• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kepuasan Penerbit Terhadap Kualitas Website ISBN Online Menggunakan Webqual dan Importance Performance Analysis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kepuasan Penerbit Terhadap Kualitas Website ISBN Online Menggunakan Webqual dan Importance Performance Analysis"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN

ONLINE

MENGGUNAKAN

WEBQUAL

DAN

IMPORTANCE

PERFORMANCE ANALYSIS

NASRULLAH

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Kepuasan

Penerbit Terhadap Kualitas Website ISBN Online Menggunakan Webqual dan

Importance Performance Analysis adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, April 2015

Nasrullah NRP G652120045

Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerjasama dengan

(4)

NASRULLAH. Analisis Kepuasan Penerbit Terhadap Kualitas Website ISBN

OnlineMenggunakanWebqualdanImportance Performance Analysis. Dibimbing

oleh MEUTHIA RACHMANIAH dan IRMAN HERMADI.

Perpustakaan Nasional RI merupakan lembaga yang ditunjuk oleh Badan

ISBN International yang berpusat di London untuk menjadi badan penyelenggara

International Standard Book Number (ISBN) bagi wilayah Indonesia. Sejak

peluncuran layanan ISBNonline pada tanggal 13 Desember tahun 2012, kualitas

website ISBN online belum pernah dianalisis baik menurut kegunaannya atau isi

informasi dari websitetersebut. Pentingnya menganalisis tentang kualitas website

dari sisi penerbit merupakan alasan penelitian ini dilakukan.

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis kepuasan penerbit

terhadap kualitas website ISBN online menggunakan metode webqual 4.0, (2)

Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kualitas menggunakan metode

Importance Performance Analysis (IPA) dan memberikan rekomendasi dalam

rangka perbaikan dan pengembangan website ISBN online, (3) Mengembangkan

beberapa fitur tambahan pada website ISBN online sesuai dengan harapan

penerbit.

Sejumlah responden dipilih dengan metodecluster sampling. Populasi yang

menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerbit yang pernah mengajukan

permohonan ISBN melaluiwebsite. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis deskriptif, uji statistik nonparametrik dan IPA.

Berdasarkan karakteristik demografi responden yang telah dikumpulkan, menunjukkan bahwa profil responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki 64%, usia antara 31-40 tahun 46%, berlatar belakang pendidikan S1 60%, sedangkan perilaku responden dalam penelitian ini mayoritas memiliki akses internet dari kantor 50%, mengetahui sumber informasi dari internet 73%

dan frekuensi akses website ISBN online hanya sebatas jika dibutuhkan sebesar

44%.

Hasil pengujian dengan menggunakan uji chi-squaremenyimpulkan bahwa

dengan hasil probabilitas sebesar 0.001 adalah lebih kecil dari taraf signifikan sebesar 0.05, menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin berpengaruh terhadap

variabel persepsi yang diberikan responden terhadap kualitas website ISBN

online. Uji wilcoxon digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara

tingkat harapan dan tingkat persepsi dari responden, dalam penelitian ini uji

wilcoxon menunjukkan bahwa ada perbedaan diantara keduanya (z=-4.519,

p-value=0.000, p<0.05).

Berdasarkan analisis IPA menunjukkan bahwa seluruh gap pada atribut

webqual 4.0 bernilai negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja dari kualitas

website ISBN online belum memuaskan para penerbit. Hasil analisis IPA dalam

penelitian ini telah dibuatkan sebuah prototipe dalam rangka memenuhi harapan

dari penerbit menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 dan diuji menggunakan

metodeblack box.

Kata kunci: importance performance analysis, ISBN online, kepuasan penerbit,

(5)

NASRULLAH. Analysis of Publisher’s Satisfaction on Website Quality of ISBN

Online Using Webqual and Importance Performance Analysis. Supervised by MEUTHIA RACHMANIAH and IRMAN HERMADI

National Library of Indonesia is an institution was appointed by the International ISBN Agency, based in London, to become the Indonesian ISBN agency. Since the launch of the ISBN online on December 13, 2012, the usability and the information or content qualities of the website have never been analyzed.

The importance analyzing about the website quality from the publisher’s

perception is a reason for this research done.

The aims of this research are: (1) analyzing publisher’s satisfaction on the

website quality of ISBN online using webqual 4.0 (2) analyzing the expectation and perception of publishers using IPA and providing recommendations in order to improve the ISBN online quality (3) To develop some features on the ISBN online in accordance with the needs of publishers.

Cluster sampling method was used to choose the respondents. A population that became an object in this research was publishers that had filed a request ISBN through the website. Tools for analysis that used in this research were descriptive, nonparametric statistics and IPA.

According to the demographics of the respondents that had been collected, showed in general, the majority, 64 percent of the respondents are male, most respondents fall in the 31-40 year age range, and the vast majority of respondents were undergraduates (60 percent). In addition, all respondents stated that they accessed the site directly from their office (50 percent), the majority of these respondents had the link to save in their internet about ISBN (73 percent) and regularity of visit to site if needed, is 44 percent.

The results from chi-square test concluded, the p-value (0.001) is less than the significance level (0.05) that there was a relationship between gender and perception that given the respondents of the website quality. Wilcoxon test was performed to determine whether the differences between expectation and perception of the respondents, A Wilcoxon test showed that there were significantly differences (z=-4.519, p-value=0.000, p<0.05).

Based on the IPA grid results, all attributes of webqual dimension showed performance scores lower than importance, indicating all publishers dissatisfied with the website quality. To develop the findings of the IPA results, then created a prototype in accordance with the expectations of the publisher, the prototype was created using Adobe Dreamweaver CS6 and tested using black box method.

Key words: importance performance analysis, ISBN online, publisher’s

(6)

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB

(7)

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional

pada

Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

ISBN

ONLINE

MENGGUNAKAN

WEBQUAL

DAN

IMPORTANCE

PERFORMANCE ANALYSIS

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)

ISBNOnlineMenggunakanWebqualdanImportance Performance Analysis

Nama : Nasrullah

NRP : G652120045

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Ir Meuthia Rachmaniah, MSc Ketua

Irman Hermadi, SKom MS PhD Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

Aziz Kustiyo, SSi MKom

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

(10)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini dengan judul

Analisis Kepuasan Penerbit Terhadap Kualitas Website ISBN Online

MenggunakanWebqualdanImportance Performance Analysis.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Ir Meuthia Rachmaniah Msc dan Bapak Irman Hermadi Skom MS PhD selaku pembimbing yang telah banyak mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan saran dan perbaikan pada karya ilmiah ini. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Perpustakaan Nasional RI yang telah memberikan beasiswa selama mengikuti program pascasarjana IPB, staf ISBN/KDT Sub Direktorat Bibliografi yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua, istri serta rekan-rekan kampus, atas segala doa dan bantuannya.

Semoga Allah Swt terus memberikan ridho-Nya dan ditambahkan ilmu pengetahuan-Nya kepada penulis, agar terus dapat menghasilkan karya-karya ilmiah bermutu dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat pada umumnya. Amin.

Bogor, April 2015

(11)

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xii

1 PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

2 TINJAUAN PUSTAKA 3

Sejarah ISBN di Indonesia 3

Struktur ISBN 5

TeknologiWebsite 6

KualitasWebsite 6

Proses Bisnis Layanan ISBNOnline 8

Konsep Kepuasan 8

Pengukuran Kepuasan Pelanggan 9

MetodeImportance Performance Analysis 10

Metode Pengembangan Sistem 11

Konsep Pemrograman Berorientasi Objek 12

Basis Data 14

Penelitian Terdahulu 16

AntarmukaWebsiteISBNOnline 17

3 METODE 18

Penyusunan Instrumen Penelitian 19

Penyebaran Kuesioner I 19

Pengujian Instrumen Penelitian 20

Penyebaran Kuesioner II 20

Pengolahan dan Analisis Data 21

Pengembangan Prototipe Sistem 22

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 22

Penyusunan Instrumen Penelitian 23

Pengolahan Data Kuesioner I 23

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian 24

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 26

Pengolahan Data Kuesioner II 26

Hasil Analisis Deskriptif 28

(12)

Hasil Analisis Tingkat Kesesuaian 35

Hasil Analisis IPA 37

Diagram Kartesius 39

Hasil Pengembangan Prototipe Sistem 41

5 SIMPULAN DAN SARAN 60

Simpulan 60

Saran 61

DAFTAR PUSTAKA 61

LAMPIRAN 63

(13)

1 Distribusi rentang nilai dari unsur pendaftar 6

2 Dimensi kualitaswebqual4.0 7

3 Simbol dan deskripsiuse case 13

4 Simbolactivity diagram 14

5 Notasi dan kardinalitas ERD 16

6 Hasil rekapitulasi data responden I 24

7 Hasil uji validitas instrumen 25

8 Hasil uji reliabilitas instrumen 26

9 Tingkat pengembalian kuesioner penelitian 27

10 Hasil uji statistik keterkaitan profil dengan persepsi responden 32

11 Hasil uji statistikwilcoxon 34

12 Tingkat kesesuaian persepsi dan harapan penerbit 35

14 Hasil analisis kepuasan terhadap kualitaswebsiteISBNonline 37

13 Kategori atribut berdasarkan interval tingkat kesesuaian 37

15 Fungsionalitas prototipe sistem ISBNonline 42

16 Definisi aktor 42

17 Definisiuse case 44

18 Definisiclass diagramprototipe sistem 47

19 Hasil pengujianblack box 57

20 Persepsi kegunaan fungsionalitas prototipe sistem 58

21 Rekomendasi perbaikan kualitaswebsiteISBN 59

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir pengajuan ISBNonline 8

2 Diagram kartesius IPA (Supranto 2011) 11

3 Halaman utama ISBNonline(isbn.pnri.go.id) 17

4 Diagram alir penelitian 18

5 Proses pengembangan prototipe (Sommerville 2011) 22

6 Komposisi responden menurut jenis kelamin 29

7 Komposisi responden menurut usia 29

8 Komposisi responden menurut pendidikan 30

9 Komposisi responden menurut tempat akses internet 30

10 Komposisi responden menurut sumber informasi 31

11 Komposisi responden menurut frekuensi akses website 32

12 Diagram kartesius 39

13 Use case diagram 43

14 Class diagramprototipe sistem 47

15 Entity Relationship Diagram 48

16 Bentuk normal pertama (1NF) 49

17 Bentuk normal kedua (2NF) 50

18 Bentuk normal ketiga (3NF) 51

19 Physical Data ModelPrototipe 52

20 Halaman utamawebsiteprototipe 53

(14)

23 Antarmuka halaman konverterbarcode 55

24 Antarmuka halamanlive chat 55

25 Antarmuka halaman berita 56

DAFTAR LAMPIRAN

1 AntarmukawebsiteISBN 64

2 Form kuesioner penelitian 67

3 Komposisi profil responden I 71

4 Validitas instrumen penelitian 74

5 Reliabilitas instrumen penelitian 79

6 Data dan perilaku responden II 84

7 Hasil ujikruskal wallis 88

8 Rekapitulasi Data dan perilaku responden II 89

9 Hasil ujiCrosstabdenganChi-square 90

10 Hasil ujiwilcoxon 98

11 Skenariouse case 99

12Activity Diagram 105

13Class diagramprototipe sistem 106

(15)

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini merupakan hal yang sangat penting, perkembangan yang demikian pesat mampu memberikan dampak pada perubahan layanan organisasi atau jasa. Penggunaan teknologi informasi

khususnyainternettelah merevolusi cara hidup, baik terhadap cara berkomunikasi,

cara belajar, cara bekerja, cara berbisnis dan sebagainya. Era informasi memberikan ruang lingkup yang sangat besar untuk mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, transparan, akurat, tepat waktu dan memberikan kenyamanan yang lebih baik dalam mengelola dan menikmati kehidupan.

Dalam pelayanan publik, teknologi informasi dapat digunakan dalam rangka

membantu menjalankan sistem layanan secara efektif dan efisien.

Penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks.

Pelayanan publik menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (Kemenpan 2009). Hakikat pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang RI No. 25 Tahun 2009 adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.

Perpustakaan Nasional RI merupakan lembaga yang ditunjuk oleh Badan

ISBN International yang berpusat di London untuk menjadi badan penyelenggara

International Standard Book Number (ISBN) bagi wilayah Indonesia (Perpusnas

RI 1985). Perpustakaan Nasional RI melalui layanan ISBN berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada para penerbit dan kemudahan prosedur persyaratan yang ditetapkan dapat membantu menggairahkan penerbit dalam mengeksploitasi potensi diri dalam menciptakan karya-karya yang dapat menambah khazanah perbukuan Indonesia.

Berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dan telah memasuki semua bidang kehidupan, ditandai dengan banyaknya pengguna komputer, baik untuk kepentingan perusahaan atau bisnis maupun pada hal yang bersifat hiburan dan pendidikan, layanan ISBN berusaha mengikuti dan menjawab perkembangan teknologi informasi tersebut dengan menerapkan layanan berbasis

website. Layanan berbasis website ini diharapkan mampu memberikan layanan

optimal dari layanan sebelumnya.

Kemudahan yang ditawarkan layananwebsite memberikan dampak positif

maupun negatif bagi para penggunanya. Manfaat positif dari penggunaan website

(16)

mengirim dan menerima pesan, dan lain sebagainya. Hal ini tentu memberikan dampak yang baik bagi pola transaksi atau proses bisnis dalam pengelolaan layanan ISBN di Perpustakaan Nasional RI.

Komitmen dari layanan ISBN dalam hal kepuasan penerbit adalah faktor

utama yang terus diperhatikan. Pengembangan sistem informasi berbasis website

yang diterapkan, diharapkan mampu menjadi solusi dalam menjawab semua

tuntutan komitmen tersebut. Sejak peluncuran layanan ISBN secara online pada

tanggal 13 Desember tahun 2012, kualitas website ISBN online belum pernah

dianalisis baik menurut kualitas kegunaannya atau isi informasi dari website

tersebut.

Pentingnya menganalisis tentang kepuasan terhadap kualitas website dari

sisi penerbit merupakan alasan penelitian ini dilakukan dan kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan penerbit akan menumbuhkan suatu tingkat kepuasan bagi penerbit itu sendiri. Banyaknya keluhan atau masalah, baik dari sisi

penerbit, distributor maupun peneliti dalam kaitannya dengan kualitas website

ISBNonlinemerupakan salah satu faktor atau ukuran dalam menilai keberhasilan

bagi setiap pengembangan sistem informasi yang digunakan.

Keluhan yang sering disampaikan oleh penerbit terhadap kualitas website

ISBN online adalah terkait dengan tidak adanya informasi waktu tunggu atau

status dari pendaftaran yang dilakukan penerbit, pengiriman produk-produk ISBN

seperti Katalog Dalam Terbitan (KDT) dan barcode yang lama dan tidak adanya

forum komunikasi pada layanan online. Keluhan dan masalah yang disampaikan

penerbit tersebut mendorong untuk dilakukannya penelitian tentang tingkat

kepuasan penerbit terhadap kualitaswebsiteISBNonline.

Kualitas website sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan

penggunanya. Semakin tinggi kualitas suatu website, maka akan semakin banyak

pengguna yang mengakseswebsite tersebut. Persepsi pengguna terhadap kualitas

layanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan.

Faktor-faktor yang menjadi ukuran keberhasilan terhadap kualitas website akan diteliti

dan dibuatkan skala prioritas dalam pengembangan website ISBN online yang

sesuai dengan harapan penerbit.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, berikut pertanyaan-pertanyaan yang penulis coba jawab dalam penulisan Tesis ini dalam

rangka meningkatkan kualitas website ISBNonline di Perpustakaan Nasional RI,

diantaranya adalah :

1. Sejauh mana tingkat kepuasan penerbit terhadap kualitas dari websiteISBN

online?

2. Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dan prioritas perbaikan dalam

meningkatkan kualitaswebsiteISBNonline?

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, aspek-aspek tersebut dapat

terjawab dan menjadi rekomendasi dalam pengembangan layanan ISBNonline di

(17)

Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan tesis ini adalah :

1. Menganalisis kepuasan penerbit terhadap kualitas website ISBN online

menggunakan instrumenwebqual4.0.

2. Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja website ISBN online

menggunakan metode IPA serta memberikan rekomendasi dalam rangka

pengembangan kualitaswebsiteISBNonline.

3. Mengembangkan beberapa fitur tambahan padawebsiteISBNonline sesuai

dengan harapan penerbit.

Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan tesis ini adalah :

1. Sebagai rekomendasi terhadap pengembangan kualitas websiteISBNonline

yang sesuai dengan harapan penerbit.

2. Sebagai bahan referensi bagi manajemen Perpustakaan Nasional RI dan para peneliti dalam menilai tingkat kinerja atau tingkat kepuasan terhadap

websiteISBNonline.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Analisis kepuasan penerbit terhadap kualitas website ISBN online dibatasi

hanya penerbit yang mengajukan permohonan ISBN melalui

http://isbn.pnri.go.id.

2. Responden yang digunakan untuk menganalisis kualitas website ISBN

online berdasarkan persepsi penerbit adalah responden yang berada di

wilayah Jabodetabek.

3. Pengembangan beberapa fitur tambahan pada website ISBN online

dilaksanakan sampai pada tahap pembuatan prototipe.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah ISBN di Indonesia

Terbentuknya sistem ISBN dimulai pada akhir tahun 1965 di Inggris dengan

namaStandard Book Numbering(SBN) yang dipelopori oleh penerbit W.H. Smith

& Sons Ltd. Gagasan akan dibutuhkannya sistem penomoran internasional untuk

buku pertama kali dicetuskan pada The Third Conference on Book Market

Research and Rationalization in the Book Trade yang diadakan di Berlin pada

bulan November 1966 (Bowker 2014).

Saat itu sejumlah penerbit dan distributor buku dari Eropa

(18)

unik dan simpel untuk produk hasil penerbitan dikenal sebagai International

Standard Book Number (ISBN), dikembangkan oleh J. Whitaker & Sons Ltd di

Inggris pada tahun 1967 dan di Amerika Serikat oleh R.R. Bowker pada tahun

1968.

Pada waktu bersamaan The International Organization for Standardization

Technical Committee 46 on Information and Documentation (ISO/TC46)

membentuk tim kerja yang bertugas meneliti kemungkinan penggunaan skema dasar yang telah dipakai di Inggris diperluas sehingga negara-negara yang lain menggunakannya dan diedarkan kepada semua negara yang terlibat. Pada bulan Oktober 1969 pertemuan tersebut dilanjutkan dengan sidang pleno di Stockholm, dalam sidang pleno ini menghasilkan rekomendasi ISO dengan kode 2108 tentang prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan nomor buku internasional, serta cara penerapan terpadu dari sistem ISBN antarnegara (Perpusnas RI 1985).

Sejak terbentuknya sistem ISBN, Badan Internasional ISBN berpusat di Berlin, Jerman. Badan ini berfungsi memberikan masukan atau nasehat kepada badan-badan nasional ISBN serta memberikan alokasi penomoran ISBN untuk negara-negara anggota. Namun pada tahun 2005 kedudukan badan internasional

ISBN ini berpindah tempat ke London, United of Kingdom, negara yang

melahirkan cikal bakal penomoran buku.

Di Indonesia, penerapan sistem ISBN mulai dirintis akhir tahun 1984

setelah adanya Temu IlmiahInternational Standard Book NumberdanCataloging

in Publication (CIP) atau Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) yang diprakarsai

oleh Perpustakaan Nasional RI dan diikuti oleh beberapa penerbit dan lembaga pemerintah. Tujuan kegiatan ini mengenalkan dan menghimbau para penerbit, baik swasta maupun pemerintah, agar memanfaatkan ISBN.

Pada tahun 1985 Indonesia mengajukan usulan kepada Badan Pusat ISBN agar memperoleh akses dan petunjuk penomoran ISBN. Usulan ini disetujui sekaligus menetapkan Perpustakaan Nasional RI sebagai Badan Nasional ISBN di

Indonesia (ISBN National Agency for Indonesia) dengan nomor gugus Indonesia,

yaitu 979.

ISBN adalah pengenal internasional yang bersifat unik untuk publikasi

monografi (International ISBN Agency 2012). ISBN menduduki tempat khusus

dalam cantuman deskripsi bibliografis. ISBN dibentuk oleh sederetan angka, dimana struktur angka tersebut mempunyai arti yang berbeda. ISBN sejak diciptakan merupakan deretan angka sepuluh digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk selain buku. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efektif dan efisien bagi dunia bisnis perbukuan.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan pesatnya industri buku, maka standar ISBN yang awalnya terdiri atas sepuluh digit disepakati untuk meningkatkan kapasitas penomoran ISBN untuk diperluas menjadi ISBN tiga

belas digit. Perubahan ini diputuskan dalam pertemuan Annual General Meeting

ISBN International 2006, berlangsung dari tanggal 6-7 November 2006 di gedung UNESCO Paris.

(19)

perubahan mengikuti polaEuropean Article Number (EAN). Perbedaannya hanya terletak pada tiga digit nomor pertama dengan ditambah kode produk 978.

Struktur ISBN

Diakui oleh seratus lima puluh negara di dunia, ISBN merupakan

pengidentifikasi yang jelas, singkat dan machine readable. ISBN menotasikan

suatu terbitan monografik tertentu secara unik, ISBN merupakan elemen penting dalam produksi, distribusi, analisis penjualan dan penyimpanan data bibliografis suatu terbitan. Selain itu ISBN juga memegang peranan penting dalam manajemen informasi di perpustakaan.

Sejak 1 Januari 2007 ISBN terdiri atas tiga belas digit yang terbagi menjadi lima bagian, yaitu :

1. Unsur Prefiks (Prefix element)

Unsur pertama dari ISBN-13 adalah terdiri atas tiga angka yang

dikeluarkan oleh EAN International 978 (unsur produk dalam bentuk

monografi).

2. Unsur Kelompok Registrasi (Registration Group Element)

Unsur kedua dari ISBN-13 adalah identitas negara, daerah atau bahasa pada sistem ISBN, panjang unsur ini bervariasi dengan panjang maksimal hingga lima digit dan untuk wilayah Indonesia unsur kelompok registrasinya adalah 979 dan 602.

3. Unsur Pendaftar (Registrant Element)

Unsur ketiga dari ISBN-13 adalah identitas penerbit dan bersifat unik. Panjang unsur ini bervariasi dengan panjang maksimal tujuh digit

berdasarkan ketetapan ISBN Agency. Semakin banyak buku yang

diterbitkan maka penerbit tersebut akan mendapat digit yang semakin sedikit.

4. Unsur Terbitan (Publication Element)

Unsur keempat dari ISBN-13 adalah identitas spesifik dari suatu terbitan, panjang unsur ini bervariasi dengan panjang maksimal adalah enam digit.

5. Angka pemeriksa (Check Digit)

Elemen terakhir pada ISBN-13 adalah angka satu digit yang berguna untuk mengetahui valid atau tidaknya nomor ISBN tersebut.

Contoh struktur ISBN :

978 602 8000 89 0

Prefix Element

Registration Group Element Registrant Element

(20)

ISBN mempunyai rentang nilai yang dialokasikan untuk memenuhi nomor-nomor ISBN yang akan digunakan untuk suatu terbitan. Alokasi didasari oleh banyaknya digit dan nilai dari unsur-unsur yang terdapat pada nomor ISBN. ISBN

Agencytelah memberikan rentang-rentang yang tersedia untuk setiap nilai unsur.

Tabel 1 menunjukkan suatu ilustrasi mengenai distribusi dari rentang nilai grup registrasi dengan elemen prefiks 978-602 untuk Indonesia.

TeknologiWebsite

Website menurut Simarmata (2010) menggunakan istilah situs web yang

didefinisikan sebagai sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam

bentuk teks, suara dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuahserver web internet

yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Website akan menampung file-file yang

diperlukan agar halaman-halaman web dapat tampil dengan sempurna. Pada saat

ini teknologi web telah mengubah cara organisasi dalam menjalankan bisnis dan

komunikasi. Untuk pengembang aplikasi, teknologi web telah menyajikan dunia

baru dari rekayasa perangkat lunak (software engineering) dengan teknik-teknik

baru, perangkat baru, lingkungan perancangan dan penyebaran yang baru.

Teknologi ini juga memungkinkan organisasi untuk menyampaikan

aplikasiwebdengan lebih mudah dan lebih cepat serta menyediakan metode yang

lebih efisien untuk melakukan pemeliharaan. Sebagai hasilnya, organisasi lebih tanggap terhadap kebutuhan pengguna dan lebih cepat untuk menyesuaikan aplikasi kepada pengguna yang lebih spesifik.

KualitasWebsite

Berdasarkan (Levis et al. 2008) salah satu definisi kualitas adalah totalitas

karakteristik dari suatu entitas yang menanggung kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan dan yang tersirat. Dua persyaratan untuk

evaluasi website muncul dari definisinya yaitu, evaluasi umum dari seluruh

karakteristikwebsitedan seberapa baik situs memenuhi kebutuhan spesifik.

Disebutkan pula bahwa kualitas website mungkin berhubungan dengan

kriteria seperti ketepatan waktu, kemudahan navigasi, kemudahan akses dan

penyajian informasi. Website pada umumnya dievaluasi dari sudut pandang

pengguna, oleh karena itu kualitas eksternalnya harus dipertimbangkan. Web

adalah teknologi yang paling cepat diadopsi, namun sering kali kualitas website

tidak memuaskan dan begitu pula dengan prinsip-prinsip dasar web, seperti

Tabel 1 Distribusi rentang nilai dari unsur pendaftar

Kelompok Registrasi Rentang Unsur Pendaftar

(21)

interoperabilitas dan aksesibilitas yang sering diabaikan atau hampir tidak

dipertimbangkan oleh perancangwebsite(Simarmata 2010).

Webqual merupakan metode pengukuran kualitas website berdasarkan

persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari service

qualityyang banyak digunakan sebelumnya (Yaghoubiet al.2011)

Webqualsudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami

beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir-butir pertanyaannya.

Webqual 4.0 adalah pengembangan dari versi-versi pendahulunya yaitu versi 1.0,

2.0 dan 3.0 serta penggabungan dan penyesuaian dari servqual. Webqual 4.0

terdiri atas tiga dimensi yaitu, usability, information quality dan interaction

quality. Tabel 2 menunjukkan dimensi dan deskripsi indikator dalamwebqual4.0

yang akan digunakan dalam penyusunan instrumen penelitian.

Tabel 2 Dimensi kualitaswebqual4.0

Dimensi Deskripsi

1. Kemudahan Penggunaan (Usability)

- Websitemudah dioperasikan

- Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah

- Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalamwebsite

- Pengguna merasawebsitemudah untuk digunakan - Websitememiliki tampilan yang menarik

- Desain sesuai dengan jeniswebsite

- Websitedapat menambah pengetahuan pengguna - Websitemenciptakan pengalaman positif bagi pengguna

2. Kualitas Informasi (Information quality)

- Websitemenyediakan informasi yang cukup jelas - Websitemenyediakan informasi yang dapat dipercaya - Websitemenyediakan informasi yang mutakhir - Websitemenyediakan informasi yang relevan

- Website menyediakan informasi yang mudah dibaca dan dipahami

- Websitemenyajikan informasi yang lengkap

- Website menyajikan informasi dalam format yang sesuai dengan kebutuhan atau proporsional

3. Kualitas Interaksi (Interaction quality)

- Websitemempunyai reputasi yang baik

- Websitemenjamin keamanan dalam bertransaksi - Pengguna merasa aman dengan informasi pribadinya - Websitememiliki dan menciptakan kesan personalisasi - Websitememiliki adanya suasana komunitas

- Websitememudahkan komunikasi dengan organisasi - Website menjamin ketepatan dan keakuratan dari produk

yang dibutuhkan

(22)

Proses Bisnis Layanan ISBNOnline

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan demi meraih tujuan tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super prosesnya (Weske 2007).

Layanan ISBN online pada dasarnya adalah memberikan pelayanan ISBN

bagi para penerbit dengan menggunakan internet sebagai media. Layanan online

ini dapat terdiri dari berbagai tahapan dalam proses pengajuan permohonan ISBN, pada Gambar 1 menunjukkan alur dari proses pengajuan permohonan ISBN melalui alamat http://isbn.pnri.go.id.

Gambar 1 Diagram alir pengajuan ISBNonline

Konsep Kepuasan

Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “statis” (artinya cukup baik,

memadai) dan “facio” (melakukanatau membuat). Menurut Tjiptono dan Chandra (2011) Kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan suatu atau membuat

(23)

sesuatu memadai. Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya.

Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktik pemasaran, serta merupakan faktor yang penting bagi kegiatan suatu bisnis. Menurut Supranto (2011) definisi kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja yang dirasakan terhadap kinerja yang diharapkan, jika kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan tidak puas.

Dengan demikian tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa dan kinerja melebihi harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Pelanggan akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk atau

jasa seharusnya berfungsi (performance expectation), harapan tersebut adalah

standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk atau jasa yang dirasakan oleh pelanggan.

Adapun kepuasan terhadap kualitas website, mengacu pada pemenuhan

kebutuhan dan ekspektasi pengguna pada kualitas website tersebut. Keseluruhan

persepsi kepuasan biasanya menghasilkan keseluruhan sikap positif terhadap

website (Kabadayi dan Gupta 2011). Menurut (Maditinos dan Theodoridis 2008)

Kualitas website sangat berhubungan dengan pengukuran tingkat kepuasan

pengguna, dalam penelitiannya ditemukan bahwa beberapa atribut dalam website

sangat berkontribusi terhadap kepuasan pengguna dalam interaksinya dengan

website yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap atribut

memiliki pengaruh pada kualitas informasi, kualitas sistem, keamanan privasi dan

pada akhirnya berpengaruh pada kepuasan penggunawebsite.

Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Pengukuran kepuasan pelanggan pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan dalam suatu organisasi dalam memberikan layanan terbaiknya kepada pelanggan. Kotler dalam Tjiptono dan Chandra (2011) selanjutnya mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

a. Sistem keluhan dan Saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented)

perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.

b. Ghost Shopping

Salah satu cara untuk memperoleh an mengenai kepuasan pelanggan

adalah dengan memperkerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk

berperan atau bersikap sebagai pelanggan potensial produk atau jasa perusahaan dan pesaing. Pelanggan melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk atau jasa perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk atau penggunaan jasa tersebut.

c. Lost Customer Analysis

(24)

hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau

penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanyaexit interview saja yang perlu,

tetapi pemantauancustomers loss ratejuga penting, di mana peningkatan

customers loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam

memuaskan pelanggannya. d. Survei Kepuasan Pelanggan

Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan metode survei, baik dengan survei melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survei perusahaan akan

memperoleh tanggapan dan umpan balik (feedback) secara langsung dari

pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan

menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

Berdasarkan keempat metode yang telah dijabarkan, ada beberapa kekurangan dan kelebihan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis memilih metode yang keempat yaitu metode survei kepuasan pelanggan karena dengan survei kepuasan pelanggan hasil yang diperoleh lebih akurat dan tepat karena penulis dapat langsung interaksi dengan responden dan melakukan pengambilan data, sehingga dapat langsung mengetahui keluhan yang dihadapi pelanggan.

MetodeImportance Performance Analysis

Teknik Importance Performance Analysis (IPA) dikemukakan pertama kali

oleh John A. Martila dan John C. James dalam artikel Importance Performance

Analysis yang dipublikasikan pada Journal of Marketing (Tjiptono dan Chandra

2011). IPA adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kinerja penting yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam memenuhi kepuasan para pengguna jasa. Dalam teknik ini responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan atau harapan berbagai atribut dan tingkat kinerja perusahaan atau persepsi pada masing-masing atribut tersebut. Kemudian nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja suatu atribut akan dianalisis dalam

IPAmatrix.

Matriks ini bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya organisasi, dimana perbaikan dapat berdampak besar pada kepuasan pengguna. Selain itu matriks dapat menunjukkan atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya. Tingkat kepentingan juga biasa disebut dengan nilai harapan, sedangkan kenyataan yang diperoleh merupakan nilai kepuasan yang diperoleh pelanggan pada saat menggunakan produk atau jasa tersebut.

Teknik IPA memiliki suatu diagram kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik X dan Y. Titik X merupakan rata-rata

(mean) skor tingkat kinerja dan titik Y adalah rata-rata skor tingkat kepentingan

atau harapan seluruh atribut yang memengaruhi kepuasan.

Diagram IPA membagi kartesius menjadi empat kuadran, Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, diantaranya adalah :

(25)

Kuadran ini disebut juga daerah prioritas utama, daerah ini harus menjadi perhatian untuk perbaikan karena harapan pada daerah ini begitu tinggi sedangkan persepsinya rendah.

2. Kuadran kedua

Kuadran ini disebut juga daerah yang harus dipertahankan karena harapan dan persepsi pada daerah ini sama tingginya.

3. Kuadran ketiga

Kuadran ini merupakan daerah prioritas paling rendah karena antara harapan dan persepsi sama-sama rendah

4. Kuadran keempat

Kuadran ini adalah daerah yang berlebihan dimana harapan rendah tetapi persepsinya begitu tinggi. Daerah ini bukan merupakan daerah prioritas yang harus dibenahi oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini

mengacu pada metode prototipe. Definisi dari prototipe adalah sebuah versi awal

dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk memperlihatkan konsep, mencoba pilihan rancangan dan menemukan masalah dan kemungkinan pemecahannya (Sommerville 2011). Setiap prototipe yang diberikan dapat menghilangkan fungsi atau fitur tertentu sampai prototipe tersebut telah cukup untuk diterima implementasinya oleh pengguna.

Model proses pengembangan prototipe dapat dilaksanakan dengan tahapan proses sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan prototipe.

Tujuan harus dikomunikasikan pada awal proses dengan tujuan untuk mengembangkan prototipe antarmuka pengguna dan untuk menghindari kesalahpahaman fungsi prototipe oleh pengguna.

2. Menentukan apa yang akan dimasukkan atau yang akan dikeluarkan oleh sebuah prototipe, dalam tahap ini penggunaan memori, waktu respon dapat diabaikan dan kualitas sistem dapat dikurangi.

Gambar 2 Diagram kartesius IPA (Supranto 2011)

Prioritas Utama

Berlebihan Prioritas Rendah

Pertahankan Prestasi Kepentingan/Harapan

(26)

3. Membuat sebuah prototipe yang dapat dijalankan.

4. Mengevaluasi prototipe yang menghasilkan umpan balik untuk

memperbaiki persyaratan.

Konsep Pemrograman Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata (Rosa dan Shalahuddin 2013).

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan pemrograman dan pengujian perangkat lunak. Dalam memodelkan objek, data dan proses-proses yang dimiliki oleh objek akan dienkapsulasi menjadi satu kesatuan.

Unified Model Language(UML)

UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang

berparadigma atau berorientasi objek. Pemodelan sistem umumnya

merepresentasikan sistem menggunakan beberapa jenis notasi grafis dan digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami (Nugroho 2010).

Menurut Sommerville (2011) UML telah menjadi bahasa pemodelan standar untuk pemodelan berorientasi objek. UML memiliki tipe-tipe diagram dan juga mendukung penciptaan berbagai jenis model sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada berbagai perangkat keras, sistem operasi dan jaringan, serta dapat ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. UML

dideskripsikan oleh beberapa kategori diagram, diantaranya adalah structure

diagram, behavior diagramdaninteraction diagram.

Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem

informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara

satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat (Rosa dan Shalahuddin 2013).

Setiap use casemerepresentasikan tugas terpisah yang melibatkan interaksi

eksternal dengan sistem. Use case mengidentifikasi interaksi individu antara

sistem dan pengguna atau sistem lain. Setiap use case harus didokumentasikan

dengan deksripsi tekstual, yang kemudian dapat dikaitkan dengan model lain dalam UML yang akan membangun skenario dengan lebih terperinci.

Use case sesungguhnya merupakan deskripsi logika dari fungsionalitas

bagian sistem atau perangkat lunak tertentu. Syarat penamaan pada use case

adalah nama yang didefinisikan sederhana dan mudah dipahami. Ada dua hal

utama padause caseyaitu pendefinisian aktor dan use casedan dapat ditunjukkan

(27)

use case

Tabel 3 Simbol dan deskripsiuse case

Simbol Deskripsi Notasi

Aktor/Actor Aktor merupakan representasi dari seseorang atau sesuatu (perangkat atau sistem) yang berinteraksi dengan sistem yang dibuat.

Use case Use case merupakan fungsionalitas

yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Class Diagram

Class diagram menunjukkan kelas objek dalam sistem dan asosiasi antara

kelas–kelas. Diagram kelas digunakan ketika mengembangkan model sistem

berorientasi objek untuk menunjukkan kelas-kelas dalam sistem dan hubungan

antara kelas–kelas tersebut. Sebuah kelas objek dapat dianggap sebagai definisi

umum dari sebuah objek sistem. Sebuah asosiasi adalah link antara kelas yang

mengindikasikan bahwa ada relasi antara kelas-kelas tersebut. Akibatnya,

masing–masing kelas mungkin harus memiliki pengetahuan mengenai kelas yang

berkaitan.

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat lunak sesuai dengan

perancangan class diagram. Diagram kelas memiliki atribut dan metode atau

operasi, dimana setiap atribut atau metode dapat memiliki salah satu sifat dari

private, publicdanprotected.

Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran kerja atau

aktivitas dari sebuah sistem yang ada pada perangkat lunak. Hal yang perlu diperhatikan pada diagram aktivitas adalah suatu aktivitas yang menggambarkan bukan sesuatu yang dilakukan aktor melainkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut :

1. Suatu rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

2. Sebuah urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem (user interface)

dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

Activity diagram memiliki struktur diagram yang mirip dengan flowchart

pada perancangan terstruktur. Adapun simbol-simbol pada activity diagramdapat

(28)

Ta

Menurut Fathansyah yang saling berhubungan y dimanfaatkan kembali deng yang terdiri dari entitas, atri Tujuan utama pengel memperoleh data yang kita dilakukan untuk memenuhi se

1. Kecepatan dan kemuda 2. Efisiensi ruang penyim

3. Keakuratan (accuracy

4. Ketersediaan (availabi

5. Kelengkapan (comple

6. Keamanan (security).

7. Kebersamaan pemaka

Normalisasi Data

Perancangan basis da saling terintegrasi dan efisie pengaksesan dan mudah da merancang basis data, kita

Tabel 4 Simbolactivity diagram

Basis Data

ah (2012) Basis data adalah himpunan kelom n yang diorganisasi sedemikian rupa agar ke

ngan cepat dan mudah. Basis data adalah relasi

tribut, danrelationshipdari informasi organisa

gelolaan data dalam basis data adalah agar ki ita cari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan

hi sejumlah tujuan seperti berikut ini :

udahan (speed).

yimpanan (space).

uracy). lability). pleteness). y).

kaian (sharability).

data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis isien dalam penggunaan ruang penyimpanan, ce

dalam pemanipulasian (tambah, ubah dan hapus) kita dapat melakukannya dengan menerapkan nor

(29)

terhadap struktur yang telah diketahui atau langsung membuat model entity relationship.

Dalam pendekatan normalisasi, perancang basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata. Normalisasi lebih difokuskan pada tinjauan komprehensif

terhadap setiap kelompok data atau secara individual. Ada tiga macam key yang

dapat diterapkan pada suatu data yaitu,superkey, candidate keydanprimary key.

Normalisasi adalah suatu kegiatan mendapatkan sekumpulan untuk menyimpan informasi tanpa pengolahan data yang tidak diperlukan dan

memudahkan dalam pencarian data. Tujuan normalisasi adalah untuk

menghilangkan keberadaan field-field yang sama sehingga suatu field berada

dalam keadaan baik atau normal. Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi. Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah sebagai berikut:

1. Bentuk normal pertama (1NF) 2. Bentuk normal kedua (2NF) 3. Bentuk normal ketiga (3NF)

4. Bentuk normalBoyce-Codd(BCNF)

5. Bentuk normal keempat (4NF) 6. Bentuk normal kelima (5NF)

Entity Relationship Diagram(ERD)

Menurut Fathansyah (2012) ERD adalah komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta di dunia nyata. Komponen-komponen

pembentuk ERD ada dua yaitu entitas (entity) dan relasi (relation).

Entitas (entity) merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan

dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Atribut dapat dibagi dua yaitu

atribut identifiers yang berfungsi sebagai penunjuk atau ciri khusus suatu entitas

seperti kode customer, nomor induk pegawai, dan atribut descriptors berfungsi

untuk menjelaskan entitas tersebut seperti nama customer, alamat dan umur.

Relasi (relation) menunjukan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang

berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Kumpulan semua relasi di antara entitas-entitas yang terdapat pada

himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (relationship sets).

Beberapa notasi dasar dalam model ERD ditunjukkan pada Tabel 5. Model ERD

tidak mencerminkan bentuk fisik yang nantinya akan disimpan dalam database,

(30)

ENTITAS terdahulu yang dapat menj dengan penelitian ini denga dilakukan. Salah satunya pe mengukur kualitas layanan

metodewebqual4.0, dari ha

dimensi dari webqual 4.0 y

pengguna secara signifika tersebut harus memberikan berkualitas.

Yaghoubi et al. (2011)

assessment : Iranian evidenc

menilaiwebsite dalam tiga

mengetahui seberapa pent

mengevaluasi website sert

kualitas website. Dari ha

diketahui faktor seperti de sehingga perlu ditempatkan Handini (2009) mel layanan perpustakaan perg

dengan studi kasus web li

bel 5 Notasi dan kardinalitas ERD

Kardinalitas

Penelitian Terdahulu

dukung oleh berbagai kajian empiris dari enjadi landasan berfikir. Beberapa peneliti dengan hasil dan metode analisis yang berbed

a penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya (201

an website Kementerian Kominfo dengan men

i hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa 0 yaitu kualitas informasi tidak memengaruhi

ikan, oleh karena itu pengelola website ke

an perhatian lebih dalam menyediakan isi infor

2011) dengan judul penelitian Internet bookstore

dencememiliki tujuan penelitian untuk mengev

ga dimensi utama webqual 4.0 dari perspektif pe

enting masing-masing komponen webqual 4.0

erta mengetahui pendapat pengguna berkaita hasil pengujian dengan menggunakan ana

desain website lebih penting dari perspektif

an sebagai prioritas dalam desain ulangwebsite

elakukan penelitian dengan judul penguku erguruan tinggi dengan menggunakan metode

library perguruan tinggi swasta dan perguru

(31)

negeri. Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh dari

ketiga variabel webqual terhadap intensitas kunjungan pengguna web library

sangat kecil, pada perguruan tinggi swasta hanya sebesar 21%, sedangkan perguruan tinggi negeri sebesar 29,7%.

Barnes dan Vidgen (2003) melakukan penelitian untuk mengukur kualitas

website yang dikelola oleh organization for economic cooperation development

(OECD) berdasarkan persepsi pengguna. Metode yang digunakan adalah webqual

yang terdiri atas usability, kualitas informasi dan kualitas interaksi pelayanan.

Proses analisis dilakukan terhadap tampilan website sebelum dan setelah website

dirancang ulang. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa indeks webqual

meningkat setelah didesain ulang.Usabilitydan desain masing-masing meningkat

menjadi 20% dan 23%, kualitas informasi meningkat menjadi 15% dan kualitas interaksi pelayanan meningkat menjadi 19%, peningkatan analisis kuantitatif ini didukung juga oleh komentar responden ketika menyelesaikan kuesioner.

AntarmukaWebsiteISBNOnline

Website ISBN online merupakan salah satu media yang disediakan bagi

penerbit dalam rangka meningkatkan layanan ISBN. Layanan ISBN online

didesain untuk menunjang dan mempermudah dalam proses pengajuan ISBN oleh para penerbit dan dapat diakses pada alamat http://isbn.pnri.go.id. Halaman utama

website pada Gambar 3 terdiri atas menu login, manual pendaftaran, informasi

seputar ISBN dan menu pendaftaran penerbit.

Gambar 3 Halaman utama ISBNonline(isbn.pnri.go.id)

Pada halaman utama website, apabila pengguna ingin mengajukan

pendaftaran penerbitannya, seperti yang ditunjukkan pada Lampiran 1, maka

(32)

pendaftaran. Dalam pengisian form pendaftaran para pengguna dapat membuat

username dan password sendiri yang akan digunakan dalam pengajuan

penomoran ISBN selanjutnya, setelah form pendaftaran disetujui atau divalidasi

oleh pihak pengelola ISBN.

Antarmuka atau interface merupakan komunikasi antara pengguna (user)

dengan sistem. Antarmuka pemakai dapat menerima informasi dari pengguna dan

memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu mengarahkan

penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.

3 METODE

Metode penelitian adalah rangkaian dari cara pelaksanaan penelitian, sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dijalani, tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat serta dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan

dalam penelitian. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dapat

digambarkan pada Gambar 4 sebagai berikut :

Gambar 4 Diagram alir penelitian

Ya Penyusunan Instrumen

Penelitian

Mulai

Tidak Penyebaran Kuesioner I

Tidak

Ya Pengujian Instrumen

Selesai

Instrumen Teruji?

Pengolahan dan Analisis Data

Penyebaran Kuesioner II

Penerbit

(33)

Penyusunan Instrumen Penelitian

Metode penyusunan instrumen merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan, dan informasi yang dapat dipercaya.

Istilah instrumen dalam penelitian tidak terlepas dari metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dan terdiri atas beberapa variasi metode yang meliputi angket, wawancara, observasi, analisis dokumen dan tes. Instrumen penelitian digunakan dalam mengumpulkan data agar pekerjaan peneliti lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Widoyoko 2012).

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode

angket atau kuesioner dengan rincian pertanyaannya menggunakan webqual 4.0.

Kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri dari responden, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan, keyakinan maupun sikap pribadi responden. Dalam pembuatan kuesioner terdapat tiga tujuan, yaitu :

1. Menerjemahkan kebutuhan informasi peneliti ke dalam satu set pertanyaan spesifik bahwa responden bersedia dan mampu menjawab.

2. Kuesioner yang ditulis mampu memotivasi responden untuk terlibat dan bekerja sama.

3. Kuesioner yang dibuat harus dapat meminimalkan kesalahan jawaban.

Penyebaran Kuesioner I

Penelitian ini bertujuan meneliti apakah ada gap (kesenjangan) antara

kualitas websiteyang diberikan dengan yang diharapkan oleh penerbit. Gap yang

terjadi menggambarkan seberapa besar tingkat kepuasan pengguna terhadap

kualitas website ISBN online. Data mengenai tingkat harapan dan persepsi serta

kesenjangan tersebut akan dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan

kuesioner. Susunan kuesioner yang dipergunakan adalah close ended question

dengan skalalikertdan rincian dimensinya menggunakan metodewebqual 4.0.

Setelah penyusunan kuesioner dengan menggunakan webqual 4.0 sebagai

(34)

Pengujian Instrumen Penelitian

Setelah tahap penyebaran kuesioner, langkah selanjutnya dilakukan pengujian instrumen penelitian. Adapun pengujian instrumen yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Pada tahap ini dilakukan analisis data hasil kuesioner yaitu keharusan kuesioner bersifat valid dan reliabel. Syarat instrumen dikatakan valid

apabila koefisien korelasi antara skoritemdengan total skoritemadalah

lebih besar dari nilai koefisien korelasi pada tabel dengan taraf signifikan 0,05 atau 0,01. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpul data mampu mengukur konsep yang akan diukur dalam penelitian ini (Widoyoko 2012).

2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpul data adalah reliabel. Data reliabel berarti data tersebut tetap konsisten untuk mengukur suatu gejala yang sama dari beberapa responden, koefisien reliabilitas berkisar antara 0.00-1.00. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metodecronbach’salphadimana

instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien alpha lebih besar

dari 0.70.

Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika koefisien alpha (r) hasil lebih

besar dari koefisien alpha (r) (r hasil > r tabel ). Semakin besar nilai alpha

cronbach’s, maka semakin tinggi tingkat reliabilitas penelitian yang dilakukan.

Analisis validitas dan reliabilitas pada tahapan ini didasarkan pada korelasi

butir dengan skor total. Output yang dihasilkan dalam analisis validitas dapat

diketahui besarnya indeks korelasi masing-masing butir, jika semua butir dalam instrumen tidak valid maka akan dilakukan pengulangan dalam tahapan penyusunan kuesioner kembali.

Penyebaran Kuesioner II

Setelah instrumen dalam kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya, maka semua atribut yang valid dan reliabel akan disusun kembali dan dimasukkan ke dalam pertanyaan kuesioner untuk disebar ke sejumlah responden yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam menentukan

sampel pada penelitian ini adalahcluster samplingdimana area yang akan diambil

sampelnya adalah minimal berada di wilayah Jabodetabek dan penerbit yang melakukan pengajuan ISBN melalui http://isbn.pnri.go.id.

Dalam menentukan ukuran sampel yang akan digunakan pada penelitian ini, jumlah populasi responden sebanyak seratus empat puluh lima penerbit pada area

Jabodetabek, dengan menggunakan rumus Slovin dihasilkan ukuran sampel

(35)

Pengolahan dan Analisis Data

Tahapan dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel kepuasan penerbit. Pengolahan dan analisis data dalam menentukan tingkat kesesuaian antara harapan dan persepsi penerbit, maka digunakan beberapa metode analisis sebagai berikut :

1. Statistik deskriptif

Statistik ini merupakan teknik yang berhubungan dengan pengumpulan data dan peringkasan data serta penyajian hasil peringkasan tersebut, dalam penelitian ini metode statistik deskriptif hanya digunakan untuk menganalisis profil dan karakteristik responden.

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang berkaitan dengan analisis data. Hasil dari analisis tersebut kemudian dilakukan penyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada keseluruhan subjek tempat data diambil atau populasinya.

a. Analisis ujiwilcoxon

Teknik ini digunakan untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berkorelasi atau sampel berpasangan. Uji ini digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data, kemudian diuji, apakah ada perbedaan di antara dua data berpasangan tersebut.

b. Teknikcrosstabdenganchi-square

Crosstabadalah sebuah tabel silang yang terdiri atas satu baris atau

lebih, fasilitas crosstab dalam Stastical Product and Service

Solutions(SPSS) dapat sekedar menampilkan antara dua atau lebih

variabel, sampai dengan menghitung apakah ada hubungan antara baris dan kolom (Santoso 2012). Teknik ini digunakan untuk

mengetahui keterkaitan dan pengaruh antara karakteristik

responden dengan tingkat persepsi dan harapan responden

pengguna layanan ISBNonline.

Setelah beberapa tahap uji statistik dilakukan, langkah selanjutnya dalam analisis data adalah perhitungan skala pengukuran yang didapat dari kuesioner yang disebar, kemudian diolah untuk penilaian kepuasan masing-masing atribut. Setelah didapat nilai tingkat kepuasan pada masing-masing atribut, kemudian akan dianalisis tingkat kesesuaian antara tingkat kepuasan harapan dan persepsi di masing-masing atribut.

Hasil dari analisis tingkat kesesuaian akan dibuatkan diagram kartesius.

Dengan menggunakan IPA matrix, langkah-langkah dalam membuat diagram

kartesius sebagai berikut :

1. Menjumlahkan nilai harapan (Y) setiap atribut dari seluruh responden, kemudian menghitung rata-rata tiap responden (Y).

2. Menjumlahkan nilai persepsi (X) setiap atribut dari seluruh responden, kemudian menghitung rata-rata tiap responden (X).

(36)

5. Membuat diagram dengan menggunakan X dan Y (absis dan ordinat). 6. Memasukkan hasil rata-rata (X,Y) tiap atribut pada diagram.

Pengembangan Prototipe Sistem

Tujuan pengembangan prototipe sistem website ISBN ditentukan

berdasarkan tingkat kepentingan pada analisis tingkat kepentingan kinerja dan atribut-atribut yang berada di area prioritas utama diagram kartesius, dimana faktor atau atribut tersebut dianggap memengaruhi kepuasan penerbit, tetapi layanan ISBN belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan penerbit. Dalam

penelitian ini prototipe dibuat bertujuan memperkaya fitur-fitur website ISBN

onlineyang disesuaikan dengan harapan penerbit.

Tahapan penelitian dalam menentukan tingkat kepuasan penerbit terhadap

kualitas website ISBN online tidak akan dilanjutkan pada proses pengembangan

prototipe sistem jika dalam tahapan ini seluruh atribut dalam instrumen penelitian menghasilkan kepuasan bagi para penerbit. Tingkat kepuasan yang dihasilkan berdasarkan pada perbandingan tingkat persepsi dan tingkat harapan penerbit

terhadap kualitaswebsiteISBNonline.

Pada Gambar 5 menurut Sommerville sebuah prototipe adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk menunjukkan konsep-konsep, mencoba beberapa pilihan desain, dan mengetahui lebih lanjut masalah dan solusi yang mungkin diberikan. Sebuah prototipe perangkat lunak dapat digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak untuk membantu mengantisipasi perubahan yang mungkin dibutuhkan.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan menjelaskan tentang pengolahan data hasil penelitian yang telah dilakukan. Data kemudian dianalisis dan disesuaikan berdasarkan metode penelitian yang telah dibahas dan akan dihasilkan uji hipotesis yang akan dikaitkan dengan implikasi penelitian. Responden dari penelitian ini adalah para penerbit yang mengajukan permohonan ISBN melalui http://isbn.pnri.go.id dan minimal berada di wilayah Jabodetabek.

(37)

Penyusunan Instrumen Penelitian

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono 2012). Dengan melakukan pengukuran akan diperoleh data dan kesimpulan yang objektif.

Metode pengukuran berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan antar

proses penelitian. Metode webqual 4.0 dan IPA merupakan metode yang

digunakan dalam penelitian ini dan dipandang sebagai metode yang cukup tepat

dalam menganalisis dan mengukur tingkat kualitas suatu website berdasarkan

persepsi penerbit.

Pada metode ini penilaian persepsi dan harapan penerbit menggunakan metode kuesioner. Hasil penyusunan kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Kuesioner penelitian terdiri atas dua bagian, yaitu :

1. Bagian I : Pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan informasi mengenai responden yang terdiri atas data responden (empat pertanyaan) dan perilaku responden (empat pertanyaan). Dalam daftar pertanyaan data responden, nama penerbit menjadi pertanyaan kunci (wajib diisi) untuk melanjutkan pada pertanyaan berikutnya.

2. Bagian II : Daftar pertanyaan kualitaswebsite.

Daftar pertanyaan kualitas website yang digunakan pada penelitian ini

terdiri atas tiga kategori yaitu usability, kualitas informasi dan interaksi

pelayanan.Daftar pertanyaan berjumlah dua puluh dua pertanyaan yang

merupakan modifikasi dari dimensi webqual 4.0 dan dibagi ke dalam dua

bagian yang merupakan pertanyaan tingkat harapan dan tingkat persepsi

penerbit terhadap kualitaswebsite.

Jenis pertanyaan yang digunakan pada kuesioner adalah closes ended questions,

yaitu bentuk pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban bagi responden

dengan menggunakan skalalikertempat tingkat yaitu :

1. Skala pengukuran untuk tingkat harapan a. 1 (sangat tidak penting)

b. 2 (tidak penting) c. 3 (penting)

d. 4 (sangat penting)

2. Skala pengukuran untuk tingkat persepsi: a. 1 (sangat tidak setuju)

b. 2 (tidak setuju) c. 3 (setuju)

d. 4 (sangat setuju)

Pengolahan Data Kuesioner I

(38)

dengan menggunakan surat elektronik atauemaildan kuesioner dirancang dengan

menggunakan aplikasi google formulir karena berkaitan pertimbangan waktu dan

biaya penelitian.

Berdasarkan data yang terkumpul dari tiga puluh kuesioner yang disebar, sebanyak dua puluh satu responden telah menanggapi kuesioner dengan menjawab pertanyaan yang ada. Hasil dari jawaban responden yang didapat akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, sehingga diperoleh informasi mengenai karakteristik responden yang diperlihatkan pada Tabel 6.

Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa responden pada tahap pertama dari dua puluh satu responden mayoritas 62% atau tiga belas responden berjenis kelamin laki-laki, tujuh responden atau 33% adalah berjenis kelamin perempuan. Hasil kuesioner tahap pertama menunjukkan bahwa usia responden tertua adalah di atas 50 tahun yaitu sebesar 5 % atau satu responden dan yang paling banyak menjadi responden adalah usia responden antara 31-40 tahun sebesar 62% atau tiga belas responden. Dalam penyebaran kuesioner tahap pertama ini latar belakang pendidikan responden mulai jenjang SMA sampai dengan S3 dan mayoritas pendidikan responden adalah berlatar belakang S1 sebesar 62% atau tiga belas responden.

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Tahap selanjutnya untuk dapat mengetahui apakah instrumen suatu penelitian dapat mengukur apa yang akan diukur maka perlu dilakukan analisis validitas. Pada penelitian ini digunakan perangkat lunak SPSS versi 20 untuk mengukur validitas instrumen (Lampiran 4). Pertanyaan yang valid adalah apabila

Tabel 6 Hasil rekapitulasi data responden I

Karakteristik Uraian Jml Persentase Jenis Kelamin Laki-Laki 13 62

Perempuan 7 33

Tidak ada jawaban 1 5 Total 21 100 Usia Di bawah 30 tahun 4 19 31-40 tahun 13 62

41-50 tahun 2 9

Di atas 50 tahun 1 5 Tidak ada jawaban 1 5 Total 21 100

Pendidikan SMA 2 9

Diploma 1 5

S1 13 62

S2 3 14

S3 1 5

Gambar

Gambar 3 Halaman utama ISBN online (isbn.pnri.go.id)
Gambar 4 Diagram alir penelitian
Tabel 6 Hasil rekapitulasi data responden I
Tabel 7 Hasil uji validitas instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dasar pemikiran itulah, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan

Pada penelitian ini didapatkan bahwa Chroococcus dispersus dapat tumbuh pada limbah cair pabrik minyak kelapa sawit, baik limbah sedimen maupun limbah anaerob,

Analisis ini dipakai untuk memaksimalkan peluang dan kekuatan dan meminimalkan kelemahan dan ancaman yang akan dihadapi pengolah buah berembang sehingga dari hasil

Analisis Sifat Fisika, Kimia, dan Biologi Tanah pada Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara PT.. Berau Coal Binungan, Kabupaten Berau, Provinsi

Bagaimanakah jaringan sosial pada tingkat individu dalam gapoktan tani berkah yang dilihat dari derajat sentralitas (centrality), tingkat kedekatan (closeness)

Lingkup pembahasan dalam penulisan ini adalah meliputi teori pembahasan dari dinding penahan tanah, khususnya Diaphragm Walls dan Soldier Piles; jenis pergerakan yang

Kenyataannya dalam mengembangkan pembelajaran di sekolah guru belum memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, perangkat pembelajaran yang digunakan guru baik

Dalam proses ini, algoritma yang dipergunakan oleh komputer adalah algoritma backtracking (runut balik) yang menangani ketidakcocokan yang dapat terjadi jika memasukkan