• Tidak ada hasil yang ditemukan

Situs Porno Dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah (Studi Korelasional tentang PengaruhSitus Porno di Internet Pada Pelajar SMA Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Situs Porno Dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah (Studi Korelasional tentang PengaruhSitus Porno di Internet Pada Pelajar SMA Kota Medan)"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

SITUS PORNO DAN PERSEPSI REMAJA TENTANG

SEKS PRANIKAH

(Studi Korelasional tentang Pengaruh Situs Porno di Internet pada Pelajar SMA Kota Medan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

OLEH:

HANITA FAJRIANNISA LUBIS

050904068

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

A

BSTRAKSI

Skripsi ini berjudu l “Situs Porno dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah” (Studi Korelasional tentang Pengaruh Situs Porno di Internet pada Pelajar SMA Kota Medan). Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah. Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Medan Jl. Budi Kemasyarakatan No.3, SMA Panca Budi Jl. Gatot Subroto KM 4,5 Medan, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah Jl. Setia Budi No.191. Dimana penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2009.

Teori yang digunakan adalah Komunikasi Massa dan Internet, Persepsi, Psikologi Perkembangan dan Teori S-O-R.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 758 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% didapati sampel sebanyak 88 orang.

Langkah-langkah dalam pengambilan sampel ini menggunakan Proportional Stratified Random Sampling dan Purposive Sampling. Lalu peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan dan kepustakaan.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Situs Porno dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah” (Studi Korelasional tentang Pengaruh Situs Porno di Internet pada Pelajar SMA Kota Medan) guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada kedua orang tua penulis, Alm.Husni Syahrul Lubis (Ayah) dan Zaleha (Ibu) yang selalu menjaga, mendoakan, memberi nasehat, semangat serta dukungan moral dan materi. Sungguh tiada kata yang bisa tergambarkan betapa berharganya kedua orang tua bagi penulis. Lalu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih buat Bang Ilal dan Rina adik penulis yang selalu memberikan semangat dan dukungan bagi penulis.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, MA, selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Ibu Dra.Lusiana Andriani Lubis. MA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing serta memberi masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Alm. Drs.Siswo Suroso. Msp, selaku dosen wali penulis.

6. Terima kasih buat para dosen Departemen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu kepada penulis. Terima kasih buat semangat, nasehat, motivasi dan arahannya selama proses belajar mengajar.

7. Kak Icut, Kak Maya, Kak Rotua dan Kak Ros yang telah membantu dalam proses administrasi.

8. Sahabat terbaikku Yenny Andriatika Siregar.

9. Someone there, I don’t know how to say about you, just want to say thanks for your support dear, Ikra Taruna 

10. My best friend in cyber world Chatwo..upss Chacha I mean, dan Greya, thanks a lot sering nemenin online sekalian nyari bahan skripsi. Love you all.

11. Buat teman-teman peneliti angkatan 2005 Ilmu Komunikasi FISIP USU Veri, Rika, Nuri, Iren, Jimmy, Adit, Mel, Dini, dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

(5)

13. Kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih banyak atas kepeduliannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis, Januari 2010

(6)

DAFTAR ISI

II.3.1. Pengertian Psikologi Perkembangan ... 50

II.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan... 53

II.3.3 Konsep-Konsep dalam Psikologi Perkembangan ... 53

II.3.4 Masa Remaja dan Perkembangan Manusia ... 54

(7)
(8)

DAFTAR BAGAN

Halaman

Gambar 1 Model S-O-R ... 18

Gambar 2 Model Teoritis ... 21

Gambar 3 Model S-O-R ... 59

Gambar 3 Struktur Organisasi SMAN 3 Medan ... 65

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Variabel Operasional ... 21

Tabel 2 Populasi SMAN 3 Medan ... 71

Tabel 3 Populasi SMA Panca Budi ... 71

Tabel 4 Populasi SMA Shafiyyatul Amaliyyah ... 72

Tabel 5 Sampel ... 74

Tabel 6 Jenis kelamin... 83

Tabel 7 Jumlah uang saku ... 83

Tabel 8 Frekuensi mengakses internet ... 84

Tabel 9 Durasi mengakses internet ... 85

Tabel 10 Biasanya paling sering mengakses internet dimana ... 85

Tabel 11 Tema situs yang paling sering dikunjungi ... 86

Tabel 12 Darimana pertama kali mengetahui tentang adanya situs porno di internet ... 87

Tabel 13 Apakah situs porno termasuk situs yang pernah dikunjungi di internet ... 88

Tabel 14 Apakah situs porno termasuk situs yang sering dikunjungi di internet ... 89

Tabel 15 Mengunjungi situs porno membuat terhibur ... 90

Tabel 16 Benar setelah sekali mengunjungi situs porno berkeinginan melakukan kunjungan berikutnya ... 90

Tabel 17 Mengetahui atau pernah mengakses salah satu situs porno ini... 91

Tabel 18.Keinginan untuk menjadi member disalah satu situs porno ... 92

Tabel 19 Mendapat informasi dari mengunjungi situs porno ... 93

Tabel 20 Cara owner mengemas situs porno ... 93

Tabel 21 Pengaruh pengemasan situs dengan keinginan mengunjungi situs... 94

Tabel 22 Aplikasi situs porno yang diketahui ... 95

Tabel 23 Aplikasi situs porno yang pernah digunakan ... 96

Tabel 24 Ketertarikan untuk join di chat room situs porno ... 97

Tabel 25 Pernah mendownload video porno ... 98

Tabel 26 Pernah membuka aplikasi watch video ... 99

Tabel 27 Reaksi saat pertama kali mengetahui ada situs porno ... 99

Tabel 28 Kenginan untuk segera mengakses situs porno setelah sekali mengunjungi ... 100

Tabel 29 Besarnya keinginan mengakses situs ... 101

Tabel 30 Faktor utama ingin mengakses situs porno... 101

Tabel 31 Keinginan untuk mencoba apa yang terlihat di situs porno ... 102

Tabel 32 Pengaruh antara merasa terhibur mengunjungi situs porno dengan besarnya keinginan mengunjungi situs porno ... 103

Tabel 33 Pengaruh antara pengemasan situs porno dengan ketertarik mengakses kembali situs porno setelah mengunjungi situs tersebut sekali ... 104

(10)

Tabel 35 Pengaruh antara tingkat keseringan membuka aplikasi watch video dengan keinginan melakukan hal seperti yang terlihat di situs porno 106 Tabel 36 Hasil uji korelasi pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian 2. Tabel Fortron Cobol 3. Tabel Skor Data Mentah

(12)

A

BSTRAKSI

Skripsi ini berjudu l “Situs Porno dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah” (Studi Korelasional tentang Pengaruh Situs Porno di Internet pada Pelajar SMA Kota Medan). Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah. Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Medan Jl. Budi Kemasyarakatan No.3, SMA Panca Budi Jl. Gatot Subroto KM 4,5 Medan, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah Jl. Setia Budi No.191. Dimana penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2009.

Teori yang digunakan adalah Komunikasi Massa dan Internet, Persepsi, Psikologi Perkembangan dan Teori S-O-R.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 758 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% didapati sampel sebanyak 88 orang.

Langkah-langkah dalam pengambilan sampel ini menggunakan Proportional Stratified Random Sampling dan Purposive Sampling. Lalu peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan dan kepustakaan.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Setiap saat media massa bergerak dan berkembang dengan sangat pesatnya. Manusia sebagai khalayak yang menikmati media massa harus dapat memilih informasi yang sesuai dan dalam pemilihan informasi tersebut, harus lebih teliti dalam menerima informasi yang disajikan. Secara langsung maupun tidak langsung, baik disadari maupun tidak disadari oleh para penikmat media massa, akan selalu ada efek yang timbul dari mengkonsumsi media massa tersebut.

Dahulu kita mengenal surat kabar, kemudian seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi muncul radio, televisi dan akhirnya kita sampai di jaman yang segala hal, berita atau informasi apapun dapat diakses dengan kecanggihan teknologi yang dikenal dengan internet. Ada banyak hal yang bisa kita peroleh dari internet. Tidak hanya hal yang positif tapi juga dapat berupa hal negatif. Internet didukung dengan kehadiran world wide web (www),yang sering disebut web site atau situs. Dimana situs-situs tesebut merupakan sebuah sistem yang di

dalamnya terdapat informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, yang semuanya tersimpan dalam webserver yang dipresentasikan dalam bentuk hypertext.

(14)

menjamur eksistensinya di dunia cyber. Berdasarkan data yang diperoleh dari Media Ide » Blog Archive » Statistik Situs Porno.htm, 12% situs di dunia ini

mengandung pornografi, 25% yang dicari melalui search engine adalah pornografi, 35% dari data yang diunduh dari internet adalah pornografi, setiap detiknya 28.258 pengguna internet melihat pornogafi, setiap detiknya $89.00 dihabiskan untuk pornografi di internet, setiap harinya 266 situs porno baru muncul, kata “sex” adalah kata yang paling banyak dicari di internet, pendapatan US dari pornografi di internet tahun 2006 mencapai $2.84 milyar, pengguna pornografi di internet 72% pria dan 28% wanita, 70% traffic pornografi internet terjadi pada hari kerja jam 9.00 – 17.00, diperkirakan kini ada 372 juta halaman website pornografi, Website pornografi diproduksi 3% oleh Inggris, 4% oleh

Jerman, dan 89% oleh US, Website pornografi yang traffic-nya paling tinggi:

sedangkan negara-negara yang melarang pornografi yaitu Saudi Arabia, Iran, Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, Malaysia, Indonesia, Singapura, Kenya, India, Kuba, dan Cina. Berdasarkan data tersebut ternyata negara kita, Indonesia, termasuk salah satu negara yang melarang adanya situs porno. Tapi kenyataan di lapangan tetap saja keberadaan bisnis cyber gelap yang hasilnya begitu menguntungkan bagi ownernya ini tidak dapat dielakkan keberadaannya.

(15)

hanya masuk lewat tayangan tv, video maupun internet tetapi juga lewat bacaan atau komik yang dikonsumsi anak-anak dengan menampilkan tokoh-tokoh yang disukai anak-anak. Data yang dilansir ASA menyebutkan, industri pornografi menghasilkan 57 miliar dolar AS per tahun di seluruh dunia. Data lainnya menyebutkan, rata-rata usia anak berkenalan dengan internet pornografi antara usia 11 tahun, sedangkan konsumen terbesar pornografi internet adalah kelompok berumur 12-17 tahun yang dapat dikatakan sebagai remaja.

(16)

dimilikinya, dan akan memampukannya untuk dapat merasa nyaman menjadi dirinya sendiri

Pemahaman mengenai seksualitas yang dibutuhkan oleh remaja inilah yang akhirnya mendorong remaja untuk mencari tahu lebih banyak lagi tentang makna dari kata seks tersebut. Tapi kita hidup di negara yang menganut budaya timur. Seks dianggap sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Sejak duduk di bangku sekolah dasar sebenarnya sudah ada mata pelajaran yang lumayan menyinggung tentang seks. Sampai kita duduk di bangku sekolah menengah atas pun malah semakin banyak pembahasan tentang hal tersebut. Tapi kembali pada budaya yang kita anut, seks tabu untuk dibicarakan. Padahal pendidikan seks sendiri adalah hal yang penting untuk diketahui sejak dini, agar nantinya seseorang tidak terjerumus dalam persepsi yang salah dan berakibat melakukan tindakan yang salah pula karena salah persepsi. Minimnya penjelasan tentang seks itulah yang pada akhirnya membawa para remaja mencari tahu dari sumber yang tidak seharusnya.

(17)

apa yang mereka lihat. Berbekal pendidikan minim, mencari informasi dari sumber yang salah, dan didukung dengan rasa ingin tahu yang kuat, akhirnya berdampak pada salah persepsi tentang hal yang ingin diketahui.

(18)

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian terhadap pelajar di beberapa sekolah di Kota Medan yaitu di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah. SMAN 3 Medan merupakan salah satu sekolah menengah atas di Kota Medan yang menyediakan fasilitas internet bagi para siswanya. Fasilitas internet yang disediakan tidak hanya dalam bentuk PC yang dihubungkan dengan internet yang ditempatkan di laboratorium komputer tapi juga sudah terdapat wifi zone yang tentu saja lebih memberikan kemudahan bagi para siswa untuk dapat mengakses internet. SMA Panca Budi sendiri dipilih peneliti sebagai salah satu lokasi penelitian karena seperti yang diketahui oleh peneliti bahwa SMA Panca Budi memiliki fasilitas internet berupa warung internet (warnet) yang berada dalam lingkungan sekolah. Sedangkan alasan peneliti memilih SMA Shafiyyatul Amaliyyah selain karena sekolah ini memiliki fasilitas internet dan wifi zone, juga karena sekolah ini merupakan sekolah berbasis agama Islam dimana di sekolah ini selain pelajaran umum, pengetahuan mengenai agama Islam adalah hal yang paling ditekankan. Dengan alasan yang berbeda-beda yang dikemukankan peneliti dalam setiap pemilihan lokasi penelitian, peneliti mengharapkan respoden terpilih dalam penelitian ini benar-benar dapat mendukung berhasilnya penelitian ini.

(19)

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

“Sejauhmanakah pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan?”

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bersifat mencari atau menjelaskan hubungan, yakni antara pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar Kota Medan. 2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA

Panca Budi dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah.

3. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober - November 2009.

I.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan situs porno yang jumlahnya begitu banyak di internet.

(20)

3. Untuk mengetahui pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar kota Medan

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa tentang pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada kita semua khususnya para remaja dalam mempersepsikan sesuatu.

I.6 Kerangka teori

Setiap penelitian memerlukan teori sebagai dasar menjelaskan berbagai fenomena-fenomena yang penting dalam bidang yang diteliti. Kerlinger menyebutkan, teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).

(21)

teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti.(Nawawi, 2001:39)

Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi Massa dan Internet, Persepsi, Psikologi Perkembangan dan Teori S-O-R.

I.6.1 Komunikasi Massa dan Internet

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin comunis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama

(communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana,2005:41).

Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang

didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas pentrasmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2005:13).

Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media.

(22)

dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.

Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur di dalamnya yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, efek (Effendy, 2005:10). Dalam buku Ardianto (2004:7), Rakhmat merangkum defenisi-defenisi komunikasi massa, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui massa (media cetak dan media elektronik). Ada beberapa bentuk komunikasi massa, antara lain : televisi, radio, majalah, koran, tabloid, buku dan film (Nurudin,2004:2).

Menurut Wright (1959), dalam Severin dan Tankard (2007:4), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang memiliki ciri :

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.

(23)

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komput er di seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur telekomunikasi (Akbar, 2005:10). Selain itu, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras, alasan penggunaannya beraneka ragam, mulai sekedar untuk berkomunikasi hingga untuk mengakses data yang penting (Ardianto, 2004:141).

Pada awalnya ada empat aplikasi utama internet, yaitu e-mail, news, remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi yang muncul yaitu world wild

web (www) yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen yang

tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai muncul pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. Web diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil dibuat prototipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai interface grafis didapat pada bulan Februari 1993 (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61).

(24)

I.6.2 Persepsi

Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu. Sabri (1993) mendefinisikan persepsi sebagai aktivitas yang memungkinkan manusia mengendalikan rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat inderanya, menjadikannya kemampuan itulah dimungkinkan individu mengenali lingkungan pergaulan hidupnya.

Proses persepsi terdiri dari tiga tahap yaitu tahapan pertama terjadi pada pengideraan, kemudian tahap kedua diorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu, tahapan ketiga yaitu stimulasi pada penginderaan diinterprestasikan dan dievaluasi. Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya. Riggio (1990) juga mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif baik lewat penginderaan, pandangan, penciuman dan perasaan yang kemudian ditafsirkan. Mar'at (Aryanti, 1995) mengemukakan bahwa persepsi di pengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan terhadap objek psikologis.

(25)

struktural atau faktor dari luar individu antara lain: lingkungan keluarga, hukum-hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat.

Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor personal dan struktural. Faktor-faktor personal antara lain pengalaman, proses belajar, kebutuhan, motif dan pengetahuan terhadap obyek psikologis. Faktor-faktor struktural meliputi lingkungan keadaan sosial, hukum yang berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat

Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi–energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :

1. Penginderaan ( sensasi ), melalui alat – alat indra kita ( indra perasa,

(26)

Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai.

2. Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil

informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan, proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.

3. Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara

dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan).

I.6.3 Psikologi Perkembangan

Teori psikologi perkembangan merupakan sejumlah ide yg koheren, mengandung hipotesis-hipotesis dan asumsi-asumsi yang dapat diuji kebenarannya, dan berfungsi untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi perubahan-perubahan perilaku dan proses mental manusia sepanjang rentang kehidupannya.

(27)

manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju.

Suatu defenisi yang relevan yang dikemukakan oleh Monks adalah: “Perkembangan psikologis merupakan proses yang dinamis. Dalam proses tersebut individu dan sifat lingkungan akhirnya menentukan tingkah laku apa yang diaktualisasikan dan dimanifestasikan. Umur kalender di sini bukan merupakan suatu variabel yang bebas, melainkan sebagai suatu dimensi waktu, mengandung kemungkinan untuk mengatur bahan-bahan (data) yang ada.”

Perkembangan juga berhubungan dengan proses belajar terutama mengenai isinya, yaitu mengenai apa yang akan berkembang berkaitan dengan tingkah laku belajar. Di samping itu juga bagaimana sesuatu itu dipelajari, apakah misalnya memorisasi (menghafalkan) atau melalui peniruan dengan menangkap hubungan-hubungan, hal itu semua ikut menentukan proses perkembangan.

Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri kepribadian yang khas itu. Titik berat yang diberikan oleh para psikolog perkembangan ada pada relasi antara kepribadian dengan perkembangan. Hal ini disebabkan oleh pendapat para psikolog bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang meskipun beberapa komponen dapat lebih menonjol perkembangannya.

(28)

1. Teori Empirisme, teori ini berpandangan bahwa pada dasarnya manusia

lahir ke dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran.

2. Teori Nativisme, teori ini mengemukakan bahawa anak lahir telah

dilengkapi dengan bakat alami (kodrat) dan pembawaan (nativus = pembawaan) inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak.

3. Teori Konvergensi, konvergensi (converge = memusatkan pada satu titik;

bertemu). Dikatakan bahwa perkembangan jiwa anak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang yakni pengaruh bakat dan pengaruh lingkungan, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan.

4. Teori Rekapitulasi, rekapitulasi (recapitulations) berarti ulangan, yang

dimaksud di sini yaitu bahwa perkembangan jiwa anak adalah merupakan hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia.

5. Teori Psikodinamika, teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa

anak atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif, yakni ketegangan yang ada dalam diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya di tengah-tengah lingkungan.

6. Teori Kemungkinan Berkembang, teori ini berlandaskan pada anak

(29)

7. Teori Interaksionisme, menurut teori ini perkembangan jiwa dan perilaku

seseorang banyak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya.

I.6.3.a. Remaja dan Seks Pranikah

Dalam perkembangannya seseorang akan melewati fase yang disebut dengan fase remaja. Dalam buku Psikologi Remaja, WHO memberikan defenisi konseptual tentang remaja. Salah satu ciri remaja disamping tanda-tanda seksualnya adalah “perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa”. Dalam ilmu kedokteran, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan secara fisik ketika alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh umumnya memperoleh bentuk yang sempurna.

(30)

yang biasa disebut denga seks pranikah. Sepasang remaja melakukan hubungan layak suami-istri dimana remaja tersebut belum terikat dalam lembaga perkawinan.

I.6.4 Teori S-O-R

S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut teori ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Maksudnya adalah keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula.

Prof. Dr. Mar’at (Effendy, 2002:253), dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelly yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variabel penting, yaitu:

a. Perhatian b. Pengertian c. Penerima

Dari uraian di atas, maka proses komunikasi S-O-R dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Model S-O-R

Sumber : Effendy, 2002:253

Stimulus

Organisme :  Perhatian  Pengertian  Penerima

(31)

Jika substitansi teori diatas dihubungkan dengan penelitian mengenai pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar Kota Medan, maka hubungannya dengan teori S-O-R dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Stimulus (pesan) yang dimaksud adalah tentang situs porno.

2. Organisme (komunikan) yang menjadi sasaran adalah pelajar SMA Kota Medan yang mengetahui tentang hal yang berkaitan dengan situs porno, yang dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah.

3. Respon (efek) yang dimaksud adalah persepsi pelajar SMA Kota Medan tentang seks pranikah.

I.7 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran yang rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 2001:40).

(32)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain bahkan sana sekali tidak ada atau tidak muncul (Nawawi, 2001:57). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah situs porno yang meliputi semua aplikasi yang terdapat dalam sebuah situs porno, baik itu download video maupun chat room.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain (Nawawi, 2005:57). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi remaja tentang seks pranikah.

3. Variabel antara (Z)

Variabel antara adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antar variabel terikat. Variabel antara pada penelitian ini adalah karakteristik responden.

I.8 Model Teoritis

(33)

Gambar 2 Model Teoritis

I.9 Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian diperlukan suatu operasional variabel terkait yaitu sebagai berikut:

Tabel 1 Operasional Variabel

(34)

I.10 Defenisi Variabel Operasional

Defenisi operasional memberikan makna pada konstruk atau variabel dengan cara menetapkan aktivitas-aktivitas operasi yang diperlukan untuk mengukurnya (Bulaeng, 2004:60). Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Maka variabel-variabel dalam operasionalisasi penelitian ini didefenisikan sebagai berikut:

1. Variabel bebas (situs porno), terdiri dari :

a. Daya hibur, yaitu kemampuan yang dimiliki situs-situs porno sebagai sarana hiburan yang menarik bagi penggunjung situs tersebut.

b. Daya sambung, yaitu kemampuan situs-situs porno untuk membuat penggunjung melakukan kunjungan terus-menerus ke situs porno tersebut.

c. Koleksi informasi, yaitu kumpulan informasi yang diperoleh pengunjung situs porno baik informasi positif maupun informasi negatif.

d. Pengemasan situs, yaitu cara owner dari situs-situs porno tersebut menampilkan situsnya sehingga menarik banyak user internet untuk mengunjungi situsnya.

e. Aplikasi situs, yaitu adanya fasilitas di dalam situs tersebut yang

(35)

situs tersebut, dapar berupa chat room, download video,watch video, user login, dll.

2. Variabel terikat (persepsi remaja), terdiri dari :

a. Sensasi (penginderaan), melalui indera penglihatan informasi diterima, dimana informasi yang dimaksud adalah tentang adanya situs porno.

b. Atensi (perhatian), adanya perhatian responden untuk mengakses situs porno.

c. Interpretasi (tafsiran), setelah mengakses situs porno maka muncul interpretasi yang berbeda-beda dalam diri responden tentang apa yang baru saja dilihat selama mengakses situs porno.

3. Variabel antara (karakteristik responden), terdiri dari :

a. Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin dari responden, yakni pria dan wanita

b. Uang saku, yaitu jumlah uang saku yang diterima/dimiliki responden, baik per hari, per minggu atau per bulan.

c. Frekuensi, yaitu tingkat keseringan responden mengunjungi situs porno.

d. Durasi, yaitu lama waktu yang dihabiskan responden untuk mengakses internet dalam sehari.

I.11 Hipotesis

(36)

kesimpulan yang belum sempurna, sehingga disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis yaitu dengan menguji hipotesis dengan data di lapangan (Bungin, 2005:90).

Hipotesis adalah jawaban-jawaban yang tentatif terhadap tujuan-tujuan studi (Lubis, 1998:43). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara situs porno dengan persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan.

(37)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi Massa dan Internet

II.1.1 Pengertian Komunikasi Massa

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari bahasa Latin: Communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2005:9).

Komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir. Artinya komunikasi berada dimanapun dan kapanpun juga. Menurut Carl I. Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang didefinisikan sebagai suatu upaya yang sistematis

untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas penstransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2005:13).

Sedangkan menurut Fisher (Arifin, 2003:20), komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir, artinya komunikasi berada dimanapun dan kapanpun juga.

(38)

dipilah-pilahkan akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu:

• Siapa yang mengatakan komunikator (communicator)

• Apa yang dikatakan pesan (message) • Media apa yang digunakan media (channel)

• Kepada siapa pesan disampaikan komunikan (communicant/receiver)

• Akibat yang terjadi efek (effect)

Wilbur Schram menampilkan apa yang ia sebut “The Condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan

agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan

beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyampaikan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

(39)

bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Ardianto, 2004:3), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large

number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi

massa itu harus menggunakan media massa.

Menurut Mulyana (2005:75) komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.

Selain pengertian di atas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa, Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu:

(40)

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gebner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004:4).

Menurut Joseph R. Dominick mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C (Nurudin, 2004:12) disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. Luas disini berarti lebih besar daripada sekadar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada orang-orang dari berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen.

(41)

komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern (media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak.

Menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri, yaitu:

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beropersi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

(Severin dan Tankard, 2007:4)

II.1.2 Komponen Komunikasi Massa

(42)

a. Komunikator

Dalam komunikasi massa produknya bukan merupakan karya langsung seseorang, tetapi dibuat melalui usaha-usaha yang terorganisasikan dari beberapa partisipan, diproduksi secara massal dan didistribusikan kepada massa.

b. Pesan

Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu sama lainnya.

c. Media

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instananeous).

d. Khalayak

Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.

e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa

(43)

f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)

Dalam proses perjalanannya sebuah pesan dari sumber media massa kepada penerimanya, gatekeeper ikut terlibat di dalamnya. Gatekeeper dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima.

II.1.3 Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi

Menurut Severin dan Tankard yang dikutip Suprapto dalam bukunya “Pengantar Teori Komunikasi” (2007:13-14) berdasarkan sifat-sifat komponen, komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut:

1. Berlangsung satu arah. Bandingkan dengan komunikasi antar personal yang berlangsung dua arah

Dalam komunikasi massa feed back baru akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk bersama. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama lembaga dan nyaris tak memiliki kebebasan individual.

3. Pesan-pesan bersifat umum

Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya bersifat umum (untuk orang banyak).

4. Melahirkan keserempakan

(44)

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

Kemajemukan audience komunikasi massa menyebabkan pelaksana komunikasi massa harus benar-benar mempersiapkan semua ide atau informasi yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum disebarluaskan.

Disamping memiliki ciri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick yang dikutip Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” (2004:15-18) adalah sebagai berikut:

1. Surveillance (Pengawasan)

Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang mempekerjakan pengawasan.

2. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi beserta penafsiran mengenai suatu peristiwa tertentu. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok.

3. Linkage (Pertalian)

(45)

4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Sosialisasi mengacu kapada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar, dan menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai apa yang penting.

5. Entertainment (Hiburan)

Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayang hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

Menurut Steven M. Chaffe ( Ardianto dkk, 2004:49) efek media massa dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak yaitu komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, behavioral.

a. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri.

1.

Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.

(46)

2.

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh misalnya kehadiran televisi dapat meningatkan status dari pemiliknya.

Efek Sosial

3.

Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.

Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari

4.

Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan menghilangkan perassan tidak nyaman, misalnya untuk menhilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.

Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman

5.

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.

(47)

b. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan ynag terjadi pada diri khalayak

a)

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi.

Efek Kognitif

• Efek Proposional Kognitif

Efek proposional kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek proposional kognitif.

b)

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah setelah menerima pesan dari media massa.

Efek Afektif

(48)

1) Suasana Emosional

Respon individu terhadap sebuah film atau sinetron televisi akan dipengaruhi oleh situasi emosional individu.

2) Skema Kognitif

Skema kognitif merupakan naskah yang ada di dalam pikiran individu yang menjelaskan alur peristiwa.

3) Suasana Terpaan

Suasana terpaan adalah perasaan individu setelah menerima terpaan informasi dari media massa.

4) Predisposisi Individual

Predisposisi Individual mengacu kepada karakteristik individu. Individu yang melankolis cenderung menghadapi tragedi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang dan mempunyai sifat terbuka cenderung akan lebih senang bila melihat adegan-adegan lucu daripada orang yang melankolis.

5) Faktor Identifikasi

Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca, pendengar akan menempatkan dirinya di posisi tokoh.

c)

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk tindakan atau kegiatan.

(49)

II.1.4 Internet

Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443). Lahirnya era komunikasi ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006:113).

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif (Ardianto, 2004:141).

Istilah internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet. Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa Inggris, karena dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas.

(50)

masalah jika terjadi serangan nuklir. Arpanet berkembang sangat pesat dan dipecah menjadi dua bagian Milnet dan Arpanet. Milnet digunakan khusus untuk keperluan militer, sedangkan Arpanet digunakan untuk keperluan non militer terutama perguruan tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada akhirnya dikenal dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Karena internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media cetak dan audio visual

II.1.5 Manfaat Internet

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai

akses ke internet yaitu sebagai berikut: a. Komunikasi

(51)

mengirim informasi kapan saja dan kemana saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara yang sangat mudah.

b. Informasi

Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, dimana masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya internet itu sendiri.

c. Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama (team-work). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Melalui internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak dimana pun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui internet

Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia di internet:

a) Internet untuk kehidupan pribadi, meliputi: kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.

(52)

II.1.6 Dampak Negatif Internet

Internet dikatakan memberikan dampak positif jika informasi yang kita dapat berupa hasil penelitian yang dapat menambah pengetahuan. Jika informasi yang diperoleh user adalah hal yang justru tidak bersifat mendidik maka internet dikatakan memberikan dampak negatif. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari internet.

a. Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis

homepage yang dapat diakses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan

kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

b. Violence and Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat “menjual” situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

c. Penipuan

(53)

d. Carding

Karena sifatnya yang “real time” (langsung), cara belanja dengan menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.

e. Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

f. Mengurangi sifat sosial manusia

Karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.

g. Kejahatan

Seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).

h. Bisa membuat seseorang kecanduan

(54)

pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya

II.1.6.a Situs Porno

Menurut internet pornography statistics, statistik tahun 2006 adalah: dalam setiap detik $3,075.64 dibelanjakan untuk pornografi, 28,258 pengguna internet melihat konten pornografi, 372 pengguna Internet mengetikkan kata kunci berkaitan pornografi di search engines dan setiap 39 minutes sebuah video porno baru dibuat di Amerika Serikat.

Kekuatan ekonomi industri pornografi Internet juga mengagumkan: total $97.06 Billion untuk di tahun 2006 saja dan sudah lebih besar dari revenue Microsoft, Google, Amazon, eBay, Yahoo!, Apple, Netflix dan EarthLink

digabungkan menjadi satu.

Pendapatan industri pornografi di Amerika juga mengalahkan revenue tiga besar stasiun TV mereka (ABC, CBS, dan NBC) di gabung jadi satu. Bagaimana dengan Indonesia? Belum ada angka pasti mengenai revenue industri pornografi di Indonesia. Jangankan industri haram, industri halal saja tidak ada angkanya. Yang sudah pasti: Indonesia berada di urutan ke-7 negara yang mengetikkan keyword “sex” di search engine.

(55)

sebagai negara yang melakukan larangan terhadap pornografi tapi konten pornografi jauh lebih mudah ditemukan dibanding konten lain di negara kita.

Konten pornografi sendiri bisa masuk darimana saja, namun media internet menjadi perhatian utama sebab terpaparnya pengguna internet ke konten pornografi sering bermula dari ketidak sengajaan hingga menjadi ketagihan (addicted) ke konten tersebut.

Perkembangan situs pornografi yang luar biasa menyebabkan akses ke situs-situs tersebut menjadi sulit dicegah namun bukan berarti tidak mungkin. Kesadaran pengguna internet untuk tidak mengakses situs-situs ini tidak bisa diandalkan sehingga dibutuhkan alat bantu baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.

Walaupun di negara seperti Amerika serikat dan Eropa kebebasan dalam berbicara dan memberikan informasi menyebabkan juga terjadinya kebebasan dalam menyebarkan konten pornografi, namun ada aturan jelas mengenai situs porno, yaitu keharusan untuk mencantumkan bahwa situs mereka berisi konten pornografi. Hal ini berhubungan dengan kemudahan yang diberikan bagi mereka yang ingin mem-filter akses ke situs-situs pornografi. Beberapa situs social networking (Friendster, facebook, flickr, twitter, etc) juga memiliki perhatian

yang khusus untuk mencegah situs mereka menjadi ajang pornografi dengan melarang di munculkannya konten berbau pornografi bagi para penggunanya.

(56)

oleh masyarakat maupun individu. Kelemahannya adalah aksi ini akan memiliki pengaruh yang kecil dan tingkat ketahanannya yang lemah sehingga kemungkinan untuk gagal menjadi besar.

Oleh sebab itulah maka selain aksi-aksi individu dari sebagian masyarakat, maka sebuah fasilitas filtering terhadap konten pornografi sebaiknya dikelola bersama oleh elemen-elemen pemerintah sebagai fasilitator, kalangan bisnis , komunitas internet, dan LSM sebagai pendukung dan masyarakat sebagai bagian yang paling berkepentingan terhadap menghalangi terpaparnya pengguna internet ke konten pornografi

II.2. Persepsi

II.2.1 Defenisi Persepsi

Beberapa defenisi persepsi menurut para ahli :

1. Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito).

2. Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu (Davidoff). 3. Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan

(57)

4. Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu (Gibson).

5. Persepsi juga mencakup konteks kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi sosial. Persepsi social merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut (Lindzey & Aronson).

6. Persepsi merupakan proses pemberian arti terhadaplingkungan oleh seorang individu (Krech).

7. Persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya. (http//www.shvoong/ilmusosial/defenisipersepsi.html)

(58)

konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :

1. Penginderaan ( sensasi ), melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra

peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia.penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan. Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai.

2. Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil

informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan, proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.

3. Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua

atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan).

II.2.2 Prinsip Persepsi

(59)

bukanlah hasil penjumlahan bagian-bagian yang diindera seseorang, tetapi lebih dari itu merupakan keseluruhan (the whole). Teori Gestalt menjabarkan beberapa prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana seseorang menata sensasi menjadi suatu bentuk persepsi.

Prinsip persepsi yang utama adalah prinsip figure and ground. Prinsip ini menggambarkan bahwa manusia, secara sengaja maupun tidak, memilih dari serangkaian stimulus, mana yang menjadi fokus atau bentuk utama (figure) dan mana yang menjadi latar(ground).

Dalam kehidupan sehari-hari, secara sengaja atau tidak, kita akan lebih memperhatikan stimulus tertentu dibandingkan yang lainnya. Artinya, kita menjadikan suatu informasi menjadi figure, dan informasi lainnya menjadi ground. Salah satu fenomena dalam psikologi yang menggambarkan prinsip ini

adalah, orang cenderung mendengar apa yang dia ingin dengar, dan melihat apa yang ingin dia lihat.(kuliahkomunikasi.com)

II.2.3 Budaya dan Persepsi

(60)

Amerika berpandangan bahwa mengutarakan pendapat secara terbuka adalah hal yang baik.

Larry A. Samovar dan Richard E. Porter mengemukakan 6 unsur budaya

yang secara langsung mempegaruhi persepsi kita ketika kita berkomunikasi dengan orang dari budaya lain, yakni :

a) kepercayaan (beliefs), nilai ( values ), sikap ( attitude ) b) pandangan dunia ( world view )

c) organisasi sosial ( sozial organization ) d) tabiat manusia ( human nature )

e) orientasi kegiatan ( activity orientation )

f) persepsi tentang diri dan orang lain ( perseption of self and other ) (kuliahkomunikasi.com)

II.2.4 Proses dan Unsur Persepsi

(61)

Seperti mempersepsi benda mempersepsi orang lain juga dapat ditinjau dari 3 unsur yaitu :

1. pengamat 2. objek persepsi

3. konteks yang berkaitan denagn objek yang diamati

Sebagai pengamat anda juga dipengaruhi oleh atribut–atribut anda sendiri. Misalnya orang cenderung membuat penilaian umum, positif ataupun negatif. Namun, karena persepsi personal merupakan proses tradisional, maka atribut – atribut tersebut dapat berubah. Sesekali kesalahan persepsi dapat diperbaiki. Namun, biasanya suatu kesalahan persepsi diikuti kesalahan persepsi lainnya. Sehingga, penyimpangan yang terjadi semakin parah.

II.2.5 Kegagalan, Kekeliruan dan Variabel yang Mempengaruhi

Kecermatan Persepsi

Persepsi kita seringkali tidak cermat. Salah satu penyebabnya adalah asumsi atau pengharapan kita. Kita mempersepsikan sesuatu atau seseorang sesuai dengan pengharapan kita. Beberapa bentuk dan kegagalan persepsi adalah sebagai berikut :

1. Kesalahan atribusi : atribusi adalah proses internal dalam diri kita untuk memahami penyebab perilaku orang lain.

(62)

3. Stereotip : adalah mengeneralisasikan orang – orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok.

4. Prasangka : suatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda. Istilah ini berasal dari bahasa latin ( praejudicium ), yang berarti preseden atau penilaian berdasarkan pengalaman terdahulu.

5. Gegar budaya : suatu bentuk ketidakmampuan menyesuaikan diri, yang merupakan reaksi terhadap upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang–orang baru.

Ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kecermatan dalam persepsi . Berbagai kajian menunjukan sedikitnya tiga generalisasi yang dapat dibuat

1. Ada orang – orang yang lebih mudah menilai dari orang –orang lainnya, mungkin mereka lebih terbuka mengenai diri sendiri

2. Beberapa sifat lebih mudah dinilai daripada beberapa sifat lainnya

3. Kita dapat menilai orang lebih baik bila orang tersebut mirip dengan kita.

II.3 Psikologi Perkembangan

II.3.1 Pengertian Psikologi Perkembangan

(63)

Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri kepribadian yang khas itu. Titik berat yang diberikan oleh para psikolog perkembangan ada pada relasi antara kepribadian itulah yang berkembang meskipun beberapa komponen dapat lebih menonjol perkembangannya pada masa-masa tertentu daripada komponen yang lain, misalnya fungsi indra dan fungsi motorik menonjol pada tahun-tahun pertama.

Menurut Prof. Dr. F.J Monks, Prof. Dr. A.M.P Knoers dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro dalam Psikologi Perkembangan; psikologi perkembangan lebih mempersoalkan tentang faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan (perubahan) yang terjadi dalam diri pribadi seseorang, dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan. Secara sederhana psikologi perkembangan merupakan bagian dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang, baik yang menyangkut perkembangan ataupun kemunduran perilaku sesorang sejak konsepsi hingga dewasa.

Perkembangan berbeda dengan pertumbuhan. Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan itu tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material akan tetapi pada segi fungsional. Jadi, dapat diartikan perkembangan itu sebagai perubahan kualitatif daripada fungsi-fungsi.

(64)

pengertian perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif daripada setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar.

Fungsi-fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek kejiwaan. Fungsi-fungsi kepribadian yang jasmaniah misalnya:

a) Fungsi motorik pada bagian-bagian tubuh b) Fungsi sensoris pada alat-alat indra c) Fungsi neurotik pada sistem saraf

d) Fungsi seksual pada bagian-bagian tubuh yang erotis e) Fungsi pernapasan pada alat pernapasan

f) Fungsi peredaran darah pada jantung dan urat-urat nadi g) Fungsi percernaan pada alat percernaan

Sedangkan fungsi-fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan misalnya: a) Fungsi perhatian

(65)

II.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

1. Faktor Turunan (warisan)

Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa beragam warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau kakek dan nenek. Warisan tersebut yang terpenting antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, intelengensi, bakat, sifat atau watak dan penyakit.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah kelurga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya.

II.3.3 Konsep-Konsep dalam Psikologi Perkembangan

Di dalam menerapkan konsep-konsep psikologi perkembangan perlu disadari bahwa :

a) Tidak ada seorang anak pun di dunia yang memilki kesamaan total dengan lainnya

b) Konsepsi-konsepsi di dalam psikologi perkembangan bukanlah pembatasan mutlak atau pasti sifatnya

(66)

II.3.4 Masa Remaja pada Perkembangan Manusia

Masa ini terbagi menjadi dua yakni :

1. Masa pra pubertas (pueral) = 12 – 14 tahun 2. Masa pubertas = 14 – 18 tahun

1. Masa Pra Pubertas (pueral)

Masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa pubertas, dimana seorang anak yang telah besar , (puer = anak besar) ini sudah ingin berlaku seperti orang dewasa tetapi dirinya belum siap, termasuk kelompok dewasa.

Pra pubertas adalah saat-saat terjadinya kematangan seksual yang sesungguhnya, bersamaan dengan terjadinya perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan kematangan kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang bermuara langsung ke dalam saluran darah. Dengan melalui pertukaran zat yang ada di antara jaringan-jaringan kelenjar dengan pembuluh rambut di dalam kelenjar tadi. Zat-zat yang dikeluarkan disebut hormon. Hormon inilah yang menimbulkan berbagai rangsangan hormonal pada anak.

Pada masa pra pubertas akan muncul perasaan negatif pada diri seorang anak, antara lain :

a. Ingin selalu menentang lingkungan b. Tidak tenang dan gelisah

c. Menarik diri dari masyarakat d. Kurang dan suka bekerja

Gambar

Gambar 1 Model S-O-R
Tabel 1           Operasional Variabel
Gambar 4 Struktur Organisasi SMAN 3 Medan Sumber : www.sman3medan.net
Gambar 5 Struktur Organisasi Sekolah Panca Budi Sumber : Bagian Pendidikan Sekolah Panca Budi
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Terhadap Operator Angkutan Umum B3ru yang melakukan Perjanjian Kerja Sama melalui mekanisme pelelangan, seleksi atau pengadaan lainnya setelah jangka waktu Perjanjian Kerja Sama

This study was conducted to provide answers to two research questions: (a) how Content-based Instruction principles are implemented in the international class of SMAN 3 Yogyakarta,

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Wildana Wargadinata dan Laily Fitriani, Sastra Arab dan lintas budaya, (Malang: UIN Malang Press), 216-217.. kini karya yang mereka buat terpengaruh dengan al- Qur’an, baik

Loyalitas kerja yang kurang disebabkan oleh banyak faktor seperti pemberian kompensasi yang tidak sesuai dengan pekerjaannya, karyawan yang dituntut mengerjakan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi pembiayaan murabahah pada perbankan syariah, yaitu dana pihak ketiga, non performing

Namun penilaian oleh Menteri Risetdikti juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil pemilihan Direktur Politeknik Negeri Cilacap yaitu hak suara sebesar 65% dan