1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata merupakan salah satu instansi
yang membutuhkan suatu sistem jaringan komputer memperoleh informasi yang handal,
cepat, akurat, dan tepat waktu dalam hal transfer data dari satu bagian ke bagian lain dengan
tingkat keamanan yang sesuai dengan kebutuhan. Begitu pula dengan penyajian informasi
yang dilakukan secara manual selain itu mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang
terus betambah, maka diperlukan penanganan khusus.
Ketersediaan media informasi dan transfer data pada sebuah perusahaan merupakan hal
yang mutlak tersedia guna mendukung kinerja perusahaan. Salah satunya adalah tersedianya
sistem jaringan komputer yang memiliki kehandalan dalam masalah sistem informasi dan
komunikasi antara bagian ke bagian lainnya. Kendala yang dihadapi adalah :
a. Sering terjadi kehilangan data yang dialami oleh karyawan.
b. Bebasnya akses jaringan internet yang disalah gunakan oleh karyawan yang terjadi
saat jam kerja.
c. Dibutuhkannya suatu otentikasi ketika akan menggunakan komputer dan jaringan
internet pada sebuah komputer yang dipakai oleh karyawan.
Salah satu alternatifnya adalah dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer yang
dilengkapi dengan sistem keamanan jaringan. Oleh karena itu, penyusun membuat
2 diberi nama yaitu “PENERAPAN PORT BASED AUTHENTICATION 802.1x DI
JARINGAN LOCAL AREA NETWORK PT. PEMBANKITAN JAWA BALI UNIT
PEMBANGKITAN CIRATA“ yaitu suatu sistem jaringan komputer yang berbasis Port
Based Authentication.
1.2Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu sebagai
berikut :
“Menerapkan sebuah sistem jaringan komputer yang bisa menunjang kinerja perusahaan di
PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata.”
1.3Maksud dan Tujuan
Segala kegiatan yang kita lakukan tentu memiliki maksud dan tujuannya masing-masing.
Karena Kerja Praktek ini juga memiliki maksud dan tujuan sendiri. Maksud dan tujuan
penyusun lakukan adalah sebagai berikut.
1.3.1 Maksud
Maksud dari kerja praktek ini adalah menerapkan jaringan computer berbasis Port Based
Authentication di salah satu gedung yang berada di wilayah PT Pembangkitan Jawa Bali Unit
3 1.3.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Kerja Praktek di PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit
Pembangkitan Cirata adalah :
1. Menerapkan sistem jaringan komputer berbasis Port Based Authentication.
2. Menghindari adanya kehilangan data karyawan.
3. Menghindari penggunaan computer bukan oleh karyawan yang seharusnya.
1.4Batasan Masalah
Permasalahan yang dibahas mencakup beberapa hal yang dibatasi dalam ruang lingkup
sebagai berikut :
1. Penerapan sistem jaringan ini hanya akan diterapkan di gedung B PT. Pembangkitan
Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata.
2. Sistem yang akan diterapkan disini menggunakan Port Based Authentication 802.1x
dengan menggunakan Router Cisco Catalyst.
1.5Metode Penelitian
Metode yang digunakan Penulis dalam pengumpulan data-data dan penyusunan Laporan
Kerja Praktek dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
1. Studi Lapangan
Teknik pengumpulan data dengan cara mengevaluasi keadaan yang terjadi
4 Data-data diperoleh dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pembimbing
kerja praktek dari PT. Pembankitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata dan
orang-orang yang bersangkutan ( PT. PJB UP Cirata ), mengenai masalah yang dibutuhkan
dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek. − Observasi
Pegumpulan data diperoleh langsung dari pembimbing Kerja Praktek.
2. Studi Literatur
Teknik Pengumpulan Data yang bersumber dari buku-buku serta catatan selama
perkuliahan, data tersebut diambil berdasarkan kaitan topik yang Penyusun bahas
sebagai bahan penunjang.
1.6Sistematika Penulisan
Untuk mempercepat pemahaman, maka penulis membagi isi penulisan ini menjadi
beberapa bab, dengan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN
Mengemukakan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Maksud dan Tujuan,
Batasan Masalah, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini Membahas teori-teori yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan
5 merancang dan menganalisi sistem yang akan dibangun. Bab ini pun membahas mengenai
sejarah atau latar belakang berdirinya PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan
Cirata, lokasi serta struktur organisasi.
BAB III ANALISA JARINGAN
Pada bab ini menjelaskan tentang analisis perancangan sistem instalasi jaringan beserta
konfigurasinya selama Kerja Praktek berlangsung.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil perancangan system instalasi
berbasis jaringan ( network ) serta saran-saran dari penulis baik untuk perusahaan terkait
1 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Profil Tempat Kerja PraktekBerikut adalah profil tempat kerja praktek dari penulis, yaitu :
2.1.1Sejarah Instansi
PT Pembangkitan Jawa Bali adalah anak perusahaan dari PT PLN (Persero), didirikan
pada tanggal 3 Oktober 1995, dengan tujuan melaksanakan desentralisasi, meningkatkan
efisiensi, meningkatkan pelayanan pada masyarakat, mampu berkembang secara madiri dengan
menyelenggarakan usaha ketenaga listrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat
dengan menerapkan prinsip – prinsip Perseroan Terbatas (PT), serta untuk bersaing dengan
perusahaan – perusahaan pembangkit listrik swasta.
PT PJB melaksanakan kegiatan usaha antara lain :
1. Penyediaan tenaga listrik yang ekonomis yang bermutu tunggi dan andal.
2. Melaksanakan pembangunan san pemasangan peralatan ketenagalistrikan.
3. Pemeliharaan dan pengoperasian peralatan ketenagalistrikan.
4. Serta usaha – usaha lain yang berkaitan dengan kegiatan perseroan dalam rangka
memanfaatkan secara maksimal potensi yang dimiliki.
PT PJB berkantor pusat di Jl Ketingtang Baru 11 Surabaya, memiliki pembangkit –
pembangkit tenaga listrik yang tersebar di Jawa Timur, Jawa barat, DKI Jakarta, Sulawesi
tenggara, dan Sumatera Selatan, dengan kapasitas 6.526 MW, dan asset kurang lebih Rp. 46
triliun. Seiring dengan adanya dinamika dunia usaha, berkembangnya tuntutan pasar, serta
2 kaidah internasional dalam mengelola perusahaan, dengan mengadopsi best practice perusahaan
pembangkit kelas dunia.
PT Pembangkitan Jawa Bali sendiri memiliki beberapa unit pembangkitan yang tersebar di
beberapa daerah di wilayah indonesia. Salah satunya adalah Unit Pembangkitan Cirata yang
berlokasi di desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Plered Purwakarta. Unit Pembangkitan
Cirata ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Asia Tenggara dengan
memanfaatkan waduk seluas 62 Km² dengan elevasi muka air banjir 223m, elevasi muka air
normal 220 m dan terendah 205 m. sehingga didapat volume air kurang lebih 2.165 juta m³
dengan isi efektif waduk 796 m³. Unit Pembangkitan Cirata mengoperasikan 8 unit Turbin X
126 MW dan mampu memproduksi energi listrik yang setara dengan pembangkit termal yang
menggunakan BBM sebanyak 428 ton.
2.1.2Logo Instansi
3 Makna Logo Instansi
a. Bentuk Lambang
Bentuk, warna dan makna lambang perusahaan yang resmi digunakan
adalah sesuai dengan yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan Direksi
Perusahaan Umum Listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggal I Juni 1976,
mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
b. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen – elemen lambang lainnya.
Melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurn. Berwarna kuning untuk menggambarkan
pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat
yang menyala – nyala yang dimiliki setiap insan yang berkarya diperusahaan ini.
c. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai prosuk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir juga mengartikan
kerja cepat san tepat para insan dalam memberikan solusi terbaik bagi para
pelanggannya. Warna yang merah berarti melambangkan kedewasaan PLN
sebagai persahaan listrik pertama di Indonesia dan kesinamisan gerak laju
perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi
4 d. Tiga Gelombang
Memiliki arti sebagai gaya rambat energy listrik yang dialirkan oleh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran,
dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan perusahaan
guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan yang
dimiliki insan – insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para
pelanggannya.
2.1.3Badan Hukum Instansi
PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembnagkitan Cirata mempunyai badan hukum berupa
PT (Perseroan Terbatas). Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara
efektif berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007. Sebelum UUPT 2007, berlaku UUPT No. 1
Th 1995 yg diberlakukan sejak 7 Maret 1996 (satu tahun setelah diundangkan) s.d. 15 Agt
2007, UUPT th 1995 tsb sebagai pengganti ketentuan ttg perseroan terbatas yang diatur
dalam KUHD Pasal 36 sampai dengan Pasal 56, dan segala perubahannya (terakhir dengan
UU No. 4 Tahun 1971 yang mengubah sistem hak suara para pemegang saham yang diatur
dalam Pasal 54 KUHD dan Ordonansi Perseroan Indonesia atas saham -Ordonantie op de
Indonesische Maatschappij op Aandeelen (IMA)- diundangkan dalam Staatsblad 1939 No.
569 jo 717. Berdasar Pasal 1 UUPT No. 40/2007 pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan)
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
5 memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
2.2
Landasan TeoriBerikut beberapa teori-teori yang menjadi landasan dari Laporan Penelitian ini, yaitu :
a) Port Based Authentication 802.1x
802.1x sebenarnya merupakan standar keluaran IEEE yang bertugas untuk mengurusi
kontrol terhadap pengaksesan sebuah jaringan. Dengan menggunakan teknologi ini, kita
dapat melakukan kontrol terhadap siapa dan apa yang akan mengakses jaringan yang kita
buat. Teknologi ini sebenarnya tidak hanya di desain untuk digunakan dalam media wireless,
melainkan juga dalam jaringan wired.
Untuk mengamankan sebuah media, teknologi 802.1x sebenarnya tidak bekerja terlalu
rumit. Yang dilakukannya hanyalah mencegat semua perangkat yang ingin berkomunikasi ke
sebuah titik, kemudian meminta perangkat tersebut untuk melakukan authentikasi terlebih
dahulu ke sebuah server authentikasi. Selanjutnya proses komunikasi untuk authentikasi akan
terjadi dengan difasilitasi oleh sebuah perangkat switch atau sebuah box yang memiliki
kemampuan ini. Setelah proses authentikasi berjalan dan berhasil dengan baik, maka traffic
yang ingin keluar masuk melalui media tersebut akan segera berjalan dengan normal.
Terdapat tiga komponen yang ada dalam implementasi mekanisme authentikasi dengan
menggunakan protokol 802.1x adalah sebagai berikut:
- Client atau Supplicant
Seperti halnya metode komunikasi client server biasa, authentikasi berdasarkan
server-6 nya untuk melakukan authentikasi tersebut. Biasanya pada perangkat yang berfungsi
sebagai client, terdapat sebuah protokol untuk berkomunikasi dengan server
authenticatornya. Protokol tersebut adalah Extensible Authentication Protocol atau
disingkat EAP. Selain itu, pada client juga harus terdapat fasilitas untuk melakukan enable protokol 802.1x. Contoh sederhana dari fasilitas ini dapat Anda lihat pada PC
Anda yang menggunakan operating system Windows XP (Anda juga dapat menggunakan
Windows 2000 dan operating system lainnya yang memang sudah mendukung
authentikasi 802.1x). Di dalam halaman properties dari LAN card atau fasilitas jaringan
lainnya, terdapat sebuah tab bernama Authentication. Di dalam tab ini Anda akan
menemukan fasilitas authentikasi 802.1x untuk diaktifkan pada koneksi ini. Tinggal
centang saja opsi Enablenya, kemudian pilih jenis EAP yang dikehendaki, jika semuanya
sudah siap maka komputer Anda akan langsung melakukan authentikasi ketika ingin
terkoneksi ke dalam jaringan.
- Authenticator
Ada client, pasti ada server yang akan melayani kebutuhannya. Untuk melayani
kebutuhan PC yang menggunakan protokol 802.1x, sebuah perangkat jaringan khusus
dengan kemampuan tersebut sangat diperlukan. Perangkat jaringan khusus ini nantinya
akan bertugas menerima permintaan dari client, kemudian menghubungkannya dengan
sebuah database penyimpan data authentikasi yang berisi username, password, lamanya
jatah koneksi, dan sebagainya. Perangkat tersebut adalah authentication server.
Perangkat khusus authenticator ini biasanya adalah sebuah switch, atau sebuah
perangkat perantara saja yang di dalamnya terdapat fasilitas melayani protokol 802.1x.
7 dan meneruskan permintaan authentikasi 802.1x. Proses yang terjadi pada perangkat
authenticator ini adalah ketika sebuah PC yang menjalankan 802.1x mengirimkan
username dan password, maka perangkat ini akan menerimanya dulu. Setelah diterima,
maka informasi tersebut tidak ditahan di dalamnya, melainkan langsung diteruskan ke
sebuah perangkat authentication server. Setelah informasi sampai ke authentication
server, perangkat authenticator akan melakukan tindakan selanjutnya sesuai dengan apa
yang diperintah oleh authentication server.
- Authentication Server
Setelah informasi username dan password diteruskan oleh authenticator, maka
informasi tersebut akan tiba di authentication server. Server ini akan melakukan validasi
terhadap informasi tersebut. Jika memang merupakan user yang valid untuk mendapatkan
akses dari port tersebut, maka server ini akan mengirimkan kembali informasi validasi ini
dan memperbolehkan perangkat authenticator untuk melayani user ini. Jika tidak valid,
maka informasi pemblokiran juga akan dikirim ke authenticator untuk tidak melayani
user tersebut. Selain informasi validasi, biasanya authentication server juga dapat
memberikan informasi parameter lain seperti misalnya VLAN access, lamanya waktu
akses, berapa banyak user tersebut dapat digunakan untuk mengakses jaringan, dan
sebagainya. Dengan demikian, keamanan user akan sangat terjamin dan sekaligus
fasilitas yang bisa diberikan ke user sangat bervariasi.
b) LAN
8 gedung. Secara administrasi dapat dilakukan sendiri oleh seorang atau beberapa
administrator ( orang yang bertugas atau bertanggung jawab memelihara jaringan ).
2.2.1Perangkat Keras Jaringan
Perangkat keras atau hardware selalu dibutuhkan pada setiap hal yang berkaitan dengan
komputer. Dalam hal ini, komputer juga disebut perangkat keras. Dalam membangun sebuah
jaringan juga membutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan
jaringan yang akan dibangun.
2.2.1.1Kabel UTP
Kabel UTP (Unishielded Twisted Pair) merupakan media transmisi yang digunakan
untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lain dengan menggunakan
port RJ45-Male. Kabel UTP dapat digunakan untuk membangun jaringan LAN yang besar
dengan terminal berupa hub atau switch. Secara fisik, kabel UTP memiliki 4 pasang (8
buah) kabel baja yang dikelilingi (dipilin) oleh jaket dengan bahan karet.
9 Kabel UTP dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kecepatan yang dimiliki. Jenis
pertama adalah kabel UTP biasa, yaitu kabel yang digunakan untuk menghubungkan
komputer pada Ethernet dengan kecepatan 10 Mbps. Jenis kedua adalah kabel UTP kategori
5. Jenis ini memiliki kecepatan lebih besar dari jenis pertama, yaitu mendukung Ethernet
dengan kecepatan 100 Mbps.
2.2.1.2Konektor RJ-45 – MALE
Konektor RJ45-Male adalah konektor yang dipasang pada kabel UTP. Cara
pemakaiannya ialah dengan memasukkannya pada lubang port RJ45-Female yang ada pada
kartu LAN. Secara fisik, bagian ujung dari konektor ini akan memiliki 8 buah pin berbentuk
kawat baja. Kawat ini digunakan untuk mengunci serat kabel UTP yang dimasukkan pada
konektor. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.3 Penampang Konektor RJ-45 – MALE
2.2.1.3Komputer Server – Client
Saat mempelajari jaringan komputer, penulis akan berhadapan dengan lebih dari satu
10 satu komputer. Paling tidak penulis harus memiliki dua komputer dengan sistem operasi
Windows.
2.2.1.4Kartu LAN atau NIC ( Network Interface Card )
Kartu LAN atau NIC (Network Interface Card) merupakan perangkat keras yang
sangat dibutuhkan untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lain.
Dalam pemakaiannya, kartu LAN akan selalu dipasang pada motherboard. Kartu LAN
memiliki bentuk slot PCI ataupun ISA dan ada juga yang telah menyatu pada motherboard.
Kartu LAN yang menyatu pada motherboard sering disebut kartu LAN board.
2.2.1.5Router
Router yang digunakan workstation adalah Router Cisco Catalys 2960 dan 2950
yang memiliki fungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk meluruskan
suatu jaringan ke jaringan lainnya.
11 2.2.2Konfigurasi Jaringan
Konfigurasi jaringan merupakan teknik cara menghubungkan antara komputer server ke
komputer-komputer client lainnya agar dapat saling berhubungan untuk sharing data ataupun
kegiatan lainnya yang dibutuhkan. Yang perlu diperhatikan dalam konfigurasi jaringan, yaitu :
2.2.2.1 Network Address dan IP Address
IP Address adalah alamat yang diberikan pada jaringan computer dan peralatan jaringan
yang menggunakan protocol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat
dituliskan sebagai empat kelompok angka decimal yang dipisahkan oleh tanda titik. IP Address
terdiri atas dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, dimana network ID menentukan alamat
jaringan computer, sedangkan host ID menentukan alamat host ( computer ). Oleh sebab itu, IP
address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan dimana host itu berada.
IP address dibagi dalam tiga kelas, yaitu :
Kelas Network ID Host ID Defaul Subnet Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
1 BAB III
PEMBAHASAN 3.1 Analisis Jaringan
Analisis terbagi kedalam beberapa pokok bahasan diantaranya seperti yang akan
dijelaskan dibawah ini :
3.1.1 Analisis Masalah
Dari tahap analisis dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah apa saja yang sering
muncul, bagaimana cara menyelesaikan masalah atau kendala pada pengaturan dan pembagian
bandwidth sampai solusi yang dapat diajukan untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk
mengurangi dampak ketidak stabilan koneksi internet perlu adanya router dalam jaringan, yang
bertugas melakukan pengaturan pemakaian bandwidth dan pembagian bandwidth seefektif
mungkin ke seluruh client, jadi setiap user akan mendapatkan jumlah bandwidth yang sama
banyak dalam proses browsing ataupun men-download data dari internet, dengan ini di harapkan
tidak akan ada lagi user yang mengeluh atas lambatnya koneksi internet bila ada user lain yang
sedang men-dowload. Atas dasar tersebut, mengaplikasikan Mikrotik OS sebagai router jaringan
yang memiliki feature dan tools yang cukup lengkap baik untuk jaringan kabel maupun jaringan
wireless. Bandwidth adalah besar byte penggunaan pada transfer data dalam jaringan. Oleh
karena itu diperlukan program yang dapat mengatur alur Bandwidth dari masing-masing
2 3.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional merupakn analisis yang dibutuhkan untuk
menentukan spesifikasi sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen-elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan. Kebutuhan non-fungsioanal terbagi mejadi dua analisis,
yaitu analisis perangkat keras, perangkat lunak.
3.1.3 Analisis Hardware (Perangkat Keras)
Spesifikasi perangkat keras pada komputer yang digunakan di PT Pembangkitan Jawa
Bali Unit Pembangkitan Cirata client adalah :
1. Prosesor : Intel Core 2 Duo 2.4 GHz
2. RAM : 1 GB
3. Hard Disk : 160 GB
4. VGA : On Board (di set 64 MB)
5. Ethernet Card : RTL8139 PCI 10/100 Mbps
6. Monitor : 15 Inci dengan resolusi 1024x768 color 32bit
Spesifikasi perangkat keras pada komputer server :
1. Prosesor : Intel Core 2 Duo 2.8 GHz
2. RAM : 4 GB
3. Hard Disk : 500 GB
4. VGA : NVDIA G-FORCE 9500GT 128 Mb
5. Ethernet Card : RTL8139 PCI 10/100 Mbps
3 3.1.4 Analisis Software (Perangkat Lunak)
Perangkat lunak yang digunakan pada setiap komputer client :
1. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Profesional
2. Proteksi : Antivirus Kaspersky 7 dan Deep Freeze
3. Browser : Internet Explorer, Mozilla Firefox dan Opera
Perangkat lunak yang digunakan pada komputer server :
1. Sistem Operasi : Microsoft Windows Server 2003
2. Pengaturan Bandwith : Microtic for Windows
3. Proteksi :
− Kaspersky 7 (Antivirus)
− R admin (aplikasi untuk memantau / memonitor komputer client)
− IP Angry Scanner (aplikasi untuk mengecek komputer client yang sedang
aktif pada jaringan / workgroup)
4 3.1.5 Topologi Jaringan
Topologi jaringan yang digunakan pada PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan
Cirata adalah topologi STAR. Topologi star tidak langsung terhubung satu sama lain, tetapi
melalui perangkat pusat pengendali (central controller) yang biasa disebut dengan switch. Pada
topologi star, switch berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas. Jika satu komputer ingin
mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke switch terlebih dahulu,
yang kemudian meneruskannya ke komputer tujuan. Arsitektur jaringan secara global yang
terdapat di PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata adalah sebagai berikut :
5 3.1.6 Kondisi Ruangan di Gedung B PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan
Cirata
PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata memiliki 4 gedung yaitu : − Gedung A (2 lantai)
− Gedung B (2 lantai) − Gedung C (2 lantai) − Gedung Sarana Olahraga
Berikut adalah denah gedung B yang menjadi fokus penerapan port based authentication 802.1x. Disetiap gedung kecuali gedung olahraga terdapat masing – masing sebuah server untuk mengelola jaringan yang dihubungkan dengan fiber optic sehingga memungkinkan untuk melakukan konfigurasi maupun perawatan jaringan di salah satu gedung untuk keseluruhan gedung.
6
3.1.7 Denah Ruangan dan Kondisi di Dalam Gedung
Dalam gedung B PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata terdapat 2 lantai yang masing – masing lantai terbagi menjadi ruangan – ruangan untuk staf dan ruangan server.
7 Gambar 3. 4 Denah Lantai 2
8 Gambar 3. 6 Salah satu Ruangan di Gedung B
3.2 Konfiguasi Protokol 802.1x Port Based Authentication
3.2.1 Cisco Secure ACS
Cisco Secure Access Control Server (ACS) Solusi Engine merupakan alat yang berfungsi untuk kontrol akses jaringan. Ini bertujuan untuk mematuhi persyaratan peraturan dan perusahaan berkembang, meningkatkan produktivitas, dan mengandung biaya. Mendukung skenario secara bersamaan, termasuk:
1. Perangkat administrasi: mengotentikasi administrator, mengotorisasi perintah, dan menyediakan jejak audit.
2. Remote Access: Bekerja dengan VPN dan perangkat jaringan lainnya remote akses untuk menegakkan kebijakan akses.
3. Wireless: mengotentikasi dan mengotorisasi pengguna nirkabel dan host dan melaksanakan kebijakan nirkabel spesifik.
9 Cisco Secure ACS Solution Engine memungkinkan untuk mengatur akses ke sumber daya jaringan untuk berbagai tumbuh jenis akses, perangkat, dan kelompok pengguna. Fitur-fitur kunci alamat kompleksitas saat kontrol jaringan akses:
1. Dukungan untuk berbagai protokol termasuk Protokol Otentikasi yang Diperluas (EAP) dan non-protokol EAP memberikan fleksibilitas untuk memenuhi semua kebutuhan otentikasi.
2. Integrasi dengan produk Cisco untuk mengontrol perangkat administrasi akses memungkinkan kontrol terpusat dan audit tindakan administratif
3. Dukungan untuk database eksternal dan server audit centralizes kontrol akses kebijakan dan memungkinkan untuk mengintegrasikan sistem akses dan kontrol identitas
3.2.2 Installasi Cisco Secure ACS v3.3
Langkah pertama untuk mengkonfigurasi 802.1x Port Based Authentication memerlukan software pendukung seperti Cisco Secure ACS v3.3. Berikut adalah cara installasi Cisco Secure ACS v3.3
10 Setelah menunggu beberapa saat setelah tampilan awal, maka akan muncul jendela installasi. Centang semua kotak yang kosong kemudian klik next, lihat gambar berikut.
Gambar 3. 8 Tandai semua pilihan pada kotak dialog Kemudian tentukan dimana file akan disimpan.
11 Pada jendela Authentication Database Configuration pilih pilihan pertama agar mempermudah
untuk melakukan pengaturan user.
Gambar 3. 10 Pilih option pertama agar lebih mempermudah pengaturan user
Proses installasi akan berlangsung dan memerlukan waktu beberapa saat.
12 Pada jendela option centang kotak yang kosong sesuai dengan kebutuhan, fungsi ini bertujuan untuk menampilkan pilihan pada saat menjalankan aplikasi. Tetapi disarankan untuk mencentang semua pilihan agar penggunaan lebih mudah untuk dijalankan. Lihat gambar berikut.
Gambar 3. 12 Centang semua pilihan
Kemudian masukan notifikasi SMTP mail server dan notifikasi accounr email.
13 Inisialisasikan Cisco Secure ACS Service dan centang kotak yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan proses installasi selesai. Dan Cisco Secure ACS siap untuk dijalankan.
Gambar 3. 14 Finishing Installasi
3.2.3 Konfigurasi Cisco Secure ACS
Konfigurasi Cisco secure ACS sebagian besar dilakukan melalui web GUI. Sebelum membuka web GUI, pastikan di komputer telah terinstall java runtime environment. Sebab, web GUI mnggunakan applet dalam sebagian menu-nya. Untuk mengecek keberadaan java, cukup ketikan perintah “java” di DOS Console.
14 Jika java belum terpasang web browser dan ketikkan ip address dengan format http:/xxx.xx.xxx.xx kemudian tekan Install missing Plugins
Gambar 3. 16 Install plugin Java
Jika telah selesai cek kembali dengan mengetikkan perintah java di DOS Console
Gambar 3. 17 Java sudah terinstall
Konfigurasi yang perlu dilakukan di dalam web GUI Cisco ACS 3.3 antara lain adalah :
− Pendaftaran User
User adalah pengguna yang nantinya akan meminta autentifikasi ke server Cisco ACS.
15 Gambar 3. 18 User Setup Cisco ACS 3.3
Penambahan user one by one melalui menu ini kurang efektif apabila network administrator ingin mengambahkan user yang berjumlah relatif banyak. Oleh karena itu, Cisco menyediakan fitur untuk menambahkan user melalui batch proses. Yaitu melalui CLI (Command Line Interface). Adapun langkah-langkah menggunakan fitur ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat file text berisi daftar user yang akan diupload ke Cisco server ACS dengan
format
ADD:<USERNAME>:CSDB:<PASSWORD>:PROFILE:<PROFILE_NUMBER>
16 b. Mencari lokasi CSUtil.exe kemudian mengkopikan file user.txt di atas ke folder yang
sama dengan CSUtil.exe
Gambar 3. 20 Letak CSUntil.exe dan user.txt
c. Menjalkan CSUtil.exe dengan Perintah
CSUtil - i USER.txt
17 d. Apabila terjadi error saat proses sedang berlangsung, command di atas bisa dieksekusi
lagi untuk memastikan bahwa USER.txt berhasil diload seluruhnya ke database User
Cisco ACS
e. Untuk mengkonfirmasi bahwa data user telah berhasil di load, bisa dicek di web GUI
Cisco ACS, menu User Setup
Gambar 3. 22 Daftar User
− Pendaftaran Switch
Tahap berikutnya adalah mendaftarkan switch-switch yang bertidak sebagai
18 Gambar 3. 23 Mendaftarkan switch ke Cisco Secure ACS 3.3
Gambar 3. 24 Mengisi data-data yang berkaitan dengan switch tersebut
Yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah, KEY harus sama antara yang
didaftarkan disini dengan yang nanti dikonfigurasikan ke switch. Apabila key tidak sama,
19 Gambar 3. 25 Switch yang telah dimasukkan ke dalam Cisco ACS
3.2.4 Mengaktifkan EAP-FAST
20 Gambar 3.21Lalu aktfkan EAP-FAST
3.2.5 Menambakan user Administrator
User administrator dipakai ketika mengakses web GUI Cisco ACS dari komputer
lain melalui web browser.
21 Gambar 3.23Berikan semua akses, tekan tombol submit
3.2.6 Mengaktifkan Proses Logging
Agar aktifitas-aktifitas yang terjadi di Cisco Secue ACS bisa termonitor dengan
baik, log hendaknya diaktifkan. Yaitu dengan jalan sebagai berikut:
22 Gambar 3.25Memilih log yang akan diaktifkan
Gambar 3.26Mengaktifkan Log ke dalam file CSV 3.2.7 Menambah waktu EAP Request timeout
Default dari cisco ACS 3.3, end user diberi waktu duapulu (20) detik untuk
meresponse permintaan autentikasi pada saat pertama kali mengakses jaringan. Alokasi
waktu ini hendaknya ditambah guna meningkatkan kenyamanan end user. Sebab
seringkali alokasi waktu ini habis sebelum end user sempat mengetikkan username dan
23 Gambar 3.27Buka Global Authentication Setup
24 3.3 Konfigurasi Network Adapter Client
Agar Network adapter di sisi end user bisa mengirimkan sinyal autentikasi, maka
network adapter tersebut harus disetting terlebih dahulu. Caranya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.29Buka network adapter properties
Gambar 3.30Masuk ke tab Authentication
25 Gambar 3.31Masukkan settingan sebagaimana screenshot di atas
Tekan Apply
Dengan demikian, end client siap menerima permintaan request autentikasi dari switch
3.3.1 Konfigurasi Switch
Tahap berikutnya adalah menkonfigurasi switch agar bisa meneruskan komunikasi
request dan autentikasi dari client ke Cisco ACS dan sebaliknya. Agar lebih mempermudah,
proses konfigurasi ini dilakukan dengan menggunakan software Cisco SNMP tools
3.3.1.1Mendownload Running Config dari switch
Agar konfigurasi tidak dilakukan dari nol, running config yang sudah ada pada
switch didownload terlebih dahulu untuk kemudian di edit. Cara mendownload running
26 Gambar 3.32Menjalankan Cisco SNMP Tool
Gambar 3.33Tampilan Cisco SNMP Tool
27 Gambar 3.35Mendownload Running Config agar bisa dimodifikasi
Gambar 3.36Script Configuration hasil download, selanjutnya disave dan diedit dengan menggunakan text editor
3.3.1.2Menambahkan configurasi untuk mengaktifkan Autentikasi pada switch secara global
Mengaktifkan 802.1x adalah dengan menambahkan script berikut pada file
28 Script berikut ditambahkan pada scopeglobal configuration:
a. Cisco 2950: aaa new-model
aaa authentication login default local
aaa authentication dot1x default group radius
aaa authorization network default group radius
radius-server host <ip-addr-ACS> auth-port 1812 acct-port 1813 key <key-ACS>
radius-server retransmit 3
radius-server deadtime 1
b. Cisco 2960: aaa new-model
aaa authentication login default local
aaa authentication dot1x default group radius
aaa authorization network default group radius
dot1x system-auth-control
radius-server host <ip-addr-ACS> auth-port 1812 acct-port 1813 key <key-ACS>
radius-server retransmit 3
radius-server deadtime 1
3.3.1.3Mengaktifkan autentikasi 802.1x per port
Setelah 802.1x aktif di skala global, tahap berikutnya adalah mengaktifkan
29 a. Cisco 2950:
interface FastEthernet0/1
switchport mode access
dot1x port-control auto
dot1x host-mode single-host
dot1x timeout tx-period 5
dot1x timeout reauth-period 30000
dot1x guest-vlan 2
30 3.3.1.5Mengupload Script yang telah diedit
Caranya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.37Klik tombol load configuration fromfile
31 Gambar 3.39Upload Ke Running configuration ataupun Startup Configuration Dengan demikian, autentikasi 802.1x di sisi switch & port telah aktif
Keterangan :
Untuk mengupload ke switch, dibutuhkan SNMP String dengan hak Write.
3.4 Pengetesan
Untuk mengetahui apakah konfigurasi radius telah berfungsi, cara melakukan
pengetesannya adalah sebagai berikut:
32 Gambar 3.41Ketika balon notifikasi di klik, akan muncul dialog seperti di atas
Masukkan Username & password saja, LOGON DOMAIN dikosongkan
Gambar 3.42Apabila autentikasi berhasil, maka jaringan akan terkoneksi
3.5 Tips dan Troubleshooting
Adakalanya dalam proses pengerjaan setting switch maupun penerapan autentikasi dot1x
berbasis RADIUS mengalami berbagai kendala. Berikut ini adalah error maupun issue yang
sering muncul dalam proses penyettingan switch maupun server ACS.
3.5.1 Gagal mengakses telnet ke seitch karena lupa username atau password Permasalahan di atas bisa diatasi dengan cara yang cukup mudah tanpa harus
33 berisi pembatalan username&password lama sekaligus pengesetan username & password yang
baru via Cisco SNMP Tools.
Syntax:
no username <username> password <password>
Username <username> password <password>
Gambar 3.43Configuration script yang baru 3.5.1 Prompt Sudah Muncul Namun End User Gagal Authentukasi
Permasalahan di atas kemungkinan besar disebabkan adanya masalah di sisi switch
maupun di sisi Server Cisco ACS.
Gambar 3.44Gagal autentikasi
Pemecahannya adalah sebagai berikut (sesuai dengan penyebab permasalahannya):
34 Bisa dilacak dengan jalan melakukan tes ping dari Server ACS ke switch yang
end usernya mengalami gagal autentikasi.
− Service Cisco ACS Tidak berjalan sebagaimana mestinya
Masalah ini bisa terjadi ketika windows mengalami hard shutdown, misalnya
ketika terjadi mati listrik. Untuk memperbaikinya, jalankan/restart semua service yang
berhubungan dengan Cisco Secure ACS
Gambar 3.45Restart service yang berhubungan dengan Cisco Secure ACS − IP Address di switch configuration salah
Bisa terjadi karena kesalahan pengetikan, atau keteledoran. Perbaikan bisa
dilakukan secara online langsung via telnet, atau via offline kemudian diupload melalui
Cisco SNMP Tools.
35 − Key antara di switch dengan di Cisco ACS tidak sesuai
Gambar 3.47Letak key di Cisco Secure ACS
Gambar 3.48Letak key di configuration script − Username / Password salah
Adakalanya autentikasi gagal karena end user lupa akan username &
passwordnya. Untuk melacak hal ini, bisa dilihat di log yang terdapat di Cisco Secure
ACS, yaitu di bagian Failed Attempts
36 Gambar 3.50Daftar user yang gagal autentikasi & sebab kegagalannya
Apabila semua permasalahan-permasalahan telah diketahui & diperbaiki, tahap
selanjutnya adalah mengulangi proses autentikasi dengan jalan merestart network adapter
(disable – enable).
1 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam pelaksanaan kerja praktek, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan Port Based Authentication telah bisa digunakan dengan baik. 2. Kehilangan data karyawan pada setiap komputer bisa diminimalisir.
3. Penggunaan komputer oleh karyawan yang bukan semestinya bisa diminimalisir
karena untuk login ke komputer tersebut harus ada verifikasi terlebih dahulu.
1.2Saran
Adapun saran mengenai yang diberikan saat penelitian ini adalah :
1. Begitu selesai melakukan konfigurasi password dan username yang diberikan adalah default dan setiap karyawan bisa tahu password rekannya satu sama lain. Alangkah baiknya begitu aktivasi karyawan langsung mengganti password dan username nya supaya tidak ada orang lain lagi yang tahu kecuali administrator jaringan.
2. Pada tahapan maintenance atau troobleshhoting alangkah baiknya dilakukan oleh orang yang sudah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang jaringan. Pasalnya jika salah dalam mengambil tindakan maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kerusakan yang lebih fatal.
PENERAPAN PORT BASED AUTHENTICATION 802.1x
DI JARINGAN LOCAL AREA NETWORK
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UNIT PEMBANGKITAN CIRATA
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
DIAN M S
10107092
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Reza R, Standar IEEE 802.1x. Teori dan Implementasi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. DATA PRIBADI
Nama : Dian Meindra Sutisna Putra
Tempat Tgl Lahir : Cililin, 25 Mei 1989 Jenis Kelamin : Laki - Laki
Status : Belum Nikah
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Pasar Lama Kp Sumur Bandung Rt. 003/ Rw. 009 No. 56 Cililin Kabupaten Bandung Barat.
No. Telephone : 085 220 225 005
E – Mail : [email protected]
2. DATA ORANG TUA
Nama Ayah : Ii Sutisna
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Nama Ibu : Ipah Latipah, S. Pd.I Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat Orang Tua : Jl. Pasar Lama Kp Sumur Bandung Rt. 003/ Rw. 009 No. 56 Cililin Kabupaten Bandung Barat.
3. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN Cililin 02 Tahun 1994 s/d 2000 2. SMP Negeri 1 Cililin Tahun 2000 s/d 2004 3. SMA Negeri 1 Cililin Tahun 2004 s/d 2007
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah dan
karunia yang tidak ada habisnya kepada penulis, yang telah menjadi sumber hikmat, pengetahuan
dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek ini dengan
judul “PENERAPAN PORT BASED AUTHENTICATION 802.1x DI JARINGAN LOCAL AREA NETWORK PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN CIRATA”.
Penulisan laporan kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata
kuliah Kerja Praktek pada Program Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak, baik dari segi materi, spirit maupun masukan – masukan yang sangat
membangun. Pada kesempatan ini secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya dalam penyusunan
tugas kerja praktek ini.
2. Bapak Dimas Kaharudin selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan
tuntunan selama melaksanakan kerja praktek.
3. Ibu Mira Kania Sabarian, ST., MT. Selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik
4. Bapak dan Ibu tersayang serta adik – adik saya yang selalu memberi dukungan,
semangat, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya.
5. Pihak PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk melakukan kegiatan kerja praktek ini.
6. Bapak Dr. H Bunyamin Alamsyah, SH., M. Hum beserta Ibu Dra. Hj, Upi Komariah,
SH., MH. yang selalu memberikan masukkan, semangat serta doa kepada saya dalam
pelaksaan penyusunan laporan kerja praktek.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak dan para pembaca.
Bandung, 23 Januari 2011