1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pentingnya suatu pencatatan dan pengelolaan data yang kompleks dalam menunjang proses bisnis TELKOM MCC, kini sudah banyak divisi atau bidang yang menggunakan komputer sebagai media dalam memenuhi proses pengelolaan data tersebut. Dengan kompleksitas dan fleksibilitas data yang terus meningkat, suatu pengelolaan data yang baik sangatlah diperlukan. Parameter baik tidak nya suatu data dilihat dari bagaimana data tersebut dapat diolah dan digunakan dengan mudah, cepat, dan efisien sehingga menghasilkan suatu informasi yang dapat bermanfaat bagi keperluan bisnis TELKOM MC.
Dalam dunia teknologi informasi, kebutuhan akan informasi yang didapat dari suatu data menjadi prioritas utama dalam standar bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Oleh karenanya tiap divisi dalam suatu perusahaan haruslah mempunyai standarisasi pengelolaan data yang baik.
Divisi Logistik yang merupakan bagian dari SHARE SERVICES adalah salah satu divisi yang masih belum baik dalam pengelolaan data yang dikelolanya. Fakta tersebut didapat dari survey lapangan yang dilakukan bahwa pencatatan dan pengelolaan data Logistik masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excell saja. Selain itu, data tersebut masih belum terklasifikasi dengan baik.
2
mencatat, mengolah, dan mengelola data barang inventaris. Oleh karena itu,
penyusun mengangkat judul “Perancangan dan Implementasi Program Aplikasi Pengelolaan Barang Inventaris pada Divisi Logistik di Telkom MCC Jl. Cisanggarung No. 2 Bandung”. Melalui project ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan pengelolaan data yang dilakukan oleh Divisi Logistik TELKOM MCC yang berada di Jalan Cisanggarung No. 2 Bandung.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
diidentifikasikan masalah yang timbul, yaitu ”Bagaimana cara membangun Aplikasi Pengelolaan Barang Inventaris pada Divisi Logistik di TELKOM MCC yang berada
di Jalan Cisanggarung No. 2 Bandung”.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud pembuatan laporan ini adalah sebagai salah satu dokumentasi yang akan menjelaskan mengenai Aplikasi Pengelolaan Barang Inventaris pada Divisi Logistik.
1.3.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pembuatan laporan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan, mulai dari profil perusahaan, struktur organisasi, dan proses bisnis TELKOM MCC.
3
Selain profil perusahaan, laporan ini juga berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan project, mulai dari proses pembuatan software hingga source code yang digunakan dalam pembuatan program aplikasinya. Pengguna aplikasi ini adalah seluruh pegawai dan Vendor TELKOM MCC Bandung yang menggunakan Inventaris
TELKOM MCC. Dalam pembuatannya, perangkat lunak ini dibuat menggunakan
bahasa pemrograman java dengan database MySQL dan Editor NetBeans 6.9.
1.5
Metodologi PenelitianMetodologi kerja praktek yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Wawancara, melakukan tanya jawab dan meminta penjelasan secara langsung dari pihak yang bersangkutan di TELKOM MCC. Lokasi kegiatan kerja praktek ini dilakukan di TELKOM MCC Jl. Cisanggarung No. 2 Bandung dan pelaksanaannya dimulai pada tanggal 12 Juli 2010 sampai dengan 12 Agustus 2010.
4
Sistematika penyusunan laporan kerja praktek yang telah disusun terdiri dari lima bab. Sistematika ini merupakan gambaran menyeluruh dari format dan konsep laporan yang dibuat.
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang kerja praktek, identifikasi masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, metoda kerja praktek, lokasi dan waktu kerja praktek, dan sistematika penulisan laporan.
2. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mengulas mengenai sejarah perusahaan, bidang pekerjaan perusahaan, tujuan perusahaan, dan struktur organisasi di TELKOM MCC. Selain mengenai profil perusahaan, bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam menganalisa, seperti Java Netbeans, dan UML.
3. BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tahap-tahap dalam perancangan aplikasi desktop Pengelolaan Barang Inventaris. Berisi tentang skema relasi, desain rancangan aplikasi, rancangan skenario dalam bentuk Use Case dan tampilan aplikasi.
4. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
5
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Perusahaan
TELKOM Management Consulting Center (MCC) dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi PT. TELKOM No. KD 50 atau PS150 atau PROSES-01 atau 2002 tanggal 19 September 2002, yang berkedudukan di Jl. Cisanggarung No. 2 Bandung. TELKOM MCC dibentuk sebagai wadah formal bagi aktivitas bisnis konsultansi manajemen di lingkungan internal TELKOM. TELKOM MCC bergerak dalam bisnis jasa konsultansi management dalam Bidang Marketing, Korporasi, Bisnis, Teknologi Informasi & Telekomunikasi, Keuangan, dan Sumberdaya Manusia.
Gambar 2. 1 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
TELKOM MCC sebagai unit konsultansi internal PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang berada di bawah Direktorat Human Capital & General Affair, dan mempunyai peran sama seperti konsultan eksternal. TELKOM MCC memberikan bantuan konsultansi pada internal TELKOM berupa identifikasi dan pemecahan masalah bisnis dengan teknik analisis dan asumsi yang layak serta mempertimbangkan resiko bisnis.
PT. Pertamina untuk jasa konsultansi Malcolm Baldrige, PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk jasa konsultansi Knowledge Management, dan PERURI untuk jasa konsultansi Human Resources Management.
2.1.1 VISI, MISI DAN OBJECTIVES TELKOM MCC
TELKOM MCC memiliki Visi dan Misi, serta Objectives dalam menjalankan roda perusahaannya.
VISI
TELKOM MCC untuk menjadi unit konsultan yang ber-reputasi baik dalam penyelenggaraan jasa konsultansi untuk menciptakan peningkatan nilai bagi kliennya “To Become the most reputable consultant for client’s value enchancement”
MISI
Meningkatkan value TELKOM
Memberikan solusi masalah strategis dan operasional yang menjadi pilihan utama manajemen TELKOM dan TELKOM Group
Memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kinerja dan daya saing klien melalui layanan jasa konsultansi yang profesional
OBJECTIVES
Memberikan nilai tambah untuk menunjang peningkatan kualitas, efisiensi, efektivitas, dan productivitas TELKOM dan client lainnya melalui jasa konsultasi secara profesional.
2.1.2 Struktur Organisasi
Organisasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu wadah kerjasama antara tenaga kerja manusia dengan menggunakan alat-alat produksi dan sumber daya yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan yang efisien sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomis. Untuk mengatur organisasi, maka diperlukan struktur organisasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran dalam melaksanakan kegiatan dan untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi merupakan kerangka yang menghubungkan fungsi-fungsi dalam suatu organisasi dalam suatu usaha dan menetapkan hubungan diantara anggota yang melaksanakan fungsi masing-masing.
TELKOM MCC dipimpin oleh seorang Kepala Pusat (KAPUS), yang bertugas menjalankan peran general management bagi organisasi dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan TELKOM MCC agar searah dan sejalan dengan sasaran dan strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
KAPUS TELKOM MCC membawahi Senior Management Perencanaan dan Pengendalian, Senior Manager Share Services, Para Koordinator Kelompok Konsultansi dan Kepala Urusan Sekretariat seperti terlihat dalam gambar.
Kegiatan Utama Unit TELKOM MCC yang tertera dalam jobdesk kelompok konsultan sebagai berikut :
1. Bidang Perencanaan dan Pengendalian (PERANDAL)
Bertugas membantu KAPUS TELKOM MCC dalam merumuskan, memandu penerapan serta mengendalikan strategi bisnis TELKOM MCC.
2. Bidang Share Services
Bertugas menyelenggarakan dukungan managemen dan operasional. 3. Kelompok Konsultan
Bertugas sebagai fasilitator proses pengembangan dan pendayagunaan para konsultan.
4. Ketua Urusan Sekretariat (KAURSET)
Bertugas menyelenggarakan dukungan kesekretariatan terhadap seluruh kegiatan TELKOM MCC dan memastikan bahwa hasilnya sejalan dan searah dengan sasaran TELKOM MCC.
Pengelolaan IT atau Jaringan Komputer TELKOM MCC berada dibawah naungan Information System Center (ISC) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang berfungsi mengelola seluruh kegiatan yang berkaitan dengan bidang IT di TELKOM termasuk TELKOM MCC.
2.1.3 Proses Bisnis
Saat ini TELKOM MCC menawarkan produk atau jasa konsultasi kepada klien internal TELKOM, yang meliputi produk yang sesuai dengan kebutuhannya sebagai kewajiban TELKOM MCC untuk membantu pencapaian sasaran bisnis perusahaan.
Produk yang ditawarkan kepada klien eksternal TELKOM dilakukan dengan cara sharing experience terhadap unggulan TELKOM MCC sebagai berikut :
a. CBHRM (Competency Based Human Resource Management) b. Knowledge Management
c. Performance Management
e. Transformation Management
Permintaan kebutuhan klien eksternal yang diluar produk unggulan akan dilayani bilamana kesediaan kapabilitas internal TELKOM MCC mencukupi dan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Adapun jasa konsultansi yang diberikan TELKOM MCC dalam memenuhi kebutuhan klien meliputi :
a. Research
Merupakan jasa survey dan bentuk penelitian lainnya terhadap suatu kebijakan, situasi, dan kondisi lingkungan bisnis perusahaan atau industri. b. System Analysis
Merupakan jasa penyelenggaraan analisis dan evaluasi terhadap system atau policy perusahaan, baik yang telah maupun akan diimplementasikan.
c. Assistance
Merupakan jasa konsultansi berupa pemberian bantuan atau bimbingan, monitoring, dan pengawasan terhadap pelaksanaan atau penyelenggaraan atau implementasi suatu sistem, kebijakan, atau aktivitas bisnis.
d. Business Forum
Meliputi jasa penyediaan dan penyelenggaraan (event organizer) “Business Gathering” seperti Workshop, Seminar, Simposium dan Lokakarya.
Pengelompokan bidang jasa konsultansi yang ditawarkan TELKOM MCC kepada klien ialah sebagai berikut :
a. Bidang Korporasi
Beberapa jasa konsultansi di bidang Manajemen Korporasi yang pernah dilaksanakan dan ditawarkan kepada klien adalah beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Performansi Manajemen berdasarkan Kriteria Malcolm Baldrige
2. Strategic Planning & Strategy Formulation & Implementation 3. Assessment Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 4. Enhancement of Malcolm Baldrige Assessment Skill
b. Bidang Pemasaran
Beberapa jasa konsultansi di bidang Manajemen Pemasaran yang pernah dilaksanakan dan ditawarkan kepada klien adalah sebagai berikut :
1. Riset Pemasaran
2. Pengembangan atau Implementasi Sistem Marketing Intelligent 3. Survey Kepuasan atau Ketidakpuasan Pelanggan
4. Survey Efektifitas Promosi
5. Penelitian dan Pengembangan Saluran Distribusi Produk 6. Survey Efektifitas Saluran Distribusi
7. Survey Performansi Produk c. Bidang Telekomunikasi dan IT
Beberapa jasa konsultansi di bidang Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Telekomunikasi & IT yang pernah dilaksanakan dan ditawarkan kepada klien adalah beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Network Planning and Design 2. Network Improvement
3. Network Operation Management 4. Network Project Management
d. Bidang Keuangan
Beberapa jasa konsultansi di bidang Manajemen Keuangan yang pernah dilaksanakan dan ditawarkan kepada klien adalah sebagai berikut :
1. Analisis Pendapatan
2. Analisis Laporan Keuangan 3. Fixed Asset Management
4. Kebijakan Sumber dan Penggunaan Dana 5. Evaluasi Kebijakan Cash Management 6. Evaluasi Kebijakan Penagihan JASTEL
7. Pengembangan atau Implementasi atau Evaluasi Standar Biaya
e. Bidang Sumber Daya Manusia
Beberapa jasa konsultansi di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia yang pernah dilaksanakan dan ditawarkan kepada klien adalah sebagai berikut : 1. Survey Kepuasan Karyawan
2. Penyusunan Pola Kepemimpinan
3. Evaluasi Implementasi Budaya Perusahaan
4. Kajian Implementasi Outsourcing Bidang Jaringan Akses 5. Evaluasi Implementasi Pemberian Apresiasi dan Penghargaan 6. Analisis Kebutuhan Pelatihan
f. Bidang Bisnis
Beberapa jasa konsultansi di bidang Manajemen Bisnis yang pernah dilaksanakan dan ditawarkan kepada klien adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan dan Twinning Implementasi Model Analisis Bisnis 2. Business Plan Audit
3. Macro Demand Survey 4. Micro Demand Survey
5. Supervisi Design dan Pengembangan Sistem Pendukung Operasional Bisnis
6. Strategi Pendekatan Kepada Regulator
Salah satu produk unggulan yang ditawarkan kepada klien eksternal adalah konsultansi tentang peningkatan bisnis atau kinerja excellence dengan berbasis Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) dalam mengimplementasikan sistem manajemen dan kinerja excellence berdasarkan MBCfPE tersebut.
Dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan, TELKOM MCC akan terus mengembangkan produk jasa layanannya dalam memenuhi kebutuhan klien baik faktor utama yang dipertimbangkan dalam pengembangan produk dan layanan adalah kepuasan pelanggan, yang meliputi :
a. Mengembangkan proses untuk mengenali kebutuhan klien
b. Evaluasi atas produk dan layanan eksisting terhadap kebutuhan klien
c. Mengembangkan produk eksisting dan produk baru berdasarkan kebutuhan klien
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1 JAVA PROGRAMMING LANGUAGE
Java Programming Language merupakan suatu bahasa pemrograman berorientasi objek yang selalu melihat persoalan program sebagai objek yang memiliki sekumpulan data dan metode, serta menggabungkan data dan metode dalam satu objek dan meniadakan atau mengurangi penggunaan variabel atau fungsi global dalam program. Dalam pemrograman klasik (pemrograman terstruktur), biasanya memisahkan data dan metode. Akibatnya, metode akan disimpan dalam sebuah unit tersendiri, begitu juga dengan datanya sehingga baik data dan metode akan bersifat global. Untuk aplikasi berskala kecil, mungkin belum menimbulkan persoalan. Namun, jika aplikasi menjadi besar, maka akan ditambahkan terus metode demi metode, variabel demi variabel. Sehingga suatu saat programmer bisa terjebak pada kondisi menulis metode yang berfungsi sama, lebih dari sekali dengan nama yang berbeda. Atau, programmer akan mengecek, sudah ada atau belum metode baru yang akan dituliskan, dengan membaca seluruh unit yang sudah dibuat, satu demi satu (ratusan atau mungkin ribuan), seorang programmer akan mengalami kesulitan sebelum sempat menyelesaikan persoalan lojik program yang sebenarnya.
Ada banyak kelebihan yang ditawarkan oleh Java itu sendiri, selain dari sifatnya yang multi platform (artinya dapat berjalan di berbagai macam sistem operasi), java juga sangat mudah dalam memaintenance program yang telah dibuat, karena bertumpu pada pemrograman berorientasi objek. Sampai saat ini ada banyak edisi java yang sudah mengalami modifikasi. Namun, dari segi kategori nya java terbagi ke dalam tiga kelompok besar, yakni :
a. Java 2 Standard Edition (J2SE), lebih terkonsentrasi pada PC.
2.2.2 Database MySQL
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance Tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain lain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
2.3 UML (Unified Modeling Language)
2.3.1 Pengertian UML
UML (The Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menentukan, menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem dari sebuah software. UML mewakili suatu kumpulan pengerjaan teknik yang baik dan telah dibuktikan dalam melakukan pemodelan terhadap sistem yang besar dan kompleks. UML menggunakan notasi-notasi secara graphis untuk mengekspresikan desain dari sebuah software.
2.3.2 Tujuan Mendesain dengan UML
Adapun tujuan pengembang mendesain dengan menggunkan UML adalah : 1. UML memberikan kemudahan terhadap user karena memakai model visual.
Oleh karena itu user bisa mengembangkan dan melakukan perubahan yang berarti terhadap model yang sudah ada.
2. UML memisahkan antara bahasa pemrograman dan proses pengembangan. 3. UML memberikan dasar yang formal untuk pengertian model bahasa 4. UML mendukung perkembangan tools market OO
2.3.3 Macam - Macam Diagram UML
Penjelasan dari masing-masing diagram tersebut akan dijelaskan dalam bentuk sub bab berikut ini :
2.3.3.1Use Case Diagram
Aktor
Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa didefinisikan sebagai berikut :
1. Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem. 2. Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
3. Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
Aktor
Gambar 2. 3 Notasi Aktor
Adapun pertanyaan yang berguna untuk membantu mengenali aktor dalam suatu sistem:
1. Siapa orang yang berkepentingan dalam sistem ? 2. Dimana organisasi sistem akan digunakan ?
3. Siapa yang akan diuntungkan dari penggunaan sistem ?
4. Siapa yang akan memenuhi sistem dengan informasi, menggunakan informasi dan menghapus informasi ?
5. Siapa yang mendukung dan menggunakan sistem ?
Use Case Model
Use Case Model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem. Ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu mengenal Use Case untuk sistem, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah tugas dari setiap aktor ?
2. Dapatkah aktor melakukan, membuat, menyimpan, merubah, menghapus atau membaca informasi ?
Dapatkah aktor menginformasikan sistem tentang perubahan yang terjadi perubahan dari luar secara mendadak ?
4. Apakah aktor perlu menginformasikan tentang kejadian dalam sistem ? 5. Apakah Use Case akan mendukung dan mempertahankan sistem ? 6. Bisakah semua fungsi Use Case memenuhi kebutuhan ?
UseCase
Gambar 2. 4 Notasi Use Case
Use Case Relationship
Use Case Relationship adalah suatu hubungan baik itu antara aktor dan Use Case atau antara Use Case dan Use Case. Hubungan antara aktor dan Use Case disebut dengan communicate association. Berikut adalah contoh gambar Use Case diagram dengan communicate association, dimana Use Case ini memperlihatkan dialog antara aktor dan sistem, sebagai contoh : registrasi mata pelajaran di ESU
Gambar 2. 5 Use Case Diagram Registrasi Mata Kuliah
Untuk lebih jelasnya disini akan diberikan contoh berupa skenario yang nantinya bisa dirubah menjadi bentuk Use Case diagram. Berikut adalah skenarionya: Dalam perusahaan konsultan, kegiatan yang paling sering adalah membuat sebuah proposal. Pertama konsultan menghidupkan LAN dan melakukan verifikasi. Lalu menggunakan program office (word atau excel). Dalam proses ini konsultan biasanya menggunakan proposal sebelumnya yang telah dibuat, dimana proposal didapat dengan cara mengakses LAN di tempat penyimpanan proposal. Kemudian konsultan menyimpan proposal yang diubah kembali ke tempat penyimpanan proposal. Apabila semua pekerjaan selesai maka networknya dimatikan.
Maka disini terlihat aktornya adalah konsultan dan Use Casenya adalah
“create proposal”. Untuk proses create proposal memerlukan proses lagi maka timbul “Use Case verify user”, “use office suite software” dan “log of the network”, lalu relasi ketiga Use Case ini memiliki hubungan include dengan Use Case create proposal.
Jika konsultan ada gagasan untuk membuat proposal untuk client baru dan informasi yang terdapat didalam proposal tidak sama seperti dengan informasi proposal sebelumnya. Maka akan timbul Use Case tambahan yaitu “create a proposal for a new client” , dimana memiliki hubungan extend dengan “create proposal” . Dengan demikian Use Case diagram dapat digambarkan seperti pada gambar 2.6. Untuk hubungan communicate biasanya tidak diberikan label sedangkan untuk include dan extend harus.
Gambar 2. 6 Use Case Diagram Create Proposal
Konsultan
Verify user
Use office suite software
Log off the network Create proposal for a new client
2.3.3.2Activity Diagram
Activity Diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam Activity Diagram adalah sebagai berikut:
1. Activity
Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dalam aliran pekerjaan.
2. Transition
Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran kontrol dari activity ke activity.
3. Decision
Notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point. 4. Synchronization Bars
Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).
Berikut adalah gambar dari masing-masing notasi yang disebutkan diatas :
Rangkaian notasi ini nantinya akan menjadi Activity Diagram. Berikut akan diberikan contoh berupa gambar 2.8 yaitu pembuatan Activity Diagram tentang pembuatan katalog mata pelajaran dalam sebuah universitas.
2.3.3.3Kelas Diagram
Kelas Diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari object sistem dan hubungannya dengan object yang lain. Object adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Pada penggambaran kelas diagram ada dikenal dengan kelas analisis yaitu kelas ber-stereotype. Jenis kelas ber-stereotype adalah sebagai berikut:
a) Kelas Boundary
Kelas Boundary adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu aktor atau lebih dengan sistem. Kelas Boundary dapat berupa:
User interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan user. Misalkan window dalam GUI.
Sistem interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan informasi lainnya misalkan communication protocol.
Device interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan device seperti printer, sensor dan lain sebagainya.
b) Kelas Control
Digunakan untuk memodelkan perilaku mengatur khusus untuk satu atau beberapa Use Case saja. Kelas ini biasanya digunakan untuk membuat isi kelas entity dan biasanya memasangkan kelas Boundary dengan kelas entity
c) Kelas Entity
Memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas entity memperlihatkan struktur data dari sebuah sistem.
23
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analysis System
Analisis merupakan suatu tahapan pemahaman terhadap sistem atau aplikasi yang sedang berjalan maupun yang akan dibuat. Tahapan analisis bertujuan untuk mengetahui mekanisme atau prosedur kerja dari proses yang sedang berjalan maupun yang akan dibuat.
3.1.1 Analysis Masalah
Permasalahan yang ada adalah banyaknya data Barang Inventaris dan alokasi barang inventaris ke pegawai tidak terkordinasi dengan baik, jadi tidak memungkinkan untuk dilakukan proses entry data manual seperti dengan Microsoft Excel atau Microsoft Office. Selain itu, banyaknya data karyawan dan data barang inventaris menyebabkan banyak duplikasi data.
3.1.2 Analysis Prosedure Yang Sedang Berjalan
Berikut aliran prosedur masuknya data dari system yang sedang berjalan : 1. Operator menginput seluruh nama barang inventaris dan seluruh nama
karyawan pada excell.
2. Kemudian Serial Number barang Inventaris dan NIK karyawan digabungkan. 3. Ketika ada pertukaran barang inventaris, maka harus dilakukan update dan
3.1.3 Analysis Kebutuhan Perangkat Keras
Bagian ini menjelaskan karakteristik logis dari setiap antarmuka antara produk perangkat lunak dengan komponen perangkat keras yang digunakan. Adapun perangkat keras yang dimaksud adalah :
- Processor Intel Pentium 4 2.0 GHz
- RAM 512MB , VGA 256MB, dan Harddisk 80GB
3.1.4 Analysis Kebutuhan Perangkat Lunak
Bagian ini lebih spesifik pada aplikasi atau software pendukung yang harus ada guna jalannya program, software pendukung itu ialah :
- Sistem Operasi Windows XP - XAMPP
- Java jdk – 6u& - nb – 6_1 – windows –ml
3.1.5 Analysis Pengguna (Brainware)
3.1.6 Perancangan
Pokok pembahasan pada perancangan aplikasi pengukur kinerja pegawai sesuai dengan analisis yang telah dilakukan, adalah sebagai berikut :
1. Perancangan Entity Relationship Diagram 2. Perancangan Skema Relasi
3. Perancangan Use Case Diagram
4. Perancangan Skenario Use Case Diagram 5. Perancangan Antarmuka
3.1.6.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram atau ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Gambar di bawah ini mengambarkan bagaimana relasi antar entitas yang saling berhubungan pada proses pengolahan data barang inventaris karyawan
3.1.6.2 Perancangan Skema Relasi
Dalam pemodelan data, entitas disajikan dengan tabel entitas yang ada pada diagram E-R dituliskan dengan kerangka tabel yang berisikan atributatributnya yang disebut skema relasi. Pembuatan tabel entitas selalu berpedoman pada ketentuan-ketentuan tentang cara penyusunan tabel. Sehingga akan diperoleh susunan tabel entitas yang merupakan tabel yang terbebas dari adanya data rangkap (data redudancy). Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penyusunan skema relasi harus memperhatikan hubungan antar entitas yang terjadi. Dalam hal ini berkaitan erat dengan kardinalitas dan partisipasi hubungan.
Berikut skema relasi yang sudah dibuat :
3.1.6.3 Perancangan Tabel pada Database 3.1.6.3.1 Tabel barang
Tabel 3. 1 Tabel Barang
FIELD TYPE UKURAN KETERANGAN
serial_number int 11 Primary Key
No Int 11
Id_jenis_barang Int 11 FK
Id_vendor Int 11 FK
Type Varchar 50
Kondisi Varchar 300
Keterangan Varchar 100
3.1.6.3.2 Tabel jenis_barang
Tabel 3. 2 Tabel jenis_barang
FIELD TYPE UKURAN KETERANGAN
Id_jenis_barang Int 11 Primary Key
Jenis_barang Varchar 100
3.1.6.3.3 Tabel vendor
Tabel 3. 3 Tabel vendor
FIELD TYPE UKURAN KETERANGAN
Id_vendor Int 11 Primary Key
Nama_vendor Varchar 100
3.1.6.3.4 Tabel karyawan
Tabel 3. 4 Tabel karyawan
FIELD TYPE UKURAN KETERANGAN
NIK int 11 Primary Key
Nama_karyawan Int 11
Status Varchar 100
Id_jabatan Int 11 FK
3.1.6.3.5 Tabel jabatan
Tabel 3. 5 Jabatan
FIELD TYPE UKURAN KETERANGAN
Id_jabatan Int 11 Primary Key
Nama_jabatan Varchar 100
3.1.6.3.6 Tabel lokasi_kerja
Tabel 3. 6 lokasi_kerja
FIELD TYPE UKURAN KETERANGAN
Id_lokasi_kerja Int 11 Primary Key
Nama_Lokasi_Kerja Varchar 100
3.1.6.3.7 Tabel join_data_inventaris
Tabel 3. 7 join_data_inventaris
FIELD TYPE UKURAN KETERANGAN
Id_join Int 11 Primary Key
NIK Int 11 FK
3.1.6.4 Perancangan Use Case Diagram
3.1.6.4.1 Use Case ID 1 Modul Kelola Barang
Gambar 3. 3 Use Case ID 1 Modul Kelola Barang
3.1.6.4.2 Use Case ID 2 Modul Kelola Karyawan
3.1.6.4.3 Use Case ID 3 Modul Kelola Data Inventaris 3.1.6.4.3.1 Join Data Karyawan dengan Inventaris
3.1.6.5 Perancangan Skenario Use Case Diagram
No : 01
Nama Use Case : Kelola Karyawan (Input Karyawan)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk menginputkan data karyawan.
Pre-condition : Operator sudah login dan berada di menu kelola karyawan
Post-condition : Data karyawan tersimpan
Tabel 3. 8 Skenario Input Karyawan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan data karyawan mulai dari NIK, Nama, Posisi, Lokasi Kerja 2. Menekan tombol “Simpan”
3. Mengecek valid tidaknya data masukan
4. Jika data yang diinputkan benar, maka data karyawan
a. Jika data yang diinputkan salah, maka akan menampilkan pesan “NIK
No : 02
Nama Use Case : Kelola Karyawan (Update Karyawan)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk mengganti atau mengubah data karyawan yang sudah disimpan pada database
Pre-condition : 1. Operator sudah login dan berada di menu kelola karyawan.
2. Data karyawan yang akan di-update telah ada sebelumnya pada database.
Post-condition : Data karyawan berhasil diubah atau di-update
Tabel 3. 9 Skenario Update Karyawan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan data baru mulai dari NIK, Nama, Posisi, Lokasi Kerja berdasarkan NIK yang telah ada sebelumnya (NIK yang akan di-update)
2. Tekan Tombol “Update”
3. Mengecek apakah NIK yang diinputkan telah ada
sebelumnya
a. Apabila operator merasa lupa dengan data karyawan yang akan di-update, maka dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol
“Lihat NIK”
b. Kemudian tekan logo refresh,
c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy NIK yang akan di-update, lalu paste di form update karyawan
Alur alternatif No.4
a. Jika NIK yang diinputkan tidak sesuai dengan NIK yang ada pada database, maka form data akan mereset semua inputan yang telah diketik
No : 03
Nama Use Case : Kelola Karyawan (Hapus Karyawan)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini merupakan suatu kegiatan penghapusan data karyawan yang telah tersimpan pada database.
Pre-condition : 1. Operator sudah login dan berada di menu kelola karyawan.
2. Data karyawan yang akan dihapus telah ada sebelumnya pada database.
3. Data karyawan yang memiliki transaksi (sudah terkait dengan data inventori barang) tidak dapat dihapus.
4. Data karyawan yang tidak memiliki transaksi dapat dihapus
Tabel 3. 10 Skenario Hapus Karyawan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan NIK karyawan yang akan dihapus
2. Tekan tombol “Hapus”
3. Mengecek apakah NIK yang diinput telah ada sebelumnya pada database atau tidak
4. Apabila NIK yang diinput telah ada sebelumnya pada database, maka akan muncul pesan
“Karyawan dengan NIK . . . berhasil dihapus”
Alternatif No.1
a. Apabila operator merasa lupa dengan NIK yang akan dihapus, maka dapat
memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat NIK”
b. Kemudian tekan logo refresh,
c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy NIK yang akan dihapus, lalu paste di form hapus karyawan
Alternatif No.4
No : 04
Nama Use Case : Kelola Barang (Input Barang)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk memasukan data barang kedalam database. Pre-condition : 1. Operator sudah login dan ada di menu kelola
barang.
Post-condition : Data barang berhasil disimpan
Tabel 3. 11 Skenario Kelola Barang
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan data barang mulai dari Serial Number, Jenis Barang, Vendor, Tipe, Kondisi, Keterangan
2. Menekan tombol “Simpan”
3. Mengecek valid tidaknya data masukan
4. Jika data yang diinputkan benar, maka data karyawan akan disimpan di database dan akan
menampilkan pesan “Barang dengan SN . . . berhasil diinput”
Alur alternatif No.4
No : 05
Nama Use Case : Kelola Barang (Update Barang)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk mengganti data barang yang sudah disimpan pada database.
Pre-condition : 1. Operator sudah login dan berada di menu kelola barang.
2. Data barang yang akan di-update telah ada sebelumnya pada database.
Post-condition : Data barang berhasil di-update
Tabel 3. 12 Skenario Update Barang
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan data baru mulai dari Serial Number, Jenis Barang, Vendor, Tipe, Kondisi, Keterangan berdasarkan Serial Number yang telah ada sebelumnya (Serial Number yang akan di-update)
2. Tekan Tombol “Update”
3. Mengecek apakah Serial Number yang diinputkan telah ada sebelumnya
akan menampilkan pesan
“Update data barang dengan Serial Number . . . berhasil”
Alternatif No.1
a. Apabila operator merasa lupa dengan data barang yang akan di-update, maka dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat SN” b. Kemudian tekan logo refresh,
c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy Serial Number yang akan di-update, lalu paste di form update barang.
Alur alternatif No.4
a. Jika Serial Number yang diinputkan tidak sesuai dengan Serial Number yang ada pada database, maka form data akan mereset semua inputan yang telah diketik.
No : 06
Nama Use Case : Kelola Barang (Hapus Barang)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini merupakan suatu kegiatan
penghapusan data barang yang telah tersimpan pada database.
Pre-condition : 1. Operator sudah login dan ada di menu kelola barang.
2. Data barang yang akan dihapus telah ada sebelumnya pada database.
3. Data barang yang telah terikat dengan pegawai tidak dapat dihapus.
4. Data barang yang tidak terikat dengan pegawai dapat dihapus.
Tabel 3. 13 Skenario Hapus Barang
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan Serial Number barang yang akan dihapus
2. Tekan tombol “Hapus”
3. Mengecek apakah Serial Number yang diinput telah ada sebelumnya pada database atau tidak
4. Apabila Serial Number yang diinput telah ada sebelumnya pada database, maka akan
muncul pesan “Barang dengan
SN . . . berhasil dihapus” Alternatif No.1
a. Apabila operator merasa lupa dengan data barang yang akan dihapus, maka
dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat SN”
b. Kemudian tekan logo refresh,
c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy Serial Number yang akan dihapus, lalu paste di form hapus barang
Alternatif No.4
No : 07
Nama Use Case : Kelola Inventaris (Join Data Inventaris)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini merupakan penggabungan data karyawan dengan data barang yang kemudian menjadi barang inventaris dari karyawan yang di-joinkan.
Pre-condition : 1. Operator sudah login dan ada di menu data inventaris.
2. Data karyawan dan data barang yang akan digabungkan telah ada sebelumnya pada database.
Post-condition : Barang yang telah dipilih akan menjadi inventaris atas karyawan yang telah dipilih.
Tabel 3. 14 Skenario Join Data Inventaris
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan NIK karyawan yang akan diberi barang inventaris
2. Memasukkan Serial Number sebagai key atas barang yang akan dijadikan inventaris oleh karyawan yang telah dipilih sebelumnya
3. Tekan tombol “Simpan Inventaris”
4. Pengecekan NIK dan Serial Number yang ada pada database 5. Jika NIK dan Serial Number
telah terdaftar sebelumnya, maka
Berhasil”
Alternatif No.1
a. Apabila operator merasa lupa dengan NIK karyawan yang akan di-join,
maka dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Karyawan”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy NIK yang akan di-join, lalu paste di form join data inventaris
Alternatif No.2
a. Apabila operator merasa lupa dengan Serial Number barang yang akan
di-join, maka dapat memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Barang”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy Serial Number yang memiliki status “.” (artinya barang tersebut masih belum menjadi inventaris karyawan lain), lalu paste di form join data inventaris
Alur alternatif No.4
No : 08
Nama Use Case : Kelola Inventaris (Tukar Data Inventaris)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk menukarkan barang inventaris antar karyawan. Ada 2 kondisi proses penukaran :
a. Pertama : Pemberian barang inventaris dari karyawan yang memiliki barang inventaris ke karyawan yang belum memiliki barang inventaris.
b. Kedua : Penukaran barang inventaris antar karyawan yang memiliki barang inventaris untuk saling tukar (Trading).
Pre-condition : Terbagi atas 2 pre-condition berdasarkan deskripsi di atas :
1. Kondisi Pertama :
a. Karyawan pertama memiliki barang inventaris untuk diberikan kepada karyawan yang belum memiliki barang inventaris.
b. Karyawan kedua belum memiliki barang inventaris.
2. Kondisi Kedua :
Antar karyawan memiliki barang inventaris untuk dapat ditukarkan satu sama lain (Trading).
Post-condition : Terbagi atas 2 post-condition berdasarkan deskripsi di atas :
1. Kondisi Pertama :
2. Kondisi Kedua :
Barang inventaris yang semula dimiliki oleh karyawan pertama akan berpindah kepemilikannya ke karyawan kedua, dan juga sebaliknya barang inventaris yang semula dimiliki oleh karyawan kedua akan berpindah kepemilikannya ke karyawan pertama.
Tabel 3. 15 Skenario Tukar Inventaris1
Alur skenario atas kondisi “Pertama”
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan NIK pada box
“Karyawan 1” sebagai karyawan
pertama yang akan memberikan barang inventaris
2. Memasukkan Serial Number yang merupakan key atas barang yang dimiliki oleh karyawan pertama 3. Memasukkan NIK pada box
“Karyawan 2” sebagai karyawan kedua
yang akan menerima barang inventaris dari karyawan pertama
4. Tekan tombol “Tukar Inventaris”
5. Jika NIK dan Serial Number telah terdaftar sebelumnya, maka akan tampil pesan
“Barang dengan SN . . .
karyawan yang memiliki NIK .
. . (karyawan kedua)”
Alternatif No.1
a. Apabila operator merasa lupa dengan NIK karyawan, maka dapat memilih
alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Karyawan”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy NIK, lalu paste di form tukar data inventaris
Alternatif No.2
a. Apabila operator merasa lupa dengan Serial Number yang masih menjadi inventaris atas karyawan pertama, maka dapat memilih alternatif lain dengan
menekan tombol “Lihat Barang”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy Serial Number yang statusnya merupakan NIK dari karyawan pertama, lalu paste di form tukar data inventaris
Alur alternatif No.3
a. Apabila operator merasa lupa dengan NIK karyawan, maka dapat memilih
alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Karyawan”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy NIK, lalu paste di form tukar data inventaris
Alur alternatif No.5
Tabel 3. 16 Skenario Tukar Inventaris2 Alur skenario atas kondisi “Kedua”
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan NIK pada box “Karyawan
1” sebagai karyawan pertama yang akan menukarkan barang inventaris ke karyawan kedua
2. Memasukkan Serial Number yang merupakan key atas barang yang dimiliki oleh karyawan pertama
3. Memasukkan NIK pada box “Karyawan
2” sebagai karyawan kedua yang akan
menukarkan barang inventaris ke karyawan pertama
4. Memasukkan Serial Number yang merupakan key atas barang yang dimiliki oleh karyawan kedua
5. Tekan tombol “Tukar Inventaris”
6. Jika NIK dan Serial Number telah terdaftar sebelumnya, maka akan
tampil pesan “Proses Pertukaran Berhasil”
Alternatif No.1
a. Apabila operator merasa lupa dengan NIK karyawan, maka dapat memilih
alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Karyawan”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.
Alternatif No.2
a. Apabila operator merasa lupa dengan Serial Number yang masih menjadi inventaris atas karyawan pertama, maka dapat memilih alternatif lain
dengan menekan tombol “Lihat Barang”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy Serial Number yang statusnya merupakan NIK dari karyawan pertama, lalu paste di form tukar data inventaris
Alur alternatif No.3
a. Cara penyelesaiannya sama halnya dengan Alur alternatif No.1
Alur alternatif No.4
a. Apabila operator merasa lupa dengan Serial Number yang masih menjadi inventaris atas karyawan kedua, maka dapat memilih alternatif lain dengan
menekan tombol “Lihat Barang”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy Serial Number yang statusnya merupakan NIK dari karyawan kedua, lalu paste di form tukar data inventaris
Alur alternatif No.6
No : 09
Nama Use Case : Kelola Inventaris (Hapus Data Inventaris)
Aktor : Operator
Deskripsi : Proses ini adalah suatu kondisi dimana adanya penghapusan kepemilikan barang inventaris atas karyawan tertentu.
Pre-condition : 1. Operator sudah login dan berada di menu data inventaris.
2. Data barang inventaris yang masih menjadi inventaris karyawan sebelumnya ada pada database.
Post-condition : Terjadinya Penghapusan kepemilikan barang inventaris atas karyawan tertentu.
Tabel 3. 17 Skenario Hapus Data Inventaris
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan NIK yang kepemilikan barang inventarisnya akan dihapus 2. Memasukkan Serial Number sebagai
key atas barang yang akan dihapus dari kepemilikan karyawan diatas
3. Tekan tombol “Hapus Inventaris”
SN . . . berhasil dihapus dari
karyawan dengan NIK . . .”
Alternatif No.1
a. Apabila operator merasa lupa dengan NIK karyawan, maka dapat memilih
alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Karyawan”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data karyawan akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy NIK, lalu paste di form hapus data inventaris Alternatif No.2
a. Apabila operator merasa lupa dengan Serial Number barang, maka dapat
memilih alternatif lain dengan menekan tombol “Lihat Barang”
b. Kemudian tekan logo refresh
c. Data barang akan muncul pada tabel tersebut.
d. Cari dan copy Serial Number yang statusnya merupakan NIK dari karyawan yang akan dihapus kepemilikan barang inventarisnya, lalu paste di form hapus data inventaris
Alur alternatif No.4
No : 10 Nama Use Case : Login
Aktor : Operator
Deskripsi : Layanan ini merupakan suatu proses authentikasi sebagai jendela untuk mengakses
program “Program Pengelolaan Barang Inventaris” yang dilakukan oleh operator agar
kerahasiaan data tetap terjaga.
Pre-condition : Operator telah memiliki username dan password. Post-condition : Operator dapat mengakses menu utama dan melakukan pengelolaan data mulai dari kelola data karyawan, data barang, dan data inventaris
Tabel 3. 18 Skenario Login
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memasukkan username dan password operator
2. Tekan Tombol “Login”
3. Mengecek apakah username dan password sesuai dengan data yang telah ditetapkan sebelumnya oleh sistem
a. Jika username dan password yang diinputkan tidak sesuai dengan data di
3.1.6.6 Perancangan Antarmuka
Perancangan ini dibagi kedalam beberapa halaman yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman dan pengoperasian Aplikasi Inventaris Barang Karyawan TELKOm MCC. Menu-menu yang digunakan dapat dilihat pada struktur menu di bawah ini :
Gambar 3. 6 Struktur Menu Aplikasi Pengolahan Barang Inventaris
3.1.6.7 Desain Tampilan
Gambar 3. 8 Beranda
Gambar 3. 9 Kelola Barang
3.1.7 Implementasi dan Pengujian
Implementasi merupakan penerapan aplikasi atau memfungsikan sebuah aplikasi yang dibuat untuk digunakan dalam suatu proses.
3.1.7.1 Pengujian
Pengujian merupakan metode yang dilakukan untuk menjelaskan mengenai pengoperasian perangkat lunak yang terdiri dari perangkat pengujian, metode pengujian dan pelaksanaan pengujian.
3.1.7.1.1 Metode Pengujian
Dalam pengujian program ini mengggunakan metode Black Box. Pengujian Black Box merupakan pengujian program berdasarkan fungsi dari program. Tujuan dari metode Black Box ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode black box dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program aplikasi yang kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi menghasilkan output yang diinginkan dan sesuai sengan fungsi dari program tersebut.
3.1.7.1.2 Rencana Pengujian
Pengujian aplikasi Inventaris Barang Karyawan ini menggunakan data uji berdasarkan data barang yang dijoinkan dengan data karyawan. Rencana selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. 19 Rencana Pengujian Aplikasi Inventaris
Kelas Uji Bukti Uji Jenis Pengujian
Login Verifikasi Username Black Box
Verifikasi Black Box Black Box
Kelola Barang Input Data Barang Black Box
Edit Data Barang Black Box Hapus Data Barang Black Box
Pencarian Data Barang Hapus Data Barang Kelola Karyawan Input Data Karyawan Black Box
3.1.7.1.3 Pengujian Alpha
Pengujian alpha merupakan pengujian yang menitikberatkan pada hasil output dari kendali input yang dimasukan pada tampilan kendali input form tampilan, dimana pengujian dikatakan berhasil apabila output sesuai dengan kendali output yang dimasukan pada tiap tampilan.
Tabel 3. 20 Pengujian Verifikasi Login Data Normal
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukkan Data Yang
Tabel 3. 21 Pengujian Verifikasi Login Data Salah
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
3.1.7.1.4 Kesimpulan Pengujian Alpha
Berdasarkan hasil pengujian kasus Sample yang telah dilakukan, memberikan kesimpulan bahwa pada proses aplikasi inventaris barang karyawan ini, kesalahan-kesalahan pada sintaks sudah melalui tahap perbaikan dan sudah dimaksimalkan terhadap proses-proses tersebut dan secara fungsional system sudah dapat digunakan dan menghasilkan output yang diharapkan.
3.1.7.2 Pengujian Beta
Pengujian betha merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung oleh pengguna yaitu operator pada TELKOM MCC, dengan menggunakan langsung aplikasi untuk mengetahui kepuasan user dan kandungan point syarat user friendly. Berikut contoh – contoh tampilan pengujian dari beberapa sample menu atau modul yang dilakukan pengetesan atau pengujian betha :
Gambar 3. 12 Pesan Kesalahan Username atau Password
3.1.7.3 Kesimpulan Pengujian Betha
Dari hasil pengujian betha yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa program aplikasi Inventaris Barang Karyawan, tampilannya sudah baik, mudah dipelajari, cukup mudah digunakan, informasi yang dihasilkan cukup akurat, dapat membantu dalam mengelola data penelitian dan sesuai dengan keinginan user.
3.1.8 Tampilan Program Aplikasi
Implementasi sistem menghasilkan tampilan program dan sistem sesuai dengan hasil dari perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk memperjelas bentuk dari implementasi diatas, berikut ini salah satu tampilan program yang telah dibuat :
a. Cek autentikasi
a. Beranda (Dashboard Menu Utama).
Gambar 3. 14 Beranda
b. Kelola Barang
Gambar 3. 15 Kelola Barang
a. Form Input Barang
Gambar 3. 16 Form Input Barang
Form Input Karyawan tidak jauh berbeda dengan Form Input Barang
b. Form Hapus Barang
Gambar 3. 17 Form Hapus Barang
c. Form Update Barang
Gambar 3. 18 Form Update Barang
Form Update Karyawan tidak jauh berbeda dengan Form Update Barang
d. Lihat Data Barang
Gambar 3. 19 Lihat Data Barang
e. Form Penetapan Barang Inventaris
Gambar 3. 20 Form Penetapan Barang Inventaris
f. Form Pencabutan Barang Inventaris
g. Tukar Inventaris
61
4
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan pembuatan Program Aplikasi Barang Inventaris ini diantaranya :
Divisi Logistik terbantu dengan aplikasi Barang Inventaris yang dibangun, diantaranya Divisi Logistik lebih mudah dalam melakukan pencatatan dan pengolahan data barang inventaris.
Merupakan program yang dapat melakukan operasi atau fungsi pengelolaan data karyawan, barang, dan barang inventaris secara cepat mudah dan efisien. Program yang digunakan oleh bidang Logistik ini dapat dengan mudah melakukan pengelolaan data terkait barang inventaris karyawan yang sewaktu-waktu dapat berubah. Secara umum program aplikasi desktop ini meliputi fungsionalitas dalam hal insert, update, delete, select, dan join.
4.2Saran
Saran untuk Aplikasi Logistik ini diantaranya adalah :
1. Dalam menjalankan agendanya pihak Logistik diharapkan selalu update atas data yang sewaktu-waktu dapat berubah. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya data yang tidak terklasifikasi dengan baik oleh sistem. 2. Dikarenakan data barang inventaris ini perlu dijaga baik oleh divisi
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek ` Program Strata I Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
SAEFUL ROCHMAN 10107664
PROGRAM STRATA I
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
CURICULUM VITAE
Identitas Pribadi
• Nama : Saeful Rochman
• Tempat Lahir : Bandung • Tanggal Lahir : 19 Januari 1989
• Alamat : Jln. Karasak Lama No. 1 /244 RT. 04/09 Kel. Kebonlega
Kec. Bojongloa Kidul Bandung 40235
• Nama Ayah : Yana Suryana • Nama Ibu : Eti Suryati
• Pekerjaan : -
• A l a m a t : Jln. Karasak Lama No. 1 /244 RT. 04/09 Kel. Kebonlega Kec. Bojongloa Kidul Bandung 40235
Riwayat Pendidikan
• Tahun 1995 – 2001 : SDN Leuwi Panjang II Bandung • Tahun 2001 – 2004 : SMP Nugraha Bandung
• Tahun 2004 – 2007 : SMA Nugraha Bandung
• Tahun 2007 – : Universitas Komputer Indonesia
Pengalaman Kerja
• Sept 2004 – Nov 2004
Averous Komputer : Technical Hardware • Jan 2005 – April 2006
Solid Computer : Technical Hardware • Mei 2006 – Maret 2007
• Juni 2007 – April 2009
PT. Aqua : Instalation Network LAN • Mei 2009
PT. Telkom MCC : IT Suport
Demikian Curriculum Vitae ini dibuat dengan sebenar-benarnya, sehingga dapat dipertanggung jawabkan sebagaimana mestinya, atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Bandung, Januari 2011
62 Relasional. Telkom Polytechnic. 2009
Wijaya Rahman Dedy, ST. Praktikum Sistem Manajemen Basis Data. Telkom Polytechnic. 2009
Huda Miftakhul. Membuat Aplikasi Rental dengan Java dan MySQL. Media Komputindo. 2009.
Braud, David, Unified Modeling Language (UML) Tutorial, 2001.
Quatrani, Terry. , Visual Modeling With Rational Rose 2000 And UML, Addison-
i
rahmat dan karunia-Nya laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan Kerja Praktek dengan judul “Perancangan dan Implementasi Program Aplikasi Pengelolaan Barang Inventaris pada Divisi Logistik di Telkom MCC Jl. Cisanggarung No. 2 Bandung” ini bertujuan untuk membantu Divisi Logistik Telkom MCC dalam mengelola data barang inventaris yang merupakan sub agenda kegiatan dari divisi tersebut. Adapun hal-hal yang akan dipaparkan dalam laporan ini yaitu informasi seputar perusahaan, dan pembahasan seputar kegiatan yang dilakukan selama Kerja Praktek termasuk product dan project yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
Dalam pembuatan laporan ini, tentu saja tidak lepas dari hambatan, namun berkat dorongan dari berbagai pihak maka laporan ini dapat diselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moril dan materil serta doa restunya.
2. Calon istri tercinta ’de Juju yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan kerja praktek ini.
3. Bapak Juwari, S. Kom selaku koordinator kerja praktek dan Manager Kerjasama dan Dalnis TELKOM MCC.
4. Rekan- rekan di Divisi Logistik yang telah membantu penulis dalam melakukan analysis sistem pengolahan Barang Inventaris di Divisi Logistik Telkom MCC.
ii
Semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, November 2010