• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengukuran perilaku masyarakat tentang obat dan makanan ilegal melalui pendekatan analisis chaid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengukuran perilaku masyarakat tentang obat dan makanan ilegal melalui pendekatan analisis chaid"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGUKURAN PERILAKU MASYARAKAT

TENTANG OBAT DAN MAKANAN ILEGAL MELALUI

PENDEKATAN ANALISIS CHAID

SARI WASMANA

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pengukuran Perilaku Masyarakat Tentang Obat dan Makanan Ilegal Melalui Pendekatan Analisis CHAID adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)
(5)

i

ABSTRAK

SARI WASMANA. Analisis Pengukuran Perilaku Masyarakat Tentang Obat dan Makanan Ilegal Melalui Pendekatan Analisis CHAID. Dibimbing oleh ERFIANI dan I MADE SUMERTAJAYA.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) adalah sebuah lembaga yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia. Salah satu fungsi utama Badan POM adalah melindungi masyarakat dari peredaran dan penggunaan obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan serta melakukan pengawasan secara komprehensif terhadap penyebarannya. Program Badan POM tahun 2013 salah satunya ialah Gerakan Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GNWOMI). GNWOMI adalah sebuah survei berskala nasional guna mengetahui potret pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap obat dan makanan ilegal serta melakukan penilaian terhadap Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang telah dilaksanakan Badan POM. Metode statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detector) dan statistika deskriptif. CHAID membagi rangkaian data menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan peubah responnya. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan yang rendah dalam menentukan ciri-ciri obat tradisional yang baik untuk dikonsumsi, sedangkan untuk kosmetik dan produk pangan masyarakat telah menjadi konsumen yang cerdas. Analisis CHAID untuk Program KIE menghasilkan empat segmen. Seluruh segmen mayoritas memberikan penilaian yang bagus, namun untuk segmen pertama dan keempat perlu diutamakan. Sikap responden terhadap obat dan makanan ilegal dari hasil analisis CHAID menunjukkan responden telah menjadi konsumen yang cerdas dalam memerangi peredaran obat dan makanan ilegal.

Kata kunci: analisis CHAID, Badan POM, GNWOMI, KIE, statistika deskriptif.

ABSTRACT

SARI WASMANA. Measurement Analysis Of society's Behavior About Illegal Drugs and Food Using CHAID Analysis Approach. Supervised by ERFIANI and I MADE SUMERTAJAYA.

(6)

medicines which is good for consumption, while for cosmetics and food products our communities has become a smart consumer. CHAID analysis for the IEC Program generated four segments. All of major elements provide a good assessment, but for the first and fourth segments need to be prioritized. Respondent’s attitudes towards illegal drugs and foods from the CHAID analysis showed that respondents have become smart consumers in the fight against drugs and illegal food trafficking.

(7)
(8)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika

pada

Departemen Statistika

ANALISIS PENGUKURAN PERILAKU MASYARAKAT

TENTANG OBAT DAN MAKANAN ILEGAL MELALUI

PENDEKATAN ANALISIS CHAID

SARI WASMANA

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(9)
(10)

Judul Skripsi : Analisis Pengukuran Perilaku Masyarakat Tentang Obat dan Makanan Ilegal Melalui Pendekatan Analisis CHAID Nama : Sari Wasmana

NIM : G14100104

Disetujui oleh

Dr Ir I Erfiani, MSi Pembimbing I

Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Anang Kurnia, MSi Ketua Departemen

(11)

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Pengukuran Perilaku Masyarakat Tentang Obat dan Makanan Ilegal Melalui Pendekatan Analisis CHAID” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat meraih gelar sarjana statistika pada Departemen statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini juga disusun untuk mengembangkan wawasan penulis mengenai obat dan makanan ilegal.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr Ir Erfiani, MSi dan Bapak Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran, masukan dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi dari awal sampai akhir penyelesaian skripsi ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terima kasih kepada mamah dan papah tercinta yang selalu mendoakan, mengingatkan, memberi semangat, dukungan, dan kasih sayang tak terhingga. Penulis juga tidak lupa berterima kasih kepada Ibu Nani dan Ibu Sandy dari Badan POM Pusat, serta Pak Yudi dari Perusahaan Wahana Data Utama yang telah membantu selama pengumpulan data. Terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(12)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN ix

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

METODOLOGI 2

Data 2

Analisis Data 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Karakteristik Demografi Responden 5

Kondisi Umum Pengetahuan Masyarakat Terhadap Obat Tradisional (OT) 7 Kondisi Umum Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kosmetik 8 Kondisi Umum Pengetahuan Masyarakat Terhadap Produk Pangan 9 Segmentasi Sikap Masyarakat Terhadap Obat dan Makanan ILegal 10 Segmentasi Penilaian Masyarakat Terhadap Program KIE 11

SIMPULAN 14

DAFTAR PUSTAKA 15

(13)

ix

DAFTAR TABEL

1 Karakteristik Segmentasi Hasil Analisis CHAID Program KIE Badan

POM 13

DAFTAR GAMBAR

1 Bagan Penentuan Responden 3

2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan 6 3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan 6 4 Persentase pengetahuan responden terhadap keberadaan Badan POM 6 5 Pengetahuan responden tentang ciri-ciri OT yang baik 7 6 Pengetahuan responden tentang ciri-ciri kosmetik aman 8 7 Pengetahuan terhadap produk pangan yang tidak memiliki izin edar

Badan POM 9

8 Pohon klasifikasi analisis CHAID sikap terhadap obat dan makanan

ilegal 11

9 Pohon Klasifikasi Analisis CHAID Penilaian Masyarakat Terhadap

Program KIE 13

DAFTAR LAMPIRAN

1 Jenis Peubah Yang Diamati 16

2 Target Sampling Frame Setiap Kota 17

(14)
(15)

17

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Istilah ilegal umumnya digunakan untuk sesuatu yang negatif, arti ilegal sendiri ialah sesuatu yang dilarang untuk beredar karena tidak memenuhi persyaratan. Obat dan makanan ilegal di Indonesia dilarang untuk beredar dan dikonsumsi. Indonesia memiliki sebuah lembaga yang bertugas mengawasi peredaran dan penggunaan obat dan makanan ilegal yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Salah satu fungsi utama Badan POM adalah melindungi masyarakat dari peredaran dan penggunaan obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan serta melakukan pengawasan secara komprehensif terhadap penyebarannya.

Badan POM menyatakan obat dan makanan ilegal ialah obat dan makanan yang diindikasi memiliki komposisi atau bahan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta berbahaya jika dikonsumsi secara berkala, sehingga dilarang untuk digunakan ataupun beredar (Hana 2010).

Obat dan makanan ilegal yang dikonsumsi secara berkala dapat menimbulkan beberapa kerugian bagi kesehatan konsumen, antara lain muntah, kejang-kejang, kerusakan organ dalam tubuh, kanker, dan kematian. Obat dan makanan ilegal mudah didapatkan melalui media online, pasar gelap, bahkan dari oknum-oknum tertentu. Selama tahun 2012 Badan POM menemukan 451 kasus pengedaran obat dan makanan secara ilegal hingga penjualan produk palsu, sedangkan pada tahun 2013 bertambah yaitu 526 kasus pelanggaran. Badan POM pun telah melakukan pengawasan obat dan makanan ilegal yang dipromosikan melalui internet, apotek, dan toko obat tidak resmi. Tindak lanjut pengawasan yaitu pada tahun 2013 Badan POM melakukan pemusnahan obat dan makanan

ilegal sebanyak 23 kali antara lain di Pekanbaru, Bandar Lampung, DKI Jakarta,

Palangka Raya, Palembang, Medan, Batam, Semarang, Serang, Jayapura, Banjarmasin, Yogyakarta, Kupang, Mataram, Denpasar, Pontianak, Manado dan Jakarta (www.detik.com).

Sepanjang tahun 2013 Badan POM memfokuskan pada pencegahan

peredaran obat dan makanan ilegal dengan memberdayakan masyarakat agar lebih

waspada terhadap peredaran obat dan makanan ilegal. Badan POM pun mencanangkan sebuah program, yaitu Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GNWOMI).

GNWOMI merupakan suatu gerakan nasional yang melibatkan seluruh pihak baik instansi pemerintah, masyarakat umum dan stakeholder untuk berperan aktif dan meningkatkan kesadaran dalam memerangi obat dan makanan ilegal. Gerakan berskala nasional ini dilaksanakan di 10 Kota besar di Indonesia. Salah satu keluaran yang diharapkan dari kegiatan tersebut yaitu potret tentang pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap obat dan makanan ilegal dan penilaian masyarakat terhadap Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang telah dilaksanakan Badan POM.

(16)

tepat agar produk diterima dan terjual dengan sukses. Prinsip yang sama digunakan pada penelitian ini. Produk bisa dianalogikan dengan Program KIE yang telah dilaksanakan Badan POM untuk masyarakat dan sikap masyarakat tentang bahaya obat dan makanan ilegal. Analisis statistika deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik demografi responden, serta pengetahuan responden terhadap obat dan makanan ilegal. Hasil analisis diharapkan membuat pihak Badan POM mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat dan makanan ilegal, serta dapat menyusun strategi yang tepat sasaran dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya obat dan makanan ilegal melalui Program KIE.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap obat dan makanan ilegal.

2. Menyusun segmentasi penilaian masyarakat terhadap Program KIE.

METODOLOGI

Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder dari hasil survei GNWOMI yang dilaksanakan oleh PT Wahana Data Utama, dilakukan pada bulan Oktober- Desember 2013 di 10 kota besar yang mewakili empat pulau di Indonesia. Penentuan sepuluh kota tersebut, berdasarkan kebijakan dari pihak Badan POM karena ada indikasi bahwa sepuluh kota tersebut telah banyak beredar dengan bebas obat-obatan ilegal, bahan dasar obat dan makanan ilegal, serta produk makanan dan obat tradisional yang belum terdaftar Badan POM.

Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1014 responden. Metode penarikan contoh yang digunakan dalam survei ialah quota sampling, responden dipilih berdasarkan kriteria dan dengan jumlah tertentu sesuai dengan target responden yang telah ditentukan. Bagan penentuan responden untuk pelaksanaan survei pada Lampiran 1.

(17)

3

dan produk pangan. Rincian lengkap peubah yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Gambar 1 Bagan Penentuan Responden

Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika deskriptif dan analisis CHAID. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik demografi responden dan pengetahuan responden terhadap obat dan makanan ilegal. Analisis CHAID digunakan untuk segmentasi peubah penilaian responden terhadap Program KIE yang telah dilaksanakan oleh Badan POM serta peubah sikap responden terhadap obat dan makanan ilegal. Diharapkan hasil analisis CHAID Badan POM dapat mengevaluasi Program KIE dari yang telah dilaksanakan. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah:

1. Melakukan cleaning data, salah satunya yaitu mengatasi missing value yang terdapat pada peubah demografi responden.

2. Melakukan eksplorasi data dengan menggunakan statistika deskriptif terhadap peubah demografi responden dan pengetahun responden.

3. Melakukan pengklasifikasian dengan analisis CHAID antara peubah-peubah demografi dengan penilaian responden terhadap Program KIE yang telah dilaksanakan Badan POM, serta sikap responden terhadap obat dan makanan ilegal. Salah satu kegunaan dari metode klasifikasi berstruktur pohon seperti CHAID adalah untuk segmentasi yang membagi sebuah sampel menjadi dua atau lebih kelompok yang berbeda berdasarkan kriteria tertentu. Kelebihan dari metode berstruktur pohon yaitu bersifat non-parametrik dan nonliniear, mudah diinterpretasikan, dan sifatnya fleksibel. Tahapan analisis CHAID adalah sebagai berikut (Faridhan et al. 2006, Gallagher et al 2010, Kunto et al 2006) :

(18)

menurut Agresti (1990) dengan rumus:

Keterangan:

, i = 1,…,r dan j = 1,…,c

: nilai harapan pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j : banyaknya pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j : total banyaknya pengamatan pada baris ke-i

: total banyaknya pengamatan pada kolom ke-j n : total banyaknya pengamatan

2) Mencari pasangan kategori peubah bebas X yang memiliki terkecil berdasarkan peubah respon Y untuk setiap penduga X. Lalu membuat tabulasi silang dua arah dengan kategori dari peubah bebas X sebagai baris dan kategori dari peubah respon Y sebagai kolom.

3) Membandingkan dengan yang telah ditentukan sebelumnya untuk setiap penduga X. Jika < maka pasangan akan digabungkan ke dalam satu kategori baru. Jika ≥ maka diteruskan ke langkah 3.

4) Jika kategori gabungan terdiri dari tiga atau lebih kategori asal, maka dicari pemisah biner yang paling signifikan. Lalu nilai terbesar akan dibandingkan dengan , apabila > maka kembali ke tahap 1.

5) Menghitung untuk gugus kategori X dan kategori Y dengan menggunakan koreksi Bonferroni apabila ada peubah yang tereduksi. Pengali Bonferroni untuk masing-masing tipe peubah bebas adalah berbeda. Kass (1980) menyebutkan bahwa pengali Bonferroni untuk masing-masing jenis peubah bebas adalah:

1. Peubah Monotonik.

Kategori-kategori pada variabel ini dapat dikombinasikan atau digabungkan oleh CHAID hanya jika keduanya berdekatan satu sama lain, yaitu variabel-variabel yang kategorinya mengikuti urutan aslinya (data ordinal). Pengali Bonferroni-nya adalah:

= 2.Peubah Bebas.

Kategori-kategori pada peubah ini dapat dikombinasikan atau digabungkan walaupun keduanya berdekatan atau tidak (data nominal). Pengali Bonferroni-nya adalah:

=

3.Peubah Mengambang (Floating).

(19)

5

1) Jika ≥ , simpul dipisah berdasarkan gugus kategori peubah bebas X.

2) Jika < , simpul tidak dipisah dan simpul tersebut merupakan simpul akhir.

c. Penghetian (stopping).

Penghentian dilakukan apabila memenuhi kriteria-kriteria berikut:

1) Jika pohon yang terbentuk telah mencapai batas nilai maksimum dari spesifikasi, maka proses pertumbuhan akan berhenti.

2) Jika ukuran dari anak simpul kurang dari nilai ukuran anak simpul minimum spesifikasi, serta tidak ada lagi peubah bebas X yang signifikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Demografi Responden

Pada survei GNWOMI karakterisitk demografi responden yang diamati adalah jenis kelamin, pendidikan, dan kota tempat tinggal. Berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari 50% laki-laki dan 50% perempuan. Kondisi ini menggambarkan jumlah responden laki-laki dan perempuan seimbang. Gambar 2 menyajikan karakteristik responden berdasarkan pendidikan. Mayoritas responden memiliki pendidikan rendah (SD/SMP/SMA/SMK) dengan persentase sebesar 67%, sedangkan sisanya untuk responden yang berpendidikan tinggi (S1/S2/S3) yaitu 33%. Jumlah responden di setiap kota sama banyaknya, yaitu 10%. Total target untuk survei GNWOMI ini adalah 1000 responden.

Karakterisitik demografi responden berdasarkan Gambar 3 mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dengan persentase sebesar 21%, mahasiswa sebesar 20%, dan ibu rumah tangga 19%. Sisanya responden yang bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI 15%, buruh 9%, tidak bekerja atau pengangguran 6%, pekerja profesional yang terdiri dari wiraswasta/pengusaha, dokter/pengacara/notaris/apoteker 5%, dan wartawan 0%.

(20)

Gambar 2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Gambar 3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

(21)

7

Kondisi Umum Pengetahuan Masyarakat Terhadap Obat Tradisional (OT)

Gambar 5 menyajikan pengetahuan responden tentang ciri-ciri obat tradisional yang baik berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Menurut Badan POM ciri-ciri obat tradisional yang baik ialah obat tradisional yang telah terdaftar di Badan POM. Pada kenyataannya, sebagian besar responden menyatakan bahwa ciri-ciri obat tradisional yang baik ialah obat tradisional yang memiliki kandungan bahan alami. Pernyataan ciri-ciri obat tradisional yang baik merupakan obat tradisional yang terdaftar di Badan POM memiliki persentase yang lebih rendah. Kondisi tersebut menggambarkan masyarakat memiliki pengetahuan yang rendah dalam mengkonsumsi obat tradisional.

(22)

Gambar 6 menyajikan pengetahuan responden terhadap kosmetik yang aman untuk digunakan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Badan POM telah menyarankan untuk selalu menggunakan kosmetik yang mencantunkan nama serta alamat produsen kosmetik tersebut, serta komposisi kosmetik menggunakan Bahasa Indonesia. Kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat membahayakan masyarakat. Pada kenyataannya sebagian besar responden responden menyatakan kosmetik yang aman menunjukkan informasi produk dalam Bahasa Indonesia dan mencantumkan nama serta alamat produsen. Sebagian kecil responden akan menggunakan kosmetik jika memutihkan kulit dalam waktu singkat. Kondisi tersebut menggambarkan, masyarakat telah menjadi konsumen yang cerdas dalam penggunaan kosmetik.

(23)

9

Kondisi Umum Pengetahuan Masyarakat Terhadap Produk Pangan

Gambar 7 menyajikan pengetahuan responden terhadap produk pangan yang tidak memiliki izin edar Badan POM. Badan POM menyatakan semua jenis produk pangan olahan ataupun non-olahan wajib untuk didaftarkan terlebih dahulu sebelum dipasarkan, agar Badan POM dapat memeriksa dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa komposisi yang terkandung didalam produk pangan tersebut aman untuk dikonsumsi. Pada kenyataannya sebagian besar responden memilih produk pangan yang tidak memiliki izin edar Badan POM sebagai produk ilegal. Sebagian kecil menyatakan bahwa produk pangan yang tidak memiliki izin edar Badan POM sebagai produk yang aman. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa masyarakat telah menjadi konsumen yang cerdas.

(24)

Analisis CHAID digunakan untuk menyusun segmentasi sikap responden terhadap obat dan makanan ilegal. Peubah respon yang digunakan terdiri dari tiga kategori yaitu (1) sikap responden yang sangat menentang dan ingin menjadi konsumen cerdas, (2) sikap menentang dan mengecam oknum pelakunya, dan (3) sikap biasa saja karena itu merupakan tugas pemerintah. Peubah bebas yang digunakan untuk analisis CHAID yaitu jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kota. Seluruh peubah bebas dan peubah respon merupakan jenis data kategorik. Penelitian ini menggunakan taraf nyata 0.05, parent node 50, child node 20, dan maksimum kedalaman pohon (depth) 3. Pada umunya taraf nyata 0.05 digunakan untuk penelitian dalam bidang sosial. Dalam penelitian ini, jika menggunakan taraf nyata lebih dari 0.05 peubah bebas yang berhasil masuk ke dalam pohon klasifikasi mejadi dua peubah bebas. Namun taraf nyata yang harus digunakan yaitu 0.6, karena taraf nyata 0.6 tidak relevan untuk digunakan serta dapat membuat kesimpulan tidak sah maka dalam penelitian ini tetap menggunakan taraf nyata 0.05. Hasil analisis CHAID yaitu berupa pohon klasifikasi yang disajikan pada Gambar 8.

Hasil analisis CHAID menunjukkan peubah bebas yang paling berpengaruh terhadap peubah respon yaitu peubah pendidikan. Peubah pendidikan tidak mengalami tahap penggabungan, karena peubah pendidikan telah terbentuk dua kategori yaitu pendidikan rendah dan pendidikan lebih besar dari pendidikan rendah atau tinggi. Tahap pemisahan tidak dilakukan, karena peubah bebas pendidikan menjadi simpul akhir.

Hasil segmentasi dari pohon klasifikasi, segmen pertama dimulai dari node pertama yaitu responden yang memiliki pendidikan rendah. Responden menentukan sikap sangat menentang dan ingin menjadi konsumen cerdas (52.8%), sikap menentang dan mengecam oknum pelakunya (35.1%), dan sikap biasa saja karena merupakan tugas pemerintah (12.1%). Segmen kedua untuk node kedua, untuk responden yang berpendidikan tinggi memilih untuk bersikap sangat menentang dan ingin menjadi konsumen yang cerdas (63.0%), sikap menentang dan mengecam oknum pelakunya (22.9%), dan sikap biasa saja karena merupakan tugas pemerintah (7.1%).

(25)

11

Gambar 8 Pohon klasifikasi analisis CHAID sikap terhadap obat dan makanan ilegal

Segmentasi Penilaian Masyarakat Terhadap Program KIE

Analisis CHAID digunakan untuk membentuk segmentasi penilaian masyarakat terhadap Program KIE. Hasil dari analisis CHAID diharapkan dapat menjadi masukan bagi Badan POM menyusun strategi atau melakukan evaluasi Program KIE. Selain itu hasil analisis CHAID diharapkan dapat memberikan gambaran penilaian masyarakat terhadap Program KIE.

Peubah respon yang digunakan terdiri dari empat kategori yaitu program sudah sangat baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Peubah bebas yang digunakan yaitu jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kota. Seluruh peubah bebas dan peubah respon merupakan data kategorik. Penelitian ini menggunakan taraf nyata 0.05, parent node 50, child node 20, dan maksimum kedalaman pohon (depth) 3.

(26)

kategori yaitu; (1) Ibu Rumah Tangga (IRT), Tidak bekerja, PNS/TNI/POLRI, dan buruh, (2) Wiraswasta/Pengusaha, Karyawan Swasta, dan Pekerja Profesional.

Faktor utama yang memiliki keterkaitan dengan penilaian terhadap Program KIE adalah kota tempat diadakannya survei GNWOMI. Pada umumnya di node pertama yaitu responden yang berada di Kota Batam, Makassar, dan Samarinda memberikan penilaian baik terhadap Program KIE, sedangkan penilaian sangat tidak baik dipilih oleh jumlah responden yang lebih rendah. Responden yang berada di Kota JABODETABEK, Manado, dan Pontianak pada node kedua menunjukkan penilaian baik untuk Program KIE memiliki persentase tertinggi dibandingkan dengan node yang lain, sedangkan untuk persentase terendah pada penilaian sangat tidak baik. Node ketiga terdiri dari responden yang berada di Kota Medan, Padang, Semarang, dan Surabaya. Responden pada node ketiga mayoritas memberikan penilaian baik untuk Program KIE dan hanya sedikit responden yang memberikan penilaian sangat tidak baik untuk Program KIE. Faktor lain yang memiliki keterkaitan dengan responden yang berada di Kota Medan, Padang, Semarang, dan Surabaya adalah pekerjaan responden. Bagi responden yang memiliki pekerjaan sebagai IRT, Tidak bekerja, PNS/TNI/POLRI, dan buruh dan berada di Kota Medan, Padang, Semarang, dan Surabaya pada umumnya memberikan penilaian baik untuk Program KIE, sedangkan responden yang bekerja sebagai Wiraswasta/Pengusaha, Karyawan Swasta, Pekerja Profesional, dan Mahasiswa cenderung memberikan penilaian sangat tidak baik.

(27)

13

sedangkan kategori penilaian sangat tidak baik dan tidak baik memiliki persentase yang lebih rendah jika dibandingkan dengan segmen yang lain.

Hasil segmentasi analisis CHAID menunjukkan Badan POM perlu melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan Program KIE diseluruh segmen. Namun ada beberapa segmen yang perlu diutamakan yaitu, segmen pertama dan keempat. Hal tersebut perlu dilakukan agar Program KIE dapat lebih efektif, tepat sasaran, dan merata di seluruh lapisan masyarakat.

(28)

Segmen Karakteristik responden

1 Responden yang berada di Kota Batam, Makassar, dan Samarinda.

2 Responden yang berada di Kota JABODETABEK, Manado, dan Pontianak.

3 Responden yang berada di Kota Medan, Padang, Semarang, dan Surabaya. Pekerjaan sebagai IRT, Tidak Bekerja, PNS/TNI/POLRI, dan Buruh.

4 Responden yang berada di Kota Medan, Padang, Semarang, dan Surabaya. Pekerjaan sebagai Wiraswasta/Pengusaha, Karyawan Swasta, Pekerja Profesional.

SIMPULAN

Hasil statistika deskriptif untuk pengetahuan masyarakat terhadap obat tradisional, kosmetik, dan produk pangan memberikan kesimpulan yang bermanfaat untuk Badan POM. Pengetahuan responden terhadap obat tradisional menunjukkan bahwa masyarakat akan mengkonsumsi obat tradisonal yang mengandung bahan alami dibandingkan dengan terdaftar di Badan POM. Pengetahuan responden terhadap kosmetik menunjukkan bahwa responden lebih mengutamakan kosmetik yang memberikan informasi dalam Bahasa Indonesia dan mencantumkan nama serta alamat produsen, dibandingkan dengan kosmetik yang memutihkan secara kilat. Pengetahuan responden mengenai produk pangan yang tidak memiliki ijin edar Badan POM menunjukkan, sebagian besar menjawab produk pangan tersebut sebagai produk ilegal.

(29)

15

DAFTAR PUSTAKA

Agresti A. 1990. Categorical Data Analysis. USA: University of Florida.

Faridhan YE, Susetyo B, Alamudi A. 2006. Metode Klasifikasi Berstruktur Pohon dengan Algoritma CRUISE, QUEST, dan CHAID. Forum Statistika dan Komputasi [Internet]. [diunduh 2013 Juni 2]; 11(1) : 20-28. Tersedia pada :

http://repository.ipb.ac.id

Gallagher CA, Monroe HH, Fish J. 2000. An Iterative Approach to Classification Analysis [internet]. [diunduh 2013 Febuari 14]. Tersedia pada: http://casact.org/pubs/dpp/dpp90/90dpp.237.pdf

Hana S. 2010. Pangan dan Obat Ilegal [internet]. [diunduh 2014 Juli 25]. Tersedia pada: www.bpom.go.id

Kass GV. 1980. An Exploratory Technique for Investigating Large Quantities of Categorical Data. Applied Statistics [Internet]. [diunduh 2014 Febuari 14]; 29(2) : 119-127. Tersedia pada : http://links.jstor.org/sici?sici=0035-9254%281980%2929%3A2%3C119%3AAETFIL%3E2.0.CO%3B2-N.

Kunto YS, Hasana SN. 2006. Analisis CHAID Sebagai Alat Bantu Statistika untuk

Segmentasi Pasar (Studi Kasus pada Koperasi Syari’ah Al-Hidayah). Jurnal

Manajemen Pemasaran [Internet]. [ diunduh 2013 April 26]; 1(2): 88-98. Tersedia pada: http: //puslit. petra. ac. Id /~puslit/ journals/dir. php? DepartemenID=MAR

Ritschard G. 2010. CHAID and Earlier Supervised Tree Methods. Switzerland: Dept of Econometrics, University of Geneva.

(30)

Peubah Skala

Diskret 1 = sangat menentang dan ingin menjadi konsumen yang cerdas

2 = menentang dn mengencam oknum pelaku

3 = biasa saja karena itu tugas pemerintah. Penilaian responden Jenis Kelamin (X1) Diskret 1 = laki-laki

2 = perempuan

Pekerjaan (X2) Diskret 1 = Wiraswasta/Pengusaha 2 = Karyawan Swasta

(31)

17

Lampiran 2 Target Sampling Frame Setiap Kota

(32)

Peubah Respon Khasiatnya

‘cespleng’ Bahan Alami Kandungan

Terdaftar di Badan POM

Khasiatnya ‘cespleng’ dan Mengandung Bahan Alami

Jenis Kelamin Laki-laki 9.00% 59.10% 7.24% 24.66%

Perempuan 5.77% 62.03% 3.58% 28.63%

Pendidikan Rendah 8.58% 61.83% 5.18% 24.41%

Tinggi 5.03% 57.99% 5.92% 7.24%

Pekerjaan Wiraswasta/Pengusaha 11.11% 62.96% 3.70% 22.22%

Karyawan Swasta 4.25% 63.68% 5.66% 26.42%

PNS/TNI/POLRI 6.58% 54.61% 7.89% 30.92%

Pekerja Profesional 7.69% 48.08% 5.77% 38.46%

Buruh 16.33% 61.22% 2.04% 20.41%

Mahasiswa 5.97% 63.18% 5.97% 24.88%

Ibu Rumah Tangga 7.07% 65.15% 3.03% 24.75%

(33)

19

Lampiran 4 Persentase Pengetahuan Responden Terhadap Kosmetik

Peubah Respon Informasi

Pekerjaan Wiraswasta/Pengusaha 25.93% 27.78% 5.56% 40.74%

(34)

Peubah Respon Produk Ilegal Produk Berbahaya Produk Palsu Produk Aman

Jenis Kelamin Laki-laki 74.36% 14.87% 8.22% 7.55%

Perempuan 79.32% 12.33% 7.55% 0.80%

Pendidikan Rendah 75.74% 14.20% 8.28% 1.78%

Tinggi 78.99% 12.43% 7.10% 1.48%

Pekerjaan Wiraswasta/Pengusaha 75.93% 18.52% 3.70% 1.85%

Karyawan Swasta 80.66% 10.38% 6.60% 2.36%

PNS/TNI/POLRI 75.00% 15.79% 7.89% 1.32%

Pekerja Profesional 78.58% 13.46% 5.77% 1.92%

Buruh 58.16% 21.43% 16.33% 4.08%

Mahasiswa 84.0% 9.95% 4.48% 1.49%

Ibu Rumah Tangga 77.27% 13.13% 9.09% 0.51%

(35)

21

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 08 Juli 1992 dari pasangan Tatang Wasmana dan Anggrahini. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Sukabumi dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan diterima di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Gambar

Gambar 1 Bagan Penentuan Responden
Gambar 2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Gambar 5  Pengetahuan responden tentang ciri-ciri OT yang baik
Gambar 6 Pengetahuan responden tentang ciri-ciri kosmetik aman
+5

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan jasa kepelabuhanan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN,

Tujuan dari tugas akhir ini bertujuan untuk mencari desain optimal dari struktur basement, yang kuat untuk menahan beban akibat struktur atas serta mampu menahan tekanan tanah

Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa mulai terjadi kenaikan nilai Nusselt number pada debit 20 dm 3 /jam, di mana pada dua variasi debit sebelumnya tidak terlihat perbedaan

Smooth Nordic Oddity offers ‘24 pure things’, genuine Helsinki ‘classics’, ranging. from the tram rides with 3T and 3B to the Swimming Stadium, from

Menjangan No.1 Pondok Ranji Bintaro Misdayati, S.Pd.,

a) Panggilan Terminasi yang berasal dari Penyelenggara jasa merupakan panggilan terminasi ke Telkomsel dari penyelenggara jasa yang memiliki jaringan dan kode akses. b)

BSC akan mengirimkan BSSMAP HO Acknowledge dalam protokol SCCP dengan tipe Connection Confirm (CC) untuk BSSMAP HO request yang dikirimkan oleh MMDN2 sebagaimana dijelaskan pada