• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Administratif Surat Menyurat Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Administratif Surat Menyurat Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI ADMINISTRATIF SURAT

MENYURAT PADA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA

KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Moh. Haris Ginanjar 10.41010.0086

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR...viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ...xviii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang Masalah...1

1.2Perumusan Masalah ...3

1.3Pembatasan Masalah ...3

1.4Tujuan ...4

1.5Sistematika Penulisan ...4

BAB II LANDASAN TEORI ...6

2.1 Aplikasi ...6

2.2 Tata Kearsipan daerah...6

2.3 Tata Naskah Dinas ...6

2.4 Azas Naskah Dinas ...7

2.5 Prinsip Tata Naskah Dinas ...8

2.6 Jenis Naskah Dinas ...8

2.7 Pengkodean Nomor Urut Surat Masuk ...10

2.8 Penomeran Surat keluar ...10

2.9 Jenis Surat ...11

(3)

xi

2.11 Klasifikasi ...12

2.12 Pengolahan Naskah Dinas...15

2.12.1 Prosedur Pengurusan Surat Masuk ...15

2.12.2 Prosedur Pengurusan Surat Keluar ...18

2.12.3 Peminjaman Arsip...19

2.13 Jadwal Retensi Arsip...20

2.14 Penyusutan Arsip ...20

2.15 Sarana Pengolahan Surat...23

2.15.1 Daftar Kendali...23

2.15.2 Lembar Disposisi ...23

BAB III AN ALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...24

3.1 Analisa Permasalahan ...24

3.1.1 Komunikasi ...24

3.1.2 Perencanaan Kebutuhan ...38

3.2 Perancangan Sistem ...40

3.2.1 Perancangan Proses...41

3.2.2 Perancangan Basis Data ...55

3.2.3 Desain User Interface ...62

3.2.4 Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem ...73

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ...82

4.1 Kebutuhan Sistem ...82

4.1.1 Kebutuhan Server...82

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras...83

(4)

xii

4.2 Pembuatan Sistem ...83

4.3 Implementasi Sistem ...84

4.3.1 Halaman Login ...84

4.3.2 Halaman Dashboard ...85

4.3.3 Halaman Master Pegawai ...87

4.3.4 Halaman Master Jenis Surat...89

4.3.5 Halaman Master Sifat Surat ...90

4.3.6 Halaman Master Klasifikasi Surat ...92

4.3.7 Halaman Mencatat Surat Masuk...93

4.3.8 Halaman Disposisi Surat...95

4.3.9 Halaman Histori Disposisi ...97

4.3.10 Halaman Mencatat Surat Keluar ...98

4.3.11 Halaman Permohonan Salinan Surat ...100

4.3.12 Halaman Approve Salinan Surat ...101

4.3.13 Halaman Penyusutan Arsip ...102

4.3.14 Halaman Laporan Surat Masuk ...103

4.3.15 Halaman Laporan Surat Keluar...104

4.3.16 Halaman Laporan Salinan Surat ...106

4.3.17 Halaman Laporan Penyusutan Arsip ...107

4.4 Uji Coba dan Evaluasi Sistem...109

4.4.1 Uji Coba Login...109

4.4.2 Uji Coba Data Pegawai ...110

4.4.3 Uji Coba Data Jenis Surat ...110

(5)

xiii

4.4.5 Uji Coba Data K lasifikasi Surat...112

4.4.6 Uji Coba Data Surat Masuk ...113

4.4.7 Uji Coba Data Surat Keluar ...114

4.4.8 Uji Coba Data Permohonan Salinan Surat ...114

4.4.9 Uji Coba Penyusutan Arsip...115

4.4.10 Uji Coba Laporan...116

BAB V PENUTUP...117

5.1 Kesimpulan ...117

5.2 Saran...117

DAFTAR PUSTAKA ...118

(6)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur

(DPUCKTR) merupakan bidang yang mempunyai peran penting dalam hal alokasi

dana pengeluaran pemerintah di bidang pekerjaan umum. Lingkup bidang

pekerjaan umum diantaranya adalah perbaikan sarana lingkungan pemukima n,

perbaikan tata ruang, penanggulangan kebersihan lingkungan permukima n,

penataan pertamanan dan pemakaman umum serta pembangunan sarana

perkantoran pemerintah daerah yang terus meningkat sesuai dengan tuntutan

masyarakat. Selain itu dinas ini juga menangani masalah pemadam kebakaran dan

menunjang kegiatan lain yang berkaitan dengan bidang keciptakaryaan.

Dalam struktur organisasi DPUCKTR memiliki sub bagian tata usaha.

Adapun tugas dan tanggung jawab sub bagian tata usaha yaitu pengelolaan dan

pelayanan administrasi umum dalam hal pengarsipan surat masuk dan surat keluar.

Pengelolaan surat saat ini mengalami kesulitan dikarenakan penggunaan cara

manual dalam mengelola data surat masuk dan keluar.

Urutan pengelolaan surat secara manual di DPUCKTR terbagi menjadi 2

yaitu proses surat masuk dan surat keluar. Dimulai dari masuknya surat dibagian

tata usaha dengan jumlah surat masuk sekitar 30-40 surat setiap hari yang dicatat

oleh staff ke dalam daftar pengendali. Setelah itu surat diberikan tanggal terima dan

kode klasifikasi. Ketika ada surat rahasia maka surat tersebut langsung ditujukan

kepada yang bersangkutan. Surat masuk tersebut dicopy untuk diarsipkan dalam

(7)

rak penyimpanan, sedangkan surat yang asli beserta lembar disposisi diserahkan

kepada kepala sekretariat untuk dilakukan distribusi surat. Kepala sekretariat

menuliskan disposisi yang ditujukan sesuai dengan isi surat. Surat tersebut dikirim

oleh Office Boy untuk diserahkan kepada bagian yang sesuai dengan isi disposisi

tersebut. Surat yang telah diserahkan bisa saja dilakukan disposisi kembali sesuai

kebutuhan.

Untuk surat keluar terdapat 20-30 surat setiap harinya yang dikirim. Tiap

bidang yang mengirim surat selanjutnya diberikan kepada kepala sekretariat untuk

dilakukan verifikasi dan diberikan kepada kepala dinas untuk diverifikasi dan

ditandatangani. Selanjutnya diberi nomor surat oleh bagian tata usaha dan dicopy

untuk diarsipkan dalam rak penyimpanan, setelah itu surat bisa dikirim ke dinas

atau kantor lain.

Adapun permasalahan yang terjadi terletak pada proses pengelolaan surat

yang panjang dan kurang efektif mengingat banyaknya surat yang masih perlu

dicatat. Begitu juga dalam penyimpanan arsip surat yang rentan terjadi kehilanga n

arsip sehingga menghambat pencarian surat. Kesulitan lain yang muncul yaitu

dalam menghasilkan laporan surat tiap bulan dan atau tahunan, petugas harus

mengecek dan mengelompokkan data surat satu persatu sesuai jenis laporan yang

akan dibuat.

Pada proses distribusi surat, yaitu disposisi surat juga masih secara manual

dengan cara mendatangi secara langsung stakeholder sesuai disposisi. Karena

banyak stakeholder yang diberikan disposisi, maka penyampaian surat yang

memerlukan tindak lanjut beresiko menimbulkan keterlambatan dan ketidakpastian

(8)

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dibangun suatu aplikasi

administratif surat menyurat. Dengan adanya aplikasi ini, maka dapat

mempermudah bagian sekretariat dalam mengolah surat masuk dan keluar serta

pendistribusian surat, sehingga kinerja pengolahan surat pada Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur dapat meningkat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuska n

permasalahan sebagai berikut, yaitu : Bagaimana merancang dan membangun

sistem yang dapat membantu sub bagian tata usaha dalam pengelolaan surat dan

pendistribusian surat?

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam sistem ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai

maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Aplikasi ini hanya membahas pengelolaan data surat masuk dan keluar hingga

distribusi surat di DPUCKTR.

2. Sistem menggunakan upload dokumen surat dalam web.

3. Sistem mempunyai fitur notifikasi email kepada stakeholder yang mendapatkan

disposisi.

4. Sistem diselesaikan dengan berbasis web menggunakan Bahasa pemrograman

Hypertext Preprocessor (PHP) dan perancangan database menggunaka n

(9)

1.4 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah merancang dan membangun

aplikasi administratif surat menyurat di DPUCKTR yang mampu mengelola surat ,

membuat laporan surat masuk dan keluar, proses distribusi surat dengan adanya

notifikasi email dan mengarsipkan surat secara digital.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi

Administratif Surat Menyurat Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Dan Tata

Ruang Provinsi Jawa Timur” sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan

masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain latar belakang,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori antara lain tata

kearsipan daerah, tata naskah dinas, pengkodean nomor urut surat

masuk, penomoran surat keluar, jenis surat, sifat surat, klasifikas i,

prosedur pengolahan naskah dinas, peminjaman arsip dan

penyusutan arsip sebagai acuan yang mendukung dalam pembuatan

Rancang Bangun Aplikasi Administratif Surat Menyurat.

(10)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Untuk merumuskan permasalahan pada Sistem Administrasi Surat

Menyurat dibutuhkan Analisis Sistem yang digambarkan dengan

Document Flow Diagram. Setelah itu membuat perancangan sistem

dapat dibuatkan:, System Flow, Context Diagram, Data Flow

Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Desain User

Interface, struktur tabel, desain input/output dan desain uji coba dan

analisis.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang hasil implementasi aplikasi dengan

mengembangkan fungsi dalam hal pengelolaan surat masuk dan

surat keluar, dilanjutkan dengan evaluasi terhadap aplikasi yang

telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penggunaan program aplikasi dan

saran terhadap kekurangan dari aplikasi untuk pengembanga n

(11)

LANDASAN TEORI

2.1 Aplikasi

Definisi aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang

menjadi suatu pokok pembahasan (Eka Noviansyah, 2008 : 4). Aplikasi dapat

diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia

dalam melakukan tugas tertentu.

2.2 Tata Kearsipan Daerah

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 26 Tahun 2009

Tentang Tata Kearsipan Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang

dimaksud dengan arsip adalah naskah-naskah dinas yang dibuat dan diterima oleh

semua perangkat daerah di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam

bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun kelompok untuk

pelaksanaan tugas. Arsip di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur meliputi:

1. Arsip dinamis adalah arsip yang masih dipergunakan dalam

menyelenggarakan administrasi dan pelaksaan tugas.

2. Arsip statis adalah arsip yang tidak lagi dipergunakan dalam pelaksanaan tugas

dan disimpan sebagai arsip instansi yang menguasainya untuk kemudian

disimpan dalam depo badan perpustakaan dan kearsipan Provinsi Jawa Timur

sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

2.3 Tata Naskah Dinas

Pedoman dalam tata naskah dinas pemerintahan ini telah tertulis dalam

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2010 Tentang Tata Naskah

(12)

Dinas Di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Tata Naskah Dinas

adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format,

penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyampaian naskah dinas

serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.

2.4 Azas Naskah Dinas

Azas-azas naskah dinas terdiri atas beberapa sub:

1. Azas Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien

dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikas i

informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan

lugas.

2. Azas Pembakuan

Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah

dibakukan.

3. Azas Pertanggungjawaban

Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,

format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.

4. Azas keterkaitan

Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan kegiatan

administrasi umum dan unsur administrasi umum lainnya.

5. Azas Kecepatan dan Ketepatan

Kegiatan untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau

(13)

dan tepat sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan

prosedural, serta kecepatan penyampaian dan distribusi.

2.5 Prinsip Tata Naskah Dinas

Prinsip-prinsip penyelenggaraan tata naskah dinas terdiri atas :

1. Prinsip ketelitian, adalah penyelenggaraan tata naskah dinas secara teliti dan

cermat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa dan

penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.

2. Prinsip kejelasan, adalah penyelenggaraan tata naskah dinas dengan

memperhatikan kejelasan aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode

yang tepat dan cepat.

2.6 Jenis Naskah Dinas

Naskah dinas di lingkungan pemerintah provinsi, dirumuskan dalam bentuk

dan susunan produk-produk hukum serta dalam bentuk dan susunan surat.

1. Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan produk-produk hukum di lingkunga n

pemerintah provinsi terdiri dari :

a. Peraturan Daerah

b. Peraturan Gubernur

c. Peraturan Bersama Gubernur

d. Keputusan Gubernur

2. Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat di lingkungan pemerinta h

provinsi terdiri dari:

a. Intruksi

(14)

c. Surat Biasa

d. Surat Keterangan

e. Surat Perintah

f. Surat Izin

g. Surat Perjanjian

h. Nota Kesepakatan

i. Surat Perintah Tugas

j. Surat Perintah Perjalanan Dinas

k. Surat Kuasa

l. Surat Undangan

m. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas

n. Surat Panggilan

o. Nota Dinas

p. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas

q. Lembar Disposisi

r. Telaahan Staf

s. Pengumuman

t. Laporan

u. Rekomendasi

v. Surat Pengantar

w. Telegram

x. Lembaran Daerah

y. Berita Daerah

(15)

aa. Notulen

bb.Memo

cc. Daftar Hadir

dd.Piagam

ee. Sertifikat

ff. STTPL

2.7 Pengkodean Nomor Urut Surat Masuk

Pengkodean nomor urut surat masuk adalah nomor urut naskah dinas yang

dimulai dari angka 01 hingga angka 99, nomor urut dimulai kembali dengan angka

01 sebagai sarana inventarisasi jumlah naskah dinas. Halaman daftar kendali di

mulai dari angka 00. Setiap permulaan tahun, halaman daftar kendali dimula i

kembali dengan angka 00. Berikut ini adalah contoh penomoran :

Gambar 2.1 Contoh Pengkodean Nomor Urut Surat Masuk

2.8 Penomoran Surat Keluar

Penomeran surat keluar terdiri dari nomor jenis klasifikasi, nomor urut

surat, kode wilayah dinas dan tahun. nomor urut naskah dinas yang dimulai dari

angka 01 hingga angka 99, nomor urut dimulai kembali dengan angka 01 sebagai

(16)

angka 00. Setiap permulaan tahun, halaman daftar kendali dimulai kembali dengan

angka 00. Berikut ini adalah contoh penomoran :

Gambar 2.2 Contoh Penomoran Surat Keluar

2.9 Jenis Surat

Tingkat Keamanan surat jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ketangan

yang tidak berhak, akan membahayakan keamanan dan keselamatan negara.

1. Sangat Rahasia (SR), tingkat keamanan isi surat dinas yang tertinggi, sangat

erat hubungannya dengan keamanan dan keselamatan baik pemerintah maupun

negara.

2. Rahasia (R), tingkat keamanan isi surat dinas yang berhubungan erat dengan

keamanan dan keselamatan baik pemerintah maupun negara.

3. Konfidensial (K), tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang berhubunga n

dengan keamanan dan keselamatan pemerintah maupun negara.

4. Biasa (B), tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang tidak termasuk dalam

butir a sampai c, namun tidak berarti bahwa isi surat dinas tersebut dapat

(17)

2.10 Sifat Surat

Sifat Surat adalah tingkatan derajat surat yang menjelaskan tentang proses

kecepatan proses penyampaian.

1. Sangat Segera atau Kilat, surat dinas harus diselesaikan, dikirim, dan

disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu 1 hari.

2. Segera, surat dinas harus diselesaikan, dikirim, dan disampaikan menurut yang

diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan caraka atau

kurir, batas waktu 2 x 24 jam.

3. Penting, surat dinas harus diselesaikan, dikirim, dan disampaikan menurut yang

diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan caraka atau

kurir, batas waktu 3 x 24 jam.

4. Biasa, surat dinas harus diselesaikan, dikirim, dan disampaikan menurut yang

diterima oleh bagian pengiriman sesuai dengan jadwal perjalanan caraka atau

kurir dengan batas waktu 5 hari.

2.11 Klasifikasi

Klasifikasi kearsipan merupakan klasifikasi yang disusun berdasarkan

masalah, dan mencerminkan fungsi dan kegiatan pelaksanaan tugas dari Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur

klasififikasi yang diperinci secara desimal dengan mempergunakan tiga angka dasar

dilengkapi dengan kode pembantu, kode wilayah dan singkatan nama SKPD.

1. Pola klasifikasi disusun secara berjenjang dengan mempergunakan prinsip

perkembangan dari umum kepada khusus dalam hubungan masalah, didahului

(18)

ketiga sebagai pola dasar yang berfungsi sebagai jembatan penolong dalam

menemukan kode masalah yang tercantum dalam pola klasifikasi.

2. Sesuai dengan sifat desimal arsip dikelompokkan dalam 10 kelompok masalah,

diberi kode 000 s.d 900 Dari 10 pokok masalah tersebut terlebih dahulu

dibedakan antara tugas substantif (pokok) dan tugas fasilitatif (penunjang)

dengan ketentuan bahwa :

a. Kode 100 s.d 600 merupakan kode tugas-tugas substantif.

b. Kode 000, 700, 800 dan 900 merupakan kode tugas-tugas fasilitatif khusus.

Kode 000 dapat menampung masalah-masalah fasilitatif di luar masalah

pengawasan, kepegawaian dan keuangan. Disamping itu juga ditampung

masalah-masalah yang berkaitan dengan kerumahtanggaan seperti protokol,

urusan dalam dan masalah- masalah yang tidak dapat dimasukkan dalam

kelompok lainnya yaitu Perjalanan Dinas, Peralatan, Lambang

Negara/Daerah, tanda-tanda kehormatan dan sebagainya.

c. Sepuluh kelompok masalah adalah sebagai berikut :

 000 Umum

 100 Pemerintahan

 200 Politik

 300 Keamanan dan Ketertiban

 400 Kesejahteraan

 500 Perekonomian

 600 Pekerjaan Umum dan Ketenagaan

 700 Pengawasan

(19)

 900 Keuangan

Adapun fungsi dari kode masalah digunakan sebagai :

a. Alat pengenal masalah yang terdapat dalam arsip.

b. Alat penentu letak arsip.

c. Petunjuk urutan sistematis dari masalah- masalah arsip dan kartu kendali

dalam file.

3. Kode Pembantu merupakan bentuk penyajian dari masalah tertentu yang

merupakan aspek yang selalu timbul berkaitan dengan masalah lainnya,

ditambah tiap kode yang memerlukan rincian lebih lanjut, untuk dapat

memberikan dimensi ekstra pada arsip.

Kode pembantu tersebut meliputi :

01. Perencanaan

02. Penelitian

03. Pendidikan

04. Laporan

05. Panitia

06. Seminar, Lokakarya, Workshop

07. Statistik

08. Peraturan Perundang – undangan

09. ………..

4. Kode wilayah kearsipan untuk Provinsi Jawa Timur adalah 35.

Singkatan akronim nama atau nomenklatur SKPD di lingkungan Pemerintah

(20)

2.12 Pengolahan Naskah Dinas

2.12.1 Prosedur Pengurusan Surat Masuk

Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima. Untuk

memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan surat masuk sebaiknya

dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang menyelenggarakan fungs i

kesekretariatan. Jika surat masuk disampaikan langsung kepada pejabat yang

membidangi urusannya, pejabat tersebut berkewajiban memberi tahu kepada pihak

sekretariat atau pejabat yang diberi wewenang melaksanakan penerimaan surat

tersebut. Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor:10/PRT/M/2011 tentang Tata Naskah Dinas Kementrian Pekerjaan Umum.

Berikut prosedur surat masuk menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113

Tahun 2010 Tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintahan Provinsi

Jawa Timur sebagai berikut :

1. Pengurusan Surat Di Unit Pengarsipan 1. Penerima mempunyai tugas :

a. Menerima naskah dinas yang disampaikan pengantar pos.

b. Meneliti kebenaran alamat naskah dinas.

c. Membubuhkan paraf pada bukti penerima.

d. Menyortir naskah dinas.

e. Membuka sampul atau mengeluarkan naskah dinas dari dalam sampul.

f. Dalam hal alamat pengirim tidak tercantum di dalam naskah dinas, sampul

diikutsertakan bersama naskah dinasnya.

g. Meneliti kelengkapan lampiran naskah dinas.

(21)

i. Menyampaikan naskah dinas tertutup kepada pencatat.

2. Pengarahan mempunyai tugas :

a. Membaca naskah dinas dan menentukan naskah dinas penting atau naskah

dinas biasa.

b. Mencantumkan disposisi pengarahan pada bagian kanan atas naskah dinas.

c. Menentukan kode klasifikasi dan indeks pada naskah dinas penting.

d. Menyampaikan naskah dinas penting atau biasa kepada pencatat.

3. Pencatat mempunyai tugas :

a. Mencantumkan nomor urut pada naskah dinas.

b. Mencatat naskah dinas penting dalam kartu kendali.

c. Menyampaikan naskah dinas penting beserta empat lembar kartu kendali

kepada pengendali.

d. Menyampaikan naskah dinas penting beserta empat lembar kartu kendali

kepada pengendali.

e. Menyampaikan naskah dinas biasa dan naskah dinas tertutup beserta dua

rangkap lembar pengantar kepada pengendali.

4. Pengendali mempunyai tugas :

a. Menerima naskah dinas penting beserta empat lembar kartu kendali dan

naskah dinas biasa serta naskah dinas tertutup beserta dua rangkap lembar

pengantar dari pencatat.

b. Meneliti kebenaran nomor kode dan pengisian kartu kendali serta menelit i

(22)

c. Menyampaikan naskah dinas penting beserta kartu kendali lembar ke II

berwarna kuning dan lembar III berwarna merah kepada Tata Usaha

Pengolah.

d. Menyampaikan naskah dinas biasa dan naskah dinas tertutup beserta dua

rangkap lembar pengantar kepada Tata Usaha Pengolah.

e. Menyusun kartu kendali lembar I berwarna putih dalam almari katalog

berdasarkan urutan nomor kode. Dalam susunan kode, kartu kendali disusun

berdasarkan urutan abjad pada indeks.

f. Menyusun kartu kendali lembar II berwarna kuning dalam almari katalog

berdasarkan Instansi dan menurut urutan waktu.

5. Penyimpan mempunyai tugas menyimpan kartu kendali lembar ke III berwarna

kuning yang diterima kembali dari Tata Usaha Pengolah ke dalam file sebagai

pengganti arsip selama naskah dinas masih berada di Unit Pengolah.

2. Pengurusan Surat Di Unit Pengolah

1. Menerima naskah dinas dan kartu kendali lembar III dan IV berwarna kuning

dan merah dari Pengendali.

2. Membubuhkan paraf pada kartu kendali lembar III warna kuning sebagai tanda

bukti bahwa naskah dinas sudah diterima.

3. Mengembalikan kartu kendali lembar III berwarna kuning kepada Pengendali.

4. Menyimpan kartu kendali lembar IV berwarna merah dalam almari katalog

berdasarkan urutan nomor kode.

5. Mengisi lembar disposisi dua rangkap.

6. Menyampaikan naskah dinas yang diterima dari unit kearsipan kepada pengolah

(23)

7. Menyimpan 1 (satu) lembar disposisi sebagai pengganti arsip yang ada pada

pengolah.

8. Menerima naskah dinas biasa beserta dua rangkap lembar pengantar dari

pengendali.

9. Membubuhkan paraf pada lembar pengantar sebagai tanda bukti bahwa naskah

dinas sudah diterima.

10.Mengembalikan 1 (satu) lembar pengantar kepada Pengendali.

2.12.2 Prosedur Pengurusan Surat Keluar

Surat keluar adalah semua surat dinas yang akan dikirim kepada pejabat

yang tercantum pada alamat surat dinas dan sampul surat dinas. Seperti penanganan

surat masuk, mencatat, pemberian nomor/cap dan pengiriman surat keluar

sebaiknya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang menyelenggarakan fungs i

kesekretariatan untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian. Kegiatan

penanganan surat keluar meliputi :

1. Pengurusan Surat Di Unit Pengolah

1. Mencatat naskah dinas keluar dalam kartu kendali rangkap tiga berwarna putih,

kuning dan merah.

2. Menyampaikan konsep beserta tiga kartu kendali kepada pengendali pada Unit

Kearsipan.

3. Menyimpan kartu kendali berwarna merah menurut urutan nomor kode.

4. Mengendalikan naskah dinas yang belum selesai pengolahannya dan

menyampaikan naskah dinas yang sudah selesai pengolahannya kepada

(24)

2. Pengurusan Surat Di Unit Pengarsipan 1. Pengendali mempunyai tugas:

a. Memberikan nomor urut pada kartu kendali.

b. Menyimpan kartu kendali berwarna putih menurut urutan nomor kode.

c. Menyampaikan kartu kendali berwarna kuning kepada penyimpan.

d. Mengembalikan kartu kendali warna merah kepada Tata Usaha Pengolah.

e. Mengembalikan konsep yang diterima dari Pengirim kepada Tata Usaha

Pengolah.

2. Penyimpan mempunyai tugas menyimpan kartu kendali berwarna kuning

menurut nomor kode sebagai pengganti arsip selama naskah dinas tersebut masih

berada di Unit Pengolah.

3. Pengirim mempunyai tugas

a. Mengirim net kepada alamat.

b. Menyampaikan konsep kepada pengendali.

2.12.3 Peminjaman Arsip

1. Peminjaman arsip dilakukan dengan menggunakan tanda bukti pinjaman.

2. Peminjam mengisi tanda bukti pinjaman tiga rangkap.

a. Lembar I, disimpan dalam file sebagai pengganti arsip yang dipinjam.

b. Lembar II, disertakan pada arsip yang dipinjam.

c. Lembar III, disimpan sebagai sarana penagihan.

3. Tanda bukti pinjam ditandatangani oleh peminjam, petugas yang melayani

peminjaman dan Kepala Unit Kearsipan.

4. Peminjam wajib mengembalikan arsip selambat-lambatnya pada batas waktu

(25)

5. Penyimpan wajib menagih arsip yang belum dikembalikan dalam batas waktu

yang telah ditentukan.

2.13 Jadwal Retensi Arsip

Suatu daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpa na n

atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan

suatu jenis arsip yang dimusnahkan, dinilai kembali atau dipermanenkan, yang

dipergunakan sebagai pedoman penyusutan arsip.

2.14 Penyusutan Arsip

Maksud dan tujuan penyusutan untuk menghemat tempat penyimpanan dan

biaya serta menghemat waktu dalam usaha penemuan kembali arsip yang disimpan.

Penyusutan dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Tata Cara Penyusutan 1. Tata usaha pengolah

a. Secara teratur mengadakan penelitian untuk menentukan arsip inaktif ;

b. Memisah-misahkan arsip yang dapat dimusnahkan dan yang akan dikirim

ke penyimpan.

c. Menata arsip inaktif yang akan diserahkan ke penyimpan dalam file

tersendiri.

d. Pada waktu yang telah ditentukan, mengirim arsip inaktif tersebut kepada

penyimpan.

2. Unit kearsipan

(26)

2. Tata Cara Penyerahan Ke Unit Kearsipan 1. Tata usaha pengolah

a. Mengirimkan arsip inaktif yang tidak dipergunakan di Unit Pengolah ke

Penyimpan dengan menukar kartu kendali warna merah dengan kartu

kendali warna kuning.

b. Menyimpan kartu kendali warna kuning.

2. Unit kearsipan

a. Menerima arsip inaktif dari Tata Usaha Pengolah beserta kartu kendali

warna merah.

b. Menyimpan arsip inaktif di dalam file dimana kartu kendali warna kuning

semula disimpan.

c. Menyerahkan kartu kendali warna kuning kepada Tata Usaha Pengolah.

d. Mencatat dalam daftar pengendali bahwa arsip telah disimpan.

3. Pemusnahan dan penyerahan arsip ke Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

1. Tata Cara pemusnahan Arsip

A. Penyimpanan sekali dalam setahun berkewajiban.

a. Meneliti dan memisahkan arsip yang telah melebihi jangka waktu yang

telah ditentukan dalam Jadual Retensi Arsip.

b. Membuat daftar arsip yang berdasarkan Jadual Retensi Arsip dapat

dimusnahkan.

(27)

d. Memberitahukan kepada Unit Pengolah dengan daftar arsip, bahwa arsip

telah memenuhi jangka waktu yang ditetapkan dalam jadwal retensi dan

telah disetujui oleh Tim Peneliti untuk dimusnahkan.

B. Proses pemusnahan arsip.

a. Tim Peneliti mengajukan permintaan persetujuan tentang pemusnaha n

arsip kepada Gubernur Jawa Timur.

b. Petugas yang melaksanakan pemusnahan membuat Berita Acara tentang

pelaksanaan pemusnahan arsip.

2. Tata Cara Penyerahan Arsip ke Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

a. Penyimpan menentukan arsip yang akan dikirim ke Badan Perpustakaan

dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

b. Kartu kendali warna putih dari arsip tersebut dikumpulkan.

c. Arsip tersebut dibuatkan daftar.

d. Kartu kendali warna putih beserta daftar penyerahan tersebut disampaika n

kepada Tim peneliti.

e. Tim Peneliti menentukan arsip yang dikirim ke Badan Perpustakaan dan

Kearsipan.

f. Arsip yang telah dinilai Tim Peneliti beserta kartu kendali berwarna putih

dan daftarnya dikirim ke Badan Perpustakaan dan Kearsipan.

g. Penyerahan ke Badan Perpustakaan dan Kearsipan, dilengkapi Berita Acara

Penyerahan ditanda tangani oleh pejabat di lingkungan Pemerinta h

Provinsi Jawa Timur yang ditunjuk dan pejabat dari Badan Perpustakaan

(28)

2.15 Sarana Pengolahan Surat 2.15.1 Daftar Kendali

Daftar pengendali adalah daftar yang dipergunakan untuk

menginventarisasi naskah dinas masuk dan naskah dinas keluar sekaligus sebagai

alat kontrol.

2.15.2 Lembar Disposisi

Lembar disposisi adalah lembar untuk menuliskan disposisi Mengacu pada

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 26 Tahun 2009 tentang Tata Kearsipan di

(29)

1.

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengkonversi hasil analisis

dan perancangan sebelumnya ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang

dimengerti oleh komputer. Analisa dan perancangan tersebut akan diterjemahka n

ke dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh

komputer untuk diolah, kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang

telah didefinisikan sehingga mampu memberikan layanan- layanan kepada

penggunanya.

4.1 Kebutuhan Sistem

Dalam tahap ini kebutuhan aplikasi administratif surat menyurat dibagi

menjadi tiga yaitu kebutuhan server, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan

perangkat lunak.

4.1.1 Kebutuhan Server

Rancang bangun aplikasi administratif surat menyurat ini diletakkan di

server milik penyedia jasa layanan. Pihak dinas tidak perlu menyediakan server

namun membutuhkan perangkat keras untuk mengakses layanan yang disediakan.

Adapun spesifikasi server yang dibutuhkan oleh pihak dinas agar dapat

mengimplementasikan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Hardisk Minimal 1 GB

2. Physical Memory 1024 MB

(30)

3. Shared Hosting / Virtual Private Server

4. MySQL Database

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Untuk mengakses aplikasi administratif surat menyurat pihak dinas hanya

membutuhkan perangkat keras sebagai berikut :

1. Komputer, laptop, tablet atau smartphone

2. Printer

3. Scanner

4. Koneksi Internet

4.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

Untuk mengakses aplikasi administratif surat menyurat pihak dinas hanya

membutuhkan Browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari Browser,

dan lain-lain. Sedangkan untuk sistem operasinya menggunakan Windows.

4.2 Pembuatan Sistem

Aplikasi administratif surat menyurat ini dibangun dengan menggunaka n

framework CodeIgniter dan database MySQL. Pembangunan sistem ini dibantu

juga oleh library-library seperti JQuery, Bootstrap, Highcharts, Font Awesome dan

reCAPTCHA API. Library-library ini memiliki fungsi khusus yang dapat

membantu menyempurnakan sistem yang dibuat. JQuery digunakan untuk

mempermudah operasi-operasi javascript. Bootstrap digunakan untuk tampila n

control beserta operasinya ke pengguna, seperti grid, auto-complete, datetime

picker dan lainnya. Highchart digunakan untuk menampilkan laporan grafis dalam

(31)

mempercantik tampilan sistem. ReCAPTCHA API digunakan untuk membedakan

antara manusia dan komputer agar menghindari spam yang dapat merusak sistem.

4.3 Implementasi Sistem 4.3.1 Halaman Login

Proses login dilakukan oleh admin yaitu sekretariat sebelum masuk ke

dalam sistem. Sekretariat perlu mengakses halaman login terlebih dahulu agar

sistem dapat menampilkan halaman login seperti pada Gambar 4.1. Pada halaman

ini, pengguna dapat melakukan login dengan mengisi username yang telah

didaftarkan sebelumnya dan password untuk diverifikasi oleh sistem.

Gambar 1.1 Form Login

Jika admin mengisi username dan password yang salah, maka akan

muncul pesan error seperti pada Gambar 4.2.

(32)

4.3.2 Halaman Dashboard

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan halaman awal apabila user

berhasil login kedalam sistem. Halaman dashboard dibagi menjadi lima hak akses

yaitu :

a. Halaman Dashboard Admin

Halaman ini merupakan halaman yang dapat diakses user yang memilik i

hak akses sebagai sekretariat Dalam halaman ini user mengelola data master

melalui menu master pegawai, master jenis surat, master sifat surat, dan master

klasifikasi surat, data surat masuk, laporan surat masuk, data surat keluar, laporan

surat keluar, data pemohon salinan surat, penyusutan arsip dan laporan penyusutan

arsip. Halaman dashboard admin dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 1.3 Halaman Dashboard Admin

b. Halaman Dashboard Kepala Sekretariat

Halaman ini merupakan halaman yang dapat diakses user yang memilik i

hak akses sebagai kepala sekretariat. Dalam halaman ini user dapat melihat data

surat masuk hari ini, memberikan disposisi dan melakukan pengajuan salinan surat.

(33)

Gambar 1.4 Halaman Dashboard kepala sekretariat

c. Halaman Dashboard Kepala Dinas

Halaman ini merupakan halaman yang dapat diakses user yang memilik i

hak akses sebagai kepala dinas. Dalam halaman ini user dapat melihat data surat

masuk hari ini, memberikan disposisi, melakukan pengajuan salinan surat, dapat

melihat laporan berupa laporan surat masuk, laporan surat keluar, laporan

permohonan salinan surat dan laporan penyusutan arsip. Halaman dashboard

kepala dinas dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 1.5 Halaman Dashboard Kepala Dinas

d. Halaman Dashboard Kepala Bidang

Halaman ini merupakan halaman yang dapat diakses user yang memilik i

hak akses sebagai kepala bidang. Dalam halaman ini user dapat melihat data surat

masuk hari ini, memberikan disposisi dan melakukan pengajuan salinan surat.

(34)

Gambar 1.6 Halaman Dashboard Kepala Bidang

e. Halaman Dashboard Staff

Halaman ini merupakan halaman yang dapat diakses user yang memilik i

hak akses sebagai staff. Dalam halaman ini user dapat melihat data surat masuk hari

ini dan melakukan pengajuan salinan surat. Halaman dashboard kepala bidang

dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 1.7 Halaman Dashboard Staff

4.3.3 Halaman Master Pegawai

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data

pegawai. Untuk menambah data pegawai pengguna dapat memilih menu master

pegawai. Setelah memilih menu tersebut sistem akan menampilkan halaman master

(35)

Gambar 1.8 Halaman Master pegawai

Untuk menambah data pegawai, user dapat menekan tombol tambah data.

Untuk mengubah data pegawai, user dapat menekan tombol ubah pada salah satu

data pegawai. Dalam form ini diperlukan data nama, jabatan, bagian, alamat, no.

telp, email, username dan password. Untuk menyimpannya dapat menekan tombol

simpan. Tampilan form tambah dan ubah data pegawai dapat dilihat pada gambar

(36)

Gambar 1.9 Tampilan Form Tambah dan Ubah Data Pegawai

4.3.4 Halaman Master Jenis surat

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data

jenis surat. Untuk menambah data jenis surat pengguna dapat memilih menu master

jenis surat. Setelah memilih menu tersebut sistem akan menampilkan halaman

master jenis surat. Tampilan halaman master jenis surat dapat dilihat pada Gambar

(37)

Gambar 1.10 Halaman Master jenis surat

Untuk menambah data jenis surat dapat menekan tombol tambah jenis.

Data yang diperlukan untuk pengisian form ini adalah nama jenis surat. Untuk

menyimpan dapat menekan tombol simpan. Tampilan form tambah dan ubah data

jenis surat dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 1.11 Tampilan Form Tambah dan Ubah Data Jenis Surat

4.3.5 Halaman Master Sifat Surat

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data

sifat surat. Untuk menambah data sifat surat pengguna dapat memilih menu master

(38)

Setelah memilih menu tersebut sistem akan menampilkan halaman master

sifat surat. Tampilan halaman master sifat surat dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 1.12 Halaman Master Sifat Surat

Untuk menambah data sifat surat dapat menekan tombol tambah sifat. Data

yang diperlukan untuk pengisian form ini adalah nama sifat surat. Untuk

menyimpan dapat menekan tombol simpan. Tampilan form tambah dan ubah data

sifat surat dapat dilihat pada gambar 4.13.

(39)

4.3.6 Halaman Master Klasifikasi Surat

Halaman ini digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data

klasifikasi surat. Untuk menambah data klasifikasi surat pengguna dapat memilih

menu master klasifikasi surat. Setelah memilih menu tersebut sistem akan

menampilkan halaman master klasifikasi surat. Tampilan halaman master

klasifikasi surat dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 1.14 Halaman Master Klasifikasi Surat

Untuk menambah data klasifikasi surat menekan tombol tambah

klasifikasi. Data yang diperlukan untuk pengisian form ini adalah nomor dan nama

klasifikasi surat. Untuk menyimpan dapat menekan tombol simpan. Tampilan form

(40)

Gambar 1.15 Tampilan Form Tambah dan Ubah Data Klasifikasi Surat

4.3.7 Halaman Mencatat Surat Masuk

Halaman ini merupakan halaman yang diakses user yang memiliki hak

akses sebagai sekretariat. Dalam halaman ini user dapat menambah data surat

masuk. Untuk mengolah data surat masuk, user perlu masuk kedalam menu surat

masuk. Setelah memilih menu surat masuk akan menampilkan halaman data surat

masuk. Halaman mencatat data surat masuk dapat dilihat pada gambar 4.16.

(41)

Untuk menambah data surat masuk pengguna menekan tombol tambah

surat. Tampilan form tambah surat masuk dapat dilihat pada Gambar 4.17. Data

yang diperlukan untuk pengisian form ini adalah jenis surat, sifat surat, klasifikas i

surat, tgl. surat, no. surat, tgl. terima, asal surat, tujuan surat, perihal, dan dokumen

surat. Untuk menyimpan dapat menekan tombol simpan.

(42)

4.3.8 Halaman Disposisi Surat

Halaman ini merupakan halaman yang yang dapat diakses oleh kepala

sekretariat, kepala dinas dan kepala bidang. Dalam menerima disposisi surat pihak

terkait akan menerima notifikasi email dari pengirim disposisi. Dapat dilihat

notifikasi email pada gambar 4.18 Dalam halaman ini user dapat mendisposis ika n

surat masuk. Untuk mendisposisikan surat masuk, user perlu masuk kedalam menu

surat masuk hari ini. Setelah memilih menu surat masuk hari ini akan menampilka n

halaman data surat masuk yang akan didisposisi. Halaman data surat masuk hari ini

dapat dilihat pada gambar 4.19.

(43)

Gambar 1.19 Data Surat Masuk Hari Ini

Untuk mendisposisikan surat masuk dapat pengguna menekan tombol

disposisi surat. Tampilan form disposisi surat masuk dapat dilihat pada Gambar

4.20. Data yang diperlukan untuk pengisian form ini adalah tgl. penyelesaian, isi

disposisi, harap di, catatan dan kepada. Untuk menyimpan dapat menekan tombol

(44)

Gambar 1.20 Tampilan Form Disposisi Surat Masuk

4.3.9 Halaman Histori Disposisi

Halaman ini merupakan halaman yang diakses user yang memiliki hak

akses sebagai sekretariat. Dalam halaman ini user dapat melihat histori disposisi

surat untuk memonitor posisi surat apakah telah diterima yang bersangkutan atau

tidak. Untuk melihat disposisi surat ini, User mengisi periode tanggal yang ingin

(45)

Gambar 1.21 Histori Disposisi Surat

4.3.10 Halaman Mencatat Surat Keluar

Halaman ini merupakan halaman yang diakses user yang memiliki hak

akses sebagai sekretariat. Dalam halaman ini user dapat menambah data surat

keluar. Untuk mengolah data surat keluar, user perlu masuk ke dalam menu surat

keluar. Setelah memilih menu surat keluar akan menampilkan halaman data surat

(46)

Gambar 1.22 Data Surat Keluar

Untuk menambah data surat keluar dapat pengguna menekan tombol

tambah surat. Tampilan form tambah surat keluar dapat dilihat pada Gambar 4.23.

Data yang diperlukan untuk pengisian form ini adalah jenis surat, sifat surat,

klasifikasi surat, tgl. surat, no. surat, tgl. keluar, asal surat, tujuan surat, perihal, dan

(47)

Gambar 1.23 Tampilan Form Tambah dan Ubah Data Surat Keluar

4.3.11 Halaman Permohonan Salinan Surat

Halaman ini digunakan untuk melakukan permohonan salinan surat oleh

staff, kepala bidang, kepala sekretariat dan kepala dinas. Untuk melakukan proses

(48)

muncul form permohonan salinan surat. Data yang diperlukan untuk pengisian form

ini adalah surat masuk/keluar, surat, asal surat, perihal, alasan. Untuk menyimpa n

dapat menekan tombol simpan. Tampilan form permohonan salinan surat dapat

dilihat pada Gambar 4.24.

Gambar 1.24 Tampilan Form Data Permohonan Salinan Surat

4.3.12 Halaman Approve Salinan Surat

Halaman ini digunakan untuk melakukan approve salinan surat oleh

secretariat, yang telah diajukan oleh staff, kepala bidang, kepala sekretariat dan

kepala dinas. Untuk melakukan approve salinan surat ini dapat menekan menu data

pemohon salinan surat. Tampilan halaman data pemohon sailnan surat dapat dilihat

pada Gambar 4.25. Untuk melakukan approve salinan surat dapat menekan menu

(49)

Gambar 1.25 Data Pemohon Salinan Surat

4.3.13 Halaman Penyusutan Arsip

Halaman ini digunakan untuk melakukan penyusutan arsip. Tampila n

halaman penyusutan arsip dapat dilihat pada Gambar 4.26. Untuk melakukan

penyusutan arsip diharuskan mencari terlebih dahulu memilih surat mana yang akan

dilakukan penyusutan setelah itu akan dilakukan penyusutan dengan cara menekan

tombol simpan.

(50)

4.3.14 Halaman Laporan Surat Masuk

Halaman ini digunakan untuk menampilkan laporan surat masuk kepada

sekretariat dan kepala dinas. Laporan yang ditampilkan dapat dipilih sesuai dengan

periode waktu yang diinginkan. Untuk melihat halaman ini pengguna dapat

menekan menu surat masuk kemudian memilih sub menu laporan surat masuk.

Tampilan halaman laporan surat masuk dapat dilihat pada Gambar 4.27 dan

Gambar 4.28.

(51)

Gambar 1.28 Tampilan Laporan Surat Masuk

4.3.15 Halaman Laporan Surat keluar

Halaman ini digunakan untuk menampilkan laporan surat keluar kepada

sekretariat dan kepala dinas. Laporan yang ditampilkan dapat dipilih sesuai dengan

periode waktu yang diinginkan. Untuk melihat halaman ini pengguna dapat

menekan menu surat keluar kemudian memilih sub menu laporan surat keluar.

(52)

Gambar 1.29 Tampilan Halaman Laporan Surat Keluar

(53)

4.3.16 Halaman Laporan Salinan Surat

Halaman ini digunakan untuk menampilkan laporan permohonan salina n

surat kepada sekretariat dan kepala dinas. Laporan yang ditampilkan dapat dipilih

sesuai dengan periode waktu yang diinginkan. Untuk melihat halaman ini pengguna

dapat menekan data pemohon salinan surat kemudian memilih sub menu laporan

salinan surat. Tampilan halaman laporan salinan surat dapat dilihat pada Gambar

4.31 dan 4.32 .

(54)

Gambar 1.32 Tampilan Laporan Salinan Surat

4.3.17 Halaman Laporan Penyusutan Arsip

Halaman ini digunakan untuk menampilkan laporan penyusutan arsip

kepada sekretariat dan kepala dinas. Laporan yang ditampilkan dapat dipilih sesuai

dengan periode waktu yang diinginkan. Untuk melihat halaman ini pengguna dapat

menekan penyusutan arsip kemudian memilih sub menu laporan penyusutan arsip.

Tampilan halaman laporan penyusutan arsip dapat dilihat pada Gambar 4.33 dan

(55)

Gambar 1.33 Tampilan Halaman Laporan Penyusutan Arsip

(56)

4.4 Uji Coba dan Evaluasi Sistem

Setelah sistem diimplementasikan, langkah selanjutnya adalah melakuka n

uji coba dan evaluasi sistem. Tujuan dari uji coba dan evaluasi sistem adalah untuk

mengetahui apakah sistem yang telah dibangun sudah berjalan dengan baik sesuai

dengan tujuan atau output yang diharapkan. Uji coba dan evaluasi sistem dilakukan

sesuai dengan rancangan yang dibuat pada bab 3 dan menggunakan metode black

box testing. Uji coba dan evaluasi dilakukan terhadap fungsi-fungsi sistem yang

telah ditulis pada rancangan di bab 3.

4.4.1 Uji Coba Login

Proses uji coba login dilakukan terhadap dua test case. Test case pertama

adalah melakukan login ke dalam sistem dengan mengisi kode user dan password.

Test case kedua adalah melakukan login ke dalam sistem dengan format yang salah

sehingga sistem harus menampilkan pesan kesalahan. Hasil uji coba login dapat

(57)

4.4.2 Uji Coba Data Pegawai

Proses uji coba data pegawai dilakukan untuk menguji CRUD (Create,

Read, Update, Delete) pada data pegawai. Hasil uji coba data pegawai dapat dilihat

pada Tabel 4.2.

Proses uji coba data jenis surat dilakukan untuk menguji CRUD (Create,

Read, Update, Delete) pada data jenis surat. Hasil uji coba data jenis surat dapat

(58)
(59)

Test

4.4.5 Uji Coba Data Klasifikasi Surat

Proses uji coba data klasifikasi surat dilakukan untuk menguji CRUD

(Create, Read, Update, Delete) pada data klasifikasi surat. Hasil uji coba data

klasifikasi surat dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 1.5 Uji Coba Data Klasifikasi Surat

(60)

4 Menghapus data

dinyatakan berhasil ketika sistem telah menyimpan data surat masuk dengan benar

dan menampilkan dalam tabel data surat masuk. Test case kedua adalah melakukan

disposisi surat. Proses disposisi surat dinyatakan berhasil jika sistem telah

menyimpan data disposisi surat masuk dengan benar. Hasil uji coba data penjualan

(61)

catatan dan

mencatat data surat keluar. Proses pencatatan surat keluar dinyatakan berhasil

ketika sistem telah menyimpan data surat keluar dengan benar dan menampilka n

4.4.8 Uji Coba Data Permohonan Salinan Surat

Proses uji coba data permohonan salinan surat dilakukan terhadap dua test

case. Test case pertama adalah permohonan salinan surat. Proses permohonan

salinan surat dinyatakan berhasil ketika sistem telah menyimpan data permohonan

(62)

Approve salinan surat dinyatakan berhasil jika sistem telah menyimpan Approve

salinan surat dengan benar. Hasil uji coba data permohonan salinan surat dapat

dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 1.8 Uji Coba Permohonan Salinan Surat

Test

Proses uji coba data permohonan salinan surat dilakukan terhadap dua test

case. Test case pertama adalah permohonan salinan surat. Proses permohonan

salinan surat dinyatakan berhasil ketika sistem telah menyimpan data permohonan

salinan surat dengan benar. Test case kedua adalah Approve salinan surat. Proses

Approve salinan surat dinyatakan berhasil jika sistem telah menyimpan Approve

(63)

4.4.10 Uji Coba Laporan

Proses uji coba laporan dilakukan terhadap laporan-laporan yang

dihasilkan oleh sistem, yaitu laporan surat masuk, laporan surat keluar, laporan

salinan surat, laporan penyusutan arsip. Uji coba laporan dinyatakan berhasil jika

laporan yang dihasilkan sesuai dengan parameter yang dimasukkan ke dalam

(64)

1.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uji coba dan evaluasi terhadap rancang bangun aplikasi

administratif surat menyurat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi administratif surat menyurat yang dibuat dapat membantu sekretariat

dalam dalam penerimaan surat masuk hingga mengirimkan surat keluar serta

pendistribusian surat.

2. Aplikasi administratif surat menyurat ini dapat melakukan peminjaman surat

berupa permohonan salinan surat.

3. Aplikasi administratif surat menyurat dapat menghasilkan output berupa

laporan surat masuk, surat keluar, salinan surat dan penyusutan arsip.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya adalah :

1. Aplikasi administratif surat menyurat masih bisa dikembangkan menjadi

sistem informasi yang lebih kompleks.

2. Pengiriman surat masuk dan surat keluar bisa dilakukan secara online tanpa

menyerahkan surat fisik sehingga lebih mudah dan lebih efisien.

3. Sistem penyusutan dalam aplikasi ini bisa dikembangkan dengan cara

menghubungkan dengan depo arsip.

4. Kedepannya sistem ini dapat dikembangkan dalam bentuk mobile application

berbasis android.

(65)

DAFTAR PUSTAKA

Noviyansyah, Eka, 2008. Aplikasi Website Museum Nasional Menggunakan

Macromedia Dreamweaver Mx4, STIK, Bandung

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2010 tentang Tata Naskah

Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 26 Tahun 2009 tentang Tata Kearsipan di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 40 Tahun 2013 tentang Jadwal Retensi

Arsip Fasilitatif Non Keuangan Dan Non Kepegawaian Di Lingkungan

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:10/PRT/M/2011 tentang Tata Naskah

Dinas Kementrian Pekerjaan Umum.

Gambar

Gambar 1.1 Form Login
Gambar 1.3 Halaman Dashboard Admin
Gambar 1.4 Halaman Dashboard kepala sekretariat
Gambar 1.6 Halaman Dashboard Kepala Bidang
+7

Referensi

Dokumen terkait

menampilkan menu area vendor Pengguna memilih menu registrasi karyawan Menampilkan form menu karyawan Sistem berhasil menampilkan form menu karyawan Pengguna menyimpan

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Pada sistem terbuka merupakan sistem yang

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya & Tata Ruang Provinsi Jawa Timur menginginkan adanya suatu sistem informasi pengelolaan data inventaris yang dapat menggantikan kertas, sehingga

Form ini menampilkan menu-menu seperti menu data master yang terdapat data karyawan, data absen, laporan absen, data cuti, cuti out, sisa cuti, untuk mengubah template

Pada Gambar 4.4 sistem menampilkan halaman utama level admin yang memiliki menu untuk home, user, data master kota, material, jenis pekerja, satuan, rumus, biaya pekerja, jenis

Untuk pengguna pada Sekolah memiliki menu Dashboard, menu Data Master yang memiliki sub menu Data Master Kelas, Data Master Jurusan, Data Master Mata Pelajaran, Data Master

Dalam proses pengolahan data administrasi surat menyurat di Kantor Kelurahan Uma Sima masih dikatakan kurang maksimal dan efisien mulai dari proses pembuatan

Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan sistem informasi administrasi surat- menyurat yang dapat memberi kemudahan dalam proses penomoran dan pengarsipan surat, data surat yang ada