1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai Negara yang demokratis Indonesia harus melaksanakan
pemilihan umum yang baik. Pemilu yang berkualitas pada dasarnya dapat
dilihat dari dua sisi, yaitu sisi proses dan hasilnya. Pemilu dapat dikatakan
berkualitas dari sisi prosesnya, apabila pemilu itu berlangsung secara
demokratis, aman, tertib, dan lancar, serta jujur dan adil. Sedangkan apabila
dilihat dari sisi hasilnya, pemilu itu harus dapat menghasilkan wakil wakil
rakyat dan pemimpin Negara yang menyejahterakan rakyat, disamping pula
mengangkat harkat dan martabat bangsa, dimata dunia internasional1.
Pemilihan Umum (PEMILU) merupakan salah satu perwujudan
keterlibatan rakyat di dalam Negara yang menganut sistem pemerintahan
demokrasi. berdasarkan Undang Nomor 12 tahun 2003 dan
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2003, bahwa pemilihan umum yang selanjutnya
disebut pemilu adalah sama pelaksanaannya kedaulatan rakyat dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.Pada saat pemilu merupakan
perwujudan terpenting dari gagasan demokrasi tentang pemerintahan oleh
rakyat. Melalui pemilihan umum rakyat secara bebas dan langsung
mengepresikan sikap pilhan politiknya dalam menentukan pemimpinnya.
1
2
Di Indonesia pemilahan umum bukan merupakan sesuatu yang baru
rakyat maupun pemerintah di negeri ini telah mempunyai pengalaman yang
cukup panjang tentang pemilu. Jika dihitung Dari sejak pertama kali pemilu
diselenggarakan maka sudah lebih dari lima puluh tahun kita mengenal
pemilu. Selama ini, kita telah lebih dari delapan kali menyelenggarakan
pemilu. Ini artinya rakyat telah mengalami ikut memilih lebih dari delapan
kali selama lima dekade ini, dan telah mengalami pergantian kepemimpinan
melalui mekanisme ini. Menyelenggarakan pemilu yang bersih dan terbuka
secara tertib dan aman merupakan sebuah tantangan sekaligus tanggung
jawab yang harus dihadapi oleh segenap lapisan masyarakat politik di negri
ini. Menghidarkan dan menjaga agar tidak terjadi kecurangan dan
ketidakadilan politik dalam sebuah pemilu merupakan tugas panjang2.
Dalam demokrasi moderen, pemilu merupakan syarat fundamental
bagi terselenggaranya demokrasi. Sebab pemilu merupakan mekanisme di
mana rakyat bisa menyalurkan aspirasinya politiknya secara bebas dan
menentukan pemimpinnya. Dengan demikian dalam pemilu tercermin
tanggung jawab warga Negara dalam menentukan pemimpinnya. Karna itu
dalam pemilu warga harus di dasari dengan alasan alasan yang kuat dan kritis
karena mempunyai implikasi besar dalam menentukan corak pemerintahan
masa depan yang ligimited.
Menurut UU nomor 32 tahun 2004 pasal 56 ayat (1) disebutkan
bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah di pilih dalam satu pasangan
2
3
calon yang di laksanakan secara demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil3. Kemudian dalam peraturan pemrintah nomor 6 tahun 2005
tentang pemiihan, pengesahan pengangkatan, dan pemberhentian kepala
daerah. Pada pasal 1 menyebutkan bahwa pemilihan kepala daerah dan wakil
kepala daerah yang selanjutnya disebut pemilihan adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan/ atau kabupaten /kota berdasarkan
pancasila dan undang undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945
untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah. Disebutkan juga
kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah gubernur dan wakil gubernur
untuk provinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten, serta walikota dan
wakil walikota untuk kota4.
Salah satu wacana yang turut mencuat menjelang kepala pemilihan
daerah mendatang adalah secara langsung yang lebih baik kedepannya
artinya tidak ada kecurangan dan manypolitik lagi. Konstitusi yang
diberlakukan (Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dan PP nomor 6 tahun
2005) memang sangat menentukan pemilihan kepala daerah sepenuhnya akan
diserahakan langsung kepada rakyat sebagai penentu langsung keputusan
politik, hal ini tentunya merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah
perpolotikan Indonesia. Sebagai sebuah proses kontinum dalam
peyelenggaraan pemilu 2005, pembentukan kerangka perungdangan bidang
politik di atas perlu segera di tindak lanjuti dengan langkah langkah
3
Asfar Muhammad. 2006 Mendesain managemen pilkada. Surabaya. Pustaka eureka. Halaman 1.
4
4
pemasyarakatan atau sosialisasi atas muatan dan substansi yang terkandung
di dalam Undang-Undang tersebut. Pemilihan kepala daerah secara langsung,
hampir tidar terfikirkan pada masa orde baru karna pada saat itu undang
undang dasar telah di anggap barang sakral yang tidak boleh di amandemen
dan di revisi.
Jika menyimak Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah di atas tentang pemerintahan daerah, yang didalamnya
mengatur penyelenggaraaan pemilihan kepala daerah secara langsung, sistem
pilkada yang kita anut menggunakan sistem pemilhan dua putaran. Artinya
jika pasangan calon tidak berhasil mengumpulkan 50 % plus atau suara atau
lebih dari 25 % suara, maka diadakan putaran kedua. Seperti yang tertuang
dalam pasal 107 ayat (1), „pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala
daerah yang memperoleh suara lebih dari 50 %(lima puluh persen) jumlah
suara sah ditetapakan sebagai pasangan calon terpilih” dan pasal 107 ayat (2),
apabila ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi,
pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh
suara lebih dari 25 %(dua lima persen) dari jumlah suara sah,pasangan calon
yang perolehan suaranya terbesar dinyatakan sebagai pasangan calon
terpilih5.
Dalam suatu sistem politik demokrasi, kehadiran pilihan secara
langsung yang bebas dan adil (free and fair) adalah suatu keniscayaan.
Bahkan, sistem politik apapun yang di terapkan oleh suatu Negara sering kali
5
5
menggunakan pemilu sebagai klaim demokrasi atas sistem politik yang di
bangunnya. Sistem demokrasi liberal sistem komunis, sistem otoriter, atau
sistem semi otoriter sebagaimana yang banyak diterapkan di berbagai dunia.
Hampir semuanya telah melakukan pemilihan secara langsung dalam
memilih elite elite politiknya, baik eksecutif maupun legislative. Pemilihan
langsung telah menjadi bagian universal dari kehidupan masyarakat politik
internasional. Oleh karena itu, biasa di pahami jika banyak ilmuwan politik
yang menggunakan pemilihan langsung sebagai tolak ukur pelaksanaan
demokrasi di suatu negara seperti kata Rannay “nofree elections,no
democracy”.
Hanya saja, dikebanyakan Negara dunia ketiga, pilkada serimg kali
bukanlah parameter yang akurat untuk mengukur demokratis tidaknya suatu
sistem politik. Artinya, ada dan tidaknya pilkada di suatu Negara tidak secara
otomatis menggambarkan ada dan tidaknya kehidupan demokrasi politik
Negara tersebut. Hal ini disebabkan, pelaksanaan pilkada di beberapa Negara
dunia ketiga sering kali tidak di jalankan sesuai dengan prinsip prinsip
demokrasi. Di Negara-negara semacam ini, pilkada hanyalah sekedar untuk
menunjukkan kepada dunia bahwa secara formal persyaratan minimal
sebagai Negara demokrasi telah dilakukan, sementara secara substansial
masih jauh dan esensi demokrasi itu sendiri. pilkada, seperti juga pemilu,
meminjam istilah pemberton hanya sekedar seremonial demokrasi6.
6
6 B. Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang penelitian diatas maka peneliti
menarik suatu kesimpulan berupa rumusan masalah untuk membatasi
masalah dari penelitian ini. Rumusan masalah dimaksudkan untuk megetahui
inti dari permasalahan dari penelitian ini. Rumusan masalah dari penelitian
ini adalah “Bagaimana Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Secara
Langsung di Kabupaten Sumenep tahun 2010?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Secara Langsung di Kabupaten Sumenep Tahun 2010”
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Diharapkan penelitian ini menjadi referensi ilmu pemerintahan
sebagai tambahan kekayaan intelektual secara umum dan dalam bidang
ilmu pemerintahan secara khusus serta untuk perkembangan keilmuan
dalam ruang lingkup ilmu sosial dan ilmu politik. Memperkaya informasi
pengetahuan ilmu pemerintahan dan menjadi rujukan untuk akademisi
ilmu sosial dan ilmu politik mengenai praktek dari ilmu pemerintahan
sehingga berguna untuk melakukan penelitian lanjutan untuk
7
2. Manfaat Praktis
Pelaku pemerintahan tentunya membutuhkan informasi dari
penelitian di bidang ilmu pemerintahan, maka dari itu diharapkan
penelitian ini menjadi rekomendasi saran dan masukan, dalam hal
pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung untuk kebaikan
dan perbaikan pada masa-masa yang akan datang.
E. Definisi Konseptual
Agar penelitian ini terdapat ruang lingkup dan batasan-batasan secara
konsep, maka beberapa konsep dalam penelitian ini harus didefinisikan dan
diberi batasan-batasan. Batasan dalam konsep penelitian ini berupa penegasan
dari istilah-istilah untuk memberikan ruang lingkup peneliti dalam melakukan
penelitian. Definisi konsep dari penelitian ini adalah:
1. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung
Jika pemilu lazimnya digunakan sebagai proses politik untuk
memilih pemimpin nasional pada tataran Negara, maka pemilihan kepala
daerah merupakan upaya untuk mewujudkan demokrasi di tingkat lokal
melalui pemilhan pemimpin pemimpin dearah secara langsung oleh
masyarakat . mekanisme pemilihan kepala daerah secara langsung adalah
sebuah media untuk melakukan rekruitmen politik terhadap orang orang
yang dianggap mempunyai kompetensi, konstitusi dan integritas guna
memimpin daerah. Pemilhan kepala daerah secara langsung merupakan
8
kesempatan untuk menyalurkan aspirasinya melalui pemberian suara
dalam menentukan pilihan terhadap orang orang yang dipercaya sebagai
pemimpin daerah.
Secara normatif, berdasarkan Undang-Undang. Nomor 12 tahun
2008 tentang pemerintah daerah pasal 56 ayat(1) disebutkan bahwa
kepala daerah dan wakil kepala daerah di pilih dalam satu pasangan calon
yang dilaksanakan secara demoratis berdasarkan asas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dengan demikian, dapat kita lihat bahwa
kepala daerah dan wakil kepala dalam pemilihannya dilakukakan secara
langsung oleh masyarakat melalui proses pemilihan keplala daerah.
2. Proses Pemilihan Kepala Daerah
Pada dasarnya proses pelaksanaan dari pemilihan kepala daerah
secara langsung memiliki tahapan-tahapan yang harus dilalui. Tahapan
perencanaan dari pemilu kepala daerah adalah sebagai berikut:
a. Masa persiapan yang meliputi pemberitahuan DPRD kepada kepala
daerah mengenai masa berakhirnya masa jabatan kepala daerah.
b. Tahap perencanaan penyelenggaraan, pembentukan panitia
pengawas (Panwas), Panitia Pemilu Kecamatan (PPK), Panitia
Pemungutan Suara (PPS), dan Ketua Panitia Pemilihan Sementara
(KPPS), pemberitahuan dan pendaftaran pemantau KPUD.
c. Tahap pengumuman yang dilakukan empat bulan sebelum
9
calon, pemeriksaan calon, penetapan pasangan calon dan penetapan
nomor urut calon yang dilakukan dengan undian.
d. Lalu satu bulan sebelum hari pencoblosan, dimulai masa kampanye
yang berlangsung selama 14 hari. Dilanjutkan dengan masa tenang
serta pencoblosan suara.
e. Kemudian dilanjutkan penghitungan suara secara berjenjang dari
tingkat TPS sampai dengan penetapan hasil Pilkada pada tingkat
daerah penyelenggaraan Pilkada (KPUD)7.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan unsur penelitian untuk mengukur
variabel sehingga diketahui indikator-indikator dari variabel tersebut.
Penelitian ini tentunya terdapat indikator-indikator dari variabel sehingga
diketahui batasan dari variabel dari permasalahan dalam penelitian ini.
Definisi operasional dari penelitian ini adalah:
1. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung
a. Pengertian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung
b. Persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung.
c. Tahap pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung.
d. Evaluasi Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) langsung.
7
10 G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif mennggambarkan dan menjabarkan tentang fenomena sosial
yang diangkat dalam suatu penelitian. Dilakukan dengan mengklasifikasi
dan mencari seluas-luasnya tentang fenomena sosial tanpa melalui
pengukuran korelasi statistik. Penelitian kualitatif adalah rangkaian
kegiatan atau proses menjaring informasi dari kondisi sewajarnya dalam
suatu objek dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari
sudut pandang teoritis maupun praktis.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi adalah tempat dimana peneliti mampu menangkap fenomena yang
akan diteliti dan harus dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan
tujuan penelitian. Dengan relevansi data yang akan dibutuhkan berkenaan
dengan proses pemilhan kepala daerah secara langsung di kantor KPUD
dan PANWASLU kabupaten Sumenep.
3. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini peneiti menggunakan metode purposive sumpling
yaitu pemilih memilih informan yang di anggap mengetahui dan
memahami permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dan dapat
11
Adapun subyek penelitian yang akan diambil adalah:
a. Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten
Sumenep.
b. Ketua Panwaslu Kabupaten Sumenep
c. Partai politik (parpol)
d. Masyarakat
4. Sumber Data
a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber sumber,
pihak pihak menjadi obyek penelitian ini antara lain data yang
didapat langsung dari kantor komisi pemilhan umum daerah (KPUD)
kabupaten sumenep.
b. Data Sekunder
Adalah data data yang diperoleh dari arsip arsip atau dokumen yang
ada terutama yang berkenaan dengan arsip arsip laporan, buku buku
literature, majalah, internet dan data data yang menunjang.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dimaksudkan menjelaskan cara atau metode
dalam pengumpulan data, sehingga mendapatkan data yang akurat dan
12
1. Wawancara atau Interview
Penelitian ini melakukan wawancara dengan subjek penelitian
seperti yang telah di sebutkan yaitu ketua komisi pemilihan umum
kabupaten sumenep dan kepala atau panitia pengawas (panwaslu) sebagai
pelaksana dari pemilihan kepala daerah di kabupaten sumenep, dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang proses pelaksanaan
pemilihan kepala daerah dan proses pemilihan kepala daerah kabupaten
sumenep kepada kecamatan.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian dimaksudkan untuk melihat secara
langsung tentang fenomena sosial yang sedang diteliti oleh peneliti,
sehingga dapat diketahui secara jelas bagaimana berlangsungnya
kajadian tersebut. Observasi dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan terhadap objek penelitian sehingga dapat
diperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini
menggunakan teknik observasi langsung.
Hamdi menjelaskan maksud dari observasi bahwa observasi atau
dikenal dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh panca indera. Jadi,
observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,
pengecap dan perabaan8. Dari pernyataan ini bahwa observasi tidak
8
Hamdi, Ach. 2007. “Studi Korelatif: Pengaruh Manajemen Administrasi Sekolah Terhadap
13
hanya sebatas mengamati objek penelitian akan tetapi dapat dilakukan
dengan menggunakan seluruh panca indera.
3. Dokumentasi
Arsip-arsip ataupun dokumen-dokumen merupakan data yang
sangat penting, untuk itu peneliti melakukan teknik pengumpulan data
dengan dokumentasi. Dokumentasi merupakan pencarian data tentang
kejadian-kejadian ataupun pernyataan yang telah terjadi yang
berhubungan dengan masalah dalam penelitian. Penelitian ini
mendapatkan data dokumentasi dari kantor komisi pemilihan umum
daerah dan kantor-kantor kantor lain yang menjalankan tugas-tugas
sesuai dengannya.
I. Teknik Analisa Data
Setelah data dikumpulkan kemudian data yang ada dianalisa untuk
kemudian disajikan sebagai kesimpulan. Data yang dianalisa berupa data
primer dan data sekunder yang didapat dari sumber data melalui teknik
pengumpulan data. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran fakta
yang terjadi dilapangan sehingga data tersebut memiliki nilai dan makna
untuk dijadikan kesimpulan dalam penelitian.Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif, maka setelah proses penelitian dari
pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian data dilakukan penarikan
kesimpulan dari penelitian ini. Penyajian data dengan melakukan penarikan
14
penelitian. Pada penelitian ini tidak bermaksud untuk menggabungkan antara
beberapa variabel, jadi pengambilan kesimpulan hanya berupa deskripsi dari
hasil penelitian.
Penelitian deskriptif mendeskripsikan hasil temuan penelitian dengan
menyederhanakan data-data yang telah diverifikasi sesuai dengan
aturan-aturan dalam metode penelitian. Membuatnya kedalam bentuk catatan-catatan
dan penyuntingan sebagai jawaban dari rumusan permasalahan dari penelitian
ini, sehingga pertanyaan-pertanyaan dari rumusan masalah dapat terjawab
sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian kualitatif menyajikan kesimpulan
dengan cara membuat gambaran secara terperinci sesuai dengan hasil dari
penelitian yang telah dilakukan sehingga hasil tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki kesimpulan yang kuat sesuai dengan
data-data yang diperoleh.
1. Reduksi Data
Kegiatan ini merupakan suatu bentuk analisis untuk
mempertegas, memperpendek, membuat fokus dari data-data kemudian
menghilangkan data yang dianggap tidak penting. Dengan cara mengedit
data tersebut sehingga menghasilkan data sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Teknik ini dilakukan terus-menerus selama penelitian
berlangsung.
2. Display Data
Display data merupakan rangkaian teknik analisa data dengan
15
kemudian menggolongkannya kedalam tabel sehingga data dapat
disajikan untuk kemudian diambil suatu hasil kesimpulan dari data-data
yang sudah didapat.
3. Klasifikasi Data
Merupakan kegiatan menseleksi data-data yang diperoleh
kemudian dikelompokkan sesuai dengan jenis dari data tersebut. Memilih
data yang sesuai dengan jenisnya kemudian mengklasifikasikan sesuai
dengan penggolongan data tersebut. Mengklasifikasikan data yang
kemudian dijadikan alternatif untuk dijadikan suatu kesimpulan.
Pengelolaan data bertujuan untuk mengambil alternatif-alternatif terbaik
kemudian dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan
keputusan.
4. Pengambilan Kesimpulan
Setelah seluruh data semua terkumpul, baik melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi, selanjutnya perlu diolah dan dianalisis
untuk menjawab penelitian. Untuk menjawab rumusan masalah diatas
penulis menngunakan analisa data kualitatif diskriptif pada penelitian ini
tidak bermaksud untuk menghubung satu variabel dengan variabel yang
lainnya. Maksud utama adalah untuk memberikan gambaran,
mendeskripsikan keadaan obyek atau permasalahan.dengan kata lain
penelitian diskriptif adalah untuk perencanaan secara sistematis factual
16
Berpedoman pada tipe penelitian deskriptif, dimana setelah data
berkumpul, proses selanjutnya adalah menyederhanakan melalui proses.
Baik pencatatan, pengetikan penyuntingan dan alih tulis untuk di baca
dan dipahami dalam upaya mencari jawaban atas permasalahan yang
dirumuskan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif
artinya data yang diperoleh dilakukan pemaparan serta mendalam dengan
harapan dapat menarik kesimpulan atau verifikasi dari suatu kegiatan
yang utuh dan bermamfaat diuji kebenarannya, kekokohannya dan
kecocokannya9.
9
PROSES PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) SECARA LANGSUNG DI KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010
( Studi Di KPUD Kabupaten Sumenep )
SKRIPSI
Disusun oleh:
Ainur Rosidi 08230076
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
PROSES PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) SECARA LANGSUNG
DI KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010
(Studi Di KPUD Kabupaten Sumenep)
SKRIPSI
Diajukan kepada fakultas ilmu sosial dan politik Universitas muhammadiyah malang
(sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana S-1)
Disusun oleh:
Ainur Rosidi 08230076
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Ainur Rosisdi
NIM : 08230076
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Disetujui Untuk Diuji Dihadapan
Sidang Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Mengetahui, Dosen Pembimbing I
(Drs. Jainuri, M.si)
Dosen Pembimbing II
(Drs. Sulismadi, M. Si)
Ketua Jurusan
Ilmu Pemerintahan
Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si
Dekan FISIP UMM
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Dipertahankan Dihadapan
Sidang Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 26 januari
Jam : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : Jurusan Ilmu Pemerintahan
Dewan Penguji
1. Drs. Krishno Hadi, MA : ………..
2. Drs. H.Acmadur rifa‟i M. Si………...
3. Drs. Jainuri, M. Si : ………..
4. Drs. Sulismadi, M. Si :………...
Mengesahkan
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
iv
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ainur rosidi
Tempat/Tgl Lahir : sumenep, 17 september 1987
NIM : 08230076
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi dengan judul :
PROSES PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) SECARA LANGSUNG DI KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010 (Studi di KPUD Kabupaten Sumenep).
Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik
sebagaimana berlaku.
Malang,
Yang Menyatakan
Ainur rosidi
Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
v
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama :Ainur Rosidi
NIM :08230076
Fakultas :Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan :Ilmu Pemerintahan
Judul skripsi :Proses Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) secara langsung di Kabupaten Sumenep Tahun 2010 (Studi di KPUD
Kabupaten Sumenep) Pembimbing :1. Drs. Jainuri, M. Si
:2. Drs. Sulismadi, M. Si
Konsultasi Skripsi :
Tanggal Keterangan Paraf Dosen Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing 2
24 September 2012 ACC Judul
1 November 2012 ACC Proposal
1 November 2012 ACC BAB I
27 November 2012 ACC BAB II
8 Desember 2012 ACC BAB III
21 Januari 2013 ACC BAB IV
21 Januari 2013 ACC BAB V
23 Januari 2013 ACC Abstrak
Tanggal selesai bimbingan skripsi : 23 januari 2013
Dosen pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Drs. Jainuri, M.si) (Drs. Sulismadi, M. Si)
Mengetahui Kepala jurusan Ilmu pemerintahan
vi ABSTRAKSI
AINUR ROSIDI, 2013, 08230076, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Secara Langsung di Kabupaten Sumenep Tahun 2010 (Studi di KPUD Kabupaten Sumenep). Pembimbing I: Drs. Jainuri, M.Si ; Pembimbing II : Drs. Sulismadi, M. Si.
Kata Kunci: Pemilihan Umum secara Langsung, Kepala Daerah, Kabupaten Sumenep.
Pemilihan umum kepala daerah secara langsung merupakan salah satu bentuk daerah demokrasi daerah dengan tujuan untuk menentukan pemimpin dari suatu daerah. Pemilihan kepala daerah dengan menggunakan azas demokratis, aman, tertib, dan lancar, serta jujur dan adil. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu perwujudan keterlibatan rakyat di dalam Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2003, bahwa pemilihan umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sama pelaksanaannya kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Maka dari itu penting untuk kita ketahui mengenai proses pemilihan kepala daerah
Tujuan dari penelitian ini adalah unutk mengatahui bagaimana proses pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten sumenep pada tahun 2010. Dengan memberikan gambaran mengenai langkah-langkah atau proses dari berjalannya pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten sumenep. Kemudian untuk mengetahui pandangan dari partai politik dan masyarakat tentang pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan maksud untuk memberikan gambaran mengenai proses dari pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Sumenep pada tahun 2010. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi yang dilakukan oleh paneliti. Sedangkan pengolahan data dengan cara reduksi data, display data untuk kemudian diambil suatu kesimpulan sebagai hasil penelitian.
Hasil dari pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten sumenep pada tahun 2010 telah ditentukan Bupati dan wakil bupati terpilih adalah KH. A. Busyro Karim, M.Si dan wakilnya adalah Ir. H. Soengkono Sidik dengan perolehan suara sebanyak 241.622 atau 51,10% dari seluruh surat suara yang sah. pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Sumenep pada tahun 2010 dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu pemelihan kepala daerah putaran pertama dan pemelihan kepala daerah putaran kedua.
vii
dan wakil kepala daerah khususnya Kabupaten Sumenep. Melalui hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi informasi dan pengetahuan baru kepada akademisi dan pemerintah untuk kebaikan dan perbaikan mengenai pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Sumenep.
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
viii ABSTRACT
AinurRosidi, 2013, 08230076, Muhammadiyah University of Malang, Social and Political Sciences Faculty, Government Department, Directelection process of Local Government (elections) in Sumenep on 2010. (Studies in KPUD Sumenep) Supervisor I: Drs. Jainuri, M.Si; Advisor II: Drs. Sulismadi, M. Si.
Keywords: Direct Election, Regional Head, Sumenep.
Direct Elections of regional heads is one form of local democracy in order to elect the leader of a local area. This Local elections is using democratic, secure, orderly, well, honest and fair principle. General Election (Election) is one manifestation of the people's involvement in the country with democratic system ofgovernment. Under the Law number 12 of 2003 and Number 23 of 2003, that the election which is called election (pemilu) have the same implementation in popular sovereignty of the Unitary Republic of Indonesia based on Pancasila and
the Constitution of the Republic of Indonesia „1945. It's important for us to know
about the local election process.
The purpose of this study is fatherly to know how the local election process ofregional headsand regional vice heads of Sumenep in 2010. By providing an overview of the steps or the process of the passage of the regional head and regional vice head electionsin Sumenep.Then to find out the views of the political parties and the public about the election of regional heads and vice heads of the area.
This research uses descriptive qualitative method in order to provide an overview of the process of the election of regional heads and regional vice headsof Sumenep in 2010. Data collection techniques that used ini this study were interviews, documentation and observation which conducted by researcher. While the data processing by means of data reduction, display the data, then be concluded as a result of research.
ix
The results of this study are expected to provide a change in government, especially with the election of regional heads and vice heads particularly Sumenep. The results of this study are expected will serve a new information and knowledge to academia and government for the benefit and improvement of the implementation of head regional elections and regional vice headsin Sumenep.
Supervisor I Supervisor II
x
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Untuk bundaku tercinta Ibu Ermawati (mak e‟enk), sebagai ibu yang baik bnget, dan tidak pernah lelah dalam mendidik dan memebesarkanku, dan memberikan banyak hal yang positif buat aku. Terimakasih ibu telah membesarkan ketiga anakmu, terima kasih doa dan dukungan bunda selama ini;
2. Untuk Bapakku tercinta bapak Molyono (pak mol) terima kasih telah membiayai pendidikan saya sejak dari kecil sampai bisa jd seperti ini dan bapak yang mempunyai jiwa pekerja keras dan tak pernah meneyerah dalam menafkahi semua kluarga dan membiyai anak anaknya dalam berpendidikan;
3. tantecue, farida (ride) om askam, om iri, bu de sri, embaku h. hosnan, emba tammin, emba eyyum (almarhum), emba puddeli (almarhum), emba hj. zahra (almarhum) Terima kasih semua atas doa dan dukungannya;
4. Adekcue, hullatul farodisa (adiz), dan adek kecilku nibras arroyan (fraz) terima kasih doa dan dukungannya semoga tambah pinter dan selalu berprestasi dan bisa kuliyah dan nantinya bisa jadi orang sucses . Makasih sudah menjadi saudara yang selalu semangatin aku;
5. Special someone “Ghocink”, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini, yang tidak pernah lelah untuk selalu marahin aku, ceramahin aku, semangatin aku, untuk meyelesaikan skripsi ini. Denganmu aku jadi seperti ini, I need You Forever;
6. Special My Friends, ach. Hamdi (ustad adi), terima kasih banyak atas bantuannya mulai dari awal proses ngerjain skripsi hingga menemani, membimbing, selama proses penelitian, hingga selesai, makasih juga doa dan dukunganya;
7. Untuk yatie (eibe),amock, kak atwari (zhajer), zein, yayan, jefri, fariz (pak aji) yudik, uci, lidia, makasih doa dan dukungannya;
8. Teman-teman Jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2008 dan 2009, teman seperjuangan, teman PESMABA, P2KK, KKN (alhamdulillah akhirnya kita bisa selesai skripsi); dan semua teman-teman yang tidak disebutkan namanya makasih doa dan dukungannya.
xi
Motto...!!!
1.
Man jadda wa jadda
(
barang siapa yang bersungguh - sungguh maka akan berhasil)2.
Diri kita dibentuk dari apa yang kita lakukan berulang
kali, sedangkan kesuksesan bukan merupakan usaha
dan tindakan melainkan akibat dari suatu kebiasaan.
(ariestoteles)
3.
Bukanlah
sekali atau dua kali namun berkali
kali hingga tanpa batas yang membuat ide
yang sama kemudian dikenali dunia.
(
ariestoteles
)
4.
Terus
lihat kedepan dengan melakukan hal
yang positif dan bermakna, maka
kesuksesanlah yang akan menjemputnya.
xii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW sebagai insan kekasih Allah yang menjadi rahmat bagi semesta alam yang telah membawa kita dari pada kehidupan jahiliah menuju kehidupan yang penuh dengan ilmu pengetahuan, dan yang telah membawa kita menuju indahnya cinta dalam naungan islam.. Dengan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “PROSES PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) SECARA LANGSUNG DI KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010” (Studi di KPUD Kabupaten Sumenep)Skripsi ini tersusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kata pengantar ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M. AP beserta jajarannya;
2. Segenap Pimpinan FISIP: Dekan FISIP Dr. Wahyudi, M. Si; Pembantu Dekan Drs. Asep Nurjaman, M. Si; Drs. Sulismadi, M. Si; Drs. Abdullah Masmuh, M. Si;
3. Segenap Pimpinan Jurusan Ilmu Pemerintahan: Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si dan Wakil Jurusan Ilmu Pemerintahan Drs. Jainuri, M. Si;
4. Dosen pembimbing: Drs. Jainuri, M. Si; sebagai dosen pembimbing I, dan Drs. Sulismadi, M. Si sebagai dosen pembimbing II, terima kasih atas dukungan dan arahan keduanya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini;
5. Dosen penguji saya: Drs. Krishno Hadi, MA dan Drs. H. Achmadur
rifa‟i, M. Si terima kasih atas masukan da sarannya, sehingga bisa
menyempurnakan dan memperbaiki skripsi ini;
6. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar dilingkungan FISIP UMM, khususnya Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan, terimakasih untuk ilmu yang telah diberikan;
7. Seluruh staf pegawai administrasi Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya TU FISIP UMM;
xiii
9. Ketua PANWASLU Zamrud khan dan seluruh stafnya semuanya yang terkait, terima kasih atas kesediaaan wawancaranya;
10.Kepada partai politik ,PDIP, PKNU, PKB terima kasih atas kesediaanya untuk wawancara untuk penyusunan skripsi ini;
11.Untuk semua masyarakat sumenep terima kasih untuk kesediaannya untuk diwawancarai dalam penyusunan skripsi ini;
Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khairat.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Malang, 22-04-2013 Penulis
xiv
1. Pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung . 7 2. Proses pemilihan kepala daerah ... 8
F. Definisi Operasional ... 9
1. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung a. Pengertian pemilhan kepala daerah (pilkada) secara langsung ... 9
b. Persiapan pemilhan kepala daerah (pilkada) secara langsung ... 9
c. Tahap pelaksanaan kepala daerah (pilkada) secara langsung ... 9
xv
1. Reduksi data ... 14
2. Display data ... 14
3. Klasifikasi data ... 15
4. Pengambilan kesimpulan ... 15
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung ... 17
B. Proses Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Menurut Keputusan KPU Nomor 09 Tahun 2010 .... 24
a. Persiapan ... 24
b. Tahap pelaksanaan ... 24
c. Penyelesaiaan ... 24
C. Tata Cara dan Mekanisme Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... 34
4. Pemerintahan Kabupaten Sumenep... 54
a. Visi kabupaten sumenep ... 55
b. Misi kabupaten sumenep ... 55
5. KPUD Kabupaten Sumenep ... 56
a. Visi dan misi KPUD kabupaten sumenep ... 56
b. Job diskription KPUD kabupaten sumenep . 59 c. Program keja KPUD kabupaten suemenep ... 73
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA A. Pilkada Langsung Kabupaten Sumenep Putaran Pertama ... 79
1. Pemutakhiran data ... 80
2. Pencalonan ... 87
3. Kampanye ... 95
4. Pemungutan dan penghitungan suara ... 97
5. Penetapan dan Pengesahan Hasil Jumlah Suara 99
xvi BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 114 B. Saran ... 117
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Tahun
2010... 86
Tabel 4.2 : Pasangan Calon yang Memenuhi Syarat Sebagai Peserta Pemilu Kepala Daerah dan WakilKepala
Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2010... 91
Tabel 4.3: Nomor Urut Pasangan Calon Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sumenep
Tahun 2010... 93
Tabel 4.4: Pengesahan dan Penetapan Hasil Jumlah Suara pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Akabupaten Sumenep Tahun 2010
Putaran I... 100
Tabel 4.5: Pengesahan dan Penetapan Hasil Jumlah Suara pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Akabupaten Sumenep Tahun 2010