tidak dapat tertolong. Berdasarkan hasil penyelidikan pihak Polsekta Semarang Tengah, informasi yang didapat adalah sebelum kejadian tewasnya pekerja ini ternyata di lokasi yang sama telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak tiga kali yang juga menewaskan tiga pekerja namun kejadian tersebut tidak diketahui oleh pihak kepolisian (dalam Indosiar.com).

(18)

5

ketinggian sekitar 50 meter. Menurut pihak RCTI melalui siaran pers Corporate

Secretary mereka Gilang Iskandar, peristiwa itu terjadi pada saat para korban

sedang mengerjakan proyek penguatan struktur pada salah satu menara pemancar yang mereka miliki. Kelima pekerja yang tewas langsung di bawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum. Korban masing-masing bernama Budiono (38), warga desa Papar Selatan, Kediri, Jawa Timur. Sugiono (29), warga Kalijurang, Brebes, Jawa Tengah. Sedangkan 3 lainnya belum diketahui alamatnya, yakni Kasiono (43), Syahrial (39), dan Sutrino (39). Kejadian ini telah diselidiki oleh pihak kepolisian tentang pertanggungjawaban keamanan dan keselamatan kerja dari pihak Rhon Product Internasional (RPI) selaku perusahaan pelaksana proyek tersebut (dalam Indosiar.com).

Dari beberapa kasus di atas, dapat dilihat bahwa hendaknya pihak perusahaan tidak hanya membenahi standar keselamatan kerja saja namun para karyawan dapat lebih diarahkan oleh pihak perusahaan bahwa betapa pentingnya kesadaran akan keselamatan di tempat kerja, sehingga kemungkinan tingkat kecelakaan kerja di Indonesia dapat sedikit diminimalisir. Pihak perusahaan juga tidak boleh begitu saja mengabaikan keselamatan kerja para karyawannya dan menganggap standarisasi yang telah ada dapat berperan penuh bagi keselamatan diri karyawan, namun justru sebaliknya pihak perusahaan juga harus lebih memperhatikan dan memberikan pengarahan pada karyawannya tentang bagaimana agar rasa kesadaran akan keselamatan dapat muncul dari dalam diri karyawan itu sendiri.

(19)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kesadaran akan keselamatan (safety awareness) dalam Menjalankan Pekerjaan pada Tempat Ketinggian?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesadaran akan keselamatan (safety awareness) dalam Menjalankan Pekerjaan pada Tempat Ketinggian.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Manfaat secara teoritis

Untuk memberikan wacana serta masukan sebagai penanganan kesadaran akan keselamatan kerja dan pencegahan dari kecelakaan kerja karyawan. 2. Manfaat secara praktis

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka penggalang di SD Jaranan Banguntapan Bantul dapat dilihat dari 1) perencanaan pihak

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul Pengaruh Insentif Elektoral dan

Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengidentifikasi sinergi antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengembangan wisata pedesaan

· Gunakan tombol UP/DOWN atau LEFT/RIGHT pada remote control untuk memilih gambar yang akan ditampilkan, kemudian tekan tombol ENTER.. (Tekan tombol PLAY/PAUSE ( ) jika Anda

Strategi yang disarankan adalah mengoptimalkan kerjasama dengan stakeholder dan pihak swasta meningkatkan pengelolaan Pasar Tradisional Bangsri, sosialisasi untuk

PROSEDUR Penyiapan Sediaan Farmasi Menghitung kesesuaian sediaan yang akan dibuat dengan resep standar formularium nasional dsb Mengambil obat dan bahan pembawanya dengan

Oleh karena itu, waktu reaksi hidrotermal selama 12 jam akan dilakukan dalam penelitian ini diambil pada waktu 12 jam yaitu pada hasil zeolit A dengan kristalinitas

Klasifikasi agregat menjadi kasar, halus dan filler adalah berdasarkan ukurannya yang ditentukan menggunakan saringan. Mutu agregat mempengaruhi kekuatan dan ketahanan konkrit. Adapun