ISBN
ONLINE
MENGGUNAKAN
WEBQUAL
DAN
IMPORTANCE
PERFORMANCE ANALYSIS
NASRULLAH
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
∗Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Kepuasan
Penerbit Terhadap Kualitas Website ISBN Online Menggunakan Webqual dan
Importance Performance Analysis adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, April 2015
Nasrullah NRP G652120045
Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerjasama dengan
NASRULLAH. Analisis Kepuasan Penerbit Terhadap Kualitas Website ISBN
OnlineMenggunakanWebqualdanImportance Performance Analysis. Dibimbing
oleh MEUTHIA RACHMANIAH dan IRMAN HERMADI.
Perpustakaan Nasional RI merupakan lembaga yang ditunjuk oleh Badan
ISBN International yang berpusat di London untuk menjadi badan penyelenggara
International Standard Book Number (ISBN) bagi wilayah Indonesia. Sejak
peluncuran layanan ISBNonline pada tanggal 13 Desember tahun 2012, kualitas
website ISBN online belum pernah dianalisis baik menurut kegunaannya atau isi
informasi dari websitetersebut. Pentingnya menganalisis tentang kualitas website
dari sisi penerbit merupakan alasan penelitian ini dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis kepuasan penerbit
terhadap kualitas website ISBN online menggunakan metode webqual 4.0, (2)
Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kualitas menggunakan metode
Importance Performance Analysis (IPA) dan memberikan rekomendasi dalam
rangka perbaikan dan pengembangan website ISBN online, (3) Mengembangkan
beberapa fitur tambahan pada website ISBN online sesuai dengan harapan
penerbit.
Sejumlah responden dipilih dengan metodecluster sampling. Populasi yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerbit yang pernah mengajukan
permohonan ISBN melaluiwebsite. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis deskriptif, uji statistik nonparametrik dan IPA.
Berdasarkan karakteristik demografi responden yang telah dikumpulkan, menunjukkan bahwa profil responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki 64%, usia antara 31-40 tahun 46%, berlatar belakang pendidikan S1 60%, sedangkan perilaku responden dalam penelitian ini mayoritas memiliki akses internet dari kantor 50%, mengetahui sumber informasi dari internet 73%
dan frekuensi akses website ISBN online hanya sebatas jika dibutuhkan sebesar
44%.
Hasil pengujian dengan menggunakan uji chi-squaremenyimpulkan bahwa
dengan hasil probabilitas sebesar 0.001 adalah lebih kecil dari taraf signifikan sebesar 0.05, menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin berpengaruh terhadap
variabel persepsi yang diberikan responden terhadap kualitas website ISBN
online. Uji wilcoxon digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
tingkat harapan dan tingkat persepsi dari responden, dalam penelitian ini uji
wilcoxon menunjukkan bahwa ada perbedaan diantara keduanya (z=-4.519,
p-value=0.000, p<0.05).
Berdasarkan analisis IPA menunjukkan bahwa seluruh gap pada atribut
webqual 4.0 bernilai negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja dari kualitas
website ISBN online belum memuaskan para penerbit. Hasil analisis IPA dalam
penelitian ini telah dibuatkan sebuah prototipe dalam rangka memenuhi harapan
dari penerbit menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 dan diuji menggunakan
metodeblack box.
Kata kunci: importance performance analysis, ISBN online, kepuasan penerbit,
NASRULLAH. Analysis of Publisher’s Satisfaction on Website Quality of ISBN
Online Using Webqual and Importance Performance Analysis. Supervised by MEUTHIA RACHMANIAH and IRMAN HERMADI
National Library of Indonesia is an institution was appointed by the International ISBN Agency, based in London, to become the Indonesian ISBN agency. Since the launch of the ISBN online on December 13, 2012, the usability and the information or content qualities of the website have never been analyzed.
The importance analyzing about the website quality from the publisher’s
perception is a reason for this research done.
The aims of this research are: (1) analyzing publisher’s satisfaction on the
website quality of ISBN online using webqual 4.0 (2) analyzing the expectation and perception of publishers using IPA and providing recommendations in order to improve the ISBN online quality (3) To develop some features on the ISBN online in accordance with the needs of publishers.
Cluster sampling method was used to choose the respondents. A population that became an object in this research was publishers that had filed a request ISBN through the website. Tools for analysis that used in this research were descriptive, nonparametric statistics and IPA.
According to the demographics of the respondents that had been collected, showed in general, the majority, 64 percent of the respondents are male, most respondents fall in the 31-40 year age range, and the vast majority of respondents were undergraduates (60 percent). In addition, all respondents stated that they accessed the site directly from their office (50 percent), the majority of these respondents had the link to save in their internet about ISBN (73 percent) and regularity of visit to site if needed, is 44 percent.
The results from chi-square test concluded, the p-value (0.001) is less than the significance level (0.05) that there was a relationship between gender and perception that given the respondents of the website quality. Wilcoxon test was performed to determine whether the differences between expectation and perception of the respondents, A Wilcoxon test showed that there were significantly differences (z=-4.519, p-value=0.000, p<0.05).
Based on the IPA grid results, all attributes of webqual dimension showed performance scores lower than importance, indicating all publishers dissatisfied with the website quality. To develop the findings of the IPA results, then created a prototype in accordance with the expectations of the publisher, the prototype was created using Adobe Dreamweaver CS6 and tested using black box method.
Key words: importance performance analysis, ISBN online, publisher’s
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional
pada
Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
ISBN
ONLINE
MENGGUNAKAN
WEBQUAL
DAN
IMPORTANCE
PERFORMANCE ANALYSIS
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ISBNOnlineMenggunakanWebqualdanImportance Performance Analysis
Nama : Nasrullah
NRP : G652120045
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Ir Meuthia Rachmaniah, MSc Ketua
Irman Hermadi, SKom MS PhD Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
Aziz Kustiyo, SSi MKom
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini dengan judul
Analisis Kepuasan Penerbit Terhadap Kualitas Website ISBN Online
MenggunakanWebqualdanImportance Performance Analysis.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Ir Meuthia Rachmaniah Msc dan Bapak Irman Hermadi Skom MS PhD selaku pembimbing yang telah banyak mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan saran dan perbaikan pada karya ilmiah ini. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Perpustakaan Nasional RI yang telah memberikan beasiswa selama mengikuti program pascasarjana IPB, staf ISBN/KDT Sub Direktorat Bibliografi yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua, istri serta rekan-rekan kampus, atas segala doa dan bantuannya.
Semoga Allah Swt terus memberikan ridho-Nya dan ditambahkan ilmu pengetahuan-Nya kepada penulis, agar terus dapat menghasilkan karya-karya ilmiah bermutu dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat pada umumnya. Amin.
Bogor, April 2015
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xii
1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
2 TINJAUAN PUSTAKA 3
Sejarah ISBN di Indonesia 3
Struktur ISBN 5
TeknologiWebsite 6
KualitasWebsite 6
Proses Bisnis Layanan ISBNOnline 8
Konsep Kepuasan 8
Pengukuran Kepuasan Pelanggan 9
MetodeImportance Performance Analysis 10
Metode Pengembangan Sistem 11
Konsep Pemrograman Berorientasi Objek 12
Basis Data 14
Penelitian Terdahulu 16
AntarmukaWebsiteISBNOnline 17
3 METODE 18
Penyusunan Instrumen Penelitian 19
Penyebaran Kuesioner I 19
Pengujian Instrumen Penelitian 20
Penyebaran Kuesioner II 20
Pengolahan dan Analisis Data 21
Pengembangan Prototipe Sistem 22
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 22
Penyusunan Instrumen Penelitian 23
Pengolahan Data Kuesioner I 23
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian 24
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 26
Pengolahan Data Kuesioner II 26
Hasil Analisis Deskriptif 28
Hasil Analisis Tingkat Kesesuaian 35
Hasil Analisis IPA 37
Diagram Kartesius 39
Hasil Pengembangan Prototipe Sistem 41
5 SIMPULAN DAN SARAN 60
Simpulan 60
Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 61
LAMPIRAN 63
1 Distribusi rentang nilai dari unsur pendaftar 6
2 Dimensi kualitaswebqual4.0 7
3 Simbol dan deskripsiuse case 13
4 Simbolactivity diagram 14
5 Notasi dan kardinalitas ERD 16
6 Hasil rekapitulasi data responden I 24
7 Hasil uji validitas instrumen 25
8 Hasil uji reliabilitas instrumen 26
9 Tingkat pengembalian kuesioner penelitian 27
10 Hasil uji statistik keterkaitan profil dengan persepsi responden 32
11 Hasil uji statistikwilcoxon 34
12 Tingkat kesesuaian persepsi dan harapan penerbit 35
14 Hasil analisis kepuasan terhadap kualitaswebsiteISBNonline 37
13 Kategori atribut berdasarkan interval tingkat kesesuaian 37
15 Fungsionalitas prototipe sistem ISBNonline 42
16 Definisi aktor 42
17 Definisiuse case 44
18 Definisiclass diagramprototipe sistem 47
19 Hasil pengujianblack box 57
20 Persepsi kegunaan fungsionalitas prototipe sistem 58
21 Rekomendasi perbaikan kualitaswebsiteISBN 59
DAFTAR GAMBAR
1 Diagram alir pengajuan ISBNonline 8
2 Diagram kartesius IPA (Supranto 2011) 11
3 Halaman utama ISBNonline(isbn.pnri.go.id) 17
4 Diagram alir penelitian 18
5 Proses pengembangan prototipe (Sommerville 2011) 22
6 Komposisi responden menurut jenis kelamin 29
7 Komposisi responden menurut usia 29
8 Komposisi responden menurut pendidikan 30
9 Komposisi responden menurut tempat akses internet 30
10 Komposisi responden menurut sumber informasi 31
11 Komposisi responden menurut frekuensi akses website 32
12 Diagram kartesius 39
13 Use case diagram 43
14 Class diagramprototipe sistem 47
15 Entity Relationship Diagram 48
16 Bentuk normal pertama (1NF) 49
17 Bentuk normal kedua (2NF) 50
18 Bentuk normal ketiga (3NF) 51
19 Physical Data ModelPrototipe 52
20 Halaman utamawebsiteprototipe 53
23 Antarmuka halaman konverterbarcode 55
24 Antarmuka halamanlive chat 55
25 Antarmuka halaman berita 56
DAFTAR LAMPIRAN
1 AntarmukawebsiteISBN 64
2 Form kuesioner penelitian 67
3 Komposisi profil responden I 71
4 Validitas instrumen penelitian 74
5 Reliabilitas instrumen penelitian 79
6 Data dan perilaku responden II 84
7 Hasil ujikruskal wallis 88
8 Rekapitulasi Data dan perilaku responden II 89
9 Hasil ujiCrosstabdenganChi-square 90
10 Hasil ujiwilcoxon 98
11 Skenariouse case 99
12Activity Diagram 105
13Class diagramprototipe sistem 106
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini merupakan hal yang sangat penting, perkembangan yang demikian pesat mampu memberikan dampak pada perubahan layanan organisasi atau jasa. Penggunaan teknologi informasi
khususnyainternettelah merevolusi cara hidup, baik terhadap cara berkomunikasi,
cara belajar, cara bekerja, cara berbisnis dan sebagainya. Era informasi memberikan ruang lingkup yang sangat besar untuk mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, transparan, akurat, tepat waktu dan memberikan kenyamanan yang lebih baik dalam mengelola dan menikmati kehidupan.
Dalam pelayanan publik, teknologi informasi dapat digunakan dalam rangka
membantu menjalankan sistem layanan secara efektif dan efisien.
Penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks.
Pelayanan publik menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (Kemenpan 2009). Hakikat pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang RI No. 25 Tahun 2009 adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.
Perpustakaan Nasional RI merupakan lembaga yang ditunjuk oleh Badan
ISBN International yang berpusat di London untuk menjadi badan penyelenggara
International Standard Book Number (ISBN) bagi wilayah Indonesia (Perpusnas
RI 1985). Perpustakaan Nasional RI melalui layanan ISBN berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada para penerbit dan kemudahan prosedur persyaratan yang ditetapkan dapat membantu menggairahkan penerbit dalam mengeksploitasi potensi diri dalam menciptakan karya-karya yang dapat menambah khazanah perbukuan Indonesia.
Berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dan telah memasuki semua bidang kehidupan, ditandai dengan banyaknya pengguna komputer, baik untuk kepentingan perusahaan atau bisnis maupun pada hal yang bersifat hiburan dan pendidikan, layanan ISBN berusaha mengikuti dan menjawab perkembangan teknologi informasi tersebut dengan menerapkan layanan berbasis
website. Layanan berbasis website ini diharapkan mampu memberikan layanan
optimal dari layanan sebelumnya.
Kemudahan yang ditawarkan layananwebsite memberikan dampak positif
maupun negatif bagi para penggunanya. Manfaat positif dari penggunaan website
mengirim dan menerima pesan, dan lain sebagainya. Hal ini tentu memberikan dampak yang baik bagi pola transaksi atau proses bisnis dalam pengelolaan layanan ISBN di Perpustakaan Nasional RI.
Komitmen dari layanan ISBN dalam hal kepuasan penerbit adalah faktor
utama yang terus diperhatikan. Pengembangan sistem informasi berbasis website
yang diterapkan, diharapkan mampu menjadi solusi dalam menjawab semua
tuntutan komitmen tersebut. Sejak peluncuran layanan ISBN secara online pada
tanggal 13 Desember tahun 2012, kualitas website ISBN online belum pernah
dianalisis baik menurut kualitas kegunaannya atau isi informasi dari website
tersebut.
Pentingnya menganalisis tentang kepuasan terhadap kualitas website dari
sisi penerbit merupakan alasan penelitian ini dilakukan dan kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan penerbit akan menumbuhkan suatu tingkat kepuasan bagi penerbit itu sendiri. Banyaknya keluhan atau masalah, baik dari sisi
penerbit, distributor maupun peneliti dalam kaitannya dengan kualitas website
ISBNonlinemerupakan salah satu faktor atau ukuran dalam menilai keberhasilan
bagi setiap pengembangan sistem informasi yang digunakan.
Keluhan yang sering disampaikan oleh penerbit terhadap kualitas website
ISBN online adalah terkait dengan tidak adanya informasi waktu tunggu atau
status dari pendaftaran yang dilakukan penerbit, pengiriman produk-produk ISBN
seperti Katalog Dalam Terbitan (KDT) dan barcode yang lama dan tidak adanya
forum komunikasi pada layanan online. Keluhan dan masalah yang disampaikan
penerbit tersebut mendorong untuk dilakukannya penelitian tentang tingkat
kepuasan penerbit terhadap kualitaswebsiteISBNonline.
Kualitas website sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
penggunanya. Semakin tinggi kualitas suatu website, maka akan semakin banyak
pengguna yang mengakseswebsite tersebut. Persepsi pengguna terhadap kualitas
layanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan.
Faktor-faktor yang menjadi ukuran keberhasilan terhadap kualitas website akan diteliti
dan dibuatkan skala prioritas dalam pengembangan website ISBN online yang
sesuai dengan harapan penerbit.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, berikut pertanyaan-pertanyaan yang penulis coba jawab dalam penulisan Tesis ini dalam
rangka meningkatkan kualitas website ISBNonline di Perpustakaan Nasional RI,
diantaranya adalah :
1. Sejauh mana tingkat kepuasan penerbit terhadap kualitas dari websiteISBN
online?
2. Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dan prioritas perbaikan dalam
meningkatkan kualitaswebsiteISBNonline?
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, aspek-aspek tersebut dapat
terjawab dan menjadi rekomendasi dalam pengembangan layanan ISBNonline di
Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan tesis ini adalah :
1. Menganalisis kepuasan penerbit terhadap kualitas website ISBN online
menggunakan instrumenwebqual4.0.
2. Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja website ISBN online
menggunakan metode IPA serta memberikan rekomendasi dalam rangka
pengembangan kualitaswebsiteISBNonline.
3. Mengembangkan beberapa fitur tambahan padawebsiteISBNonline sesuai
dengan harapan penerbit.
Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan tesis ini adalah :
1. Sebagai rekomendasi terhadap pengembangan kualitas websiteISBNonline
yang sesuai dengan harapan penerbit.
2. Sebagai bahan referensi bagi manajemen Perpustakaan Nasional RI dan para peneliti dalam menilai tingkat kinerja atau tingkat kepuasan terhadap
websiteISBNonline.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Analisis kepuasan penerbit terhadap kualitas website ISBN online dibatasi
hanya penerbit yang mengajukan permohonan ISBN melalui
http://isbn.pnri.go.id.
2. Responden yang digunakan untuk menganalisis kualitas website ISBN
online berdasarkan persepsi penerbit adalah responden yang berada di
wilayah Jabodetabek.
3. Pengembangan beberapa fitur tambahan pada website ISBN online
dilaksanakan sampai pada tahap pembuatan prototipe.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah ISBN di Indonesia
Terbentuknya sistem ISBN dimulai pada akhir tahun 1965 di Inggris dengan
namaStandard Book Numbering(SBN) yang dipelopori oleh penerbit W.H. Smith
& Sons Ltd. Gagasan akan dibutuhkannya sistem penomoran internasional untuk
buku pertama kali dicetuskan pada The Third Conference on Book Market
Research and Rationalization in the Book Trade yang diadakan di Berlin pada
bulan November 1966 (Bowker 2014).
Saat itu sejumlah penerbit dan distributor buku dari Eropa
unik dan simpel untuk produk hasil penerbitan dikenal sebagai International
Standard Book Number (ISBN), dikembangkan oleh J. Whitaker & Sons Ltd di
Inggris pada tahun 1967 dan di Amerika Serikat oleh R.R. Bowker pada tahun
1968.
Pada waktu bersamaan The International Organization for Standardization
Technical Committee 46 on Information and Documentation (ISO/TC46)
membentuk tim kerja yang bertugas meneliti kemungkinan penggunaan skema dasar yang telah dipakai di Inggris diperluas sehingga negara-negara yang lain menggunakannya dan diedarkan kepada semua negara yang terlibat. Pada bulan Oktober 1969 pertemuan tersebut dilanjutkan dengan sidang pleno di Stockholm, dalam sidang pleno ini menghasilkan rekomendasi ISO dengan kode 2108 tentang prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan nomor buku internasional, serta cara penerapan terpadu dari sistem ISBN antarnegara (Perpusnas RI 1985).
Sejak terbentuknya sistem ISBN, Badan Internasional ISBN berpusat di Berlin, Jerman. Badan ini berfungsi memberikan masukan atau nasehat kepada badan-badan nasional ISBN serta memberikan alokasi penomoran ISBN untuk negara-negara anggota. Namun pada tahun 2005 kedudukan badan internasional
ISBN ini berpindah tempat ke London, United of Kingdom, negara yang
melahirkan cikal bakal penomoran buku.
Di Indonesia, penerapan sistem ISBN mulai dirintis akhir tahun 1984
setelah adanya Temu IlmiahInternational Standard Book NumberdanCataloging
in Publication (CIP) atau Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) yang diprakarsai
oleh Perpustakaan Nasional RI dan diikuti oleh beberapa penerbit dan lembaga pemerintah. Tujuan kegiatan ini mengenalkan dan menghimbau para penerbit, baik swasta maupun pemerintah, agar memanfaatkan ISBN.
Pada tahun 1985 Indonesia mengajukan usulan kepada Badan Pusat ISBN agar memperoleh akses dan petunjuk penomoran ISBN. Usulan ini disetujui sekaligus menetapkan Perpustakaan Nasional RI sebagai Badan Nasional ISBN di
Indonesia (ISBN National Agency for Indonesia) dengan nomor gugus Indonesia,
yaitu 979.
ISBN adalah pengenal internasional yang bersifat unik untuk publikasi
monografi (International ISBN Agency 2012). ISBN menduduki tempat khusus
dalam cantuman deskripsi bibliografis. ISBN dibentuk oleh sederetan angka, dimana struktur angka tersebut mempunyai arti yang berbeda. ISBN sejak diciptakan merupakan deretan angka sepuluh digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk selain buku. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efektif dan efisien bagi dunia bisnis perbukuan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan pesatnya industri buku, maka standar ISBN yang awalnya terdiri atas sepuluh digit disepakati untuk meningkatkan kapasitas penomoran ISBN untuk diperluas menjadi ISBN tiga
belas digit. Perubahan ini diputuskan dalam pertemuan Annual General Meeting
ISBN International 2006, berlangsung dari tanggal 6-7 November 2006 di gedung UNESCO Paris.
perubahan mengikuti polaEuropean Article Number (EAN). Perbedaannya hanya terletak pada tiga digit nomor pertama dengan ditambah kode produk 978.
Struktur ISBN
Diakui oleh seratus lima puluh negara di dunia, ISBN merupakan
pengidentifikasi yang jelas, singkat dan machine readable. ISBN menotasikan
suatu terbitan monografik tertentu secara unik, ISBN merupakan elemen penting dalam produksi, distribusi, analisis penjualan dan penyimpanan data bibliografis suatu terbitan. Selain itu ISBN juga memegang peranan penting dalam manajemen informasi di perpustakaan.
Sejak 1 Januari 2007 ISBN terdiri atas tiga belas digit yang terbagi menjadi lima bagian, yaitu :
1. Unsur Prefiks (Prefix element)
Unsur pertama dari ISBN-13 adalah terdiri atas tiga angka yang
dikeluarkan oleh EAN International 978 (unsur produk dalam bentuk
monografi).
2. Unsur Kelompok Registrasi (Registration Group Element)
Unsur kedua dari ISBN-13 adalah identitas negara, daerah atau bahasa pada sistem ISBN, panjang unsur ini bervariasi dengan panjang maksimal hingga lima digit dan untuk wilayah Indonesia unsur kelompok registrasinya adalah 979 dan 602.
3. Unsur Pendaftar (Registrant Element)
Unsur ketiga dari ISBN-13 adalah identitas penerbit dan bersifat unik. Panjang unsur ini bervariasi dengan panjang maksimal tujuh digit
berdasarkan ketetapan ISBN Agency. Semakin banyak buku yang
diterbitkan maka penerbit tersebut akan mendapat digit yang semakin sedikit.
4. Unsur Terbitan (Publication Element)
Unsur keempat dari ISBN-13 adalah identitas spesifik dari suatu terbitan, panjang unsur ini bervariasi dengan panjang maksimal adalah enam digit.
5. Angka pemeriksa (Check Digit)
Elemen terakhir pada ISBN-13 adalah angka satu digit yang berguna untuk mengetahui valid atau tidaknya nomor ISBN tersebut.
Contoh struktur ISBN :
978 602 8000 89 0
Prefix Element
Registration Group Element Registrant Element
ISBN mempunyai rentang nilai yang dialokasikan untuk memenuhi nomor-nomor ISBN yang akan digunakan untuk suatu terbitan. Alokasi didasari oleh banyaknya digit dan nilai dari unsur-unsur yang terdapat pada nomor ISBN. ISBN
Agencytelah memberikan rentang-rentang yang tersedia untuk setiap nilai unsur.
Tabel 1 menunjukkan suatu ilustrasi mengenai distribusi dari rentang nilai grup registrasi dengan elemen prefiks 978-602 untuk Indonesia.
TeknologiWebsite
Website menurut Simarmata (2010) menggunakan istilah situs web yang
didefinisikan sebagai sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam
bentuk teks, suara dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuahserver web internet
yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Website akan menampung file-file yang
diperlukan agar halaman-halaman web dapat tampil dengan sempurna. Pada saat
ini teknologi web telah mengubah cara organisasi dalam menjalankan bisnis dan
komunikasi. Untuk pengembang aplikasi, teknologi web telah menyajikan dunia
baru dari rekayasa perangkat lunak (software engineering) dengan teknik-teknik
baru, perangkat baru, lingkungan perancangan dan penyebaran yang baru.
Teknologi ini juga memungkinkan organisasi untuk menyampaikan
aplikasiwebdengan lebih mudah dan lebih cepat serta menyediakan metode yang
lebih efisien untuk melakukan pemeliharaan. Sebagai hasilnya, organisasi lebih tanggap terhadap kebutuhan pengguna dan lebih cepat untuk menyesuaikan aplikasi kepada pengguna yang lebih spesifik.
KualitasWebsite
Berdasarkan (Levis et al. 2008) salah satu definisi kualitas adalah totalitas
karakteristik dari suatu entitas yang menanggung kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan dan yang tersirat. Dua persyaratan untuk
evaluasi website muncul dari definisinya yaitu, evaluasi umum dari seluruh
karakteristikwebsitedan seberapa baik situs memenuhi kebutuhan spesifik.
Disebutkan pula bahwa kualitas website mungkin berhubungan dengan
kriteria seperti ketepatan waktu, kemudahan navigasi, kemudahan akses dan
penyajian informasi. Website pada umumnya dievaluasi dari sudut pandang
pengguna, oleh karena itu kualitas eksternalnya harus dipertimbangkan. Web
adalah teknologi yang paling cepat diadopsi, namun sering kali kualitas website
tidak memuaskan dan begitu pula dengan prinsip-prinsip dasar web, seperti
Tabel 1 Distribusi rentang nilai dari unsur pendaftar
Kelompok Registrasi Rentang Unsur Pendaftar
interoperabilitas dan aksesibilitas yang sering diabaikan atau hampir tidak
dipertimbangkan oleh perancangwebsite(Simarmata 2010).
Webqual merupakan metode pengukuran kualitas website berdasarkan
persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari service
qualityyang banyak digunakan sebelumnya (Yaghoubiet al.2011)
Webqualsudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami
beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir-butir pertanyaannya.
Webqual 4.0 adalah pengembangan dari versi-versi pendahulunya yaitu versi 1.0,
2.0 dan 3.0 serta penggabungan dan penyesuaian dari servqual. Webqual 4.0
terdiri atas tiga dimensi yaitu, usability, information quality dan interaction
quality. Tabel 2 menunjukkan dimensi dan deskripsi indikator dalamwebqual4.0
yang akan digunakan dalam penyusunan instrumen penelitian.
Tabel 2 Dimensi kualitaswebqual4.0
Dimensi Deskripsi
1. Kemudahan Penggunaan (Usability)
- Websitemudah dioperasikan
- Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah
- Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalamwebsite
- Pengguna merasawebsitemudah untuk digunakan - Websitememiliki tampilan yang menarik
- Desain sesuai dengan jeniswebsite
- Websitedapat menambah pengetahuan pengguna - Websitemenciptakan pengalaman positif bagi pengguna
2. Kualitas Informasi (Information quality)
- Websitemenyediakan informasi yang cukup jelas - Websitemenyediakan informasi yang dapat dipercaya - Websitemenyediakan informasi yang mutakhir - Websitemenyediakan informasi yang relevan
- Website menyediakan informasi yang mudah dibaca dan dipahami
- Websitemenyajikan informasi yang lengkap
- Website menyajikan informasi dalam format yang sesuai dengan kebutuhan atau proporsional
3. Kualitas Interaksi (Interaction quality)
- Websitemempunyai reputasi yang baik
- Websitemenjamin keamanan dalam bertransaksi - Pengguna merasa aman dengan informasi pribadinya - Websitememiliki dan menciptakan kesan personalisasi - Websitememiliki adanya suasana komunitas
- Websitememudahkan komunikasi dengan organisasi - Website menjamin ketepatan dan keakuratan dari produk
yang dibutuhkan
Proses Bisnis Layanan ISBNOnline
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan demi meraih tujuan tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super prosesnya (Weske 2007).
Layanan ISBN online pada dasarnya adalah memberikan pelayanan ISBN
bagi para penerbit dengan menggunakan internet sebagai media. Layanan online
ini dapat terdiri dari berbagai tahapan dalam proses pengajuan permohonan ISBN, pada Gambar 1 menunjukkan alur dari proses pengajuan permohonan ISBN melalui alamat http://isbn.pnri.go.id.
Gambar 1 Diagram alir pengajuan ISBNonline
Konsep Kepuasan
Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “statis” (artinya cukup baik,
memadai) dan “facio” (melakukanatau membuat). Menurut Tjiptono dan Chandra (2011) Kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan suatu atau membuat
sesuatu memadai. Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya.
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktik pemasaran, serta merupakan faktor yang penting bagi kegiatan suatu bisnis. Menurut Supranto (2011) definisi kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja yang dirasakan terhadap kinerja yang diharapkan, jika kinerja berada di bawah harapan, maka pelanggan tidak puas.
Dengan demikian tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa dan kinerja melebihi harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Pelanggan akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk atau
jasa seharusnya berfungsi (performance expectation), harapan tersebut adalah
standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk atau jasa yang dirasakan oleh pelanggan.
Adapun kepuasan terhadap kualitas website, mengacu pada pemenuhan
kebutuhan dan ekspektasi pengguna pada kualitas website tersebut. Keseluruhan
persepsi kepuasan biasanya menghasilkan keseluruhan sikap positif terhadap
website (Kabadayi dan Gupta 2011). Menurut (Maditinos dan Theodoridis 2008)
Kualitas website sangat berhubungan dengan pengukuran tingkat kepuasan
pengguna, dalam penelitiannya ditemukan bahwa beberapa atribut dalam website
sangat berkontribusi terhadap kepuasan pengguna dalam interaksinya dengan
website yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap atribut
memiliki pengaruh pada kualitas informasi, kualitas sistem, keamanan privasi dan
pada akhirnya berpengaruh pada kepuasan penggunawebsite.
Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Pengukuran kepuasan pelanggan pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan dalam suatu organisasi dalam memberikan layanan terbaiknya kepada pelanggan. Kotler dalam Tjiptono dan Chandra (2011) selanjutnya mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :
a. Sistem keluhan dan Saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented)
perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.
b. Ghost Shopping
Salah satu cara untuk memperoleh an mengenai kepuasan pelanggan
adalah dengan memperkerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk
berperan atau bersikap sebagai pelanggan potensial produk atau jasa perusahaan dan pesaing. Pelanggan melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk atau jasa perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk atau penggunaan jasa tersebut.
c. Lost Customer Analysis
hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau
penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanyaexit interview saja yang perlu,
tetapi pemantauancustomers loss ratejuga penting, di mana peningkatan
customers loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam
memuaskan pelanggannya. d. Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan metode survei, baik dengan survei melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survei perusahaan akan
memperoleh tanggapan dan umpan balik (feedback) secara langsung dari
pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan
menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
Berdasarkan keempat metode yang telah dijabarkan, ada beberapa kekurangan dan kelebihan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis memilih metode yang keempat yaitu metode survei kepuasan pelanggan karena dengan survei kepuasan pelanggan hasil yang diperoleh lebih akurat dan tepat karena penulis dapat langsung interaksi dengan responden dan melakukan pengambilan data, sehingga dapat langsung mengetahui keluhan yang dihadapi pelanggan.
MetodeImportance Performance Analysis
Teknik Importance Performance Analysis (IPA) dikemukakan pertama kali
oleh John A. Martila dan John C. James dalam artikel Importance Performance
Analysis yang dipublikasikan pada Journal of Marketing (Tjiptono dan Chandra
2011). IPA adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kinerja penting yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam memenuhi kepuasan para pengguna jasa. Dalam teknik ini responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan atau harapan berbagai atribut dan tingkat kinerja perusahaan atau persepsi pada masing-masing atribut tersebut. Kemudian nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja suatu atribut akan dianalisis dalam
IPAmatrix.
Matriks ini bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya organisasi, dimana perbaikan dapat berdampak besar pada kepuasan pengguna. Selain itu matriks dapat menunjukkan atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya. Tingkat kepentingan juga biasa disebut dengan nilai harapan, sedangkan kenyataan yang diperoleh merupakan nilai kepuasan yang diperoleh pelanggan pada saat menggunakan produk atau jasa tersebut.
Teknik IPA memiliki suatu diagram kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik X dan Y. Titik X merupakan rata-rata
(mean) skor tingkat kinerja dan titik Y adalah rata-rata skor tingkat kepentingan
atau harapan seluruh atribut yang memengaruhi kepuasan.
Diagram IPA membagi kartesius menjadi empat kuadran, Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, diantaranya adalah :
Kuadran ini disebut juga daerah prioritas utama, daerah ini harus menjadi perhatian untuk perbaikan karena harapan pada daerah ini begitu tinggi sedangkan persepsinya rendah.
2. Kuadran kedua
Kuadran ini disebut juga daerah yang harus dipertahankan karena harapan dan persepsi pada daerah ini sama tingginya.
3. Kuadran ketiga
Kuadran ini merupakan daerah prioritas paling rendah karena antara harapan dan persepsi sama-sama rendah
4. Kuadran keempat
Kuadran ini adalah daerah yang berlebihan dimana harapan rendah tetapi persepsinya begitu tinggi. Daerah ini bukan merupakan daerah prioritas yang harus dibenahi oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini
mengacu pada metode prototipe. Definisi dari prototipe adalah sebuah versi awal
dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk memperlihatkan konsep, mencoba pilihan rancangan dan menemukan masalah dan kemungkinan pemecahannya (Sommerville 2011). Setiap prototipe yang diberikan dapat menghilangkan fungsi atau fitur tertentu sampai prototipe tersebut telah cukup untuk diterima implementasinya oleh pengguna.
Model proses pengembangan prototipe dapat dilaksanakan dengan tahapan proses sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan prototipe.
Tujuan harus dikomunikasikan pada awal proses dengan tujuan untuk mengembangkan prototipe antarmuka pengguna dan untuk menghindari kesalahpahaman fungsi prototipe oleh pengguna.
2. Menentukan apa yang akan dimasukkan atau yang akan dikeluarkan oleh sebuah prototipe, dalam tahap ini penggunaan memori, waktu respon dapat diabaikan dan kualitas sistem dapat dikurangi.
Gambar 2 Diagram kartesius IPA (Supranto 2011)
Prioritas Utama
Berlebihan Prioritas Rendah
Pertahankan Prestasi Kepentingan/Harapan
3. Membuat sebuah prototipe yang dapat dijalankan.
4. Mengevaluasi prototipe yang menghasilkan umpan balik untuk
memperbaiki persyaratan.
Konsep Pemrograman Berorientasi Objek
Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata (Rosa dan Shalahuddin 2013).
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan pemrograman dan pengujian perangkat lunak. Dalam memodelkan objek, data dan proses-proses yang dimiliki oleh objek akan dienkapsulasi menjadi satu kesatuan.
Unified Model Language(UML)
UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang
berparadigma atau berorientasi objek. Pemodelan sistem umumnya
merepresentasikan sistem menggunakan beberapa jenis notasi grafis dan digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami (Nugroho 2010).
Menurut Sommerville (2011) UML telah menjadi bahasa pemodelan standar untuk pemodelan berorientasi objek. UML memiliki tipe-tipe diagram dan juga mendukung penciptaan berbagai jenis model sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada berbagai perangkat keras, sistem operasi dan jaringan, serta dapat ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. UML
dideskripsikan oleh beberapa kategori diagram, diantaranya adalah structure
diagram, behavior diagramdaninteraction diagram.
Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara
satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat (Rosa dan Shalahuddin 2013).
Setiap use casemerepresentasikan tugas terpisah yang melibatkan interaksi
eksternal dengan sistem. Use case mengidentifikasi interaksi individu antara
sistem dan pengguna atau sistem lain. Setiap use case harus didokumentasikan
dengan deksripsi tekstual, yang kemudian dapat dikaitkan dengan model lain dalam UML yang akan membangun skenario dengan lebih terperinci.
Use case sesungguhnya merupakan deskripsi logika dari fungsionalitas
bagian sistem atau perangkat lunak tertentu. Syarat penamaan pada use case
adalah nama yang didefinisikan sederhana dan mudah dipahami. Ada dua hal
utama padause caseyaitu pendefinisian aktor dan use casedan dapat ditunjukkan
use case
Tabel 3 Simbol dan deskripsiuse case
Simbol Deskripsi Notasi
Aktor/Actor Aktor merupakan representasi dari seseorang atau sesuatu (perangkat atau sistem) yang berinteraksi dengan sistem yang dibuat.
Use case Use case merupakan fungsionalitas
yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Class Diagram
Class diagram menunjukkan kelas objek dalam sistem dan asosiasi antara
kelas–kelas. Diagram kelas digunakan ketika mengembangkan model sistem
berorientasi objek untuk menunjukkan kelas-kelas dalam sistem dan hubungan
antara kelas–kelas tersebut. Sebuah kelas objek dapat dianggap sebagai definisi
umum dari sebuah objek sistem. Sebuah asosiasi adalah link antara kelas yang
mengindikasikan bahwa ada relasi antara kelas-kelas tersebut. Akibatnya,
masing–masing kelas mungkin harus memiliki pengetahuan mengenai kelas yang
berkaitan.
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat lunak sesuai dengan
perancangan class diagram. Diagram kelas memiliki atribut dan metode atau
operasi, dimana setiap atribut atau metode dapat memiliki salah satu sifat dari
private, publicdanprotected.
Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran kerja atau
aktivitas dari sebuah sistem yang ada pada perangkat lunak. Hal yang perlu diperhatikan pada diagram aktivitas adalah suatu aktivitas yang menggambarkan bukan sesuatu yang dilakukan aktor melainkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut :
1. Suatu rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
2. Sebuah urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem (user interface)
dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Activity diagram memiliki struktur diagram yang mirip dengan flowchart
pada perancangan terstruktur. Adapun simbol-simbol pada activity diagramdapat
Ta
Menurut Fathansyah yang saling berhubungan y dimanfaatkan kembali deng yang terdiri dari entitas, atri Tujuan utama pengel memperoleh data yang kita dilakukan untuk memenuhi se
1. Kecepatan dan kemuda 2. Efisiensi ruang penyim
3. Keakuratan (accuracy
4. Ketersediaan (availabi
5. Kelengkapan (comple
6. Keamanan (security).
7. Kebersamaan pemaka
Normalisasi Data
Perancangan basis da saling terintegrasi dan efisie pengaksesan dan mudah da merancang basis data, kita
Tabel 4 Simbolactivity diagram
Basis Data
ah (2012) Basis data adalah himpunan kelom n yang diorganisasi sedemikian rupa agar ke
ngan cepat dan mudah. Basis data adalah relasi
tribut, danrelationshipdari informasi organisa
gelolaan data dalam basis data adalah agar ki ita cari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan
hi sejumlah tujuan seperti berikut ini :
udahan (speed).
yimpanan (space).
uracy). lability). pleteness). y).
kaian (sharability).
data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis isien dalam penggunaan ruang penyimpanan, ce
dalam pemanipulasian (tambah, ubah dan hapus) kita dapat melakukannya dengan menerapkan nor
terhadap struktur yang telah diketahui atau langsung membuat model entity relationship.
Dalam pendekatan normalisasi, perancang basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata. Normalisasi lebih difokuskan pada tinjauan komprehensif
terhadap setiap kelompok data atau secara individual. Ada tiga macam key yang
dapat diterapkan pada suatu data yaitu,superkey, candidate keydanprimary key.
Normalisasi adalah suatu kegiatan mendapatkan sekumpulan untuk menyimpan informasi tanpa pengolahan data yang tidak diperlukan dan
memudahkan dalam pencarian data. Tujuan normalisasi adalah untuk
menghilangkan keberadaan field-field yang sama sehingga suatu field berada
dalam keadaan baik atau normal. Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi. Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah sebagai berikut:
1. Bentuk normal pertama (1NF) 2. Bentuk normal kedua (2NF) 3. Bentuk normal ketiga (3NF)
4. Bentuk normalBoyce-Codd(BCNF)
5. Bentuk normal keempat (4NF) 6. Bentuk normal kelima (5NF)
Entity Relationship Diagram(ERD)
Menurut Fathansyah (2012) ERD adalah komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta di dunia nyata. Komponen-komponen
pembentuk ERD ada dua yaitu entitas (entity) dan relasi (relation).
Entitas (entity) merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan
dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Atribut dapat dibagi dua yaitu
atribut identifiers yang berfungsi sebagai penunjuk atau ciri khusus suatu entitas
seperti kode customer, nomor induk pegawai, dan atribut descriptors berfungsi
untuk menjelaskan entitas tersebut seperti nama customer, alamat dan umur.
Relasi (relation) menunjukan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang
berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
Kumpulan semua relasi di antara entitas-entitas yang terdapat pada
himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (relationship sets).
Beberapa notasi dasar dalam model ERD ditunjukkan pada Tabel 5. Model ERD
tidak mencerminkan bentuk fisik yang nantinya akan disimpan dalam database,
ENTITAS terdahulu yang dapat menj dengan penelitian ini denga dilakukan. Salah satunya pe mengukur kualitas layanan
metodewebqual4.0, dari ha
dimensi dari webqual 4.0 y
pengguna secara signifika tersebut harus memberikan berkualitas.
Yaghoubi et al. (2011)
assessment : Iranian evidenc
menilaiwebsite dalam tiga
mengetahui seberapa pent
mengevaluasi website sert
kualitas website. Dari ha
diketahui faktor seperti de sehingga perlu ditempatkan Handini (2009) mel layanan perpustakaan perg
dengan studi kasus web li
bel 5 Notasi dan kardinalitas ERD
Kardinalitas
Penelitian Terdahulu
dukung oleh berbagai kajian empiris dari enjadi landasan berfikir. Beberapa peneliti dengan hasil dan metode analisis yang berbed
a penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya (201
an website Kementerian Kominfo dengan men
i hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa 0 yaitu kualitas informasi tidak memengaruhi
ikan, oleh karena itu pengelola website ke
an perhatian lebih dalam menyediakan isi infor
2011) dengan judul penelitian Internet bookstore
dencememiliki tujuan penelitian untuk mengev
ga dimensi utama webqual 4.0 dari perspektif pe
enting masing-masing komponen webqual 4.0
erta mengetahui pendapat pengguna berkaita hasil pengujian dengan menggunakan ana
desain website lebih penting dari perspektif
an sebagai prioritas dalam desain ulangwebsite
elakukan penelitian dengan judul penguku erguruan tinggi dengan menggunakan metode
library perguruan tinggi swasta dan perguru
negeri. Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh dari
ketiga variabel webqual terhadap intensitas kunjungan pengguna web library
sangat kecil, pada perguruan tinggi swasta hanya sebesar 21%, sedangkan perguruan tinggi negeri sebesar 29,7%.
Barnes dan Vidgen (2003) melakukan penelitian untuk mengukur kualitas
website yang dikelola oleh organization for economic cooperation development
(OECD) berdasarkan persepsi pengguna. Metode yang digunakan adalah webqual
yang terdiri atas usability, kualitas informasi dan kualitas interaksi pelayanan.
Proses analisis dilakukan terhadap tampilan website sebelum dan setelah website
dirancang ulang. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa indeks webqual
meningkat setelah didesain ulang.Usabilitydan desain masing-masing meningkat
menjadi 20% dan 23%, kualitas informasi meningkat menjadi 15% dan kualitas interaksi pelayanan meningkat menjadi 19%, peningkatan analisis kuantitatif ini didukung juga oleh komentar responden ketika menyelesaikan kuesioner.
AntarmukaWebsiteISBNOnline
Website ISBN online merupakan salah satu media yang disediakan bagi
penerbit dalam rangka meningkatkan layanan ISBN. Layanan ISBN online
didesain untuk menunjang dan mempermudah dalam proses pengajuan ISBN oleh para penerbit dan dapat diakses pada alamat http://isbn.pnri.go.id. Halaman utama
website pada Gambar 3 terdiri atas menu login, manual pendaftaran, informasi
seputar ISBN dan menu pendaftaran penerbit.
Gambar 3 Halaman utama ISBNonline(isbn.pnri.go.id)
Pada halaman utama website, apabila pengguna ingin mengajukan
pendaftaran penerbitannya, seperti yang ditunjukkan pada Lampiran 1, maka
pendaftaran. Dalam pengisian form pendaftaran para pengguna dapat membuat
username dan password sendiri yang akan digunakan dalam pengajuan
penomoran ISBN selanjutnya, setelah form pendaftaran disetujui atau divalidasi
oleh pihak pengelola ISBN.
Antarmuka atau interface merupakan komunikasi antara pengguna (user)
dengan sistem. Antarmuka pemakai dapat menerima informasi dari pengguna dan
memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu mengarahkan
penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.
3 METODE
Metode penelitian adalah rangkaian dari cara pelaksanaan penelitian, sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dijalani, tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat serta dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan
dalam penelitian. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dapat
digambarkan pada Gambar 4 sebagai berikut :
Gambar 4 Diagram alir penelitian
Ya Penyusunan Instrumen
Penelitian
Mulai
Tidak Penyebaran Kuesioner I
Tidak
Ya Pengujian Instrumen
Selesai
Instrumen Teruji?
Pengolahan dan Analisis Data
Penyebaran Kuesioner II
Penerbit
Penyusunan Instrumen Penelitian
Metode penyusunan instrumen merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan, dan informasi yang dapat dipercaya.
Istilah instrumen dalam penelitian tidak terlepas dari metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dan terdiri atas beberapa variasi metode yang meliputi angket, wawancara, observasi, analisis dokumen dan tes. Instrumen penelitian digunakan dalam mengumpulkan data agar pekerjaan peneliti lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Widoyoko 2012).
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode
angket atau kuesioner dengan rincian pertanyaannya menggunakan webqual 4.0.
Kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri dari responden, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan, keyakinan maupun sikap pribadi responden. Dalam pembuatan kuesioner terdapat tiga tujuan, yaitu :
1. Menerjemahkan kebutuhan informasi peneliti ke dalam satu set pertanyaan spesifik bahwa responden bersedia dan mampu menjawab.
2. Kuesioner yang ditulis mampu memotivasi responden untuk terlibat dan bekerja sama.
3. Kuesioner yang dibuat harus dapat meminimalkan kesalahan jawaban.
Penyebaran Kuesioner I
Penelitian ini bertujuan meneliti apakah ada gap (kesenjangan) antara
kualitas websiteyang diberikan dengan yang diharapkan oleh penerbit. Gap yang
terjadi menggambarkan seberapa besar tingkat kepuasan pengguna terhadap
kualitas website ISBN online. Data mengenai tingkat harapan dan persepsi serta
kesenjangan tersebut akan dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan
kuesioner. Susunan kuesioner yang dipergunakan adalah close ended question
dengan skalalikertdan rincian dimensinya menggunakan metodewebqual 4.0.
Setelah penyusunan kuesioner dengan menggunakan webqual 4.0 sebagai
Pengujian Instrumen Penelitian
Setelah tahap penyebaran kuesioner, langkah selanjutnya dilakukan pengujian instrumen penelitian. Adapun pengujian instrumen yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Pada tahap ini dilakukan analisis data hasil kuesioner yaitu keharusan kuesioner bersifat valid dan reliabel. Syarat instrumen dikatakan valid
apabila koefisien korelasi antara skoritemdengan total skoritemadalah
lebih besar dari nilai koefisien korelasi pada tabel dengan taraf signifikan 0,05 atau 0,01. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpul data mampu mengukur konsep yang akan diukur dalam penelitian ini (Widoyoko 2012).
2. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpul data adalah reliabel. Data reliabel berarti data tersebut tetap konsisten untuk mengukur suatu gejala yang sama dari beberapa responden, koefisien reliabilitas berkisar antara 0.00-1.00. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metodecronbach’salphadimana
instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien alpha lebih besar
dari 0.70.
Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika koefisien alpha (r) hasil lebih
besar dari koefisien alpha (r) (r hasil > r tabel ). Semakin besar nilai alpha
cronbach’s, maka semakin tinggi tingkat reliabilitas penelitian yang dilakukan.
Analisis validitas dan reliabilitas pada tahapan ini didasarkan pada korelasi
butir dengan skor total. Output yang dihasilkan dalam analisis validitas dapat
diketahui besarnya indeks korelasi masing-masing butir, jika semua butir dalam instrumen tidak valid maka akan dilakukan pengulangan dalam tahapan penyusunan kuesioner kembali.
Penyebaran Kuesioner II
Setelah instrumen dalam kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya, maka semua atribut yang valid dan reliabel akan disusun kembali dan dimasukkan ke dalam pertanyaan kuesioner untuk disebar ke sejumlah responden yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam menentukan
sampel pada penelitian ini adalahcluster samplingdimana area yang akan diambil
sampelnya adalah minimal berada di wilayah Jabodetabek dan penerbit yang melakukan pengajuan ISBN melalui http://isbn.pnri.go.id.
Dalam menentukan ukuran sampel yang akan digunakan pada penelitian ini, jumlah populasi responden sebanyak seratus empat puluh lima penerbit pada area
Jabodetabek, dengan menggunakan rumus Slovin dihasilkan ukuran sampel
Pengolahan dan Analisis Data
Tahapan dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel kepuasan penerbit. Pengolahan dan analisis data dalam menentukan tingkat kesesuaian antara harapan dan persepsi penerbit, maka digunakan beberapa metode analisis sebagai berikut :
1. Statistik deskriptif
Statistik ini merupakan teknik yang berhubungan dengan pengumpulan data dan peringkasan data serta penyajian hasil peringkasan tersebut, dalam penelitian ini metode statistik deskriptif hanya digunakan untuk menganalisis profil dan karakteristik responden.
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang berkaitan dengan analisis data. Hasil dari analisis tersebut kemudian dilakukan penyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada keseluruhan subjek tempat data diambil atau populasinya.
a. Analisis ujiwilcoxon
Teknik ini digunakan untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berkorelasi atau sampel berpasangan. Uji ini digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data, kemudian diuji, apakah ada perbedaan di antara dua data berpasangan tersebut.
b. Teknikcrosstabdenganchi-square
Crosstabadalah sebuah tabel silang yang terdiri atas satu baris atau
lebih, fasilitas crosstab dalam Stastical Product and Service
Solutions(SPSS) dapat sekedar menampilkan antara dua atau lebih
variabel, sampai dengan menghitung apakah ada hubungan antara baris dan kolom (Santoso 2012). Teknik ini digunakan untuk
mengetahui keterkaitan dan pengaruh antara karakteristik
responden dengan tingkat persepsi dan harapan responden
pengguna layanan ISBNonline.
Setelah beberapa tahap uji statistik dilakukan, langkah selanjutnya dalam analisis data adalah perhitungan skala pengukuran yang didapat dari kuesioner yang disebar, kemudian diolah untuk penilaian kepuasan masing-masing atribut. Setelah didapat nilai tingkat kepuasan pada masing-masing atribut, kemudian akan dianalisis tingkat kesesuaian antara tingkat kepuasan harapan dan persepsi di masing-masing atribut.
Hasil dari analisis tingkat kesesuaian akan dibuatkan diagram kartesius.
Dengan menggunakan IPA matrix, langkah-langkah dalam membuat diagram
kartesius sebagai berikut :
1. Menjumlahkan nilai harapan (Y) setiap atribut dari seluruh responden, kemudian menghitung rata-rata tiap responden (Y).
2. Menjumlahkan nilai persepsi (X) setiap atribut dari seluruh responden, kemudian menghitung rata-rata tiap responden (X).
5. Membuat diagram dengan menggunakan X dan Y (absis dan ordinat). 6. Memasukkan hasil rata-rata (X,Y) tiap atribut pada diagram.
Pengembangan Prototipe Sistem
Tujuan pengembangan prototipe sistem website ISBN ditentukan
berdasarkan tingkat kepentingan pada analisis tingkat kepentingan kinerja dan atribut-atribut yang berada di area prioritas utama diagram kartesius, dimana faktor atau atribut tersebut dianggap memengaruhi kepuasan penerbit, tetapi layanan ISBN belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan penerbit. Dalam
penelitian ini prototipe dibuat bertujuan memperkaya fitur-fitur website ISBN
onlineyang disesuaikan dengan harapan penerbit.
Tahapan penelitian dalam menentukan tingkat kepuasan penerbit terhadap
kualitas website ISBN online tidak akan dilanjutkan pada proses pengembangan
prototipe sistem jika dalam tahapan ini seluruh atribut dalam instrumen penelitian menghasilkan kepuasan bagi para penerbit. Tingkat kepuasan yang dihasilkan berdasarkan pada perbandingan tingkat persepsi dan tingkat harapan penerbit
terhadap kualitaswebsiteISBNonline.
Pada Gambar 5 menurut Sommerville sebuah prototipe adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk menunjukkan konsep-konsep, mencoba beberapa pilihan desain, dan mengetahui lebih lanjut masalah dan solusi yang mungkin diberikan. Sebuah prototipe perangkat lunak dapat digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak untuk membantu mengantisipasi perubahan yang mungkin dibutuhkan.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan menjelaskan tentang pengolahan data hasil penelitian yang telah dilakukan. Data kemudian dianalisis dan disesuaikan berdasarkan metode penelitian yang telah dibahas dan akan dihasilkan uji hipotesis yang akan dikaitkan dengan implikasi penelitian. Responden dari penelitian ini adalah para penerbit yang mengajukan permohonan ISBN melalui http://isbn.pnri.go.id dan minimal berada di wilayah Jabodetabek.
Penyusunan Instrumen Penelitian
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono 2012). Dengan melakukan pengukuran akan diperoleh data dan kesimpulan yang objektif.
Metode pengukuran berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan antar
proses penelitian. Metode webqual 4.0 dan IPA merupakan metode yang
digunakan dalam penelitian ini dan dipandang sebagai metode yang cukup tepat
dalam menganalisis dan mengukur tingkat kualitas suatu website berdasarkan
persepsi penerbit.
Pada metode ini penilaian persepsi dan harapan penerbit menggunakan metode kuesioner. Hasil penyusunan kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Kuesioner penelitian terdiri atas dua bagian, yaitu :
1. Bagian I : Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan informasi mengenai responden yang terdiri atas data responden (empat pertanyaan) dan perilaku responden (empat pertanyaan). Dalam daftar pertanyaan data responden, nama penerbit menjadi pertanyaan kunci (wajib diisi) untuk melanjutkan pada pertanyaan berikutnya.
2. Bagian II : Daftar pertanyaan kualitaswebsite.
Daftar pertanyaan kualitas website yang digunakan pada penelitian ini
terdiri atas tiga kategori yaitu usability, kualitas informasi dan interaksi
pelayanan.Daftar pertanyaan berjumlah dua puluh dua pertanyaan yang
merupakan modifikasi dari dimensi webqual 4.0 dan dibagi ke dalam dua
bagian yang merupakan pertanyaan tingkat harapan dan tingkat persepsi
penerbit terhadap kualitaswebsite.
Jenis pertanyaan yang digunakan pada kuesioner adalah closes ended questions,
yaitu bentuk pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban bagi responden
dengan menggunakan skalalikertempat tingkat yaitu :
1. Skala pengukuran untuk tingkat harapan a. 1 (sangat tidak penting)
b. 2 (tidak penting) c. 3 (penting)
d. 4 (sangat penting)
2. Skala pengukuran untuk tingkat persepsi: a. 1 (sangat tidak setuju)
b. 2 (tidak setuju) c. 3 (setuju)
d. 4 (sangat setuju)
Pengolahan Data Kuesioner I
dengan menggunakan surat elektronik atauemaildan kuesioner dirancang dengan
menggunakan aplikasi google formulir karena berkaitan pertimbangan waktu dan
biaya penelitian.
Berdasarkan data yang terkumpul dari tiga puluh kuesioner yang disebar, sebanyak dua puluh satu responden telah menanggapi kuesioner dengan menjawab pertanyaan yang ada. Hasil dari jawaban responden yang didapat akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, sehingga diperoleh informasi mengenai karakteristik responden yang diperlihatkan pada Tabel 6.
Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa responden pada tahap pertama dari dua puluh satu responden mayoritas 62% atau tiga belas responden berjenis kelamin laki-laki, tujuh responden atau 33% adalah berjenis kelamin perempuan. Hasil kuesioner tahap pertama menunjukkan bahwa usia responden tertua adalah di atas 50 tahun yaitu sebesar 5 % atau satu responden dan yang paling banyak menjadi responden adalah usia responden antara 31-40 tahun sebesar 62% atau tiga belas responden. Dalam penyebaran kuesioner tahap pertama ini latar belakang pendidikan responden mulai jenjang SMA sampai dengan S3 dan mayoritas pendidikan responden adalah berlatar belakang S1 sebesar 62% atau tiga belas responden.
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Tahap selanjutnya untuk dapat mengetahui apakah instrumen suatu penelitian dapat mengukur apa yang akan diukur maka perlu dilakukan analisis validitas. Pada penelitian ini digunakan perangkat lunak SPSS versi 20 untuk mengukur validitas instrumen (Lampiran 4). Pertanyaan yang valid adalah apabila
Tabel 6 Hasil rekapitulasi data responden I
Karakteristik Uraian Jml Persentase Jenis Kelamin Laki-Laki 13 62
Perempuan 7 33
Tidak ada jawaban 1 5 Total 21 100 Usia Di bawah 30 tahun 4 19 31-40 tahun 13 62
41-50 tahun 2 9
Di atas 50 tahun 1 5 Tidak ada jawaban 1 5 Total 21 100
Pendidikan SMA 2 9
Diploma 1 5
S1 13 62
S2 3 14
S3 1 5