• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode System Development Life Cycle (SDLC) dan Algoritma Profile Matching untuk Penentuan Karyawan Berprestasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Implementasi Metode System Development Life Cycle (SDLC) dan Algoritma Profile Matching untuk Penentuan Karyawan Berprestasi"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI METODE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE

CYCLE (SDLC) DAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

UNTUK PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI

DRAFT SKRIPSI

SISKA GLORIA PANJAITAN

121421053

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

IMPLEMENTASI METODE SISTEM DEVELOPMENT LIFE

CYCLE(SDLC) DAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

UNTUK PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI

DRAFT SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer

SISKA GLORIA PANJAITAN 121421053

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI METODE SYSTEM

DEVELOPMENT LIFE CYCLE DAN ALGORITMA

PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN

KARYAWAN BERPRESTASI.

Kategori : SKRIPSI

Nama : SISKA GLORIA PANJAITAN

Nomor Induk Mahasiswa : 121421053

Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, 2015

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Dian Rachmawati, S.Si,M.Kom M. Andri Budiman, ST , M.CompSc, MEM NIP. 198307232009122004 NIP. 197510082008011001

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,

(4)

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI METODE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) DAN ALGORITMA PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN KARYAWAN

BERPRESTASI.

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih Penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, teristimewa untuk orangtua yang paling penulis kasihi dan sayangi yaitu Rapolo Panjaitan S.H dan Rumondang Siahaan S.Pd. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Maya Silvi Lydia B.Sc., M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak M. Andri Budiman, ST , M.CompSc, MEM selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, saran,dan masukan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

(6)

7. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Dosen Pembanding I yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Si selaku Dosen Pembanding II yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

9. Semua dosen dan semua pegawai di Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

10. Abang penulis Joy W Hasudungan Panjaitan S.P dan Lusiana Simamora S.Pd, kakak penulis Lestari Panjaitan S.Pd dan Walden Sitorus S.P dan keponakan Nugraha dan Bastian, Juliana Panjaitan S.H dan Kedua adik Penulis yang tersayang Panca Clinton Panjaitan S.T dan Silvia Crusita Panjaitan.

11. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Ekstensi S1-Ilmu Komputer stambuk 2012, Reza, Nelly, Novri, Didi ,Claudia, Desimawati Nainggolan, dan teman terbaik Desi H Sinurat yang telah memberikan semangat dan menjadi teman diskusi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak yang terliba langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat penulis ucapkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kepada pembaca agar kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, 2015

Penulis,

(7)

ABSTRAK

Di dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja (karyawan) merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan. Tenaga kerja yang berkualitas akan memudahkan perusahaan dalam mengelola aktivitasnya.. Salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh tenaga kerja yang berkualitas adalah dengan melakukan penilaian karyawan terhadap tugas/jobdesk mereka. Penentuan karyawan ini digunakan untuk proses kenaikan pangkat, evalusi kinerja, subsidi, dan karyawan berprestasi. Keputusan yang akan diambil diharapkan dapat sesuai dengan harapan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Permasalahan yang dihadapi oleh PT Duta Motor yaitu mengenai penilaian kinerja yang dalam kegiatan penilaian kinerja karyawan selama ini proses penilaian karyawan masih dilakukan secara manual. Dalam setiap pelaksanaan kerjanya sistem komputerisasi sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan yang akan dilaksankan sehingga pencatatan yang dilakukan lebih efektif dan efisien serta informasi yang dihasilkan lebih tepat dan akurat.

Dengan adanya permasalahan diatas maka akan dibangun sebuah sistem informasi mengenai pengambilan keputusan penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan metode Algoritma Profile Matching dan dengan pendekatan Metodelogi SDLC model waterfall. Bahasa pemrograman adalah PHP 5.3 dan

database yang digunakan adalah MySQL5.1.4.1.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Algoritma Profile Matching

(8)

SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) AND PROFILE

MATCHING ALGORITHM IMPLEMENTATION TO ASSURE

EMPLOYERS ACHIEVEMENT

ABSTRACT

In a factory the employers (workers) is the one factor of the successful of that. The qualities employers will be easy the factories to manage the activities to find the wokers or human resources that had qualities is not easy. The assurance of the employers is used to process to be promoted evaluation of the work, subsidy, achievement employers. The decision will be taken hopes which is our hopes that there is no one which lost. The is problems which are faced by PT Duta Motor is about the valuable of employers during this process of valuable workers are still done manually. In every their doings computer system is very important to support the activities will be done so that the note is done more effectively and efficient information which is resulted more accurately. According to the case above so will be build an information system about to make decision the valuable employers that used algorithm method profile matching and by approaching methodology SDLC waterfall model. Program language is used PHP 5.3 and database which is used MySQL 5.1.4.1

(9)

DAFTAR ISI

Daftar Gambar Xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.6. Metodologi Penelitian 4

1.7. Sistematika Penulisan 5

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pendukung Keputusan 7

2.1.1. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan 7

2.1.2. Definisi Sistem Pendukung Keputusan 7

2.1.3. Komputer dan Keputusan 8

2.1.4. Proses Pengambilan Keputusan 8

2.1.5 Karakter dan Kapabilitas dari SPK 10 2.2. Sistem Development Life Cicle (SDLC)

2.2.1 Metodologi Waterfall

11 14

2.3 Metode Profile Matching 14

2.3.1. Menentukan Variabel Pemetaan Gap Kompetensi 14 2.3.2. Menghitung Hasil Pemetaan Gap Kompetensi 15

(10)

3.3. Menentukan Variabel-variabel Pemetaan Gap kompetensi 20 3.4. Menghitung Hasil Pemetaan Gap Kompetensi 21

3.4.1. Kapasitas Intelektual 22

3.7.9 Perancangan Pengolahan Data Pegawai 54

3.8 Perancangan Pengolahan Data Kriteria 55

3.8.1 Perancangan Tampilan Data Subkriteria 56 3.8.2 Perancangan hasil Perangkingan dengan Metode Profile Matching 58

3.8.3 Flowchart 58

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

2.5. Penelitian Terdahulu 17

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem 19

(11)

4.1 Implementasi Sistem 65

4.1.1 Form menu utama 65

4.1.2 Tampilan Form Input User 68

4.1.3 Form Input Pegawai 68

4.1.4 Form Kriteria 69

4.1.5 Form Data Subkriteria 70

4.1.6 Form About 70

4.2 Pengujian Sistem

4.2.1 Form Penilaian Pegawai 71

4.2.2 Form data Perangkingan 72

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 75

5.2 Saran 76

DAFTAR PUSTAKA 78

LISTING PROGRAM

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Range Penilaian 21

Tabel 3.2 Kapasitas Intelektual untuk Pengelompokan Gap 21 Tabel 3.3 Sikap Kerja Untuk Pengelompokkan Gap 22

Tabel 3.4 Perilaku Untuk Pengelompokkan Gap 23

Tabel 3.5 Skill Untuk Pengelompokkan Gap 24

Tabel 3.6 Tabel Bobot Nilai Gap 25

Tabel 3.7 Kapasitas Intelektual Hasil Pemetaan Gap Kompetensi 26 Tabel 3.8 Kapasitas Intelektual Hasil Bobot Nilai Gap 26

Tabel 3.14 Pengelompokkan Bobot Nilai Gap Aspek Kapasitas Intelektual 30 Tabel 3.15 Pengelompokkan Bobot Nilai Gap Aspek Sikap Kerja 31 Tabel 3.16 Pengelompokkan Bobot Nilai Gap Aspek Skill . 32 Tabel 3.17 Pengelompokkan Bobot Nilai Gap Aspek Perilaku . 32 Tabel 3.18 Nilai Total Aspek Kapasitas Intelektual 33

Tabel 3.19 Nilai Total Aspek Sikap Kerja 34

Tabel 3.20 Nilai Total Aspek Perilaku 34

Tabel 3.21 Nilai Total Skill 35

Tabel 3.22 Hasil Akhir 35

Tabel 3.23 Hasil Akhir Setelah Perankingan 36

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan . 9

Gambar 2.2 Karakteristik dan Kapabilitas SPK 11

Gambar 2.3 Metodelogi Waterfall 13

Gambar 2.4 Flowchart Sistem Secara Umum 16

Gambar 3.1 Diagram Konteks 36

Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 1 38

Gambar 3.3 DFD Level 2 Olah Data User 39

Gambar 3.4 DFD Level 2 Olah Data Pegawai 40 Gambar 3.5 DFD Level 2 Olah Data Kriteria 41 Gambar 3.6 DFD Level 2 Olah Data Sub Kriteria 42

Gambar 3.7 Tabel Relasi 44

Gambar 3.8 Perancangan Input Data User 49 Gambar 3.9 Perancangan Input Data Pegawai 50 Gambar 3.10 Perancangan Input Data Kriteria 51 Gambar 3.11 Perancangan Input Data Penilaian 52 Gambar 3.12 Perancangan Pengolahan Data User 53 Gambar 3.13 Perancangan Pengolahan Data Pegawai 55 Gambar 3.14 Perancangan Pengolahan Data Kriteria 56 Gambar 3.15 Perancangan Tampilan Data Sub Kriteria 57 Gambar 3.16 Hasil Perankingan dengan metode Profile Matching 58

Gambar 3.17 Flowchart Login Admin 59

Gambar 3.18 Flowchart Menu Admin 60

Gambar 3.19 Flowchart Olah Data User 61

Gambar 3.20 Flowchart Olah Data Pegawai 62 Gambar 3.21 Flowchart Olah Data Kriteria 63 Gambar 3.22 Flowchart Olah Data Sub Kriteria 64

Gambar 3.23 Flowchart Login Pimpinan 65

(14)

ABSTRAK

Di dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja (karyawan) merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan. Tenaga kerja yang berkualitas akan memudahkan perusahaan dalam mengelola aktivitasnya.. Salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh tenaga kerja yang berkualitas adalah dengan melakukan penilaian karyawan terhadap tugas/jobdesk mereka. Penentuan karyawan ini digunakan untuk proses kenaikan pangkat, evalusi kinerja, subsidi, dan karyawan berprestasi. Keputusan yang akan diambil diharapkan dapat sesuai dengan harapan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Permasalahan yang dihadapi oleh PT Duta Motor yaitu mengenai penilaian kinerja yang dalam kegiatan penilaian kinerja karyawan selama ini proses penilaian karyawan masih dilakukan secara manual. Dalam setiap pelaksanaan kerjanya sistem komputerisasi sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan yang akan dilaksankan sehingga pencatatan yang dilakukan lebih efektif dan efisien serta informasi yang dihasilkan lebih tepat dan akurat.

Dengan adanya permasalahan diatas maka akan dibangun sebuah sistem informasi mengenai pengambilan keputusan penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan metode Algoritma Profile Matching dan dengan pendekatan Metodelogi SDLC model waterfall. Bahasa pemrograman adalah PHP 5.3 dan

database yang digunakan adalah MySQL5.1.4.1.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Algoritma Profile Matching

(15)

SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) AND PROFILE

MATCHING ALGORITHM IMPLEMENTATION TO ASSURE

EMPLOYERS ACHIEVEMENT

ABSTRACT

In a factory the employers (workers) is the one factor of the successful of that. The qualities employers will be easy the factories to manage the activities to find the wokers or human resources that had qualities is not easy. The assurance of the employers is used to process to be promoted evaluation of the work, subsidy, achievement employers. The decision will be taken hopes which is our hopes that there is no one which lost. The is problems which are faced by PT Duta Motor is about the valuable of employers during this process of valuable workers are still done manually. In every their doings computer system is very important to support the activities will be done so that the note is done more effectively and efficient information which is resulted more accurately. According to the case above so will be build an information system about to make decision the valuable employers that used algorithm method profile matching and by approaching methodology SDLC waterfall model. Program language is used PHP 5.3 and database which is used MySQL 5.1.4.1

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perusahaan atau instansi yang memiliki pegawai Duta Motor dalam jumlah besar proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan Duta Motor relatif sering dilakukan sehingga perusahaan memerlukan prosedur yang baku dalam menetapkan persyaratan bagi seorang karyawan Duta Motor untuk mendapatkan promosi atau menempati jabatan tertentu dalam perusahaan tersebut. Beberapa masalah yang terjadi dalam proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan Duta Motor diantaranya adalah subyektifitas pengambilan keputusan akan terasa, terutama jika beberapa karyawan Duta Motor yang ada memiliki kemampuan (dan beberapa pertimbangan lain) yang tidak jauh berbeda.

Masalah yang muncul saat ini adalah jika proses evaluasi (penilaian) rumit yaitu yang terjadi sekarang umumnya adalah adanya karyawan yang langsung mendapatkan promosi untuk kenaikan jabatan yang hanya melihat pada kriteria pertama saja, tetapi karyawan Duta Motor tersebut belum tentu unggul pada beberapa kriteria-kriteria yang lain, akan tetapi tetap mendapat promosi untuk kenaikan jabatan.

Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi diharapkan subyektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat diganti dengan pelaksanaan seluruh kriteria-kriteria untuk seluruh karyawan sehingga diharapkan karyawan dengan kemampuan (dan pertimbangan lain) terbaik yang terpilih.

(17)

Pengumpulan data penelitian akan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah metodologi terstruktur dengan model pengembangan System Development

Life Cycle (SDLC) dan perancangan model yang digunakan adalah model

pencocokan Profil (Profile Matching) dengan metode perhitungan Pemetaan Gap

Kompetensi serta PHP 5.3 dan MySQL 5.1.4.1 sebagai alat pengkodean komputer. Sistem Pendukung Keputusan ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengambil keputusan untuk menentukan karyawan berprestasi.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka masalah yang mendasari adalah Bagaimana membuat sebuah Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Duta Motor yang dapat membantu dalam mempermudah pengambilan keputusan dalam pelaksanaan kegiatan penentuan karyawan berprestasi.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kriteria yang digunakan ialah kemampuan managerial, sikap kerja, prilaku dan kapasitas intelektual.

2. Kriteria yang digunakan adalah metodologi System Development Life Cycle (SDLC) dimana SDLC menggunakan metode Water Fall dalam menyesaikan tahap – tahap tersebut dan Metode Profile Matching.

3. Data yang diolah adalah data dari pimpinan karyawan Duta Motor.

4. Sistem Pendukung Keputusan dibuat sampai pada tahap perancangan dan penguijian.

5. Menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.3 dan Data Base Management

System MySQL 5.1.4.1

1.4. Tujuan Penelitian

(18)

digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan mengenai prestasi karyawan Duta Motor.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan yang meringankan dan mempercepat tugas dan kewajiban bagian HRD.

2. Diperlukan sebuah sistem yang dapat memilih dan menentukan proses pentuan prestasi dengan lebih cepat dan akurat juga objektif.

3. Diperlukan sistem pendukung untuk pembuatan laporan yang lebih akurat kepada jajaran manajemen lainnya.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui membaca buku-buku yang relevan dengan judul skripsi, mencari jurnal, tulisan ilmiah maupun artikel lain yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan, Metodelogi SDLC dan Metode Profile Matching.

b. Analisis

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data dari hasil studi kepustakaan kemudian melakukan analisis sehingga menjadi suatu informasi terstruktur dan jelas.

c. Perancangan

Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan dalam penentuan karyawan berprestasi. Termasuk di dalamnya yaitu perancangan

flowchart, data flow diagram (DFD), use case diagram, sequence diagram,

activity diagram, dan desain interface serta perancangan sistem.

d. Implementasi

(19)

menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.3 dan MySQL 5.1.4.1 sebagai database.

e. Pengujian

Proses pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi sudah berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan serta melakukan perbaikan kesalahan jika masih terdapat error pada aplikasi.

f. Dokumentasi

Tahap akhir dari penelitian yang dilakukan yaitu membuat kesimpulan dan laporan tentang penelitian yang telah dilakukan.

1.7. Sistematika Penulisan

Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah pemilihan judul

skripsi “Implementasi Metode System Development Life Cycle Dan Algoritma Profile Matching Untuk Penentuan Karyawan Berprestasi” rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan, Metode System Development Life Cycle (SDLC) dan Metode Algoritma Profile Matching.

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas mengenai perancangan dan pembahasan yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan, Metode System Development Life

Cycle (SDLC) dan Metode Algoritma Profile Matching.

(20)

Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem aplikasi yang telah dibuat serta menguji sistem untuk menemukan kelebihan dan kekurangan pada sistem yang dibuat.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Pendukung Keputusan

2.1.1.Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems=DSS) pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael Scott Morton, yang selanjutnya

dikenal dengan istilah “Management Decision Systems” (Sprague, 1982). Konsep Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuat keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.

“Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahap mengindentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan, sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif “ (Daihani, 2001). Sistem pendukung keputusan juga merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang di peroleh dari hasil pengolahan data,informasi dan rancangan model. Model merupakan karakteristik utama dari sistem pendukung keputusan yang merupakan suatu bentuk representasi yang disederhanakan atau abstraksi dari sebuah realita (Turban dan Aronson, 1998)

2.1.2 Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Definisi mengenai sistem pendukung keputusan yang ideal adalah :

a. SPK adalah sebuah sistem berbasis komputer dengan antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna.

(22)

c. SPK mampu memberi alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.

d. SPK menggunakan data, basis data dan analisa model-model keputusan. e. SPK bersifat adaptif, efektif, interaktif, easy to use dan fleksibel.

f. SPK menyediakan akses terhadap berbaga macam format dan tipe sumber data

(data source).

2.1.3 Komputer dan Keputusan

Terdapat beberapa alasan untuk menggunakan aplikasi komputer dalam proses pembuatan keputusan yaitu (Turban & Aronson, 1998) :

1. Kecepatan perhitungan.

2. Keterbatasan manusia dalam proses dan penympanan.

3. Kemudahan melakukan koordinasi dan komunikasi dalam kelompok kerja. 4. Pengurangan biaya dan menghemat waktu.

5. Peningkatan produktivitas kerja.

6. Peningkatan kualitas pengambilan keputusan lewat simulasi komputer.

2.1.4 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut (Sprague, 1982). menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri atas empat fase, yaitu:

1. Tahap penelusuran (Intelligence)

Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang di butuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil.

2. Perancangan (Desain)

(23)

3. Pilihan (Choice)

Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan selanjutnya manajemen memilih alternatif solusi yang di perkirakan paling sesuai. Pemilihan alternatif ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang di inginkan terukur atau memiliki nilai kuantitas tertentu, sebaliknya apabila hasil yang di harapkan tidak terukur secara kuantitatif, pemilihan alternatif sangat sukar dilakukan.

4.Implementasi (Implementation)

Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah di ambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat di pantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.

Keempat langkah-langkah dalam pengambilan keputusan tersebut dapat dilihat pada gambar. 2.1

2.1.5 Karakteristik dan kapabilitas kunci dari Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik dan kapabilitas kunci dari sistem pendukung keputusan tersebut membolehkan para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten pada satu cara yang dibatasi waktu (Turban, 2005).

Design

(24)

1. Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak ter struktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi.

2. Dukungan untuk semua level managerial, dari eksekutif puncak sampai manager lini.

3. Dukungan untuk individu dan kelompok.

4. Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan dapat dibuat satu kali atau berulang kali.

5. Dukungan di semua fase proses pengambil keputusan: intelegensi, desain, pilihan dan implementasi.

6. Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambil keputusan. 7. Adaptivitas sepanjang waktu.

8. Kemudahan terhadap sistem (user friendly).

9. Peningkatan terhadap keefektifan pemgambil keputusan (akurasi, timeless, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan).

10.Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilkan keputusan dalam memecahkan masalah.

11.Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana.

12.Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambil keputusan.

13.Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe.

(25)

Gambar 2.2 Karakteristik dan kapabilitas kunci dari Sistem Pendukung

Keputusan

2.2 System Development Life Cicle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan bertahap untuk melakukan

analisa dan membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall & Kendall, 2006). System Development Life

Cycle (SDLC) juga merupakan pusat pengembangan sistem informasi yang efisien.

SDLC terdiri dari 4 (empat) langkah kunci yaitu, perencanaan dan seleksi, analisis, desain, implementasi dan operasional (Valacich et al, 2012). Selain itu, System

Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses memahami bagaimana Sistem

Informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, merancang system, membangun sistem, dan memberikannya kepada pengguna (Dennis et al, 2005).

Berdasarkan pada penjelasan diatas maka SDLC dapat disimpulkan sebagai sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan pengguna. Untuk menggunakan SDLC maka dibutuhkan

(26)

sumber data awal dari pengguna yang dijadikan acuan dalam perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi. Penggunaan acuan ini dimaksudkan agar sistem yang dibangun bisa menjembatani kebutuhan pengguna dari permasalahan yang dihadapinya.

1. Perencanaan

Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem itu harus dibangun, dan pada fase ini memang diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information

gathering kepada para pengguna. Sebagai contoh: proses dalam feasibility dan

wawancara , observasi dan kuosiener. Misal Jika pada tahap Feasibility

hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client

untuk mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.

2. Analisis

Fase analisis adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.

3. Rancangan

Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.

4. Implementasi

(27)

menempatkannya ke dalam operasi, dan selanjutnya dilaksanakan tahap pengujian.

2.2.1 Contoh Metodologi atau model pengembangan sistem, baik yang terstruktur

maupun yang berbasis obyek.

Metodologi Waterfall

Metodologi Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970, sekarang model ini lebih dikenal dengan Liner Sequential Model.

Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian, yaitu : 1. Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan.

2. Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai baru mulai menuju fase berikutnya. Seperti gambar 2.3 yang menggambarkan metode Waterfall

secara berurutan:

2.3Metode Profile Matching

Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen

SDM dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah dapat System

Engineerin g

Analysis

Design

Coding

maintenance Testing

(28)

dipenuhi oleh pemegang/calon pemegang jabatan. Dalam proses profile matching

merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut. Metode profile matching digunakan untuk pemilihan karyawan berprestasi.

Dalam perhitungan yang akan dilakukan untuk proses perencanaan karir, diambil contoh 7 orang karyawan yang akan dilakukan proses perhitungan yaitu 7 karyawan sampel dengan NIK 1111, 2222, 3333, 4444, 5555, 6666, 7777. Langkah-langkah proses penentuan pemilihan karyawan berprestasi adalah sebagai berikut:

2.3.1 Menentukan Variabel-variabel Pemetaan Gap Kompetensi

Variabel-variabel dan cara perhitungan yang dipergunakan dalam pemilihan karyawan berprestasi sama dengan yang digunakan pada perencanaan karir yaitu:

a. Kapasitas Intelektual

Aspek kapasitas intelektual antara lain :

1. Capability

2. Capacity

3. Konsentrasi 4. Antisipasi

b. Sikap Kerja

Aspek sikap kerja antara lain : 1. Tanggung-jawab

2. Kerjasama 3. Kehadiran 4. Kepemimpinan

5. Kemampuan organisasi 6. Komunikasi

7. Kreatifitas 8. Kepercayaan diri 9. Inisiatif

c. Perilaku

(29)

2. Kejujuran

d. Skill

Aspek skill antara lain : 1. Kualitas kerja

2. Pengetahuan tentang pekerjaan 3. Pendidikan

4. Pengalaman kerja

2.3.2 Menghitung Hasil Pemetaan Gap Kompetensi

Gap adalah beda antara profil jabatan maupun standar untuk perencanaan karir dengan profil karyawan yang ditunjukkan pada rumus berikut :

Sedangkan untuk pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda-beda

2.4 Flowchart Sistem secara umum

Alur proses sistem pemilihan karyawan terbaik secara umum dibagi menjadi dua yaitu dengan metode SDLC dan metode Profile Matching. Dalam penggunaan sistem yang akan di bangun oleh penulis, pertama user yang akan menggunakan sistem tersebut harus melakukan input username dan password, setelah validasi username dan

password telah berhasil selanjutnya akan tampil menu utama sistem.

Flowchart system dapat dilihat pada gambar 2.4 :

(30)

start

Input username dan password

Proses Cek Login

Apakah Inputan Valid? T

Tampilkan Menu Utama Y

Inputan Parameter SPK

Inputan valid?

Proses Penyelesaian Metode SPK

Y N

Proses SPK Berhasil

End

Gambar 2.4 Flowchart Sistem Secara Umum

2.5Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sistem pendukung keputusan yang relevan dengan penelitian yang diangkat dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Fernando T, Yohansen Yundi (2013) Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pelamar Berdasarkan Psikogram Dengan Metode Profile Matching

(31)

GRAHA menghasilkan sebuah psikogram yang digunakan dalam menentukan seorang pelamar diterima atau tidak untuk melanjutkan tes seleksi selanjutnya. Dalam proses seleksi psikologi ini dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan adalah dengan menggunakan metode Profile Matching. Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari pelamar yang terbaik berdasarkan hasil psikogram di PT. CIPAGANTI CITRA GRAHA untuk jabatan administrasi, call centre, customer service officer, kasir, mekanik, dan

staff pool. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi pelamar terbaik dari

sejumlah pelamar yang ada, dalam hal ini pelamar yang berhak melanjutkan tes seleksi berikutnya berdasarkan hasil psikogram. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap aspek pada psikogram dan kemudian melalui proses perhitungan Profile Matching menghasilkan nilai akhir dan proses perangkingan yang akan digunakan sebagai pendukung keputusan bagi pihak manajerial untuk menentukan pelamar yang terbaik.

(32)

akan dipindah tugaskan guna menjaga keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.

3. Ilman Fahma Dwijaya (2014) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia. Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada PT. Sysmex Menggunakan Metode Profile Matching. Sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan PT. Sysmex dalam melakukan proses kenaikan pangkat jabatan, maka diperlukan kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang akan terpilih untuk memenuhi jabatan khususnya pada divisi sales

manager. Dalam proses penentuan jabatan ini dibutuhkan sebuah sistem

(33)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bab ini penulis akan membahas tentang analisis dan perancangan sistem dalam menentukan prestasi karyawan terbaik dengan menggunakan metode System

Development Life Cycle dan algoritma Profile Matching.

Dalam membangun sebuah sistem diperlukan analisis terhadap sistem yang akan di bangun. Analisis yang dibutuhkan dalam merancang sebuah sistem dapat menggunakan Fishbone Diagram/Ishikawa Diagram

Pada Gambar 3.1 terdapat sebuah diagram Ishikawa yang digunakan untuk menganalisis masalah. Pada bagian kepala (sebelah kanan) menerangkan permasalahan yang ada, sementara pada bagian tulang (sebelah kiri) menerangkan penyebab masalah.

Pemimpin perusahaan butuh Belum ada waktu yang lama untuk mengambil metode dalam sebuah keputusan menentukan

keputusan

Belum ada sistem untuk beberapa karyawan membantu pengambilan memiliki kemampuan keputusan tidak jauh berbeda

Gambar 3.1. Diagram Ishikawa Untuk Analisis Masalah

3.2 Analisis Sistem Pada Metode Profile Matching

MAN METHOD

MACHINE MATERIAL

(34)

Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen SDM dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemegang/calon pemegang jabatan. Dalam proses profile matching

merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut. Metode

profile matching digunakan untuk pemilihan karyawan berprestasi.

Dalam perhitungan yang akan dilakukan untuk proses perencanaan karir, diambil contoh 7 orang karyawan yang akan dilakukan proses perhitungan yaitu 7 karyawan sampel dengan NIK 1111, 2222, 3333, 4444, 5555, 6666, 7777. Langkah-langkah proses penentuan pemilihan karyawan berprestasi adalah sebagai berikut :

3.3 Menentukan Variabel-variabel Pemetaan Gap Kompetensi

Variabel-variabel dan cara perhitungan yang dipergunakan dalam pemilihan karyawan berprestasi sama dengan yang digunakan pada perencanaan karir yaitu:

a. Kapasitas Intelektual

Aspek kapasitas intelektual antara lain :

1. Capability

2. Capacity

3. Konsentrasi 4. Antisipasi

b. Sikap Kerja

Aspek sikap kerja antara lain : 1. Tanggung-jawab

2. Kerjasama 3. Kehadiran 4. Kepemimpinan

5. Kemampuan organisasi 6. Komunikasi

(35)

c. Perilaku

Aspek perilaku antara lain : 1. Karakter

2. Kejujuran

d. Skill

Aspek skill antara lain : 1. Kualitas kerja

2. Pengetahuan tentang pekerjaan 3. Pendidikan

4. Pengalaman kerja

3.4 Menghitung Hasil Pemetaan Gap Kompetensi

Gap adalah beda antara profil jabatan maupun standar untuk perencanaan karir dengan profil karyawan yang ditunjukkan pada rumus berikut.

Sedangkan untuk pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda-beda. Seperti yang terlihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Range Penilaian

Range

Penilaian

Kategori Nilai

0-49 Sangat Kurang 1

50-59 Kurang 2

60-69 Cukup 3

70-84 Baik 4

85-100 Sangat Baik 5

Kemudian langkah selanjutnya adalah memaparkan tiap aspeknya yang meliputi :

3.4.1 Kapasitas Intelektual

(36)

Pada aspek ini, dilakukan proses perhitungan gap antara profil karyawan dan profil prestasi untuk masing-masing aspeknya dan perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2. Kapasitas Intelektual untuk Pengelompokan Gap

No NIK 01 02 03 04

1 1111 70=4 70=4 75=4 75=4

2 2222 70=4 75=4 85=5 75=4

3 3333 75=4 65=3 65=3 65=3

4 4444 68=3 75=4 65=3 85=5

5 5555 65=3 85=5 65=3 65=3

6 6666 65=3 65=3 70=4 75=4

7 7777 75=4 65=3 75=4 70=4

Profil Prestasi 100=5 100=5 100=5 100=5

1 1111 -1 -1 -1 -1

2 2222 -1 -1 0 -1

3 3333 -1 -2 -2 -2

4 4444 -2 -1 -2 0

5 5555 -2 0 -2 -2

6 6666 -2 -2 -1 -1

7 7777 -1 -2 -1 -1

Keterangan

01 : Capability

02 : Capacity

03 : Konsentrasi

04 : Antisipasi

3.4.2 Sikap Kerja

(37)

Tabel.3.3. Sikap Kerja untuk Pengelompokan Gap

No NIK 01 02 03 04 05 06 07 08 09

1 1111 75=4 55=2 75=4 75=4 75=4 65=3 75=4 75=4 75=4 2 2222 55=2 75=4 75=5 70=5 75=4 75=4 75=4 85=5 75=4 3 3333 75=4 70=4 70=4 70=4 65=3 65=3 65=3 75=4 70=4 4 4444 65=3 75=4 65=3 65=3 65=3 85=5 65=3 55=2 65=3 5 5555 65=3 85=5 75=4 75=4 70=4 75=4 75=4 65=3 75=4 6 6666 65=3 85=5 75=4 70=4 75=4 75=4 85=5 65=3 75=4 7 7777 85=5 65=3 65=3 85=5 65=3 65=3 85=5 75=4 70=4

Profil Prestasi

100=5 100=5 100=5 100=5 100=5 100=5 100=5 100=5 100=5

1 1111 -1 -3 -1 -1 -1 -2 -1 -1 -1

2 2222 -3 -1 0 0 -1 -1 -1 0 -1

3 3333 -1 -1 -2 -1 -2 -2 -2 -1 -1

4 4444 -2 -1 -2 -2 -2 0 -2 -3 -2

5 5555 -2 0 -2 -1 -1 -1 -1 -2 -1

6 6666 -2 0 -1 -1 -1 -1 0 -2 -1

7 7777 0 -2 -1 0 -2 -2 0 -1 -1

Keterangan

01: Tanggung-jawab 02. Kerjasama 03: Kehadiran 04. Kepemimpinan

05 : Kemampuan organisasi 06: Komunikasi

(38)

3.4.3 Prilaku

Cara perhitungan untuk field gap-nya pun sama dengan perhitungan pada aspek sikap kerja, perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Perilaku untuk Pengelompokan Gap

No NIK 01 02

1 1111 65=3 65=3

2 2222 55=2 75=4

3 3333 65=3 55=2

4 4444 65=3 75=4

5 5555 65=3 85=5

6 6666 65=3 75=4

7 7777 65=3 75=4

Profil Prestasi 100=5 100=5

1 1111 -2 -2

2 2222 -3 -1

3 3333 -2 -3

4 4444 -2 -1

5 5555 -2 0

6 6666 -2 -1

7 7777 -2 -1

Keterangan 01 : Karakter 02 Kejujuran

3.4.4 Skill

Cara perhitungan untuk field gap-nya pun sama dengan perhitungan pada aspek perilaku, perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.5.

(39)

No NIK 01 02 03 04

01 : Pengetahuan tentang pekerjaan 02 : Pendidikan

03 : Kualitas kerja 04 : Pengalaman kerja

Setelah didapatkan tiap gap dari masing-masing karyawan maka tiap-tiap profil diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap. Seperti bisa dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6. Tabel Bobot Nilai Gap

No Selisih Bobot Nilai Keterangan

(40)

4 2 4,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level

5 -2 4 Kompetensi individu kurang 2

tingkat/level

6 3 3,5 Kompetensi individu kelebihan 3

tingkat/level

7 -3 3 Kompetensi individu kurang 3

tingkat/level

8 4 2,5 Kompetensi individu kelebihan 4

tingkat/level

9 -4 2 Kompetensi individu kurang 4

tingkat/level

10 5 1,5 Kompetensi individu kelebihan 5

tingkat/level

11 -5 1 Kompetensi individu kurang 5

tingkat/level

Hasil pemetaan gap kompetensi kapasitas intelektual :

Tabel 3.7. Kapasitas Intelektual Hasil Pemetaan Gap Kompetensi

No NIK 01 02 03 04

1 1111 -1 -1 -1 -1

2 2222 -1 -1 0 -1

3 3333 -1 -2 -2 -2

4 4444 -2 -1 -2 0

5 5555 -2 0 -2 -2

6 6666 -2 -2 -1 -1

7 7777 -1 -2 -1 -1

Keterangan 01 : Capability

(41)

03 : Konsentrasi 04 : Antisipasi

Dengan profil karyawan seperti terlihat pada tabel 3.2 dan dengan acuan pada tabel bobot nilai gap seperti ditunjukkan pada tabel 3.3, maka karyawan tersebut akan memiliki nilai bobot tiap sub aspeknya seperti terlihat pada tabel 3.8

Tabel 3.8. Kapasitas Intelektual Hasil Bobot Nilai Gap

No NIK 01 02 03 04

1 1111 5 5 5 5

2 2222 5 5 6 5

3 3333 5 4 4 4

4 4444 4 5 4 6

5 5555 4 6 4 4

6 6666 4 4 5 5

7 7777 5 4 5 5

Keterangan 01 : Capability

02 : Capacity

03 : Konsentrasi 04 : Antisipasi

Hasil pemetaan gap kompetensi sikap kerja dapat di lihat pada tabel 3.9 :

Tabel 3.9. Sikap Kerja Hasil Pemetaan Gap Kompetensi

No NIK 01 02 03 04 05 06 07 08 09

1 1111 -1 -3 -1 -1 -1 -2 -1 -1 -1

2 2222 -3 -1 0 0 -1 -1 -1 0 -1

3 3333 -1 -1 -2 -1 -2 -2 -2 -1 -1

4 4444 -2 -1 -2 -2 -2 0 -2 -3 -2

5 5555 -2 0 -2 -1 -1 -1 -1 -2 -1

6 6666 -2 0 -1 -1 -1 -1 0 -2 -1

7 7777 0 -2 -1 0 -2 -2 0 -1 -1

(42)

01 : Tanggung-jawab 02 : Kerjasama 03 : Kehadiran 04 : Kepemimpinan

05 : Kemampuan organisasi 06 : Komunikasi

07 : Kreatifitas

08 : Kepercayaan diri 09 : Inisiatif

Hasil pemetaan gap kompetensi perilaku dapat di lihat pada tabel 3.10 :

Tabel 3.10. Perilaku Hasil Pemetaan Gap Kompetensi

No NIK 01 02

Tabel 3.11. Perilaku Hasil Bobot Nilai Gap

(43)

Keterangan 01 : Karakter 02 : Kejujuran

Hasil pemetaan gap kompetensi skill dapat dilihat pada tabel 3.12:

Tabel 3.12. Skill Hasil Pemetaan Gap Kompetensi

No NIK 01 02 03 04

1 1111 -1 -2 -2 -2

2 2222 -3 -1 -3 -2

3 3333 -2 -2 -1 -3

4 4444 -2 0 -2 3

5 5555 -1 -2 -2 -2

6 6666 0 -1 0 -1

7 7777 -2 -2 -2 -3

Keterangan

01 : Pengetahuan tentang pekerjaan 02 : Pendidikan

03 : Kualitas kerja 04 : Pengalaman kerja

Tabel 3.13. Skill Hasil Bobot Nilai Gap

No NIK 01 02 03 04

1 1111 5 4 4 4

2 2222 3 5 3 4

3 3333 4 4 5 3

4 4444 4 6 4 3

5 5555 5 4 4 4

6 6666 6 5 6 5

7 7777 4 4 4 3

Keterangan

(44)

03 : Kualitas kerja 04 : Pengalaman kerja

3.4.5 Menghitung dan Mengelompokan Core dan Secondary factor

Setelah menentukan bobot nilai gap untuk semua aspek, kemudian tiap aspek dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok yaitu core factor dan secondary factor.

Core Factor (faktor utama)

Core factor merupakan aspek (kompetensi) yang paling menonjol / paling

dibutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal. Perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan pada rumus berikut.

Keterangan:

NCF : Nilai rata-rata core factor

NS : Jumlah total nilai core factor (aspek 1, aspek 2, aspek 3, dst.) IS : Jumlah item core factor

Secondary factor (faktor pendukung)

Secondary factor adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor. Untuk

perhitungan core factor dapat ditunjukkan pada rumus berikut:

Keterangan

NSF : Nilai rata-rata secondary factor

NS : Jumlah total nilai secondary factor (aspek 1, aspek 2, aspek 3, dst.) IS : Jumlah item secondary factor

Tabel 3.14. Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Kapasitas Intelektual

No NIK 01 02 03 04 Core

factor

(45)

1 1111 5 5 5 5 5 5

Tabel 3.15. Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Sikap Kerja

No NIK 01 02 03 04 05 06 07 08 09 Core

01 : Tanggung-jawab 02 : Kerjasama 03 : Kehadiran 04 : Kepemimpinan

05 : Kemampuan organisasi 06 : Komunikasi

(46)

Tabel 3.16. Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Skill

01 : Pengetahuan tentang pekerjaan 02 : Pendidikan

03 : Kualitas kerja 04 : Pengalaman kerja

3.3.6. Menghitung Nilai Total Tiap Aspek

Dari hasil perhitungan dari tiap aspek tersebut kemudian dihitung nilai total berdasarkan presentase dari core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Perhitungannya dapat dilihat pada rumus berikut.

Keterangan

NCF : Nilai rata-rata core factor tiap aspek NSF : Nilai rata-rata secondary factor tiap aspek

Untuk lebih jelasnya perhitungan nilai total dapat dilihat pada perhitungan aspek nilai intelektual pada tabel 3.17

No NIK 01 02 Core

Factor

Secondary Factor

(47)

Tab

el.

3.18

.

Nilai Total Aspek Kapasitas Intelektual (NI)

No NIK Core

Tabel 3.19. Nilai Total Aspek Sikap Kerja (NSK)

(48)

Tabel 3.20. Nilai Total Aspek Perilaku (NP)

No NIK Core Factor Secondary Factor NSK

1 1111 4 4 4

2 2222 3 5 3.8

3 3333 4 3 3.6

4 4444 4 4 4

5 5555 4 6 4.8

6 6666 4 5 4.4

7 7777 4 5 4.4

Tabel 3.21. Nilai Total Aspek Skill (NS)

No NIK Core Factor Secondary Factor NS

1 1111 4.33 4 4.2

2 2222 3.67 4 3.8

3 3333 4.33 3 3.8

4 4444 4.67 3 4

5 5555 4.33 4 4.2

6 6666 5.67 5 5.4

7 7777 4 3 3.6

3.3.7. Menghitung Hasil Akhir (Ranking)

Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang dapat dijadikan karyawan yang dapat mengisi suatu jabatan tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut dapat ditunjukkan pada rumus berikut.

Keterangan

(49)

NS : Nilai Total Aspek Skill

Tabel 3.22. Hasil Akhir

NO NIK NI NSK NP NS Hasil

Akhir

1 1111 5 4.64 4 4.2 4,408

2 2222 5.2 4.86 3.8 3.8 4,292

3 3333 4.3 4.68 3.6 3.8 4,036

4 4444 5.2 4.86 3.8 3.8 4,272

5 5555 4.6 4.9 4.8 4.2 4,54

6 6666 4.4 5 4 5.4 4,92

7 7777 4.7 4.9 4 3.6 4,24

Setelah tiap karyawan mendapatkan hasil akhir seperti pada tabel 3.22, maka dapat ditentukan peringkat atau ranking dari tiap karyawan berdasarkan pada semakin besar nilai hasil akhir maka semakin besar pula kesempatan untuk menempati suatu jabatan tertentu, dan begitu pula sebaliknya.

Tabel 3.23. Hasil Akhir Setelah Perankingan

NO NIK NI NSK NP NS Hasil

Akhir

1 6666 4.4 5 4 5.4 4,92

2 7777 4.4 5 4 5.4 4,54

3 1111 5 4.64 4 4.2 4,408

4 2222 5.2 4.86 3.8 3.8 4,292

5 4444 5.2 4.86 3.8 3.8 4,272

6 7777 4.7 4.9 4 3.6 4,24

7 3333 4.3 4.68 3.6 3.8 4,036

3.4

Perancangan Sistem

(50)

Konteks Diagram atau disebut juga dengan model sistem fundamental merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang ditunjukan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Diagram konteks dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.4.

gambar 3.4. Diagram Konteks

Dari gambar di atas terlihat ada 3 external entity yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibangun, yaitu admin dan pelanggan.

1) Admin

Admin berfungsi menginput data login, data user, data kriteria,data pegawai, data jenis program, data sub criteria, dan data penilaian serta menerima output info user, info kriteria,info pegawai, info jenis program, info criteria, info sub criteria, info penilaian, dan info login.

2) Pimpinan

Pimpinan berfungsi menginput data login serta menerima output berupa info login dan info hasil penilaian.

3.4.2

Data Flow Diagram

(51)

1. DFD Level 1

DFD Level 1 merupakan pengembangan dari Konteks Diagram. DFD Level 1 dapat dilihat pada gambar 3.2.

1.0

Data penilaian penilaianData Info

Gambar 3.2 Data Flow Diagram level 1

2. DFD Level 2 Olah Data User

Untuk lebih memperjelas alur dari sistem yang akan dibangun, dibawah ini digambarkan diagram yang lebih terinci. Diagram ini menggambarkan yang akan digunakan sistem.

Bentuk dari diagram level 2 proses olah data User dapat dilihat pada gambar di 3.3.

data user info data user

(52)

Info data user data user

info data user

data user data user user

info data user

data user info data user

info data user Data user

Gambar 3.3 DFD Level 2 Olah Data User

3. DFD Level 2 Olah Data pegawai

Untuk lebih memperjelas alur dari sistem yang akan dibangun, dibawah ini digambarkan diagram yang lebih terinci. Diagram ini menggambarkan yang akan digunakan sistem.

Bentuk dari diagram level 2 proses olah data pegawai dapat dilihat pada gambar 3.4.

data pegawai

info data pegawai

Info data pegawai data pegawai admin

2.2 ubah user

2.3 hapus user

(53)

info data pegawai

data pegawai data pegawai pegawai

info data pegawai

data pegawai info data pegawai

info data pegawai Data Pegawai

Gambar 3.4 DFD Level 2 Olah Data Pegawai

4. DFD Level 2 Olah Data kriteria

Untuk lebih memperjelas alur dari sistem yang akan dibangun, dibawah ini di gambarkan diagram yang lebih terinci. Diagram ini menggambarkan yang akan digunakan sistem.

admin

3.2 ubah pegawai

(54)

Bentuk dari diagram level 2 proses olah data kriteria seperti gambar 4.4

Info data kriteria

Info data kriteria

Data kriteria

Data kriteria

Info data kriteria

kriteria Data kriteria

Info data kriteria

Data kriteria

Info data kriteria

Info data kriteria Data kriteria

Gambar 3.5 DFD Level 2 Olah Data kriteria

DFD Level 2 Olah Data Sub Kriteria

Untuk lebih memperjelas alur dari sistem yang akan dibangun, dibawah ini digambarkan diagram yang lebih terinci. Diagram ini menggambarkan yang akan digunakan sistem.

(55)

1.0

Data penilaian penilaianData

Info Gambar 3.6. DFD Level 2 Olah Data sub Kriteria

5. DFD Level 2 hasil perangkingan profile matching

Untuk lebih memperjelas alur dari sistem yang akan dibangun, dibawah ini digambarkan diagram yang lebih terinci.

(56)

Admin

6.1 Mendapatkan gap

kompetensi

Data penilaian Data penilaian Gap_kompetensi

6.2

Gambar 3.6 DFD Level 2 Olah Data Sub Kriteria

3.5 Tabel Relasi

Proses relasi antar file merupakan gabungan antar file yang mempunyai kunci utama yang sama, sehingga file-file tersebut menjadi satu kesatuan yang dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada proses ini elemen-elemen data dikelompokkan menjadi satu file database beserta entitas dan hubungannya.

(57)

Gambar 3.7 Tabel Relasi

3.6 Perancangan Basis Data

3.6.1 Struktur Tabel

Tabel merupakan tempat penyimpanan informasi dari sebuah aliran data dalam sebuah sistem. Berikut merupakan struktur dari beberapa tabel sistem yang akan dibangun.

1. Tabel pegawai

Tabel pegawai merupakan tabel yang berguna untuk menyimpan data pegawai. Tabel pegawai tersebut adalah seperti terlihat pada tabel 3.24.

Tabel 3.24. Tabel Pegawai

Field Type Size Keterangan

Id pegawai Int 10 id pegawai

Nik Varchar 10 nik pegawai

(58)

Jenis kelamin Varchar 30 jenis kelamin

Alamat Varchar 30 alamat pegawai

Primary Key : id_pegawai

2. Tabel hasil

Tabel hasil merupakan media untuk menyimpan data hasil akhir profile matching. Struktur tabel hasil terlihat pada tabel 3.25.

Table 3.25. Tabel Hasil

Field Type Size Keterangan

Id hasil Int 10 id hasil

Id pegawai Int 10 id pegawai

Nilai Float 10,3 nilai akhir

Primary Key : id hasil

Foreign key : id pegawai

3. Tabel Bobot Nilai

Tabel bobot_nilai merupakan media untuk merekam data bobot nilai profile matching. Struktur tabel bobot nilai terlihat pada tabel 3.26.

Tabel 3.26 Tabel Bobot Nilai

Field Type Size Keterangan

Id bobot nilai Int 10 id bobot nilai

Id criteria Int 10 id criteria

Id sub criteria Int 10 id sub criteria

Nilai Varchar 10 nilai bobot nilai

profile matching

Primary Key : id _bobot_nilai

Foreign key : id_kriteria, id_sub_kriteria, dan id_kriteria

4. Tabel Penilaian

(59)

.

Tabel 3.27 Tabel Penilaian

Field Type Size Keterangan

id_penilaian Int 10 id penilaian

id_kriteria Int 10 id criteria

id_sub_kriteria Int 10 id sub criteria

id_pegawai Int 10 id pegawai

Nilai Varchar 30 nilai penilaian

Skor Varchar 30 skor penilaian

Primary Key : id_penilaian

Foreign Key : id_pegawai, id_kriteria, dan id_sub_kriteria

5. Tabel Gap Kompetensi

Tabel gap kompetensi merupakan media untuk menyimpan data gap kompetensi

profile matching. Struktur tabel gap kompetensi dapat dilihat pada tabel 3.28.

Tabel 3.28. Tabel Gap Kompetensi

Field Type Size Keterangan

id_gap_kompetensi Int 10 id gap kompetensi

id_kriteria Int 10 id criteria

id_sub_kriteria Int 10 id sub criteria

id_pegawai Int 10 id pegawai

Gap Float 10 gap profile matching

Primary Key : id gap kompetensi

Foreign Key : id pegawai, id kriteria, dan id sub kriteria

6. Tabel Total Nilai Aspek

Tabel total nilai aspek merupakan media untuk merekam data total nilai aspek Profile

Matching. Struktur tabel total nilai aspek dapat dilihat pada tabel 3.29.

Tabel 3.29. Tabel Total Nilai Aspek

Field Type Size Keterangan

id_total_nilai_aspek Int 10 id total nilai aspek

(60)

id_sub_kriteria Int 10 id sub criteria

id_pegawai Int 10 id pegawai

core_factor Float 10,2 nilai core factor second_factor Float 10,2 nilai secondary factor

Nilai Float 10,2 nilai gap kompetensi

Primary Key : id total nilai aspek

Foreign Key : id pegawai, id kriteria, dan id sub kriteria

7. Tabel Perkalian Nilai Aspek

Tabel perkalian nilai aspek merupakan media untuk merekam data perkalian nilai aspek Profile Matching. Struktur tabel perkalian nilai aspek seperti pada tabel 3.30.

Tabel 3.30. Tabel Perkalian Nilai Aspek

Field Type Size Keterangan

id_perkalian_nilai_aspek Int 10 id perkalian nilai aspek

id_kriteria Int 10 id criteria

id_pegawai Int 10 id pegawai

Primary Key : id_perkalian_nilai_aspek

Foreign Key :id_pegawai dan id_kriteria

8. Tabel Kriteria

Tabel kriteria merupakan media untuk merekam data kriteria. Struktur tabel kriteria seperti pada tabel 3.31.

Tabel 3.31. Tabel Kriteria

Field Type Size Keterangan

Id criteria Int 10 id criteria

Nama criteria Varchar 30 nama criteria

Bobot Varchar 10 Bobot

Primary Key : id_kriteria

(61)

Tabel sub kriteria merupakan media untuk merekam data sub kriteria. Struktur tabel sub criteria seperti pada tabel 3.32.

Tabel 3.32. Tabel Sub Kriteria

Field Type Size Keterangan

id_sub_kriteria Int 10 id sub criteria

id_kriteria Int 10 id criteria

nama_sub_kriteria Varchar 40 nama sub criteria

Factor Varchar 10 Factor

Primary Key : id_sub_kriteria

foreign key : id_kriteria

10.Tabel User

Tabel user merupakan media untuk merekam data user. Struktur tabel user seperti pada tabel 3.33.

Tabel 3.33. Tabel User

Field Type Size Keterangan

id_user Int 10 id user

Username Varchar 40 username

Password Varchar 30 password

Level Varchar 30 level

Primary Key : id_user

3.7

Perancangan User Interface

3.7.1 Perancangan Admin Interface Input (Pemasukan) Data

Perancangan input adalah spesifikasi pembuatan perancangan input yang nantinya akan berguna untuk mempermudah menjalankan fungsi memasukkan data.

(62)

Perancangan Input Data user merupakan perancangan untuk memasukan data user yang akan menjalankan sistem yang akan dibangun. bentuk perancangan input data user seperti pada gambar 3.8.

Home User Pegawai Kriteria Sub Kriteria

Logo Welcome, XXXUbah Password | Logout

Home >> Form >> User

Form User

Gambar 3.8 Perancangan Input Data User

Keterangan objek :

f) combo box 6  inputan untuk menampilkan inputan level

g) Button 7  Button untuk menyimpan inputan

(63)

Perancangan Input Data Pegawai merupakan perancangan untuk memasukan data Pegawai. Proses input ini Pegawai ini sendiri dilakukan oleh admin. bentuk perancangan input data Pegawai seperti terlihat pada gambar 3.9 .

Home User Pegawai Kriteria Sub Kriteria

Logo Welcome, XXX

Ubah Password | Logout

Home >> Form >> Pegawai

Form Pegawai

NIK Pegawai

Nama Pegawai

Jenis Kelamin

Alamat

SAVE

Footer 1

2

3

4

5

6

Gambar 3.9 Perancangan Input Data Pegawai

Keterangan objek :

a) Label 1  Label untuk tampilan logo website

b) text 2  inputan yang menampilkan inputan text NIK Pegawai c) text 3  inputan yang menampilkan inputan text nama pegawai d) text 4  inputan yang menampilkan inputan text jenis kelamin e) text 5  inputan yang menampilkan inputan text alamt

f) Button 6  Button untuk menyimpan inputan

(64)

Perancangan Input Data kriteria merupakan perancangan untuk memasukan data kriteria. Proses input ini sendiri dilakukan oleh admin. bentuk perancangan input data kriteria dapat dilihat pada gambar 3.10.

Logo Welcome, XXXUbah Password | Logout

Home >> Form >> Kriteria

Form Kriteria

Nama Kriteria

Bobot

SAVE

Footer

Home User Pegawai Kriteria Sub Kriteria

1

2

3

4

Gambar 3.10 Perancangan Input Data Kriteria

Keterangan objek :

a) Label 1  Label untuk tampilan logo website

b) text 2  inputan yang menampilkan inputan nama kriteria c) text 3  inputan yang menampilkan inputan bobot kriteria d) Button 4  Button untuk menyimpan inputan

3.7.5 Perancangan Input Data Sub Kriteria

Perancangan Input Data sub kriteria merupakan perancangan untuk memasukan data sub kriteria. Proses input sub kriteria ini sendiri dilakukan oleh admin. bentuk perancangan input data sub kriteria dapat seperti gambar .

(65)

a) Label 1  Label untuk tampilan logo website

b) combobox 2  inputan yang menampilkan inputan nama kriteria

c) text 3  inputan yang menampilkan inputan sub kriteria d) text 4  inputan untuk menampilkan inputan faktor e) button 5  untuk menyimpan hasil inputan

3.7.6 Perancangan Input Data Penilaian

Home User Pegawai Kriteria Sub Kriteria

Logo Welcome, XXX

Ubah Password | Logout

Home >> Form >> Penilaian

Nama Kriteria XXXX

Sub Kriteria XXX

SAVE

Footer 1

2

3

Gambar 3.11 Perancangan Input Data Penilaian

Keterangan objek :

a) Label 1  Label untuk tampilan logo website

b) inputan 2inputan yang menampilkan inputan penilaian untuk sebuah sub kriteria

c) button 3  untuk menyimpan hasil inputan

3.7.7 Perancangan Admin Interface Output (Keluaran)

Perancangan output merupakan suatu bentuk keluaran yang dibutuhkan oleh admin dalam penyampaian informasi. Adapun maksud dari output disini adalah yang dihasilkan di layar monitor.

(66)

Rancangan Pengolahan Data user merupakan media untuk menampilkan pengolahan data user yang ada dalam bentuk tabel user. Tabel user ini sendiri hanya dapat dilihat oleh admin. Perancangan pengolahan data user seperti gambar 3.12:

Logo Welcome, XXXUbah Password | Logout

Home >> Data >> User

Data User Home User Pegawai Kriteria Sub Kriteria

1

2 3 4 5 6

Gambar 3.12 Rancangan Pengolahan data user

Keterangan objek :

a) Label 1  Label untuk tampilan logo website

b) Kolom 2kolom yang menampilkan data username dari tabel user c) Kolom 3kolom yang menampilkan data password dari tabel user d) Kolom 4kolom yang menampilkan data level dari tabel user

e) Kolom 5kolom yang menampilkan perintah edit data user dari tabel user f) Kolom 6kolom yang menampilkan perintah delete data user dari tabel user

3.7.9 Perancangan Pegolahan Data Pegawai

Gambar

Gambar 2.4 Flowchart  Sistem Secara Umum
Gambar 3.1. Diagram Ishikawa Untuk Analisis Masalah
Tabel 3.2. Kapasitas Intelektual untuk Pengelompokan Gap
Tabel 3.6. Tabel Bobot Nilai Gap
+7

Referensi

Dokumen terkait

SEKRETARIAT DPRD Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Belanja Modal Printer Laser Jet JB: Modal JP: Barang 2 unit Rp.

Penyusunan program intervensi membaca permulaan pada anak tunarungu bersumberdaya keluarga merujuk pada kondisi objektif anak dan kondisi objektif orangtua.. Setelah

la^al'teaa esalah Boport* pojos-fsoboa m las* ffsng tatga atesa ter bach toll®, fcunfcah feseaaj^tegaa, •...

Untuk membuktikan hipotesis penelitian adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan praktik toilet training pada ibu yang mempunyai anak usia toddler , maka analisa

Hasil analisis bivariat untuk hubungan lama kerja dengan gangguan fungsi paru pekerja bongkar muat di pelabuhan Manado, memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,838

Sedangkan kelas aksesbilitas jalan masuk permukiman buruk memiliki luas sebesar baik pada 3,600 Km2 dengan presentase sebesar 23 % dari keseluruhan luas unit pemetaan

34) Yè cam kak, yang mane bujang la ngatè atak kami brèkat segalè titik tampung kami hanggup, bujang dak sak tengah jalan dan pulè iyè dak ngecas naèk.. tebing dan

menunjukan bahwa: (1) Proses penyusunan perencanaan strategis di SMK Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal adalah dengan merumuskan visi dan misi dan tujuan sekolah, kemudian