• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Aplikasi Pengelolaan Barang Inventaris di Dana Pensiun Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Program Aplikasi Pengelolaan Barang Inventaris di Dana Pensiun Telkom"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM APLIKASI PENGELOLAAN

BARANG INVENTARIS

DI DANA PENSIUN TELKOM

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata 1

Jurusan Teknik Informatika

GALIH PRATAMA JULIARAHMAN 10109320

TIJAN HAKIKI 10109340

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

LAMPRAN E

(3)
(4)

LAMPIRAN F

(5)
(6)

C

URRICULUM VITAE

[ d a f t a r r i w a y a t h i d u p ]

IDENTITAS DIRI

Nama : Galih Pratama Juliarahman

Tempat/Tanggal Lahir : Karawang, 19 Juli 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan Terakhir : SMA Negeri 5 Karawang

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Kartini Gg. Dederuk No 18 Kec. Karang Pawitan Kota

Karawang Provinsi Jawa Barat

Status : Belum Menikah

No. HP : 08561889917

E-Mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1. Tamatan SD Negeri Karawang Wetan 3 Karawang pada Tahun 2003

2. Tamatan SMP Negeri 1 Karawang pada Tahun 2006

3. Tamatan SMA Negeri 5 Karawang pada Tahun 2009

(7)

C

URRICULUM VITAE

[ d a f t a r r i w a y a t h i d u p ]

IDENTITAS DIRI

Nama : Tijan Hakiki

Tempat/Tanggal Lahir : Serang, 26 Januari 1990

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan Terakhir : SMKN 2 Kota Serang

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kp.Cikeusal Lor RT.09/RW.02 Desa Cikeusal Kec.

Cikeusal Kota Serang Provinsi Banten

Status : Belum Menikah

No. HP : 081906241069

E-Mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL 5. Tamatan SD Negeri Inpress cikeusal pada Tahun 2003

6. Tamatan SMP Negeri 1 Cikeusal pada Tahun 2006

7. Tamatan SMK Negeri 2 Kota Serang pada Tahun 2009

(8)

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR SIMBOL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Maslaah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodelogi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Instansi ... 7

(9)

iii

2.1.2 Singkat dan Sejarah Visi dan Misi Perusahaan ... 7

2.1.3 Logo Instansi ... 10

2.1.4 Struktur Organisasi ... 11

2.1.5 Uraian Tugas ... 12

2.1.6 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 16

2.2 Landasan Teori ... 18

2.2.1 Aplikasi Berbasis Web ... 18

2.2.2 Basis Data ... 19

2.2.3 PHP ... 19

2.2.4 Macromedia Dreamweaver ... 19

2.2.5 MySQL ... 20

2.2.6 PHP My Admin ... 20

2.2.7 Web Browser ... 20

2.2.8 Data Flow Diageam ... 20

2.3 Software Pendukung ... 19

BAB III PEMBAHASAN ... 21

3.1 Analisis Sistem ... 21

3.1.1 Analisis Masalah ... 21

3.1.2 Analisi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 21

3.1.3 Analisi Sistem Non Fungsional ... 22

(10)

iv

3.2 Perancangan Sistem ... 28

3.2.1 Perancangan ERD ... 29

3.2.2 Perancangan Skema Relasi ... 29

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 49

4.1 Kesimpulan ... 49

4.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(11)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang. Shalawat dan salam tercurah kepada jungjungan kita nabi besar

Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat.

Dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya

sehingga pada akhirnya dapat diselesaikannya laporan kerja praktek ini dengan

judul “Program Aplikasi Inventaris Barang di Dana Pensiun Telkom Bandung”

yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan pada mata kuliah Kerja

Praktek di jurusan Teknik Informatika, Program studi Strata Satu di Universitas

Komputer Indonesia.

Terselesaikannya laporan dan aplikasi ini tentunya karena banyak

pengertian serta bantuan dari berbagai pihak yang telah ikut berpartisipasi baik

berupa semangat, moril, maupun materil.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih karena telah

mendapatkan banyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala hormat

dan kerendahan hati kami mengucapkan terimakasih kepada :

Orangtua tercinta dan keluarga yang telah banyak memberikan dukungan

baik moril maupun materil sehingga pelaksaan dan pembuatan laporan kerja

praktek ini dapat berjalan dengan baik.

Ibu Nelly Indriani selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan pemikirannya selama pembuatan laporan ini

(12)

ii

Bapak Asep Beni Mustopa selaku pembimbing kerja praktek dan seluruh

karyawan di Dana Pensiun Telkom Bandung, Seluruh pihak yang membantu

dalam pelaksanaan kerja praktek dan laporan ini khususnya teman-teman IF8

angkatan 2009.

Dalam penulisan serta perancangan aplikasi ini, sepenuhnya kami

menyadari akan kekurangan baik dalam segi materi penulisan, susunan bahasa,

maupun penyajian. Hal ini dikarenakan keterbatasan sebagai manusia yang harus

banyak belajar, untuk semua hal itu dengan senang hati terbuka kami

mengharapkan kritikan dan saran membangun untuk pembelajaran selanjutnya.

Akhir kata penulis hanya dapat berharap dan semoga saja sajian yang

sederhana ini dapat membantu dan bermanfaat khususnya bagi pihak lain yang

membutuhkan.

Bandung, 17 Januari 2013

(13)

50 DAFTAR PUSTAKA

Rohim Abdul, Rosely Elly, Komala Ratna Sari, dkk. Perancangan Basis Data Relasional. Telkom Polytechnic. 2009

Wijaya Rahman Dedy, ST. Praktikum Sistem Manajemen Basis Data. Telkom Polytechnic. 2009

Huda Miftakhul. Membuat Aplikasi Rental dengan Java dan MySQL. Media Komputindo. 2009.

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Awal mula berdiriya Dana Pensiun Telkom (DAPENTEL) dimulai pada tahun 1982. Pada

saat itu TELKOM (d/h PERUMTEL) mulai mengelola Manfaat Pensiun (MP), kemudian pada

tahun 1983 pengelolaan program manfaat pensiun ditangani oleh Yayasan Dana Pensiun Pegawai

(YDPPT). Pada tanggal 20 April 1992 lahirlah Undang-undang 11/1992 tentang Dana Pensiun

yang mengatur jenis-jenis dana pensiun yaitu DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja) dan DPLK

(Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Pihak YDPPT memilih DPPK sebagai azas pemberlakuan

dalam pengelolaan dana pensiun yang program kerjanya adalah menyelenggarakan Program

Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dimana pendirinya bertanggungjawab penuh atas defisit

pendanaan kewajiban pembayaran manfaat pensiun kepada peserta, janda/duda/anak agar selalu

terpenuhi sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun. Selain itu juga kekayaan-kekayaan dana pensiun

terpisah dari kekayaan badan hukum pendirinya.

Kegiatan pokok Dana Pensiun Telkom (DAPENTEL), antara lain:

1. Mengatur dan melaksanakan pembayaran Manfaat Pensiun secara tepat jumlah, waktu dan

penerima sesuai Peraturan Dana Pensiun.

2. Menagih dan menerima setoran Iuran Pemberi Kerja dan Peserta.

3. Melakukan Investasi yang produktif dan aman dalam jenis investasi berdasarkan Arahan

Investasi dan peraturan perundangan yang berlaku.

Masalah inventory merupakan salah satu permasalahan operasional yang sering dihadapi

oleh sebuah perusahaan. Jika persediaan yang terlalu banyak atau persediaan yang terlalu sedikit

hal ini bisa mengakibakan kerugian bagi perusahaan. Kekurangan persediaan suatu produk dapat

berakibat terhentinya proses produksi dan suatu ketika bisa mengalami kehabisan stok, bila

perusahaan tidak memiliki persediaan yang mencukupi, biaya pengadaan darurat tentunya lebih

mahal. Sebaliknya, begitu juga jika persediaan terlalu banyak (over stock), hal ini akan

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena harus menyediakan tempat yang lebih besar,

(15)

2 tambahan yang terkait dengan dengan biaya inventori seperti biaya pemeliharaan dan biaya

akuntansi guna menyimpan dan memelihara produk tersebut selama penyimpanan di gudang.

Karena permasalahan dilematis (kelebihan dan kekurangan) dari persediaan tersebut

menyebabkan perusahaan harus menentukan kebijakan persediaan dan manajemen harus bisa

memutuskan berapa banyak suatu barang harus disiapkan (distock) untuk keperluan perusahaan

secara optimal.

Untuk melihat dan mendapatkan jumlah inventori yang tepat serta bisa melihat kebutuhan

secara optimal, manajemen harus sering mengadakan kajian terhadap masalah tersebut. Dengan

proses pengolahan analisa manajemen bisa mendapatkan informasi yang digunakan untuk

keperluan manajemen inventori perusahaan seperti menentukan jumlah barang yang harus

disiapkan di gudang, mengatur jumlah minimal stok, jumlah stok aman (safety stock,) dan jumlah

stok maksimal setiap barang. Selain itu dengan menggunakan informasi ini, manajemen bisa

memutuskan kapan mereka harus melakukan re-order pembelian barang.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dibuatlah suatu “SISTEM INFORMASI DATA

INVENTORY DI DAPEN TELKOM BANDUNG” yang akan membantu proses oprasional

perusahaan dengan menerapkan tertib administrasi inventory mulai dari pencatatan dari barang

masuk, penyimpanan, sampai dengan barang keluar.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah telah diutarakan, maka rumusan masalah

pada kerja praktik ini adalah sebagai berikut:

 Belum adanya sistem informasi yang menunjang inventaris barang yang ada di Dapen Telkom.

 Penyimpanan data masih dilakukan secara konvesional. Hal ini menjadi kelemahan sistem penyimpanan data seperti : arsip mudah hilang dan data sulit untuk dicari dikarenakan

belum adanya sistem database dalam penyimpanan data dan penyajian informasi sehingga

membutuhkan waktu yang lama serta membuat kerja menjadi kurang efektif dan efisien.

I.3 Maksud dan Tujuan I.3.1 Maksud

Maksud pembuatan laporan ini adalah Untuk memenuhi salah satu syarat dalam

(16)

3

Komputer, Universitas Komputer Indonesia. Dan untuk membangun serta mengembangkan sebuah

sistem informasi data inventory di Dapen Telkom serta untuk memperkecil kemungkinan kesalahan

yang dapat terjadi karena kesalahan manusia.

I.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan program aplikasi ini adalah :

 Mempermudah dalam pencatatan data Hardware pada suatu perangkat komputer.

 Mempermudah pencarian data perangkat komputer yang di butuhkan oleh pengguna

komputer.

 Memudahkan dalam pengecekan Perangkat keras (Hardware) pada suatu perangkat komputer.  Pembuatan laporan perangkat komputer menjadi lebih cepat.

Diharapkan dengan adanya program aplikasi ini dapat memberikan konstribusi bagi

perusahaan agar dapat menunjang laporan persediaan perlengkapan perangkat keras pada suatu

komputer yang digunakan oleh karyawan Dapen Telkom dalam pengolahan data yang selanjutnya

dapat memberikan informasi yang berkualitas bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan

monitoring tersebut.

I.4 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, maka pembatas ruang lingkup permaslahan yang ada adalah

sebagai berikut:

A. Aplikasi sistem dibuat berbasis web.

I.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti mulai dari

perumusan masalah sampai kesimpulan, yang membentuk sebuah alur yang sistematis

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Metode pengumpulan data terdiri dari 2

(17)

4 a. Studi Literatur

Studi Literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan pengetahuan dalam membangun

suatu sistem informasi. Metode ini dapat melalui buku, modul atau situs-situs yang

berkaitan data yang diperlukan.

b. Studi Lapangan

Studi Lapangan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui secara rinci permasalahannya.

Studi Lapangan terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan

tujuan-tujuan tertentu dengan format tanya jawab yang terencana. Dalam

pembangunan aplikasi ini menggunakan metode wawancara langsung

dengan perwakilan dari perusahaan yaitu pak risman, asep, kosasih selaku

staf IT di Dana Pensiun Telkom Bandung.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan

berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan

yang sedang berjalan. Observasi dilakukan di Dana Pensiun Telkom yaitu

dengan mengamati secara langsung bagaimana proses pengolahan data

arsip SPD yang sedang berjalan.

1.5.2 Metode pembangunan aplikasi

Metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah metode Classical

Life Cycle (CLC) atau yang bisa disebut dengan Waterfall meliputi beberapa tahap seperti terlihat

(18)

5 Gambar 1.1 metode Waterfall [4]

Adapun penjelasan dari gambar 1.1 mengenai tahap-tahap pembangunan perangkat lunak

yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. System Engineering

System engineering adalah pembuatan suatu perangkat lunak yang merupakan

bagian terbesar dari pengerjaan suatu proyek. Untuk pekerjaan dimulain dengan

menempatkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanan proyek.

2. Analisis Perangkat Lunak (Software Analisis)

Menentukan apakah kegiatan dari system engineering dapat diimplementasikan

menjadi sebuah sistem informasi atau tidak dan menentukan prosedur-prosedur yang

bekerja. Adapun fungsi-fungsi tersebut meliputi fungsi masukan, fungsi proses dan

fungsi keluaran.

(19)

6 Perancangan perangkat lunak merupakan perancangan yang dilakukan berdasarkan

data-data yang telah dikumpulkan pada tahapsebelumnya. Perancangan tersebut

meliputi perancangan struktur file, struktur menu, struktur program, format masukan

(input) dan format keluaran (output).

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan kerja praktik ini dibagi kedalam empat pokok bahasan

dengan sistemtika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan

tujuan, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik

penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis prosedur yang

sedang berjalan Berisi tentang analisis, perancangan, dan implementasi pembangunan

perangkat lunak.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang berisikan hal-hal terpenting yang dibahas dan

kemudian dijadikan kesimpulan. Bab ini juga berisi daran-saran yang dimungkinkan untuk

(20)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Instansi

2.1.1 Profil Perusahaan

DapPen Telkom adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan dana

pensiun maksudnya adalah Badan Hukum yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat

bagi karyawan Telkom yang masuk sebelum juli tahun 2002. Program Pensiun adalah suatu

program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya secara berkala dan dikaitkan

dengan pencapaian usia tertentu (Untuk jumlah manfaat pensiun tertentu, pembayaran dapat

dilakukan sekaligus, dengan syarat belum menerima MP yang dibayarkan secara bulanan).

2.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Awal mula berdiriya Dana Pensiun Telkom (DAPENTEL) dimulai pada tahun 1982.Pada

saat itu TELKOM (d/h PERUMTEL) mulai mengelola Manfaat Pensiun (MP), kemudian pada

tahun 1983 pengelolaan program manfaat pensiun ditangani oleh Yayasan Dana Pensiun

Pegawai (YDPPT). Pada tanggal 20 April 1992 lahirlah Undang-undang 11/1992 tentang Dana

Pensiun yang mengatur jenis-jenis dana pensiun yaitu DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja) dan

DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Pihak YDPPT memilih DPPK sebagai azas

pemberlakuan dalam pengelolaan dana pensiun yang program kerjanya adalah

menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dimana pendirinya

bertanggungjawab penuh atas defisit pendanaan kewajiban pembayaran manfaat pensiun kepada

peserta, janda/duda/anak agar selalu terpenuhi sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun. Selain itu

juga kekayaan-kekayaan dana pensiun terpisah dari kekayaan badan hukum pendirinya.

Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Telkom ditetapkan melalui Keputusan

Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Nomor:

KD22/PS000/SDM-12/1997 yang disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor: Kep-494/KM.017/1997 tanggal 15 Maret 1997 sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir ditetapkan melalui Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT.

(21)

8

tentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Telkom melalui Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KP-122/KM6/2004 tanggal 23 Maret 2004.

Dana Pensiun Telkom hanya diperkenankan melakukan pembayaran yang ditetapkan

dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP), yaitu pembayaran Manfaat Pensiun dan biaya

Penyelenggaraan Dana Pensiun.

1. Visi Dana Pensiun Telkom

“Menjadi Dana Pensiun Pemberi Kerja Terbaik Di Indonesia”.

Yang dimaksud Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPKK) adalah dana pensiun yang

dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk

menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh

karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

2. Misi Dana Pensiun Telkom

Dana Pensiun Telkom mempunyai misi diantaranya:

a. Memelihara kesinambungan pembayaran Manfaat Pensiun secara tepat Waktu, Jumlah

dan Penerima.

b. Mengembangkan dana secara optimal dan aman serta meningkatkan pelayanan dengan

mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang kompeten melalui pelaksanaan

praktik-praktik terbaik.

c. Memberikan hasil terbaik yang bermanfaat bagi Stakeholders.

3. Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik)

Untuk mewujudkan Visi dan Misi yang dimaksud, Dana Pensiun Telkom saat ini telah

menerapkan “Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik)” dalam

pengelolaan Dana Pensiun Telkom.

Latar Belakang diterapkannya Good Pension Fund Governanc (Tata Kelola Dana Pensiun

yang Baik), yaitu:

a. Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik) yang

(22)

9

telah diterima secara luas oleh Industri Dana Pensiun, sehingga dipandang perlu

diterapkan di Dana Pensiun Telkom.

b. Dari hasil pemeriksaan Departemen Keuangan dan Evaluasi Kondisi Eksisting yang

dilaksanakan oleh Konsultan AAJ pengelolaan Dana Pensiun Telkom apabila

dibandingkan dengan ketentuan peraturan yang mengatur dana pensiun telah 100%

compliance.

c. Namun apabila dibandingkan dengan praktik-praktik pengelolaan dana pensiun yang

baik berdasarkan OECD (Organization Of Economic Cooperation & Devvelopment)

pengelolaan Dana Pensiun Telkom 51% sesuai OECD pada tahun 2004 dan 90% pada

tahun 2006.

Tujuan pelaksanaan Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang

Baik) dimaksudkan untuk:

a. Memaksimalkan kinerja dana pensiun untuk kepentingan peserta dan pendiri dengan

cara melaksanakan Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan

Fairness.

b. Mendorong pengelolaan dana pensiun secara professional, transparan dan efisiensi serta

mendorong pemberdayaan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ dana pensiun

(pendiri, dewan pengawas dan pengurus).

c. Mendorong organ dana pensiun (pendiri, dewan pengawas dan pengurus) dalam

membuat keputusan dan menjalankan tindakan didasari nilai moral yang tinggi dan

keputusan terhadap PDP (Peraturan Dana Pensiun).

d. Memaksimalkan tingkat pelayanan terhadap peserta serta memaksimalkan RKD (Rasio

Kecukupan Dana).

Prinsip-prinsip Good Pension Fund Governance (Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik)

antara lain:

a. Transparansi (Transparancy)

Keterbukaan dalam melaksanakan pengambilan keputusan dan mengemukakan

informasi materil dan relevan kepada pendiri, dewan pengawas dan peserta, sesuai

(23)

10

b. Kemandirian (Independency)

Pengelolaan Dana Pensiun Telkom dilakukan secara professional tanpa benturan

kepentingan dan pengaruh dari pihak lain baik pemerintah, pendiri maupun peserta.

c. Akuntabilitas (Accountability)

Adanya kejelasan fungsi dan tanggungjawab setiap organ Dana Pensiun Telkom

(pendiri, dewan pengawas dan pengurus) sehingga pengelolaannya dapat efektif dan

efisien.

d. Pertanggungjawaban (Responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan dana pensiun terhadap PDP, peraturan perundangan

yang berlaku serta prinsip korporasi yang sehat.

e. Kewajaran (Fairness)

Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul

berdasarkan PDP (Peraturan Dana Pensiun), peraturan dan perundangan yang

berlaku.

Adapun maksud dibentuknya Dana Pensiun Telkom adalah untuk menyelengarakan

Program Pensiun Manfaat Pasti dengan tujuan untuk memelihara kesinambungan penghasilan

bagi peserta, janda/duda dan anak.

2.1.3 Logo Instansi

(24)

11 2.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang didalamnya

menggambarkan tugas dan wewenang yang harus dijalankan sesuai dengan posisinya dalam

suatu organisasi tersebut. Dengan kata lain, dalam struktur organisasi yang baik tidak akan

terjadi penyerobotan wewenang dan pelemparan tanggung jawab oleh dan kepada orang atau

bagian lain.

Struktur organisasi diperlukan untuk membantu mengarahkan usaha dalam organisasi

sehingga usaha tersebut dapat dikoordinasikan dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Dari struktur organisasi yang ada dapat diketahui kewajiban dan tanggung jawab tiap orang

sehingga akan jelas bagi mereka dalam menjalankan kewajibannya tersebut. Struktur organisasi

(25)

12 Gambar 2.2

Gambar 2.2 struktur organisasi Dana Pensiun Telkom

2.1.5 Uraian Tugas

Suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, maka diperlukan uraian tugas yang jelas dan

teratur.Uraian Tugas adalah yang menjelaskan jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh

pegawai/setiap pemegang posisi untuk mencapai tujuan organisasi, berikut ini uraian tugas untuk

Dana Pensiun Telkom.

(26)

13

1. Presiden Direktur

Presiden Direktur adalah pimpinan tertinggi Dana Pensiun Telkom. Uraian tugas Presiden

Direktur antara lain:

a. Menetapkan Visi, Misi, Strategi, Rencana Bisnis (jangka pendek dan panjang), RKA,

kebijaksanaan, Enterprise Risk Manajemen, Rencana Audit dan Sistem Pengendalian

Intern.

b. Pengelolaan Dana Pensiun dan kepesertaan/pelayanan serta pemanfaatan seluruh

sumber daya sesuai Peraturan Dana Pensiun (PDP), arahan, kebijakan investasi dan

regulasi.

c. Menetapkan struktur organisasi, pengembangan sistem dan prosedur serta

mengkoordinir implementasi/pelaksanaan Tata kelola Dana Pensiun dan

pengendaliannya.

d. Menetapkan perjanjian/kontrak dengan Bank Custodian yang ditunjuk Pendiri dan

kontrak-kontrak lain yang berkaitan dengan bisnis Dana Pensiun Telkom.

e. Membeli, menjual barang tidak bergerak untuk dan atas nama Dana Pensiun Telkom

dengan persetujuan Pendiri.

f. Mengembangkan, membina SDM.

g. Mengelola pemanfaatan sumber daya (keuangan, informasi dan sumber daya lainnya)

serta proses bisnis Dana Pensiun Telkom.

h. Membina program dan pelaksanaan Internal Auditor dan Sekretariat Dana Pensiun

Telkom.

i. Mewakili Dana Pensiun Telkom dalam proses pengadilan.

2. Direktur Kepesertaan

Direktur Kepesertaan adalah direktur yang diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan

kepesertaan dan pelayanan kepada peserta Dana Pensiun. Uraian tugas Direktur

Kepesertaan antara lain:

a Merumuskan kebijakan dan strategi pelayanan dan pengelolaan data peserta dan

(27)

14

b Memutuskan alternatif proses aplikasi dan pengelolaan data peserta dan pengelolaan

pelayanan peserta.

c Merumuskan rencana strategis jangka pendek (RKA) dan jangka panjang.

d Akurasi perhitungan besaran (pembayaran) Manfaat Pensiun dan perhitungan IDP.

e Menerbitkan Surat Keputusan Pemberian Pensiun.

f Melakukan survey kepuasan customer.

g Membina hubungan dengan Pengurus organisasi Pensiunan Telkom.

h Melakukan upaya penagihan dan evaluasi pelaksanaan pembayaran IDP.

i Mengendalikan proses perubahan data pensiun.

j Menentukan strategi dan optimalisasi sumber daya di unit kerjanya.

k Mengimplementasikan sistem dan prosedur operasional yang efektif dan efisien.

l Membina dan mengembangkan SDM di unit kerjanya.

3. Kepala Bidang Manajemen Peserta

Kepala Bidang (Kabid), adalah pimpinan Unit Kerja yang bertanggung jawab kepada

Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Uraian tugas Kepala Bidang Manajemen Peserta

antara lain:

a. Melakukan pengelolaan data peserta aktif dan pengelolaan penerimaan IDP tepat waktu

dan jumlah.

b. Pemutakhiran data pensiun.

c. Penyusunan konsep RKA.

d. Pemantauan penerimaan IDP dan pemberian apresiasi keseluruh unit penyetor.

e. Membina hubungan kemitraan dengan unit penyetor.

f. Mengimplementasikan Software Aplication IDP yang sesuai dengan kebutuhan dan

beroperasi dengan baik.

g. Mengendalikan beban/biaya dan mengupayakan penerimaan IDP tepat waktu dan

jumlah.

h. Melakukan optimalisasi dan pembinaan SDM di unit kerjanya.

(28)

15

4. Kepala Bidang Manajemen Pelayanan

Kepala Bidang (Kabid), adalah pimpinan Unit Kerja yang bertanggung jawab kepada

Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Uraian tugas Kepala Bidang Manajemen

Pelayanan antara lain:

a. Melakukan proses pembayaran Manfaat Pensiun bulanan, THT dan pelayanan kepada

customer

b. Bekerjasama dengan aktuaris dalam penyusunan perhitungan aktuaria.

c. Menyusun RKA dan rencana strategis kebijakan dan sistem/pelayanan

d. Melakukan sosialisasi PDP

e. Melakukan persiapan/pelaksanaan survey kepuasaan customer atas kegiatan pelayanan.

f. Memberikan jawaban/penjelasan atas keluhan customer.

g. Menyusun dan melaksanakan tugas sesuai SOP.

h. Melakukan pembinaan dan optimalisasi SDM.

5. Bagian Manfaat Pensiun

Kepala Bagian (Kabag) adalah pimpinan Sub Unit yang bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang (Kabid) atau langsung bertanggung jawab kepada Presiden Direktur / Direktur

sesuai dengan tugas masing-masing. Uraian tugas Bagian Manfaat Pensiun antara lain:

a. Mempersiapkan, mengerjakan daftar mutasi Manfaat Pensiun (MP) dan membuat

daftar Tabungan Hari Tua (THT) secara benar serta memeriksa kebenaran proses

mutasi Manfaat Pensiun yang dimaksud.

b. Mendistribusikan daftar pembayaran Manfaat Pensiun dan dokumen lainnya.ke Bank

Koordinator dan non coordinator serta unit kerja PT. TELKOM.

c. Menyelenggarakan dokumentasi berkas mutasi Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari

Tua.

d. Menyiapkan surat atau nota yang bertalian dengan mutasi Manfaat Pensiun.

e. Melakukan koordinasi dan kerjasama baik internal maupun eksternal untuk

kesempurnaan data penerima Manfaat Pensiun.

f. Melayani kebutuhan pensiunan dan pihak lain yang bertalian dengan Manfaat Pensiun.

g. Membantu proses pelaksanaan pencetakan Kartu Peserta Pensiun.

(29)

16

i. Menyiapkan bahan untuk keperluan penyusunan RKA serta laporan berkala maupun

insidental dari penyelenggaraan bagian.

j. Melaksanaan tugas lain yang diberikan manajemen.

6. Officer III Manfaat Pensiun

Officer III Manfaat Pensiun adalah posisi pegawai yang memiliki kompetensi dan keahlian

dibidang tertentu serta melaksanakan tugas/fungsi dan pekerjaan tertentu, bertanggung

jawab kepada Kepala Bagian/Kepala Bidang. Uraian tugas Officer III Manfaat Pensiun

antara lain:

a. Mempersiapkan, mengerjakan daftar mutasi Manfaat Pensiun (MP) dan membuat

daftar Tabungan Hari Tua (THT) secara benar serta memeriksa kebenaran proses

mutasi MP yang dimaksud.

b. Mendistribusikan daftar pembayaran Manfaat Pensiun dan dokumen lainnya ke bank

Koordinator dan non Koordinator serta Unit Kerja PT. TELKOM.

c. Menyelenggarakan dokumentasi berkas mutasi Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari

Tua.

d. Menyiapkan surat atau nota yang bertalian dengan mutasi Manfaat Pensiun.

e. Melakukan koordinasi dan kerjasama baik internal maupun eksternal untuk

kesempurnaan data penerima Manfaat Pensiun.

f. Melayani kebutuhan pensiunan dan pihak lain yang bertalian dengan Manfaat Pensiun.

g. Membantu proses pelaksanaan pencetakan Kartu Peserta Pensiun.

h. Mempersiapkan perhitungan pajak PPh pasal 21 untuk penerima Manfaat Pensiun

i. Melaksanaan tugas lain yang diberikan manajemen.

2.1.6 Aspek Kegiatan Perusahaan

Kegiatan pokok Dana Pensiun Telkom (DAPENTEL), antara lain:

1. Mengatur dan melaksanakan pembayaran Manfaat Pensiun secara tepat jumlah,

waktu dan penerima sesuai Peraturan Dana Pensiun.

2. Menagih dan menerima setoran Iuran Pemberi Kerja dan Peserta.

3. Melakukan Investasi yang produktif dan aman dalam jenis investasi berdasarkan

(30)

17

Kekayaan Dana Pensiun Telkom dihimpun dari:

1. Iuran Pemberi Kerja (TELKOM);

a. Iuran Normal (28,08% x PhDP) = 28,08% × 2,4 × Gaji Dasar

= 67,39 × Gaji Dasar

b. Iuran Tambahan, terkait kualitas RKD. Rasio kecukupan dana (RKD) adalah suatu

perbandingan antara jumlah kekayaan dana pensiun dengan jumlah kewajiban aktuaria.

Ada 3 (tiga) tingkat dalam RKD, yaitu:

1) Tingkat Pertama : Jumlah Kekayaan ≥ Kewajiban Aktuaria.

2) Tingkat Kedua : Jumlah Kekayaan < kewajiban Aktuaria, tetapi > dari kewajiban

Solbalitas.

3) Tingkat Ketiga : Jumlah Kekayaan < Kewajiban Solvabilitas

2. Iuran Peserta (Karyawan);

Eksisting : 7,5% x PhDP = 7,5% × 2,4 × Gaji Dasar

= 18% × Gaji Dasar

Jadi besarnya iuran peserta adalah 18% × Gaji Dasar

3. Hasil Pengembangan Usaha;

Kekayaan Dana Pensiun Telkom dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Kekayaan yang dikategorikan investasi, yaitu meliputi:

1) Deposito berjangka;

2) Sertifikat deposito;

3) Saham, obligasi dan surat berharga lain yang tercatat dibursa efek di Indonesia

kecuali opsi dan waran;

4) Surat berharga pasar uang (SBPU);

5) Penempatan langsung pada saham atau surat pengakuan utang berjangka waktu

lebih dari 1 (satu) tahun;

6) Tanah dan bangunan di Indonesia;

(31)

18

b. Kekayaan yang dikategorikan sebagai bukan investasi, termasuk:

1) Kas, giro dan sertifikat Bank Indonesia (SBI);

2) Piutang yang diperkenankan UU Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya;

3) Peralatan kantor dan peralatan lainnya;

4) Perangkat komputer;

5) Biaya dibayar dimuka.

4. Pengalihan dana dari Dana Pensiun Lain

Pengalihan dana dari Dana Pensiun lain yang merupakan kebijakan Pemberi Kerja, hanya

dapat dilakukan dengan ketentuan:

a. Kedua Dana Pensiun memiliki program pensiun yang sama.

b. Harus ada Pemberi Kerja yang bertanggung jawab atas kewajiban yang berkaitan

dengan masa kerja kelompok karyawan yang dialihkan sebagaimana ditetapkan dalam

peraturan Dana Pensiun sebelum berlakunya pengalihan.

Kekayaan Dana Pensiun Telkom (DAPENTEL) harus dikelola dengan baik dan aman,

serta memperoleh hasil yang optimal dengan cara mengembangkan kekayaan sesuai dengan

Arahan Investasi dari Pendiri dan Ketentuan Investasi dari Menteri Keuangan. Selanjutnya atas

dasar arahan investasi tersebut, pengurus dalam mengelola investasi kekayaan Dana pensiun

wajib menyusun rencana investasi tahunan yang mencerminkan penerapan prinsip-prinsip

penyebaran risiko dan keputusan investasi yang objektif.

2.2 Landasan Teori

Beberapa landasan teori system,Web,Surat Perjalanan Dinas menjadi acuan penulis

dalam melakasanakan kerja praktek ini adalah:

2.2.1 Aplikasi Berbasis Web

“Aplikasi Web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui browser, misalnya Internet

(32)

19 2.2.2 Basis data

Basis data sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi

atau lebih yang berhubungan. (Ramakrishnan dan Gehrke , 2003)

Basis data merupakan kumpulan data (elementer) yang secara logik berkaitan dalam

merepresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung

aplikasi pada sistem tertentu. Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang

merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi. Basisdata mendeskripsikan state

organisasi/perusahaan/sistem. Saat satu kejadian muncul di dunia nyata mengubah state

organisasi/perusahaan/sistem maka satu perubahan pun harus dilakukan terhadap data yang

disimpan di basisdata. Basisdata merupakan komponen utama sistem informasi karena semua

informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata. Pengelolaan basisdata

yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk

menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. (Bambang Hariyanto,

2004).

2.2.3 PHP

PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada

serverside. Artinya semua sintax yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server

sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja.” (Suryatiningsih, 2009, p. 141).

PHP merupakan skrip yang dijalankan di server, dimana kode yang menyusun program

tidak perlu diedarkan ke pemakai sehingga kerahasiaan kode dapat dilindungi. (Abdul Kadir,

2002)

2.2.4 Macromedia Dreamweaver

“ menyatakan Dreamweaver adalah WYSIWYG (dalam istilah yang lebih sederhana,

(33)

20

membuka dreamweaver, mulai mengitik, menyimpan fie anda kedalam file HTML, dan

melihatnya dalam sebuah browser dengan sedikit atau tidak beraturan”.

Mendisain di dreamweaver bagaikan mendisain mimpi yang indah,hal ini di karenakan

dreamweaver mampu mengolah script server side menggunakan script PHP, ASP, ASP Net,

Coldfusion serta JSP. Tidak kalah menarik dreamwever menyediakan fasilitas untuk

mengkoneksi database, bila ingin mendisain menggunakan database. Tentang client side

programnya, dreamweaver masih lebih unggul dibandingkan aplikasiaolikasi pembangunan web

lainnya. Dengan koleksi behaviour yang beragam, dukungan plug-in yang banyak, animasi layer

dan lain sebagainya, membuat dreamweaver semakin jauh meningkatkan pesaing-pesaingnya,

hal ini memungkinkan untuk pembuatan halaman web yang interaktif. (Zak Ruvalcaba, 2000).

2.2.5 MySQL

MySql merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source.

Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai

untuk membuat MySql), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan

secara langsung dalam sistem operasi , dan bisa diperoleh dengan cara mengunduh di Internet

secara gratis.”(Kadir, 2009, p. 15).

2.2.6 PHP MyAdmin

phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa

pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui Jejaring

Jagat Jembar (World Wide Web). phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL,

diantaranya (mengelolabasis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna

(users), perijinan (permissions), dan lain-lain)

2.2.7 Web Browser

Web browser merupakan software yang dapat membaca dan mengintepretasikan

dokumen HTML (Ellsworth,1995,p32).

2.2.9 Data Flow Diagram

(34)

21

BAB III PEMBAHASAN III.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh menjadi

bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan

yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis merupakan tahapan yang sangat kritis dan penting karena apabila terjadi

kesalahan di tahapan ini, maka akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

III.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem.

Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dicarikan solusi atau

pemecahannya. Masalah inilah yang menyebabkan tujuan dari sistem tidak tercapai. Berdasarkan

hasil wawancara dengan staf bagian Dappen Telkom, saat ini beberapa permasalahan yang

dihadapi didalam sistem yang sedang berjalan diantaranya adalah:

Sistem inventory yang ada masih dibuat secara manual. Permasalahan yang ada adalah

banyaknya data Barang Inventaris dan alokasi barang inventaris ke pegawai tidak terkordinasi

dengan baik, jadi tidak memungkinkan untuk dilakukan proses entry data manual seperti dengan

Microsoft Excel atau Microsoft Office. Selain itu, banyaknya data karyawan dan data barang

inventaris menyebabkan banyak duplikasi data.

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berikut aliran prosedur masuknya data dari system yang sedang berjalan:

1. Operator menginput seluruh nama barang inventaris dan seluruh nama karyawan pada

excell.

2. Kemudian Serial Number barang Inventaris dan NIK karyawan digabungkan.

3. Ketika ada pertukaran barang inventaris, maka harus dilakukan update dan history barang

(35)

22

III.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk

menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau

komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem

tersebut diimplemetasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang

diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk

mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang dinginkan. Kebutuhan non

fungsional terbagi menjadi tiga bagian yaitu analisis pengguna, analisis perangkat keras dan

analisis perangkat lunak.

III.1.3.1 Analisis Pengguna

Brainware yang menggunakan aplikasi ini adalah seorang operator atau admin atau

administrator memiliki seluruh hak akses pada aplikasi Inventory Barang, seperti input data

barang, karyawan, dan join data inventaris barang dengan karyawan.

III.1.3.2 Analisis Perangkat Keras

Bagian ini menjelaskan karakteristik logis dari setiap antarmuka antara produk perangkat

lunak dengan komponen perangkat keras yang digunakan. Adapun perangkat keras yang dimaksud

adalah :

- Processor Intel Pentium 4 2.0 GHz

- RAM 512MB , VGA 256MB, dan Harddisk 80GB

III.1.3.3 Analisis Perangkat Lunak

Bagian ini lebih spesifik pada aplikasi atau software pendukung yang harus ada guna

jalannya program, software pendukung itu ialah :

- Sistem Operasi Windows XP

- Wamp Server

- Internet Explorer

III.1.3.4 Spesifikai Kebutuhan Perangkat Lunak

Secara umum perangkat lunak ini berfungsi untuk …

(36)

23 1. Fungsi melihat barang

Merupakan fungsi yang digunakan oleh user untuk melihat barang apa saja yang

ada.

2. Fungsi tambah barang

Merupakan fungsi yang digunakan oleh admin untuk menambah barang yang ada.

3. Fungsi edit barang

Merupakan fungsi yang digunakan oleh admin untuk merubah barang yang ada.

4. Fungsi hapus barang

Merupakan fungsi yang digunakan oleh admin untuk menghapus barang yang ada.

5. Fungsi cari barang

Merupakan fungsi yang digunakan user untuk mencari barang apa saja yang ada.

III.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional III.1.4.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan salah satu alat bantu dalam melakukan analisis terstruktur.

Diagram konteks ini menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Dalam

diagram konteks juga digambarkan entitas eksternal yang merupakan perangkat pikir yang

menghasilkan data yang diolah oleh sistem maupun tujuan dari informasi yang dihasilkan oleh

sistem.

Adapun diagram konteks yang akan diusulkan dalam rancang bangun Sistem Inventory di

dapen Telkom dapat dilihat pada gambar III.0.

Admin Sistem

(37)

24

III.1.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram merupakan suatu media yang digunakan untuk menggambarkan aliran

data yang mengalir pada suatu sistem informasi. Dalam data flow digaram terdiri dari entitas luar,

aliran data, proses dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan data flow diagram

adalah untuk memudahkan pengguna sistem yang kurang menguasai bidang ilmu computer untuk

memahami sistem yang akan dikerjakan.

DFD Level 1

Gambar III.2. DFD Level 1

(38)

25 Gambar III.3.DFD Level 2 Proses 1 Login

Gambar III.4.DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Master

(39)

26

DFD Level 3

Gambar III.5.DFD Level 3 Proses 2.1 Kelola Inventaris

(40)

27 Gambar III.6.DFD Level 3 Proses 2.2 Kelola Barang

(41)

28 Gambar III.7. DFD Level 3 Proses 2.3 Kelola Karyawan

III.1.4.4 Kamus Data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang tersusun dari elemen data yang berhubungan

dengan sistem. Kamus data menjelaskan setiap elemen data yang ada pada data flow diagram

secara formal. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada dalam data flow diagram.

Dengan menggunakan kamus data analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dalam

sistem yang lengkap.

III.2 Perancangan Sistem

Pokok pembahasan pada perancangan aplikasi pengukur kinerja pegawai sesuai dengan

analisis yang telah dilakukan, adalah sebagai berikut:

1. Perancangan Entity Relationship Diagram

(42)

29 2. Perancangan Skema Relasi

3. Perancangan Use Case Diagram

4. Perancangan Skenario Use Case Diagram

5. Perancangan Antarmuka

III.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan

hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai

hubungan antar relasi.

Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar

data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Gambar di bawah ini

mengambarkan bagaimana relasi antar entitas yang saling berhubungan pada proses pengolahan

data barang inventaris karyawan.

Gambar III.6 ERD Inventory Barang

III.2.2 Skema Relasi

Dalam pemodelan data, entitas disajikan dengan tabel entitas yang ada pada diagram E-R

dituliskan dengan kerangka tabel yang berisikan atributatributnya yang disebut skema relasi.

Pembuatan tabel entitas selalu berpedoman pada ketentuan-ketentuan tentang cara penyusunan

tabel. Sehingga akan diperoleh susunan tabel entitas yang merupakan tabel yang terbebas dari

adanya data rangkap (data redudancy). Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penyusunan skema

(43)

30 relasi harus memperhatikan hubungan antar entitas yang terjadi. Dalam hal ini berkaitan erat

dengan kardinalitas dan partisipasi hubungan.

Berikut skema relasi yang sudah dibuat :

Gambar III.7. Skema Relasi

III.2.3 Perancangan Tabel pada Database III.2.3.1 Tabel Barang

Tabel III.1 Tabel Barang

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Serial_number Int 11 Primary Key

No Int 11

Id_jenis_barang Int 11 FK

(44)

31

Type Varchar 50

Kondisi Varchar 300100

Keterangan Varchar

III.2.3.2 Tabel Jenis_Barang

Tabel III.2 Tabel Jenis_Barang

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_jenis_barang Int 11 Primary Key

Jenis_barang Varchar 100

III.2.3.3 Tabel Vendor

Tabel III.3 Tabel Vendor

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_vendor Int 11 Primary Key

Nama_vendor Varchar 100

III.2.3.4 Tabel Karyawan

Tabel III.4 Tabel Karyawan

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

NIK Int 11 Primary Key

Nama_karyawan Int 11

Status Varchar 100

(45)

32

Id_lokasi_kerja Int 11 FK

III.2.3.7 Tabel Join_Data_Inventaris

Tabel III.5 Tabel_Data_Inventaris

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_Join Int 11 Primary Key

NIK Int 11 FK

Serial_number Int 11 FK

III.2.4 Perancangan Use Case Diagram

III.2.4.1 Use Case ID 1 → Modul Kelola Barang

(46)

33

III.2.4.2 Use Case ID 2 → Modul Kelola Karyawan

Gambar III.9 Use Case ID 2 Modul Kelola Karyawan

(47)

34

III.2.4.3.1 Use Case ID 3 → Join Data Karyawan dengan Inventaris

Gambar III.10 Use Case ID 3 Modul Kelola Data Inventaris – Join Data

III.2.5 Perancangan Skenario Use Case Diagram

No : 01

Nama Use Case : Kelola Karyawan (Input Karyawan)

Aktor : Operator

Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk menginputkan data

karyawan.

Pre-condition : Operator sudah login dan berada di menu kelola karyawan

(48)

35 Tabel III.8 Skenario Input Karyawan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memasukkan data karyawan

mulai dari NIK, Nama, Posisi,

Lokasi Kerja

2. Menekan tombol “Simpan”

3. Mengecek valid tidaknya data masukan

4. Jika data yang diinputkan benar, maka

data karyawan akan disimpan di

database dan akan menampilkan pesan

“Karyawan dengan NIK . . . berhasil diinput”

Alur alternatif No.1

a. Jika data yang diinputkan salah, maka akan menampilkan pesan “NIK harap

diisi”

No : 02

Nama Use Case : Kelola Karyawan (Update Karyawan)

(49)

36 Post-condition : Data karyawan berhasil diubah atau di-update.

Tabel III.9 Skenario Update Karyawan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memasukkan data baru mulai

dari NIK, Nama, Posisi, Lokasi

Kerja berdasarkan NIK yang

telah ada sebelumnya (NIK yang

akan di-update)

2. Menekan tombol “Update”

3. Mengecek apakah NIK yang

diinputkan telah ada sebelumnya pada

database atau tidak.

4. Jika NIK yang diinputkan telah ada

sebelumnya, maka proses update

berhasil dan akan menampilkan pesan

“Update data karyawan dengan NIK . . . berhasil”

Alur alternatif No.1

a. Apabila operator merasa lupa dengan data karyawan yang akan di-update,

maka dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat NIK”

b. Kemudian tekan logo refresh,

c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.

d. Cari dan copy NIK yang akan dihapus, lalu paste di form update karyawan

Alur alternatif No.4

a. Jika NIK yang diinputkan tidak sesuai dengan NIK yang ada pada database,

(50)

37

No : 03

Nama Use Case : Kelola Karyawan (Hapus Karyawan)

Aktor : Operator

Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan penghapusan data

karyawan yang sudah disimpan pada database.

Pre-condition : 1. Operator sudah login dan berada di menu kelola

karyawan.

2. Data karyawan yang akan dihapus telah ada

sebelumnya pada database.

3. Data karyawan yang memiliki transaksi (sudah terkait

dengan data inventori barang) tidak dapat dihapus.

4. Data karyawan yang tidak memiliki transaksi dapat

dihapus

Post-condition : Data karyawan berhasil dihapus.

Tabel III.10 Skenario Update Karyawan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memasukkan NIK karyawan

yang akan dihapus

2. Menekan tombol “Hapus”

3. Mengecek apakah NIK yang diinputkan

telah ada sebelumnya pada database

atau tidak.

4. Apabila NIK yang diinput telah ada

sebelumnya pada database, maka akan

muncul pesan “Karyawan dengan NIK . . . berhasil dihapus”

(51)

38 a. Apabila operator merasa lupa dengan data karyawan yang akan di-update, maka

dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat NIK”

b. Kemudian tekan logo refresh,

c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.

d. Cari dan copy NIK yang akan di-update, lalu paste di form update karyawan

Alur alternatif No.4

a. Apabila NIK yang diinput tidak sesuai dengan NIK yang ada pada database

(NIK belum terdaftar), maka form hapus barang akan mereset dengan

sendirinya.

No : 04

Nama Use Case : Kelola Barang (Input Barang)

Aktor : Operator

Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk menginputkan data

barang kedalam database.

Pre-condition : Operator sudah login dan berada di menu kelola barang

Post-condition : Data barang tersimpan

Tabel III.11 Skenario Input barang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memasukkan data barang mulai

dari Serial Number, Jenis

Barang, Vendor, Tipe, Kondisi,

Keterangan

(52)

39 3. Mengecek valid tidaknya data masukan

4. Jika data yang diinputkan benar, maka

data karyawan akan disimpan di

database dan akan menampilkan pesan

“Barang dengan SN . . . berhasil diinput”

Alur alternatif No.4

a. Jika data yang diinputkan salah, maka akan menampilkan pesan “Tipe dan

Serial Number harus terisi”

No : 02

Nama Use Case : Kelola Karyawan (Update Karyawan)

Aktor : Operator

Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk mengganti atau

mengubah data karyawan yang sudah disimpan pada

database.

Pre-condition : 1. Operator sudah login dan berada di menu kelola barang.

2. Data barang yang akan di-update telah ada sebelumnya

pada database.

Post-condition : Data barang berhasil diubah atau di-update.

Tabel III.12 Skenario Update Barang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memasukkan data baru mulai

dari Serial Number, Jenis

(53)

40 Keterangan berdasarkan Serial

Number yang telah ada

sebelumnya (Serial Number yang

akan di-update)

2. Menekan tombol “Update”

3. Mengecek apakah Serial Number yang

diinputkan telah ada sebelumnya.

4. Jika Serial Number yang diinputkan

telah ada sebelumnya, maka proses

update berhasil dan akan menampilkan

pesan “Update data barang dengan Serial Number . . . berhasil”

Alur alternatif No.1

a. Apabila operator merasa lupa dengan data barang yang akan di-update, maka

dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat SN”

b. Kemudian tekan logo refresh,

c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.

d. Cari dan copy Serial Number yang akan di-update, lalu paste di form update

barang.

Alur alternatif No.4

a. Jika Serial Number yang diinputkan tidak sesuai dengan Serial Number yang

ada pada database, maka form data akan mereset semua inputan yang telah

diketik.

No : 06

(54)

41

Aktor : Operator

Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk penghapusan data

barang yang sudah disimpan pada database.

Pre-condition : 1. Operator sudah login dan berada di menu kelola barang.

2. Data barang yang akan dihapus telah ada sebelumnya

pada database.

3. Data barang yang memiliki transaksi (sudah terkait

dengan data inventori barang) tidak dapat dihapus.

4. Data barang yang tidak memiliki transaksi dapat

dihapus.

Post-condition : Data barang berhasil dihapus.

Tabel III.13 Skenario Hapus Barang

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memasukkan Serial Number

barang yang akan dihapus.

2. Menekan tombol “Hapus

3. Mengecek apakah Serial Number yang

diinputkan telah ada sebelumnya pada

database atau tidak.

4. Apabila Serial Number yang diinput

telah ada sebelumnya pada database,

maka akan muncul pesan “Barang dengan SN . . . berhasil dihapus”

Alur alternatif No.1

a. Apabila operator merasa lupa dengan data barang yang akan di-update, maka

dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat SN”

b. Kemudian tekan logo refresh,

(55)

42 d. Cari dan copy Serial Number yang akan di-update, lalu paste di form update

barang.

Alur alternatif No.4

b. Jika Serial Number yang diinputkan tidak sesuai dengan Serial Number yang

ada pada database, maka form data akan mereset semua inputan yang telah

diketik.

No : 07

Nama Use Case : Kelola Inventaris (Join Data Inventaris)

Aktor : Operator

Deskripsi : Proses ini merupakan penggabungan data karyawan

dengan data barang yang kemudian menjadi barang

inventaris dari karyawan yang di-joinkan.

Pre-condition : 1. Operator sudah login dan ada di menu data inventaris.

2. Data karyawan dan data barang yang akan digabungkan

telah ada sebelumnya pada database.

Post-condition : Barang yang telah dipilih akan menjadi inventaris atas

karyawan yang telah dipilih.

Tabel III.14 Skenario Join Data Inventaris

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memasukkan NIK karyawan

yang akan diberi barang

inventarisa

(56)

43

2. Memasukkan Serial Number

sebagai key atas barang yang

akan dijadikan inventaris oleh

karyawan yang telah dipilih

sebelumnya

3. Tekan tombol “Simpan

Inventaris”

4. Pengecekan NIK dan Serial Number

yang ada pada database.

5. Jika NIK dan Serial Number telah

terdaftar sebelumnya, maka akan

tampil pesan “Join Berhasil”

Alur alternatif No.1

a. Apabila operator merasa lupa dengan NIK karyawan yang akan di-join, maka

dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Karyawan”

b. Kemudian tekan logo refresh

c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.

d. Cari dan copy NIK yang akan di-join, lalu paste di form join data inventaris.

Alternatif No.2

a. Apabila operator merasa lupa dengan Serial Number barang yang akan di-join,

maka dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Barang”

b. Kemudian tekan logo refresh

c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.

d. Cari dan copy Serial Number yang memiliki status “.” (artinya barang tersebut

masih belum menjadi inventaris karyawan lain), lalu paste di form join data

(57)

44 Alur alternatif No.4

a. Jika NIK dan Serial Number yang diinputkan tidak sesuai dengan NIK dan

Serial Number yang ada pada database, maka form data akan mereset semua

inputan yang telah diketik.

III.2.6 Perancangan Antarmuka (Interface)

Interface merupakan tampilan dari suatu program aplikasi yang berperan sebagai media

penghubung antara program dengan pengguna aplikasi (user). Sistem yang akan dibangun

diharapkan menyediakan interface yang menarik, mudah dipahami dan mudah digunakan oleh

user. Perancangan antarmuka bertujuan untuk memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan

dibangun. Sehingga akan mempermudah dalam mengimplementasikan aplikasi serta

mempermudah pembuatan rancangan antarmuka yang mudah digunakan oleh pengguna sistem

nantinya. Perancangan ini diimplemetasikan menjadi sebuah program yang utuh dan dapat

digunakan oleh pengguna sistem.

Perancangan ini dibagi kedalam beberapa halaman yang bertujuan untuk mempermudah

pemahaman dan pengoperasian Aplikasi Inventaris Barang. Menu-menu yang digunakan dapat

(58)

45 Gambar III.11 Struktur Menu Aplikasi Pengolahan Barang Inventaris

III.2.7 Desain Tampilan

Gambar III.12 Struktur Menu Aplikasi Pengolahan Barang Inventaris

Username : T01

Keterangan Nama Form : T01 Ukuran Layar : 1024 X 768 Font : Default Warna Layar : Abu-abu

Navigasi :

Password :

Login Keluar Masukan Username dan Password

Menu Login

Menu Utama

Kelola Inventaris Kelola Karyawan

(59)

46 Gambar III.13 Beranda

T02

Keterangan

Nama Form : T02

Ukuran Layar : 1024 X 768

Font : Default

Warna Layar : Abu-abu

Navigasi :

Kelola Barang Kelola Karyawan Kelola Barang Inventaris

Pilih Menu

T03

Keterangan Nama Form : T03 Ukuran Layar : 1024 X 768 Font : Default Warna Layar : Abu-abu

Navigasi :

Input Data Update Data Hapus Data

Kelola Barang / Karyawan

(60)

47 Gambar III.14 Kelola Barang

Gambar III.15 Form Input Barang

III.3 Implementasi dan Pengujian

Implementasi merupakan penerapan aplikasi atau memfungsikan sebuah aplikasi yang dibuat

untuk digunakan dalam suatu proses.

3.3.1 Pengujian

Pengujian merupakan metode yang dilakukan untuk menjelaskan mengenai pengoperasian

perangkat lunak yang terdiri dari perangkat pengujian, metode pengujian dan pelaksanaan pengujian.

3.3.1.1 Metode Pengujian

Dalam pengujian program ini mengggunakan metode Black Box. Pengujian Black Box

merupakan pengujian program berdasarkan fungsi dari program. Tujuan dari metode Black Box ini

adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode black box

dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program aplikasi yang kemudian diproses T04

Keterangan Nama Form : T04 Ukuran Layar : 1024 X 768

(61)

48

sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi menghasilkan output

yang diinginkan dan sesuai sengan fungsi dari program tersebut.

Apabila dari input yang diberikan proses menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan

fungsionalnya, maka program aplikasi yang bersangkutan telah benar, tetapi jika output yang

dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada

program aplikasi. Pengujian dilakukan dengan mencoba semua kemungkinan yang terjadi dan

pengujian dilakukan berulang - ulang. Jika dalam pengujian ditemukan kesalahan, maka akan

dilakukan penelusuran dan perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Jika telah selesai

melakukan perbaikan, maka akan dilakukan pengujian kembali. Pengujian dan perbaikan dilakukan

(62)

49

BAB IV PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Kesimpulan pembuatan Program Aplikasi Barang Inventaris ini diantaranya

Dapen Telkom terbantu dengan aplikasi Barang Inventaris yang dibangun, lebih

mudah dalam melakukan pencatatan dan pengolahan data barang inventaris. Ini

merupakan program yang dapat melakukan operasi atau fungsi pengelolaan data

karyawan, barang, dan barang inventaris secara cepat mudah dan efisien. Program

yang digunakan dapat dengan mudah melakukan pengelolaan data terkait barang

inventaris karyawan yang sewaktu-waktu dapat berubah. Secara umum program

aplikasi desktop ini meliputi fungsionalitas dalam hal insert, update, delete, select,

dan join.

IV.2 Saran

Saran untuk Aplikasi inventory ini diantaranya adalah dalam menjalankan

agendanya pihak Dapen Telkom diharapkan selalu update atas data yang

sewaktu-waktu dapat berubah. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya data yang tidak

Gambar

Gambar 1.1 metode Waterfall [4]
Gambar 2.1 logo dapen Telkom
Gambar 2.2
Gambar III.1. Diagram Konteks
+7

Referensi

Dokumen terkait

Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas- batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap

Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas- batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap

a. Struktur organisasi, elemen ini digunakan untuk melihat apakah adanya pemisah antara tugas, wewenang dan tanggung jawab fungsional yang jelas. Transaksi yang terjadi

Struktur organisasi menggambarkan tanggung jawab dan wewenang masing- masing bagian sehingga setiap tugas yang diberikan pimpinan dapat dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan

Penetapan penyusunan organisasi perusahaan dalam bentuk tugas, tanggung jawab, dan wewenang harus memiliki struktur organisasi yang menggambarkan posisi, KTT,

a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki struktur organisasi yang berfungsi mengetahui

Kata organisasi efektif itu menyangkut hal-hal seperti bentuk struktur organisasi, falsafah pendirian, komunikasi antar anggota, tugas dan tanggung jawab, kerja dan kinerja,

Dari struktur organisasi yang baik, maka pcndelegasian wewenang dan tanggung jawab akan jelas dan sistematis, sehingga terbentuk kclompok-kelompok kerja dengan tugas tertentu