• Tidak ada hasil yang ditemukan

Positioning Sim Card CSM Prabayar Berdasarkan Persepsi Konsumen:Studi kasus pada mahasiswa FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Positioning Sim Card CSM Prabayar Berdasarkan Persepsi Konsumen:Studi kasus pada mahasiswa FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

POSITIONING SIM CARD GSM PRABAYAR BERDASARKAN PERSEPSI

KONSUMEN

(Studi Kasus pada Mahasiswa FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Disusun Oleh : Finanda Frisha Juwita Rachman

NIM : 104081002463

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

$ $ ! % & $

' ()*)+()),*-.

! " ! "

/ 0 0 1 & 2 3 4 5 $ 2 0

0 (.( *6* +7( 0 (8) .-+ 6*8

!

!

39

3

3

:

9

3

9 33

!

9

(3)

# $ % && % '

( ' ) * +

&,-,.&,,/-01 <

<

! " #0

"

( 2

* 3 # ( 4

( " && /,,.

9 & 4$= > > $ "

/ 0 0 1 & 2 3 4 5 $ 2 2 0

$

/ 0 0 & / /$ 2

(4)

# % /- * 2 % '

$ 3 ( ' )

* + &,-,.&,,/-01 <

<

! " #0

"

(

2 * 3 # ( 4

( " /- * 2 /,,.

9 & 4$= > > $ /& 4 4$

/ 0 0 & / /$ 2 4 $ /2 2 0

$

/ 0 0 1 & 2

(5)

9 9

1) Bapak Drs. Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2003-2008.

2) Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku pembimbing I atas bimbingan dan dukungannya. 3) Ibu Lies Suzanawati, SE, MSi selaku pembimbing II atas bimbingan dan dukungannya. 4) Orang tua dan adikku yang telah memberikan do’a dan segenap dukungannya.

5) Sahabat-sahabat seperjuanganku di FEIS: Icha, Fitroh, Dian, Nida, Rini, Widia, Desi, Wihda, Aulia I, Ucu, Farida, Eka, Eni jazakumullah buat nasihat dan kebersamaannya selama ini. Buat Ichaichi jazakillah udah saling mengingatkan n menyemangati mulai dari pernah sekelas bareng,

kompre bareng, sampai sidang skripsi pun cuma beda sehari & akhirnya wisuda bareng deh! =) 6) Harni, Nanin, Ruri, Ekowati, Pani dan semua anak-anak manajemen pemasaran 2004. Ayo

Semangat!!!

7) Dina, Mutia, Sulis, Titin, Tuti, Lia, Iin, Nana, Tia, Fera, Elih n semua anak manajemen B angkatan 2004, semangat terus ya!

(6)

9) My bestfriend Reny, Alif, Uci, thank’s for everything the best I ever had. Walaupun suka slek2 dikit krn beda karakter he.. tapi buktinya dr dulu sampai sekarang qt masih sobatan kan..I hope it will be nice coz Allah 4ever. =)

10)Buat Mba’qu n keluarga kecilku para “mujahidah peradaban” jazakumullah khairan katsir atas segala do’a dan dukungan terbaiknya. =)

11)Seluruh adik-adik angkatanku yang selalu menyemangatiku Gita, Putri, Weni, Dwi A., Mia, Erna, Berlian, Icha kecil, Qory, Siska, Zakiyah, Adzillah, Asri, Oti, Wiwid, Alfi, Rahma, Rahay, Nurhay, Tami, Romi dkk, Siti Chadijah, Nurhasanah, Yeni L, Etha, Irna, Dyah S, Yunita, Oliet, Fitri R, Fitri A, Nia, Mega, Galih, Dita, Eka, Vera, Santi, Tina, Putri K, Amel, makasih banyak ya de’ atas do’a dan dukungannya, maaf niy kalo ada yg kelupaan, buanyak siy! Tetep semangat!!! =)

12)Buat temen2 “Focus”, esp. EO jazakumullah buat semuanya…

13)Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala do’a, bantuan, dan segala dukungannya.

! "

) 4

3 )

" 5 4

( " - /,,.

(7)

9

5 ) 99999999999999999999999999

5 999999999999999999999999994

$ ! 999999999999999999999994

3 999999999999999999999999944 2

3 % 9999999999999999999999994 2

3 99999999999999999999999 :

3 ; 9999999999999999999999444 :

4 !

A. Latar Belakang Permasalahan ………. 1

B. Perumusan Masalah ………. 5

3. Kesalahan-kesalahan dalam Positioning………. 12

B. Persepsi Konsumen ……….. 13

C. Penelitian Sebelumnya ………. 16

D. Kerangka Pemikiran ………. 18

Bab III. Metodologi Penelitian ……… 21

A. Ruang Lingkup Penelitian ……… 21

B. Metode Penentuan Sampel……… 21

C. Metode Pengumpulan Data ……….. 23

D. Metode Analisis ……… 24

1. Analisis Faktor……… 24

2. Analisis Reliabilitas ……… 28

(8)

E. Operasional Variabel Penelitian ……….. 30

Bab IV. Penemuan dan Pembahasan ……… 32

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ………. 32

1. Profil PerusahaanOperator Seluler ………. 32

2. Profil Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ….. 37

B. Hasil Penemuan dan Pembahasan ……… 41

1. Hasil Focus Group Discussion (FGD)……… 41

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ………. 42

3. Profil Responden ……… 49

4. Analisis Kuesioner ………. 54

5. Hasil Correspondence Analysis ………. 96

Bab V. Kesimpulan dan Implikasi ………. 104

A. Kesimpulan ……….. 104

B. Implikasi ……….. 107

Daftar Pustaka ……….. 113

(9)

3

A. Latar Belakang Permasalahan

Industri telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Persaingan bisnis telekomunikasi saat ini semakin ketat. Para operator berlomba-lomba untuk menambah jumlah pelanggannya. Dengan struktur pasar yang didominasi pelanggan prabayar, para operator lebih mengarahkan target persaingan pada kelompok ini.

Menurut prediksi Indonesia Developments Monitoring (IDM) tahun 2007 Pelanggan telepon Selular (ponsel) pada tahun 2008 mencapai 80,7 juta orang, sedang puncak pertumbuhan pelanggan ponsel terjadi pada 2006 ke 2007, yakni dari 67,2 juta ke 72,7 juta pelanggan.

Sedangkan untuk pelanggan telepon selular GSM sendiri, berdasarkan data dari Dirjen Postel tercatat per September 2006, jumlah pelanggan telepon GSM di Indonesia telah mencapai 62 juta pelanggan. Pangsa pasar telepon seluler itu didominasi oleh dua operator yaitu Telkomsel dan Indosat yang keduanya menguasai 84,4% pangsa pasar telepon seluler GSM. Telkomsel sendiri menguasai 56,72% pangsa pasar, Indosat 27,71%, dan Exelcomindo sebesar 15,57%.

Persaingan antar operator selular GSM prabayar semakin diramaikan dengan hadirnya Hutchison CP Telecommunications (3). Perusahaan ini lagi-lagi menawarkan tarif yang murah baik tarif sms maupun tarif telepon. Menurut Bambang Sukma Wijaya (Brand Analyst), peluncuran awal 3 (Three) yang menawarkan “isi ulang pulsa dapat 3 kali lipatnya” oleh Hutchison CP Telecommunications telah berhasil mengubah peta persaingan pasar operator telepon selular dari GSM versus CDMA menjadi GSM versus GSM.

(10)

karena kualitas jaringan dan jangkauan luas yang mereka dapatkan jauh lebih bagus dan penting daripada sekedar tarif murah namun kualitas dan jangkauannya terbatas.

Namun, begitu 3 (Three) hadir dengan “isi ulang pulsa dapat 3 kali lipatnya”, para operator seluler semakin merasa perlu untuk mengeluarkan strategi defensifnya. Para operator kini berlomba-lomba meluncurkan program-program tarif murah yang jauh lebih berani. Promosi dalam hal harga dan layanan semakin digencarkan dengan harapan dapat memberikan stimulan kepada masyarakat untuk beralih ke SIM card tersebut.

Ulasan hasil riset yang dilakukan Pixel tentang kepuasan pelanggan tahun 2005, menunjukkan kondisi persaingan telepon selular saat ini sangat didominasi oleh unsur tarif atau harga. Bagi operator, tentunya kondisi tersebut tidaklah menguntungkan. Seperti kita ketahui, Perang pemasaran yang mengandalkan harga pada akhirnya tidak akan menguntungkan bagi semua pemain. Hal ini sebenarnya sudah disadari oleh semua operator, seperti yang dikatakan oleh ketua ATSI, Jhonny Suwandi Sjam bahwa perang tarif merupakan salah satu strategi industri selular. Menurutnya, sebenarnya yang perlu dilakukan sebagai langkah ke depan adalah kompetisi dalam hal pelayanan, yaitu bagaimana membuat jaringan yang handal dan pelayanan yang baik kepada pelanggan.

Segmen anak muda di Indonesia sepertinya tidak terlepas dari sasaran persaingan para operator GSM. Namun sebelum itu, kita perlu mengetahui seberapa besar kekuatan penetrasi pasar pada segmen ini. Dalam bidang industri seluler, pasar di Amerika tumbuh pesat seperti halnya di Indonesia, yang oleh sebagaian pengamat disebut bahwa anak muda Amerika ingin memperlihatkan status ekonomi dan sosialnya lewat perangkat bernama ponsel. Lama-kelamaan, operator pun juga mengambil ceruk dari industri ini. Cingular umpamanya, sebagai salah satu operator besar di Amerika, sudah sejak tahun 2002 memikirkan betul pasar anak muda ini dan total pelanggan di usia 15 hingga 24 tahun ini sudah mencapai jutaan.

(11)

penetrasi pasar hingga 68 persen di Amerika. Angka ini terhitung tinggi. Di sisi lain, kalangan anak muda yang berumur di bawah usia 24 tahun telah memberikan kontribusi share sebesar 21 persen dari 206 juta pengguna ponsel di Amerika (seperti yang ditulis http://news.zdnet.com). Dengan kata lain, jumlah anak muda di Amerika yang merupakan pelanggan operator adalah sebesar 43 juta orang lebih.

Gaya hidup anak muda Amerika kemudian menjadi semacam tren bagi anak muda di belahan dunia lain. Kebutuhan akan alat komunikasi juga disadari sepenuhnya oleh anak muda di Indonesia. Dan begitulah fakta global tengah terjadi pada industri ini. Dalam situs http://blogponsel.com pada Desember 2006 dinyatakan bahwa di Indonesia potensi pasar pengguna ponsel untuk segmentasi usia 15 sampai 24 tahun memang tidak terdeteksi seperti halnya di Amerika. Tapi jika dimisalkan persentase anak muda pengguna ponsel mencapai 20 persen seperti terjadi di Amerika. Asumsinya, bahwa tren yang sedang berlangsung di kalangan anak muda di sana dengan di Indonesia lebih kurang sama. Maka berdasarkan Direktorat Pos dan Telekomunikasi, Departemen Komunikasi dan Informasi hingga September 2006 jumlah pelanggan seluler telah mencapai 62 juta orang. Jadi bisa dihitung, segmen anak muda usia di bawah 24 tahun dengan persentase sebesar 20 persen paling tidak telah mencapai 12,4 juta orang.

Di sisi lain, sebuah riset yang pernah dilakukan majalah Hai kepada pembaca remaja, kini pembelian pulsa menempati posisi cukup tinggi. Bahkan sempat mensubstitusi pembelian media cetak. Para anak muda menghabiskan uangnya untuk membelanjakan pulsa berkisar antara Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- per bulan. Hal ini membuktikan bahwa pada dasarnya anak muda merupakan pasar yang amat potensial. Sehingga segmen ini semakin menarik untuk diteliti.

(12)

posisi dalam pikiran sasarannya. Suatu posisi pada dasarnya tidak hanya mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan pesaingnya atau hanya menciptakan sesuatu yang baru tetapi juga memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di pikiran pelanggannya sehingga mereka akan selalu ingat dengan produk perusahaan.

Persaingan yang dihadapi oleh para operator selular memberikan sebuah konsekuensi yang harus dihadapi yaitu bagaimana memenangkan persaingan dan berupaya meningkatkan jumlah pelanggan. Cara untuk melihat posisi persaingan adalah dengan mengetahui tanggapan konsumen terhadap produk yang di tawarkan. Persepsi konsumen memegang peranan penting dalam konsep positioning karena manusia menafsirkan suatu produk atas atau merek melalui persepsi. Persepsi konsumen akan menentukan bagaimana posisi masing-masing SIM card GSM prabayar di antara pesaing-pesaingnya sehingga akan dapat diketahui apakah persepsi konsumen sudah sesuai dengan apa yang yang diinginkan perusahaan atau justru sebaliknya. Dengan demikian penelitian ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan posisi persaingan SIM card GSM prabayar berdasarkan persepsi konsumen.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut di atas, pokok masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa sajakah yang dianggap penting oleh mahasiswa FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memilih SIM card yang digunakannya?

2. Bagaimana peta posisi persaingan merek-merek SIM card GSM prabayar berdasarkan persepsi mahasiswa FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

C. Tujuan Penelitian

(13)

1. Menganalisis faktor-faktor yang dianggap penting oleh mahasiswa FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memilih SIM card yang digunakannya.

2. Menganalisis peta posisi persaingan merek-merek SIM card GSM prabayar berdasarkan persepsi mahasiswa FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian tentang pasar GSM ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi penulis

Memperkaya khasanah pengetahuan penulis mengenai strategi pemasaran kuhususnya dalam hal menentukan positioning yang tepat atas suatu produk sesuai persepsi konsumennya berdasarkan atribut-atribut yang dimiliki oleh produk tersebut.

2. Bagi masyarakat : 3

4

3. Bagi perusahaan :

Membantu perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran SIM card prabayar berdasarkan gambaran posisi persaingan merek-merek SIM card GSM prabayar yang ada.

4. Bagi akademisi

(14)

9

!

9

A. Positioning (Penetapan Posisi)

1. Definisi Positioning (Penetapan Posisi)

Positioning (penetapan posisi) adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Istilah penetapan posisi dipopulerkan oleh dua eksekutif periklanan yaitu Al Ries dan Jack Trout. Penetapan posisi dipandang sebagai kegiatan kreatif yang dilakukan terhadap produk yang ada. Penetapan posisi dimulai dengan produk, yaitu barang, jasa, perusahaan, lembaga atau bahkan orang. Namun, penetapan posisi bukanlah kegiatan yang anda lakukan terhadap produk. Penetapan posisi adalah kegiatan yang anda lakukan terhadap pikiran calon pelanggan (Kotler, 2007:375) .

Positioning merek atau produk adalah posisi dari suatu merek tertentu pada skala merek bersaing yang sama dan menentukan seberapa tinggi atau rendahnya suatu harga diatur untuknya, seberapa popular atau eksklusifnya suatu citra sebaiknya ditargetkan, dan seberapa praktis atau modernnya produk itu akan muncul (Roy Davey & Anthony Jacks, 2001 : 38) .

Positioning diibaratkan sebagai suatu sifat inti merek yang kita yakini dapat membedakan merek kita dengan yang lain dan mendorong seseorang memilih merek kita. Inilah yang kita inginkan dari orang lain, yaitu memikirkan, merasakan, dan percaya tentang merek kita (Tom Brannan, 2005 : 12) .

(15)

terikat dengan positioning dan diferensiasi. Sehingga positioning ada harus didukung pula oleh diferensiasi (Hermawan Kertajaya, 2003: 371-373) .

Berdasarkan definisi-definisi diatas positioning digambarkan sebagai posisi suatu merek di mana ia dapat terlihat berbeda atau memiliki ciri khas dibandingkan dengan merek-merek lainnya. Positioning menjadi salah satu strategi perusahaan dalam pemasaran untuk membentuk persepsi pasar yang dituju atas mereknya. Dengan kondisi pasar yang senantiasa berkembang, perusahaan harus semakin jeli dalam melihat positioning mereknya di benak pelanggan. Dengan positioning yang jelas, pelanggan akan semakin mudah untuk melihat perbedaan atas merek yang dapat memberikan manfaat bagi dirinya atau membuat dirinya tertarik untuk senantiasa menggunakan merek tersebut.

2. Strategi Positioning

Strategi posisi produk mempunyai pengertian sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra produk dalam benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat dibandingkan dengan produk pesaingnya. Terdapat banyak cara untuk memposisikan suatu produk atau jasa yang dapat dilakukan oleh pemasar agar produk dapat memiliki posisi yang jelas dan bernilai di benak konsumen. Bilson Simamora (2001:48) menyebutkan ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mewujudkan suatu positioning, di antaranya :

a. Attribute positioning

Suatu tindakan pemasaran untuk memposisikan produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu atau karakteristik khusus. b. Benefit positioning

Suatu tindakan pemasar dengan memposisikan produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan menjadikan produk tersebut sebagai pemimpin dalam manfaat yang akan diperoleh konsumen dalam menggunakan produk tersebut.

(16)

Suatu cara memposisikan produk sehingga yang terbaik untuk penggunaan tertentu. Cara ini dapat dilakukan dengan memakai model yang sukses sebagai juru bicara perusahaan untuk memposisikan produk perusahaan.

d. User positioning

Suatu cara memposisikan produk dengan mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakainya sehingga merupakan produk yang terbaik untuk kalangan pemakai tertentu.

e. Competitor positioning

Suatu pendekatan tentang posisi produk dengan cara memposisikan produk sebagai yang terbaik dibanding dengan produk pesaing. Dalam pendekatan ini pemasar dapat secara langsung membuat perbandingan dengan produk pesaing.

f. Product category positioning

Dalam hal ini produk diklaim sebagai pemimpin dalam kategori produk tertentu. g. Quality / price positioning

Suatu tindakan pemasaran dengan memposisikan produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan berusaha menciptakan nilai paling besar karena harga murah dengan kualitas lebih baik.

Rancangan dasar positioning tidak hanya menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada dalam pikiran pelanggannya dan meningkatkan hubungan-hubungan yang ada. Hal ini disebabkan oleh pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap informasi yang telah dipilih untuk disimpan. Peranan positioning merupakan suatu sistem yang terorganisasi dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang. Sehingga peranan positioning adalah membuat agar konsumen selalu ingat akan produk perusahaan (Agus Mulyono, 2004 : 4).

(17)

3. Kesalahan-Kesalahan dalam Positioning

Kotler dan Amstrong (2003 : 259) mengemukakan bahwa terdapat empat macam kesalahan yang bisa terjadi dalam proses positioning yaitu :

a. Memposisikan terlalu rendah (under positioning).

Produk mengalami posisi terlalu rendah dikarenakan konsumen tidak mengetahui sesuatu yang khas mengenai produk itu. Produk tidak mempunyai posisi yang jelas sehingga dianggap sama saja dengan produk lainnya di pasar.

b. Memposisikan terlalu tinggi (over positioning).

Pemasar terlalu sempit memposisikan produknya, sehingga mengurangi minat konsumen yang ingin masuk ke dalam pasarnya.

c. Posisi yang membingungkan (confused positioning).

Posisi yang membingungkan terjadi karena perusahaan terlalu menekankan terlalu banyak atribut sehingga konsumen bingung mengenai posisi sebuah produk.

d. Posisi yang meragukan (doubtful positioning).

Produk diragukan kebenaran positioning-nya karena tidak didukung bukti yang memadai. Hal ini disebabkan bauran pemasaran yang diterapkan tidak konsisten dengan keberadaan produk.

Kesalahan dalam positioning harus selalu dihindari oleh perusahaan agar konsumen benar-benar dapat melihat ciri khas yang ditawarkan. Untuk itu, perusahaan perlu fokus terhadap atribut-atribut yang dapat dijadikan keunggulan atas mereknya dibandingkan dengan merek-merek lainnya. Positioning yang dibuat haruslah jelas, tidak boleh membingungkan dan benar-benar sesuai dengan produk yang ditawarkan.

(18)

Menurut John C. Mowen & Michael Minor (2002 : 82), terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi pemrosesan informasi, yaitu : persepsi (perception), tingkat keterlibatan konsumen, dan memori. Berikut ini akan diperlihatkan diagram sederhana pada gambar 2.1 tentang pemrosesan informasi.

Sumber : John C. Mowen, Perilaku Konsumen Jilid 1 Edisi 5, 2002, hal 82.

Gambar 2.1

Model Pemrosesan Informasi Konsumen

Persepsi (perception), adalah proses di mana seseorang diekspos untuk menerima informasi, memperhatikan informasi tersebut, dan memahaminya. Tahap exposure adalah tahap di mana konsumen menerima informasi melalui panca inderanya. Selanjutnya, mereka mengalokasikan kapasitas pemrosesan menjadi rangsangan. Hal ini dinamakan tahap perhatian. Kemudian tahap selanjutnya adalah tahap pemahaman yang merupakan proses rangsangan panca indera sehingga mereka dapat memahaminya. (John C. Mowen & Michael Minor, 2002: 82)

Sedangkan persepsi menurut Kotler (2007 : 228) diartikan sebagai proses di mana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

*

!

! $

*! % * ' 5

! !

(19)

Jadi pada dasarnya, persepsi adalah bagaimana pembeli memilih, mengorganisir, dan menginterpretasikan rangsangan pemasaran, seperti iklan, penjualan pribadi, harga dan produk. Pembeli sangat selektif dalam memilih informasi yang akan diproses. Secara strategis, persepsi penting dalam membantu manajemen mengevaluasi strategi penentuan posisi yang ada dan mengubah strategi tersebut.

Sedangkan, menurut Bilson Simamora (2003 : 91-92) setiap individu dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga proses persepsi di bawah ini : a. Perhatian yang selektif (Eksposur Selektif)

Pada umumnya seseorang dihadapkan pada rangsangan yang jumlahnya sangat banyak setiap hari dan tidak semua rangsangan ini dapat diterima. Perhatian harus dibuat selektif agar dapat menarik perhatian konsumen karena pesan yang disampaikan akan hilang, kecuali pesan tersebut cukup menonjol dibanding pesan-pesan lainnya.

b. Gangguan yang selektif (Distorsi Selektif)

Setiap orang pada dasarnya berusaha menyesuaikan informasi yang masuk dengan pandangannya. Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti yang dimaksud. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk merakit informasi ke dalam pengertian pribadi sehingga para pemasar harus berupaya untuk memahami susunan pikiran konsumen dan bagaimana dampak serta interpretasi iklan dan produk mereka di benak konsumen.

c. Mengingat Kembali secara selektif (Retensi Selektif)

Mengingat yang selektif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan sebagai keunggulan suatu produk dan melupakan apa yang dikatakan pesaing. Seseorang lebih cenderung melupakan apa yang mereka pelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka.

(20)

Faktor ini akan membuat perubahan dalam persepsi konsumen. Perubahan yang dimaksudkan termasuk memori, pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai yang dianggap konsumen penting dan berguna.

b. Faktor Fisik

Faktor fisik akan mengubah persepsi konsumen melalui apa yang konsumen lihat dan rasakan. Faktor fisik dapat memperkuat atau bahkan menghancurkan persepsi konsumen terhadap kualitas layanan yang diberikan perusahaan.

c. Image yang Terbentuk

Image disini adalah image konsumen terhadap perusahaan atau produk. Perusahaan harus mampu menciptakan image yang akan membedakannya dari pesaing. Menciptakan image yang berbeda dan kuat memerlukan kreativitas dan kerja keras. Image yang tercipta haruslah didukung oleh segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakan oleh perusahaan.

Persepsi membentuk sikap pembeli untuk bersikap selektif atas informasi yang diterimanya mengenai suatu produk. Persepsi menjadi penting dalam membantu perusahaan untuk mengevaluasi strategi penentuan posisi yang ada maupun mengubah strategi tersebut. Dengan persepsi konsumen, perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan atau kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk yang dipasarkan.

C. Penelitian Sebelumnya

(21)

Sanex yang tidak mempunyai pesaing langsung. Setiap merek sepeda motor mempunyai keunggulan atribut sendiri. Honda merupakan merek mempunyai keunggulan pada atribut nilai jual kembali, kestabilan, konsumsi bahan bakar, keandalan, dan perawatan. Setiap merek sepeda motor mempunyai peluang masuk ke segmen tertentu. Honda merupakan merek yang mempunyai peluang besar untuk masuk ke segmen I, II, dan III.

Uus MD Fadli dan Enrico Wijaya (2002) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Positioning Merek Makanan Siap Saji” bertujuan untuk memahami, menganalisis dan menjelaskan posisi persaingan pemasaran merek (positioning) dari enam merek makanan siap saji (Mc Donald’s, KFC, CFC, Texas Fried Chicken, Wendy’s, Hoka-Hoka Bento). Data dianalisis menggunakan analisis faktor dan analisis korespondensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tujuh faktor yang dijadikan acuan pemilihan restoran siap saji, yakni : faktor dasar, faktor selera, faktor suasana restoran, faktor perhatian khusus, faktor gengsi, faktor sarana parkir, dan faktor ciri khas yang mudah diingat. Strategi positioning merek makanan siap saji terbagi atas empat posisi yang berbeda yakni restoran KFC, TFC, MCD masing-masing memiliki perbedaan yang mencolok dibanding para pesaingnya sedangkan restoran HHB, CFC, dan WED dinilai oleh pelanggan memiliki kesamaan dalam melakukan positioning.

(22)

0 4 $=" 4& " $

!

4

4

Segmen anak muda atau remaja saat ini tampaknya tidak pernah lepas dari sorotan para operator seluler, sebuah riset yang pernah dilakukan majalah Hai kepada pembaca yang dikategorikan anak muda mengatakan kini pembelian pulsa menempati posisi cukup tinggi dan bahkan sempat mensubstitusi pembelian media cetak. Para anak muda ini dapat menghabiskan uangnya untuk membelanjakan pulsa berkisar antara Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- per bulan. Hal ini membuktikan bahwa pada dasarnya anak muda merupakan pasar yang amat potensial bagi industri telekomunikasi.

Berdasarkan ulasan hasil riset yang dilakukan Pixel tentang kepuasan pelanggan tahun 2005, menunjukkan kondisi persaingan telepon selular sangat didominasi oleh unsur tarif atau harga. Tampaknya hal ini masih terus berlanjut hingga saat ini. Bahkan merek-merek yang awalnya hanya mementingkan kualitas pelayanan maupun ketersediaan akan produk, kini mulai ikut andil dalam perang tarif. Selain itu, segmen anak muda sekarang juga semakin menjadi incaran para operator seluler. Hal ini dapat terlihat dari iklan-iklan yang ditawarkan oleh para operator seluler yang saat ini banyak menggunakan anak muda sebagai icon produknya. Hal ini membuat positioning SIM card dari masing-masing operator sepertinya kini mulai bergeser.

"

4 !

3 3

(23)

"

3 4 # 3

4

)

4

' - $ @D5A4

D5

4 #

4

+

!

!

! 5

+ 5

' - $

(24)

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian 3

(25)

9

3

3 9

A. Ruang Lingkup Penelitian !

* 3 # (

4

3

" + " " 1 " $ 5 " C; " C;

( " 1 @ A4

B. Metode Penentuan Sampel "

2 * 3

# ( 4

/,,- /,,?4

%

0 $ 4 % $

)

@5 # " /,,?+ /BA4 !

4 5

+

(26)

2. Pelanggan telepon selular minimal 1 tahun. 3. Pelanggan SIM card GSM prabayar.

4. Memiliki usia 17 – 24 tahun.

5. Pria dan wanita yang berstatus mahasiswa FEIS UIN Jakarta. 6. Mengetahui tujuh merek SIM card GSM prabayar yang diteliti.

Pada tahap awal, penelitian dilakukan dengan menggunakan studi eksploratif guna menentukan atribut-atribut determinan. Metode yang digunakan dalam studi eksploratif adalah metode Focus Group Discussion (FGD), yaitu dengan mengumpulkan 10 sampai 20 orang responden yang dinilai memiliki pemahaman secara mendalam tentang produk yang diteliti (Suliyanto, 2005:31). Setelah terkumpul, dilakukan diskusi untuk menentukan atribut yang akan dimasukkan dalam penelitian.

Kemudian penelitian dilanjutkan dengan melakukan analisis faktor terhadap atribut-atribut tersebut untuk mendapatkan faktor-faktor yang benar-benar menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih SIM card GSM prabayar sekaligus menguji validitas faktor-faktor tersebut. Analisis faktor dilakukan dengan melibatkan 30 orang responden. Setelah faktor-faktor tersebut diperoleh maka penelitian akan dilanjutkan dengan menggunakan metode Correspondence Analysis (CA) dengan sampel sejumlah 100 orang responden. Menurut David Aaker (2003), jumlah sampel yang pilih sebanyak 100 orang dianggap sudah cukup mewakili populasi yang ada. Dari sini akan diperoleh perceptual map (peta persepsi) yang akan menggambarkan positioning SIM card GSM prabayar berdasarkan atribut yang diteliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis menggunakan kedua jenis data yaitu data primer dan sekunder yang berkaitan dengan hal yang diteliti.

(27)

4

4

3

1 4 * " "

2

4

4

)

4 !

" " "

" 4

D. Metode Analisis

(0 $ " /

5 3

3 " " 3 3

2 " 3 3

@ 5 * " /,,>+B&A4

(28)

2 2 4 5 3

3 2

2

2 4 5 3

4 "

3

E 4

3

3 2

@ " /,,-+ &&- &&>A4

; 3

@ " /,,- + &// &10A +

4 3 3 2

2 3 4

" 3

3 " 2

3 " 2 2 "

4

4 2 2 4

5 3 2 2

4 5 3 2

) " " 3 4 3

3

+

(29)

2

4 "

4

3 , / 4

/A 3 $ @$ A4

) @ $ / A4

3 2

3 4 * $ )

2

2 4

* $ ,"> &", 3 "

,"> 3 4

)4 3 4

% )

3 " +

&A $ $ 4

" 2 4

& @ A " $$ 1

3 4

) 2

2 4

/A ' " $ 3 4

3

1 4 $

(30)

2 2 4

3

1

4

4 ! 3 @ * A

2 4 !

2 4 !

3 3 2 )

0, F ?>F 2 2 4

4 3 4

3 2

@$ A 3 4

2

2 $ 3

4

2 " $

4 <

2 $ 3 " &

/4 " 3

2 2 4

! " 3

" 3

4 ( 2 2 " 3

@ " /,,-+>0BA+

(31)

$ +

C G 2 @ " 2

A4

5 G 3 2

" 4

G " 4

< G 3 2 3

@ / " A

G 3 2 4

G " 5

3

" 4 ' "

2 2

2 E 4

G 6&C&H 6/C/H 61C1H 9 H 6 C

$ +

G 3

6 G 3 3

G 2

2

2 " 3 2

2 3 4

(32)

3 4

2 3 3

4 " 3 2

3 2

2 4

,0 $ 4 1

'

4

"

@ " /,,0+/?1A4 '

2 4

4 $

4 %

4 "

(33)

%

' 2 -$ 4 @/,,0+ /?-A

2 ' 2 -$ ,"04

.0 ? #

@ $ A4

! 2 64 D 2 @&BB0+ &00A

4 5

4

' - $ @D5A4 %

3 4

' - $ @D5A

4 * " D5

"

3 3 @

" /,,/+1/&A4

3 ' - $ @D5A

D5

"

4 '

(34)

@ " /,,-+&B> &B0A4

! 2 &>4,4

E. Operasional Variabel Penelitian

" )

4 " 2 2

+

4 % " + " "

1 " C; " C; ( " $ 5 " 1 @% A4

4 5

. @ A4

"

"

@$ ) " /,,1 + &/>A4 < 2

D5 +

9 14 .0.

4$ $ 1 @ 1 4 4 & $ $ 4 " $ 4 4"

1 $= " $

&4 5 #

9 $=" 4$ $

4 4"

( , . * 8

(35)

4. XL Bebas 5. XL Jempol 6. Kartu As 7. 3 (three)

$ +

& +

/ +

1 +

- + )

> +

(36)

:

0 4" &1 $ & & 1>4" 4$4 $

(0 / 4 $ 4 / 4 4

0 94 "/& 4

%

4 ! /,,." % >&41

4 "

>&F4 %

" ) &>>

4 ! /,,0" %

) 1 4

! %

) 4

$ 5 ) $ # 4

% )

/0 &BB>4 ! * 2 &BB?" %

5

4 ! % ' 14>B

/,,, ' --41. /,,?4 !

(37)

&4? 1& /,,, -?4B 1&

/,,?4

%

4 %

B>F

) " ( " 4

10 $ /

!% " % &B0? 2

4 &B0B

( 4 ! &B.," !

" *

@ *A4

!% " %

) 4

1

) :4

(38)

Indosat menjadi operator seluler paling besar kedua dengan 16.704.639 pelanggan pada akhir 2006. Indosat melu ncurkan 3.5G nya untuk daerah Jakarta dan Surabaya pada bulan November 2006. Indosat 3.5G memungkinkan para langganan untuk menikmati suara dan video dengan mutu lebih baik, mempercepat data atau akses internet sampai kepada 3.6 Mbps atau sekitar 9 kali lebih cepat dari standar layanan 3G.

Tahun 2007 adalah satu tahun yang terbaik bagi Indosat dalam kaitannya dengan hasil operasional, peningkatan dan perluasan jaringan, produk dan jasa inovasi, dan layanan pelanggan. Pelanggan Indosat telah mencapai 24.5 juta pelanggan.

%0 A%4 %/& $ / & B3#

:) ) !

( " " C 4 3 C;

4 !

" )

4 C;

2 3

)

4

" C;

4 C; )

)

) 34

" C; )

(39)

@D ' A

3

C; D '4

* C; + 4 4

1 * $$ 5

C; )

" " "

"

) 4

C; 3

" " " 3

"

4 "

C; ) C; 3

"

" 3 3 3 "

"

" 3 2 3 3

4

/,,?" C;

4 ! (

0/F " C;

@ A

(40)

( " (

! ( % 4 /,,?" C;

14,,,

@ A B4,,, 4

" C;

&, ( % "

* % " 4 !

%

$ 4 ( 5 ) " (

!

' ( 4 " C;

4 ( ! (

5 $

4

" C;

@&, A 6 * " !; * *

* % 2

! #" # D 6 4

0 % /$ ? 94 4%/&& $ % /$ $ /$4

# ) % )

" 2

4 2

(41)

2 " #D!% /

1 14

1 )

4 1 ) 1

4

4 $ 1 % " 5

" % " 5

% 4 1 " 1 E/ 4 1

5 4

1 " 4

" 1

4

,0 / $ C4 & 4=4

Nama IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Hamzah Haz, pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB).

(42)

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2. Fakultas Adab dan Humaniora

3. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 4. Fakultas Syari’ah dan Hukum 5. Fakultas Dakwah dan Komunikasi 6. Fakultas Dirasat Islamiyah

7. Fakultas Psikologi

8. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial 9. Fakultas Sains dan Teknologi

10. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 11. Sekolah Pascasarjana

a. Visi

Menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka dalam mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman dan keindonesiaan.

b. Misi

&4 3

I

/4 I

14

) 7I

-4 I

>4

(43)

c. Tujuan

&4

E 3

" E )

" "

I

/4 "

3

4

d. Motto

Sejak 2007 UIN Syarif Hidayatullah menetapkan motto Knowledge (pengetahuan), Piety (kesalehan), Integrity (integritas). Motto ini pertama kali disampaikan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, dalam pidato Wisuda Sarjana ke-67 tahun akademik 2006-2007.

1. Knowledge mengandung arti bahwa UIN Syarif Hidayatullah memiliki komitmen menciptakan

(44)

2. Piety mengandung pengertian bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen mengembangkan inner quality dalam bentuk kesalehan di kalangan sivitas akademika. Kesalehan yang bersifat individual (yang tercermin dalam terma habl min Allah) dan kesalehan sosial (yang tercermin dalam terma habl min al-nas) merupakan basis bagi sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam membangun relasi sosial yang lebih luas.

3. Integrity mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pribadi yang menjadikan nilai-nilai etis sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-hari. Integrity juga mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kepercayaan diri sekaligus menghargai kelompok-kelompok lain. Dalam motto Knowledge (pengetahuan), Piety (kesalehan), Integrity (integritas) terkandung sebuah spirit untuk mewujudkan kampus madani, sebuah kampus yang berkeadaban, dan menghasilkan alumni yang memiliki kedalaman dan keluasaan ilmu, ketulusan hati, dan kepribadian kokoh.

Hingga tahun 2008 wisuda ke-72 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghasilkan alumni sebanyak 36.099 orang, terdiri atas 19.174 Sarjana Strata Satu (S1), 1.273 Sarjana Magister (S2), dan 426 Sarjana Doktor (S3). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus berupaya menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan keagamaan dan ilmu ilmu terkait lainnya dalam arti yang seluas-luasnya.

0 4$4& $ $ 4&1 $

(0 #

. @ A /,

* 3 # ( 4

(45)

&0 4 5

+

4 (

4

)4

4 #

4 #

34

4 #

4 < ) 2

4 ;

4 ! )

4

4

4

4

4 $

4 < )

,0 > : $ 4 1

0 > : 4$= $ $ " /

5 3 2

3 3

4 %

(46)

2

4 < 2 &0

-4& +

9 14 *0(

: 14 @: 14 414 & 4 "

&

: 14 4 $ $

< & (

< /

< 1

< - #

< > #

< 0

< ? #

< . < ) 2

< B ;

< &, !

)

< &&

< &/

< &1

<

&-< &> $

< &0 < )

(47)
(48)

,">4 < 2

-41 +

9 14 *0.

: 14 @: 14 $= 4& " / 4 $= )28

&

: 14 4 $ $

$ & =4

< - #

,"-&-< 0 ,"/1/

< ? # ,"-,>

< . < ) 2 ,"-B>

< &/ ,"10?

< &1

,"-?-< &- ,"1BB

< &> $ ,"1,1

< &0 < ) ,"1>1

+ '

2 3

2 4 #

(49)
(50)

#

& -4,&/ >?41&& >?41&& -4,&/ >?41&& >?41&& /4.1, -,4-// -,4-//

/ &4,?? &>41.. ?/40BB &4,?? &>41.. ?/40BB /4/>B 1/4/?? ?/40BB

1 4B&, &/4BB. .>40B?

- 4-/0 04,B, B&4?.?

> 4/1, 14/?B B>4,00

0 4/&& 14,&.

B.4,.-? 4&1- &4B&0 &,,4,,,

+ ' !

(51)
(52)

4

< & /&4B111 &04-,B 4??& 4?>> 4.11

< / //4&111 &04.?. 40&- 40B& 4.>0

< 1 //4/,,, &04/1- 4?B& 40B0 4.1,

< > //4&111 /,4>11 4-0. 4>>0 4.?1

< B //4-,,, &?4&-> 40.. 4?/, 4.->

< &

, //4-,,, &?4/.1 400? 4>0, 4.-.

< &

& //40,,, &04?1& 4>?& 4>B0 4.0>

+ '

(53)

"

&.

/-* 3

# ( 4 " "

" 4

9 14 *0()

!4$ 4 & $ 4 /$ 4$

/ ) $ ' $

1

< ;5$ ;5$

/. /.4, /.4, /.4,

! ' ! 5* ?/ ?/4, ?/4, &,,4,

% &,, &,,4, &,,4,

+ '

?/ ?/F

/. /.F 4

) &,, 4

9 14 *0((

4 /$ 4$

/ ) $ ' $

1

< &. E &B

(54)

/, E //

?1 ?14, ?14, B,4,

/1 E

/-&, &,4, &,4, &,,4,

% &,, &,,4, &,,4,

+ '

( &. M

&B &? &?F4 '

(55)

4

!5% && &&4, &&4, B04,

(56)

# $ @/,,1 +

&,,4,,, &- &-4, &-4, B>4,

' 4&,,4,,, > >4, >4, &,,4,

(57)

&- ' 4&,,4,,, >

4 #

' 4/>4,,&

' 4>,4,,,4 !

) 3 4

' 4>,4,,,

' 4&,,4,,, 4 "

4

*0 $ 4 /$4

0 ! $=" $ E $= 3

&,,

-4&>

" "

4 * /

) " 1? " 0&

4

# 2 8 @/,,, + 1 ?A" 3

4 "

(58)

%

B> F 4 %

4

9 14 *0(8 9

! $=" $ E $= 3

/

, ,

% , ,

$ , ,

) / /4,

1? 1?4,

0& 0&4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

! -4&0

4 ' 1

" > " />

) " >. " B

4 "

4 #

4 6

(59)

B >.

0&

1? 4

9 14 *0(-9

! $=" $ E $= 3

/

, ,

% 1 14,

$ > >4,

) /> />4,

>. >.4,

B B4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

! -4&?

14 " 1 " &.

" &B )

" -. " &/

4 1

4

" 1 )

)

(60)
(61)

& &4,

% & &4,

$ ? ?4,

D 1& 1&4,

-> ->4,

&> &>4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

! -4&B

C; (

& 4 $ "

-" &?

" 10 ) " 10

" 0 4

)

4 C; " (

:) )

% 4 * " :) )

3 C;

C;4

9 14 *0(7

B3 ! 3

! $=" $ E $= 3

(62)
(63)
(64)

4 * "

-" / )

" -/ " >/

4 #

4 % 3

"

% 4

9 14 *0,, 9

$ $= $ 1

/

, ,

% , ,

$ - -4,

D / /4,

-/ -/4,

>/ >/4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

% -4/1

4

% - " /

(65)

) "

>& " ?

4

4 $

) "

)

4

9 14 *0,. 9

$ $= $ 1

/

- -4,

% / /4,

$ B B4,

D /? /?4,

>& >&4,

? ?4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

% 1

-4/-4

-1 4 $ " 1

" &0 "

/-) " -1 "

(66)

6 2 "

1 4

" 1

4

9 14 *0,* .

$ $= $ 1

/

- -4,

% 1 14,

$ &0 &04,

D /- /-4,

-1 -14,

&, &,4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

! -4/>

C;

& " 1

" . 4

) /? " >/ "

B 4

C; 4 #

C; $ )

(67)
(68)
(69)
(70)

3 !' " " 3 "

$ " 8

3 " $$ 4 " * 4 1

$ 4 #

3 4

9 14 *0,7 9 $= 34$="

/

, ,

% , ,

$ , ,

D B B4,

>> >>4,

10 104,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

%

3 ) 4 % -41,

& " &

" 1 " /1

) " >> " &?

4

"

(71)

4 )

! ! ! " .,." " ; "

N&/1O" 3 " " $$ : $$ $ 4 $$ " : $$ 1

1 $ *" D; '" 1 $ 1 4 3

3 4

9 14 *0.) 9

$= 34$="

/

& &4,

% & &4,

$ 1 14,

D /1 /14,

>> >>4, &? &?4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

! -41&

1 3 4 * " &

" 1

" &? ) " >>

" /- 4

(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

C; )

3 4

C;

4

9 14 *0.7 B3

= $= 4 4$= $ $= & "

/

, ,

% / /4,

$ . .4,

D /& /&4,

>1 >14,

&0 &04,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

% C; (

-4-, 4 %

4 * " & " &&

" 1& " -?

" &,

4 6 )

)

4 % C; "

(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

$ 5 4 %

" &

" . " 1?

) " -> "

B 4

4

9 14 *0*+ 9

3 $ $ 4 / $= 4& " $

/

, ,

% & &4,

$ . .4,

D 1? 1?4,

-> ->4,

B B4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

(88)

dan 5 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap pernyataan tersebut.

(89)
(90)
(91)
(92)

:) ) ! )

4

9 14 *08*

B3 ! 3

4 $ 94 "4$ $ 94 4 %

/

& &4,

% & &4,

$ 1 14,

) /, /,4,

>. >.4,

&? &?4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

$ 5 ) 4

% " &

" / " &0

) " -0 "

1> 4

$

5 % ) 4

% " $ 5 ) 4 #

%

(93)

)

Pada tabel 4.56 dapat diketahui tanggapan responden terhadap pernyataan 3 (three) memiliki perusahaan yang terkenal dan terpercaya. Terdapat 4 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden menyatakan tidak setuju, 28 responden menyatakan kurang setuju, 41 responden menyatakan cukup setuju, 17 responden menjawab setuju, dan 3 responden menyatakan sangat setuju. Walaupun jawaban responden sangat beragam namun mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap pernyataan tersebut.

(94)

9 14

*08-Pada tabel 4.57 berikut ini dapat diketahui tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa Simpati memiliki merek yang bergengsi. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju maupun kurang setuju. Namun, 5 responden menyatakan cukup setuju, 48 responden menyatakan setuju, dan 47 responden menyatakan sangat setuju. Jumlah responden yang menjawab setuju dan sangat setuju hampir berimbang. Hal ini berarti mayoritas responden memberikan tanggapan yang sangat positif bahwa Simpati merupakan merek yang bergengsi.

Berdasarkan jawaban responden berikut ini, Simpati dinilai sangat positif. Sebagai merek yang mengutamakan kualitas tinggi, Simpati memang cocok untuk para eksekutif yang memiliki mobilitas tinggi dan kemandirian dalam hal finansial. Simpati yang dikenal dengan tarif yang mahal memberikan nilai tersendiri bagi penggunanya.

(95)
(96)
(97)
(98)

9 14 *0-(

B3 ! 3

4 4" $= 4 =4$=

/

/ /4,

% - -4,

$ . .4,

) 1- 1-4,

-- --4,

. .4,

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

$ 5 4 &

" 1 "

-" 1? )

" -/ " &1

4 % $ 5

"

$ 5 4 #

$ 5

(99)

9 14 *0-,

(100)

% &,, &,,4,

+ ! /,,.

80

Pada tabel berikut ini dijelaskan bahwa jika grafik correspondence analysis yang dibuat hanya satu dimensi maka 73,7% variasi dapat dijelaskan oleh model correspondence analysis tersebut. Namun, jika dijadikan dua dimensi maka ada tambahan sebesar 18,7% lagi sehingga total variasi yang dapat dijelaskan adalah 92,4%. Jika ditambah satu dimensi lagi maka tambahannya hanya 4,6% atau lebih kecil dari penambahan sebelumnya. Dengan begitu, dapat diambil dua dimensi saja karena total variasi yang dapat dijelaskan sudah sangat besar.

9 14 *0-*

9 14 4$4$ $ ! & &4$

. $

) $ * $

' $ 1

& ,",1.1? ,",,&-? ,"?1? ,"?1?

/ ,",&B1/ ,",,,1? )2(+6 )27,*

1 ,",,B0, ,",,,,B ,",-0 ,"B?&

- ,",,0B> ,",,,,> ,",/- ,"BB>

> ,",,/.- ,",,,,& ,",,- ,"BBB

0 ,",,&>? ,",,,,, ,",,& &4,,,

% ,",,/,, &",,, &",,,

(101)

- #

> ;

0 !

)

?

+ '

D5 @ -4&A

4 $

& /

4 $ @ A

- >

4 $ " @ A

1 ? 3 4 5

< @ A 0

) 4

! -4&

@ &A @ /A

4

"

@ -A @ >A

3 @ 1A @ ?A4

) @ 0A

@ A < @ A

(102)
(103)

&1 *0,

4 4" 1

-4/

4 $ 5

4 #

3 4 #

% 4 !

1 @ ( A C; (

4

3

)

4

! 1 4 #

3

1 )

4 *

)

4

" 1

)

) 4 #

$ @/,,? + /1>A

(104)

0.6

Row and Column Scores

(105)

&1 *0.

4 4" 1 14 4 1 $

! -41

4 "

)

4

$ 5

& /4 5

4

" / $ 5

4

%

B> F 4 " )

3 % %

4 $

4 @/,,& + -.A

"

3 4 "

%

3

(106)

$ 5

4

! " 1 @ A C; (

@ -A @

>A4 * "

) )

4 $ @/,,1 + />0A

@ " $

A 4

1

3

@ 1A @ ?A4 #

1

3 " !' "

) 4 "

1 3

) 3 4

@/,,& + -.A" 1

1

* 3 # ( 4

(107)

) @ 0A

4 * "

C;

0 ) 4

@/,,/ + 1--A

4 " )

1 ?4 "

0 1 @3

A ? @ A4 *

$ @/,,1 + />0A "

@ " A4 !

4

"

* 3 # ( "

4 "

2

4

$ @/,,& + -,1A "

4 "

$ 5 /

(108)

4

4 1 ) /

3

4

@/,,.A %

/,,.

4 % )

) 4 % %

4

"

4 " %

,

4 * "

4 $

%

(109)

:

3

3

0 4 & $

$

+

&4 3

) / 3

3 3 4 &

3

)

" " 3

) 4 3 /

3

" "

4

/4 !

)

4 $ 5

&

(110)

4 " /

$ 5

4 * " %

4 "

% $ 5 4 #

%

B> F

4

14 ! " 1 @ A C; (

@ -A

@ >A4 * "

) ) 4 1 @ A )

)

34

) ) 1

@ A 3

1 @ A

(111)

-4 1

3

@ 1A @ ?A4 1

3 ) 4 #

3

4

3 1

) )

) 3 4 # 1

* 3 # ( 4

>4 C; "

)

@ 0A4 $

C;

0 ) 4 # )

) 4 * "

(112)

<

3 @ 1A

@ ?A4

0 & "

3 " "

3

) 4 "

3 ) )

" "

4

$ $ 5

%

4 *

4

! 3 $ 5

)

4

(113)

) 2 3

4 "

)

3 4

( 1 @ A

4 #

"

( 1 @ A"

4

( 1 @ A )

) 4

1

4 3

4

) " 1

3 3

) 4

1

(114)

" 1 3 " 1

2

4

C;

"

) 4

<

, )

(115)
(116)

" $ ) 4 + <" "

( " /,,14

" 5 4 + # $ <" ( 2 < 4? * 4/"

/,,-4

* " 5 4 % $ $

&<" ! 5 " Q " /,,>4

" 4 + 4 - $ <" :

$ " ( " /,,/4

" 4 " "

" $ " ! " ( " /,,14

" 4 + , " + 1 4

+ <" ! " ( " /,,&4

" K- $ . $ $ L" "

+ /,,>4

4 $ $ ; <" ! " Q "

/,,>4

4 - $ $ 1 - &<" ' D " ( "

/,,-4

% 4 - $ # $

<" ( ! < / * &"

/,,04

% " 5< 4 <" 5 33 " Q "

(117)

9 E 9

0 9 9

&4 * + ( ' )

/4 % P % 4 ; + ! " B &B.?

14 5 + ( 4 $ * 4> '%4,,&E,>" "

" &0>&?

-4 # + ,.>? .,0 -& .B.

0

&4 + * D

* ! !

/4 ! + ;%!* !

14 5 + 5* D

-4 & + * 3 # (

0 3

&4 2 # P ( ; $ $ ,>E,0

/4 2 ! P ! ; $ $ ,>E,0

14 $ $ ; $ $ ,0E,?

(118)

9 ?9

% ) 8 3 ) ) ) 3

) 3 ) ) ) ) ) ) 2 ( )

) 4 " ) 8 3

) ) ) 4

% ) 3 ) ) ) 4 % )

&,, ) ) 3 ) 3

) ) ) ) ) ) 2 ( 4

% 3 ) 3 ) ) )

) ) 4 % ) 3 ) 4 % )

3 ) ) 2 " " ) 3 "

3 ) 4 % 3 ) ) 7 " 3

2 ) " 4 % " ) )

$ 5 ) 2 2 4 % 2

3 ) 2 4 1 @ A C;

( ) 2 2 4 % 2

3 ) 7 3 2 ) 4 5

) ) ) ) 4

' 2 33 ) 14 = 7 4

3 ) 3 4 % " C;

) 2 2 4 % 2 3

3 ) 4 # 2 3 )

1= 2 33 7 4

(119)

9

! 3 3

2

* 3 # ( 4 "

4

! 3 @" $ A

@ $ A4 &,,

* 3 #

( 4

# / 3

" 3 4

" " 3 "

) 4 3

" "

4 $ " $

$ 5

(120)

(

4

4 ' 14

4 1 3

4 $ " C;

) 4 * "

1 4

Gambar

Gambar 2.1 Model Pemrosesan Informasi Konsumen
Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Gambar 2.3 �

Referensi

Dokumen terkait

Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan Pemerintah Kota dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud untuk pembinaan,

Kepala desa dalam melakukan pemilihan petugas pemungut pajak telah melakukan seleksi yang ketat dan mempertimbangkan dedikasi dan kompetensi para pemungut pajak,

Penelitian ini membandingkan berat pemakaian konstruksi baja yang terdiri dari Gording, Balok dan Kolom pada fortal frame perletakan jepit-jepit dan perletakan

• Eulerian Tour : path that traverses every edge exactly once and returns to the first vertex. • Euler’s Theorem: A graph has a Eulerian Tour if and only if all vertices have

FRAKSINASI DAN PENINGKATAN KADAR La SECARA PENGENDAPAN. Telah dilakukan peningkatan kadar La secara pengendapan. Umpan yang akan ditingkatkan adalah La hidroksida hasil olah

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menyediakan informasi yang lengkap tentang kondisi sumberdaya lahan hutan rakyat di lokasi penelitian yang sesuai bagi tanaman pertanian

Penyesuaian seksual merupakan salah satu masalah yang paling sulit dalam pernikahan dan salah satu penyebab yang mengakibatkan pertengkaran dan ketidakbahagiaan

Hasil uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol buah mengkudu dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli memperlihatkan bahwa